Top Banner
Aqsathya Mega Yuniko MBTI D 112400122
22

Perilaku Organisasi Konflik dan negosiasi

Jul 14, 2015

Download

Education

Aqsathya Chan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Perilaku Organisasi Konflik dan negosiasi

Aqsathya Mega YunikoMBTI D

112400122

Page 2: Perilaku Organisasi Konflik dan negosiasi

Konflik

Pengertian

Transisi dalam pemikiran konflik

Konflik fungsional dan disfungsional

Tipe-tipe Konflik

Proses Konflik

Menciptakan Konflik Fungsional

Negosiasi

Page 3: Perilaku Organisasi Konflik dan negosiasi

Konflik adalah sebuah proses yang dimulai ketika satu pihak memiliki persepsi bahwa pihak lain telah mempengaruhi secara neegatif, atau akan mempengaruhi secara negatif, sesuatu yang menjadi kepedulian atau kepentingan pihak bersama.

Main Content

Page 4: Perilaku Organisasi Konflik dan negosiasi

Pandangan Tradisional

Pandangan Interaksionais

Pandangan Hubungan Manusia

Main Content

Page 5: Perilaku Organisasi Konflik dan negosiasi

Pandangan ini meyakini bahwa semua konflik berbahaya dan harus dihindari

Konflik dipandang secara negatif dan digunakan sebagai sinonim istilah-istilah seperti kekerasan, kerusakan, dan irasionalitas

Dianut banyak orang menyangkut perilaku kelompok pada tahun 1930-an dan 1940-an

Back

Page 6: Perilaku Organisasi Konflik dan negosiasi

Pandangan hubungan manusia (Human Relationship) ini berpendapat bahwa konflik adalah kejadian alamiah dalam semua kelompok atau organisasi yang wajar saja terjadidan tidak terhindarkan oleh kelompok manapun

Para pengusungnya berpendapat bahwa konflik tidak bisa dihapuskan dan bahkan ada saat-saat dimana konflik baik dan menguntungkan bagi kinerja kelompok

Mendominasi pada akhir tahun 1940-an hingga 1970-an

Back

Page 7: Perilaku Organisasi Konflik dan negosiasi

Pandangan ini mendorong munculnya konflik dengan dasar pemikiran bahwa kelompok yang harmonis damai, tenang, dan koorporasi biasanya menjadi statis, apatis serta tidak tanggap terhadap perlunya perubahan dan inovasi karena itu pandangan ini adalah memunculkan konflik minimum cukup untuk menjaga kelompok agar tetap bekerja.

Back

Page 8: Perilaku Organisasi Konflik dan negosiasi

FungsionalKonflik yang mendukung tujuan kelompok dan

meningkatkan kinerjanya.

Disfungsional Konflik yang menghambat kinerja kelompok dan

memperlambat kinerjanya.

Main Content

Page 9: Perilaku Organisasi Konflik dan negosiasi

Konflik Tugas (task conflict)Konflik atas muatan dan tujuan pekerjaan

Konflik Hubungan (relationship conflict) Konflik berdasarkan hubungan antarpersonal

Konflik Proses (processs conflict) Konflik tentang bagaimana pekerjaan dilaksanakan

Main Content

Page 10: Perilaku Organisasi Konflik dan negosiasi

Potensi Pertentangan dan ketidakselarasan

Kognisi dan Personalisasi

Maksud

Perilaku

AkibatMain Content

Page 11: Perilaku Organisasi Konflik dan negosiasi

Munculnya kondisi-kondisi yang menciptakan peluang bagi munculnya konflik

Kondisi-kondisi ini tidak harus langsung mengarah pada konflik.

Sebab Konflik dikelompokkan dalam tiga katagori umum adalah

KomunikasiStrukturVariabel-variabel pribadi

Back

Page 12: Perilaku Organisasi Konflik dan negosiasi

Konflik yang dipersepsiKesadaran oleh satu atau lebih pihak akan adanya kondisi-kondisi yang menciptakan peluang munculnya konflik

Konflik yang dirasakanKeterlibatan emosional dalam sebuah konflik

yang menciptakan kecemasan, ketegangan frustasi, atau cara bermusuhan

Back

Page 13: Perilaku Organisasi Konflik dan negosiasi

Maksud adalah keputusan untuk bertindak dengan cara tertentu.

Lima maksud penanganan konflik yang berhasil diidentifikasi :

Bersaing (tegas dan tidak kooperatif)Bekerja sama (tegas dan kooperatif)Menghindar (tidak tegas dan tidak kooperatif)Akomodatif (tidak tegas dan kooperatif)Kompromis (tengah-tengah antara tugas dan

kooperatif

Back

Page 14: Perilaku Organisasi Konflik dan negosiasi

Konflik Terbuka: Perilaku satu pihakReaksi pihak lain

Manajemen Konflik (Conflict Management)Pemanfaatan teknik-teknik resolusi dan dorongan (stimulasi) untuk mencapai tingkat konflik yang diinginkan

Back

Page 15: Perilaku Organisasi Konflik dan negosiasi

Akibat Fungsionalkonflik bersifat konstruktif ketika hal tersebut

memperbaiki kualitas keputusan, merangsang kreatifitas dan inovasi , mendorong minat dan keingintahuan antar anggota. Konflik menantang status Quo dan karena itu mendorong diiciptakan dan dikemukakannya ide-ide baru.

Page 16: Perilaku Organisasi Konflik dan negosiasi

Akibat DisfungsionalKonsekuensi destruktif dari konflik terhadap

kinerja sebuah kelompok atau organisasi salah satunya adalah pertengkaran tidak terkendali yang menimbulkan rasa tidak senang, ikatan yang merenggang, dan akhirnya menuntun kehancuran kelompok. Diantara kosekuensi yang tidak diharapkan tersebut terdapat menurunnya kekompakan kerja kelompok dan yang terparah dapat mengancam kelangsungan hidup kelompok

Back

Page 17: Perilaku Organisasi Konflik dan negosiasi

Meningkatkan toleransiOrganisasi-organisasi yang tidak mendukung dan

mendorong perbedaan kiranya akan terancam kelangsungan hidupnya.

Menciptakan konflik fungsional salah satu caranya adalah dengan memberi penghargaan kepada orang-orang yang berbeda pendapat dan menghukum orang yang senang menghindari konflik

Main Content

Page 18: Perilaku Organisasi Konflik dan negosiasi

Negosiasi

PengertianProses

Issue Strategi

Page 19: Perilaku Organisasi Konflik dan negosiasi

Negosiasi atau perundingan adalah sebuah proses dimana 2 pihak atau lebih melakukan pertukaran barang atau jasa dan berupaya untuk menyepakati nilai tukarnya

Main Menu

Page 20: Perilaku Organisasi Konflik dan negosiasi

Persiapan dan perencanaanPenentuan aturan dasarKlarifikasi dan justifikasiTawar Menawar dan Penyelesaian MasalahPenutupan dan Implementasi

Main Menu

Page 21: Perilaku Organisasi Konflik dan negosiasi

Tawar menawar distributifNegosiasi yang berusaha membagi sumber daya yang jumlahnya tetap, situasi menang kalah

Tawar menawar integratif

Negosiasiasi yang mencari satu atau lebih penyelesaian yang dapat menciptakan solusi win-win atau saling menguntungkan

Kue tetapKeyakinan bahwa hanya ada sejumlah barang atau jasa untuk dibagi diantara para pihak

Main Menu

Page 22: Perilaku Organisasi Konflik dan negosiasi

Peran suasana hati dan sifat kepribadian dalam negosiasi

Perbedaan Gender dalam NegosiasiPerbedaan kultur dalam negosiasiNegosiasi pihak ketiga

MediatorArbitratorKonsiliatorKonsultan

Main Menu