Top Banner

of 61

Perubahan metalurgi las.pdf

Feb 28, 2018

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 7/25/2019 Perubahan metalurgi las.pdf

    1/61

    6/27/2016 matakuliah: 1. PERUBAHAN METALURGI LAS

    http://ponimanmultin.blogspot.co.id/2010/11/1-perubahan-metalurgi-las.html 1/61

    matakuliah

    Sabtu, 13 November 2010

    1. PERUBAHAN METALURGI LAS1. PERUBAHAN METALURGI LAS

    Tujuan :

    Untuk mengetahui struktur metalurgi sambungan las pada baja karbon yang

    meliputi :

    proses metalurgi pada peng elasan. hubungan antara komposisi logam dasar dan logam las dan pengaruh dalam

    sifat mekanik dan fisik :

    - pengerasan logam las

    - reaksi logam / gas ( logam besi dan non besi )

    - reaksi logam / cairan

    - reaksi keadaan padat

    - mekanisme penguatan dalam logam las

    - daerah pengaruh panas ( HAZ )

    - logam dasar

    A. Prose s Metalu rgi Las

    Logam yang digunakan dalam industri fabrikasi telah dikembangkan agar

    memenuhi jenis pelayanan yang diharapkan.

    Kebanyakan paduan akan menampilkan karakteristik yang merupakan hasil

    kombinasi dari prosedur pembuatan, yang meliputi :

    perbedaan persentase unsur yang menyusun paduan

    jumlah kerja dingin seperti rolling, yang dikenakan pada paduan selama

    Join this site

    with Google Friend Connect

    Members (2)

    Already a member? Sign in

    Pengikut

    2010 (5)

    November (5)

    PEMERIKSAAN CACATLOGAM

    1. PERUBAHAN METALURGILAS

    Pengetahuan Bahan

    METALOGRAFI

    Bahan Ajar Las

    Arsip Blog

    0 Lainnya Blog Berikut Buat Blog Masuk

    http://ponimanmultin.blogspot.co.id/http://ponimanmultin.blogspot.co.id/http://ponimanmultin.blogspot.co.id/https://www.blogger.com/home#createhttps://www.blogger.com/https://www.blogger.com/https://www.blogger.com/home#createhttps://www.blogger.com/next-blog?navBar=true&blogID=4511508145941097118https://www.blogger.com/http://ponimanmultin.blogspot.co.id/2010/11/bahan-ajar-las_13.htmlhttp://ponimanmultin.blogspot.co.id/2010/11/metalografi.htmlhttp://ponimanmultin.blogspot.co.id/2010/11/pengetahuan-bahan.htmlhttp://ponimanmultin.blogspot.co.id/2010/11/1-perubahan-metalurgi-las.htmlhttp://ponimanmultin.blogspot.co.id/2010/11/pemeriksaan-cacat-logam.htmlhttp://ponimanmultin.blogspot.co.id/2010_11_01_archive.htmlhttp://void%280%29/http://ponimanmultin.blogspot.co.id/search?updated-min=2010-01-01T00:00:00-08:00&updated-max=2011-01-01T00:00:00-08:00&max-results=5http://void%280%29/http://ponimanmultin.blogspot.co.id/
  • 7/25/2019 Perubahan metalurgi las.pdf

    2/61

    6/27/2016 matakuliah: 1. PERUBAHAN METALURGI LAS

    http://ponimanmultin.blogspot.co.id/2010/11/1-perubahan-metalurgi-las.html 2/61

    produksinya.

    perlakuan panas yang dilakukan pada tahap akhir dari produksi.

    Produk yang dibuat dapat mempunyai sifat-sifat yang selanjutnya bisa berubah

    selama fabrikasi. Derajat perubahan yang berhubungan dengan prosedur kerja

    secara besar tergantung pada komposisi kimia logam dan kemampuan

    dikeraskan.

    Kebanyakan logam kemampuan kekerasannya dapat dirubah dengan :

    kerja dingin seperti rolling atau pembentukan ( menghasilkan pengerasan )

    pemanasan dan pendinginan.

    1. Pendinginan

    Logam yang didinginkan secara pelan dari temperatur yang lebih tinggi akan

    membentuk struktur yang seragam yang disebut bu tiran.

    Selama pendinginan, tenaga dalam struktur butiran ini menimbulkan cacat. Ketika

    sekali keseragaman butiran berubah ben tuk, kemampuan mereka untuk kembali

    dengan sekeliling butiran selama kerja dingin akan hilang dan logam menjadi lebih

    keras dan kurang liat.

    Logam yang telah dikeraskan dan dibengkokan berulang-ulang atau kerja dingin

    akan menghasilkan patahan dalam logam.

    2. Pemanasan

    Perubahan dapat dilakukan pada struktur butiran dan kekerasan logam dengan

    pemanasan dan pendinginan.

    Perubahan ini tergantung pada :

    komposisi pada logam

    temperatur logam yang dipanaskan

    lamanya waktu yang dijalani pada temperatur ini kecepatan pendinginan

    Pengelasan menghasilkan kondisi pemanasan dan pendinginan yang dapat

    menghasilkan perubahan.

    3. Komposisi

    Baja karbon yang mengandung karbon kurang dari 0.3%C, tidak dapat

    dikeraskan secara berarti dengan perlakuan panas. Baja karbon mengandung

    ponimanmultin

    Lihat profil lengkapku

    Mengenai Saya

    https://www.blogger.com/profile/05949484423757593446https://www.blogger.com/profile/05949484423757593446
  • 7/25/2019 Perubahan metalurgi las.pdf

    3/61

    6/27/2016 matakuliah: 1. PERUBAHAN METALURGI LAS

    http://ponimanmultin.blogspot.co.id/2010/11/1-perubahan-metalurgi-las.html 3/61

    lebih dari 0.3%C, harus dipertimbangkan kemampuan dikeraskan dan prosedur

    untuk mencegah pengerasan yang diserap selama fabrikasi.

    4. Temperatur dan Waktu

    Baja karbon yang dihasilkan tidak dipanaskan pada temperatur sekitar 680C,

    tidak akan merubah struktur butiran atau menaikan kekerasan. Pada temperatur

    dalam batas antara 680C 700C baja karbon akan melunak (spheroidise

    anneal). Diatas 723C, temperatur kritis lebih rendah, struktur butiran be rubah

    dan tergantung pada temperatur dan waktu berlangsungnnya dan pertumbuhan

    butiran mungkin terjadi. Diatas 1000C pertumbuhan butiran dapat sangat cepat.

    Baja yang dikeraskan sebelumnya akan d ipengaruhi oleh pemanasan meskipun

    dibawah 723C. Penurunan dalam kekerasan dapat terjadi.

    5. Kecepatan Pendinginan

    Seperti yang dinyatakan sebelumnya, pendinginan perlahan-lahan dari

    temperatur yang ditinggikan dapat meningkatakan ukuran butiran dan

    mengurangi kekerasan. Hal ini akan meningkatkan keuletan (ductility :

    kemampuan untuk dibentuk secara permanen tanpa patah), meskipunpeningkatan yang sangat berarti dalam ukuran butiran mungkin menurunkan

    keuletan.

    Pendinginan yang cepat (quenching) akan menghasilkan struktur butiran yang

    baik jika baja mengandung karbon lebih dari 0.3%, pengerasan pada tempat yang

    telah dipanaskan dan didinginkan.

    6. Kurva PendinginanKurva pendinginan digunakan oleh ahli metallurgi untuk menggambarkan

    pencairan dan pengerasan logam.

    Jika logam murni dipanaskan dalam dapur, temperatur logam terus menerus

    meningkat hingga logam mulai mencair. Pada titik ini tidak terjadi kenaikan

    temperatur sampai semua logam telah mencair. Jika semua logam telah cair,

    temperatur logam akan mulai meningkat lagi.

    Kurva pendinginan logam murni ditunjukan seperti grafik berikut :

  • 7/25/2019 Perubahan metalurgi las.pdf

    4/61

    6/27/2016 matakuliah: 1. PERUBAHAN METALURGI LAS

    http://ponimanmultin.blogspot.co.id/2010/11/1-perubahan-metalurgi-las.html 4/61

    7. Diagram Fase atau Keseimbangan

    Diagram fase digunakan untuk menunjukan bagaimana paduan merespon pada

    pendinginan dan pemanasan yang sangat pelan. Diagram ini disusun untuk

    menggambarkan bermacam-macam kombinasi unsur dalam baja paduan.

    Seperti kurva pendinginan yang menunjukan temperatur dimana logam semua

    cair atau semua padat, meskipun daerah ketiga menggambarkan campuran padat

    denga cair seperti gambar.Contoh diagram fase sederhana untuk paduan dua logam dapat dilihat pada

    halaman berikut. (sebut saja logam A dan logam B ).

    Contoh diagram keseimbangan sederhana logam A dan logam B

    Dengan menggunakan diagram ini kita da pat membaca beberapa kombinasi

    logam A dan logam B :

  • 7/25/2019 Perubahan metalurgi las.pdf

    5/61

    6/27/2016 matakuliah: 1. PERUBAHAN METALURGI LAS

    http://ponimanmultin.blogspot.co.id/2010/11/1-perubahan-metalurgi-las.html 5/61

    temperatur saat mulai mencair

    batas temperatur dimana kondisi cair dan padat bersamaan

    temperatur dimana semua logam dalam bentuk cair

    temperatur dimana pengerasan dimulai

    Sebagai logam komersial paling banyak ,baja meliputi paduan, larutan (satu unsur

    dilarutkan terhadap lainnya) dari paduan akan terjadi dua keadaan padat dan

    cair.

    Diagram fase juga dikenal sebagi diagram keseimbangan. Nama ini menunjukan

    bahwa diagram ini disusun dalam basis bahwa beberapa perubahan dalam

    temperatur akan terjadi sangat lambat dan juga sama meskipun melalui logam.

    Dalam pengelasan ini tidak mungkin, meskipun diagram ini dapat menyediakan

    petunjuk pada apa yang terjadi pada las dan logam induk yang disambung.

    Selama pemanasan struktur logam mungkin melalui fase yang berbeda. Diagram

    fase menunjukan temperatur dimana perubahan fase ini terjadi dan struktur yang

    dapat diminta dalam beberapa kombinasi unsur paduan yang diberikan.

    8. Diagram Fase Keseimbangan Besi Karbid-Besi

    Diagram ini digunakan pada baja karbon dan besi tuang yang lebih komplek dari

    diagram sebelumnya.

    Batas temperatur yang banyak menyita perhatian pada proses fabrikasi baja

    karbon adalah dari temperatur kamar sampai temperatur normalising. Batas

    temperatur normalising adalah 820C 980C. Baja yang dipanaskan dalam

    batas ini, akan berubah strukturnya dan terjadi pertumbuhan butiran khususnya

    pada temperatur yang lebih tinggi.

    Daerah dalam diagram diatas 723C ( temperatur kritis bawah ) diketahui

    sebagai batas austenit dan, perbedaan kecepatan pendinginan dari batas ini

    akan mempengaruhi struktur butiran pada temperatur kamar dan sifat-sifat baja.

    Contoh diagram fase sederhana besi-besi karbid

    Diagram fase besi karbidbesi yang disederhanakan menunjukan struktur yang

    ada dalam kadar karbon dan temperatur yang berbeda.

    Diagarm ini meliputi baja karbon dan besi tuang yang ditunjukan dalam diagram

    sesuai persentase karbonnya :

    Baja

    baja hypoeutectoid, kadar karbon kurang dari 0.8%

  • 7/25/2019 Perubahan metalurgi las.pdf

    6/61

    6/27/2016 matakuliah: 1. PERUBAHAN METALURGI LAS

    http://ponimanmultin.blogspot.co.id/2010/11/1-perubahan-metalurgi-las.html 6/61

    baja eutectoid, kadar karbon sebesar 0.8%

    baja hypereutectoid, kadar karbon lebih dari 0.8%, tetapi tidak lebih dari 2 %

    Besi tuang

    besi tuang hypoeutectoid, kadar karbon lebih dari 2% tetapi kurang dari 4.3%

    besi tuang eutectoid, kadar karbon sebesar 4.3 %

    besi tuang hypereutectoid, kadar karbon lebih dari 4.3 %

    Baja dalam diagram keseimbangan besi karbidbesi menunjukan struktur baja

    hypoeutectoid, eutectoid dan hypereutectoid seperti gambar berikut.

    Gambar diagram keseimbangan besi-karbon

    Struktur dalam baja karbon dan besi tuang adalah sebagai berikut :

    Ferit. Besi murni, dalam situasi praktek semua ferit mengandung jumlah karbon

    sangat sedikit . Ferit juga mengarah pada besi (besi alpha) yang lunak dan liat.

    Dibawah 769C, ferit adalah magnetik. Pada 769C struktur ferit berubah

    menjadi non magnetik.

    Sementit. Juga dikenal sebagai besi karbid (Fe3C). Sementit adalah campuran

    besi dan karbon dan mempunyai sifat keras dan rapuh /getas. Dalam baja

    sementit adalah bentuk bagian dari struktur pearlit. Karbon yang lebih besar

    dalam baja akan menjadikan sementit. Jika daerah diperbesar, butiran sementit

    mirip butiran ferit, meskipun sementit akan mempunyai kutub kekuning-kuningan.

    Perlit. Lapisan pengganti ferit dan sementit. Dibawah mikroskop struktur ini

    kelihatan seperti kulit mutiara atau bentuk sidik jari. Struktur ini yang

    meningkatkan kekuatan tarik b aja karbon.

    Semua butiran perlit mengandung karbon 0.8%. Baja yang mengandung karbon

    0.8% adalah disusun 100 % struktur perlit dan disebut baja eutectoid.Baja dengan kadar karbon kurang dari 0.8% disusun oleh butiran ferit dan perlit.

    Perbadingannya sangat tergantung pada kadar karbon, contoh baja dengan

    kadar karbon 0.2% memiliki struktur 75% ferit dan 25% perlit. Masing-masing

    butiran perlit masih mengandung karbon 0.8%. Baja ini (dengan kadar karbon

    dibawah 0.8%) dikenal sebagai baja hypoeutectoid .

    Baja yang mengandung karbon lebih dari 0.8% akan mengandung butiran perlit

    dengan lapisan sementit sekitar batas butiran. Masing-masing butiran perlit

  • 7/25/2019 Perubahan metalurgi las.pdf

    7/61

    6/27/2016 matakuliah: 1. PERUBAHAN METALURGI LAS

    http://ponimanmultin.blogspot.co.id/2010/11/1-perubahan-metalurgi-las.html 7/61

    mengandung karbon 0.8% dan sisa karbon dalam sementit. Baja ini (dengan

    karbon diatas 0.8%) dikenal sebagai baja hypereutectoid.

    Paduan besi-karbon mengandung karbon lebih dari 2%, menjadi besi tuang dan

    akan mengandung p ersentase sementit yang tinggi, melalui catatan industri besi

    tuang biasanya mengandung jumlah silikon yang berarti yang menghasilkan

    dalam jumlah besar dari penampakan karbon sebagai graphite dari pada

    sementit.

    Gambar struktur ferit dan pearlit dalam baja hypoeutectoid

    Gambar struktur pearlit dalam baja eutectoid

    Gambar struktur pearlit dan batas butiran sementit

    dalam baja hypereutectoid

    Gambar struktur butiran pearlit dan ferit dalam baja yang diperbesar

    9. Austenit

    Ini adalah struktur non magnetik dalam bentuk paduan karbon-besi diatas

    temperatur kritis bawah (723C).Struktur ini adalah larutan padat karbon yang dilarutkan dalam besi. Dalam

    diagram kesimbanagn besi karbidbesi dikenal sebagai besi ( besi gama).

    Auste nit tida k seca ra nor mal ada pad a tempe ratu r kamar dala m b aja kar bon dan

    besi tuang. Jika austenite didinginkan dengan pelan melewati batas kritis,

    strukturnya ferit dan pearlit, semua perlit atau perlit dan sementit dibentuk.

    Bagaimanapun, jika paduan besi-karbon dipanaskan kedalam batas temperatur

    bentuk austenit dan didinginkan dengan cepat ( di quenching), struktur aslinya

  • 7/25/2019 Perubahan metalurgi las.pdf

    8/61

    6/27/2016 matakuliah: 1. PERUBAHAN METALURGI LAS

    http://ponimanmultin.blogspot.co.id/2010/11/1-perubahan-metalurgi-las.html 8/61

    tidak mempunyai waktu untuk membentuk ( kembali ) dan karbon dilarutkan dalam

    besi akan tetap yang mempunyai sifat sangat keras dan rapuh, struktur ini disebut

    martensit.

    Martensit tidak menampakan pada fase diagram seperti diagram keseimbangan

    yang didasarkan pada pemanasan dan pendinginan yang seragam dan pelan.

    Baja dengan karbon lebih rendah, dibawah kondisi pendinginan yang cepat,

    cenderung terbentuk suatu fase yang disebut bainit dari pada martensit dan bainit

    secara umum adalah didapatkan sebagai deposit logam las dan daerah pengaruh

    panas.

    B. Hubungan Antara Komposisi Logam Induk Dengan Logam Las dan

    Pengaruhnya Pada Sifat-sifat Mekanik dan Fisik.

    1. Reaksi Keadaan Padat

    Jika dua logam yang dapat larut secara menyeluruh digunakan untuk membuat

    suatu paduan homogen, larutan dapat berada pada keadaan cair dan padat.

    Jika paduan seperti baja karbon rendah dipanaskan, karbon dan besi membentuk

    larutan. Dalam keadaan cair semua karbon dan besi akan larut, meskipun, jika

    logam dipanaskan diatas 723 C tetapi tidak banyak dicairkan dan besi masih

    dalam bentuk larutan. Karena ini dapat terjadi bilamana logam tetap dalam

    keadaan padat, larutan ini dikenal sebagai larutan padat dalam kasus austenit.

    Selama pengelasan, temperatur didalam dan disekeliling las akan membolehkan

    austenit pada bentuk dengan kecepatan pendinginan berikut menentukan jenis

    struktur atau struktur yang dibentuk.

    2. Daya Larut Gas dalam Logam Cair dan Padat

    Beberapa gas, ketika dalam sekitar daerah las, mampu untuk diserap oleh logam.

    Reaksi gas/ logam secara umum merugikan dan berpengaruh pada kualitas las.Gas yang paling banyak dihasilkan selama pengelasan adalah :

    Hidrogen

    Oksigen

    Nitrogen

    Oksigen dan nitrogen berada sebagai gas bebas disekeliling atmosphere.

    3. Penyerapan.

  • 7/25/2019 Perubahan metalurgi las.pdf

    9/61

    6/27/2016 matakuliah: 1. PERUBAHAN METALURGI LAS

    http://ponimanmultin.blogspot.co.id/2010/11/1-perubahan-metalurgi-las.html 9/61

    Tingkat daya larut gas dalam logam adalah bervariasi dari logam ke logam.

    Banyak logam seperti aluminium mempunyai daya gabung yang kuat dengan

    oksigen.

    Jika logam dipanaskan, kemampuan untuk dapat menyerap gas yang tersedia

    meningkat dengan besar.

    Selama pengelasan baja, hidrogen, oksigen dan nitrogen semua dengan mudah

    diserap dengan hidrogen yang terbesar daya serapnya.

    Dengan logam non besi seperti tembaga dan aluminium, penyerapan gas dan

    pembentukan oksida dapat menjadikan pengelasan tidak mungkin. Fungsi fluk

    yang digunakan dalam pengelasan oksiasetilin adalah untuk melarutkan secara

    kimia beberapa oksida permukaan bilamana proses pengelasan gas terlindung

    menghilangkan oksida dengan aksi aliran elektron.

    Oksida non besi dapat mempunyai titik lebur lebih tinggi dari pada logam induk

    dan pengelasan menjadi tidak mungkin, kecuali kalau dibuang dan dicegah.

    4. Reaksi logam dan gas

    Gas yang diserap dalam logam panas akan dikeluarkan sebagai akibat

    temperatur penurunan logam cair. Beberapa oksigen yang berhubungan dengan

    hidrogen akan membentuk uap dan sebagai penyebab dari porositas pada

    daerah las kecuali kalau deoksider yang lain digunakan dalam bahan isian las.

    Deoksider ini gabungan dengan oksigen pada temperatur rendah mencegah

    banyak masalah dari keasliannya. Logam non besi seperti aluminium dan

    tembaga adalah sangat rentan terhadap porositas hidrogen.

    Dalam baja, hidrogen dapat menyebar dari daerah las kedalam logam yang

    berdekatan. Sebagai penurunan temperatur, gas ini tidak dapat keluar dan

    mungkin tetap terjebak dalam daerah pengaruh panas (HAZ). Retak dibawah

    butiran dalam HAZ pada baja paduan rendah dan karbon sedang dapat

    menimbulkan kegagalan pengelasan.

    5. Pengerasan Las

    Selama pengerasan dan pendinginan perubahan struktur butiran las akan terjadi

    dalam daerah las dan HAZ.

    Perubahan pada struktur butiran disekeliling las akan dipengaruhi oleh :

    panas masuk pada proses pengelasan yang meliputi pemanasan awal

    laju pendinginan

  • 7/25/2019 Perubahan metalurgi las.pdf

    10/61

    6/27/2016 matakuliah: 1. PERUBAHAN METALURGI LAS

    http://ponimanmultin.blogspot.co.id/2010/11/1-perubahan-metalurgi-las.html 10/61

    komposisi logam

    6. Daerah pengaruh panas (HAZ)

    Daerah ini adalah bagian dari logam induk yang berdekatan dengan daerah

    peleburan dimana struktur secara metalurgi dipengaruhi oleh panas proses

    pengelasan.

    Perubahan pada HAZ dapat berpengaruh serius terhadap kualitas las, terutama

    pada baja karbon dan baja tahan karat austenit. Gas hidrogen dalam HAZ adalah

    penyebab utama retak pada struktur baja.

    Dengan beberapa baja tahan karat kerusakan las atau endapan karbid dapat

    terjadi pada HAZ.

    Struktur butiran HAZ pada semua logam dapat dirubah oleh pengelasan. Karena

    pemuaian dan penyusutan butiran dapat menjadi tertekan, kondisi ini dikenal

    sebagai tegangan sisa (residual stress). Butiran dapat menjadi lebih besar, baja

    menjadi lebih keras, keuletan menurun dan menaikan kemungkinan kegagalan.

    Kondisi struktur butiran aslinya dapat diperbaiki dengan perlakuan panas,

    meskipun hal ini mungkin merusak sifat-sifat logam las.

    7. Struktur Las.

    Sketsa dibawah ini menunjukan batas suatu struktur butiran pada penampang

    melintang isian (deposit) las ba ja karbon rendah.

    Pada daerah pengaruh panas terdekat dengan las logam induk dicapai

    temperatur 1300C 1500C untuk waktu yang singkat. Kondisi ini

    menghasilkan pertumbuhan butiran yang berarti, dan struktur butiran dalam

    daerah ini adalah kasar dibandingkan dengan logam induk.

    Gambar struktur butiran pada penampang melintang logam las dalam baja karbon

    Didalam bagian dari HAZ , tempat lebih jauh dari las telah terjadi perbaikan pada

    struktur butiran aslinya. Hal ini karena logam telah bertahan dalam waktu yang

    lama dalam batas normalising,yang menghasilkan struktur butiran lebih baik.

    Logam induk yang tidak terpengaruh mempunyai ukuran butiran sedang seperti

    permintaan dalam persediaan baja karbon rendah.

  • 7/25/2019 Perubahan metalurgi las.pdf

    11/61

    6/27/2016 matakuliah: 1. PERUBAHAN METALURGI LAS

    http://ponimanmultin.blogspot.co.id/2010/11/1-perubahan-metalurgi-las.html 11/61

    - nitrog cementi

    2. SIFAT MAMPU LAS PADUAN KOMERSIAL

    A. Baja Karb on

    Secara umum logam yang paling banyak dipakai dalam pengelasan adalah baja.

    Meskipun baja dipadu untuk menghasilkan sifat-sifat yang luas, tetapi jenis yang

    paling banyak digunakan dalam industri struktur adalah baja karbon, dalam

    industri bejana tekanan biasa dipakai baja karbon-mangan.

    Baja karbon banyak memberikan sifatsifat karena pengaruh jumlah karbon yang

    kecil. Baja ini dapat mempunyai kadar karbon sebesar 2%, tetapi yang paling

    banyak dipakai diindustri adalah jarang yang melebihi 1.4%.

    Paduan besikarbon yang mengandung karbon lebih dari 2%, dikenal sebagai

    besi tuang.

    Baja karbon lembaran dikelompokan menurut kadar karbonnya :

    baja karbon rendah : 0.1 % s.d 0.3 % C

    baja karbon sedang, antara : 0.3 % s.d 0.5 % C

    baja karbon tinggi , diatas : 0.5 % C

    1. Deoksidasi selama pembuatan baja

    Oksigen yang diserap selama pembuatan baja, secara umum dihilangkan ketika

    baja dituangkan kedalam cetakan batangan (ingot mould). Baja dari dapur

    dituangkan untuk membentuk batangan yang sangat besar, kemudian dipanaskan

    kembali sebelum dirol menjadi persediaan komersial seperti plat atau batangan.

    Baja dikill adalah baja yang telah ditambahkan oksidasi selama pengaliran, yang

    menghasilkan batangan padat yang sama yang bebas dari pori gas. Baja ini

    digunakan untuk membuat komponen yang sangat tinggi kualitasnya dan lebih

    mahal dalam memproduksinya dibanding baja karbon lainnya.

    Baja semi dikill., baja ini hanya dioksidasi sebagian dan kurang seragam

    dibanding baja dikill. Sekitar 2/3 baja karbon yang diproduksi adalah semi kill yang

    paling banyak meliputi plat dan batang struktur.

    Baja dirim, baja ini didioksidasi sangat kecil. Permukaan atau kulit batangan ini

    hampir murni besi dan ketika dipanaskan kembali kemudian dirol untuk

    membentuk lembaran baja, kulit ini tetap diluar dani baja lembaran hasil produksi

    dengan cara ini menghasilkan kualitas permukaan akhir yang sangat baik.

  • 7/25/2019 Perubahan metalurgi las.pdf

    12/61

    6/27/2016 matakuliah: 1. PERUBAHAN METALURGI LAS

    http://ponimanmultin.blogspot.co.id/2010/11/1-perubahan-metalurgi-las.html 12/61

    2. Baja karbon rendah (hingga 0.3%C)

    Jenis Paduan Komposisi Kemampuan Dilas Pemakaian Khusus

    Kelas BHP

    CS 1020

    S 1015

    S 1021

    S 1025

    K1016

    K1022 C : 0.15 % - 0.3 %

    Mn : 0.3 % - 1.0 %

    Si : mak 0.35 %

    P : mak 0.5 %

    S : mak 0.5 % Dapat dilas dengan mudah pada semua proses ketebalan (diatas

    15 mm) atau bagian yang mungkin memerlukan pemanasan awal tergantung

    pada proses dan konsumsi panas masuk . fabrikasi umum

    batang struktur

    tempa secara umum.

    Pertimbangan khusus :

    Baja ini dapat disuplai sebagai baja semi kill yang secara umum digunakan dalam

    kondisi diroll, atau baja kill yang mempunyai struktur lebih seragam. Baja karbon

    rendah adalah liat dan mempunyai sifat mekanik yang sedang.

    3. Baja karbon sedang ( > 0.3% - 0.5% C )

    Jenis Paduan Komposisi Kemampuan Dilas Pemakaian Khusus

    Kelas BHP

    CS 1030

    CS 1040

    S 1040

    S 1045

    K 1030

    K 1040

    K 1045

    6/27/2016 t k li h 1 PERUBAHAN METALURGI LAS

  • 7/25/2019 Perubahan metalurgi las.pdf

    13/61

    6/27/2016 matakuliah: 1. PERUBAHAN METALURGI LAS

    http://ponimanmultin.blogspot.co.id/2010/11/1-perubahan-metalurgi-las.html 13/61

    K 1050 C : 0.3 % - 0.5 %

    Mn : 0.3 % - 0.9 %

    Si : mak 0.35 %

    P : mak 0.5 %

    S : mak 0.5 % Pengelasan baja ini menjadi lebih sulit akibat peningkatan kadar

    karbon. Secara umum, diperlukan pemanasan awal dengan hidrogen yang di

    awasi dan pemanasan las. komponen mesin

    peralatan pertanian

    komponen yang memerlukan perlakuan panas.

    Pertimbangan khusus :

    Karena baja dalam kelompok ini akan merespon pada perlakuan panas, perlu

    dipertimbangkan pada panas masuk yang digunakan dan pendinginan ketika

    pengelasan. Prosedur pengelasan yang direkomendasikan dari pabrik.

    4. Baja karbon tinggi ( diatas 0.5 % C )

    Jenis Paduan Komposisi Kemampuan Dilas Pemakaian Khusus

    Kelas BHP

    S 1058

    K 1055

    K 1070

    K 1082 C : 0.55 % - 1.0 %

    Mn : 0.4 % - 0.9 %

    Si : 0.1 % - 0.35 %

    P : mak 0.5 %

    S : mak 0.5 % Kemampuan dilas baja ini akan bervariasi dari yang sukar sampai

    pada yang tidak mungkin tergantung dari kadar karbon. Rekomendasi dari pabrik

    harus disertakan. ujung pahat alat potong

    piringan bajak

    pisau pembentuk.

    komponen yang memerlukan perlakuan panas seperti pegas

    Pertimbangan khusus :

    Baja dalam kelompok ini tidak digunakan dalam fabrikasi yang dilas. Secara umum

    baja ini dalam kondisi yang perlu perlakuan panas dan hanya baja dalam batas

    karbon yang lebih rendah untuk dilas. Retak las dan HAZ biasa dan prosedur

    6/27/2016 matakuliah: 1 PERUBAHAN METALURGI LAS

  • 7/25/2019 Perubahan metalurgi las.pdf

    14/61

    6/27/2016 matakuliah: 1. PERUBAHAN METALURGI LAS

    http://ponimanmultin.blogspot.co.id/2010/11/1-perubahan-metalurgi-las.html 14/61

    pengelasan yang terjamin harus diikutkan

    B. Baja Paduan Rendah

    Jika kadar karbon baja dinaikan, baja menjadi lebih keras dan kekuatan tarik

    bertambah. Bagaimanapun, batas pengaruh dalam kekuatan tarik dicapai jika

    kadar karbon mencapai 0.8 %.

    Penambahan karbon dibawah 0.8% secara terus menerus menambah kekerasan

    logam, tetapi mulai menurunkan kekuatan tarik. Unsur lain yang harus digunakan

    sebagai unsur paduan utama dalam baja ini untuk menghasilkan kekuatan tarik

    dibawah yang masih mungkin dalam baja karbon.

    Baja yang menggunakan unsur selain karbon untuk menghasilkan sifat-sifat yang

    diinginkan dikenal sebagai baja paduan.

    Secara umum baja ini dibagi menjadi baja paduan tinggi dan baja paduan rendah

    tergantung pada persentase unsur paduannya. Istilah baja paduan tinggi juga

    meliputi baja tahan karat.

    Baja paduan rendah dihasilkan untuk memenuhi pemakaian secara khusus.

    Semua baja ini mempunyai kekuatan tarik yang tinggi dibandingkan dengan baja

    karbon dan menggunakan bermacammacam komposisi paduan untuk

    meningkatkan :

    - kekuatan tarik

    - kekuatan yang tinggi pada berat yang diperlukan

    - ketangguhan

    - tahan terhadap panas, korosi kimia dan cuaca

    - tahan terhadap mulur (creep)

    - perlakuan panas

    - tahan terhadap

    Baja yang dikembangkan dalam kebutuhan ini mempunyai batas yang luas dari

    bermacam-macam persentase unsur paduan yang digunakan.

    Beberapa baja paduan adalah :

    - baja chromium molybdenum

    - baja nikel

    - baja ditemper dan quenching

    - baja tahan cuaca

    2. Baja Chromiummolybdenum

    6/27/2016 matakuliah: 1 PERUBAHAN METALURGI LAS

  • 7/25/2019 Perubahan metalurgi las.pdf

    15/61

    6/27/2016 matakuliah: 1. PERUBAHAN METALURGI LAS

    http://ponimanmultin.blogspot.co.id/2010/11/1-perubahan-metalurgi-las.html 15/61

    Baja ini dikembangkan untuk menghasilkan sifat-sifat tahan terhadap mulur

    (creep) pada temperatur yang dinaikan. Baja tahan terhadap mulur tidak

    meregang (strecth) atau membentuk ketika ditampakan pada tarik dan tegangan

    tekanan pada temperatur yang relatif tinggi.

    Baja ini juga menghasilkan kekuatan yang sangat baik terhadap sifat berat,

    sehingga membuat baja ini dipilih dalam pembuatan pipa atau tabung kekuatan

    tinggi.

    Baja chromium-molybdenum tidak kehilangan keuletannya jika ditampilkan pada

    temperatur dinaikan untuk waktu yang lama. Kemampuan baja untuk dikeraskan

    biasanya diberikan dalam kondisi yang memerlukan perlakuan panas. Kadar

    paduan dan perlakuan panas yang digunakan akan menentukan kekerasan dan

    kekuatan baja.

    Sama dengan semua baja yang dapat dikeraskan, prosedur pengelasan yang

    terjamin harus disertakan.

    Jenis baja chromiummolybdenum secara khusus adalah sebagai berikut :

    3. Baja paduan mengandung molydenum kurang dari 0.75% .

    Baja Mn-Mo

    Kompisisi :

    - karbon 0.2 %

    - mangan 1.4 %

    - molybdenum 0.45 %

    Baja Cr - Mo

    Komposisi:

    - karbon 0.15 %

    - mangan 0.5 %

    - chromium 0.5 %

    - molybdenum 0.5 %

    Baja 1Cr - Mo

    - karbon 0.12 %

    - mangan 0.5 %

    - chromium 1.1 %

    6/27/2016 matakuliah: 1 PERUBAHAN METALURGI LAS

  • 7/25/2019 Perubahan metalurgi las.pdf

    16/61

    6/27/2016 matakuliah: 1. PERUBAHAN METALURGI LAS

    http://ponimanmultin.blogspot.co.id/2010/11/1-perubahan-metalurgi-las.html 16/61

    - molybdenum 0.5 %

    Pertimbangan Pengelasan

    Baja paduan mengandung molybdenum kurang dari 0.75% dapat dilas

    menggunakan elektroda hidrogen yang dikontrol untuk menghasilkan komposisi

    dan kekuatan yang sama dengan logam induk. Diperlukan pemanasan awal

    minimum 150C yang diikuti dengan pendinginan secara pelan-pelan.

    Pembebasan tegangan biasa dilakukan.

    4. Baja paduan dengan kadar chromium molybdenum antara 0.75 % dan 3 %.

    Baja 2 Cr 1 Mo

    Komposisi

    - karbon 0.12 %

    - mangan 0.5 %

    - chromium 2.3 %

    - molybdenum 1 %

    Pertimbangan pengelasan

    Temperatur pemanasan awal dan temperatur interpass yang dianjurkan sekitar

    250C sampai 300C kemudian diikuti dengan pendinginan secara pelan dan

    pembebasan tegangan.

    Harus digunakan elektrode hidrogen terkontrol dan kawat dengan kekuatan dan

    komposisi yang sesuai.

    5. Baja paduan dengan kadar chromiummolybdenum antara 3% - 10 %

    Baja 5%Cr - Mo

    Komposisi

    - karbon 0.12 %

    - mangan 0.5 %

    - chromium 0.55 %

    - molybdenum 0.65 %

    Pertimbangan pengelasan :

    Prosedur pengelasan harus mencakup pemanasan awal, pengawasan temperatur

    interrun dan perlakuan panas. Hidrogen yang dipakai harus diawasi dan harus

    6/27/2016 matakuliah: 1. PERUBAHAN METALURGI LAS

  • 7/25/2019 Perubahan metalurgi las.pdf

    17/61

    http://ponimanmultin.blogspot.co.id/2010/11/1-perubahan-metalurgi-las.html 17/61

    sama dengan logam induk khususnya dalam kekuatan dan ketahanan terhadap

    korosi.

    6. Baja paduan jenis vanadium

    Beberapa baja paduan untuk alat-alat kerja panas atau dingin mengandung

    bermacam-macam derajat karbon, chromium, molybdenum dan vanadium. Pahat

    dingin dibuat dari baja vanadium.

    Komposisi khusus baja BOHLER jenis VEW W320 adalah :

    - karbon 0.3 %

    - chromium 2.9 %

    - molybdenum 2.8 %

    - vanadium 0.5 %

    Pertimbangan pengelasan :

    Pengelasan baja jenis ini adalah jarang dan harus dihindari. Baja jenis ini

    memerlukan annealing yang penuh sebelum pengelasan dan benda kerja harus

    diharden dan ditemper kembali setelah pengelasan.

    7. Baja nikel

    Baja nikel rendah (3 %) adalah baja yang diquenching dan ditempering yang

    digunakan dalam industri struktur dimana perbandingan kekuatan yang tinggi

    dengan berat adalah penting sebagai contoh container kendaraan.

    Baja ini yang terkenal adalah USS T-1 jenis B adalah baja nikel rendah yang

    ditemper dan quenching.

    Sekitar 9 % baja nikel dikembangkan untuk menghasilkan kekuatan dan

    kekerasan yang tinggi pada temperatur yang rendah. Baja ini digunakan sebagai

    tangki penyimpan pada gas cair dan pemakaian kriogenik lainnya (dibawah 0C)

    yang dikembangkan secara luas.

    Baja nikel mengandung 9% nikel memperlihatkan nilai kekerasan yang baik pada

    temperatur turun pada 200C.

    Baja ini dapat dilas dengan mudah, meskipun mengggunakan flame cuting proses

    oksiasetilin konvensional. Baja ini biasanya diberikan dalam kondisi diperlukan

    perlakuan panas. Baja ini dinormalisasi kemudian ditemper. Perlakuan ini

    menghasilkan jumlah austenit yang kecil, fase stabil pada temperatur dibawah

    0C dan dapat dipertanggunjawabkan secara penuh untuk kekerasan paduan.

    6/27/2016 matakuliah: 1. PERUBAHAN METALURGI LAS

  • 7/25/2019 Perubahan metalurgi las.pdf

    18/61

    http://ponimanmultin.blogspot.co.id/2010/11/1-perubahan-metalurgi-las.html 18/61

    Jenis baja nikel secara khusus adalah :

    Baja nikel 3%

    Komposisi

    - karbon 0.12 %

    - mangan 0.42 %

    - silicon 0.25 %

    - nikel 3.6 %

    Pertimbangan pengelasan :

    Dihasilkan kadar karbon tidak melebihi 0.15%, pemanasan awal tidak secara

    umum diperlukan. Meskipun, dianjurkan p embebasan tegangan setelah

    pengelasan. Elektroda harus sama dengan komposisi dan kekuatan logam induk.

    Pengawasan terhadap hidrogen yang digunakan harus dilakukan.

    Baja nikel 9 %

    Komposisi :

    - karbon 0.2 %

    - mangan 0.3 %

    - silicon 0.1 % ( maksimum)

    - chromium 1.0 %

    - nikel 9.0 %

    - molybdenum 0.75 %

    Pertimbangan pengelasan

    Pemanasan awal dan sesudahnya secara umum tidak diperlukan untuk plat

    dengan ketebalan dibawah 50 mm. Sudut kampuh sambungan V harus lebih

    besar dibandingkan dengan baja karbon. Ini memastikan peleburan sisi dinding

    yang lebih baik ketika menggunakan elektrode kadar nikel yang tinggi.

    Elektrode dan kawat isian GTAW harus sama dengan sifat-sifat logam induk.

    8. Baja paduan yang ditemper dan quenching.

    Baja ini mempunyai kekuatan tarik yang sangat tinggi (sekitar 700 Mpa), kekuatan

    yang tinggi terhadap perbandingan berat dan kemampuan dilas baik.

    Proses tempering dan quenching menghasilkan suatu paduan dengan kombinasi

    6/27/2016 matakuliah: 1. PERUBAHAN METALURGI LAS

  • 7/25/2019 Perubahan metalurgi las.pdf

    19/61

    http://ponimanmultin.blogspot.co.id/2010/11/1-perubahan-metalurgi-las.html 19/61

    yang baik antara kekuatan dan ketangguhan.

    Baja yang ditemper dan quenching seperti plat, bagian struktur dan pipa. Yang

    digunakan untuk jembatan , tangki penyimpan, peralatan alat berat dan kapal

    atau bangunan.

    Baja yang ditemper dan diquenching secara khusus adalah :

    Bisplat 60 (kekuatan tarik minimum 500 Mpa)

    - karbon 0.16 %

    - mangan 1.1 %

    - chromium 0.2 %

    WEL-TEN 80E ( kekuatan tarik minimum 685 Mpa).

    - karbon 0.18 %

    - mangan 0.9 %

    - chromium 0.4 %

    - nikel 0.1 %

    - silikon 0.23 %

    USS T1 Jenis A ( kekuatan tarik minimum 690 MPa)

    - karbon 0.18 %

    - mangan 0.9 %

    - chromium 0.55 %

    - molybdenum 0.2 %

    - silikon 0.3 %

    - vanadium 0.04 %

    Pertimbangan pengelasan

    Harus dipertimbangkan jumlah panas yang masuk ketika menyusun prosedur

    pengelasan untuk paduan ini. Sambungan las kekuatan penuh dari paduan ini

    hanya mungkin terjadi dengan jumlah panas yang masuk adalah kecil.

    Pengawasan pemakaian hydrogen adalah utama dan harus menghasilkan las

    yang sama kekuatannya dengan paduan.

    Perlakuan panas las secara umum tidak dikenankan karena retak pembebasan

    tegangan dapat terjadi.

    6/27/2016 matakuliah: 1. PERUBAHAN METALURGI LAS

  • 7/25/2019 Perubahan metalurgi las.pdf

    20/61

    http://ponimanmultin.blogspot.co.id/2010/11/1-perubahan-metalurgi-las.html 20/61

    9. Baja tahan cuaca (weathering).

    Baja ini dikembangkan untuk menghasilkan ketahanan paduan terhadap cuaca /

    atmosfir dengan biaya murah. Pelapisan oksidasi yang kuat membuat baja tahan

    terhadap korosi selanjutnya. Dalam kondisi tidak dicat, baja paduan ini

    mempunyai enam kali lebih tahan terhadap korosi dari pada baja karbon.

    Baja tahan terhadap cuaca berbeda dalam komposisi dibanding baja struktur,

    karena kadar tembaga, chromium dan nikel yang kecil. Baja ini digunakan untuk

    baja struktur.

    Baja tahan cuaca secara khusus adalah :

    Baja WR350/1

    Komposisi :

    - karbon 0.14 %

    - mangan 1.7 %

    - silikon 0.20 %

    - nikel 0.55 %

    - chromium 0.50 %

    - tembaga 0.25 %

    Pertimbangan pengelasan :

    Prosedur pengelasan adalah sama dengan pengelasan lembaran baja karbon

    struktur, bagamanapun, untuk mencegah kehilangan ketahanan korosi pada

    sambungan las, diperlukan elektrode yang menghasilkan deposit baja nikel-

    tembaga. Bagian yang berat dan bagian ditahan mungkin diperlukan pemanasan

    awal. Sambungan dapat diisi dengan deposit yang dikontrol hidrogen dengan

    kekuatan yang sama diikuti dengan penutup alur (capping run) baja tembaga-

    nikel.

    C. Baja Tahan Karat (Stainless Steels)

    Baja tahan karat adalah kelompok baja paduan tinggi tahan korosi yang

    mengandung jumlah unsur yang berbeda. Pada dasarnya baja tahan karat adalah

    logam besi yang mengandung chromium minimum 11% sebanding dengan

    perbedaan persentase dari nikel, molybdenum, karbon dan beberapa titanium.

    Unsur utama dalam baja tahan karat yang mempengaruhi ketahanan terhadap

    korosi logam adalah chromium. Chromium menghasilkan suatu film oksida chromic

    6/27/2016 matakuliah: 1. PERUBAHAN METALURGI LAS

  • 7/25/2019 Perubahan metalurgi las.pdf

    21/61

    http://ponimanmultin.blogspot.co.id/2010/11/1-perubahan-metalurgi-las.html 21/61

    (Cr2O3) yang melawan serangan atmosfir dan korosi dari bermacam-macam

    bahan kimia dan bahan yang dapat merusak organik.

    Disamping tahan terhadap korosi, baja tahan karat dikarakteristikan dengan

    kemampuan untuk melawan oksidasi dan pengelupasan dan mempertahankan

    kekuatan dan kekerasannya pada temperatur yang dinaikan. Sifatsifat yang

    dapat diinginkan ini, membuat baja tahan karat sebagai pilihan ideal untuk

    batasan yang luas dalam pemakaian teknik moderen.

    Baja tahan karat secara garis besar dikelompokan kedalam empat kelompok

    utama :

    - baja tahan karat austenit

    - baja tahan karat martensit

    - baja tahan karat ferit

    - baja tahan karat austenit / ferit (duplek)

    1. Baja tahan karat austenit

    Kelompok baja ini adalah jenis baja tahan karat yang paling ideal sesuai untuk

    pemakaian dalam fabrikasi dan pengelasan. Secara garis besar disusun dari besi,

    chromium, nikel dan kadang-kadang molybdenum. Karena baja ini mengandung

    nikel dan mempunyai kadar karbon yang rendah hal ini menghasilkan kondisi

    metalurgi austenit yang non magnetik dan sifat-sifat bahan ini tidak dapat dirubah

    dengan perlakuan panas. Bagaimanapun sifat sifat mekanik bahan ini dapat

    dinaikan dengan kerja pengerasan dengan prosedur fabrikasi normal seperti

    rolling dan bending.

    Baja tahan karat austenit adalah kuat sekali dan tahan terhadap kejutan dan

    ketika dimodifikasi dibuat pada komposisi panas, tahan mulur dan pelepasan

    pada temperatur yang dinaikan.

    Kelas yang paling cocok untuk pengelasan adalah distabilkan dengan

    penambahan sedikit titanium atau niobium untuk mencegah pengendapan karbid

    (keruntuhan las) yang terjadi dalam HAZ. Sebagai kemungkinan lain tingkat

    karbon dengan sengaja diturunkan untuk mencegah kondisi seperti dalam kasus

    316L atau 304L. Huruf L setelah nomor seri menunjukan bahwa baja

    mengandung karbon sangat rendah.

    Dibandingkan dengan baja karbon, baja tahan karat memperlihatkan suatu

    perkiraan 50% bertambah dalam kecepatan pemuaian panas sepanjang dengan

    30%40% penurunan dalam konduktifitas panas. Karena sifat-sifat ini adalah

    6/27/2016 matakuliah: 1. PERUBAHAN METALURGI LAS

  • 7/25/2019 Perubahan metalurgi las.pdf

    22/61

    http://ponimanmultin.blogspot.co.id/2010/11/1-perubahan-metalurgi-las.html 22/61

    penting untuk secara hati-hati dalam mengatur pengawasan terhadap distorsi.

    2. Baja tahan karat martensit.

    Kelompok baja paduan tinggi ini terutama disusun oleh besi, chromium dan

    karbon dan secara umum sebagai baja chromium lurus. Baja ini mengandung

    kadar karbon yang cukup untuk membuat keras, rapuh seperti unsur pokok

    martensit yang bertanggungjawab terhadap sifat-sifat pengerasan quenching.

    Karena baja ini mengandung chromium dan tingkat karbon yang lebih tinggi, maka

    akan membentuk struktur metalurgi yang magnetik dan reponsif terhadap kondisitempering dan quenching.

    Karena kandungan karbon yang lebih rendah, dapat memuaskan untuk pekerjaan

    panas dan dingin dan dimesin. Baja tahan karat martensit tergantung pada kadar

    karbon, menunjukan kekuatan yang baik dan tahan korosi. Bagaimanapun jika

    dalam kondisi ditemper dan quenching penuh, baja ini mempunyai keampuan

    dikeraskan paling tinggi dibandingkan dengan semua jenis baja tahan karat.

    Kualitas las dapat dibuat dalam beberapa kelas, tetapi karena kemudahan

    dikeraskan, baja ini tidak cocok dirancang untuk pengelasan, karena mempunyai

    kecenderungan untuk menghasilkan martensit yang sensitif terhadap retak dalam

    las dan HAZ. Sebagai hasil pengelasan sering diperlukan perlakuan panas untuk

    meningkatakn kekerasan, yang tidak ekonomis dan tidak praktis.

    3. Baja tahan karat ferit

    Baja tahan karat ferit adalah kelompok baja paduan tinggi (chromium lurus) yang

    secara luas digunakan karena ketahanan terhadap korosi dari pada sifat-sifat

    mekaniknya. Pada dasarnya baja ini disusun dari besi dan chromium dengan

    kadar karbon lebih rendah dari kelas martensit.

    Baja membentuk struktur metalurgi besi yang magnetik, dan karena mengandung

    jumlah kar bon yang tidak cuku p, maka baja ini tidak dap at dike rask an den gan

    perlakuan panas.

    Baja tahan karat ferit dapat dengan mudah dikerjakan dingin atau panas,

    memperlihatkan sifat-sifat tahan terhadap panas yang baik dan dapat dengan

    mudah dikerjakan dengan mesin. Jumlah kelas telah dirancang untuk pengelasan

    tetapi secara umum baja ini tidak cocok untuk pengelasan karena cenderung

    menghasilkan pertumbuhan butiran yang banyak yang dapat menurunkan

    kekuatan dan kekerasan pada temperatur kerja normal. Dalam penambahan

    6/27/2016 matakuliah: 1. PERUBAHAN METALURGI LAS

  • 7/25/2019 Perubahan metalurgi las.pdf

    23/61

    http://ponimanmultin.blogspot.co.id/2010/11/1-perubahan-metalurgi-las.html 23/61

    endapan karbid pada batas butiran, sebagai penyebab penurunan dalam

    ketahanan terhadap korosi dan kecenderungan untuk gagal rapuh, jika logam

    didinginkan pada temperatur 100C 20 0C.

    Untuk menaikan kedua sifat mekanik dan ketahanan terhadap korosi dari las dan

    HAZ, penting untuk melakukan perlakuan panas pada las yang sering tidak

    ekonomis dan tidak praktis.

    4. Baja tahan karat ferit / austenit (duplek)

    Baja tahan karat jenis ini mempunyai perkiraan keseimbangan struktur metalurgiferit-austenit yang dikarakteristikan dengan kekuatan yang tinggi, ketahanan yang

    baik terhadap korosi, kemampuan dilas sama dengan kelas austenit. Baja ini

    disusun oleh besi, kadar chromium yang tinggi, kadar nikel yang rendah dan

    secara umum jumlah yang kecil moybdenum. Baja ini sedikit magnetik, dan karena

    kadar karbon yang rendah maka baja ini tidak dapat dikeraskan dengan

    perlakuan panas. Baja tahan karat duplek telah menjadi alternatif bahan yang

    lebih murah untuk fabrikasi dan pengelasan dalam menampilkan kekuatan yang

    baik dan sifat-sifat umum dai banyak kelas austenit.

    5. Pengklasifikasian baja tahan karat

    Dalam mengidentifikasi sistem baja tahan karat, diberikan tiga nomor digit untuk

    mengidentifikasinya. Dua digit terakhir tidak mempunyai arti yang berarti, tetapi

    yang pertama menunjukan kelompok masing-masing kelas :

    Urutan penamaan Jenis baja tahan karat

    2XX austenit

    3XX austenit

    4XX martenist

    4XX ferit

    Huruf setelah nomor seri memberikan indikasi penambahan paduan atau

    modifikasi pada komposisi baja. Contoh dalam hal ini adalah seperti dibawah ini :

    316L = Huruf L menunjukan bahwa baja mempunyai tingkat karbon yang ektra

    rendah

    316Ti = Huruf Ti menunjukan kadar titanium baja sebagai unsur penstabil.

    410S = Huruf S menunjukan kadar sulfur baja untuk permesinan.

    6/27/2016 matakuliah: 1. PERUBAHAN METALURGI LAS

    440C H f C j k b j d k d k b li ti i

  • 7/25/2019 Perubahan metalurgi las.pdf

    24/61

    http://ponimanmultin.blogspot.co.id/2010/11/1-perubahan-metalurgi-las.html 24/61

    440C = Huruf C menunjukan baja mengandung kadar karbon yang paling tinggi.

    Jenis Paduan Komposisi Kemampuan Dilas Pemakaian Secara Khusus

    Baja tahan karat austenit (seri 2XX dan 3XX )

    Contoh

    302

    304L

    310

    316L

    L : menunjukan kadar karbon yang rendah Kelompok baja paduan tinggi inimengandung antara :

    12 30 % chromium,

    7 20% nikel dan

    0.020.15% karbon

    Beberapa kelas mengandung molybdenum dan titanium dalam jumlah yang kecil.

    Paduan ini dengan mudah dilas menggunakan proses busur listrik, tahanan,

    brasing.

    Direkomendasikan bahwa tidak diperbolehkan pengelasan dengan oksiasetiln

    atau proses pengelasan braze. Baja tahan karat austenit secara luas digunakan

    untuk :

    - membuat peralatan

    - peralatan proses makanan dan kimia.

    - wagon

    - bagian pemanas temperatur tinggi

    Pertimbangan Khusus :

    Baja nikel chromium tidak dapat diperlakuan panas, dengan mudah dilas dengan

    sedikit pengaruh pada sifatsifat ketahahan terhadap korosi atau mekanik logam

    lainnya, dihasilkan rekomendasi pengawasan pemakaian dan distorsi untuk

    mengindari wraping yang berlebih.

    6/27/2016 matakuliah: 1. PERUBAHAN METALURGI LAS

    Jenis Paduan Komposisi Kemampuan Dilas Pemakaian Secara Khusus

  • 7/25/2019 Perubahan metalurgi las.pdf

    25/61

    http://ponimanmultin.blogspot.co.id/2010/11/1-perubahan-metalurgi-las.html 25/61

    Jenis Paduan Komposisi Kemampuan Dilas Pemakaian Secara Khusus

    Baja tahan karat martensit (seri 4XX )

    Contoh

    410

    416

    420

    440

    Kelompok baja paduan tinggi ini mengandung antara :

    12.5 17 % chromium0.10 1.10 % karbon.

    Kelas martensit baja tahan karat mempunyai kemampuan dilas yang rendah,

    karena baja ini mempunyai kecenderungan untuk membentuk martensit yang

    keras dan rapuh dalam HAZ dan las. Baja tahan karat martensit secara luas

    digunakan untuk :

    - alat potong

    - perlengkapan kedokteran

    - valve, pompa dan poros

    - pegas dan ball bearing

    Pertimbangan khusus ketika pengelasan :

    Baja karbon chromium lembaran dapat diperlakukan panas yang dapat

    dikeraskan dengan udara dan oleh karena itu akan memerlukan pemanasan

    antara 100C dan 300C tergantung pada kadar untuk mencegah terbentuknya

    martensit. Pemanasan suatu waktu diperlukan untuk meningkatkan sifat-sifat

    mekanik.

    Jenis Paduan Komposisi Kemampuan Dilas Pemaakian Secara Khusus

    Baja tahan karat ferit ( seri 4XX )

    Contoh

    405

    409

    430

    6/27/2016 matakuliah: 1. PERUBAHAN METALURGI LAS

    444

  • 7/25/2019 Perubahan metalurgi las.pdf

    26/61

    http://ponimanmultin.blogspot.co.id/2010/11/1-perubahan-metalurgi-las.html 26/61

    444

    Kelompok baja paduan tinggi ini mengandung antara :

    12 30 % chromium

    0.2 30 % karbon Paduan ini sulit dilas karena mudah untuk terbentuknya

    pertumbuhan butiran dan mungkin akan gagal untuk bagian yang menopang

    beban kejut.

    Bagian lembaran tipis diperlukan panas masuk yang rendah, dapat dengan

    mudah dilas menggunakan proses las tahahan.

    Pengelasan bagian yang lebih tipis memerlukan pengelasan multi pass dan panasmasuk yang lebih tinggi tidak direkomendasikan, karena akan terjadi

    pertumbuhan butiran. Baja tahan karat ferit secara luas digunakan untuk :

    - fabrikasi dalam lingkungan sedikit korosi

    - otomotif.

    - struktur arsitek interior

    - tangki / bejana air panas

    Pertimbangan Khusus :

    Baja karbon-chromium lembaran tidak dapat diperlakukan panas yang

    mengakibatkan kehilangan sifat-sifat mekanik ketika dilas karena pertumbuhan

    butrian yang banyak dalam HAZ dan las. Ketika pengelasan baja ini anda harus

    menjaga panas masuk serendah mungkin dan gunakan austenit untuk

    menghasilkan kualitas yang masuk akal.

    Jenis Paduan Komposisi Kemampuan Dilas Pemakaian Secara Khusus

    Baja tahan karat ferit/austenit (duplek) seri 3XXX

    Contoh

    329

    Kelompok baja paduan tinggi ini mengandung antara :

    18 27 % chromium

    4.5 5.5 % nikel

    1.5 3 % molybdenum.

    Paduan ini mudah dilas menggunakan tahanan busur listrik dan proses brasing.

    6/27/2016 matakuliah: 1. PERUBAHAN METALURGI LAS

    Peleburan atau pengelasan braze menggunakan pr oses oksiasetilin tidak

  • 7/25/2019 Perubahan metalurgi las.pdf

    27/61

    http://ponimanmultin.blogspot.co.id/2010/11/1-perubahan-metalurgi-las.html 27/61

    Peleburan atau pengelasan braze menggunakan pr oses oksiasetilin tidak

    direkomendasikan. Baja tahan karat duplek secara luas digunakan untuk :

    Struktur yang memerlukan ketahanan yang tinggi terhadap korosi :

    - kapal

    - peralatan laut.

    - peralatan proses kimia dan minyak

    -alat berat, cocok untuk fabrikasi dan pengelasan.

    Pertimbangan Khusus :

    Baja nikel chromium tidak dapat diperlakukan panas yang dengan mudah dilasseperti kelas austenit. Pengelasan mempunyai sedikit pengaruh pada sifat-sifat

    ketahanan korosi dan mekanik baja, diberikan rekomendasi pengelasan pada

    teknik yang digunakan dan pemakaiannya.

    D. Besi Tuang (cast iron)

    Besi tuang adalah paduan besi dan karbon. Batas kadar karbon dalam besi tuang

    antara 2% - 6%, bagaimanapun besi tuang paling banyak mengandung karbon

    antara 2 % - 4 %.

    Jika semua karbon dalam paduan ini dalam bentuk besi karbid (sementit) logam

    ini akan menjadi keras dan rapuh untuk melayani beberapa jenis tujuan

    penggunaan. Prosedur perlakuan panas (meliputi kecepatan pendinginan) dapat

    digunakan selama pembuatan logam ini untuk menghasilkan bermacam-macam

    struktur metalurgi dan juga dalam memuaskan berbagai pemakaian.

    Besi tuang dalam modul ini meliputi :

    - besi tuang putih

    - besi tuang abu-abu

    - besi tuang lunak

    - besi tuang grafite speroidal (SG)

    1. Besi tuang putih (white cast iron)

    Besi ini mengandung kadar karbon paling banyak sekitar 2% yang

    6/27/2016 matakuliah: 1. PERUBAHAN METALURGI LAS

    dikombinasikan dengan besi dan dalam bentuk sementit yang keras dan rapuh.

  • 7/25/2019 Perubahan metalurgi las.pdf

    28/61

    http://ponimanmultin.blogspot.co.id/2010/11/1-perubahan-metalurgi-las.html 28/61

    dikombinasikan dengan besi dan dalam bentuk sementit yang keras dan rapuh.

    Besi tuang putih paling banyak dibuat sebagai tingkat pertama dalam

    memproduksi besi tuang jenis lainya seperti besi tuang lunak. Meskipun besi

    tuang putih mempunyai beberapa penggunaan industri secara langsung seperti

    bola dalam gilingan penghancur dan plat.

    Besi tuang putih tidak dapat dilas atau dimesin secara baik. Karena keuletan yang

    rendah, retak di daerah HAZ adalah tak dapat dielakan selama pengelasan.

    Besi Tuang

    Jenis paduan Komposisi Kemampuan Dilas PenggunaanBesi tuang putih digunakan untuk pembuatan besi lunak C : 2% - 2.6 %

    Si : 0.9 % - 1.4 %

    Mn : 0.25 % - 0.55 %

    P : max 0.18 %

    S : 0.05 % Dipertimbangkan tidak dapat dilas meskipun brazing perak dapat

    digunakan dengan baik bola gilingan penghancur

    lapisan atau plat dalam pengaduk semen

    nosel ekstrusi

    Pertimbangan khusus :

    Besi tuang putih tidak dapat digunakan dimana derajat keuletan diperlukan.Secara umum terlalu keras dan rapuh untuk proses permesinan atau pengelasan

    2. Besi tuang abu-abu (grey cast iron)

    Besi ini mengandung karbon antara 2% - 4 % dan digunakan secara luas.

    Karbon dalam besi tuang abu-abu paling banyak adalah dalam bentuk serpihan

    grafit dan tidak sebagai sementit seperti dalam besi tuang putih.

    Hal ini karena kadar silikon yang relatif tinggi dan kecepatan pendinginan yang

    sangat lambat selama proses pembuatan. Serpihan grafit ini yang memberikan

    kegagalan dalam besi tuang abu-abu dan kelihatannya seperti abu-abu, besi ini

    juga digu naka n seb aga i per eda m g etar an dan membua t besi tua ng abu -ab u idea l

    untuk dasar mesin-mesin yang berat. Silikon adalah unsur yang menaikan

    pembentukan grafit, tetapi sementit masih ada sepanjang dengan perlit dan ferit.

    Struktur ini akan bervariasi tergantung pada kadar karbon, persentase silikon dan

    kecepatan pendinginan.

    Besi tuang abu-abu mudah dimesin. Karena bentuk yang sederhana dan

    komplek, hal ini secara umum banyak didalam industri. Bagaimanapun besi tuang

    6/27/2016 matakuliah: 1. PERUBAHAN METALURGI LAS

    ini mempunyai kekuatan tarik dan keuletan yang rendah dibandingkan dengan

  • 7/25/2019 Perubahan metalurgi las.pdf

    29/61

    http://ponimanmultin.blogspot.co.id/2010/11/1-perubahan-metalurgi-las.html 29/61

    p y y g g g

    baja karbon rendah.

    Dalam pengelasan besi tuang abu-abu diperlukan kehati-hatian untuk menaikan

    semua kondisi yang membolehkan untuk menjaga struktur grafit. Pemanasan awal

    dan pendinginan yang pelan diperlukan. Pemanasan yang berlebih dapat

    menghabiskan silikon besi, meyebabkan untuk mengambil sifat-sifat yang sama

    pada besi tuang putih. Hal ini terutama dalam daerah HAZ dari las. Kawat isian

    dengan kadar silikon yang tinggi harus digunakan.

    Besi tuang abu-abuJenis paduan Komposisi Kemampuan Dilas Penggunaan

    Besi tuang abu-abu C : 2,5% - 4.0 %

    Si : hingga 3 %

    Mn : 0.5 % - 1.2 %

    P : hingga 1.0 %

    S : dibawah 0.15 % Dengan mudah dapat dilas, dihasilkan pemanasan awal dan

    pendinginan yang diawasi. - dasar mesin

    - blok mesin mobil

    - rumah pompa

    Pertimbangan khusus :

    Silikon tidak hanya membantu menaikan grafit, tetapi juga berperan sebagai

    pembuat deoksider, membuat kemungkinan penipisan selama pengelasan. Bahan

    isian kadar silikon yang tinggi akan membantu mengganti kekurangan ini. Phospor

    meningkatkan aliran dan membuat kemungkinan pengecoran lebih baik.

    3. Besi tuang lunak (malleable cast iron)

    Besi tuang jenis ini diproduksi dari perlakuan panas besi tuang putih.

    Batang besi tuang putih dimasukan dalam container dikelilingi oleh oksida besi

    dan pasir putih dan dipanaskan dalam dapur selama 8 hari pada temperatur

    sekitar 800C.

    Selama pendinginan yang sangat pelan (dari 750C), karbon dipisahkan dari

    sementit sebagai pa rtikel grafit yang tidak beraturan dan disebut karbon temper.

    Partikel ini dari karbon membolehkan pada struktur matrik (latar belakang) untuk

    bergerak tanpa kegagalan. Dengan besi tuang abu-abu kegagalan dapat terjadi

    dengan mudah melalui peningkatan serpihan, tetapi besi tuang lunak karbon

    6/27/2016 matakuliah: 1. PERUBAHAN METALURGI LAS

    dipisahkan untuk menghasilkan struktur yang lebih liat.

  • 7/25/2019 Perubahan metalurgi las.pdf

    30/61

    http://ponimanmultin.blogspot.co.id/2010/11/1-perubahan-metalurgi-las.html 30/61

    Jika dipanaskan dekat titik cair, besi jenis ini akan kembali pada besi tuang putih

    yang keras dan rapuh. Hal ini membuat pengelasan peleburan tidak mungkin

    meskipun pengelasan dengan brazing dapat dilakukan.

    Besi tuang

    Jenis paduan Komposisi Kemampuan Dilas Penggunaan

    Besi tuang lunak Sama dengan besi tuang putih meskipun beberapa besi

    mengandung jumlah tembaga dan molybdenum yang kecil dihasilkan, disebut besilunak paduan. tidak dapat dilas dengan peleburan.

    dianjurkan hanya dilas brazing - peralatan pipa

    - Clamp G

    -beberapa bagian mobil

    Pertimbangan khusus :

    Besi lunak paduan mengandung tembaga dan molybdenum yang mempunyai

    ketahanan terhadap korosi lebih baik dan kekuatan tarik yang lebih tinggi tetapi

    keuletannya menurun.

    Seperti semua besi lunak, besi ini tidak dapat dipanaskan pada titik pencairantanpa kembali pada besi putih.

    4. Besi tuang grafit spheroidal (SG)

    Besi tuang ini kadang-kadang mengarah seperti pada besi tuang nodular. Besi

    tuang grafit spheroidal mempunyai sifat-sifat yang sama dengan besi tuang lunak.

    Hanya sebelum penuangan ditambahkan magnesium. Hal ini menyebabkan grafit

    berbentuk bola-bola kecil atau spheroid yang lebih bulat dari pada dalam besi

    tuang lunak. Struktur ini dibentuk selama pengerasan, hal ini tidak dihasilkan

    dengan perlakuan panas.

    Besi tuang ini lebih kuat dari pada besi tuang abu-abu atau besi tuang lunak, dan

    membutuhkan waktu yang singkat untuk menghasilkan dan untuk alasan ini, besi

    tuang ini hampir diganti besi tuang abu-abu.

    Besi Tuang

    Jenis Paduan Komposisi Kemampuan Dilas Penggunaan

    Besi tuang grafit spheroidal (SG) biasa disebut sebagai besi tuang Nodular. Sama

    seperti besi tuang abu-abu dengan penambahan magnesium ( hingga 9 % )dan

    6/27/2016 matakuliah: 1. PERUBAHAN METALURGI LAS

    sulfur rendah(mak 0.015%) Dapat dilas dengan peleburan. Dapat digunakan

  • 7/25/2019 Perubahan metalurgi las.pdf

    31/61

    http://ponimanmultin.blogspot.co.id/2010/11/1-perubahan-metalurgi-las.html 31/61

    elektroda dan kawat khusus. Sama seperti besi lunak

    Pertimbangan khusus :

    Rekomendasi pabrik mengikuti dalam hal panas masuk dan bahan isian yang

    dipakai.

    E. Paduan Aluminium dan Tembaga Deoksidasi

    1. Paduan aluminium

    Aluminium ada lah loga m n on bes i ber war na per ak put ih yang disulin g dan

    dimurnikan dari bijih bauksit (bauxite).

    Bahan ini tahan terhadap korosi, non magnetik, mempunya berat sekitar 1/3 berat

    baja dan sangat baik sebagai konduktor listrik dan panas.

    Karena rentang yang luas dari sifat-sifat aluminium dan paduannya yang

    diinginkan, maka bahan non besi ini adalah paling banyak digunakan dalam

    industri teknik.

    Aluminium ada lah bah an yang luna k dan liat dan dipe rbo lehka n dap at dilun akan

    dengan diroll kedalam lembaran yang tipis, dibentuk menjadi kabel dan diekstrusikedalam bermacam-macam bentuk yang luas.

    Secara umum sifat-sifat aluminium dapat dimodifikasi dengan penambahan unsur-

    unsur lainnya dan atau dengan perlakuan panas yang sesuai pada penggunaan

    industri secara luas. Banyak perbedaan paduan aluminium komersial yang

    diperoleh dengan rentang yang luas pada perbedaan sifat, meskipun banyak

    kesamaan secara fisik, tetapi tidak dapat dikerjakan atau ditangani dalam cara

    yang sama. Mengikuti data teknik yang diberikan dalam bagian ini akan diberikan

    suatu indikasi jenis dan penggunaan aluminium dan paduannya.

    2. Klasifikasi paduan alumnium

    Paduan aluminium dibuat secara luas diklasifikasikan kedalam tujuh kelompok

    utama. Masing-masing kelompok paduan ditandai dengan nomor seri empat digit

    (1XXX s.d 7XXX) untuk menunjukan kandungan unsur utama bahan paduan.

    Seperti contoh dibawah ini, memungkinkan mengidentifikasi unsur utama dalam

    paduan dengan memberikan nomor pertama dalam sistem penandaan.

    6/27/2016 matakuliah: 1. PERUBAHAN METALURGI LAS

    Sistem Penandaan Paduan

  • 7/25/2019 Perubahan metalurgi las.pdf

    32/61

    http://ponimanmultin.blogspot.co.id/2010/11/1-perubahan-metalurgi-las.html 32/61

    Klasifikasi Nomor Aluminium Unsur Utama Bahan Dalam Paduan

    Seri 1000

    Seri 2000

    Seri 3000

    Seri 4000

    Seri 5000

    Seri 6000

    Seri 7000 Murni komersialTembaga

    Mangan

    Silikon

    Magnesium

    Silikon dan Magnesium

    Seng

    Sifat-sifat mekanik aluminium dapat ditingkatkan lebih jauh dengan pengerjaan

    dingin atau hardening dan tempering asalkan komposisi kelompok paduan akan

    merespon perlakukan panas.Sistem penandaan temper standar diberikan pada paduan aluminium dengan

    memberikan huruf yang menunjukan dasar tempering.

    Huruf dipisahkan dengan tanda penghubung dari sistem klasifikasi dan akan

    menunjukan tingkat perlakuan temper, hardening, p enguatan atau pelunakan

    paduan harus yang harus didukung.

    Sebagai contoh huruf berikut menandakan :

    O = perlakuan annealing

    H = tegangan dikeraskan

    T = perlakuan panas larutan

    Nomor setelah dasar temper menunjukan derajat yang dihasilkan dalam paduan

    dengan proses operasi yang spesifik. Batas pengekangan temper dari 0 dalam

    kondisi diannealing penuh sampai 8 kondisi diharden penuh.

    Sebagai contoh nomor berikut menunjukan :

    O = diannealing penuh (lunak)

    2 = paduan dalam kondisi diharden seperampatnya

    4 = paduan kondisi diharden setengahnya

    6/27/2016 matakuliah: 1. PERUBAHAN METALURGI LAS

    6 = paduan kondisi diharden tiga perempatnya

  • 7/25/2019 Perubahan metalurgi las.pdf

    33/61

    http://ponimanmultin.blogspot.co.id/2010/11/1-perubahan-metalurgi-las.html 33/61

    8 = paduan kondisi diharden penuh

    Contoh uraian menyeluruh sistem ini adalah sebagai berikut :

    F = difabrikasi

    O = dianealing

    H = diharden teganganya

    H1 = hanya diharden tegannya

    H2 = diharden teganganya diikuti dengan annealing yang terpisahH3 = diharden teganganya kemudian distabilkan

    W = perlakuan panas larutan, temper tidak stabil

    T = perlakuan panas larutan, temper stabil

    T2 = diannealing ( hanya bentuk tuang)

    T3 = perlakuan larutan diikuti oleh kerja dingin

    T4 = perlakuan larutan diikuti oleh aging alami dalam temperatur kamar.

    T5 = diaging tiruan setelah diquenching dari operasi kerja panas seperti

    penuangan atau ekstrusi

    T6 = perlakuan larutan diikuti aging

    T7 = perlakuan larutan, distabilkan untuk mengawasi pertumbuhan danpenyimpangan

    T8 = perlakuan larutan, kerja dingin, kemudian diaging

    T9 = perlakuan larutan, diaging kemudian dikerjakan dingin.

    1XXX Aluminium murni komersial

    Jenis paduan Komposisi Kemampuan Dilas Penggunaan Khusus

    Aluminium murni komer sial

    (seri 1XXX)

    Contoh :

    1050

    11001175

    1200

    1345 Aluminium kelas ini mengandung minimum 99.0 % sampai 9.75 % aluminium

    dan dikelompokan sebagai aluminium murni dalam alam. Batas kemampuan dilas

    kelas murni sempurna ke sangat baik tergantung pada proses pengelasan yang

    digunakan. Aluminium murni komersial secara luas digunakan untuk :

    6/27/2016 matakuliah: 1. PERUBAHAN METALURGI LAS

    - konduktor listrik.

    f il d l b k

  • 7/25/2019 Perubahan metalurgi las.pdf

    34/61

    http://ponimanmultin.blogspot.co.id/2010/11/1-perubahan-metalurgi-las.html 34/61

    - foil dalam pembungkus

    - reflektor

    - tubing / lembaran

    1.

    Pertimbangan khusus :

    Aluminium murni ada lah bah an yang tida k dap at dipe rlaku kan pan as, teta pikarena konduktifitas panas yang sangat baik, pemanasan dan atau arus yang

    lebih tinggi mungkin diperlukan ketika pengelasan pada ketebalan lebih besar dari

    12 mm.

    2XXX Paduan aluminium

    Jenis paduan Komposisi Kemampuan dilas Penggunaan khusus

    Paduan aluminium / tembaga (seri 2XXX)

    Contoh :

    2011

    20142017

    2124

    2618 Mengandung tembaga antara 2.6 % sampai 6.0% sebagai unsur utama

    paduan, Kadar sisanya adalah aluminium. Batas kemampuan dilas paduan ini dari

    sedang sampai tidak direkomendasikan. Beberapa kelas dengan kadar tembaga

    lebih rendah dapat dilas tetapi paduan ini tidak dirancang untuk fabrikasi dengan

    pengelasan. Pemakaian khusus untuk kelompok ini :

    - kerangka/ panel truk.

    -peralatan pesawat terbang

    - rivet dan fastener yang dapat diharden

    2.

    Pertimbangan khusus :

    Paduan aluminium tembaga adalah dapat diperlakukan panas dan tidak cocok

    untuk pengelasan yang dapat menurunkan kekuatan dan resiko retak.

    6/27/2016 matakuliah: 1. PERUBAHAN METALURGI LAS

  • 7/25/2019 Perubahan metalurgi las.pdf

    35/61

    http://ponimanmultin.blogspot.co.id/2010/11/1-perubahan-metalurgi-las.html 35/61

    3XXX Paduan Aluminium

    Jenis paduan Komposisi Kemampuan Dilas Penggunaan Khusus

    Paduan Aluminium / mangan

    (seri 3XXX)

    Contoh :

    3033

    30043005

    3105

    Kelompok paduan aluminium ini mengandung antara 0.50 % sampai 1.2 %

    mangan sebagai unsur utama paduan. Kadar sisanya aluminium. Kebanyakan

    paduan dengan mudah dapat dilas menggunakan proses peleburan dan brazing.

    Aluminium jenis ini palin g ban yak digu nak an untu k :

    - peralatan memasak

    - peralatan penyimpan,

    dan penanganan kimia

    makanan- bejana tekanan

    - pengatapan

    Pertimbangan khusus :

    Digunakan secara luas untuk tujuan umum dan tidak dapat diperlakuan panas .

    4XXX Paduan aluminium

    Jenis Paduan Komposisi Kemampuan Dilas Penggunaan Khusus

    Paduan aluminium silikon

    (seri 4XXX)

    Contoh :4043

    4045

    4343

    Paduan aluminium ini menganduing antara 5% sampai 12% silikon sebagai unsur

    utama paduan dan sisanya adalah aluminium. Dengan mudah dilas mengunakan

    proses fashion dan brazing Paduan aluminium ini digunakan untuk :

    6/27/2016 matakuliah: 1. PERUBAHAN METALURGI LAS

    - batang pengelasan dan kawat

    bahan pelapis permukaan lembaran

  • 7/25/2019 Perubahan metalurgi las.pdf

    36/61

    http://ponimanmultin.blogspot.co.id/2010/11/1-perubahan-metalurgi-las.html 36/61

    - bahan pelapis permukaan lembaran

    - pemakaian arsitektur

    - peralatan kimia dan makanan

    3.

    Pertimbangan khusus :

    Tidak dapat diperlakuan panas, batas paduan dapat dikerjakan diharden tetapi

    memperlihatkan kemampuan dilas yang baik .

    5XXX Paduan aluminium

    Jenis paduan Komposisi Kemampuan Dilas Penggunaan Khusus

    Paduan magnesium / aluminium

    (seri 5XXX)

    Contoh :

    5055

    5050

    5356

    54575657 Paduan aluminium ini mengandung antara 0.8 % sampai 5. 1 % magnesium

    sebagai unsur utama paduan, sisanya aluminium Paduan ini dikarakteristikan oleh

    kemampuan dilas yang baik dan kekuatan yang cukup. Dapat dilas menggunakan

    semua proses las peleburan dan las tahanan tetapi tidak direkomendasikan

    menggunakan proses oksiasetilin. Paduan aluminium ini digunakan untuk :

    - ekstrusi arsitek

    - konstruksi bangunan

    kapal

    - kawat pengelasan

    - tabung gas dan oli- pesawat terbang.

    4.

    Pertimbangan khusus :

    Tidak dapat diperlakukan panas, tidak memerlukan perhatian khusus kecuali

    untuk membatasi jumlah kerja dingin yang dibentuk.

    6/27/2016 matakuliah: 1. PERUBAHAN METALURGI LAS

    6XXX Paduan Aluminium

  • 7/25/2019 Perubahan metalurgi las.pdf

    37/61

    http://ponimanmultin.blogspot.co.id/2010/11/1-perubahan-metalurgi-las.html 37/61

    6XXX Paduan Aluminium

    Jenis Paduan Komposisi Kemampuan Dilas Penggunaan Khusus

    Paduan magnesium /silikon aluminium

    (seri 6XXX)

    Contoh :

    6005

    6061

    61625457

    6463 Paduan aluminium ini mengandung antara 0.50 % sampai 1.3 % magnesium

    dan 0.40% sampai 1.4 % silikon sebagai unsur utama sisanya keseimbangan

    komposisi aluminium. Paduan ini dengan mudah dapat dilas dengan proses,

    peleburan, tahanan dan brazing. Paduan aluminium ini digunakan untuk :

    - container gas cair

    - pintu dan kerangka

    jend ela ban gun an

    - furnitur / atau raiiling

    - ditampilkan padapermukaan aluminium

    murni untuk menaikan

    ketahanan terhadap

    korosi.

    5.

    Pertimbangan khusus :

    Dapat dilakukan perlakukan panas, memperlihatkan kekuatan yang sedang,

    keuletan dan kemampuan dilas. Pengelasan peleburan dengan proses

    pengelasan oksiasetilin tidak direkomendasikan.

    7XXX Paduan aluminium

    Jenis Paduan Komposisi Kemampuan Dilas Penggunaan Khusus

    Paduan seng / aluminium

    (seri 7XXX)

    Contoh :

    7001

    6/27/2016 matakuliah: 1. PERUBAHAN METALURGI LAS

    7072

    7079

  • 7/25/2019 Perubahan metalurgi las.pdf

    38/61

    http://ponimanmultin.blogspot.co.id/2010/11/1-perubahan-metalurgi-las.html 38/61

    7079

    7178 Paduan aluminium ini mengandung antara 1.0 % sampai 7.4 % seng

    sebagai unsur utama paduan. Sisanya aluminium Paduan aluminium ini tidak

    direkomendasikan untuk pengelasan. Paduan aluminium ini digunakan secara

    luas untuk :

    - peralatan pesawat

    terbang.

    6.Pertimbangan khusus :

    Dapat diperlakukan panas, dapat dilas tetapi tidak dirancang untuk fabrikasi yang

    mudah seperti kelompok yang tidak dapat diperlakukan panas.

    2. Tembaga deoksidasi

    Tembaga murni adalah logam non besi berwarna oranye yang secara luas

    digunakan dalam bentuk bukan paduan, untuk penggunaan listrik dan pemindah

    panas.Tembaga adalah lunak, sangat liat dan mempunyai ketahanan yang besar

    pada cuaca dan kondisi kimia.

    Tembaga sempurna dalam keuletan, membolehkan pada logam dibentuk tanparetak dengan mudah. Kekuatan mekanik ini dapat dinaikan oleh kerja dingin atau

    bahan paduan denga unsur yang lainnya.

    Banyak tembaga yang digunakan secara umum, tetapi tembaga deoksidasi

    adalah yang terbanyak digunakan sebagai fabrikasi dan tujuan pengelasan.

    Selama pembuatan, oksidasi oksigen tembaga dihilangkan dari logam cair dengan

    penambahan jumlah yang kecil ( 0.02 % sampai 0.05 %) pospor yang mendukung

    sebagai deoksidan untuk mencegah pengaruh bahaya gas dan peningkatan

    oksida kuningan(Cu2O) selama pengelasan.

    Perlakuan ini memberikan tembaga deoksidasi karakteristik pengelasan dan

    brazing lebih baik dari kelas lainya.

    Tembaga deoksidasi

    Jenis paduan Komposisi Kemampuan Dilas Penggunaan Khusus

    Tembaga deoksidasi (pospor) Mengandung sedikit tambahan (0.02 sampai 0.05

    % pospor ) sebagai deoksidasi sisa untuk menurunkan pengaruh yang berbahaya

    dari gas selama pengelasan. Bahan ini mudah dilas difusi dan brazing

    6/27/2016 matakuliah: 1. PERUBAHAN METALURGI LAS

    mengunakan proses pengelasan yang paling banyak. Batang diatas 3 mm dalam

    ketebalan mungkin membutuhkan diperlakuan panas untuk menyakinkan terjadi

  • 7/25/2019 Perubahan metalurgi las.pdf

    39/61

    http://ponimanmultin.blogspot.co.id/2010/11/1-perubahan-metalurgi-las.html 39/61

    g p p y j

    peleburan. Paduan aluminium ini digunakan untuk :

    - tabung untuk plambing

    - lembaran untuk atap

    dan arsitek

    - bejana dilas

    - pemindah panas

    7.

    Pertimbangan khusus :

    Tembaga deoksidasi adalah secara normal diberikan dalam kondisi kerja panas

    (dianealing). Ini sangat lunak dan liat, tetapi akan menjadi konduktifitas panas

    yang baik, diperlukan pemanasan awal untuk meyakinkan sambungan yang

    benar.

    3. ALIRAN PANAS DAN PERLAKUAN PANAS PADA LAS

    Tujuan

    Untuk mengetahui prosedur, batas temperatur dan alasan perlakuan panas dalam

    las seperti :

    - perpindahan panas

    - pembebasan panas pada pengelasan

    - pengaruh panas masuk

    - kecepatan pendinginan

    - temperatur pemanasan awal

    - normalising- annealing

    - pembebasan tegangan (stress relieving)

    - quenching dan tempering

    - perhitungan pemanasan awal / panas masuk

    A. Aliran Pana s dan Perla kuan Pana s

    6/27/2016 matakuliah: 1. PERUBAHAN METALURGI LAS

    Semua proses pengelasan akan menghasilkan temperatur yang tinggi. Logam

    yang dipanaskan sampai titik cair dapat merubah struktur metalurginya, begitu

  • 7/25/2019 Perubahan metalurgi las.pdf

    40/61

    http://ponimanmultin.blogspot.co.id/2010/11/1-perubahan-metalurgi-las.html 40/61

    juga dala m p eng elas an akan mempen gar uhi kualit as loga m in duk dan lasa n .

    Derajat kemungkinan perubahan tidak hanya disebabkan oleh temperatur yang

    dicapai, tetapi juga oleh volume panas yang masuk. Proses pengelasan yang

    berbeda, akan menghasilkan temperatur maksimum dan jumlah panas masuk

    yang bervariasi. Pada pengelasan dengan oksiasetilin, temperatur yang

    dihasilkan lebih rendah dari pengelasan GMAW (las MIG / MAG) atau GTAW (las

    TIG), panas masuk pada proses pengelasan dengan oksiasetilin akan

    menghasilkan struktur butiran kasar yang lebih banyak.

    Faktor temperatur yang mempengaruhi kualitas pada las meliputi :

    - kemampuan logam untuk memindahkan panas

    - kecepatan hilangnya panas dari pengelasan

    - jumlah panas masuk

    - kecepatan pendinginan

    - pemanasan awal (pre-heating)

    - pengawasan temperatur interrun

    - normalising

    - pembebasan tegangan (stress relieving)

    Prosedur perlakuan panas lainnya yang harus dipertimbangkan adalah :

    - annealing

    - quenching dan tempering

    1. Perpindahan panas (heat transfer)

    Panas berpindah dari tempat yang mempunyai temperatur lebih tinggi ke tempat

    dimana temperaturnya lebih rendah. Proses perpindahan panas dalam alam

    dapat terjadi dalam tiga cara :

    - radiasi- konveksi

    - konduksi

    Radiasi adalah proses perpindahan panas dengan cara gelombang panas melalui

    udara terbuka. Contoh yang paling banyak dari proses ini adalah panas yang kita

    rasakan langsung dari matahari melalui udara terbuka.

    Semua benda yang dipanasi dengan kuat akan mengeluarkan radiasi panas,

    6/27/2016 matakuliah: 1. PERUBAHAN METALURGI LAS

    untuk itu selama melakukan pengelasan kulit dan mata kita memerlukan

    perlindungan dari radiasi panas pengelasan.

  • 7/25/2019 Perubahan metalurgi las.pdf

    41/61

    http://ponimanmultin.blogspot.co.id/2010/11/1-perubahan-metalurgi-las.html 41/61

    Konveksi adalah proses perpindahan panas yang terjadi melalui cairan. Cairan

    yang dipanaskan akan berpindah sebagai muai panas dan menjadi kurang padat.

    Cairan yang lebih dingin akan berpindah menggantikannya, sehingga akan terjadi

    siklus gerakan yang tetap.

    Selama pengelasan perindahan secara konveksi dapat terjadi dalam las, tetapi

    karena logam mencair dalam waktu yang singkat, maka perpindahan panas

    secara konveksi tidak begitu berarti.

    Konduksi adalah perpindahan panas melalui benda padat. Tempat yang terdekat

    dengan sumber panas, akan mendinginkan sumber panas tersebut.

    Kecepatan perpindahan panas (koefisien konduktifitas panas) logam bervariasi

    untuk logam dan paduan yang berbeda.

    Beberapa logam berikut ini disusun menurut kecepatan konduktifitas panasnya

    dari yang cepat ke yang lambat :

    1. Tembaga

    2. Aluminium

    3. Magnesium

    4. Seng5. Besi

    6. Timah

    7. Nickel

    2. Hilangnya panas pengelasan .

    Pembebasan panas pada las baja karbon akan lebih lambat dari pada las

    tembaga.

    Logam yang memindahkan panas dengan cepat akan sukar untuk dilas.

    Pengerasan yang cepat dari las karena kehilangan panas yang cepat dapat

    menghasilkan perubahan metalurgi yang merusak dan retak bilamana penetrasidan peleburan akan lebih sukar dicapai.

    Baja karbon termasuk mempunyai kecepatan perpindahan panas yang rendah,

    pembebasan panas las melalui logam induk terjadi pada kecepatan yang tetap.

    Bentuk pembebasan panas selama pengelasan pada plat adalah menyerupai

    bentuk air yang ditimbulkan oleh baling-baling kapal. Panas pada kawah tidak

    mempunyai waktu untuk menyebar dalam daerah las yang menyeluruh, panas

    6/27/2016 matakuliah: 1. PERUBAHAN METALURGI LAS

    akan dihilangkan pada tempat yang lebih luas. Distribusi panas yang tidak

    seimbang akan meningkatkan ketidak seimbangan distribusi pemuaian dan

  • 7/25/2019 Perubahan metalurgi las.pdf

    42/61

    http://ponimanmultin.blogspot.co.id/2010/11/1-perubahan-metalurgi-las.html 42/61

    menghasilkan distorsi (penyimpangan) dan tegangan sisa.

    Bentuk hilanganya panas dari las tumpul baja karbon

    3. Pengaruh panas masuk

    Pengaruh panas masuk terhadap kualitas las adalah besar. Prosedur pengelasan

    harus dibuat dengan memperhatikan proses pengelasan yang digunakan dan

    kemungkinan perlakuan panas yang diperlukan.

    Panas yang masuk selama pengelasan dapat menimbulkan :

    - penyimpangan (distorsi)

    - tegangan sisa

    - keretakan logam las

    - keretakan logam induk

    - keretakan daerah pengaruh panas

    - pertumbuhan butiran

    - perpindahan karbon

    - pengerasan (hardening).

    Masalah-masalah yang ditimbulkan tersebut, mungkin disebabkan oleh :

    - jenis bahan yang dilas

    - ketebalan bahan

    - proses pengelasan

    - ukuran alur las relatif terhadap ketebalan bahan

    - jumlah jalur dalam sambungan

    - temperatur plat sebelum mulai pengelasan

    Selama pengelasan, kecepatan pemanasan dan pendinginan secara umum tinggi

    dengan pengerasan logam las dan pendinginan yang cepat dari kondisi yang

    sangat panas. Pendinginan yang cepat disertai dengan penyusutan yang cepat ,dapat menyebabkan retak penyusutan (retak garis tengah) dalam las yang dalam

    dan sempit. Daerah pengaruh panas akan menjadi pokok masalah pada batas

    temperatur perlakuan panas. Pertumbuhan butiran dan pengerasan mungkin

    terjadi pada daerah HAZ yang menjadi terpanas.

    Bentuk las yang membolehkan pengerasan tegangan pada pemusatan pusat las

    6/27/2016 matakuliah: 1. PERUBAHAN METALURGI LAS

    4. Kecepatan pendinginan

  • 7/25/2019 Perubahan metalurgi las.pdf

    43/61

    http://ponimanmultin.blogspot.co.id/2010/11/1-perubahan-metalurgi-las.html 43/61

    Pengaruh kecepatan pendinginan pada kualitas las akan tergantung pada

    komposisi kimia logam induk dan kemampuan dikeraskan. Baja karbon dan baja

    paduan karbon-mangan dengan kadar karbon sama dengan 0.3% atau lebih

    tinggi, dapat mempunyai kekerasan yang secara berarti dapat dirubah dengan

    pemanasan dan pendinginan yang cepat.

    Auste nit aka n terb ent uk dala m baja pad a tempe ratu r pen gela san dan aka n

    berubah bentuk ke martensit jika kecepatan pendinginan cukup cepat. Bagian

    yang tipis pada logam dapat mempunyai pengaruh quenching dalam las dan

    kehilangan panas dapat meyebabkan pengerasan pada daerah pengaruh panas.

    Jika digunakan proses panas masuk yang rendah, seperti perpindahan busur

    pendek GMAW, retak pada bagian tebal karena kehilangan panas yang cepat

    adalah biasa.

    Kecepatan pendinginan harus dipertimbangkan dengan memperhatikan proses

    yang digunakan dan kemampuan dikeraskan dari logam yang dilas.

    5. Pemanasan awal

    Pemanasan awal akan memperlambat kecepatan pendinginan las.Dengan memperlambat kecepatan pendinginan, kemampuan dikeraskan baja

    yang telah dipanaskan pada temperatur austenit tidak berubah bentuk kedalam

    martensit.

    Pemanasan awal juga menurunkan kemungkinan retak dari penyusutan

    tegangan.

    Dalam menentukan temperatur pemanasan awal harus memperhatikan :

    - proses pengelasan

    - pemakaian dan komposisi kimia logam induk

    - ketebalan bahan

    - kompleksitas (geometri ) sambungan.

    6. Pengawasan temperatur Interrun

    Pemeliharaan temperatur pemanasan awal pada sambungan alur banyak adalah

    perlu, panas yang hilang khususnya dalam sambungan yang panjang dapat

    terjadi. Pengawasan temperatur harus dilakukan dan pemanasan kembali

    dilakukan jika diperlukan.

    6/27/2016 matakuliah: 1. PERUBAHAN METALURGI LAS

    Alat pen guk ur tempe ratu r yang biasa digu naka n dala m me ngu kur tempe ratu r

    interrun adalah :

    itif t t

  • 7/25/2019 Perubahan metalurgi las.pdf

    44/61

    http://ponimanmultin.blogspot.co.id/2010/11/1-perubahan-metalurgi-las.html 44/61

    - crayon sensitif temperatur

    - termokopel

    - pirometer

    Temperatur pemanasan awal dan interrun biasanya kurang dari 400C.

    7. Annealing

    Anne aling pen uh dilak ukan unt uk membua t kond isi loga m k emba li luna k. Untu k

    baja karbon hal ini sama seperti pada normalising.

    Baja dipanaskan hanya diatas batas temperatur kritis dan didinginkan secara

    pelan dalam dapur (furnace).

    Anne aling mungk in dilaku kan pad a baja unt uk menu run kan keke rasa n dan

    meningkatkan kemampuan dimesin dan sifat-sifat kerja dingin. Jika logam non

    besi diannealing, secara umum menuju pada pengkristalan kembali. Annealing

    biasanya dilakukan pada paduan non besi untuk menghilangkan pengaruh pada

    kerja dingin atau kekerasan. Hal ini mungkin diperlukan pada beberapa bahan

    untuk mencegah terjadinya retak selama pengelasan.

    8. Normalising

    Seperti yang dibicarakan dalam bab pertama, ukuran butiran las daerah

    pengaruh panas dapat lebih besar dari pada logam induk. Kondisi ini akan

    mempengaruhi kekuatan sambungan.

    Normalising adalah perlakuan panas pada las yang sewaktu-waktu diterapkan

    pada baja karbon dan baja paduan rendah untuk memperbaiki struktur butiran

    supaya kembali pada ukuran normal yang seragam.

    Baja karbon dan baja paduan rendah dinormalising dengan pemanasan hanya

    diatas batas temperatur kritis, diikuti dengan pendinginan dalam udara. Batas

    temperatur kritis akan bervariasi tergantung pada kadar karbon dalam baja.Mengacu pada tujuan secara umum, batas temperatur kritis untuk baja dengan

    kadar karbon 0.25% adalah sekitar 723C 820C.

    9. Pembebasan tegangan.

    Tegangan sisa dapat dihasilkan dari pemuaian dan penyusutan selama

    pengelasan. Dalam struktur yang dilas pada tegangan dalam pelayanan seperti

    6/27/2016 matakuliah: 1. PERUBAHAN METALURGI LAS

    boiler dan bejana tekanan, kondisi ini dapat menimbulkan kegagalan pelayanan.

    Pembebasan tegangan adalah diharuskan dalam bejana tekanan dan struktur

    kritis lainnya

  • 7/25/2019 Perubahan metalurgi las.pdf

    45/61

    http://ponimanmultin.blogspot.co.id/2010/11/1-perubahan-metalurgi-las.html 45/61

    kritis lainnya.

    Pembebasan tegangan pada baja, struktur yang dilas perlu dipanaskan pada

    temperatur dibawah batas kritis dan ditahan pada temperatur ini selama 1 jam

    untuk tiap 25 mm ketebalan logam, kemudian didinginkan secara pelan.

    Temperatur pembebasan tegangan untuk baja karbon sekitar 580C - 620C.

    Pembebasan tegangan secara ideal yang paling baik dilakukan menggunakan

    dapur (furnace), meskipun barang seperti bejana atau struktur yang besar tidak

    dapat ditampung dalam kasus ini, pemanasan menggunakan pembakar gas atau

    alat pemanas listrik sering digunakan. Tanda permintaan yang berhubungan

    dengan tempat yang dipanaskan harus dengan ketat diikuti. Dalam keadaan

    khusus, pemilihan pemanasan dari las dan logam induk yang berdekatan mungkin

    diperbolehkan.

    Baja yang dinormalising atau dianealing, tegangan sisanya akan dihilangkan

    selama perlakuan ini.

    10. Quenching dan tempering

    Baja dengan kadar karbon lebih dari 0.4 % dapat dikeraskan (hardened) jika

    didinginkan dengan cepat (quenched) dari temperatur diatas batas kritis.

    Kadar karbon yang lebih tinggi, tingkat kemungkinan kekerasan lebih besar.

    Baja yang dikeraskan dengan pengerasan quench adalah didinginkan

    menggunakan air, minyak atau udara. Pemilihan media pendingin dipengaruhi

    oleh kadar karbon, kadar paduan dan kecepatan pendinginan. Bersamaan

    dengan ini akan menentukan derajat kekerasan. Air akan menghasilkan

    quenching tercepat dan udara terlambat.

    Baja karbon lebih tinggi dan paduan yang didinginkan terlalu cepat mungkin

    menimbulkan retak quenching, yang membuat komponen ini tidak cocok pada

    fungsi yang diharapkan.Baja yang dikeraskan dengan quenching secara umum akan keras dan rapuh.

    Untuk membuat bahan ini dapat melayani fungsinya, selanjutnya diperlukan

    tempering dan perlakuan panas.

    Untuk menemper logam yang dikeraskan, diperlukan pemanasan kembali yang

    biasanya dalam batas 200C - 650C dan didinginkan untuk menghilangkan

    beberapa kekerasan. Ini akan membuat komponen menjadi lebih kuat dan kurang

    6/27/2016 matakuliah: 1. PERUBAHAN METALURGI LAS

    dalam kegagalan pelayanan.

    Komponen khusus yang diquenching dan ditempering adalah :

    peralatan tangan (pahat pelubang)

  • 7/25/2019 Perubahan metalurgi las.pdf

    46/61

    http://ponimanmultin.blogspot.co.id/2010/11/1-perubahan-metalurgi-las.html 46/61

    - peralatan tangan (pahat, pelubang)

    - pegas

    - cetakan mesin

    B. Batas Temperatur Perlakuan Panas Las Pada Baja Karbon

    1. Batas temperatur kritis

    Batas temperatur kritis adalah batas temperatur dalam struktur baja untuk

    mengalami perubahan fase pada austenit. Pendinginan yang pelan dari

    temperatur ini diperlukan untuk menyediakan waktu yang cukup bagi karbon agar

    dapat keluar dari austenit dan kembali pada kondisi aslinya. Pendinginan yang

    dipercepat dapat menimbulkan pengerasan logam.

    Batas temperatur kritis untuk baja karbon rendah berkisar antara 723C

    (temperatur kritis bawah) - 820C(temperatur kritis atas).

    Bilamana temperatur kritis bawah tetap sama untuk semua baja karbon,

    temperatur kritis atas akan bervariasi sesuai dengan kadar kabon baja. Kadar

    karbon yang lebih rendah mempunyai temperatur kritis atas lebih tinggi.

    Batas temperatur pembebasan tegangan untuk baja karbon adalah 580C -

    620C dan ini dibawah temperatur kritis bawah.

    Batas temperatur normalising (tergantung komposisi dalam baja) adalah antara

    820C -980C. Temperatur yang digunakan harus diatas temperatur kritis atas.

    C

    Titik Cair

    6/27/2016 matakuliah: 1. PERUBAHAN METALURGI LAS

  • 7/25/2019 Perubahan metalurgi las.pdf

    47/61

    http://ponimanmultin.blogspot.co.id/2010/11/1-perubahan-metalurgi-las.html 47/61

    Temperatur kamar

    Batas temperatur perlakuan panas baja karbon

    2. Menentukan temperatur pemanasan awal baja karbon.

    6/27/2016 matakuliah: 1. PERUBAHAN METALURGI LAS

    Faktor-faktor yang mempengaruhi temperatur pemanasan awal pada sambungan

    las baja karbon adalah :

    - kadar karbon dalam baja

  • 7/25/2019 Perubahan metalurgi las.pdf

    48/61

    http://ponimanmultin.blogspot.co.id/2010/11/1-perubahan-metalurgi-las.html 48/61

    kadar karbon dalam baja

    - ketebalan sambungan yang dilas

    - panas masuk selama proses pengelasan dan jenis yang dipakai.

    3. Persamaan karbon pada baja

    Baja dengan kadar karbon lebih tinggi, mempunyai kemampuan dikeraskan yang

    lebih besar. Baja menjadi lebih keras, khususnya pada sambungan las, menjadi

    kurang fleksibel. Beberapa peningkatan dalam kekerasan (hardness) dan

    kerapuhan (britleness) akan meningkatkan kemungkinan retak pada HAZ.

    Penge