Top Banner

of 38

Petunjuk Prak Genap (1) (1) (#)

Jun 02, 2018

Download

Documents

Nurul Fitriani
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/11/2019 Petunjuk Prak Genap (1) (1) (#)

    1/38

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. UMUM

    Sesuai dengan tujuan pendidikan di ITS yaitu :

    Pembinaan hidup bermasyarakat.

    Pembinaan sikap ilmiah.

    Pembinaan sikap kepemimpinan.

    Pembinaan keahlian.

    Maka tugas dari laboratorium Fisika Dasar FMIPAITS antara lain :

    Memperkuat konsep.

    Melengkapi kuliah.

    Melatih ketrampilan / penerapan teori.

    Dengan demikian praktikum Fisika Dasar adalah melatih ketrampilan dalam

    menerapkan teori-teori yang diperoleh dari kuliah dan untuk melengkapi kuliah.

    Disamping itu praktikum Fisika Dasar merupakan saat pertama kali bagi

    mahasiswa dalam melakukan/melaksanakan percobaan sendiri. Oleh sebab itu,

    melaksanakan praktikum dengan sungguh-sungguh merupakan prasyarat bagi

    keberhasilan praktikum anda, karena praktikum bagaimanapun juga, merupakan

    dasar bagi praktikum yang akan anda lakukan dan temui selama anda kuliah di

    ITS.

    Selama anda melaksanakan praktikum di Laboratorium Fisika Dasar ada

    beberapa hal yang perlu anda perhatikan :

    1. Praktikan harus mengumpulkan pas foto 3 x 4 = 2 lembar.

    2. Selama praktikum, praktikan dibimbing olek asisten dan untuk itu praktikan

    harus mempersiapkan segala sesuatu tentang percobaan yang akan

    dilakukan seperti yang ada pada BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM bersama

    rekan praktikumnya.

    3. Sebelum melaksanakan praktikum, periksalah semua peralatan yang akan

    digunakan dan pinjamlah peralatan yang belum ada.

    4. Dalam melaksanakan praktikum perlu diperhatikan penggunaan waktu yang

    ada, karena waktu pelaksanaan Praktikum Fisika Dasar adalah 3 jam.

    Rincian penggunaan waktu praktikum adalah sebagai berikut :

  • 8/11/2019 Petunjuk Prak Genap (1) (1) (#)

    2/38

    Persiapan :

    Untuk persiapan praktikan diberi waktu 30 menit dan pada saat persiapan

    tugas praktikan adalah : menyerahkan Tugas Pendahuluan dan meminjam

    peralatan yang belum ada.

    Melakukan Percobaan :

    Dalam melakukan percobaan praktikan diberi waktu 120 menit dan

    sisanya (30 menit) digunakan untuk mencatat hasil praktikum dalam

    lembar Laporan Sementara.

    5. Tugas pendahuluan dikumpulkan sebelum praktikum dimulai kepada

    asistennya masing-masing.

    6. Praktikan dilarang mengerjakan Tugas Pendahuluan di lingkungan

    laboratorium Fisika Dasar.

    7. Sebelum melakukan percobaan, setiap praktikan harus mempersiapkan

    Laporan Resmi yang telah ditulisi dengan tujuan percobaan, teori, cara kerja

    serta persiapkan pula kertas karbon dan kertas grafik bila diperlukan.

    B. TATA TERTIB.

    Tata tertib yang harus diperhatikan dan ditaati selama Praktikum Fisika Dasar

    adalah :

    1. Praktikan harus hadir 10 menit sebelum praktikum dimulai.

    2. Praktikan baru diperkenankan masuk laboratorium setelah percobaan yang

    dilaksanakan dinyatakan SIAP oleh Asisten.

    3. Sebelum melakukan praktikum, semua perlengkapan kecuali buku petunjuk

    praktikum, alat tulis dan peralatan penunjang harus diletakkan ditempat yang

    telah ditentukan.

    4. Setiap praktikan harus melakukan percobaan dengan teman praktikum yang

    telah ditentukan.

    5. Selama mengikuti praktikum, praktikan harus berpakaian sopan dan tidak

    diperbolehkan memakai sandal, bertopi, merokok, membuat gaduh, dll.

    6. Selama praktikum. Praktikan hanya diperbolehkan menyelesaikan tugasnya

    pada meja yang telah disediakan (melakukan percobaan, membuat laporan

    sementara dan resmi).

    7. Selama melakukan percobaan semua data hasil percobaan ditulis dalam

    kolom-kolom tabel yang dipersiapkan lebih dahulu. Laporan sementara dibuat

  • 8/11/2019 Petunjuk Prak Genap (1) (1) (#)

    3/38

    rangkap n+1 dan dilaporkan pada asisten untuk ditanda tangani. n adalah

    jumlah praktikan dalam satu kelompok.

    8. Berdasarkan Laporan Sementara yang telah disetujui oleh asisten, setiap

    praktikan membuat Laporan Resmi sesuai dengan tugas yang diberikan

    dalam buku petunjuk. Kemudian diserahkan kepada asisten masing-masing

    dengan dilampiri laporan sementara.

    9. Jika praktikan akan meninggalkan ruang praktikum, harus melaporkan pada

    asisten dan demikian pula sebaliknya.

    10. Praktikan yang sudah menyelesaikan tugas-tugasnya, diharuskan

    meninggalkan ruang praktikum.

    C. SANGSI.

    Ada beberapa sangsi yang dapat diterapkan terhadap praktikan yang melanggar

    peraturan tata tertib :

    1. Pelanggaran terhadap :

    a. Point A-5, asisten berhak melakukan pencoretan terhadap tugas yang

    telah dikerjakan.

    b. Point A-6, B-1, B-5, B-6, dan B-9 dikenakan sangsi pembatalan percobaan

    yang dilakukan.

    c. Point A-2, B-3, B-4 dan B-9 dikenakan sangsi peringatan dan apabila telah

    mendapatkan peringatan 3 kali, praktikan akan dikeluarkan dan

    mendapatkan Nilai E.

    2. Praktikan yang melakukan kecurangan dapat dikenakan sangsi berupa

    pembatalan seluruh praktikum dan diberi Nilai E.

    3. Praktikan yang karena kelalaiannya menyebabkan kerusakan atau

    menghilangkan alat milik laboratorium harus mengganti alat tersebut. Apabila

    dalam waktu yang ditentukan belum mengganti, maka tidak diperkenankan

    mengikuti praktikum berikutnya.

    4. Praktikan yang tidak mengikuti praktikum sebanyak 4 kali diberi sangsi

    pembatalan seluruh praktikum dan diberi nilai E.

    5. Sangsi lain yang ada diluar sangsi-sangsi diatas ditentukan kemudian oleh

    Kepala Laboratorium Fisika Dasar.

  • 8/11/2019 Petunjuk Prak Genap (1) (1) (#)

    4/38

    BAB II

    CARA PENGGUNAAN ALAT

    Petunjuk cara penggunaan alat ini digunakan untuk menghindari :

    1. Tidak tepatnya pengukuran.

    2. Kemungkinan kerusakan alat.

    A. JANGKA SORONG

    Jangka sorong diguanakan untuk pengukuran besaran panjang. Alat ini dapat

    digunakan untuk mengukur : panjang, lebar, tinggi, diameter luar dan dalam,

    serta kedalaman lubang suatu benda.

    Cara Menggunakan Jangka Sorong :

    1. Letakkan benda pada posisi A-B (untuk mengukur diameter digunakan C-D

    dan lubang digunakan P-Q).

    2. Tekan E agar posisi A-B, C-D, dan P-Q dapat berubah sesuai dengan ukuran

    besar benda.

    3. Baca skala dasar F (satuan cm) dan skala Bantu G (satuan mm). Jika skala G

    penuh berarti 1 mm. Misalnya pada gambar II.1 ditunjukkan garis nol pada

    skala Bantu G berada antara 1,3 dan 1,4 pada skala dasar F, sedangkan

    pada skala bantu yang paling berimpit dengan skala dasar adalah 0,1 mm.

    Jadi panjang benda yang diukur adalah : 1,3 mm + 0,01 mm = 1,31 mm.

    Seandainya garis nol dari skala Bantu sudah tepat berimpit dengan skala

    dasar (skala satu), maka panjangnya adalah harga dari skala dasar tersebut.

    4. Skala dasar H adalah dengan satuan inchi.

    B. MIKROMETER.

    Digunakan untuk mengukur panjang, lebar, diameter luar dan tinggi.

    Cara Menggunakan Mikrometer ;

    1. Sebelum menggunakan perhatikan permukaan A-B apakah sudah bersih dari

    kotoran, benda-benda kecil dan sebagainya.

    2. Dengan memutar skala bantu C, maka A dan B akan berimpit. Agar A dan B

    berimpit betul putarlah E sehingga bersuara 5 kali ( Standart Laboratorium)

    dan ini lakukan dengan hati-hati.

  • 8/11/2019 Petunjuk Prak Genap (1) (1) (#)

    5/38

    3. Perhatikan kedudukan titik nol, apabila skala dasar D tidak tepat pada nol

    maka perlu dilakukan Ralat Sistimatik. Contoh, bila dalam pengecekan alat

    ini setelah A dan B berimpit dengan memutar E 5 kali, skala dasar tidak

    terlihat sedangkan pada skala Bantu berharga 21 dan skala dasar berharga

    nol maka Ralat Sistimatiknya adalah 0,21 mm.

    4. Cara Pengukuran :

    Letakkan benda diantara A dan B.

    Putar E (5 kali) agar A dan B benar-benar menghimpit benda. Apabila

    skala dasar D menunjukkan harga 2 sedang skala Bantu C menunjukkan

    harga 48 (gambar II.2), maka panjang benda adalah : 2 mm + 0,48 mm +

    0,21 mm = 2,69 mm.

    Catatan :Spesifikasi Mikrometer yang digunakan adalah ;

    1. Satuan terkecil skala dasar = 0,01 mm

    2. Satuan terkecil skala Bantu = 1 mm

    3. Tiap putaran skala Bantu E (360o) = 0,5 mm

    4. Pembacaan skala Bantu dari 0 sampai 0,5 mm

    C. NERACA TEKNIS

    Neraca teknis digunakan untuk mengukur berat benda secara teliti.

    Cara menggunakan neraca teknis :

    1. Perhatikan batas maksimum dan minimum neraca teknis ini.

    2. Sebelum menimbang periksa dahulu kedudukan neraca, apakah sudah

    berdiri tegak (dengan melihat bandul A) dan praktikan dilarang merubah skrup

    pengatur B.

    3. Pada umumnya jarum gandar C, tidak dapat berhenti karena pengaruh dari

    luar (angina). Karena itu dianjurkan untuk menggunakan neraca dalam ruang

    tertutup.

    4. Dalam penimbangan, letak anak timbangan di sebelah kanan dan benda yang

    ditimbang di sebelah kiri (Standar Laboratorium).

    5. Pada saat meletakkan atau mengambil anak timbangan hanya diperbolehkan

    apabila jarum gander C berhenti berayun.

    6. Anak timbangan tidak boleh dipegang dengan tangan dan dianjurkan dengan

    penjepit.

  • 8/11/2019 Petunjuk Prak Genap (1) (1) (#)

    6/38

    7. Zat yang dapat merusak pinggan neraca dilarang diletakkan di pinggan.

    8. Pada saat melepas penahan (D) usahakan agar simpangan jarum tidak

    terlalu besar.

    9. Penimbangan dianggap tepat bila jarum C tepat pada titik nol.

  • 8/11/2019 Petunjuk Prak Genap (1) (1) (#)

    7/38

    BAB III

    CARA PERHITUNGAN

    A. PERHITUNGAN RALAT.

    Pada tiap pengukuran akan selalu timbul masalah ketidak telitian yang

    disebabkan oleh tidak sempurnanya alat ukur, ketidaktepatan cara ukur, tidak

    sempurnanya panca indra,dll. Untuk itu perlu teori ralat yang dapat memberikan

    gambaran kuantitatif terhadap ketelitian suatu pengukuran.

    Ada 2 jenis ralat, yaitu : 1. Ralat Sistimatik

    2. Ralat Kebetulan

    1. Ralat Sistimatik :

    Ralat ini digunakan untuk sumber-sumber kesalahan yang timbulnya dapat

    dipelajari secara sistematis.

    Misalnya :

    a. Jarum penunjuk Ampermeter yang seharusnya menunjukkan angka 0 A saat

    tidak ada arus, ternyata menunjukkan angka 0,5 A. Maka harus ada koreksi

    titik nol sebesar -0,5 A. Bila alat digunakan untuk mengukur arus maka arus

    yang sebenarnya = arus terbaca + koreksi titik nol.

    b. Jangka sorong dan Mikrometer sering tidak menunjukkan titik nol.

    c. Pembacaan Barometer air raksa perlu koreksi pembacaan karena adanya

    pemuaian air raksa.

    Dalam pekerjaan kita selalu melakukan koreksi terhadap ralat sistimatik. Ralat

    Sistimatik tidak perlu masuk perhitungan, tetapi perlu dituliskan.

    2. Ralat Kebetulan.

    Sumber dari ralat ini tidak dapat kita ikuti dan kita kendalikan. Misalnya pada

    pengukuran yang berulang dengan hasil yang berbeda. Untuk mendekati harga

    sesungguhnya dari hasil pengukuran kita gunakan harga rata-rata. Tetapi untuk

    pengukuran berulang dengan hasil yang berbeda diperlukan Ralat Suatu

    Pengukuran. Ralat suatu pengukuran harus dicantumkan dalam hasil

    pengukuran. Ralat ini disebut pula Ralat Kebetulan.

    Contoh :

    Hasil pengukuran panjang batang logam adalah :

  • 8/11/2019 Petunjuk Prak Genap (1) (1) (#)

    8/38

    Peng. Ke Panjang x xx 2xx

    1

    2

    3

    4

    5

    20,1 m

    20,0 m

    20,2 m

    19,8 m

    19,9 m

    +0,1 m

    0,0 m

    +0,2 m

    -0,2 m

    -0,1 m

    0,01 m

    0,00 m2

    0,04 m2

    0,04 m2

    0,01 m2

    Rata-rata x = 20,0 m 2xx = 0,10 m2

    Ralat Mutlak : = 2

    12

    )1(

    nn

    xx

    dimana : n = jumlah pengukuran

    = 005,0)15(5

    10,0 21

    m

    = 0,0707 m = 0,07 m

    Ralat Nisbi : I =x

    x 100

    I =00,20

    07,0 x 100

    I = 0,4

    Keseksamaan : K = 100- I

    K = 100- 0,4%

    K = 99,6 %

    Keterangan :

    Dalam menuliskan ralat mutlak diambil hanya satu angka yang bukan nol

    dibelakang koma. Angka 5 atau lebih dibulatkan ke atas, sedangkan lebih kecil

    dari 5 diabaikan. Jadi 0,0707 dibulatkan menjadi 0,07.

    Hasil pengukuran dituliskan = Hasil rata-rata Ralat mutlak

    Misalnya : panjang gelombang = (20,00 0,07) m.

    Jadi panjang batang logam sebenarnya terletak antara (20,00 0,07) m dan

    (20,00 + 0,07) m.

    Bila pengukuran hanya dilakukan 1 kali maka ralat mutlak adalah setengah

    harga skala terkecil.

  • 8/11/2019 Petunjuk Prak Genap (1) (1) (#)

    9/38

    3. Ralat Hasil Perhitungan.

    Untuk menentukan ralat hasil perhitungan dari hasil pengukuran harus kita

    perhatikan beberapa hal. Misalnya :

    Akan kita ukur besaran f didapat dengan mengukur besaran x dan y.

    Dikatakan f merupakan fungsi x dan y f = f(x,y)

    Menurut Kalkulus : untuk f = f (x,y) berlaku

    df =x

    fdx

    x

    f

    Dalam perhitungan ralat diperoleh : f = yy

    fx

    x

    f

    Ralat dari f ditimbulkan oleh ralat dari x dan y, Bila x dan y merupakan ralat

    mutlak x dan y maka,

    f = x + y f = x + y

    f = xy f = x - y

    f = x . y f/f = yyxx

    dimana f = ralat mutlak hasil perhitungan.

    f = harga rata-rata.

    Contoh 1 :

    Bila M = (x2 . y) / z, dimana x, y, z adalah besaran yang diukur dengan ralat

    mutlak masing-masing x, y dan z.

    Penyelesaiannya :

    M = (x2. y) / zz

    z

    y

    y

    x

    x2

    M

    M

    Sehingga diperoleh : M =

    z

    z

    y

    y

    x

    x2M

    Contah 2 :

    Hasil perhitungan volume tabung adalah :

    Volume (V) = r2l

    Jari-jari (r) = (65,00 0,02) cm.

    Panjang (l) = (10,00 0,03) cm.

    Artinya r= 65,00 cm, r = 0,02 cm dan l = 10,00 cm, l = 0,03 cm.

    Ralat mutlaknya (V) dapat dihitung :

  • 8/11/2019 Petunjuk Prak Genap (1) (1) (#)

    10/38

    0,030,0810,00

    0,03

    65,00

    0,022

    l

    l

    r

    r2

    V

    V

    0,011V

    V

    V = . (5,00)2. (10,00) = 785,00 cm3

    V = 785 . 0,011 = 8,635 cm3

    Jadi volume tabung = (785 9) cm3

    Ralat nisbi I = V/V X 100% = 0,011 X 100% = 1,1 %

    Dengan pembulatan maka I = 1%

    Keseksamaan K = 100% - 1% = 99%

    Ringkasan :

    Dalam mencantumkan hasil pengukuran harus disertai :

    1. Ralat Sistimatis (apabila ada)

    2. Ralat Mutlak :

    21

    2

    1nn

    xxx

    Dimana : n = Jumlah pengukuran, x = Harga rata-rata

    3. Ralat Nisbi :x

    x x 100% = %

    4. Keseksamaan : 100% - ralat nisbi = %

    B. MEMBUAT GRAFIK.

    1. Grafik harus dibuat pada kertas millimeter dan titik pada grafik harus diberi

    tanda yang jelas : O, o, dsb.

    2. Besar skala dan letak titik nol harus dibuat sedemikian rupa sehingga grafik

    mudah dibaca dan dimengerti. Artinya skala absis = skala ordinat. Letak titik

    nol dipusat sumbu (gambar III.1a dan III.1b).3. Grafik harus disertai keterangan lengkap tentang absis dan ordinat.

    4. Jika kita mengharapkan garis lurus dari grafik itu, maka garis yang ditarik

    harus sedapat mungkin melalui titik-titik tersebut (gambar III.2).

    5. Jika kita tidak yakin akan bentuk grafik, maka harus ditarik garis lengkung

    penuh (bukan garis patah) melalui hamper semua titik (gambar III.3).

    6. Beri interprestasi dari grafik tersebut seperti linier eksponensial, maksimum,

    minimum, dan sebagainnya.

  • 8/11/2019 Petunjuk Prak Genap (1) (1) (#)

    11/38

    7. Bila akan menggambar lebih dari satu grafik pada satu gambar maka untuk

    tiap titik pada setiap grafik kita beri tanda berbeda. Misalnya pada gambar

    III.4, titik grafik y1= f1(x) kita beri tanda dan pada grafik y2= f2(y) bertanda o.

    Keterangan :

    Skala absis tidak tepat.

    Grafik sulit dibaca.

    Puncak grafik terlalu tajam,

    karena dipaksa melalui

    se

    mua titik.

    Keterangan :

    Skala absis sudah tepat.

    Grafik muda dibaca.

    Grafik tidak dipaksa melalui

    Semua titik.

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    0,5

    0,4

    0,3

    0,2

    0,1

    Gambar II.2 : Grafik Linier

    X

    Y

    o

    1 2 3 4 5 6 7

    5

    4

    3

    2

    1

    Gambar III.1a : Grafik Salah

    1 2 3 4 5 6 7

    5

    4

    3

    2

    1

    Gambar III.1b : Grafik benar

  • 8/11/2019 Petunjuk Prak Genap (1) (1) (#)

    12/38

    Regresi Linier

    y = A + Bx

    B =22 x)(xn

    y)x.(xy)n(

    A = n

    xBy 2

    1 2 3 4 5 6

    3

    2

    1

    Gambar III.4

    X

    Y

    0

    1 2 3 4 5 6

    0,6

    0,5

    0,4

    0,30,2

    0,1

    Gambar II.2 : Grafik Linier

    X

    Y

    o

  • 8/11/2019 Petunjuk Prak Genap (1) (1) (#)

    13/38

    Kiri

    E

    Kanan

    E

  • 8/11/2019 Petunjuk Prak Genap (1) (1) (#)

    14/38

    THERMOKOPEL

    (KODE PERCOBAAN P3)

    I. TUJUAN PERCOBAAN

    1. Untuk menjelaskan Konsep Temperaturpada logam.

    2. Untuk menera Termokopeldari konsep diatas.

    II. PERALATAN

    1. Amplifier (Amp) satu buah

    2. Voltmeter (V) satu buah

    3. Termokopel dua set

    4. Termometer satu buah

    5. Statip dengan kelengkapannya satu set

    6. Kompor listrik satu buah

    7. Potongan es batu secukupnya.

    III. DASAR TEORI

    Semua logam terdiri dari atom atau elektron yang selalu bergerak. Ini

    menunjukkan bahwa elektron mempunyai tenaga gerak. Tenaga inilah yang

    menentukan temperature logam (semakin tinggi temperature semakin tinggi

    tenaganya). Dalam termokopel (dua buah logam yang dilekatkan menjadi satu)

    dimana elektron dari logam yang berkonsentrasi lebih tinggi akan bergerak

    menuju logam yang berkosentrasi lebih rendah. Ini menunjukkan adanya

    hubungan antara temperature dengan beda potensial yang terjadi pada dua

    ujung bebas logam tersebut. Dalam percobaan ini termokopel dilengkapi dengan

    Amplifier dan Voltmeter yang dirangkai seperti pada gambar berikut ini :

  • 8/11/2019 Petunjuk Prak Genap (1) (1) (#)

    15/38

    Junction A adalah titik ukur temperature dan junction B adalah titik referensi

    apabila terjadi beda suhu antara logam A dan B, maka Voltmeter V akan

    menunjukkan beda potensial yang terjadi. Oleh sebab itu termokopel dapat

    digunakan untuk mengukur suhu benda apabila temperature referensinya telah

    diketahui sebelumnya.

    IV. CARA MELAKUKAN PERCOBAAN

    a. Rangkailah gambar 1 hati-hati dalam menggunakan kompor listrik, Voltmeter

    dan Ampllifier serta tanyakan assisten sebelum menghubungkan dengan

    tegangan PLN.

    b. Sebelum dihubungkan dengan tegangan PLN 240 V, switch yang ada pada

    amplifier harus pada kedudukan :

    Switch 1 pada posisi off nol.

    Switch 2 pada posisi penunjukkan ke 30 mV.

    Switch 3 pada posisi penunjukkan ke 0.

    Switch 5 pada posisi Short circuit.

    V

    A

    B

    Gambar 2 : Termokopel

    8 8 81 2

    3

    KOMPOR LISTRIK

    THERMOMETER

    AMPLIFIER

    VOLTMETER

    A

    B

    75

    6

    4

    Gambar 1 : Rangkaian Percobaan Termokopel

  • 8/11/2019 Petunjuk Prak Genap (1) (1) (#)

    16/38

    Output 4 harus sudah dihubungkan dengan Voltmeter.

    c. Setelah Amplifier dihubungkan dengan tegangan PLN, ubah switch 1 pada

    posisi on dan 5 menit kemudian putar switch 2 ke kiri berturut-turut ke

    penunjukkan 10, 3,1 dan seterusnya sampai jarum penunjukkan voltmeter

    bergerak. Jaga harga penunjukkan voltmeter tetap nol untuk setiap memutar

    switch 2 dengan jalan mengatur knop 7.

    d. Putar switch 5 ke posisi dan catat penunjukkan voltmeter dan suhu

    ruangan. Harga beda potensial sebanding dengan suhu ruang.

    e. Catat penunjukan voltmeter dan temperature referensi

    0oC (bila memungkinkan), 10oC, 40oC, 50oC, 60oC, 70oC, 80oC, dan 90oC,

    dengan tanpa merubah posisi switch 2.

    f. Ulangi langkah percobaan di atas untuk termokopel yang lain.

    V. TUGAS UNTUK LAPORAN RESMI

    1. Buat grafik hubungan Temperatur referensi dengan beda potensial yang

    tercatat.

    2. Dari kedua termokopel yang digunakan, manakah yang lebih baik untuk

    menera temperature benda. Jelaskan !

    3. Buat kesimpulan dari percobaan ini.

    VI. TUGAS PENDAHULUAN

    1. Dari konsep suhu, proses perpindahan panas apakah yang terjadi pada

    termokopel.

    2. Jelaskan kegunaan termokopel yang anda ketahui.

    3. Jelaskan rumusan hubungan antara suhu dan beda potensial.

    4. Betulkah termokopel yang baik mempunyai panas jenis massa yang kecil dari

    salah satu logamnya. Jelaskan !

  • 8/11/2019 Petunjuk Prak Genap (1) (1) (#)

    17/38

    N a m a : .

    N R P : .

    Fak / Jur : .

    L E M B A R D A T A

    PRAKTIKUM : P3

    No Suhu (C) Tegangan (mV) No Suhu (C) Tegangan (mV)

    Suhu Kamar Suhu Kamar

    Menyetujui,Asisten

    ()

  • 8/11/2019 Petunjuk Prak Genap (1) (1) (#)

    18/38

    - +A

    - +V

    E-+

    Thermometer

    K

    a

    HUKUM JOULE

    PANAS YANG DITIMBULKAN OLEH ARUS LISTRIK

    (KODE PERCOBAAN L1)

    I. Tujuan Percobaan :

    1. Menentukan panas yang ditimbulkan oleh arus listrik.

    2. Membuktikan Hukum Joule dan menentukan harga 1 Joule.

    II. Peralatan Yang Digunakan :

    1. Kalorimeter dengan perlengkapannya 1 set.

    2. Thermometer 1 buah.

    3. Adaptor 1 buah.

    4. Stopwatch 1 buah.

    5. Tahanan geser (Rg) 1 buah.

    6. Ampermeter (A) dan Voltmeter (V) masing-masing 1 buah.

    III. Teori :

    Bila antara ujung kawat konduktor

    diberi beda potensial, maka

    electron bebas akan bergerak.

    Elektron akan menumbuk partikel

    konduktor selama terjadi beda

    potensial. Dengan demikian

    elektron dapat dianggap

    berkecepatan rata-rata tetap.

    Adanya tumbukan, sebagian energi

    gerak electron diberikan pada

    partikel. Getaran partikel akan

    bertambah besar dan inilah yang

    menyebabkan panas. Dalam

    percobaan ini kawat spiral yang

    dialiri listrik dimasukkan dalam air,

    sehingga terjadi perpindahan

    panas dari spiral ke air.

    Hingga derajat pertambahan panas (Dh/dt) berbanding lurus dengan arus listrik

    dan beda potensial :

    _ +V

    Thermometer

    +_

    A

    (b)

    E-+

    K

  • 8/11/2019 Petunjuk Prak Genap (1) (1) (#)

    19/38

  • 8/11/2019 Petunjuk Prak Genap (1) (1) (#)

    20/38

    4. Hitung Q1 dan Q2 dengan persamaan (3) dan (4) lalu bandingkan dengan

    harga H yang telah dihitung. Lalu tentukan tara kalor mekanik. (ingat 1 Joule

    = 0,24 kalori)

    5. Buat kesimpulan percobaan ini.

    VI. Tugas Pendahuluan

    1. Mana yang lebih menguntungkan dari kedua rangkaian diatas ? jelaskan !

    2. Apa definisi dari ; standard resistor.

    3. Apa hukum Joule ? Pengertian apa yang anda peroleh dari hokum Joule

    tersebut?

    Benarkah tahanan kawat bergantung temperature? Jelaskan !

  • 8/11/2019 Petunjuk Prak Genap (1) (1) (#)

    21/38

    N a m a : .

    N R P : .

    Fak / Jur : .

    L E M B A R D A T A

    PRAKTIKUM : L1

    Arus Listrik = Ampere

    No. m (gram) V (Volt) T (oC) t (menit)

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    11

    12

    13

    14

    15

    16

    17

    18

    19

    20

  • 8/11/2019 Petunjuk Prak Genap (1) (1) (#)

    22/38

    Arus Listrik = Ampere

    No. m (gram) V (Volt) T (oC) t (menit)

    1

    23

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    11

    12

    13

    14

    15

    16

    17

    18

    19

    20

    Menyetujui,Asisten

    ()

  • 8/11/2019 Petunjuk Prak Genap (1) (1) (#)

    23/38

    VOLTMETER

    (KODE PERCOBAAN L2)

    I. Tujuan :

    Menentukan Keseksamaan dari penunjukkan jarum amperemeter dengan

    menggunakan voltameter tembaga.

    II. Peralatan :

    1. Voltameter tembaga dengan perlengkapannya 1 set.

    2. Amperemeter 1 buah.

    3. Timbangan analis 1 set.

    4. Tahanan geser 1 buah.

    5. Adaptor 1 buah.

    6. Stopwatch 1 buah.

    7. Tahanan variable 10 x 10 satu buah (Rv).

    III. Teori :

    Sifat hantaran listrik zat cair dapat digolongkan :

    Isolator : air murni, minyak, dll

    Larutan ion : larutan asam basa, larutan garam. Ion yang ada sebagai

    konduktor dengan disertai perubahan kimiawi.

    Air raksa, logam cair dapat dialiri arus tanpa perubahan kimiawi.

    Menurut Hukum Faraday : apabila arus I mengalir dalam t detik maka pada

    kutub negatif (katoda) terdapat endapan seberat G.

    G = a i t (gram) ..(1)

    Dimana : a = ekivalen elektro kimia.

    Larutan yang digunakan adalah CuSO4. Reaksi kimia yang terjadi bila terdapat

    arus listrik adalah :

    CuSO4 Cu++ + SO4

    - -

    Pada Anoda : H2O 2H+ + O2

    Pada Katoda : Cu ++ Cu + 2 e

    Artinya Cu ++ dari larutan garam menuju Katoda dan Anoda kehilangan Cu++

    yang dipakai untuk menetralkan SO4- -.

    Dari persamaan (1) diperoleh :

  • 8/11/2019 Petunjuk Prak Genap (1) (1) (#)

    24/38

    i = G / (a t) .(2)

    dimana : G dalam satuan milligram

    a dalam satuan mgram/coloumb (utk Cu, a = 03294).

    i dalam satuan ampere

    t dalam detik

    IV. Cara Melakukan Percobaan :

    1. Hitung arus maksimum, dengan mengukur luas permukaan katoda bila

    kepadatan arus 0,010,02 A/cm2.

    2. Bersihkan alektroda dengan kertas gosok, uku massa elektroda dengan

    neraca analitis.

    3. Buat ranngkaian seperti gambar IV.23, gunakan i tentukan dengan mengatur

    Rv. Catat harga amper meter dan usahakan harga i tetap dengan mengatur

    Rg.

    4. Setelah 10 menit, putus aliran listrik lalu keringkan katoda dan timbang

    massa endapan yang menempel pada katoda.

    5. Lakukan langkah 24, 5 kali dengan selang waktu yang sama.

    6. Lakukan langkah 25, untuk arus amper meter yang lain.

    V. Tugas untuk Laporan Resmi :

    1. Hitung besar i sebenarnya menurut persamaan (2) dan bandingkan dengan

    penunjukkan ampermeter tercatat.

    2. Buat grafik antara i ampermeter (absis) vs I sesungguhnnya (ordinat).

    3. Buat kesimpulan dari percobaan ini.

    + -

    -

    +

    A

    Rv

    -

    +

    Rg

    E

    +

    -

    Gambar IV. 23

  • 8/11/2019 Petunjuk Prak Genap (1) (1) (#)

    25/38

    VII. Tugas Pendahuluan :

    1. Bagaimana menentukan harga a untuk Cu ?

    2. Mengapa kutub anoda katoda rangkaian perlu diperhatikan ?

    3. Bagaimana cara menentukan i maksimum yang diijinkan. Jelaskan mengapa i

    maksimum harus ditentukan lebih dahulu.

    VIII. Daftar Pustaka

    1. Sears & Zemansky, University Physics (2ndedition) : halaman 532.

  • 8/11/2019 Petunjuk Prak Genap (1) (1) (#)

    26/38

    N a m a : .

    N R P : .

    Fak / Jur : .

    L E M B A R D A T A

    PRAKTIKUM : L2

    No. I (amp) m (gr) t (det)

    1

    2

    3

    4

    5

    No. I (amp) m (gr) t (det)

    1

    2

    3

    4

    5

    No. I (amp) m (gr) t (det)

    1

    2

    3

    4

    5

    Menyetujui,Asisten

    ()

  • 8/11/2019 Petunjuk Prak Genap (1) (1) (#)

    27/38

    PLAT KAPASITOR

    (Kode percobaan : L7)

    I. TUJUAN PERCOBAAN

    1. Untuk Menentukan kapasitan pada 2 (dua) buah plat sejajar.

    2. Untuk Mengetahui Pengaruh Diameter Plat dan Tegangan terhadap

    kapasitan.

    3. Untuk Membandingkan besaran C hasil perhitungan dengan hasil

    pengamatan.

    II. ALATALAT

    1. IMeasuring Amplifier D 1 (satu) buah.

    2. Moving Coil Instrument D 1 (satu) buah.

    3. Parallel Plat Kapasitor 1 (satu) pasang.

    4. Regulated Power Supply 0300 V 1 (satu) buah.

    5. Voltmeter atu EMeasuring instrument D 1 (satu) buah.

    6. Measuring Resistor 100 M.

    III. DASAR TEORI

    Apabila 2 (dua) buah plat sejajar dihubungkan dengan sumber tegangan (power

    supply), maka plat tersebut akan menyimpan muatan yang besarnya dinyatakan

    dalam satuan Farad F. Besarnya perbandingan antara muatan dengan

    tegangan selalu konstan dan faktor konstanta tersebut adalah kapasitan (C).

    Dimana hubungan antara muatan dengan tegangan dapat dirumuskan seperti

    berikut ini :

    C =V

    q.. 1

    Menurut Hukum Gauss : o = o EA = q maka persamaan diatas dapat

    dituliskan :

    C = o xd

    A .. (2)

    Dimana : o = Permisifitas Hampa (8,85 x 10-12C2/ NM2)

    A = Luas lempeng

  • 8/11/2019 Petunjuk Prak Genap (1) (1) (#)

    28/38

    D = jarak antar lempeng

    IV. CARA MELAKUKAN PERCOBAAN

    1. Susun peralatan seperti gambar diatas.

    2. Atur tegangan pada power supply unit dan biarkan untuk beberapa saat

    (tanya assisten).3. Lepaskan kabel dari resistor pada kutub positif plat kemudian masukkan

    kabel koaksial dan catat harga V hasil pengamatan pada voltmeter.

    4. Ulangi langkah seperti diatas untuk tegangan yang berbeda (Tanya assisten).

    V. TUGAS UNTUK LAPORAN RESMI

    1. Buat grafik tegangan dengan kapasitor dan kapasitan.

    2. Buat perbandingan harga kapasitan dengan menggunakan persamaan 1 dan

    2.

    3. Kesimpulan apa yang anda dapatkan pada percobaan ini.

    VI. TUGAS PENDAHULUAN

    1. Apa yang dimaksud dengan kapasitor dan kapasitan ?

    2. Bagaimana cara untuk mendapatkan harga kapasitan pada plat sejajar.

    3. Jelaskan mengapa kapasitor dapat menimpa muatan.

    4. Apa perbedaan kapasitor pada rangkaian arus AC dan DC.

    Metramax

    Multimeter

    Power Supply

    Resistor 1 M

    Plat kapasitor

    Measuring

    Am lifier

    Voltmeter

    Gambar 1 : Rangkaian Plat kapasitor

  • 8/11/2019 Petunjuk Prak Genap (1) (1) (#)

    29/38

    N a m a : .

    N R P : .

    Fak / Jur : .

    5. L E M B A R D A T A

    6. PRAKTIKUM : L7

    7.

    No. Tegangan (V) Jarak (mm) Q (10-9C)

    1

    2

    3

    4

    5

    8.

    No. Tegangan (V) Jarak (mm) Q (10-9C)

    1

    2

    3

    4

    5

    No. Tegangan (V) Jarak (mm) Q (10-9C)

    1

    2

    3

    4

    5

    Menyetujui,Asisten

    ()

  • 8/11/2019 Petunjuk Prak Genap (1) (1) (#)

    30/38

    INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

    (Kode Percobaan : L.8)

    I. TUJUAN PERCOBAAN

    Untuk membuktikan Hukum Induksi Faraday melalui pengukuran

    ketergantungan tegangan induksi dari :

    1. Kepadatan Arus.

    2. Luas Induksi.

    3. Kecepatan Induksi.

    II. ALAT - ALAT

    1. Peralatan induksi dengan konduktor 1 set.

    2. Pasangan magnet 6 pasang.

    3. Motor eksperimen 100 W 1 buah.

    4. Alat kemudi dan pengatur 1 buah.

    5. Mikrovoltmeter 1 buah.

    III. DASAR TEORI

    Suatu konduktor akan ditarik keluar oleh medan magnetik konstan dengan

    kecepatan u dan diukur tegangan induksi yang terjadi. Pada gerakan suatu

    konduktor dalam medan magnet B, maka elektron-elektron dalam konduktor

    terkena penngaruh kekuatan LORENTZ. Pada ujung-ujung konduktor (penyalur

    arus) akan timbul tegangan U, yang proporsional terhadap arus magnetik .

    U =dt

    d

    Pada percobaan ini suatu konduktor yang bersudut lebar b dan dengan

    kecepatan konstan v =dt

    dsakan ditarik keluar dari dalam medan magnet B yang

    homogen seperti yang ditunjukkan pada gambar 1.

  • 8/11/2019 Petunjuk Prak Genap (1) (1) (#)

    31/38

    Setiap interfal waktu dt permukaan yang masih berada dalam medan magnet

    akan berubah sebesar b. ds arus G jadi sebesar :

    dt

    d= B . b .

    dt

    ds

    Jadi

    U = B . b . v

    Proporsionalitas antara U dan B akan kita buktikan, setelah medan magnet kita

    rubah. Proporsionalitas antara U dan v, setelah konduktor kita tarik dengan

    kecepatan yang berlainan keluar dari medan magnet. Kemudian kita ukurtegangan induksi pada B dan v yang konstan untuk lebar konduktor b yang

    berlainan.

    N

    B

    S

    V

    8 8 8 8

    220 Volt

  • 8/11/2019 Petunjuk Prak Genap (1) (1) (#)

    32/38

    IV. CARA MELAKUKAN PERCOBAAN

    1. Susun peralatan seperti gambar 2 dan hubungkan dengan peralatan lain.

    2. Ikatkan senar pancing pada peluncur dan hubungkan dengan kopling penarik.

    3. Atur mikrovoltmeter pada 104.

    4. Pasangkan 8 pasang magnet yang tersedia pada alat induksi.

    5. Untuj proporsionalitas dari U dan V, hubungkan konduktor b = 4 cm dengan

    cara memasukkan penghubung kortsluiting pada alat peluncur. Suatu

    kumparan tali senar pancing diikatkan pada garis tengah kumparan kopling

    yang bergerak terkecil. Hidupkan motor dan stel putarannya sehinggatercapai

    suatu tegangan induksi sebesar 40mV. Pada goyangan yang mungkin terjadi

    pada alat penunjuk pengukur, maka dicari harga rata-rata / menengah.

    Jumlah putaran motor dipertahankan agar sama dalam waktu melakukan

    seluruh percobaan dari bagian.

    6. Ulangi percobaan dengan menggunakan kedua alat kumparan lain dengan

    garis tengah kumparan yang berlainan. (Pada garis tengah kumparan yang

    lain, maka kecepatan akan berlipat ganda atau lipat empat dengan jumlah

    putaran motor yang tetap. Garis tengah alat kumparan kopling bergerak

    memiliki perbandingan 1 : 2 : 4.

    7. Untuk proporsionalitas dari U dan b, percobaan dilakukan dengan

    menggunakan 8 pasang magnet dan garis tengah alat kumparan maksimal (V

    = 4 Vo) untuk konduktor dengan b = 2 cm dan b = 2,8 cm.

    8. Ulangi percobaan pada point nomor 7 namun dengan menggunakan 6,5,4,3

    dan 2 pasang magnet

    1

    2

  • 8/11/2019 Petunjuk Prak Genap (1) (1) (#)

    33/38

    9. Untuk proporsionalitas antara V dan B, percobaan dilakukan denngan garis

    tengah alat kumparan yang minimal dan lebar konduktor yang maksimal pula

    yaitu b = 4 cm.

    10. Ulangi percobaan pada point nomor 9 namun dengan menggunakan 6,5,4,3

    dan 2 pasang magnet.

    V. TUGAS UNTUK LAPORAN RESMI

    1. Cari kesebandingan / proporsionalitas antara perubahan fluks magnet U

    dengan kecepatan v.

    2. Cari kesebandingan / proporsionalitas antara kecepatan v dengan medan

    magnet B.

    3. Cari kesebandingan / proporsionalitas antara kecepatan U dengan medan

    magnet B.

    VI. TUGAS PENDAHULUAN

    1. Bila ada dua koil yang penampangnya saling berhadapan, dan salah satu dari

    koil diberi sumber arus searah dan dihubungkan dengan saklar koil yang lain

    dihubungkan dengan galvanometer. Apabila saklar diputus disambung secara

    terus menerus apa yang terjadi dengan koil dua.

    2. Terangkan konsep dari hukkum induksi Faraday.

    3. Jelaskan konsep tanda minus (-), dari persamaan perubahan flux magnet (u) :

    u = -dt

    d

    4. Jelaskan prinsip dari hokum Lenz.

  • 8/11/2019 Petunjuk Prak Genap (1) (1) (#)

    34/38

    V =

    V =

    V =

    N a m a : .

    N R P : .

    Fak / Jur : .

    L E M B A R D A T A

    PRAKTIKUM : L8

    No. b (cm) B (pasang) Tegangan (mV)

    1

    2

    3

    4

    5

    No. b (cm) B (pasang) Tegangan (mV)

    1

    2

    3

    4

    5

    No. b (cm) B (pasang) Tegangan (mV)

    1

    2

    3

    4

    5

    Menyetujui,Asisten

    ()

  • 8/11/2019 Petunjuk Prak Genap (1) (1) (#)

    35/38

    TUGAS

    PENDAHULUAN

    Kode Percobaan : .

    Nama : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

    N R P : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

    Tgl. Prak. : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

    Nama Asst. : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

  • 8/11/2019 Petunjuk Prak Genap (1) (1) (#)

    36/38

    LAPORAN

    SEMENTARA

    Kode Percobaan : .

    Nama : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

    N R P : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

    Tgl. Prak. : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .Nama Asst. : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

  • 8/11/2019 Petunjuk Prak Genap (1) (1) (#)

    37/38

    Nama :

    N R P :

    Tgl. Prak. :

    Nama Asst. :

  • 8/11/2019 Petunjuk Prak Genap (1) (1) (#)

    38/38