Top Banner
PIMPINAN DPRD KABUPATEN BADUNG PROVINSI BALI KEPUTUSAN DPRD KABUPATEN BADUNG NOMOR 48 TAHUN 2017 TENTANG PERSETUJUAN PENETAPAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG TENTANG PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN MINUMAN BERALKOHOL MENJADI PERATURAN DAERAH PIMPINAN DPRD KABUPATEN BADUNG Menimbang : a. bahwa minuman beralkohol memiliki keterkaitan dengan ketentraman dan ketertiban, kesehatan serta sikap mental masyarakat, yang peredaran dan penjualannya perlu dikendalikan dan diawasi mengingat Kabupaten Badung merupakan salah satu destinasi pariwisata yang potensial; b. bahwa pengendalian dan pengawasan terhadap peredaran dan penjualan minuman beralkohol perlu dilaksanakan guna memberikan perlindungan, menjaga kesehatan, sikap mental, ketentraman dan ketertiban masyarakat dari dampak buruk terhadap penyalahgunaan minuman beralkohol; c. bahwa Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pengawasan, Pengedaran dan Penjualan, serta Perizinan Minuman Beralkohol, perlu disesuaikan dengan perkembangan masyarakat dan peraturan perundang-undangan; d. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 67 Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah tentang hasil Rapat Paripurna DPRD dituangkan dalam bentuk Peraturan atau Keputusan DPRD; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana di maksud dalam huruf a, huruf b, huruf c dan huruf d diatas perlu menetapkan Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Badung.
21

PIMPINAN DPRD KABUPATEN BADUNG PROVINSI BALI … NO. 48 TAHUN 2017...peredaran dan penjualan minuman beralkohol perlu dilaksanakan guna memberikan perlindungan, menjaga kesehatan,

Aug 13, 2019

Download

Documents

ngokien
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PIMPINAN DPRD KABUPATEN BADUNG PROVINSI BALI … NO. 48 TAHUN 2017...peredaran dan penjualan minuman beralkohol perlu dilaksanakan guna memberikan perlindungan, menjaga kesehatan,

PIMPINAN DPRD KABUPATEN BADUNG PROVINSI BALI

KEPUTUSAN DPRD KABUPATEN BADUNG

NOMOR 48 TAHUN 2017

TENTANG

PERSETUJUAN PENETAPAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH

KABUPATEN BADUNG TENTANG PENGENDALIAN

DAN PENGAWASAN MINUMAN BERALKOHOL

MENJADI PERATURAN DAERAH

PIMPINAN DPRD KABUPATEN BADUNG

Menimbang : a. bahwa minuman beralkohol memiliki keterkaitan

dengan ketentraman dan ketertiban, kesehatan serta

sikap mental masyarakat, yang peredaran dan

penjualannya perlu dikendalikan dan diawasi

mengingat Kabupaten Badung merupakan salah satu

destinasi pariwisata yang potensial;

b. bahwa pengendalian dan pengawasan terhadap

peredaran dan penjualan minuman beralkohol perlu

dilaksanakan guna memberikan perlindungan, menjaga

kesehatan, sikap mental, ketentraman dan ketertiban

masyarakat dari dampak buruk terhadap

penyalahgunaan minuman beralkohol;

c. bahwa Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor

1 Tahun 2013 tentang Pengawasan, Pengedaran dan

Penjualan, serta Perizinan Minuman Beralkohol, perlu

disesuaikan dengan perkembangan masyarakat dan

peraturan perundang-undangan;

d. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 67 Peraturan

Pemerintah Nomor 16 Tahun 2010 tentang Pedoman

Penyusunan Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah tentang hasil Rapat Paripurna DPRD

dituangkan dalam bentuk Peraturan atau Keputusan

DPRD;

e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana di maksud dalam huruf a, huruf b, huruf c dan huruf d

diatas perlu menetapkan Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Badung.

Page 2: PIMPINAN DPRD KABUPATEN BADUNG PROVINSI BALI … NO. 48 TAHUN 2017...peredaran dan penjualan minuman beralkohol perlu dilaksanakan guna memberikan perlindungan, menjaga kesehatan,

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang

Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah

Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan

Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655);

3. Undang – Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang

Perdagangan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2014 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5512);

4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011

Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5234);

5. Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)

sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir

dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang

Perubahan Kedua Atas Undang – Undang Nomor 23

Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5679);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang

Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4416) sebagaimana telah diubah beberapa kali dan

terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan

Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007

Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republilk Indonesia Nomor 4712);

7. Peraturan Presiden Nomor 74 Tahun 2013 tentang

Pengendalian dan Pengawasan Minuman Beralkohol;

Page 3: PIMPINAN DPRD KABUPATEN BADUNG PROVINSI BALI … NO. 48 TAHUN 2017...peredaran dan penjualan minuman beralkohol perlu dilaksanakan guna memberikan perlindungan, menjaga kesehatan,

2. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 20/M-

DAG/PER/4/2014 tentang Pengendalian dan

Pengawasan terhadap Pengadaan, Peredaran dan

Penjualan Minuman Beralkohol sebagaimana telah

diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan

Menteri Perdagangan Nomor 06/M-DAG/PER/1/2015

tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri

Perdagangan Nomor 20/M-DAG/PER/4/2014 tentang

Pengendalian dan Pengawasan terhadap Pengadaan,

Peredaran dan Penjualan Minuman Beralkohol;

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015

tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036);

9. Peraturan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri

Nomor 04/PDN/PER/4/2015 tentang Petunjuk Teknis

Pelaksanaan Pengendalian, Peredaran dan Penjualan

Minuman Beralkohol Golongan A;

10. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 2 Tahun

2012 tentang Kepariwisataan (Lembaran Daerah

Kabupaten Badung Tahun 2012 Nomor 2, Tambahan

Lembaran Daerah Kabupaten Badung Nomor 2);

11. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 26 Tahun

2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

Badung Tahun 2013-2033 (Lembaran Daerah

Kabupaten Badung Tahun 2013 Nomor 26, Tambahan

Lembaran Daerah Kabupaten Badung Nomor 26);

12. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 17 Tahun

2016 tentang Rencana Induk Pembangunan

Kepariwisataan Kabupaten Badung Tahun 2017-2025

(Lembaran Daerah Kabupaten Badung Tahun 2013

Nomor 26, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten

Badung Nomor 26);

13. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten

Badung Nomor 2 Tahun 2014 tentang Tata Tertib

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Badung;

Memperhatikan : a. bahwa berdasarkan surat Pemerintah Kabupaten

Badung Nomor 045.2/1531/HK tanggal 2 Mei 2016

Perihal Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten

Badung tentang Penataan, Pengendalian dan

Pengawasan Minuman Beralkohol;

Page 4: PIMPINAN DPRD KABUPATEN BADUNG PROVINSI BALI … NO. 48 TAHUN 2017...peredaran dan penjualan minuman beralkohol perlu dilaksanakan guna memberikan perlindungan, menjaga kesehatan,

b. bahwa pada Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Badung

Tanggal 24 Nopember 2017 menyetujui Penetapan

Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Badung

tentang Pengendalian dan Pengawasan Minuman

Beralkohol Menjadi Peraturan Daerah.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

KESATU : Keputusan DPRD Kabupaten Badung tentang Persetujuan

Penetapan Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Badung

tentang Pengendalian dan Pengawasan Minuman Beralkohol

Menjadi Peraturan Daerah.

KEDUA : Penetapan Rancangan Peraturan Daerah sebagaimana di

maksud dalam diktum KESATU tercantum dalam lampiran

keputusan ini.

KETIGA : Rancangan Peraturan Daerah sebagaimana tersebut pada

diktum KEDUA, selanjutnya diajukan kepada Gubernur Bali

untuk mendapat persetujuan sebelum ditetapkan lebih

lanjut menjadi Peraturan Daerah.

KEEMPAT : Keputusan DPRD ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Mangupura

Pada tanggal 24 Nopember 2017

Page 5: PIMPINAN DPRD KABUPATEN BADUNG PROVINSI BALI … NO. 48 TAHUN 2017...peredaran dan penjualan minuman beralkohol perlu dilaksanakan guna memberikan perlindungan, menjaga kesehatan,

LAMPIRAN

KEPUTUSAN DPRD KABUPATEN BADUNG

NOMOR 48 TAHUN 2017

TENTANG PERSETUJUAN PENETAPAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH

KABUPATEN BADUNG TENTANG PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN

MINUMAN BERALKOHOL MENJADI PERATURAN DAERAH;

BUPATI BADUNG

PROVINSI BALI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG

NOMOR … TAHUN 2017

TENTANG

PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN MINUMAN BERALKOHOL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BADUNG,

Menimbang : a. bahwa minuman beralkohol memiliki keterkaitan dengan

ketentraman dan ketertiban, kesehatan serta sikap mental

masyarakat, yang peredaran dan penjualannya perlu

dikendalikan dan diawasi mengingat Kabupaten Badung

merupakan salah satu destinasi pariwisata yang potensial;

b. bahwa pengendalian dan pengawasan terhadap peredaran

dan penjualan minuman beralkohol perlu dilaksanakan

guna memberikan perlindungan, menjaga kesehatan, sikap

mental, ketentraman dan ketertiban masyarakat dari

dampak buruk terhadap penyalahgunaan minuman

beralkohol;

c. bahwa Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor

1 Tahun 2013 tentang Pengawasan, Pengedaran dan

Penjualan, serta Perizinan Minuman Beralkohol, perlu

disesuaikan dengan perkembangan masyarakat dan

peraturan perundang-undangan;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan

Peraturan Daerah tentang Pengendalian dan Pengawasan

Minuman Beralkohol;

Page 6: PIMPINAN DPRD KABUPATEN BADUNG PROVINSI BALI … NO. 48 TAHUN 2017...peredaran dan penjualan minuman beralkohol perlu dilaksanakan guna memberikan perlindungan, menjaga kesehatan,

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang

Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah

Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan

Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 1655 );

3. Undang – Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang

Perdagangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2014 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5512);

4. Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah

beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9

Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang –

Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015

Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5679);

5. Peraturan Presiden Nomor 74 Tahun 2013 tentang

Pengendalian dan Pengawasan Minuman Beralkohol;

6. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 20/M-

DAG/PER/4/2014 tentang Pengendalian dan Pengawasan

terhadap Pengadaan, Peredaran dan Penjualan Minuman

Beralkohol sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir

dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 06/M-

DAG/PER/1/2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan

Menteri Perdagangan Nomor 20/M-DAG/PER/4/2014

tentang Pengendalian dan Pengawasan terhadap Pengadaan,

Peredaran dan Penjualan Minuman Beralkohol;

7. Peraturan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri

Nomor 04/PDN/PER/4/2015 tentang Petunjuk Teknis

Pelaksanaan Pengendalian, Peredaran dan Penjualan

Minuman Beralkohol Golongan A;

8. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 2 Tahun 2012

tentang Kepariwisataan (Lembaran Daerah Kabupaten

Badung Tahun 2012 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah

Kabupaten Badung Nomor 2);

9. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 26 Tahun 2013

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Badung

Tahun 2013-2033 (Lembaran Daerah Kabupaten Badung

Tahun 2013 Nomor 26, Tambahan Lembaran Daerah

Kabupaten Badung Nomor 26);

Page 7: PIMPINAN DPRD KABUPATEN BADUNG PROVINSI BALI … NO. 48 TAHUN 2017...peredaran dan penjualan minuman beralkohol perlu dilaksanakan guna memberikan perlindungan, menjaga kesehatan,

10. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 17 Tahun 2016

tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan

Kabupaten Badung Tahun 2017-2025 (Lembaran Daerah

Kabupaten Badung Tahun 2013 Nomor 26, Tambahan

Lembaran Daerah Kabupaten Badung Nomor 26);

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BADUNG

dan

BUPATI BADUNG

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENGENDALIAN DAN

PENGAWASAN MINUMAN BERALKOHOL.

.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Badung.

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur Penyelenggara Pemerintahan Daerah.

3. Bupati adalah Bupati Badung.

4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya

disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Badung.

5. Kepala Dinas adalah pimpinan perangkat Daerah yang

melaksanakan urusan pemerintahan di bidang perdagangan.

6. Pejabat yang ditunjuk adalah Kepala Dinas/Badan.

7. Minuman Beralkohol adalah minuman yang mengandung etil alkohol atau etanol (C2H5OH) yang diproses dari

bahan hasil pertanian yang mengandung karbohidrat dengan cara fermentasi dan destilasi atau fermentasi tanpa destilasi.

8. Hotel adalah salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk

menyediakan jasa pelayanan penginapan, makan dan minum serta jasa bagi umum, yang dikelola secara komersial, serta memenuhi ketentuan persyaratan yang

ditetapkan di dalam Peraturan Daerah ini.

Page 8: PIMPINAN DPRD KABUPATEN BADUNG PROVINSI BALI … NO. 48 TAHUN 2017...peredaran dan penjualan minuman beralkohol perlu dilaksanakan guna memberikan perlindungan, menjaga kesehatan,

9. Usaha restoran adalah salah satu jenis usaha jasa pangan yang bertempat di bagian atau seluruh bangunan

yang permanen, dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan,

penyajian dan penjualan makanan dan minuman bagi umum.

10. Bar/ Pub/ Klub Malam adalah tempat usaha komersial

yang ruang lingkup kegiatan ini menyediakan minuman keras minuman lainnya untuk umum ditempat usaha.

11. Perusahaan adalah setiap bentuk usaha perseorangan

atau badan usaha yang dimiliki oleh Warga Negara Indonesia dan berkedudukan di wilayah Negara Republik

Indonesia, baik yang berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum yang melakukan kegiatan usaha perdagangan minuman beralkohol.

12. Pengecer minuman beralkohol yang selanjutnya disebut Pengecer adalah perusahaan yang menjual minuman

beralkohol kepada konsumen akhir dalam bentuk kemasan ditempat yang telah ditentukan.

13. Penjual langsung minuman beralkohol yang diminum

ditempat yang selanjutnya disebut Penjual Langsung adalah perusahaan yang menjual minuman beralkohol kepada konsumen akhir untuk diminum langsung

ditempat yang telah ditentukan.

14. Penjual langsung dan/atau pengecer minuman

beralkohol untuk tujuan kesehatan adalah perusahaan yang melakukan penjualan minuman berlakohol yang mengandung rempah-rempah, jamu dan sejenisnya

dengan kadar alkohol setinggi-tingginya 15 % (lima belas perseratus) kepada konsumen akhir untuk diminum langsung di tempat dan/ atau dalam bentuk kemasan

ditempat yang telah ditentukan.

15. Surat Izin Usaha Perdagangan yang selanjutnya

disingkat SIUP adalah surat izin untuk dapat melaksanakan kegiatan usaha perdagangan.

16. Surat Izin Usaha Perdagangan Minuman Beralkohol yang

selanjutnya disingkat SIUP - MB adalah surat izin untuk dapat melaksanakan kegiatan usaha perdagangan

khusus minuman Beralkohol.

17. Surat Permohonan Surat Izin Usaha Perdagangan Minuman beralkohol yang selanjutya disingkat SP SIUP –

MB adalah formulir permohonan izin yang harus diisi oleh perusahaan, yang memuat data/ informasi perusahaan yang bersangkutan untuk memperoleh SIUP

– MB.

18. Surat Keterangan Pengecer Minuman Beralkohol

golongan A yang selanjutnya disebut SKP-A adalah surat keterangan untuk Pengecer Minuman Beralkohol A.

19. Surat Keterangan Penjual Langsung Minuman Beralkohol

golongan A yang selanjutnya disebut SKPL-A adalah Surat Keterangan untuk Penjual Langsung Minuman

Beralkohol golongan A.

Page 9: PIMPINAN DPRD KABUPATEN BADUNG PROVINSI BALI … NO. 48 TAHUN 2017...peredaran dan penjualan minuman beralkohol perlu dilaksanakan guna memberikan perlindungan, menjaga kesehatan,

BAB II

PENGELOMPOKAN GOLONGAN MINUMAM BERALKOHOL

Pasal 2

Minuman Beralkohol dikelompokan dalam golongan sebagai

berikut :

a. minuman beralkohol golongan A adalah minuman yang

mengandung etil alkohol atau etanol (C2H50H) dengan kadar sampai dengan 5 % (lima persen);

b. minuman beralkohol golongan B adalah minuman yang

mengandung etil alkohol atau etanol (C2H50H) dengan kadar lebih dari 5 % (lima persen) sampai dengan 20% (dua puluh

persen); dan

c. minuman beralkohol golongan C adalah minuman yang mengandung etil alkohol atau etanol (C2H50H) dengan kadar

lebih dari 20 % (dua puluh persen) sampai dengan 55 % (lima puluh lima persen).

BAB III

PENJUALAN MINUMAN BERALKOHOL

Bagian Kesatu

Penjualan Minuman Beralkohol

untuk Diminum Langsung di Tempat

Pasal 3

(1) Penjualan Minuman Beralkohol untuk diminum langsung di tempat hanya dapat dijual pada:

a. Hotel, Restoran, Bar sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang kepariwisataan; dan

b. tempat tertentu lainnya yang ditetapkan oleh Bupati.

(2) Tempat tertentu lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b harus berada di kawasan/lokasi/objek

pariwisata.

(3) Jenis minuman beralkohol untuk diminum langsung di tempat yang dapat dijual di kawasan/lokasi/objek

pariwisata sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hanya minuman beralkohol golongan A.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tempat tertentu lainnya di kawasan / lokasi / objek pariwisata sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dalam Peraturan Bupati.

Page 10: PIMPINAN DPRD KABUPATEN BADUNG PROVINSI BALI … NO. 48 TAHUN 2017...peredaran dan penjualan minuman beralkohol perlu dilaksanakan guna memberikan perlindungan, menjaga kesehatan,

Pasal 4

(1) Penjualan Minuman Beralkohol untuk diminum langsung di tempat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf

a dan ayat (2) hanya dapat diberikan kepada konsumen yang telah berusia 21(dua puluh satu) tahun atau lebih

dengan menunjukan kartu identitas kepada petugas/pramuniaga.

(2) Penjualan minuman beralkohol golongan A untuk diminum langsung di tempat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3), hanya dapat dilakukan oleh penjual yang

merupakan bagian dari koperasi, badan usaha daerah, atau kelompok usaha bersama yang dikoordinir oleh Desa Adat.

(3) Koperasi, Badan Usaha Daerah, atau kelompok usaha bersama sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus memperoleh persetujuan dari Bupati.

(4) Penjual sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus memiliki identitas dan terdaftar di koperasi, badan usaha daerah, atau kelompok usaha bersama yang bersangkutan.

(5) Koperasi, Badan Usaha Daerah, atau Kelompok Usaha Bersama sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bertanggung

jawab penuh terhadap penjual sebagaimana dimaksud pada ayat (4).

(6) Koperasi, Badan Usaha Daerah, atau Kelompok Usaha

Bersama dalam menjual Minuman Beralkohol golongan A untuk diminum langsung di tempat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat bekerja sama dengan hotel, bar, restoran

dan/atau memperoleh minuman beralkohol dari toko pengecer yang memiliki SKP-A atau SIUP-MB.

(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara dan persyaratan persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur dalam Peraturan Bupati.

Bagian Kedua

Penjualan Minuman Beralkohol Secara Eceran

Pasal 5

(1) Penjualan Minuman Beralkohol secara eceran hanya dapat

dijual oleh Pengecer pada tempat tertentu yang ditetapkan

oleh Bupati.

(2) Toko Pengecer yang dapat menjual Minuman Beralkohol

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berupa :

a. supermarket; b. hypermarket; dan

c. toko pengecer khusus menjual minuman beralkohol.

Page 11: PIMPINAN DPRD KABUPATEN BADUNG PROVINSI BALI … NO. 48 TAHUN 2017...peredaran dan penjualan minuman beralkohol perlu dilaksanakan guna memberikan perlindungan, menjaga kesehatan,

(3) Tempat tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

harus berada di kawasan/lokasi/objek pariwisata.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tempat tertentu lainnya di

kawasan/lokasi/objek pariwisata sebagaimana dimaksud

pada ayat (3) diatur dalam Peraturan Bupati.

Pasal 6

(1) Penjualan Minuman Beralkohol secara eceran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 hanya dapat diberikan kepada konsumen yang telah berusia 21 (dua puluh satu) tahun

atau lebih dengan menunjukan kartu identitas kepada petugas/pramuniaga.

(2) Pengecer dilarang menjual Minuman Beralkohol secara eceran kepada konsumen yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(3) Pengecer pada supermarket dan hypermarket sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) huruf a dan huruf b harus menempatkan Minuman Beralkohol pada tempat khusus

atau tersendiri dan tidak bersamaan dengan produk lain.

(4) Pengecer wajib memasang tanda larangan meminum

langsung Minuman Beralkohol meminum langsung di lokasi penjualan.

(5) Supermarket, hypermarket dan toko pengecer khusus

menjual Minuman Beralkohol sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) wajib menyediakan petugas/pramuniaga khusus melayani penjualan Minuman

Beralkohol kepada konsumen.

BAB IV

PERIZINAN

Bagian Kesatu

Kewenangan

Pasal 7

(1) Bupati berwenang menerbitkan SIUP-MB bagi Penjual Langsung dan Pengecer yang memperdagangkan Minuman

Beralkohol golongan B dan golongan C di wilayah Daerah.

(2) Bupati sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melimpahkan penerbitan SIUP-MB kepada Kepala Perangkat Daerah yang

melaksanakan tugas dibidang perizinan.

Page 12: PIMPINAN DPRD KABUPATEN BADUNG PROVINSI BALI … NO. 48 TAHUN 2017...peredaran dan penjualan minuman beralkohol perlu dilaksanakan guna memberikan perlindungan, menjaga kesehatan,

Bagian Kedua

SIUP-MB

Pasal 8

(1) Setiap Penjual Langsung atau Pengecer yang memperdagangkan Minuman Beralkohol di wilayah Daerah

wajib memiliki SIUP-MB.

(2) SIUP-MB yang dimiliki oleh Penjual Langsung atau Pengecer sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku

juga untuk memperdagangkan Minuman Beralkohol golongan A.

(3) Penjual Langsung atau Pengecer yang hanya menjual Minuman Beralkohol golongan A di wilayah Daerah harus memiliki SKPL-A atau SKP-A sesuai peraturan perundang-

undangan.

Pasal 9

(1) SIUP-MB berlaku selama 3 (tiga) Tahun dan dapat diperpanjang.

(2) Perpanjangan SIUP-MB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) : a. dilakukan paling lama satu bulan sebelum masa

berlakunya berakhir; dan b. mengembalikan asli SIUP-MB kepada Bupati atau

Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan tugas dibidang perizinan.

(3) SIUP-MB untuk Penjual Langsung dan Pengecer berlaku

untuk setiap 1 (satu) grai atau autlet.

Pasal 10

Penjual Langsung atau Pengecer yang mengalami perubahan

data dan/atau informasi yang tercantum pada SIUP-MB wajib

mengganti SIUP-MB dengan melampirkan dokumen data

pendukung perubahan.

Pasal 11

(1) Permohonan SIUP – MB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) diajukan kepada Bupati Up. Kepala Perangkat Daerah yang melaksanakan tugas dibidang

perizinan.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara dan

persyaratan permohonan SIUP – MB diatur dengan Peraturan Bupati.

Page 13: PIMPINAN DPRD KABUPATEN BADUNG PROVINSI BALI … NO. 48 TAHUN 2017...peredaran dan penjualan minuman beralkohol perlu dilaksanakan guna memberikan perlindungan, menjaga kesehatan,

BAB V

LARANGAN

Pasal 12

(1) Penjual Langsung atau Pengecer dilarang

memperdagangkan Minuman Beralkohol di lokasi atau tempat yang berdekatan dengan: a. gelanggang remaja, kaki lima, terminal, stasiun, kios –

kios kecil, penginapan remaja, dan bumi perkemahan; b. tempat ibadah, sekolah, rumah sakit; dan c. tempat tertentu lainnya yang ditetapkan oleh Bupati.

(2) Penjual Langsung atau Pengecer dilarang mengiklankan Minuman Beralkohol dalam media massa apapun.

(3) Setiap orang perorangan dilarang memperdagangkan Minuman Beralkohol.

Pasal 13

SIUP - MB dilarang dipindahtangankan kepada pihak lain.

BAB VI

PENGAWASAN

Bagian Kesatu

Pengendalian

Pasal 14

Bupati melaksanakan pengendalian dalam rangka

pengawasan dilakukan terhadap :

a. penjual langsung untuk diminum minuman beralkohol, pengecer minuman beralkohol serta penjual dan/ atau

pengecer Minuman Beralkohol untuk tujuan kesehatan; b. perizinan, standar mutu, pelaksanaan pengedaran dan

penjualan Minuman Beralkohol;

c. tempat/ lokasi pengedaran dan penjualan Minuman Beralkohol.

Page 14: PIMPINAN DPRD KABUPATEN BADUNG PROVINSI BALI … NO. 48 TAHUN 2017...peredaran dan penjualan minuman beralkohol perlu dilaksanakan guna memberikan perlindungan, menjaga kesehatan,

Bagian Kedua

Pelaporan

Pasal 15

(1) Penjual langsung untuk diminum Minuman Beralkohol

serta pengecer minuman beralkohol sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) wajib menyampaikan laporan realisasi pengadaan dan penjualan minuman

beralkohol kepada Bupati Up. Kepala Dinas/Badan dengan tembusan kepada Gubernur Bali Up. Kepala

Dinas terkait Provinsi Bali.

(2) Penjual langsung untuk diminum dan/atau pengeceran minuman beralkohol untuk tujuan kesehatan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1) wajib melaporkan realisasi pengadaan dan penjualan minuman beralkohol untuk tujuan kesehatan kepada Bupati Up.

Kepala Dinas dengan tembusan kepada Gubernur Bali Up. Kepala Dinas terkait Provinsi Bali.

(3) Penyampaian laporan sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) dan ayat (2) dilaksanakan setiap triwulan tahun

kalender berjalan sebagai berikut :

a. Triwulan I : 1 Januari sampai dengan 31 Maret; b. Triwulan II : 1 April sampai dengan 30 Juni;

c. Triwulan III : 1 Juli sampai dengan 30 September; d. Triwulan IV : 1 Oktober sampai dengan 31

Desember.

Pasal 16

Selain kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15,

Perusahaan wajib memberikan informasi mengenai kegiatan

usahanya apabila sewaktu – waktu diperlukan oleh Bupati

atau pejabat yang ditunjuk atas nama Bupati.

BAB VII

SANKSI ADMINISTRASI

Pasal 17

Dalam rangka pembinaan dan pengawasan peredaran dan

penjualan Minuman Beralkohol di Daerah, Bupati atau

pejabat yang ditunjuk dapat mengenakan sanksi

administrasi berupa :

a. peringatan tertulis;

Page 15: PIMPINAN DPRD KABUPATEN BADUNG PROVINSI BALI … NO. 48 TAHUN 2017...peredaran dan penjualan minuman beralkohol perlu dilaksanakan guna memberikan perlindungan, menjaga kesehatan,

b. pemberhentian sementara SIUP - MB; dan c. pencabutan SIUP - MB.

Pasal 18

(1) Perusahaan yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 dikenakan sanksi administrasi berupa peringatan tertulis dari Bupati atau pejabat yang

ditunjuk atas nama Bupati.

(2) Peringatan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan paling banyak 3 (tiga) kali berturut – turut

dengan tenggang waktu 1 (satu) bulan.

(3) Perusahaan yang tidak mengindahkan ketentuan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dikenakan sanksi administrasi berupa pemberhentian sementara SIUP - MB.

(4) Apabila perusahaan tidak mengindahkan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal pemberhentian

sementara SIUP – MB, dikenakan sanksi administrasi berupa pencabutan SIUP - MB.

Pasal 19

(1) Perusahaan yang melanggar ketentuan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 6 ayat (5) dikenakan sanksi administrasi berupa pemberhentian sementara SIUP - MB dengan terlebih dahulu diberikan sanksi administrasi

berupa peringatan tertulis paling banyak 3 (tiga) kali berturut – turut dengan tenggang waktu 1 (satu) bulan.

(2) Selama kegiatan usaha perdagangan minuman beralkohol diberhentikan sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1), perusahaan yang bersangkutan

dilarang melakukan kegiatan usaha peredaran/ penjualan minuman beralkohol.

(3) SIUP - MB yang telah diberhentikan sementara dapat diberlakukan kembali apabila perusahaan yang bersangkutan telah mengindahkan peringatan dengan

melakukan perbaikan dan melaksanakan kewajibannya sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Daerah ini.

Pasal 20

(1) Perusahaan yang telah dicabut SIUP - MBnya dapat

mengajukan keberatan kepada Bupati atau pajabat yang ditunjuk paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung

sejak tanggal diterimanya surat pencabutan.

Page 16: PIMPINAN DPRD KABUPATEN BADUNG PROVINSI BALI … NO. 48 TAHUN 2017...peredaran dan penjualan minuman beralkohol perlu dilaksanakan guna memberikan perlindungan, menjaga kesehatan,

(2) Bupati atau pejabat yang ditunjuk paling lama 15 (lima belas) hari kerja terhitung sejak diterimanya permohonan

keberatan dapat menerima atau menolak permohonan dimaksud secara tertulis disertai alasan.

(3) Apabila permohonan keberatan diterima, SIUP - MB yang telah dicabut diterbitkan kembali.

(4) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat

(2) telah dilampaui dan Bupati tidak memberikan suatu keputusan, permohonan keberatan dianggap dikabulkan dan SIUP-MB yang telah dicabut diterbitkan kembali.

(5) Perusahaan yang telah dicabut SIUP - MBnya dapat mengajukan permohonan SIUP MB setelah 1 (satu) tahun

terhitung sejak tanggal pencabutan.

BAB VIII

KETENTUAN PENYIDIKAN

Pasal 21

(1) Selain Pejabat Penyidik Kepolisian Negara Republik Indonesia yang bertugas menyidik tindak pidana,

penyidikan atas tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Daerah ini dapat juga dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah

Kabupaten Badung. (2) Wewenang penyidik atas pelanggaran Peraturan Daerah

ini adalah : a. menerima laporan atau pengaduan dari seseorang

mengenai adanya tindak pidana atas pelanggaran

Peraturan Daerah; b. melakukan tindakan pertama dan pemeriksaan

ditempat kejadian; c. melakukan penyitaan benda atau surat; d. mengambil sidik jari dan memotret seseorang;

e. memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi;

f. mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam

hubungannya dengan pemeriksaan perkara; g. mengadakan penghentian penyidikan setelah penyidik

mendapat petunjuk bahwa tidak terdapat cukup bukti atau peristiwa tersebut bukan merupakan tindak pidana dan selanjutnya melalui penyidik

memberitahukan hal tersebut kepada penuntut umum, tersangka atau keluarganya;

h. mengadakan tindakan lain menurut hukum yang dapat dipertanggung jawabkan.

(3) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

memberitahukan dimulainya penyidikan dan

menyampaikan hasil penyidikannya kepada penuntut

umum melalui penyedik Pejabat Polisi Negara Republik

Indonesia sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam

Undang - Undang Hukum Acara Pidana yang berlaku.

Page 17: PIMPINAN DPRD KABUPATEN BADUNG PROVINSI BALI … NO. 48 TAHUN 2017...peredaran dan penjualan minuman beralkohol perlu dilaksanakan guna memberikan perlindungan, menjaga kesehatan,

BAB IX

KETENTUAN PIDANA

Pasal 22

(1) Setiap orang yang melanggar ketentuan – ketentuan Pasal Pasal 6 ayat (4) dan ayat (5), Pasal 8 ayat (1), Pasal 10, Pasal 15 ayat (1) dan ayat (2), dan Pasal 16 diancam

dengan pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau denda paling banyak

Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).

(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pelanggaran.

BAB X

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 23

(1) Perusahaan yang telah memiliki SIUP- MB sebelum ditetapkannya Peraturan Daerah ini, tetap berlaku sampai dengan masa berlakunya berakhir.

(2) Perusahaan yang mengajukan permohonan SIUP – MB yang sedang dalam proses penyelesaian sebelum

ditetapkannya Peraturan Daerah ini, wajib mengajukan kembali permohonan baru kepada Bupati Up. Kepala Dinas/Badan untuk memperoleh SIUP – MB sesuai

ketentuan Peraturan Daerah ini.

BAB XI

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 24

Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, Peraturan

Daerah Kabupaten Badung Nomor 1 Tahun 2013 tentang

Pengawasan, Pengedaran dan Penjualan, serta Perizinan

Minuman Beralkohol (Lembaran Daerah Kabupaten Badung

Tahun 2013 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah

kabupaten Badung Nomor 1) dicabut dan dinyatakan tidak

berlaku.

Page 18: PIMPINAN DPRD KABUPATEN BADUNG PROVINSI BALI … NO. 48 TAHUN 2017...peredaran dan penjualan minuman beralkohol perlu dilaksanakan guna memberikan perlindungan, menjaga kesehatan,

Pasal 25

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal

diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya

dalam Lembaran Daerah Kabupaten Badung.

Ditetapkan di Mangupura

pada tanggal

BUPATI BADUNG,

I NYOMAN GIRI PRASTA

Diundangkan di Mangupura

pada tanggal ......

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BADUNG,

I WAYAN ADI ARNAWA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BADUNG TAHUN .... NOMOR ....

NOREG. PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG PROVINSI BALI : ( )

Page 19: PIMPINAN DPRD KABUPATEN BADUNG PROVINSI BALI … NO. 48 TAHUN 2017...peredaran dan penjualan minuman beralkohol perlu dilaksanakan guna memberikan perlindungan, menjaga kesehatan,

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG

NOMOR … TAHUN 2017

TENTANG

PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN MINUMAN BERALKOHOL

.

I. UMUM

Minuman beralkohol merupakan minuman yang mengandung

kandungan kimia tertentu ethanol (C2H5OH) yang dapat menimbulkan efek

terhadap metabolism tubuh dan mental pemakainya, yang dalam takaran

tertentu dapat menimbulkan rasa senang dan meringankan rasa sakit,

namun dalam jumlah berlebihan dapat membahayakan kesehatan

pemakainya, disamping menimbulkan kekacauan pikiran, dan dapat

menimbulkan dorongan untuk melakukan kejahatan atau tindakan

menyimpang lainnya.

Oleh karena itu, peredaran minuman beralkohol perlu dilakukan

pengendalian oleh Pemerintah Daerah guna mencegah timbulnya gangguan

ketentraman dan ketertiban masyarakat, sebagai akibat penyalahgunaan

mengkonsumsi minuman beralkohol, sebagaimana diatur dalam

UndangUndang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan. Sebagai daerah

yang memiliki hak otonom untuk mengurus urusan pemerintahan

konkuren yang diserahkan ke daerah menjadi dasar pelaksanaan otonomi

daerah sebagaimana dimaksud dalam Undang Undang Nomor 23 Tahun

2014 tentang Pemerintahan Daerah, maka Pemerintahan Daerah

Kabupaten Badung membentuk Peraturan Daerah untuk mengendalikan

dan mengawasi peredaran minuman beralkohol, karena dapat mengganggu

ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta berdampak buruk

bagi kesehatan. Selain itu, penyalahgunaan minuman beralkohol akan

berdampak buruk bagi kesehatan karena mengandung zat yang berbahaya

bagi kesehatan manusia.

Page 20: PIMPINAN DPRD KABUPATEN BADUNG PROVINSI BALI … NO. 48 TAHUN 2017...peredaran dan penjualan minuman beralkohol perlu dilaksanakan guna memberikan perlindungan, menjaga kesehatan,

Ketersediaan minuman beralkohol di Provinsi Bali khususnya di

Kabupaten Badung diperlukan sebagai penunjang pemenuhan kebutuhan

pariwisata dan instrumen dalam kegiatan adat istiadat. Agar penjualan dan

peredaran minuman beralkohol dapat benar – benar diarahkan untuk

menunjang kegiatan dimaksud di daerah dan guna menghindari sekecil

mungkin dikonsumsi oleh masyarakat umum secara bebas, maka

peredaran dan penjualan minuman beralkohol perlu dikendalikan dengan

membentuk Peraturan Daerah.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Cukup jelas.

Pasal 2

Cukup jelas.

Pasal 3

Cukup jelas.

Pasal 4

Cukup jelas.

Pasal 5

Cukup jelas.

Pasal 6

Cukup jelas.

Pasal 7

Cukup jelas.

Pasal 8

Cukup jelas.

Pasal 9

Cukup jelas.

Pasal 10.

Cukup jelas.

Pasal 11

Cukup jelas.

Pasal 12

Cukup jelas.

Pasal 13

Cukup jelas.

Pasal 14

Cukup jelas.

Page 21: PIMPINAN DPRD KABUPATEN BADUNG PROVINSI BALI … NO. 48 TAHUN 2017...peredaran dan penjualan minuman beralkohol perlu dilaksanakan guna memberikan perlindungan, menjaga kesehatan,

Pasal 15

Cukup jelas.

Pasal 16

Cukup jelas.

Pasal 17

Cukup jelas.

Pasal 18

Cukup jelas.

Pasal 19

Cukup jelas.

Pasal 20.

Cukup jelas.

Pasal 21

Cukup jelas.

Pasal 22

Cukup jelas.

Pasal 23

Cukup jelas.

Pasal 24

Cukup jelas.

Pasal 25

Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR …

KETUA DPRD

KABUPATEN BADUNG

I PUTU PARWATA MK