Top Banner
Ari Wibowo, M.Pd PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA
28

PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA · 2014. 12. 30. · kemerdekaan Indonesia. Ketika Soekarno, Moh. Hatta, dan Radjiman Wedyodiningrat tiba dari Dalat, mereka didesak untuk segera memproklamasikan

Feb 12, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • Ari Wibowo, M.Pd

    PERSIAPAN KEMERDEKAAN

    INDONESIA

  • BADAN PENYELIDIK USAHA-USAHA PERSIAPAN

    KEMERDEKAAN INDONESIA (BPUPKI)

    PM Koiso berpidato dalam pelantikannya sebagai PM Jepang menggantikan Tojo, ia menjanjikan bahwa Hindia Timur (Indonesia) akan diperkenankan merdeka di kemudian hari.

    Pada 1 Maret 1945, pemerintah pendudukan Jepang di Jawa melalui Balatentara XIV, Jendral Kumakici Harada, mengumumkan dibentuknya Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (Dokuritsi Junbi Cosakai) disingkat BPUPKI.

  • BADAN PENYELIDIK USAHA-USAHA PERSIAPAN

    KEMERDEKAAN INDONESIA (BPUPKI)

    Pengangkatan para anggota BPUPKI itu diumumkan pada 1 April 1945 dan upacara peresmiannya dilaksanakan pada 28 Mei 1945 di gedung Cuo Sangi In di jalan Pejambon Jakarta (sekarang Gedung Departemen Luar Negeri).

    Ketua BPUPKI adalah Radjiman Wedyodiningrat, ketua muda BPUPKI adalah Icibangase (orang Jepang) dan sebagai sekretaris adalah R.P. Soeroso.

    Anggota BPUPKI berjumlah 60 orang Indonesia yang mewakili hampir seluruh wilayah Indonesia, ditambah 7 orang Jepang tanpa hak suara.

  • PENYUSUNAN DASAR NEGARA DAN

    KONSTITUSI NEGARA OLEH BPUPKI

    Sidang Pertama BPUPKI dimulai tanggal 29 Mei-1 Juni 1945. Sidang pertama ini, bertujuan merumuskan Undang-Undang Dasar.

    Sebelum membahas perumusan konsitusi negara, sidang terlebih dahulu harus merumuskan dasar negara Indonesia yang akan menjiwai Undang-Undang Dasar.

    Dalam sidang ini, Muh. Yamin, Soepomo dan Soekarno menyampaikan pandangannya tentang dasar negara Indonesia.

  • PENYUSUNAN DASAR NEGARA DAN

    KONSTITUSI NEGARA OLEH BPUPKI

    BPUPKI kemudian istirahat selama lebih dari satu bulan.

    Namun, sebelumnya BPUPKI telah membentuk panitia kecil yang bertugas menampung saran, usul, dan konsep-konsep yang diberikan.

    Panitia kecil anggotanya terdiri dari 9 orang sehingga disebut Panitia Sembilan diketuai oleh Soekarno.

    Panitia ini menghasilkan kesepakatan bersama tentang dasar negara.

    Atas usul Moh. Yamin, rancangan itu disebut Piagam Jakarta atau Jakarta Charter.

  • ISI PIAGAM JAKARTA

    1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat

    Islam bagi pemeluk-pemeluknya

    2. (menurut) Dasar kemanusiaan yang adil dan

    beradab.

    3. Persatuan Indonesia.

    4. (dan) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

    kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.

    5. (serta dengan mewujudkan suatu) Keadilan sosial

    bagi seluruh rakyat Indonesia.

  • PENYUSUNAN DASAR NEGARA DAN

    KONSTITUSI NEGARA OLEH BPUPKI

    Sidang Kedua BPUPKI Dimulai tanggal 10-17

    Juli 1945.

    Pada sidang BPUPKI, 14 Juli 1945, Panitia

    Perancang UUD mengemukakan tiga konsep

    yang telah menjadi hasil bahasannya.

    Ketiga konsep tersebut, antara lain berisi

    pernyataan kemerdekaaan Indonesia,

    Pembukaan UUD, dan Batang Tubuh UUD.

  • BADAN PENYELIDIK USAHA-USAHA PERSIAPAN

    KEMERDEKAAN INDONESIA (BPUPKI)

    Berawal dari sidang BPUPKI inilah perumusan negara

    Indonesia disepakati.

  • PERBEDAAN DAN KESEPAKATAN YANG MUNCUL

    DALAM SIDANG BPUPKI

    Perbedaan pendapat yang muncul dalam sidang BPUPKI di

    antaranya mengenai falsafah negara Indonesia yang akan

    dibentuk.

    Mufakat akhirnya tercapai saat Panitia Sembilan menghasilkan

    rancangan kesepakatan bersama tentang dasar negara.

    Anggota BPUPKI juga bersepakat tentang wilayah negara

    (bekas wilayah Hindia Belanda).

    bentuk negara (kesatuan/unitaris).

    bentuk pemerintahan (republik).

    bendera nasional (Sang Merah Putih).

    bahasa nasional (bahasa Indonesia).

    pernyataan kemerdekaan Indonesia, Pembukaan UUD, dan

    Batang Tubuh UUD.

  • PANITIA PERSIAPAN KEMERDEKAAN

    INDONESIA (PPKI)

    Pada tanggal 7 Agustus 1945 dibentuk Panitia

    Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau

    Dokuritsu Junbi Inkai.

    Badan ini beranggotakan 21 orang yang mewakili

    seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

    Mereka adalah 12 orang wakil dari Jawa, 3 wakil dari

    Sumatera, 2 wakil dari Sulawesi, seorang dari

    Kalimantan, seorang dari Sunda Kecil, seorang dari

    Maluku, dan seorang lagi wakil dari penduduk Cina.

    Kemudian, oleh orang Indonesia, keanggotaan PPKI

    ditambah enam orang lagi.

  • PANITIA PERSIAPAN KEMERDEKAAN

    INDONESIA (PPKI)

    PPKI ini dipimpin oleh

    Soekarno dengan wakilnya

    Moh. Hatta dan penasihatnya

    Ahmad Soebardjo.

    Badan ini diresmikan tanggal 9

    Agustus 1945 di Dalat, dekat

    Saigon, oleh Jenderal

    Terauchi selaku panglima

    armada Jepang untuk Asia

    Tenggara

  • PANITIA PERSIAPAN KEMERDEKAAN

    INDONESIA (PPKI)

    Untuk keperluan pelantikan, Soekarno, Moh. Hatta, dan

    Radjiman Wedyodiningrat dipanggil ke Dalat (dekat

    Saigon) oleh Jenderal Terauchi.

  • PANITIA PERSIAPAN KEMERDEKAAN

    INDONESIA (PPKI)

    Jenderal Terauchi menegaskan bahwa PPKI diizinkan

    melakukan kegiatannya menurut pendapat dan kesanggupan

    bangsa Indonesia sendiri. Namun, mereka diwajibkan

    memperhatikan hal-hal berikut.

    Syarat pertama bangsa Indonesia harus mengerahkan tenaga

    sebesar-besarnya dan bersama-sama dengan pemerintah

    Jepang meneruskan perjuangan untuk memperoleh

    kemenangan akhir dalam Perang Asia Timur Raya.

    Syarat kedua Negara Indonesia merupakan anggota

    Lingkungan Kemakmuran Bersama di Asia Timur Raya, Oleh

    karena itu, cita-cita bangsa Indonesia harus disesuaikan dengan

    cita-cita pemerintah Jepang.

  • JEPANG MENYERAH TANPA SYARAT

    KEPADA SEKUTU

    Pada tanggal 6 Agustus 1945, Sekutu menjatuhkan bom atom di

    Hiroshima dan Nagasaki tanggal 9 Agustus 1945.

  • PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK

    INDONESIA

    Tanggal 15 Agustus 1945, Jepang menyatakan menyerah tanpa syarat kepada Sekutu.

    Berita ini mendorong tokoh-tokoh pergerakan nasional untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

    Ketika Soekarno, Moh. Hatta, dan Radjiman Wedyodiningrat tiba dari Dalat, mereka didesak untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

    Melalui perdebatan dan usaha yang tiada henti, Proklamasi Kemerdekaan RI akhirnya dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus 1945.

  • PENYUSUNAN DASAR NEGARA DAN

    KONSTITUSI NEGARA OLEH PPKI

    Sehari setelah kemerdekaan, PPKI kembali bersidang.

    Dalam sidang itu, PPKI mengesahkan Pembukaan beserta Batang Tubuh Undang-undang Dasar yang telah disiapkan BPUPKI.

    Namun, sebelum disahkan dilakukan beberapa perubahan dalam pembukaan UUD.

    Di antaranya kata “dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” diganti dengan “Yang Maha Esa.”

    Perubahan ini dilakukan setelah dilakukan konsultasi dengan empat pemuka Islam, yakni Ki Bagus Hadikusumo, Wahid Hasyim, Kasman Singodimedjo, dan Teuku Moh. Hasan.

    Undang-undang Dasar yang disahkan PPKI inilah yang kita kenal sebagai Undang-Undang Dasar 1945.

  • PERBEDAAN DAN KESEPAKATAN YANG MUNCUL

    DALAM SIDANG PPKI

    Dalam sidang-sidang PPKI terjadi

    perbedaan dan kesepakatan mengenai,

    antara lain:

    pengesahan dan penetapan UUD.

    pemilihan presiden dan wakil presiden.

    pembentukan KNIP.

  • PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN

    KEMERDEKAAN

  • PERLAWANAN DI BERBAGAI DAERAH

    1. Pertempuran Surabaya 10 November 1945

    kedatangan pasukan Sekutu tanggal 25 Oktober

    1945 yang dipimpin oleh Brigjen A.W.S. Mallaby.

    Pada tanggal 30 Oktober 1945 terjadi pertempuran

    yang hebat di Gedung Bank Internatio di Jembatan

    Merah. Pertempuran itu menewaskan Brigjen Mallaby. Akibat meninggalnya Brigjen Mallaby, Inggris memberi ultimatum, isinya agar rakyat Surabaya menyerah kepada Sekutu. Secara resmi rakyat Surabaya, yang diwakili Gubernur Suryo menolak ultimatum Inggris. Akibatnya pada tanggal 10 November 1945 pagi hari, pasukan Inggris mengerahkan pasukan infantri dengan senjata berat dan menyerbu Surabaya dari darat, laut, maupun udara.

  • 2. Pertempuran Ambarawa

    Terjadi tanggal 20 November s.d. 15 Desember 1945, antara pasukan TKR di bawah pimpinan Mayor Sumarto dan Pemuda Indonesia melawan pasukan Sekutu (Inggris).

    Dimulai dari insiden yang terjadi di Magelang pada tanggal 26 Oktober 1945.

    Gugur Letkol Isdiman, Komandan Resimen Banyumas, kemudian digantikan oleh Letkol Soedirman. Kota Ambarawa berhasil dikepung selama 4 hari 4 malam oleh pasukan RI. Mengingat posisi yang telah terjepit,maka pasukan Sekutu meninggalkan kota Ambarawa tanggal 15 Desember 1945 menuju Semarang. Keberhasilan TKR mengusir Sekutu dari Ambarawa menjadi salah satu peristiwa penting dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan RI.

  • 3. Pertempuran Medan Area 1 Desember 1945

    9 Oktober 1945 tentara Inggris mendarat di Medan (Brigjen

    T.E.D Kelly)

    Insiden terjadi di hotel Jalan Bali, Medan tanggal 13 Oktober 1945. Saat itu seorang penghuni hotel (pasukan NICA) merampas dan menginjak-injak lencana Merah Putih yang dipakai pemuda Indonesia. Hal ini mengundang kemarahan para pemuda. Akibatnya terjadi perusakan dan penyerangan terhadap hotel yang banyak dihuni pasukan NICA. Pada tanggal 1 Desember 1945, pihak Sekutu memasang papanpapan yang bertuliskan Fixed Boundaries Medan Area di berbagai sudut kota Medan. Sejak saat itulah Medan Area menjadi terkenal. Pasukan Inggris dan NICA mengadakan pembersihan terhadap unsur Republik yang berada di kota Medan.

  • 4. Bandung Lautan Api

    Peristiwa ini dilatarbelakangi oleh ultimatum Sekutu 21 November 1945 untuk mengosongkan kota Bandung. selambat-lambatnya tanggal 29 November 1945. Ultimatum tersebut tidak ditanggapi oleh para pejuang.

    Pemerintah RI di Jakarta memerintahkan agar TRI mengosongkan kota Bandung. Sementara markas TRI di Yogyakarta menginstruksikan agar Bandung tidak dikosongkan. Akhirnya para pejuang mematuhi perintah dari Jakarta. Pada tanggal 23-24 Maret 1946 para pejuang meninggalkan Bandung. Namun, sebelumnya mereka menyerang Sekutu dan membumihanguskan kota Bandung. Tujuannya agar Sekutu tidak dapat menduduki dan memanfaatkan sarana-sarana yang vital.

  • 5. Puputan Margarana 20 November 1946

    Perang Puputan Margarana di Bali diawali dari keinginan Belanda mendirikan Negara Indonesia Timur (NIT). Letkol I Gusti Ngurah Rai, Komandan Resimen Nusa Tenggara, berusaha menggagalkan pembentukan NITdengan mengadakan serangan ke tangsi NICA di Tabanan tanggal 18 Desember 1946.

    Pada tanggal 20 November 1946 dengan kekuatan besar

    Belanda melancarkan serangan dari udara terhadap

    kedudukan Ngurah Rai di desa Marga.

    Dalam keadaan kritis, Letkol I Gusti Ngurah Rai

    mengeluarkan perintah “Puputan” yang berarti bertempur

    sampai habis-habisan (fight to the end). Letkol I Gusti

    Ngurah Rai gugur beserta seluruh anggota pasukan

  • 6. Serangan Umum 1 Maret 1949

    Puncak serangan TNI adalah serangan umum

    terhadap kota Yogyakarta pada tanggal 1 Maret 1949,

    yang dipimpin oleh Letkol Soeharto.

    Untuk memudahkan penyerangan, maka dibentuk beberapa sektor yaitu:

    a. sektor Barat dipimpin oleh Mayor Ventje Sumual,

    b. sektor Selatan dan Timur dipimpin oleh Mayor Sardjono,

    c. sektor Utara dipimpin oleh Mayor Kusno,

    d. sektor Kota dipimpin oleh Letnan Amir Murtono dan Letnan Masduki.

  • Lanjutan….. Pagi hari tanggal 1 Maret 1949 sekitar pukul 06.00

    WIB tepat sirene berbunyi, serangan dilancarkan dari segala penjuru kota. Letkol Soeharto langsung memimpin penyerangan dari sektor Barat sampai batas Jalan Malioboro sampai pukul 12.00 WIB tepat,

    Tujuan Serangan Umum 1 Maret 1949. a. Ke dalam 1) Mendukung perjuangan yang dilakukan secara

    diplomasi. 2) Meninggikan moral rakyat dan TNI yang sedang

    bergerilya. b. Ke luar 1) Menunjukkan kepada dunia internasional bahwa TNI

    mempunyai kekuatan untuk mengadakan ofensif. 2) Mematahkan moral pasukan Belanda

  • A. PERJUANGAN DIPLOMASI

    1. Perundingan Linggajati Dilakukan pada tangga 10 November 1946 di

    Linggarjati,Cirebon.

    Indonesia diwakili oleh PM Sutan Syahrir

    Belanda diwakili oleh Prof. Scermerhorn

    Inggris oleh Lord Killearn, seorang diplomat

  • Hasil Perundingan Linggarjati

    1. Belanda mengakui secara de facto Republik

    Indonesia meliputi Jawa, Madura, dan Sumatra.

    2. Republik Indonesia dan Belanda akan bekerja sama

    membentuk Negara Indonesia Serikat, dengan

    nama Republik Indonesia Serikat, yang salah satu

    negara bagiannya adalah Republik Indonesia.

    3. Republik Indonesia Serikat dan Belanda akan

    membentuk Uni Indonesia Belanda dengan Ratu

    Belanda sebagai ketuanya