Top Banner
http://www.bayi.web.id/obat-aman-untuk-balita.html Perlukah Setiap Permintaan Anak Dipenuhi? Setiap orang tua pasti akan menyayangi anaknya. Sebagai wujud kasih sayangnya itu, orang tua akan berusaha memberikan yang terbaik bagi anaknya. Orang tua akan memenuhi setiap permintaan anaknya sesuai dengan kemampuan maksimal yang dimiliki orang tua. Dengan begitu, anak akan merasa bahagia dan senang keinginannya selalu terpenuhi dengan mudah. Akan tetapi dibalik itu semua sebenarnya Anda telah menanamkan sifat lemah kepada anak saat mereka beranjak dewasa. Tanpa mengurangi kebahagian anak, Anda sebagai orang tua memang memiliki kewajiban memenuhi segala kebutuhannya namun harus ada nilai moral yang harus Anda berikan kepada anak di samping memberikan barang-barang kesukaannya. Dengan selalu memberikan kemudahan kepada anak atas segala permintaannya maka selanjutnya anak akan mengandalkan orang tua selamanya untuk memenuhi segala kebutuhan. Anak akan mudah kecewa jika suatu saat keinginannya tidak terpenuhi karena biasanya mereka selalu terpenuhi keinginannya. Selain itu, anak tidak belajar mandiri karena mereka menganggap untuk memnuhi kebutuhannya tidak memerlukan usaha yang keras sebab ada orang tua yang menanggungnya. 1
42

Perlukah Setiap Permintaan Anak Dipenuhi.docx

Oct 22, 2015

Download

Documents

darimukutau
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Perlukah Setiap Permintaan Anak Dipenuhi.docx

http://www.bayi.web.id/obat-aman-untuk-balita.html

Perlukah Setiap Permintaan Anak Dipenuhi?

Setiap orang tua pasti akan menyayangi anaknya. Sebagai wujud kasih sayangnya itu, orang tua akan berusaha memberikan yang terbaik bagi anaknya. Orang tua akan memenuhi setiap permintaan anaknya sesuai dengan kemampuan maksimal yang dimiliki orang tua. Dengan begitu, anak akan merasa bahagia dan senang keinginannya selalu terpenuhi dengan mudah.

Akan tetapi dibalik itu semua sebenarnya Anda telah menanamkan sifat lemah kepada anak saat mereka beranjak dewasa. Tanpa mengurangi kebahagian anak, Anda sebagai orang tua memang memiliki kewajiban memenuhi segala kebutuhannya namun harus ada nilai moral yang harus Anda berikan kepada anak di samping memberikan barang-barang kesukaannya.

Dengan selalu memberikan kemudahan kepada anak atas segala permintaannya maka selanjutnya anak akan mengandalkan orang tua selamanya untuk memenuhi segala kebutuhan.

Anak akan mudah kecewa jika suatu saat keinginannya tidak terpenuhi karena biasanya mereka selalu terpenuhi keinginannya. Selain itu, anak tidak belajar mandiri karena mereka menganggap untuk memnuhi kebutuhannya tidak memerlukan usaha yang keras sebab ada orang tua yang menanggungnya.

Untuk menghindari hal demikian, maka Anda bisa memberikan nasehat kepada anak yang disampaikan secara ringan misal saat berkumpul makan dan menonton TV.

Atau bisa juga Anda tanamkan kebiasaan menabung kepada anak, dengan begitu Anda mengajarkan mandiri dan pengertian berusaha untuk mengumpulkan uang agar bisa membeli barang yang diinginkannya.

Dengan membiasakannya menabung akan mengajarkan kepada anak tentang pengelolaan uang dan berlaku hemat dalam menggunakannya.

Selain itu, harus diberi tahu pula tentang skala prioritas pemenuhan kebutuhan. Mana yang didahulukan jika anak menginginkan barang mainan sedangkan buku tulisnya telah habis ? Maka Anda harus memberikan masukan bagi anak untuk memilih barang yang lebih penting bagi sekolahnya, dengan

1

Page 2: Perlukah Setiap Permintaan Anak Dipenuhi.docx

memberikan pengertian seperti itu dijamin anak Anda akan selalu mempertimbangkan setiap keinginannya dengan kebutuhan dasarnya.

Pendidikan moral yang Anda sampaikan kepada anak harus dengan metode yang halus dan tidak bersifat kasar atau membentak-bentaknya agar bisa sesuai dengan yang Anda harapkan tetapi Anda sampaikan dengan tetap memberikan ketenangan kepada anak bahwa Anda akan memenuhi keinginannya, akan tetapi dengan catatan Anda meminta mereka harus rajin belajar dan mengerjakan PR, Secara tidak langsung anak akan memaknai take and give diantara dirinya dan orang tua.

Waktu Yang Tepat Anak Masuk SekolahThursday, 10 January 2013, 20:55 | Artikel Anak | 0 Comment | 2274 Viewsby Bayi Sehat

Di tengah persaingan ketat saat ini banyak orang tua yang memilih sekolah unggulan bagi anaknya. Bahkan para orang tua berlomba untuk memasukkan anaknya ke sekolah-sekolah meski masih berusia dini dengan tujuan agar mereka tidak ketinggalan arus kemajuan dunia ilmu pengetahuan. Namun sebenarnya ada batas kemampuan anak yang diidentifikasikan bisa mengikuti pendidikan formal seperti sekolah dasar (SD). Kemampuan anak tersebut didasarkan pada aspek kesiapannya mengikuti proses akademik di sekolah. Maka tidak heran jika ada orang tua yang memasukkan anaknya ke PAUD atau TK, hal ini ditujukan agar sang anak dapat lebih siap mengahadapi atmosfer pendidikan di sekolah dasar. Meskipun pada praktik belajar dan mengajarnya berbeda dengan TK yang lebih banyak permainan, namun setidaknya anak-anak yang pernah mengikuti pendidikan di PAUD atau TK tidak akan terlalu “kaget” memasuki dunia sekolah. Indikator-idikator kesiapan anak ini akan terakumulasi nantinya dalam sebuah keberhasilan sang anak mengikuti proses belajar di sekolah. 

2

Page 3: Perlukah Setiap Permintaan Anak Dipenuhi.docx

Indikator yang pertama adalah kemampuan motoriknya berupa kemampuan otot-ototnya untuk melakukan gerakan seperti memegang pensil untuk menulis. Kedua kemampuan berbahasa, kemampuan ini pada nantinya akan membantu anak untuk berkomunikasi dan memahami intruksi yang diarahkan oleh guru. Ketiga, kemampuan emosional. Kemampuan ini akan memudahkan anak untuk bersosialisasi dengan teman-temanya di sekolah, serta kemampuan anak untuk bisa memunculkan sikap mengahrgai dan menghormati teman dan guru di sekolah. Keempat, kemampuan kemandirian. Kemandirian ini perlu sekali bagi anak yang memasuki fase pendidikan formal. Kemandirian ini erat kaitannya dengan kemampuan anak untuk tidak lagi sepenuhnya tergantung kepada orang tua. Selajutnya peran orang tua untuk terus membimbing tidak terputus. Bimbingan yang diberikan bukan lagi seperti kepada anak kecil yang semuanya harus di bantu akan tetapi berikan bimbingan yang berupa pengarahan misalnya bagaimana mengikat tali sepatu yang benar, Anda berikan contoh satu kali selanjutnya anak yang melakukannya sendiri dengan terus dipantau oleh Anda. Kelima kemampuan kognitif, yakni kemampuan anak dalam berfikir dan memahami pelajaran yang diberikan di sekolah, serta kemampuan ini akan membantu anak pula dalam menyelesaikan pekerjaan rumahnya (PR).

Inilah yang Mempengaruhi Kecerdasan AnakThursday, 24 May 2012, 0:44 | Perkembangan Bayi | 0 Comment | 27768 Viewsby Bayi Sehat

Inilah yang Mempengaruhi Kecerdasan Anak – Anak yang cerdas dipengaruhi oleh lingkungan atau pola pengasuhan yang mendukung si anak untuk selalu berpikir dan bertindak cerdas. Tidak hanya makanan yang bergizi, beberapa cara mudah juga penting dijadikan pedoman untuk perkembangan mental dan fisik anak hingga ia dewasa.

Memang tidak ada resep tunggal untuk membuat anak memiliki nilai IQ (Intelligence Quotient) yang tinggi. Terlebih saat ini banyak pendidik yang juga selalu menekankan pentingnya Emotional Quotient (EQ) tak hanya IQ sebagai bekal anak untuk jadi pribadi yang matang saat dewasa.

Berikut adalah beberapa cara untuk mencetak anak cerdas seperti dikutip dari thedailybeast.com

3

Page 4: Perlukah Setiap Permintaan Anak Dipenuhi.docx

1. Jauhi Anak dari Kebiasaan Nonton TVSebanyak 30 persen anak-anak di bawah usia 2 memiliki televisi di kamar tidurnya. Dan 59 persen anak-anak berusia di bawah 2 tahun menonton TV dua jam sehari.

Manfaat menonton TV bagi bayi tidak diketahui, namun TV diketahui merusak keterampilan mental dan menyia-nyiakan waktu untuk perkembangan otak yang seharusnya dihabiskan dengan cara berbicara dengan orang lain.

2. Beri anak Air Susu Ibu (ASI)Anak berusia enam tahun yang diberi ASI terus menerus ketika bayi, skor tes IQ-nya 5 persen lebih tinggi daripada anak 6 tahun yang tidak mendapat ASI.Kesimpulan ini didasarkan pada penelitian yang diikuti oleh dua kelompok ibu di Belarusia baru dan anak-anaknya.

Hal pertama yang dapat dilakukan seorang Ibu untuk membesarkan anak cerdas adalah dengan cara menyusui. Manusia memiliki persentase lemak lebih besar dibandingkan dengan susu sapi yang dibutuhkan untuk melindungi sel-sel otak.

3. Belajar musikAnak-anak yang memainkan piano atau alat musik gesek mendapat skor keterampilan verbal 15 persen lebih tinggi daripada anak yang tidak memainkan alat musik.

Penelitian yang menghasilkan pernyataan ini melibatkan siswa dari area musik Boston dan sekolah umum. Usia rata-rata siswa adalah 10 tahun dan beberapa di antaranya pernah belajar musik setidaknya selama tiga tahun.

4. Belajar mengendalikan diri atau sabarAnak-anak yang mampu menunda kepuasan 15 kali lebih lama daripada teman-temannya dan lebih sabar mendapat skor 210 poin lebih tinggi pada SAT (Scholastic Assessment Test).

Anak-anak yang bisa menunggu 15 menit sebelum makan kue pertama mencetak 210 poin lebih tinggi pada tes SAT nya daripada yang tidak bisa menunggu lebih dari satu menit. Jenius tidak banyak berkaitan dengan IQ, tapi berkaitan dengan fungsi eksekutif.

5. Penuhi rumah dengan bukuAnak yang dibesarkan di sebuah rumah berisi setidaknya 500 buku memiliki kemungkinan lulus SMA 36 persen lebih tinggi dan 19 persen lebih mungkin lulus dari perguruan tinggi daripada anak yang dibesarkan di rumah yang hanya berisi beberapa atau bahkan tidak menyimpan buku.

Orangtua yang suka membaca menunjukkan kepada anak-anaknya bahwa membaca adalah kegiatan yang menarik, menyenangkan, dan bermanfaat.

6. Hindari kegemukan pada anakAnak gemuk mendapat skor 11 persen lebih rendah pada tes membaca daripada anak dengan berat badan normal.

4

Page 5: Perlukah Setiap Permintaan Anak Dipenuhi.docx

Ilmuwan di Temple University menemukan siswa sekolah menengah yang mengalami kelebihan berat badan memiliki prestasi lebih rendah daripada teman-teman sebayanya yang memiliki berat badan normal, serta lebih sering tidak masuk dan terlambat datang sekolah.

7. Ikut program prasekolahAnak yang mengikuti program prasekolah 52 persen lebih mungkin lulus SMA daripada yang tidak mengikuti program prasekolah.

Pada usia 27 tahun, kelompok prasekolah lima kali lebih banyak yang memiliki rumah sendiri daripada kelompok non-prasekolah. Pada usia 40, kelompok non-prasekolah ditangkap atas tuduhan narkoba delapan kali lebih banyak dibandingkan alumni prasekolah, dan dua kali lebih sering melakukan serangan fisik.

8. Perbanyak anak mendengar kosakata baruAnak-anak dalam keluarga penerima bantuan sosial mendengar kata-kata hampir empat kali lebih sedikit per tahunnya daripada anak-anak dari keluarga kelas profesional.

Para peneliti mengungkapkan bahwa semakin banyak kata-kata yang didengar, semakin besar kosakata dan semakin tinggi prestasi akademik.

9. Belajar bahasa asingAnak-anak yang mempelajari bahasa asing selama dua tahun mendapat skor SAT 14 persen lebih tinggi daripada anak-anak yang tidak pernah mempelajari bahasa asing.

Nilai verbal siswa yang mempelajari bahasa asing selama empat atau lima tahun lebih tinggi daripada skor verbal siswa yang mempelajari pelajaran lain selama empat atau lima tahun

10. Batasi permainan game komputer atau video gameSiswa yang menghabiskan lebih dari dua jam sehari bermain komputer dan video game mendapat skor ujian sekolah 9,4 persen lebih rendah daripada siswa yang tidak lagi memainkan game semacam itu.

Bermain videogame berlebihan dapat mengganggu sekolah seperti halnya kegiatan lain yang dilakukan berlebihan semisal membaca untuk kesenangan, bermain di luar, tidur, atau berinteraksi langsung dengan teman dan keluarga.

5

Page 6: Perlukah Setiap Permintaan Anak Dipenuhi.docx

Hindari Memberi Label Balita “Cengeng”Wednesday, 25 July 2012, 8:56 | Perawatan Bayi, Perkembangan Bayi | 0 Comment | 8180 Viewsby Bayi Sehat

Hindari Memberi Label Balita “Cengeng” – “Iya, ini anak cengeng banget!” kalimat ini justru membuat anak memakai tangisnya sebagai senjata untuk mendapatkan kemauannya. Di dalam benaknya akan tertancap label bahwa dia anak cengeng. Maka ketika dia mengalami kesulitan, dia hanya tahu satu cara mengatasinya, yaitu menangis.

Balita juga tidak pernah belajar mengutarakan keinginannya, pendapat atau menyelesaikan masalahnya dengan benar. Lalu apa yang bisa orangtua lakukan?

Perhatikan mana tangisan yang benar, dan mana yang pura-pura. Biasanya tangisan palsu tanpa air mata, berkepanjangan atau berlebihan. Misalnya dengan berteriak atau merusak.

Hadapi anak menangis dengan tenang, tidak berlebihan, tanyakan apa yang terjadi dan apa yang dia inginkan. Bila anak tantrum, diamkan sejenak. Biarkan dia meluapkan emosinya sebelum Anda ajak bicara. Yang terpenting, jangan pernah menyebut balita sebagai “Anak Cengeng.”

Obat Aman untuk BalitaFriday, 8 June 2012, 7:00 | Perawatan Bayi | 0 Comment | 3034 Views

by Bayi Sehat

Obat Aman untuk Balita – Memberi obat untuk balita tidak bisa sembarangan, karena jika tidak hati-hati justru bisa jadi racun.

Kenapa begitu? Ya, soalnya bayi dan anak-anak adalah kelompok umur yang paling rentan bereaksi terhadap obat-obatan. Maka langkah penting pertama adalah baca aturan pakai yang tertera di kemasan, sekalipun obat-obatan itu berlogo hijau (bisa dibeli bebas tanpa resep). Kemudian berikan obat harus sesuai dosis yang dianjurkan. Beberapa hal berikut sebaiknya Anda cermati.

1. Resep untuk anak lain. Resep obat yang ditujukan kepada anak lain, bisa kakak atau adik, tidak akan efektif, bahkan berbahaya. Jadi, berikan ia hanya obat-obatan yang memang ditujukan untuknya.

2. Obat kadaluwarsa. Segera buang obat-obatan yang sudah kadaluwarsa. Karena, setelah lewat tanggal itu, obat-obatan tersebut tidak akan efektif dan bisa menjadi bahan yang berbahaya.

6

Page 7: Perlukah Setiap Permintaan Anak Dipenuhi.docx

Selain itu, pastikan obat-obatan itu tidak Anda buang utuh. Dikhawatirkan, obat tersebut diambil orang tak bertanggung jawab, untuk kemudian dijual ke pengedar obat-obat palsu.

3. Obat dewasa. Memberikan anak mengonsumsi dosis sedikit saja dari obat-obatan yang ditujukan buat orang dewasa berisiko pada gangguan kesehatannya. Jika di kemasan/ label tidak tertera dosis untuk anak-anak, jangan pernah memberikan obat tersebut kepada anak.

4. Simpan Hati-hati. Sebenarnya, bukan kandungannya yang dikhawatirkan, tetapi bentuknya! Ya, obat-obatan tablet atau pil yang berukuran kecil, dapat tertelan oleh anak. Begitu juga obat-obatan jenis sirup, jangan sampai dianggap anak sebagai minuman ringan! Oleh sebab itu, hati-hati jika menyimpan obat-obatan. Letakkan di kotak obat yang jauh dari jangkauan anak.

Cara Pintar Memberi Obat BalitaFriday, 8 June 2012, 7:15 | Perawatan Bayi | 0 Comment | 3561 Viewsby Bayi Sehat

Memberi obat balita, tidak cukup hanya membaca aturan minum saja. Cermati cara tepat memberikan, kontra indikasi dan trik agar pemberian obat berhasil.

Sistem kekebalan tubuh si kecil yang belum sempurna, membuatnya rentan terhadap serangan penyakit, terutama infeksi. Tak heran bisa sebelum melewati umur 5 tahun, Anda kerap memberinya obat berupa sirup atau puyer (serbuk).

Sudah pasti harus:

Berikan obat sesuai aturan yang tertera pada label, misalnya 3 kali sehari. Atau, berikan sesuai anjuran dokter/petugas kesehatan yang meresepkan obat tersebut

Baca semua aturan pemberian obat. Penjelasan ini ada yang tercantum dalam kotak kemasan dan ada pula yang tertulis pada lembaran kertas yang dilipat dan dimasukkan ke dalam kotak kemasan

Berikan obat sesuai waktunya, misalnya harus diberikan sebelum atau sesudah makan Berikan sesuai dosis anjuran. Sebaiknya gunakan sendok takar yang ada dalam kemasan obat

tersebut.

Perhatikan:

Apabila muncul gejala alergi, stop pemberian obat dan segera konsultasikan dengan dokter Berikan obat antibiotik sampai habis Jangan mengulang pemberian obat yang sama pada anak, walau dengan gejala dan penyakit

yang sama dengan sebelumya. Konsultasi dulu ke dokter Hindari pemberian obat bebas yang tidak jelas kandungan/komposisinya

7

Page 8: Perlukah Setiap Permintaan Anak Dipenuhi.docx

Gunakan alat bantu:

Resmi o Sendok takar/gelas takaro Alat ukur obat berupa suntikano Siring atau pipet (untuk obat tetes)

“Tidak resmi” Jus buah, campur dalam jumlah yang tidak terlalu banyak Jeli/agar-agar/pudding buah untuk menyembunyikan puyer Sendok/alat makan yang berbentuk dan bermotif lucu Susu biasa atau susu cokelat. Pastikan obat bercampur dengan baik Makanan kesukaan si kecil. Bisa diberikan bersama potongan kue, dicampur

madu (untuk anak usia diatas setahun). Atau berikan makanan kesukaan anak sebelum atau sesudah minum obat.

 

Kiat-kiat agar Anak suka sayuranFriday, 11 January 2013, 20:58 | Perkembangan Bayi | 0 Comment | 3686 Views

by Bayi SehatKiat-kiat agar Anak suka sayuran – Tidak sedikit kalangan ibu-ibu yang sering mengeluhkan anaknya tidak mau makan sayuran. Padahal banyak kandungan vitamin yang bermanfaat bagi pertumbuhannya.

Vitamin A yang terdapat pada wortel akan membantu kejernihan mata anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Lantas bagaimana agar anak-anak mau memakan sayuran?

Berikut ada beberapa kiat yang bisa Anda lakukan agar sang anak tertarik untuk menyantap sayuran.

1. Saat acara makan bersama tunjukkan minat orang tua terhadap sayuran. Ini sangat efektif karena anak cenderung akan meniru apa yang orang tuanya lakukan.

2. Tambahkan sayuran ke dalam makanan favorit anak Anda. Misalnya anak Anda sangat menyukai nasi goreng, maka tambahkan sayuran pada nasi goreng tersebut.

3. Ajak anak untuk berbelanja sayuran ke swalayan. Biarkan anak untuk memilih sayuran yang ia mau,biasanya hal demikian akan memudahkan anak untuk memakan sayur karena ia yang telah memilih apa yang akan dimakannya.

4. Campurkan kaldu pada sayuran agar dirasakan lebih gurih oleh anak.5. Sekali-kali berikan motivasi melalui bacaan cerita atau dongeng yang mengisahkan tentang

manfaat sayuran.6. Libatkan anak saat memasak sayuran. Dengan suasana yang menyenangkan anak akan lebih

bersemangat mencoba hal-hal yang baru di dapur, namun orang tua harus lebih mengawasinya agar tidak melakukan hal-hal yang membahayakannya selama di dapur.

8

Page 9: Perlukah Setiap Permintaan Anak Dipenuhi.docx

7. Tetap bersabar jika anak tidak mau makan sayur, terus dicoba akan tetapi jangan memaksanya. Justru dengan semakin dipaksa, anak akan semakin menghindari sayur dan menjauhinya.

8. Variasi dalam memasak. Perlu disiasati pula dalam memasak sayuran agar anak tertarik untuk memakan sayuran. Misalnya Anda mencampurakannnya dengan telor dadar.

9. Kreatifitas menghiasi makanan anak dengan sayuran. Anda bisa membuat wajah di piring nasi goreng anak dengan mata dari kacang polong, rambut dari bayam, bibir dan hidung dari wortel, dan telinga dari bunga brokoli. Tentu hal ini akan menarik perahatian anak dan mereka terdorong untuk memakannya karena bentuknya yang lucu.

Selamat mencoba dari artikel Kiat-kiat agar Anak suka sayuran

Makanan Kurang Baik Buat BayiTuesday, 5 June 2012, 3:23 | Makanan Bayi | 0 Comment | 51995 Viewsby Bayi Sehat

Makanan Kurang Baik Buat Bayi - Menentukan makanan bayi tentunya harus dipilih yang benar-benar sesuai dengan usianya. Ada beberapa makanan kurang baik buat bayi yang harus Anda perhatikan. Hindarilah memberi makan si kecil dengan makanan berikut ini sebelum usia si kecil cukup untuk makanan jenis tersebut.

 Makanan yang perlu dihindari adalah madu dan sirup jagung. Kedua makanan ini tidak disarankan untuk diberikan pada bayi yang usianya dibawah 12 bulan. Pasalnya kedua makanan ini mengandung spora botulinum.

Saluran usus pada orang dewasa sudah bisa mencegah pertumbuhan spora yang dihasilkan dari bakteri Clostridium Botulinum. Namun pada bayi, jika spora ini masuk ke dalam perut bayi maka bisa tumbuh dan menghasilkan toksin atau racun yang bisa mengancam jiwanya.

Selain madu dan sirup jagung, berikut adalah makanan yang perlu dihindari sampai usia anak Anda mencapai 2-3 tahun. Makanan-makanan ini bisa berbahaya karena bisa menyebabkan bayi tersedak. Hal ini karena bayi yang usianya dibawah 2-3 tahun, belum memiliki koordinasi yang baik dalam mulutnya dan jumlah gigi yang masih sedikit.

Makanan tersebut diantaranya adalah kacang-kacangan yang masih berbentuk utuh, selai kacang, permen karamel, permen karet, semua jenis anggur, buah dan sayuran mentah yang keras, potongan daging yang besar, hot dog, kismis, popcorn, keripik kentang atau jagung, dan permen.

9

Page 10: Perlukah Setiap Permintaan Anak Dipenuhi.docx

Anda juga perlu mewaspadai makanan yang mengandung nitrat yang tinggi. Makanan yang mengandung nitrat tinggi justru bisa menyebabkan anemia. Makanan ini pun disarankan untuk tidak masuk dalam menu bayi dibawah usia 8 bulan.

Makanan yang mengandung nitrat bisa terdapat pada sayuran dan daging. Diantaranya adalah wortel, bit, buncis, dan bayam. Sementara untuk daging, yang mengandung nitrat biasanya ditemukan pada olahan-olahan daging seperti bakso, sosis, dan daging asap.

Dalam membuat makanan bayi, Anda sebaiknya menghindari menggunakan garam dan gula. Mengenalkan rasa gula dan garam terlalu dini, akan membuatnya “ketagihan” dengan makanan yang manis atau asin tersebut.

Kondisi tersebut tentunya akan berdampak buruk pada kesehatan anak. Biarkan anak merasakan rasa alami dari sayuran dan makanan lainnya. Dengan begitu ia akan terbiasa dengan rasanya. Agar kesehatan si kecil tetap terjaga, pastikan hindari pemberian makanan kurang baik buat bayi.

Memilih Popok BayiFriday, 6 April 2012, 16:38 | Perlengkapan Bayi | 0 Comment | 3591 Viewsby Bayi Sehat

Memilih popok bayi harus dilakukan dengan cermat. Jangan sampai Anda salah memilih popok yang menyebabkan iritasi pada bayi Anda. Perlengkapan bayi yang satu ini memang gampang-gampang susah saat memilihnya. Terlebih lagi banyak sekali jenisnya di pasaran.

    Kepraktisan, harga yang terjangkau dan memiliki penyerapan yang baik adalah hal-hal yang biasanya diperhitungkan oleh para ibu saat memilih popok bayi. Selain itu, hal lain yang menjadi pertimbangan biasanya adalah model dan warna popok yang saat ini semakin menarik.

    Jika Anda ingin hemat, popok kain tradisional mungkin bisa menjadi pilihan Anda. Meski bisa di cuci pakai, tapi tentunya ada batas pemakaiannya pula. Jika popok kain sudha terlihat tidak nyaman, sebaiknya segera diganti. Jika tidak tentunya akan menimbulkan iritasi pada bayi Anda.

    Keuntungan lain menggunakan popok kain adalah Anda bisa segera tahu ketika popok bayi mulai basah. Hal ini bisa membuat Anda mencegah terjadinya iritasi pada kulit bayi karena urine dan feses bayi.

10

Page 11: Perlukah Setiap Permintaan Anak Dipenuhi.docx

    Berbeda dengan popok kain yang harus dicuci, jika Anda memilih menggunakan popok sekali pakai, Anda tentunya tidak perlu repot-repot mencucinya. Anda pun bisa tidur dengan tenang karena tidak terusik dengan popok yang basah, terutama saat malam hari.

    Popok sekali pakai pun banyak dipilih para ibu karena kepraktisannya. Terutama jika digunakan saat berjalan-jalan. Tak perlu khawatir anak Anda ngompol atau pup saat ditengah-tengah perjalanan. Jika sudah “penuh”, popok sekali pakan pun tinggal Anda buang.

    Keuntungan lain dari menggunakan popok kain adalah melatih anak Anda untuk bergegas ke toilet saat merasakan ingin buang air kecil. Pasalnya dengan menggunakan popok kain, saat ia ngompol atau pup akan langsung terasa tidak nyaman. Itu bisa membuatnya akhirnya pergi ke toilet.

    Lain halnya dengan popok sekali pakai, dimana si kecil biasanya akan terus merasa kering hingga batas kemampuan penyerapan popok itu sendiri. Dengan begitu si kecil akan terus merasa nyaman dan ia pun merasa tidak perlu ke toilet.

    Jenis popok tersebut masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan. Kini tinggal bagaimana Anda bijak dalam memilih popok bayi tersebut. Jika bingung, cobalah untuk meminta bantuan keluarga atau teman Anda dalam memilih perlengkapan bayi tersebut. Selamat memilih.

Memilih Makanan Sehat BayiThursday, 14 June 2012, 21:03 | Makanan Bayi | 0 Comment | 9464 Viewsby Bayi Sehat

Memilih Makanan Sehat Bayi - Setiap orangtua tentunya ingin memberikan yang terbaik. Termasuk dalam hal makanan. Memilih makanan sehat bayi menjadi keharusan karena akan mempengaruhi tumbuh kembang si kecil. Dibanding dengan makanan instan, ada baiknya Anda mencoba untuk membuat makanan bayi sendiri.

Membuat makanan bayi sendiri akan lebih baik. Selain Anda dapat mengatur jumlah gizi yang terkandung di dalam makanan, dengan membuat sendiri pun makanan akan lebih segar karena dibuat dari bahan-bahan makanan yang masih fresh dan baru.

Dengan menjamurnya makanan instan, banyak ibu baru yang memilih untuk menggunakan yang instan dibandingkan membuat sendiri. Padahal ada beberapa manfaat yang bisa diambil dengan membuat sendiri makanan sehat bayi.

Manfaat tersebut diantaranya adalah dapat mendorong kebiasaan makan yang sehat, meningkatkan nilai gizi, dapat menghindari zat kimia seperti pertisida dengan memilih bahan makanan yang organik, terjaga kesegarannya, kontrol terhadap kualitas makanan lebih terjaga, dan menghemat biaya.

11

Page 12: Perlukah Setiap Permintaan Anak Dipenuhi.docx

Dengan memberikan makanan sehat sejak bayi, Anda telah ikut mendorong kebiasaan makan yang lebih baik bagi keluarga Anda. Makanan yang sehat dan bergizi akan membantu memaksimalkan pertumbuhan dan proses perkembangan si kecil.

Memberikan makanan yang segar pada bayi Anda akan membantu si kecil untuk mengenal beragam rasa dan berbagai tipe makanan baru. Karena membuat makanan sendiri, Anda bisa mengkombinasikan rasa dari bahan-bahan makanan yang ada. Dengan begitu, waktu makan si kecil akan menjadi pengalaman yang menyenangkan.

Soal kualitas, jika makanan sehat bayi Anda dibuat sendiri, tentunya sudah tidak usah diragukan lagi. Karena Anda tahu persis apa saja yang dimasukkan dalam bahan-bahan makanan si kecil. Sehingga higienitas dan keamanan serta kualitas makanan lebih terjamin. Selamat mencoba.

Dukungan Orang Tua Kepada Anak yang Masuk PAUDMonday, 13 February 2012, 22:50 | Artikel BALITA | 0 Comment | 716 Viewsby Bayi Sehat

Saat anak menginjak usia 3 tahun, maka anak sudah mulai harus mengenal dunia sosial di luar keluarganya.Sekarang telah banyak lembaga yang menyelenggarakan pendidikan bagi anak usia dini (PAUD) yang bertujuan agar anak-anak bisa berinteraksi dengan teman-teman sebayanya, mengenal lingkungan di luar rumah seperti sekolah, toko, dan jalan raya.Anak akan mengetahui posisinya di lingkungan sosial. Misalnya mengenai struktur di sekolah, ada kepala sekolah, guru, dan siswa dengan demikian anak akan mengetahui siapa dirinya di lingkungan sekolah melalui kewajiban-kewajiban yang harus

dilakukannya.Hal terpenting saat anak mulai memasuki pendidikan usia dini dalam sebuah lembaga formal adalah mereka belajar mengenai disiplin. Anak akan membangun urutan kegiatannya setiap haridari sejak bangun tidur sampai berangkat sekolah melalui rutinitas yang dijalaninya sejak mereka mempunyai status sebagai siswa di sebuah PAUD. Banyak sekalii hikmah yang bisa anak dapatkan saat mereka menjadi bagian dari dunia sekolah. Belajar menghargai orang lain, minimal dengan teman sekelasnya anak Anda bisa berbagi bekal makanan yang di bawa dari rumah. Sebagai orang tua, Anda tetap mempunyai kewajiban mendampiginya selama di PAUD. Anda bisa perhatikan perkembangan sosialisasi anak Anda melalui interaksi dengan teman-temannya.Sistem pendidikan di PAUD merupakan kerjasama antara orang tua, anak, dan guru.

12

Page 13: Perlukah Setiap Permintaan Anak Dipenuhi.docx

Sinergitas yang kooperatif dari orang tua dalam mendukung anak dalam pendidikan akan menghasilkan anak yang memiliki kecerdasan sosial yang baik. Yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk memberi support kepada anak sebelum berangkat sekolah PAUD:1. Membangunkannya antara 1-2 jam sebelum berangkat ke PAUD, agar anak tidak terlalu shock untuk segera pergi ke PAUD. 2. Agar badannya segar, ajak anak untuk mandi. Untuk mengantisipasi anak kedinginan, Anda bisa menggunakan air hangat untuk mandi. 3. Setelah memakai baju, berikan wewangian bayi atau anak-anak yang soft cocok untuk buah hati Anda. Wewangian ini bertujuan agar anak excited dan semangat pergi ke sekolah.4. Berikan sarapan yang sehat dan bergizi.5. Buat suasana persiapan sebelum barangkat ke PAUD menjadi suasana yang menyenangkanagar anak merasa mempunyai dukungan dari orang tua.

Rabu, 22 Mei 2013

Wajib Masuk PAUD?

Menjelang tahun ajaran baru kali ini, para ibu di sekitar rumah saya mulai kasak-kusuk mencari sekolah. Kebetulan di sekitar rumah saya ada beberapa ibu yang anaknya berusia antara 3-5 tahun. Jadilah topik pembicaraan sejak beberapa bulan lalu adalah soal sekolah. Mulai dari TK atau PAUD mana yang letaknya dekat rumah, yang mana yang bayarannya terjangkau tapi kualitasnya lumayan de-es-be. 

Saya sendiri, awalnya memang berniat memasukkan anak saya yang tahun ini berumur 4 tahun ke sekolah entah di PAUD atau TK-B. Hunting-nya bahkan sudah saya mulai sejak setahun lalu. Di dekat rumah ada sebuah PAUD yang sudah lumayan lama berdiri. Uang SPP-nya sangat terjangkau dan jumlah muridnya juga lumayan banyak. Tapi saya merasa kurang sreg. Pertama, tempat belajarnya sempit. Maklumlah, PAUD itu memang ruang kelasnya menyatu dengan rumah guru pengajar sekaligus pemilik PAUD. Halaman bermainnya ya sekaligus halaman rumah bu Guru yang letaknya berhimpitan dengan rumah-rumah lain.  Tapi mungkin karena tak ada gerbang atau pembatas lain, saat jam istirahat para murid itu bisa dengan bebasnya bermain ke mana-mana. Karena rumah mereka memang rata-rata tak jauh dari PAUD itu, maka banyak di antara mereka yang saat jam istirahat mampir dulu ke rumah. Kesannya jadi kurang disiplin dan saya kurang suka. 

Ada lagi sebuah TK yang konon berkualitas bagus. Uang bayaran per bulannya memang lebih mahal begitupun uang masuknya. Saya pun survey ke TK yang jaraknya cuma 5 menit berjalan kaki dari rumah saya itu. Programnya bagus, ada guru dan kepala sekolah. Lingkungan sekolah dan kelasnya juga bersih dan tertutup. Tapi ternyata, mereka tak punya PAUD. Cuma ada TK-B.

13

Page 14: Perlukah Setiap Permintaan Anak Dipenuhi.docx

Akhirnya setelah ditimbang-timbang, saya dan suami memutuskan untuk mulai memasukkan anak sekolah tahun depan setelah umurnya 5 tahun. Pertimbangan kami, masuk PAUD tidak “wajib”. Prinsip saya, daripada masuk PAUD abal-abal (baca:berkualitas kurang bagus), mendingan nggak usah masuk saja. Tapi saya juga keberatan jika harus mengeluarkan amat banyak biaya hanya untuk masuk PAUD yang katanya bagus. Agak nggak masuk akal buat saya, saat biaya masuk PAUD sampai jutaan dan SPP per bulan sampai ratusan ribu. Mendingan dananya ditabung untuk masuk SD atau dipakai untuk keperluan lain. 

Selain itu, saya dan suami juga melihat kebutuhan belajar anak masih bisa dipenuhi di rumah bersama saya,ibunya. Jadwal kerja saya tak terlalu padat. Jadi, kenapa harus masuk PAUD? Setahu saya, perlu atau tidaknya PAUD, playgroup atau apapun namanya tidak sama untuk setiap anak. Jangan sampai orang tua memasukkan anak ke PAUD atau playgroup karena semua orang melakukannya atau karena gengsi. Setidaknya, itu yang saya baca di sebuah tabloid wanita. 

Bisa jadi, pilihan saya dianggap agak “aneh”. Di lingkungan saya, meskipun hanya di kampung, masuk PAUD seperti sudah wajib saja. Ya..mudah-mudahan saja anak saya tak merengek minta masuk PAUD gara-gara semua teman mainnya sudah sekolah juga..

Haruskah Balita Masuk Prasekolah? Tuesday, 01 February 2011 15:20 Child Development

TIDAK Harus! Menurut Anna Surti Ariani, S.Psi, pakar perkembangan dan pendidikan anak, masuk playgroup itu tidak harus. Selama ada yang bisa menjaga anak dengan aman di rumah dan mampu menstimulasi dengan baik, balita tidak harus masuk playgroup. Dan sepanjang orangtua atau pengasuh mampu menerapkan berbagai parenting style yang tepat, anak tak harus masuk sekolah sebelum usia 4 tahun. “Dengan pola pengasuhan yang baik di rumah, balita justru bisa bermain dengan lebih bebas dan tenang. Tentunya juga perlu tambahan pengalaman bermain di luar rumah dengan para tetangga,” terang Nina.Soal indikator, menurut Nina berbeda untuk tiap usia. Rata-rata anak dikatakan cukup siap sekolah jika dia sudah lebih bisa mandiri dan tak terlalu menempel kepada orangtua. “Dia juga sebaiknya sudah bisa mengontrol buang airnya sehingga tak terus-terusan ngompol atau buang air besar,” jelas Nina. Menurut Nina, anak di bawah 4 tahun boleh masuk sekolah jika syarat-syarat ini terpenuhi:• Tidak ada yang bisa memastikan keamanan anak di rumah. Misalnya, karena yang menjaganya di rumah adalah pengasuh yang belum sepenuhnya kita percaya.• Tidak ada yang mengerti cara menstimulasi anak sesuai usianya. Misalnya, karena anak pertama, ibu atau pengasuh hanya membiarkannya saja untuk menonton TV karena tak tahu apa yang harus dilakukan atau karena malas.• Tidak punya waktu untuk menstimulasi, misalnya ibu bekerja.• Tak ada yang paham tentang pengasuhan yang tepat untuk anak, sehingga anak terus saja dimarahi.• Tak ada yang mengerti apakah anak normal atau ada gangguan dalam perkembangannya.• Anak memang betul-betul terlihat punya minat pergi ke sekolah, tapi yang terakhir ini tak boleh dipaksa, karena walaupun berminat, mungkin saja sesekali dia malas sekolah.

14

Page 15: Perlukah Setiap Permintaan Anak Dipenuhi.docx

Jangan memaksa! Orang tua jangan terlalu bergantung pada sekolah. Sekarang ini ada beberapa sekolah yang menerima anak kurang dari 6 bulan. Sebenarnya, anak akan lebih baik berkembang di rumah dalam masa balitanya. Jangan memaksakan anak untuk sekolah terlalu dini. Menurut banyak penelitian, anak yang terlalu muda bersekolah, mungkin saja bisa mengikuti pelajaran tapi seringkali memiliki masalah dalam perkembangan emosi dan sosialnya kelak. Jika di rumah, memang tidak ada yang bisa mengasuh secara aman dan menstimulasi anak dengan tepat, boleh-boleh saja anak bersekolah. Pilih sekolah yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan balita.Memilih Prasekolah. Menurut Nina, sekolah terbaik itu tak ada. Yang ada adalah sekolah yang paling tepat untuk balita kita. Contohnya, sekolah harus tidak terlalu jauh dari rumah, paling jauh adalah 30 menit perjalanan (Menghitungnya bukan dari jarak tempuh namun waktu tempuh, mengingat sekarang jalanan begitu macet). Jika anak aktif, ada baiknya bersekolah di sekolah yang memiliki halaman luas dengan kurikulum yang memungkinkan balita punya berbagai kegiatan aktif. Sementara untuk anak yang cenderung pemalu, lebih baik pilih yang jumlah anak di kelasnya sedikit saja atau guru berhasil mengenalkan anak kepada beberapa teman yang minatnya sama (tentu saja baik sekali kalau guru mengenal anak secara pribadi).”Bagi orangtua yang merasa perlu memasukkan balitanya ke prasekolah, penting untuk mengecek apakah anaknya berkembang sesuai dengan usianya atau ada keterlambatan yang harus segera dikejar,” terang Nina. Karena, tujuan sekolah di usia dini bukanlah untuk mempersiapkan diri masuk SD, tapi lebih berupa stimulasi yang tepat untuk usianya.Faktor lain yang perlu diperhatikan untuk prasekolah terutama adalah bagaimana si guru memperhatikan dan mengasuh anak, karena guru sebetulnya adalah pengganti orangtua di sekolah. Selain itu, prasekolah sebaiknya mengutamakan anak senang sekolah, bukannya menuntut anak menguasai kurikulum tertentu. Fasilitas yang lain hanyalah tambahan.Sumber: Ayah Bunda

Anak Anda Terlambat Bicara? Ini Penyebab dan SolusinyaPuput Ady Sukarno

Share: Twitter | Facebook | Follow Us | Mail

Bisnis.com, JAKARTA - "Mbok anak saya lagi ngapain? Sedang tidur kan? Syukurlah," tutur Ahmad Suryawan, Ketua Divisi Tumbuh Kembang RSUD dr. Soetomo, menirukan kebiasaan salah seorang ibu yang menelepon pembantunya untuk memastikan anaknya baik-baik saja.

Ibu tersebut, bahkan hampir setiap jam selalu menelepon pembantunya untuk memastikan bahwa anaknya yang masih balita (bawah lima tahun) sedang tidur dan tidak bermain atau menonton televisi.

Dengan mendengar kabar bahwa anaknya tersebut lebih sering tidur dari pada terjaga, membuat sang ibu merasa aman, lantaran kesibukannya tersebut tidak bisa menjaga si kecil setiap saat.

15

Page 16: Perlukah Setiap Permintaan Anak Dipenuhi.docx

Ahmad Suryawan mencoba mengilustrasikan kebiasaan salah yang sering dilakukan hampir banyak orang tua, tetapi tanpa di sadari sebenarnya kebiasaan mengandung risiko yang mengancam tumbuh kembang sang buah hati, dan ujungnya dapat mempengaruhi kecerdasan sang anak ke depan.

“Karena kebiasaan yang salah itu, saat ini anaknya menjadi pasien saya. Usia anaknya sudah menginjak 4 tahun tapi kemampuan bicaranya masih belum seperti anak usia 4 tahun. Dia mengalami gangguan keterlambatan bicara-bahasa, akibat kekurangan input bahasa," ujarnya.

Menurut Dokter Anak Spesialis Tumbuh Kembang yang biasa dipanggil Wawan itu mengatakan bahwa masalah gangguan bicara pada anak mencakup tiga faktor penyebabnya, yakni kerusakan otak, kerusakan organ penerima (indra), dan juga gangguan input (kurang dan atau salah stimulan).

Namun, pengalaman dalam penanganan gangguan bicara-bahasa pada anak selama 6 tahun terakhir, gangguan input merupakan faktor paling dominan sebagai penyebabnya.

“Sekitar 90% bermasalah pada input sehari-hari, sisanya 10% gangguan di otak.," tuturnya.

Menurutnya, hal itu terjadi lantaran beberapa faktor, seperti kurangnya waktu interaksi verbal antara anak dan orang tua/pengasuh, kesalahan metode pengenalan stimulan, dan pengaruh media audio visual modern saat ini

Oleh karena itu, lanjutnya semua pihak (dokter, orang tua/pengasuh, dan guru) sebaiknya peka terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak mereka. Dan jika timbul kecurigaan maka harus melakukan deteksi dini.

“Kita harus berlomba dengan waktu. Mengingat, pada usia 2 tahun pertama, perkembangan otak anak sudah mencapai 80% dan pada usia 6 tahun sudah mencapai 95%. Dan di sinilah pintu gerbang kecerdasan anak-anak ditentukan,” ujarnya.

SELALU BERIKAN STIMULAN

Lalu, solusi atau hal-hal seperti apakah yang digunakan warga apabila memiliki buah hati yang mengalami gangguan bahasa-bicara?

Menurutnya, stimulan akan sangat berperan dalam penbentukan jaringan penghubung antar sel otak anak. Struktur otak anak akan terbentuk dengan baik apabila stimulasi yang diberikan seawal mungkin, secara terus menerus dan reguler serta melalui kosakata sehari-hari.

"Berikanlah stimulus melalui kosakata sehari-hari secara verbal atau ajak bicara si kecil dengan nada yang baik, sesering mungkin," tuturnya.

Selain itu, lanjutnya, orang tua dalam memberikan stimulus harus menggunakan metode yang baik dengan kuantitas yang banyak, sehingga kosakata yang terserap di memori sang anak semakin banyak.

"Anak harus sering-sering diajak bicara, meskipun mereka belum bisa merespon dengan jawaban. Karena apa yang kita ucapkan akan diserap dan disimpan dalam otak (kemampuan represif), dan setelah kosakata sudah banyak tersimpan, akan ditransfer ke bagian otak lain yang berperan dalam memproduksi kemampuan berbicara anak (kemampuan ekspresif)," tuturnya.

16

Page 17: Perlukah Setiap Permintaan Anak Dipenuhi.docx

Wawan menambahkan, untuk anak dengan usia satu tahun, penuhi dengan kosakata dari nama-nama benda-benda disekitarnya. Dan untuk anak usia dua tahun pertama, gunakanlah dengan satu bahasa, setelah itu baru bisa diberikan stimulan input dengan bahasa yang lainnya lagi. Jangan dicampur menggunakan dua bahasa atau lebih.

Psikolog Anak dan Keluarga dari Medicare Clinic dan Klinik Terpadu Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) Anna Surti Ariani mengatakan cara memberikan stimulan kosakata yang baik dan benar bagi si kecil dapat dilakukan dengan metode Talk Out Loud (berbicara dengan lantang).

"Untuk anak usia 1-2 tahun intinya adalah terus-terusan saja diajak berbicara. Dapat menggunakan metode ‘Talk out Loud’, yakni beri stimulan dengan kata-kata yang sederhana, singkat dan diucapkan dengan tempo yang pelan tapi lantang atau jelas,” tutur psikolog yang akrab disapa Nina tersebut.

Menurutnya bisa dimulai dari nama-nama benda di sekitarnya, atau sesuatu hal yang sedang dilakukan dibarengi dengan ucapan yang lantang, agar kosakata dan aktivitas itu ditangkap oleh si kecil.

“Misalnya ketika kita sedang memasak dan di situ ada si kecil. Kita ucapkan saja dengan lantang langkah-langkah apa yang sedang kita lakukan itu, seolah-olah kita sedang berbicara dengannya. Seperti misalnya saat kita mengambil wajan, menuang minyak goreng, menggoreng, dan lainnya. Jadi, si kecil akan menangkap nama-nama dari setiap gerakan kita,” tuturnya.

Jadi, lanjutnya selain sang anak melihat apa yang orang tua lakukan, saat bersamaan dia mendapatkan perbendaharaan kosakata baru mengenai apa yang dilakukan mamanya.

Namun begitu, apabila si kecil telah mendapatkan pengaruh kosakata yang kurang baik dari lingkungan, yakni ketika dia mengucapkan itu sebaiknya orang tua menggunakan teknik pengaburan atau pura-pura saja tidak mendengar.

5 Alternatif Games Untuk Belajar Bahasa Inggris

Games atau permainan dapat menjadi selingan belajar yang menyenangkan. Selama mengajar, banyak games yang biasa saya lakukan di kelas. Ada yang saya “ciptakan” sendiri, mengadaptasi dari kuis atau games di televisi, ide dari internet atau sekedar hasil sharing dengan teman. Games yang saya lakukan di kelas memang tak selalu berhubungan dengan pelajaran. Kadang dilakukan hanya untuk menghindarkan murid dari rasa bosan selama belajar. Ini beberapa di antaranya:

a. Gambar Apa?. Cari gambar-gambar close up dari internet. Misalnya seperti gambar diatas. Simpan di file dalam bentuk microsoft power point. Banyaknya gambar tergantung kita. Bagi murid ke dalam grup, masing-masing terdiri dari 2 orang. Perlihatkan gambar-gambar itu satu persatu melalui layar in-focus. Murid berkompetisi menebak gambar apa itu.

17

Page 18: Perlukah Setiap Permintaan Anak Dipenuhi.docx

b. Tebak Lagu. Murid-murid saya amat suka dengan games ini karena amat dekat dengan keseharian mereka. Yang dibutuhkan adalah download lagu-lagu dari internet di laptop dan speaker atau kaset audio untuk memperbesar volume lagu saat dimainkan. Jika kita tak mengikuti trend lagu terbaru, memang perlu survey dulu agar tahu lagu-lagu apa yang familiar buat mereka. Bagi grup ke dalam grup besar. Murid berkompetisi menjawab judul lagu dan penyanyinya.

c. Draw And Guess. Permainan ini dapat digunakan saat murid belajar compound noun seperti class teacher, school bag, sun flower dan sebagainya. Bagi murid ke dalam beberapa grup, biasanya satu grup terdiri dari 3 atau 4 orang. Minta satu murid dari grup pertama untuk maju ke depan dan menggambar satu kata yang diberikan guru sementara anggota grupnya menebak dalam waktu 2 setengah menit. Saat grup pertama bermain, grup-grup yang lain hanya boleh mengamati dan baru boleh menjawab saat waktu untuk grup pertama telah habis. Pemenang adalah grup yang berhasil meraih nilai terbanyak.

d. Siapa Aku?. Ini juga semacam permainan tebak-tebakan. Guru akan membacakan 3 deskripsi dari satu publik figur terkenal seperti penyanyi, presiden, aktor, komedian dan sebagainya. Jika murid dapat menjawab pada deskripsi pertama, mereka akan mendapat 30 angka. Pada deskripsi kedua, mereka akan mendapat 20 angka dan jika menjawab pada deskripsi terakhir mereka hanya mendapat 10 angka. 

e. Apakah Ini?. Permainan ini hanya dapat dimainkan oleh murid level tinggi minimal oleh murid yang sudah mampu mengungkapkan kalimat dalam bahasa Inggris. Yang diperlukan adalah kartu-kartu abjad, bisa dibuat sendiri, dari A sampai Z atau sebanyak yang kita mampu buat. Setiap kartu abjad memiliki 5 atau 10 kata –tergantung pada level apa games ini diberikan-dimulai dari abjad yang sama. Misalnya, pada kartu abjad A isinya adalah 5 atau 10 kata dalam bahasa Inggris seperti : Apple, Axe, Aunt, April, Aloof. Satu murid lalu akan menerangkan kata-kata itu satu persatu hingga anggota grupnya yang lain dapat menebak seluruh kata yang ada. Waktu yang diberikan 2 setengah menit atau 3 menit jika kata-katanya lebih dari lima.

5 Tips Mengajar Bahasa Inggris Untuk Anak

18

Page 19: Perlukah Setiap Permintaan Anak Dipenuhi.docx

Gambar :lagu2anak.blogspot.com

Mengajar bahasa Inggris untuk anak tentunya amat berbeda dengan mengajar untuk remaja dan dewasa. Salah satu pembedanya adalah anak, terutama pada rentang usia 5 hingga 8 tahun, memiliki kemampuan berkonsentrasi yang pendek.

Selama hampir 7 tahun mengajar, saya pernah merasakan bagaimana susah senangnya menghadapi anak-anak, dari level kelas 1 sampai kelas 6. Pastinya banyak ilmu dan pengalaman yang sudah saya dapat selama itu. Ada beberapa tips yang pengen saya share tentang cara mengajar bahasa Inggris untuk anak. Bukan karena saya sudah ahli, ya..Cuma ingin berbagi pengalaman saja:

1. Persiapkan Banyak Variasi Kegiatan. Rentang konsentrasi yang pendek membuat anak cepat sekali bosan. Karena itu, idealnya saat mengajar kita harus menyiapkan berbagai variasi kegiatan dengan jeda waktu yang tak terlalu lama. Tujuannya agar ketika waktunya belajar, anak bisa fokus dan bukan fokus pada teman atau kegiatan lain. Misalnya, gunakan gambar untuk mengajarkan kosakata, permainan untuk menguji apakah mereka memahami kosakata yang sudah diajarkan, dilanjutkan latihan soal dan seterusnya.

2. Gambar Untuk Menarik Perhatian. Berdasarkan pengalaman saya, anak-anak umumnya tertarik dan suka melihat gambar. Jadi, gambar bisa digunakan sebagai salah satu alat bantu mengajar. Misalnya untuk mengajarkan kosakata atau latihan soal. Gambar bisa diperoleh lewat internet, koran atau majalah lalu ditempel di karton tebal untuk dipasang di papan tulis. Bisa juga dengan menampilkannya melalui in-focus.

3. Games Anti Bosan. Untuk mengetahui apakah anak sudah paham atau belum, tak selalu kita mengujinya dengan memberikan soal-soal. Games pun bisa digunakan malah akan lebih menarik dan anak tak merasa “diuji”. Games dapat dilakukan secara berkelompok atau individu. Biasanya, anak akan merasa senang jika harus berkompetisi

19

Page 20: Perlukah Setiap Permintaan Anak Dipenuhi.docx

dengan teman-temannya. Saya pernah melakukannya saat mengajarkan countable dan uncountable noun (kata benda yang dapat dan tidak dapat dihitung).

Caranya, anak dibagi ke dalam kelompok, per kelompok terdiri dari 3 sampai 4 orang. Saya lalu membagikan satu set kata benda, jumlahnya antara 5 sampai 10 kartu. Bagi papan tulis menjadi beberapa bagian sesuai dengan jumlah kelompok yang ada. Pada tiap bagian kelompok, tuliskan countable dan countable noun. Perlihatkan satu kata benda dan minta perwakilan kelompok untuk mengambil kartu kata benda yang sama yang mereka miliki. Minta mereka memutuskan kata benda itu termasuk kategori kata benda yang dapat dihitung atau tidak dapat dihitung. Kemudian, tempelkan kartu itu di bawah kategori yang tepat. Akan lebih menarik jika pemenang dengan skor terbanyak diberi hadiah. Bisa berupa permen atau coklat.

4. Tangan, Mata dan Telinga. Konon, anak belajar menggunakan tangan, mata dan telinganya. Karena itu, selain menggunakan gambar kita pun dapat menggunakan tangan atau panca indera lain untuk belajar. Misalnya, saat anak belajar tekstur seperti lembut dan kasar dan kata-katanya dalam bahasa Inggris, kita dapat mengajak anak merasakan sendiri dengan cara menyentuh benda-benda tertentu sesuai dengan tekstur yang ingin diajarkan. Untuk tekstur lembut (soft) misalnya ajak anak menyentuh boneka bulu. Ini pun dapat dilakukan saat anak belajar rasa dan kata-katanya dalam bahasa Inggris. Rasa manis (sweet) dapat diperkenalkan dengan mengajak anak mencoba gula, asin (salty) dengan mencoba garam dan sebagainya.

5. Bergerak Tak Selalu Jelek. Seringkali orang tua menganggap belajar berarti duduk diam dan anak mendengarkan apa yang diterangkan guru. Saya sendiri tak menabukan anak untuk bergerak atau jalan-jalan di dalam kelas. Jika ada aktivitas yang menuntut mereka “jalan-jalan” di dalam kelas, it’s ok. Sering pula terjadi, saat diminta mengerjakan soal, beberapa anak dengan kemampuan di atas rata-rata akan selesai lebih dulu. Pastilah mereka tak akan diam di bangku dan cenderung akan melakukan aktivitas lain seperti bermain di dalam kelas. Biasanya saya tak melarang jika memang hal ini tak terhindarkan. Tapi, saya tetap memberi batasan untuk mereka. Misalnya mereka harus sudah menyelesaikan soal-soal yang diberikan, tidak bermain yang membahayakan diri dan teman-teman mereka atau yang dapat merusak fasilitas di dalam kelas.

5 Metode Mengajar Yang Bikin Fun

Karena pernah merasakan jadi murid, saya merasa lebih memiliki empati saat saya

mengajar di depan kelas. Dulu, seingat saya, hal yang membuat saya malas belajar

bahasa Inggris adalah faktor gurunya. Entah karena cara mengajarnya yang boring,

monoton, atau gurunya nggak bisa menerangkan. Saat saya ternyata jadi guru bahasa

20

Page 21: Perlukah Setiap Permintaan Anak Dipenuhi.docx

Inggris, saya mencoba untuk melakukan metode mengajar yang lebih menarik minimal

membuat murid-murid saya nggak ngantuk di dalam kelas. Metode-metode ini saya

gunakan di bagian assesment untuk menguji apakah murid sudah paham atau belum

mengenai materi yang telah diajarkan:

A. Nonton Film atau Video. Bisa film secara utuh atau cuma cuplikan video, iklan,

rekaman konser dan visual lain yang saya ambil dari Youtube. Cara ini lumayan efektif

untuk menarik perhatian anak. Pastinya, pilih film atau video yang nyambung dengan

materi. Misalnya, saya pernah memutar cuplikan video konser Super Junior lalu saya

minta murid menulis komentar mereka tentang konser itu dengan menggunakan adverb

yang saya ajarkan sebelumnya.

B. Mendengarkan Lagu. Biasanya digunakan saat saya mengajarkan kosakata, tenses

atau part of speech. Saya berikan teks lagunya tapi ada beberapa bagian yang

dikosongkan sesuai dengan materi yang telah diajarkan. Kalau bisa, pilih lagu yang tak

terlalu familiar di telinga murid. Kalau tidak, biasanya mereka sudah tahu teksnya.

Mainkan kaset atau CD lagu itu sampai maksimal 3 kali. Setelah itu, baru dicek apakah

jawaban mereka benar atau tidak.

C. Observasi. Yaitu meminta murid, biasanya berkelompok, melakukan pengamatan

secara langsung berhubungan dengan ,materi yang diajarkan. Misalnya saat mereka

belajar memberi petunjuk arah atau belajar tenses tertentu. Misalnya, saya pernah

meminta murid bermain peran. Salah satu dari mereka adalah orang asing di daerah itu.

Saya meminta mereka menanyakan satu lokasi pada temannya yang berperan sebagai

pemukim. Lokasi itu benar-benar ada di sekitar tempat saya mengajar. Tapi, jika ingin

menggunakan metode ini, pastikan situasi tempat observasi aman dan murid yang diberi

tugas sudah cukup besar untuk dapat menjaga dirinya. Kalau tiba-tiba mereka kesenggol

mobil kan repot juga..

D. Wawancara. Temanya bisa bervariasi misalnya tentang hobi, cita-cita atau

pekerjaan. Ini menarik karena biasanya anak senang jika bisa jalan-jalan keluar kelas.

Saya meminta mereka mewawancarai teman sekelas, guru-guru lain atau bahkan

pegawai di tempat saya mengajar. Konsekuensinya, kita gurunya harus mau keliling

untuk mngecek apakah mereka benar-benar menggunakan bahasa Inggris atau tidak

saat wawancara. Kalaupun tidak, saya selalu meminta mereka membuat laporan hasil

wawancaranya. 

21

Page 22: Perlukah Setiap Permintaan Anak Dipenuhi.docx

E. Games. Ini metode yang paling fun meskipun kadang ada saja murid yang protes

karena games-nya “berhubungan dengan pelajaran”. Misalnya, saya pernah tebak-

tebakan tentang nama pekerjaan, nama binatang atau nama negara. Sesuaikan saja

dengan materi yang diajarkan. Tak ada salahnya melibatkan murid untuk membuat

tebakan mereka sendiri dan teman-temannya yang menebak. Wah..mereka pasti seneng

banget deh..

Perlunya Pengetahuan Parenting Bagi Orang TuaSaturday, 28 December 2013, 20:59 | Penyakit Bayi | 0 Comment | 1480 Viewsby Bayi Sehat

Orang tua merupakan panutan sekaligus contoh bagi anak-anak. Mereka akan mengikuti apa yang orang tuanya lakukan.

Oleh karena itu, orang tua harus menjadi cerminan yang baik bagi anaknya. Dalam mendidik anak tentunya orang tua harus mempunyai landasan yang jelas agar anak tumbuh berkembang dengan kepribadian yang holistik seimbang antara jiwa dan fisiknya.

Menjadi orang tua yang bijaksana dan bertanggungjawab terhadap perkembangan anak harus dibentuk dan tidak bisa begitu saja mengalir. Orang tua tidak hanya memberikan materi

saja kepada anak akan tetapi dari segi moral pun anak memerlukan asupan dari orang tua.

Untuk membentuk karakter orang tua uggulan maka harus ada faktor-faktor yang mendukung keberhasilan menjadi orang tua diantaranya banyak membaca buku mengenai masalah pendidikan anak, perkaya informasi parenting melalui browsing di internet, dan melalui diskusi-diskusi seminar dengan tema keluarga.

Pentingnya pengetahuan parenting ini harus menjadi kebutuhan bagi setiap orang tua karena akan menentukan tumbuh kembang anak ke depannya. Saat ini banyak seminar-seminar mengenai parenting, seminar tersebut akan memberikan banyak manfaat bagi orang tua dalam memberikan pendidikan dan pengertian kepada anak.

Seiring dengan perkembangan waktu dan zaman, maka anak Anda tentunya akan sangat berbeda sekali zamannya dengan Anda ketika kecil.

Banyak fasilitas gadget yang telah menggeser permainan tradisional. Anak-anak lebih tertarik pada permainan play station sampai mereka lupa makan dan belajar karena keasyikan main. Selanjutnya dari

22

Page 23: Perlukah Setiap Permintaan Anak Dipenuhi.docx

segi komunikasi, anak-anak lebih menyukai berkomunikasi melalui jejaring sosial seperti twitter dan facebook.

Semua fenomena seperti ini harus diketahui dampak positif dan negatifnya oleh orang tua serta bagaimana dampaknya bagi tumbuh kembang anak.

Anda sebagai orang tua harus mempunyai strategi berkomunikasi yang baik dengan anak agar mereka merasa nyaman dengan Anda saat berkomunikasi, Anda memposisikan diri sebagai temannya sehingga anak dapat dengan terbuka mengungkapkan perasaannya kepada Anda.

Hal ini perlu dilakukan agar anak tidak cenderung lebih terbuka kepada orang lain apalagi jika anak Anda lebih nyaman menggungkapkan komunikasinya melalui jejaring sosial, Anda harus lebih intens lagi untuk membangun komunikasi dengan anak-anak. Dengan demikian pengetahuan parenting sangat baik sekali untuk diketahui oleh orang tua.

Mengajarkan Balita Minum ObatFriday, 8 June 2012, 14:33 | Perawatan Bayi | 0 Comment | 1576 Viewsby Bayi Sehat

Mengajarkan Balita Minum Obat-

Ketika balita sakit, hal yang cukup sulit dilakukan adalah memberinya obat. Biasanya balita memang enggan minum obat. Ini trik-triknya agar balita mau minum obat.

Balita susah disuruh minum obat? Anda tidak sendiri. Banyak ibu yang juga mengalaminya. Biasanya balita enggan minum obat karena rasanya yang tidak enak, pahit, susah menelan, dan sebagainya. Jangan putus asa terlebih dahulu, bunda. Lakukan tip-tip berikut jika ingin memberikan balita obat.

Anak-anak tidak suka dipaksa, apalagi untuk memasukkan benda pahit dalam mulutnya. Biarkan dia tetap merasa memiliki kendali saat minum obat.

Jangan terburu-buru, berikan waktu agar balita nyaman untuk minum obat. Sediakan minuman manis sebagai penawar rasa pahit, seperti teh atau sirup. Campurkan obat dengan makanan atau minuman favoritnya. Cari tahu terlebih dahulu

apakah obat tersebut boleh dicampur dalam makanan atau minuman. Meski belum mengerti, Anda perlu memberi tahu balita Anda alasan mengapa ia harus

minum obat. Dengan demikian balita tidak merasa terabaikan. Beri dia pujian jika ia berhasil minum obat. Kalau perlu beri balita Anda hadiah sebagai

penghargaan atas usahanya itu, seperti memberinya kue kesukaannya.

Selamat mencoba!

23

Page 24: Perlukah Setiap Permintaan Anak Dipenuhi.docx

Bayi Cerda & Anak JeniusFriday, 4 January 2013, 20:55 | Penyakit Bayi | 0 Comment | 2271 Viewsby Bayi SehatLama jugah yach daku gak Up Date di blog ini, maklum selama ini lagih keasyikan Up Date di sini nieh. So baru sekarang bisa & nieh hari daku cuman mo berbagi panduan untuk Anda2 yg akan & baru punya Baby plus ORTU2 yg usia anaknya diatas 2 s/d 12 tahun.

So pasti penasarankan apa ajah sieh panduannya yaitu :

Panduan untuk bayi cerdas terdiri dari :1. cara mencetak dan membentuk bayi cerdas2. mempersiapkan kehamilan untuk sang ibu3. cara merawat kehamilan4. pijat bayi5. permainan menarik6. resep makanan bagi bayi Anda7. menghentikan tangisan bayi

Browse ajah ke http://bayicerdas.com/?id=bunda_radit

Sedangkan bagi Anda yg mempunyai putra atau putri berumur 2 s/d 12 tahunbisa Browse ke http://anakjenius.com/?id=eko.yosworo

Untuk Ngedapetin Panduan Anak Jenius sbb :1. melejitkan kecerdasan2. aneka permainan3. mengembangkan otak4. memaksimalkan pertumbuhan dan perkembangan5. meningkatkan daya ingat6. cara mencetak anak cerdas, kreatif dan bahkan jenius.

Selamat Mencoba

Dukungan Orang Tua Kepada Anak yang Masuk PAUD

Saat anak menginjak usia 3 tahun, maka anak sudah mulai harus mengenal dunia sosial di luar keluarganya.

24

Page 25: Perlukah Setiap Permintaan Anak Dipenuhi.docx

Sekarang telah banyak lembaga yang menyelenggarakan pendidikan bagi anak usia dini (PAUD) yang bertujuan agar anak-anak bisa berinteraksi dengan teman-teman sebayanya, mengenal lingkungan di luar rumah seperti sekolah, toko, dan jalan raya.

Anak akan mengetahui posisinya di lingkungan sosial. Misalnya mengenai struktur di sekolah, ada kepala sekolah, guru, dan siswa dengan demikian anak akan mengetahui siapa dirinya di lingkungan sekolah melalui kewajiban-kewajiban yang harus dilakukannya.

Hal terpenting saat anak mulai memasuki pendidikan usia dini dalam sebuah lembaga formal adalah mereka belajar mengenai disiplin. Anak akan membangun urutan kegiatannya setiap haridari sejak bangun tidur sampai berangkat sekolah melalui rutinitas yang dijalaninya sejak mereka mempunyai status sebagai siswa di sebuah PAUD.

Banyak sekalii hikmah yang bisa anak dapatkan saat mereka menjadi bagian dari dunia sekolah. Belajar menghargai orang lain, minimal dengan teman sekelasnya anak Anda bisa berbagi bekal makanan yang di bawa dari rumah.

Sebagai orang tua, Anda tetap mempunyai kewajiban mendampiginya selama di PAUD. Anda bisa perhatikan perkembangan sosialisasi anak Anda melalui interaksi dengan teman-temannya.Sistem pendidikan di PAUD merupakan kerjasama antara orang tua, anak, dan guru.

Sinergitas yang kooperatif dari orang tua dalam mendukung anak dalam pendidikan akan menghasilkan anak yang memiliki kecerdasan sosial yang baik. Yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk memberi support kepada anak sebelum berangkat sekolah PAUD:

1. Membangunkannya antara 1-2 jam sebelum berangkat ke PAUD, agar anak tidak terlalu shock untuk segera pergi ke PAUD.

2. Agar badannya segar, ajak anak untuk mandi. Untuk mengantisipasi anak kedinginan, Anda bisa menggunakan air hangat untuk mandi.

3. Setelah memakai baju, berikan wewangian bayi atau anak-anak yang soft cocok untuk buah hati Anda. Wewangian ini bertujuan agar anak excited dan semangat pergi ke sekolah.

4. Berikan sarapan yang sehat dan bergizi.

5. Buat suasana persiapan sebelum barangkat ke PAUD menjadi suasana yang menyenangkanagar anak merasa mempunyai dukungan dari orang tua.

Goodreads Indonesia discussionDipaksa Calistung Saat PAUD, Anak Bisa Jadi Tak Suka Baca Saat Besar

Pendidikan membaca-menulis-berhitung hendaknya tidak dipaksakan untuk diajarkan dalam pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga menjadi tes saringan masuk SD. Bila dipaksakan,

25

Page 26: Perlukah Setiap Permintaan Anak Dipenuhi.docx

dikhawatirkan bisa membuat sang anak tak gemar membaca saat beranjak besar.

"Nggak layak, mestinya anak itu tidak boleh dipaksa membaca," kata Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listiyarti, saat berbincang di kantor Indonesia Corruption Watch (ICW), Jl Kalibata Timur IVD, Jakarta, Rabu (6/6/2012).

Retno menilai syarat kemampuan membaca untuk masuk SD sebagai bentuk pemaksaan kepada anak untuk belajar membaca saat PAUD. Anak-anak, Retno menambahkan, tak boleh dipaksa untuk bisa membaca.

Menurutnya, memaksa anak untuk membaca pada usia tertentu, seperti di usia TK dan PAUD, bisa menimbulkan ketidaksukaan anak untuk membaca di masa depan.

"Secara psikologis pada usia tertentu mereka dipaksa membaca, mereka kan jadinya terpaksa ya, makanya mereka jadinya nggak suka membaca," ujarnya.

Retno mengatakan dampak ketidaksukaan membaca terlihat dari rendahnya minat baca masyarakat Indonesia. Menurut penelitian yang pernah dia baca, minat baca anak Indonesia tergolong mengenaskan.

"Peringkat kita digolongkan sebagai tragedi nol buku. Rata-rata yang dibaca anak Indonesia per tahunnya hanya 27 halaman. Jauh dari peringkat pertama Finlandia yang membaca 300 halaman dalam 5 hari. Jangan-jangan gara-gara ini (dipaksa membaca)," paparnya.

Lebih jauh, Retno mengatakan pemaksaan belajar membaca dapat menghambat pertumbuhan otak kanan anak.

"Dari penelitian yang saya baca juga, pemaksaan membaca pada usia tertentu akan mempengaruhi perkembangan otak kanan anak, memang kita mau anak kita terbunuh kreativitasnya?" tuturnya.

Oleh karena itu ia meminta agar SD meninjau ulang syarat kemampuan calistung untuk masuk SD. Menurutnya kemampuan calistung harus diajarkan secara perlahan pada usia yang tepat.

"Belajarnya harus pada usia yang tepat," imbuhnya.

Pendapat Retno ini menanggapi kasus Gatot R yang putranya tidak masuk ke Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN, setingkat SD) di Kebayoran karena harus menghadapi ujian calistung.

"Ada banyak, ada belasan anak dari TK anakku yang tidak masuk karena memang dari TK-nya tidak diajari baca-tulis-hitung," kata Gatot dalam perbincangan dengan detikcom, Selasa (5/6/2012).Gatot jengkel bukan tanpa dasar. Dia sudah mencari peraturan yang mengatur tentang masuk sekolah, utamanya SD atau MI negeri milik pemerintah. PP 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.

Berikut sebagian bunyi PP 17 tahun 2010 itu yang ditelusuri detikcom:

Pasal 69(5) Penerimaan peserta didik kelas 1 (satu) SD/MI atau bentuk lain yang sederajat tidak didasarkan

26

Page 27: Perlukah Setiap Permintaan Anak Dipenuhi.docx

pada hasil tes kemampuan membaca, menulis, dan berhitung, atau bentuk tes lain.

Pasal 70(1) Dalam hal jumlah calon peserta didik melebihi daya tampung satuan pendidikan, maka pemilihan peserta didik pada SD/MI berdasarkan pada usia calon peserta didik dengan prioritas dari yang paling tua.(2) Jika usia calon peserta didik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sama, maka penentuanpeserta didik didasarkan pada jarak tempat tinggal calon peserta didik yang paling dekat dengan satuan pendidikan.(3) Jika usia dan/atau jarak tempat tinggal calon peserta didik dengan satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) sama, maka peserta didik yang mendaftar lebih awal diprioritaskan.

Gatot gusar karena PP itu ternyata tidak dijalankan oleh satuan penyelenggara pendidikan itu.

****

Psikolog: Tes Calistung Saat Masuk SD Tak Benar & Tak Wajar

Tes membaca-menulis-berhitung (calistung) saat anak masuk SD dinilai tidak benar. Hal ini berarti saat pendidikan anak usia dini (PAUD), baik play group atau TK sudah diajari calistung.

"Itu (tes calistung) nggak benar. Itu boleh pada umur yang senior. Jadi sebelum masuk SD sebaiknya tidak (diajari calistung)," jelas psikolog anak Seto Mulyadi yang akrab dipanggil Kak Seto.

Hal itu disampaikan Kak Seto di kantor Komnas Perlindungan Anak, Jalan TB Simatupang, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (6/6/2012). Kas Seto ditanya tanggapannya atas kasus Gatot R yang putranya tidak masuk ke Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN, setingkat SD) di Kebayoran karena harus menghadapi ujian calistung.

"Ada banyak, ada belasan anak dari TK anakku yang tidak masuk karena memang dari TK-nya tidak diajari baca-tulis-hitung," kata Gatot dalam perbincangan dengan detikcom, Selasa (5/6/2012).

Gatot jengkel bukan tanpa dasar. Dia sudah mencari peraturan yang mengatur tentang masuk sekolah, utamanya SD atau MI negeri milik pemerintah. PP 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.

"Terutama pasal 69 dan 70. Dalam pasal tersebut antara lain disebutkan proses penerimaan murid baru untuk SD dan MI. Proses tersebut di antaranya bahwa SD dan MI tidak diperbolehkan mengadakan tes baca-tulis-berhitung (calistung) dan bentuk tes lain untuk penerimaan murid baru, pada pasal 69 ayat 5," jelas Gatot.Mendukung pendapat Kak Seto, psikolog Kasandra Putranto di tempat yang sama menilai pendidikan calistung pada PAUD, apalagi menjadi tes saringan masuk SD tidak wajar.

"Sekarang saya tanya, kalaupun anak umur 4 tahun bisa nulis, tadinya 6 tahun, standarnya sekarang dari TK harus bisa nulis-baca juga. Menurut saya itu kan nggak wajar," jelas Kasandra.

Boleh-boleh saja dalam PAUD diajarkan calistung, namun hal itu tidak bisa dipaksakan dan dipukul

27

Page 28: Perlukah Setiap Permintaan Anak Dipenuhi.docx

rata.

"Bahwa boleh saja anak umur 6 tahun sekolah, ada kewajiban untuk baca kalau anaknya mampu. Kalau anaknya nggak mampu jangan dipaksa," jelas psikolog jebolan Universitas Indonesia (UI).

Sebelumnya dalam detikhealth, Komnas PA bahkan merilis data pada Maret 2012 lalu bahwa terjadi 2.386 kasus pelanggaran dan pengabaian terhadap anak sepanjang tahun 2011. Angka ini naik 98% dibanding tahun lalu. Mayoritas anak-anak ini stres karena kehilangan masa bermainnya. Anak-anak sudah disibukkan dengan tetek bengek seperti les, sekolah, dan kursus bahkan sejak usia balita.

"Negara gagal memberi jaminan perlindungan kepada anak-anak. Kalau kita lihat sistem kurikulum di PAUD, anak-anak harus dapat membaca, menulis dan berhitung baru bisa masuk SD. Padahal harusnya anak usia dini itu hanya dikenalkan dengan konsep-konsep dasar kehidupan saja seperti bersosialisasi dan bergaul," kata Arist Merdeka Sirait, ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak dalam acara diskusi pers di Plaza Bapindo, Jakarta (20/3/2012).

Arist menyoroti kurikulum PAUD yang terlalu kaku ini membuat anak-anak menjadi tertekan. Ia juga menegaskan menegaskan bahwa mutu pendidikan di Indonesia lebih rendah dibandingkan Vietnam. Salah satu alasannya adalah karena anak-anak tidak diberikan alternatif kurikulum selain yang diajarkan di sekolah.

"Tuntutan-tuntutan ini menyebabkan anak-anak menjadi stres. Orangtua banyak membebani dan menuntut anak-anaknya dengan berbagai macam kegiatan. Namun orangtua ini juga tidak siap menjadi orangtua karena alasan sibuk," kata Arist.

Anak-anak yang stres justru tidak akan berkembang sebab mereka rentan depresi dan terjerumus dalam perilaku berbahaya. Orangtua sebaiknya memberikan kebebasan pada anak-anaknya untuk memilih aktifitasnya. Selain itu, orangtua harus sering-sering melakukan komunikasi dengan anak-anaknya secara kekeluargaan, bukan hanya menyuruh dan memarahi.

Siapkah Anakku Masuk PAUDKamis, 12 September 2013 16:10 0 1 2

28

Page 29: Perlukah Setiap Permintaan Anak Dipenuhi.docx

Vemale.com - Ladies, Pendidikan Anak Usia Dini atau PAUD saat ini menjadi pilihan orang tua untuk memperkenalkan anak dengan lingkungan lain selain rumah. Untuk Anda yang masih mempertimbangkan anak balita Anda untuk masuk PAUD atau tidak, berikut adalah beberap pertanyaan yang perlu Anda jawab tentang kesiapan anak seperti dilansir oleh parenting.com.

Pertanyaan pertama yang perlu Anda jawab sebagai orang tua adalah apakah anak Anda sudah mengerti bagaimana bersikap. Ladies, pertanyaan ini penting karena ia akan berada di lingkungan baru selain lingkungan rumahnya. Sebagai contoh, apabila anak masih belum paham bahwa kalau buang air kecil harus memberitahu Ibu gurunya, ada baiknya Anda urungkan dahulu niat Anda untuk fokus melatih anak bersikap.

Yang kedua, laman yang sama mengajukan pertanyaan apakah anak sudah pernah mengalami jauh dari Anda. Ladies, walaupun sekolah PAUD ini hanya berlangsung mulai pukul 7 hingga 10 pagi, namun keputusan mendaftarkan anak membuat Anda harus jauh darinya untuk beberapa jam. Apabila Anda yakin anak sudah mampu ditinggal sendiri maka silahkan mendaftarkan anak ke sekolah PAUD.

Selanjutnya, pertanyaan selanjutnya dari parenting.com adalah apakah anak sudah mampu memahami instruksi. Pertanyaan ini sangat penting mengingat di sekolah PAUD nanti, ibu/bapak guru akan sering memberikan instruksi. Karenanya, akan lebih baik apabila anak Anda sudah terlatih untuk memahami instruksi yang Anda berikan.

Bagaimana Ladies, semoga pertanyaannya membantu Anda mengambil keputusan ya!

Oleh: Nastiti Primadyastuti

Berbahaya, Pilih PAUD yang Ajarkan Calistung User Rating: / 25

Poor Best

Masyarakat didorong untuk menjadi konsumen yang cerdas, salah satunya dengan memilih sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang tidak mengajarkan baca, tulis, dan hitung (calistung). Padahal, keliru bila orang tua memilih PAUD yang mengajarkan calistung.

”Banyak orang tua anak usia dini yang terjebak saat memilih sekolah PAUD. Mereka menganggap, sekolah PAUD yang mahal, mewah, dan mengajarkan calistung merupakan sekolah yang baik,” kata Direktur PAUD Kementerian Pendidikan Nasional Sudjarwo, dalam siaran pers yang diterima Suara Merdeka, Minggu (18/7).

Karena itu, lanjutnya, pola pengajaran PAUD akan dikembalikan pada jalurnya. Sebab, menurutnya, sekolah PAUD yang bagus justru sekolah yang memberikan kesempatan pada anak untuk bermain, tanpa membebaninya dengan beban akademik.

29

Page 30: Perlukah Setiap Permintaan Anak Dipenuhi.docx

”Calistung merupakan beban bagi anak usia dini. Pemberian pelajaran calistung di PAUD justru berbahaya dari sisi mental bagi anak itu sendiri,” tandasnya.

Dia menuturkan, pemberian pelajaran calistung juga dapat menghambat pertumbuhan kecerdasan mental. Sebab, anak bersangkutan bisa menjadi pemberontak. Meski demikian, orang tua sering melakukan kesalahan dengan membanggakan anaknya yang lulus Taman Kanak-kanak namun sudah pandai calistung.

”Untuk itu, Kemendiknas sedang gencar menyosialisasi agar PAUD kembali pada fitrahnya. Payung hukumnya sudah ada, yakni SK Mendiknas Nomor 58 tahun 2009,” ucapnya. Karena SK-nya sudah keluar, Sudjarwo mengingatkan agar PAUD tidak sembarangan memberikan pelajaran calistung. 

Hak Dasar

Kemendiknas juga sudah melakukan sosialisasi dengan melalui berbagai pertemuan di tingkat kabupaten dan provinsi.

”Kami sangat berharap pemerintah daerah dapat menindaklanjuti komitmen pusat untuk mengembalikan PAUD pada jalurnya,” tukasnya. 

Koordinator Komisi Edukasi dan Komunikasi Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) Srie Agustina menyatakan, menyosialisasi produk pendidikan merupakan bagian dari fungsi dan tugas BPKN.

Hal itu dilakukan sebagai bagian untuk memberikan perlindungan terhadap konsumen. ”Dalam hal ini, BPKN memprioritaskan sosialisasi pada anak usia dini. Sebab, berdasarkan Konvensi Hak Anak, setiap anak memiliki empat hak dasar. Salah satunya adalah hak untuk mendapatkan perlindungan dalam kerugian dari barang dan produk, termasuk produk pendidikan,” paparnya.

Untuk itu, anak dilibatkan sejak dini. Sebab, pada usia tersebut terjadi pembentukan karakter. Menurut Srie, mengedukasi sebuah produk harus menggunakan metode khusus.

”Bukan dengan arahan dan larangan, namun dengan cara yang menyenangkan. Salah satunya dengan festival mewarnai. Itu menjadi salah satu teknik untuk memberikan edukasi,” tuturnya.

Dia mengatakan, dengan mewarnai maka anak-anak bisa terlibat dan merasa lebur didalamnya. Sementara, dalam gambar yang diwarnai tersebut disisipkan pesan-pesan yang ingin disampaikan. 

 

30