Top Banner
Nicola Riess - 2509100095 Dosen Pembimbing : Nugroho Priyo Negoro ST, SE, MT 1 PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH DAN SWASTA (KPS) DENGAN PENDEKATAN SWOT-AHP PADA RENCANA PEMBANGUNAN KAMPUNG REYOG KABUPATEN PONOROGO
43

PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH DAN SWASTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-32304-2509100095... · 2014. 10. 9. · nicola riess - 2509100095 . dosen

Jul 20, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH DAN SWASTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-32304-2509100095... · 2014. 10. 9. · nicola riess - 2509100095 . dosen

Nicola Riess - 2509100095

Dosen Pembimbing :

Nugroho Priyo Negoro ST, SE, MT

1

PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH DAN SWASTA (KPS)

DENGAN PENDEKATAN SWOT-AHP PADA RENCANA PEMBANGUNAN KAMPUNG REYOG

KABUPATEN PONOROGO

Page 2: PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH DAN SWASTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-32304-2509100095... · 2014. 10. 9. · nicola riess - 2509100095 . dosen

PENDAHULUAN

2

Page 3: PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH DAN SWASTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-32304-2509100095... · 2014. 10. 9. · nicola riess - 2509100095 . dosen

4,06 % PDB

Rp28.039 T

Rp13.468,97 T

Rp11.976,3 T

Rp9.314,97 T

Rp7.603,45 T

3

World Indonesia

Salah satu sektor terbesar penyumbang devisa negara (BPS 2010)

TOURISM Latar Belakang (1)

Page 4: PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH DAN SWASTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-32304-2509100095... · 2014. 10. 9. · nicola riess - 2509100095 . dosen

Kabupaten Ponorogo

4

Latar Belakang (2)

Page 5: PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH DAN SWASTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-32304-2509100095... · 2014. 10. 9. · nicola riess - 2509100095 . dosen

5

Festival Reyog Mini

Larung Risalah Festival Reyog Nasional

Pariwisata menjadi salah satu sektor andalan penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Ponorogo

Grebeg Suro Pentas Seni Rakyat

............

Kirab Pusaka

Wayang Kulit

Latar Belakang (3)

Page 6: PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH DAN SWASTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-32304-2509100095... · 2014. 10. 9. · nicola riess - 2509100095 . dosen

6

Kampung Reyog

Stok merak semakin menipis

Jumlah kelompok reyog 2007-2010

-29%

Berkurang-nya minat pemuda

Pusat info wisatawan & pusat pengkajian

Stok unit reyog berkurang

Biaya maintenance mahal

Pengembangan seni reyog menjadi krusial !

Biaya produksi besar Latar Belakang (4)

Page 7: PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH DAN SWASTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-32304-2509100095... · 2014. 10. 9. · nicola riess - 2509100095 . dosen

Progress Proyek Kampung Reyog

7

Latar Belakang (5) Latar Belakang (5)

1.Inisiasi 2.Analisis kelayakan

1.Jadwal 2.Anggaran 3.Sumber Daya 4.Risiko 5.Staffing

1.Laporan status 2.Perubahan 3.Kualitas 4.Forecasts

1.Training customer 2.Transfer dokumen 3.Penugasan kembali staff 4.Lesson learned

1. Tujuan Kampung Reyog : menjadi lokomotif investasi dan ekonomi serta media pelestarian budaya Ponorogo

Page 8: PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH DAN SWASTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-32304-2509100095... · 2014. 10. 9. · nicola riess - 2509100095 . dosen

Kondisi Pariwisata Ponorogo

8

Kegiatan kepariwisataan murni ditangani pemerintah

Riset Operasional

Teknologi

Pendanaan Maintenance

Alokasi APBD tidak mencukupi

1. Perekonomian ekslusif 2. Perluasan lapangan kerja 3. Pengentasan kemiskinan 4. Pendidikan 5. Layanan kesehatan 6. Perimbangan keuangan

masyarakat pedesaan 7. Pariwisata BPS Kabupaten Ponorogo (2012)

Realisasi Kampung Reyog membutuhkan

biaya besar

KPS

8 Milyar

Setu Babakan 291 M

Kampung budaya Kalbar 60 M

Kampung budaya Semarang 20 M

Banyak unit reyog tidak terawat

Jalan-jaran rusak, fasilitas terbengkalai

Latar Belakang (6)

• Memperbaiki kualitas infrastruktur

• Memperingan kebutuhan APBD

• Dan lain-lain

Latar Belakang (6)

0,62 % APBD

Page 9: PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH DAN SWASTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-32304-2509100095... · 2014. 10. 9. · nicola riess - 2509100095 . dosen

Rumusan Masalah

Permasalahan yang akan diselesaikan dalam penelitian ini adalah bagaimana merumuskan strategi pengembangan proyek Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS) Kampung Reyog dengan penerapan SWOT-AHP menurut perspektif stakeholder proyek

9

Page 10: PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH DAN SWASTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-32304-2509100095... · 2014. 10. 9. · nicola riess - 2509100095 . dosen

Tujuan

10

• Mengidentifikasi faktor-faktor SWOT pembangunan proyek KPS Kampung Reyog berdasarkan perspektif stakeholder proyek

• Melakukan penilaian kuantitatif terhadap faktor-faktor SWOT dengan menggunakan pendekatan AHP

• Merumuskan strategi pengembangan proyek KPS Kampung Reyog melalui output SWOT-AHP

Page 11: PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH DAN SWASTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-32304-2509100095... · 2014. 10. 9. · nicola riess - 2509100095 . dosen

Ruang Lingkup

Stakeholder dalam penanganan proyek Kampung Reyog adalah sebagai berikut:

• Pemerintah

• Sektor swasta potensial

• Masyarakat sebagai pelaku maupun pihak yang secara langsung merasakan dampak dari pembangunan proyek ini

Dana pemerintah tidak memungkinkan untuk membiayai realisasi proyek Kampung Reyog secara keseluruhan sehingga sumber pembiayaan didapatkan melalui kerjasama antara pemerintah dan swasta (KPS)

11

Batasan

Asumsi

Page 12: PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH DAN SWASTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-32304-2509100095... · 2014. 10. 9. · nicola riess - 2509100095 . dosen

Manfaat

12

• Memberikan informasi terintegrasi mengenai kesiapan realisasi proyek KPS Kampung Reyog dari perspektif stakeholder terkait

• Memudahkan pemerintah daerah merumuskan strategi pengembangan KPS pada sektor pariwisata Kabupaten Ponorogo di masa mendatang

Page 13: PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH DAN SWASTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-32304-2509100095... · 2014. 10. 9. · nicola riess - 2509100095 . dosen

Penelitian Terdahulu

13

No Judul Th Penulis Konteks Tools Perspektif Output Kategori

1

Perumusan Strategi Kemitraan PT. Inka dan Industri

Kecil Menengah dengan Metode Analytical Hierarchy

Process (AHP) dan Analisa SWOT

2004 Syafril

Syafar

Kerjasa

ma

umum

SWOT-

AHP -

Rumusan strategi kemitraan

terbaik Tugas akhir

2 Applying Modified SWOT–AHP Method to the

Tourism of Gornje Medimurje 2011

Robert

Fabac dan

Ivan Zver

Non-

kerjasa

ma

SWOT-

AHP

Pemerintah

dan swasta

Rumusan strategi

pengembangan daerah

wisata Medimurje

Jurnal

internasional

3

Quantitative SWOT Analysis of Public Housing

Delivery by Public-Private Partnership in China Based

on the Perspective of the Public Sector

2011 Jingfeng

Yuan et al. KPS

SWOT-

AHP Pemerintah

Rumusan strategi

pengembangan KPS

Jurnal

internasional

4

A case study of the GSPP (Government-State-owned

Enterprise-Private Enterprise–Public) model in the

public-private cooperation on the ecological project

construction in Kunming

2012 Bao Jianbin KPS

Game-

theory,

SWOT

Pemerintah,

masyarakat,

swasta

Keuntungan dan kerugian

implementasi KPS; model

kemitraan terbaik dan

dampak KPS bagi proyek eco-

construction

Thesis

5 Hybrid SWOT-AHP Analysis of Saudi Arabia E-

Government 2012

Saleh

Alshomrani

Non-

kerjasa

ma

SWOT-

AHP Pemerintah

Rumusan strategi

implementasi e-government

Jurnal

internasional

6

Perumusan Strategi Pengembangan Proyek

Kerjasama Pemerintah Dan Swasta (KPS) Dengan

Pendekatan SWOT-AHP Pada Rencana Pembangunan

Kampung Reyog Kabupaten Ponorogo

2013 Nicola Riess KPS SWOT-

AHP

Pemerintah,

swasta dan

masyarakat

perumusan strategi

pengembangan KPS Tugas akhir

Page 14: PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH DAN SWASTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-32304-2509100095... · 2014. 10. 9. · nicola riess - 2509100095 . dosen

METODOLOGI

14

Page 15: PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH DAN SWASTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-32304-2509100095... · 2014. 10. 9. · nicola riess - 2509100095 . dosen

15

Penentuan Objek Amatan

dan Identifikasi Masalah

Perumusan masalah & Penentuan

Tujuan

Studi PustakaStudi Lapangan

Identifikasi faktor SWOT dari perspektif stakeholder terkait :

· Literatur review

· Interview langsung dengan stakeholder Kampung Reyog

Kesimpulan & Saran

Analisa dan intepretasi

Penetapan desain sampling

Tahap Identifikasi

& Perumusan

Masalah

Tahap

Pengumpulan &

Pengolahan Data

Tahap Analisis &

Kesimpulan

Pembuatan hierarki AHP

Pairwise comparation

(software expert choice)

Perhitungan group

intensities & strategic

value

Pembuatan radar chart

Perumusan strategi pengembangan proyek

KPS Kampung Reyog

Penyusunan dan penyebaran kuisioner

(scoring & pairwise comparation)

Verifikasi faktor SWOT

SWOT-AHP

Metodologi

Page 16: PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH DAN SWASTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-32304-2509100095... · 2014. 10. 9. · nicola riess - 2509100095 . dosen

16

Desain Sampling

Stakeholder Responden

Pem

erin

tah

Disbudparpora Kab.

Ponorogo

Kepala Dinas

Sekretaris Dinas

Kabid Kebudayaan

Kabid Jasa dan Sarana Wisata

Kabid Pemuda dan Olahraga

Kabid Pengembangan Pariwisata

Bappekab Ponorogo

Sekretaris Dinas

Kabid Penanaman Modal

Kabid Sosial dan Budaya

Kabid Prasarana

Kabid Litbang

Kabid Indakop dan ESDM

Indakop Kab. Ponorogo Sekretaris Dinas Indakop

Dinas Pekerjaan Umum Kasi Penataan Ruang dan

Bangunan-Bidang Cipta Karya

DPPKAD Kab. Ponorogo Kepala Dinas DPPKAD

Paguyuban Reyog

Ponorogo

Sekretaris 1 Yayasan Reyog

Ponorogo

Swas

ta

Jasa Konsultan

Owner CV. Inti Konsult Ponorogo

Owner CV. Nartantari Graha

Arsitektur

Owner CV. Armenida

Kontraktor

Owner CV. Murti Agung

Owner BPK Aksindo Ponorogo

Owner CV. Cendrawasih Karya

Putra

Owner CV. Karya Indonesia

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Expert Sampling

Stakeholder Responden

Mas

yara

kat

Tokoh Masyarakat

Kecamatan

Kauman

Camat Kecamatan Kauman

Sekretaris Kecamatan Kauman

Kasi 1 Kecamatan Kauman

Kasi 2 Kecamatan Kauman

Tokoh masyarakat

Kecamatan

Ponorogo

Camat Kecamatan Kauman

Sekretaris Kecamatan Kauman

Kasi 1 Kecamatan Kauman

Kasi 2 Kecamatan Kauman

Budayawan Dosen 1 Unmuh Ponorogo

Dosen 2 Unmuh Ponorogo

Pengusaha

Owner Hotel Latiban

Owner Toko Souvenir Khas

Ponorogo 1

Owner Toko Souvenir Khas

Ponorogo 2

Manager Swalayan Luwes

Owner Restoran Sami

Lumayan

Pengamat

ekonomi, sosial

dan politik

Wakil Rektor 1 Unmuh

Ponorogo

Dosen 3 Unmuh Ponorogo

Total 40 Responden

Page 17: PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH DAN SWASTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-32304-2509100095... · 2014. 10. 9. · nicola riess - 2509100095 . dosen

17

Penentuan Objek Amatan

dan Identifikasi Masalah

Perumusan masalah & Penentuan

Tujuan

Studi PustakaStudi Lapangan

Identifikasi faktor SWOT dari perspektif stakeholder terkait :

· Literatur review

· Interview langsung dengan stakeholder Kampung Reyog

Kesimpulan & Saran

Analisa dan intepretasi

Penetapan desain sampling

Tahap Identifikasi

& Perumusan

Masalah

Tahap

Pengumpulan &

Pengolahan Data

Tahap Analisis &

Kesimpulan

Pembuatan hierarki AHP

Pairwise comparation

(software expert choice)

Perhitungan group

intensities & strategic

value

Pembuatan radar chart

Perumusan strategi pengembangan proyek

KPS Kampung Reyog

Penyusunan dan penyebaran kuisioner

(scoring & pairwise comparation)

Verifikasi faktor SWOT

SWOT-AHP

Metodologi

Page 18: PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH DAN SWASTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-32304-2509100095... · 2014. 10. 9. · nicola riess - 2509100095 . dosen

Identifikasi Faktor SWOT

18

Faktor Strengths P

emer

inta

h

S1 Solusi limitasi dana pemerintah

S2 Risk transferring dan risk sharing

S3 Memacu transfer teknologi dan management skill yang lebih baik

S4 Menekan biaya konstruksi, operasional maupun maintenance

S5 Ketersediaan jumlah human resource yang cukup

S6 Menambah akuntabilitas keberlangsungan proyek

Swas

ta S7

Memfasilitasi pihak swasta dalam pengembangan bisnis dan

ketrampilan yang dimiliki

S8 Sharing value antar pelaku proyek KPS

S9 Kemudahan mengakses data di berbagai bidang

Mas

yara

kat

S10 Iklim kerja yang lebih terstandarisasi dan terkoordinasi

S11 Meningkatkan service level terhadap pelayanan publik

S12 Meningkatkan kualitas fasilitas publik

Faktor Weaknesses

Pem

erin

tah

W1 Terbatasnya pengetahuan dan pengalaman bekerjasama dengan

pihak swasta

W2 Struktur organisasi proyek KPS relatif kompleks

W3 Berkurangnya fungsi kontrol pemerintah terhadap proyek KPS

W4 Tidak jelasnya batas pertanggungjawaban dan otoritas antara

pemerintah dan swasta dalam penanganan proyek

W5 Ketidaksinkronan regulasi antara pemerintah daerah dan

pemerintah pusat

W6

Regulasi pemerintah pusat belum sepenuhnya dipahami dengan

baik oleh Pemda dan swasta sehingga menyebabkan rendahnya

kemampuan penyiapan proyek KPS

Swas

ta W7 Profit yang tidak terlalu besar

W8 Keterbatasan mobilisasi dan pengadaan kebijakan dalam

pengerjaan proyek publik

Mas

yara

kat W9 Peningkatan biaya terhadap penggunaan fasilitas publik

W10 Kesulitan masyarakat setempat berpartisipasi dalam proses

pembangunan proyek

W11 Kurangnya pengalaman masyarakat dalam menggunakan fasilitas

publik yang secara langsung dikelola oleh pihak swasta

Faktor Opportunities

Pem

erin

tah

O1 Membuka peluang Kabupaten Ponorogo sebagai daerah tujuan investasi

O2 Banyaknya objek wisata potensial di Kabupaten Ponorogo yang masih

sangat perlu untuk dikembangkan

O3

Dukungan pemerintah pusat terhadap pengembangan proyek-proyek

KPS berupa dibentuknya lembaga-lembaga yang membantu regulasi

maupun penjaminan pembiayaan proyek KPS

Swas

ta

O4 Menciptakan peluang bisnis baru pada lingkup domestik

O5 Urgensi pemerintah untuk mendapatkan sokongan dana pembangunan

kampung reyog

O6 Disediakannya jaminan, insentif dan financial return atas investasi pihak

swasta oleh pemerintah sebagai usaha peningkatan iklim kerjasama

O7 Perijinan dan proses birokrasi pemerintah yang lebih mudah dalam

menjalankan proses bisnis

Mas

yara

kat O8 Terbukanya lahan baru untuk mengembangkan usaha

O9 Ketersediaan ruang untuk melakukan negosiasi kepada pemerintah

dalam memperoleh keadilan dan kesetaraan

Faktor Threats

Pem

erin

tah

T1 Terbatasnya jumlah perusahaan swasta domestik untuk mengikuti

tender pemerintah daerah

T2 Kurangnya minat investor lokal untuk berinvestasi pada proyek

pariwisata

T3 Kurangnya tenaga profesional dalam penanganan proyek KPS Sw

asta

T4 Peraturan pemerintah yang mengatur kebijakan KPS pada proyek

pariwisata belum mencapai level operasional

T5 Belum adanya batasan yang jelas dan standar pengukuran performansi

bagi para pelaku KPS sehingga proses evaluasi lebih sulit dilakukan

T6 Pihak pemerintah pada umumnya akan lebih dominan dalam penetapan

desain, kebijakan dan alur pengerjaan proyek

T7 Terbatasnya perusahaan swasta regional berskala besar

Mas

yara

kat

T8 Standar pelayanan dan kualitas produk lokal yang masuk ke dalam

Kampung Reyog akan relatif lebih tinggi

T9 Proses tender dan negoisasi proyek KPS akan berlangsung lebih lama,

sehingga realisasi proyek akan berlangsung lebih lama

Page 19: PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH DAN SWASTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-32304-2509100095... · 2014. 10. 9. · nicola riess - 2509100095 . dosen

Penentuan Objek Amatan

dan Identifikasi Masalah

Perumusan masalah & Penentuan

Tujuan

Studi PustakaStudi Lapangan

Identifikasi faktor SWOT dari perspektif stakeholder terkait :

· Literatur review

· Interview langsung dengan stakeholder Kampung Reyog

Kesimpulan & Saran

Analisa dan intepretasi

Penetapan desain sampling

Tahap Identifikasi

& Perumusan

Masalah

Tahap

Pengumpulan &

Pengolahan Data

Tahap Analisis &

Kesimpulan

Pembuatan hierarki AHP

Pairwise comparation

(software expert choice)

Perhitungan group

intensities & strategic

value

Pembuatan radar chart

Perumusan strategi pengembangan proyek

KPS Kampung Reyog

Penyusunan dan penyebaran kuisioner

(scoring & pairwise comparation)

Verifikasi faktor SWOT

SWOT-AHP

• Proses ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar dampak masing-masing faktor SWOT terhadap pemerintah, swasta dan masyarakat.

19

Metodologi

Scoring

• Hasil dari pairwise comparation berupa local importance merepresentasikan tingkat keberartian faktor satu relatif terhadap faktor lain dalam satu grup.

Pairwise Comparation

Page 20: PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH DAN SWASTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-32304-2509100095... · 2014. 10. 9. · nicola riess - 2509100095 . dosen

Nama Responden : Instansi : Jabatan :

20

Faktor SWOT Skala

-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4

S1 Solusi batasan dana pemerintah

S2 Risk transferring dan risk sharing

S3 Memacu transfer teknologi dan management skill yang lebih baik

S4 Menekan biaya konstruksi, operasional maupun maintenance

S5 Ketersediaan jumlah human resource yang cukup

S6 Menambah akuntabilitas keberlangsungan proyek

W1 Terbatasnya pengetahuan dan pengalaman bekerjasama dengan dengan pihak swasta

W2 Struktur organisasi proyek KPS relatif kompleks

W3 Berkurangnya fungsi kontrol pemerintah terhadap proyek KPS

W4 Tidak jelasnya batas pertanggungjawaban dan otoritas antara pemerintah dan swasta dalam penanganan proyek

W5 Ketidaksinkronan regulasi antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat

W6 Regulasi pemerintah pusat belum sepenuhnya dipahami dengan baik oleh Pemda dan swasta sehingga

menyebabkan rendahnya kemampuan penyiapan proyek KPS

O1 Membuka peluang Kabupaten Ponorogo sebagai daerah tujuan investasi

O2 Banyaknya objek wisata potensial di Kabupaten Ponorogo yang masih sangat perlu untuk dikembangkan

O3 Dukungan pemerintah pusat terhadap pengembangan proyek-proyek KPS berupa dibentuknya lembaga-lembaga

yang membantu regulasi maupun penjaminan pembiayaan proyek KPS

T1 Terbatasnya jumlah perusahaan swasta domestik untuk mengikuti tender pemerintah daerah

T2 Kurangnya minat investor lokal untuk berinvestasi pada proyek pariwisata

T3 Kurangnya tenaga profesional dalam penanganan proyek KPS

KUISIONER A : SCORING FAKTOR SWOT TERHADAP PROYEK KPS KAMPUNG REYOG

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

Desain Kuisioner

Page 21: PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH DAN SWASTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-32304-2509100095... · 2014. 10. 9. · nicola riess - 2509100095 . dosen

No Faktor SWOT Skala Skala

Faktor SWOT 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Faktor Strengths

1 Solusi limitasi dana pemerintah Risk transferring dan risk sharing

2 Solusi limitasi dana pemerintah Memacu transfer teknologi dan management skill

yang lebih baik

3 Solusi limitasi dana pemerintah Menekan biaya konstruksi, operasional maupun

maintenance

4 Solusi limitasi dana pemerintah Menambah ketersediaan human resource

5 Solusi limitasi dana pemerintah Menambah akuntabilitas keberlangsungan proyek

6 Risk transferring dan risk sharing Memacu transfer teknologi dan management skill

yang lebih baik

7 Risk transferring dan risk sharing

Menekan biaya konstruksi, operasional maupun

maintenance

8 Risk transferring dan risk sharing Menambah ketersediaan human resource

9 Risk transferring dan risk sharing Menambah akuntabilitas keberlangsungan proyek

10 Memacu transfer teknologi dan

management skill yang lebih baik

Menekan biaya konstruksi, operasional maupun

maintenance

11 Memacu transfer teknologi dan

management skill yang lebih baik Menambah ketersediaan human resource

12 Memacu transfer teknologi dan

management skill yang lebih baik Menambah akuntabilitas keberlangsungan proyek

14 Menekan biaya konstruksi,

operasional maupun maintenance Menambah ketersediaan human resource

15 Menekan biaya konstruksi,

operasional maupun maintenance Menambah akuntabilitas keberlangsungan proyek

16 Menambah ketersediaan human

resource Menambah akuntabilitas keberlangsungan proyek 21

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

KUISIONER B : PAIRWISE COMPARISON SELURUH FAKTOR SWOT

Desain Kuisioner

Page 22: PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH DAN SWASTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-32304-2509100095... · 2014. 10. 9. · nicola riess - 2509100095 . dosen

22

Penentuan Objek Amatan

dan Identifikasi Masalah

Perumusan masalah & Penentuan

Tujuan

Studi PustakaStudi Lapangan

Identifikasi faktor SWOT dari perspektif stakeholder terkait :

· Literatur review

· Interview langsung dengan stakeholder Kampung Reyog

Kesimpulan & Saran

Analisa dan intepretasi

Penetapan desain sampling

Tahap Identifikasi

& Perumusan

Masalah

Tahap

Pengumpulan &

Pengolahan Data

Tahap Analisis &

Kesimpulan

Pembuatan hierarki AHP

Pairwise comparation

(software expert choice)

Perhitungan group

intensities & strategic

value

Pembuatan radar chart

Perumusan strategi pengembangan proyek

KPS Kampung Reyog

Penyusunan dan penyebaran kuisioner

(scoring & pairwise comparation)

Verifikasi faktor SWOT

SWOT-AHP

Output dari perhitungan SWOT-AHP adalah berupa :

Metodologi

1. Nilai intensities yang merepresentasikan seberapa besar tingkat keberartian faktor SWOT relatif terhadap faktor lain

2. Final strategy value untuk melihat

seberapa dominan faktor pendukung relatif terhadap faktor penghambat proyek KPS.

Page 23: PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH DAN SWASTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-32304-2509100095... · 2014. 10. 9. · nicola riess - 2509100095 . dosen

Langkah 1 : pembuatan hierarki AHP

23

Strategic Goal

S W O T

S9 S10 S11 S12

W1 W2 W3 W4

O6 O7 O8 O9 T6 T7 T8 T9

Strategy

WS(wS=0,)WW(wW=0,) WO(wO=0,)

WT(wT=0,)

S1 S2 S3 S4 S5 S6

S7 S8

W5 W6

W7 W8 W9 W10 W11

O1 O2 O3 O4 O5 T1 T2 T3 T4 T5

Page 24: PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH DAN SWASTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-32304-2509100095... · 2014. 10. 9. · nicola riess - 2509100095 . dosen

Langkah 2 : Perhitungan Local Importance

24

Rekap data pairwise comparation akan menjadi input dari software Expert Choice untuk mendapatkan nilai local importance

Contoh Input Data pada Software Expert Choice

Page 25: PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH DAN SWASTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-32304-2509100095... · 2014. 10. 9. · nicola riess - 2509100095 . dosen

Contoh rekap skor dan local importance pihak swasta

SWO

T

Responden

CV. Cendrawa-

sih Karya Putra BPK Aksindo

CV. Inti Konsult

Ponorogo

CV. Nartantari

Graha Arsitektur CV. Murti Agung CV. Armenida

CV. Karya

Indonesia

U w U w U w U w U w U w U w

S7 4 0,69 0 0,13 4 0,58 3 0,64 1 0,20 0 0,08 1 0,13

S8 1 0,09 0 0,13 1 0,08 2 0,26 1 0,12 1 0,24 2 0,21

S9 2 0,22 3 0,75 3 0,34 2 0,11 3 0,68 3 0,68 3 0,66

W7 0 0,25 0 0,50 0 0,14 -3 0,17 -3 0,75 0 0,11 -1 0,20

W8 -1 0,75 0 0,50 0 0,86 -2 0,83 -3 0,25 -4 0,89 -2 0,80

O4 3 0,13 4 0,68 4 0,21 3 0,09 3 0,14 0 0,08 2 0,27

O5 4 0,38 0 0,06 0 0,13 4 0,28 3 0,21 4 0,38 3 0,49

O6 3 0,13 0 0,06 0 0,04 2 0,16 0 0,04 0 0,13 3 0,08

O7 4 0,38 2 0,22 4 0,62 2 0,47 3 0,61 4 0,40 2 0,15

T4 -2 0,21 -3 0,61 -1 0,14 -4 0,47 -4 0,31 -3 0,18 -2 0,14

T5 0 0,06 0 0,09 0 0,17 -3 0,16 -2 0,15 -4 0,36 -1 0,10

T6 -2 0,21 0 0,09 0 0,62 -2 0,27 -4 0,44 -4 0,40 -2 0,20

T7 -3 0,53 -1 0,22 0 0,07 -3 0,10 -3 0,10 0 0,06 -3 0,56

25

Keterangan :

U : Skor w : Local importance

Page 26: PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH DAN SWASTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-32304-2509100095... · 2014. 10. 9. · nicola riess - 2509100095 . dosen

Faktor SWOT Total Skor Total Skor Grup

(Us, Uw, Uo, Ut)

Weight

(wS, wW, wO, wT) Factor Intensities

Group

Intensities

(IS, IW, IO, IT)

S

S7 13

40 0,221

7,314

18,771 S8 8 1,457

S9 19 10,000

W W7 -7

-19 0,105 -2,951

-11,273 W8 -12 -8,322

O

O4 19

66 0,365

5,134

21,455 O5 18 6,258

O6 8 0,937

O7 21 9,126

T

T4 -19

-56 0,309

-6,335

-17,457 T5 -10 -2,328

T6 -14 -4,714

T7 -13 -4,080 26

Langkah 3 : Perhitungan group intensities dan strategic value

ISi = 7𝑟=1 USi . wSi IWi = 7

𝑟=1 UWi . wWi

IOi = 7𝑟=1 UOi . wOi ITi = 7

𝑟=1 UTi . wTi

• Perhitungan Total Skor, Weight dan Intensities Grup SWOT (Contoh Responden Swasta)

wS= | 𝑈𝑟𝑠𝑖|3

𝑖=17𝑟=1

| 𝑈𝑟𝑠𝑖|3𝑖=1

7𝑟=1 +| 𝑈𝑟𝑤𝑖|+| 𝑈𝑟𝑜𝑖|+| 𝑈𝑟𝑡𝑖|4

𝑖=17𝑟=1

4𝑖=1

7𝑟=1

2𝑖=1

7𝑟=1

Page 27: PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH DAN SWASTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-32304-2509100095... · 2014. 10. 9. · nicola riess - 2509100095 . dosen

Weight

(wS, wW, wO, wT)

Faktor

SWOT

Mean Factor Intensities

(ImSi, ImWi, ImOi, ImTi) Total Mean

Final Factor

intensities All Group

Final Group

Intensities

(IFS, IFW, IFO, IFT)

Final strategy

value (VF)

0,221

S7 1,045

2,682

0,231

0,593

0,770

S8 0,208 0,046

S9 1,429 0,316

0,105 W7 -0,422

-1,610 -0,044

-0,169 W8 -1,189 -0,125

0,365

O4 0,733

3,065

0,267

1,118 O5 0,894 0,326

O6 0,134 0,049

O7 1,304 0,475

0,309

T4 -0,905

-2,4 94

-0,280

-0,772 T5 -0,333 -0,103

T6 -0,673 -0,208

T7 -0,583 -0,180

27

VF = IFS + IFW + IFO + IFT

• Perhitungan Final Strategy Value (Contoh Responden Swasta)

Si = wS . ImSi Oi = wO . ImOi

Wi = ww . ImWi Ti = wT . ImTi

Page 28: PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH DAN SWASTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-32304-2509100095... · 2014. 10. 9. · nicola riess - 2509100095 . dosen

Hasil Pengolahan Data (Responden Pihak Pemerintah)

Strength

(1,220)

Opportunity (0,650)

Weakness

(-0,613)

Threat

(-0,299)

28

0,000

0,050

0,100

0,150

0,200

0,250

0,300S1

S2

S3

S4

S5

S6

W1

W2

W3W4

W5

W6

O1

O2

O3

T1

T2

T3

Factor Intensities Pemerintah

0

0,5

1

1,5O

S

T

W

Final Factor Intensities All Groups (Pemerintah)

Final Strategy

Value : 0,958

Faktor-faktor positif cukup dominan dibandingkan dengan hambatan dalam pengembangan proyek KPS Kampung Reyog.

S5 : Ketersediaan jumlah human resource yang cukup

W4 : Tidak jelasnya batas pertanggungjawaban dan otoritas

antara pemerintah dan swasta dalam penanganan proyek

O1 : Membuka peluang Kabupaten Ponorogo sebagai daerah

tujuan investasi

T3 : Kurangnya tenaga profesional dalam penanganan proyek KPS

Page 29: PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH DAN SWASTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-32304-2509100095... · 2014. 10. 9. · nicola riess - 2509100095 . dosen

Hasil Pengolahan Data (Responden Pihak Swasta)

29

0,000

0,100

0,200

0,300

0,400

0,500S7

S8

S9

W7

W8

O4

O5O6

O7

T4

T5

T6

T7

Factor Intensities Swasta

00,20,40,60,8

11,2

O

S

T

W

Final Factor Intensities All Groups (Swasta)

Opportunity

(1,118)

Threat

(-0,772)

Strength

(0,593)

Weakness

(-0,169)

Final Strategy

Value : 0,770 Faktor-faktor positif masih relatif lebih dominan dibandingkan dengan faktor-faktor penghambat proyek KPS Kampung Reyog

S9 : Kemudahan mengakses data di berbagai bidang

W8 : Keterbatasan mobilisasi dan pengadaan kebijakan

dalam pengerjaan proyek publik

O7 : Kemudahan perijinan dan proses birokrasi dalam

menjalankan proses bisnis

T4 : Peraturan pemerintah yang mengatur kebijakan KPS

pada proyek pariwisata belum mencapai level operasional

Page 30: PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH DAN SWASTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-32304-2509100095... · 2014. 10. 9. · nicola riess - 2509100095 . dosen

Hasil Pengolahan Data (Responden Pihak Masyarakat)

30

0,0000,0500,1000,1500,2000,2500,3000,350

S10

S11

S12

W9

W10

W11

O8

O9

T8

T9

Factor Intensities Masyarakat

0

0,2

0,4

0,6

0,8

1O

S

T

W

Final Factor Intensities All Groups (Masyarakat)

Strength

(0,938)

Weakness

(-0,688)

Threat

(-0,568)

Opportunity

(0,479)

Final Strategy

Value : 0,160 faktor pendukung proyek KPS masih sedikit lebih dominan dibandingkan dengan faktor-faktor negatif. Nilai ini tergolong kecil yang mengindikasikan bahwa hambatan-hambatan dalam pengimplementasian skema KPS ini juga perlu mendapatkan perhatian serius

S12 : Meningkatkan kualitas fasilitas publik

W10 : Kesulitan masyarakat setempat berpartisipasi dalam proses

pembangunan proyek

O8 : Membuka lahan baru untuk mengembangkan usaha

T8 : Standar pelayanan dan kualitas produk lokal yang masuk ke

dalam Kampung Reyog akan relatif lebih tinggi

Page 31: PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH DAN SWASTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-32304-2509100095... · 2014. 10. 9. · nicola riess - 2509100095 . dosen

31

Penentuan Objek Amatan

dan Identifikasi Masalah

Perumusan masalah & Penentuan

Tujuan

Studi PustakaStudi Lapangan

Identifikasi faktor SWOT dari perspektif stakeholder terkait :

· Literatur review

· Interview langsung dengan stakeholder Kampung Reyog

Kesimpulan & Saran

Analisa dan intepretasi

Penetapan desain sampling

Tahap Identifikasi

& Perumusan

Masalah

Tahap

Pengumpulan &

Pengolahan Data

Tahap Analisis &

Kesimpulan

Pembuatan hierarki AHP

Pairwise comparation

(software expert choice)

Perhitungan group

intensities & strategic

value

Pembuatan radar chart

Perumusan strategi pengembangan proyek

KPS Kampung Reyog

Penyusunan dan penyebaran kuisioner

(scoring & pairwise comparation)

Verifikasi faktor SWOT

SWOT-AHP

Matriks SWOT (Rangkuti, 2009)

Strengths

(S)

Weaknesses

(W)

Opportunities

(O)

Threats

(T)

Strategi SO :

Menggunakan

kekuatan untuk

memanfaatkan

peluang

Strategi WO :

Meminimalkan

kelemahan untuk

memanfaatkan

peluang

Strategi ST :

Menggunakan

kekuatan untuk

mengatasi ancaman

Strategi WT :

Meminimalkan

kelemahan dan

menghindari ancaman

Internal

Eksternal

Metodologi

Page 32: PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH DAN SWASTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-32304-2509100095... · 2014. 10. 9. · nicola riess - 2509100095 . dosen

Strategi WO

1. Kombinasi O6/W1/W2/W3/W4/W5/W6/W7/W8/W9/ W10/W11

32

O6 Disediakannya jaminan, insentif dan financial return atas investasi pihak swasta oleh pemerintah sebagai usaha peningkatan iklim kerjasama

W1

Terbatasnya pengetahuan dan pengalaman bekerjasama dengan pihak swasta

Secara nasional, telah dibentuk lembaga-lembaga pendukung pengembangan KPS diantaranya adalah PT SMI (Sarana Multi Infrastruktur) untuk menutup celah pembiayaan proyek dan Indonesia Infrastructure Guarantee Fund (IIGF) yang dibentuk untuk memitigasi risiko-risiko tertentu pada pembangunan proyek infrastruktur. Dibawah naungan lembaga-lembaga tersebut terdapat sebanyak 38 proyek KPS yang menjadi prioritas dalam program kerja Master Plan Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI) hingga periode tahun 2017.

Pemerintah daerah dapat secara proaktif melakukan studi terhadap keberlangsungan proyek-proyek tersebut untuk mempelajari lebih mendetail mengenai mekanisme dan kebijakan yang dapat diaplikasikan pada proyek-proyek pariwisata di Ponorogo. Selain itu melalui studi tersebut, diharapkan dapat diidentifikasi permasalahan yang umumnya muncul pada proyek KPS beserta strategi mitigasinya dan juga dapat menjadi sarana edukasi mengenai standar regulasi proyek KPS.

W2 Struktur organisasi proyek KPS relatif kompleks

W3 Berkurangnya fungsi kontrol pemerintah terhadap proyek KPS

W4

Tidak jelasnya batas pertanggungjawaban dan otoritas antara pemerintah dan swasta dalam penanganan proyek

W5

Ketidaksinkronan regulasi antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat

W6

Regulasi pemerintah pusat belum sepenuhnya dipahami dengan baik oleh Pemda dan swasta sehingga menyebabkan rendahnya kemampuan penyiapan proyek KPS

W7 Profit yang tidak terlalu besar

W8

Keterbatasan mobilisasi dan pengadaan kebijakan dalam pengerjaan proyek publik

W9 Peningkatan biaya terhadap penggunaan fasilitas publik

W10

Kesulitan masyarakat setempat berpartisipasi dalam proses pembangunan proyek

W11

Kurangnya pengalaman masyarakat dalam menggunakan fasilitas publik yang secara langsung dikelola oleh pihak swasta

Page 33: PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH DAN SWASTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-32304-2509100095... · 2014. 10. 9. · nicola riess - 2509100095 . dosen

Strategi Pengembangan Proyek KPS Kampung Reyog

Strategi SO Strategi ST

1. Perubahan mindset pemerintah untuk menempatkan pihak

swasta sebagai mitra sejajar

2. Perancangan rumusan kebijakan KPS mengenai pelaku proyek

KPS, jobdesk dan hak masing-masing pelaku KPS oleh pemerintah

3. Perumusan kebijakan jaminan investasi pihak swasta

4. Perumusan strategi pembagian risiko yang berimbang

5. Pembuatan KPI (Key Performance Indikator) mengenai seluruh

tahapan KPS secara terperinci dan terukur

1. Pemerintah melakukan pendekatan dan sosialisasi kepada para

stakeholder mengenai penyamaan persepsi untuk mencapai

tujuan bersama

2. Perbaikan konten informasi pada media Layanan Pengadaan Secara

Elektronik (LPSE) Kabupaten Ponorogo, dengan menyediakan

penawaran dan informasi yang mencukupi bagi pihak swasta

3. Memanfaatkan keunggulan ketrampilan manajemen dan teknologi

pihak swasta untuk membentuk kader-kader tenaga profesional di

bidang KPS

Strategi WO Strategi WT

1. Pemerintah daerah secara proaktif melakukan studi terhadap

keberlangsungan proyek-proyek KPS di Indonesia

2. Menggunakan potensi pembangunan Kampung Reyog untuk

menarik minat perusahaan swasta berinvestasi pada proyek

tersebut

3. Pembentukan lembaga pelaksana khusus KPS di tingkat daerah

1. Pembentukan komitmen pada lingkup pemerintah kabupaten

untuk mulai fokus mengembangkan skema KPS

2. Dilakukannya sosialisasi dan edukasi mengenai penyelenggaraan

proyek KPS di daerah-daerah secara intensif oleh pemerintah pusat

3. Kerjasama dengan pihak konsultan atau lembaga sejenis PT SMI

mengenai penyiapan dokumen tender yang matang dan memadai

33

Page 34: PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH DAN SWASTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-32304-2509100095... · 2014. 10. 9. · nicola riess - 2509100095 . dosen

Strategi Pengembangan Proyek KPS Kampung Reyog (cont’d)

34

S-W O-T

Pemerintah 0,607 0,351

Swasta 0,424 0,346

Masyarakat 0,250 -0,089

I. Mendukung strategi AgresifIII. Mendukung strategi Turn-around

II. Mendukung strategi DiversifikasiIV. Mendukung strategi Defensif

W S

O

T

0,607

0,346

0,424

0,351

0,250-0,089

Pemerintah

Swasta

Masyarakat

Keterangan :

Dalam perspektif pemerintah dan pihak swasta, peluang proyek KPS Kampung Reyog berada dalam tingkatan kuadran I, yaitu mendukung strategi agresif dengan mengaplikasikan strategi SO

Dalam perspektif masyarakat, tingkat peluang proyek KPS Kampung Reyog berada di kuadran II, yaitu mendukung strategi diversifikasi dengan mengaplikasikan strategi ST

Page 35: PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH DAN SWASTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-32304-2509100095... · 2014. 10. 9. · nicola riess - 2509100095 . dosen

KESIMPULAN DAN SARAN

35

Page 36: PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH DAN SWASTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-32304-2509100095... · 2014. 10. 9. · nicola riess - 2509100095 . dosen

36

Kesimpulan

1. Faktor-faktor SWOT Pengembangan Proyek KPS Kampung Reyog

Faktor Weaknesses

1. Terbatasnya pengetahuan dan pengalaman bekerjasama dengan pihak swasta 2. Struktur organisasi proyek KPS relatif kompleks 3. Berkurangnya fungsi kontrol pemerintah terhadap proyek KPS 4. Tidak jelasnya batas pertanggungjawaban dan otoritas antara pemerintah dan swasta dalam penanganan proyek 5. Ketidaksinkronan regulasi antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat 6. Regulasi pemerintah pusat belum sepenuhnya dipahami dengan baik oleh Pemda dan swasta sehingga menyebabkan rendahnya kemampuan

penyiapan proyek KPS 7. Profit sektor swasta yang tidak terlalu besar 8. Keterbatasan mobilisasi dan pengadaan kebijakan dalam pengerjaan proyek publik 9. Peningkatan biaya terhadap penggunaan fasilitas publik 10. Kesulitan masyarakat setempat berpartisipasi dalam proses pembangunan proyek 11. Kurangnya pengalaman masyarakat dalam menggunakan fasilitas publik yang secara langsung dikelola oleh pihak swasta.

Faktor Strengths

1. Solusi limitasi dana pemerintah 2. Risk transferring dan risk sharing 3. Memacu transfer teknologi dan management skill yang lebih baik 4. Menekan biaya konstruksi, operasional maupun maintenance 5. Ketersediaan jumlah human resource yang cukup 6. Menambah akuntabilitas keberlangsungan proyek 7. Memfasilitasi pihak swasta dalam pengembangan bisnis dan ketrampilan yang dimiliki 8. Sharing value antar pelaku proyek KPS 9. Kemudahan mengakses data di berbagai bidang 10. Iklim kerja yang lebih terstandarisasi dan terkoordinasi 11. Meningkatkan service level pemerintah terhadap pelayanan publik 12. Meningkatkan kualitas fasilitas publik

Page 37: PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH DAN SWASTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-32304-2509100095... · 2014. 10. 9. · nicola riess - 2509100095 . dosen

1. Faktor-faktor SWOT Pengembangan Proyek KPS Kampung Reyog (cont’d)

37

Faktor Opportunities

1. Membuka peluang Kabupaten Ponorogo sebagai daerah tujuan investasi 2. Banyaknya objek wisata potensial di Kabupaten Ponorogo yang masih sangat perlu untuk dikembangkan 3. Dukungan pemerintah pusat terhadap pengembangan proyek-proyek KPS berupa dibentuknya lembaga-lembaga yang membantu

regulasi maupun penjaminan pembiayaan proyek KPS 4. Menciptakan peluang bisnis baru sektor swasta pada lingkup domestik 5. Urgensi pemerintah untuk mendapatkan sokongan dana pembangunan kampung reyog 6. Disediakannya jaminan, insentif dan financial return atas investasi pihak swasta oleh pemerintah sebagai usaha peningkatan iklim

kerjasama 7. Kemudahan perijinan dan proses birokrasi sektor swasta dalam menjalankan proses bisnis 8. Membuka lahan baru untuk mengembangkan usaha 9. Ketersediaan ruang untuk melakukan negosiasi kepada pemerintah dalam memperoleh keadilan dan kesetaraan.

Faktor Threats

1. Terbatasnya jumlah perusahaan swasta domestik untuk mengikuti tender pemerintah daerah 2. Kurangnya minat investor lokal untuk berinvestasi pada proyek pariwisata 3. Kurangnya tenaga profesional dalam penanganan proyek KPS 4. Peraturan pemerintah yang mengatur kebijakan KPS pada proyek pariwisata belum mencapai level operasional 5. Belum adanya batasan yang jelas dan standar pengukuran performansi bagi para pelaku KPS sehingga proses evaluasi lebih sulit

dilakukan 6. Pihak pemerintah pada umumnya akan lebih dominan dalam penetapan desain, kebijakan dan alur pengerjaan proyek 7. Terbatasnya perusahaan swasta regional berskala besar 8. Standar pelayanan dan kualitas produk lokal yang masuk ke dalam Kampung Reyog akan relatif lebih tinggi 9. Proses tender dan negoisasi proyek KPS akan berlangsung lebih lama, sehingga realisasi proyek akan berlangsung lebih lama

Page 38: PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH DAN SWASTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-32304-2509100095... · 2014. 10. 9. · nicola riess - 2509100095 . dosen

38

• Perspektif pemerintah : Final strategy value 0,958 menunjukkan bahwa, faktor-faktor pendukung lebih dominan dibandingkan dengan faktor-faktor penghambat dalam pengembangan proyek KPS Kampung Reyog.

• Perspektif swasta : Final strategy value 0,77 menunjukkan bahwa,

faktor-faktor pendukung relatif lebih dominan dibandingkan dengan faktor-faktor penghambat proyek KPS Kampung Reyog.

• Perspektif masyarakat : Final strategy value 0,16 menunjukkan bahwa

meskipun nilai tersebut bernilai positif, namun nilainya relatif kecil yang mengindikasikan perlu diperhatikannya faktor-faktor penghambat proyek KPS.

2. Hasil dari proses penilaian faktor-faktor SWOT pengembangan proyek KPS Kampung Reyog

Page 39: PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH DAN SWASTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-32304-2509100095... · 2014. 10. 9. · nicola riess - 2509100095 . dosen

39

1.Perubahan mindset pemerintah untuk menempatkan pihak swasta sebagai mitra

sejajar

2.Perancangan rumusan kebijakan KPS mengenai pelaku proyek KPS, jobdesk dan hak

masing-masing pelaku KPS oleh pemerintah

3.Perumusan kebijakan jaminan investasi pihak swasta

4.Perumusan strategi pembagian risiko yang berimbang

5.Pembuatan KPI (Key Performance Indikator) mengenai seluruh tahapan KPS secara

terperinci dan terukur

3. Rumusan strategi pengembangan proyek KPS Kampung Reyog

Dalam perspektif pemerintah dan pihak swasta, peluang proyek KPS Kampung Reyog berada dalam tingkatan kuadran I, yaitu mendukung strategi agresif dengan mengaplikasikan strategi SO sebagai berikut :

Page 40: PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH DAN SWASTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-32304-2509100095... · 2014. 10. 9. · nicola riess - 2509100095 . dosen

Menurut perspektif masyarakat, tingkat peluang proyek KPS Kampung Reyog berada di kuadran II, yaitu mendukung strategi diversifikasi dengan mengaplikasikan strategi ST sebagai berikut :

40

1.Pemerintah melakukan pendekatan dan sosialisasi kepada para stakeholder mengenai penyamaan persepsi untuk mencapai tujuan bersama

2.Perbaikan konten informasi pada media Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Ponorogo, dengan menyediakan penawaran dan informasi yang mencukupi bagi pihak swasta

3.Memanfaatkan keunggulan ketrampilan manajemen dan teknologi pihak swasta untuk membentuk kader-kader tenaga profesional di bidang KPS

3. Rumusan strategi pengembangan proyek KPS Kampung Reyog (cont’d)

Page 41: PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH DAN SWASTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-32304-2509100095... · 2014. 10. 9. · nicola riess - 2509100095 . dosen

41

Saran

1. Penelitian selanjutnya dapat merumuskan metode penentuan batas atas dan bawah nilai intensitas dan strategy value

2. Penelitian selanjutnya dapat merumuskan standar batas atas dan bawah nilai intensitas dan strategy value serta seberapa besar dampak perubahan nilai-nilai tersebut bagi objek amatan

3. Penelitian selanjutnya dapat dilanjutkan hingga proses decision making layak atau tidaknya proyek KPS untuk direalisasikan dengan menetapkan dan mengukur parameter-parameter kelayakan proyek KPS

Page 42: PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH DAN SWASTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-32304-2509100095... · 2014. 10. 9. · nicola riess - 2509100095 . dosen

Daftar Pustaka

42

Aji, Sandhi Marta (2012), Arahan Lokasi Kampung Reyog di Kabupaten Ponorogo, Tugas Akhir Sarjana Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.

Alshomrani, Saleh dan Qamar, Shahzad (2012), ”Hybrid SWOT-AHP Analysis of Saudi Arabia E-Government”, Faculty of Computing and IT King Abdulaziz University, Vol. 48, No. 2.

Fabac, Robert dan Zver, Ivan (2011), “Applying Modified SWOT–AHP Method to the Tourism of Gornje Medimurje”, Tourism and Hospitality Management, Vol. 17, No. 2, hal. 201-215.

Hartono (2012), Peluang Kerjasama Pemerintah-Swasta pada Pembangunan Graving Dock dan Pengelolaan Galangan Kapal dengan Metoda SWOT Analysis (Studi Kasus di PT. Janata Marina Indah, Pelabuhan Tanjung Emas Semarang), Jurusan Perkapalan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Riptek Vol. 6, No.I, Hal. 17 – 25

Jianbin, Bao. (2012), “A case study of the GSPP (Government - State-owned Enterprise - Private Enterprise – Public) model in the public-private cooperation on the ecological project construction in Kunming”, Tesis Magister Business Administration, Tongji University, China.

Kim, Dae-Kwan et al. (2005), “Public and Private Partnership for Facilitating Tourism Investment in the APEC Region”, College of Hotel and Tourism Management, Kyung Hee University.

Kurniawan, Eri Setianto; Pudjianto, Bambang dan Wicaksono, Y.I. (2009), Analisis Potensi Penerapan Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) dalam Pengembangan Infrastruktur Transportasi di Perkotaan (Studi Kasus Kota Semarang), Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Vol. 30 No. 3.

Kurttila et al. (2000), “Utilizing the analytic hierarchy process AHP in SWOT analysis-a hybrid method and its application to a forest-certification case”, Forest Policy and Economics, Vol. 1, hal. 41-52.

Li, B., Akintoye, A., Edwards, P. J., and Hardcastle, C. (2005). “Perceptions of positive and negative factors influencing the attractiveness of PPP/PFI procurement for construction projects in the UK: Findings from a questionnaire survey”. Eng., Constr. Archit. Manage., 12(2), 125–148.

McCarthy dan Tiong (1991), “Financial and Contractual Aspects of Build-Operate-Transfer Projects”, Vol.9, No. 4, hal. 222-227.

Osuna, Edgar Elias dan Aranda, Alvaro (2007), “Combining SWOT and AHP Techniques for Strategic Planning”, Instituto de Estudios Superiores de Administración (IESA) and Constructora Parque Habitat, C.A., Venezuela.

Sari, Karmila dan Utomo, Christiono (2012), Analisa Pembeayaan Kerjasama Pemerintah dan Swasta pada Proyek Sidoarjo Town Square. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Vol. 1, No. 1.

Strategic Asia and UK Foreign Commonwealth Office (2012),” PPP (Public-Private Partnerships) in Indonesia: Opportunities from the Economic Master Plan”.

Swarbrooke, John (1998), “Sustainable Tourism Management”, Oxford University.

Syafar, Syafril (2004), Perumusan Strategi Kemitraan PT. Inka dan Industri Kecil Menengah dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Analisa SWOT, Tugas Akhir Sarjana Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.

Diakses tanggal 10 Februari 2013.

Yuan, Jingfeng et al. (2012),” Quantitative SWOT Analysis of Public Housing Delivery by Public-Private Partnership in China Based on the Perspective of the Public Sector”, American Society of Civil Engineering.

Zainuddin, Rokhmat (2012), Model Pendanaan Kemitraan pada Pengelolaan Kawasan Wisata Telaga Sarangan, Magetan. Tesis Magister Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.

Page 43: PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH DAN SWASTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-32304-2509100095... · 2014. 10. 9. · nicola riess - 2509100095 . dosen

43

Terima Kasih....