Top Banner
Hak Cipta Terpelihara © Hak Cipta ada pada Penulis/ Pengarang, Penerbit, atau Sumber Online. LISENSI PENGGUNAAN: Dokumen ini boleh dikutip, dimodifikasi, atau disebarkan luaskan secara bebas tanpa menghilangkan identitas pemilik hak cipta. Pustaka Gratis 78 semata-mata hanya sebagai perpustakaan digital penyedia ilmu pengetahuan yang memiliki koleksi dokumen yang pada dasarnya bersumber pada publikasi online gratis atau dokumentasi yang tidak diperdagangkan lagi. Jika buku ini masih diperdagangkan, kami tetap menyarankan Anda untuk membeli versi cetaknya agar dunia perbukuan di Indonesia terus maju dan berkembang dengan pesat. Semoga semua bahan bacaan koleksi Pustaka Gratis 78 ini bermanfaat bagi masyarakat luas di Indonesia dan luar negeri. SUMBER ILMU PENGETAHUAN TANPA BATAS www.pustaka78.com E-Book yang Sedang Anda Baca Ini Berasal dari: Inilah situs yang selalu dicari. Akan menjadi sumber download buku digital terbesar di Indonesia. Menyediakan ribuan ebook, audio, movie, foto, dan software bermutu dalam berbagai kategori. Dijamin dapat didownload GRATIS 100%. Kunjungi sekarang juga www.pustaka78.com
13

PG78 Bayu Teknik Pencahayaan Menggunakan Maya

Jun 07, 2015

Download

Documents

api-3815627
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PG78 Bayu Teknik Pencahayaan Menggunakan Maya

Hak Cipta Terpelihara

© Hak Cipta ada pada Penulis/ Pengarang, Penerbit, atau Sumber Online.

LISENSI PENGGUNAAN: Dokumen ini boleh dikutip, dimodifikasi, atau

disebarkan luaskan secara bebas tanpa menghilangkan identitas pemilik hak

cipta. Pustaka Gratis 78 semata-mata hanya sebagai perpustakaan digital

penyedia ilmu pengetahuan yang memiliki koleksi dokumen yang pada dasarnya

bersumber pada publikasi online gratis atau dokumentasi yang tidak

diperdagangkan lagi. Jika buku ini masih diperdagangkan, kami tetap

menyarankan Anda untuk membeli versi cetaknya agar dunia perbukuan di

Indonesia terus maju dan berkembang dengan pesat.

Semoga semua bahan bacaan koleksi Pustaka Gratis 78 ini bermanfaat bagi

masyarakat luas di Indonesia dan luar negeri.

SUMBER ILMU PENGETAHUAN TANPA BATAS

www.pustaka78.com

E-Book yang Sedang Anda Baca Ini Berasal dari:

Inilah situs yang selalu dicari. Akan menjadi sumber download buku digitalterbesar di Indonesia. Menyediakan ribuan ebook, audio, movie, foto, dan

software bermutu dalam berbagai kategori. Dijamin dapat didownloadGRATIS 100%. Kunjungi sekarang juga www.pustaka78.com

Page 2: PG78 Bayu Teknik Pencahayaan Menggunakan Maya
Page 3: PG78 Bayu Teknik Pencahayaan Menggunakan Maya

TEKNIK PENCTEKNIK PENCTEKNIK PENCTEKNIK PENCTEKNIK PENCAHAAHAAHAAHAAHAYYYYYAAN (LIGHTING)AAN (LIGHTING)AAN (LIGHTING)AAN (LIGHTING)AAN (LIGHTING) 21

Bayangan (Shadow)Bayangan (Shadow)Bayangan (Shadow)Bayangan (Shadow)Bayangan (Shadow)Pada dunia nyata maupun dunia maya, rasanya tidak mungkin kita membicarakancahaya tanpa membicarakan bayangan. Kedua hal tersebut tidak terpisah dan salingberhubungan karena bayangan akan muncul saat cahaya jatuh menyinari suatu objek.Pada dunia maya, layaknya cahaya, terdapat beberapa jenis bayangan yang dapatdihasilkan oleh komputer. Pada bagian kita akan membahas mengenai bayanganuntuk memahami karakteristiknya dengan tujuan agar kita dapat mengeksploitasibayangan semaksimal mungkin pada scene yang akan dibuat.

Bayangan dalam MAYA

Bayangan bekerja sama dengan cahaya un-

tuk memberi kesan natural atau realistik

pada scene Anda. Bayangan dapat mem-

bantu mendefinisikan posisi objek-objek,

apakah berada di lantai atau melayang di u-

dara. Bayangan yang dihasilkan bisa tajam

dan solid namun bisa juga lembut dan bu-

ram (blurry). Keberadaan bayangan—atau

ketiadaannya—dapat digunakan untuk

memberi keseimbangan dan kontras pada

objek-objek di dalam scene.

Bayangan di Dunia Maya:Bayangan di Dunia Maya:Bayangan di Dunia Maya:Bayangan di Dunia Maya:Bayangan di Dunia Maya: Dengan permainan cahaya yang kompleksbayangan yang dihasilkan juga cukup rumit.

Secara default, cahaya pada Maya tidak

langsung menghasilkan bayangan. Anda

harus menentukan cahaya mana saja pada

scene yang akan menimbulkan bayangan,

bergantung pada tujuan visualisasi Anda.

Terlalu banyak bayangan dapat mengacau-

kan scene Anda; dan karena waktu render

juga menjadi lebih lama, kemungkinan be-

sar Anda akan menggunakan sesedikit

mungkin bayangan; bayangan yang me-

mang dibutuhkan.

Jika semua cahaya

pada scene Anda di-

setting agar tidak me-

nimbulkan bayangan,

maka semua objek

maupun permukaan

yang menghadap

langsung ke cahaya

akan tersinari; walau-

pun terhalangi oleh

objek lain. Hal ini me-

ngurangi kenaturalan

atau “kerealistisan”

scene Anda. Untuk

itu Anda dapat me-

nambahkan bayangan

pada scene dengan

mengontrol kombi-

nasi cahaya dan objek

Default Shadow

Page 4: PG78 Bayu Teknik Pencahayaan Menggunakan Maya

22

scene Anda, dengan waktu render yang da-

pat diterima. Depth map merupakan jarak

antara sumber cahaya dan permukaan yang

tersinari oleh cahaya tersebut. Depth map

merupakan file data berisi ukuran-ukuran

yang akan di-render terlihat dari sudut pan-

dang sumber cahaya. Tiap pixel pada depth

map merupakan jarak dari sumber cahaya

ke objek terdekat yang akan menimbulkan

bayangan pada arah tertentu.

Jika pada suatu scene terdapat cahaya

yang menghasilkan bayangan depth map,

Maya akan membuat suatu file depth map

untuk cahaya tersebut pada saat rendering

Jenis Bayangan

Pada Maya, suatu sumber cahaya bisa tidak

menghasilkan bayangan (default) atau bisa

menghasilkan bayangan depth map mau-

pun raytraced. Anda dapat mengombinasi-

kan kedua jenis bayangan ini—depth map

maupun raytraced—pada scene Anda. De-

ngan mengatur atri-

but bayangan depth

map atau raytraced,

Anda dapat mensi-

mulasikan bayangan

yang dihasilkan oleh

berbagai tipe cahaya

di dunia nyata.

Bayangan depth

map maupun ray-

traced memberikan

efek yang hampir

sama, namun ba-

yangan depth map

waktu render-nya le-

bih cepat. Umumnya

kebanyakan orang

akan memilih ba-

yangan depth map

kecuali jika tipe ba-

yangan tersebut tidak dapat membantu

mencapai visualisasi yang diinginkan.

Depth Map Shadow

Bayangan depth map memberikan hasil

yang baik pada hampir semua situasi di

Depth Map Shadow:Depth Map Shadow:Depth Map Shadow:Depth Map Shadow:Depth Map Shadow: Scene pada gambar ini menggunakan bayangandepth map. Tampak efek bayangan vas bunga muncul di dinding.

dan Maya akan menggunakan file tersebut

untuk menentukan permukaan mana saja

yang terkena bayangan. Pada beberapa ka-

sus, Anda dapat mengurangi waktu render

dengan cara menyimpan dan mengguna-

kan kembali file depth map tersebut.

mana saja yang akan menghasilkan bayang-

an. Dengan membatasi bayangan hanya

timbul oleh kombinasi cahaya dan objek

tersebut, Anda dapat mengurangi waktu

render.

Page 5: PG78 Bayu Teknik Pencahayaan Menggunakan Maya

TEKNIK PENCTEKNIK PENCTEKNIK PENCTEKNIK PENCTEKNIK PENCAHAAHAAHAAHAAHAYYYYYAAN (LIGHTING)AAN (LIGHTING)AAN (LIGHTING)AAN (LIGHTING)AAN (LIGHTING) 23

Raytraced Shadow:Raytraced Shadow:Raytraced Shadow:Raytraced Shadow:Raytraced Shadow: Scene pada gambar ini menggunakan bayangan raytraced. Efeknya terlihat padaadanya refleksi pada permukaan vas dan dinding.

Raytraced Shadow

Bayangan raytraced dapat menghasilkan

bayangan yang transparan dan halus na-

mun proses render-nya cukup memakan

waktu dibanding bayangan depth map.

Proses raytracing merupakan proser me-

render bayangan di mana jejak rambatan

tiap sinar dikalkulasi dari sumber cahaya ke

tujuan rambatan sinar (kamera).

Gunakan bayangan raytraced hanya

saat ingin menghasilkan bayangan yang

akurat secara fisik, seperti halnya bayangan

di dunia nyata. Contoh umum pengguna-

annya:

� Untuk menghasilkan tepi bayangan

yang buram (blur) (hanya untuk cahaya

jenis area light).

� Untuk menghasilkan bayangan yang

ditimbulkan oleh objek berwarna dan

transparan.

Catatan:Catatan:Catatan:Catatan:Catatan:Untuk menghasilkan bayangan lembut

yang natural menggunakan Maya, Anda

mempunyai dua pilihan:

� Dengan Raytraced Shadow: cara ini ha-

silnya sangat baik, namun semakin

kompleks sumber cahaya yang menim-

bulkan bayangan maka semakin lama

pula waktu yang dibutuhkan komputer

untuk me-render.

� Dengan Depth Map Shadow: cara ini

merupakan cara tercepat namun me-

miliki keterbatasan untuk menghasil-

kan gambar render yang realistik.

Page 6: PG78 Bayu Teknik Pencahayaan Menggunakan Maya

24

Tutorial 1: Swinging Light (Cahaya Berayun)

Sampailah kita pada bagian yang memanjakan mata. Pada bagian ini Anda diajakuntuk langsung menambahkan cahaya pada scene. Bagi kebanyakan pengguna,lighting merupakan tahapan yang paling menarik sekaligus membosankan. Menarikkarena dapat menghasilkan image yang natural, namun membosankan karena harusme-render berulang kali hingga mendapatkan setting yang sesuai. Sayang sekali,tidak ada cara/metode yang benar-benar signifikan untuk mempercepat wakturender.

Animasi pencahayaan yang halus dapat memberi kesan karakter atau “mood”pada suatu scene sederhana yang dapat menjadi nilai tambah dari scene tersebut.Tutorial ini mengajak Anda memberi pencahayaan pada satu ruang sederhana denganmenggunakan ambient light.

1. Membangun Ruang

Untuk model ruang dapat Anda gunakan

file Tutorial1.mb yang terdapat pada CD

terlampir. Pada menu bar, pilih File > OpenScene untuk mengambil file tersebut. Ru-

ang sederhana ini berisi beberapa objek geo-

metri yaitu cone, cube, dan cylinder yang

semuanya dibuat menggunakan polygon

primitives, bahkan ruang tersebut adalah

cube polygon yang telah dibuang bagian

atas dan sampingnya. Semua objek pada ru-

ang ini telah diberi material.

Ruang Primitif: Ruang Primitif: Ruang Primitif: Ruang Primitif: Ruang Primitif: Ruang sederhana berisikerucut, kubus, dan silinder yang telah diberimaterial.

2. Menambahkan Cahaya

Tambahkan cahaya pada ruang ini dengan

menggunakan ambient light sebagai sum-

ber cahaya. Pada menu bar klik Create >Lights > Ambient Light lalu posisikan caha-

ya sedikit ke atas.

Ambient Light: Ambient Light: Ambient Light: Ambient Light: Ambient Light: Posisi cahaya pada ruang agaksedikit ke atas.

3. Setting Atribut

Dengan ambient light masih terpilih, buka

attribute editor (Ctrl+A). Pada attribute

editor pastikan nilai Ambient Shade lebih

besar dari 0 atau gunakan nilai default =

0.450.

Page 7: PG78 Bayu Teknik Pencahayaan Menggunakan Maya

TEKNIK PENCTEKNIK PENCTEKNIK PENCTEKNIK PENCTEKNIK PENCAHAAHAAHAAHAAHAYYYYYAAN (LIGHTING)AAN (LIGHTING)AAN (LIGHTING)AAN (LIGHTING)AAN (LIGHTING) 25

Semakin kecil nilai ambient shade

maka semakin luas lingkup efek cahaya

yang ditimbulkan oleh ambient light.

Walapun secara definitif cahaya yang me-

nyebar (diffuse) bersinar ke segala arah,

Maya memungkinkan kita untuk menaik-

kan intensitas ambient light secara lokal.

Untuk tutorial ini kita membutuhkan ca-

haya dengan karakter tersebut agar cahaya

bersinar lebih terang di area di mana sum-

ber cahaya berada, namun tetap menyinari

bagian-bagian lain pada scene. Dengan ni-

lai default (0.450), cahaya lebih terang pada

tempatnya berada dan pengaruhnya berku-

rang saat merambat menjauhi sumbernya.

Ambient light dengan nilai ambient shade

= 1 bekerja kurang lebih seperti point light.

Ambient Shade:Ambient Shade:Ambient Shade:Ambient Shade:Ambient Shade: Pada ambient light, settingatribut ini menentukan jauhnya rambatan sinaryang ditimbulkan.

4. Rendering

Lakukan render untuk melihat efek yang

ditimbulkan dan untuk memastikan apa-

kah Anda sudah puas dengan posisi mau-

pun intensitas efek yang ditimbulkan am-

bient shade. Jika belum, posisikan ulang ca-

haya di ruangan dan ubah setting ambient

shade di attribute editor. Perlu diingat un-

tuk tutorial ini Anda membutuhkan cahaya

dengan nilai ambient shade lebih besar dari

0.

Hasil Render:Hasil Render:Hasil Render:Hasil Render:Hasil Render: Efek ambient light lebih kuat dititik pusat ruang dan tampak sedikit redup disudut-sudut ruang.

Seperti tampak pada gambar hasil ren-

der, cahaya bersinar lebih terang pada posisi-

nya dibanding area di sekelilingnya, namun

sinarnya juga berpengaruh pada bagian-ba-

gian objek yang tidak menghadap langsung.

Tidak seperti sumber cahaya lainnya, efek

cahaya ambient light mampu mencapai sisi-

sisi gelap pada objek. Dengan point light,

sisi-sisi tersebut tampak gelap.

5. Dynamics

Pada tahap ini dan selanjutnya kita akan

membuat simulasi cahaya berayun menggu-

nakan perintah-perintah pada di modul

Dynamics. Ubah pilihan modul pada menu

set menjadi dynamics.

Modul:Modul:Modul:Modul:Modul: Di bagian kiri status line terdapatmenu set yang berfungsi untuk menggantimodul.

Page 8: PG78 Bayu Teknik Pencahayaan Menggunakan Maya

26

6. Membuat Bola

Simulasi dynamics hanya bekerja pada

objek geometri; cahaya—dan objek non-

geometri lainnya seperti kamera—tidak da-

pat “berpartisipasi” langsung pada simulasi

dynamics. Untuk mengatasinya kita guna-

kan semacam trik yaitu kita “tempelkan”

cahaya pada objek geometri misalnya bola.

Bola inilah yang akan kita gantung dan

ayunkan pada tali.

Buatlah sebuah bola dengan langkah Create> NURBS Primitives > Sphere lalu

posisikan seperti tampak pada gambar di

bawah.

Bola: Bola: Bola: Bola: Bola: Ambient light akan kita tempelkan padabola ini agar dapat disimulasikan padadynamics.

7. Membuat Tali

Dengan bola masih dalam keadaan terpilih,

pada menu bar pilih Soft/Rigid Bodies >Create Constraint > Option. Option ada-

lah simbol kotak kecil di sebelah kanan sub-

menu.

Pada kotak dialog Constraint Options

pastikan Constraint Type = Nail lalu klik

tombol Create.

Option:Option:Option:Option:Option: Option box yang berada di kanansubmenu berisi setting yang dapat Anda ubahsesuai kebutuhan.

Constraint Options: Constraint Options: Constraint Options: Constraint Options: Constraint Options: Langkah ini menambah-kan semacam tali pada bola.

Dengan menjalankan langkah di atas

Anda memberi perintah pada Maya untuk

melakukan dua hal: membuat tali dan

mengubah bola menjadi rigid body.

8. Menggantung Tali

Agar lampu dapat berayun, Anda harus

memposisikan tali menjadi berada di atas

bola. Pada jendela outliner pastikan tali

(rigidNailConstraint1) dalam keadaan

terpilih. Untuk membuka jendela outliner

klik Window > Outliner pada menu bar.

Aktifkan tool move lalu geser hingga ke la-

ngit-langit.

Page 9: PG78 Bayu Teknik Pencahayaan Menggunakan Maya

TEKNIK PENCTEKNIK PENCTEKNIK PENCTEKNIK PENCTEKNIK PENCAHAAHAAHAAHAAHAYYYYYAAN (LIGHTING)AAN (LIGHTING)AAN (LIGHTING)AAN (LIGHTING)AAN (LIGHTING) 27

Nail:Nail:Nail:Nail:Nail: Posisikan tali pada langit-langit ruang.

9. Memberi Gaya pada Bola

Pada dynamics, diperlukan semacam

gaya—layaknya pada dunia nyata—agar ob-

jek dapat bergerak. Untuk itu Anda perlu

menambahkan gaya gravitasi pada bola.

Pastikan bola terpilih lalu pada menu bar

klik Fields > Gravity. Pilih bola lalu geser

dan posisikan bola seperti tampak pada

gambar di bawah.

Posisi Baru:Posisi Baru:Posisi Baru:Posisi Baru:Posisi Baru: Posisikan bola seperti padagambar agar dapat berayun pada tali.

10. Setting Frame

Untuk menjalankan simulasi bola berayun

agar tampak lebih natural, Anda perlu

mengubah setting frame pada time slider.

Ubah nilai Range End Frame dan Ani-mation End Frame menjadi 150.

Timeline: Timeline: Timeline: Timeline: Timeline: Area ini terdiri dari berbagai toolmaupun setting untuk animasi. Timelineberada di bagian bawah interface Maya.

11. Simulasi Bola

Jalankan simulasi bola berayun dengan cara

klik tombol Play pada Playback Controls.

Playback control berada di area kanan dari

timeline.

Setelah Anda klik tombol play, tampak

bola berayun-ayun pada tali seperti pendu-

lum. Agar tidak terlalu membosankan kita

modifikasi sedikit gerakannya.

Playback Controls:Playback Controls:Playback Controls:Playback Controls:Playback Controls: Bagian ini berada di areakanan timeline. Layaknya pada tape recorderatau vcd player, tombol-tombol padaplayback controls juga berfungsi sama.

Page 10: PG78 Bayu Teknik Pencahayaan Menggunakan Maya

28

12. Modifikasi Simulasi

Dengan bola dalam keadaan terpilih, klik

rigidBody1 pada Channel Box. Tentukan

Initial Velocity X = 4 dan Initial Velocity Y= 4. Klik tombol play untuk menjalankan

simulasi dan melihat perubahan yang ter-

jadi.

Setelah kita ubah sedikit setting pada

bola nampak ayunan bola menjadi bervari-

asi dengan berayun ke sekeliling ruang.

Channel Box:Channel Box:Channel Box:Channel Box:Channel Box: Anda dapat mengubah settingpada bola untuk mengubah gerakan simulasi.

13. Menyatukan Cahaya ke Bola

Ide awal tutorial ini adalah membuat ani-

masi cahaya berayun, kini saatnya anda me-

nyatukan bola dengan cahaya. Terlebih da-

hulu ubah modul menjadi Animation de-

ngan cara mengubahnya pada menu set se-

perti pada langkah 5 di atas atau tekan F2pada keyboard. Pada jendela outliner pilih

bola dan cahaya ambient light dengan cara

tekan Ctrl pada keyboard lalu pilih kedua-

nya. Lalu pada menu bar pilih Constrain >Point untuk menyatukan keduanya. Perha-

tikan pada workspace Anda, tampak kedua-

nya telah menyatu.

Constrain:Constrain:Constrain:Constrain:Constrain: Dengan langkah ini Andamenyatukan cahaya dan bola.

Walau kita memerlukan bola hanya sebagai

tempat menempelkan cahaya, namun ka-

rena cahaya tidak berfungsi di modul dy-

namics jadi tidak mungkin kita hilangkan

atau delete bola dari scene. Triknya adalah

kita sembunyikan bola. Caranya, pastikan

bola dalam keadaan terpilih lalu tekan

Ctrl+H pada keyboard. Voila, bola sudah

hilang dari scene.

14. Menyembunyikan Bola

Hide: Hide: Hide: Hide: Hide: Dengan menggunakan shortcut Ctrl+H,Anda dapat menyembunyikan objek terpilih.

Page 11: PG78 Bayu Teknik Pencahayaan Menggunakan Maya

TEKNIK PENCTEKNIK PENCTEKNIK PENCTEKNIK PENCTEKNIK PENCAHAAHAAHAAHAAHAYYYYYAAN (LIGHTING)AAN (LIGHTING)AAN (LIGHTING)AAN (LIGHTING)AAN (LIGHTING) 29

Pastikan ambient light dalam keadaan

terpilih lalu tekan tombol play untuk men-

jalankan simulasi. Tampak sekarang cahaya

berayun-ayun di ruangan, namun animasi

ini bukanlah seperti yang kita bayangkan.

Untuk visualisasi yang sempurna Anda

membutuhkan gambar animasi hasil ren-

dering. Untuk itu mari kita lanjutkan ke

langkah terakhir dari tutorial ini.

15. Batch Render

Sampailah kita pada langkah akhir yang me-

nentukan hasil akhir simulasi ini. Tahap ini

adalah proses render animasi atau BatchRender. Kita perlu mengubah beberapa set-

ting karena render untuk still image sedikit

berbeda dengan render animasi. Buka jen-

dela Render Global Settings. Pada tab com-mon tentukan nama file Anda dan tentu-

TTTTTab Cab Cab Cab Cab Commonommonommonommonommon: Perhatikan setting yang perludiubah sebelum batch render.

kan image format adalah AVI. Pastikan ni-

lai start frame = 1 dan end frame = 150.

Pada kolom input renderable objects pasti-

kan pilihannya adalah render all. Untuk

ukuran resolution tentukan sesuai keingin-

an Anda (disarankan untuk menggunakan

320x240 atau 640x480).

Selanjutnya beralih ke tab maya soft-

ware, pada area anti-aliasing quality Anda

dapat menentukan kualitas hasil akhir ren-

der. Semakin baik kualitas semakin lama

waktu render.

Klik tombol close untuk menutup jen-

dela render global settings. Ubah modul

pada menu set menjadi Rendering lalu pada

menu bar pilih Render > Batch Render >Option.

Pada kotak dialog Batch Render Ani-

mation yang muncul Anda dapat menen-

TTTTTab Maab Maab Maab Maab Mayyyyya Sofa Sofa Sofa Sofa Softwtwtwtwtwararararare: e: e: e: e: Perhatikan setting yangperlu diubah.

Page 12: PG78 Bayu Teknik Pencahayaan Menggunakan Maya

30

tukan jumlah prosesor yang akan diguna-

kan pada proses render. Jika Anda memiliki

lebih dari satu prosesor, aktifkan pilihan

Use all Available Processors. Klik tombol

Batch Render dan tunggu hasilnya. Untuk

melihat file hasil render—pabila Anda tidak

menentukan tempat penyimpanan hasil

batch render (setting ini berada pada tab

common di jendela render global set-

tings)—maka Anda dapat menemukannya

di folder maya/projects/default/images

pada harddisk Anda. Folder ini merupakan

folder default penyimpan hasil render.

BaBaBaBaBatch Rtch Rtch Rtch Rtch Render Animaender Animaender Animaender Animaender Animation:tion:tion:tion:tion: Tentukan jumlahprosesor yang akan digunakan.

16. Akhir Tutorial

Latihan ini berakhir pada tahap ini, jangan

lupa untuk menyimpan hasil kerja Anda.

Perlu diingat, pada tutorial ini Anda tidak

menggunakan efek bayangan baik depth

map shadows maupun raytrace shadows ka-

rena penekanan pada latihan ini adalah

pada efek cahaya yang ditimbulkan. Selain

itu dengan menambahkan efek bayangan

maka waktu render menjadi lebih lama, ter-

utama apabila menggunakan raytrace sha-

dows.

File kerja tutorial ini dapat Anda temu-

kan pada CD lampiran dengan nama

Tutorial_Akhir1.mb dan dapat Anda guna-

kan sebagai pembanding. Hasil akhir batch

render dapat Anda temukan dengan nama

Tutorial_Akhir1.avi. Tiga gambar di bawah

adalah gambar render hasil akhir tutorial.

Kita gunakan tiga buah gambar untuk meli-

hat sekuen berayunnya cahaya.

Render 1:Render 1:Render 1:Render 1:Render 1:Gambar inimenunjukkancahaya masihberada diposisi semula.

Page 13: PG78 Bayu Teknik Pencahayaan Menggunakan Maya

TEKNIK PENCTEKNIK PENCTEKNIK PENCTEKNIK PENCTEKNIK PENCAHAAHAAHAAHAAHAYYYYYAAN (LIGHTING)AAN (LIGHTING)AAN (LIGHTING)AAN (LIGHTING)AAN (LIGHTING) 31

Render 2:Render 2:Render 2:Render 2:Render 2:Nampak

cahayaberayun ke

arahdinding

sebelah kiri.

Render 3Render 3Render 3Render 3Render 3: Sekarang cahaya berayun mendekati dinding sebelah kanan.