Top Banner
1 PROSES PEMESINAN Matakuliah : Teknologi Proses Manufaktur D0592 Tahun : 2007 Pertemuan : 6
22

Pertemuan 6

Jun 29, 2015

Download

Business

mocoz
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pertemuan 6

1

PROSES PEMESINAN

Matakuliah : Teknologi Proses Manufaktur D0592

Tahun : 2007

Pertemuan : 6

Page 2: Pertemuan 6

2

Learning Outcomes

Outline Materi

• Klasifikasi Proses Pemesinan

• Elemen Dasar Mesin Perkakas

• Permesinan dengan Mesin Bubut

• Permesinan dengan Mesin Freis

• Mahasiswa dapat menerangkan dasar-dasar proses permesinan dalam manufaktur logam dan dasar dasar operasi mesin bubut untuk proses pembubutan

PROSES PEMESINAN

Page 3: Pertemuan 6

3

KLASIFIKASI PROSES PEMESINAN

1. Proses bubut (turning);2. Proses gurdi dan bor (drilling and boring);3. Proses freis (milling);4. Proses gerinda dan abrasif lainnya;5. Proses sekrap/ketam (shaping) dan sekrap

meja/serut (planning);6. Proses gergaji dan parut (sawing and broaching).

PROSES PEMESINAN

Page 4: Pertemuan 6

4

ELEMEN DASAR MESIN PERKAKAS :

1. Rangka mesin (machine frame);2. Penggerak (drive);3. Peralatan pemegang (work-holding devices);4. Peralatan pelayanan bendakerja (work-handling

devices);5. Peralatan pengendalian (controling devices).

ELEMEN DASAR MESIN PERKAKAS

Page 5: Pertemuan 6

5

RANGKA MESIN Rangka mesin dapat dibuat dengan besi cor kelabu atau baja, maupun dengan mengelas pelat baja.

Besi cor kelabu digunakan bila :

• bentuk rumit,• berat rangka tidak dipentingkan,• beban getaran sangat besar,• ukuran mesin tidak terlalu besar.

Baja cor digunakan bila :

• ukuran mesin besar,• beban tumbukan sangat besar.

Rangka yang dilas digunakan bila :• diperlukan penghematan berat (s/d 25 %).

ELEMEN DASAR MESIN PERKAKAS

Page 6: Pertemuan 6

6

PENGGERAK

1. Listrik :• Motor arus bolak-balik, momen putar starternya rendah;• Motor arus searah :

2. Hidrolis

3. Mekanis

4. Pneumatis

Motor seri, mempunyai momen putar starter tinggi, tetapi kecepatannya turun dengan naiknya beban;

Motor shunt, dapat mempertahankan kecepatan yang lebih konstan ketika beban bertambah, tetapi momen putar starternya rendah.

ELEMEN DASAR MESIN PERKAKAS

Page 7: Pertemuan 6

7

METODE PEMEGANGAN BENDAKERJA Metode pemegangan bendakerja (methods of holding workpiece) tergantung pada : • ukuran dan jenis bendakerja,• mesin, dan• kecepatan produksi.

1. Menyangga bendakerja diantara ke dua ujungnya, pada umumnya digunakan untuk bendakerja yang berputar, yaitu dengan mengganjal diantara ke dua pusatnya.

2. Mandrel : digunakan untuk bendakerja yang berlubang.

3. Pelat muka (faceplate):

bendakerja yang didukung dibautkan pada pelat muka,

ELEMEN DASAR MESIN PERKAKAS

Page 8: Pertemuan 6

8

4. Pencekam (chuck) : digunakan untuk memegang bagian yang besar dan bentuknya tidak umum dan mungkin dibautkan atau disekrupkan kepada spindel, sehingga pemasangannya kaku.

5. Leher (collet) : digunakan untuk memegang bendakerja bentuk batangan bulat, segi empat, dan segi enam.

6. Arbor : digunakan untuk memegang bendakerja potongan pendek yang di dalamnya memiliki lubang tepat yang dimesin sebelumnya.

7. Celah T dan Catok (vises) : digunakan untuk memegang dan menjepit bagian bendakerja yang akan dimesin, pada meja kerja penyerut dan pengetam.

ELEMEN DASAR MESIN PERKAKAS

Page 9: Pertemuan 6

9

METODE PENANGANAN BENDAKERJA

• Manual, bila masanya kurang dari 10 sampai 25 kg;• Kran, atau konveyor, bila masanya lebih berat.

Metode penanganan bendakerja (methods of handing work piece) dapat dilakukan secara :

METODE PENGENDALIAN

Metode pengendalian (methods of control) dapat dilakukan secara :

• Manual, misalnya pada mesin gurdi kecil;• Semiotomatis, menggunakan nok atau secara numeris;• Otomatis, menggunakan komputer.

ELEMEN DASAR MESIN PERKAKAS

Page 10: Pertemuan 6

10

BAGIAN-BAGIAN MESIN BUBUT• Bangku• Kepala Diam• Spindel• Kepala Gerak• Dudukan Pahat • Sadel • Peluncur Silang• Kereta Luncur • Batang Penggerak• Ulir Penggerak• Ruang Roda Gigi

Gambar 6.1 Mesin Bubut (Lathe)

MESIN BUBUT

Page 11: Pertemuan 6

11

Ukuran Mesin Bubut :

• Diameter maksimum benda kerja yang dapat diputar,

• Panjang maksimum benda kerja yang dapat dimesin.

JENIS MESIN BUBUT

• Bubut Kecepatan,

• Bubut Mesin,

• Bubut Bangku,

• Bubut Ruang Perkakas,

• Bubut Turet Gambar 12.2 Mesin Bubut Turet

MESIN BUBUT

Page 12: Pertemuan 6

12

OPERASI BUBUT (selain bubut silindris)

Gambar 12.3 Operasi Bubut

(a) Bubut muka,

(b) Bubut tirus,

(c) Bubut kontour,

(d) Bubut bentuk,

(e) Bubut tepi,

(f) Pemotongan,

(g) Penguliran,

(h) Koter (pengeboran),

(i) Penggurdian,

(j) Knurling.

MESIN BUBUT

Page 13: Pertemuan 6

13

TEORI PEMOTONGAN MESIN BUBUT Kondisi Pemotongan :

Gambar 12.4 Operasi pembubutan

dm d0

a

lt

vf

Benda kerja :

d0 = diameter mula, mm.dm = diameter akhir, mm.

lt = panjang pemesinan, mm.

Mesin bubut : a = kedalaman potong, mm.

a = d0 - dm

2 f = gerak makan;

mm

rev n = putaran poros utama;

rev

min

MESIN BUBUT

Page 14: Pertemuan 6

14

Elemen dasar dapat dihitung dengan rumus-rumus berikut :

1. Kecepatan potong :

v = d n

1000 ;

m

min

dimana d = diameter rata-rata d = d0 + dm

2 = d0 ; mm ,

2. Kecepatan makan :

vf = f . n ;mm

min 3. Waktu pemotongan : tc =

lt

vf4. Kecepatan penghasilan geram : Z = A . v

dimana penampang geram sebelum terpotong

A = f . a ; mm2 , maka Z = f a v ;cm3

min

min

MESIN BUBUT

Page 15: Pertemuan 6

15

JENIS MESIN FREIS

Gambar 12.5 Jenis mesin freis

1) Mesin freis jenis lutut dan kolom horisontal,

2) Mesin freis jenis lutut dan kolom vertikal,

3) Mesin freis universal,

4) Mesin freis ram.

(1) (2)

(3) (4)

MESIN FREIS

Page 16: Pertemuan 6

16

OPERASI FREIS

Gambar 12.6 Jenis operasi freis

a) Freis keliling/ datar (peripheral / plain milling),

b) Freis tegak/muka (face milling).

MESIN FREIS

Page 17: Pertemuan 6

17

Jenis operasi freis keliling :

a) Freis selubung (slab milling),

b) Freis slot/celah (slot milling),

c) Freis sisi (side milling),

d) Freis kangkang (straddle milling).

Gambar 12.7 Operasi freis keliling

MESIN FREIS

Page 18: Pertemuan 6

18

Jenis operasi freis muka :

Gambar 12.8 Operasi freis muka

a) Freis muka konven-sional (convensional face milling),

b) Freis muka parsial (partial face milling),

c) Freis ujung (end milling),

d) Freis profil (profile milling),

e) Freis saku (pocket milling),

f) Freis kontour permukaan (surface contouring).

MESIN FREIS

Page 19: Pertemuan 6

19

TEORI PEMOTONGAN MESIN FREIS

(a) (b)

Gambar 12.9 Proses freis datar (a) dan freis tegak (b)

Kondisi Pemotongan :

Benda kerja :

w = lebar pemotongan ; mm.

lw = panjang pemotongan ; mm.

a = kedalaman potong ; mm.

MESIN FREIS

Page 20: Pertemuan 6

20

Pahat freis :

Mesin freis :

d = diameter luar ; mm.

z = jumlah gigi ; mata potong.

n = putaran poros utama ; rev/min.

vf = kecepatan makan ; mm/min.

Elemen dasar dapat dihitung dengan rumus-rumus berikut :

v = d n

1000 ;

m

min 1. Kecepatan potong :

2. Kecepatan makan : vf = fz . n . z ;mm

min dimana : fz = gerak makan per gigi; mm.

MESIN FREIS

Page 21: Pertemuan 6

21

3. Waktu pemotongan : tc = lt

vfdimana : lt = lv + lw + ln

lv = a (d – a)

lv = ln = w (d – w)

Untuk freis datar :

ln = 0

lv = ln =d

2

Untuk freis tegak :

4. Kecepatan penghasilan geram :

Z = ; a. w . vf

1000

cm3

min

MESIN FREIS

Page 22: Pertemuan 6

22

SELESAI

TERIMA KASIH