Top Banner
1

PERLINDUNGAN KONSUMEN OJK Siapkan ... - bigcms.bisnis.combigcms.bisnis.com/file-data/1/1440/013dc39f_Des15-AstraInternasionalTbk.pdf · [email protected] Kusumaningtuti

Jun 21, 2019

Download

Documents

phungdat
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PERLINDUNGAN KONSUMEN OJK Siapkan ... - bigcms.bisnis.combigcms.bisnis.com/file-data/1/1440/013dc39f_Des15-AstraInternasionalTbk.pdf · anggara.pernando@bisnis.com Kusumaningtuti

Rabu, 23 Maret 2016 21

JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan akan menerapkan pengawasan ganda untuk industri keuangan yang meliputi tingkat kesehatan

usaha dan kepatuhan terkait dengan perlindungan konsumen.

Anggara [email protected]

Kusumaningtuti S. Soetiono, Anggota Dewan Komi-sio ner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK), mengatakan otoritas te ngah menyusun framework dan pedoman penga-wasan market conduct bagi industri. Menurutnya, peng awasan ini melengkapi pelaksanaan pengawasan prudensial yang selama ini telah dilakukan OJK.

Otoritas telah meminta industri melakukan self as sestment untuk mengetahui tingkat kepatuhan. Kusumaningtuti mengatakan dari 2.787 pelaku usa ha jasa keuangan (PUJK) yang diminta untuk me nyam-paikan laporan pada 2015, tercatat 1.914 PUJK atau baru 69% dari pelaku industri keuangan yang me-nyampaikan laporan.

"Kami targetkan tahun ini akan meningkat," ka ta-nya, Selasa (22/3).

Dia menuturkan dalam penilaian market or conduct, otoritas menekankan penerapan lima prinsip perlin-dungan konsumen yakni transparansi, perlakuan yang adil, keandalan, kerahasiaan dan keamanan data, serta penanganan pengaduan dan penyelesaian sengketa.

Bernard Wijaya, Direktur Market of Conduct OJK, me -ngatakan meski akan ada pengawasan market conduct seluruh eksekusi tetap dilakukan oleh pengawas pru-densial di bawah kepala eksekutif masing-masing industri.

"Framework yang kami bangun ini disebut internal twin peaks, seperti amanat UU OJK. Di luar negeri seperti Australia, UK dan USA pengawasan market conduct [dilakukan oleh lembaga] terpisah," ujarnya.

Melalui pengawasan ini diharapkan produk industri keuangan lebih melindungi konsumen. Otoritas juga akan lebih fokus karena kelayakan produk keuangan sebelum diserahkan ke pasar ditangani pengawas khu sus.

Pengawas market conduct ini, kata Bernard, tidak ha nya mengawasi mulai dari tahap perencanaan pro-duk, tetapi juga hingga pengikatan per janjian, pema-saran, dan penyelesaian sengketa.

Dia memperkirakan peraturan dewan komisioner sebagai payung hukum penambahan pengawasan di internal OJK dapat terbit pada triwulan III/2016. Dalam jangka panjang, kata Bernard, setelah internal OJK baik personel maupun struktur lebih siap, maka pengawasan ini akan diturunkan ke industri dalam bentuk peraturan OJK.

PENYELESAIAN SENGKETADi sisi lain, OJK juga mendorong konsumen untuk

melakukan penyelesaian sengketa di luar pengadilan. Anggar B. Nuraini, Deputi Komisioner Bidang Edu-

kasi dan Perlindungan Konsumen OJK, mengatakan oto ritas telah membentuk lembaga penyelesaian sengketa di tujuh sektor industri keuangan. Lembaga ini diharapkan menjadi penyelesai sengketa jika aduan konsumen tidak dapat diselesaikan secara internal.

Dia menyatakan lembaga penyelesaian sengketa terse-but tidak akan memberatkan nasabah. Lembaga ini dila-rang menarik biaya perkara dari nasabah dengan klaim kerugian hingga Rp500 juta. Khusus asuransi umum, klaim hingga Rp750 juta juga tidak dikenakan biaya.

JAKARTA — PT Re a-suransi Nasional Indo-ne sia akan memperluas jaringan bisnis reasuransi dengan membidik pasar di negara-negara di Asean.

Direktur Utama Re asu-ransi Nasional Indonesia (Nasional Re) M. Shaifie Zein menyatakan per usa-haan tengah mempelajari karakteristik bisnis re asu-ransi di beberapa negara Asean.

“Bisnis reasuransi di Myan mar sudah kami rea lisasikan. Setelah itu, satu atau dua tahun ke depan rencananya Na sio-nal Re juga akan masuk ke negara-negara lainnya di Asean,” kata Shaifie, Selasa (22/3).

Dia menegaskan per-usa haan tidak akan ter-b uru-buru melebarkan bisnis reasuransi ke ne ga-ra lain. Menurutnya, per seroan tetap berhati-hati dan memperhatikan potensi risiko yang dimi-liki setiap negara khusus-nya bencana alam.

Dia menyatakan PT Asu ransi Kredit Indonesia (Persero) atau Askrindo se laku induk usaha juga bakal memberikan du-kungan atas rencana pe-ngembangan bisnis itu. Askrindo akan menyun-tikkan modal yang dapat menopang kinerja peru-sahaan sekaligus mendo-

rong pertumbuhan aset perusahaan.

Shaifie menyebutkan pada tahun lalu total aset yang dimiliki Nasional Re sekitar Rp4,4 triliun, atau naik dibandingkan de ngan total aset pa da 2014 yaitu Rp3 tri li un. Pa da tahun ini, per se-roan menargetkan per-tumbuhan aset bisa men-capai Rp5,5 triliun.

Sepanjang 2015 penda-patan premi yang berhasil dibukukan juga mening-kat dari Rp2,09 triliun pada 2014 menjadi Rp3,4 triliun. Pada tahun ini tar get pen-dapatan premi dipatok di kisaran Rp4,7 triliun.

Menurut Shaifie, ren-cana penggabungan Na sional Re ke dalam In do nesia Re tidak meme-ngaruhi kinerja dan pro-duksi perusahaan. Dia me negaskan perusahaan harus bekerja optimal sam bil menunggu ke pu-tusan pemegang sa ham dan pemerintah ter ka it dengan rencana peng ga-bungan Nasional Re de-ngan Indonesia Re.

“Rencana merger ini tidak memberikan dam-pak kepada kinerja. Ka mi juga sudah mem per-siapkan diri, tinggal me-nunggu keputusan dari pemegang saham dan Ke menterian Keuangan,” ujarnya. (Fitri Sartina Dewi)

�PERLINDUNGAN KONSUMEN

OJK Siapkan Pengawasan Ganda

�EKSPANSI NASIONAL RE

Pasar Asean Diperluas

djoko
Typewriter
Bisnis Indonesia, 23 Maret 2016