Peta Konsep KULTUR JARINGAN Fernando Watung 12 310 701 F(unggulan)
Peta Konsep
KULTUR JARINGAN
Fernando Watung
12 310 701
F(unggulan)
Pembiakan
Generatif
Seksual (secara
kawinN
Vegetatif
Aseksual (tidak
Kawin)Propagasi
Alamiah NonAlamiah
Tunas akar, tunas
batang dan tunas
daun
Makropropagasi Mikropropagasi
Setek, cangkok, dan
okulasi
Menggunakan potongan organ
yang relatif besar
Menggunakan potongan organ yang
relatif kecil (eksplant)
Kultur Jaringan
Kultur Jaringan
TotipotensiMakropropagasi Mikropropagasi
In Vivo In Vitro
eksplant
kalus
plantlet
Aseptik
Media Sterilisasi Perisapan InokulasiSterilisasi Material
Tanaman
Cahaya UV
Filtrasi
Kimiawi
Panas Kering
Panas Basa
Sumber eksplant (1mm-2cm) :
Pucuk batang, meristem,
batang, anther, bunga, daun,
embryo, hipocotyl, biji,
tanaman muda, ujung akar,
kuncup bunga, atau umbiInokulasi
Hood
Peralatan
Mikropropagasi Klasifikasi
Mikropropagasi
Tahap-Tahap
Mikropropagasi
Morphogenesisi
Eksplat
Kalus
Plantlet
Pembentukan Tunas/organ langsung dari pucuk axiler atau apaex
Pembentukan organ adventiv (tunas, dan embriosomatik) secara
langsung
Pembentukan organ adventiv (tunas, dan embriosomatik) tak
langsung dari kalus)
Organogenesis
Ebriiogenesis
Persiapan (0)
Inisiasi (I)
Multiplikasi (II)
Perakaran/Pre-
transplant (III)
Aklimatisasi
Perkembangan
Sumber Eksplant
Pembentukan tunas/plantlet
langsung dari pucuk axiler
Pembentukan tunas/plantlet
langsung dari pucuk axiler
Pembentukan organ adventiv
secara tidak langsung
Regenerasi Material Adventive
Regenerasi Material Material
Reproduksi (generative)
Kultur Meristem, pucuk, tunas,
kalus, sel, protoplast
Kiultur anther dan pollen, ovule,
embrio, biji.
Pembiakan merupakan
kemampuan oganisme untuk
mempertahankan generasinya
dengan jalan memperbayak diri.
Pembiakan yahg terjadi secara
kawin atau terjadi peleburan
antara sel kelamin jantan dan sel
kelamin betina
Pembiakan yang dilakukan tanpa
kawin atau haya satu individu yang
diperlukan untuk memperbayak
diri atau berkembang biak
Berguna untuk mencari sifat-sifat
unggul, tetapi cara ini tidak bisa
dipastikan apakah akan
menghasilakan tanaamn baru
yagng identik dengan induknya.
Teknik pembiakan yang tidak alami
yang terjadi pada tumbuhan tetapi
karena dillakukan oleh tangan
manusia.
Selain berhuna untuk mncari sifat
yang unggul, cara ini juga daptat
menghasilkan tanaman baru yang
identik dengan induknya, sehingga
dapat memelihara plasmanutfah.
Makropropagasi merupakan teknik
pembiakan vegetatif yang dilkukan
secara tradsisional/ konvensional
denagn menggunakan potongan
orgaan atu jaringan dengan ukuran
yag relatif besar.
Mikropropagasi merupakan teknik
propagasi vegetatif non alamiah
dengan menggunakan potongan
organ ata jaringan dengan ukuran
yang lebih kecil
Totipotensi merupakan sifat dari
tumbuhan yang merupakan
kemampuan untuk melakukan
seluruh proses hidup.
Kultur Jaringan merupakan teknk
perbayakan tumbuhan secara
vegetatif dengan menggunakan sel
atau organ atau jaringan tanaman
dalam kondisi yang aseptik dengan
cara in vitro.
In Vitro merupakan
perkembangbiakan tumbuhan yang
diakukan dalam wadah yang
transparan atau dalam hal ini di
dalam gelas
In Vivo merupakan tempat
terjadinay proses pertumbuhan dn
perkembangan secara alamiah,
bukan dalam gelas (di lapangan).
Manfaat :
1. Dapat memperbanyak dengan cepat.
2. Dapat menciptakan tanaman baru yang
tahan hama.
3. Dapat memperbanyak tanaman yang
sukar di perbanyak.
4. Dapat memperoleh tanaman yang persis
seperti induknya.
5. Dapat menghasilkan tanaman baru
sepanjang tahun.
Kondisi aseptik merupakan suatu kondsi
yang diciptakan semua yang
berhubungan dengan kegiatan kultur
jaringan bebs mikrobial, mulai dari
materi tanaman, perlengkapan,
lingkungan, sampai pada cara kerja,
ketelitian, keterampilan, ketekunan, serta
kemampuan mengorganisasi urutan
kerja, juga sangat menentuka
keberhasilan kerja.
Sterilisasi panas basa merupakan cara
sterilisasi dengan menggunakan uap air,
yaitu dengan menggunakan alat yang
disebut autoclaf.
Alat ini dapat mensterilkan zat cair, serta
alat/instrumen dari gelas yang tahan
terhadap suhu panas.
Prinsip kerjanya adalah mematikan
mikroba sesudah diuapkan pada suhu 121
derajat C, selama 10-15 menit, dengan
tekanan uap air sampai 15lb/inchi
Manfaat pensterilan dengan
menggunakan autoclaf adalah
prosesnya yang cepat, sederhana, serta
sanggup membami virus tertentu.
Kekurangannya adalah, panas yang
terlalu tinggi akan membuat gula
membatu dan menjadi racun, sterilisasi
yang terlalu lamah menyebabkan garam
mengendap, dapat menurunkan pH
sekitar 0,3-0,5 unit, dapat merusak
substansi yang mudah menguap.
Sterilisasi panas kering merupakan
bteknik sterilisasi dengan menggunakan
oven sebaagi media sterilisasi. Oven
digunakan untuk mensterilkan alat-alat
yang tidak mudah terbakar, atnara lain
peralatan yang terbuat dari bahan gelas
atau logam.
Sterilisasi memakai nyala merupakan
teknik sterilisasi dengan mnggunakan
bunsen burner diaman sebelumnya alat
tersebut dicelupkan dalam alkohol 70%.
Sterilisasi dengan mengunakan ultra
viltrasi merupakan teknik sterilisasi
dengan cara menyaring menaapis dengan
menggunakan filter, diaman luang ayakan
mempunyai ukuran antara 0,2-1,0µ
Sterilisasi dengan mengunakan bhan
kimia merupakan nteknik sterilisasi
denga menggunakan bahan kimia seperti
alkohol, kalsium hypochlorida, natrium
hypochlorida, hidrogen peroksida,
sublimat atau cloroks untuk mensterilkan
permukan material tanaman, instrumen,
tangan pekerja, serta ruangan atau
kontak transfer
Sterilisasi cahaya merupakan teknik
sterilisasi dengan menggunakan cahaya
dari lampu germicidal dengan sinar
ultraviolet.