Top Banner
PERUMAHAN DAN AIR MINUM
32

PERUMAHAN DAN AIR MINUM - Kementerian … · Web viewT A T A - K O T A T A T A - D A E R A H P L A N N I N G U N I T No. P R O P I N S I Survey Outline Plan Master Plan Rencana Khusus

May 15, 2018

Download

Documents

vankhanh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PERUMAHAN DAN AIR MINUM - Kementerian … · Web viewT A T A - K O T A T A T A - D A E R A H P L A N N I N G U N I T No. P R O P I N S I Survey Outline Plan Master Plan Rencana Khusus

PERUMAHAN DAN AIR MINUM

Page 2: PERUMAHAN DAN AIR MINUM - Kementerian … · Web viewT A T A - K O T A T A T A - D A E R A H P L A N N I N G U N I T No. P R O P I N S I Survey Outline Plan Master Plan Rencana Khusus
Page 3: PERUMAHAN DAN AIR MINUM - Kementerian … · Web viewT A T A - K O T A T A T A - D A E R A H P L A N N I N G U N I T No. P R O P I N S I Survey Outline Plan Master Plan Rencana Khusus

BAB XVI.

PERUMAHAN DAN AIR MINUM.

A. Pernmahaai.

1. Pendahuluan.Pembangunan perumahan merupakan salah satu unsur ke -

sejahteraan rakyat dan perbaikannya memberikan pengaruh ter -hadap produktivitas kerja serta dengan demikian akan me-ningkatkan kegiatan ekonomi pada umumnya. Tetapi dilain pihak kemampuan untuk mengusahakan adanya perumahan yang layak tergantung sekali daripada adanya perkembangan serta Pembangunan ekonomi.

Kebijaksanaan dan langkah-langkah pemerintah melaksana- kan TAP M.P.R.S. No. XXVIII tahun 1966 maupun yang ke -mudian dirumuskan dalam Repelita I ditujukan untuk secara terbatas mengatasi memburuknya keadaan perumahan baik dikota maupun didesa. Pembangunan perumahan pada dasar- nya diharapkan sebahagian diusahakan oleh masyarakat sen - diri dan pemerintah mengusahakan adanya sarana-sarana serta fasilitas-fasilitas guna menstimulir terlaksananya pem-bangunan perumahan secara nasional dalam tahap-tahap pem-bangunan selanjutnya.

Untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mem-bangun rumah yang sehat, kuat dan murah, waktu menjelang dan dalam Repelita I diadakan kegiatan-kegiatan penyuluhandan pembangunan contoh perumahan (kota dan desa), penyu-sunan sistim, norma dan pembinaan teknis pembangunan.

Dibidang penelitian pemerintah mengusahakan agar dike-mudian hari dapat diusahakan produksi bahan-bahan bangun- an baru yang murah dan sistim pembangunan massal sehingga biaya pembangunan perumahan dapat ditekan serendah mung-kin. Sebelum dan selama tahun-tahun Repelita I ini usaha- usaha penelitian bahan bangunan ditujukan pada usaha pene-

621

Page 4: PERUMAHAN DAN AIR MINUM - Kementerian … · Web viewT A T A - K O T A T A T A - D A E R A H P L A N N I N G U N I T No. P R O P I N S I Survey Outline Plan Master Plan Rencana Khusus

litian bahan bangunannya sendiri dan pada design perumahan yang diharapkan pada tahun-tahun berikutnya dapat disusun dengan penelitian mengenai cara-cara produksi.

2. Pelaksanaan kegiatan pembangunan.Untuk mendapatkan sistem-sistem pembangunan perumahan

dalam segi tehnis teknologis, analisa pembiayaan, organisasi pelaksanaan pembangunan dan sewa beli, dalam tahun 1968 telah selesai dibangun rumah contoh perumahan kota di Jakarta 7 unit, di Kerawang 2 unit, di Semarang 3 unit, di Yogyakarta 2 unit, di Surabaya 2 unit, di Malang 2 unit, dan Denpasar 1 unit. Sejak tahun pertama Repelita I sampai akhir Desember 1972 telah dibangun 134 unit contoh perumahan kota masing-masing di Jakarta 58 unit, di Kerawang 32 unit, di Bandung 44 unit.

Dalam tahun anggaran 1972/73 ini, sedang dibangun 872 buah rumah-rumah yang tersebar di Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta 284 buah, Kerawang 44 buah, Bandung 160 buah, Semarang 128 buah, Klaten 40 buah, Yogyakarta 40 buah, Surabaya 136 buah dan Jember 40 buah.

Pembangunan contoh perumahan kota telah mulai mening- katkan kegiatan pembangunan rumah. Ikatan Koperasi Pega- wai Negeri Jakarta telah membangun 70 buah rumah. di Bintaro (Jakarta). Beberapa instansi pemerintah antara lain Sekretariat Negara, Departemen Pertanian, Departemen Luar Negeri dan Hankam telah mulai menyesuaikan pembangunan rumah-rumah dinas mereka dengan pembangunan contoh pe-rumahan kota. Demikian juga DPR/MPR dan PWI Jakarta.

Sebuah perusahaan swasta di Surabaya yaitu CV Purbaya yang bergerak dalam pembangunan rumah telah merintis usaha kearah pembangunan rumah murah. Untuk meningkat - kan keterampilan dan kesadaran masyarakat dalam pemba- ngunan perumahan desa yang sehat dan kuat, telah dibangun 24 unit contoh perumahan desa yang tersebar di 8 propinsi masing-masing 3 unit yaitu: Jawa Barat, Jawa Tengah, Dae- rah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Lampung, Nusa

622

Page 5: PERUMAHAN DAN AIR MINUM - Kementerian … · Web viewT A T A - K O T A T A T A - D A E R A H P L A N N I N G U N I T No. P R O P I N S I Survey Outline Plan Master Plan Rencana Khusus

Tenggara Timur, dan Kalimantah Selatan. Juga telah diba- ngun contoh perumahan khusus di Bali 4 unit, di Daerah Isti-mewa Yogyakarta 8 unit dan Surabaya 16 unit guna membina arsitektur daerah, tradisionil dalam rangka menunjang pro - gram kepariwisataan.

Kegiatan penyuluhan pembangunan perumahan Kota dan Desa dalam rangka meningkatkan keterampilan, pengertian serta untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pe-rumahan yang sehat dalam lingkungan yang sehat, sampai akhir Desember 1972, telah berhasil :a. Menyebarkan brosur-brosur/paster-poster tentang penggu-

naan bahan-bahan lokal dan konstruksinya serta penggu- naan trass, tanah dan konstruksi papan, paku, jendela, lantai, ventilasi dan kakus sehat kedaerah-daerah tingkat II diseluruh Indonesia.

b. Menyelenggarakan Pameran Tehnis dan Kursus Kader Penyuluhan Perumahan Rakyat yang d ikuti oleh utusan daerah-daerah tingkat 11 (50orang/setiap kursus) di: Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Ujung Pandang, Palembang, Banjarmasin, Menado, Jakarta, Padang dan Denpasar.

c. Menyelenggarakan bimbingan tehnik pemugaran dan pem-bangunan perumahan desa di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur dan Lampung. Hasil bimbingan tehnik tersebut telah dapat meningkatkan kegiatan pem-bangunan perumahan desa oleh masyarakat sendiri, misal -nya di Bogor, Banjarmasin, Boyolali dan Pakanbaru.

d. Mendirikan Building Information Centre (B.I.C.) yang ber-fungsi sebagai pusat informasi tehnik pembangunan di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Den-pasar dan Ujung Pandang.

Sampai akhir 1972 usaha penyusunan Kebijaksanaan Pem-bangunan Perumahan Nasional dan pengaturan implementasi-nya, kegiatan-kegiatannya masih dalam taraf persiapan-per -siapan serta pengumpulan data-data yang berupa lokakarya

623

Page 6: PERUMAHAN DAN AIR MINUM - Kementerian … · Web viewT A T A - K O T A T A T A - D A E R A H P L A N N I N G U N I T No. P R O P I N S I Survey Outline Plan Master Plan Rencana Khusus

dan study di Jakarta. Dalam lokakarya tersebut telah di - sepakati bahwa untuk pembangunan perumahan harus ada suatu kebijaksanaan pembangunan perumahan, lembaga pem-biayaan pembangunan perumahan dan badan usaha pemba- ngunan perumahan didaerah-daerah. Berdasarkan hasil loka- karya tersebut sedang disusun Rancangan Undang-undang Pembangunan Perumahan yang meliputi kebijaksanaan umum pembangunan perumahan, pembentukan lembaga pembiayaan dan pembentukan badan-badan usaha pembangunan perumah- an didaerah-daerah.

Dalam rangka menunjang program pembangunan perumah- an kegiatan penelitian lebih ditekankan pada segi tehnis-tek-nologis seperti penelitian dan pengembangan bahan bangunan lokal dan konstruksi bangunan rumah. Sampai akhir Desem- ber 1972, kegiatan penelitian yang dilakukan meliputi :a. Penyelidikan laboratorium, telah menyelesaikan :

- Laboratorium pengusahaan bahan bangunan dengan fasilitas-fasilitasnya untuk melakukan penelitian-peneli - tian dan pengujian-pengujian bahan bangunan dan kon-struksi bangunan yaitu :Laboratorium analisa kimia, laboratorium fisika, labora-torium beton, laboratorium tras dan kapur. laboratorium bahan perekat, laboratorium pengujian konstruksi, workshop pengerjaan kayu, workshop pengerjaan bambu dan workshop pengerjaan mesin-mesin.

- Pembuatan mesin-mesin prototype:mesin pembuatan batu-cetak (block making), mesin pembuatan genteng, pengaduk beton, mesin-mesin penga-wetan kayu, mesin aduk campuran bahan perekat dengan bahan,bahan sisa (chips and glue mixer) ; mesin pem - bentuk papan (forming and spreading machine).

- Penelitian-penelitian tentang:konstruksi kuda-kuda, papan paku, elemen-elemen beton precast dan pratekan, konstruksi-konstruksi rumah pre- fab, pengawetan berbagai jenis kayu, pengeringan ber-

624

Page 7: PERUMAHAN DAN AIR MINUM - Kementerian … · Web viewT A T A - K O T A T A T A - D A E R A H P L A N N I N G U N I T No. P R O P I N S I Survey Outline Plan Master Plan Rencana Khusus

bagai jenis kayn dalam tungku pengeringan bahan pe-ngawetan kayu dan bambu, bambu panel board, wood-wool board, bahan bangunan ringan (empunded clay) tanah stabilisasi.

b. Pilot Plant Tras/Kapur, telah menyelesaikan:- Pembuatan mesin-mesin prototype untuk produksi:

tras halus, semen tras/kapur (LPC) dan semen PPC.- Pembangunan 1 buah pilot plant batu-cetak tras/kapur,

1 buah pilot plant semen txrs/kapur, 1 buah pilot plant pembakaran dan pemadaman kapur, 1 buah unit pengo-lahan tras.

- Survey dan penelitian sumber-sumber tras dan kapur Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

- Penelitian-penelitian tentang penggunaan semen-semen LPC dan PPC untuk berbagai macam bahan bangunan dan konstruksi, pembakaran dan penedasan kapur.

c. Pilot Plant Pengolahan Particle Board, telah menyelesaikan: - Pembelian, pemasangan dan dicoba pemakaian 1 buah

hydrantic hotpress untuk penelitian-penelitian pembuat -an particle board dengan ukuran 1,20 x 2.50 m2.

- Survey bahan bangunan untuk pembuatan particle board.- Penelitian-penelitian pembuatan particle board dengan

kayu karet, 8 jenis kayu ringan, sisa-sisa kayu jati, se-kam padi, kulit kacang, ampas tebu, sabut kelapa, kayu singkong, serabuk gergajian dan bambu. Dalam hubung-an kegiatan penelitian ini sedang dibangun pabrik par-ticle board dan elemen-elemen rumah prefab di Sukabumi dan unit-unit produksi bahan bangunan dibeberapa daerah.

Dalam rangka penyelesaian sistem-sistem, norma-norma dan standard tehnik pembangunan telah disusun rencana per -

625

310383 (40).

Page 8: PERUMAHAN DAN AIR MINUM - Kementerian … · Web viewT A T A - K O T A T A T A - D A E R A H P L A N N I N G U N I T No. P R O P I N S I Survey Outline Plan Master Plan Rencana Khusus

aturan bangunan (kota), rancangan undang-undang pemba- ngunan perumahan, sistim pembiayaan pembangunan perumah- an murah, rancangan pedoman analisa biaya pembangunan, buku pedoman organisasi pelaksanaan pembangunan gedung-gedung dan perumahan.

Juga telah dilakukan feasibility studies, preinvestment stu - dies, engineering studies dari proyek-proyek pembangunan pe -rumahan dan study tentang mekanisme pembiayaan suatu pro- yek pembangunan perumahan murah. Disamping itu telah diperoleh data-data untuk persiapan pembangunan dikota-kota Jakarta, Kerawang, Surabaya, Irian Barat, Yogyakarta, Me- nado, Ambon, Lampung dan Banjarmasin.

Semua usaha penelitian dalam bidang tehnis teknologis ini hasilnya adalah untuk meningkatkan effisiensi dan menekan biaya pembangunan dalam membangun gedung/rumah.

Disamping hal-hal tersebut diatas juga telah dilakukan usa- ha penyempurnaan pengaturan pembangunan physik (meliputi persyaratan-persyaratan tehnis pembangunan dan pembinaan industri konstruksi), prosedur dan tata cara pembangunan.

Usaha Pemerintah dalam mendorong masyarakat memba- ngun perumahan perlu ditingkatkan terus dengan penekanan pada:- Peningkatan kwalitas pembangunan rumah-rumah didesa-

desa,- Peningkatan kwalitas dalam pembangunan perumahan di

kotarkota/konsentrasi pemukiman manusia.Perkembangan dan pengalaman, menunjukkan bahwa per-

soalan tanah untuk perumahan rakyat ternyata merupakan sua- tu hal yang tidak mudah penyelesaiannya. Hal ini terutama terjadi di kota-kota. Untuk ini perlu diusahakan adanya pe -ngaturan-pengaturan yang lebih mantap dengan mempertim-bangkan berbagai aspek.

626

Page 9: PERUMAHAN DAN AIR MINUM - Kementerian … · Web viewT A T A - K O T A T A T A - D A E R A H P L A N N I N G U N I T No. P R O P I N S I Survey Outline Plan Master Plan Rencana Khusus

B. Perencanaan Tata Kota dan Tata Daerah.

1. Pendaluduan.Perencanaan Tata Kota dan Daerah pada dasarnya merupa-

kan wewenang dan tugas Pemerintah Daerah. Tetapi semen- tara ini kecuali untuk beberapa kota masih dibutuhkan bantu- an tehnis dari Pemerintah Pusat baik dalam penyusunan ren- cana-rencana induk maupun rencana-rencana khusus/detail.

Usaha perencanaan Tata Kota dan Daerah dalam Pelita I adalah membina penyusunan rencana kota bagi semua Ibu Kota propinsi dan kota-kota penting lainnya (seperti kota industri, pelabuhan dan lain-lain) serta penyusunan rencana daerah ba- gi propinsi-propinsi terpenting. Disamping itu secara berang - sur-angsur diusahakan pula peningkatan kemampuan kota/ daerah sendiri dalam melakukan kegiatan-kegiatan perencana- an kota dan daerah melalui pembentukan dan pembinaan unit - unit perencanaan physik didaerah-daerah.

Untuk landasan kerja bagi aparat perencanaan baik diting-kat, Pusat maupun di Daerah-daerah, dalam Pelita I, dipersiap- kan perundang-undangan, peraturan-peraturan, standard- standard dan pedoman kerja perencanaan, baik dibidang Tata Kota maupun Tata Daerah.

2. Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan.Sampai akhir Desember 1972, telah diselesaikan rencana in-

duk (master plan) untuk 5 buah ibu kota propinsi, rencana garis besar untuk 45 kota (20 ibu kota propinsi dan 25 kota-kota penting lain) dan rencana khusus beberapa kota. Beberapa kota seperti Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan Pontianak telah menyusun master plan kotanya. Peremajaan-peremajaan kota seperti Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Cirebon, Bandung, Ujung Pandang, Denpasar dan lain-lain telah disesuaikan de- ngan master plan yang sudah ada atau master plan yang sedang disusun.

Page 10: PERUMAHAN DAN AIR MINUM - Kementerian … · Web viewT A T A - K O T A T A T A - D A E R A H P L A N N I N G U N I T No. P R O P I N S I Survey Outline Plan Master Plan Rencana Khusus

627

Page 11: PERUMAHAN DAN AIR MINUM - Kementerian … · Web viewT A T A - K O T A T A T A - D A E R A H P L A N N I N G U N I T No. P R O P I N S I Survey Outline Plan Master Plan Rencana Khusus

Dalam perencanaan Tata Daerah telah diselesaikan rencana induk 5 propinsi, rencana garis besar 6 propinsi serta survey untuk 5 propinsi.

Demikian juga telah dibentuk unit perencanaan physik di 6 propinsi dan masih dalam pembentukan 5 propinsi.

Penyebaran dan lokasi kegiatan tersebut dapat dilihat pada Tabel I. Dalam rangka peningkatan kemampuan dan memberi -kan alat perencanaan yang memadai, telah selesai disusun Rancangan Undang-undang Pokok Bina Kota, Rancangan Ke-tentuan Kebijaksanaan Tanah Perkotaan, Rancangan Peraturan Khusus Wilayah/Zoning untuk daerah Bali, dan Planning Standards untuk Industrial Estate.

Pembinaan tenaga melalui kursus-kursus dan latihan kerja dilakukan dua kali dalam setahun di Jakarta untuk para peren -cana physik Indonesia bagian Barat (Jawa dan Sumatera) dan di Bali untuk Indonesia bagian Timur.

Untuk proyek-proyek dalam Program Tata Kota dan Tata Daerah, sasaran dan target yang telah ditentukan umumnya dapat dicapai, walaupun secara fungsionil ada beberapa aspek yang belum berjalan lancar sebagai yang diharapkan, umum - nya karena belum siapnya aparat ditingkat Daerah. Karena itu Pemerintah Pusat terpaksa harus terjun lebih jauh lagi da- lam pemberian bantuan tehnisnya sampai kepembinaan pengem-bangan aspek-aspek kegiatan kota, seperti: perbaikan kampung, lingkungan industri dan transpart, permatangan tanah dan penyediaan fasilitas (sites dan services) dan lain-lain. Semua ini dalam rangka usaha pembinaan ldngkungan hidup yang lebih harmonis.

C. Penyediaan Air Minum. 1. Pendahuluan.Sebelum Pelita I, kapasitas air minum yang tersedia hanya-

lah ± 9.000 liter/detik, meliputi ± 180 kota (besar dan kecil).

628

Page 12: PERUMAHAN DAN AIR MINUM - Kementerian … · Web viewT A T A - K O T A T A T A - D A E R A H P L A N N I N G U N I T No. P R O P I N S I Survey Outline Plan Master Plan Rencana Khusus

Dengan jumlah penduduk kota yang pada waktu itu diperkira -kan ± 22 juta orang, maka angka penyediaan rata-rata adalah ± 35,4 liter/orang/hari, suatu angka yang jauh dibawah stan-dard kebutuhan minimal yaitu 86,4 Iiter/orang/hari atau 1 liter/detik/1.000 orang.

Dalam Pelita I, peningkatan kapasitas dengan 8.000 liter/ detik, hingga jumlah kapasitas menjadi 17.000 liter/detik. De-ngan pertimbangan jumlah penduduk kota pada akhir Pelita I akan meningkat menjadi 26 juta,!imaka angka penyediaan rata -rata akan meningkat dari 35,4 iter/orang/hari menjadi 56,5 liter/orang/hari.

Usaha peningkatan penyediaan air minum dalam Pelita I ini terutama diprioritaskan untuk kota-kota ibukota propinsi, kota-kota pelabuhan dan industri dan kota-kota berpendu- duk padat. Untuk itu dilakukan usaha-usaha rehabilitasi, per -luasan fasilitas penyediaan air minum yang telah ada, dan pembangunan penyediaan air minum yang baru, dengan me-ngutamakan tercapainya target fungsionil agar produksi segera dapat dimanfaatkan.

Demikian juga diusahakan petbaikan management Perusa- haan Air Minum, penyusunan peraturan-peraturan pokok teh- nik penyehatan air minum serta kursus-kursus/upgrading da- lam rangka menjaga kondisi fasilitas serta kontinuitas penye- diaan air minum baik kwantitasnya maupun kwalitasnya.

2. Pelaksanaan kegiatan pembangunan.Kegiatan-kegiatan pada tahun 1968, sebagian adalah me-

lanjutkan penyediaan air minum dari tahun sebelumnya yang dapat diselesaikan sebelum Pelita I (misalnya di Semarang, Surabaya dan lain-lain), dan sebagian merupakan kegiatan-kegiatan baru yang pelaksanaannya dilanjutkan dalam Pelita I (misalnya Bogor, Ambon dan lain-lain).

Dari target Pelita I yang ditentukan, yaitu tambahan pro-duksi 8.000 liter/detik, hingga akhir Desember 1972 telah

Page 13: PERUMAHAN DAN AIR MINUM - Kementerian … · Web viewT A T A - K O T A T A T A - D A E R A H P L A N N I N G U N I T No. P R O P I N S I Survey Outline Plan Master Plan Rencana Khusus

629

Page 14: PERUMAHAN DAN AIR MINUM - Kementerian … · Web viewT A T A - K O T A T A T A - D A E R A H P L A N N I N G U N I T No. P R O P I N S I Survey Outline Plan Master Plan Rencana Khusus

dapat dicapai ± 5.2911/z liter/detik yang tersebar diberbagai kota, yaitu : Ambon 50 liter/detik, Palembang 300 liter detik, Padang 250 liter/detik, Padang Panjang 30 liter/detik, Bukit- tinggi 30 liter/detik, Banjarmasin 240 liter/dietik, Bogor 100 liter/detik, Bandung 10 liter/detik, Sukabumi 100 liter/detik, Cianjur 42 liter/detik, Indramayu 17 1/2 liter/detik, Purbolinggo 20 liter/detik, Salatiga 60 liter/detik, T. Uban 40 liter/detik, Menado 280 liter/detik, U, Pandang 50 liter/detik, Watang Sopeng 42 liter/detik, Pare-pare 42 1/ 2 liter/detik, Palopo 5 liter/ detik, Singkeng 42 1/2 liter/detik, Kendari 10 liter/detik, Den- pasar 6 liter/detik, Singaraja 14 liter/detik, Jakarta 3000 liter/ detik, Yogyakarta 150 liter/detik, Banda Aceh 20 liter/detik, Sigli 10 liter/detik, Tanjung Karang 40 liter/detik, Bengkulu 21 liter/detik, Malang 25 liter/detik, Pasuruan 15 liter/detik, Banyuwangi 100 liter/detik, Madiun 30 liter2detik, Maumere 1 liter/detik, Palu 18 liter/detik, Balikpapan 10 liter/detik, Palangkaraya 5 liter/detik.

Dalam triwulan IV 1972/1973, diharapkan tambahan 333,5 liter/detik, yaltu di Rembang 10 liter/detik, Purwokerto, 60 liter/detik, Boyolali 25 liter/detik, Bau-bau 20 liter/detik, Langsa 7,5 liter/detik, Pasuruan 14 liter/detik, Madiun 42 liter/detik, Samarinda 50 liter/detik, Belawan 15 liter/detik, Parapat 22 liter/detik, dan Sibolga 50 liter/detik, sehingga pada akhir 1972/1973 ini peningkatan seluruhnya adalah 5.625 liter/detik atau 62% lebih besar dari keadaan 1968/1969. Peningkatan rata-rata tiap-tiap tahun adalah lebih kurang 15,6%.

Peningkatan tersebut diatas belum termasuk peningkatan yang dilaksanakan oleh daerah sendiri seperti Medan 300 liter/detik, Pakanbaru 100 liter/detik dan Tanjung Pinang 50 liter/detik.

Penyebaran peningkatan penyediaan air minum hingga akhir 1972/73 dapat diikuti dalam Tabel XVI-2.

Disamping pelaksanaan physik yang diuraikan diatas, juga banyak dilakukan pekerjaan-pekerjaan survey, perencanaan

Page 15: PERUMAHAN DAN AIR MINUM - Kementerian … · Web viewT A T A - K O T A T A T A - D A E R A H P L A N N I N G U N I T No. P R O P I N S I Survey Outline Plan Master Plan Rencana Khusus

630

Page 16: PERUMAHAN DAN AIR MINUM - Kementerian … · Web viewT A T A - K O T A T A T A - D A E R A H P L A N N I N G U N I T No. P R O P I N S I Survey Outline Plan Master Plan Rencana Khusus

sebagai persiapan untuk pelaksanaan physik dalarn pelita II yang akan datang dan penyelidikan. Diantaranya yang penting adalah study mengenai penyediaan air minum 7 kota yaitu : Jamba, Cirebon, Purwokerto, Yogyakarta, Malang, Banyuwangi dan Samarinda yang dibiayai dari kredit Bank Dunia, Dari hasil study 7 kota ini juga diharapkan dapat diperoleh suatu konsepsi pola dasar untuk perbaikan administrasi dan mana -gement air mimum di Indonesia.

Dalam penyelidikan masalah air minum telah diselesaikan 2 buah model instalasi air minum, pembuatan alat-alat pengujian pipa-pipa air minum, penelitian/pengujian berbagai jenis pipa air mnum (baja, as beton-semen dan plastik), penelitian air permukaan tanah untuk air minum.

Konsepsi Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Tehnik Penyehatan bidang air minum telah selesai disusun. Demikian pula telah diadakan persiapan-persiapan untuk penyelenggara-an upgrading courses dengan pembangunan fasilitas training yang meliputi gedung training centre dan laboratorium yang diperlukan. Selanjutnya dengan bantuan tenaga ahli dari WHO telah diperkirakan suatu tata cara penyelenggaraan courses tersebut.

Secara menyeluruh dapat dikatakan bahwa progress yang telah, dicapai hingga akhir Desember 1972 memadai dengan rencana program. Sebagaimana diketahui dari target yang di -tentukan (8000 liter/detik) telah dicapai pada akhir Desem-ber 1972 sebesar 5.291 liter/detik (lebih kurang 66%).

Melihat progress physik dari proyek-proyek yang belum diselesaikan pada akhir Desember 1972 dapat diharapkan bahwa pada akhir Pelita I akan dicapai tambahan produksi sebesar 2.00 liter/detik hingga tambahan produksi seluruhnya menjadi 7.691 liter/detik, yaitu lebih kurang 96% dari target yang telah ditentukan.

631

Page 17: PERUMAHAN DAN AIR MINUM - Kementerian … · Web viewT A T A - K O T A T A T A - D A E R A H P L A N N I N G U N I T No. P R O P I N S I Survey Outline Plan Master Plan Rencana Khusus

Tercapainya tambahan target 2.450 liter/detik pada akhir Pelita I sangat tergantung pada selesainya dua proyek besar yaitu :

- Ujung Pandang : 500 lt/dt- Palembang : 300 lt/dt

yang target penyelesaiannya ditentukan pada akhir tahunPelita I.

Kecuali itu akan ditingkatkan program rehabilitasi dan intensifikasi serta pembangunan-pembangunan baru yang hanya memerlukan biaya rupiah, yaitu :

targetsemula

meningkatmenjadi

Banyuwangi 60 liter/detik 100 liter/detikUjung Pandang 500 liter/detik 550 liter/detikMenado 250 liter/detik 280 liter/detikSamarinda 40 liter/detik 60 liter/detikKupang 40 liter/detik 551iter/detikKendari 40 liter/detik 10 liter/detik

Target-target yang telah dan akan dicapai tersebut pada umumnya baru merupakan target-target fungsionil, yang walaupun belum lengkap atau sempurna sudah dapat diman- faatkan oleh masyarakat setempat, misalnya meliputi hydran- hydran umum. Pemecahan sementara ini kadang-kadang sangat perlu dan menguntungkan terutama didaerah-daerah yang tiap tahunnya mengalami kesulitan air tawar. Untuk penyempurna- an distribusi hingga sampai kerumah-rutnah masih diperlukan berbagai kegiatan lain.

D. Assainering.

1. Pendahuluan.Systim assainering/riolering system yang ada, pada umum-

nya hanya untuk pembuangan air hujan. Fasilitas-fasilitas yang ada pada umumnya tidak lagi berfungsi dengan baik.

632

Page 18: PERUMAHAN DAN AIR MINUM - Kementerian … · Web viewT A T A - K O T A T A T A - D A E R A H P L A N N I N G U N I T No. P R O P I N S I Survey Outline Plan Master Plan Rencana Khusus

Selain dari pada itu jaringan riolering yang ada terutama di - kota-kota sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan, hingga pengaliran tidak lancar dan menimbulkan banjir pada waktu hujan.

Mengingat pekerjaan yang demikian luasnya maka, kegiatan-kegiatan dalam Pelita I, terbatas hanya pada pemberian ban- tuan tehnis kepada kota-kota dengan proyek proyek percon - tohan yang meliputi perbaikan sistim assainering/riolering dan perbaikan pembuangan sampah.

Disamping itu diusahakan pula adanya peraturan-peraturan/ konsepsi-konsepsi yang dapat menunjang program pemba- ngunan physik, yaitu agar kondisi fasilitas assainering/ riolering tetap terpelihara dengan baik dan keadaan tidak mungkin memburuk.

2. Pelaksanaan kegiatan pembangunan.Dalam pelaksanaan bantuan tehnis yang sifatnya percon-

tohan, selalu diusahakan agar hasilnya dapat langsung berfungsi dan bermanfaat bagi kota yang bersangkutan sejak tahun 1969 hingga akhir Desember 1972, telah diselesaikan percontohan assainering/riolering di Pangkal Pinang, Den- pasar dan Semarang.

Juga telah diselesaikan rehabilitasi dari pilot proyek sewage treatment plant di Yogyakarta. Disamping itu telah pula diselesaikan outline plans assainering/riolering beberapa kota. Demikian juga telah disusun konsep Rancangan Peraturan Pemerintah tentang tehnik penyehatan air buangan.

Dalam penyelidikan masalah assainering telah selesai dibangun sebuah model pembakaran sampah dan satu model pembuangan air kotor.

633

Page 19: PERUMAHAN DAN AIR MINUM - Kementerian … · Web viewT A T A - K O T A T A T A - D A E R A H P L A N N I N G U N I T No. P R O P I N S I Survey Outline Plan Master Plan Rencana Khusus

TABEL XVI – 2PENAMBAHAN PENYEDIAAN AIR MINUM

1968/69 - 1972/73(liter/detik)

Jumlah Peningkatan % Pening-KatanRata2

Tiap2 ta-hun

KeadaanAkhir

1972/73No. L o k a s i 1968/69 x) ‘69/70 ‘70/’71 ‘72/’73 69/70 72/73

1/dt %

1. Ambon 25 --- --- 50 50 200 50 752. Palembang 230 --- 300 --- 300 160,4 32,6 5303. Padang 17 --- 250 --- 250 1470,5 367,6 2674. Padang Panjang 10 --- --- 30 30 300 75 405. Bukit Tinggi 10 --- --- 30 30 300 75 408. Banjarmasin 35 --- --- 240 240 742,8 185,7 2757. Bogor 60 --- --- 100 100 166,6 41,6 1608. Bandung 990 --- --- 10 10 1 0,25 10009. Sukabumi 30 --- --- 100 100 333,3 83,3 13010. Cianjur 18 --- --- 42 42 233,3 58,3 6011. Serang 5 --- --- 17,5 17,5 350 87,5 22,512. Purbolingga 4 --- 20 20 500 125 2413. Salatiga 30 --- --- 60 60 200 50 9014. Rembang 4 --- --- 10 10 250 62,5 1415. Purwokerto 30 --- --- 60 60 200 50 9016. Boyolali 10 --- --- 25 25 250 62,5 35

17. Tanjung Uban --- 40 --- -- 40 - - 4018. Menado --- 125 155 280 - - 28019. Bitung 10 --- 20 20 200 50 30

20. Ujung Pandang 150 --- 50 50 33,3 8,3 20021. Watan Sopeng 8 --- 42 42 525 131,2 5022. Pare-Pare 8 --- 42,5 42,5 531,2 132,8 50,523. Palopo 10 --- 50 50 500 125 6024. Sengkang 7,5 --- 42,5 42,5 566,6 141,6 5025. Kendari 4 10 - 10 250 62,5 1426. Bau-Bau 5 --- 20 20 400 100 2527. Denpasar 6 6 - 6 100 25 1228. Karang Asem 4 --- 6 6 150 37,5 1029. Singaraja 26 --- 14 14 53,8 13,4 4030. Tabanan 4 --- 6 156 150,5 37,5 1031. Klungkung 4 --- 6 6 150 37,5 1032. Jakarta 2300 1000 --- 2000 3000 130,4 32,6 530033. Yogyakarta 150 --- 150 150 100 25 30034. Banda Aceh 5 --- 20 20 400 100 2535. Langsa 5 --- 7,5 7,5 150 37,5 12,536. Sigli 5 --- 10 10 200 50 1537. Tanjung Karang 10 --- 40 40 400 100 5038. Bengkulu 9 --- 21 21 233,3 58,3 3039. Malang 234 --- 25 25 10,7 2,7 25940. Pasuruan 31 --- 29 29 93,5 23,4 6041. Banyuwangi 10 --- 100 100 1000 250 11042. Madiun 28 --- 72 72 257,1 64,3 10043. Maumere 1 --- 1 1 100 25 244. Palu 10 --- 18 18 180 45 2845. Samarinda 10 --- 50 50 500 125 6046. Balikpapan 6 --- 10 10 166,6 41,6 1647. Palangkaraya 5 --- 5 5 100 25 1048. Belawan 135 --- 15 15 11,1 2,8 15049. Prapat 18 --- 22 22 122,2 30,5 4050. Sibolga 15 --- 50 50 333,3 83,3 6551. Kota-kota lain 5258,5 --- - - - - 5258,8

Jumlah 9000 1040 711 3.874,0 5625 62,5 15,6 14625

x) Keadaan pada waktu itu.

634

Page 20: PERUMAHAN DAN AIR MINUM - Kementerian … · Web viewT A T A - K O T A T A T A - D A E R A H P L A N N I N G U N I T No. P R O P I N S I Survey Outline Plan Master Plan Rencana Khusus

TABEL XVI - 1 .

TATA KOTA DAN TATA DAERAH1969 - 1972

T A T A - K O T A T A T A - D A E R A H P L A N N I N G U N I T

No. P R O P I N S I Survey Outline Plan Master Plan Rencana Khusus

Survey Outline Plan Master Plan Pembentukan SelesaiPembangunan

Pembinaan

1. D.I. A c e h SabangBanda Aceh

D.I. Aceh Banda Aceh

2 Sumatera Utara M e d a n Sumatera Utara Medan

3. Sumatera Barat P a d a n gBukittinggi

4. R i a u DumaiTanjung Pinang

Pakan Baru Rumbai Duri Pakan Baru

5. J a m b i

6. Bengkulu Bengkulu

7. Sumatera Selatan Pangkal Pinang Sumatera Selatan

8. Lampung Teluk Betung Sribawono L a m p u n g

9. Jawa Barat Tasikmalaya MerakSerangTanjung PriokB o g o rSukabumiKrawangCirebon

Bandung SukamandiSang Hyang Sri

Puncak Lada

IndustriBandung

Pola Perkam-PunganBanten

Jawa Barat Bandung

10. Jawa Tengah PurwokertoKlaten

SemarangCilacap

SurakartaSragen

Industri CilacapC.B.D. Solo

Industri Cilacap

Jawa Tengah(perencanaanBelum keselu-

Ruhan wilayah)

Semarang

11. Jawa Timur Surabaya Jawa Timur(perencanaanBelum keselu-

Ruhan wilayah)12. D.I. Yogyakarta Yogyakarta C.B.D. Yogya-

TransportationStudy kota2

Yogyakarta Yogyakarta

634 a

Page 21: PERUMAHAN DAN AIR MINUM - Kementerian … · Web viewT A T A - K O T A T A T A - D A E R A H P L A N N I N G U N I T No. P R O P I N S I Survey Outline Plan Master Plan Rencana Khusus

(Lanjutan Tabel XVI – 1)

T A T A - K O T A T A T A - D A E R A H P L A N N I N G U N I T

No. P R O P I N S I Survey Outline Plan Master Plan Rencana Khusus

Survey Outline Plan Master Plan Pembentukan SelesaiPembangunan

Pembinaan

13. Kalimantan Barat

14. Kalimantan Tengah Palangkaraya Wilayah perba-tasan

15. Kalimantan Selatan Banjarmasin

16. Kalimantan Timur SamarindaBalikpapan

Kaltim. Wilayah perba-tasan

17. Sulawesi Selatan Ujung Pandang Sengkang Sulsel. Ujungpandang

18. Sulawesi Tenggara KendariBau-Bau

19. Sulawesi Tengah Palu

20. Sulawesi Utara MenadoBitung

Menado

21. B a l i Nagara DenpasarSingaraja

B a l i Denpasar

22. N.T.B. Mataram N.T.B.

23. N.T.T

24. M a l u k u Ambon

25. Irian Barat Jayapura

26. Indonesia 3 45 5 14 5 6 5 4 5 1

634a