Top Banner
PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN INFORMASI AKADEMIK Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP) oleh : Khusnul Noviati NIM. 1111025100024 PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/ 2016 M
115

PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Apr 04, 2018

Download

Documents

NguyễnNhân
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN INFORMASI AKADEMIK

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

oleh :

Khusnul Noviati

NIM. 1111025100024

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1437 H/ 2016 M

Page 2: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Page 3: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

ii

ABSTRAK

Khusnul Noviati (1111025100024). Perilaku Mahasiswa Tunanetra UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Akademik.

Dibawah bimbingan Ida Farida MLIS. Progam studi Ilmu Perpustakaan Fakultas

Adab dan Humaniora Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta 2015.

Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui kebutuhan informasi, pencarian

informasi serta kendala dan solusi pencarian informasi.penelitian ini menggunakan

metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan

kebutuhan informasi mahasiswa tunanetra adalah informasi yang berkaitan dengan

perkuliahan, teknologi, pengembangan diri, sejarah dan cara menggunakan software

NVDA (Non Visual Desktop Acces) dalam bentuk braille, digital talking book,

elektronik book, dan word . Proses pencarian informasi mahasiswa tunanetra sama

dengan model Elis yang disempurnakan oleh wilson"A stage process version of

ellis’s behavioural framework” yaitu Starting (permulaan pencarian informasi),

Chaining (pencarian dengan menghubungkan suber yang dicari dengan merujuk

rangkaian sitasi), Extracting (mengidentifikasi sumber informasi), Verifying

(pengecekan sumber informasi), dan Ending (pemustaka mengakhiri pencarian

informasi), namun perbedaannya terletak pada penggunaan alat bantu bagi tunanetra

seperti DTB (digital talking book), alat pemutar DTB (digital talking book reader),

komputer bicara dan braille. Dalam melakukan pencarian informasi Mahasiswa

tunanetra menghadapi beberapa kendala seperti tidak adanya fasilitas yang memadai,

kurang lengkapnya bahan pustaka di perpustakaan fakultas, dan kurang percaya diri

karena keterbatasan yang mereka miliki. Dari kendaa yang ada mereka menemukan

beberapa solusi yang dapat mereka gunakan dalam melakukan pencarian informasi

seperti melakukan pencarian informasi di internet dengan menggunakan komputer

bicara, menggunakan software NVDA (Non Visual Desktop Acces), mengajak teman

dan bertanya pada pustakawan jika melakukan pencarian di perpustakaan.

Kata Kunci: kebutuhan informasi, akademik, perilaku pencarian informasi,

mahasiswa tunanetra

Page 4: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

iii

ABSTRACT

Khusnul Noviati (1111025100024). The behaviour of visually impaired student in

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta in Meet the Needs of Academic

Information. Under the guidance of Ida Farida MLIS. Library Science Study

Program Faculty of Adab and Humanities of the Syarif Hidayatullah State

Islamic University in Jakarta, 2015.

The purpose of this study was to determine the information needs, information

retrieval and problem also the solution. this study using descriptive method with

qualitative approach. The results showed the information needs of visually impaired

students is information relating to the lecture, technology, self-development, history

and how to use the software NVDA (Non Visual Dekstop Access) in braille form,

digital talking book, electronic book, word and also pdf file. The search process

blind students are generally the same, and author use Elis and Wisson’s models "A

stage process version of ellis’s behavioural framework” which is Starting (beginning

of information retrieval), Chaining (search by linking source sought by reference to a

series of citations), extracting (identifying resources), Verifying (checking of

resources), and Ending (pemustaka end the search information), but in search of

information blind students need tools like digital talking book, digital lalking book

player, computer speech and braille. The obstacles faced by visually impaired

students is the lack of adequate facilities, incomplete library materials in the faculty

library, lack of confidence and the limitations they had. The solution of these

obstacles is searchin in the internet using a talk computer, use a soft ware NVDA

(Non Visual Dekstop Access), if going to library they ask the librarian and also

invite friends.

Keywords: information needs, academic, information seeking behavior, visually

impaired students

Page 5: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

iv

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Ilahi rabbi yang telah

memberikan kecerdasan, rahmat, dan karunia- Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi. Shalawat dan salam senantiasa disanjungkan kepada Nabi

Muhammad SAW yang telah menerangi dunia ini dengan ilmu pengetahuan

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Perilaku Mahasiswa

Tunanetra Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dalam Memenuhi

Kebutuhan Informasi Akademik”.

Penulisan skripsi ini dapat diselesaikan oleh penulis berkat kerja keras serta

dukungan dan doa dari berbagai pihak yang banyak membantu penulis dalam

melakukan penyusunan skripsi ini. Penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Sukron Kamil, MA, selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Pungki Purnomo, MLIS, selaku ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas

Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Kedua orang tua,

3. Mukmin Suprayogi. M.Si, selaku sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan,

Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4. Ibu Ida Farida, MLIS, Selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, saran, dan masukan pada

penulis

5. Bapak Parhan Hidayat, selaku dosen pembimbing akademik yang telah

memberikan masukan dan saran kepada penulis

6. Akademik pusat UIN syarif hidayatulla yang telah memberikan data kepada

penulis

Page 6: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

v

7. Rafik Akbar. Spd, Firmansyah, dan Juanda selaku mahasiswa tunanetra UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta yang bersedia untuk menjadi informan dalam

penelitian ini

8. Segenap dosen Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat untuk penulis

9. Ahmad Inus Sugiarto, Widhia Oktaverianti, S.IP, Annisa Marliani Yulinar,

S.IP, Lailatifa Febriana, S.IP, Chaerunnisa, S.IP, Bamas Prasprasetyo, Hafis

Salim Arbie, Lidia, S.IP yang selalu memberikan semangat dan arahan untu

penulis

10. Seluruh sabat Ilmu perpustakaan angkatan 2011, semoga kita selalu dalam

ikatan persabatan dan tali silaturahmi

11. Sarah Maria Ulfah dan seluruh sahabat MA Al- Zaytun angkatan tujuh

(SWAT) yang selalu memberikan dorongan dan membuat penulis selalu

termotifasi dalam menyelesaikan skripsi

12. Alumni JIP UIN, yang telah memberikan motifasi bagi penulis

13. Kedua orang tua, Bapak Sucipto dan Ibu Wainah yang dengan penuh

keikhlasan dan kesabaran dalam mendidik, membimbing penulis, serta doa

yang tak pernah berhenti untuk penulis

14. Adik Fitri Nur Eliyasa, Furkon Alhakim, Fahmi Aulia, Kamal Ikhsan dan

Safira Maiftel Hayat yang telah memberikan dukungan dan semangat dalam

penulisan skripsi ini.

15. Untuk semua pihak yang telah membantu menulis, dan tidak dapat penulis

sebutkan satu persatu terimakasih atas motivasi , semangat dan bantuannya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Namun, penulis

mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari berbagai

Page 7: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

vi

pihak. Semoga skripsi dapat berpanfaat bagi penulis khususnya dan bagi

perkembangan khazanah ilmu pengetahuan.

Jakarta, 04 Februari 2016

Khusnul Noviati

Page 8: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................................. i

ABSTRAK ......................................................................................................................... ii

ABSTRACT ....................................................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... iv

DAFTAR ISI..................................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ............................................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ........................................................ 5

1. Pembatasan Masalah............................................................................ 5

2. Perumusan Masalah ............................................................................. 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................. 6

1. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6

2. Manfaat Penelitian ............................................................................... 7

D. Definisi Istilah............................................................................................ 7

1. Perilaku Pencarian Informasi............................................................... 7

2. Mahasiswa Tunanetra .......................................................................... 8

3. Kebutuhan Informasi ........................................................................... 8

E. Sistematika Penulisan ................................................................................. 9

BAB II TINJAUAN LITERATUR

A. Mahasiswa Tunanetra ............................................................................... 11

1. Mahasiswa .......................................................................................... 11

2. Tunanetra ............................................................................................ 12

3. Mahasiswa Tunanetra ......................................................................... 13

Page 9: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

viii

B. Kebutuhan Informasi Akademik ............................................................... 14

1. Kebutuhan Informasi .......................................................................... 14

2. Sumber Informasi ............................................................................... 17

C. Perilaku Pencarian Informasi .................................................................... 20

1. Perilaku Pencarian Informasi.............................................................. 20

2. Model Perilaku pencarian Informasi .................................................. 22

D. Penelitian Terdahulu ................................................................................. 30

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ............................................................... 31

B. Sumber Data .............................................................................................. 32

1. Data Primer ......................................................................................... 32

2. Data Sekunder .................................................................................... 32

3. Informan ............................................................................................. 32

C. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 34

1. Observasi ............................................................................................ 34

2. Wawancara ......................................................................................... 35

3. Dokumentasi ....................................................................................... 35

D. Teknik Analisis Data ................................................................................ 35

1. Reduksi data ....................................................................................... 36

2. Penyajian Data .................................................................................... 36

3. Penarikan Kesimpulan ........................................................................ 36

E. Jadwal Penelitian ....................................................................................... 37

BAB IV GAMBARAN UMUM, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENELITIAN

A. Profil Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.................... 38

1. Sejarah Singkat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta .............................. 38

2. Visi dan Misi ...................................................................................... 39

3. Struktur Organisasi ............................................................................. 40

4. Mahasiswa Tunanetra UIN Syarif Hidayatullah Jakarta .................... 41

Page 10: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

ix

B. Hasil Penelitian ......................................................................................... 43

1. Kebutuhan Informasi Mahasiswa Tunanetra ...................................... 43

2. Perilaku Mahasiswa Tunanetra Dalam Memenuhi Kebutuhan

Informasi Akademik ........................................................................... 49

3. Kendala dan Solusi Mahasiswa Tunanetra dalam Memenuhi

Kebutuhan Informasi Akademik ........................................................ 62

C. Pembahasan ............................................................................................... 66

1. Kebutuhan Mahasiswa Tunanetra ..................................................... 66

2. Perilaku Mahasiswa Tunanetra Dalam Memenuhi Kebutuhan

Informasi Akademik ........................................................................... 67

3. Kendala dan Solusi Mahasiswa Tunanetra dalam Memenuhi

Kebutuhan Informasi Akademik ........................................................ 73

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................ 76

B. Saran ...................................................................................................... 78

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 80

LAMPIRAN- LAMPIRAN

BIODATA PENULIS

Page 11: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Struktur Organisasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta .................... 40

Tabel 2. Data Mahasiswa Tunanetra UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tahun 2014 ...................................................................................... 41

Tabel 3. Tahapan Kegiatan Pencarian Informasi Mahasiswa Tunanetra ...... 61

Page 12: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Phases in the Scientific Information System ............................. 21

Gambar 2. Wilson’s Model of Information Behavior ................................. 24

Gambar 3. Model Pencarian Informasi Menurut Elis ................................. 28

Gambar 4. Proses pencarian informasi mahasiswa tunanetra UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta ....................................................... 73

Page 13: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap orang memiliki hak yang sama dalam memenuhi kebutuhan

informasi baik orang yang memiliki fisik sempurna maupun mereka yang

memiliki kebutuhan khusus seperti tuna netra. Baik mereka yang memiliki

fisik sempurna maupun tunanetra pada dasarnya tidak memiliki perbedaan

yang terlampau jauh walaupun mereka berpenglihatan kurang ataupun tidak

dapat melihat mereka tetap membutuhkan informasi terutama bagi mereka

yang sedang mengenyang pendidikan. Cara memenuhi kebutuhan

informasinya pun sama hanya saja tunanetra membutuhkan alat bantu

seperti digital talking book, komputer bicara, braille dan lainya untuk

menggunakan atau memanfaatkan sumber informasi yang ada. Tak jarang

mereka mendapati kesulitan dalam melakukan pencarian informasi bila alat

bantu bagi tunanetra tidak tersedia karena mereka harus melakukan

beberapa langkah dalam memperoleh informasi seperti menganalisa apa

kebutuhan akademik mereka, mencari bahan yang dibutuhkan dengan cara

meminta bantuan teman untuk membacakan sebagian isi buku, setelah buku

atau informasi yang mereka cari sudah didapatkan mereka haruslah menscan

bahan tersebut kedalam bentuk PDF (Portable Documen Format) setelah itu

Page 14: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2

mereka barulah dapat memanfaatkan bahan tersebut menggunakan

komputer bicara.1

Dengan keterbatasannya tersebut mereka tetap semangat dalam

menimba ilmu dan bahkan banyak dari mereka yang sukses hingga

mendapatkan gelar sarjana. Namun ironinya di negara kita banyak

masyarakat khususnya mahasiswa yang gagal dalam studi mereka karena

berbagai alasan padahal mereka memiliki fisik yang sempurna dan dapat

langsung memanfaatkan sumber informasi yang ada tanpa harus

menggunakan alat bantu dalam memenuhi informasi akademik.

Dalam dunia pendidikan khususnya di perguruan tinngi informasi

sangatlah penting dan mendasar guna memenuhi kebutuhan akademik

karena kegiatan perkuliahan erat kaitannya dengan informasi sehingga

informasi sangatlah mendukung kegiatan akedemik dalam perguruan tinggi.

Kebutuhan informasi dan cara memperoleh informasi antar mahasiswa

berbeda dan beragam, ada yang datang ke perpustakaan, mencari di internet,

bertanya pada teman, membaca jurnal, koran dan lainya.

Dalam Undang- undang No. 4 tahun 1997 pasal 6 dijelaskan mengenai

hak akses bagi penyandang cacat yang dilindungi oleh hukum menyebutkan

bahwa mereka berhak memperoleh haknya untuk aksesibilitas dalam rangka

kemandiriannya dan hak yang sama untuk menumbuhkembangkan bakat,

kemampuan dan kehidupan sosialnya, terutama bagi penyandang cacat anak

dalam lingkungan keluaga dan masyarakat.2

1 Wawancara Pribadi dengan Rafik, Pamulang: 23 Oktober 2014

2 Undang- undang Negara Republik Indonesia No. 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat

Page 15: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

3

Berangkat dari undang- undang tersebut maka pemenuhan informasi

bagi penyandang cacat disebutkan pada nomor empat dan enam. Hal ini

menjadi tanggung jawab kita bersama khususnya perpustakaan untuk

memenuhi dan memberikan akses bagi mereka yang memiliki kebutuhan

khusus. Hal diatas dapat juga diuraikan bahwa penyandang cacat khususnya

tunanetra memiliki hak yang sama dalam akses informasi sesuai dangan

kebutuhan mereka dengan memberikan alat bantu yang dapat memudahkan

mereka dalam menelusur informasi. Dengan demikian penyandang

tunanetra akan mendapat hak sama dan tidak merasa tertinggal dengan yang

lainnya karena informasi yang mereka dapatkan sama dengan orang lain.

Dalam UUD 1945 pasal 28f dibahas pula hak yang sama bagi setiap

orang tanpa memandang fisik, ras, dan status ekonomi dalam kebebasan

mengakses informasi. Dalam undang- undang tersebut dijelaskan bahwa

setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk

mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk

mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan

menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang

tersedia.

Dalam Deklarasi Glasgow IFLA tahun 2002 disebutkan bahwa:

Libraries and information services shall make materials, facilities, and

services equally accessible to all users. There shall be no discrimination for

Page 16: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

4

any reason including race, national or ethnic origin, gender or sexual

preference, age, disability, religion, or political beliefs.3

Perpustakaan dan penyedia informasi haruslah membuat bahan

pustaka, fasilitas, dan pelayanan perpustakaan dapat diakses atau dapat

digunakan oleh semua pengguna. Tidak ada deskriminasi dengan alasan

apapun baik itu ras, kebangsaan atau etnis, jenis kelamin, usia, penyandang

cacat, agama atau politik. Dari undang- undang dan hasil deklarasi diatas

dapat ditarik kesimpulan bahwa setiap orang berhak mendapatkan, mencari

serta mengakses informasi baik di perpustakaan maupun di tempat lain

tanpa membedakan status sosial, ras, dan juga fisik. Hal ini berlaku juga

bagi tunanetra dan penyandang cacat lainnya karena hak mereka di lindungi

oleh undang- undang. Oleh karenanya setiap instansi yang terkait dengan

bidng keilmuan dan informasi haruslah menyediakan sarana bagi tunanetra

guna mendapatkan informasi dan pendidikan agar mereka tidak mengalami

kesulitan dalam memenuhi kebutuhan informasi mereka.

Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah merupakan salah satu

universitas yang memiliki mahasiswa berkebutuhan khusus yaitu tunanetra.

Walaupun mereka menjadi kelompok minoritas namun mereka dapat

beradaptasi dengan lingkungannya dan di atntara mereka sudah ada yang

menyelesaikan jenjang S1. Walaupun mereka mengalami keterbatasan fisik

dan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan informasi mereka

dalam memenuhi tugas akademik mereka tetap berusaha belajar dan bekerja

3 Helen Brazier, Library and Information Service for Visually Impaired People, Library

Trends: Vol. 55, No. 4, Spring 2007, h. 868

Page 17: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

5

keras dalam menempuh pendidikan di Universitas Islam Negri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Keberhasilan dan cara mahasiswa tunanetra memenuhi

kebutuhan informasi akademik dari keterbatasan yang mereka miliki

menjadi daya tarik tersendiri bagi peneliti untuk membahas penelitian yang

berjudul: Perilaku Mahasiswa Tunanetra UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Akademik.

B. Pembatasan dan Perumusan masalah

1. Pembatasan masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah di uraikan diatas,

maka penulis membatasi penelitian pada:

a. Informasi yang dibutuhkan mahasiswa dalam memenuhi

kebutuhan akademik.

b. Perilaku pencarian informasi mahasiswa tunanetra dalam

memenuhi kebutuhan informasi akademik.

c. Kendala dan solusi yang dilakukan mahasiswa tunanetra dalam

memenuhi kebutuhan informasi.

Page 18: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

6

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah maka

dikemukakan perumusan masalah sebagai berokut :

a. Informasi apa yang dibutuhkan mahasiswa tunanetra dalam

memenuhi kebutuhan akademik ?

b. Bagaimana perilaku pencarian informasi mehasiswa tunanetra

dalam memenuhi kebutuhan informasi akademik ?

c. Kendala dan solusi apa yang dilakukan mahasiswa tunanetra

dalam memenuhi kebutuhan informasi akademik?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian dalam penulisan skipsi ini

adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui kebutuhan mahasiswa tunanetra dalam

memenuhi kebutuhan informasi akademik.

b. Untuk mengetahui prilaku pencarian informasi mahasiswa

tunanetra dalam memenuhi kebutuhan informasi akademik.

c. Untuk mengetahui kendala dan solusi yang dilakukan

mahasiswa tunanetra dalam memenuhi kebutuhan informasi

akademik.

Page 19: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

7

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi Lembaga

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan motivasi kepada

peneliti untuk memberikan saran dan masukan yang bermanfaat

kepada pihak-pihak yang terkait dengan lembaga perguruan tinggi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dengan adanya saran dan

masukan dari peneliti, diharapkan pihak UIN Syarif Hidayatullah

dapat menjadikan saran dan masukan tersebut sebagai bahan

pertimbangan dan evaluasi terhadap terciptanya perpustakaan

yang ramah terhadap tunanetra.

b. Bagi Peneliti

Penelitian ini bermanfaat bagi peneliti untuk meningkatkan

pemahaman dan menambah khazanah ilmu pengetahuan serta

sebagai alat pembelajaran sebelum terjun langsung di masyarakat.

D. Definisi Istilah

1. Perilaku Pencarian informasi

Tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau keadaan

lingkunganya.4 Perilaku merupakan suatu respon atau tanggapan dari

seseorang karena adanya rangsangan dan perilaku seseorang

dipengaruhi oleh kebutuhan individu itu sendiri. Perilaku pencarian

informasi merupakan keseluhuran perilaku manusia berkaitan dengan

4 Kemendibud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, diakses pada 30 Januari 2015dari

http://kbbi.web.id/perilaku

Page 20: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

8

sumber dan saluran informasi, termasuk perilaku pencarian dan

penggunaan informasi baik secara aktif maupun pasif.5

2. Mahasiswa Tunanetra

Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi. Dalam

kamus besar bahasa indonesia tunanetra adalah tadak dapat melihat

atau buta.6 Tunanetra adalah mereka yang tidak memiliki penglihatan

sama sekali (buta total) dan mereka yang masih memiliki sisa

penglihatan tetapi tidak mampu menggunakan penglihatannya untuk

membaca tulisan biasa berukuran 12 point dalam keadaan cahaya

normal meskipun dibantu dengan kaca mata (kurang awas / low

vision).7 Jadi mahasiswa tunanetra adalah orang yang belajar di

perguruan tinggi dan memiliki kebutuhan khusus karena tidak dapat

melihat dan berpenglihatan kurang jelas serta membutuhkan alat bantu

untuk melihat.

3. Kebutuhan Informasi

Kebutuhan informasi ialah kebutuhan yang dimiliki oleh

seseorang untuk meningkatkan pengetahuan guna

menyelesaikan permasalahan yang mereka hadapi.

5 Muhammad Yusuf Pawit dan Yahya Suhendar, Pedoman penyelenggaraan Perpustakaan

sekolah, (Jakarta: Kencana, 2007), h. 100 6 Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, diakses pada tanggal 04 Desember 2014dari

http://kbbi.web.id/tunanetra 7 Ibid

Page 21: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

9

E. Sistematika Penulisan

Dalam menyusun proposal penelitian ini, peneliti membagi ke dalam 5

(lima) bab. Adapun sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang, pembatasan dan perumusan masalah,

tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, definisi istilah, penelitian

relevan, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN LITERATUR

Bab ini peneliti akan membahas kerangka teoritis tentang pengertian

tunanetra, pembagian tuanetra, pengertian prilaku, penelusuran informasi,

dan kebutuhan informasi akademik.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini peneliti akan membahas tentang pengertian tunanetra,

penyebab kebutaan, profil tunanetra dan motifasi mereka dalam memenuhi

kebutuhan informasi akademik

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab ini membahas tentang prosedur penelitian, analis data yang

berisi Perilaku Mahasiswa Tunanetra UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi akademik. faktor pendukung dan

penghambat mahasiswa tunanetra dalam memenuhi kebutuhan informasi

akademik, strategi mahasiswa tunanetra dalam memenuhi kebutuhan

informasi akademik, dan solusi dari kendala yang dihadapi.

Page 22: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

10

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dari

keseluruhan pokok bahasan dan saran-saran yang berhubungan dengan

pelaksanaan penelitian.

Page 23: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

11

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

A. Mahasiswa Tunanetra

1. Mahasiswa

Secara umum mahasiswa dapat diartikan sebagai mereka yang sedang

menempuh atau belajar di perguruan tinggi. Mahasiswa terdiri dari dua kata

yang keduanya memiliki makna besar atau agung dari kata “maha”

sedangkan orang yang sedang belajar adalah makna dari kata “siswa”, dari

kedua kata tersebut mahasiswa memiliki arti siswa yang agung atau siswa

yang berada pada tingkatan tertinggi dalam dunia pendidikan.

Dalam PP. No 30 Tentang Pendidikan tinggi disebutkan bahwa

mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada perguruan

tinggi tertentu yaitu lembaga pendidikan yang memiliki tujuan untuk

menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki

kemampuan akademik dan atau profesional yang dapat menerapkan,

mengembangkan dan atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi, dan

atau kesenian sehingga mahasiswa adalah anggota dari suatu masyarakat

tertentu yang merupakan “elit” intelektual dengan tanggung jawab terhadap

ilmu dan masyarakat yang melekat pada dirinya, sesuai dengan “tridarma”

lembaga tempat ia bernaung.1

1 Peraturan Pemerintah No. 30, Tentang Pendidikan Tinggi Bab 1 pasal 1 ayat 1 dan 6

Page 24: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

12

2. Tunanetra

Secara umum tunanetra merupakan orang yang memiliki kebutuhan

khusus yaitu tidak dapat melihat baik yang disebabkan oleh kecelakan dan

sebagainya ataupun sudah mengalami kebutaan sejak lahir. Dalam kamus

besar bahasa indonesia tunanetra adalah orang yang tadak dapat melihat atau

buta.2

Tunanetra adalah mereka yang tidak memiliki penglihatan sama sekali

(buta total) dan mereka yang masih memiliki sisa penglihatan tetapi tidak

mampu menggunakan penglihatannya untuk membaca tulisan biasa

berukuran 12 point dalam keadaan cahaya normal meskipun dibantu dengan

kaca mata (kurang awas / low vision). Tunanetra juga dapat diartikan

sebagai orang yang memiliki hambatan dalam penglihatan atau tidak

berfungsinya indera penglihatan mereka. Tunanetra memiliki keterbatasan

dalam penglihatan antara lain:

a. Tidak dapat melihat gerakan tangan pada jarak kurang dari 1 (satu)

meter.

b. Ketajaman penglihatan 20 atau 200 kaki yaitu ketajaman yang mampu

melihat suatu benda pada jarak 20 kaki.

c. Bidang penglihatannya tidak lebih luas dari 20.3

2 Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, diakses pada 04 Desember 2014 dari

http://kbbi.web.id/tunanetra

3 Pertuni , Persatuan Tunanetra Indonesian Blind Union, diakses pada 04 Desember 2014

dari http://pertuni.idp-europe.org/

Page 25: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

13

Tunanetra adalah seseorang yang mempunyai penglihatan tetapi

mengalami keterbatasan pada indra penglihatannya sehingga mereka

kesulitan dalam membaca tulisan meskipun sudah menggunakan alat bantu

kaca pembesar/ kacamata. Dari pengertian- pengertian diatas dapat ditarik

kesimpulan bahwa tunanetra adalah orang yang tidak dapat melihat atau

buta dan junga arang yang berpenglihatan kurang karena hanya dapat

melihat pada jarak tertentu, kebutaan tersebut dapat terjadi karena bawaan

dari lahir dan juga karena penyakit atau akibat dari kecelakaan.

3. Mahasiswa Tunanetra

Dari dua pengertian mengenai mahasiswa dan tunanetra tersebut dapat

disimpulkan bahwa mahasiswa tunanetra adalah pelajar yang menimba ilmu

di perguruan tinggi namun memiliki kebutuhan khusus atau tidak dapat

melihat. Mahasiswa tunanetra juga dapat diartikan sebagai peserta didik

yang terdaftar dan belajar pada perguruan tinggi namun tidak memiliki

penglihatan sama sekali (buta total) dan mereka yang masih memiliki sisa

penglihatan tetapi tidak mampu menggunakan penglihatannya untuk

membaca tulisan biasa berukuran 12 point dalam keadaan cahaya normal

meskipun dibantu dengan kaca mata. Dengan kata lain mahasiswa tunanetra

merupakan seseorang yang memiliki kebutuhan khusus yang dalam

pendidikannya harus dibantu oleh alat bantu untuk memenuhi kebutuhan

informasi akademiknya.

Page 26: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

14

B. Kebutuhan Informasi Akademik

1. Kebutuhan Informasi

Setiap orang di dunia ini pasti memiliki kebutuhan baik itu kebutuhan

primer, sekunder atau kebutuhan tersier. Kebutuhan setiap orang pun

berbeda antar satu dengan yang lainnya. Informasi adalah salah satu

kebutuhan yang hampir seluruh orang membutuhkannya. Jadi

kebutuhan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang diperlukan oleh

seseorang dalam menunjang kehidupannya dan harus dipenuhi.

Kebutuhan menurut Burton dan Merril need is a discrepancy between

what it is and what should be. Kebutuhan merpakan suatu perbedaan

(discrepancy) antara kenyataan yang seharusnya ada dengan

kenyataan yang ada pada saat ini.4

Setiap orang baik anak- anak, orang dewasa, pejabat, orang biasa, dan

bahkan orang berkebutuhan khusus membutuhkan informasi, karena

informasi merupakan kebutuhan yang mendasar pada saat ini. Dewasa

ini perkembangan informasi sangatlah cepat karena dalam hitungan

menit bahkan detik informasi yang ada terus bertambah untuk

memenuhi kebutuhan informasi setiap orang. Dengan informasi kita

dapat mengetahui apa yang tidak diketahui dan dapat menambah

wawasan kita.

Salah satu kebutuhan yang mendasar bagi manusia adalah kebutuhan

akan informasi dimana seseorang selalu merasa perlu untuk memenuhi

4 Thomas M Sherman, Instructional decision-makking: a guide to responsive instructions,

(Virginia: Educational Technology Publications Englewood Clifs, 1980), h. 50

Page 27: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

15

kebutuhan informasinya. Informasi merupakan kumpulan data atau

uraian dari sebuah data, kemudian data tersebut dioleh agar menjadi

informasi sehingga dapat di akses dan dimanfaatkan oleh kita semua.

Informasi juga dapat diartikan sebagai sesuatu yang dapat

menghilangkan ketidakpastian, data yang tersusun rapih dan juga data

yang diolah kedalam suatu bentuk yang bermakna dan dapat difahami.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia informasi dapat diartikan

sebagai 1. Penerangan, 2. Keterngan; pemberitahuan; kabar atau berita

(tentang); 3. Keseluruhan makna yang menunjang amanat, telah

terlihat didalam bagian- bagian amanat itu.5

Informasi juga dapat diartikan sebagai data yang telah diproses ke

dalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi penerima dan

mempunyai nilai nyata dan terasa bagi keputusan saat itu dan

keputusan mendatang.6 Dengan demikian informasi merupakan data

yang telah diolah menjadi informasi agar dapat difahami dan

dimanfaatkan oleh banyak orang. Dengan informasi kita dapat

mengetahui apapun yang tidak kita mengerti dan juga dapat

memberikan pemahaman bagi orang yang tidak mengetahui akan

suatu hal.

5 Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, diakses pada 04 Desember 2014 dari

http://kbbi.web.id/tunanetra

6 Sutabri, Sistem Informasi Manajemen, (Yogyakarta : Andi, 2005), h. 15

Page 28: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

16

Informasi merupakan suatu rekaman fenomena yang diamati, atau bisa

juga berupa putusan- putusan yang dibuat.7 Sedangkan menurut

Kenneth C. Laudon dalam buku sistem informasi manajemen

dinyatakan bahwa information is data that have been shaped into a

form that is meaningful and useful to human being. Dengan demikian

informasi dapat diartikan sebagai data yang sudah dibentuk atau

dirubah kedalam bentuk formulir yang dapat dimanfaatkan dan

digunakan oleh manusia.8 Informasi juga dapat diartikan sebagai

berita yang mengandung maksud, atau pengalaman atau pengetahuan

yang dikomunikasikan kepada orang lain melalui berbagai media.

Informasi adalah konsep yang universal dalam jumlah muatan yang

besar, meliputi banyak hal dalam ruang lingkup masing- masing dan

terekam pada sejumlah media yang selanjutnya disebut bahan

perpustakaan (dokumen) yang menjadi koleksi perpustakaan.9

Dari pendapat diatas dapat dilihat bahwa kebutuhan informasi

merupakan kebutuhan seseorang mengenai informasi dengan subjek

yang beragam dan dapat ditemukan di perpustakaan. Menurut wilson

kebutuhan informasi merupakan suatu kebutuhan yang tidak mendasar

seperti kebutuhan akan tempat tinggal dan keperluan lain yang

7 M. Yusup Pawit, Teori & Praktik Penelusuran Informasi: Information Retrieval, (Jakarta:

Kencana 2010), h.1

8 Chr. Jimmy L. Gaol, Sistem Informasi Manajemen “Pemahaman dan Aplikasi”, (Jakarta:

Pt. Grasindo 2008), h. 8

9 Ibid

Page 29: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

17

dibutuhkan untuk bertahan hidup, namun informasi merupakan

kebutuhan sekunder yang muncul atau timbul dari keinginan

seseorang untuk memenuhi kebutuhan primer.10

Selain itu kebutuhan informasi didorong oleh ras ingin tahu seseorang

akan suatu hal dan karena keinginan seseorang untuk mendapatkan

informasi karena kurangnya informasi yang ia miliki sehingga ia

merasa membutuhkan informasi tersebut karena kurangnya

pengetahuan yang ia miliki. Dapat disimpulkan bahwa kebutuhan

informasi merupakan kebutuhan seseorang dalam hal pemenuhan

informasi yang disebabkan oleh rasa inggin tahu, kekurangan

informasi dan kewajiban dalam memenuhi atau mendapatkan

informasi. Sedangkan kebutuhan informasi akademik merupakan

kebutuhan yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan yang

berkaitan dengan kegiatan akademik seperti perkuliahan, pengerjaan

tugas, PKL, KKN dan sebagainya. Kebutuhan informasi akademik

merupakan kebutuhan yang didorong oleh kebutukan pelajar atau

mahasiswa dalam hal pendidikan.

2. Sumber Informasi

Dalam memenuhi kebukebutuhan informasi sesorang membutuhkan

sumber informasi yang menjadi yang menghubungkan antara

10

Wilson, Tom D. , On user studies and information needs, (Journal of documentation: 37.1

,1981), hal 3-15. Diakses pada 16 Maret 2015 melalui

http://www.emeraldinsight.com/doi/abs/10.1108/eb026702

Page 30: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

18

pengguna informasi dengan informasi itu sendiri. Dalam melakukan

pencarian informasi seseorang dapat mengakses sumber informasi

seperti perpustakaan, pusat informasi dan arsip, bertanya pada dosen

dan juga toko buku. Menurut Astuti sumber perolehan informasi

adalah media tersimpannya informasi yang terbagi dalam tiga kategori

yaitu:

a. Manusia (dosen, teman, pustakawan atau oarng yang lebih

paham)

Pada dasarnya mmanusia selalu membutuhkan bantuan orang lain

karena memang sifat dasar manusia yang merupakan makhluk

sosial. Dengan kata lain jika seseorang membutuhkan suatu

inforasi maka tak jarang ia akan bertanya pada orang lain dengan

cara mengkomunikasikan apa yang ingin dicarinya kepada orang

lain.

b. Media

Media merupakan sumber informasi yang selalu berkembang

mengikuti perkembangan zaman. Perkembangan tersebut

mengakibatkan arus informasi yang semakin cepat dan beragam

hal ini memicu terciptanya media informasi berupa internet yang

didalamnya banyak terdapat informasi dari berbagai subjek.

c. Lembaga Informasi (perpustakaan, pusat dokumentasi dan arsip)

Saluran informasi dibedakan menjadi dua yaitu saluran formal

dan informal. Perpustakaan, pusat dokumentasi, dan arsip

Page 31: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

19

merupakan saluran informasi formal sedangkan teman sejawat

dan yang lainnya merupakan sumber informasi formal.

Berdasarkan bentuknya jenis informasi dibedakan menjadi informasi

primer, sekunder, dan tersier. menurut Sulistyo Basuki sumber-

sumber informasi suber informasi dibagi menjadi tiga yaitu:11

a. Sumber Informas Primer

Sumber informasi primer merupakan sebuah karya yang ditulis

langsung oleh peneliti dan bukan merupakan karya tejemahan dan

karya saduran. Dalam hal ini yang termasuk kedalam sumber

informasi primer adalah majalah ilmiah, hasil penelitin, skripsi,

buku teks paten dan standar.

b. Sumber Informasi Sekunder

Sumber informasi sekunder merupakan alat untuk menemukan

sumber informasi primer yang dikemas untuk mempermudah

perolehan informasi primer. Sumber informas sekunder antara

lain adalah: kamus, bibliografi, ensiklopedia, indeks, abstrak, dan

katalog perpustakaan.

c. Sumber Informasi Tersier

Merupakan dokumen yang berisi informasi tentang dokumen

sekunder dan didalamnya terdapat rangkuman yang bersumber

dari informasi sekunder dan primer. Direktori dan bibliografi

merupakan contoh dari sumber informasi tersier.

11

Sulistyo Basuki, Pengantar Dokumentasi, (Bandung: Rekayasa Sains, 2004), h. 61

Page 32: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

20

C. Perilaku Pencarian Informasi

Dalam memenuhi kebutuhannya setiap orang memiliki kebutuhan

dengan cara memperoleh yang berbeda. Dengan kebutuhan yang berbeda

tersebut perilaku tiap orang pun berbeda sesuai dengn tingkat kebutuhan dan

keinginannya dalam memperoleh informasi.

Perilaku merupakan respon dari rangsangan yang mengakibatkan

seseorang melakukan suatu hal. Perilaku dapat dipengaruhi oleh faktor dari

luar dan dari dalam diri seseorang, selain itu perilaku merupakan tindakan

yang didorong oleh kebutuhan seseorang akan sesuatu. Perilaku merupakan

perbuatan atau tingkah laku yang merupakan tanggapan atau reaksi individu

terhadap rangsangan atau keadaan lingkunganya.12

Perilaku adalah setiap

tindakan yang digunakan sebagai alat atau cara agar dapat mencapai satu

tujuan sehingga kebutuhan terpenuhi atau suatu kehendak terpuaskan.13

Dengan demikian perilaku dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau

tindakan yang terbentuk karena adanya dorongan, respon dan juga

kebutuhan seseorang.

1. Perilaku Pencarian Informasi

Tindakan atau tingkah laku seseorang dalam memenuhi

kebutuhan informasi menggambarkan perilaku pencarian informasi

yang dilakukan seseorang guna memenuhi kebutuhannya. Perilaku

12

Kemendikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, diakses pada 30 Januari 2015 di

http://kbbi.web.id/perilaku

13 Yasir Riady, Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa Program Doktoral Dalam

Penyusunan Disertasi, Visi Pustaka vol. 15, No.2, (Agustus 2003) h. 109

Page 33: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

21

pencarian informasi merupakan seluruh tindakan seseorang yang

berkaitan atau berhubungan dengan sumber dan penghubung

informasi baik aktif maupun pasif dalam pencarian atau penggunaan

informasi. Menurut panen perilaku pencarian infomasi merupakan

perilaku seseorang yang selalu bergerak berdasarkan ruang dan waktu,

mencari informasi untuk menjawab tantangan, menentukan fakta,

menjawab pertanyaan dan memehami masalah.

Model komunikasi manusia secara umum khususnya pada

pencarian informasi dalam sistem informasi terdapat hubungan antara

kebutuhan informasi dengan pencarian informasi dan pemanfaatan

informasi pada gambar 1.14

Gambar 1. Phases in the Scientific Information System

14

Ibid

Information

needs

Information

seeking & Exchange

Information

Uses

Information organization

and

management

Page 34: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

22

2. Model Perilaku Pencarian Informasi

Dalam memenuhi kebutuhan informasinya seseorang dapat

melakukan kegiatan yang dapat memenuhi rasa ingin tahunya akan

suatu hal, kegiatan seseorang dalam memenuhi kebutuhan informasi

dalam berbagai bentuk dan media disebut perilaku pencarian

informasi. Perilaku pencarian informasi merupakan perilaku seseorang

yang selalu terus bergerak berdasarkan lintas ruang dan waktu,

mencari informasi untuk menjawab segala tantangan yang dihadapi,

menentukan fakta, memecahkan masalah menjawab pertanyaan dan

memahami suatu masalah.15

Jadi antara pencarian informasi dan

pemenuhan kebutuhan informasi sangatlah berhubungan satu sama

lain, karena dalam memenuhi kebutuhan informasi seseorang haruslah

melakukan pencarian informasi.

Perilaku pencarian informasi adalah pencarian informasi denga

konsekuensi untuk memenuhi kebutuhan dengan beberapa tujuan.

Dalam pencarian seseorang dapat berinteraksi dengan panduan dari

sebuah sistem informasi, koran dan perpustakaan, atau komputer

berbasis sistem seperti World Wide Web. Dalam melakukan pencarian

informasi ada beberapa model yang dapat digunakan dalam pencarian

informasi seperti model pencarian informasi yang dikemukaan oleh

Kulhtau yaitu Information Search Process (ISP) dalam ISP pencarian

informasi terdiri dari enam tahap dengan tahapan awal

15

Ibid

Page 35: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

23

a. Inisiasi (initiation) pada tahapan ini seseorang sadar bahwa

mereka kurang akan pengetahuan atau pemahaman atau kurannya

informasi yang dibutuhkan sehingga ia merasa membutuhkan

untuk mencari informasi.

b. Seleksi (selection) dalam hal seleksi seseorang melakukan

identifikasi dan memilih topik atau apa yang akan dicarinya. Pada

tahap ini seseorang sudah merasa siap untuk memulai pencarian

informasi karena sudah melakukan penyeleksian.

c. Eksplorasi (Exploration) Pada tahap ini pencari informasi

berhubungan langsung dengan perantara (intermediary). Pencari

informasi pada tahap ini akan merasa sulitan dan bingung karena

pencari informasi tidak dapat mengatakan atau mengemukakan

apa yang sebenarnya akan ia cari atau butuhkan.

d. Formulasi (Formulation) Pada saat formulasi rasa ketidak pastian

dan keraguan seorang pencari informasi mulai berkurang dan

sebaliknya rasa percaya diri seseorang mulai tumbuh dan

meningkat. Pada masa ini fikiran seseorang mulai fokus dan

berorientasi pada suatu topik tertentu. Pada tahapan ini seseorang

memfokuskan pencarian pada masalah yang sedang diteliti

dengan mengidentifikasi dan memilih ide yang berfokus pada

topik informasi

e. Koleksi/ penggumpulan (collection) sehingga hubungan atara

pencari informasi dan sistem informasi menjadi efektif dan

Page 36: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

24

efisien. Pada tahapan ini tugas pencari informasi adalah

mengumpulkan informasi yang berkaitan dan berfokus pada

topik.

f. Presentasi (presentation) pada tahap ini semua penelusuran dapat

terselesaikan dan akan muncul perasaan lega dan puas yang

umum terjadi bila pencarian berjalan dengan baik namun

sebaliknya akan mengecewakan jika hasil tidak sesuai dengan

topik yang dicari.16

Sedangkan model pencarian inforasi menurut wilson tahun 1981

dengan model inforamasi yang dikenal dengan a model of information

behavior. Dalam model ini ditekankan mengenai keinginan dari

seseorang untuk memenuhi kebutuhanya akan informasi dan

hambatan atau (barries) dalam memenuhi kebutuhannya. Berikut

merupakan model yang dikemukakan oleh Wilson.17

16

Kuhlthau, Carol C. , Inside the search process: Information seeking from the user's

perspective. (JASIS` 42.5 1991) h. 361-371.

17 Wilson, T. D, On User Studies and Information needs, Journal of Documentation

Vol. 62 No. 6, (Emerald:2006)658-670

Page 37: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

25

Gambar 2. Wilson’s model of information behavior

Dari gambar diatas dapat dijabarkan bahwa pencarian informasi

seseorang diawali dari kebutuhan seseorang akan informasi sehingga

mereka melakukan pencarian informasi yang dapat dilakukan dengan

cara bertukar informasi, menggunakan atau merujuk sumber informasi

dan sistem informasi. Dalam gambar diatas dijelaskan bila pencarian

menggunakan sumber informasi dan sistem informasi maka pencarian

informasi dapat menghasilkan dua kemungkinan yaitu sukses atau

gagal, bila pencarin sukses maka informasi dapat digunakan dan

dapat dibagikan pada orang lain. Sedangkan bila gagal maka kegiatan

akan berhenti. Dalam model ini seseorang yang melakukan pencarian

informasi akan mendapatkan hasil pencarian yang memuaskan atau

tidak memuaskan bila hasil tidak memuaskan pencarian akan berhenti.

Page 38: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

26

Sedangkan Elis dalam penelitiannya behavioral model of seeking

strategies. Elis merumuskan model pencarian informasi sebagai

berikut:

a. Starting the means employed by the user to begin seeking

information, for example, asking some knowledgeable colleague.

Starting diartikan oleh pengguna untuk memulai pencarian

informasi misalnya, bertanya kepada rekan yang berpengetahuan

luas. Starting merupakan suatu aktifitas dimana seseorang mulai

melakukan pencarian informasi menggunakan bahan rujukan dan

mulai memilih informasi yang cocok dengan kebutuhannya.

b. Chaining following footnotes and citations in known material or

“forward” chaining from known items through citation indexes.

Chaining ialah mengikuti saluran (rantai) catatan kaki dan kutipan

yang ada dalam bahan pustaka yang diketahui atau melanjutkan

rantai dari bahan pustaka yang dikenal melalui indeks rujukan,

sitasi dan sejenisnya. Pada periode ini seseorang mulai melakukan

pencarian informasi dengan mengutip bentuk dari bahan rujukan

pada suatu dokumen dengan mengikuti rangkaian saluran atau

rantai yang menghubungkan bahan rujukan dengan alat pencarian

berupa sitasi, indeks dan lainnya.

c. Browsing semi-directed or semi-structured searching.

Browsing adalah sebuah peencarian yang semi terstruktur dan

terarah. Kegiatan pada vase ini merupakan kegiatan pencarian

Page 39: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

27

yang mulai terarah dan mulai terstruktur ditandai dengan

pencarian yang mengarah pada bidang sesuai minat melalui

abstrak dari penelitian, daftar isi dan lainnya.

d. Differentiating using known differences in information sources as

a way of filtering the amount of information obtained.

Differentiating ialah membedakan dengan cara mengetahui

perbedaan dalam sumber informasi sebagai suatu cara untuk

memilih dari banyaknya informasi yang diperoleh. Pada kegiatan

ini seseorang memilih dari seluh peolehan pencarian informasi

untuk memeriksa kualitas maupun isi dokumen dengan cara

menggunakan ciri- ciri sumber informasi tersebut.

e. Monitoring keeping up-to-date or current awareness searching.

Monitoring ialah memantau dengan cara menjaga pencarian agar

tetap up-to-date atau tetap terkini. Merupakan kegiatan dimamana

seseoranga mulai menjaga atau memantau perkembangan

pencariannya dengan cara memfokuskan pada beberapa sumber

informasi yang telah ia pilih.

f. Extracting selectively identifying relevant material in an

information source. Pada kegiatan ini pencarian dilakukan dengan

cara yang lebih sisematis dengan cara mengambil, memisahkan

atau mengidentifikasi secara lebih selektif sumber informasi yang

diminatinya.

Page 40: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

28

g. Verifying checking the accuracy of information. Pada kegitan ini

dilakukan verifikasi atau pengecekan ketepatan terhadap sumber

informasi yang didapat apakah sudah sesuai atau belum dengan

apa yang ia cari.

h. Ending which may be defined as “tying up loose ends” through a

final search. Tahapan ini merupakan tahapan akhir dari suatu

pencarian informasi dimana kegiatan pencarian dihentikan karena

usainya kegiatan penulisan atau penelitian.18

Berikut ini merupakan tabel mengenai model pencarian informasi

yang dikemukakan oleh Elis, Proses pencarian dilakukan pada awal

proses adalah sterting sedangkan akhir dari proses pencarian informasi

adalah ending.19

18

Wilson, Thomas D, Human information behavior, ( Informing science 3.2: 2000), h 49-56

19 Abkarina Musa’adah, Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

dalam Mengakses Informasi di balai Rehabilitasi Sosial Penganthi Temanggung, (Semarang:

Universitas Diponegoro Semarang, 2013), h. 14

Gambar 3. Model Pencarian Informasi Menurut Ellis

Starting Chaning Differe

ntiating Extracting Ending

Browsing

Monitoring

Page 41: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

29

Berdasarkan penjelasan Ellis mengenai hubungan antara pola perilaku

pencarian informasi individu bergantung pada lingkungan kegiatan

pencarian informasi keduanya saling bersangkutan dan berkaitan satu

sama lain saat melakukan pencarian informasi. Ellis mengatakan

bahwa starting tetap merupakan proses permulaan, sedangkan

extracting harus mengikuti perilaku khusus seperti chaining.

Berdasarkan penjelasan tersebut Wilson mengusulkan revisi model

ellis yang kemudian disebut dengan A stage process version of ellis’s

behavioural framework dengan proses sebagai berikut : Starting-

Chaining- Extracting- Verifying- Ending20

Menurut Wilson browsing, monitoring, dan differentiating bukanlah

tahapan pencarian informasi melainkan prosedur atau metode

pencarian informasi.21

Berdasrkan model Kulhtau, Eliss dan Wilson dapat disimpulkan

bahwa dalam melakukan pencarian informasi seseorang memiliki pola

atau rangkaian pencarian informasi yang di mulai dari rasa ingin tahu

dan kebutuhan individu sampai pada tahapan penggunaan informasi.

20

Yasir Riady, Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa Program Doktoral Dalam

Penyusunan Disertasi, Visi Pustaka, Vol. 15, No. 2 (Agustus: 2013), h. 110 21 Wilson, T.D. (1999) "Models in information behaviour research" Journal of Documentation,

55(3) 249-270 http://informationr.net/tdw/publ/papers/1999JDoc.html, diakses tanggal 5 Maret

2015

Page 42: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

30

D. Penelitian Terdahulu

Penelitian sebelumnya mengenai pencarian informasi tunanetra

dilakukan oleh Abkarina Musa’adah Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas

Ilmu Budaya Universitas Diponegoro Semarang. Penelitian ini berjudul

“Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra dalam

Mengakses Informasi di balai Rehabilitasi Sosial Penganthi Temanggung”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuai kebutuhan pemakai tunanetra

dalam mengakses informasi dan bagaimana perilaku pencarian informasi

Balai Rehabilitasi Sosial Panganthi Temanggung.

Perbedaan antara penelitian Abkarina Musa’adah dengan penelitian ini

ialah terletak pada pembahasan dimana Abkarina Musa’adah lebih

menjelaskan mengenai pencarian informasi pengguna tunanetra Balai

Rehabilitasi Sosial Penganthi yang menggunakan software JAWS (Job

Acces With Speech) sedangkan penelitian ini membahas mengenai perilaku

mahasiswa tunanetra UIN Jakarta dalam memenuhi kebutuhannya.

Penelitian Abkarina menjelaskan lebih mendalam mengenai kebutuhan dan

pencarian informasi serta perpustakaan khusus tunanetra yang menyediakan

koleksi braille dan alat bantu JAWS (Job Acces With Speech) yang dapat

membantu tunanetra dalam mengakses informasi. Penelitian ini

menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain penelitian deskriptif.22

22

Abkarina Mussa’adah, Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai

Tunanetra dalam Mengakses Informasi di Perpustakaan Balai Rehabilitasi Sosial

Penganthi Temanggung, (semarang: Universitas Diponegoro, 2013)

Page 43: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

31

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif.

Penelitian deskriptif merupakan suatu penelitian yang dilakukan dengan

tujuan utama untuk memberikan gambaran atau deskripsi tentang suatu

keadaan secara objektif dan komperhensif.1 Penelitian deskriptif mengkaji

hubungan kolerasi antara beberapa variabel. Penulis menggunakan

penelitian deskriptif guna memberikan gambaran secara umum mengenai

perilaku pencarian informasi yang dilakukan oleh mahasiswa UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Sedangkan, pendekatan yang penulis gunakan dalam penelitian ini

adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah jenis pendekatan

yang dilakukan terhadap data-data non angka seperti, hasil wawancara atau

catatan laporan bacaan dari buku-buku, artikel dan juga termasuk non

tulisan seperti foto dan gambar.2

Menurut taylor dan bogdan metodologi kualitatif ialah suatu prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata dalam bentuk

tertulis atau bentuk lisan dari peilaku seseorang yang dapat diamati.3

1 Zainurrahman, Menulis : Dari Teori Hingga Praktik, (Bandung : Alfabeta, 2011), h. 45

2 Irawan, Prasetya. “logika dan Prosedur Penelitian”. Cet. 1, (Jakarta : STIA-LAN,

1999). hal.99 3 Wiji Nurastuti, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta : Ardana Media, 2007)

Page 44: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

32

B. Sumber Data

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang bersumber dari hasil

observasi dan wawancara langsu

ng kepada informan atau yang berpotensi dalam memberikan

informasi yang releven. Dalam penelitian ini, data primer

diperoleh langsung dari mahasiswa penyandang tunanetra dan

alumni penyandang tunanetra.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan

dari sumber-sumber yang telah ada. Data diperoleh tidak

langsung dari sumbernya, melainkan diambil dari dokumen-

dokumen seperti laporan, karya tulis orang lain, koran dan

majalah.4 Dalam penelitian ini, yang dijadikan sebagai data

sekunder adalah jurnal ilmiah, catatan dokumentasi, artikel, dan

lain sebagainya.

3. Informan

Informan adalah orang yang diwawancarai dan dijadikan

sebagai narasumber untuk memberikan informasi yang

dibutuhkan. Informan merupakan orang yang dapat memberikan

informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. Dalam penelitian

ini peneliti memilih informan dengan menggunakan teknik

4 Prasetya Irawan, logika dan Prosedur Penelitian, Cet. 1, ( Jakarta : STIA-LAN. 1999)

Page 45: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

33

pengambilan sampel bertujuan atau (Purposive Sampling) dalam

teknik ini sampel ditentukan berdasarkan kriteria yang telah

ditentukan sebelumnya sehingga informan yang digunakan telah

memenuhi kriteria dalam penelitian ini.5 Berdasarkan dari hasil

wawancara dengan informan utama yaitu tunanetra alumni UIN

Syarif Hidayatullah peneliti memilih 3 informan yaitu alumni

penyandang tunanetra dan mahasiswa penyandang tunanetra

yang terdiri dari:

a. Alumni tunanetra UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Rafik Akbar merupakan salah satu dari sekian banyak

alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang memiliki

kebutuhan khusus (tunanetra). Informan menyelesaikan

jenjang S1 di Fakultas Tarbiah UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta beliau lahir di Jakarta, 16 Juni 1969. Alasan penulis

menjadikannya sebagai informan, karena sebagai alumni

dan telah menyelesaikan program S1 informan telah

mengetahui dan berpengalaman dalam hal pencarian

informasi. Selain itu sekarag informan menjadi salah satu

staf diyayasan Raudlatul Makfufin dan menyadi staf

pengajar komputer.

5 Jogiyanto HM, Metodologi Penelitian Sistem Informasi: Pedoman dan Contoh

Melakukan Penelitian di Bidang Sistem Teknologi Informasi, (Yogyakarta: Andi, 2008), h. 76

Page 46: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

34

b. Mahasiswa penyandang tunanetra UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

Firmansyah adalah mahasiswa Fakultas Tarbiah Jurusan

Pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang lahir di Jakarta, 08 Januari 1991. Alasan penulis

menjadikanya informan karena informan sedang

mengerjakan Skripsi karenanya informan pasti

membutuhkan banyak informasi dan melakukan pencarian

informasi yang berhubungan dengan skripsinya.

c. Informan yang ketiga adalah Juanda Saputra mahasiswa

Fakultas Tarbiah Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN

Syarif Hidayatullah. Alasan penulis menjadikannya

informan karena informan juga sedang mengerjakan skripsi

selain itu informan juga merupakan anggota perpustakaan di

Yayasan Mitranetra.

C. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi adalah cara atau metode penghimpunan data yang

dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara

sistematis terhadap fenomena yang sedang dijadikan sasaran

pengamatan. Observasi merupakan metode pengumpulan data

yang dilakukan dengan pengamatan secara langsung terhadap

sasaran penelitian.

Page 47: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

35

b. Wawancara

Wawancara (Inteview) merupakan komunikasi dua arah untuk

mendapatkan data dari narasumber.6Wawancara adalah teknik

pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk mendapatkan

keterangan-keterangan lisan melalui bercakap-cakap dan

berhadapan muka dengan orang yang dapat memberikan

keterangan pada si peneliti. Wawancara adalah teknik

pengumpulan data utama dalam metodologi kualitatif.

Wawancara dapat berupa wawancara personal (Personal

Interview), wawancara intersep (intercept Interview), dan

wawancara telepon (Telephone Interview)

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dimana peneliti

menyelidiki benda-benda tertulis, seperti buku-buku, majalah,

dokumen, peraturan-peraturan dan sebagainya. Dalam penelitian

ini, peneliti mengumpulkan data melalui dokumen, arsip dan

artikel ilmiah.

D. Teknik Analisis Data

Setelah melakukan teknik pengumpulan data, langkah selanjutnya

adalah menganalis data. Analisis data merupakan proses menyusun,

mengkategorikan data, mencari pola atau tema dengan maksud untuk

memahami maknanya. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik

6 Jogiyanto HM, Metodologi Penelitian Sistem Informasi: Pedoman dan Contoh

Melakukan Penelitian di Bidang Sistem Teknologi Informasi, (Yogyakarta: Andi, 2008), h. 111

Page 48: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

36

analisis data kualitatif. Data-data dari hasil observasi, wawancara, maupun

dari dokumen-dokumen yang peneliti peroleh, terlebih dahulu akan diteliti

dan dianalisis, kemudian diolah dan disajikan dalam bentuk deskriptif yang

bertujuan untuk mengemukakan permasalahan dan menemukan solusi

terhadap permasalahan yang terjadi disertai dengan alasan-alasan yang

mendukung. Adapun analisis data yang dilakukan, diantaranya:

1. Reduksi Data

Pada tahap ini, dilakukan pemilihan tentang relevan tidaknya antara

data dengan tujuan penelitian. Data-data yang peneliti peroleh dari hasil

observasi, wawancara dan dokumentasi tidak semuanya peneliti

gunakan. Akan tetapi, data tersebut dipilah-pilah lagi yang relevan

dengan tema penelitian.

2. Penyajian Data

Data yang disjikan dalam penelitian ini berbentuk teks yang bersifat

naratif. Yang nantinya akan menjelaskan hasil dari penelitian yang

peneliti lakukan.

3. Penarikan Kesimpulan

Setelah data-data terangkum dan dijabarkan, peneliti akan membuat

kesimpulan yang nantinya dapat digunakan untuk menjawab rumusan

masalah.

Page 49: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

37

E. Jadwal Penelitian

No Kegiatan

2015 2016

Feb Mar Apr Mei Agus Sep Okt Apr

1

Penyusunan

Proposal

2

Pengajuan

Proposal

3

Bimbingan

Skripsi

4 Penelitian

5

Penyusunan

skripsi

6

Sidang

Skripsi

Page 50: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

38

BAB IV

GAMBARAN UMUM, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENELITIAN

A. Profil Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

1. Sejarah Singkat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pada 1 Juni 2007 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merayakan "golden

anniversary". Selama setengah abad, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

telah menjalankan mandatnya sebagai institusi pembelajaran dan

transmisi ilmu pengetahuan, institusi riset yang mendukung proses

pembangunan bangsa, dan sebagai institusi pengabdian masyarakat

yang menyumbangkan program-program peningkatan kesejahteraan

sosial. Selama setengah abad itu pula, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta telah melewati beberapa periode sejarah sehingga sekarang ini

telah menjadi salah satu universitas Islam terkemuka di Indonesia.

Secara singkat sejarah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dapat dibagi

ke dalam beberapa periode, yaitu periode perintisan, periode fakultas

IAIN al-Jami’ah, periode IAIN Syarif Hidayatullah, dan periode UIN

Syarif Hidayatullah.

a. Tahun 2002 disebut periode perintisan

Periode ini merupakan langkah awal terbentuknya Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang ditetapkan

berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI Nomor 031 tahun 2002.

b. Periode UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Mulai 20 Mei 2002

berdasarkan keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 031

Page 51: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

39

tanggal 20 Mei 2002 IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta resmi

berubah menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

c. IAIN With Wider Mandate, Periode ini mulai mengintegrasikan

ilmu umum dan ilmu agama.

d. Tahun 1960-1963 disebut Periode Fakultas IAIN al-Jami’ah

Yogyakarta, merupakan hasil pengintegrasian antara AIDA dan

PTAIN menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) al-Jami’ah

al-Islamiyah al-Hukumiyah

e. Tahun 1957-1960 disebut Periode ADIA (Akademi Dinas Ilmu

Agama) yang didirikan pada 1 Juni 1957

2. Visi dan Misi

a. Visi

Berdaya saing tinggi dan terdepan dalam mengembangkan dan

mengintegrasikan aspek keislaman, keilmuan, kemanusiaan, dan

keindonesiaan.

b. Misi

Menghasilkan sarjana yang memiliki keunggulan kompetitif

dalam persaingan global

Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan untuk

mengembangkan dan mengintegrasikan aspek keislaman,

keilmuan, kemanusiaan, dan keindonesiaan.

Meningkatkan kualitas penelitian dan pengabdian yang

bermanfaat bagi kepentingan keilmuan dan kemasyarakatan.

Page 52: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

40

Membangun good university governance dan manajemen

yang profesional dalam mengelola sumber daya perguruan

tinggi sehingga menghasilkan pelayanan prima kepada sivitas

akademika dan masyarakat.

Membangun kepercayaan dan mengembangkan kerjasama

dengan lembaga nasional, regional, maupun internasional.

3. Struktur Organisasi

Tabel 1. Struktur Organisasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 53: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

41

4. Mahasiswa Tunanetra UIN Syarif Hidatullah Jakarta

Tidak semua mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki

fisik sempurna namun ada mahasiswa yang memiliki kebutuhan khusus

seperti tunanetra. Dalam perjalannya mahasiswa tunanetra tersebar di

beberapa fakultas seperti Fakultas Tarbiyah, Fakultas Ushuluddin, Fakultas

Sains dan teknologi, Fakultas Dakwah Dan Ilmu Komunikasi, dan Fakultas

Ekonomi dan Teknologi.1

Menurut data yang penulis dapatkan dari hasil wawncara dan data

yang didapat dari dokumen yang ada, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

menerima tunatetra melalui jalur mandiri dan SNMPTN (Seleksi Nasional

Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Dari hasil penelitaian yang penulis

lakukan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sudah banyak menerima

mahasiswa tunantetra dari tahun ke tahun walau jumlahnya sedikit antara

tiga sampai sepuluh orang karena pada tahun 2011 hanya tiga orang yang

terdaftar dan pada tahun 2014 ada sebanyak enam orang.2 Berikut data

tunantetra yang terdektesi PUSDATA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

tahun ajaran 2014:

1 Pustipanda, Data mahasiswa Tunanetra,(Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah), Tahun 2014

2 Pustipanda, Data mahasiswa Tunanetra,(Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah), Tahun 2014

Page 54: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

42

No Nama Fakultas Jurusan

1 Fildzah Fatin Ilmu Tarbiah dan

Keguruan

Pendidikan Bahasa

Arab

Rafik Akbar Ilmu Tarbiah dan

Keguruan

Pendidikan Agama

Islam

Firmansyah Ilmu Tarbiah dan

Keguruan

Pendidikan Agama

Islam

Juanda Saputra Ilmu Tarbiah dan

Keguruan

Pendidikan Agama

Islam

2 Halimatus

Sa’diyyah

Ilmu Tarbiah dan

Keguruan

Pendidikan Guru MI/

SD

3 Dian Mas Utami Ilmu Tarbiah dan

Keguruan

Manajemen

Pendidikan

4 Isti Kumala Sari Sains dan

Teknologi

Agribisnis

5 Rahmi Fathani Syariah dan Ilmu

hukum

Perbankan Syariah

Tabel 2. Data Mahasiswa Tunanetra UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tahun 2014

Bagi mahasiswa tunanetra menempuh pendidikan di UIN Syarif

Hidayatullah merupakan suatu tantangan bagi mereka pasalnya mereka

harus terbiasa di lingkungan yang belum menyediakan sarana dan prasarana

Page 55: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

43

yang mendukung kegiatan akademik mereka. Sebagai contoh dalam

melakukan pencarian informasi merek harus melalui beberapa tahapan

hanya untuk mendapatkan informasi yang disediakan oleh perpustakaan dan

mau tidak mau mereka harus mempunyai alat bantu sendiri di rumah

ataupun bergabung dengan lembaga yang menyediakan alat bantu pencarian

informasi bagi tunanetra seperti Yayasan Mitranetra dan Raudhatul

Makfufin.

A. Hasil Penelitian

Mengacu pada tujuan penelitian, peneliti akan memaparkan hasil

penelitian yang penulis peroleh dari hasil observasi dan wawancara. Pada

penelitian ini perilaku pencarian informasi mengacu pada model Elis yang

telah direvisi oleh Wilson3 yaitu Adapun hasil penelitian yang di peroleh

sebagai berikut:

1. Kebutuhan Informasi Mahasiswa Tunanetra

Kebutuhan informsi merupakan kebutuhan seseorang akan informasi

yang berguna untuk memperkaya diri. Setiap orang memiliki kebutuhan

informasi yang berbeda bergantung pada tingkatan umur, profesi dan

juga kebutuhan tiap individu. Seperti halnya mahasiswa tunanatra

memiliki kebutuhan informasi yang berbeda satu dengan yang lainnya.

Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan menunjukkan bahwa subjek

mengenai pendidikan merupakan subjek yang paling sering mereka

butuhkan terkait dengan tingkatan pendidikan yang mereka ambil yaitu

3 Wilson, Thomas D, Human Information Behavior, (Informing science 3.2, 2000), h. 49-

56

Page 56: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

44

fakultas tarbyiah. Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan dapat

dilihat bahwa kebutuhan mahasiswa dibedakan menjadi:

a. Kebutuhan informasi yang berkaitan dengan perkuliahan

Pada umumnya mahasiswa tunanetra membutuhkan informasi yang

berkaitan dengan pendidikan yang sedang mereka jalani karenanya

informasi yang mereka butuhkan harus menunjang kegiatan

akademik mereka. Pencarian informasi mereka baerkaitan dengan

tugas kuliah referensi dalam pembelajaran.

“Informasi yang biasanya saya cari itu mengenai pendidikan yang

berkaitan dengan tugas kuliah saya sama informasi”. Rf

“Saya biasanya cari informasi tentang pendidikan dan berkaitan

sama tugas kuliah saya”.Fr

“Informasi yang saya butuhkan pasti berhubungan dengan

pendidikan seperti teori tentang pendidikan, manajemen

pendidikan ya pokoknya yang sesuai bidang saya” Jn

Berdasarkan informasi tersebut terlihat jelas bahwa ketiganya

mengatakan bahwa pendidikan merupakan subjek yang sering

meraka cari karena informasi tersebut sesuai dengan kebutuhan

dibidang akademik mereka.

b. Kebutuhan informasi yang berkaitan dengan pengembangan diri

Setiap orang memiliki kebutuhan informasi tersendiri tergantung

pada rasa ingin tahu atau minat seseorang mengenai suatu hal

karenanya mahasiswa tunanetra selain membutuhkan informasi

mengenai subjek pendidikan mereka juga membutuhkan informasi

dalam subjek lain seperti sejarah dan teknologi.

“saya cari informasi lain kaya berita, teknologi, tentang gimana

baca al- qur’an dan banyak lagi deh”. Jn

“cari informasi tentang sejarah, agama, buku –buku audio, braille

dan juga cari informasi tentang pengembangan diri”. Rf

Page 57: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

45

“saya juga suka cari subjek lain kaya agama, teknologi, motifasi

sama panduan NVDA (Non Visual Desktop Acces)”. Fr

Dari hasil wawancara tersebut terlihat jelas bahwa mereka tidak

hanya membutuhkan informasi mengenai pendidikan saja. Terlihat

jelas bahwa dua informan juga mencari informasi tentang

teknologi, dua orang mencari dengan subjek agama, dua orang

mengenai pengembangan diri, dan satu orang mengenai sejarah dan

panduan NVDA (Non Visual Desktop Acces).

c. Kebutuhan informasi sebagai penyandang tunanetra

Seperti halnya tunanetra yang lain mahasiswa tunanetra memiliki

bentuk informasi yang dapat mereka akses sesuai dengan

keterbatasan yang mereka miliki oleh karenanya mereka

membutuhkan informasi yang mempermudah mereka dalam hal

konsumsi informasi seperti Braille, DTB (digital talking book),

Elektronic book dan lainya.

“informasi yang bentuknya elektronik kaya buku –buku audio,

braille, word biar kebaca sama komputer bicara saya”. Fr

“saya butuh informasi dala bentuk audio kaya DTB (digital talking

book) yang biasa dengan mudah saya gunain”. Jn

Dua dari tiga informan mengatakan bahwa mereka membutuhkan

informasi dalam bentuk audio, braille dan juga word untuk

mempermudah mereka dalam menggunakan informasi. Terlihat

jelas bahwa pada dasarnya mahasiswa tunanetra membutuhkan

informasi dengan bentuk informasi yang dapat memudahkan

mereka untuk menggunakan informasi karena mahasiswa tunanetra

lebih mengandalkan pendengaran dan indra peraba mereka

Page 58: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

46

sehingga mereka lebih menyukai informasi dalam mentuk audio

dan braille.

Dalam memenuhi kebutuhan informasi seorang mahasiswa tunanetra

melakukan pencarian informasi pada sumber informasi sebagai berikut:

a. Teman dan dosen

Dalam memenuhi kebutuhan informasi akademiknya tak jarang

mahasiswa tunanetra bertanya pada teman atau dosen mengenai

subjek yang mereka cari.

“kadang tanya temen yang lebih tau tentang subjek saya”. Rf

“sama tanya dosen atau temen”. Jn

Dari hasil wawancara tersebut terlihat jelas bahwa dua dari tiga

informan bertanya pada teman dan dosen yang memiliki

pengetahuan lebih daripada mereka. Dengan demikian mereka

mendapat pengetahuan mengenai apa yang mereka cari.

b. Internet

Internet merupakan sumber informasi yang selalu digunakan

seseorang guna memenuhi kebutuhan informasinya. Alasan

mahasiswa tunanetra menggunakan internet sebagai sumber

informasi yang paling sering mereka gunakan karena internet dapat

menggunakan komputer bicara, dapat dicari dimana saja dan

mudah digunakan oleh mahasiswa tunanetra.

“Saya cari informasi diperpustakaan, internet sama tanya dosen

atau temen”. Jn

“Saya suka cari informasi di internet”. Rf

“Saya suka cari informasi di internet, mitranetra sama

perpustakaan”. Fr

Page 59: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

47

Dari hasil penelitian tersebut tergambar bahwa internet merupakan

media yang paling digemari ketiganya karena dapat digunakan

secara langsung menggunakan komputer bicara dan lebih fleksibel.

c. Perpustakaan

Selain internet perpustakaan juga merupakan sumber informasi

yang paling sering dikunjungi oleh mereka. Namun meraka harus

mengajak teman atau keluarga jika berkunjung ke perpustakaan

karena mahasiswa tuananetra membutuhkan teman untuk mencari

dan juga membacakan buku yang telah mereka dapat.

“Saya biasa cari informasi di perpustakaan, Kalo ke perpustakaan

saya gak pernah cari sendiri tapi ngajak temen buat minta tolong

cariin buku dan bacain bukunya karena saya gak bisa cari sendiri,

soalnya katalognya gak di desain buat tunanetra jadi saya mesti

ajak temen kalo gak tanya ke pustakawan mengenai subjek yang

saya cari”. Fr

“saya ke perpustakaan fakulas Kalo ke perpustakaan saya mesti

ajak temen kalo mau cari bahan buat tugas kuliah”. Rf

“Saya cari informasi paling seneng pake internet, ke Yayasan

mitranetra, sama perpustakaan. Kalo di perpustakaan saya dateng

sama temen nah nanti temen yang cari buku buat saya terus saya

dengerin apa yang dibacain temen, kalo gak sama temen saya

tanya ke pustakawan minta tolong cariin karena katalognya

biasanya buat orang awas jadi saya gak bisa pakai dan juga saya

gak bisa cari buku langsung ke rak jadi pasti saya minta tolong

pustakawan dan teman”. Jn

Dari ketiga informan tersebut ketiganya menggunakan

perpustakaan sebagai sumber informasi meskipun mereka harus

mengajak teman ke perpustakaan untuk membantu mereka dalam

pencarian dan juga membacakan informasi karena di perpustakaan

Universitas

Page 60: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

48

maupun fakultas mereka belum menyediakan alat bantu bagi

penelusuran mahasiswa tunanetra. Selain itu jenis sumber informasi

yang digunakan oleh mahasiswa tunanetra pun beragam seperti:

a. Jurnal

b. Buku

c. Goole book

d. Skripsi

e. Majalah online

f. Peraturan pemerintah dan Undang- undang dasar 1945

“Saya si biasanya pake internet carinya nah kadang saya cari di

google book, jurnal, skripsi, blog, tapi gak jarang juga saya dapet

dari buku”. Fr

“Biasanya sumber informasi yang saya gunakan itu internet dalam

bentuk jurnal penelitian, skripsi, peraturan pemerintah, undang-

undang”. Rf

“Kalo saya biasa merujuk ke jurnal, buku, artikel dan juga teori

yang saya cari dengan menggunakan internet, majalah online dan

membaca buku”. Jn

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dari dua dari tiga orang

informan mencari informasi dalam bentuk jurnal yaitu rf dan fr dan

skripsi yaitu rf dan jn, dalam bentuk buku satu orang yaitu fr, blog

satu orang yaitu fr, google book satu orang yaitu rf, majalah online

tiga orang yaitu fr, rf dan jn. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

jenis informasi yang sering digunakan oleh ketignya adalah jurnal,

skipsi, dan majalah online yang termasuk dalam sumber informasi

sekunder.

Page 61: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

49

2. Perilaku Mahasiswa Tunanetra Dalam Memenuhi Kebutuhan

Informasi Akademik

Informasi merupakan unsur panting bagi kehidupan manusia oleh

karenanya informasi sangatlah dibutuhkan oleh semua orang.

Seseorang melakukan pencarian informasi guna memenuhi kebutuhan

informasinya karena informasi tidak akan datang dengan sendirinya

kepada kita khususnya tunanetra. Tunanetra memiliki motivasi

tersendiri dalam memenuhi kebutuhan informasi seperti ingin menjadi

orang yang lebih baik, dapat bersaing dengan orang lain dan tertinggal

karena keterbatasan yang mereka miliki. Dengan keterbatasan yang

mereka miliki mahasiswa tunanetra melakukan pencarian informasi

lebih sering menggunakan internet dan datang ke perpustakaan selain

itu tak jarang merekan datang ke toko buku dan mendatangi lembaga

yang menaungi tunanetra. Mahasiswa tunanetra haruslah mengajak

teman atau meminta bantuan orang lain untuk mencari dan

membacakan buku hasil pencariannya.4

Pada dasarnya kebutuhan mahasiswa tunanetra sama dengan yng

lainnya namun hanya media dan cara pemenuhannya yang berbeda.

Dalam memenuhi kebutuhan informasi akademiknya seorang

tunanetra harus bekerja lebih keras dan giat dibanding dengan mereka

yang tidak memiliki kebutuhan khusus, terlebih lagi dengan

keterbatasan yang mereka miliki, mereka ingin memiliki kesempatan

dan kemampuan yang sama dengan mahasiswa lain. Sama halnya

4 Wawancara pribadi denga Rafik Tangerang, 28 Mei 2015

Page 62: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

50

dengan orang yang tidak memiliki kebutuhan khusus, tunanetra

memerlukan informasi dan untuk memenuhi kebutuhan informasinya

mereka melakukan pencarian informasi, berikut adalah tahapan

melakukan pencarian informasi, dalam hal ini peneliti menggunakan

model yang dikemukakan oleh Eliss yang telah direvisi oleh Wilson

yaitu A stage process version of Elis’s behavioural framework yang

menggambarkan pencarian informasi sebagai berikut:

a. Starting

Starting merupakan langkah awal dalam melakukan pencarian

informasi, dimana terdapat dua kegiatan yang harus dilakukan

yaitu menentukan topik dan menganalisis tugas yang akan dicari.

Penentuan dan pemilihan topik merupakan kegiatan sangat

menentukan dalam pencarian informasi karena topik yang kita

pilih nantinya akan menjadi kata kunci dalam penelusuran

informasi. Pada tahapan ini seseorang belum mengetahui dan

belum cukup informasi mengenai apa yang harus ia cari guna

memenuhi kebutuhan informasinya dan biasanya seseorang.

Pada tahapan ini terdapat dua kegiatan yaitu:

1) Menentukan subjek pencarian

Seperti halnya orang lain mahasiswa tunanetrapun melakukan

pemilihan topik dan penentuan topik untuk dijadikan kata

kunci dalam penelusuran mereka, hal tersebut sesuai dengan

hasil wawancara yang diungkapkan oleh Fr, Rf dan Jn:

Page 63: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

51

“Biasanya sebelum cari informasi saya siapin dulu apa aja

yang mau saya cari kaya tema sama subjeknya kalo udah tau

baru saya cari dehinformasinya.”Fr

“yang pertama dilakukan sebelum melakukan pencarian

informasi saya biasayanya tentuin dulu temanya seteah itu

menentukan model pencarian informasi, tapi kalo cari

tentang tugas kuliah kan udah jelas tentang apanya kaya

tugas tentang manajemen pendidikan ya berarti saya cari

tentang menejemen pendidikan baru kalo mesti ditambah

informasi lain saya cari kata kuncinya pake informasi yang

kurang”.Rf

“kalo saya sebelum cari informasi biasanya saya tanya dulu

sama temen ada tugas apa nah kalo ada tugas saya cari

tentang tugas itu gak perlu tentuin subjeknya lagi kan udah

jelas apa tugasnya, kalo tugas tentang manajemen ya

biasanya saya jadiin subjek tentang manajemen tapi kalo

cari informasi yang gak ada kaitannya sama tugas kuliah ya

saya tentuin topik sama temanya dulu baru saya mulai cari

informasinya”.Jn

Dari penelitian yang peneliti lakukan ketiga informan

tersebut menentukan subjek pencarian telebih dahulu

sebelum mereka melakukan pencarian informasi.

2) Tidak menentukan subjek pencarian

Dalam melakukan pencarian informasi tak jarang seorang

mahasiswa tunanetra tidak menentukan subjek pencarian

informasi hal ini dikarenakaan mereka sudah mengetahui

subjek dari apa yang akan mereka cari, khususnya bila

mereka mencari informasi yang berhubungan dengan tugas

perkuliahan. Berikut kutipan wawancara yang peneliti

lakukan:

“kalo saya sebelum cari informasi biasanya saya tanya dulu

sama temen ada tugas apa nah kalo ada tugas saya cari

tentang tugas itu gak perlu tentuin subjeknya lagi kan udah

jelas apa tugasnya”. Jn

Page 64: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

52

“tapi kalo cari tentang tugas kuliah kan udah jelas tentang

apanya kaya tugas tentang manajemen pendidikan ya berarti

saya cari tentang menejemen pendidikan”. Rf

Terlihat jelas bahwa dua dari tiga informan tidak menentukan

subjek pencarian karena mereka telah mengetahui tugas atau

subjek yang harus mereka cari. Hal ini terjadi pada pencarian

berdasarkan tugas kuliah mahasiswa tunanetra.

Dari wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa tiga informan

menentukan topik dan tema terlebih dahulu sebelum melakukan

pencarian informasi guna mempermudah pencarian informasi.

Namun dua diantaranya menambahkan apabila tugas dan

subjeknya jelas maka mereka tidak perlu menentukan subjek

melainkan langsung mencari menggunakan kata kunci mengenai

tugas yang akan dicari.5

b. Chaining

Langkah kedua yang harus dilakukan dalam pencarian informasi

bagi mahasiswa tunanetra adalah chaining. Pada tahapan ini

seseorang melakukan pencarian informasi dengan mengikuti

rangkaian sitasi dan merujuk pada bahan rujukan dalam dokumen.

Chaining merupakan tahapan penting dari rangkaian proses

pencarian informasi karena chaining merupakan proses pencarian

informasi yang harus dilakukan oleh mahasiswa tunanetra yang

mengacu pada sumber informasi seperti perpustakaan, toko buku,

5 Wawancara pribadi dengan Firman Ciputat, 29 Mei 2015

Page 65: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

53

internet, dan lembaga yang menaungi tunanetra.6 Pada tahapan ini

pencarian mahasiswa dibedakan menjadi:

1) Pencarian informasi di perpustakaan

Perpustakaan merupakan salah satu tempat yang diminati

mahasiswa tunanetra dalam melakukan pencarian informasi.

Hal ini terjadi karena perpustakaan menyediakan koleksi

yang memadai guna memenuhi kebutuhan informasi

akademik mereka. Namun apa bila perpustakaan tidak

menyediakan media pendukung pencarian informasi seperti

digital talking book, audio book, talking book, braille dan

screen reader. Mereka mengajak teman atau kerabat untuk

membantu mereka dalam melakukan pencarian informasi

karena mereka tidak dapat langsung menggunakan katalog,

mencari buku langsung di rak, dan membaca bahan pustaka

melainkan meminta bantuan dari orang lain. Tak jarang

mereka meminta bantuan pustakawan untuk mencarikan

informasi yang ingin mereka cari. Lain halnya jika mereka

datang ke lembaga yang menyediakan alat bantu bagi

tunanetra mereka dapat mengakses katalog yang memang

dirancang bagi tunanetra dan baru saat pengambilan bahan

pustaka mereka meminta bantuan pustakawan. Berikut hasil

wawancara yang penulis lakukan :

6 Wawancara pribadi dengan Juanda Ciputat, 15 Juni 2015

Page 66: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

54

“Kalo ke perpustakaan saya gak pernah cari sendiri tapi

ngajak temen buat minta tolong cariin buku dan bacain

bukunya karena saya gak bisa cari sendiri”. Fr

“Kalo ke perpustakaan yang jelas saya gak pernah sendiri

pasti minta anterin teman buat bantuin cari buku dan bacain

buku soalnya saya kan gak bisa cari katalog di perpustakaan

apalagi kalo mesti cari dirak yang koleksinya banyak. kalo

gak ngajak temen saya pasti nanya pustakawan buat minta

tolong cariin bahan yang saya cari”. Rf

“Kalo di perpustakaan saya dateng sama temen nah nanti

temen yang cari buku buat saya terus saya dengerin apa

yang dibacain temen, kalo gak sama temen saya tanya ke

pustakawan minta tolong cariin karena katalognya biasanya

buat orang awas jadi saya gak bisa pakai dan juga saya gak

bisa cari buku langsung ke rak jadi pasti saya minta tolong

pustakawan dan teman”. Jn

Dari hasil penelitian tersebut terlihat jelas bahwa mahasiswa

tunanetra membutuhkan bantuan orang lain seperti teman,

keluarga dan pustakawan dalam melakukan pencarian

informasi informasi di perpustakaan karena tidak tersedianya

alat bantu dalam pencarian informasi tunanetra. Namun bila

mereka datang ke perpustakaan yang menyediakan alat bantu

bagi tunanetra seperti di perpustakaan Yayasan Mitra Netra

mereka haya menanyakan subjek yang mereka cari pada

pustakawan dan mereka dapat mencari langsung

menggunakan komputer bicara.

“Kalo ke mitra netra saya Cuma tanya ke puatakawan

mengenai bahan yang mau saya cari karena disana

koleksinya braille sama digital talking book saya jadi bisa

gunain senderi gak mesti dibacain”. Jn

Menurut Jn bila ia mencari informasi di mitra netra mereka

tidak perlu mengajak teman hanya minta bantuan saja kepada

pustakawan kemudian setelah apa yang dicari ketemu ia

Page 67: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

55

hanya tinggal mendengarkannya dan membacanya bila dalam

bentuk braille.

2) Pencarian informasi menggunakan internet

Internet merupakan sumber informasi yang diminati oleh

mahasiswa tunanetra terlebih internet merupakan sumber

informasi yang mudah diakses dan dapat digunakan dengan

komputer bicara dalam penelusuran informasi. Dalam

penelusuran menggunakan internet biasanya mereka

mengunjungi portal- portal yang menyediakan informasi

dalam bentuk file pdf atau dalam bentuk word karena akan

memudahkan mereka dalam menggunakan informasi

tersebut.

“Saya biasa cari informasi di perpustakaan, toko buku sama

di internet”. Fr

“Lebih enak lagi kalo peke internet saya tingal ketik kata

kuncinya aja karena saya pake komputer bicara nanti

bacaannya keputer sendiri kaya saya dengerin kaset.”. Jn

“kalo peke internet biasanya saya buka jurnal online yang

dilanggan perpusnas terus lihat blog atau skripsi orang”. Rf

Dari hasil penelitian tersebut jelas bahwa ketiga mahasiswa

tunanetra lebih senang mencari informasi menggunakan

komputer bicara karena dengan komputer bicara dan internet

mereka tidak perlu kemana- mana dan merepotkan orang lain

dan tentunya lebih mudah mencari informasi menggunakan

internet.

Page 68: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

56

c. Extracting

Extracting merupakan kegiatan pemeriksaan dan membaca

dokumen yang telah dipilih baik jurnal, artikel dan buku sehingga

kita dapat mengutip informasi yang relevan dengan topik atau

tugas yang akan dicari.

“Habis saya cari informasi dan sudah dapet bahan yang saya

cari habis itu saya baca bahannya setelah dan cek kalo sesuai

sama apa yang saya cari baru deh saya pake buat kutipan atau

buat reverensi kalo tugas yang saya cari itu buat tugas kelompok

ya saya runingin ketemen- temen mengenai hasil pencarian

informasi saya”. Jn

“Saya biasanya pilih informasi yang paling relevan sama tugas

saya dari seluruh dokumen yang saya dapet saya gak pake semua

paling beberapa aja yang saya ambil dari dokumen itu tus saya

gabung deh sama informasi dari sumber lain yang sama- sama

releven”.Fr

“kalo pencarian saya udah ada hasilnya pasti saya dengerin dulu

pake komputer bicara kalo udah relevan baru saya ambil deh

buat rujukan kalo saya bisanya dirangkum dulu pahamin maksud

dari bahan yang saya temuin baru saya tulis ulang buat nantinya

saya dengerin lagi”.Rf

Mahasiswa tunanetra biasanya membaca dokumen hasil pencarian

informasi yang telah mereka peroleh dengan mendengarkan

menggunakan komputer bicara, mereka memilih bahan yang

paling releven dengan tugas atau topik yang meraka cari selain itu

tak jarang mereka mendiskusikannya dengan orang lain.

d. Verifying

Verifying merupakan kegiatan yang dilakukan guna memilah

dokumen atau informasi yang sesuai atau tidaknya dengan kata

kunci yang digunakan atau dengan apa yang ingin kita cari. Hasil

pencarian dapat digunakan dengan maksimal dan dapat

Page 69: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

57

dipertanggung jawabkan tergantung pada pemeriksaan dokumen,

semakin selektif kita melakukan pemeriksaan maka semakin

relevan hasil yang kia dapatkan. Dalam tahapan verifying bagian

dari dokumen yang harus di perhatikan adalah tanggal, otoritas,

pengarang dan juga relevansi dari dokumen tersebut. Dalam hal

ini mahasiswa tunanetra juga melakukan pemeriksaan hasil

pencarian informasi untuk menentukan dan memisahkan

dokumen yang relevan dan tidak dengan tema pencarian mereka.

Dalam tahapan ini terdapat dua kegiatan yaitu:

1) Pemeriksaan dokumen

Pemeriksaan dokumen merupakan kegiatan yang amat penting

dalam pencarian informasi karena pemeriksaan menentukan

relevansi dan juga keabsahan dokumen hasil pencarian

informasi. Dalam pencarian informasi seorang pencari

informasi harus memeriksa beberapa poin seperti judul,

pengarang , otoritas, penanggalan dan sumber informai. Sama

halnya dengan pencari informasi lain seorang mahasiswa

tunanetra pun melakukan pemeriksaan hasil pencarian

informasi.

“Biasanya saya melakukan penyortiran hasil pencarian

karena kadang tema sesuai tapi isinya beda. Saya periksa

tanggal sama teori yang ada dalam dokumen itu terus sama

pengarngnya. Pemeriksaan sangat penting menurut saya

soalnya kalo pemeriksaannya selektif maka hasilnya

memuaskan sebaliknya kalo pemeriksaan tidak dilakukan

dengan maksimal maka hasilnya kurang memeuaskan” Rf

Page 70: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

58

Untuk tau artikel yang saya dapet itu dapat dipertanggung

jawabkan atau enggak biasaya saya liat pengarangnya, judul

sama penanggung jawabnya. Tapi saya lebih suka cari jurnal

karena udah pasti penanggung jawabnya jelas”. Jn

“Biasanya buku atau hasil pencarian yang saya dapet pasti

saya periksa atau cek dulu tanggal, pengarang, sama

sumbernya dari mana kalo semuanya jelas baru saya pake

buat rujukan tugas- tugas saya”. Fr

Dapat dilihat bahwa ketiga informan melakukan pengcekan

informasi dengan memperkatikan tanggal, pengarang, sumber

informasi, dan penanggung jawab sehingga dokumen hasil

pencarian informasinya dapat dipertanggung jawabkan.

2) Memishkan dokumen hasil pencarian informasi

Pemisahan dokumen dalam pencarian informasi merupakan

kegiatan yang nantinya dapat mempermudah penggunaan

dokumen hasil pencarian informasi. Tujuan dari pemisahan

dokumen adalah membagi dokumen hasil pencarian informasi

dalam beberapa ketegori sesuai dengan tingkatan relevansi

terhadap subjek pencarian informasi. Dalam pencarian

informasi mahasiswa tunanetra melakukan pemisahan hasil

pencarian informasi untuk memudahkan penggunaan

informasi sehingga mereka tidak kesulitan dalam penggunaan

informasi.

“Terus kalo dokumen yang saya temuin sesuai dengan tema

pasti saya pisahin sama yang tidak sesuai nah paling kalo

ada bahan yang mirip- mirp masih saya pertahankan”. Rf

“Saya melakukan pengecekan informasi yang saya dapat

dengan mencocokan hasil pencarian informasi dengan tema

yang saya usung setelah itu saya pisahin antara dokumen

yang sesuai dengan tema saya dan yang tidak sesuai dengan

Page 71: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

59

tema karena langkah tersebut memudahkan saya dalam

penggunaan informasi. Jn

Dari hasil wawancara tersebut dapat ditarik kesimpulan

bahwa dua dari tiga informan melakukan pemeriksaan

dokumen hasil pencarian informasi.

e. Ending

Ending merupakan kegiatan terakhir yang dilakukan dalam proses

pencarian informasi karena pada tahapan ini informasi yang

diperoleh dapat segera digunakan. Pada tahapan ini seseorang

dihadapkan pada dua hasil yaitu:

1) Penggunaan informasi

Dalam hal ini seorang mahasiswa tunanetra akan

menggunakan hasil pencariannya apabila hasil yang didapat

sudah sesuai dan relevan dengan subjek yang mereka cari dan

telah diseleksi sebelumnya sehingga mereka merasa puas

dengan hasi pencarian yang mereka lakukan. Hal tersebut

sesuai dengan hasil wawancara yang peneliti lakukan.

“Biasanya hasil pencarian informasi yang saya lakukan

memuaskan saya pasti gunain buat sumber rujukan, kuncinya

mah kalo pas penyortiran informasi lebih diperhatikan dan

lebih teliti namun sebliknya kalo penyortiran gak saya lakuin

pasti hasilnya kurang memuaskan”. Fr

“kalo hasil pencarian informasinya sesuai saya bisa langsuk

gunain buat kerjain tugas saya”. Rf

“Saya gunain deh bahan yang udah saya dapet dan paling

relevan sama tugas saya buat saya jadiin bahan rujukan

tugas atau acuan pembelajaran”. Jn

Page 72: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

60

2) Melakukan pencarian ulang

Pada tahapan ini seorang pencari informasi melakukan

pengumpulan dokumen hasil pencariannya dan bila hasil

pencarian informasi kurang memuaskan maka pencarian

dilakukan dari awal dan menganalisa kesalahan dalam

pencarian informasi tersebut.

“kalo hasil pencarian informasinya sesuai saya bisa langsuk

gunain buat kerjain tugas saya tapi kalo gak memuaskan

saya gak cari dari awal kalo hasil pencarianya kurang

memuaskan soalnya buang- buang waktu kalo gitu, nah

biasanya saya analisa atau periksa dulu nih salahnya dimana

dan apa yang bermasalah dalam pencarian saya setelah itu

baru saya lanjutkan lagi pencarian saya". Rf

“Saya gunain deh bahan yang udah saya dapet dan paling

relevan sama tugas saya buat saya jadiin bahan rujukan

tugas atau acuan pembelajaran. Kalo hasilnya gak sesuai

saya cari lagi pake kata kunci yang lebih sesuai sama apa

yang saya cari”.Jn

Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan dapat diketahui

bahwa mahasiswa akan langsung menggunakan informasi

yang sesuai dengan apa yang ia cari dan relevan dengan

subjek yang ia cari namun sebaliknya jika hasilnya kurang

memuaskan maka mereka akan melakukan pencarian ulang

dengan subjek yang lebih spesifik.

Dapat digambarkan bahwa pencarian informasi mahasiswa tunanetra

adalah sebagi berikut:

Page 73: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

61

No Proses Pencarian

informasi

Kegiatan

1 Starting 1. Menentukan subjek pencarian

2. Tidak menentukan subjek

pencarian

2

Chaining 1. Penncarian informasi di

perpustakaan

2. Pencarian informasi

menggunakan internet

3 Extracting Pemeriksaan dan membaca dokumen

4

Verifying 1. Melakukan pemilihan dokumen

hasil pencarian

2. Memisahkan dokumen hasil

pencarian informasi

5

Ending 1. Penggunaan informasi

2. Melakukan pencarian ulang

Tabel 3. Tahapan Kegiatan Pencarian Informasi Mahasiswa

Tunetra

Page 74: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

62

3. Kendala dan Solusi Mahasiswa Tunanetra dalam Memenuhi

Kebutuhan Informasi Akademik

a. Kendala dalam melakukan pencarian informasi

Dalam memenuhi kebutuhan informasinya seorang mahasiswa

tunantera tidak terlepas dari kendala yang harus meraka hadapi.

Kendala merupakan faktor penghambat dalam melakukan

penelusuran informasi dengan kata lain kendala mempengaruhi

hasil dalam pencarian informasi. Kendala yang sering mereka

hadapi adalah keterbatasan akibat penglihatan, kurangnya

penguasaan bahasa asing, kurangnya penerimaan orang lain

terhadap mereka terlebih lagi dalam lingkungan pendidikan masih

banyak yang memandang mereka dengan sebelah mata, selain itu

di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta belum menyediakan media

dan aksesibilitas yang memadai bagi mahasiswa penyandang

tunanetra. Kendala dalam pencarian informasi mahasiswa

tunanetra dibagi menjadi dua yaitu:

1) Kendala dari individu

Kedala mahasiswa tunanetra yang berasal dari dirinya sendiri

biasanya adalah rasa malas, kurang percaya diri, bahasa, dan

keterbatasan yang dimiliki oleh mahasiswa tunanetra.

“Kendala yang paling utama dari pencarian informasi ya

keterbatasan yang saya, malas miliki dan bahasa”. Fr

“Kendala yang saya alami itu bahasa soalnya kan kalo

komputer bicara tools- toolsnya pakenya baha inggris”. Rf

“kalo saya cari informasi suka males sama kadang juga suka

ribet kalo mesti kemana- mana sendiri sama suka minder

juga si sama orang”

Page 75: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

63

Dari hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa

kendala terbesar dalam pencarian informasi mahasiswa

tunanetra adalah rasa malas dan keterbatasan yang

dimilikinya. Hal tersebut dilihat dari dua orang menjawab

rasa malas merupakan kendala terbesar.

2) Kendala dari lingkungan

Lingkungan merupakan faktor terpenting dalam keberhasilan

pencarian informasi guna memenuhi kebutuhan

akademiknya. Kendala yang dialami oleh individu dalam

pencarian informasi adalah tidak adanya sarana pendukung

yang memudahkan tunanetra mencari informasi di

perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah dan fakultas, tidak

disediakannya jalur khusus tunanetra untuk ke perpustakaan,

kurangnya bahan pustaka dan kurang diterimanya mahasiswa

tunanetra di UIN Syarif Hidayatullah. Berikut merupakan

penggalan hasil wawancar yang peneliti lakukan dengan

informan:

“sama kurangnya sarana pendukung di UIN kaya digital

talking book, braille dan buku dalam bentuk digital terus

koneksi wifinya juga kurang bagus. Terus kalo aku di kampus

cuama tau halte UIN, Fakultas dakwah sama pesanggrahan

aja gak tau PU ada dimana soalnya gak ada jalur khusus

sama petunjuk buat tunanetra menuju perpustakaan ”. Fr

“saya sangat berharap kalo kampus menyediakan alat bantu

bagi tunanetra soalnya kita kesusahan kalo gak ada alat

bantunya, kalo gak ada bahan pustaka yang bentuknya

digital kita mesti minta bantuan orang terus kalo udah dapet

bukunya mesti scan dulu habis itu diubah ke word baru deh

bisa kita baca, jadi buat baca buku kita lewatin tahapan yang

Page 76: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

64

banyak. Kalopun ada media yang mempermudah tunanetra

kaya JAWS (Job Acces With Speech) itu harganya mahal gak

kejangkau sama kantong isi kantong kita. Kadang juga suka

males si buat cari informasi”.Rf

“trus kadang juga buku yang saya cari gak ada di

perpustakaan saya mesti ketoko buku buat cari bukunya apa

lagi kalo timbul malesnya lengkap deh. kendala yang paling

dirasa mah finansial kita soalnya alat yang bisa bantu kita

biar mudah akses informasi itu mahal contohnya kaya

software JAWS (Job Acces With Speech) yang digunakan

buat baca layar itu harganya Rp. 10.000000,- sedangkan gak

semua tunanetra punya uang banyak”.Jn

Berdasarkan hasil penelitian tersebut kendala yang dihadapi

tunanetra adalah akses untuk mencari informasi, kurangnya

sarana, bahasa, kurangnya informasi diperpustakaan,

finansial dan kurang ramahnya orang lain terhadap tunanetra.

b. Solusi mengatasi kendalan dalam melakukan pencarian

informasi

Dalam mengatasi kendala dalam melakukan pencarian informasi

biasanya seorang tunanetra memiliki trik dan solusi untuk

keterbatasan mereka seperti menjadi anggota di lembaga yang

menaungi tunanetra, menggunakan media internet dan mengajak

orang untuk makan agar orang tersebut mau membantu

mencarikan dan membacakan buku.

Fr “untuk mengatasi kendala yang dihadapi kalo di perpustakaan

fakultas dan PU UIN gak ada bahan yang saya cari ya alternatif

lain saya dateng ke mitranetra kalo gak ada juga saya baru cari

di internet.Karena saya gak bisa baca jadi saya minta bantuin

temen buat bacain buku yang mau saya baca”

“kalo saya cari informasi di internet biasanya dokumen yang di

dapet saya bookmark kalo ada informasi penting nah kadang kalo

Page 77: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

65

ada bahan yang saya dapet biasanya saya bikin kedalam audio

book biar kalo sewaktu- waktu saya butuh gak usah cari lagi dan

tinggal puter aja”. Rf

Dari hasil wawancara diatas dapat dilihat bahwa strategi yang

dilakukan tunanetra adalah mencari alternatif tempat lain jika

bahan yang mereka cari tidak ada, menyimpan hasil pencarian

dalam format audio book, dan membook mark hasil pencarian

informasi. Selain itu Jn menambahkan

“ kalo saya biasanya deketin temen yang suka baca kalo buat

cari di perpustakaan dah habis itu saya ajak makan dia. Kalo gak

kadang saya pake hp yang udah saya kasih software untuk

membaca layar”. Jn

Banyak hal yang harus dilakukan tunanetra guna mencari solusi

dari keterbatasan mereka tak jarang mereka merasa kesulitan

karena harus melakukan dua kali pekerjaan dalam mencari

informasi terkadang finansial pun menjadi kendala bagi mereka,

berikut hasil wawancara dengan Fr

“ kalo untuk software pembaca layar biasanya saya pake NVDA

(Non Visual Desktop Acces)soalnya harganya bisa di download

gratis walaupun fiturnya masih kalah sama software JAWS (Job

Acces With Speech) yang digunakan buat baca layar yang

harganya Rp. 10.000000,-”Jn

Dari hasil wawancara tersebut dapat digambarkan bahwa kendala

mahasiswa tunanetra dalam memenuhi kebutuhannya berasal dari

diri sendiri, lingkungan dan orang lain. Kendala- kendala tersebut

dapat mempengaruhi pencarian informasi mahasiswa tunanetra

dalam memenuhi kebutuhannya.

Page 78: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

66

Dalam melakukan pencarian informasi biasanya mereka memiliki

strategi dalam penelusuran walaupun terkadang strategi tersebut

belum maksimal dalam melakukan pencarian informasi.

B. Pembahasan

Dari hasil penenitian yang peneliti lakukan terhadap perilaku

mahasiswa tunanetra dalam memenuhi kebutuhan informasi akademik.

Dalam pembahasan ini peneliti akan membahas mengenai :

1. Kebutuhan mahasiswa tunanetra

Dalam memenuhi kebutuhan dibidang akademik mahasiswa tunanetra

memerlikan informasi yang menunjang pendidikannya. Kebutuhan

informasi merupakan suatu kebutuhan dan dapat dipenuhi bila

seseorang melakukan pencarian informasi. Informasi yang berkaitan

dengan perkuliahan merupakan informasi yang paling utama dan sangat

dibutuhkan oleh mahasiswa tunanetra. Selain itu Rf dan Fr juga

membutuhkan informasi yang berkaitan dengan teknologi, sejarah dan

juga agama. Selain itu mahasiswa tunanetra membutuhkan media yang

mendukung seperti braille, bahan elektronik, audio book dan digital

talking book.

Menurut Wilson. TD kebutuhan informasi merupakan suatu kebutuhan

yang tidak mendasar seperti kebutuhan akan tempat tinggal dan

keperluan lain yang dibutuhkan untuk bertahan hidup, namun informasi

Page 79: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

67

merupakan kebutuhan sekunder yang muncul tau timbul dari keinginan

seseorang untuk memenuhi kebutuhan primer.7

Teori tersebut sesuai dengan hasil penelitian karena mahasiswa

tuananetra mencari informasi berdasarkan kebutuhan mereka dan

mereka ingin memenuhi kebutuhan informasi tersebut guna menunjang

kegiatan akdemik mereka. Sumber informasi yang mereka gunakan

termasuk dalam sumber informasi primer diamana yang termasuk di

dalamnya antara lain jurnal, buku, skripsi majalah online, dan blog. Hal

tersebut sesuai dengan perkataan Sulistyo Basuki yang mengungkapkan

bahwa sumber informasi dibagi dala tiga jenis yaitu sumber informasi

primer, sekunder dan tersier.8 Mereka juga mencari informasi di

internet, perpustakaan serta bertanya peda dosen dan teman.

2. Perilaku Mahasiswa Tunanetra Dalam Memenuhi Kebutuhan

Informasi Akademik

Dalam melakukan pencarian informasi seseorang memiliki pola atau

bentuk berupa model yang dapat menggambarkan perilaku pencarian

informasinya. Model pencarian informasi menggambarkan tahapan atau

langkah yang dilakukan seseorang dalam melakukan pencarian

informasi seperti yang digambarkan oleh Elis dan wilson dalam A stage

7 Wilson, Tom D. , On user studies and information needs, (Journal of

documentation: 37.1 ,1981), hal 3-15. Diakses pada 16 Maret 2015 melalui

http://www.emeraldinsight.com/doi/abs/10.1108/eb026702

8Sulistyo Basuki, Pengantar Dokumentasi, (Bandung: Rekayasa Sains, 2004), h. 61

Page 80: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

68

process version of ellis’s behavioural framework , 9 dengan proses

sebagai berikut :

Starting- Chaining- Extracting- Verifying- Ending

Dalam penelitian ini penulis menggunakan model A stage process

version of ellis’s behavioural framework untuk mengetahui perilaku

mahasiswa dalam memenuhi kebutuhannya. Dalam tahapan ini kegiatan

pencarian informasi dimulai dengan Starting dan diakhiri dengan

Ending.

Pencarian informasi yang dilakukan oleh mahasiswa tunanetra sudah

memenuhi kriteria pada model ini namun hanya saya pada proses

pencarian informasinya mereka membutuhkan alat bantu dan bantuan

orang lain dalam memenuhi kebutuhan mereka.

a. Starting

Starting the means employed by the user to begin seeking

information, for example, asking some knowledgeable colleague.

Starting diartikan oleh pengguna untuk memulai pencarian

informasi misalnya, bertanya kepada rekan yang berpengetahuan

luas.

Pernyataan tersebut sesuai dengan hasil penelitian karena pada

kegiatan starting mahasiswa tunanetra bertanya pada dosen atau

teman yang lebih mengerti mengenai tugas yang atau subjek yang

9 Yasir Riady, Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa Program Doktoral Dalam

Penyusunan Disertasi, Visi Pustaka Vol. 15, No. 2, Agustus 2013, h. 110

Page 81: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

69

ingin mereka cari hal ini sesuai dengan hasil wawancara yang

penulis lakukan. Selain itu mahasiswa tunanetra melakukan

pemilihan tema dan subjek bila informasi yang ingin mereka cari

belum jelas.

b. Chaining

Chaining following footnotes and citations in known material or

“forward” chaining from known items through citation indexes.

Chaining ialah kegiatan mengikuti saluran (rantai) catatan kaki dan

kutipan yang ada dalam bahan pustaka yang diketahui atau

melanjutkan rantai dari bahan pustaka yang dikenal melalui indeks

rujukan, sitasi dan sejenisnya.

Pendapat tersebut kurang sesuai dengan hasil penelitian karena

dalam pencarian informasi menggunakan internet ataupu ke

perpustakaan mahasiswa tunanetra hanya mencari informasi yang

berkaitan dengan subjek yang mereka cari tanpa melihat atau

merujuk bahan lainya baik dalam foot not ataupun indeks mereka

hanya mencari subjek yang ingin mereka cari di perpustakaan dan

internet.

c. Extracting

Extracting selectively identifying relevant material in an

information source. Pada kegiatan ini pencarian dilakukan dengan

cara yang lebih sisematis dengan cara mengambil, memisahkan

atau mengidentifikasi secara lebih selektif sumber informasi yang

diminatinya.

Page 82: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

70

Pernyataan tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang penulis

lakukan karena pada tahapan ini mahasiswa tunanetra memisahkan

dokumen yang relevan dan tidak dengan subjek yang mereka cari

sebelumnya terlebih dahulu mereka membaca dokumen yang

mereka temukan kemudian memisahkan dokumen tersebut dengan

cara membook marknya.

d. Verifying

Verifying checking the accuracy of information. Pada kegitan ini

dilakukan verifikasi atau pengecekan ketepatan terhadap sumber

informasi yang didapat apakah sudah sesuai atau belum dengan apa

yang ia cari.

Pada saat melakukan pencarian informasi mahasiswa tunanetra

melakukan pengecekan pada dokumen yang mereka cari, beberapa

hal yang mereka perhatikan adalah sumber informasi dari dokumen

penanggalan, otoritas dan kepengarangan, isi dokumen dan judul

dokumen. Hal tersebut sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh

model tersebut.

e. Ending

Ending which may be defined as “tying up loose ends” through a

final search. Tahapan ini merupakan tahapan akhir dari suatu

pencarian informasi dimana kegiatan pencarian dihentikan karena

usainya kegiatan penulisan atau penelitian.10

10

Wilson, Thomas D, Models In Information Behaviour Research, Jurnal Of

Dokumentation, Vol. 55, No. 3, Juni 1999, h. 254

Page 83: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

71

Pada tahapan ini seorang mahasiswa melakukan penggunaan

informasi dan meyelesaikan peroses pencarian informasi namun

apabila hasil pencariannya tidak memuaskan maka mahasiswa

tunanetra melakukan pencarian lanjutan atau pencarian ulang. Hal

ini sesuai dengan penyataan teori tesebut karena pada kegiatan

ending mahasiswa tunanetra menghentikan pencarian informasi dan

mulai menggunakan informasi yang mereka dapatkan.

Dapat disimpulkan bahwa pencarian mahasiswa tunanetra pada

umummya sama namun hanya caranya saja yang berbeda karena

mereka haruslah mencari informasi menggunakan alat bantu,

membutuhkan bantuan orang lain dalam pencarian informasi dan

hanya mengandalkan pendengaran dan indra perabanya. Dengan

kata lain tahapan pencarian informasi yang dilakukan mahasiswa

tunanetra adalah Starting, Chaining, Extracting, Verifying dan

Ending. Berikut merupakan proses pencarian informasi mahasiswa

tunanetra :

Page 84: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

72

Gambar 4. Proses pencarian informasi mahasiswa tunanetra UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

Starting (permulaan)

Chaining

(merangkai)

Extracting

Verifying

Ending

Menentukan subjek

pencarian

Tidak menentukan

subjek pencarian

User

Pencarian dengan

internet

Pencarian di

perpustakaan

Sukses Gagal Penggunaan

informasi

Page 85: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

73

3. Kendala dan Solusi Mahasiswa Tunanetra dalam Memenuhi

Kebutuhan Informasi Akademik

a. Kendala dalam melakukan pencarian informasi

Kendala yang dihadapi mahasiswa tunanetra sangatlah beragam

mulai dari kurangnya sarana pendukung, sulitnya akses informasi

hingga masalah finansial. Dalam hal ini kendala dalam pencarian

informasi mahasiswa dibedakan menjadi dua yaitu kendala yang

berasal dalam diri kedua kendala yang berasal dari luar. Menurut

Wilson dalam melakukan pencarian informasi seorang akan

menemukan hambatan atau kendala dalam memenuhi kebubutuhan

informasinya. Kendala atau hambatan tersebut dikelompokkan

berdasarkan kendala dari individu (personal), antar individu (inter-

personal) dan lingkungan (environmental).

Dalam penelitian ini diketahui bahwa kendala yang berasal dari

mahasiswa tuananetra sendiri yaitu rasa malas, kuarang pandai

dalam berbahasa, keuangan, dan keterbatasan yang dimilikinya.

Adapun kendala yang berasal dari lingkungan ialah tidak adanya

alat bantu akses informasi bagi tuanetra seperti braille, DTB dan

alat pembaca layar, kurangnya koleksi perpustakaan, kurangnya

respon orang lain terhadap tunanetra, tidak adanya jalur khusus

untuk tunanetra di UIN syarif hidayatullah. Hal tersebut sesuai

dengan teori yang diungkapkan oleh Wilson mengenai hambatan

dalam pencarian informasi.

Page 86: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

74

c. Strategi dan solusi mengatasi kendalan dalam melakukan

pencarian informasi

Dalam mengatasi kedala yang dihadapi dalam pencarian informasi

seorang mahasiswa tunanetra harus memutar otak untuk mengatasi

kendala dari keterbatasannya adapun strategi yang dilakukannya

sebagai berikut:

1) Jika perpustakaan tidak menyediakan alat bantu

Mahasiswa tunanetra mengajak teman untuk mencari buku dan

membacakannya diperpustakaan. Selain itu mereka harus

memiliki soft ware yang dapat digunakan untuk mengconfert

file kedalam bentuk word agar buku yang telah dipinjamnya

dapat dibaca dirumah. Selain itu mereka tidak segan bertanya

pada pustakawan tentang apa yang ingin mereka cari.

2) Jika penelusuran informasi menggunakan internet

Jika mereka mencari informasi di internet mereka

menggunakan komputer bicara dalam penelusurannya dan bial

ada informasi penting salah satu dari informan membook mark

informasi tesebut. Selain itu informasi yang telah ia dapat

dirubah dalm bentuk audio agar dapat diputar ualang jika suatu

saat dibutuhkan. Selain itu mereka menghindari pencarian

yang didalamnya banyak terdapat gambar dan iklan- iklan

karena dapat mempersulit pencarian informasi.

Page 87: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

75

3) Untuk mengatasi mahalnya soft ware komputer bicara

Mahalnya harga software komputer bicara dan alat pembaca

DTB mahasiswa tunanetra menggunakan soft ware NVDA

(Non Visual Desktop Acces) pembaca layar yang dapat

diunduh gratis meskipun tools- tools pada soft ware ini belum

lengkap namun tools yang belum lengap tadi dapat di

download terpisah.

Page 88: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

76

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis hasil penlitian yang peneliti lakukan mengenai

perilaku mahasiswa tunanetra UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam

memenuhi kebutuhan informasi akademik diperoleh kesimpulan sebagai

berikut:

a. Kebutuhan informasi mahasiswa tunanetra pada umumnya sama yaitu

kebutuhan untuk menunjang kegiatan akademik seperti tugas kuliah,

teknologi, pengembangan diri, dan cara menggunakan NVDA (Non

Visual Desktop Acces) dengan media berupa braille, digital talking

book, bahan dalam bentuk file word dan pdf, alat pemutar dtb (digital

talking book) dan komputer bicara. mereka selalu mencari informasi

dengan cara datang keperpustakaan, menggunakan internet dan juga

bertanya pada dosen.

b. Perilaku pencarian informasi yang dilakukan mahasiswa tunanetra

pada umumnya sama karena mereka melewati tahapan pencarian

starting, chaining, extracting, verifying dan ending dan alat bantu

yang digunakan atau media yang digunakan oleh tunanetra guna

mengatasi keterbatasannya adalah braille, DTB (digital talking book),

dan komputer bicara. selain itu mereka harus melewati beberapa

tahapan bila mencari informasi di perpustakaan yang tidak

mempunyai media penunjang bagi tunanetra seperti halnya di

Page 89: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

77

perpustakaan fakultas tarbiyah dan PU UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta karena mereka harus mengajak teman untuk mencarikan,

membacakan dan setelah buku diperoleh mereka harus menscan buku

dan merubahnya dalam bentuk word agar dapat dibaca dengan

komputer bicara.

c. Tak jarang mahasiwa tunanetra menemukan kendala seperti mahalnya

harga software JAWS (Job Acces With Speech) untuk pembaca layar

komputer, tidak adanya sarana bagi tunanetra di UIN syarif

Hidayatullah, kurangnya respon orang lain pada tunanetra dan

kertebatasan yang mereka miliki. Sehingga mereka harus memutar

otak untuk mencari solusi dalam mengatasi kendala yang mereka

alami seperti bergabung menjadi anggota perpustakaan yang

menyediakan alat bantu bagi mereka seperti perpustakaan Yayasan

Mitra Netra, menggunakan software NVDA (Non Visual Desktop

Acces) sebagai pengganti software JAWS (Job Acces With Speech)

yang harganya tidak terjangkau, menggunakan bookmark bila mencari

informasi di internet, bertanya pada orang yang menerti tentang

informasi yang mereka cari, dan meminta bantuan orang untuk

mencarikan bahan pustaka di perpustakaan menggunakan katalog dan

membacakan bahan pustaka tersebut.

Page 90: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

78

B. Saran

Dalam penelitian ini peneliti mengajukan beberapa saran yang dapat

direalisasikan untuk kepentingan bersama dan memberi kesempatan bagi

tunanetra dalam memenuhi kebutuhan informasinya guna menunjang

pembelajaran mereka di bangku kuliah. Adapun saran dari peneliti adalah

sebagai berikut:

a. Bagi instansi

1) Mengadakan sarana bagi tunanetra di lingkungan kampus guna

memberikan akses bagi tunanetra meskipun mereka masih

menjadi minoritas di lingkungan kampus UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

2) Mengadakan media bantu bagi tuanetra seperti DTB (digital

talking book), braille, audio book, komputer bicara agar tunetra

tidak mengalami kesulitan dalam mengakses informasi

3) Hendaknya perpustakaan utama menyediakan staf yang dapat

melayani mahasiswa tunanetra dan dapat membantu mereka

dalam mengakses informasi

4) Perpustakaan mengadakan katalog yang dapat diakses bagi

mahasiswa tuanetra

b. Bagi tunanetra

1) Hendaknya mahasiswa tunanetra lebih memanfaatkan jurnal yang

telah dilanggan perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2) Hendaknya mahasiswa tunanetra lebih semangat lagi dalam

memenuhi kebutuhan informasinya

Page 91: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

79

3) Hendaknya mahasiswa tunanetra lebih mengembangkan diri

dalam hal bahasa

Page 92: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

80

DAFTAR PUSTAKA

Abkarina Musa’adah. Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai

Tunanetra dalam Mengakses Informasi di balai Rehabilitasi Sosial

Penganthi Temanggung. Semarang: Universitas Diponegoro, 2013

Budi Harjo. Membuat Daisy Digital talking book (DTB) Jenis Toc Only Dengan

Menggunakan Software Sigtuna Dar 3. Prosiding Semantik. Vol. 1, No. 1,

2011

Case, Donald O, ed. Looking for information: A survey of research on

information seeking, needs and behavior. Emerald Group Publishing, 2012.

Idhawati Hestiningsih. Penerapan Teknologi Komputer Dan Internet Untuk

Penyebarluasan Buku Bicara Digital Perpustakaan Pertuni Jawa Tengah.

diakses pada tanggal 22 Oktober 2014 melalui http://unmas.ac.id/wp-

content/uploads/2014/06/12.-SEMNAS-ABDI_Idhawati-_Hestiningsih.pdf

Ismul Azham. Evaluasi Pelaksanaan Program Buku Bicara (Talking Book) Di

Yayasan Mitra Netra Lebak Bulus Jakarta Selatan. Skripsi S1 Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011

Kamus Besar Bahasa Indonesia Online. diakses pada tanggal 04 Desember 2014.

melalui http://kbbi.web.id/tunanetra

Krikelas, James. Information-Seeking Behavior: Patterns and Concepts. Drexel

library quarterly 19.2, 1983.

Kuhlthau, Carol C. Inside the search process: Information seeking from the user's

perspective. JASIS 42.5, 1991

Leydon, Geraldine M., et al. Cancer patients' information needs and information

seeking behaviour: in depth interview study. Bmj, 2000.diakses pada google

books.

M. Amin Abdullah. Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Yogyakarta:

Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Fakultas Adab UIN Kalijaga,

2007.

Muhammad Yusuf Pawit dan Yahya Suhendar. Pedoman penyelenggaraan

Perpustakaan sekolah. Jakarta: Kencana, 2007

Noerhayati Soedibyo. Pengelolaan Perpustakaan. Bandung : Penerbit

Alumni, 1987.

Prasetya Irawan. Logika dan Prosedur Penelitian. Jakarta: STIA-LAN, 1999.

Page 93: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

81

Sri Ati. Presepsi Pemustaka Terhadap Koleksi Digital talking book di

Perpustakaan Digital Pertuni DPD Jateng. Jurnal Ilmu Perpustakaan. Vol.

1, No.1, 2012

Sulistyo-Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama. 1991.

Sutabri. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Andi, 2005

Sutarno NS. Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Sagung Seto, 2006.

Undang- undang Negara Republik Indonesia No. 4 Tahun 1997 tentang

Penyandang Cacat

Undang- undang Republik Indonesia No. 43 Tahun 2007, Bab 1 Ketentuan Umum

Pasal 1 tentang Perpustakaan

Web Yayasan Mitra Netra, diakses pada tanggal 22 Oktober 2014 dari

http://www.mitranetra.or.id

Wilson, T.D. Human Information Behavior : Special Issue on Information science

Research, vol. 3 No.2, 2000 diakses pada Kamis 24 April 20135 pukul 15

:04dari (http://inform.nu/Articles/Vol3/v3n2p49-56.pdf)

Wilson, Tom D. On user studies and information needs. Journal of

documentation 37.1, 1981

Yasir Riady. Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa Program Doktoral Dalam

Penyusunan Disertasi. Visi Pustaka vol. 15, No.2. Agustus 2003

Zainurrahman. Menulis : Dari Teori Hingga Praktik. Bandung: Alfabeta, 2011.

Page 94: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

82

82

Lampiran 1

Lampiran Gambar

Media pembelajaran braille dan penduan braille

Wawancara dengan firmansyah

Page 95: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

83

Rafik saat menggunakan komputer bicara

Page 96: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

84

Lampiran 2

Kisi- kisi Instrumen dan Kode Kategori Penelitian

Variabel Sub Variabel Kode Kategori Keterangan

Kebutuhan

informasi

mahasiswa

tunanetra

Subyek/

informasi yang

dibutuhkan

Sub Subjek Informasi Pertanyaan 1 . a pada

panduan wawancara

Sumberperoleha

n informasi

Sum Sumber informasi Pertanyaan 1.b pada

panduan wawancara

Lokasi

perolehan

informasi

Lok Lokasi perolehan

informasi

Pertanyaan 1.c pada

panduan wawancara

Perilaku

pencarian

informasi

Bagaimana

mahasiswa

tunanetra

melakukan

pencarian

informasi

Sta

Cha

Ext

Ver

End

Starting

Chaining

Extracting

Verifying

Ending

Pertanyaan 2 pada

panduan wawancara

Kendala Kendala dalam

melakukan

pencarian

informasi

Ke (i)

Ke (li)

Kendala dari

individu

Kendala dari

lingkungan dan

orang lain

Pertanyaan 3.a pada

panduan wawancara

Strategi Strategi dalam

melakukan

pencarian

informasi

St Strategi pencarian

iformasi untuk

mengatasi

kendala

Pertanyaan 3.b pada

panduan wawancara

Page 97: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

85

Lampiran 3

1. Kebutuhan informasi

a. Subyek/ Informasi yang dibutuhkan

Mengapa anda membutuhkan informasi ?

Dalam menunjang kegiatan akademik informasi apa yang anda

butuhkan?

b. Sumber perolehan informasi

Dalam bentuk apa informasi yang anda sukai?

Sumber informasi apa yang anda gunakan saat melakukan

pencarian informasi ?

Media apa yang selalu anda gunakan saat melakukan pencarian

informasi ?

c. Lokasi atau tempat perolehan informasi

Dimana anda melakukan pencarian informasi?

Jika di perpustakaan apakah perpustakaan UIN Jakarta

menyediakan informasi dan media yang anda butuhkan ?

2. Prilaku pencarian informasi

a. Starting

Apa yang anda lakukan sebelum memulai pencarian

informasi?

b. Chining

Bagai manana anda melakukan pencarian informasi ?

Apakah anda menggunakan bahan rujukan pada saat

melakukan pencarian informasi ?

Page 98: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

86

c. Extracting

Apa yang anda lakukan pada saat melakukan pencarian

informasi ?

Dalam melakukan pencarian informasi apakah yang

sesungguhnya anda cari ?

d. Verifying

Kegiatan apa yang anda lakukan setelah mendapatkan

dokumen hasil pencarian informasi ?

Bagaimana perlakuan anda terhadap seluruh dokumen hasil

pencarian informasi ?

e. Ending

Apakah anda merasa puas dengan hasil pencarian informasi

yang anda lakukan ?

Apa yang anda lakukan setelah melakukan pencarian

informasi ?

3. Kendala dan strategi dalam pencarian informasi

a. Kendala apa yang sering anda jumpai saat melakukan pencarian

informasi ?

b. Bagaimana anda melakukan strategi dalam melakukan pencarian

informasi guna mengatasi kendala yang anda alami ?

Page 99: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

87

Lampiran 4

Hasil Observasi

No Tanggal Objek Pengamatan Hasil Observasi

16 Feb

2015

Fr melakukan pencarian

informasi di perpustakaan Fr mengajak teman pertama

tapi teman pertama tidak

bisa menemaninya ke

perpustakaan shingga ia

mengajak teman lainnya

Fr datang bersama temannya

keperpustakaan

Fr mengajukan buku yang

ingin dicari pada temannya

Temannya mencarikan buku

tersebut dan kemudian

membacakan isi bahan

pustaka tersebut

19 Feb

2015

Rf mencari bahan pustaka

di perpustkaan fakultas Fr datang ke meja sirkulasi

dan bertnya pada

pustakawan mengenai buku

yang akan ia cari

Pustakawan mencrikan

bahan pustaka yang

dimaksud dan menerangkan

isi buku

Fr meminta pustakawan

mencarkan bahan lain

karena buku tersebut tidak

sesuai dengan apa yang

ingin ia cari

25 Feb

2015

Jn menggunakan Hand

Phone Handphone yang digunakan

adalah android dan bila

diketik pada layar akan

terdengar suara

Jn mengandalkan

pendengarannya dalam

melakukan pencarian nomor

telepon, sms, dan menelusur

internet

2 Maret

2015

Di Yayasan raudatul

Makfufin saan Rf

membuat surat undangan

Rf memilih folder yang

dinginkan dengan mengklik

file dalam komputer dan

kemudian terdengar bunyi

sesuai degan apa yang ia

klik

Page 100: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

88

Setelah file didapat dia

menulis surat dan setelah itu

temannya yang tidak

tunanetra memeriksa

kembali surat tersebut

7 Maret

2015

Saat Jn mencri bahan

pustaka di Yayasn Mitra

Netra

Jn menemui pustakawan

dan memintanya untuk

mencarikan bahan pustaka

yang ia cari

Peustakawan mencarikan

dan menemukan bahan

pustaka dalam bentuk Cd

Kemudian Jn mendengarkan

informasi tersebut

menggunakan DTB rider

8 Maret

2015

Saat fr menggunakan

komputer bicara Fr membuka komputer dan

mengklik tools chrom

kemudian menuliskan kata

kunci setelah itu hasil

pencarian ditemukan

Fr harus menghafal shortcut

untuk mempercepat dan

mempermudah melakukan

pencarian

Laptop yang digunakan

sama dengan yang kita

miliki hanya saya apa yang

kita klik jadi terbacakan

Page 101: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

89

Reduksi wawancara

Kebutuhan informasi

Kode Kategori Hasil Wawancara Sub Kategori Informan Referensi

Sub Subjek

Informasi

Saya biasanya cari informasi tentang pendidikan

dan berkaitan sama tugas kuliah saya, selain itu

saya juga suka cari subjek lain kaya agama,

teknologi, motifasi sama panduan NVDA. (Fr)

Informasi yang biasanya saya cari itu mengenai

pendidikan yang berkaitan dengan tugas kuliah

saya sama informasi yang bentuknya elektronik

kaya word biar kebaca sama komputer bicara

saya. Selain tugas kuliah juga saya cari informasi

tentang sejarah, agama, buku –buku audio, braille

dan juga cari informasi tentang pengembangan

diri. (Rf)

Informasi yang saya butuhkan pasti berhubungan

dengan pendidikan seperti teori tentang

pendidikan, manajemen pendidikan ya pokoknya

Pendidikan

Agama

Teknologi

Motifasi

Panduan NVDA

Buku audio

Braille

Berita

Teknik membaca

al- qur’an

Sejarah

Fr, Jn Rf

Fr dan Rf

Fr dan Jn

Fr dan Rf

Fr

Rf dan Jn

Rf

Jn

Jn

Rf

3

2

2

2

1

2

1

1

1

1

Page 102: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

89

yang sesuai bidang saya selain itu saya butuh

informasi dala bentuk audio yang biasa dengan

mudah saya gunain. Kalo saya selain cari

informasi yang berkaitan dengan perkuliahan saya

biasanya saya cari informasi lain kaya berita,

teknologi, tentang gimana baca al- qur’an dan

banyak lagi deh. (Jn)

Sum Sumber

informasi

Saya si biasanya pake internet carinya nah kadang

saya cari di google book, jurnal, skripsi, blog, tapi

gak jarang juga saya dapet dari buku trus kalo

bentuknya pasti saya suka banget yang audio,

word, digital talking book sama. Saya jarang

malah gak pernah cari pake katalog kalo di UIN

soalnya katalognya kan buat orang awas. (Fr)

Biasanya sumber informasi yang saya gunakan itu

internet soalnya saya gak perlu kemana- mana tapi

bisa cari reverensi selain itu kan kalo internet kita

bisa pake komputer bicara soalnya kan kita gak

Jenis sumber

informasi

Jurnal

Skripsi

Buku

Blog

Google book

Majalah online

internet

peraturan pemerintah

undang undang

Jn, Rf, Fr

Rf dan Fr

Rf dan Jn

Fr

Fr

Rf

Jn, Rf, Fr

Rf

Rf

3

2

2

1

1

1

3

1

1

Page 103: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

89

liat Cuma denger aja sama buku juga buat

pegangan kalo bahannya pake DTB saya butuh

pemutarnya kaya victor reader. Di internet

biasanya sayacari informasi dalam bentuk jurnal

penelitian, skripsi, peraturan pemerintah, undang-

undang, audio book, Pdf, braille, mengenai tugas

atau kebutuhan saya. (Rf)

Kalo saya biasa merujuk ke jurnal, buku, artikel

dan juga teori yang saya cari dengan

menggunakan internet, majalah online dan

membaca buku. Kalo mengenai teori dari buku

biasanya saya cek juga di nternet soalnya kadang

teorinya udah berubah atau ada adaptasinya jadi

informasi yang saya dapet tetep up to date. Saya

paling suka cari bahan dalam bentuk word, digital

talking book, braille, Pdf, dan audio. (Jn)

Bentuk informasi yang

disukai

Audio book

Word

PDF

Braille

Digital talking

book

Media dalam pencarian

informasi

Komputer bicara

internet

Victor reader

Rf, Fr, Jn

Jn dan Fr

Rf dan Jn

Rf dan Jn

Rf, Fr, Jn

Rf

Rf, Fr, Jn

Rf

3

2

2

2

3

1

3

2

Lok Lokasi

perolehan

informasi

Saya suka cari informasi di internet, mitranetra

sama perpustakaan. Kalo di perpustakaan UIN

Syarif Hidayatullah dari segi informasi sudah

Lokasi perolehan

informasi

Perpustakaan

Jn, Rf, Fr

3

Page 104: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

89

bagus namun alat penunjang buat cari informasi

sama akses kemana- mana masih belum ada jadi

ribet kalo mau ke perpus. (Fr)

Saya suka cari informasi di internet sama

perpustakaan sama temen soalnya saya kalo ga

sama temen ribet sendiri gak ada yang bacain

bukunya. Saya suka cari informasi di internet

sama perpustakaan kadang tanya temen yang lebih

tau tentang subjek saya. Di perpustakaan UIN

udah lengkap koleksinya walau kadang yang mau

dicari bukunya suka gak ketemu tapi dari segi

fasilitas belum ada yang menunjang tunanetra ya

walaupun mahasiswa tunanetra sedikit tapikan

setidaknya sudah menerima masa gak dijamu.(Rf)

Saya cari informasi diperpustakaan, internet sama

tanya dosen atau temen, ketoko buku juga kadang

saya cari. Di uin mah media kaya DTB, Braille

sama komputer bicara gak ada jadi kalo cari

informasi di perpus fakultas ribet mesti ngajak

Toko buku

Internet

Mitra netra

Bertanya pada

teman

Bertanya pada

dosen

Toko buku

Jn

Jn, Fr, Rf

Fr

Rf dan Jn

Jn

Jn

1

3

1

2

1

1

Page 105: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

89

temen kalo temen mau kalo enggak ya saya nanya

pustakawan si kadang.(Jn)

Perilaku pencarian Informasi

Sta Starting Biasanya sebelum cari informasi saya siapin dulu

apa aja yang mau saya cari kaya tema sama

subjeknya kalo udah tau baru saya cari deh

informasinya. (Fr)

yang pertama dilakukan sebelum melakukan

pencarian informasi saya biasayanya tentuin dulu

temanya setelah itu menentukan model pencarian

informasi, tapi kalo cari tentang tugas kuliah kan

udah jelas tentang apanya kaya tugas tentang

manajemen pendidikan ya berarti saya cari tentang

menejemen pendidikan baru kalo mesti ditambah

informasi lain saya cari kata kuncinya pake

infoemasi yang kurang.(Rf)

kalo saya sebelum cari informasi biasanya saya

tanya dulu sama temen ada tugas apa nah kalo ada

tugas saya cari tentang tugas itu gak perlu tentuin

Menentukan tema

Menentukan subjek

Bertanya pada teman

Menentukan model

pencarian

Fr dan Rf

Fr

Rf dan Jn

Rf

3

1

2

1

Page 106: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

89

subjeknya lagi kan udah jelas tugasnya apa, kalo

tugas tentang manajemen ya biasanya saya jadiin

subjek tentang manajemen tapi kalo cari informasi

yang gak ada kaitannya sama tugas kuliah ya saya

tentuin topik sama temanya dulu baru saya mulai

cari informasinya.(Jn)

cha Chaining Saya biasa cari informasi di perpustakaan, toko

buku sama di internet. Kalo ke perpustakaan saya

gak pernah cari sendiri tapi ngajak temen buat

minta tolong cariin buku dan bacain bukunya

karena saya gak bisa cari sendiri, soalnya

katalognya gak di desain buat tunanetra jadi saya

mesti ajak temen kalo gak tanya ke pustakawan

mengenai subjek yang saya cari, kalo pake

internet saya gunain komputer bicara dalam

penelusuran saya. (Fr)

Saya cari informasi paling sering saya ke

perpustakaan fakulas kalo gak pake internet. kalo

peke internet biasanya saya buka jurnal online

Perpustakaan

Mengajak teman

Bertanya pada

pustakawan

Internet

Menggunakan

komputer bicara

Mitra netra

Minta bantuan

pustakawan

Menggunakan

braille

Fr, Rf, Jn

Fr, Rf, Jn

Fr dan Jn

Fr, Jn, Rf

Fr, Jn, Rf

Jn

3

3

2

3

3

1

Page 107: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

89

yang dilanggan perpusnas terus lihat blog atau

skripsi orang searchingnya juga pake komputer

khusus buat tunanetra nov. Kalo ke perpustakaan

saya mesti ajak temen kalo mau cari bahan buat

tugas kuliah. Gak jarang juga saya suka tanya

sama orang yang lebih ngerti mengenai apa yang

saya cari kaya ke dosen, alumni, sama diskusi

dengan teman.(Rf)

Saya cari informasi paling seneng pake internet,

ke Yayasan mitranetra, sama perpustakaan. Kalo

di perpustakaan saya dateng sama temen nah nanti

temen yang cari buku buat saya terus saya

dengerin apa yang dibacain temen, kalo gak sama

temen saya tanya ke pustakawan minta tolong

cariin karena katalognya biasanya buat orang awas

jadi saya gak bisa pakai dan juga saya gak bisa

cari buku langsung ke rak jadi pasti saya minta

tolong pustakawan dan teman. Kalo ke mitra netra

saya cuma tanya ke puatakawan mengenai bahan

Memutar DTB

dengan alat

pemutarnya

Toko buku

FR

1

Page 108: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

89

yang mau saya cari karena disana koleksinya

braille sama digital talking book saya jadi bisa

gunain senderi gak mesti dibacain tapi ada alat

pemuter DTBnya. Lebih enak lagi kalo peke

internet saya tingal ketik kata kuncinya aja karena

saya pake komputer bicara nanti bacaannya

keputer sendiri kaya saya dengerin kaset. (Jn)

Ext Extracting Kalo saya udah dapet informasi yang sesuai sama

tugas saya pastinya saya baca dengan cara

dengerin pake komputer bicara dan periksa dulu

isinya relevan apa enggek sama subyek saya. Kalo

udah sesuai baru deh saya ambil beberapa poin

penting dan relevan sama tugas aja gak semua

saya ambil informasinya. (Fr)

kalo pencarian saya udah ada hasilnya pasti saya

dengerin dulu pake komputer bicara kalo udah

relevan baru saya ambil deh buat rujukan kalo

saya bisanya dirangkum dulu pahamin maksud

dari bahan yang saya temuin baru saya tulis ulang

Memilih informasi yang

relevan

Mendengarkan hasil

pencarian informasi

Membuat rangkuman

dan kutipan

Berdiskusi dengan

teman

Mengecek atau

memerisa hasil

pencarian

Rf, Fr, Jn

Rf, Fr, Jn

Rf, Fr, Jn

Jn

Rf, Fr, Jn

3

3

3

1

3

Page 109: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

89

buat nantinya saya dengerin lagi.(Rf)

Habis saya cari informasi dan sudah dapet bahan

yang saya cari habis itu saya baca bahannya

setelah dan cek kalo sesuai sama apa yang saya

cari baru deh saya pake buat kutipan atau buat

reverensi kalo tugas yang saya cari itu buat tugas

kelompok ya saya rundingin ketemen- temen

mengenai hasil pencarian informasi saya. (Jn)

Ver Verifying Biasanya buku atau hasil pencarian yang saya

dapet pasti saya periksa atau cek dulu tanggal,

pengarang, judul, sama sumbernya dari mana kalo

semuanya jelas baru saya pake buat rujukan tugas-

tugas saya. Fr

Saya melakukan pengecekan informasi yang saya

dapat dengan mencocokan hasil pencarian

informasi dengan tema yang saya usung setelah itu

saya pisahin antara dokumen yang sesuai dengan

tema saya dan yang tidak sesuai dengan tema

karena langah tersebut memudahkan saya dalam

Melakukan

pemeriksaan dokumen

Tanggal

Pengarang

Sumber informasi

Judul

Penanggung jawab

Teori

Mengelompokkan

hasil pencarian

Fr, Rf, Jn

Fr, Rf, Jn

Fr, Rf, Jn

Fr

Fr, Jn

Jn

Rf

Jn dan Rf

3

3

3

1

2

1

1

3

Page 110: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

89

penggunaan informasi. Untuk tau artikel yang

saya dapet itu dapat dipertanggung jawabkan atau

enggak biasaya saya liat pengarangnya, judul

sama penanggung jawabnya. Tapi saya lebih suka

cari jurnal karena udah pasti penanggung

jawabnya jelas. (Jn)

Biasanya saya melakukan penyortiran hasil

pencarian karena kadang tema sesuai tapi isinya

beda. Terus kalo dokumen yang saya temuin

sesuai dengan tema pasti saya pisahin sama yang

tidak sesuai nah paling kalo ada bahan yang mirip-

mirp masih saya pertahankan. Biasanya saya

periksa tanggal sama teori yang ada dalam

dokumen itu terus sama pengarngnya.

Pemeriksaan sangat penting menurut saya soalnya

kalo pemeriksaannya selektif maka hasilnya

memuaskan sebaliknya kalo pemeriksaan tidak

dilakukan dengan maksimal maka hasilnya kurang

memeuaskan. Rf

Mencocokkan hasil

pencarian

Fr, Rf, Jn

3

Page 111: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

89

End Ending Biasanya hasil pencarian informasi yang saya

lakukan memuaskan kalo pas penyortiran

informasi lebih diperhatikan dan lebih teliti namun

sebaliknya kalo penyortiran gak saya lakuin pasti

hasilnya kurang memuaskan. Saya gunain

informasi yang paling sesuai sama subjek saya. Fr

Saya pake informasinya yang sesuai tugas saya

kalo saya gak cari dari awal kalo hasil pencarianya

kurang memuaskan soalnya buang- buang waktu

kalo gitu, nah biasanya saya analisa atau periksa

dulu nih salahnya dimana dan apa yang

bermasalah dalam pencarian saya setelah itu baru

saya lanjutkan lagi pencarian saya. Rf

Saya gunain deh bahan yang udah saya dapet dan

paling relevan sama tugas saya buat saya jadiin

bahan rujukan tugas atau acuan pembelajaran.

Kalo hasilnya gak sesuai saya cari lagi pake kata

kunci yang lebih sesuai sama apa yang saya cari.

Menggunakan

informasi

Rasa puas tehadap hasil

pencarian informasi

Tidak puas terhadap

hasil pencarian

informasi

Melakukan

pencarian ulang

Menganalisa

permasalahan

Fr, Rf Jn

Fr, Rf Jn

Jn dan Rf

Jn

Rf

Page 112: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

89

Jn

Kendala dalam Pencarian Informasi

Ke (i) Kendala

dari

Individu

Kendala yang paling utama dari pencarian

informasi ya keterbatasan yang saya miliki, suka

males apalagi kalo carinya jauh bahasa sama

kurangnya sarana pendukung di UIN kaya digital

talking book, braille dan buku dalam bentuk

digital terus koneksi wifinya juga kurang bagus.

Fr

Kendala di saya mah paling kadang males aja

sama penglihatan saya sama keuangan kalo buat

beli media kaya soft ware komputer bicara, buku

braille dan pembaca DTB. Jn

Kurang pengetahuan tentang pencarian informasi

sama suka riber kalo ngafalin tools- tools bahasa

ingris di komputer bicara. Rf

Bahasa

Keterbatasan yang

dimiliki

Malas

Kurang pengetahuan

Menghafal tools

komputer bicara

Keuangan

Fr, Rf, Jn

Fr, Rf, Jn

Jn dan Fr

Rf

Rf

Jn dan Rf

3

3

2

1

1

2

Ke

(li)

Kendala

dari

kurangnya sarana pendukung di UIN kaya digital

talking book, braille, alat pemutar DTB dan buku

Kurangnya sarana

pendukung di

Fr, Rf, Jn

Page 113: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

89

lingkungan dalam bentuk digital terus koneksi wifinya juga

kurang bagus. Terus kalo aku di kampus cuma tau

halte UIN, Fakultas dakwah sama pesanggrahan

aja gak tau PU ada dimana soalnya gak ada jalur

khusus sama petunjuk buat tunanetra menuju

perpustakaan. Sama kadang buku yang saya cari

suka gak ada di perpustakaan. (Fr)

saya sangat berharap kalo kampus menyediakan

alat bantu bagi tunanetra soalnya kita kesusahan

kalo gak ada alat bantunya kaya braille, DTB,

komputer bicara, kalo gak ada bahan pustaka yang

bentuknya digital kita mesti minta bantuan orang

terus kalo udah dapet bukunya mesti scan dulu

habis itu diubah ke word baru deh bisa kita baca,

jadi buat baca buku kita lewatin tahapan yang

banyak sama kurang lengkap bukunya. Kalopun

ada media yang mempermudah tunanetra kaya

JAWS itu harganya mahal gak kejangkau sama

kantong isi kantong kita. (Rf)

perpustakaan UIN

Syarif Hidayatullah dan

perpustakaan lain

Braille

Digital talking

book

Komputer bicara

Alat pemutar DTB

Jalur khusus untuk

tunanetra

Kurangnya bahan

elektronik

Masih sedikit

informasi yang full

teks

Koneksi wifi kurang

bagus

Harga soft ware jaws

Fr, Rf, Jn

Fr, Rf, Jn

Fr, Rf, Jn

Fr

Fr

Rf dan Jn

Jn

Fr

Jn dan Rf

Page 114: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

89

kendala yang paling dirasa mah finansial kita

soalnya alat yang bisa bantu kita biar mudah akses

informasi itu mahal contohnya kaya software

JAWS yang digunakan buat baca layar itu

harganya Rp. 10.000000,- sedangkan gak semua

tunanetra punya uang banyak. Terus penerimaan

orang lain sama tunanetra itu masih kurang sama

gak ada sarana di perpustakaan UIN sama di

Fakultas kaya DTB audio book dll. Perpustakaan

yang lain juga banyak yang belum menyediakan

bahan bentuk elektronik sama bahan yang full

teks. (Jn)

dan media pendukung

lain mahal

Kurang lengkapnya

koleksi perpustakaan

Fr dan Rf

St Strategi

pencarian

iformasi

untuk

mengatasi

kendala

untuk mengatasi kendala yang dihadapi kalo di

perpustakaan fakultas dan umum gak ada bahan

yang saya cari ya alternatif lain saya dateng ke

mitranetra kalo gak ada juga saya baru cari di

internet. Karena saya gak bisa baca jadi saya

minta bantuin temen buat bacain buku yang saya

Page 115: PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32854/1/KHUSNUL...PERILAKU MAHASISWA TUNANETRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

89

dapet sama minta anterin kalo mau ke perustakaan

atau kemana- mana. (Fr)

kalo strategi yang saya pake kalo cari informasi di

internet itu saya pasti bookmark bahan yang saya

anggap penting,