Top Banner
Gangguan Kepribadian Dr. IGN Gunadi SpKJ Dr. Nining Frebiana SpKJ
49

Personality Disorders

Feb 09, 2016

Download

Documents

file psikiatri
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Personality Disorders

Gangguan Kepribadian

Dr. IGN Gunadi SpKJDr. Nining Frebiana SpKJ

Page 2: Personality Disorders

Pendahuluan:• Sering dijumpai dan berlangsung kronis. • Prevalensi 10–20% dari populasi umum. • Medapat label: menjengkelkan, bergantung/ parasit.• Prognosis secara umum jelek. • Kira-kira 50% dr seluruh penderita psikiatri menderita Gg. Kepribadian dan komorbid dengan aksis I. • Menjadi faktor predisposisi bagi Gg. Psikiatri lainnya (mis, penyalahgunaan zat, suicide, gg. afektif, gg. pengendalian impuls, dan gg. cemas).

Page 3: Personality Disorders

• Umumnya menolak bantuan psikiatri • Menyangkal kalau ada masalah, tidak seperti

gangguan2 psikiatri yang lainnya • Gejala-gejalanya:

- alloplastic (mampu beradaptasi)- ego-syntonik. - tidak merasa cemas dg gg. maladaptifnya- tidak merasa menderita - tidak interes dengan terapi dan - tidak berniat sembuh

Page 4: Personality Disorders

KlasifikasiDefinisi: • Pengalaman dan perilaku subyektif yang berlangsung lama,

menyimpang dari standard kultur yang ada, kaku dan pervasif,• onset remaja atau dewasa muda• stabil sepanjang waktu cenderung menjadi tidak bahagia ,

deteriorasi dan secara subyektif mengalami distres.Subtype:

Cluster A : schizotypal, schizoid, dan paranoid Cluster B : narcissistic, borderline, antisocial, and histrionikCluster C : obsessive-compulsive, dependent, dan menghindar - Banyak menunjukkan kecenderungan tidak hanya menderita

satu macam gangguan kepribadian- Bila lebih maka klinisi harus mendiagnosis satu persatu.- Gangguan Kepribadian ditulis pada aksis II.

Page 5: Personality Disorders

Etiology1. Faktor Genetik

Angka kejadian kembar monozygot beberapa kali >kembar dizygot. • Gg. Kepribadian Cluster A:

- lebih sering didapatkan pada keluarga biologis pasien Skizofrenia. • Gg. Kepribadian Cluster B:

- Gg.Kepribadian Antisosial dikaitkan dgn penyalahgunaan alkohol. - Depresi sering pd keluarga latar belakang Gg.kepribadian ambang. - Gg. Kepribadian histronik berhubungan erat dengan Gg. somatisasi. - Tiap gangguan sering menunjukkan gejala overlaping.

• Gg. Kepribadian Cluster C:- Gg. Kepribadian Menghindar menunjukkan tingkat kecemasan tinggi. - Gg. kepribadian Obsesif-kompulsihf menunjukkan gejala depresi.

Page 6: Personality Disorders

2. Faktor Biologik

• Nerotransmiter - Nerotransmiter Dopamin dan serotonin menunjukkan perubahan

aktivitas pada penelitian ciri kepribadian - 5-hydroxyindoleacetic acid (5-HIAA),metabolit serotonin, rendah pada

pasien percobaan bunuh diri, pasien agresif dan impulsif. - Peningkatan level Serotonin dengan serotonergic agent (Flouxetine )

menurunkan depresi, impulsif , dan menimbulkan perasaan nyaman. - Peningkatan konsentrasi Dopamin dalam susunan syaraf pusat pada

pemberian psikostimulansia (mis. Amfetamin) menginduksi eforia. - Efek nerotransmiter pada Gg.Kepribadian menarik dan kontroversi.• Electrophysiology• Terdapat perubahan electroencephalogram (EEG) pada beberapa

pasien dengan Gg.Kepribadian , terutama tipe antisosial dan borderline berupa aktivitas gelombang lambat.

Page 7: Personality Disorders

Mekanisme Pembelaan ego

• Dalam penanganan pasien Gangguan Kepribadian, perlu memperhatikan mekanisme pembelaan ego yang mendasarinya.

• Setiap pasien dengan gangguan kepribadian mempergunakan mekanisme pembelaan ego tertentu.

• Sehingga penanganan mekanisme pembelaan ego yang dipakai oleh penderita mendapat perhatian khusus.

Page 8: Personality Disorders

1. Fantasy (skizoid)2. Dissociation (histrionik)3. Isolation (obsesif-kompulsif)4. Projection5. Splitting6. Passive Aggression7. Acting Out8. Projective Identification

Page 9: Personality Disorders

1. Gg. Kepribadian Paranoid

• Secara umum ditandai dengan merasa curiga dan tidak percaya pada orang lain yang berlangsung lama.

• Menolak bertanggung jawab pada perasaannya sendiri dan menunjuk tanggung jawab itu padaorang lain.

• Sering bersikap bermusuhan, iritabel, dan marah-marah.

Page 10: Personality Disorders

Epidemiology• Prevalensi Gangguan Kepribadian Paranoid 0.5 -

2.5% dari populasi umum. • Jarang datang berobat , biasanya dibawa

berobat oleh pasangannya atau petugas• Sering merasa undistressed. • Keluarga pasien skizofrenia menunjukkan insiden

tinggi menderita Gg.Kepribadian Paranoid. • Lebih sering laki-laki dibandingkan wanita.• Prevalensi tinggi pada kelompok minoritas,

imigran dibandingkan dengan populasi umum.

Page 11: Personality Disorders

Diagnosis• Pada pemeriksaan psikiatri, pasien dg Gg.

Kepribadian ini mungkin secara formal sopan Usaha membatalkan bantuan psikiatrik.

• Ketegangan pada otot, tidak bisa relax • Mengamati sekitarnya dengan teliti mencari

petunjuk agar sesuatunya jelas. • Serius, tidak punya rasa humor. • Isi pikiran: proyeksi, prejudis, kadang-kadang

ideas of reference.

Page 12: Personality Disorders

Gambaran klinis• Khas sangat pencuriga dan tdk percaya orang lain • kecenderungan berat merendahkan orang lain,

dengki, mengancam, memeras menipu. • Sudah mulai sejak awal menginjak dewasa. • Sering menunjukkan perasaan iri atau cemburu

yang patologik, tanpa alasan yang jelas • Selalu meragukan kesetiaan pasangannya.

Page 13: Personality Disorders

• Mekanisme pembelaan ego proyeksi• Ideas of reference.• Kaku dan tampak tidak mempunyai emosi. • Bangga dirinya rasional dan obyektiv. • Kehilangan kehangatan. • Pada situasi sosial tampak seperti pebisnis

yang efisien tetapi sering konflik dengan orang lain dan merasa ketakutan.

Page 14: Personality Disorders

Kriteria diagnosis Gangguan Kepribadian Paranoid

Gangguan kepribadian dengan ciri-ciri:

a. Kepekaan berlebihan terhadap kegagalan dan penolakan;b. Kecenderungan untuk tetap menyimpan dendam, misalnya

menolak untuk memaafkan suatu penghinaan dan luka hati atau masalah kecil;

c. Kecurigaan dan kecenderungan yang mendalam untuk men-distorsikan pengalaman dengan menyalah-artikan tindakan orang lain yg netral atau bersahabat sebagai suatu sikap permusuhan atau penghinaan;

d. Perasaan bermusuhan dan ngotot tentang hak pribadi tanpa memperhatikan situasi yang ada (actual situation);

Page 15: Personality Disorders

e. Kecurigaan yang berulang, tanpa dasar (justification), tentang kesetiaan seksual dari pasangannya;

f. Kecenderungan untuk merasa dirinya penting secara berlebihan, yang bermanifestasi dalam sikap yang selalu menunjuk ke diri sendiri (self-referential attitude);

g. Preokupasi dengan penjelasan-penjelasan yang bersekongkol dan tidak substantif dari suatu peristiwa, baik yang menyangkut diri pasien sendiri maupun dunia pada umumnya.

Untuk diagnosis dibutuhkan paling sedikit 3 dari diatas.

Page 16: Personality Disorders

2. Gangguan Kepribadian Skizoid

• Menarik diri lingkungan sosial sepanjang hidupnya. • Merasa tidak nyaman berinteraksi dg masyarakat• Introvet, constricted affect, eksentrik, isolasi atau

kesepian.Epidemiology• Prevalensi 7,5% dari populasi umum. • Sex ratio pria dengan wanita 2:1. • Pekerjaan yang diminati pekerjaan sendirian,

melibatkan sedikit orang /tanpa kontak dengan orang lain, banyak memilih bekerja malam hari, sehingga tidak berhubungan dengan orang lain.

Page 17: Personality Disorders

Diagnosis

• Pemeriksaan psikiatri awal menunjukkan menyepelekan sakitnya

• Jarang mentoleransi kontak mata• Ingin secepatnya menghentikan wawancara.• Afek konstrikted, inapropriet, sensitif, ada rasa khawatir. • Percakapan langsung pada sasaran, dengan jawaban-

jawaban pendek dan menghindari percakapan spontan. • Isi pikirannya menunjukkan tidak ada keintiman dengan

seseorang yg belum dikenal secara baik atau dgn mereka yang tidak bertemu dalam waktu yang cukup lama.

• Sensoriumnya intact, memorinya berfungsi dengan baik, interpretasinya abstrak.

Page 18: Personality Disorders

Gambaran Klinik• Pasien dengan gangguan ini tampak dingin and jauh• Menunjukkan ketidak terlibatannya dengan kejadian

sehari2 dan tidak ada perhatian dg orang lain. • Pendiam, menjaga jarak, dan tidak bisa bersosialisasi.• Tdk punya interes, noncompetitive, pekerjaan yang

menyendiri.• Kehidupan seksualnya penuh fantasi. • Pria biasanya tidak menikah karena tidak sanggup intim

dengan orang lain• Wanita menerima perkawinan secara pasif dari pria yang

agresif ingin menikahinya.

Page 19: Personality Disorders

• Sepanjang hidupnya menunjukkan ketidak mampuan mengekspresikan marah secara langsung.

• Mengalihkan energi afektifnya ke nonhumans interests mis. matematik, astronomi, dan sangat lengket dengan binatang.

Perjalanan penyakit dan prognosa• 10 % Gg. Kepribadian skizoid committed suicide. • Kepribadian premorbid pasien skizofrenia. • Beberapa tetap stabil selama hidupnya dengan

kepribadian skizotipal.

Page 20: Personality Disorders

Kriteria diagnosisGangguan Kepribadian Skizoid

• Gangguan kepribadian dengan ciri-ciri:a. Sedikit (bila ada) aktifitas yang memberikan

kesenangan;b. Emosi dingin, afek mendatar atau tak peduli

(detachment);c. Kurang mampu untuk meng-ekspresi-kan kehangatan,

kelembutan atau kemarahan terhadap orang lain;d. Tampak nyata ketidak-pedulian baik terhadap pujian

maupun kecaman;e. Kurang tertarik untuk mengalami pengalaman seksual

dengan orang lain (perhitungkan usia penderita;

Page 21: Personality Disorders

f. Hampir selalu memilih aktifitas yang dilakukan sendiri;

g. Preokupasi dengan fantasi dan instropeksi yang berlebihan;

h. Tidak mempunyai teman dekat atau hubungan pribadi yang akrab (kalau ada hanya satu) dan tidak ada keinginan untuk menjalin hubungan seperti itu;

i. Sangat tidak sensitif terhadap norma dan kebiasaan sosial yang berlaku;

• Untuk diagnosis dibutuhkan paling sedikit 3 dari diatas.

Page 22: Personality Disorders

3. Gg Kepribadian antisosial/dissocial

• Tidak bisa mengikuti norma-norma sosial.• Meskipun ditandai oleh perilaku antisosial dan

kriminal berkelanjutan, tidak sama dng kriminalitas.Epidemiology• Prevalensi 3% pada pria dan 1% pada wanita. • Kebanyakan pada daerah urban yang miskin.• Pria > wanita. • Onset sebelum usia 15 tahun. • Populasi di penjara 75%.• Ada pola keluarga, 5x lebih tinggi pada first-degree

relatives dari pada kontrol.

Page 23: Personality Disorders

Diagnosis• Pasien dg Gg. Kepribadian antisosial bisa tampak bodoh

meskipun berhadapan dg klinisi paling berpengalaman. • Dalam interview, bisa berubah dan dapat dipercaya, tetapi

semua berpura-pura ( seperti topeng menutupi gangguan jiwanya)

• Ketegangan yg tersembunyi, bermusuhan, irritabel, marah. • Dalam stress interview, pasien terpaksa dikonfrontasikan

dengan inkonsistensi ceritanya, mungkin hal ini perlu dilakukan untuk menunjukkan patologinya.

• Diagnosa kerja disertakan pemeriksaan nerologik, sering menunjukkan EEG dan soft neurological signs abnormal, adanya minimal brain damage pada masa kanak-kanak.

Page 24: Personality Disorders

Gambaran klinik

• Pasien sering tampak normal, menarik dan suka mengambil hati.

• Berbohong, membolos lari dari rumah, mencuri, berkelahi, ketergantungan zat , dan aktifitas ilegal adalah tipikal pengalamannya sejak kecil.

• Sering terkesan dengan klinisi lawan jenis ,seductive, manipulatif dan banyak tuntutan

• Menunjukkan tidak ada kecemasan, dan depresi, tidak sesuai dengan kenyataan dirinya, ancaman bunuh diri dan preokupasi pada gejala somatik sering muncul.

Page 25: Personality Disorders

• Reality testing dan intelegensi verbal tinggi.• Sangat manipulatif. • Tidak bercerita kebenaran dan tidak dapat

dipercaya untuk diberikan tanggung jawab atau yang erat kaitannya dengan standard moral.

• Bersetubuh dengan siapa saja• Tindak kekerasan pada pasangan (spousal

abuse), child abuse, dan berkendaraan sambil mabuk lazim dalam kehidupannya.

Page 26: Personality Disorders

Perjalanan penyakit dan Prognosis• Muncul pada usia akhir remaja.• Prognosisnya bervariasi, beberapa menyebutkan

gejala berkurang setelah usia bertambah tua.• Banyak mengeluh menderita Gg. Somatisasi dan

berbagai keluhan fisik,• Gg. Depresi, ketergantungan alkohol,

ketergantungan zat lainnya sering terjadi.

Page 27: Personality Disorders

Kriteria DiagnosisGangguan Kepribadian Antisosial/dissocial• Gangguan kepribadian ini biasanya menjadi perhatian

disebabkan adanya perbedaan yang besar antara perilaku dan norma sosial yang berlaku, dan ditandai oleh:

a. Bersikap tidak peduli dengan perasaan orang lain;b. Sikap yang amat tidak bertanggung jawab dan

berlangsung terus-menerus (persistent), serta tidak peduli terhadap norma, peraturan dan kewajiban sosial;

c. Tidak mampu memelihara suatu hubungan agar berlangsung lama, meskipun tidak ada kesulitan untuk mengembangkannya;

Page 28: Personality Disorders

d. Toleransi terhadap frustasi sangat rendah dan ambang yang rendah untuk melampiaskan agresi, termasuk tindakan kekerasan;

e. Tidak mampu mengalami rasa salah dan menarik manfaat dari pengalaman, khususnya dari hukuman;

f. Sangat cenderung menyalahkan orang lain, atau menawarkan rasionalisasi yang masuk akal, untuk perilaku yang membuat pasien konflik dengan masyarakat.

• Untuk diagnosis dibutuhkan paling sedikit 3 dari di atas.

Page 29: Personality Disorders

4. Gangguan Kepribadian Histrionik

• Berpenampilan excitable, emosional, dramatik dan ekstrovet, diikuti dengan aspek flamboyannya.

• Tidak mampu mempertahankan kelekatan yang lama dan dalam.

Epidemiology• Prevalensi kira-kira 2-3%., wanita >pria.• Beberapa studi menunjukkan ada hubungan dengan

Gg. Somatisasi dan Gg. penyalahgunaan alkohol.

Page 30: Personality Disorders

Diagnosis

• Umumnya kooperatif, bersemangat memberikan riwayat penyakit.

• Gestures dan dramatic punctuation • Acapkali membuat slips of the tongue, berbahasa

colorful. • Affectifnya wajar, tapi ketika didesak menjelaskan

perasaan tertentu (mis. marah, kesedihan dan keinginan seksual) merespon dengan surprise, dengan kejengkelan atau penolakan.

Page 31: Personality Disorders

Gambaran klinis

• Menunjukkan perilaku menarik perhatian yg kuat. • Cenderung membesar-besarkan perasaan dan

pikirannya, dan membuat segala sesuatunya lebih penting dari yang sebenarnya.

• Mempertunjukkan temper tantrums, menangis, dan menderita bila mereka tidak menjadi pusat perhatian atau tidak menerima pujian atau persetujuan.

• Perilaku seduktif lazim pada kedua jenis kelamin.• Fantasi seksual terhadap seseorang yang terlibat

dengan dirinya sering terjadi, tetapi pasien tdk konsisten dlm memverbalisasikan fantasinya dan kadang-kadang malu atau genit.

Page 32: Personality Disorders

• Mempunyai disfungsi seksual, wanita mungkin anorgasmic, dan pria mungkin impotent.

• Mereka mungkin beraksi seolah sebagai dorongan seksual untuk meyakinkan dirinya atraktif terhadap lawan jenisnya.

• Mekanisme pembelaan ego yang utama represi dan disosiasi.

Perjalanan penyakit dan Prognosis• Berjalan dengan usia biasanya gejala berkurang,

tetapi beberapa gejala bisa menjadi nyata. • Mencari sensasi, dan sering mendapat masalah

dengan hukum, ketergantungandan berperilaku kacau.

Page 33: Personality Disorders

Kriteria DiagnodtikGangguan Kepribadian Histrionik

• Gangguan kepribadian dengan ciri-ciri:a. Ekspresi emosi yang dibuat-buat (self-dramatization),

seperti bersandiwara (theatrically), yang dibesar-besarkan (exaggerated);

b. Bersifat sugestif, mudah dipengaruhi oleh orang lain atau oleh keadaan;

c. Keadaan afektif yang dangkal dan labil;d. Terus-menerus mencari kegairahan (excitement),

penghargaan (appreciation) dari orang lain, dan aktivitas dimana pasien menjadi pusat perhatian;

e. Penampilan atau perilaku “merangsang” (seductive) yang tidak memadai;

f. Terlalu peduli dengan daya tarik fisik.

• Untuk diagnosis dibutuhkan paling sedikit 3 dari di atas.

Page 34: Personality Disorders

5.Gangguan Kepribadian Obsesif Kompulsif/Anankastik

• Khas ditandai oleh emotional constriction, keteraturan, ketekunan, keras kepala, dan ragu-raguan.

• Gambaran esensial adalah perfek dan tidak fleksibel pervasif.

Epidemiology• Prevalensinya tidak diketahui, pria >wanita, sering pada

anak tertua. • Lebih sering muncul pada first-degree biological relatives

dibandingkan dengan populasi umum. • Latarbelakang yang khas adalah disiplin yang keras. • Menurut Freud, dikaitkan dengan kesulitan pd

perkembangan psikoseksual fase anal, ummnya sekitar usia 2 tahun.

Page 35: Personality Disorders

Diagnosis

• Pada wawancara menunjukkan, formal, dan kaku. • Afeknya tidak tumpul atau datar, tetapi konstrited,

kehilangan spontanitas dan mood biasanya serius. • Jawaban pertanyaannya biasanya rinci (detail). • Mekanisme pembelan ego yang dipakai biasanya

rasionalisasi, isolasi, intelektualisasi, reaksi formasi dan undoing.

Page 36: Personality Disorders

Gambaran Klinis• Preokupasi pada aturan, regulasi, ketertiban,

kerapian, kebersihan, details dan pencapaian kesempurnaan.

• Peraturan diikuti dengan kaku tidak bisa ditoleransi.

• Akibatnya mereka kehilangan fleksibilitas dan intolerant.

• Memiliki ketrampilan hubungan interpersonal yg terbatas

Page 37: Personality Disorders

• Formal, seriurs sering kehilangan rasa humor.• Mengasingkan diri, tidak mampu

berkompromi, dan menuntut orang lain mengikuti kemauannya.

• Takut berbuat salah, ragu-ragu, merenung dulu untuk mebuat keputusan.

• Mempunyai sedikit teman meskipun stabil dalam perkawinan dan pekerjaan yang baik.

Page 38: Personality Disorders

Perjalanan penyakit dan Prognosis

• Perjalanannya bervariasi dan tidak dapat diduga. Dari waktu ke waktu berkembang menjadi obsesif atau kompulsif.

• Beberapa berkembang menjadi orang dewasa yang hangat, terbuka, dan mencinta, yang lainnya berkembang menjadi skizofrenia atau Gg. Depresi mayor.

Page 39: Personality Disorders

Kriteria Diagnostik Gg. Kepribadian Anankastik /Obsesif Kompusif• Gangguan kepribadian dengan ciri-ciri:a. Perasaan ragu-ragu dan hati-hati yang

berlebihan;b. Preokupasi dengan hal-hal yang rinci (details),

peraturan, daftar, urutan, organisasi atau jadwal;c. Perfeksionisme yang mempengaruhi

penyelesaian tugas;d. Ketelitian yang berlebihan, terlalu hati-hati, dan

keterikatan yang tidak semestinya pada produktivitas sampai mengabaikan kepuasan dan hubungan interpersonal;

Page 40: Personality Disorders

e. Keterpakuan dan keterikatan yang berlebihan pada kebiasaan sosial;

f. Kaku dan keras kepala;g. Pemaksaan yang tak beralasan agar orang lain

mengikuti persis caranya mengerjakan sesuatu, atau keengganan yang tak beralasan untuk mengizinkan orang lain mengerjakan sesuatu;

h. Mencampur-adukkan pikiran atau dorongan yang memaksa dan yang enggan.

• Untuk diagnosis dibutuhkan paling sedikit 3 dari diatas.

Page 41: Personality Disorders

6.Gangguan Kepribadian Cemas (Menghindar)

• Gg. Kepribadian ini sangat sensitif dengan penolakan dan menimbulkan penarikan diri dari kehidupan sosial.

• Meskipun pemalu mereka tidak anti sosial dan menunjukkan keinginan yang besar bersahabat, tetapi mereka memerlukan jaminan kuat penerimaan tanpa ada kritik.

• Ada rasa inferiority complex.

Epidemiology• Gangguan ini sering dijumpai. Prevalensinya 1-10

% dari populasi umum.• Tidak ada informasi mengenai sex ratio dan pola

keluarga.

Page 42: Personality Disorders

Diagnosis• Aspek yang paling menonjol pada pasien ini

adalah perasaan khawatir untuk wawancara. Kekhawatiran dan ketegangan berkurang sejalan dengan persepsinya bahwa pewawancara menyukainya.

• Mereka tampak rentan terhadap komentar dalam wawancara, menghargai klarifikasi atau interpretasi sebagai kritik.

Page 43: Personality Disorders

Gambaran klinik

• Hypersensitivity terhadap penolakan oleh orang lain merupakan gambaran klinik sentral gangguan ini.

• Ciri kepribadian utamanya adalah pemalu. • Bila berbicara dengan orang lain, mengekspresikan

ketidak pastian, menunjukkan tidak ada kepercayaan diri. • Karena mereka sangat mewaspadai penolakan, takut

berbicara didepan publik atau mengajukan permintaan kepada orang lain.

• Sering misinterpretasi terhadap komentar orang lain sebagai menghina atau tidak wajar.

• Penolakan terhadap beberapa permintaan mengakibatkan mereka menarik diri dari orang lain dan merasa sakit hati.

Page 44: Personality Disorders

Perjalanan penyakit dan Prognosis• Mereka mampu berfungsi dilingkungan yang

diproteksi. • Beberapa menikah, punya anak, dikelilingi oleh

anggota keluarga. • Bila sistem yang mensuportnya gagal maka

menjadi depresi, cemas dan marah. • Pasien dengan gangguan ini menunjukkan adanya

riwayat sosial fobia atau akan mengalami sosial fobia dalam perjalanan penyakitnya.

Page 45: Personality Disorders

Gangguan Kepribadian Cemas (Menghindar)

• Gangguan kepribadian dengan ciri-ciri:a. Perasaan tegang dan takut yang menetap dan pervasif;b. Merasa dirinya tak mampu, tidak menarik atau lebih

rendah dari orang lain;c. Preokupasi yang berlebihan terhadap kritik dan penolakan

dalam situasi sosial;d. Keengganan untuk terlibat dengan orang kecuali merasa

yakin akan disukai;e. Pembatasan dalam gaya hidup karena alasan keamanan

fisik;f. Menghindari aktivitas sosial atau pekerjaan yang banyak

melibatkan kontak interpersonal karena takut dikritik, tidak didukung atau ditolak.

• Untuk diagnosis dibutuhkan paling sedikit 3 dari di atas.

Page 46: Personality Disorders

7.Gg Kepribadian Dependen• Gangguan kepribadian dengan ciri-ciri:a. Mendorong atau membiarkan orang lain untuk

mengambil sebagian besar keputusan penting untuk dirinya;

b. Meletakkan kebutuhan diri sendiri lebih rendah dari orang lain kepada siapa ia bergantung, dan kepatuhan yang tidak semestinya terhadap keinginan mereka;

c. Keengganan untuk mengajukan permintaan yang layak kepada orang dimana tempat ia bergantung;

Page 47: Personality Disorders

d. Perasaan tidak enak atau tidak berdaya apabila sendirian, karena ketakutan yang dibesar-besarkan tentang ketidak-mampuan mengurus diri sendiri;

e. Preokupasi dengan ketakutan akan ditinggalkan oleh orang yang dekat dengannya, dan dibiarkan untuk mengurus dirinya sendiri;

f. Terbatasnya kemampuan untuk membuat keputusan sehari-hari tanpa mendapat nasehat yang berlebihan dan dukungan dari orang lain.

• Untuk diagnosis dibutuhkan paling sedikit 3 dari diatas.

Page 48: Personality Disorders

8.Gangguan Kepribadian Emosional Tak Stabil/borderline

• Terdapat kecenderungan ynag mencolok untuk bertindak secara impulsif tanpa mempertimbangkan konsekuensinya, bersamaan dengan ketidak-stabilan emosional;

• Dua varian yang khas adalah berkaitan dengan impulsivitas dan kekurangan pengendalian diri.

• Tipe impulsif.• Tipe ambang (borderline).

Page 49: Personality Disorders

TERIMAKASIH