Top Banner
PERILAKU KOMODO (Varanus komodoensis) DI TAMAN MARGASATWA RAGUNAN MUTIA PRATIANI DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014
28

PERILAKU KOMODO (Varanus komodoensis) DI TAMAN … · Komodo (Varanus komodoensis) merupakan kadal terbesar di dunia yang mudah mengalami kepunahan karena hanya tersebar di beberapa

Mar 06, 2019

Download

Documents

vannhu
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PERILAKU KOMODO (Varanus komodoensis) DI TAMAN … · Komodo (Varanus komodoensis) merupakan kadal terbesar di dunia yang mudah mengalami kepunahan karena hanya tersebar di beberapa

i

PERILAKU KOMODO (Varanus komodoensis) DI TAMAN

MARGASATWA RAGUNAN

MUTIA PRATIANI

DEPARTEMEN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 2: PERILAKU KOMODO (Varanus komodoensis) DI TAMAN … · Komodo (Varanus komodoensis) merupakan kadal terbesar di dunia yang mudah mengalami kepunahan karena hanya tersebar di beberapa
Page 3: PERILAKU KOMODO (Varanus komodoensis) DI TAMAN … · Komodo (Varanus komodoensis) merupakan kadal terbesar di dunia yang mudah mengalami kepunahan karena hanya tersebar di beberapa

iii

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Perilaku Komodo

(Varanus komodoensis) di Taman Margasatwa Ragunan adalah benar karya saya

dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun

kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip

dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah

disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir

skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Agustus 2014

Mutia Pratiani

NIM G34070101

Page 4: PERILAKU KOMODO (Varanus komodoensis) DI TAMAN … · Komodo (Varanus komodoensis) merupakan kadal terbesar di dunia yang mudah mengalami kepunahan karena hanya tersebar di beberapa

ABSTRAK

MUTIA PRATIANI. Perilaku Komodo (Varanus komodoensis) di Taman

Margasatwa Ragunan. Dibimbing oleh TRI HERU WIDARTO dan TITISARI

PUNTORINI.

Komodo (Varanus komodoensis) merupakan kadal terbesar di dunia yang

mudah mengalami kepunahan karena hanya tersebar di beberapa pulau kecil di

Indonesia timur. Salah satu upaya pelestarian komodo adalah dengan melakukan

penangkaran di beberapa tempat di antaranya Taman Margasatwa Ragunan

Jakarta. Di penangkaran, bukan berarti tidak ada masalah mengenai komodo.

Permasalahan timbul diduga karena adanya perbedaan cuaca dan kondisi

lingkungan. Penelitian ini bertujuan mengamati perilaku komodo (Varanus

komodoensis) yang dipelihara di Taman Margasatwa Ragunan sebagai langkah

awal untuk menyelesaikan masalah yang ada. Metode yang digunakan, yaitu scan

sampling. Pengamatan dilakukan dalam dua periode waktu, yaitu siang hari

(06.00 WIB-18.00 WIB) dan malam hari (18.00 WIB-06.00 WIB). Pengamatan

perilaku komodo meliputi perilaku berjalan, berdiam diri, berjemur, berendam,

bergesek, menguap, minum, makan, memanjat, mengeluarkan liur, menjulurkan

lidah, dan berlari. Pada pengamatan siang hari, beberapa perilaku terlihat lebih

dominan, yaitu berjalan, berdiam diri, berjemur, memanjat, mengeluarkan liur,

dan menjulurkan lidah, sedangkan pada malam hari perilaku berdiam diri menjadi

perilaku dominan.

Kata kunci: komodo, Varanus komodoensis, tingkah laku, Taman Margasatwa

Ragunan.

ABSTRACT

MUTIA PRATIANI. Behavior of komodo (Varanus komodoensis) in

Taman Margasatwa Ragunan. Supervised by TRI HERU WIDARTO and

TITISARI PUNTORINI.

The komodo (Varanus komodoensis) is the world's largest lizard that prone

to extinction since they only scattered in some small islands in eastern Indonesia.

One preservation effort of the dragons is by breeding them in captivity places,

such as Jakarta Ragunan Zoo. Eventhought in the captivity, it does not mean there

are no problems faced by the komodo. The main problems are because of

differences in the weather and environmental conditions. Therefore, the aim of the

research is to conduct behavioral assessments of the komodo preserved in the

Ragunan Zoo as the first step to resolve the problems. We used observational

method called scan sampling. Observations were conducted in two periods of time,

i.e. during the daylight (06.00 am-06.00 pm) and evening (6.00 pm-06.00 am).

Observations of the behavior of the komodo included walking, stay still, sun

bathing, rubbing body, yawn, drinking, eating, climbing, secreting saliva, craning

of the tongue, and running. During the daylight, some of the behaviors were more

dominant, i.e. walking, stay still, sun bathing, climbing, secreting saliva, and

craning of the tongue. While during the night stay still was dominant.

Keyword: behavior, komodo, Varanus komodoensis, scan sampling, Ragunan Zoo

Page 5: PERILAKU KOMODO (Varanus komodoensis) DI TAMAN … · Komodo (Varanus komodoensis) merupakan kadal terbesar di dunia yang mudah mengalami kepunahan karena hanya tersebar di beberapa

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Biologi

pada

Departemen Biologi

PERILAKU KOMODO (Varanus komodoensis) DI TAMAN

MARGASATWA RAGUNAN

MUTIA PRATIANI

DEPARTEMEN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 6: PERILAKU KOMODO (Varanus komodoensis) DI TAMAN … · Komodo (Varanus komodoensis) merupakan kadal terbesar di dunia yang mudah mengalami kepunahan karena hanya tersebar di beberapa

iii

Page 7: PERILAKU KOMODO (Varanus komodoensis) DI TAMAN … · Komodo (Varanus komodoensis) merupakan kadal terbesar di dunia yang mudah mengalami kepunahan karena hanya tersebar di beberapa

v

Judul Skripsi : Perilaku Komodo (Varanus komodoensis) di Taman Margasatwa

Ragunan

Nama : Mutia Pratiani

NIM : G34070101

Disetujui oleh

Ir Tri Heru Widarto, MSc

Pembimbing I

Dra Titisari Puntorini

Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr Ir Iman Rusmana, MSi

Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

Page 8: PERILAKU KOMODO (Varanus komodoensis) DI TAMAN … · Komodo (Varanus komodoensis) merupakan kadal terbesar di dunia yang mudah mengalami kepunahan karena hanya tersebar di beberapa

PRAKATA

Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini. Penelitian ini dilaksanakan pada

bulan Maret–April 2011 dengan judul Perilaku Komodo (Varanus komodoensis)

di Taman Margasatwa Ragunan.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ir Tri Heru Widarto, MSc dan

Dra Titisari Puntorini atas bimbingan, masukan, dan arahan yang diberikan

sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan karya ilmiah ini.

Terima kasih juga disampaikan kepada Nina Ratna Djuita, SSi, MSi selaku

penguji atas masukan dan arahan yang diberikan kepada penulis. Terima kasih

kepada kedua orang tua dan adik yang telah memberikan dorongan secara moral,

material, dan spiritual kepada penulis dalam melaksanakan penelitian ini. Terima

kasih juga penulis ucapkan kepada seluruh staf Taman Margasatwa Ragunan atas

dukungan yang diberikan. Terima kasih pula penulis ucapkan kepada semua pihak

yang telah membantu dalam pengumpulan data karya ilmiah ini serta seluruh

rekan Biologi angkatan 44 atas kebersamaan dan dukungan yang diberikan kepada

penulis.

Penulis berharap semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi yang

memerlukannya.

Bogor, Agustus 2014

Mutia Pratiani

Page 9: PERILAKU KOMODO (Varanus komodoensis) DI TAMAN … · Komodo (Varanus komodoensis) merupakan kadal terbesar di dunia yang mudah mengalami kepunahan karena hanya tersebar di beberapa

vii

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR LAMPIRAN vi

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Tujuan Penelitian 2

BAHAN DAN METODE 2

Waktu dan Tempat 2

Metode 2

HASIL 2

Perilaku Komodo 2

Pengamatan Komodo pada Siang Hari 4

Pengamatan Perilaku Komodo Berdasarkan Usia 6

Pengamatan Perilaku Komodo Berdasarkan Jenis Kelamin 7

Pengamatan Perilaku Komodo Berdasarkan Waktu Pengamatan 8

Pengaruh pengunjung Terhadap Satwa Komodo 8

PEMBAHASAN 9

SIMPULAN DAN SARAN 11

Simpulan 11

Saran 12

DAFTAR PUSTAKA 12

LAMPIRAN 13

RIWAYAT HIDUP 18

Page 10: PERILAKU KOMODO (Varanus komodoensis) DI TAMAN … · Komodo (Varanus komodoensis) merupakan kadal terbesar di dunia yang mudah mengalami kepunahan karena hanya tersebar di beberapa

DAFTAR GAMBAR

1 Beberapa perilaku yang dilakukan komodo, antara lain berjalan (a),

berdiam diri (b), berjemur (c), berendam (d), minum (e), makan (f),

memanjat (g), dan menjulurkan lidah (h). 3

2 Perilaku berjalan yang terjadi pada pengamatan siang hari. 4

3 Perilaku berdiam diri yang terjadi pada pengamatan siang hari. 4

4 Perilaku berjemur yang terjadi pada pengamatan siang hari. 5

5 Perilaku memanjat yang terjadi pada pengamatan siang hari. 5

6 Perilaku mengeluarkan liur yang terjadi pada pengamatan siang hari. 5

7 Perilaku menjulurkan lidah yang terjadi pada pengamatan siang hari. 6

8 Perilaku komodo secara umum yang diamati pada siang hari. 6

9 Perilaku komodo berdasarkan usia. 7

10 Perilaku komodo berdasarkan jenis kelamin 7

11 Perilaku komodo berdasarkan waktu pengamatan 8

12 Perilaku komodo secara umum yang diamati pada malam hari 8

13 Perilaku pengunjung terhadap satwa komodo 9

DAFTAR LAMPIRAN

1 Ethogram 13

2 Kertas pedoman 15

3 Kertas pedoman pengunjung 17

Page 11: PERILAKU KOMODO (Varanus komodoensis) DI TAMAN … · Komodo (Varanus komodoensis) merupakan kadal terbesar di dunia yang mudah mengalami kepunahan karena hanya tersebar di beberapa

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Komodo (Varanus komodoensis) merupakan kadal terbesar di dunia yang

berasal dari pulau kecil bernama Komodo dan pulau-pulau lain yang berdekatan

dengannya, di antaranya Pulau Rinca, Padar, dan bagian barat Flores (Erdmann

2004). Hewan yang dikenal sebagai predator ini dapat mencapai panjang hingga 3

m dan berat 100 kg (Murphy et al. 2002). Di dalam air liur hewan ini ditemukan

28 bakteri gram positif dan 29 bakteri gram negatif. Rata-rata jumlah spesies

bakteri di dalam saliva komodo liar 46% lebih banyak daripada komodo

penangkaran (Montgomery et. al. 2002). Komodo memiliki cara yang unik untuk

merobek mangsanya, tengkoraknya beradaptasi dengan baik dari tekanan dan

kekuatan lawan pada waktu gigitan tarikan belakang. Hal ini tidak seperti

kebanyakan predator, komodo menggunakan input minimal dari otot rahang

ketika merusak mangsa (Moreno et al. 2008).

Hewan yang termasuk ke dalam famili Varanidae ini mudah mengalami

kepunahan karena hanya tersebar di beberapa pulau kecil di Indonesia timur.

Selama zaman Neogene, banyak kadal besar ada di Subcontinental Eurasia dan

Australia. kepunahan mengurangi rentang penyebaran dan keragaman secara

keseluruhan pada akhir zaman Quaternary, hanya meninggalkan V. komodoensis

yang terisolir dan bertahan hidup dalam waktu yang lama (Hocknull et al. 2009).

Populasi hewan unik ini di Pulau Komodo menunjukkan tingkat keragaman

genetik yang lebih tinggi dibandingkan dengan di pulau-pulau sekitarnya.

Populasi hewan ini di pulau-pulau sekitar pulau Komodo, terutama Flores dan Gili

Montang menunjukkan keragaman genetik yang lebih rendah. Selain itu

populasinya sangat sedikit dibandingkan dengan populasi di Pulau Komodo. Hal

ini dikhawatirkan mengarah pada terjadinya kepunahan (Ciofi et al. 1999).

Di habitatnya, hewan endemik Indonesia ini berada di puncak piramida

makanan sehingga tidak ada hewan lain yang dapat menyainginya. Ancaman

terbesar bagi kelangsungan hidup komodo datang dari para pemburu liar yang

berburu rusa dan kerbau. Jika makanan utama ini habis diburu, dikhawatirkan

komodo pun akan ikut punah. Untuk itu, usaha-usaha perlindungan yang

dilakukan saat ini adalah mengatasi perburuan liar. Selain itu, komodo dianggap

terancam akibat sangat terbatasnya rentang penyebaran mereka sehingga komodo

harus dilindungi (Erdmann 2004).

Salah satu upaya pelestarian komodo adalah dengan melakukan

penangkaran di bebarapa tempat di antaranya Taman Margasatwa Ragunan

Jakarta. Penangkaran ini selain berguna untuk pelestarian, dapat juga berguna

untuk pengenalan salah satu satwa endemik Indonesia kepada masyarakat. Di

penangkaran, bukan berarti tidak ada masalah mengenai komodo. Permasalahan

timbul diduga karena adanya perbedaan cuaca dan kondisi lingkungan. Karena itu,

perlu diadakan penelitian mengenai perilaku harian sebagai langkah awal untuk

menyelesaikan permasalahan yang ada.

Page 12: PERILAKU KOMODO (Varanus komodoensis) DI TAMAN … · Komodo (Varanus komodoensis) merupakan kadal terbesar di dunia yang mudah mengalami kepunahan karena hanya tersebar di beberapa

2

2

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan mengamati perilaku komodo (Varanus

komodoensis) yang dipelihara di Taman Margasatwa Ragunan.

BAHAN DAN METODE

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan di Taman Margasatwa Ragunan pada bulan

Maret-April 2011.

Metode

Di Taman Margasatwa Ragunan terdapat 16 ekor komodo. Penelitian ini

dilakukan dengan 14 ekor komodo, yaitu satu komodo jantan berusia 22 tahun,

dua komodo jantan dan betina berusia 15 tahun, 10 komodo jantan dan betina

berusia 13 tahun, dan satu komodo jantan berusia 6 tahun. Hal ini dikarenakan

waktu pengamatan dilakukan berdasarkan kandang komodo. Pengamatan

dilakukan di dua lokasi kandang, yaitu penangkaran dan peragaan. Waktu

pengamatan dilakukan dua periode, yaitu siang dan malam hari. Pengamatan siang

hari dilakukan mulai pukul 06.00 WIB - 18.00 WIB, sedangkan pengamatan

malam hari dilakukan pada pukul 18.00 WIB - 06.00 WIB. Metode pengamatan

menggunakan scan sampling, yaitu pengamatan dengan interval waktu satu menit

antar titik pengamatan. Pencatatan aktivitas dilakukan dengan menggunakan

kertas pedoman. Kertas pedoman dibuat berdasarkan ethogram dengan interval

waktu satu menit tersebut. Ethogram meliputi penafsiran aktivitas komodo, seperti

berjemur, berjalan, menjulurkan lidah, makan, dan minum. Tingkah laku yang

dilakukan pada menit tersebut diberi tanda pada kertas pedoman. Pengamatan

aktivitas komodo juga meliputi merekam dan menghitung waktu saat

berlangsungnya suatu perilaku hewan ini. Alat penghitung waktu digunakan untuk

mencatat waktu dan kamera digital untuk merekam aktivitasnya. Selain itu,

dilakukan pengamatan perilaku pengunjung terhadap satwa komodo.

Analisis data

Analisis data dilakukan dengan Microsoft Excel. Hasil pengamatan yang

didapatkan ditampilkan dalam bentuk grafik.

HASIL

Perilaku Komodo

Perilaku yang diamati, antara lain berjalan, berdiam diri, berjemur,

berendam, bergesek, menguap, minum, makan, memanjat, berlari, dan

menjulurkan lidah. Perilaku yang sering terlihat sehari-hari, antara lain berjalan,

Page 13: PERILAKU KOMODO (Varanus komodoensis) DI TAMAN … · Komodo (Varanus komodoensis) merupakan kadal terbesar di dunia yang mudah mengalami kepunahan karena hanya tersebar di beberapa

3

3

berdiam diri, dan berjemur. Perilaku lainnya hanya sesekali dilakukan oleh

komodo.

a b

c d

e f

g h

Gambar 1 Beberapa perilaku yang dilakukan komodo, antara lain berjalan (a), berdiam

diri (b), berjemur (c), berendam (d), minum (e), makan (f), memanjat (g), dan

menjulurkan lidah (h).

Page 14: PERILAKU KOMODO (Varanus komodoensis) DI TAMAN … · Komodo (Varanus komodoensis) merupakan kadal terbesar di dunia yang mudah mengalami kepunahan karena hanya tersebar di beberapa

4

4

Pengamatan Komodo pada Siang Hari

Pada pengamatan perilaku komodo waktu siang hari yang dilakukan selama

tiga hari, terlihat beberapa perilaku lebih dominan dibandingkan dengan yang

lainnya. Perilaku yang dominan tersebut, di antaranya berjalan, berdiam diri,

berjemur, memanjat, mengeluarkan air liur, dan menjulurkan lidah. Waktu

berjalan terlama ditunjukkan oleh individu A yaitu selama 84,00 menit, sedangkan

waktu berjalan tersingkat ditunjukkan oleh Kristina 11,00 menit. Perilaku berdiam

diri terlihat paling dominan di antara perilaku lainnya untuk setiap individu

komodo. Waktu berdiam diri terlama dilakukan oleh Kristina selama 472,67 menit,

sedangkan waktu berdiam diri tersingkat dilakukan oleh Jojo selama 271,67 menit.

Perilaku berjemur terlama dilakukan oleh Shakira (157,50 menit), sedangkan

waktu berjemur tersingkat dilakukan oleh TA selama 2,33 menit. Ada individu

yang tidak melakukan aktivitas berjemur, yaitu Raja. Perilaku memanjat hanya

dilakukan oleh Fery selama 56,67 menit. Perilaku mengeluarkan air liur hanya

dilakukan oleh Punuk dan Raja, berturut-turut selama 77,67 dan 20,67 menit.

Perilaku menjulurkan lidah terlihat pada saat berjalan, berdiam diri, dan berjemur.

Perilaku menjulurkan lidah terbanyak dilakukan pada saat berjalan, sedangkan

paling sedikit dilakukan pada saat berjemur. Individu A menjulurkan lidah pada

saat jalan terbanyak, yaitu pada 78,67 menit. Hal ini tidak dilakukan terus

menerus. Dalam satu periode pengamatan, sebanyak 78,67 menit yang terdapat

perilaku menjulurkan lidah.

Gambar 3 Perilaku berdiam diri yang terjadi pada pengamatan siang hari.

0

100

200

300

400

500

Gambar 2 Perilaku berjalan yang terjadi pada pengamatan siang hari.

0

100

200

300

400

500

Page 15: PERILAKU KOMODO (Varanus komodoensis) DI TAMAN … · Komodo (Varanus komodoensis) merupakan kadal terbesar di dunia yang mudah mengalami kepunahan karena hanya tersebar di beberapa

5

5

(iii)

Gambar 4 Perilaku berjemur yang terjadi pada pengamatan siang hari.

0

100

200

300

400

500

Gambar 5 Perilaku memanjat yang terjadi pada pengamatan siang hari.

0

100

200

300

400

500

Gambar 6 Perilaku mengeluarkan liur yang terjadi pada pengamatan siang hari.

0

100

200

300

400

500

Page 16: PERILAKU KOMODO (Varanus komodoensis) DI TAMAN … · Komodo (Varanus komodoensis) merupakan kadal terbesar di dunia yang mudah mengalami kepunahan karena hanya tersebar di beberapa

6

6

Pengamatan Komodo pada Siang Hari Secara Umum

Perilaku berjalan, berdiam diri, dan berjemur menjadi perilaku dominan

yang dilakukan komodo setiap hari. Perilaku terlama yang dilakukan adalah

berdiam diri (367,63 menit).

Pengamatan Perilaku Komodo Berdasarkan Usia

Perilaku berjalan terlama dilakukan oleh komodo berusia 6 tahun (72,67

menit), sedangkan tersingkat dilakukan oleh komodo berusia 22 tahun (16,33

menit). Perilaku berdiam diri menjadi perilaku dominan yang dilakukan oleh

setiap tingkat usia dengan waktu terlama dilakukan oleh komodo berusia 22 tahun

selama 447,67 menit, sedangkan tersingkat dilakukan oleh komodo berusia 13

tahun yang hanya 344,00 menit. Perilaku berendam dilakukan oleh komodo

berusia 15 dan 13 tahun dengan waktu terlama dilakukan oleh komodo berusia 13

tahun. Perilaku bergesek tidak dilakukan oleh komodo berusia 22 tahun.

Gambar 7 Perilaku menjulurkan lidah yang terjadi pada pengamatan siang hari.

0

100

200

300

400

500

Gambar 8 Perilaku komodo secara umum yang diamati pada siang hari.

0

100

200

300

400

500

Jln Diam Jmr Rdm Gsk Uap Mnm Mkn Mjt Lur Lri

Wa

ktu

(m

enit

)

Perilaku Komodo

Page 17: PERILAKU KOMODO (Varanus komodoensis) DI TAMAN … · Komodo (Varanus komodoensis) merupakan kadal terbesar di dunia yang mudah mengalami kepunahan karena hanya tersebar di beberapa

7

7

Pengamatan Perilaku Komodo Berdasarkan Jenis Kelamin

Tiga perilaku terlihat dominan, yaitu berjalan, berdiam diri, dan berjemur.

Perilaku berdiam diri menjadi perilaku paling dominan untuk komodo jantan dan

betina. Komodo jantan melakukan perilaku berdiam diri selama 395,34 menit

Perilaku ini lebih lama dari komodo betina yang selama 349,26 menit. Perilaku

berjalan dilakukan komodo jantan selama 37,87 menit, sedangkan komodo betina

36,94 menit. Komodo betina melakukan perilaku berjemur selama 74,17 menit,

sedangkan komodo jantan selama 49,79 menit.

Gambar 9 Perilaku komodo berdasarkan usia.

Gambar 10 Perilaku komodo berdasarkan jenis kelamin

Page 18: PERILAKU KOMODO (Varanus komodoensis) DI TAMAN … · Komodo (Varanus komodoensis) merupakan kadal terbesar di dunia yang mudah mengalami kepunahan karena hanya tersebar di beberapa

8

8

Pengamatan Perilaku Komodo Berdasarkan Waktu Pengamatan

Waktu pengamatan siang hari dikelompokkan menjadi enam waktu

pengamatan, yaitu 06.01-08.00, 08.01-10.00, 10.01-12.00, 12.01-14.00, 14.01-

16.00, dan 16.01-18.00 WIB. Perilaku berjalan terlama dilakukan pada waktu

14.01-16.00 WIB, yaitu selama 10,98 menit, sedangkan waktu berjalan tersingkat

dilakukan pada 06.01-08.00 WIB, yaitu selama 1,50 menit. Perilaku berdiam diri

terlama dilakukan pada16.01-18.00 WIB, yaitu selama 117,33 menit, sedangkan

tersingkat dilakukan pada 08.01-10.00 WIB, yaitu selama 74,39 menit. Perilaku

berjemur terlama dilakukan pada 08.01-10.00 WIB (31,54 menit), sedangkan

tersingkat dilakukan pada 12.01-14.00 (6,32 menit). Pada 06.01-08.00 dan 16.01-

18.00 WIB tidak ditemukan perilaku berjemur.

Pengamatan Komodo pada Malam Hari Secara Umum

Pengamatan malam hari dilakukan antara pukul 18.00 WIB dan 06.00 WIB.

Pada malam hari hanya ditemukan perilaku berdiam diri selama 710, 67 menit.

Pengaruh pengunjung Terhadap Satwa Komodo

Perilaku pengunjung yang paling banyak terlihat di sekitar kandang komodo

Gambar 11 Perilaku komodo berdasarkan waktu pengamatan

Gambar 12 Perilaku komodo secara umum yang diamati pada malam hari

0

100

200

300

400

500

600

700

800

Jln Ist Jmr Rdm Gsk Uap Mnm Mkn Mjt Lur Lri

Wa

ktu

(m

enit

)

Jenis perilaku

Page 19: PERILAKU KOMODO (Varanus komodoensis) DI TAMAN … · Komodo (Varanus komodoensis) merupakan kadal terbesar di dunia yang mudah mengalami kepunahan karena hanya tersebar di beberapa

9

9

Perilaku Pengunjung Terhadap Satwa Komodo

Perilaku pengunjung yang paling banyak terlihat adalah melihat satwa

komodo. Perilaku yang paling sedikit adalah menyiram satwa komodo.

PEMBAHASAN

Pengamatan perilaku komodo terbagi menjadi dua periode waktu, yaitu

siang dan malam. Pengamatan ini meliputi perilaku berjalan, berdiam diri,

berjemur, berendam, bergesek, menguap, minum, makan, memanjat,

mengeluarkan liur, dan berlari. Pada pengamatan siang hari beberapa perilaku

terlihat lebih dominan, yaitu berjalan, berdiam diri, berjemur, memanjat,

mengeluarkan liur, dan menjulurkan lidah.

Perilaku berjalan komodo sama dengan perilaku berjalan reptil pada

umumnya. Aktivitas berjalan dilakukan secara quadropedal (berjalan dengan

empat kaki) dalam rangka mencari mangsa, makanan, air, pasangan atau sarang

untuk bertelur (Mulyana dan Ridwan, 1992). Perilaku jalan ini dilakukan semua

komodo dengan lama waktu yang berbeda.

Menurut Mulyana (1994), diam merupakan aktivitas dengan frekuensi

tertinggi yang dilakukan komodo. Hasil penelitian pun menunjukkan lama waktu

berdiam diri komodo merupakan waktu terlama yang dilakukan oleh semua

individu komodo.

Perilaku berjemur diperlukan oleh komodo untuk memperoleh sinar

matahari untuk memanaskan suhu tubuhnya (Erdmann 2004). Reptilia mencari

tempat-tempat hangat, mengarahkan diri ke sumber-sumber panas untuk

meningkatkan pengambilan panas dan memperluas permukaan tubuh yang

terpapar ke sumber panas. Akan tetapi, reptilia tidak hanya sekedar

memaksimalkan pengambilan panas, reptilia berperilaku agar benar-benar dapat

mengatur suhu tubuhnya di dalam suatu kisaran tertentu (Campbell et al. 2004).

Berjemur umumnya dilakukan pada pagi hari. Selain untuk memperoleh energi,

Gambar 13 Perilaku pengunjung terhadap satwa komodo

0

100

200

300

400

500

Cri Lht Pht Pgr Ldh Lpr Gbr Tap Srm Sra

Wa

ktu

(m

enit

)

Perilaku Pengunjung

Page 20: PERILAKU KOMODO (Varanus komodoensis) DI TAMAN … · Komodo (Varanus komodoensis) merupakan kadal terbesar di dunia yang mudah mengalami kepunahan karena hanya tersebar di beberapa

10

10

proses berjemur juga dilakukan untk mendapatkan vitamin D. Kebutuhan vitamin

D untuk setiap individu berbeda. Hal ini mempengaruhi lama waktu berjemur

setiap individu. Pada hasil pengamatan, terdapat indivudu dengan kode Raja yang

tidak melakukan perilaku berjemur. Individu ini tidak melakukan perilaku

berjemur dengan langsung terkena sinar matahari, namun ia sering berada

ditempat terbuka yang berbatasan dengan tempat yang langsung terpapar sinar

matahari.

Komodo yang masih muda menghabiskan sebagian besar waktunya di atas

pohon, tetapi komodo yang berukuran panjang lebih dari 1,5 meter tidak dapat

memanjat dengan baik (Erdmann 2004). Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

hanya satu komodo yang memanjat (Gambar 5). Hal ini dikarenakan hanya

komodo dengan kode Fery yg termasuk ke dalam kelompok komodo muda. Fery

sering terlihat memanjat pohon bambu yang telah ditebang ataupun di batang

pohon nangka. Namun, ia tidak dapat meneruskan memanjat karena ukuran

badannya yang sudah lebih dari 1 meter.

Hewan karnivora ini tidak memiliki makanan khusus (Erdmann 2004).

Mengeluarkan liur merupakan reaksi hewan ini ketika mencium bau amis dari

mangsa. Dalam penelitian ini, komodo terlihat menemukan sisa pakan dari

pemberian pakan sehari sebelumnya. Komodo dengan kode Punuk cenderung

banyak mengeluarkan liur karena tidak berhasil menelan sisa pakan. Punuk

mengalami masalah di bagian kerongkongan dan tulang leher akibat berkelahi

dengan komodo lain sehingga dibantu perawat untuk makan. Pada Raja, liur

keluar juga karena sisa pakan.

Komodo yang ukuran tubuhnya besar memiliki lidah yang panjang,

berwarna kuning dan bercabang (Ciofi et al. 1999). Komodo menggunakan

lidahnya untuk mendeteksi rasa dan mencium stimuli, seperti reptil lainnya, dengan

indera vomeronasal memanfaatkan organ Jacobson, suatu kemampuan yang dapat

membantu navigasi pada saat gelap (Voogd 2010). Lubang hidung komodo bukan

merupakan alat penciuman yang baik karena mereka tidak memiliki sekat rongga

hidung (Zipcode Zoo 2009). Hewan ini tidak memiliki indra perasa di lidahnya,

hanya ada sedikit ujung-ujung saraf perasa di bagian belakang tenggorokan (Voogd

2010). Perilaku menjulurkan lidah terlihat pada saat berjalan, berdiam diri, dan

berjemur. Frekuensi menjulurkan lidah lebih banyak dilakukan ketika berjalan

karena dengan bantuan angin dan kebiasaannya menelengkan kepalanya ke kanan

dan ke kiri ketika berjalan, komodo dapat mendeteksi keberadaan daging bangkai

sejauh 4-9,5 kilometer (Darling 2004).

Pada pengamatan siang hari dan malam hari secara umum terdapat perilaku

dominan, yaitu berdiam diri sesuai dengan perilaku reptil pada umumnya. Perilaku

berjalan, berjemur, dan lainnya hanya terlihat pada siang hari. Hal ini dikarenakan

komodo termasuk hewan diurnal yang melakukan aktivitas di siang hari. Perilaku

berendam, bergesek, menguap, minum, makan, dan lari memiliki frekuensi kecil

sehingga tidak ditampilkan di grafik. Perilaku berendam sering ditemukan setelah

pemberian pakan. Perilaku bergesek dilakukan komodo terhadap sesama komodo,

batang kayu, batu, ataupun tembok pagar.

Perilaku berdiam diri, berjalan, berjemur, dan menguap merupakan perilaku

yang dilakukan tingkat usia 22, 15, 13, dan 6 tahun. Pada usia 22 tahun, berdiam

diri merupakan perilaku terlama yang dilakukan dibandingkan dengan tingkat usia

yang lain. Selain itu, lama waktu perilaku berjalan lebih singkat dibandingkan

Page 21: PERILAKU KOMODO (Varanus komodoensis) DI TAMAN … · Komodo (Varanus komodoensis) merupakan kadal terbesar di dunia yang mudah mengalami kepunahan karena hanya tersebar di beberapa

11

11

dengan tingkat usia 13 dan 6 tahun. Perilaku mengeluarkan liur tertinggi juga

dilakukan oleh komodo usia 22 tahun ini. Komodo usia 15 tahun melakukan

perilaku berjalan dengan waktu tersingkat, namun melakukan perilaku berjemur,

menguap, minum, dan berlari lebih lama dibandingkan dengan tingkat usia

lainnya. Komodo usia 13 tahun melakukan semua perilaku yang diamati. Perilaku

berendam dan bergesek merupakan perilaku yang dilakukan lebih lama

dibandingkan dengan tingkat usia yang lain. Pada usia 6 tahun, komodo

melakukan perilaku perilaku berjalan dan memanjat terlama, namun melakukan

perilaku berdiam diri dan berjemur terendah. Komodo usia ini sangat aktif

bergerak dibandingkan dengan komodo tingkat usia lainnya. Komodo yang

berumur lebih muda memiliki lama waktu berjalan lebih tinggi, namun memiliki

waktu berdiam diri dan berjemur terendah. Komodo muda lebih aktif

dibandingkan dengan komodo yang lebih dewasa. Terlihat pula dari lama waktu

berdiam diri yang semakin bertambah untuk setiap pertambahan tingkat usia.

Berdasarkan jenis kelamin, perilaku berjalan memiliki lama waktu yang

hampir sama. Jantan memiliki waktu berdiam diri lebih lama dibandingkan

dengan betina. Namun, hal sebaliknya terjadi untuk perilaku berjemur. Betina

memiliki waktu lebih lama untuk berjemur.

Aktivitas komodo banyak terlihat pada 08.00-10.00 WIB, terutama perilaku

berjemur. Hal ini juga dapat terlihat dari waktu perilaku berdiam diri yang

tersingkat pada waktu tersebut. Perilaku berdiam diri menjadi perilaku dominan

yang dilakukan komodo pada 06.00-08.00 WIB.

Pengamatan perilaku pengunjung dilakukan pada hari Sabtu dan Minggu

terhadap banyak pengunjung yang berada di sekitar kandang komodo peragaan

dalam setiap waktu pengamatan. Pengamatan ini meliputi perilaku mencari (cri),

melihat (lht), memperhatikan (pht), meludah (ldh), melempar benda (lpr),

menyiram (srm), dan menggunakan suara atau bunyi-bunyian (sra) terhadap satwa

komodo. Saat tidak ada pengunjung ditandai dengan kode tap. Pengunjung dapat

dengan mudah menemukan dan melihat hewan ini. Bahkan pengunjung dapat

memperhatikan dan mengambil gambar. Perilaku lainnya yang dilakukan

pengunjung, yaitu menaiki pagar, meludah, melempar, menyiram, dan

menggunakan suara atau bunyi-bunyian. Benda yang digunakan untuk melempar

antara lain batu, kayu kecil, botol minuman, dan bungkus makanan. Pengunjung

juga menyiram komodo dengan air minum ataupun air sabun gelembung. Selain

itu, pengunjung meneriaki komodo atau memukul pagar kandang komodo. Hal ini

dilakukan karena pengunjung ingin melihat hewan ini bergerak. Namun, perilaku

pengunjung ini berakibat mengganggu satwa komodo. Hal ini terlihat dari

berkurangnya nafsu makan satwa komodo.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Pengamatan perilaku komodo meliputi perilaku berjalan, berdiam diri,

berjemur, berendam, bergesek, menguap, minum, makan, memanjat,

mengeluarkan liur, dan berlari. Pada pengamatan siang hari beberapa perilaku

terlihat lebih dominan, yaitu berjalan, berdiam diri, berjemur, memanjat,

Page 22: PERILAKU KOMODO (Varanus komodoensis) DI TAMAN … · Komodo (Varanus komodoensis) merupakan kadal terbesar di dunia yang mudah mengalami kepunahan karena hanya tersebar di beberapa

12

12

mengeluarkan liur, dan menjulurkan lidah. Sedangkan pada malam hari perilaku

berdiam diri menjadi perilaku dominan.

Saran

Penelitian lanjutan perlu dilakukan untuk lebih mengetahui perilaku

komodo secara lebih detail. Sebaiknya menggunakan alat perekam sehingga dapat

menampilkan hasil secara berulang. Selain itu pengamatan sebaiknya dilakukan

per individu komodo.

DAFTAR PUSTAKA

Ciofi C, Beaumont MA, Swingland IR, Bruford MW. 1999. Genetik divergence

and units for conservation in the komodo dragons Varanus komodoensis.

Proc. R. Soc. Lond. B 266:2269-2274.

Campbell NA, Jane BR, Lawrence GM. 2004. Biologi Edisi kelima. Jakarta (ID):

Erlangga.

Darling T. 2004. Komodo Dragon: On Location (Darling, Kathy. on Location.).

Lothrop, Lee and Shepard Books. Massachusetts. (US) ISBN 0-688-13777-6.

Erdmann AM. 2004. Panduan Sejarah Ekologi Taman Nasional Komodo Buku 1 :

Darat. The Nature Conservancy Indonesia Coastal and Marine Program (ID).

Hocknull SA Piper PJ, Bergh GD, Due RA, Morwood MJ, Kurniawan I. 2009.

Dragon’s paradise lost: palaeobiogeography, evolution and extinction of the

largest-ever terrestrial lizards (Varanidae). PLoS ONE 4(9): e7241.

Montgomery JM, Gillespie D, Sastrawan P, Fredeking TM, Stewart GL. 2002.

Aerobic salivary bacteria in wild and captive komodo dragons. Wildlife

Diseases 38(3): 545–551.

Moreno K et al. 2008. Cranial performance in the komodo dragon

(Varanuskomodoensis) as revealed by high-resolution 3-D finiteelement

analysis. Journal of Anatomy 212:736-746.

Mulyana A. 1994. Aktivitas harian dan perilaku komodo. Laporan Intern. Balai

Penelitian Kehutanan Kupang. Kupang. (ID) Pp:17-29.

Mulyana A, Ridwan W. 1992. Biodata dan perilaku reproduksi komodo (Varanus

komodoensis) perkembangan informasi sampai tahun 1992. Aisulino. 5. Balai

Penelitian Kehutanan Kupang. Kupang. (ID) P:17.

Murphy JB, Ciofi C, Panouse C de la, Walsh T. 2002. Komodo Dragons Biology

and Conservation. Washington (US): Smithsonian Institution Press.

Voogd O. 2010. Komodo Dragons: Background. [terhubung berkala].

http://www.draconian.com. [28 Februari 2012].

Zipcode Zoo. 2009. Varanus komodoensis: Komodo Island Monitor. [terhubung

berkala]. http://www.zipcodezoo.com. [28 Februari 2012].

Page 23: PERILAKU KOMODO (Varanus komodoensis) DI TAMAN … · Komodo (Varanus komodoensis) merupakan kadal terbesar di dunia yang mudah mengalami kepunahan karena hanya tersebar di beberapa

13

13

LAMPIRAN

Lampiran 1 Ethogram

a. Tingkah Laku Komodo (Varanus komodoensis)

No. Tingkah Laku Deskripsi

1. Berjalan (Jln) Perpindahan dari satu tempat ke tempat lain. Cara

berjalan komodo sama seperti cara berjalan reptil pada

umumnya. Jika kaki kanan depan melangkah, diikuti

melangkahnya kaki kiri belakang. Kemudian kaki kiri

depan melangkah yang diikuti pergerakan melangkah

kaki kanan belakang.

2. Berlari (Lri) Berjalan cepat.

3. Berdiam diri (Diam) Tidak ada pergerakan kecuali aktivitas menjulurkan

lidah, bernapas, atau pergerakan kepala. Terjadi di tempat

teduh.

4. Menjulurkan lidah

(Jlr)

Gerakan mengeluarkan lidah dan menariknya kembali

secara berulang.

5. Menguap (Uap) Gerakan membuka mulut dengan lebar.

6. Berjemur (Jmr) Komodo berada pada tempat yang terkena cahaya

matahari langsung dengan posisi berdiam diri.

7. Memanjat (Mjt) Berjalan menaiki pohon, biasanya diselingi waktu

istirahat.

8. Menggesekan (Gsk) Menggesekan kepala atau badan secara berulang k obyek,

misanya batang pohon, tembok pagar, dan sebagainya.

10. Mengeluarkan liur

(Lur)

Air liur keluar dari celah-celah mulut karena melihat

pakan.

11. Makan (Mkn) Perilaku makan ini terdapat beberapa tahapan, yaitu

menggigit mangsa, menunggu mangsa mati, dan

manggigit sambil merik mangsa ke dalam mulut (tarikan

ke belakang).

12. Minum (Mnm) Menjulurkan lidahnya beberapa kali ke dalam air untuk

mengambil air.

13. Berendam (Rdm) Komodo menceburkan dirinya ke dalam kolam. Biasanya

dilakukan ketika hujan turun ataupun setelah makan.

Page 24: PERILAKU KOMODO (Varanus komodoensis) DI TAMAN … · Komodo (Varanus komodoensis) merupakan kadal terbesar di dunia yang mudah mengalami kepunahan karena hanya tersebar di beberapa

14

14

b. Tingkah laku pengunjung terhadap komodo

No. Tingkah laku Deskripsi

1. Tidak perduli (Tpd) Pengujung tidak melihat ke dalam kandang.

2. Mencari (Cri) Pengunjung mencari dimana tempat komodo

berada dengan melihat ke dalam kandang.

3. Melihat (Lht) Pengunjung hanya melihat komodo.

4. Memperhatikan (Pht) Pengunjungtidak hanya melihat komodo,

tetapi juga memperhatikan dan terlihat adanya

ketertarikan terhadap komodo.

5. Menaiki pagar (Pgr) Pengunjung menaiki pagar kandang komodo.

Tingkah laku ini banyak dilakukan oleh anak-

anak yang dibantu oleh orang tuanya. Namun,

tidak jarang dilakukan oleh orang dewasa agar

dapat lebih jelas melihat komodo.

6. Meludah (Ldh) Pengunjung meludahi komodo yang sedang

beristirahat di dekat pagar agar komodo

bergerak.

7. Melempar (Lpr) Pengunjung melempari komodo yang sedang

beristirahat tidak jauh dari pagar. Biasanya

pengunjung melempari dengan batu, tutup

botol mineral, botol mineral kosong, botol

mineral berisi air, kardus kemasan minuman,

dan sebagainya.

8. Mengambil gambar (Gbr) Pengunjung mengambil gambar komodo

dengan kamera pribadi.

9. Membuang sampah (Sph) Pengunjung membuang sampah ke dalam

kandang. Biasanya berupa sampah plastik,

seperti kemasan snack ringan, kantung plastik,

dan sebagainya.

10. Tidak ada pengunjung (Tap) Tidak ada pengunjung di sekitar kandang.

11. Menyiram (Srm) Pengunjung menyiramkan cairan ke komodo,

antara lain air mineral, air sabun mainan, air

minum, dan sebagainya.

12. Suara (Sra) Pengunjung membunyikan suara yang

ditujukan ke komodo, antara lain teriakan,

tepuk tangan, bunyi pagar dipukul, dan

sebagainya/

Page 25: PERILAKU KOMODO (Varanus komodoensis) DI TAMAN … · Komodo (Varanus komodoensis) merupakan kadal terbesar di dunia yang mudah mengalami kepunahan karena hanya tersebar di beberapa

15

15

Lam

pir

an 2

Ker

tas

ped

om

an

Tem

pat

:

Kod

e

:

Tg

l W

kt

Tin

gk

ah L

aku

K

et

Jln

L

ri

Ist

Jlr

Uap

Jm

r M

jt

Gsk

M

jr

Lu

r M

kn

Mnm

R

dm

P

nt

Btm

S

si

Hd

r T

dh

Bsh

T

dr

Kp

l E

kr

Ka

Ki

N

1

2

3

4

5

6

7

8

9

1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

2

1

2

2

2

3

2

4

2

5

2

6

2

7

2

8

2

9

3

0

3

1

3

2

Page 26: PERILAKU KOMODO (Varanus komodoensis) DI TAMAN … · Komodo (Varanus komodoensis) merupakan kadal terbesar di dunia yang mudah mengalami kepunahan karena hanya tersebar di beberapa

16

16

Tg

l W

kt

Tin

gk

ah L

aku

K

et

Jln

L

ri

Ist

Jlr

Uap

Jm

r M

jt

Gsk

M

jr

Lu

r M

kn

Mnm

R

dm

P

nt

Btm

S

si

Hd

r T

dh

Bsh

T

dr

Kp

l E

kr

Ka

Ki

N

33

34

3

5

3

6

3

7

3

8

3

9

4

0

4

1

4

2

4

3

4

4

4

5

4

6

4

7

4

8

4

9

5

0

5

1

5

2

5

3

5

4

5

5

5

6

5

7

5

8

5

9

6

0

Page 27: PERILAKU KOMODO (Varanus komodoensis) DI TAMAN … · Komodo (Varanus komodoensis) merupakan kadal terbesar di dunia yang mudah mengalami kepunahan karena hanya tersebar di beberapa

17

17

Lampiran 3 Kertas pedoman pengunjung

Tanggal : Tempat : Penangkaran / peragaan

Kondisi : Kode :

Waktu Tingkah Laku

Ket Tpd Cri Lht Pht Pgr Ldh Lpr Gbr Sph Tap

01

02

03

04

05

06

07

08

09

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

Page 28: PERILAKU KOMODO (Varanus komodoensis) DI TAMAN … · Komodo (Varanus komodoensis) merupakan kadal terbesar di dunia yang mudah mengalami kepunahan karena hanya tersebar di beberapa

18

18

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta, pada tanggal 19 Januari 1990 dari ayahanda

Abdul Manap dan ibunda Neng Suhaeti. Penulis merupakan anak pertama dari

tiga bersaudara. Pada tahun 2001 penulis lulus dari SDN Lenteng Agung 02

Petang, Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan, kemudian melanjutkan ke

SMP Negeri 239 Jakarta dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2007 penulis lulus

dari SMA Negeri 109 Jakarta. Pada tahun yang sama, penulis diterima sebagai

mahasiswa program studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam, Institut Pertanian Bogor melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru

(SPMB).