Top Banner

of 43

persentasi salep

Oct 19, 2015

Download

Documents

Enrico Yuwono
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • Kloramfenikol

    Oleh :Kelompok C1.4

  • Buat 2 formula salep sebanyak 100 gram.

  • Mengenal dan memahami cara pembuatan salep.Mengamati pengaruh basisterhadap karakteristikpelepasan bahan aktif.

  • Dasar salep hidrokarbon. Dasar salep ini dikenal sebagai dasar salep berlemak antara lain vaselin putih dan salep putih. Hanya sejumlah kecil komponen berair dapat dicampurkan ke dalamnya. Dengan hidrokarbon dipakai terutama untuk efek emolien. Dasar salep tersebut ertahan dalam kulit untuk waktu yang lama dan tidak memungkinkan larinya lembab ke udara. Kerjanya hanya seagai bahan penutup saja. Tidak mongering atau tidak ada perubahan dengan berjalannnya waktu. Contoh: Petrolatum, Parafin, Minyak mineral.

  • Dasar salep serap. Dasar salep serap ini dapat di bagi dalam 2 kelompok. Kelompok pertama terdiri atas dasar salep yang dapat bercampur dengan air membentuk emulsi air dalam minyak (paraffin hidrofilik dan lanolin anhidrat), dan kelompok kedua terdiri atas emulsi air dalam minyak yang dapat bercampur dengan sejumlah larutan air tambahan (lanolin). Dasar salep serap juga bermanfaat sebagai emolien.

  • Dasar salep yang dapat dicuci dengan air. Dasar salep ini adalah emulsi minyak dalam air antara lain salep hidrofilik dan lebih tepat disebut Krim. Dasar ini dinyatakan juga sebagai dapat dicuci dengan air karena mudah dicuci dengan air atau dilap basah, sehingga lebih dapat diterima sebagain dasar kosmetik.Dasar salep larut dalam air. Kelompok in disebut juga dasar salep tak berlemak dan terdiri dari konstituen larut air. Dasar salep jenis ini memberikan banyak keuntungan seperti dasar salep yang dapat dicuci dengan air dan tidak mengandung bahan tak larut dalam air seperti paraffin, lanolin anhidrat atau malam.

  • Pada praktikum ini, akan menggunakan basis salep yang dapat dicuci dengan air, antara lain PEG 400 dan PEG 4000. Dasar salep ini adalah emulsi minyak dalam air. Basis ini juga dinyatakan juga sebagai dapat dicuci dengan air karena mudah dicuci dari kulit atau dilap basah, sehingga lebih dapat diterima untuk dasar kosmetik. Beberapa bahan obat dapat menjadi lebih efektif menggunakan dasar salep ini daripada dasar salep hidrokarbon. Keuntungan lain dari dasar salep ini adalah dapat diencerkan dengan air dan mudah menyerap cairan yang terjadi pada kelainan dermatologik.

    Pemilihan PEG 400 dan 4000 sebagai basis salep karena cairan kental ini larut dalam air, etanol, dan aseton, sehingga dapat bercampur dengan zat aktif yang digunakan yaitu kloramfenikol dan dapt dilarutkan dengan pelarut yang sesuai yaitu etanol.

  • Zat AktifKloramfenikol (Farmakope Indonesia edisi IV hal. 189)Nama Lain:D-treo-(-)-2,2-Dikloro-N-(-hidroksi(hidroksimetil)-p-nitrofenetil)asetamidaRumus Bangun:

    Rumus Molekul: C11H12Cl2N2O5Bobot Molekul: 323,13Pemerian: Hablur halus berbentuk jarum atau lempeng memanjang; putih hingga putih kelabu atau putih kekuningan; larutan praktis netral terhadap lakmus P; stabil dalam larutan netral atau larutan agak asam.

  • Kelarutan: Sukar larut dalam air; mudah larut dalam etanol, dalam propilen glikol, dalam aseton dan dalam etil asetat.Stabilitas: Sangat baik pada suhu kamar, pH 2-7. Stabilitas pada pH 6. Pada suhu 25 C dan pH 6 memiliki waktu paruh hampir 3 tahun. Yang menjadi penyebab utamanya degradasi. Kloramfenikol dalam media air adalah pemecahan hidrofilik pada lingkungan amida. Obat ini sangat tidak stabil dalam suasana basa, stabil dalam basis minyak dalam air, basis adeps lanae. (Martindale edisi 30 hal 142)

  • Khasiat: Antibiotik antibakteri ( gram positif, gram negative, riketsia, klamidin), infeksi meningitis (Martindale edisi 30 hal 141 ).Ph: 7 - 7.5Jarak lebur: Antara 149 C - 153 COTT: Parasetamol, Phenobarbital, Phenytoin, cimetidinKonsentrasi: Pemakaian topical : Dalam bentuk larutan : 0.16%, 0.25%, atau 0.5% Dalam bentuk salep : 1% ( DI 2003 hal 2596 )Wadah dan Penyimpanan: Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya

  • Bahan Tambahan1. PEG 400 (Farmakope Indonesia edisi IV hal.511)

    Nama Lain: Makrogol 400Rumus Molekul: H(O-CH2CH2)nOH ; dengan harga rata-rata n antara 8.2 dan 9.1Bobot Molekul: 380 420

    Pemerian: Cairan kental jernih, tidak berwarna atau praktis tidak berwarna; bau khas lemah; agak higroskopik.Kelarutan: Larut dalam air, dalam etanol, dalam aseton, dalam glikol lain dan dalam hidrokarbon aromatic; praktis tidak larut dalam eter dan dalam hidrokarbon alifatik.

  • Stabilitas: Stabil di udara dan air.Khasiat: Anti mikroba.Kegunaan: Basis salep larut air.pH: 4.5 7.5OTT: Coloring agents.Konsentrasi: 30 %Wadah dan Penyimpanan: Dalam wadah tertutup rapat, kering

  • 2. PEG 4000 (Farmakope Indonesia edisi IV hal. 508)Nama Lain: Makrogol 4000Rumus Molekul: H(O-CH2CH2)nOH ; dengan harga rata-rata n antara 8.2 dan 9.1Bobor Molekul: 3000 4800Pemerian: Serpihan butiran atau serbuk , putih atau putih gading, praktis tidak berbau dan tidak berasa, licin seperti plastik mempunyai konsistensi seperti malam.Kelarutan: Mudah larut dalam air; larut dalam etanol 95%, dalam aseton, dalam kloroform, dalam etilen glikol monoetil eter, dalam etil asetat dan dalam toluene; tidak larut dalam eter dan dalam heksana.

  • Stabilitas: Stabil di udara dan air, higroskopikKhasiat: Anti mikrobaKegunaan: Basis salep larut airpH: 4.5 7.5OTT: Coloring agents.Konsentrasi: 70 %Wadah dan Penyimpanan: Dalam wadah tertutup rapat, kering

  • Alat :1. Beaker glass11. Timbangan analitik2. Batang pengaduk12. Spatula3. Stirer13. Termometer4. Gelas ukur14. Kuvet5. Tube dan alat pretube15. Spektrofotometri UV-Vis6. Mortir dan stamper16. Labu tentukur7. Cawan Petri17. Pipet volume8. Anak timbangan18. Pipet tetes9. Kaca objek 10. Penangas air

  • Bahan

    KloramfenikolPEG 4000PEG 400

  • Formula IFormula IIKloramfenikol 1%Kloramfenikol 1%PEG 400 70%PEG 400 75%PEG 4000 30%PEG 4000 25%

  • Perhitungan :Formula IKloramfenikol: 1% x 100 gram = 1 gramBasis salep: 100 gram 1 gram = 99 gramPEG 4000: 70% x 99 gram = 69,30 gramPEG 400: 30% x 99 gram = 29,70 gram

    Formula IIKloramenikol: 1% x 100 gram = 1 gramBasis salep: 100 gram 1 gram = 99 gramPEG 4000: 75% x 99 gram = 74,25 gramPEG 400: 25% x 99 gram = 24,75 gram

  • No.KomposisiFormula IFormula II1.Kloramfenikol 1 gram1 gram2.PEG 400069,30 gram74,25 gram3.PEG 40029,70 gram 24,75 gram

  • 1. Siapkan alat dan bahan.2. Buat basis salep, caranya:PEG 400 dan PEG 4000 masing-masing dilebur di cawan yang berbeda di atas penangas air hingga melebur sempurna.3. Kloramfenikol digerus dalam lumpang hingga halus.4. Basis salep yang sudah melebur sempurna dicampurkan, gerus hinnga homogen dan terbenuk basis salep.5. Campurkan basis salep yang sudah terbentuk kedalam lumpang yang berisi kloramfenikol sedikit demi sedikit, gerus hingga homogen.6. Masukan dalam tube sejumlah 10 g.7. Beri etiket, masukan kotak dan serahkan.8. Sisa salep digunakan untuk evaluasi.

  • 1. Uji Homogenitas Oleskan salep di atas kaca objek, ratakan. Amati homogenitas bahan aktif di dalam basis.

    Hasil uji homogenitas : - formula 1: homogen- formula 2: homogen

  • 2. Uji PelepasanTimbang seksama 10 gram salep di dalam cawan petri. Kosongkan bagian tengah cawan untuk meletakkan anak timbangan.Masukkan cawan petri tersebut ke dalam beaker glass.Tambahkan air bersuhu 370C sebanyak 500mL ke dalam beaker glass tersebut. Pertahankan suhu agar tetap 370C di atas penangas air.Setiap 15 menit, air di dalam beaker glass diaduk kemudian diambil 10 mL untuk ditentukan kadarnya secara spektrofotometri.Tambahkan lagi aquadest bersuhu 370C dalam jumlah yang sama dengan yang diambil.

  • Tentukan kadar bahan aktif yang terlepas.Lakukan perhitungan faktor koreksi agar didapat hasil yang akurat.Perhitungan faktor koreksi : Jika : Salep uji sebanyak 10 gram; mengandung bahan aktif Kloramfenikol 1 % Setiap 15 menit sampel diambil sebanyak 10 mL. Volume aquadest = 500 mL.Kurva kalibrasi ( larutan stock )Timbang 10mg kloramfenikol, larutkan dalam aquadest hingga 100,0 ml.Buat larutan seri dengan konsentrasi 5 ppm, 10 ppm, 15 ppm, 20 ppm, 25 ppm.

  • Uji pelepasan salepLarutan baku Kloramfenikol = 10,0 mgLarutan baku = 100 bpj[ ] =10 mg= 100 mg = 100 bpj100 ml 1000 ml

    Dibuat larutan seri 5 bpj, 10bpj, 15 bpj, 20 bpj, 25 bpj 5 bpj V1 x C1 = V2 x C2 V1 x 100 bpj = 10 mL x 5 bpj V1 = 0,5 mL ad 10,0 ml aquadest

  • 10 bpj V1 x C1 = V2 x C2 V1 x 100 bpj = 10 mL x 10 bpj V1 = 1 mL ad 10,0 ml aquadest

    15 bpj V1 x C1 = V2 x C2 V1 x 100 bpj = 10 mL x 15 bpj V1 = 1,5 mL ad 10,0 ml aquadest

  • 20 bpj V1 x C1 = V2 x C2 V1 x 100 bpj = 10 mL x 20 bpj V1 = 2 mL ad 10,0 ml aquadest25 bpj V1 x C1 = V2 x C2 V1 x 100 bpj = 10 mL x 25 bpj V1 = 2,5 mL ad 10,0 ml aquadest

  • Hasil pengukuran serapan pada panjang gelombang 298nmLarutan baku seri

    NamaSerapan5 bpj0,13210 bpj0,21015 bpj0,34120 bpj0,45125 bpj0,584

  • y = bx + aa = 0,0031b = 0,02278r = 0,997502

  • Chart1

    5

    10

    15

    20

    25

    Kurva kalibrasi antara konsentrasi (y) dan serapan (x)

    Kurva kalibrasi antara konsentrasi (y) dan serapan (x)

    Sheet1

    serapanKurva kalibrasi antara konsentrasi (y) dan serapan (x)

    0.1325

    0.2110

    0.34115

    0.45120

    0.58425

    To resize chart data range, drag lower right corner of range.

  • Sampel (formula 1)

    WaktuSerapanPengenceran15 menit0,1875x30 menit0,3445x45 menit0,4055x60 menit0,4905x75 menit0,6595x

  • Bobot sediaan untuk uji pelepasan = 10,2 gKadar kloramfenikol = 1% x 10,2 g = 0,102 g = 102 mg 1. setelah 15 menity = bx + a0,187 = 0,0031 + 0,02278x

    x = 8,0873 mg/L = 4,0437 mg/500 mL x 5 = 20,2185 mg/500mLFaktor koreksi = 10mL x 20,2185 mg 500 mL= 0,4044 mg% pelepasan zat aktif = 20,2185 mg x 100% 102 mg= 19,8221%

  • 2. setelah 30 menity = bx + a0,344 = 0,0031 + 0,02278x

    x = 14,9649 mg/L = 7,4825 mg/500 mL x 5 = 37,4125 mg/500mLFaktor koreksi = 10mL x 37,4125 mg 500 mL = 0,7483 mgKonsentrasi sesungguhnya = 37,4125 mg + 0,4044 mg 500 mL = 37,8169 mg/500mL% pelepasan zat aktif = 37,8169 mg x 100% 102 mg = 37,0754%

  • 3. setelah 45 menity = bx + a0,405 = 0,0031 + 0,02278x

    x = 17,6427 mg/L = 8,8214 mg/500 mL x 5 = 44,1070 mg/500mLFaktor koreksi = 10mL x 44,1070 mg 500 mL = 0,8821 mgKonsentrasi sesungguhnya = 44,107 mg + 0,4044 mg + 0,8090 mg 500 mL = 45,3204 mg/500mL% pelepasan zat aktif = 45,3204 mg x 100% 102 mg= 44,4318%

  • 4. setelah 60 menity = bx + a0,490 = 0,0031 + 0,02278x

    x = 21,3740 mg/L = 10,687 mg/500 mL x 5 = 53,435 mg/500mLFaktor koreksi = 10mL x 53,435 500 mL= 1,0687 mgKonsentrasi sesungguhnya = 53,435 mg + 0,4044 mg + 0,809 mg + 0,8821 mg500 mL= 55,5305 mg/500mL% pelepasan zat aktif = 55,5305 mg x 100% 102 mg= 54,4417%

  • 5. setelah 75 menity = bx + a0,659 = 0,0031 + 0,02278x

    x = 28,7928 mg/L = 14,3964 mg/500 mL x 5 = 71,982 mg/500mLFaktor koreksi = 10mL x 71,982 500 mL= 1,43964 mgKonsentrasi sesungguhnya = 71,982mg + 0,4044mg + 0,809 mg + 0,8821mg + 1,0687mg500 mL= 75,1462 mg/500mL% pelepasan zat aktif = 75,1462 mg x 100% 102 mg= 73,6727%

  • Chart1

    15

    30

    45

    60

    75

    Kurva Hubungan waktu (y) dan serapan (x) dengan pengenceran 5x

    Sheet1

    X-ValuesKurva Hubungan waktu (y) dan serapan (x) dengan pengenceran 5x

    0.18715

    0.34430

    0.40545

    0.4960

    0.65975

    To resize chart data range, drag lower right corner of range.

  • Pada pembuatan salep kloramfenikol, tidak perlu penambahan zat pengawet sebab zat aktif dan basis salep sama-sama berkhasiat sebagai anti mikroba.Metode pembuatan salep dilakukan dengan peleburan sebab polietilen glikol tidak memberikan campuran yang melalui metode pencampuran.Salep dikemas dalam tube karena lebih luas pemakaiannya daripada botol, karena lebih mudah dan menyenangkan digunakan oleh pasien dan tidak mudah menimbulkan keracunan. Pengisian dalam tube juga mengurangi terkena udara dan menghindari kontaminasi dari mikroba yang potensial. Oleh karena itu akan lebih stabil dan dapat tahan lama pada pemakaian dibanding dengan salep dalam botol.

  • Salep anti mikroba bekerja pada permukaan kulit saja. Hal ini memerlukan penetrasi difusi dari kulit atau absorpsi perkutan. Padahal ini, propilen glikol sebagai pembawa sangat efektif dalam usaha menambah laju absorpsi obat secara topikal. Sebab menimbulkan pengembangan pada stratum corneum dan melepaskan struktur penting dari bahan sehingga mengurangi daya tahan difusi dan meningkatkan permeabilitasnya.Kloramfenikol merupakan zat yang tidak larut dalam polietilen glikol. Oleh sebab itu, harus di dispersikan ke seluruh pembawa secara merata untuk menjamin homogenitas suatu produk. Oleh karena itu, dilakukan penggerusan kloramfenikol terlebih dahulu menjadi suatu keadaan yang halus, memberikan daerah permukaan sentuhan yang luas dan menambah laju disolusi zat tersebut.

  • Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui kehomogenan zat aktif dalam basis sehingga pada tiap kali penggunaan sediaan tersebut dosisnya tetap sama.Pada uji pelepasan menggunakan medium air dengan suhu 370C yang sama dengan suhu tubuh, tujuannya untuk mengetahui banyaknya obat yang diserap oleh tubuh.Pada saat pengambilan, sampel tiap 15 menit harus dilakukan pada tempat yang sama. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui distribusi obat tersebut dalam tubuh.Semakin lama waktu pelepasan, maka kadar zat aktif yang dilepaskan akan meningkat.Pada sampel, hasil serapan yang didapat tinggi (di atas 0,800), karena itu dilakukan pengenceran 5 kali, sehingga diperoleh nilai serapan yang berada pada range.

  • Uji homogenitas Formula 1: homogen Formula 2: homogenUji pelepasan zat aktif Formula 1 Zat aktif yang lepas pada menit ke : 15: 19,8221 % 30: 37,0754 % 45: 44,4318 % 60: 54,4417 % 75: 73,6727 %

  • Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1995. Farmakope Indonesia. Edisi IV, Dirjen POM: Jakarta.Handbook of Pharmaceutical Excipients, 2nd edition, 1994. The Pharmaceutical Press: London.Martindale : The Extra Pharmacopeia Evaluated Information on The World Drugs and Medicines, Ed. 28.Drug Development Industrial Pharmaceutical.Ansel, Howard.C. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, edisi IV. UI-Press: Jakarta.Kathy Litvak, et al. Drug Information Analysis 88, AHFS.

    *******************************************