Top Banner
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME I. KOMPETENSI UMUM Praktikan dapat mengetahui dan memahami cara perhitungan kuantitas mikroorganisme pada sampel makanan dan minuman tertentu. II. KOMPETENSI KHUSUS Praktikan dapat menentukan Angka lempeng total (ALT) bakteri dan jamur serta uji Most Propable Number (MPN) dari sampel Teh kotak, Youghurt Chimori, Mie goreng sedap, Keripik singkong “KUSUKA” dan sosis so nice. III. PRINSIP 1. Uji angka lempeng total bakteri Pertumbuhan koloni bakteri setelah sampel diinokulasikan pada media NA dengan cara tuang dan diinkubasikan pada suhu 37 o C selama 1x24 jam di dalam inkubator. 2. Uji angka lempeng total kapang / khamir RINI ANDRIANI St. MARYAM, S.Si., M.Sc., Apt 15020130032
32

Perhitungan Kuantitas MO.docx

Nov 08, 2015

Download

Documents

Rinii Andrianii

Mikrobiologi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

I. KOMPETENSI UMUMPraktikan dapat mengetahui dan memahami cara perhitungan kuantitas mikroorganisme pada sampel makanan dan minuman tertentu.II. KOMPETENSI KHUSUSPraktikan dapat menentukan Angka lempeng total (ALT) bakteri dan jamur serta uji Most Propable Number (MPN) dari sampel Teh kotak, Youghurt Chimori, Mie goreng sedap, Keripik singkong KUSUKA dan sosis so nice.III. PRINSIP1. Uji angka lempeng total bakteriPertumbuhan koloni bakteri setelah sampel diinokulasikan pada media NA dengan cara tuang dan diinkubasikan pada suhu 37oC selama 1x24 jam di dalam inkubator.2. Uji angka lempeng total kapang / khamirPertumbuhan kapang / khamir setelah sampel diinokulasikan pada media PDA dan diinkubasikan pada suhu 27oC selama 3x24 jam di dalam enkas.3. Uji MPN koliformPertumbuhan bakteri koliform setelah sampel diinokulasikan pada media LB yang ditelah ditambahkan indicator BTB dengan mengamati adanya reaksi fermentasi dan pembentukan gas dalam tabung durham.IV. KAJIAN TEORIBahan makanan merupakan medium pertumbuhan yang baik bagi berbagai macam mikroorganisme. Mikroorganisme dapat membusukkan protein, memfermentasikan karbohidrat dan menjadikan lemak dan minyak berbau tengik. Meskipun banyak mikroorganisme yang tidak berbahaya bagi manusia, beberapa mikroorganisme pencemar dapat mengakibatkan kerusakan, dan yang lain menimbulkan penyakit atau menghasilkan racun yang menyebabkan peracunan makanan (Pelczar,1988).Sebaliknya, ada beberapa jenis makanan dan minuman yang perlu ditumbuhi mikroba terlebih dahulu supaya jadi dan lezatnya bertambah. Pembuatan keju, tempe, tape, minuman anggur, tuak dan lain-lainnya lagi akan tidak berhasil jika tidak dengan pertolongan mikroorganisme (Dwidjoseputro,1989).Kandungan mikroorganisme suatu spesimen pangan dapat memberikan keterangan yang mencerminkan mutu bahan mentahnya, keadaan sanitasi padda pengolahan pangan tersebut, serta keefektifaan metode pengawetan (Pelczar,1988)Prosedur mikrobiologis untuk pemeriksaan bahan makanan memanfaatkan teknik mikroskopis dan metode pembiakan. Bermacam-macam media selektif dan diferensiial digunakan secara ekstensif untuk memudahkan isolasi dan perhitungan tipe mikroorganisme tertentu. Macam pemeriksaan yang dilakukan ditentukan oleh tipe produk pangan yang akan diperiksa dan tujuan pemeriksaan (Koesirianto,2006).Perhitungan jumlah angka mikroorganisme sangat penting dilakukan untuk menetapkan keamanan suatu sediaan farmasi dan makanan. Berbagai metode telah dikembangkan untuk menghitung jumlah mikroorganisme. Metode ini dengan menghitung jumlah sel, massa sel, atau isi sel yang sesuai dengan jumlah sel (Harmita,2008).Ada 4 macam cara yang umum digunakan untuk memperkirakan besar populasi mikroorganisme, yaitu (Harmita,2008) :1. Perhitungan langsung jumlah sel atau biomassa mikroorganisme.2. Pengukuran langsung biomassa mikroorganisme3. Perhitungan tidak langsung jumlah sel.4. Perkiraan tidak langsung biomassa mikroorganisme.Perhitungan secara penumbuhan dalam cawan petri dapat dilakukan dengan menggunakan tiga metoda yaitu metode penuangan, penyebaran dan penentesan dalam cawan. Dalam metode penuangan, 1,0 ml contoh dipindahkan ke dasar cawan dan dituangkan diatasnya 15-20 ml media agar yang telah didinginkan sampai 45o-50oC dan dicampur serata mungkin. Setelah inkubasi, koloni baik yang tumbuh dalam agar atau dipermukaannya dihitung. Prosedur ini termasuk yang paling peka, sampai sejumlah 20 sel/ml dapat dihitung. Metoda ini tidak dapat diterapkan dalam studi lapangan karena dibutuhkan alat-alat untuk mencairkan dan mendinginkan media agar (Buckle,1987).V. METODE KERJAA. AlatAdapun alat-alat yang digunakan adalah Autoclave, Botol coklat steril, Cawan petri steril, Erlenmeyer, Inkubator, Lampu spirtus, Pipet tetes, Rak tabung, Spoit 10 ml dan 1 ml, Tabung durham dan Tabung reaksi. B. BahanAdapun bahan-bahan yang digunakan adalah Aquades steril, Kapas, Keripik singkong KUSUKA, Medium LB, Medium NA, Medium PDA, Mie goreng sedap, Sosis so nice, Tissue, Teh kotak, dan Youghurt Chimori. C. Cara Kerja1. Pengenceran Sampela. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakanb. Digerus sampai halus sampel yang akan diujikan, menggunakan lumping dan alu (sampel padatan).c. Ditimbang sampel yang telah halus sebanyak 1 gram (sampel padatan).d. Diambil sebanyak 1 ml sampel dengan spoit (sampel padatan).e. Dimasukkan kedalam 10 ml air steril untuk pengenceran 10-1 dan dihomogenkan.f. Dipipet 1 ml dari pengenceran 10-1 kedalam botol coklat untuk pengenceran 10-2.g. Dipipet 1 ml dari pengenceran 10-2 kedalam botol coklat untuk pengenceran 10-3.h. Dipipet 1 ml dari pengenceran 10-3 kedalam botol coklat untuk pengenceran 10-4.2. Cara kerja ALT Bakteria. Diambil 1 ml sampel dari pengenceran 10-2 dan dimasukkan kedalam cawan petri untuk pengenceran 10-2, kemudian dituang medium NA sebanyak 9 ml.b. Diambil 1 ml sampel dari pengenceran 10-2 dan dimasukkan kedalam cawan petri untuk pengenceran 10-3, kemudian dituang medium NA sebanyak 9 ml.c. Diambil 1 ml sampel dari pengenceran 10-3 dan dimasukkan kedalam cawan petri untuk pengenceran 10-4, kemudian dituang medium NA sebanyak 9 ml.d. Dihomogenkan.e. Diinkubasi pada suhu 37C selama 1 x 24.f. Diamati jumlah bakteri yang ada.3. Cara kerja ALT Kapanga. Diambil 1 ml sampel dari pengenceran 10-1 dan dimasukkan kedalam cawan petri untuk pengenceran 10-1, kemudian dituang medium PDA sebanyak 9 ml.b. Diambil 1 ml sampel dari pengenceran 10-1 dan dimasukkan kedalam cawan petri untuk pengenceran 10-2, kemudian dituang medium PDA sebanyak 9 ml.c. Diambil 1 ml sampel dari pengenceran 10-2 dan dimasukkan kedalam cawan petri untuk pengenceran 10-3, kemudian dituang medium PDA sebanyak 9 ml.d. Dihomogenkan.e. Dimasukkan selama 3 x 24 jam pada suhu 27oC (didalam enkas).f. Diamati jumlah koloni yang ada.4. Cara Kerja uji MPNa. Disiapkan medium LB dalam tabung reaksi sebanyak 9 ml dan indicator BTB yang telah disterilkan.b. Dipipet 1 ml sampel dari pengenceran 10-1 dan dimasukkan kedalam tabung reaksi yang berisi medium LB dan tabung durham untuk pengenceran 10-1.c. Dipipet 1 ml sampel dari pengenceran 10-2 dan dimasukkan kedalam tabung reaksi yang berisi medium LB dan tabung durham untuk pengenceran 10-2.d. Dipipet lagi 1 ml sampel dari pengenceran 10-3 dan dimasukkan kedalam tabung reaksi yang berisi medium LB dan tabung durham untuk pengenceran 10-3.e. Diinkubasi pada suhu 37C selama 1 x 24 jam.f. Diamati (perubahan warna dari hijau menjadi kuning dan terbentuknya gelembung gas).VI. HASIL PRAKTIKUMA. Data Pengamatan1. ALT BakteriKlpSampelPengenceran

10-010-110-210-310-4

1Teh kotak##4112039

2Youghurt Chimori#30111#

3Mie Sedap Goreng##000

4Keripik singkong KUSUKA##24123

5Sosis So Nice##000

2. ALT JamurKlpSampelPengenceran

10-010-110-210-310-4

1Teh kotak#001#

2Youghurt ChimoriTBUD864849130#

3Mie Sedap Goreng#812#

4Keripik KUSUKA#642#

5Sosis So Nice#1677#

3. Uji MPNKlpSampelPengenceranMPN

10-010-110-210-3

1Teh kotak###-++++----2/2/0

2Youghurt Chimori+++++----###3/3/0

3Mie sedap goring###+-++++++-2/3/2

4Keripik KUSUKA###+--+--+--1/1/1

5Sosis So Nice###---+-++++0/2/3

VII. PEMBAHASANSediaan makanan dan minuman sejak dari bahan baku sampai menjadi bahan makanan dan minuman tidak akan bebas dari pengaruh adanya mikroba.Untuk mengetahui bahan baku dan bahan tambahan tidak mengalami perubahan sifat serta bebas dari kontaminasi mikroba, maka diperlukan uji mikrobiologi. Pengujian mikrobiologi dilakukan untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat bahwa makanan atau produk yang digunakan layak untuk dikonsumsi.Pengujian mikrobiologi di balai besar pengawas obat dan makanan adalah uji cemaran bakteri dan jamur pada produk makanan, minuman, obat tradisional, kosmetik. Pengujian-pengujian tersebut dilakukan sesuai dengan prosedur tatap yang diberlakukan dilaboratorium mikrobiologi balai besar pengawas obat dan makanan sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI).Pada percobaan ini dilakukan tiga uji, yaitu uji ALT bakteri, ALT kapang dan uji MPN dengan menggunakan sampel makanan dan minuman yaitu Teh kotak, Youghurt Chimori, Mie goreng sedap, Keripik singkong KUSUKA dan sosis so nice.Pada pengujian perhitungan ALT Bakteri terhadap sampel dipergunakan medium NA, karena NA merupakan campuran agar yang mana dapat memadatkan medium sehingga apabila medium telah memadat maka akan memudahkan kita untuk menghitung jumlah bakteri yang tumbuh pada medium NA ini.Pada pengujian perhitungan ALT Kapang terhadap sampel dipergunakan medium PDA, karena PDA merupakan campuran agar yang mana dapat memadatkan medium dan juga merupakan kombinasi dari Potato (Kentang) yang merupakan senyawa alamiah sehingga apabila medium telah memadat dan dapat ditumbuhi kapang/khamir, maka akan memudahkan kita untuk menghitung jumlah bakteri yang tumbuh pada medium PDA ini.Metode MPN biasanya dilakukan untuk menghitung jumlah mikroba di dalam contoh yang berbentuk cair, meskipun dapat pula digunakan untuk contoh berbentuk padat dengan terlebih dahulu membuat suspensi 1:10 dari contoh tersebut. Metode MPN digunakan medium cair di dalam tabung reaksi, dimana perhitungannya dilakukan berdasarkan jumlah tabung yang positif yaitu yang ditumbuhi oleh jasad renik setelah inkubasi pada suhu dan waktu tertentu. Pengamatan tabung yang positif dapat dilihat dengan mengamati timbulnya kekeruhan atau terbentuknya gas di dalam tabung kecil (tabung Durham) yang diletakkan pada posisi terbalik, yaitu untuk jasad renik pembentuk gas.Untuk metode MPN (most probable number) digunakan medium cair dalam wadah berupa tabung reaksi, perhitungan di lakukan berdasarkan jumlah tabung yang positif yaitu tabung yang mengalami perubahan pada mediumnya baik itu berupa perubahan warna atau terbentuknya gelembung gas pada dasar tabung durham. Pada metode perhitungan MPN ini digunakan bentuk tiga seri pengenceran, yang pertama 10-1, 10-2, dan 10-3. Kemudian dari hasil perubahan tersebut dicari nilai MPN nya pada tabel nilai MPN.Adapun alasan-alasan perlakuan dan penambahan bahan adalah dipergunakan pengenceran terendah karena pada pengenceran tersebut sample yang ada pada medium sudah tidak pekat lagi, sehingga medium tersebut menjadi jernih tanpa menghilangkan sampel yang ada. Bila dalam keadaan jernih maka kita dapat melihat bahwa yang nantinya tumbuh pada medium tersebut adalah benar-benar mikroba bukan serpihan sampelnya. Untuk uji ALT bakteri didapatkan hasil untuk pengenceran 10-2 yaitu 41 koloni, untuk pengenceran 10-3 yaitu 120 koloni dan untuk pengenceran 10-4 yaitu 39 koloni. Untuk uji ALT kapang didapatkan hasil untuk pengenceran 10-1 yaitu 0 koloni, untuk pengenceran 10-2 yaitu 0 koloni dan untuk pengenceran 10-4 yaitu 1 koloni. Untuk uji MPN didapatkan hasil untuk pengenceran 10-1 yaitu terbentuk gas (positif), untuk pengenceran 10-2 juga terbentuk gas dan untuk pengenceran 10-3 juga tidak terjadi perubahan warna maupun terdapat gelembung gas (negatif).Pada uji MPN kita menggunakan tabung reaksi karena medium yang digunakan adalah Lactosa Broth (LB) yang bersifat akan terus mencair walaupun pada suhu apapun untuk melihat adanya bakteri koliform.Bakteri coliform adalah bakteri indikator keberadaan bakteri patogenik lain. Lebih tepatnya, sebenarnya, bakteri coliform fekal adalah bakteri indikator adanya pencemaran bakteri patogen. Penentuan coliform fekal menjadi indikator pencemaran dikarenakan jumlah koloninya pasti berkorelasi positif dengan keberadaan bakteri patogen. Selain itu, mendeteksi Coliform jauh lebih murah, cepat, dan sederhana daripada mendeteksi bakteri patogenik lain. Contoh bakteri coliform adalah, Esherichia coli dan Entereobacter aerogenes. Jadi, coliform adalah indikator kualitas air. Makin sedikit kandungan coliform, artinya kualitas air semakin baik.Bakteri coliform merupakan parameter mikrobiologis terpenting kualitas air minum. Kelompok bakteri coliform terdiri atas Eschericia coli, Enterobacter aerogenes, Citrobacter fruendii, dan bakteri lainnya.Pada perhitungan uji MPN dipergunakan juga tabung durham karena untuk memudahkan kita melihat ada atau tidak adanya gelembung gas yang terjadi. Perhitungan berdasarkan jumlah tabung yang positif yakni yang ditumbuhi mikroba setelah diinkubasi pada incubator dengan suhu 37o C. Pengamatan tabung positif dapat dilihat dengan mengamati perubahan warna medium dan terbentuknya gelembung gas di dalam tabung durham untuk mikroba pembentuk gas. Metode MPN dapat digunakan untuk menghitung jumlah mikroba tertentu yang terdapat diantara campuran mikroba lain. Misalnya, jika digunakan medium kaldu laktosa, ditunjukkan dengan terbentuknya gas dalam tabung durham. Cara ini dapat digunakan untuk menentukan MPN kelompok bakteri Koliform, termasuk juga bakteri-bakteri yang dapat memfermentasikan laktosa membentuk asam dan dan gas dalam waktu 48 jam.Pada medium LB, setelah diinkubasikan terjadi perubahan warna medium dari hijau ke kuning dan terbentuk gas pada tabung durham yang menunjukkan adanya bakteri coliform. Dalam hal ini disebabkan karena kelompok bakteri coliform mencakup bakteri yang bersifat aerob dan anaerob fakultatif khususnya. Escherichia coliyang memfermentasikan laktosa yang terdapat dalam medium sehingga terjadi pembentukan asam yang menyebabkan perubahan warna medium menjadi kuning dan juga menghasilkan gas yang tertahan dalam tabung durham dimana proses fermentasi ini diindikasikan oleh pembentukan gas.Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh didapatkan perhitungan nilai ALT Bakteri pada sampel teh kotak adalah 4,1 x 103 koloni/ml. Sedangkan nilai ALT Kapang adalah < 1 x 102 koloni/ml dan untuk perhitungan nilai uji MPN adalah 2,1x102 koloni/ml.

VIII. KESIMPULANDari hasil percobaan ini maka dapat disimpulkan bahwa :1. Untuk uji ALT bakteri didapatkan hasil untuk pengenceran 10-2 yaitu 41 koloni, untuk pengenceran 10-3 yaitu 120 koloni dan untuk pengenceran 10-4 yaitu 39 koloni, dengan nilai ALT 4,1x103 koloni/ml. 2. Untuk uji ALT kapang didapatkan hasil untuk pengenceran 10-1 yaitu 0 koloni, untuk pengenceran 10-2 yaitu 0 koloni dan untuk pengenceran 10-3 yaitu 1 koloni, dengan nilai ALT < 1x102 koloni/ml. 3. Untuk uji MPN didapatkan hasil untuk pengenceran 10-1 yaitu terbentuk gelembung gas (positif), untuk pengenceran 10-2 juga terbentuk gelembung gas (positif) dan untuk pengenceran 10-3 juga tidak terjadi perubahan warna maupun terdapat gelembung gas (negatif), dengan nilai APM koliform 2,1x102 koloni/ml.

IX. DAFTAR PUSTAKABuckle. 1987. Ilmu Pangan. Penerbit Universitas Indonesia: Jakarta.

Dwidjoseputro. 1989. Dasar Dasar Mikrobiologi. PT. Djambatan: Malang.Koesirianto, 2006, Mikrobiologi (Menguak Dunia Mikroorganisme). PT. Yrama Widya : Jakarta.

Pelczar, J, Michael. 1998. Dasar- Dasar Mikrobiologi 2. Penerbit Universitas Indonesia : Jakarta.

Harmita. 2008. Buku Ajar analisis Hayati ed 3. EGC : Jakarta.

X. LAMPIRAN1. Skema Kerja Pengenceran sampel

Penentuan ALT Bakteri

Penentuan ALT Jamur Uji MPN

1. Perhitungan1. ALT Bakteri (Teh kotak)10-210-3 10-4

41120 39

Apabila data semua masukdalam range maka dibandingkan data 1 dan 2 serta data 2 dan 3.ALT 10-2= = = ALT 10-3= = = ALT 10-4= = = Pengenceran 10-2 dan 10-3ALT = = = Pengenceran 10-3 dan 10-4ALT = = = Rata-rata = = = Maka dilaporkan pengenceran terendah.ALT 10-2= = = = Nilai SNI minuman teh dalam kemasan adalah 1x102 koloni/ml, maka ALT teh kotak tidak memenuhi standar.2. ALT Jamur (Teh kotak)10-110-2 10-3

00 1

Koloni < 10, maka dilaporkan pengenceran terendah.ALT = = = = (= (Nilai SNI minuman teh dalam kemasan adalah 1x102 koloni/ml, maka ALT kapang teh kotak memenuhi standar.3. Uji MPN (Teh kotak)10-110-2 10-3MPN/gKategori

2202,11

Nilai APM= = = = Nilai SNI minuman teh dalam kemasan adalah < 2/100 ml, maka APM koliform teh kotak tidak memenuhi standar.1. Pembuatan Bahan1. Nutrient Agar (NA) Ditimbang semua bahan sesuai perhitungan Dilarutkan dengan air suling 250 mL ke dalam erlenmeyer Dipanaskan larutan hingga larut Ditutup mulut erlenmeyer dengan kapas Disterilkan dalam autoklaf selama 15 menit pada suhu 121oC Direndam dengan air hingga memadat Lalu medium disimpan di kulkas2. Potato Dekstrosa Agar (PDA) Kentang dikupas dan dipotong kecil-kecil bentuk dadu Ditimbang semua bahan sesuai perhitungan yaitu kentang 200 g, dekstrosa 10 g, dan agar 20 gr Kentang di masukkan ke dalam gelas kimia dan ditambahkan air sebanyak 250 mL Dipanaskan sampai mendidih dan kentangnya menjadi lembek Disaring ke dalam Erlenmeyer dengan menggunakan corong dan dilarutkan bersama dengan dekstrosa dan agar Dipanaskan kembali campuran bahan Ditutup Erlenmeyer dengan menggunakan kapas Disterilkan dalam autoklaf selama 15 menit pada suhu 121oC Di rendamkan dengan air hingga memadat Lalu medium disimpan dikulkas3. Lactosa Broth (LB) Ditimbang semua bahan sesuai perhitungan Dilarutkan dengan air suling 250 mL ke dalam erlenmeyer Dipanaskan larutan hingga larut Diukur pH dan ditambahkan indicator BTB dan NaOH hingga berwarna hijau. Dimasukkan tabung durham ke dalam tiap tabung. Dimasukkan 9 ml ke dalam masing-masing tabung reaksi, ditutup lubang tabung dengan kapas. Disterilkan dalam autoklaf selama 15 menit pada suhu 121oC1. Uraian SampelTeh Kotak Komposisi: Air, gula, teh melati, vitamin C-% AKG Lemak total: 0 g(% AKG)0%(% nv)Protein: 0 g(% AKG)0%(% nv)Karbohidrat total: 17 g (% AKG)6%(% nv)Gula (sugar): 17 g (% AKG)Natrium: 0 g(% AKG)0%(% nv)Energi total: 70 kkal Nett: 300 ml Produksi : PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY tbk.Bandung 40552 - Indonesia Exp. Date : 28 Maret 2016 Menurut SNIKategori panganJenis cemaran mikrobaBatas maksimum

Minuman teh dalam kemasanALT (30 oC, 72 Jam)1 x 102 koloni/ml

APM koliform< 2/100 ml

APM Escherichia coliNegatif/100 ml

Salmonella sp.Negatif/100 ml

1. Uraian mikroorganismeEscherichia coli ( Garrity, 2004 )1. KlasifikasiDomain : BacteriaPhylum : ProteobacteriaClass : GammaproteobacteriaOrdo : EnterobacterialesFamilia : EnterobacteriaceaeGenus : EscherichiaSpesies : Escherichia coli2. Sifat dan morfologi Escherichia coli merupakan bakteri Gram negatif berbentuk batang lurus, 1,1-1,5 m x 2,0-6,0 m, motil dengan flagelum peritrikus atau non motil. Tumbuh dengan mudah pada medium nutrien sederhana. Laktosa difermentasi oleh sebagian besar galur dengan produksi asam dan gas.RINI ANDRIANISt. MARYAM, S.Si., M.Sc., Apt15020130032