Top Banner

of 13

pertumbuhan jombang

Jan 07, 2016

Download

Documents

Taufiq Doank

pertumbuhan ekonomi kabupaten jombang
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • PENENTUAN STRATEGI PENGEMBANGAN SUB SEKTOR EKONOMI UNGGULAN DI KABUPATEN JOMBANG DENGAN PENDEKATAN METHODE LOCATIEN QUOTIEN DAN

    ANLYTICAL HIRARCHY PROCESS ( AHP ).

    Hindar Wibowo, Udi Subakti Ciptomulyono, dan Moses Laksono Singgih

    Program Magister Teknik Studi Pembangunan Arsitek

    Institut Teknologi Sepuluh Nopember ITS Surabaya

    Kampus, ITS Sukolilo, Surabaya Indonesia 6011

    Email : [email protected]

    Abstrak

    Salah satu tujuan kebijakan regional Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang adalah

    meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat secara adil dan

    merata.Oleh sebab itu perlu adanya perencanaan pembangunan yang optimal dengan fokus pada sub

    sektor ekonomi unggulan, sektor tersebut harus didukung dengan PDRB cukup tinggi serta mampu

    menyerap tenaga kerja yang banyak. Dengan menetapkan strategi pembangunan berdasarkan sektor

    ekonomi unggulan, strategi pengembangan sub sektor ekonomi unggulan diharapkan mengembangkan

    pertumbuhan ekonomi lebih optimal sehingga tecapai tujuan pembangunan daerah.

    Dalam penelitian ini akan dikaji bagaimana menentukan sektor basis ekonomi, sub sektor ekonomi yang diunggulkan dari sektor basis ekonomi terpilih berdasarkan kriteria pembangunan secara umum. Selanjutnya ditentukan strategi prioritas pengembangan sub sektor ekonomi yang diunggulkan yang bisa dikembangkan di Kabupaten Jombang.

    Penelitian ini mengusulkan sub sektor unggulan terpilih berdasarkan kriteria ekonomi, strategiks, sosial, dan pembangunan yang berwawasan lingkungan. Wilayah penelitian ini di Kabupaten Jombang, dengan menggunakan data kuantitatif PDRB Jawa Timur dan PDRB Kabupaten Jombang, dan data kualitatif dengan menggunakan informasi dari pengambil kebijakan dari instansi pemerintah terkait. Metode penelitian yang digunakan adalah Location Quotion, Analytical Hirarchy Process ( AHP ) dan Analisis SWOT.

    Dari penelitian ini akan diperoleh perumusan strategi pengembangan sub sektor ekonomi unggulan di Kabupaten Jombang.

    Kata kunci: Penentuan Strategi Pengembanagn Sub Sektor Ekonomi

    Unggulan, LQ, AHP, dan SWOT.

  • PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Pembangunan bertujuan untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan secara adil dan merata juga meningkatkan pelayanan kesempatan kerja serta kestabilan ekonomi. Sasaran kemakmuran yaitu kemakmuran wilayah maupun kemakmuran masyarakat.

    Walaupun pertumbuhan ekonomi cenderung naik akan tetapi selama sepuluh tahun struktur ekonomi belum banyak bcrubah. Dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Jombang masih mengalami keterbatasan dan kendala kendala antara lain membutuhkan dana cukup besar sementara dana yang tersedia terbatas, sumber daya terbatas, penyebaran sektor yang belum merata dan baik dalam perencanaan ekonomi masih belum jelas ditinjau dari metodologi yang benar seperti mengembangkan sektor yang, kurang tepat dan tidak terukur sehingga arah pembangunan sektoralnya meleset.

    Tujuan Penelitian

    Menentukan sektor ekonomi basis dalam mengembangkan ekonomi daerah kabupaten jombang.

    Menentukan prioritas sub sektor ekonomi yang diunggulkan dengan memperhatikan kriteria-kriteria pembangunan ekonomis secara umum.

    Menentukan strategi pengembangan sub sektor ekonomi yang diunggulkan kabupaten Jombang.

    Manfaat Penelitian

    Sebagai kajian untuk membantu Pemerintah Daerah dalam rangka kebijakan pengembangan sektor ekonomi di Kabupaten Jombang.

    Memberikan arahan / rekomendasi bagi Pemerintah Daerah pengembangan sektor ekonomi di Kabupaten Jombang.

    Memberikan arahan konsep dan metodologi untuk mencari dan strategi sektor ekonomi unggulan basis potensi di Kabupaten Jombang.

    Lingkup Penelitian

    a) lingkup wilayah Lingkup wilayah penelitian ini hanya dibatasi pada kebijakan pengembangan sektor

    ekonomi di Kabupaten Jombang. b) Lingkup bahasan

    Substansi penelitianini hanya dibatasi pada kebijakan pengembangan sektor ekonomi di kabupaten Jombang.

    Pemilihan prioritas pengambilan sektor-sektor usaha potensial dilakukan dengan mempertimbangkan kebijaksanaan Pemda Kabupaten Jombang.

    Kerangka Penelitian

  • Kerangka Penelitian adalah alur pengerjaan dari suatu penelitian dari

    awal hingga akhir.

    PENENTUAN STRATEGI KEBIJAKAN SUB SEKTOR EKONOMI UNGGULAN DI KABUPATEN JOMBANG

    DENGAN PENDEKATAN METHODE LOCATION QUOTION DAN ANALYTICAL HIRARCHY PROCESS

    Latar Belakang

    Penentuan Kebijakan pengembangan prioritas sub sektor belum mendalam Dana pemerintah terbatas Diperlukan Pengembangan sub sektor unggulan Perumusan Masalah

    Bagaimana menentukan sub sektor ekonomi unggulan basis sebagai prioritas pengembangan Bagaimana Menentukan strategi Kebijakan pengembangan sub sektor ekonomi unggulan basis yang bisa sesuai dengan kondisi

    Jombang

    Tujuan Penelitian

    Menentukan sektor prioritas dalam mengembangkan ekonomi daerah Kab.Jombang dengan dasar evaluasi pilihan sektor basis.

    Kepustakaan:

    Buku buku literatur Jurnal

    Pengumpulan Data

    Data sekunder : PDRB, Susenas, Renstra Kab. Jombang, RPJPD 2005-2025 Kab. Jombang

    Data Primer : Data Survey Responden

    Analisis SWOT

    Elemen-elemennya : S( Strengths/ kekuatan ), W (Weaknesses/kelemahan/ masalah), O(Opportunities/kesempatan/peluang),

    T( Threats/ ancaman/ hambatan)

    Pendekatan / Model Analisis :

    a) Melakukan review terhadap teori LQ >1 sektor basis , LQ < 1 sektor non basis dan LQ=1 b)Mengumpulkan data sekunder berupa data tercukupi sektor tertentu PDRB Kab.Jombang dan PDRB Propinsi d) Setelah didapatkan sector basis dengan LQ > 1 Jawa Timur terbesar kemudian dicari sub sector unggulan c)Mencari sektor Basis dengan menggunakan e) Untuk mencari sub sector unggulan dengan AHP LQ sebagai berikut :

    LQ = rii

    r EExEE // i) Penyusunan Hierarki dengan menentukan kriteria, sub kriteria

    irE = PDRB sektor i di daerah r dan alternatif

    iE = PDRB sektor i di wilayah penelitian ii) Penetapan Prioritas , dengan nilai peringkat tertinggi E = PDRB wilayah penelitian iii) Konsistensi , dengan syarat Nilai Konsistensinya harus 10 %

    Er = PDRB total daerah r atau kurang

    Pengembangan Strategi Sub Sektor ekonomi Unggulan

  • Hasil dan Pembahasan

    Tabel Location quotion ( LQ ) Sektor ekonomi Tahun 2009 di Kabupaten Jombang

    Sektor PDRB Jatim PDRB Jombang

    LQ Keterangan

    1. Pertanian

    2.Pertambangan&Penggalian

    3.Industri Penglahan

    4. Listrik Gas dan Air bersih

    5.Bangunan

    6.Perdagangan,Hotel&Restoran

    7.Pengangkutan&Komunikasi

    8.Keuangan,Persewaan&Jasa

    Perusahaan

    9.Jasa Jasa

    112,163,509.09

    14,834,942.32

    191,878,803.44

    12,463,640.10

    23,292,444.27

    201,415,137.48

    38,932,217.82

    32,559,698.60

    56,690,541.12

    3,704,314.69

    177,216.67

    1,487,150.16

    128,756.65

    319,771.82

    4,293,503.71

    470,676.32

    466,926.40

    1,403,182.20

    1.81

    0.66

    0.43

    0.57

    0.75

    1.17

    0.66

    0.79

    1.36

    Basis

    Non Basis

    Non Basis

    Non Basis

    Non Basis

    Basis

    Non Basis

    Non Basis

    Basis

    Total 684,230,934.24 12,451,498.62

    Dari Tabel Terlihat nilai LQ lebih besar 1 ( LQ > 1 ) tertinggi di Sektor Pertanian sebesar 1.81 dan terendah sektor Industri sebesar 0,43. Dilihat dari tabel persentase penduduk laki- laki dan perempuan usia 10 tahun keatas yang bekerja menurut sektor ekonomi di Kabupaten Jombang Tahun 2009 (sumber: BPS) penyerapan tenaga kerja Penyerapan tenaga kerja tertinggi sektor pertanian sebesar 30,21 % , urutan kedua sektor perdagangan sebesar 25,79 %, urutan ketiga sektor jasa sebesar 13,39 % dan terendah sektor listrik, gas dan air sebesar 0,24 %.

    Terlihat nilai koefisisen location quotion tertinggi pada sektor pertanian sebesar 1,81 dan persentase penyerapan tenaga kerja juga pada sektor Pertanian sebesar 30,21 % sehingga prioritas sektor ekonomi unggulan basis dipilih sektor pertanian untuk dianalisa selanjutnya sesuai dengan tujuan untuk mendapatkan sub sektor pertanian dengan metode Analytical Hirarchy Process.

    Penghitungan/ Penetapan Sub Sektor Ekonomi dengan Methode Analytical Hierarchy Process( AHP )

    Setelah mendapatkan sub sector basis yaitu sektor pertanian maka dilanjutkan mencari sub sektor ekonomi yang diunggulkan. Untuk mendapatkan sektor ekonomi yang diunggulkan , maka selanjutnya menentukan responden untuk diwawancarai dengan menggunakan kuesioner pada lampiran. sehingga mendapatkan data yang benar dan representative. Responden diambil dari pengambil kebijakan di Kabupaten Jombang yang faham tentang pembangunan Jombang.

  • Penyusunan Hierarki

    Diperoleh dari hasil perhitungan LQ yang menjadi faktor basis unggulan adalah sektor pertanian ( LQ=1.81). Dengan demikian perlu dicari sub sektor dari pertanian yang akan dikembangkan. Untuk itu berikut ini diperlukan penetapan prioritas sub sektor pertanian dengan pendekatan AHP. Mengacu di bab III Kriteria penetapan sub sektor pertanian dengan mempertimbangkan kriteria-kriteria sebagai berikut:

    Kriteria Ekonomi Kriteria Strategiks Kriteria Sosial Kriteria Lingkungan

    Terlihat sepaerti diagram secara lengkap sebagai berikut :

    A

    Gambar 3.1

    Sub Sektor tanaman Bahan makanan

    Sub Sektor Perkebunan Sub Sektor Peternakan Sub Sektor Kehutanan Sub Sektor Perikanan

    PILIH SUB SEKTOR

    Strategiks Ekonomi Sosial Lingkungan

    Tenaga kerja

    Dukungan Anggaran

    Pemerintah

    Dana intestasi

    Teknologi

    Sumber Daya

    Manusia

    Sumber Daya Alam

    Dukungan masyarakat

    Pemberdayaan

    masyarakat

    Tingkat pendidikan

    Pencemaran

    Air

    Global Warming

    Limbah B3

    Stok (Export-Import)

    Eksploitasi hutan

  • Konsistensi Logis

    Hasil Pengolahan dengan Expert Choice menghasilkan hasil sebagai berikut:

    Tabel sintesis

    Sub Sektor Pertanian Bobot

    1. Tanaman Bahan Makana 0.450 2. Peternakan 0.185 3. Perikanan 0.174 4. Perkebunan 0.104 5. Kehutanan 0.086

    Nilai Index consistency 0.060

    Terlihat dari tabel 4.22 Nilai rata rata geometrik Index Consitency sebesar 0,060 atau sebesar 6,00 %, sehingga nilai Index Consitency < 10 % jadi hasil diterima dan didapatkan sub sektor terpilih yaitu sub sektor tanaman bahan makanan (nilai bobot 0.450), jadi kesimpulan sub sektor yang dapat diunggulkan dan dikembangkan yaitu sub sektor tanaman bahan makanan (tabama).

    Sub sektor Tanaman bahan makanan (tabama) terdiri dari :

    a. Tanaman Padi b. Tanaman Palawija c. Tanaman Buah-buahan d. Tanaman Sayuran.

    Setelah` mendapatkan sub sektor yang diunggulakn yaitu sub sektor tanaman bahan makanan(tabama), langkah selanjutnya menentukan strategi pengembangan dengan metode SWOT.

    Penentuan Strategi Pengembangan Sub Sektor Tanaman bahan makanan di Kabupaten Jombang dengan Analisis SWOT.

    Dalam penentuan strategi diatas dengan analisis SWOT dengan menentukan pada posisi mana untuk pengembangan sub sektor tabama dengan menentukan faktor strategi Internal menentukan kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses), dan juga menentukan faktor strategi eksternal menentukan peluang (opportunities) dan ancaman (threats). Untuk menentukan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dicari responden yang paham betul permasalahan sub sektor tabama yaitu pengambil kebijakan di bidangnya. Berikut ini element-element SWOT .

  • Tabel 4.24 ANALISIS DENGAN MENGGUNAKAN MATRIKS SWOT

    IFAS KEKUATAN/ STRENGTHS (S)

    1. Luas lahan tersedia 2. Keaneka ragaman tabama 3. Saprodi terpenuhi 4. Lahan subur 5. Surplus produksi tanaman

    pangan 6. Orientasi perekonomian

    berbasis sumber daya local

    7. Penyerapan tenaga kerja 8. Jombang sebagai simpul

    distribusi 9. Letak strategis 10. Kondisi sospol dan

    ketentraman masyarakat

    KELEMAHAN/ WEAKNESSES (W)

    1. Degradasi dan konversi lahan pertanian

    2. Masih lemahnya manajemen-manajemen usaha bidang pertanian

    3. Lemahnya jiwa kewirausahaan masyarakat

    4. Belum optimalnya dukungan kelembagaan dan infrastruktur dalam menunjang investasi

    5. Tidak tahan lama disimpan

    6. Sektor pertanian masih mengikuti pola tradisional

    EFAS

    PELUANG/ OPPORTUNIES (O)

    1. Komoditi strategis dibutuhkan masyarakat

    2. Kebutuhan dan harga komoditi pertanian yang semakin meningkat, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

    3. Investasi bidang agrobisnis masih dapat dikembangkan

    4. Berkembangnya teknologi dalam menunjang pelayanan public

    5. Kemudahan dalam mengakses informasi

    STRATEGI SO

    1. Menggunakan luas lahan yang tersedia dengan menanam komoditi strategis

    2. Menggunakan keaneka ragaman dan untuk memanfaatkan komoditi yang dibuthkan masyarakat

    3. Menggunakan saprodi serta lahan subur dengan memanfatkan kebutuhan dan harga komoditi yang semakin meningkat.

    4. Menggunakan surplus produksi tanaman pangan untuk memanfaatkan investor bidang agrobisniis bisa masuk

    5. Menggunakan sumber daya local dan penyerapan tenaga kerja

    6. Menggunakan ketentraman serta mengakses informasi dan memanfaatkan Jombang sebagai simpul distribusi

    STRATEGI WO

    1. Memanfaatkan teknologi dalam mengatasi degradasi dan konversi lahan Pertanian

    2. Pemanfaatan investasi bidang agrobisnis serta mengoptimalkan dukungan kelembagaan dan infrastruktur

    3. Pemanfaatan komoditi strategis untuk meningkatkan manajemen usaha bidang pertanian

    4. Pemanfaatan investasi bidang agrobisnis untuk meningkatkan kewirausahaan masyarakat

    5. Memanfaatkan kemudahan dalam mengakses informasi untuk meningkatkan sektor pertanian yang masih mengikuti pola tradisional

    ANCAMAN/ TREATHS (T)

    1. Harga saprodi pertanian dan produk pertanian flutuatif

    2. Faktor cuaca tidak menentu 3. Perubahan iklim dan

    bencana alam 4. Hama masih tinggi 5. Adanya produk dari luar

    negeri.

    STRATEGI ST

    1. Menggunakan luas lahan yang tersedia , serta lahan yang subur dengan saprodi yang optimal dan tidak merusak lingkungan dengan menghidari ancaman hama dan produk dari luarnegeri.

    2. Menggunakan surplus produksi tanaman pangan dengan cara menghindar harga

    STRATEGI WT

    1. Meminimalkan produk tidak tahan lama serta menghindari /mengurangi produk dari luar negeri

    2. Meminimalkan degradasi dan konversi lahan pertanian dan menanam komoditi yang cocok dengan iklim dan cuaca

  • saprodi pertanian dan produk pertanian fluktuatif serta menghindar produk dari luar negeri.

    3. Menggunakan letak yang strategis dan ketentraman sehingga

    4. Menggunakan keaneka ragaman yang bebas dan tahan iklim dan cuaca.

    3. Meningkatkan manajemen dan jiwa kewirausahaan untuk menghindari harga saprodi dan produk pertanian fluktuatif Serta mengurangi produk dari luar negeri.

    4. Meminimalkan kelemahan sector pertanian yang masih mengikuti pola tradisional serta menghindari hama yang masih tinggi.

    Selanjutnya setelah wawancara dengan responden dan mendapatkan data sebagai berikut lalu dicari bobot, rating dari masing masing faktor strategi sehingga akan didapatkan total skor untuk faktor strategi internal dan total skor untuk faktor strategi eksternal.Berikut ini matrik factor strategi internal (IFAS) sebagai berikut :

    Tabel Internal Strategi Factor Analysis Summary ( IFAS ) Sub Sektor Tanaman

    Bahan Makanan

    Faktor Strategi Internal

    Bobot

    Rating

    Skor

    Komentar

    (1)

    (2)

    (3)

    (4)

    (5)

    a.Kekuatan

    1. Luas Lahan Tersedia 2. Keaneka ragaman Tanaman

    bahan makanan 3. Saprodi terpenuhi 4. Lahan subur 5. Surplus produksi tanaman

    pangan 6. Orientasi perekonomian yang

    berbasis sumber daya lokal 7. Penyerapan tenaga kerja 8. Jombang sebagai simpul

    distribusi 9. Letak Strategis 10. Kondisi sospol dan ketentraman

    masyarakat

    0,24 0,21 0,16 0,15 0,1 0,04 0,03 0,03 0,02 0,02

    4 4 3 3 3 3 3 3 3 2

    0,96 0,84 0,48 0,45 0,3 0,12 0,09 0,09 0,06 0,04

    Total Skor

    1

    3,43

    b.Kelemahan

    1. Degradasi dan konversi lahan pertanian

    2. Masih lemahnya manajemen-

    0,24 0,18

    2 2

    0,48 0,36

  • manajemen usaha bidang pertanian

    3. Lemahnya jiwa kewira usahaan masyarakat

    4. Belum optimalnya dukungan kelembagaan dan infrastruktur dalam menunjang investasi

    5. Tidak tahan lama disimpan 6. Sektor pertanian masih

    mengikuti pola tradisional

    0,17 0,16 0,13 0,12

    2 2 3 3

    0,34 0,32 0,39 0,36

    Total Skor

    1

    2,25

    Tabel Matrik faktor strategi eksternal ( EFAS ) Sub Sektor Tanaman

    Bahan Makanan sebagai berikut:

    Faktor Strategi eksternal

    Bobot

    Rating

    Skor

    Komentar

    (1)

    (2)

    (3)

    (4)

    (5)

    a.Peluang

    1. Komoditi strategis dibutuhkan masyarakat

    2. Kebutuhan dan harga komoditi pertanian yang semakin meningkat, sehingga mendorong perekonomian daerah.

    3. Investasi bidang agrobisnis masih dapat dikembangkan

    4. Berkembangnya teknologi dalam menunjang pelayanan publik

    5. Kemudahan dalam mengakses informasi

    0,42 0,24 0.16 0.13 0.05

    4 3 3 3 2

    1.68 0,72 0.48 0.39 0.1

    Total Skor

    1

    3,37

    b.Ancaman

    1. Harga saprodi pertanian dan produk pertanian fluktuatif

    2. Faktor cuaca tidak menentu 3. Perubahan iklim dan bencana

    alam 4. Hama masih tingg 5. Adanya produk dari luar negeri

    0.3 0.24 0.18 0.17 0.11

    2 2 2 2 3

    0.6 0.48 0.36 0.33

    Total Skor

    1

    2,11

  • S

    1 2 2

    1

    1

    2

    1

    O

    W

    T

    Hasil Kekuatan - Kelemahan = 3.43 - 2.25 = 1.18

    Hasil Peluang - Ancaman = 3.37 - 2.11 = 1.26

    2

    Kwadran I

    ( 1.18 , 1.26 )

    Posisi berada pada Sumbu X= 1.18 dan Sumbu Y = 1.26, jadi posisi pada kuadran I. Strategi yang digunakan dan diprioritaskan yaitu strategi SO ( ciptakan Strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang ).

  • Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian , pengolahan data, serta beberapa analisis, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

    1. Sektor ekonomi basis terdiri dari sektor Pertanian dengan nilai LQ sebesar 1.81, Sektor Perdagangan Hotel dan Restoran dengan nilai LQ sebesar 1.17 dan, Sektor jasa-jasa sebesar 1.36.Sektor Pertanian mempunyai nilai LQ terbesar sehingga dalam penelitian ini dipilih sebagai sektor basis yang akan dicari sub sektor pertanian untuk di kembangkan di Kabupaten Jombang.

    2. Sub sektor Pertanian yang dipilih atau diprioritaskan untuk bisa dikembangkan adalah Sub Sektor Tanaman Bahan makanan

    3. Strategi pengembangan sub sektor Tanaman Bahan Makanan yaitu menggunakan atau menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang, sebagai berikut : a) Menggunakan luas lahan yang tersedia dengan menanam komoditi Strategis. b) Menggunakan keaneka ragaman dan penyerapan kerja c) Menggunakan saprodi serta lahan subur dengan memanfaatkan kebutuhan dan harga

    komoditi yang semakin meningkat. d) Memanfaatkan surplus produksi tanaman pangan agar investor bidang agrobisnis bisa

    tertarik untuk masuk. e) Memanfaatkan dan menggunakan sumber daya lokal dan memanfatkan tenaga kerja. f) Memanfaatkan ketentraman serta mengakses informasi dan memanfaatkan Kabupaten

    Jombang sebagai simpul distribusi.

    Saran

    1) Strategi yang dihasilkandalam penelitian inidapat disarankan untuk menjadi acuan atau rujukan untuk penentuan strategi pengembangan sub sektor tanaman bahan makanan untuk dikembangkan di 306 Desa pada wilayah Kabupaten Jombang.

    2) Perlu adanya kajian lebih lanjut untuk menentukan strategi pengembangan sub sektor tanaman bahan makanan untuk diunggulkan.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Abdul W,S (2004), Analisis Kebijakan, Bumi Aksara, Jakarta.

    Arsyad, L. (2004), Ekonomi Pembangunan, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi, Yogyakarta.

    BAPPEDA dan BPS Kabupaten Jombang (2008) Kabupaten Jombang Dalam Angka Tahun 2006/2007, BPS Kabupaten Jombang.

    BPS Propinsi Jawa Timur dan BAPPEPROP (2006), Jawa Timur Dalam Angka Tahun 2006/2007, BPS Propinsi Jawa Timur, Surabaya.

    BPS Propinsi Jawa Timur dan BAPPEPROP (2007), PDRB Kabupaten / Kota Se Jawa Timur Tahun 2000 2008, BPS Propinsi Jawa Timur, Surabaya.

    Chenery, et.al., (1974), redistrobution With Grouwth, Oxford University Press, London.

    Clark, C., (1949), The Conditions of Economic Progress, Mac Millan.

    Clark and Fisher (1981), Natural Resource and Environmental Economics, Cambrigde University Press.

    Fauzi, A (2004), Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Teori dan Aplikasi, PT Gramedia Pustaka, Utama, Jakarta.

    Harsono, B. Dan Sugeng (1989), Perencanaan Pembangunan Wilayah, LPFE-IV,Jakarta.

    Hendayana dan Rahmad (2003) Aplikasi Metode Location Quotient (LQ) Dalam Penentuan Komoditas Unggulan, Informatika Pertanian, Volume 12, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

    Kotler, P. dkk (2004), Rethinking Marketing Sustainable Market-ing Entreprise di Asia, Edisi Ketiga, PT. INDEK, Jakarta.

    Kuncoro , Mudrajad (2006 ), Ekonomi Pembangunan Teori, Masalah, dan Kebijakan Edisi keempat, Penerbit UPP STIM YKPN d/h AMP YKPN, Yogyakarta , 2006.

    Kuznets, S., (1966) Modern Economic Growth, Yale University Press, New York.

    Nasution (2003), Metode Researh, Bumi Aksara, Jakarta.

    Pemerintah Kabupaten Jombang, Rencana Strategis (RENSTRA) Kabupaten Jombang Tahun 2001-2005, Pemerintah Kabupaten Jombang, Jombang.

    Rangkuti , Fredy, ( 2008), Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Gramedia Pustaka Utama Jakarta.

    Richardson (1977), Dasar-dasar Ilmu Ekonomi Regional, Terjemahan Paul Sihotang, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

    Sugiyono, (2004), Model Penelitian Bisnis, Alfabeta, CV, Bandung.

    Sukirno Sadono (2006), Ekonomi Pembangunan, LPFE-UI dan Bina Grafika, Jakarta.

    Sulaiman, W (2002), Jalan Pintas Menguasai SPSS 10, Andi Offset, Yogyakarta.

    Suparmoko, M. (1997), Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan, BDF, Yogyakarta.

    Supranto, J., Linier Programing, Lembaga Penerbit FE-UI, Jakarta, 1980.

  • Tarigan, R. (2005), Ekonomi Regional, Bumi Aksara, Jakarta.

    Thomas L .Saaty ( 1993 ) ,Pengambilan Keputusan Dengan AHP

    Todaro,M (2006), Pembangunan Ekonomi , Penerbit Erlangga, jakarta, 2006.