Top Banner

of 55

Permen PU No.32 2007

Jul 19, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 32 / PRT / M / 2007 TENTANGPEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN JARINGAN IRIGASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM, Menimbang:bahwauntukmelaksanakanketentuanPasal61PeraturanPemerintahNomor 20 Tahun 2006 tentang Irigasi, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum tentang Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi; Mengingat:1.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber DayaAir(LembaranNegaraRepublikIndonesia2004Nomor32, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4377); 2.Undang-UndangRepublikIndonesiaNomor32Tahun2004tentang PemerintahanDaerah(LembaranNegaraRepublikIndonesia2004Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4377); 3. PeraturanPemerintahRepublikIndonesiaNomor20Tahun2006tentang Irigasi(LembaranNegaraRepublikIndonesia2006Nomor46,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4624); 4. PeraturanPresidenRepublikIndonesiaNomor9Tahun2005tentang Kedudukan,Tugas,Fungsi,SusunanOrganisasidanTataKerja Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 94 Tahun 2006; 5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit OrganisasidanTugasEselonIKementerianNegaraRepublikIndonesia sebagaimana telah diubah denganPeraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007; 6. KeputusanPresidenRepublikIndonesiaNomor187/MTahun2004 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu; 7. PeraturanMenteriPekerjaanUmumNomor286/PRT/M/2005tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pekerjaan Umum; M E M U T U S K A N:Menetapkan:PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM TENTANG PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN JARINGAN IRIGASI. BAB I KETENTUAN UMUMPasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Airadalahsemuaairyangterdapatpada,diatas,ataupundibawahpermukaantanah, termasuk dalam pengertian ini air permukaan, air tanah, air hujan, dan air laut yang berada di darat. 2. Sumberairadalahtempatatauwadahairalamidan/ataubuatanyangterdapatpada,di atas, ataupun di bawah permukaan tanah. 3. Irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air irigasi untuk menunjang pertanianyangjenisnyameliputiirigasipermukaan,irigasirawa,irigasiairbawahtanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak. 4. Daerah irigasi adalah kesatuan lahan yang mendapat air dari satu jaringan irigasi. 5. Jaringanirigasiadalahsaluran,bangunan,danbangunanpelengkapyangmerupakansatu kesatuanyangdiperlukanuntukpenyediaan,pembagian,pemberian,penggunaan,dan pembuangan air irigasi. 6. Jaringan irigasi primer adalah bagian dari jaringan irigasi yang terdiri atas bangunan utama, saluraninduk/primer,saluranpembuangannya,bangunanbagi,bangunanbagi-sadap, bangunan sadap, dan bangunan pelengkapnya. 7. Jaringanirigasisekunderadalahbagiandarijaringanirigasiyangterdiriatassaluran sekunder, saluran pembuangannya, bangunan bagi, bangunan bagi-sadap, bangunan sadap, dan bangunan pelengkapnya. 8. Jaringan irigasi tersier adalah jaringan irigasi yang berfungsi sebagai prasarana pelayanan air irigasidalampetaktersieryangterdiriatassalurantersier,salurankuarterdansaluran pembuang, boks tersier, boks kuarter, serta bangunan pelengkapnya. 9. Petak irigasi adalah petak lahan yang memperoleh air irigasi. 10. Petaktersieradalahkumpulanpetakirigasiyangmerupakansatukesatuandan mendapatkan air irigasi melalui saluran tersier yang sama. 11. Penyediaan air irigasi adalah penentuan volume air per satuan waktu yang dialokasikan dari suatu sumber air untuk suatu daerah irigasi yang didasarkan waktu, jumlah, dan mutu sesuai dengan kebutuhan untuk menunjang pertanian dan keperluan lainnya. 12. Pembagian air irigasi adalah kegiatan membagi air di bangunan bagi dalam jaringan primer dan/atau jaringan sekunder. 13. Pemberianairirigasiadalahkegiatanmenyalurkanairdenganjumlahtertentudarijaringan primer atau jaringan sekunder ke petak tersier. 14. Penggunaanairirigasiadalahkegiatanmemanfaatkanairdaripetaktersieruntukmengairi lahan pertanian pada saat diperlukan. 15. Pembuanganairirigasiselanjutnyadisebutdrainaseadalahpengalirankelebihanairyang sudah tidak dipergunakan lagi pada suatu daerah irigasi tertentu. 16. PerkumpulanpetanipemakaiairyangselanjutnyadisebutP3Aadalahkelembagaan pengelolaanirigasiyangmenjadiwadahpetanipemakaiairdalamsuatudaerah layanan/petaktersierataudesayangdibentuksecarademokratisolehpetanipemakaiair termasuk lembaga lokal pengelola irigasi. 17. Gabungan petani pemakai air yang selanjutnya disebut GP3A adalah kelembagaan sejumlah P3A yang bersepakat bekerja sama memanfaatkan air irigasi dan jaringan irigasi pada daerah layanan blok sekunder, gabungan beberapa blok sekunder, atau satu daerah irigasi. 18. Indukperkumpulanpetanipemakaiair yangselanjutnyadisebutIP3Aadalahkelembagaan sejumlahGP3Ayangbersepakatbekerjasamauntukmemanfaatkanairirigasidanjaringan irigasi pada daerah layanan blok primer, gabungan beberapa blok primer, atau satu daerah irigasi.19. Komisiirigasikabupaten/kotaadalahlembagakoordinasidankomunikasiantarawakil pemerintahkabupaten/kota,wakilperkumpulanpetanipemakaiairtingkatdaerahirigasi, dan wakil pengguna jaringan irigasi pada kabupaten/kota. 20. Komisiirigasiprovinsiadalahlembagakoordinasidankomunikasiantarawakilpemerintah provinsi,wakilperkumpulanpetanipemakaiairtingkatdaerahirigasi,wakilpengguna jaringan irigasi pada provinsi, dan wakil komisi irigasi kabupaten/kota yang terkait. 21. Komisiirigasiantarprovinsiadalahlembagakoordinasidankomunikasiantarawakil pemerintahkabupaten/kotayangterkait,wakilkomisiirigasiprovinsiyangterkait,wakil perkumpulan petani pemakai air, dan wakil pengguna jaringan irigasi di suatu daerah irigasi lintas provinsi. 22. Pengelolaanjaringanirigasiadalahkegiatanyangmeliputioperasi,pemeliharaan,dan rehabilitasi jaringan irigasi di daerah irigasi. 23. Operasijaringanirigasiadalahupayapengaturanairirigasidanpembuangannya,termasuk kegiatanmembuka-menutuppintubangunanirigasi,menyusunrencanatatatanam, menyusunsistemgolongan,menyusunrencanapembagianair,melaksanakankalibrasi pintu/bangunan, mengumpulkan data, memantau, dan mengevaluasi. 24. Hak guna air untuk irigasi adalah hak untuk memperoleh dan memakai atau mengusahakan air dari sumber air untuk kepentingan pertanian. 25. RencanatatatanamdetailyangselanjutnyadisebutdenganRTTDadalahrencanatata tanamyangmenggambarkanrencanaluastanampadasuatudaerahirigasidanterperinci per petak tersier. 26. RencanatatatanamgolonganyangselanjutnyadisebutRTTGadalahrencanatatatanam yangmenggambarkanrencanaluastanampadasuatudaerahirigasi,belumterperinciper petak tersier sehingga yang terlihat hanya total rencana luas tanam per daerah irigasi. 27. Debitandalanadalahdebitperhitunganketersediaanairberdasarkanprobabilitas80% terjadinya debit sungai. 28. Golonganvertikaladalahcarapenentuanwaktuawalpemberianair(awaltanam)secara bersamaanpadapetaktersierdarihulukehilirdalamsuatusaluransekunderdengan tenggang waktu pemberian air antargolongan, biasanya antara 10 sampai dengan 15 hari. 29. Golonganhorisontaladalahcarapenentuanwaktupemberianair(awaltanam)secara bersamaanpadapetaktersieryangberadadibagianhuludarisaluransekunderyang berlainandanditeruskanpadaperiodeberikutnyakepetaktersieryangberadadibagian hilirnyadengantenggangwaktupemberianairantargolongan,biasanyaantara10sampai dengan 15 hari. 30. Golongantersebaradalahcarapenentuanwaktuawalpemberianair(awaltanam)secara bersamaanpadapetaktersieryangtelahditentukandantersebarpadasatudaerahirigasi dengan tenggang waktu pemberian air antargolongan, biasanya antara 10 sampai dengan 15 hari. 31. Pemeliharaan jaringan irigasi adalah upaya menjaga dan mengamankan jaringan irigasi agar selaludapatberfungsidenganbaikgunamemperlancarpelaksanaanoperasidan mempertahankan kelestariannya.32. Pengamanan jaringan irigasi adalah upaya menjaga kondisi dan fungsi jaringan irigasi serta mencegahterjadinyahal-halyangmerugikanterhadapjaringandanfasilitasjaringan,baik yang diakibatkan oleh ulah manusia, hewan, maupun proses alami. 33. Pemeliharaanrutinadalahusahauntukmempertahankankondisidanfungsijaringanyang dilaksanakan setiap waktu. 34. Pemeliharaan berkala adalah usaha untuk mempertahankan kondisi dan fungsi jaringan yang dilaksanakan secara berkala. 35. Perbaikan adalah usaha untuk mengembalikan kondisi dan fungsi saluran dan/atau bangunan irigasi secara parsial. 36. Perbaikandaruratadalahkegiatanpenanggulanganyangberupaperbaikandan bersifat darurat akibat suatu bencana agar saluran dan/atau bangunan dapat segera berfungsi. 37. Penggantian adalah usaha untuk mengganti seluruh atau sebagian komponen prasarana fisik, fasilitas, dan peralatan jaringan irigasi. 38. Inventarisasi jaringan irigasi adalah kegiatan untuk mendapatkan data jumlah, dimensi, jenis, kondisi, dan fungsi seluruh aset irigasi serta data ketersediaan air, nilai aset jaringan irigasi, dan areal pelayanan pada setiap daerah irigasi. 39. Perencanaanpemeliharaanadalahsuatuprosesperancanganpemeliharaanjaringanirigasi sebelumpelaksanaanpemeliharaandimulaiyangmeliputiinspeksi,survei,desain,dan penyusunan program.40. Inspeksi rutin adalah pemeriksaan jaringan irigasi yang dilakukan secara rutin setiap periode tertentu (10 atau 15 hari sekali) untuk mengetahui kondisi jaringan irigasi. 41. Penelusuran jaringan adalah kegiatan pemeriksaan bersama dengan P3A dari hulu sampai ke hilir untuk mengamati kondisi dan fungsi jaringan irigasi dengan periode 6 bulanan pada saat pengeringan dan awal musim hujan atau sesuai dengan kebutuhan. Pasal 2 (1) Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi Pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, dan pengelola irigasi dalam menyusun pedoman operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi sesuai dengan karakteristik dan kondisi daerah irigasi masing-masing. (2) Pedomaninibertujuanagarparapengelolairigasimampumelaksanakanoperasidan pemeliharaanjaringanirigasisecaraefektif,efisien,danberkelanjutansehinggaairdapat dimanfaatkan secara optimal. Pasal 3 Pelaksanaan kegiatan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi mengacu pada: 1. Pedoman Penyelenggaraan Operasi Jaringan Irigasi; dan 2. Pedoman Pemeliharaan Jaringan Irigasi sebagaimanatercantumdalamLampiranIdanLampiranIIPeraturanMenteriiniyang merupakan satu kesatuan dan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Pasal 4 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. PeraturanMenteriinidisebarluaskankepadapihak-pihakyangberkepentinganuntukdiketahui dan dilaksanakan.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 11 September 2007 MENTERI PEKERJAAN UMUM,DJOKO KIRMANTO 1 LAVPlRAN lPERATuRAN VENTERl PEKERJAAN uVuV Noror:32 / PRT/V/200Z Tara|:11 3epleroer200Z PENYELENGGARAAN OPERASI JARINGAN IRIGASI BAB I KEGIATAN OPERASI JARINGAN IRIGASI Kegiatan operasi jaringan irigasi secara rinci meliputi : Pekerjaanpengumpulandata(datadebit,datacurahhujan,dataluastanam, dll); Pekerjaan kalibrasi alat pengukur debit; PekerjaanmembuatRencanaPenyediaanAirTahunan,Pembagiandan PemberianAirTahunan,RencanaTataTanamTahunan,RencanaPengeringan, dll.; Pekerjaanmelaksanakanpembagiandanpemberianair(termasukpekerjaan: membuatlaporanpermintaanair,mengisipapanoperasi,mengaturbukaan pintu); Pekerjaanmengaturpintu-pintuairpadabendungberkaitandengandatangnya debit sungai banjir; Pekerjaan mengatur pintu kantong lumpur untuk menguras endapan lumpur; Koordinasi antar instansi terkait; Nonitoring dan Evaluasi kegiatan Operasi Jaringan !rigasi. 1.1Ruang Lingkup Kegiatan Operasi Jaringan Irigasi Ruang Lingkup Kegiatan Operasi Jaringan !rigasi meliputi : 1.1.1.Perencanaan a)Perencanaan Penyediaan Air Tahunan b)Perencanaan Tata Tanam Detail c)Rapat Komisi !rigasi untuk Nenyusun Rencana Tata Tanam2 d)SK BupatifWalikota atau Gubernur Nengenai Rencana Tata Tanam e)Perencanaan Pembagian dan Pemberian Air Tahunan 1.1.2.Pelaksanaan a)Laporan keadaan air dan tanaman(0+-O) b)Penentuan rencana kebutuhan air di pintu pengambilan(0S-O); c)Pencatatan Debit Saluran(06-O); d)Penetapan Pembagian Air pada Jaringan Sekunder dan Primer (07-O) e)Pencatatan Debit Sungaif Bangunan Pengambilan(08-O); f)Perhitungan faktor-K atau Faktor Palawija Relatif (FPR)(09-O); g)Laporan Produktivitas dan Neraca Pembagian Air per Daerah !rigasi (10-O); h)Rekap Kabupaten per Nasa Tanam(11-O); i)Rekap Provinsi(12-O); j)Pengoperasian Bangunan Pengatur !rigasi 1.1.3.Nonitoring dan Evaluasi a)Nonitoring Pelaksanaan Operasi b)Kalibrasi alat ukur c)Nonitoring Kinerja Daerah !rigasi 1.2Data Pendukung kegiatan operasi jaringan irigasi Agaroperasijaringanirigasidapatdilaksanakandenganbaik,harustersedia data pendukung antara lain: Peta Wilayah Kerja Pengelolaan !rigasi sesuai dengan tugas dan tanggung- jawab (Skala 1 : 2S.000 atau disesuaikan) Dengan plotting sumber air, waduk, bendung, saluran induk, lahan irigasi Peta Daerah !rigasi (Skala 1 : S.000 atau disesuaikan) Denganbatasdaerahirigasidanplottingsaluraninduk8sekunder, bangunan air, lahan irigasi serta pembagian golongan. Skema Jaringan !rigasi3 Nenggambarkansaluraninduk8sekunder,bangunanair8bangunan lainnya yang ada di setiap ruas dan panjang saluran, petak tersier dengan datadebitrencana,luaspetak,kodegolonganyangmasing-masing dilengkapi dengan nomenklatur. Skema Rencana Pembagian dan Pemberian Air Nenggambarkan skema petak dengan data pembagian dan pemberian air mulaidaripetaktersier,saluransekunder,saluranindukdan bendungfsumber air. Gambar Purna Konstruksi (as built drawing) Gambar kerja purna konstruksiuntuk saluran maupun bangunan. Dokumen 8 Data lain Berupa: manualpengoperasianbendung,bangunanukurdebitatau bangunan khusus lainnya; data seri dari catatan curah hujan; data debit sungai; data klimatologi; dan data lainnya. 1.3Peran serta P3A dalam operasi jaringan irigasi Dinasyangmembidangiirigasimenyusunrencanaoperasijaringanirigasidi suatudaerahirigasi,setelahmendapatmasukandaridinasyangmembidangi pertanian. Dalam kegiatan operasi jaringan irigasi dilakukan dengan melibatkan peran serta P3AfGP3Af!P3A diwujudkanmulai daripemikiran awal,pengambilan keputusan, dan pelaksanaan kegiatan dalam operasi jaringan. Dalam rangka mengikutsertakan masyarakat petani pemakai air, P3AfGP3Af!P3A kegiatanperencanaandanpelaksanaanoperasididapatmelaluiusulandari P3AfGP3Af!P3A, dengan proses sebagai berikut. a)P3AfGP3Af!P3A mengusulkan rencana tanam dan luas areal kepada Dinas yang membidangi irigasi.+ b)Dinasyangmembidangiirigasibersama-samaDinasyangmembidangi Pertanian menyusun rencana tanam dan luas areal tersebut. c)Komisi irigasi yang beranggotakan instansi terkait dan wakil perkumpulan petanipemakaiairmembahaspoladanrencanatatatanam,rencana tahunanpenyediaanairirigasi,rencanatahunanpembagiandan pemberian air irigasi dan merekomendasikan kepada BupatifWalikota atau Gubernur sesuai dengan kewenangannya. d)Dinas yang membidangi irigasi, melaksanakan operasi jaringan irigasi atau dapatdilakukandenganmelibatkanperanP3AfGP3Af!P3Auntuk melaksanakannya. BAB II TATA CARA OPERASI JARINGAN IRIGASI 2.1Perencanaan Operasi Jaringan Irigasi 2.1.1Perencanaan Penyediaan Air Tahunan RencanaPenyediaanAirTahunandibuatolehinstansiteknistingkat kabupatenftingkatprovinsisesuaidengankewenangannyaberdasarkan ketersediaanair(debitandalan)danmempertimbangkanusulanrencanatata tanam dan rencana kebutuhan air tahunan, kondisi hidroklimatologi. 2.1.2Perencanaan Tata Tanam Tahunan PenyusunanRencanaTataTanamTahunandilakukanberdasarkanprinsip partisipatifdenganmelibatkanperanaktifmasyarakatpetani.Secaraaktif petanimendiskusikankomoditasyangakanditanambersamadenganpetani lain dalam P3A maupun dengan kelompok P3A lainnya, sementara pemerintah bertindakdanberperansebagaipembimbingataupenasehatyangmemberi masukandanpertimbanganberkaitandenganketersediaanairyangmungkin bisa dipergunakan untuk pertanian.S Perencanaan tata tanam tahunan terdiri dari : a)Rencana Tata Tanam Global (RTTG) b)Rencana Tata Tanam Detail (RTTD) Sebelumnyadinaskabupatenfkotaatauprovinsiyangmembidangiirigasi menghitungdanmengevaluasi debit andalanyangadauntuk digunakan pada saat penyusunan rencana tata tanam oleh P3A maupun Gabungan P3A. Secara lengkap langkah penyusunan Rencana Tata Tanam adalah sebagai berikut ; Langkah 1PertemuanP3Auntukmenentukanusulanrencanatatatanam yangdiinginkansecaramusyawarahbersamaanggotanyaberdasarkanhak gunaairyangdiberikandenganmengisiblangko 01-O,selambat-lambatnya2 bulan sebelum NT-1. Langkah 2GP3Abersamaseluruhanggotanyamengadakanrapatlengkap untuk membahas usulan Rencana Tata Tanam (RTT) di masing-masing wilayah kerjanya. Langkah 3PengurusGP3AmembawausulanRTTtersebutkedinasmelalui jurufpengamatyangselanjutnyadirekapdalamblangko02-Odan03-O selambat-lambatnya 1 bulan sebelum NT-1 dan dievaluasi serta dikoordinasikan dalamKomisi!rigasi kabupatenfkota atau provinsigunamenentukanRencana Tata Tanam Tahunan. Langkah +Komisi!rigasikabupatenfkotaatauprovinsimengkoordinasikan usulan-usulan dari Gabungan P3A dalam rapat penentuan RTT Tahunan dalam satudaerahirigasi(D!).DalampenentuanRTTTahunantersebutagar mempertimbangkanketersediaanairirigasi,rencanapemeliharaanjaringan irigasi,hamadanpenyakittanaman.Pihak-pihakpenyediasaranaproduksi pertanian mengacu kepada RTT Tahunan yang ditetapkan.6 Langkah SRTTTahunanmeliputiRancanaTataTanamGlobal(RTTG)dan Rencana Tata Tanam Detail (RTTD). Langkah 6HasilkoordinasiinidisosialisasikandalamforumGP3Ayang selanjutnyadisebarluaskankepadaparaP3Adandisosialisasikankepadapara anggota P3A untuk dapat dilaksanakan di daerah masing-masing. Langkah 7Nasing-masingP3AmensosialisasikankesepakatanRTT Tahunan tersebut kepada anggota P3A. Nengingatketersediaanairpadasumber-sumberairtidakmerata(konstan) sepanjangtahun dimana padaawalmusimhujan yaitupadasaatpengolahan tanah, debit yang tersedia dari sumber air maupun hujan masih kurang, maka rencana tatatanamdiaturdengansistem golongan.Pengaturanjadwalwaktu mulaipengolahantanahtiapgolonganberbedaantara10sd.1Shari menyesuaikan ketersediaan debit air. Denganpengaturangolonganbebanpuncakkebutuhanairdapatditekan sehingga mendekati debit maksimum ketersediaan air di bendung. Jenis golongan dapat dibagi menjadi : golongan vertikal golongan horisontal golongan tersebar Pemilihan golongan ini tergantung dari : Kesiapanpetugasataupelaksanalapanganyangmelaksanakankegiatan operasijaringanirigasi(P3AfGP3A,petugaspintufbendung,mantri,dan lain-lain); Kedisiplinan petanifP3AfGP3A! terhadap kesepakatan rencana tata tanam; Kondisibangunanjaringanirigasi(saluran,pintu,bangunanfalatpengukur debit).7 Kelebihan dan kekurangan macam golongan Rencana Golongan Tingkat Kemudahan Operasi Tingkat Efisiensi Penggunaan Air Tingkat Keadilan Pembagian Air vertikal Horisontal Tersebar Nudah Agak sulit Sulit Efisien Agak efisien Tidak efisien Tidak adil Kurang adil Adil UntukDaerah!rigasiyangP3Akurangfbetumftidakaktifdisarankanuntuk memakairencana golongan vertikal, setelah P3Afpetugasoperasi sudah cukup aktifdanmemadai,dapat dilaksanakanrencanagolongan horisontal.JikaP3A sudahmajufterampilfterlatihdalamoperasidankondisijaringanirigasibagus dapat diterapkan rencana golongan tersebar. 2.1.3Rapat Komisi !rigasi Untuk Nenyusun Rencana Tata Tanam Tahunan Komisi!rigasiKabupatenfKotaatauProvinsidisetiaptahunsebelummusim tanamke-1mengadakanrapatmembahasdanmengkoordinasikanusulan- usulan dari GP3A guna menentukan Rencana Tata Tanam Tahunan dari setiap daerahirigasiyangmeliputiRTTGdanRTTD.RTTTahunaninidiusulkanke bupatifwalikota atau gubernur untuk ditetapkan. 2.1.+SK BupatifWalikota atau Gubernur Tentang Rencana Tata Tanam Tahunan Setelahadakesepakatandalamrapatkomisiirigasimakadisusunpenetapan melaluiSKbupatifwalikotaataugubernurtentangRencanaTataTanam Tahunan. SK tersebut sebagai dasar dalam menyusun rencana pembagian dan pemberianairserta waktupengeringan dan sebelumNT-! SKini harussudah terbitfjadi. 2.1.SPerencanaan Pembagian dan Pemberian Air Tahunan RencanaTahunanPembagiandanPemberianAir!rigasidisusunolehdinas kabfkota atau provinsi yang membidangi irigasi sesuai dengan kewenangannya8 berdasarkanrencanatahunanpenyediaanairirigasidanpemakaianairuntuk keperluan lainnya. Rencanapembagiandanpemberianairsetelahdisepakatiolehkomisiirigasi kabfkota atau provinsi ditetapkan melalui keputusan bupatifwalikota, gubernur, ataumenterisesuaikewenangannyadanataupenyelenggaraanwewenang yang dilimpahkan kepada pemerintah daerah yang bersangkutan. Rencanatahunanpembagiaandanpemberianairirigasipadadaerahirigasi lintasprovinsidanstrategisnasionalyangbelumdilimpahkankepada pemerintah provinsi atau pemerintah kabfkota disusun oleh instansi pusat yang membidangiirigasifsumberdayaairdandisepakatibersamadalamforum koordinasi komisiirigasiatauyang disebutdengannama lain yangditetapkan oleh Nenteri. Ada beberapa cara pemberian air irigasi a)kondisidebitlebihbesardari70debitrencanaairirigasidarisaluran primerdansekunderdialirkansecaraterus-menerus(continousflow)ke petak-petak tersier melalui pintu sadap tersier. b)kondisi debit S0-70 dari debit rencana air irigasi dialirkan ke petak-petak tersier dilakukandenganrotasi. Pelaksanaanrotasidapat diatur antar sal sekunder misalnya jaringan irigasi mempunyai 2 (dua) saluran sekunder A dansekunderBmakarotasidilakukanselama3(tiga)hariairirigasi dialirkankesekunderAdan3(tiga)berikutnyakesekunderBdemikian seterusnyasetiap3(tiga)haridilakukanpenggantiansampaisuatusaat debitnya kembali normal. c)carapemberianairterputus-putus(intermitten)dilaksanakandalam rangkaefisiensipenggunaanairpadajaringanirigasiyangmempunyai sumberairdariwadukataudarisistemirigasipompa,misalnya1(satu) mingguairwadukdialirkankejaringanirigasidan1(satu)minggu kemudian waduknya ditutup demikian seterusnya sehingga setiap minggu mendapat air dan satu minggu kemudian tidak mendapat air.9 2.1.6PerencanaanPembagiandanPemberianAirpadaJaringanSekunderdan Primer. Setelahditetapkanrencanapembagiandanpemberianairtahunanoleh bupatifwalikota, gubernur, atau menterimaka masing-masing pengelola irigasi tersebutmenyusunrencanapembagiandanpemberianairpadajaringan sekunder dan primer. Perencanaantersebutdisesuaikandenganluasarealyangtelahditetapkan akanmendapatkanpembagiandanpemberianairdarijaringansekunderdan primer. Perencanaan tersebut merupakan jumlah Rencana Pemberian Air (RPA) dipetaktersierditambahkehilanganairdisaluranprimerdansekunder. Besarnyakehilanganairinibiasanyasebesar10sd.20(tergantung panjang saluran, jenis tanah dll). 2.2Pelaksanaan Operasi Jaringan Irigasi BerdasarkanSKbupatifwalikotaataugubernurtentangRencanaTataTanam Tahunan yang dilengkapi dengan Rencana Pembagian dan Pemberian Air, maka pelaksanaan kegiatan operasi dapat dilakukan sebagai berikut : 2.2.1Laporan keadaan air dan tanaman. Berdasarkanisianblangko0+-Oyangdilaksanakanolehjurufmantrisetiap2 (dua) mingguan dapat diketahui realisasikeadaan air dan tanaman di masing- masing wilayah kerja juru pengairanfmantri. 2.2.2Penentuan Kebutuhan Air di Pintu Pengambilan Berdasarkanlaporanrealisasikeadaanairdantanaman,makaditetapkan kebutuhan air di tiap pintu pengambilan sesuai dengan realisasi pada periode 2 (dua) mingguan dengan menggunakan blangko 0S-O. 2.2.3Pencatatan Debit Saluran10 Pencatatandebitsalurandenganmenggunakanblangko06-Odilakukanoleh petugasoperasibendung(POB)fpetugaspintuair(PPA)padasetiap bangunanpengambilanutama,sekunder,danbangunansadaptersieryang dilaksanakansetiap2(dua)mingguangunamengetahuirealisasidetilyang dialirkan setiap luas saluran sesuai dengan rencana pembagian dan pemberian air. 2.2.+Penetapan Pembagian Air pada Jaringan Sekunder dan Primer. Setelahdiketahuirealisasikeadaanairdantanamanpadatiappetaktersier serta kebutuhan air di pintu pengambilan maka dengan menggunakan blangko 07-O dapat ditetapkan pembagian air pada jaringan sekunder dan primer yang merupakanjumlahkebutuhanairdipetak-petaktersierdimasing-masing jaringan sekunder dan primer ditambah dengan kehilangan air sebesar 10 sd. 20 2.2.SPencatatan Debit Sungai pada Bangunan Pengambilan Pelaksanaan pencatatan debit sungai pada bangunan pengambilan dilakukan 2 kalisetiaphari(pagidansore)denganmenggunakanblangko08-Ooleh petugaspintuairbaikyangdialirkankejaringanprimermaupunyang limpas bendung. Hal ini dilakukan guna mengetahui apakah debit yang tersedia sesaui dengan yang direncanakan. 2.2.6Perhitungan faktor K Darihasilpencatatandebitsungaipadabangunanpengambilanterjadi kekuranganair(padatanggaltertentu)makapembagiandanpemberianair irigasi perlu dikoreksi dengan menggunakan perhitungan faktor K. Dimana : K =Q tersedia di bendung Q yang diperlukan di bendung Naka koreksi pembagian dan pemberian air dengan blangko 09-O.11 Untukdaerahyangtelahmenggunakancaraperhitunganfmetodelaindalam pembagian air (pasten, FPR, dll) tetap dapat digunakan. 2.2.7Pencatatan Realisasi Luas Tanam Per Daerah !rigasi Petugasdinaskabupatenfkotayangmembidangiirigasisetingkat pengamatfcabangdinasfrantingfpengamatfUPTDfcabangdinasfkorwilfkorwil PSDAmelaksanakanpencatatanrealisasiluastanamdanpembagianserta pemberian airnya per daerahirigasidenganmelakukanpencatatan permusim tanamselamasatutahundenganmenggunakanblangko10-O.Blangkoini menginformasikan antara lain: Realisasi tanam per musim tanam (NT-!, NT-!!, NT-!!!); Kerusakan tanaman; Rencana tanam pada tahun berjalan dan pada tahun mendatang; Keadaan air; Produksi tanaman. 2.2.8Pencatatan Realisasi Luas Tanam Per KabupatenfKota Petugas dinas kabupatenfkota yang membidangi irigasi setingkat subdin PSDA melaksanakanpencatatanrealisasiluastanamperdaerahirigasipermusim tanam(NT)perkabupatenfkota.Denganmenggunakanblangko11-Oyang dilaksanakan oleh petugas Dinas Kabupaten yang membidangi irigasifsumber dayaair.PencatataninidilakukansetiapsatutahunsekalisetelahNT-!!!. Blangkoiniadalahinformasimengenairencanaluastanam,realisasitanam, dan areal terkena musibah. 2.2.9Pencatatan Realisasi Luas Tanam Per Provinsi PetugasdinasprovinsiyangmembidangiirigasisetingkatsubdinPSDA melaksanakanpencatatanrekapitulasidariblangko12-Oyangdiisioleh petugasDinasProvinsifBalaiyangmembidangiirigasifsumberdayaair. Pencatatanini dilakukansetiapsatutahunsekalisetelahNT-!!!.Blangkoini12 adalahinformasimengenairencanaluastanam,realisasitanam,danareal terkena musibah. 2.2.10Pengoperasian Bangunan Pengatur !rigasi Pengoperasian bangunan pengatur ini dilakukan oleh petugas f mantri f juru pengairanuntukmengaturdebitairsesuaidengankebutuhanyangtelah ditetapkan. a)Operasi Bangunan Pengambilan Utama. Pembukaandanpenutupanpintupengambilandanpintupembilasyang terkoordinirakanmenyebabkandebitairdapatdialirkansesuaidengan kebutuhan. Padasaatbanjirataupadasaatkandunganendapandisungaitinggi,pintu pengambilan ditutup. Tinggi muka air di hulu bendung tidak boleh melampaui puncak tanggul banjir atau elevasi yang ditetapkan. Endapan di hulu bendung sewaktu-waktu harus dibilas. Elevasi muka air di hulu bendung dicatat dua kali sehari atau tiap jam di musim banjir. Debit air yang masuk ke saluran dicatat setiap kali terjadi perubahan. Bangunan pengambilan dilengkapi pintu dengan tujuan sebagai berikut : -untuk mengatur air yang masuk ke dalam saluran, -untuk mencegah endapan masuk ke dalam saluran, -untuk mencegah air banjir masuk ke dalam saluran. Apabilapintupengambilanlebihdarisatubuahmakaselamaoperasi berlangsung tinggi bukaan pintu harus sama besar, kecuali ada salah satu pintu yang sedang diperbaiki.13 Padawaktubanjirataukandunganendapandisungaiterlalubesar,pintu bangunan pengambilan harus ditutup dan pengaliran air di saluran dihentikan. Kalaudidepanpintupengambilandipasangsaringansampah,pembersihan sampah dilakukan setelah pintu pengambilan ditutup. b)Operasi Bangunan Pembilas. Tiga cara pengoperasian kantong pembilas sebagai berikut: Operasi kolam tenang (still pond regulation) Padacarainisemuapintupembilasditutup.Hanyajumlahairyang diperlukansaluran yang dialirkan kedalamkantongpembilas,selebihnya dialirkandibagianlaindaribangunanutama.Kecepatanairdidalam kantongpembilasdengandemikianakanrendah,olehkarenaitujumlah airyangmasukkedalamnyakecildanmenyebabkan airyangmasukke saluran relatif bersih. Endapandibiarkanmengedapdidalamkantongpembilassampai mencapai ketinggian kurang lebih 0,S meter. Kemudian pintu pengambilan ditutup dan pintu pembilas dibuka untuk membersihkan kantong pembilas. Setelah kantong pembilas bersih, pintu pembilas ditutup kembali dan pintu pengambilan dibuka kembali untuk mengalirkan air ke saluran. Carapengoperasian ini disebutOperasiKolamTenang dansangatefektif untukmengurangiendapanmasukkesaluran.Akantetapioperasi semacaminihanyadilakukankalauambangpintupengambilanrelatif tinggidiatasdasarkantongpembilasdandapatmenyebabkan penghentian pengaliran ke saluran selama pembilasan. Operasi Kolam Semi Tenang.1+ Pada cara ini air dialirkan ke dalam kantong pembilas lebih besar dari debit yangdialirkankedalamsaluran.Kelebihanairdialirkankehilirmelalui pintupembilasyangdibukasebagian.Aliranairyangmasukkedalam kantong pembilas dengan demikian akan terbagi dua lapisan. Lapisan atas mengalir ke saluran melalui pintu pengambilan, sedangkan lapisan bawah dialirkankehilirmelaluibukaanpintupembilas.Akibatdarioperasiini kecepatanalirandikantongpembilasakantinggiyangmenyebabkan endapan melayang dan tidak mengendap, bahkan dengan terjadinya aliran turbulenkadang-kadang dapatmenaikkanendapan dasarkepermukaan. Dengandemikianfungsipengendapandikantongpembilasakan berkurang. Kelebihan dari cara ini ialah endapan terus menerus dibilas dan saluran tidak perlu ditutup sebagaimana yang dilakukan pada cara operasi kolam tenang. Operasi Pengaliran Terbuka. Pengoperasiansemacaminidilakukandenganmembukapenuhpintu pembilas. Dalam keadaan demikian akan banyak endapan masuk ke dalam saluran, dan dianjurkan semua pintu pengambilan ditutup. c)Operasi Kantong Lumpur. Pengurasan berkala. Selamaterjadipengendapandikantonglumpurkecepatanairakan bertambahdanprosespengendapanmulaiberkurangpadasaatitu endapanmulaiakanmasukkedalamsaluran.Untukmenanggulangi keadaan ini kantong lumpur harus dikuras. Operasi dilakukan sebagai berikut: Pertama-tamapintusaluranditutupdengandemikianpengalirandi kantong lumpur terhenti dan permukaan air berangsur-angsur naik sampai1S samadenganpermukaanairdihilirbendung.Sesudahitubukaanpintu pengambilan diatur sedemikian agar debit yang masuk sama dengan debit yangdibutuhkanuntukpengurasan(sekitar0,S-1,0debitrencana ruangan), kemudian pintu penguras diangkat sepenuhnya. Dengan urutan seperti itu permukaan air di kantong lumpur turun dan air mulai masuk ke kantonglumpursesuaidengandebityangdiperlukanuntukpengurasan. Akibatkecepatanairendapandidasarkantonglumpurmulaiterkuras. Setelahpengurasanselesai,pintupengurasditutup,permukaanairdi kantonglumpurkemudianakansamadenganpermukaanairdihulu bendung,selanjutnyapintupengambilandibukapenuhdansetelahitu pintu saluran dibuka. Pengurasan terus menerus. Darinamanyajeniskantonglumpuriniendapantidakdibiarkan mengendap,melainkandikurasterusmenerusmelaluipintupenguras yangdipasangdiujungkantonglumpur.Olehkarenaitudebitairyang masukmelaluipintupengambilanharuslebihbesar,sebanyakdebit saluran(Qs)ditambahdebitpengurasan(Qp)daridasar.Akantetapi operasisemacaminidilakukanhanyapadasaatbanjirketikakandungan endapandalamairsungaicukuptinggi,sedangkandimusimkemarau dapat diadakan pengurasan berkala. Agar di saat banjir air di hilir bendung tidakmasukkedalamkantonglumpurmelaluipintupenguras,dasar kantong lumpur harus lebih tinggi dan muka air di hilir bendung atau pada saatmukaairdihilirbendunglebihtinggidandasarkantonglumpur, pintupengurasditutupdankalauperlupengaliranairkesaluran dihentikan. d)Operasi Bangunan Pengelak. Operasibangunanpengelakmerupakanoperasipengaliranairkesaluran jaringanirigasidanmerupakankombinasikegiatanoperasionaldarimasing- masing bangunan seperti yang telah dijelaskan diatas.16 Penjelasan mengenai berbagai operasi bangunan pengelak sebagai berikut: Bendung Tetap 1)Operasi dalam keadaan muka air normal. Pengoperasianselama musimkemaraupadasaatdebitsungaiyang disadapsamadengandebitrencanasaluran,disarankanpintu pembilas ditutup penuh. Dalarnkeadaaninidianjurkanmenggunakanoperasikolamtenang, karenaairsungairelatiflebihbersih.Kelebihanairsetelahdebit saluranterpenuhi,dialirkanmelaluipembilassungaiapabila bangunanutamadilengkapidenganpembilassungaiatauapabila tidak ada dibiarkan melimpas melalui mercu bendung. Apabila alur sungai pindah dan kantung pembilas, operasi kolam semi tenang dilaksanakan agar arus kembali menuju kantong pembilas. Padabangunanpembilasyangdilengkapibangunanpembersih lumpur,debitsisadapatdiarahkanmelaluibangunantersebut sehinggaakanterjadipembilasanyangterusmenerusdengan kecepatan antara 2,0 sampai 2,S mfdet untukmembilas lumpur dari 3,0sampai+,0mfdetuntukmembilaspasirdankerikil.Padasaat tersebut,pintupembilasdibukasesuaidengankebutuhan,agar kecepatantersebutdiatastercapai.Airyangmengalir diatas lantai atasbangunanpembersihlumpur,masukkedalamsaluran sedangkan debit sisa dialirkan melaluibukaan pintu pembilas sungai atau melimpas di atas mercu bendung.17 Apabilapadabangunan pembilas tidakdilengkapidenganbangunan pembersihlumpur,akanterjadipengendapandidalamkantong pembilas.Pengendapansedimeninidiharapkansampaimencapai ketinggian30sampaiS0cmdiawalambangpintupengambilan, kemudiandilakukanpembilasandenganmenutuppengambilandan membuka pintu pembilas. 2)Operasi pada saat banjir tahunan dan banjir periode 20 tahun. Kondisisemacaminihampirterjadisetiaptahundandebitsungai mencapaibanjirperiode20tahun.Pengoperasianpintuharus dilakukan dengan hati-hati untuk mencegah endapan masuk kedalam salurandanterlampaubanyakterjadipengendapandikantong pembilas. Apabila dalam pengamatan kegiatan operasi kolam tenang dapatberfungsidenganbaik,makakegiataninidapatditeruskan bersamaandenganpembilasendapanpadakantongpembilas. Apabilaadabangunanpembersihlumpur,pintupembilasdapat dioperasikan sebagaimana pada pengoperasian debit normal. Bilamemungkinkandebitsungairnelaluipembilassungai,dengan debitpembilassungaidibuatlebihbesardanpadadebitsaluran ditambah debit pembilas atau vs f vp >1. Debit yang rnasih tersisa dibiarkan melimpas di atas mercu bendung. Apabilatidakadapembilassungai,debitsisadandebitsaluran ditambahdebitpembilasdapatdibiarkanmelimpasdiatasmercu bendung. Apabiladalamkenyataancaraoperasikolamtenangrnenyebabkan terlampau banyak endapan dikantong pembilas dan didasar sungai ataudebityangmasukterlalubesardandikawatirkankandungan sedimen yang masuk ke dalam saluran terlalu besar, sebaiknya pintu pengambilanditutuppenuhsementarawaktu.Untukmenetapkan18 proseduroperasiyangtepat,perludilakukanpenelitianyang seksamapadaberbagaiketinggianairatauberbagaikandungan endapan. 3)Operasi pada saat banjir periode S0 dan 100 tahun. Padasaatbanjirsepertiini,kandungansedimensangattinggidan dianjurkanpintupengambilanditutuppenuhsertamembukapintu kantongpembilasdanpintupembilassungai(jikaada)untuk menghindari sedimen masuk ke dalam saluran. Pada saat itu air irigasi tidak diperlukan di sawah dan cukup dengan air hujan. Setelahbanjirsurutdankandungansedimenmulairendahatau dalambatastoleransi,pintupengambilandapatdibuka.Untuk mengetahuikapan pintu pengambilan boleh ditutup dan sebagainya, pada saat banjir sebaiknya diambil contoh air dan sungai dan saluran untuk dianalisa kandungan endapannya. Bendung Gerak Bendung gerak dibagi dalam beberapa bagian, dibatasi oleh pilar-pilar dan tembok tepi satu ke tepi lainnya. Tiap pintu dapat dibuka untuk membilas endapanyangberada dihulumasing-masingpintu(tidakserupadengan bendungtetapyangrnenyebabkanendapanbertambahterussampai mencapai ketinggian mendekati mercu bendung). Bendunggerakmempunyaiperubahanketinggianair(affux)kecil, akibatnya bendung gerak sering dibangun bila tepi f tebing sungai rendah. Padabendunggerakyangagakkecil(kurangdan 200in),hanyadibuat pintupelimpahfpintuspillwaydanpintukantongbilas.Padakonstruksi yang lebih panjang dapat dibangun pembilas sungai dan diletakkan antara19 pintu bilasdanpintu pelimpahfpintu gerak(spillwaygate ).Bangunan pembersihlumpurbolehdibuatataupuntidak.Umumnyabilatak dilengkapi bangunan pembersih lumpur dan kandungan lumpurnya tinggi, kantong lumpur perlu dibangun pada saluran induk di hilir pengambilan. Cara mengoperasikan pintu gerak dianjurkan sebagai berikut: 1)Pada musim kemarau atau debit normal. Dianjurkan mengoperasikan dengan cara kolam tenang. Bila tak ada pembilasan (pintu pembilas ditutup), pintu pengambilan dibuka untuk memperolehdebitpengambilanyangdibutuhkan.Sisadebit pengambilan dilepasmelaluipembilas sungai(jika ada) ataumelalui beberapa pintu pelimpah ( spillway gate" ) yang dekat dengan pintu pembilas. Pembilasan dilaksanakan bila endapan dalarn kantong pembilas telah mencapai30sampaiS0cmdibawahambangpengambilandengan menutuppintupengambilandanmembukapintupembilas.Setelah selesaipembilasan,pintupembilasditutupkembalidanpintu pengambilandibuka.Umumnyakandunganendapanpadamusim kemaraukecil.Bilabendunggerakdilengkapibangunanpembersih lumpur,debitpengambilanmaupundebitpembilasanmengalir melaluikantongpembilas.Carapengoperasiandancarapenentuan debitpembilassamadengancarapadabendungtetap.Debitsisa dialirkanrnelaluipembilassungai(jikaada)ataumelaluiduaatau tigapintupelimpahyangdekatdenganpembilas.Pintupembilas tidakdibukalebih tinggidan atap (lantaiatas)bangunanpembersih lumpur.Apabiladalamkenyataanalursungaimenjauhikantong pembilas, operasi kolam semi tenang dapat dicoba. 2)Waktu banjir kecil (banjir tahunan) dan periode 20 tahun.20 Padamusimbanjirkecil,operasikolamtenangsamadengancara padamusimkemarau.Debitsisadanpembilasandanbangunan pembersih lumpur diatur sebagai berikut : Bendung gerak dengan pembilas sungai. Debit melalui pembilas sungai dengan perbandingan (vsfvp >1) dan debitsisadanpembilasandanpembilassungaidialirkanmelalui bendunggerak(spillwaybay),denganmembukasernuapintuf bendunggeraksamabesar.Apabilaadaendapandimukapintu gerakyangperludibilas,pintutersebutdibukapenuhuntuk mengaktifkan pembilasan. Bendung gerak tanpa pembilas sungai. Debitsisa(sisadebitpengambilanditambahdebitpembilasan) dialirkanmelaluibendunggerak(spillwayhat).Untukpelimpahan, secaramenyeluruhbukaanpintulebihdisukaiberbentukmiring (wedge shape) dan pada membuka pintu dengan tinggisarna. Pintu dekatpembilasdibukalebihtinggiselanjutnyaberangsurmengecil makin jauh danpembilas. Bila pengambilan airhanya padasatusisi saja maka bukaan pintu gerak pada sisi yang tak ada pengambilan air dibukapalingkecilatauditutupsamasekali.Dengankatalain,bila adaduapengambilan(kiri-kanan)makapintugerakpalingtengah dibuka paling kecil. Bukaanpintuharusdemikianrupasehinggatakadaairmelimpah melaluiatasdaunpintufalasbendunggerak,kecualididesain dengan pelimpah alas. Penelitian model hidrolika tiga dimensi diperlukan untuk menentukan bukaanpintubendunggerak.Kalautidakadapenelitian,petunjuk berikut dianjurkan untuk pengaturan pembukaan cara wedge shape"21 ini: Contohbilapengambilanhanyaterletakpadasalahsatusisi (katakanlah sisi kanan) Anggaplebarkantongpembilas"W",yaitulebardantembok tepi ke dinding pembatas (pilar) pertama. Bagilah (daun) pintu gerak dalam grup-grup, misalnya W1, W2, W3 dan W+ flap grup sama dengan" W" Bila debit pada kantong pembilas Qi, atur bukaan pintu melalui grup. Wi yang debitnya = 1,2S x Qi Catatan:Qiadalahdebitpengambilanditambahdebitexcluderjika ada. Sekarang, diharapkan vsfvp > 1 BukapintugrupW+yangterletakpalingjauhdarikantong pembilas sedemikian agar bagian atas pintu 1S cm di atas muka banjir rencana (muka air di hulu bendung). BukapintuW2danW3berbentukmiring(wedgeshape) Nisalnya bukaan pintu W1 dan W+ masing-masing 160 cm dan 70cm,makabukaanW3=70+(160-70)f3=100cm. Sedangkan bukaan W2 = 70 + (160 - 70) x 2 f 3 = 130 cm. Contohbilabendunggerakdilengkapibangunanpengambilanpada dua sisi sungai, apabila: W1=lebar pembilas kanan W2=lebar pembilas kiri Qi=debit yang lewat pada pembilas (kantong pembilas) kanan Q2=debit pembilas yang lewat pembilas kiri. Urutan grup pintu adalah ( dari kiri ke kanan ) W2, WS, W+, W3, W122 Lepaskan debit sebesar 1,2S x Q1 pada pintu gerak paling dekat dengan pintu bilas kanan (W1) Dengancarayangsama aturbukaanpintudisampingdinding paling kiri sehingga debit = 1,2S x Q2 (W2) BagilahbukaangruplainmisalnyaW3,W+,WS,agar(bank) grup W+ terletak paling tengah Aturgruppintutengah(W+)hinggapuncaknya1Scmdiatas muka air banjir rencana AturW3disampingWiagarbukaannyasamadengan(W1+ W+)f2 Dengan cara sama, atur bukaan WS = ( W+ + W2) f 2 Catatan : Pelaksanaan operasi di lapangan mungkin perlu sedikit berbeda tergantungpadapengangkatankandungansedimenyangmasukke dalam saluran. 3)Waktu banjir besar periode S0 dan 100 tahun. Pada saat ini semua pintu (bendung gerak, pintu bilas dan pintu bilas sungai)dibukapenuhsedangkanpintupengambilanditutup.Saat banjirsurut,kalaukandungansedimendalamairsesuaitoleransi, pintu pengambilan dibuka lagi dan pengoperasian pintu sama dengan waktu banjir kecil seperti diterangkan terdahulu. 2.3Pemanfaatan Sumber Lain Apabilaterjadikekuranganairdalamkegiatanpemberianairirigasidapat diupayakanpemanfaatansumber-sumberairlainnyasepertipemanfaatanair tanah dan pemanfaatan kembali air drainase.23 2.3.1Pemanfaatan Air Tanah (Conjunctive use) Airtanahdapatmerupakansumberairutamaatausecaraterpadubersama- sama dengan air permukaan memenuhi kebutuhan air irigasi (Conjunctive use). Pengelolaanterpadudalampenggunaanairpermukaandanairtanah diperlukanterutamapada pemanfaatan airtanahsebagaipenggantiair irigasi permukaanpadamusimkemaraudanatausebagaitambahan(suplesi)bagi irigasi air permukaan. 2.3.2Pemanfaatan Kembali Air Drainase Padadaerah-daerah irigasiyangtanahnya sangat porous(berpori)dimanaair merembes kesaluran drainase maka air tersebut dapat dimanfaatkan di lahan itu kembali seperti dengan pompanisasi dan gravitasi. 2.4Monitoring dan Evaluasi 2.+.1Nonitoring Pelaksanaan Operasi Nonitoringpelaksanaanoperasidilakukandenganmenggunakandaftarsimak Bagan Alir Blangko Operasi. Blangkotersebutharusdikondisikandengankewenanganpengelolaandaerah irigasiyang bersangkutan yaitu D! kewenangan pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupatenfkota. 2.+.2Kalibrasi Alat Ukur JenisalatukuryangdipakaidalampembagianairsesuaidenganKriteria Perencanaan (KP) !rigasi ada 6 yaitu : Tipe Romijn Tipe Cipoletti Tipe Parshall Flume Tipe CHO (Constan head orifice) Tipe Crump de Gruyter Tipe Drempell2+ Darienamtipediatassudahadarumusstandar(asaldipenuhisyarat hidrolisnya). Untukdapatdicapainyaoperasiyangefektifdanefisien,pembagiandan pemberianairharusdapatdiukurdenganbaik.Besarnyaairyangmengalir melewatisuatualatukurdalamsatuanwaktutertentutidakselalusama dengan perhitungan memakai rumus standar yang berlaku . Hal ini disebabkan olehberbagai hal,antaralainnilaikekasaran,endapan,umurdankekentalan air itu sendiri. Disamping itu pengerjaan dan pemasangan alat ukur pada saat pembangunan juga sangat berpengaruh. Nengingat hal tersebutsebelum dipergunakan, alat ukur harus dikalibrasi yaitu denganmembandingkankenyataanbesarnyadebityangmengalirdengan besarnya debit sesuai dengan perhitungan menggunakan rumus umum. Tatacarakalibrasiharusdilakukansesuaidenganpetunjukpelaksanaantata cara kalibrasi. Kalibrasiharusdilakukansetiapadaperubahanfperbaikandarialatukuratau minimal lima tahun sekali. Apabilaterjadikerusakanalatukurpadajaringanirigasiteknismakasambil menungguperbaikan,pengukurandebitpadaalatukuryangrusakdapat dilakukan antara lain sebagai berikut : Pengukuran debit dengan metode pelampung Dibuat lubang pintu ukur yang proporsional dengan pintu ukur yang masih berfungsi 2.+.3Evaluasi Kinerja Sistem !rigasi Evaluasikinerjasistemirigasidimaksudkanuntukmengetahuikondisikinerja sistem irigasi yang meliputi :2S Prasarana fisik Produktivitas tanaman Sarana penunjang Organisasi personalia Dokumentasi Kondisi kelembagaan P3A Evaluasiinidilaksanakan setiap tahun dengan menggunakan formulir 1 (untuk D!utuhdalam1kabupatenfkota)dan2(untukD!lintaskabupatenfkota) !ndeks Kinerja Sistem !rigasi dengan nilai : 80-100: kinerja sangat baik 70-79: kinerja baik SS-69: kinerja kurang dan perlu perhatian < SS: kinerja jelek dan perlu perhatian maksimal 100, minimal SS dan optimum 77,S Formulirtersebutharusdikondisikan dengankewenangan pengelolaandaerahirigasi yang bersangkutan yaitu D! kewenangan pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupatenfkota26 BAB III KELEMBAGAAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA 3.1TugasPokokDanFungsiPetugasDalamKegiatanOperasiYang Berada Di Lapangan a)Kepala RantingfPengamatfUPTDfCabang DinasfKorwilfPengamat NempersiapkanpenyusunanRTTGdanRTTDsesuaiusulanpetani P3AfGP3Af!P3A Nenetapkanbesarnyafaktor-kuntukpembagianairjikadebitsungai menurun RapatdikantorrantingfpengamatfUPTDfcabangdinasfkorwilsetiap mingguuntukmengetahuipermasalahanoperasi,hadirparamantrif juru pengairan, petugas pintu air (PPA), petugas operasi bendung serta P3AfGP3Af!P3A. Nenghadiri rapat di kecamatan dan dinas PSDA kabupaten. NembinaP3AfGP3Af!P3Auntukikutberpartisipasidalamkegiatan Operasi Nembantuprosespengajuanbantuanbiayaoperasiyangdiajukan P3AfGP3Af!P3A. Nembuat laporan kegiatan operasi ke Dinas. b)Petugas Nantri f Juru Pengairan NembantukepalarantingfpengamatfUPTDfcabangdinasfkorwiluntuk tugas-tugas yang berkaitan dengan operasi. NelaksanakaninstruksidarirantingfpengamatfUPTDfcabang dinasfkorwil tentang pemberian air pada tiap bangunan pengatur; NemberiinstruksikepadaPPAuntukmengaturpintuairsesuai debit yang ditetapkan; Nemberi saran kepada Petani tentang awal tanam 8 jenis tanaman; Pengaturan Giliran; Nengisi papan operasif eksploitasi27 Nembuat laporan operasi : Pengumpulan Data Debit ; Pengumpulan Data Tanaman 8 Kerusakan Tanaman; Pengumpulan Data Curah Hujan (sesuai kebutuhan daerah); Nenyusun Data Nutasi Baku Sawah (sesuai kebutuhan daerah); Nengumpulkan data Usulan Rencana Tata Tanam; Nelaporkan kejadian banjir kepada Rantigf Pengamat; Nelaporkanjikaterjadikekuranganairyangkritiskepada Pengamat; c)Staf RantingfPengamatfUPTDfCabang DinasfKorwil NembantukepalarantingfpengamatfUPTDfcabangdinasfkorwildalam pelaksanaan operasi jaringan irigasi. d)Petugas Operasi Bendung (POB) Nelaksanakanpengaturanpintupengurasbendungterhadapbanjir yang datang Nelaksanakan pengurasan kantong lumpur Nembukafmenutup pintu pengambilan utama, sesuai debit dan jadwal yang direncanakan. Nencatat besarnya debit yang mengalir f atau masuk ke saluran induk pada blangko operasi. Nencatat elevasi muka air banjir e)Petugas Pintu Air (PPA) Nembukadanmenutuppintuairsehinggadebitairyangmengalir sesuai dengan perintah JurufNantri Pengairan. 3.2Kebutuhan Tenaga Pelaksana Operasi & Pemeliharaan Kepala RantingfpengamatfUPTDfcabang dinasfkorwil: 1 orang + S staff per S.000 - 7.S00 Ha Nantri f Juru pengairan: 1 orang per 7S0 - 1.S00 Ha28 PetugasOperasiBendung(POB):1orangperbendung,dapatditambah beberapa pekerja untuk bendung besar Petugas Pintu Air (PPA) : 1 orang per 3 - S bangunan sadap dan bangunan bagi pada saluran berjarak antara 2 - 3 km atau daerah layanan 1S0 sd. S00 ha 3.3Persyaratan Petugas Operasi Dan Pemeliharaan JabatanKompetensi Pendidikan Minimal Fasilitas Kepala Rantingf pengamatf UPTDf cabang dinasf korwilf Pengamat Nampu melaksanakan tupoksiuntukareal irigasiS.000-7.S00 Ha SarjanaNudaf D-!!! Teknik Sipil Nobil pick up Rumah dinas Alat komunikasi Juru f Nantri Pengairan Nampu melaksanakan tupoksiuntukareal irigasi 7S0-1.S00 Ha STN BangunanSepeda motor Alat komunikasi PetugasOperasi Bendung Nampu melaksanakan tupoksi ST, SNPSepeda Alat komunikasi Petugas Pintu AirNampu melaksanakan tupoksi ST, SNPSepeda Alat komunikasi 3.4Tugas Pokok Dan Fungsi P3A Dalam Operasi Jaringan Irigasi Perkumpulanpetanipemakaiairdapatberperansertadalamoperasijaringan irigasi primer dan sekunder sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya antara lain :29 a)Kegiatan Pengumpulan Data mencatatdataluasdanjenistanaman,luaspanen,dankerusakan tanaman b)Perencanaan Operasi menyampaikan usulan rencana tata tanam menyampaikan usulan rencana pembagian dan pemberian air irigasi menyepakati secara tertulis rencana tahunan operasi menyepakati rencana pembagian dan pemberian air irigasi c)Pelaksanaan Operasi menerima alokasiair irigasi, mengusulkanpeninjauankembaliapabila ada alokasi air yang tidak sesuai dengan rencana penyediaan air melaporkan kondisi kekuranganfkelebihan air setiap periode operasi membantumelaksanakanpekerjaanoperasisepertimembuka, menutup pintu, dan memberikan pelumasan pintu air menyampaikan usulan kebutuhan air irigasi berdasarkan luas dan jenis tanaman setiap periode operasi d)Nonitoring Dan Evaluasi Operasi melaporkan adanya pengambilan air irigasi secara tidak resmi melaporkan kejadian perusakan bangunan, saluran, dan pintu air melaporkan konflik air dan mengupayakan penyelesaiannya PanduanuntukperanP3Alebihlanjutdalamoperasijaringanirigasiakandiatur secara terpisah. NENTER! PEKERJAAN UNUN, DJOKO KIRMANTO1 LAVPlRAN llPERATuRAN VENTERl PEKERJAAN uVuV Noror:32 / PRT/V/200Z Tara|:11 3epleroer200Z PENYELENGGARAAN PEMELIHARAAN JARINGAN IRIGASI BAB I KEGIATAN PEMELIHARAAN JARINGAN IRIGASI Pemeliharaanjaringanirigasiadalahupayamenjagadanmengamankanjaringan irigasiagarselaludapatberfungsidenganbaikgunamemperlancarpelaksanaan operasidanmempertahankankelestariannyamelaluikegiatanperawatan,perbaikan, pencegahan dan pengamanan yang harus dilakukan secara terus menerus Ruang lingkup kegiatan pemeliharaan jaringan meliputi : inventarisasi kondisi jaringan irigasi perencanaan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi 1.1Data Pendukung Kegiatan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Didalampenyelenggaraanpemeliharaanjaringanirigasidiperlukandata-data pendukung sebagai berikut : a)Peta Daerah !rigasi (Skala 1 : S.000 atau Skala 1 : 10.000) Denganbatasdaerahirigasidantataletaksaluraninduk8sekunder, bangunanair,pembagianareallayananirigasi,bataswilayahkerjaantara lain : wilayah kerja UPTD, wilayah kerja mantrifjuru pengairan, wilayah kerja balai, wilayah kabupaten. b)Skema Jaringan !rigasi Nenggambarkan letak dan nama-nama saluran induk 8 sekunder, bangunan bagi,bangunanbagi-sadap,bangunansadap,danbangunanpelengkap lainnya yang masing-masing dilengkapi dengan nomenklatur.2 c)!nventarisasi Jaringan !rigasi. d)Gambar pasca konstruksi (as built drawing) e)Perencanaan S (lima) tahunan pengelolaan asset irigasi. f)Dokumen dan data pendukung lainnya. 1.2Jenis-Jenis Pemeliharaan Jaringan Irigasi Jenis pemeliharaan jaringan irigasi terdiri dari : Pengamanan jaringan irigasi Pemeliharaan rutin Pemeliharaan berkala Perbaikan darurat 1.2.1Pengamanan Jaringan !rigasi Pengamananjaringanirigasimerupakanupayauntukmencegahdan menanggulangi terjadinya kerusakan jaringan irigasi yang disebabkan oleh daya rusakair,hewan,atauolehmanusiagunamempertahankanfungsijaringan irigasi. Kegiataninidilakukansecaraterusmenerusolehdinasyangmembidangi irigasi,anggotafpengurusP3AfGP3Af!P3A,KelompokPendampingLapangan dan seluruh masyarakat setempat. Setiapkegiatanyangdapatmembahayakanataumerusakjaringanirigasi dilakukantindakanpencegahanberupapemasanganpapanlarangan,papan peringatan atau perangkat pengamanan lainnya. Adapun tindakan pengamanan dapat dilakukan antara lain sebagai berikut : a)Tindakan Pencegahan Nelarangpengambilanbatu,pasirdantanahpadalokasiS00m sebelahhuludan1.000msebelahhilirbendungirigasiatausesuai dengan ketentuan yang berlaku. Nelarangmemandikanhewanselainditempatyangtelahditentukan dengan memasang papan larangan.3 Nenetapkangarissempadansaluransesuaiketentuandanperaturan yang berlaku. Nemasangpapanlarangantentangpenggarapan tanahdanmendirikan bangunan di dalam garis sempadan saluran. Petugaspengelolairigasiharusmengontrolpatok-patokbatastanah pengairan supaya tidak dipindahkan oleh masyarakat. Nemasang papan larangan untuk kendaraan yang melintas jalan inspeksi yang melebihi kelas jalan. Nelarang mandi di sekitar bangunan atau lokasi-lokasi yang berbahaya. Nelarangmendirikanbangunandanataumenanampohonditanggul saluran irigasi. Nengadakanpenyuluhanfsosialisasikepadamasyarakatdaninstansi terkait tentang pengamanan fungsi Jaringan !rigasi. b)Tindakan Pengamanan Nembuatbangunanpengamananditempat-tempatyangberbahaya, misalnya:disekitarbangunanutama,siphon,ruassaluranyang tebingnya curam, daerah padat penduduk dan lain sebagainya. Penyediaan tempat mandi hewan dan tangga cuci. Pemasanganpenghalangdijalaninspeksidantanggul-tanggulsaluran berupa portal, patok. 1.2.2Pemeliharaan Rutin Nerupakankegiatanperawatandalamrangkamempertahankankondisi Jaringan!rigasiyangdilaksanakansecaraterusmenerustanpaadabagian konstruksi yang diubah atau diganti. Kegiatan pemeliharaan rutin meliputi : a)Yang bersifat Perawatan : -Nemberikan minyak pelumas pada bagian pintu. -Nembersihkansalurandanbangunandaritanamanliardansemak- semak.4 -Nembersihkan saluran dan bangunan dari sampah dan kotoran. -Pembuangan endapan lumpur di bangunan ukur. -Nemelihara tanaman lindung di sekitar bangunan dan di tepi luar tanggul saluran. b)Yang bersifat Perbaikan ringan -Nenutup lubang-lubang bocoran kecil di saluranfbangunan. -Perbaikankecilpadapasangan,misalnyasiaranfplesteranyangretak atau beberapa batu muka yang lepas. 1.2.3Pemeliharaan Berkala Pemeliharaanberkalamerupakankegiatanperawatandanperbaikanyang dilaksanakansecaraberkalayangdirencanakandandilaksanakanolehdinas yangmembidangi!rigasidandapatbekerjasamadenganP3AfGP3Af!P3A secaraswakelolaberdasarkankemampuanlembagatersebutdandapatpula dilaksanakan secara kontraktual. Pelaksanaanpemeliharaanberkala dilaksanakansecaraperiodiksesuaikondisi Jaringan !rigasinya. Setiap jenis kegiatan pemeliharaan berkala dapat berbeda- beda periodenya, misalnya setiap tahun, 2 tahun, 3 tahun dan pelaksanaannya disesuaikan dengan jadwal musim tanam serta waktu pengeringan. Pemeliharaanberkaladapatdibagimenjaditiga,yaitupemeliharaanyang bersifatperawatan,pemeliharaanyangbersifatperbaikan,danpemeliharaan yang bersifat penggantian. Pekerjaan pemeliharaan berkala meliputi : a)Pemeliharaan Berkala Yang Bersifat Perawatan -Pengecatan pintu -Pembuangan lumpur di bangunan dan saluran b)Pemeliharaan Berkala Yang Bersifat Perbaikan -Perbaikan Bendung, Bangunan Pengambilan dan Bangunan Pengatur -Perbaikan Bangunan Ukur dan kelengkapannya5 -Perbaikan Saluran -Perbaikan Pintu-pintu dan Skot Balk -Perbaikan Jalan !nspeksi -Perbaikanfasilitaspendukungsepertikantor,rumahdinas,rumahPPA dan PPB, kendaraan dan peralatan c)Pemeliharaan Berkala Yang Bersifat Penggantian -Penggantian Pintu -Penggantian alat ukur -Penggantian peil schall 1.2.+PenanggulanganfPerbaikan Darurat Perbaikandaruratdilakukanakibatbencanaalamdanataukerusakanberat akibatterjadinyakejadian luarbiasa(sepertiPengrusakanfpenjebolan tanggul, LongsorantebingyangmenutupJaringan,tanggulputusdll)dan penanggulangansegeradengankonstruksitidakpermanen,agarjaringan irigasi tetap berfungsi. KejadianLuarBiasafBencanaAlamharussegeradilaporkanolehjurukepada pengamatdankepaladinassecaraberjenjangdanselanjutnyaolehkepala dinasdilaporkankepadaBupati.Lokasi,tanggalfwaktu,dankerusakanakibat kejadian bencanafKLB dimasukkan dalam Blangko 03-P dan lampirannya Perbaikandaruratinidapatdilakukansecaragotong-royong,swakelolaatau kontraktual,denganmenggunakanbahanyangtersediadiDinasfpengelola irigasi atau yang disediakan masyarakat seperti (bronjong, karung plastik, batu, pasir, bambu, batang kelapa, dan lain-lain). Selanjutnyaperbaikandaruratinidisempurnakandengankonstruksiyang permanen dan dianggarkan secepatnya melalui program rehabilitasi.6 1.3Peran Serta P3A Dalam Pemeliharaan Jaringan Irigasi Dinasyangmembidangiirigasidalammelaksanakankegiatanpemeliharaan jaringanirigasidilakukandenganmelibatkanperansertaP3AfGP3Af!P3A diwujudkanmulaidaripemikiranawal,pengambilankeputusan,dan pelaksanaan kegiatan pemeliharaan jaringan. Kegiatanperencanaandanpelaksanaanpemeliharaandidapatmelaluihasil penelusuran bersama dengan proses sebagai berikut : P3AfGP3Af!P3A bersama petugas pengelola irigasi melakukan penelusuran untuk mengindentifikasikerusakan-kerusakan,usulanrencanaperbaikandanskala prioritas. penyusunan jenis-jenis pekerjaan yang dapat dikerjakan oleh P3AfGP3Af!P3A Dinas yang membidangi irigasi melaksanakan pemeliharaan jaringan irigasi dapat dilakukan melalui kerjasama dengan P3AfGP3Af!P3A secara swakelola. P3AfGP3Af!P3Adapatberperansertadalampelaksanaanpemeliharaanjaringan irigasi dalam bentuk tenaga, bahan, atau biaya sesuai dengan kemampuannya. P3AfGP3Af!P3A berperan aktif dalam pengamanan jaringan irigasi. P3AfGP3Af!P3Adapatmelakukanpengawasanataspelaksanaanpemeliharaan jaringanirigasiprimerdansekunderdalambentukpenyampaianlaporan penyimpangan pelaksanaan kepada dinas atau pengelola irigasi.7 BAB II TATA CARA PEMELIHARAAN JARINGAN IRIGASI Untukmendapatkanhasilpemeliharaanyangoptimal,diperlukantatacarafprosedur yangtepatsepertipadabaganalir(lampiran1)denganmengacupadatahapan sebagai berikut : 1.!nventarisasi jaringan irigasi pada setiap daerah irigasi 2.Perencanaan pemeliharaan jaringan irigasi 3.Pelaksanaan pemeliharaan jaringan irigasi +.Pemantauan dan evaluasi pemeliharaan jaringan irigasi 2.1.Inventarisasi Jaringan Irigasi !nventarisasijaringanirigasidilakukanuntukmendapatkandatajumlah, dimensi,jenis,kondisidanfungsiseluruhassetirigasisertadataketersediaan air,nilaiassetjaringanirigasidanarealpelayananpadasetiapdaerahirigasi. !nventarisasijaringanirigasidilaksanakansetiaptahunmengacupada ketentuanfpedoman yang berlaku. Untuk kegiatan pemeliharaan dari inventarisasi tersebut yang sangat diperlukan adalahdatakondisijaringanirigasiyangmeliputidatakerusakandan pengaruhnya terhadap areal pelayanan. Pelaksanaaninventarisasijaringanirigasiinidilaksanakansecarapartisipatif melaluipenelusuranjaringanirigasiolehaparatDinassecaraberjenjang bersama-samadenganperkumpulanpetanipemakaiair(P3A)dengan menggunakanBlangko!nventarisJaringan!rigasi(terlampir).Darihasil inventarisasitersebutdisusunprogramStahunanyangakandiusulkanuntuk mendapatkan biaya pemeliharaan.8 2.2.Perencanaan Pemeliharaan Jaringan Irigasi PerencanaanpemeliharaandibuatolehDinasfpengelolairigasibersama perkumpulanpetanipemakaiairberdasarkanrencanaprioritashasil inventarisasijaringan irigasi. Dalam rencana pemeliharaan terdapat pembagian tugas, antara P3A dengan pemerintah diantaranya bagian mana bisa ditangani P3AdanbagianmanayangditanganipemerintahmelaluiNotaKesepakatan kerjasama O8P. Penyusunan rencana pemeliharaan meliputi : 2.2.1!nspeksi Rutin Dalammelaksanakantugasnyajurupengairanharusselalumengadakan inspeksifpemeriksaansecararutindiwilayahkerjanyasetiap10hariatau1S harisekali,untukmemastikanbahwajaringanirigasidapatberfungsidengan baik dan air dapat dibagifdialirkansesuai dengan ketentuan. Kerusakan ringan yangdijumpaidalaminspeksirutinharussegeradilaksanakanperbaikannya sebagaipemeliharaanrutin,dicatatdalamBlangko01-Pdandikirimke pengamatsetiap akhir bulan.SelanjutnyaPengamat akanmenghimpun semua berkas usulan dan menyampaikannya ke dinas pada awal bulan berikutnya. 2.2.2Penelusuran Jaringan !rigasi Berdasarkanusulankerusakanyangdikirimolehjurusecararutin,dilakukan penelusuranjaringanuntukmengetahuitingkatkerusakandalamrangka pembuatanusulanpekerjaanpemeliharaantahundepan.Penelusuran dilaksanakan setahun dua kali yaitu pada saat Pengeringan, untuk mengetahui endapan,danmengetahuitingkatkerusakanyangterjadiketikaairdisaluran berada di bawah air normal dan pada saat air normal (saat Pengolahan Tanah) untuk mengetahui besarnya rembesan dan bocoran jaringan. PenelusurandilakukanbersamasecarapartisipatifantaraPengamatfUPT fRanting, JurufNantri, dan GP3Af!P3A.9 HasildaripenelusuranbersamadicatatdalamBlangko02-Pdanditentukan ranking prioritasnya. 2.2.3!dentifikasi dan Analisis Tingkat Kerusakan Berdasarkanhasilinventarisasidilakukansurvaiidentifikasipermasalahandan kebutuhanpemeliharaansecarapartisipatif,dandibuatsuaturangkaian rencanaaksiyangtersusundenganskalaprioritassertauraianpekerjaan pemeliharaan.Dalammenentukankriteriapemeliharaandilihatdarikondisi kerusakan phisik jaringan irigasi. Pada hakekatnya pemeliharaan jaringan irigasi yangtertundaakanmengakibatkankerusakanyanglebihparahdan memerlukan rehabilitasi lebih dini. Klasifikasi kondisi fisik jaringan irigasi sebagai berikut : Kondisibaikjikatingkatkerusakan+0darikondisiawal bangunanfsaluran dan diperlukan perbaikan berat atau penggantian. Hasilidentifikasidananalisakerusakanmerupakanbahandalampenyusunan detail desain pemeliharaan. 2.2.+Pengukuran Dan Pembuatan Detail Desain Perbaikan Jaringan !rigasi a)Survai Dan Pengukuran Perbaikan Jaringan !rigasi Survaidanpengukuranuntukpemeliharaanjaringanirigasidapat dilaksanakansecarasederhanaolehpetugasDinasfpengelolairigasi bersama-samaperkumpulanpetanipemakaiairdenganmenggunakanroll meter,alatbantuukur,selangairatau,tali.Hasilsurvaiyangdituangkan dalam gambar skets atau diatas gambar as built drawing. Sedangkan untuk10 pekerjaanperbaikan,perbaikanberatmaupunpenggantianharus menggunakanalatukurwaterpassatautheodolituntukmendapatkan elevasi yang akurat. Hasil survaidan pengukuran iniselanjutnya digunakan oleh petugas Dinasfpengelola irigasidalam penyusunan detail desain. b)Pembuatan Detail Desain Berdasarkanhasilsurvaidanpengukurandisusunrancangandetaildesain danpenggambaran.Hasilrancangandetaildesaininididiskusikankembali denganperkumpulanpetanipemakaiairsebagaidasarpembuatandesain akhir. 2.2.SPerhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) Rencanaanggaranbiayadihitungberdasarkanperhitunganvolumedanharga satuan yang sesuai dengan standar yang berlaku di wilayah setempat. Sumber- sumber pembiayaan pemeliharaan jaringan irigasi berasal dari : a)Alokasi biaya pemeliharaan dari sumber APBN, APBD, atau DAK. b)Kontribusi biaya pemeliharaan oleh perkumpulan petani pemakai air c)Alokasi biaya dari badan usaha atau sumber lainnya. 2.2.6Penyusunan ProgramfRencana Kerja RencanaProgramfRencanakerjadibuatolehDinasfPengelolairigasibersama perkumpulanpetanipemakaiair.Untuklebihteraturdanterarahdalam mencapaitujuankegiatanpemeliharaanJaringan!rigasiperluadanyasuatu program atau rencana kerjasebagai berikut : a)Pekerjaan Yang Dilaksanakan Secara Swakelola. Pekerjaanyangdapatdilaksanakandengancaraswakelolaantaralain adalahberupapemeliharaanrutin,pemeliharaanberkalayangbersifat perawatan, danpenanggulangan 1)Pemeliharaan Rutin : -Pekerjaanpemeliharaanrutindilaksanakansecaraterusmenerus sesuai dengan kebutuhanfhasil inspeksi rutin juru.11 -Pelaksanaanolehdinasfpengelolairigasiatauolehperkumpulan petanipemakaiairsecaragotongroyongdenganbimbinganteknis dari dinasfpengelola irigasi. 2)Pemeliharaan Berkala : -Pekerjaandilaksanakansecaraperiodikdisesuaikandengan tersedianya anggaran. -Pelaksanaan secara swakelola oleh dinasfpengelola irigasi atau dapat melibatkan perkumpulan petani pemakai air. -Pekerjaan berupa perawatan 3)Penanggulangan -Pekerjaanbersifatdaruratagarbangunandansaluransegera berfungsi. -Pelaksanaanolehdinasbersamamasyarakatfperkumpulanpetani pemakai air dengan cara gotong royong. Untukprogrampemeliharaanyangakandilaksanakandengancara swakelola dibuat oleh dinasfpengelola irigasi dengan menggunakan Blangko 0+-P b)Pekerjaan Yang Dapat Dikontrakkan -Pekerjaan bersifat perbaikan, perbaikan berat, dan penggantian. -Pelaksanaan melalui pihak ketiga (kontraktor). Untukprogrampemeliharaanyangakandilaksanakandengancara kontraktualdibuatolehdinasfpengelolairigasidenganmenggunakan Blangko 0S-P12 2.3Pelaksanaan Pemeliharaan Pelaksanaanpemeliharaandilakukanberdasarkandetaildesaindanrencana kerjayangtelahdisusunolehDinasfPengelolairigasibersamaperkumpulan petanipemakaiair.Adapunwaktupelaksanaannyamenyesuaikandengan jadwalpengaturanairdanmasapengeringanyangtelahdisepakatibersama dan ditetapkan oleh BupatifWalikotafGubernur sesuai kewenangannya. Pelaksanaan pemeliharaan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : 2.3.1.Persiapan Pelaksanaan Pemeliharaan Sebelum kegiatan pemeliharaan dilaksanakan perlu dilakukan sosialisasi kepada petanipemakaiairsebagaianggotaP3AfGP3Af!P3A,tentangwaktu,jenis kegiatan,jumlahtenaga,bahan,peralatanyangharusdisediakandan disesuaikan dengan jenis, sifat pemeliharaan dan tingkat kesulitannya. a)PekerjaanpemeliharaanyangakandilaksanakanolehPekaryafGP3Af!P3A perludilakukanpersiapanyangmenyangkutPengusulankebutuhanbahan, penyediaan tenaga, pengaturan regu kerja, pelatihan praktis mengenai jasa konstruksidanjaminanmutuagartercapainyakualitaspekerjaansesuai spesifikasiyangditetapkan.Untukpemeliharaanrutinpengamat mengusulkankebutuhanbahanmenggunakanBlangko06-Pdanuntuk berkala menggunakan Blangko 07- P b)Pekerjaanyangakandilaksanakanolehkontraktor.Disusundalampaket paketpekerjaanyangmenggambarkanlokasi,jenispekerjaan,rencana biayadanwaktupelaksanaannya.Dalamperjanjiankontrakkerjaantara DinasfPengelolairigasidengankontraktorperludicantumkanketentuan yang mengikat antara lain : -Kontraktorharusmenggunakantenagakerjasetempatkecualitenaga kerja tersebut tidak tersedia. -adanya kesepakatanbersama antara kontraktor dengan P3AfGP3Af!P3A mengenai jam kerja, upah kerja dan hal-hal lainnya.13 2.4Pelaksanaan Pemeliharaan -P3AfGP3Af!P3Adanataukontraktordalammelaksanakanpekerjaan pemeliharaanwajibmemahamidanmenerapkanpersyaratanteknisyang telah ditetapkan oleh DinasfPengelola irigasi. -pelaksanaanpemeliharaantidakmengganggukelancaranpembagianair untuktanaman,artinyapelaksanaannyadisesuaikandenganjadwal pengeringan dan giliran air. -DinasfPengelola irigasi wajib menyampaikan kepada masyarakat pemakai air mengenairencanapengeringanpalinglambattigapuluhharisebelum pelaksanaan pengeringan. -UntukpekerjaaanyangdilaksanakanolehP3AfGP3Af!P3Aagarsesuai dengan kuantitas dan kualitas yang dipersyaratkan, perlu adanya bimbingan dari tenaga pendamping lapangan. -Untukpekerjaanyangdilaksanakankontraktor,sebagaikontrolsosialP3A dapat berperan serta secara swadaya mengawasi pekerjaan. -Setelahpekerjaanperbaikanselesaidikerjakanharusdibuatberitaacara bahwa pekerjaan perbaikan telah selesai dilaksanakan dan berfungsi baik. 2.5Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan 2.S.1Pemantauan dan Evaluasi Pemantauandanevaluasipadapemeliharaanjaringanirigasidilakukanuntuk kegiatanpemeliharaanyangdilaksanakansendirisecaraswakelolaataupun dikontrakkan, baik untuk jenis pengamanan jaringan irigasi, pemeliharaan rutin, pemeliharaan berkala dan penanggulanganfperbaikan darurat. a)Pemeliharaan Jaringan !rigasi Yang Dilaksanakan Secara Swakelola Pemantauanuntukpekerjaanpemeliharaanjaringanirigasiyangdilakukan secaraswakelolabaikpemeliharaanrutinmaupunpemeliharaanberkala dilakukan oleh DinasfPengelola irigasi bersama P3AfGP3Af!P3A.14 Pemantauandilakukanterhadaprealisasipenggunaansumberdayayang meliputi : tenaga kerja, bahan (pelumas, cat dsb.), peralatan secara berkala dipantaudandibandingkandenganprogrampemeliharaanrutinatau rencana yang telah ditetapkan dan dituangkan dalam Blangko 06-P Waktupemantauannyadapatditetapkanharianataumingguanoleh DinasfPengelola irigasi. Setiapakhirbulandilakukanevaluasiuntukpenyempurnaanproses pemeliharaanyangsedangdijalankandilapangan.Setiapakhirpekerjaan dilakukanjuga evaluasiuntuk penyempurnaankegiatan pemeliharaanyang akandatang.Hasilevaluasitersebutdikirimkankepadapenanggungjawab pekerjaan. JurufPengamatPengairanmencatathasilkegiatanpemeliharaandidalam buku catatan pemeliharaan (BCP). DidalamBCPdapatdiketahuibagianbangunanatauruassaluranyang sudah dan yang belum dilaksanakan pemeliharaannya. b)Pemeliharaan Jaringan !rigasi Yang Dilaksanakan Secara Kontraktual Pemantauanpelaksanaanpekerjaanpemeliharaanjaringanirigasiyang dilakukansecarakontraktualbaikpemeliharaanberkalamaupun perbaikanfpenggantiandilakukanolehDinasfPengelolairigasidengan melibatkan peran serta P3AfGP3Af!P3A. 1)Pemantauan Dan Evaluasi Ningguan Pemantauandanevaluasikemajuanpekerjaandilakukansecara mingguan.Hal-halyangdipantaudandievaluasisecaramingguan antara lain meliputi: jenis dan volume pekerjaan; rencana dan realisasi fisik dan keuangan; nilaibobot(dlm)yaitubiayadibagivolumeyangtelah dilaksanakan;15 kemajuan hasil pekerjaan; nilai pelaksanaan () yaitu kemajuan hasil pekerjaan dibandingkan dengan nilai bobot seluruh kegiatan. 2)Pemantauan Dan Evaluasi Bulanan Padasetiapakhirbulan,dilakukanpemantauandanevaluasibulanan yang mencakup : jenis dan volume pekerjaan; rencana dan realisasi fisik dan keuangan; nilaibobot(dlm)yaitubiayadibagivolumeyangtelah dilaksanakan; kemajuan pekerjaan fisik (volume v.s. waktu); nilai tertimbang () yaitu bobot kemajuan biaya serta kinerja fisik. Hasil pemantauan dan evaluasi tersebut terutama ditujukan untuk keperluan perbaikanpelaksanaankegiatanpemeliharaanyangsedangberjalan. Sedangkanuntukperbaikanperencanaanprogrampemeliharaan, pemantauandanevaluasidilaksanakanpadasetiapakhirtahun.Dengan melihathasilevaluasitahunan.tersebut,dapatdipelajarimasalahdan kekuranganyangpernahterjadi,sehinggadapatdilakukanperbaikan rencana tahun berikutnya. Apabilapekerjaansudahselesai,penilaianhasilpekerjaandilakukan terhadap kuantitas dan kualitas pekerjaan. Juga evaluasi dilakukan terhadap fungsiataukinerjajaringanirigasimelaluipenelusuranjaringandan pengujian lapangan (trial run). 2.S.2Laporan Kemajuan Pelaksanaan Laporan kemajuan pelaksanaan pekerjaan dilakukan secara berkala meliputi : Laporan bulanan - Penggunaan bahan swakelola (Blangko 08 -P) - Realisasi pekerjaan yang diborongkan (Blangko 09 - P) Laporan Tahunan (Blangko 10-P)16 Laporankemajuanpelaksanaanpekerjaandibuatolehpelaksanakegiatandan disampaikan kepada Dinasfpengelola irigasi. 2.6Indikator Keberhasilan Kegiatan Pemeliharaan !ndikator : a)Terpenuhinya kapasitas saluran sesuai dengan kapasitas rencana. b)Terjaganya kondisi bangunan dan saluran : Kondisi baik jika tingkat kerusakan < 10 dari kondisi awal bangunan dan saluran, diperlukan pemeliharaan rutin. Kondisirusakringanjikatingkatkerusakan10-20darikondisi awal bangunan dan saluran, diperlukan pemeliharaan berkala. Kondisirusaksedangjikatingkatkerusakan21-+0 darikondisi awal bangunan dan saluran, diperlukan perbaikan. Kondisirusakberatjika tingkat kerusakan >+0 darikondisi awal bangunan dan saluran, diperlukan perbaikan berat atau penggantian. c)Neminimalkan biaya rehabilitasi jaringan irigasi d) Tercapainya umur rencana jaringan irigasi17 BAB III KELEMBAGAAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA 3.1.TugasPokokDanFungsiPetugasPemeliharaanYangBeradaDi LapanganD PengamatfRantingfUPTD Rapatdikantorsetiapbulanuntukmengetahuipermasalahan pemeliharaan,hadirparamantrifjurupengairan,petugaspintuair (PPA), petugas operasi bendung (POB) serta P3AfGP3Af!P3A. Nenghadirirapatdikecamatandandinasfpengelolairigasidalam kegiatan pemeliharaan. NembinaP3AfGP3Af!P3Auntukikutberpartisipasidalamkegiatan pemeliharaan. Nembantu proses pengajuan bantuan biaya pemeliharaan yang diajukan P3AfGP3Af!P3A. Nembuat laporan kegiatan pemeliharaan ke Dinas.E NantrifJuru Nembantukepalarantinguntuktugas-tugasyangberkaitandengan pemeliharaan. Nengawasipekerjaanpemeliharaanrutinyangdikerjakanolehpara pekerja saluran (PS) dan petugas pintu air (PPA). Nengawasipekerjaanpemelihraanberkalayangdikerjakanoleh pemborong. Nembuat laporan pemeliharaan mengenai : -Kerusakan saluran dan bangunan air -Realisasi pelaksanaan pemeliharaan rutin maupun berkala -Nenaksir biaya pemeliharaan berkala.18 BersamamasyarakatpetaniP3AfGP3Af!P3Amelakukanpenelusuran jaringan utnuk mengetahui kerusakan jaringan yang perlu segera diatasi. Nenyusunfmemilihsecarabersamakebutuhanbiayapadakerusakan yang dipilih atau disepakati.F Staf RantingfPengamatfUPTDfCabang DinasfKorwil NembantukepalarantingfpengamatfUPTDfcabangdinasfkorwildalam pelaksanaan pemeliharaan jaringan irigasi.G Petugas Operasi Bendung (POB) Nelaksanakan pengurasan kantong lumpur Nemberi minyak pelumas pada pintu-pintu air. Nelaksanakan pengecatan pintu dan rumah pintu secara periodik NencatatkerusakanbangunandanpintuairpadaBlangko pemeliharaan Nembersihkan semak belukar di sekitar bendung.H Petugas Pintu Air (PPA) Nemberi minyak pelumas pada pintu air Nelaksanakan pengecatan pintu dan rumah pintu secara periodik Nembersihkanendapansampahdisekitarbangunansadapfbagi- sadap dan di sekitar alat pengukur debit. NencatatkerusakanbangunanairfpintuairpadaBlangko pemeliharaan. Nemelihara saluran sepanjang S0 m di sebelah hilir bangunan sadap.I PekerjafPekarya Saluran (PS) Nembersihkansalurandarigangguanrumput,sampah,danlain-lain (misal hewan dan ternak).19 Nembersihkanendapandansampahdisekitarbangunanpenting (bangunan bagi, siphon, talang dll). Nenutup bocoran kecildi sepanjang saluran termasuk pengambilan air tanpa izin (liar). Nerapikan kemiringan talud saluran. Nenghalauternak(kerbaudll)supayatidakmasukdanmerusak saluran. Nelaporkan kalau ada kerusakan saluran yang cukup parah. 3.2.Kebutuhan Tenaga Pelaksana Operasi & Pemeliharaan Kepala RantingfpengamatfUPTDfcabang dinasfkorwil: 1 orang + S staff per S.000 - 7.S00 Ha Nantri f Juru pengairan: 1 orang per 7S0 - 1.S00 Ha PetugasOperasiBendung(POB):1orangperbendung,dapatditambah beberapa pekerja untuk bendung besar Petugas Pintu Air (PPA) : 1 orang per 3 - S bangunan sadap dan bangunan bagi pada saluran berjarak antara 2 - 3 km atau daerah layanan 1S0 sd. S00 ha Pekerjafpekarya Saluran (PS): 1 orang per 2-3 km panjang saluran 3.3.Kompetensi Petugas Pemeliharaan JabatanKompetensi Pendidikan Minimal Fasilitas Kepala Rantingf pengamatf UPTDf cabang dinasf korwilf Pengamat Nampu melaksanakan tupoksi untuk areal irigasi S.000-7.S00 Ha Sarjana Nuda f D-!!! Teknik Sipil Nobil pick up Rumah dinas Alat komunikasi Juru f Nantri Pengairan Nampu melaksanakan tupoksi untuk areal irigasi 7S0-1.S00 Ha STN BangunanSepeda motor Alat komunikasi20 JabatanKompetensi Pendidikan Minimal Fasilitas Petugas Operasi Bendung Nampu melaksanakan tupoksi ST, SNPSepeda Alat komunikasi Petugas Pintu AirNampu melaksanakan tupoksi ST, SNPSepeda Alat komunikasi PekerjafPekarya saluran Nampu melaksanakan tupoksi SDAlat kerja pokok MENTERI PEKERJAAN UMUM,'-2.2.,50$172