Top Banner
BAB I PENDAHULUAN A. Geologi Regional Geologi Gombong Selatan dan sekitarnya ditinjau dari tatanan tektoniknya merupakan daerah tinggian Karangbolong. Secara umum dibentuk oleh batuan sedimen yang menempati bagian utara dan produk volkanik menempati bagian selatan. (Sujanto dan Rokskamil,1975). Menurut Asikin dan kawan-kawan (1992) stratigrafi daerah Gombong Selatan mulai dari tua kemuda adalah batuan tertua (F. Gabon) yang terbentuk dari hasil kegiatan gunungapi yang menghasilkan batuan breksi dengan fragmen andesit sampai basalt dan tufaan. Umur dari batuan ini adalah oligosen akhir – miosen awal. Di atasnya diendapkan secara tidak selaras terdiri dari batugamping terumbu dengan warna putih kekuningan, padat, permukaan tajam mengandung cangkang moluska dan ganggang
25

Petro Bakar

Sep 19, 2015

Download

Documents

geologi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

BAB I PENDAHULUAN A. Geologi Regional

Geologi Gombong Selatan dan sekitarnya ditinjau dari tatanan tektoniknya merupakan daerah tinggian Karangbolong. Secara umum dibentuk oleh batuan sedimen yang menempati bagian utara dan produk volkanik menempati bagian selatan. (Sujanto dan Rokskamil,1975). Menurut Asikin dan kawan-kawan (1992) stratigrafi daerah Gombong Selatan mulai dari tua kemuda adalah batuan tertua (F. Gabon) yang terbentuk dari hasil kegiatan gunungapi yang menghasilkan batuan breksi dengan fragmen andesit sampai basalt dan tufaan. Umur dari batuan ini adalah oligosen akhir miosen awal. Di atasnya diendapkan secara tidak selaras terdiri dari batugamping terumbu dengan warna putih kekuningan, padat, permukaan tajam mengandung cangkang moluska dan ganggang (F.Kalipucang). di atas formasi Kalipucang diendapkan formasi Halang secara selaras yang merupakan endapan turbidit yang berumur akhor miosen tengah sampai pliosen awal. Formasi ini disusun oleh perselingan batupasir, batulempung, napal dan tufa dengan sisipan breksi. Di beberaapa tempat muncul intrusi andesit. Selanjutnya diendapkan sedimen kuarter tidak selaras. Semua satuan di atas berupa sataun alluvial yang terdiri dari lempung, lanau, pasir, krikil dan krakal dan juga endapan pantai yang umumnya disusun oleh pasir, terpilah baik sedang sampai lepas. Struktur geologi yang berkembang umumnya patahan atau sesar dan kekar-kekar dominan pada satuan gamping. Arah kemiringan lapisan umumnya miring kea rah utara. Ditafsirkan pada daerah ini mengalami deformasi yang dicerminkan oleh kedudukan perlapisan dan kemiringan yang berfariasi terutama dijumpai pada transisi batuan dasardan lapisan di atasnya. Secara regional daerah karst Gombong Selatan termasuk kedalam wilayah Zona Pegunungan Selatan dari Fisiografi Pulau Jawa. Seperti sudah dikenal, van Bemmelen (1949) membagi Fisiografi Pulau Jawa bagian Tengah menjadi 6 zona, masing-masing adalah sebagai berikut: 1. Endapan Gunung Api Kuarter 2. Endapan Aluvium Jawa Utara 3. Antiklinorium Bogor 4. Pusat Depresi Jawa Tengah 5. Kubah dan Depresi Rangkaian Pegunungan Serayu Selatan 6. Pegunungan Selatan Jawa Barat dan Jawa Timur

Urutan stratigrafi daerah penyelidikan di mulai dari yang muda ke tua adalah sebagai berikut :1. Endapan Aluvium Satuan batuan ini menempati daerah bagian Barat dan Timur daerah penyelidikan, dengan litologi lempung, lanau, pasir, kerikil, kerakal. 2. Endapan Pantai Penyebarannya terbatas sepanjang garis pantai dengan litologi pada umumnya pasir lepas, terpilah baik sampai sedang. Kedua satuan ini berumur Holosen. 3. Formasi Halang Formasi ini berumur Akhir Mosen Tengah Pliosen Awal disusun oleh litologi perselingan batupasir, batulempung, napal tufa dan kalkarenit. Batupasir berwarna abu-abu kekuningan, berbutir halus-kasar, terpilah buruk, membundar tanggung, menyudut tanggung, setempat. Tufaan dengan porositas sedang, tebal 5-10cm di beberapa tempat hampir mencapai 1m. Napal, warna putih kekuningan, rapuh, sisipan batulempung, tufa dan kalkarenit dengan tebal 5-30cm, terpilah buruk menyudut tanggung dengan semen yang mengandung oksida besi, struktur sedimen yang teramati perlapisan bersusun.4. Formasi Kali Pucang Formasi Kalipucang dengan litologi batugamping terumbu, batugamping klastik, batulempung, serpih dan batupasir. Bagian bawah terdiri dari batulempung kelabu kecoklatan mengandung pirit, fosil dan butiran garam halus, diatasnya terdapat serpih bitumen berwarna abu-abu kehitaman. Batupasir terdapat di atas serpih, berwarna kelabu kecoklatan berbutir sedang, agak gampingan. Bagian atas terdiri dari gamping koral, berwarna putih kekuningan-kelabu, padat, permukaan tajam, berlubang-lubang. 5. Formasi Gabon Formasi ini diperkirakan berumur Oligosen Akhir Miosen Awal, litologi penyusun formasi ini berupa Breksi Gunung Api, setempat tufa lapili, breksi lahar bersisipan konglomerat dan batupasir, Pada umumnya satuan batuan ini terkersikkan dan di beberapa tempat terpropilitisasi, Breksi Gunung api berwarna kelabu tua, kehitaman, kecoklatan, tidak berlapis sampai berlapis buruk, padat, berkomponen batuan andesit, komponennya terpilah buruk.

B. Batuan Karbonat

Batuan karbonat adalah batuan sedimen dengan komposisi yang dominan ( lebih dari 50% ) terrdiri dari mineral-mineral atau garam-garam karbonat, yang dalam prakteknya secara umum meliputi batugamping dan dolomit. Batuan karbonat adalah batuan sedimen dengan tekstur, struktur seta fosil yang beraneka ragam. Hal tersebut dapat memberikan informasi yang penting mengenai lingkungan laut purba, kondisi paleoekologi serta evolusi bentuk dari organism laut. Proses pembentukannya dapat terjadi secara insitu berasal dari larutan yang mengalami proses kimia maupun proses biokimia dimana organism turut berperan, dapat terjadi dari butiran rombak yang mengalami transportasi secara mekanik dan diendapkan di tempat lain. Seluruh proses tersebut berlangsung pada lingkungan air laut, jadi praktis bebas dab detritus asal darat.

C. Sifat dan Klasifikasi Batu GampingBatuan kapur atau batuan gamping (limestone) termasuk batuan sedimen. Batuan sedimen sering pula disebut dengan batuan endapan. Batuan ini berwarna putih, kelabu, atau warna lain yang terdiri dari kalsium karbonat (CaCO3). Batuan kapur ini pada dasarnya berasal dari sisa-sisa organisme laut seperti kerang, siput laut, radiolarit, tumbuhan/binatang karang (koral), dsb yang telah mati. Berdasarkan hal tersebut, maka batuan kapur adalah batuan sedimen yang berbasis dari laut. Karena hal itu, batuan kapur berdasarkan tenaga alam yang mengangkutnya dan tempat batuan kapur itu diendapkan termasuk klasifikasi batuan sedimen marin. Berdasarkan proses pengendapannya, batu gamping radiolarit dan batu karang merupakan batuan sedimen organik. Disamping hal tersebut, batuan kapur (termasuk di dalamnya stalaktit dan stalakmit yang banyak dijumpai di gua-gua kapur) menurut proses pengendapannya juga termasuk batuan sedimen kimiawi (sedimen khemis).Klasifikasi Dunham (1962)Klasifikasi ini didasarkan pada tekstur deposisi dari batugamping, karena menurut Dunham dalam sayatan tipis, tekstur deposisional merupakan aspek yang tetap. Kriteria dasar dari tekstur deposisi yang diambil Dunham (1962) berbeda dengan Folk (1959).Kriteria Dunham lebih condong pada fabrik batuan, misal mud supported atau grain supported bila ibandingkan dengan komposisi batuan. Variasi kelas-kelas dalam klasifikasi didasarkan pada perbandingan kandungan lumpur. Dari perbandingan lumpur tersebut dijumpai 5 klasifikasi Dunham (1962). Nama nama tersebut dapat dikombinasikan dengan jenis butiran dan mineraloginya. Batugamping dengan kandungan beberapa butir (