Top Banner
PERJANJIAN KERJA BERSAMA UNTUK KESEJAHTERAAN BURUH Dipersiapkan oleh Indah Budiarti Edisi Revisi, January 2016
45

PERJANJIAN KERJA BERSAMA UNTUK KESEJAHTERAAN BURUH · 2 Rekomendasi ILO No. 91 (Rekomendasi Tentang Perundingan Bersama) lebih lanjut mendefinisikan berunding bersama sebagai berikut:

Oct 28, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PERJANJIAN KERJA BERSAMA UNTUK KESEJAHTERAAN BURUH · 2 Rekomendasi ILO No. 91 (Rekomendasi Tentang Perundingan Bersama) lebih lanjut mendefinisikan berunding bersama sebagai berikut:

PERJANJIAN KERJA BERSAMA

UNTUK KESEJAHTERAAN

BURUH

Dipersiapkan oleh Indah Budiarti Edisi Revisi, January 2016

Page 2: PERJANJIAN KERJA BERSAMA UNTUK KESEJAHTERAAN BURUH · 2 Rekomendasi ILO No. 91 (Rekomendasi Tentang Perundingan Bersama) lebih lanjut mendefinisikan berunding bersama sebagai berikut:

______________________________________________________________ Buku Seri Pendidikan Serikat Pekerja/Serikat Buruh/Indah Budiarti | 2

Definisi negosiasi dan perjanjian kerja bersama Negosiasi dilakukan oleh setiap orang, dan menjadi kegiatan dasar harian mereka. Kita

memulai negosiasi sejak kita masih bayi pada waktu kita lapar ada kode tertentu dalam tangisan yang mengatakan kita lapar. Kita juga selalu melakukan negosiasi dengan keluarga kita seperti apa yang akan kita makan pada waktu makan malam, siapa yang akan mencuci piring, dan film apa yang akan kita lihat, serta dimana kita akan menontonnya. Kita juga melakukannya pada waktu kita berada dipasar untuk membeli sesuatu barang disana. Kita juga melakukan negosiasi pada waktu kita akan membeli kendaraan, sepeda motor atau mobil, dan juga pada waktu kita membeli rumah. Sangat jarang kita melalui hari tanpa melakukan negosiasi, kecil ataupun besar

proses negosiasi tersebut adalah kita lakukan untuk diri kita sendiri.

Jadi, Negosiasi adalah “proses dimana dua atau

lebih kelompok yang mempunyai kepentingan yang

sama atau berbeda berkumpul bersama untuk

pencapaian kesepakatan “. Dan anda harus

menyadari bahwa prinsip dan dasar dari negosiasi adalah seni bujukan atau art of

persuasion.

Format negosiasi yang paling berat adalah melakukan negosiasi atas nama orang lain atau

mewakili orang lain (negotiation on behalf of other peoples), yang dalam serikat pekerja kita sebut

dengan perjanjian kerja bersama (CBA-Collective Bargaining Agreement). Perjanjian kerja bersama

(PKB)1 ini adalah semua perjanjian tertulis sehubungan dengan kondisi-kondisi kerja yang diakhiri dengan penandatangan oleh pengusaha, kelompok pengusaha atau satu atau lebih organisasi pengusaha disatu pihak dan pihak lain oleh perwakilan organisasi pekerja atau perwakilan dari pekerja yang telah disyahkan melalui peraturan dan hukum nasional (ILO

1 Deklarasi Universal Hak Asazi Manusia Pasal 23: ayat (1) Setiap orang berhak atas pekerjaan, berhak bebas memilih pekerjaan, berhak atas syarat – syarat pekerjaan yang adil dan menguntungkan serta berhak atas perlindungan akan pengganguran; ayat (2) Setiap orang tanpa diskriminasi, berhak atas pengupahan yang sama untuk pekerjaan yang sama; ayat (3) Setiap orang yang bekerja berhak atas pengupahan yang

adil dan menguntungkan, yang memberikan jaminan kehidupan yang bermartabat baik dirinya sendiri maupun keluarganya, dan jika perlu ditambah dengan perlindungan sosial lainnya; ayat (4) Setiap orang berhak mendirikan dan memasuki serikat – serikat pekerja untuk melindungi kepentingannya.

Page 3: PERJANJIAN KERJA BERSAMA UNTUK KESEJAHTERAAN BURUH · 2 Rekomendasi ILO No. 91 (Rekomendasi Tentang Perundingan Bersama) lebih lanjut mendefinisikan berunding bersama sebagai berikut:

______________________________________________________________ Buku Seri Pendidikan Serikat Pekerja/Serikat Buruh/Indah Budiarti | 3

Recommendation No. 91 paragraf 22). Dan menurut Undang-Undang no 13/20033, PKB

adalah perjanjian yang merupakan hasil perundingan antara serikat pekerja atau beberapa serikat pekerja (yang tercatat pada instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan) dengan pengusaha, atau beberapa pengusaha atau perkumpulan pengusaha yang memuat syarat

syarat kerja, hak dan kewajiban kedua belah pihak.

Perjanjian kerja bersama mengikat pihak-pihak yang bertanda tangan di dalamnya dan secara otomatis peraturan perusahaan tidak berlaku lagi dengan adanya perjanjian kerja bersama, kecuali nilai dari peraturan perusahaan tersebut lebih tinggi dari pada yang tercantum di dalam perjanjian kerja bersama (ILO Recommendation 91 paragraf 3 (1), (2) dan (3))4.

Tujuan dari perjanjian kerja bersama adalah:

(1) menentukan kondisi-kondisi kerja dan syarat-syarat kerja; (2) mengatur hubungan antara pengusaha dengan pekerja; (3) mengatur hubungan antara pengusaha atau organisasi pengusaha dengan organisasi

pekerja/serikat pekerja.

2 Rekomendasi ILO No. 91 (Rekomendasi Tentang Perundingan Bersama) lebih lanjut mendefinisikan berunding bersama sebagai berikut:

(1) Untuk maksud Rekomendasi ini, istilah “berunding bersama” berarti semua persetujuan tertulis mengenai kondisi kerja dan persyaratan bekerja yang dicapai antara seorang pengusaha, sekelompok pengusaha atau satu atau lebih organisasi pengusaha disatu pihak, dan satu atau lebih perwakilan organisasi pekerja, atau, jika tidak ada organisasi macam demikian, perwakilan dari para pekerja yang telah dipilih secara layak dan diberi wewenang sesuai dengan perundangan dan peraturan nasional, dilain pihak.

(2) Tak satu halpun dalam definisi yang ada itu dapat diinterpretasikan sebagai pengakuan dari

asosiasi manapun yang didirikan, didominasi atau didanai oleh para pengusaha atau wakilnya.

Singkatnya, berunding bersama itu adalah prosedur melalui mana upah dan kondisi kerja dari para pekerja

akan ditentukan melalui persetujuan yang ternegosiasi antara organisasi para pekerja atau wakil terpilihnya

dengan para pengusaha.

3 Baca berita kemenangan SP BCA dalam memenangkan gugatan Uji Materi UU Ketenagakerjaan ini. MK mengabulkan permohonan SP BCA dengan membatalkan Pasal 120 ayat (1). Gugatan ini dikabulkan terkait dengan dirugikannya serikat pekerja dengan ketentuan pembatasan syarat bagi serikat buruh untuk berunding dengan pengusaha, Pasal 120 ayat 1 berbunyi, "dalam hal di satu perusahaan terdapat lebih dari 1 (satu) serikat pekerja/serikat buruh maka yang berhak mewakili pekerja/buruh melakukan perundingan dengan pengusaha yang jumlah keanggotaannya lebih dari 50% (lima puluh perseratus) dari seluruh jumlah pekerja/buruh di perusahaan tersebut. Jadi bila keanggotaan serikat pekerja yang ada dalam perusahaan tersebut tidak mencapai 50% maka hak berunding mereka untuk pembuatan PKB ditiadakan.

Tetapi putusan MK mengubah isi pasal termasuk ayat yang ada, sehingga Ayat 3 menjadi, "Para serikat pekerja/serikat buruh membentuk tim perunding yang keanggotaannya ditentukan secara proporsional berdasarkan jumlah anggota masingmasingserikat pekerja/serikat buruh." Dan harus dimaknai, "Dalam hal di satu perusahaan terdapat lebih dari satu serikat pekerja/serikat buruh, maka jumlah serikat pekerja/serikat buruh yang berhak mewakili dalam melakukan perundingan dengan pengusaha dalam suatu perusahaan adalah maksimal tiga serikat pekerja/serikat buruh atau gabungan serikat pekerja/serikat buruh yang jumlah anggotanya minimal 10% (sepuluh perseratus) dari seluruh pekerja/buruh yang ada dalam perusahaan." Baca selengkapnya di: http://www.businessreview.co.id/berita-pasar-modal-1043.html 4 Perlu juga dipelajari: Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Tata Cara Pembuatan dan Pengesahaan Peraturan Perusahaan Serta Pembuatan dan Pendaftaraan Perjanjian Kerja Bersama. Unduh disini: http://tinyurl.com/gulxee6

Page 4: PERJANJIAN KERJA BERSAMA UNTUK KESEJAHTERAAN BURUH · 2 Rekomendasi ILO No. 91 (Rekomendasi Tentang Perundingan Bersama) lebih lanjut mendefinisikan berunding bersama sebagai berikut:

______________________________________________________________ Buku Seri Pendidikan Serikat Pekerja/Serikat Buruh/Indah Budiarti | 4

Perjanjian kerja bersama ini akan berfungsi efektif bila kedua belah pihak melaksanakan dengan prinsip itikad yang baik dan sukarela (the principle of good faith and voluntary

bargaining) dalam pencapaian suatu kesepakatan5, hal itu

berarti bahwa: (1) pengakuan atas perwakilan pekerja/buruh; (2) terbangun dan terpeliharanya hubungan kepercayaan kedua belah untuk pencapaian negosiasi yang konstruktif dan sungguh-sungguh6;

(3) penundaan yang tidak pada tempatnya dalam penyelenggaraan negosiasi dapat

dihindari; (4) kedua belah pihak memahami bahwa perjanjian tersebut mengikat; (5) serikat pekerja/organisasi pekerja dapat memilih sendiri perwakilannya dalam

pelaksanaan perjanjian kerja bersama tanpa ada intervensi dari pihak -pihak yang berwenang, pemerintah, atau dibawah kontrol dari pengusaha atau organisasi pengusaha.

Dampak positif dari perjanjian kerja bersama:

(1) mendapatkan angkatan kerja yang berkualifikasi dan bermotivasi tinggi, produktifitas kerja yang tinggi dan berkelanjutan;

(2) perusahaan akan bisa berfokus pada pengembangan produk baru dan produksi teknologi;

(3) mengurangi perselisihan antara pekerja/buruh dan pengusaha sehingga menciptakan suasana kerja yang damai;

(4) menekankan kepada serikat pekerja/serikat buruh untuk mengurangi penggunaan mogok kerja

dan lebih mengemukakan perundingan, negosiasi.

Negosiasi adalah penting

Negosiasi adalah cara terbaik dalam penyelesaian atau mencari jalan keluar antara kedua belah yang berbeda kepentingan dan kebutuhan dalam mendapatkan kesepakatan. Perundingan bersama bukanlah hanya suatu penandatanganan kesepakatan yang dapat diterima bersama oleh kedua pihak (Pengusaha

dan serikat pekerja/serikat buruh). Hal ini bukannya hanya suatu pertemuan pikiran kedua pihak oposan melalui meja perundingan. Hal ini bukanlah hanya diskusi mengenai keluhan-keluhan, masalah pengupahan, pengaturan senioritas, dsb. Perundingan bersama adalah

perumusan bersama yang demokratis dari “peraturan kerja” dan “kondisi kerja” atas segala hal yang secara langsung berdampak pada para pekerja di tempat kerjanya. Dengan kata lain, berunding bersama adalah dalam operasinya, merupakan pemerintahan sendiri. Berunding bersama adalah diterapkannya hukum-hukum di pabrik atau tempat kerja atas dasar persetujuan bersama.

Page 5: PERJANJIAN KERJA BERSAMA UNTUK KESEJAHTERAAN BURUH · 2 Rekomendasi ILO No. 91 (Rekomendasi Tentang Perundingan Bersama) lebih lanjut mendefinisikan berunding bersama sebagai berikut:

______________________________________________________________ Buku Seri Pendidikan Serikat Pekerja/Serikat Buruh/Indah Budiarti | 5

Berunding bersama adalah suatu hak dari para pekerja yang memberikannya suara mengenai bagaimana kehidupan kerjanya akan diatur. Seperti hak untuk membentuk serikat dan hak atas kerja delapan jam sehari misalnya, hak untuk berunding bersama ini membutuhkan waktu lama sebelum ia diakui oleh pemerintah maupun pengusaha. Pada saat ini, cara berunding bersama

diakui secara luas sebagai salah satu dasar yang esensiil dari demokrasi di dalam industri maupun dalam masyarakat madani secara umumnya. Di beberapa negara, sistim telah berkembang cukup maju sehingga perundingan berlangsung tidak hanya di tingkat pabrik tetapi juga pada tingkat industri, bahkan antar-industri. Masalah yang dibicarakan berkisar dari pengupahan dan tunjangan-tunjangan khusus, hingga ke mekanisme partisipasi pekerja dalam menjalankan usaha. Dinegara-negara dimana mayoritas pekerjanya dilindungi oleh perundingan bersama dan ditempat dimana sistim berunding bersama telah dilembagakan secara penuh, cara

berunding bersama jelas telah melampaui kaidah-kaidah demokrasi industrial.

Kekuatan pekerja/buruh untuk perbaikan kesejahteraan

ditempat kerja

Industri atau perusahaan adalah kombinasi dari modal,

manajemen dan pekerja. Mereka adalah suatu kesatuan yang terpisah dan mempunyai motivasi yang berbeda pula. Pemodal adalah yang menanamkan modal perhatian utama mereka adalah untuk mendapat keuntungan semaksimal

mungkin. Manajemen selalu berada disana untuk melindungi kepentingan dari para pemodal. Pada prosesnya, pekerja/buruh selalu menjadi korban ekploitasi mereka. Sebagai partner dari industri, pekerja/buruh menginginkan keadilan dan

mendapatkan haknya sebagai hasil pelaksana industri. Tentunya pekerja/buruh mempunyai kekuatan untuk menghilangkan permasalahan seperti

rendahnya pengupahan, buruknya kondisi pelayanan kesehatan, keselamatan kerja dan sebagainya. Tetapi secara individul pekerja tidak mampu untuk berjuang atas hak – haknya melawan hebatnya kombinasi antara pemodal dan manajemen dimana mereka mempunyai kekuasaan, uang dan pengaruh. Pekerja/buruh harus mengetahui dan memahami bahwa sebagai perseorangan dan pekerja tidak akan banyak yang bisa dicapai. Hanya melalui usaha mengorganisir dirinya dan kegiatan

kolektif mereka dapat secara efektif menjunjung tinggi martabatnya sebagai individu dan pekerja/buruh, meningkatkan produktifitas perusahaan, berusaha keras untuk memperbaiki dan memelihara mata pencaharian, meningkatan pengupahan, status sosial ekonomi, kesejahteraan yang lebih baik dan upah – upah lainnya. Jadi organisasi yang dibutuhkan disini adalah serikat pekerja. Melalui serikat pekerja/serikat buruh segala aspirasi atau kepentingan pekerja/buruh disampaikan kepada pengusaha melalui negosiasi yang di sebut dengan perjanjian kerja bersama

(PKB).

Page 6: PERJANJIAN KERJA BERSAMA UNTUK KESEJAHTERAAN BURUH · 2 Rekomendasi ILO No. 91 (Rekomendasi Tentang Perundingan Bersama) lebih lanjut mendefinisikan berunding bersama sebagai berikut:

______________________________________________________________ Buku Seri Pendidikan Serikat Pekerja/Serikat Buruh/Indah Budiarti | 6

Keunggulan dari perundingan bersama dan kesepakatan yang dihasilkannya adalah ia menyediakan metoda untuk pengaturan kondisi kerja oleh mereka yang terkait secara langsung. Pengusah dan pekerja/buruh di sebuah industri lebih mengetahui kondisi dan masalahnya bila dibandingkan dengan orang lain, dan mereka dipengaruhi langsung oleh pelaksanaan kesepakatan ini.

Istilah kesepakatan berfungsi sebagai satu kode yang menentukan hak dan tanggung jawab masing-masing pihak dalam hubungan kerja mereka dengan orang lain. Kesepakatan ini menyediakan banyak kondisi rinci tentang pekerjaan. Selama masa berlakunya kesepakatan

ini, tidak ada isi yang ditanganinya dapat memberi alasan dalam kondisi yang normal untuk perselisihan tentang pekerja individu. Standar-standar dasar ditetapkan dan setiap pekerja/buruh mengetahui bahwa ia tidak dapat diminta bekerja dalam kondisi yang kurang menguntungan daripada kondisi-kondisi yang ditetapkan dalam kesepakatan tersebut. Penetapan kondisi berdasarkan kesepakatan adalah jaminan bahwa kondisi-kondisi tersebut adalah adil dan dapat diterapkan dalam situasi ekonomi

industri tersebut dan kekuatan perundingan relatif dari kedua belah pihak.

Walaupun dalam negosiasi perundingan bersama, masing-masing pihak memperdebatkan sikap dan tuntutan pihak yang lain, namun proses perundingan tersebut sering mengarah ke pemahaman bersama yang lebih baik. Pengusaha memperoleh pengetahuan yang lebih luas

tentang masalah dan aspirasi para pekerja/buruh, sementara pekerja/buruh menjadi lebih tahu faktor ekonomi dan teknis yang terlibat dalam pengelolaan industri. Dengan demikian, kesimpulan dari suatu kesepakatan menjadi mudah. Salah satu manfaat dari perundingan bersama adalah ia

menyediakan sarana fleksibel (tawaran terbaik) untuk menyesuaikan upah dan kondisi kerja dengan perubahan ekonomi dan teknis dalam industri tersebut. Kedua belah pihak dapat bertemu kapan saja diperlukan dan dapat

menyesuaikan persyaratan perjanjian mereka dengan perubahan-perubahan tersebut.

Negosiasi untuk proses perundingan kerja bersama

Banyak aspek yang harus dipersiapkan terutama tim perunding dari serikat pekerja/serikat buruh apakah mereka memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang baik. Mereka hendaknya mempersiapkan diri dengan beberapa pengetahuan yang menyangkut: teori dasar ekonomi dan iklim politik, perundang-undangan dan aturan yang berlaku, kondisi perusahaan (profit and loss),

hubungan antara serikat pekerja/serikat buruh, dan sebagainya.

Ada enam langkah yang bisa diambil, yaitu:

Page 7: PERJANJIAN KERJA BERSAMA UNTUK KESEJAHTERAAN BURUH · 2 Rekomendasi ILO No. 91 (Rekomendasi Tentang Perundingan Bersama) lebih lanjut mendefinisikan berunding bersama sebagai berikut:

______________________________________________________________ Buku Seri Pendidikan Serikat Pekerja/Serikat Buruh/Indah Budiarti | 7

1. Tahap Persiapan Persiapan adalah dasar dari suatu negosiasi yang efektif, dan tentunya untuk pencapaian sukses negosiasi. Persiapan mungkin akan memerlukan waktu beberapa hari atau minggu tergantung

dari kondisi tuntutan yang akan diajukan;

1) “Mengetahui Apa”: Maksudnya adalah mengetahui apa yang dipikirkan/diinginkan oleh pekerja/buruh anggota kita7. Hal ini menjadi suatu persoalan yang paling penting, setiap orang harus terlibat didalamnya baik anggota ataupun bukan anggota (dibaca: belum menjadi

anggota), ini adalah strategi rekrutmen yang baik dan biarkan serikat pekerja/buruh tetap

relevan dalam memenuhi kebutuhan pekerja;

2) Kumpulkan fakta-fakta, diskusikan persoalan-persoalan dan pikirkan banyak kemungkinan pilihan yang bisa dicapai;

o perkirakan apa yang pengusaha inginkan dalam negosiasi;

o pilih anggota yang sangat memahami lingkungan tempat kerja untuk hadir, memberikan informasi/masukkan8;

o jangan mempunyai terlalu banyak anggota dalam tim negosiasi;

o pastikan bahwa tim negosiasi tersebut mewakili dari lingkungan kerja (sebagai contoh kalau lingkungan tersebut lebih separo pekerja perempuan, sekurangnya tim tersebut

mempunyai separo negosiator perempuan);

o siapkan agenda, hal ini adalah penting untuk mencatat perencanaan tindakan dan selanjutnya untuk mencegah kesalahpahaman dan kesalahan, jika panduan yang jelas akan apa yang dilakukan tersedia, banyak waktu dan usaha akan dihemat.

Agenda bisa formal atau informal. Jika pokok persoalan, jangkauan dan tujuan telah ditetapkan sebelumnya kebingungan dapat dihindarkan. Ini dapat bermanfaat untuk diingat bahwa kemajuan dari negosiasi adalah pengaruh penting melalui pembicara pertama. Satu jalan untuk menjamin posisi pembukaan yang kuat adalah dengan sukarela latihan singkat sebelum memulai negosiasi penuh.

Persiapan yang memadai pada setiap negosiasi meliputi mempelajari kekuatan dan kelemahan

kedua posisi masing-masing secara bersamaan dengan mempelajari kebutuhan kelompok lain dan cara-cara untuk memuaskan kebutuhan tersebut. Negosiator yang sukses menyadari bahwa persiapan yang matang akan sangat berguna bagi suksesnya usaha, dan mereka juga menyadari bahwa tidak akan bernegosiasi bila tidak mempunyai persiapan yang matang, tetapi juga jangan takut untuk melakukan negosiasi

2. Tahap Membuat (Mempersiapkan) Tuntutan

o Buat tuntutan dari serikat pekerja/serikat buruh anda. Kemudian tentukan

tuntutan dari pengusaha melalui mendengarkan tanpa menyela, melalui pertanyaan terbuka untuk mencari informasi yang banyak (gunakan metode siapa, bagaimana, mengapa, kapan dan apa);

o Catat seluruh informasi itu dengan cermat dimana anda bisa mengunakan informasi tersebut sebagai bahan rujukan dalam negosiasi.

7 Tuntutan yang diajukan oleh serikat pekerja/serikat buruh adalah didasarkan pada kebutuhan para pekerja/buruh yang menjadi anggotanya. Biasanya survey atau kuisioner diedarkan untuk membuat tuntutan mereka atau bisa melakukan secara langsung rapat anggota dengan mereka memasukan angket tuntutan mereka untuk perbaikan kondisi dan syarat kerja 8 Pastikan bahwa Tim Perunding dari perusahaan adalah pemilik usaha sendiri (CEO) dan dewan direksinya. Karena merekalah pengambil pengambil keputusan. Tapi kalau hanya setingkat manajerial saja yang dipilih untuk menjadi tim pengusaha pastikan bahwa mereka memiliki kewenangan untuk menetapkan upah dan tunjangan ekonomi lainnya.

Page 8: PERJANJIAN KERJA BERSAMA UNTUK KESEJAHTERAAN BURUH · 2 Rekomendasi ILO No. 91 (Rekomendasi Tentang Perundingan Bersama) lebih lanjut mendefinisikan berunding bersama sebagai berikut:

______________________________________________________________ Buku Seri Pendidikan Serikat Pekerja/Serikat Buruh/Indah Budiarti | 8

3. Mengajukan Cara Pemecahan Masalah

Mengajukan cara pemecahan dan tawarkan konsesi kecil dengan menggunakan tehnik

“Jika/Maka“. Mencari pengganti usulan dari pengusaha. Anda harus siap untuk menyetujui

suatu hal jika pengusaha juga akan menyetujui hal lainnya. Cobalah untuk tidak menggunakan

kata“TIDAK” dan cobalah untuk menawarkan cara lain untuk tuntutan mereka.

Sebelumnya siapkan tata aturan perundingan yang disepakati oleh kedua-belah pihak, berdasarkan agenda dan juga bagaimana “kebuntuan” perundingan akan diselesaikan dan kapan.

4. Tahap Perundingan - TAWAR MENAWAR.

Buatlah tawaran menggunakan tehnik “Saya akan jika kamu akan”. Disini adalah waktu dimana

semua konsesi ditukarkan. Jangan hanya menawarkan biaya yang diberikan untuk anggota kecil bila dibandingkan dengan yang diterima pengusaha........tetapi mencari dimana biaya yang

dikeluarkan pengusaha masih kecil nilainya dari yang diterima anggota. Mencari nilai tawaran sesuai dengan kebutuhan kelompok lain (dibaca: pengusaha) dan

kelompok anda (dibaca: pekerja/buruh). Ingatlah jika anda menyerahkan sesuatu dalam negosiasi dimana dengan biaya kecil ataupun tanpa biaya untuk pekerja tetapi bernilai bagi pengusaha pastikan bahwa anda akan mendapat imbalan. Banyak konsesi akan terjadi pada saat itu atau setelah saat-saat berakhir. Cobalah untuk lebih jelas apa yang disetujui tetapi jika hal ini

tidak memungkinkan cobalah mencapai prinsip perjanjian sebagai contoh sesuatu yang anda pikirkan pihak lain akan mendapat penghargaan.

5. Tahap Mencari Kesepakatan. Ringkas perjanjian dalam tulisan dan telitilah kembali. Jangan pernah berpikir bahwa pengertian yang anda miliki sama dengan pengusaha. Identifikasi secara jelas:

o apa yang diminta dalam perjanjian; o siapa yang akan kena dampak dalam perjanjian ini; o bagaimana perjanjian ini dilaksanakan dan berapa kali akan berubah; o kapan perjanjian ini akan efektif; o dimana akan dijalankan perjanjian ini;

o mengapa perjanjian ini penting; o apa yang telah disetujui: baik tuntutan awal atau hasil konsensi

Buatlah tawaran akhir dan pastikan bahwa semuanya jelas. Konsep ringkasan anda sendiri, jangan mencoba pengusaha yang melakukan itu. Jika keputusan akhir tidak dapat dicapai ambil “pada dasarnya” perjanjian dapat diperbaiki pada masa yang akan datang. Selalu mencoba dan biarkan pengusaha mencari nilai dalam negosiasi.

6. Implementasi Dari Perjanjian9. Hubungan dalam perjanjian adalah suatu proses hubungan yang berkelanjutan yang berarti bahwa bila perjanjian kerja bersama telah

9 Dan bila salah satu pihak tidak menjalankan ketentuan yang telah disepakati dan ditanda tangani dalam PKB maka bisa menimbulkan perselisihan. Menurut UU No. 2/2004 tentang Perselisihan Hubungan Industrial, dijelaskan apa yang dimaksud dengan perselisihan.

o Perselisihan kepentingan: perselisihan yang timbul karena tidak dipenuhinya hak, akibat adanya

perbedaan pelaksanaan atau penafsiran terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan, perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau PKB;

Page 9: PERJANJIAN KERJA BERSAMA UNTUK KESEJAHTERAAN BURUH · 2 Rekomendasi ILO No. 91 (Rekomendasi Tentang Perundingan Bersama) lebih lanjut mendefinisikan berunding bersama sebagai berikut:

______________________________________________________________ Buku Seri Pendidikan Serikat Pekerja/Serikat Buruh/Indah Budiarti | 9

selesai dan ditanda tangani oleh kedua belah pihak bukan berarti hubungan itu berakhir, tetapi mereka mempunyai kewajiban untuk menerapkan (mengimplementasikan) dengan itikat baik dan benar.

o pastikan bahwa perjanjian dilaksanakan dan ditinjau dalam implementasinya, hasil dari perjanjian adalah bukan akhir. Tujuan dengan dimana negosiasi dilaksanakan adalah untuk mencapai hasil dari tindakkan. Perjanjian adalah tidak sukses sampai hal tersebut secara efektif diimplementasikan. Informasi yang adekuat dan penjelasan harus disampaikan kepada mereka yang terkena dampak atau mereka yang membuat atau menjalankan perjanjian;

o adakan pertemuan untuk mengumumkan kepada anggota dan usulkan kepada

mereka untuk menerima atau menolak perjanjian tersebut; o umumkan juga kepada yang lainnya bila mana diperlukan seperti serikat

pekerja/serikat buruh lainnya, masyarakat atau media.

o Perselisihan kepentingan: perselisihan yang timbul dalam hubungan kerja karena tidak adanya

kesesuaian pendapat mengenai pembuatan, dan atau perubahan syarat-syarat kerja yang ditetapkan dalam perjanjian kerja, atau peraturan perusahaan, atau PKB;

o Perselisihan PHK: perselisihan yang timbul karena tidak adanya kesesuaian pendapat mengenai pengakhiran hubungan kerja yang dilakukan oleh salah satu pihak;

o Perselisihan antar serikat pekerja/serikat buruh: perselisihan antara SP/SB dengan SP/SB lain

hanya dalam satu perusahaan, karena tidak adanya persesuaian paham mengenai keanggotaan, pelaksanaan hak, dan kewajiban keserikatpekerjaan

Page 10: PERJANJIAN KERJA BERSAMA UNTUK KESEJAHTERAAN BURUH · 2 Rekomendasi ILO No. 91 (Rekomendasi Tentang Perundingan Bersama) lebih lanjut mendefinisikan berunding bersama sebagai berikut:

______________________________________________________________ Buku Seri Pendidikan Serikat Pekerja/Serikat Buruh/Indah Budiarti | 10

KERANGKA PERJANJIAN BERSAMA10

10 Sumber bagan: Modernisasi hubungan industrial di Jerman “Kecenderungan dan Perspektif”. Peter Mayer dan Erwi Schweisshelm, FES Jerman (Edisi Indonesia, halaman 3)

PENGUSAHA/ASOSIASI PENGUSAHA

SERIKAT PEKERJA

Perjanjian Kerja Bersama menentukan: o Hak dan kewajiban para pihak o Kesimpulan, isi dan pemutusan kontrak o Pertanyaan tentang perusahaaan, serikat pekerja, hukum

dan aturan ketenagakerjaan

Kerangka Perjanjian: Berisi ketentuan tentang syarat dan kondisi kerja, seperti jam kerja, cuti, rekruitmen pegawai/PHK, surat peringatan,

jadwal dan aturan kerja, pengakuan serikat pekerja, keselamatan dan kesehatan kerja, dan lainnya

Perjanjian kerja umum: Menentukan perbedaan upah dan kelompok gaji sesuai dengan uraian jabatan, index biaya hidup, inflasi, pembagian bonus/proft, kompensasi (lembur dan premi), dan sebagainya

Perjanjian upah dan gaji: Berisikan tingkat upah/gaji, tunjangan, pembayaran bonus dan bayaran tambahan lainnya, pesangon, dan sebagainya

Waktu validitas: tahun….. Penandatangan kontrak: pihak pihak terkait ….

Page 11: PERJANJIAN KERJA BERSAMA UNTUK KESEJAHTERAAN BURUH · 2 Rekomendasi ILO No. 91 (Rekomendasi Tentang Perundingan Bersama) lebih lanjut mendefinisikan berunding bersama sebagai berikut:

______________________________________________________________ Buku Seri Pendidikan Serikat Pekerja/Serikat Buruh/Indah Budiarti | 11

Tiga tahapan dalam proses perjanjian kerja bersama11

11 Sumber bagan: Michael R. Carrel & Christina Heavrin, Labor Relation and Collective Bargaining, sixth edition, halaman 175

TAHAP PERSIAPAN:

Perencanaan dan Analisa Persiapan - Analisa data: Pemilihan bahan-bahan isi

perjanjian, perencanaan

strategis

Pemilihan Ketua dan anggota tim negosiasi dar pihak

manajemen

Pemilihan Ketua dan anggota tim negosiasi dar pihak serikat pekerja

Persiapan - Analisa data: Pemilihan bahan-bahan isi perjanjian, perencanaan strategis

Peraturan Perundingan

Petukaran tuntutan ekonomi dan Non-ekonomu

Sikap: Petukaran proposal dan konter proposal

TAHAP PERUNDINGAN

Perjanjian

Pengesahan oleh anggota serikat pekerja

Kontrak -Penandatangan

Perjanjian

Kemelut - Krisis

Jalan Buntu (deadlock)

Aksi industri– Mogok atau tidak boleh bekerja (pengusaha

penutup pabrik/perusahaan)

Pemecahan Jalan Buntu

Perjanjian

Pengesahan oleh anggota serikat pekerja

Kontrak – Penandatangan

Perjanjian

Mengganti Tim

Perunding atau

TAHAP RESOLUSI

Page 12: PERJANJIAN KERJA BERSAMA UNTUK KESEJAHTERAAN BURUH · 2 Rekomendasi ILO No. 91 (Rekomendasi Tentang Perundingan Bersama) lebih lanjut mendefinisikan berunding bersama sebagai berikut:

______________________________________________________________ Buku Seri Pendidikan Serikat Pekerja/Serikat Buruh/Indah Budiarti | 12

Perjanjian Kerja Bersama membutuhkan stabilitas serikat

pekerja/serikat buruh

Kebebasan berserikat tumbuh dan berkembang di Indonesia dengan peningkatan jumlah serikat pekerja/serikat buruh di Indonesia tetapi tidak menjamin bahwa mereka secara otomatis memiliki PKB. Serikat pekerja/serikat buruh yang lemah tidak akan memiliki perjanjian kerja bersama, kalaupun ada perundingan

PKB akan tidak efektif dan berat sebelah dimana pengusaha menguasai isi tuntutan perundingan yang

akhirnya justru merugikan pekerja/buruh itu sendiri.

Disamping itu juga fluktuasi jumlah anggota dan jumlah serikat pekerja/serikat buruh tempat kerja menjadi “kendala” dari pengusaha untuk melakukan perundingan, karena kondisi ini tidak dapat dianggap sebagai sarana yang dapat dipercaya untuk mengadakan perundingan bersama.

“Ketidak stabilan”12 keanggotaan serikat pekerja/serikat buruh ini merupakan salah satu faktor penyebab jarangnya perundingan bersama. Persaingan antar serikat pekerja/serikat buruh sering menyebabkan ketidak stabilan dalam organisasi pekerja.

Ada tantangan lainnya yaitu pengakuan serikat pekerja/serikat buruh. Biarpun didalam perusahaan tersebut ada serikat pekerja/serikat buruh tetapi pengusaha tidak mengakui organisasi tersebut. Biarpun kebebasan berserikat dan hak beroganisasi dilindungi tetapi

nampaknya tingkat pemahaman akan hak ini masih dianggap remeh oleh pengusaha. Tetapi kalau dipahami dengan benar pengakuan organisasi ini sebenarnya memberikan manfaat industri dan menguntungkan produksi, dimana pekerja/buruh tidak akan menggunakan hak mogoknya bersama serikat pekerja/serikat buruhnya. Karena kalau menghadapi aksi mogok, dan kerugian finansial yang terjadi mungkin akan lebih mahal dari biaya konsesi apapun tentang upah dan kondisi yang harus mereka berikan dalam negosiasi dengan serikat buruh.

Pengetahuan sebagai kekuatan

Kita hidup dalam jaman informasi dimana pengetahuan adalah

kekuatan, informasi yang terkini adalah dasar dan esensial untuk

setiap aspek kegiatan, informasi adalah kekuatan dalam proses

negosiasi. Melalui pertukaran informasi kelompok yang bernegosiasi dapat membujuk dan meyakinkan satu sama lainnya dalam proses pencapaian perjanjian. Oleh karena itu informasi adalah elemen penting dalam negosiasi. Sebelum kedua belah pihak duduk untuk melakukan negosiasi terlebih dahulu mereka mengumpulkan berbagai

12 Menurut Undang-Undang No. 21/2000 Tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh: 10 (sepuluh) orang pekerja dalam satu perusahaan bisa mendirikan serikat pekerja/serikat buruh. Sering taktik ini dipakai oleh manajemen untuk memecah pekerja/buruh dan tindakan diskriminasi serikat pekerja/serikat buruh dengan memberikan fasilitas pendirian serikat pekerja/serikat buruh tandingan. Sering, sebelum mengakui serikat pekerja/serikat buruh, pengusaha kadang-kadang meminta bukti bahwa serikat pekerja/serikat buruh tersebut telah memiliki cukup anggota untuk dapat mengadakan perundingan bersama dengannya. Maka dari ini SP BCA melakukan peninjauan ulang Dan UU No. 13/2003 Pasal 120 yang menyatakan perlunya 50% jumlah anggota untuk melakukan perundingan PKB. Baca penjelasan lengkapnya diatas.

Page 13: PERJANJIAN KERJA BERSAMA UNTUK KESEJAHTERAAN BURUH · 2 Rekomendasi ILO No. 91 (Rekomendasi Tentang Perundingan Bersama) lebih lanjut mendefinisikan berunding bersama sebagai berikut:

______________________________________________________________ Buku Seri Pendidikan Serikat Pekerja/Serikat Buruh/Indah Budiarti | 13

informasi yang memungkinkan mereka saling mengetahui kelemahan dan kelebihan yang dimiliki, tuntutan dan konsesi yang akan diajukan dan juga dalam mengumpulkan bukti-bukti dan fakta-fakta yang mendukung dalam proses negosiasi.

Karenanya akan sangat bermanfaat untuk mempelajari pentingnya informasi, ada tiga tingkat dalam proses negosiasi: yaitu sebelum negosiasi (Before Negotiation), selama negosiasi (During Negotiation) dan setelah negosiasi (After Negotiation).

Sebelum negosiasi (Before Negotiation)

Pada proses ini kelompok-kelompok negosiasi harus memahami atau familier dengan standar dan prosedur negosiasi. Sumber informasi dapat kita dapatkan dari sumber undang – undang/peraturan

pemerintah yang berlaku dan konvensi ILO yang telah diratifikasi oleh negara kita, misalnya ratifikasi konvensi ILO no. 87 dan 98 yang mengemukakan tentang kebebasan berserikat dan perlindungan terhadap hak berorganisasi dan hak untuk melakukan perundingan bersama, Undang-Undang,

Peraturan Pemerintah dan Keputusan Menteri Tenaga Kerja tentang pelaksanaan tata cara pembuatan kesepakatan kerja

bersama, dan juga contoh-contoh PKB dari perusahaan lain dalam industry sejenis atau berbeda. Secara umum serikat pekerja/serikat buruh mengumpulkan informasi melalui pertemuan dengan anggota ditempat kerja dan melalui daftar pertanyaan (questionnaire) yang diajukan kepada

anggota sebagai maksud untuk mengetahui dan menegaskan kebutuhan jangka pendek dan jangka panjang anggota dan mendaftarkannya sebagai prioritas kebutuhan. Ada beberapa serikat pekerja/serikat buruh13 melakukan penelitian untuk mendapatkan informasi sebagai maksud untuk meneguhkan keadaan yang sebenarnya sebelum mereka duduk bersama dengan pengusaha dalam perundingan.

Penelitian itu bisa melalui bermacam-macam baik laporan yang dikumpulkan, contoh-contoh perjanjian kerja bersama dari perusahaan lain yang sejenis atau berbeda dan perjanjian-perjanjian lainnya dan bisa juga melalui interview dengan orang yang ahli atau berpengalaman dibidangnya. Bila informasi telah dikumpulkan yang kita perlukan selanjutnya adalah menganalisanya:

menilai standard dan prosedur dari negosiasi;

meneguhkan bukti-bukti atas fakta-fakta yang didapatkan untuk membenarkan tuntutan;

menyajikan fakta-fakta setelah menganalisa informasi yang dikumpulkan;

menilai kekuatan dan kelemahan lawan (analisa pasar, kepemilikan, level pengajian, keuntungan, kondisi kerja dsb) sebagai maksud untuk meneguhkan

13 Sering dalam struktur organisasi serikat pekerja/serikat buruh di Eropa atau USA/Canada ada posisi yang

disebut dengan “bargaining unit”. Unit atau departemen inilah yang mengurusi perundingan PKB yang akan dilakukan oleh serikat pekerja/serikat buruh mereka.

Page 14: PERJANJIAN KERJA BERSAMA UNTUK KESEJAHTERAAN BURUH · 2 Rekomendasi ILO No. 91 (Rekomendasi Tentang Perundingan Bersama) lebih lanjut mendefinisikan berunding bersama sebagai berikut:

______________________________________________________________ Buku Seri Pendidikan Serikat Pekerja/Serikat Buruh/Indah Budiarti | 14

argumentasi anda. Dan juga mengidentifikasi persoalan-persoalan yang mempengaruhi kelompok;

menyarankan sebagai pilihan-pilihan alternatif dan kapan negoisasi diperlukan untuk mencapai kesepakatan

Daftar acuan yang perlu anda ketahui dan pertimbangan dalam tahap ini:

Kumpulkan semua fakta-fakta dan informasi; survey gaji, keuntungan dan kondisi yang disediakan untuk pekerja pada pekerjaan yang serupa, hukum dan peraturan sehubungan dengan kondisi kerja, kumpulan perjanjian kerja bersama dari dari perusahaan lain dsb.

Apa yang anda (pekerja/buruh) inginkan?

Apa yang anda (pekerja/buruh) butuhkan?

Buat daftar pilihan

Mengetahui alasan

Pikirkan alasan mereka (pengusaha)

Pikirkan taktik anda (persoalan apa yang perlu didiskusikan pertama kali)

Akankah tim negosiator dari pengusaha dapat menjawab pertanyaan anda?

Tentukan siapa yang akan berbicara (putuskan siapa yang akan berbicara dalam

persoalan ini atau itu, siapa yang akan menulis atau membuat catatan dsb)

Dimana pertemuan akan dilaksanakan ? waktu pertemuan ?

Informasi dari penelitian tentang perusahaan; kondisi saat ini dan proyeksi kedepan kondisi finasial perusahaan.

Organisir dukungan dari anggota.

Selama negosiasi (During Negotiation)

Ketika dua kelompok yang mempunyai kepentingan sama atau konflik duduk bersama dalam negosiasi disana terjadi

suatu kejadian dimana orang-orang menghabiskan waktu dan tenaga mencoba untuk mengerti atau memahami harapan-harapan satu sama lainnya. Sangat sering negosiasi disimpangkan dan kelompok-kelompok dijerat dengan persoalan, yang dimana akan menjadi halangan bagi pencapaian kesepakatan. Pada tahapan ini

komunikasi adalah tahapan yang penting, terdapat tiga masalah besar dalam komunikasi yang mempengaruhi negosiasi: 1) mungkin negosiator tidak berbicara dengan satu sama lainnya, atau mungkin tidak berbicara sedikit

banyak yang dimana dapat dimengerti. Negosiator mungkin berbicara jargon, kata-kata

basi atau hanya mengoceh yang tak ada arti; 2) mungkin negosiator berbicara secara jelas, tetapi mungkin mereka tidak saling

mendengar sebagai contoh tidak menyimak apa yang dikatakan; 3) mungkin terdapat kesalahpahaman satu sama lainnya.

Oleh karena itu pencarian informasi adalah sangat penting dalam proses negosiasi sebagai maksud untuk memperjelas kesangsian, mengatur harapan yang dimana anda butuhkan dalam

informasi. Tidak hanya informasi anda tetapi harus mencari tahu apa yang lawan kita ingin diketahui dan rasakan. Bagaimana caranya mendapatkan informasi selama pada waktu negosiasi? Yaitu melalui mengajukan pertanyaan dan mencari klarifikasi dari rekan-rekan kita.

Page 15: PERJANJIAN KERJA BERSAMA UNTUK KESEJAHTERAAN BURUH · 2 Rekomendasi ILO No. 91 (Rekomendasi Tentang Perundingan Bersama) lebih lanjut mendefinisikan berunding bersama sebagai berikut:

______________________________________________________________ Buku Seri Pendidikan Serikat Pekerja/Serikat Buruh/Indah Budiarti | 15

Hal ini akan membantu negosiator dalam mencapai hal-hal tersebut dibawah ini:

mendapat informasi yang dibutuhkan secara lebih detail;

menampakan kelemahan argumentasi kelompok lain;

melalui pertanyaan dapat mengambil alih diskusi;

pertanyaan dapat sebagai alternatif penerimaan terhadap ketidaksetujuan secara

langsung;

pertanyaan mempertahankan pihak lain aktif dan mengurangi waktu berpikir mereka;

pertanyaan bisa memberikan anda tempat bernafas dan mengijinkan anda untuk mempersiapkan diri.

Jika orang mempunyai kepercayaan dan komunikasi dengan yang lainnya, negosiasi menjadi

sangat mudah. Hubungan perseorangan antara kelompok negosiasi adalah juga sangat penting untuk efektifnya komunikasi. Pemahaman, harapan dan pengalaman setiap orang harus diklarifikasikan melalui pertukaran informasi selama pada waktu negosiasi. Hal ini akan membantu para negosiator untuk mengenali fakta-fakta dan asumsi-asumsi dalam pernyataan yang dibuat selama pada waktu negosiasi. Selama pada waktu negosiasi setiap kelompok akan membuat banyak pernyataan hebat,

beberapa diantaranya mungkin asumsi-asumsi, beberapa diantaranya adalah fakta-fakta. Asumsi yang tidak dapat dibandingi akan menjadi fakta-menjadi diterima. Hal ini selalu lebih baik jika membuat pernyataan berdasarkan pada fakta-fakta selama pada waktu negosiasi untuk menguatkan argumentasi anda, dan juga mencegah kehilangan muka yang berakhir pada dasar ketidakpercayaan. Sebelum anda menyampaikan argumen balik satu hal yang harus diperhatikan pendapat-

pendapat dan ide-ide dari yang lainnya dan mencari klarifikasi untuk menyelidiki mereka, dan meneguhkan argumentasi untuk menyamakan pendapat dari kelompok lawan dan akhirnya mengangkat argumentasi anda. Jangan terlalu berlebihan atau tidak berguna; secara mendalam langsung pada proposal dan daripada rinciannya untuk menghindari kebingungan selanjutnya. Ingatlah untuk menyimpulkan sebelum anda berdiri dan mengulangi apa yang anda pahami untuk menghindari kesalahpaham dan frustasi dikemudian hari.

Daftar acuan yang perlu anda ketahuai atau pertimbangkan14:

Sopan tetapi tegas;

Juru bicara serikat pekerja/serikat buruh harus bisa mengontrol tim perundingnya! Sebagai contoh bagaimana memimpin, mengetahui jika atau kapan untuk menunda. Rehat atau menangguhkan diskusi adalah sangat membantu dalam memecahkan sifat

yang membosankan atau menegangkan selama pada waktu diskusi. Dimana tersedia

14 Ada hal lain yang perlu anda perhatikan dalam proses negosiasi, yaitu:

Jangan pernah berselisih didepan tim perunding perusahaan;

Lakukan penundaan bilamana perlu;

Jangan membuat kesepakatan terlebih dahalu tanpa mempertimbangkan anggota (ingat! Anggota serikat pekerja/serikat buruh bukanlah komoditas atau serikat pekerja/serikat buruh bukanlah kendaraan untuk mencapai kepentingan anda pribadi dengan menjual kepentingan pekerja/buruh);

Jangan pernah bernegosiasi sendirian

SEPARO DARI KEBERHASILAN NEGOSIASI ADALAH KESABARAN

MENDENGARKAN DENGAN PENUH MINAT DAN PERHATIAN

Page 16: PERJANJIAN KERJA BERSAMA UNTUK KESEJAHTERAAN BURUH · 2 Rekomendasi ILO No. 91 (Rekomendasi Tentang Perundingan Bersama) lebih lanjut mendefinisikan berunding bersama sebagai berikut:

______________________________________________________________ Buku Seri Pendidikan Serikat Pekerja/Serikat Buruh/Indah Budiarti | 16

waktu untuk mempertimbangkan kemajuan proposal-proposal baru dari kedua belah pihak tim dan mencegah keputusan yang terburu-buru;

Tanyakan kepada manajemen atas posisi mereka, sejauhmana kewenangan yang mereka miliki dalam proses negosiasi tersebut;

Menyimak secara hati-hati dan menanyakan pertanyaan (pada waktu yang tepat!) untuk memperoleh banyak informasi dan memahami posisi mereka secara jelas;

Uraikan posisi anda secara sederhana dan jelas. Katakan apa yang anda ingin mereka lakukan dan mengapa;

Jawab pendapat-pendapat manajemen;

Dengarkan tawaran manajemen dapatkan tawaran tegas dari mereka jika

memungkinkan;

Jangan membelokan persoalan (tetap bertahan pada pendapat);

Pastikan seseorang membuat catatan atau merekam;

Konfirmasikan kesepakatan yang telah dicapai. Buat ringkasan pada keadaan terakhir;

Jika prasyarat yang paling akhir atau yang terbaik tidak dapat dicapai, katakan bahwa hal tersebut akan dibawa kembali ke anggota/serikat pekerja untuk mendapatkan pertimbangan.

Setelah negosiasi (After Negotiation)

Laporan rapat dalam negosiasi secara umum didokumen sebagai laporan dan pertukaran antara kelompok negosiasi untuk tujuan dokumentasi. Segera setelah pertemuan negosiasi informasi

adalah wajib untuk menganalisa keuntungan dan kehilangan, minimum dan maksimum serta harapan-harapan setiap kelompok. Dengan informasi ini dapat dipikirkan pilihan dan alternatif untuk diusulkan pada pertemuan selanjutnya sebagai tawaran jika anda tidak dapat mencapai kesepakatan.

Informasi setelah negosiasi adalah juga sangat penting untuk tujuan dibawah ini:

mendokumentasikan apa yang telah disetujui;

menyiapkan laporan pada pihak – pihak yang berwenang;

memasukkan semua perjanjian pada dokumentasi;

memperinci negosiasi untuk keperluan yang akan datang.

Daftar acuan yang perlu anda ketahuai atau pertimbangkan:

Segera setelah negosiasi tim serikat pekerja/serikat buruh harus mengadakan penilaian, membandingkan catatan dan diskusi hasil dan proses;

Temukan, apa yang tidak anda dapatkan dan mengapa, apakah ada konsesi atau pengganti atas tuntutan yang diajukan?;

Diskusi langkah apa berikutnya yang dibutuhkan dan atau yang memungkinkan;

Siapkan laporan dan rekomendasi tindakan selanjutnya jika dibutuhkan;

Buat laporan kembali kepada anggota dan serikat pekerja/serikat buruh segera mungkin;

Ambil tindakan lanjutan sebagai/jika wajib;

Simpan dokumen hasil – perjanjian;

Pastikan apa yang disetujui – yang telah terjadi;

Pastikan pasti perjanjian yang telah ditanda-tangani dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku, bilamana perlu bentuk Komite Pelaksanaan PKB;

Lakukan tinjauan ulang/penyesuaian sesuai dengan kesepakatan

Page 17: PERJANJIAN KERJA BERSAMA UNTUK KESEJAHTERAAN BURUH · 2 Rekomendasi ILO No. 91 (Rekomendasi Tentang Perundingan Bersama) lebih lanjut mendefinisikan berunding bersama sebagai berikut:

______________________________________________________________ Buku Seri Pendidikan Serikat Pekerja/Serikat Buruh/Indah Budiarti | 17

Negosiasi adalah ketrampilan dan kepercayaan

Negosiasi adalah ketrampilan dimana setiap orang

dapat mempelajarinya dan mempraktekkannya, untuk mencapai kesuksesan negosiasi dibutuhkan:

kemampuan untuk menetapkan tingkatan tujuan, namun fleksibel dalam beberapa hal tertentu;

kemampuan menjelajahi kemungkinan dari luasnya tingkat pilihan;

kemampuan untuk mempersiapkan dengan baik dan matang;

kemampuan dalam menyiapkan diri dalam kondisi fisik yang tetap baik dan sehat sehingga anda dapat menampilkan daya imajinasi dan siap bila ada hal yang tidak kita bayangkan muncul;

kemampuan mengelola emosi, biarkan lewat semua tuduhan, serangan, ancaman atau ultimatum. Buatlah lawan untuk menyerah/tunduk tanpa mempermalukan atau membuat mereka marah dan terhina15;

kemampuan untuk memelihara hubungan dengan lawan dalam mencoba memecahkan persoalan untuk pencapaian kesepakatan, fokuskan sebagai rekan dalam memecahkan permasalahan bukan lawan;

kemampuan untuk mendengarkan dan mengajukan pertanyaan pada kelompok lawan;

kemampuan menetapkan prioritas;

kemampuan untuk mengumpulkan informasi;

kemampuan dalam komunikasi; mendengarkan secara aktif, menanyakan pertanyaan, membaca bahasa tubuh, kemampuan menghadapai perasaan, berbicara dan merespon secara tegas;

kemampuan untuk menyiapkan kesabaran, melakukan penundaan bila sekiranya belum

menemukan kesepakatan;

kemampuan dalam mengevaluasi kekuatan dan kelemahan diri dan lawan;

mengetahui BATNA (Best Alternative to a Negotiated Agreement), singkatan ini berasal dari Harvard Negosiasi Proyek. Sebelum memulai negosiasi, ketahui lebih dahulu apa pilihan–pilihan kita (Options), dapatkah anda pergi dari kesepakatan, apakah anda

mempunyai pilihan lainnya, apa pro dan kontra setiap pilihan? Dan kita jangan hanya berhenti disitu saja, kita juga harus mempertimbangkan BATNA lawan kita;

nikmati prosesnya – enjoy the process of negotiation. Negosiasi adalah proses bukan hasil, disana ada langkah-langkah persiapan yang bisa diprediksi, menciptakan iklim, identifikasi kepentingan dan pemilihan hasil dimana kita akan pergi melaluinya yaitu dalam negoisasi. Dengan praktek, kita akan mendapatkan ketrampilan dalam kemudahan langkah demi langkah dari proses itu. Jika ketrampilan kita meningkat, kita akan mengetahui bahwa negoisasi dapat menjadi suatu kesenangan.

15 Ingat: perjanjian kerja bersama adalah juga untuk menciptakan hubungan kerja jangka panjang!

Page 18: PERJANJIAN KERJA BERSAMA UNTUK KESEJAHTERAAN BURUH · 2 Rekomendasi ILO No. 91 (Rekomendasi Tentang Perundingan Bersama) lebih lanjut mendefinisikan berunding bersama sebagai berikut:

______________________________________________________________ Buku Seri Pendidikan Serikat Pekerja/Serikat Buruh/Indah Budiarti | 18

Kunci sukses dalam negosiasi

Perlu diingat disini bahwa kemampuan untuk mempengaruhi dan membujuk adalah salah satu ketrampilan yang penting sebagai proses negosiasi yang efektif.

Negosiasi adalah juga suatu proses kepercayaan yaitu dimana keduabelah pihak perunding mengakui keberadaan (recognition) dan kekuatan masing–masing. Tanpa ada rasa kepercayaan

perundingan tidak akan pernah terjadi atau akan diselewengkan. Building of trust atau

membangun kepercayaan adalah penting demi efektif dan efisiennya perundingan. Kita harus selalu mengingat bahwa hubungan pekerja/serikat pekerja -manajemen/perusahaan adalah hubungan jangka panjang (longterm relationships) yang harus selalu dibangun dan dipelihara

dengan penuh kepercayaan demi tercapainya suatu hubungan industrial yang damai, harmonis dan sejahtera“peaceful, prosperous industrial realtionships”.

Prinsip negosiasi yang harus selalu dipegang teguh oleh negosiator:

(1) orang – separate people from problem;

(2) kepentingan, focus to the interest;

(3) pilihan untuk mencari jalan keluar, seek many options;

(4) berfokus pada tujuan, focus to the objective! Why we are here for negotiation?

1. Ketahui tim negosiasi lawan 2. Tahu dan mendalami tuntutan yang

diajukan

3. tahu dan mengenal secara mendalam anggota tim perundingnya sendiri (termasuk bagaimana nanti tim ini mengatur tempat duduk selama

proses perundingan)

Mengetahui Kekuatan dan Kelemahan Membangun Strategi Perundingan

INGAT: Pertimbangkan untuk hubungan industrial

jangka panjang

INGAT: Pertimbangan pengalaman

perundingan sebelumnya

BATNA: Best Alternative to a Negotiation

Agreement

Page 19: PERJANJIAN KERJA BERSAMA UNTUK KESEJAHTERAAN BURUH · 2 Rekomendasi ILO No. 91 (Rekomendasi Tentang Perundingan Bersama) lebih lanjut mendefinisikan berunding bersama sebagai berikut:

______________________________________________________________ Buku Seri Pendidikan Serikat Pekerja/Serikat Buruh/Indah Budiarti | 19

Pendekatan Menang-Menang

Ada empat hasil negosiasi yang mungkin terjadi

yaitu:

Menang - kalah; salah satu pihak mencapai seluruh atau sebagian besar hasil dari rencana yang diharapkan, sementara pihak lainnya tidak mendapatkan hasil apa – apa atau mencapai hasil yang sangat kecil;

kalah – menang: salah satu pihak tidak mendapatkan hasil apa – apa atau mencapai hasil yang sangat kecil hasil dari rencana yang

diharapkan, sementara pihak lainnya mencapai seluruh atau sebagian besar;

kalah - kalah: pihak – pihak yang berunding gagal mencapai kesepakatan.pertentangan kepentingan lebih dominan dari persamaan kepentingan , tidak ada atau sangat sedikit kompromi dan muncul kemungkinan konflik atau pertentangan yang dapat berkembang mencapai tahap mogok atau macet (lockout);

menang – menang: kedua belah pihak mencapai hasil sebagian dari posisi tuntutan dan penawaran pertama mereka

Yang diupayakan dalam negosiasi adalah situasi menang-menang, tujuannya adalah bukanlah

untuk mengalahkan pihak yang lain atau menciptakan pertentangan, tujuan negosiasi bagi

kedua belah pihak adalah untuk mencapai tujuan mereka pada tingkat yang dapat diterima

oleh kedua pihak tersebut.

Pendekatan menang-menang adalah mengubah konflik dari melawan permusuhan dan mempertahankan menjadi kerjasama. Ini adalah pergeseran yang sangat kuat dari suatu sikap

dimana mengubah secara keseluruhan rangkaian komunikasi. Pendekatan menang-menang

mengatakan ”I want to win and I want you to win too”, tantangannya adalah bagaimana

mewujudkannya.

Strategi dalam pendekatan menang-menang adalah:

(1) kembali kepada kebutuhan yang mendasari - dimana kita kembali kepada tujuan awal

dari negosiasi (dalam serikat pekerja/serikat buruh – pengusaha adalah menciptakan hubungan industri yang damai untuk meningkatkan produktifitas produksi, tenaga yang berkualifikasi dan bermotivasi tinggi melalui pemenuhan hak-hak tenaga kerja/pekerja);

(2) pengakuan akan keberbedaan;

(3) keterbukaan untuk menyesuaikan satu posisi dipandang dari sudut pembagian informasi

dan pendirian; (4) menyerang masalah, bukan orang.

Pendekatan menang-menang adalah pasti beradab, tetapi alasan untuk sukses yang besar ini adalah dimana hal tersebut dapat terlaksana. Dimana kedua belah pihak menang, keduanya dihubungkan oleh solusi yang diambil. Mereka merasa untuk mejalankan rencana tersebut karena hal tersebut secara nyata sesuai untuk mereka.

Page 20: PERJANJIAN KERJA BERSAMA UNTUK KESEJAHTERAAN BURUH · 2 Rekomendasi ILO No. 91 (Rekomendasi Tentang Perundingan Bersama) lebih lanjut mendefinisikan berunding bersama sebagai berikut:

______________________________________________________________ Buku Seri Pendidikan Serikat Pekerja/Serikat Buruh/Indah Budiarti | 20

Bahkan ketika kepercayaan yang dimiliki kedua belah pihak sangat terbatas, pendekatan menang-menang dapat efektif. Jika terdapat kesangsian, kedua belah pihak dapat menawarkan konsesi contohnya kami akan melaksanakan kerja pada hari libur nasional bila anda akan

memberikan upah duakali lipat dari hari kerja biasa. Pendekatan menang – menang dapat memberikan hasil bagi kedua belah lebih dari apa yang mereka inginkan. Pendekatan menang-menang adalah pemecahan konflik untuk saling menguntungkan (conflict resolution for mutual

gain).

Membangun Tim Negosiasi

Tim adalah sejumlah orang yang bersama – sama bekerja secara aktif, secara tak henti-henti berubah dan dinamis. Anggota dari tim

mendiskusikan tujuan mereka, menilai ide-ide, membuat keputusan dan bekerja mencapai target mereka secara bersama -sama.

Semua tim yang sukses mempunyai karakter

yang sama dalam ciri-ciri pokok:

(1) kepemimpinan yang kuat dan efektif; (2) membangun tujuan yang tepat dan seksama;

(3) pengambilan keputusan yang diberitahukan; (4) menyampaikan dengan bebas; (5) mengembangkan ketrampilan dan tehnik yang dibutuhkan untuk melengkapi tugasnya.

Tim adalah unit dasar dari penampilan untuk seluruh organisasi. Pengalaman kesuksesan tim patut untuk dikenang/diingat, semua itu melengkapi dan dimana setiap anggota belajar dalam proses. Tim membutuhkan untuk menjadi fleksibel dan responsif dalam perubahan -perubahan peristiwa dan tuntutan.

TIM ADALAH SEJUMLAH KECIL ORANG DENGAN KETRAMPILAN YANG

SALING MELENGKAPI dimana mereka berusaha menetapkan pendekatan untuk maksud tertentu, pencapaian sasaran dan mempertahankan diri mereka untuk saling bertanggung jawab.

KESUKSESAN TIM DAPAT TERBENTUK MULAI DARI 2 ORANG ATAU SAMPAI 22

ORANG ATAU BAHKAN LEBIH TETAPI YANG TERPENTING BUKAN JUMLAH orang yang terlibat didalamnya tetapi bentuk atau kondisi tim itu sendiri, susunan dan semangat dari tim itu dimana anggota menjadi tenang dalam membebankan tugas kepada mereka. Tidak ada resep yang dapat menjamin dalam membangun penampilan suatu tim, karena ada beberapa variasi pendekatan yang dapat membantu tim-tim potensial dalam membangun penampilan tim dibawah ini ada beberapa petunjuk yang dapat membantu:

(1) Keadaan yang mendesaka dan ada petunjuk yang disetujui untuk menyelesaikan.

Setiap anggota tim membutuhkan untuk percaya bahwa dimana tim mempunyai keadaan mendesak dan tujuan yang berharga. Disamping itu, prestasi yang diharapkan dari setiap anggota tim harus juga jelas. Anggota tim harus menyadari bahwa tugas yang diembannya

Page 21: PERJANJIAN KERJA BERSAMA UNTUK KESEJAHTERAAN BURUH · 2 Rekomendasi ILO No. 91 (Rekomendasi Tentang Perundingan Bersama) lebih lanjut mendefinisikan berunding bersama sebagai berikut:

______________________________________________________________ Buku Seri Pendidikan Serikat Pekerja/Serikat Buruh/Indah Budiarti | 21

adalah penting, dimana mereka merupakan bagian dari prestasi yang akan diharapkan oleh organisasi. Petunjuk disetujui untuk pencapaian tujuan itu sendiri agar lebih jelas.

(2) Kriteria dalam pemilihan anggota adalah ketrampilannya bukan kepribadiaannya atau

ketokohan Tim membutuhkan ketrampilan yang saling mendukung untuk penampilan kerja mereka. Ada tiga kategori yang berbeda yang dapat membantu dalam pembentukkan penampilan tim:

o ketrampilan fungsional dan teknikal;

o ketrampilan memecahkan masalah;

o ketrampilan antar perseorangan.

Selama pada waktu pemilihan, profil pekerjaan individu adalah tidak hanya menjadi dasar tetapi kebutuhan ketrampilan untuk penampilan kerja juga harus dipertimbangkan. Pemilihan orang yang tepat dan pada waktu yang tepat akan membawa kesuksesan tim.

(3) Fokus pertemuan pertama yang tepat dan follow-up tindakan. Kesan awal memberikan dampak yang lama. Ketika tim potensial berkumpul untuk pertama kalinya tanda-tanda konfirmasi satu sama lainnya muncul untuk menghilangkan kecurigaan dan keraguan satu sama lainnya serta lebih perhatian akan tugasnya. Pertemuan pertama biasanya bukan pertemuan pertama kali antar mereka, dimana setiap orang pernah bertemu sebagai anggota serikat pekerja/organisasi pekerja. Banyak tim potensial gagal dalam mengartikan atau memahami pentingnya “pertemuan pertama” dan menipiskan tujuan pertemuan melalui kebiasaan yang ada dan mengekploitasi gaya untuk mendominasi, meliputi penekanan yang

berlebihan pada individu akan keadaan saling bertanggung jawab.

(4) Menetapkan pedoman tata cara dan etika. Setiap tim yang sesungguhnya mengembangkan peraturan tata cara yang layak untuk membantu mereka mencapai tujuan dan maksud pencapaian kesuksesan. Peraturan adalah penting untuk fokus, keterbukaan, komitmen dan kepercayaan. Semua peraturan yang kritis mungkin

menyinggung tentang kehadiran, kepercayaan, kontribusi, konfrontasi yang kontruktif dan berakhir dengan orientasi produksi.

(5) Membangun semangat tim melalui pelaksanaan jangka pendek yang berorientasi pada

tugas. Semua tim mempersiapkan segera tugas-tugas kecil dan orientasi pelaksanaan tugas dimana membawa mereka pada kebersamaan. Tim potensial dapat menetapkan usulan melalui

penetapan sedikit tantangan yang tentunya untuk pencapaian tujuan sejak permulaan. Secara signifikan, tugas itu digerakkan melalui tujuan yang sepadan tidak harus perlu berakhir dengan kesuksesan. Fokusnya adalah selalu berusaha untuk mencapai semangat kebersamaan.

(6) Mebuat fakta dan informasi baru untuk tetap mempertahankan “tantangan motivasi” Informasi baru menyebabkan tim potensial untuk menegaskan kembali dan memperkaya pemahamannya akan tantangan pelaksanaan, dengan demikian membantu tim menentukan

tujuan awal, mentapkan tujuan secara jelas, dan dengan sendirinya meningkatkan pendekatan yang diperlukan. Fakta – fakta baru sering membawa tim kepada tindakan yang nyata dan mempermudahkan mereka dalam proses pelaksanaan argumentasi.

(7) Menghabiskan waktu bersama. Tim harus menghabiskan waktu yang lama bersama – sama khususnya pada awal. Waktu yang

dihabiskan bersama dapat mengembangkan kesadaran dan wawasan kreatif intuisi bersama serta membuat ikatan personal menjadi satu. Tim-tim sukses selalu mencari jalan untuk menghabiskan waktu ektra bersama-sama.

Page 22: PERJANJIAN KERJA BERSAMA UNTUK KESEJAHTERAAN BURUH · 2 Rekomendasi ILO No. 91 (Rekomendasi Tentang Perundingan Bersama) lebih lanjut mendefinisikan berunding bersama sebagai berikut:

______________________________________________________________ Buku Seri Pendidikan Serikat Pekerja/Serikat Buruh/Indah Budiarti | 22

(8) Sebagai tim negosiator dibutuhkan juga ketrampilan lain dalam menghadapi tim negosiator lawan yang cukup tangguh!

berbicaralah dengan pelan – pelan dan jelas dibanding dengan lainnya, jangan terburu - buru;

berilah ruang atau jeda diantara kalimat anda dibanding dengan mereka;

jika mereka melakukan interupsi, berilah jeda beberapa detik setelah mereka selesai bicara;

hati – hati dalam penggunaan kata – kata jangan sampai mengunakan kata – kata yang kasar atau kotor;

jangan terjatuh atau membalas jika mereka menyerang dan menyalahkan;

abaikan semua ancaman, jadikan sebagai suatu tantangan;

jangan pernah menyerang orang, cobalah untuk memahami mereka (attack the problems NOT persons);

Selalu siap (well-prepared);

Aktif mendengarkan;

Membangun reputasi yang baik tetapi tegas;

Kontrol emosi;

Fleksibel;

Selalu mengingat bahwa kunci negosiasi adalah kompromi yaitu dimana tidak ada yang mau satu pihak menang semua atau kalah semua;

Selalu mempertimbangkan dampak perundingan saat ini bagi hubungan serikat pekerja/pekerja dengan manajemen untuk waktu yang akan datang.

Kesuksesan tim negosiasi serikat pekerja/serikat buruh adalah kesuksesan mereka dan anggotanya dimana mereka menyandarkan kepentingannya pada tim tersebut, maka diperlukan kemampuan dari serikat pekerja/serikat buruh dalam memilih tim negosiasinya secara tepat. Dan tim negosiasi serikat pekerja/serikat buruh harus mengingat bahwa mereka adalah pembawa mandat dari anggota serikat pekerja/serikat buruh, jangan menjual kepentingan mereka demi kepentingan diri sendiri karena pekerja/anggota bukan komoditi.

Pertanyaan yang muncul dalam negosiasi Dibawah ini ada beberapa daftar pertanyaan yang muncul dalam setiap pelaksanaan negosiasi:

APAKAH ADA TAWARAN YANG LAINYA? Membantu dalam pengembangan pilihan lain atau alternatif atau dalam membuka kesempatan kelompok lain

APA YANG SEDANG DIPIKIRKAN (OLEH PIHAK LAWAN)? Bilamana saja seseorang memberikan saran tanpa merinci secara spesifik, atau mulai berbicara sesuatu tanpa menyelesaikan pernyataan, anda harus mencoba untuk mencari tahu. Tanyakan pada diri anda mengapa orang tersebut berhenti pada garis argumentasinya.

ADAKAH KEMUNGKINAN KEMUNGKINAN…..? Biasanya memeriksa lebih lanjut untuk menemukan apakah ada masalah yang disembunyikan atau sesuatu

ditunggu untuk diungkapkan.

AKAN MENGAMBIL BERAPA LAMA…? Mencoba dan mencari cara, pilihan atau dan alternatif yang muncul disana “ sama sekali tidak maju kedepan “

SAYA TIDAK MENGERTI…….DAPATKAH ANDA MENJELASKAN? Pertanyaan ini akan membuat kelompok lain menjawab secara langsung jika mereka membelokkan atau mengelakkan.

APAKAH YANG DITAWARKAN JELAS? Banyak negosiator tidak pernah

mengulangi tawaran, anda mungkin harus mengklarifikasi permasalahan anda sendiri. Pertanyaan hipotesis adalah pembuat konsensi hebat dan bermanfaat dalam menanyakan secara mendalam terhadap pokok persoalan yang tidak jelas.

Page 23: PERJANJIAN KERJA BERSAMA UNTUK KESEJAHTERAAN BURUH · 2 Rekomendasi ILO No. 91 (Rekomendasi Tentang Perundingan Bersama) lebih lanjut mendefinisikan berunding bersama sebagai berikut:

______________________________________________________________ Buku Seri Pendidikan Serikat Pekerja/Serikat Buruh/Indah Budiarti | 23

Negosiator hampir selalu mencoba untuk mendapatkan lebih dari yang dibutuhkan. Ini adalah tugas anda untuk mencari tahu seberapa banyak yang mereka inginkan. Ketika mereka berkata apa yang mereka inginkan, mereka biasanya berbicara tentang situasi ideal lebih dari kenyataan

MENGAPA KITA TIDAK BERPINDAH PADA PERSOALAN LAIN? Ini adalah saran yang menarik, khususnya dimana anda berada pada situasi jalan buntu. Semua negosiator mempunyai daya gerak dan hal ini sangat penting untuk dipelihara

APAKAH HASIL INI UNTUK ANGGOTA KAMI? Pertanyaan ini menekan kelompok lain untuk menyakinkan anda akan pendirian mereka. Tindakan ini, mungkin akan menyoroti kelemahan posisi mereka. Hal ini khususnya akan efektif ketika anda menjadi terlalu bertahan dan berbicara terlalu banyak. Hal ini akan menekan kelompok

lain untuk membuat konstribusi.

MENGAPA KITA TIDAK MENYIMPULKAN ATAU MENGIKHTISARKAN? Gunakan secara sering pertanyaan ini untuk mempertahankan garis pikir logis orang dan mengingatkan mereka bahwa anda adalah sebetulnya membuat kemajuan.

APA YANG ANDA TAWARKAN? Ingatlah bahwa kelompok lain berada disana tidak hanya untuk memberi anggota anda sesuatu. Mereka dapat melakukan bahwa jika

mereka menginginkan tanpa negosiasi.

Tujuan dan argumentasi ekonomi dalam perjanjian kerja

bersama

Tuntutan ekonomi menjadi bahasan utama dalam perundingan kerja bersama, dan sering kemacetan perundingan karena persoalan ini. Tentunya bekal pengetahuan ekonomi tim perunding diperlukan dan tidak hanya sekedar terbatas pada situasi diperusahaan tetap harus juga memahami kondisi ekonomi nasional. Isu-isu dan masalah ekonomi nasional akan berdampak pada mereka secara khusus, misal: penetapan upah minimum, inflasi, kenaikan harga bahan bakar minyak, kenaikan tarif listrik dan air. Ekonomi perusahaan diperlukan untuk mengetahui

kemampuan pengusaha untuk membayar tuntutan yang akan diajukan. Kalau ini diibaratkan dengan ukuran kue, berapa besar bagian kue yang akan diberikan kepada pekerja/buruh. Ukuran kue ini menunjukan tingkat kegiatan ekonomi perusahaan, oleh karenanya serikat pekerja/serikat buruh perlu memahami kegiatan ekonomi dan arus sirkuler produksi. Kegiatan ekonomi saling terkait satu sama lain, sehingga kita dapat berbicara tentang sebuah sistem ekonomi. Rumah tangga, firma dan bentuk-bentuk lain dari perusahaan, serta individu-

individu terdiri dari beberapa unit kecil atau elemen nyata dari sistem ini. Transaksi-transaksi yang diadakan di antara unit-unit ekonomi ini terjadi di pasar-pasar yang banyak sekali jumlahnya dan dapat dilihat sebagai bagian dari satu perpaduan yaitu satu mata rantai kegiatan yang saling berhubungan dalam satu jaringan sirkuler. Dalam ekonomi apapun, ada rumah tangga dan perusahaan. Daya beli mengalir dari rumah

tangga ke pasar barang dan jasa. Dari pasar ini, daya beli tersebut bergerak lebih jauh lagi ke perusahaan-perusahaan yang menyediakan barang-barang komiditas untuk pasar tersebut. Perusahaan membelanjakan uang di pasar untuk beberapa faktor karena mereka menyewa

Page 24: PERJANJIAN KERJA BERSAMA UNTUK KESEJAHTERAAN BURUH · 2 Rekomendasi ILO No. 91 (Rekomendasi Tentang Perundingan Bersama) lebih lanjut mendefinisikan berunding bersama sebagai berikut:

______________________________________________________________ Buku Seri Pendidikan Serikat Pekerja/Serikat Buruh/Indah Budiarti | 24

tanah, tenaga kerja dan permodalan. Uang yang diperoleh kemudian mengalir kembali ke rumah tangga yang menyediakan layanan-layanan faktor tersebut. Arus sirkuler produksi menunjukkan bahwa uang mengalir dalam jumlah perputaran yang besar

dari rumah tangga ke perusahaan kemudian kembali lagi dari perusahaan ke rumah tangga. Ada dua lembaga pokok di tingkat yang paling bawah yaitu rumah tangga dan perusahaan. Dan ada dua pasar yang utama yaitu pasar untuk barang dan jasa dan pasar untuk faktor-faktor produksi. Di pasar barang dan jasa, para pembeli dan penjual bertemu di sub pasar yang banyak sekali

jumlahnya, dan harga berbagai jenis komoditas yang dihasilkan oleh sistem ini dibentuk oleh interaksi mereka. Sedangkan di pasar faktor produksi, layanan untuk tanah, tenaga kerja dan permodalan dibeli dan dijual dalam interaksi lain yang tak terkira jumlahnya dimana hasilnya adalah dalam bentuk ukuran, sewa dan kepentingan yang menguntungkan faktor-faktor produksi tersebut.

Rumah tangga maupun perusahaan berpartisipasi di kedua pasar pokok ini, namun di sisi lain dari pasar-pasar tersebut. Di pasar barang, anggota rumah tangga menawarkan layanan mereka untuk disewakan (tenaga kerja). Di pasar barang, perusahaan adalah penjual; sedangkan di pasar faktor, ia menjadi pembeli.

Dengan demikian, sistem pasar ini dapat dilihat sebagai sebuah jaringan transaksi dengan permintaan di satu pasar, yang dicerminkan sebagai suplai di pasar lain, dan suplai di satu pasar yang dicerminkan melalui permintaan di pasar lainnya. Cara melihat sistem ekonomi ini bekerja merupakan kunci untuk memahami masalah produksi serta distribusi barang dan jasa. Lokasi pusat dari keputusan produksi dalam suatu masyarakat akan ditentukan di pasar barang. Sedangkan pasar untuk layanan faktor adalah tempat dimana

distribusi pendapatan berlangsung Selain itu perlu menimbangkan pasar dan kebutuhan tenaga kerja! Karena permintaan dan suplai tenaga kerja diintepretasikan sebagai ongkos tenaga kerja (upah buruh). Maka tidak dipungkiri bahwa maraknya penggunaan tenaga kerja outsoursing digunakan untuk mengurangi ongkos tenaga kerjanya ini. Karena sebenarnya perundingan tentang penggunaaan tenaga kerja (perekruitan) perlu dimasukkan dalam perjanjian kerja bersama, sehingga pekerja “memelihara”

situasi untuk permintaan kebijakan tenaga kerja. Hal ini juga akan memelihara standard pengupahan yang baik yang ditentukan oleh serikat pekerja/serikat buruh melalui PKB. Di meja perundingan bersama, hal-hal berikut ini adalah beberapa faktor yang paling penting yang kemungkinan besar akan menjadi fokus argumentasi. Secara ringkas, faktor-faktor ini dapat dianggap sebagai iklim perekonomian dimana perundingan bersama berlangsung.

(1) BIAYA HIDUP, INFLASI DAN DAYA BELI. Apabila biaya hidup meningkat, maka juru runding serikat pekerja/serikat buruh akan berargumentasi tentang pemeliharaan standar hidup para pekerja/buruh. Dan apabila harga-harga turun (jarang terjadi), para pengusaha akan membesar-besarkan masalah ini. Para pekerja/buruh akan menekankan bahwa upah yang tinggi adalah sarana untuk memelihara atau meningkatkan daya beli mereka sebagai konsumen. Sedangkan pihak manajemen akan selalu membalas

kecenderungan inflasi yang menyebabkan peningkatan biaya tenaga kerja tersebut.

Page 25: PERJANJIAN KERJA BERSAMA UNTUK KESEJAHTERAAN BURUH · 2 Rekomendasi ILO No. 91 (Rekomendasi Tentang Perundingan Bersama) lebih lanjut mendefinisikan berunding bersama sebagai berikut:

______________________________________________________________ Buku Seri Pendidikan Serikat Pekerja/Serikat Buruh/Indah Budiarti | 25

(2) KEMAMPUAN UNTUK MEMBAYAR (PROFITABILITAS). Apabila perusahaan dan industri tersebut sudah makmur, serikat pekerja/serikat buruh akan menekankan kemampuan untuk membayar. Namun bila industri tersebut memiliki profitabilitas yang rendah, maka pengusaha akan menekankan hal tersebut.

(3) PRODUKTIVITAS. Apabila produktivitas meningkat atau turun, maka konsep ini akan

diungkapkan oleh salah satu pihak terkait. Argumentasi akan berkisar tentang berapa bagian yang “memadai” untuk kedua belah pihak di meja perundingan. Faktanya adalah pembagian “produktivitas” menjadi masalah utama dalam perundingan tersebut.

(4) STANDAR UPAH/PERBANDINGAN. Pemerintah dapat menetapkan beberapa

kebijakan tentang upah dan harga, dan kebijakan-kebijakan ini dapat diterapkan atau diabaikan tergantung pada kepentingan pihak-pihak yang mengadakan perundingan. Petunjuk-petunjuk ini bertujuan untuk menaikkan upah melalui produktivitas nasional. Apabila perusahaan-perusahaan lain di bidang yang sama membayar upah yang lebih tinggi atau rendah dari perusahaan terkait, maka negosiasi tentang argumentasi ini akan mejadi sulit.

(5) STANDAR KEHIDUPAN. Daerah lain akan memiliki standar kehidupan yang berbeda

pula. Oleh karena itu, juru runding harus mengetahui perbedaan-perbedaan ini. Tingkat upah di kota besar berbeda dari kota-kota lainnya. Akan ada perbedaan besar dalam harga komoditas pokok di perkotaan bila dibandingkan dengan di pedesaan. Argumentasi yang sama juga berlaku untuk kawasan regional dimana standar kehidupan di satu wilayah mungkin berbeda dari wilayah lainnya. Namun di samping itu, juru

runding juga harus ingat bahwa ada beberapa kesamaan. Apa yang penting adalah bagaimana menjelaskan hal ini pada saat yang tepat selama perundingan berlangsung.

Di samping itu, perundingan bersama sebagai masalah pengambilan keputusan secara pribadi tidak dapat dipisahkan dari konteks ekonomi nasional dimana ia terjadi. Hal yang paling sering adalah kebijakan ekonomi nasional mendikte bahwa prioritas harus diberikan pada mempertahankan stabilitas harga dan tingkat pengangguran yang rendah yang setara dengan

tingkat pergeseran, di samping tujuan-tujuan yang lain. Di samping itu, pemerintah dapat menyusun sasaran-sasaran ekonomi makro berikut ini:

(1) Tingkat pertumbuhan ekonomi tahunan yang memperkirakan apa yang telah direncanakan dan ditargetkan.

(2) Keseimbangan neraca pembayaran internasional.

(3) Pengentasan kemiskinan dan mempersempit jurang yang besar dalam distribusi pendapatan.

(4) Kinerja yang lebih baik untuk mobilitas tenaga kerja (tingkat migrasi yang stabil). (5) Menghilangkan ketidak sempurnaan struktural.

Iklim perekonomian dimana perundingan berlangsung mengharuskan pihak manajemen dan serikat buruh untuk menyesuaikan tidak hanya dalam menolong satu sama lain, tapi juga dapat

memenuhi tujuan-tujuan yang telah disusun oleh pihak ketiga: yaitu pemerintah nasional dan kebijakan ekonominya. Oleh karena itu, bagi pelaksana, hal ini akan menjadi tantangan yang utama untuk mengatur hasil negosiasi untuk melengkapi atau menyesuaikan, dan bukan bertentangan dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan berdasakan kebijakan ekonomi nasional.

Page 26: PERJANJIAN KERJA BERSAMA UNTUK KESEJAHTERAAN BURUH · 2 Rekomendasi ILO No. 91 (Rekomendasi Tentang Perundingan Bersama) lebih lanjut mendefinisikan berunding bersama sebagai berikut:

______________________________________________________________ Buku Seri Pendidikan Serikat Pekerja/Serikat Buruh/Indah Budiarti | 26

Analisa Keuangan Perusahaan

Apa itu analisa keuangan? Banyak kelompok di luar perusahan termasuk para pemimpin serikat buruh tertarik dengan masalah keuangan. Pihak luar biasanya tidak memiliki akses ke data terperinci yang disediakan untuk manajemen dan oleh karena itu, harus tergantung pada informasi yang

dipublikasikan dalam mengambil keputusan dan membuat kesimpulan. Manajemen perusahaan membuat keputusan pengoperasian dan keuangan berdasarkan pada berbagai jenis laporan yang dihasilkan oleh sistem informasi perusahaan itu sendiri atau yang disediakan oleh sumber-sumber lain. Di samping itu, ada beberapa analisa yang lebih canggih tentang hubungan di antara laba dengan volume, keputusan produksi, dan perkiraan laba yang

tersedia untuk manajemen. Langkah pertama dalam analisa keuangan adalah memperoleh sebanyak mungkin informasi faktual. Sumber-sumber informasi keuangan perusahaan yang utama adalah laporan-laporan yang dipublikasikan untuk komisi pemerintah atau agen yang mengatur tentang kegiatan perusahaan, serta laporan-laporan audit dari para akuntan swasta.

Perusahaan yang sahamnya dimiliki umum akan mengeluarkan laporan-laporan tahunan dan triwulan. Laporan tahunan biasanya berisi laporan keuangan komparatif beserta catatan-catatannya, informasi keuangan tambahan dan komentar dari manajemen tentang pengoperasian tahun tersebut dan prospeknya di masa mendatang. Informasi tersebut tersedia untuk masyarakat umum serta untuk para pemegang saham. Beberapa negara menjamin hak organisasi-organisasi buruh serta masyarakat umum dalam memperoleh salinan tentang informasi keuangan perusahaan. Badan pemerintah terkait seperti komisi yang mengatur tentang kegiatan perusahaan mengharuskan perusahaan milik umum untuk membuat laporan-laporan berkala. Dokumen-dokumen ini biasanya merupakan sumber informasi keuangan yang penting karena badan tersebut menentukan format dan istilah yang standar. Laporan-laporan ini dapat berisi informasi yang lebih terperinci.

Waktu seorang akuntan swasta melakukan audit, laporan ini diserahkan ke dewan direksi dan sering diserahkan ke pemegang saham perusahaan yang diperiksa keuangannya tersebut. Laporan juru audit ini sering hanya berisi hasil pemeriksaan berdasarkan pendapat juru audit tersebut. Namun waktu menangani perusahaan-perusahaan yang lebih kecil, akuntan ini biasanya mempersiapkan informasi keuangan yang lebih terperinci dan ulasan yang sesungguhnya. Bank dan lembaga pemberi pinjaman lainnya juga sangat tergantung pada jenis

laporan audit ini. Komisi penelitian serikat buruh harus bersusah payah untuk memperoleh dokumen-dokumen ini, menganalisa kemudian mengartikannya. Ada juga beberapa organisasi penelitian swasta, kadang-kadang yang diakui secara internasional, yang menyusun informasi keuangan untuk para investor dan masyarakat umum. Banyak asosiasi perdagangan mengumpulkan dan mempublikasikan rasio rata-rata perusahaan di beberapa industri. Perusahaan perdagangan perantara yang utama dan jasa

penasihat investasi menyusun informasi tentang perusahaan-perusahaan milik umum dari semua sumber dan menyediakan informasi tersebut untuk konsumen mereka. Di samping itu, perusahaan-perusahaan tersebut memiliki staf analis yang bertugas untuk mempelajari kondisi

Page 27: PERJANJIAN KERJA BERSAMA UNTUK KESEJAHTERAAN BURUH · 2 Rekomendasi ILO No. 91 (Rekomendasi Tentang Perundingan Bersama) lebih lanjut mendefinisikan berunding bersama sebagai berikut:

______________________________________________________________ Buku Seri Pendidikan Serikat Pekerja/Serikat Buruh/Indah Budiarti | 27

usaha dan mengkaji laporan keuangan yang telah dipublikasikan, mengadakan penelitian tentang kecenderungan industri serta menginterpretasikan untuk pihak luar. Secara ringkas, analisa keuangan sering mencakup apa yang dicari dan bagaimana cara

menggunakannya di meja perundingan. Analisa keuangan merupakan proses memilih,

hubungan dan evaluasi. Langkah pertamanya adalah memilih dari semua informasi yang tersedia tentang suatu perusahaan dan informasi penting yang relevan dengan argumentasi yang akan disajikan. Langkah kedua adalah mengatur inforamsi dengan cara yang akan menghasilkan hubungan yang berarti. Dan langkah terakhir adalah mempelajari hubungan-hubungan ini, mengartikan hasilnya serta menggunakan hasil tersebut secara efektif di meja perundingan.

Pada dasarnya, analisa keuangan bukan masalah membuat penghitungan walaupun hal ini merupakan kemahiran yang dibutuhkan seorang analis. Bagian penting dari proses analisa dimulai waktu tugas menghitung telah selesai dilakukan. Hal ini harus diingat oleh analis atau peneliti keuangan serikat buruh.

Sifat organisasi usaha Salah satu ciri utama dari ekonomi pasar adalah peran dominan yang dimainkan oleh badan usaha. Ciri-ciri ini bertanggung jawab atas banyaknya output nasional dari barang dan jasa. Ciri-ciri ini juga merupakan sumber pekerjaan yang utama, sarana utama untuk investasi permodalan, dan merupakan pusat kegiatan ekonomi dalam masyarakat.

Bagi para anggota serikat buruh dan praktisi perundingan bersama yang lain, data keuangan yang paling penting yang harus diperoleh adalah pendapatan perusahaa. Namun, penentuan pendapatan perusahaan tesebut menjadi tidak berarti kecuali kalau ia dihubungkan dengan rekening lain yang akan membuka gambaran yang lebih akurat tentang kondisi keuangan perusahaan tersebut.

Neraca keungan dan laporan pendapatan adalah dua dokumen yang paling penting yang harus dianalisa untuk membuka informasi tersebut. Kita tidak perlu menjadi akuntan yang benar-benar dilatih untuk dapat memahami prinsip-prinsip dasar tentang analisa keuangan untuk membantu para juru runding di meja perundingan. Untuk anggota serikat buruh, apa yang penting adalah memahami sepenuhnya tentang komponen-komponen ini, dan makna istilah yang ada di lembaran neraca dan laporan pendapatan tersebut. Kita harus mampu

mengaitkan satu rekening dengan semua rekening lain yang ada di dalam buku-buku perusahaan yang menentukan rekening tersebut. Misalnya, pendapatan harus dianalisa bersamaan dengan komponen-komponen pendapatan tersebut (penjualan atau biaya) dan biaya-biaya terkait (materi, barang dan pajak).

Organisasi usaha: Kepemilikan tunggal dan kemitraan

Hal yang paling sederhana dan umum dari perusahaan adalah perusahaan yang dimiliki dan dioperasikan oleh satu orang, atau perusahaan dengan kepemilikan tunggal. Pemilik perusahaan tersebut harus membiayai semua tugas dari sumber-sumber pribadinya sendiri dan dari apa yang dapat dipinjam oleh pemilik ini. Semua keuntungan dan kerugian perusahaan ini ditanggung oleh dirinya sendiri. Walaupun rekening usaha tersebut disimpan secara

terpisah dari rekening pribadi sang pemilik, namun ia masih bertangung jawab atas hutangnya. Ukuran usaha ini dibatasi oleh harta dan kredit pribadi dari sang pemilik serta kemampuannya untuk mengelola perusahaan ini.

Page 28: PERJANJIAN KERJA BERSAMA UNTUK KESEJAHTERAAN BURUH · 2 Rekomendasi ILO No. 91 (Rekomendasi Tentang Perundingan Bersama) lebih lanjut mendefinisikan berunding bersama sebagai berikut:

______________________________________________________________ Buku Seri Pendidikan Serikat Pekerja/Serikat Buruh/Indah Budiarti | 28

Di sisi lain, kemitraan terdiri dari dua orang atau lebih yang menanamkan harta dan bakat mereka dalam sebuah perusahaan. Mereka membagi kepemilikan perusahaan dan keuntungan atau kerugiannya. Kemitraan dapat dibentuk oleh kombinasi dua orang pemilik tunggal atau lebih, dan dengan bergabungnya seorang mitra dengan kepemilikan tunggal yang belum

pernah berkecimpung di usaha ini sebelumnya, atau oleh dua orang atau lebih yang memulakan usaha mereka sendiri. Dalam kemitraan, setiap mitra dapat bertanggung jawab tanpa batas atas hutang yang diderita oleh mitra lain manapun yang terkait dengan pengoperasian usaha mereka. Apabila salah satu mitra meninggal atau bankrut, atau bergabung seorang mitra baru, maka kemitraan yang lama akan berakhir secara otomatis.

Perusahaan Apabila kemitraan tunggal atau kemitraan berkembang menjadi sebuah perusahaan berskala besar, maka pemilik atau para pemilik dapat mempertimbangkan untuk membentuk sebuah

badan hukum agar mereka dapat menikmati keunggulan seperti perusahaan terbatas dan ketersediaan modal dari luar tanpa harus kehilangan kendali atas perusahaan tersebut. Perusahaan terbatas berarti pemegang saham tidak memiliki tanggung jawab pribadi atas hutang perusahaan itu sendiri dan sumber daya pribadi dari para pemilik perusahaant tersebut. Untuk membentuk sebuah perusahaan, satu atau lebih pendiri perusahaan harus menyerahkan

surat permohonan kepada badan pemerintah atau petugas lain yang telah ditetapkan. Permohonan tersebut menyebutkan tentang jenis usaha dan menjelaskan tentang saham permodalan yang akan dikeluarkan. Setelah membayar biaya dan permohonannya disetujui, maka anggaran rumah tangga perusahaan tersebut akan dikeluarkan oleh negara sebagai bukti pendirian perusahaan tersebut secara sah. Para pendiri perusahaan yang juga harus menjadi pemilik saham perusahaan tersebut kini dapat memilih dewan direksi dan menyetujui anggaran rumah perusahaan untuk berfungsi sebagai pedoman umum tentang pengoperasian

perusahaan tersebut. Dewan direksi tersebut kemudian akan mengangkat para pegawai untuk bertugas sebagai manajer aktif perusahaan tersebut. Proses organisasi akan selesai dengan mengeluarkan sertifikat sham kepada para pemegang saham yang telah membayarnya yaitu sebagai bukti kepemilikan mereka atas perusahaan tersebut. Bentuk organisasi perusahaan tersebut tidak terbatas pada perusahaan-perusahaan saham

untuk laba. Istilah perusahaan umum atau perusahaan milik negara berlaku untuk unit-unit yang

dimiliki oleh pemerintah sedangkan istilah perusahaan swasta adalah termasuk semua

perusahaan yang dimiliki secara pribadi. Istilah perusahaan swasta juga mencakup semua perusahaan yang tidak memiliki saham (gereja, universitas, rumah sakit dan sebagian LSM yang tidak dikelola untuk menghasilkan laba) dan perusahaan-perusahaan bersaham yang beroperasi untuk memperoleh laba dan yang mengeluarkan saham bagi para pemiliknya. Di dalam kelompok ini, kita dapat juga mengakui adanya sub kelompok seperti perusahaan

tertutup (grup perusahaan) dimana sahamnya dipegang oleh sejumlah kecil pemilik (mungkin dimiliki oleh keluarga) dan perusahaan-perusahaan terbuka dimana sahamnya dapat dibeli oleh masyarakat umum. Apabila sebuah perusahaan hanya memiliki satu klas saham permodalan, maka masing-masing pemegang saham biasanya memiliki hak-hak tertentu untuk dilaksanakan berdasarkan jumlah saham yang ia miliki. Hak-hak ini mencakup hak untuk mengeluarkan suara dalam

deviden yang diumumkan oleh dewan direksi; hak untuk memiliki lebih dulu dalam hal pembelian saham tambahan berdasarkan proporsi saham yang dimilikinya apabila perusahaan

Page 29: PERJANJIAN KERJA BERSAMA UNTUK KESEJAHTERAAN BURUH · 2 Rekomendasi ILO No. 91 (Rekomendasi Tentang Perundingan Bersama) lebih lanjut mendefinisikan berunding bersama sebagai berikut:

______________________________________________________________ Buku Seri Pendidikan Serikat Pekerja/Serikat Buruh/Indah Budiarti | 29

tersebut menambah jumlah sahamnya; hak untuk membagi dalam hal pendistribusian uang kas; atau aset-aset lainnya.

Pembagian saham Apabila hanya ada satu jenis saham permodalan yang dikeluarkan, maka ia memiliki hak dasar seperti yang dijelaskan di atas; dan ini yang disebut saham umum. Namun, ada banyak perusahaan yang menawarkan dua jenis saham permodalan atau lebih dengan beberapa hak atau prioritas yang dimiliki setiap jenis tersebut

Laporan Keuangan Perusahaan

Lembaran Neraca Lembaran neraca menunjukkan posisi keuangan suatu badan ekonomi, seperti badan usaha. Posisi keuangan suatu usaha pada tanggal tertentu mencakup aset, kewajiban dan harta pemilik, serta hubungan di antaranya. Bagian terpadu dari lembaran neraca tersebut (juga dikenal sebagai laporan kondisi/posisi keuangan) terdiri dari beberapa catatan tentang laporan keuangan yang memperlihatkan komitmen segala kemungkinan (contingencies commitments)

dan masalah-masalah keuangan lainnya yang terkait dengan usaha tersebut.

Pada dasarnya, lembaran neraca merupakan ringkasan historis dari apa yang perusahaan miliki, dan apa yang menjadi hutangnya serta harta pemilik pada tanggal tertentu.

Benda-benda yang dimiliki oleh perusahaan disebut aset sedangkan jumlah uang yang menjadi

hutangnya dari entitas lain disebut kewajiban. Lembaran neraca juga mencakup data tentang

kapitalisasi perusahaan tersebut. Harta pemiliki menunjukkan kepentingan pemilik dalam

perusahaan tersebut, yang dihitung sebagai ekses dari aset perusahaan dibandingkan kewajibannya. Oleh karena itu, aset perusahaan mencakup sumber daya ekonomi yang bernilai seperti tanah, bangunan, mesin dan perusahaan serta bahan mentah yang dihitung berdasarkan nilai uang. Kewajiban adalah tanggung jawab secara ekonomi yang harus diselesaikan di masa

mendatang, seperti pinjaman dari bank dan uang pemilik atau pemegang saham yang telah dikontribusikan dalam bentuk modal. Kewajiban ini berasal dari transaksi-transaksi sebelumnya. Aset pada satu sisi, serta kewajiban dan harta pemilik di sisi lain adalah saling seimbang. Jumlahnya harus sama.

Kewajiban dan Nilai Bersih Kewajiban perusahaan adalah apa yang terhutang kepada orang luar dan kewajiban ini terdiri dari keuangan; tanggung jawab jangka panjang (seperti obligasi dan hutang hipotek) dan jangka pendek (seperti penarikan cek yang melebihi jumlah uang di bank, rekening perdagangan dan surat hutang). Kewajiban ini juga terdiri dari tanggung jawab pelaksanaan

seperti pendapatan tertunda dan ketentuan tentang layanan gratis di masa mendatang. Biasanya satu tahun. Pada sisi lain, kewajiban jangka panjang (juga dikenal sebagai kewajiban tetap) menunjukkan sumber keuangan jangka panjang perusahaan. Untuk memperoleh

Page 30: PERJANJIAN KERJA BERSAMA UNTUK KESEJAHTERAAN BURUH · 2 Rekomendasi ILO No. 91 (Rekomendasi Tentang Perundingan Bersama) lebih lanjut mendefinisikan berunding bersama sebagai berikut:

______________________________________________________________ Buku Seri Pendidikan Serikat Pekerja/Serikat Buruh/Indah Budiarti | 30

pinjaman jangka panjang, perusahaan biasanya harus menawarkan sebagian propertinya sebagai jaminan. Ini berarti bahwa jika perusahaan tersebut tidak dapat membayar kembali pinjaman tersebut waktu tanggal jatuh temponya, maka properti tersebut dapat dijual untuk membayar kembali pinjaman tersebut.

Poin-poin dalam memeriksa rekening perusahaan Menurut hukum, semua perusahaan merupakan kepribadian jelas dari para anggotanya. Mereka tertarik untuk mencari keuntungan tidak hanya untuk membuktikan kepercayaan yang diberikan oleh para pemegang saham kepada mereka, melalui investasi mereka tapi juga merupakan sarana membuat dana reserve bagi ekspansi perusahaan dan investasi kembali. Karyawan dan pekerja suatu perusahaan yang menguntungkan membuat kontribusi yang berarti, melalui tenaga mereka, untuk menghasilkan laba bagi perusahaan. Mereka tentunya ingin memperoleh bagian dari laba tersebut melalui konsensi yang dimenangkan dari perundingan bersama. Para majikan selalu menunjukkan ketidak mampuan mereka untuk

membayar apa saja yang dituntut oleh serikat buruh atau permintaan untuk perbaikan kondisi kerja. Kehilangan “daya saing” perusahaan dalam pasar industri tertentu merupakan argumentasi yang juga sering didengar. Apakah ketidak mampuan tersebut benar atau tidak hanya dapat dilihat dari posisi keuangan perusahaan tersebut yang biasanya sangat dirahasiakan. Namun, banyak kemajuan yang dapat diperoleh oleh serikat buruh dalam mendukung dan memperkuat tuntutan ekonomi mereka bila mereka memiliki komisi peneliti operasional yang siap melaksanakan beberapa upaya untuk meneliti lembaran neraca dan

laporan pendapatan perusahaan serta menganalisa hubungan mereka satu sama lain. Rekening lembaran neraca adalah terbatas dalam memperlihatkan kapasitas perusahaan untuk membayar permintaan ekonomi serikat buruh. Hal ini disebabkan karena lembaran neraca tersebut hanya dapat memperlihatkan posisi keuangan perusahaan pada saat tertentu. Informasi tentang kapasitas perusahaan untuk membayar lebih dapat ditemukan dari laporan pendapatan, yang juga disebut sebagai Laporan Laba & Rugi atau rekening Laba & Rugi.

Pengungkapan yang dilakukan oleh ketua Dewan Direksi dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan juga akan bermanfaat.

Rekening lembaran neraca yang berguna bagi tim perunding

(1) Surplus modal/ surplus pendapatan dan laba ditahan. Dengan menanamkan modal di

perusahaan, para pemegang saham mengharapkan pembayaran (dalam bentuk deviden yang dibayarkan) dari laba yang diperoleh oleh perusahaan. Namun tidak semua pendapatan perusahaan dibayarkan kembali ke pemegang saham. Istilah

surplus modal atau surplus yang dihasilkan menunjukkan laba yang telah ditahan di perusahaan, dan tidak dibayarkan kepada pemegang saham perusahaan tersebut.

Surplus yang dihasilkan adalah laba yang diperoleh selama pengoperasian normal perusahaan, sedangkan surplus modal adalah laba yang tidak diperoleh dari pengoperasian yang normal, seperti penjualan aset tetap atau pendapatan setelah memenangkan suatu perkara hukum.

Laba ditahan adalah istilah populer yang digunakan untuk menunjukkan pendapatan bersih yang diakumulasikan dari suatu perusahaa, dikurangi jumlah yang telah

didistribusikan kepada pemegang saham dan jumlah yang ditransfer ke rekening modal dibayar. Juru runding serikat buruh perlu mencatat bahwa di banyak perusahaan besar, praktek ini dimaksudkan untuk menunjukkan nilai yang lebih kecil dari total pendapatan yang diperoleh dan ditahan pada lembaran neraca. Selama

Page 31: PERJANJIAN KERJA BERSAMA UNTUK KESEJAHTERAAN BURUH · 2 Rekomendasi ILO No. 91 (Rekomendasi Tentang Perundingan Bersama) lebih lanjut mendefinisikan berunding bersama sebagai berikut:

______________________________________________________________ Buku Seri Pendidikan Serikat Pekerja/Serikat Buruh/Indah Budiarti | 31

tahun tersebut, banyak transfer pasti telah dilakukan dari rekening Laba Ditahan ke rekening saham Permodalan dan rekening modal dibayar tambahan. Transfer-transfer tersebut dianggap sah dan diperbolehkan secara hukum, pertanyaan yang perlu diajukan adalah mengapa pihak manajemen melakukan hal ini.

(2) Dana reserve menunjukkan uang yang disimpan oleh perusahaan untuk ekspansi,

investasi tambahan dan tujuan-tujuan lain yang dianggap perlu dan tepat oleh manajemen melalui direksi perusahaa. Dalam hal ini, kepentingan serikat buruh adalah untuk menentukan dana reserve-dana reserve ini jumlahnya wajar atau tidak. Pertanyaan penting sama mungkin akan muncul berkenaan dengan item-item lain seperti surplus besar, laba dan neraca yang tidak wajar yang diteruskan ke bulan

berikutnya. Serikat buruh juga harus mengangkat masalah hak pekerja untuk menuntut beberapa manfaat dari laba yang diakumulasikan.

(3) Tenggang rasa untuk rekening yang meragukan. Rekening yang meragukan mengacu

pada hutang macet akibat uang yang belum diambil. Hal ini terjadi akibat penjualan barang dagangan ke konsumen yang tidak membayar rekening mereka selama masa

pembayaran terkait. Prinsip umumnya adalah kerugian akibat rekening meragukan yang terjadi di masa penjualan tersebut dilakukan. Oleh karena itu, kerugian akibat uang yang belum diambil tersebut akan dipotong pada masa pembayaran tersebut dilakukan. Analis harus berhati-hati dengan alokasi luar biasa untuk menutup kerugian tersebut dan apakah alokasi tersebut dibebankan secara wajar (“sudah dihapus dari rekening”) pada waktu pembayaran tersebut dilakukan.

(4) Dana reserve bagi depresiasi dan penghabisan. Hal yang paling sering, dana reserve bagi

depresiasi dan penghabisan di lembaran neraca sesuai dengan aset tetap. Sehingga mereka juga disebut rekening kontra aset. Mencatat dana reserve bagi biaya-biaya layanan yang berakhir masa berlakunya terhadap biaya rekening dan biaya

pengembangan disebut amortisasi. Penghabisan untuk tujuan akuntansi mengacu pada perkiraan biaya sumber daya alam seperti hak untuk pertambangan, konsensi kayu, hak ladang perminyakan dan hak-hak sejenis.

Jenis rekening ini adalah salah satu bidang yang paling kontroversial dan bermasalah dalam analisa keuangan. Pengusaha cenderung melihat depresiasi sebagai masalah “menyisihkan sesuatu” selama masa sejahtera untuk mengganti aset-aset yang telah didepresiasikan. Pada waktu pendapatan tinggi, jumlah depresiasi yang tinggi mungkin dicatat untuk aset-aset ini. Pertanyaan timbul tentang apakah perlu mencatat

proporsi biaya yang sama pada saat pendapatan sedang menurun, sehingga mengorbankan rekening-rekening lain yang mungkin membutuhkan alokasi yang sama. Ada juga masalah dalam memperkirakan periode usia layanan “yang tepat" untuk aset-aset tetap. Hal ini sering diputuskan secara sewenang-wenang oleh manajemen, sehingga mempengaruhi lagi alokasi dana reserve dan situasi keuangan perusahaan secara keseluruhan.

Hal ini akan menjadi ini perdebatan yang penting bagi para peserta di meja perundingan.

Rekening laba dan rugi yang berguna bagi tim perunding Rekening-rekening berikut ini yang tampak pada sisi “pengeluaran” atau “biaya” dari laporan

pendapatan harus diperiksa secara cermat oleh seorang pemimpin serikat buruh yang sedang mempersiapkan perundingan bersama.

Page 32: PERJANJIAN KERJA BERSAMA UNTUK KESEJAHTERAAN BURUH · 2 Rekomendasi ILO No. 91 (Rekomendasi Tentang Perundingan Bersama) lebih lanjut mendefinisikan berunding bersama sebagai berikut:

______________________________________________________________ Buku Seri Pendidikan Serikat Pekerja/Serikat Buruh/Indah Budiarti | 32

(1) Biaya direksi. Ada pembayaran yang dilakukan kepada direksi perusahaan untuk menghadiri rapat-rapat direksi dan pembayaran insidentil lainnya. Sebagian direksi mungkin adalah manajer perusahaan dimana dalam hal ini, angka tersebut mungkin termasuk gaji mereka. Dengan membandingkan angka-angka selama dua atau tiga

tahun terakhir, kita dapat melihat apakah direksi tersebut telah menaikkan gaji mereka, prosentase kenaikan tersebut dan bagaimana perbandingannya dengan kenaikan (jika ada) yang diberikan kepada para pekerja. Apabila ada kenaikan, maka hal tersebut mungkin dikarenakan oleh kenaikan jumlah dewan direksi perusahaan yang harus dilapokan dalam pengumuman ketua di rapat tahunan atau informasi ini dapat dilaporkan kepada kalangan pers.

(2) Biaya depresiasi. Adalah tunjangan atas penurunan nilai sebagai akibat dari depresiasi

mesin, gedung, peralatan tetap dan peraturan, perlengkapan (termasuk kendaraan) perusahaan. Perkiraan perbedaan antara nilai properti di awal dan akhir tahun disebut nilai buku.

Hal yang patut dilakukan, pada kondisi dimana tunjangan untuk depresiasi

merupakan perkiraan yang adil dari penurunan nilai secara aktual. Alasannya adalah perusahaan harus mengganti mesin dan properti lain yang sudah aus setelah beberapa waktu tertentu untuk memelihara atau meningkatkan efisiensi. Namun perkiraan depresiasi mungkin mudah disalah gunakan untuk memperoleh proporsi yang tidak wajar. Juru runding serikat buruh harus mengajukan pertanyaan tentang mengapa biaya penggantian diakumulasikan terlalu cepat dari biasanya yang diperbolehkan untuk aset-aset terkait. Ini merupakan taktik yang biasa digunakan majikan waktu

negosiasi perundingan bersama akan dilakukan, guna memperkuat argumentasi mereka tentang ketidak mampuan mereka untuk membayar.

(3) Upah dan gaji, biaya langsung tenaga kerja adalah item-item yang seharusnya menjadi

kepentingan khusus dari serikat buruh. Item ini mencakup prosentase biaya pengoperasian yang mereka sajikan dan dapat dianggap merupakan pengembalian langsung kepada para pekerja yang seharusnya menjadi sumber nilai yang produktif di

industri ini. Prosentase ini akan bervariasi tergantung pada apakah perusahaan atau industri tertentu adalah intensif modal (upah merupakan prosentase kecil dari biaya keseluruhan) atau intensif tenaga kerja (upah yang merupakan bagian utama dari biaya keseluruhan). Apabila perusahaan tersebut merupakan intensif modal, maka kemungkinan besar serikat buruh tersebut akan menghadapi sedikit hambatan tentang kemampuan untuk membayar. Di sisi lain, apabila ia merupakan intensif tenaga kerja

maka akan ada hambatan tentang masalah ini. Namun pertanyaan utama yang perlu dipertimbangkan adalah apakah perusahaan telah memperoleh cukup laba untuk memenuhi permintaan serikat buruh.

(4) Biaya produksi. Biaya ini mengacu pada biaya untuk memproduksi barang atau biaya

untuk membuat dan mengirim barang ke lokasi penjualan (atau pasar).

Pabrik dan peralatan perusahaan memainkan peran besar dalam proses produksi. Idealnya semua biaya adalah terkait dengan beberapa produk fisik atau barang yang dikeluarkan. Biaya bahan mental, tenaga kerja langsung dan beberapa jenis pengeluaran tambahan di pabrik dapat dilacak denga mudah berdasarkan produksi fisik karena hubungan di antara usaha dan pencapaian agak jelas. Masalah akan timbul bila sistem pendekatan

ini juga diterapkan pada rekening pengeluaran seperti penjualan, gaji, pengeluaran untuk iklan dan promosi, pengeluaran administratif serta insentif manajerial (yang bersifat insidentil). Argumentasi sering terjadi sewaktu melacak jenis-jenis rekening ini

Page 33: PERJANJIAN KERJA BERSAMA UNTUK KESEJAHTERAAN BURUH · 2 Rekomendasi ILO No. 91 (Rekomendasi Tentang Perundingan Bersama) lebih lanjut mendefinisikan berunding bersama sebagai berikut:

______________________________________________________________ Buku Seri Pendidikan Serikat Pekerja/Serikat Buruh/Indah Budiarti | 33

yang secara jelas terkait dengan produksi barang. Manajer akuntansi sering menganggap penting untuk mengadopsi asumsi-asumsi yang sewenang-wenang tapi “wajar” untuk rekening-rekening yang terkait dengan produksi ini.

Juru runding serikat buruh mungkin harus menawarkan asumsi yang sedikit berbeda dari alokasi biaya wajar untuk jenis-jenis rekening pengeluaran ini.

(5) Pengeluaran pajak. Untuk badan usaha, ada dua kategori pengeluaran pajak yang

paling relevan yaitu pajak pendapatan perusahaan dan pajak usaha. Pajak usaha adalah pajak yang dibayar oleh perusahaan kepada pemerintah atas pengoperasian perusahaan namun jumlahnya tidak besar bila dibandingkan dengan pajak pendapatan

perusahaan.

Pajak pendapatan perusahaan adalah jumlah yang harus dibayarkan oleh perusahaan berdasarkan undang-undang kepada pemerintah suatu negara dimana perusahaan tersebut beroperasi dan bila laba dihasilkan. Laba ini kemudian dinilai berdasarkan prosentase laba perusahaan yang sudah ditetapkan. Untuk serikat buruh, angka ini

biasanya tidak dapat diperbedatkan karena undang-undang menetapkan jumlah pajak yang tepat dimana perusahaan tersebut dikenakan pajak. Di atas tingkat pendapatan tertentu, undang-undang di sebagian besar negara menetapkan bahwa pajak pendapatan harus dibayar. Pendapatan yang berasal dari investasi selalu dikenakan pajak, dan di sebagian besar negara, prosentasinya adalah sama seperti yang digunakan untuk menilai pajak perusahaan.

(6) Deviden dibayar. Dalam laporan keuangan, pengeluaran pajak tampak bersama dengan

deviden bruto yang dibayarkan kepada para pemegang saham perusahaan. Oleh karena itu, bagian laporan ini membutuhkan penelitian yang cermat oleh juru runding.

Deviden sepuluh poin biasanya diterima sebagai jumlah pengembalian yang adil di sebagian besar negara. Namun deviden di atas 10% akan menimbulkan beberapa kritik

dan sistem pendekatan perundingan yang lebih terus menerus dari panel negosiasi serikat buruh. Apabila upah telah dinaikkan atau manfaat yang lebih baik diberikan, maka bagaimana kalau dibandingkan dengan deviden yang dibayarkan kepada para pemegang saham? Deviden tunai dalam pengertian kata yang seksama, merupakan pendapatan yang

didistribusikan kepada para pemegang saham berdasarkan jumlah saham yang mereka miliki di perusahaan tersebut. Namun perusahaan mendistribusikan saham-saham tambahan dari stok mereka sendiri, dan ini yang disebut “deviden saham” dimana tidak ada bidang sumber daya yang sebenarnya didistribusikan. Di samping itu, perusahaan kadang-kadang juga dapat memilih untuk membayar deviden dalam bentk barang atau properti lain seperti surat-surat berharga atau sekuritas.

Sumber: Perundingan Bersama serta Keterampilan Negosiasi, ILO (2003):

http://tinyurl.com/gpsm6oc

Page 34: PERJANJIAN KERJA BERSAMA UNTUK KESEJAHTERAAN BURUH · 2 Rekomendasi ILO No. 91 (Rekomendasi Tentang Perundingan Bersama) lebih lanjut mendefinisikan berunding bersama sebagai berikut:

______________________________________________________________ Buku Seri Pendidikan Serikat Pekerja/Serikat Buruh/Indah Budiarti | 34

Upah

Upah dan faktor-faktor terkait

Pengupahan pada tingkat perusahaan, industri dan nasional Salah satu topik yang paling sering diperdebatkan dalam perundingan bersama adalah mengenai pengupahan. Secara sederhana, upah adalah pembayaran atas layanan yang diberikan. Namun, upah dapat bervariasi dalam cakupan dan tingkatannya. Upah dapat mencakup baik pekerja formal atau industrial serta sektor informal atau pertanian; bidang ini

dapat pula dilihat dari tingkat perusahaan, industri atau nasional. Sejumlah kriteria dalam menentukan upah telah diikuti. Diantaranya adalah ukuran-ukuran persamaan, kebutuhan dan sumbangan masing-masing. Jumlah upah yang diberikan kepada pekerja tidak saja telah ditentukan melalui berunding bersama tetapi juga melalui proses arbitrasi, dewan industri, penentuan upah minimum nasional, atau dalam beberapa kasus

penentuan upah minimum regional. Upah itu tidak bisa diisolasikan dari faktor terkait lainnya. Hal ini mungkin berupa tingkat produktivitas dan praktek evaluasi kerja ditingkat perusahaan; serta kebijakan pendapatan industrial dan nasional dari perspektif makro-ekonomi. Situasi pada skala internasional, demikian pula, berkontribusi atas penentuan tingkat pengupahan di suatu negara.

Harus diingat bahwa upah tidak hanya ditentukan melalui berunding bersama, tetapi juga melalui perundang-undangan pemerintah. Pengkajian yang sama terhadap masing-masing bidang spesifik akan diberikan.

Apa itu yang namanya upah?

Konvensi No. 95 dari Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) menganggap upah sebagai: “pembayaran, bagaimanapun disebutnya atau dikalkulasikannya, yang dapat diekspresikan dalam bentuk uang dan ditentukan oleh kesepakatan bersama atau oleh undang-undang atau peraturan nasional yang harus dibayarkan oleh karena adanya kontrak tertulis atau pemekerjaan oleh seorang pengusaha, kepada seorang pekerja bagi kerja yang dilakukan atau akan dilakukan atau untuk layanan yang diberikan.”

Konvensi ILO No. 100, disisi lainnya, menganggap pembayaran atas jasa itu mencakup: “Upah atau gaji biasa, mendasar atau minimum serta balas jasa tambahan apapun yang dibayarkan secara langsung atau tak langsung, apakah dalam bentuk tunai atau lainnya, oleh pengusaha kepada pekerja dan yang diadakan atas dasar pemberian kesempatan kerja kepada para pekerja.”

Menurut Pasal 1 ayat 30 UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Upah adalah hak

pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari

pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut

suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan

Page 35: PERJANJIAN KERJA BERSAMA UNTUK KESEJAHTERAAN BURUH · 2 Rekomendasi ILO No. 91 (Rekomendasi Tentang Perundingan Bersama) lebih lanjut mendefinisikan berunding bersama sebagai berikut:

______________________________________________________________ Buku Seri Pendidikan Serikat Pekerja/Serikat Buruh/Indah Budiarti | 35

bagi pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan

dilakukan.

Namun, dalam menetapkan besarnya upah, pengusaha dilarang membayar lebih rendah dari

ketentuan upah minimum yang telah ditetapkan pemerintah setempat (Pasal 90 ayat 1 UU

No. 13/ 2003). Apabila pengusaha memperjanjikan pembayaran upah yang lebih rendah dari

upah minimum, maka kesepakatan tersebut batal demi hukum (Pasal 91 ayat 2 UU No.

13/2003)

Setiap pekerja/buruh berhak memperoleh penghasilan yang memenuhi penghidupan yang

layak bagi kemanusiaan (Pasal 88 ayat 1 No. 13/2003). Kebijakan pemerintah mengenai

pengupahan yang melindungi pekerja/buruh meliputi:

• upah minimum

• upah kerja lembur

• upah tidak masuk kerja karena berhalangan

• upah tidak masuk kerja karena melakukan kegiatan lain di luar pekerjaannya;

• upah karena menjalankan hak waktu istirahat kerjanya;

• bentuk dan cara pembayaran upah

• denda dan potongan upah;

• hal-hal yang dapat diperhitungkan dengan upah;

• struktur dan skala pengupahan yang proporsional;

• upah untuk pembayaran pesangon; dan

• upah untuk perhitungan pajak penghasilan.

Komponen upah sendiri terdiri dari upah pokok dan tunjangan tetap, maka besarnya upah

pokok sedikit-dikitnya 75% dari jumlah upah pokok dan tunjangan tetap (Pasal 94 UU No

13/2003)

Maka dari itu upah adalah segala macam pembayaran yang diadakan karena kontrak kerja tak tergantung dari macam kesempatan kerja dan denominasinya. Hal itu menunjukkan penghasilan yang diterima oleh pekerja sebagai imbalan atas kerjanya. Upah selanjutnya dapat

diberikan baik secara tunai atau bentuk lainnya, atau baik tunai dan bentuk lainnya. Meskipun upah dapat didefiniskan sebagai pembayaran penghasilan, namun sektor-sektor yang terlibat, para pengusaha, pekerja, dan pemerintah mempunyai pandangan yang agak berbeda mengenai hal ini. Bagi para pengusaha, upah adalah biaya untuk penggunaan jasa pekerjaan. Mereka merupakan

komponen dari pembiayaan, atau satu bagian dari biaya produksi. Sebagai bagian dari biaya pekerjaan, upah dapat mempengaruhi posisi saing manajemen melalui peningkatan dalam biaya produksi, efisiensi dari para pekerja dan segi keuntungan dari operasi perusahaan. Bagi para pekerja, upah merupakan suatu sumber utama dari penghasilan. Upah mungkin satu-satunya sumber penghidupan yang berdampak pada standar hidup para pekerja, statusnya di masyarakat dan jaminan ekonomi dimasa depan.

Pemerintah juga berkepentingan dengan tingkat dan bergeraknya pengupahan. Mereka memikirkan dampak yang mungkin terjadi pada kehidupan sosio-ekonomi dari komunitas

Page 36: PERJANJIAN KERJA BERSAMA UNTUK KESEJAHTERAAN BURUH · 2 Rekomendasi ILO No. 91 (Rekomendasi Tentang Perundingan Bersama) lebih lanjut mendefinisikan berunding bersama sebagai berikut:

______________________________________________________________ Buku Seri Pendidikan Serikat Pekerja/Serikat Buruh/Indah Budiarti | 36

secara khususnya dan pada negara secara umumnya. Upah merupakan sebagian dari daya beli bangsa yang secara kuat menentukan arah dari ekonomi nasional.

Upah dan Penghasilan Bagi sebagian pekerja, upah merupakan keseluruhan dari pendapatannya. Untuk pekerja yang lebih makmur, upah hanyalah satu bagian saja dari penghasilan total yang didapatkan. Selain gaji dasar yang diterima, penghasilan juga ditambah tunjangan, bonus, pembayaran premium,

cuti dengan upah dan tunjangan sampingan lainnya yang dapat berbentuk tunai atau cara lainnya.

Komponen-komponen dari penghasilan

1. Upah langsung dan penggajian

1) Pembayaran bagi kerja pada waktu normal 2) Pembayaran premium untuk overtime dan kerja dihari libur

3) Pembayaran premium untuk kerja shift, kerja malam dsb. dimana hal-hal teresbut

tidak dianggap sebagai overtime 4) Pembayaran insentif (bonus produksi dsb.) 5) Pembayaran bonus normal lainnya (seperti bulan ke-13 dibeberapa negara) 6) Tunjangan keluarga yang dibayarkan langsung oleh pengusaha

7) Tunjangan mahalnya biaya hidup 8) Tunjangan sewa rumah yang dibayar langsung oleh pengusaha

2. Penggajian untuk waktu tak bekerja (dalam bentuk tunai)

1) Libur tahunan dan cuti dengan gaji lainnya, termasuk cuti atas pengabdian yang

lama 2) Hari libur umum dan liburan yang diakui lainnya 3) Waktu libur lainnya yang digaji

3. Bonus dan penghasilan tambahan lainnya (dalam bentuk tunai)

1) Bonus akhir tahun, musiman dan bonus sekali waktu lainnya

2) Bonus pembagian keuntungan 3) Pembayaran tambahan sewaktu liburan, diatas upah liburan normal, serta bonus-

bonus dan tunjangan lainnya

4. Pembayaran dalam bentuk natura (bukan tunai)

1) Pembayaran natura dalam bentuk makanan dan minuman

2) Pembayaran natura untuk bahan bakar 3) Nilai rental yang dimasukkan bagi perumahan gratis atau tersubsidi 4) Pembayaran bukan tunai lainnya (sepatu, pakaian dsb)

Dengan bervariasinya proporsi dari komponen-komponen penghasilan total, sektor-sektor tertentu menyarankan modifikasi dalam komposisi pengupahan. Beberapa sektor

menginginkan integrasi dari segala tunjangan sebagai bagian dari gaji dasar. Hal ini mungkin cukup menguntungkan untuk beberapa pekerja oleh karena beberapa insentif dan privilese tertentu mengacu pada tingkat gaji pokok. Disisi lainnya, beberapa isu mungkin akan timbul. Pengaturan semacam itu mungkin berarti bahwa pajak tambahan harus dibayar.

Page 37: PERJANJIAN KERJA BERSAMA UNTUK KESEJAHTERAAN BURUH · 2 Rekomendasi ILO No. 91 (Rekomendasi Tentang Perundingan Bersama) lebih lanjut mendefinisikan berunding bersama sebagai berikut:

______________________________________________________________ Buku Seri Pendidikan Serikat Pekerja/Serikat Buruh/Indah Budiarti | 37

Kriteria pengupahan Tingkat umum dari pengupahan berarti penghasilan rata-rata dari para pekerja didalam suatu

perusahaan dibandingkan dengan upah dan penghasilan yang diterima ditempat kerja lainnya atau biaya hidup yang berlaku. Struktur pengupahan berarti posisi pengupahan relatif dari para pekerja yang berbeda didalam perusahaan tersebut. Sistem pengupahan mencakup metoda-metoda menghadiahi sumbangan dari pekerja tertentu atau kelompok pekerja dan menentukan berbagai unsur-unsur yang biasanya merupakan komponen dari penghasilan total. Konvensi ILO No. 131 mematok beberapa kriteria untuk menentukan tingkat upah minimal.

Antara lainnya, yang berikut ini harus ikut dipertimbangkan --

“kebutuhan dari para pekerja dan keluarganya, tingkat umum pengupahan dinegara tersebut; biaya hidup dan perubahan yang terjadi; tunjangan jaminan sosial; taraf hidup relatif dari kelompok sosial lainnya; faktor-faktor ekonomi termasuk kebutuhan perkembangan ekonomi, tingkat produktivitas; dan daya tarik pencapaian dan terpeliharanya suatu tingkat kesempatan

kerja yang tinggi.”

Kriteria yang paling sering digunakan dalam menentukan tingkat upah dapat disimpulkan sebagai:

1) Ukuran-ukuran kesetaraan – upah yang mirip tingkatnya

Prinsip yang terkandung bagi kriteria mengenai kesetaraan adalah prinsip persamaan gaji bagi kerja yang setara. Didalam perusahaan, para pekerja adalah anggauta dari kelompok pekerjaan yang berbeda dan memiliki keterampilan dan kualifikasi yang berbeda pula. Pekerja yang melakukan jenis pekerjaan yang sama dan berketerampilan yang sama sewajarnya akan menuntut gaji yang sama pula.

Hal yang menyangkut perusahaan luar akan berarti pengkajian dari penghasilan yang berlaku, struktur penggajian, sistem kompensasi pada perusahaan dan industri yang bermiripan. Mirip berarti bahwa mereka relatif mempunyai jumlah angkatan kerja yang sama, modal, produksi, penjualan dsb. yang mirip pula.

Telah menjadi kebiasaan umum bagi para perusahaan untuk memiliki suatu struktur pengupahan yang sesama mungkin dengan upah rata-rata didalam industrunya. Upah harus berada pada tingkat yang kompetitif didalam industri dimana perusahaan itu terletak. Praktek demikian menarik dan dapat mempertahankan pekerja-pekerja yang lebih baik, sambil menjamin bahwa produk akan dijual dengan harga kompetitif. Menerapkan prinsip upah yang bermiripan kelihatannya lebih sulit diperlakukan antar-industri

daripada hanya sekedar dalam sesama jenis tempat kerja atau perusahaan. Betapapun juga kesulitan yang dialami, upah yang umum berlaku akan selalu menjadi kriteria yang relevan. Para pengusaha akan selalu menganggap standar tersebut itu penting, karena jika terpaksa menegosiasikan upah lebih tinggi daripada para pesaingnya, maka perusahaan akan mengalami kerugian dalam persaingan oleh karena meningkatnya biaya produksi. Si pekerja akan selalu merasa tidak puas jika ia tidak diupah setingkat dengan para pekerja lainnya, pekerja anggauta serikat atau dibandingkan pekerja di industri lainnya dengan jenis pekerjaan yang mirip.

2) Ukuran kebutuhan -- biaya hidup, upah hidup yang layak, daya beli

Page 38: PERJANJIAN KERJA BERSAMA UNTUK KESEJAHTERAAN BURUH · 2 Rekomendasi ILO No. 91 (Rekomendasi Tentang Perundingan Bersama) lebih lanjut mendefinisikan berunding bersama sebagai berikut:

______________________________________________________________ Buku Seri Pendidikan Serikat Pekerja/Serikat Buruh/Indah Budiarti | 38

Kriteria yang dikategorikan sebagai ukuran kebutuhan mencakup upah penghidupan yang layak dan indeks biaya hidup. Hal tersebut mencerminkan kebutuhan para pekerja dalam menghadapi kehidupan sehari-hari.

Upah hidup yang layak merupakan anggaran minimal yang dibutuhkan oleh seorang pekerja untuk hidup dengan standar yang layak. Angka tersebut adalah jumlah upah yang mencukupi untuk menghidupi sebuah keluarga dengan jumlah anggauta yang rata-rata banyaknya. Meskipun konsep mengenai upah yang layak kelihatannya cukup rancu, beberapa perkiraan telah disusun dibanyak negara mengenai komposisinya. Beberapa dari perkiraan tersebut telah dikalkulasikan oleh departemen-departemen dalam pemerintahan atau dewan pengupahan,

sedangkan yang lainnya merupakan hasil dari studi-studi yang dilakukan oleh sektor swasta. Perkiraan biaya makanan mencakup penentuan adanya gizi yang spesifik dan kelompok makanan yang secara khusus dibutuhkan bagi diet yang sehat serta jumlahnya yang diperlukan setiap harinya. Perkiraan yang dihasilkan dari biaya rata-rata kebutuhan gizi per hari kemudian ditentukan bagi keluarga acuan yang berbeda besarnya. Secara bersamaan, estimasi dari jumlah penghasilan yang dibutuhkan untuk pembelian kebutuhan-kebutuhan lainnya dalam hidup disamping kebutuhan pangan dikalkulasikan pula. Pola-pola pengeluaran yang aktual dari beberapa rumah tangga untuk berbagai barang dan jasa juga dapat dipergunakan dalam proses ini. Dimana upah penghidupan yang layak berada pada tingkat bertahan hidup minimal saja, maka biaya hidup merupakan standar aktual yang ditentukan oleh pengukuran secara statistik.

Perubahan-perubahan dalam biaya hidup memberikan dasar bagi penyesuaian beberapa upah tertentu. Penyesuaian pengupahan cukup penting untuk masa itu. Telah menjadi harapan umum bahwa upah itu akan berubah menurut biaya hidup pada periode yang bersamaan. Maka debat-debat berfokus pada pengukuran tepat dari perubahan biaya-biaya; dan sampai taraf mana hal tersebut dapat atau harus dikompensasikan.

Perubahan-perubahan dalam biaya hidup biasanya diukur melalui pergerakan dalam indeks

harga konsumen (CPI). Secara umum, angka indeks tersebut adalah suatu ukuran statistik yang

mengindikasikan segala perubahan relatif pada selang waktu tertentu atas harga, kuantitas atau nilai dari barang-barang yang diproduksi, dipasarkan atau dijumlahkan. Indeks harga konsumen, secara khusus, mengukur perubahan rata-rata dalam harga eceran dari suatu “keranjang” barang dan jasa yang tetap, yang dinamakan “keranjang pasar” yang dibeli oleh sebuah rumah tangga secara rata-rata. Harga eceran dari barang dan jasa yang dipakai dalam penyusunan CPI biasanya dikumpulkan dari pasar-pasar utama dan pusat perdagangan didaerah-daerah metropolitan diluar ibukota – yang merupakan daerah-daerah kantong dari suatu negara. Barang kebutuhan yang dimasukkan dalam keranjang pasar tersebut dapat dikategorikan dalam berbagai kelompok – makanan, perumahan, pakaian, bahan bakar, lampu, air dan lain-lainnya.

Masing-masing bisa memiliki indeks tersendiri dan indeks kesemuanya yaitu yang menggabungkan berbagai indeks kelompok tersebut. Daya beli suatu mata uang tertentu mencerminkan jumlah aktual dari barang dan jasa yang dapat terbeli oleh mata uang tersebut. Upah riil, sebaliknya, mengindikasikan keranjang aktual dari barang dan jasa yang dapat terbeli oleh upah tunai atau gaji dari para pekerja. Dengan kata lain, jika dibandingkan dengan CPI, perubahan dalam harga-harga barang dan jasa dapat

terlihat.

Page 39: PERJANJIAN KERJA BERSAMA UNTUK KESEJAHTERAAN BURUH · 2 Rekomendasi ILO No. 91 (Rekomendasi Tentang Perundingan Bersama) lebih lanjut mendefinisikan berunding bersama sebagai berikut:

______________________________________________________________ Buku Seri Pendidikan Serikat Pekerja/Serikat Buruh/Indah Budiarti | 39

Didalam beberapa kasus, penyesuaian harga dilakukan melalui perubahan dalam taraf pengupahan dasar. Bagi yang lainnya, tunjangan biaya hidup sudah tercakup dalam paket kompensasi. Klausul eskalasi dalam kesepakatan perundingan bersama (CBA) dapat pula dispesifikasikan. Dalam hubungan ini proses tersebut melibatkan penyesuaian upah secara

sistematis melalui peraturan yang telah ditentukan sebelumnya yang langsung mengkaitkan upah uang dengan indeks harga konsumen. Misalnya, serikat pekerja dan kelompok manajemen dapat menyepakati bahwa jika CPI meningkat 10%, maka akan berlaku suatu peningkatan upah 10% secara sejajar. Atau mungkin sejumlah uang tertentu akan diberikan, atau bisa saja kombinasi dari peningkatan secara persentase dan jumlah tertentu. Penyesuaian dapat berupa persentase yang sama atau hanya kompensasi sebagian bagi kenaikan harga. Pertimbangan mengenai kalkulasi yang ditambahkan adalah cakupan dan kurun waktu penyesuaian upah.

Apapun penyesuaian yang dilakukan, argumentasi mengenai hubungan antara harga-harga dan upah akan tetap berlangsung.

3) Ukuran-ukuran sumbangan – kemampuan membayar, produktivitas

Kriteria ketiga untuk menyelesaikan masalah mengenai upah mencakup penelaahan berapa banyak si pengusaha dapat membagi hasil—kemampuan untuk membayar; dan berapa banyak para pekerja dapat menyumbang, yaitu produktivitas kerja. Kemampuan membayar dapat dianggap sebagai ukuran dari derajat kemakmuran perusahaan. Tuntutan atas kenaikan upah didasarkan atas keuntungan atau surplus yang dialami oleh perusahaan. Surplus itu mencerminkan penghasilan dari perusahaan setelah dikurangi biaya produksi, termasuk upah-upah.

Perkiraan dari kemampuan perusahaan untuk membayar dapat menyangkut suatu kajian tentang laporan keuangan perusahaan yang telah dipublikasikan. Dalam negosiasi pengupahan, bagian yang paling informatif dari laporan perusahaan adalah neraca pembayaran dan laporan keuntungan dan kerugian. Neraca pembayaran mengungkapkan aset-aset—berupa properti, rekening bank dan uang tunai, piutang; dan hutang-hutang dari perusahaan pada akhir dari tahun fiscal yang dimaksud. Rekening lainnya memperlihatkan penghasilan serta pengeluaran,

laba yang diraih dan kerugian yang diderita per tahunnya. Neraca perusahaan tersebut harus diteliti selama periode bertahun-tahun. Proses ini menemukan kecenderungan tertentu dalam pengoperasian perusahaan.

Demikian pula, analisa dari kemampuan membayar tidak terbatas pada tingkat perusahaan saja tetapi juga dapat dikembangkan terhadap industri dan bahkan kepada ekonomi nasional. Bagi

perusahaan yang beroperasi di pasar luar negeri, kemampuan membayar akan juga mencakup proses-proses pertukaran valuta asing. Kriteria produktivitas bermula pada ide bahwa seorang pekerja yang produktif harus diberi

imbalan yang lebih daripada seseorang yang tidak begitu rajin. Juga adalah merupakan fakta bahwa produktivitas yang kian meningkat juga mengarah pada kemampuan membayar yang meningkat pula dari suatu perusahaan.

Produktivitas ketenagakerjaan secara sederhana menunjuk pada keluaran suatu perusahaan yang

diukur dalam unit fisik per jam per satu orang bekerja. Hal ini adalah suatu ukuran hubungan antara volume barang-barang yang diproduksi dengan salah satu faktor masukan dari produksi—waktu kerja. Namun, adalah sangat sulit untuk menandakan satu faktor khusus untuk meningkatkan

produktivitas dan jumlah kontribusi kerja yang tepat untuk mencapainya. Produktivitas yang meningkat dapat disebabkan oleh unsur-unsur yang lain daripada peningkatan efisiensi kerja.

Page 40: PERJANJIAN KERJA BERSAMA UNTUK KESEJAHTERAAN BURUH · 2 Rekomendasi ILO No. 91 (Rekomendasi Tentang Perundingan Bersama) lebih lanjut mendefinisikan berunding bersama sebagai berikut:

______________________________________________________________ Buku Seri Pendidikan Serikat Pekerja/Serikat Buruh/Indah Budiarti | 40

Hal ini mungkin dapat berupa penggunaan bahan bakar yang lebih efisien, penggunaan bahan yang lebih ekonomis, peningkatan teknis dalam permesinan, organisasi dan proses. Bagi sebagian kalangan, indeksasi produktivitas terhadap upah telah dilakukan. Hal ini

menyangkut suatu kajian yang lebih mendalam dari perubahan produktivitas dengan menentukan penyesuaian upah secara parallel. Orang lainnya belum secara langsung menghubungkan produktivitas dengan penambahan upah, namun telah menanggapi perubahan tersebut melalui bonus dan insentif.

Kriteria upah hidup yang layak dan daya beli biasanya digunakan sebagai acuan oleh

kelompok para pekerja. Standar-standar lainnya dipakai oleh kedua belah pihak; pengusaha

dan pekerja sebagai dasar bagi penentuan upah.

Tuntutan upah Tuntutan upah dapat berdasarkan criteria yang telah diidentifikasi, perbandingan, standar hidup

yang layak, biaya hidup, kemampuan perusahaan untuk membayar dan produktivitas tenaga kerja. Walaupun tuntutan kenaikan upah para pekerja mungkin didasari terutama atas kebutuhannya akan makanan, pakaian, perumahan, kesehatan, dan pendidikan; kemauan dari para pengusaha untuk meningkatkan tingkat pengupahan terutama tergantung dari daya saing dan profitibilitas dari perusahaannya.

Sumber: Perundingan Bersama serta Keterampilan Negosiasi, ILO (2003): http://tinyurl.com/gpsm6oc

Negosiasi sebagai sarana untuk menguatkan serikat

pekerja/serikat buruh dan kesejahteraan pekerja/buruh

Perjanjian kerja bersama adalah hak yang mendasar yang telah disyahkan oleh anggota-anggota ILO dimana mereka mempunyai kewajiban untuk menghormati, mempromosikan dan mewujudkan

dengan itikad yang baik. Perjanjian kerja bersama adalah hak pengusaha atau organisasi pengusaha disatu pihak dan dipihak lain serikat pekerja atau

organisasi yang mewakili pekerja. HAK INI

DITETAPKAN UNTUK MENCAPAI “

kondisi-kondisi pekerja yang manusiawi dan

penghargaan akan martabat manusia (humane conditions of labour and respect for human dignity)“,

seperti yang tercantum dalam Konstitusi ILO. Akibat wajar dari hak untuk mengadakan perjanjian kerja bersama adalah hak untuk mogok. Konsep ini sering disalah mengertikan adalah bukan sebagai senjata pekerja untuk menghancurkan tetapi lebih dari memainkan peranan netral pada level lapangan permainan yang berarti bahwa hal ini menjadi pilihan usaha yang terakhir, tetapi keuntungan memiliki hak

adalah menunjukan penerimaan dan kekuatan dalam saling menghormati dan mempercayai.

Page 41: PERJANJIAN KERJA BERSAMA UNTUK KESEJAHTERAAN BURUH · 2 Rekomendasi ILO No. 91 (Rekomendasi Tentang Perundingan Bersama) lebih lanjut mendefinisikan berunding bersama sebagai berikut:

______________________________________________________________ Buku Seri Pendidikan Serikat Pekerja/Serikat Buruh/Indah Budiarti | 41

Menjadi anggota serikat pekerja/serikat buruh adalah kekuatan pekerja/buruh untuk menghilangkan permasalahan yang dihadapi seperti gaji yang rendah, buruknya kondisi pelayanan kesehatan dan perlindungan kerja, PHK sepihak dan sebagainya. Karena sebagai individu mereka tidak akan mampu melawan kombinasi yang hebat antara pemodal dan

manajemen. Melalui serikat pekerja/serikat buruh mereka terlindungi kepentingannya, dapat menyuarakan aspirasinya kepada pengusaha, peningkatan kondisi-kondisi kerja melalui perjanjian kerja bersama. Perjanjian kerja bersama memberikan dua sisi manfaat yang berbeda bagi serikat pekerja/pekerja

dan pengusaha. Bagi serikat pekerja/serikat buruh, perjanjian kerja bersama memberikan: (1) nilai kekuatan dengan banyak anggota yang belum terlibat akan menjadi anggota serikat pekerja; (2)

anggota yang aktif akan mengajak atau mempengaruhi anggota yang belum aktif untuk lebih aktif menjadi anggota; (3) meningkatkan kepercayaan anggota; (4) anggota lebih terorganisir; (5) serta serikat pekerja menjadi suatu hal yang baik bagi pekerja/buruh.

Perjanjian kerja bersama ini secara tidak langsung menimbulkan dampak yang menguntungkan meningkatkan daya saing perusahaan dan sektor bisnis pada umumnya, lebih jauh lagi

menimbulkan dampak positif pada hubungan antara pekerja/buruh dan serikat pekerja/serikat buruh ditingkat perusahaan karena perundingan yang komplek tentang pengupahan dan sebagainya telah ditentukan. Perjanjian kerja bersama ini akan menekankan serikat pekerja/serikat buruh untuk lebih hati-hati dalam penggunaan hak mogoknya sebagai upaya yang paling akhir dan lebih mengedepankan proses dialog atau negosiasi dalam menyampaikan tuntutannya.

Seperti telah dikatakan diatas negosiasi adalah dasar bagi setiap aspek sehari-hari kehidupan, bila serikat pekerja/serikat buruh dan pengusaha menggunakan cara negosiasi dalam mencari suatu kesepakatan bersama akan terciptalah hubungan industrial yang damai. Melaksanakan proses negosiasi adalah mudah bila kita telah mempelajari dan mempraktekkannya dan akan menjadi suatu kesenangan dan pola bagi kita dalam: (1) pencapaian suatu kesepakatan; (2) penyelesaian konflik yang saling menguntungkan kedua belah pihak (conflik resolution for mutual gain); (3) menjaga hubungan industrial yang harmonis dalam waktu lama.

Kerangka isi Perjanjian Kerja Bersama antara lain : 1. Mukadimah

2. Umum

a. Istilah – istilah b. Pihak – pihak yang mengadakan kesepakatan c. Luasnya kesepakatan d. Kewajiban pihak – pihak yang mengadakan kesepakatan

3. Pengakuan, Jaminan dan Fasilitas bagi Serikat Pekerja/Buruh

a. Pengakuan hak – hak pengusaha dan Serikat Pekerja/Buruh b. Jaminan bagi Serikat Pekerja/Buruh c. Fasilitas bagi Serikat Pekerja/Buruh d. Lembaga kerja sama bipartit e. Pendidikan dan penyuluhan hubungan industrial

4. Hubungan Kerja

a. Penerimaan pekerja baru

Page 42: PERJANJIAN KERJA BERSAMA UNTUK KESEJAHTERAAN BURUH · 2 Rekomendasi ILO No. 91 (Rekomendasi Tentang Perundingan Bersama) lebih lanjut mendefinisikan berunding bersama sebagai berikut:

______________________________________________________________ Buku Seri Pendidikan Serikat Pekerja/Serikat Buruh/Indah Budiarti | 42

b. Masa percobaan c. Surat keputusan pengangkatan d. Golongan dan jabatan pekerja e. Kesempatan berkarir

f. Pendidikan dan pelatihan kerja g. Mutasi dan prosedurnya h. Penilaian prestasi kerja i. Promosi j. Tenaga kerja asing

5. Waktu kerja, istilah kerja dan lembur

a. Hari kerja b. Jam kerja, istirahat dan shift kerja c. Lembur d. Perhitungan upah lembur

6. Pembebasan dari kewajiban bekerja

a. Istirahat mingguan b. Hari libur resmi c. Cuti tahunan d. Cuti besar e. Cuti haid f. Cuti hamil g. Cuti sakit

h. Ijin meninggalkan pekerjaan dengan upah i. Ijin meninggalkan pekerjaan tanpa upah

7. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)

a. Prinsip – prinsip K3 b. Hygienis perusahaan dan kesehatan c. Pakaian kerja dan sepatu kerja

d. Peralatan kerja e. Alat pelindung diri f. Panitia pembina keselamatan kesehatan kerja

8. Pengupahan

a. Pengertian upah

b. Prinsip dasar dan sasaran c. Dasar penetapan upah d. Komponen upah e. Waktu pemberian upah f. Administrasi upah g. Tunjangan jabatan h. Tunjangan keluarga

i. Tunjangan keahlian j. Tunjangan keahlian k. Tunjangan perumahan l. Tunjangan tempat kerja yang membahayakan keselamatan m. Uang makan n. Uang transport o. Premi hadir

p. Premi shift q. Premi produksi/bonus r. Premi perjalanan dinas

Page 43: PERJANJIAN KERJA BERSAMA UNTUK KESEJAHTERAAN BURUH · 2 Rekomendasi ILO No. 91 (Rekomendasi Tentang Perundingan Bersama) lebih lanjut mendefinisikan berunding bersama sebagai berikut:

______________________________________________________________ Buku Seri Pendidikan Serikat Pekerja/Serikat Buruh/Indah Budiarti | 43

s. Tunjangan hari raya t. Jasa produksi/bonus u. Tunjangan masa kerja v. Upah minimum

w. Skala upah x. Penyesuaian upah y. Kenaikan upah atas dasar premi z. Kenaikan upah karena promosi aa. Pajak penghasilan

9. Pengobatan dan perawatan

a. Poliklinik perusahaan b. Pengobatan diluar poliklinik c. Perawatan dirumah sakit d. Biaya bersalin e. Pembelian kaca mata f. Pengobatan pada dokter spesialis g. Keluarga berencana h. Konsultasi psikologis & tes bakat anak

10. Jaminan sosial

a. Jaminan kecelakaan kerja b. Jaminan kematian c. Jaminan hari tua

d. Dana pension

11. Kesejahteraan a. Fasilitas dan bantuan pekerja dan keluarganya: pendidikan anak pekerja, bantuan

dukacita, pinjaman b. Rekreasi dan fasilitas olah raga c. Koperasi

d. Fasilitas ibadah 12. Pendidikan dan training

a. Fasilitas dan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan b. Fasilitas untuk mengikuti training dan re-straining c. Kursus dan seminar pemberdayaan diri

13. Tata tertib kerja

a. Kewajiban dasar pekerja b. Larangan – larangan c. Pelanggaran yang dapat mengakibatkan pemutusan hubungan kerja (PHK) d. Sanksi atas pelanggaran tata tertib kerja

14. Pemutusan hubungan kerja a. Hal-hal yang mengakibatkan PHK b. Hak dan kewajiban c. Kompensasi dan pesangon

15. Penyelesaian keluh kesah pekerja a. Tata cara penyelesaian keluh kesah

b. Penentuan jangka waktu tanggapan keluhan c. Penyelesaian perselisihan secara bi-partit dan mekanisme menurut UU PPHI

Page 44: PERJANJIAN KERJA BERSAMA UNTUK KESEJAHTERAAN BURUH · 2 Rekomendasi ILO No. 91 (Rekomendasi Tentang Perundingan Bersama) lebih lanjut mendefinisikan berunding bersama sebagai berikut:

______________________________________________________________ Buku Seri Pendidikan Serikat Pekerja/Serikat Buruh/Indah Budiarti | 44

16. Mogok kerja dan lock-out a. Hak mogok – dasar dan alasan mogok b. Mekanisme dan prosedur mogok c. Hak lock-ou

17. Pelaksanaan dan peraturan peralihan

a. Masa berlakunya perjanjian kerja bersama b. Peraturan peralihan

18. Penutup dan Tanda tangan para pihak a. Nama, jabatan/kedudukan yang menandatangi perjanjian kerja bersama

b. Pihak yang berwenang menandatangani perjanjian kerja bersama selaku pihak c. Keterangan tempat dan dimana perjanjian kerja bersama ditandatangani d. Penafsiran perjanjian kerja bersama – bila ada salah penafsiran akan diselesaikan

secara musyawarah atau melalui mekanisme penyelesaian perselisihan untuk mencapai kesepakatan

Catatan: Isi dari perjanjian kerja bersama yang dimaksud diatas adalah “kerangka” untuk menuntun pada pembuatan isi. Isi PKB bisa lebih variatif dari apa yang disampaikan diatas, misal perekruitan pekerja baru dengan melarang adanya pekerja outsourcing dimana perusahan hanya mengenal pekerja tetap saja. Salah satu contoh lagi yang bisa dimasukan dalam isi PKB adalah tentang Keamanan Pekerjaan, menghindari kondisi pekerja yang ditidak diharapkan bilamana perusahaan merger, bangkrut, diambilalih, dijual atau di privatisasi (di perusahaan Badan Usaha Milik Negara)

Page 45: PERJANJIAN KERJA BERSAMA UNTUK KESEJAHTERAAN BURUH · 2 Rekomendasi ILO No. 91 (Rekomendasi Tentang Perundingan Bersama) lebih lanjut mendefinisikan berunding bersama sebagai berikut:

______________________________________________________________ Buku Seri Pendidikan Serikat Pekerja/Serikat Buruh/Indah Budiarti | 45

Isi materi ini ditulis berdasarkan dari banyak sumber dan dipublikasikan semata untuk kepentingan pendidikan atau pelatihan serikat pekerja/serikat buruh oleh karena itu materi ini dapat dengan

bebas untuk diperbanyak bagi kepentingan yang sama. Tetapi jangan lupa untuk mencantumkan sumber

Indah Budiarti, penulis materi ini, bekerja untuk Public Services International (www.world-psi.org) sejak April 2007 sampai dengan sekarang bekerja untuk kantor PSI Asia Pacific Regional Organisation sebagai

Organising and Communication Coordinator. Sebelumnya dari bulan September 1999 sampai dengan April 2007 beliau sebagai PSI Coordinator Indonesia dan juga PSI Indonesia Project Coordinator (2005-2007). Ia adalah alumni pendidikan Program Master Labour Policies and Globalisation di Global Labour University Jerman. Tulisan secara rutin dapat dibaca dan diunduh melalui: http://unionism.wordpress.com/ Ia dapat

dihubungi melalui korespondensi email dialamat berikut ini: [email protected] atau

[email protected]