Top Banner
Jurnal Wawasan Ilmiah Volume 8, Nomor 1 Tahun 2017 8 ISSN 1978-8444 PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DENGAN PENDEKATAN WARD AND PEPPARD MODEL (Studi Kasus: Klinik INTI Garut) Yosep Septiana [email protected] Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Garut 2017 ABSTRAK - Klinik INTI Garut merupakan organisasi atau perusahaan yang bergerak di bidang penyedia jasa pelayanan kesehatan. Untuk bisa mendapatkan keunggulan bersaing dan dapat bertahan dalam persaingan yang ketat, strategi yang dapat dilakukan Klinik INTI Garut adalah dengan differentiation dan cost reduction. Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk cost- reduction adalah dengan menjadikan proses bisnis yang ada di Klinik INTI Garut menjadi lebih efisien, salah satu hal yang bisa dimanfaatkan untuk efisiensi adalah SI/TI. Secara garis besar penelitian ini merupakan upaya untuk membangun suatu perencanaan strategis sistem informasi beserta portofolio aplikasi di Klinik INTI Garut yang bisa memberikan kontribusi yang optimal, terintegrasi dengan baik dan inovatif yang bisa menyatukan keseluruhan aspek pendukung dalam pencapaian strategi bisnis klinik untuk meningkatkan nilai kompetitifnya dalam jasa pelayanan kesehatan. Dalam penyusunan kerangka kerja perencanaan strategis sistem informasi menggunakan pendekatan Ward and Peppard Model dan dalam mengevaluasi penjabaran perencanaan strategis sistem informasi dan strategi bisnis menggunakan Balance Scorecard IT. Beberapa metode analisis seperti, Value Chain Analysis, SWOT Analysis, PEST Analysis dan Five Force Model Analysis digunakan untuk menganalisis lingkungan bisnis internal dan eksternal. Strategic Grid McFarlan Analysis digunakan untuk memetakan portofolio aplikasi. Pada akhirnya penelitian ini menghasilkan sebuah rekomendasi untuk organisasi berupa prioritas pembangunan yang terbagi menjadi dua hal- hal terkait, pembentukan unit SI/TI dan pengembangan portofolio aplikasi yang akan mendukung keberlangsungan proses bisnis Klinik INTI Garut. Kata Kunci : Perencanaan Strategis SI/TI, Ward and Peppard Model, Balance Scorecard IT. PENDAHULUAN Latar Belakang Strategi sistem informasi organisasi atau perusahaan merupakan bagian penting untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan dan menjadi pedoman dalam penyusunan strategi bagi unit-unit bisnis organisasi atau perusahaan. Pengembangan sistem informasi organisasi atau perusahaan yang didukung oleh penggunaan teknologi informasi bisa menjadi salah satu strategi dalam meningkatkan daya saing. Apabila sebelumnya peranan SI hanya berfungsi sebagai penunjang dalam hal efesiensi biaya operasional, meningkatkan ketepatan dan produktifitas operasional, maka sekarang dapat ditingkatkan peranannya sebagai salah satu alat strategis untuk meningkatkan daya saing. Perubahan konsepsi sistem informasi dalam suatu organisasi atau perusahaan dari yang tadinya hanya sebagai paper dragon (mengurangi biaya kertas), pendukung secara umum (menghasilkan laporan secara umum), informasi untuk manajemen (meningkatkan proses pengambilan keputusan) dan sekarang beralih fungsi menjadi sumber daya strategis untuk kelangsungan hidup organisasi atau perusahaan (Pontoh, 2011:15). Namun pengembangan strategi SI harus disesuaikan dengan strategi organisasi atau perusahaan agar peranan dan fungsi SI tersebut dapat meningkatkan dan pada akhirnya meningkatkan nilai organisasi atau perusahaan itu sendiri (Iswara dan Sucahyo, 2009:266). Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Parlin Nainggolan (2011) pada perusahaan-perusahaan di Amerika, bahwa 60% dari mereka telah memiliki strategi dan sebesar 89% dari mereka menyatakan bahwa dengan perencanaan strategis tersebut bahwa tujuan mereka terutama untuk mencapai laba yang baik sukses dan dilakukan dengan efektif. Perencanaan strategis menurut mereka memberikan sasaran- sasaran yang terperinci dan memberi semangat kepada karyawan di perusahaan tersebut memberikan visi yang satu dengan perusahaan. Klinik INTI Garut merupakan organisasi atau perusahaan yang bergerak di bidang penyedia jasa pelayanan kesehatan. Untuk bisa mendapatkan keunggulan bersaing dan dapat bertahan dalam persaingan yang ketat, strategi yang dapat dilakukan Klinik INTI Garut adalah dengan differentiation dan cost reduction. Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk cost- reduction adalah dengan menjadikan proses bisnis yang ada di Klinik INTI Garut menjadi lebih efisien, salah satu hal yang bisa dimanfaatkan untuk efisiensi adalah teknologi informasi. Tetapi sering kali pemanfaatan teknologi informasi tanpa adanya perencanaan yang matang dapat menimbulkan pertanyaan apakah penerapan teknologi informasi dapat membantu dan mendukung objektif dari Klinik INTI Garut. Penerapan teknologi informasi dan sistem informasi di Klinik INTI Garut kurang memberikan konrtibusi dalam kegiatan operasional klinik baik dari segi pelayanan medis ataupun non medis. Salah satu akibat yang dirasakan adalah terjadinya duplikasi data bahkan perbedaan data pasien pada masing-masing bagian, karena update data tidak dilakukan secara menyeluruh (terintegrasi) pada setiap bagian, sehingga
17

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DENGAN …

Oct 16, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DENGAN …

Jurnal Wawasan Ilmiah Volume 8, Nomor 1 Tahun 2017

8 ISSN 1978-8444

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DENGAN PENDEKATAN

WARD AND PEPPARD MODEL

(Studi Kasus: Klinik INTI Garut)

Yosep Septiana

[email protected]

Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Garut

2017

ABSTRAK - Klinik INTI Garut merupakan organisasi atau perusahaan yang bergerak di bidang penyedia jasa pelayanan

kesehatan. Untuk bisa mendapatkan keunggulan bersaing dan dapat bertahan dalam persaingan yang ketat, strategi yang dapat

dilakukan Klinik INTI Garut adalah dengan differentiation dan cost reduction. Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk cost-

reduction adalah dengan menjadikan proses bisnis yang ada di Klinik INTI Garut menjadi lebih efisien, salah satu hal yang bisa

dimanfaatkan untuk efisiensi adalah SI/TI. Secara garis besar penelitian ini merupakan upaya untuk membangun suatu

perencanaan strategis sistem informasi beserta portofolio aplikasi di Klinik INTI Garut yang bisa memberikan kontribusi yang

optimal, terintegrasi dengan baik dan inovatif yang bisa menyatukan keseluruhan aspek pendukung dalam pencapaian strategi

bisnis klinik untuk meningkatkan nilai kompetitifnya dalam jasa pelayanan kesehatan. Dalam penyusunan kerangka kerja

perencanaan strategis sistem informasi menggunakan pendekatan Ward and Peppard Model dan dalam mengevaluasi penjabaran

perencanaan strategis sistem informasi dan strategi bisnis menggunakan Balance Scorecard IT. Beberapa metode analisis seperti,

Value Chain Analysis, SWOT Analysis, PEST Analysis dan Five Force Model Analysis digunakan untuk menganalisis lingkungan

bisnis internal dan eksternal. Strategic Grid McFarlan Analysis digunakan untuk memetakan portofolio aplikasi. Pada akhirnya

penelitian ini menghasilkan sebuah rekomendasi untuk organisasi berupa prioritas pembangunan yang terbagi menjadi dua hal-

hal terkait, pembentukan unit SI/TI dan pengembangan portofolio aplikasi yang akan mendukung keberlangsungan proses bisnis

Klinik INTI Garut.

Kata Kunci : Perencanaan Strategis SI/TI, Ward and Peppard Model, Balance Scorecard IT.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Strategi sistem informasi organisasi atau perusahaan

merupakan bagian penting untuk mencapai tujuan organisasi

atau perusahaan dan menjadi pedoman dalam penyusunan

strategi bagi unit-unit bisnis organisasi atau perusahaan.

Pengembangan sistem informasi organisasi atau perusahaan

yang didukung oleh penggunaan teknologi informasi bisa

menjadi salah satu strategi dalam meningkatkan daya saing.

Apabila sebelumnya peranan SI hanya berfungsi sebagai

penunjang dalam hal efesiensi biaya operasional,

meningkatkan ketepatan dan produktifitas operasional, maka

sekarang dapat ditingkatkan peranannya sebagai salah satu alat

strategis untuk meningkatkan daya saing. Perubahan konsepsi

sistem informasi dalam suatu organisasi atau perusahaan dari

yang tadinya hanya sebagai paper dragon (mengurangi biaya

kertas), pendukung secara umum (menghasilkan laporan

secara umum), informasi untuk manajemen (meningkatkan

proses pengambilan keputusan) dan sekarang beralih fungsi

menjadi sumber daya strategis untuk kelangsungan hidup

organisasi atau perusahaan (Pontoh, 2011:15). Namun

pengembangan strategi SI harus disesuaikan dengan strategi

organisasi atau perusahaan agar peranan dan fungsi SI tersebut

dapat meningkatkan dan pada akhirnya meningkatkan nilai

organisasi atau perusahaan itu sendiri (Iswara dan Sucahyo,

2009:266).

Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Parlin

Nainggolan (2011) pada perusahaan-perusahaan di Amerika,

bahwa 60% dari mereka telah memiliki strategi dan sebesar

89% dari mereka menyatakan bahwa dengan perencanaan

strategis tersebut bahwa tujuan mereka terutama untuk

mencapai laba yang baik sukses dan dilakukan dengan efektif.

Perencanaan strategis menurut mereka memberikan sasaran-

sasaran yang terperinci dan memberi semangat kepada

karyawan di perusahaan tersebut memberikan visi yang satu

dengan perusahaan.

Klinik INTI Garut merupakan organisasi atau perusahaan

yang bergerak di bidang penyedia jasa pelayanan kesehatan.

Untuk bisa mendapatkan keunggulan bersaing dan dapat

bertahan dalam persaingan yang ketat, strategi yang dapat

dilakukan Klinik INTI Garut adalah dengan differentiation dan

cost reduction. Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk cost-

reduction adalah dengan menjadikan proses bisnis yang ada di

Klinik INTI Garut menjadi lebih efisien, salah satu hal yang

bisa dimanfaatkan untuk efisiensi adalah teknologi informasi.

Tetapi sering kali pemanfaatan teknologi informasi tanpa

adanya perencanaan yang matang dapat menimbulkan

pertanyaan apakah penerapan teknologi informasi dapat

membantu dan mendukung objektif dari Klinik INTI Garut.

Penerapan teknologi informasi dan sistem informasi di

Klinik INTI Garut kurang memberikan konrtibusi dalam

kegiatan operasional klinik baik dari segi pelayanan medis

ataupun non medis. Salah satu akibat yang dirasakan adalah

terjadinya duplikasi data bahkan perbedaan data pasien pada

masing-masing bagian, karena update data tidak dilakukan

secara menyeluruh (terintegrasi) pada setiap bagian, sehingga

Page 2: PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DENGAN …

Jurnal Wawasan Ilmiah Volume 8, Nomor 1 Tahun 2017

9 ISSN 1978-8444

dimungkinkan terjadi salah diagnosa pada pasien dikarenakan

perbedaan data.

Salah satu faktor penyebabnya adalah tidak adanya

teknologi informasi dan sistem informasi yang dilibatkan

dalam perencanaan dan juga kegiatan operasional klinik, oleh

karena itu diperlukan sebuah perencanaan sistem informasi

yang didasarkan pada kebutuhan klinik saat ini untuk

mendukung kegiatan operasional klinik, disamping itu untuk

menjamin arah pengembangan sistem informasi dapat

mengikuti dan memenuhi kebutuhan bisnis klinik di masa yang

akan datang. Dengan demikian implementasi dari teknologi

informasi atau sistem informasi benar-benar bermanfaat dan

dapat mendukung dan selaras dengan business objective dari

Klinik INTI Garut.

Secara garis besar penelitian ini merupakan upaya untuk

membangun suatu perencanaan strategis sistem informasi

beserta portofolio aplikasi di Klinik INTI Garut yang bisa

memberikan kontribusi yang optimal, terintegrasi dengan baik

dan inovatif yang bisa menyatukan keseluruhan aspek

pendukung dalam pencapaian strategi bisnis klinik untuk

meningkatkan nilai kompetitifnya dalam jasa pelayanan

kesehatan.

Terdapat beberapa manfaat yang diperoleh dengan

melakukan perencanaan sistem informasi, diantaranya adalah:

sistem informasi yang akan diterapkan, akan dihasilkan

portofolio aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan dari masing-

masing bisnis unit klinik. Sehingga investasi yang akan

dikeluarkan oleh pihak manajemen diharapkan memberikan

kontribusi yang positif terhadap kelangsungan bisnis. Manfaat

lain yang didapat dengan adanya penelitian ini adalah

implementasi sistem informasi akan sesaui dengan strategi

bisnis yang dijalankan dan selaras dengan business objective

yang telah ditetapkan sebelumnya, dan sistem dapat

terintegrasi antar bagian atau unit bisnis. Selain itu dengan

perencanaan sistem informasi atau arsiterktur sistem informasi

dapat membantu perusahaan menghindari krisis saat ini dan di

masa depan. Merencanakan dan berpikir ke depan akan

membantu organisasi atau perusahaan mendapatkan resource,

kemampuan, dan dapat melayani masyarakat secara lebih baik.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengambil judul

“Perencanaan Strategis Sistem Informasi dengan Pendekatan

Ward and Peppard Model (Studi Kasus: Klinik INTI Garut)”.

Identifikasi Masalah

Permasalahan yang akan menjadi perhatian utama dalam

penelitian ini adalah:

1. Apakah Klinik INTI Garut telah memiliki strategi sistem

informasi untuk memasuki lingkungan bisnis yang

kompetitif sehingga dapat bersaing dengan penyedia jasa

di bidang pelayanan kesehatan lainnya ?

2. Bagaimana membangun perencanaan strategis sistem

informasi yang mampu beradaptasi dan selaras dengan

strategi bisnis Klinik INTI Garut, sehingga dengan

demikian visi, misi dan tujuan Klinik INTI Garut dapat

tercapai ?

3. Bagaimana hasil evaluasi penjabaran perencanaan

strategis sistem informasi yang sudah ditetapkan ?

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Menganalisis strategi sistem informasi yang berjalan di

Klinik INTI Garut, kemudian menilai apakah dengan

strategi sistem informasi yang sudah diterapkan tersebut

dapat mendukung Klinik INTI Garut untuk bersaing

dengan penyedia jasa di bidang pelayanan kesehatan

lainnya.

2. Merancang, mengembangkan perencanaan strategis

sistem informasi untuk dapat meningkatkan dan

mendukung strategi bisnis di Klinik INTI Garut agar

dapat tercapinya visi, misi dan tujuan yang telah

ditetapkan.

3. Mengevaluasi penjabaran perencanaan strategis sistem

informasi yang sudah ditetapkan dalam bentuk usulan

portofolio aplikasi yang akan diterapkan di Klinik INTI

Garut.

Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan adalah

metodologi kualitatif. Adapun teknik pengumpulan datanya

sebagai berikut:

1. Observasi, melakukan kunjungan penelitian untuk

pengamatan secara langsung terhadap obyek penelitian

dalam hal ini Klinik INTI Garut sebagai suatu

organisasi/perusahaan penyedia jasa pelayanan kesehatan

di Kabupaten Garut.

2. Wawancara, melakukan tanya jawab dengan key person

yaitu tim manajemen Klinik INTI Garut yang benar-benar

mengetahui kondisi SI/TI yang ada saat ini dan

pandangan kedepan terhadap SI/TI.

3. Analisis Dokumen, menganalisis dokumen-dokumen

yang berhubungan dengan SI/TI yang ada di Klinik INTI

Garut.

4. Studi Kepustakaan, menggunakan referensi yang

berkaitan dengan perencanaan strategis SI/TI berupa

buku sumber, jurnal ilmiah dan penelitian-penelitian

terdahulu mengenai perencanaan strategis SI/TI.

TINJAUAN PUSTAKA

Perencanaan Strategis

Perencanaan strategis adalah suatu rencana jangka

panjang yang bersifat menyeluruh, memberikan rumusan

terhadap suatu perusahaan/organisasi mengenai arahan dan

bagaimana sumber daya dialokasikan untuk mencapai tujuan

selama jangka waktu tertentu dalam berbagai kemungkinan

keadaan lingkungan.

Menurut Umar (2002:31), mendefinisikan strategi

sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak

yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai

penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan

tersebut dapat dicapai.

Kemudian menurut McLeod, seperti yang dikutip Nurjaya

(2008:16), menyebutkan bahwa perencanaan strategi adalah

proses yang partisipatif, sistematis, berkelanjutan yang

membantu sebuah organisasi untuk memusatkan semua

kegiatan untuk pencapaian misinya dan memastikan bahwa

semua staff nya bekerja untuk pencapaian sasaran yang sama.

Perencanaan mengarahkan antisipasi tindakan yang harus

Page 3: PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DENGAN …

Jurnal Wawasan Ilmiah Volume 8, Nomor 1 Tahun 2017

10 ISSN 1978-8444

diambil untuk menciptakan kondisi yang diinginkan. Definisi

kondisi yang diinginkan, demikian pula pemilihan arah serta

tindakan-tindakan yang akan dicapai secara sistematis dan

terorganisir.

Strategi Sistem Informasi

Strategi Sistem Informasi diartikan sebagai suatu sistem

yang membantu suatu perusahaan meningkatkan kinerja

jangka panjangnya dengan secara langsung meningkatkan

kontribusi pertambahan nilainya ke rantai nilai industri.

Strategi Sistem Informasi sebagai suatu penggunaan teknologi

informasi untuk mendukung atau menerapkan strategi

kompetisi dari perusahaan dan pemanfaatannya dapat

meningkatkan daya saing (Kurniadi dan Mulyani, 2016).

Strategi Sistem Informasi sebagai, sistem-sistem komputer di

level manapun di organisasi yang merubah goal, operasi-

operasi, produk-produk, jasa-jasa, atau hubungan-hubungan

lingkungan untuk membantu organisasi mencapai keunggulan

kompetitifnya (Laudon, 2001:23). Hal ini juga ditegaskan oleh

Kurniadi (2014) yang menyatakan bahwa perencanaan,

perancangan dan implementasi sistem informasi salah satunya

dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas layanan pada

suatu organisasi.

Henczel (2001:10) menyatakan bahwa dasar sebuah

strategi informasi adalah kebijakan informasi organisasi yang

dapat menggambarkan:

1. Tujuan-tujuan penggunaan informasi dan prioritas-

prioritasnya dalam organisasi.

2. Apa arti informasi dalam kontek organisasi bersangkutan

sesuai dengan keperluan kegiatannya.

3. Prinsip-prinsip untuk mengelola informasi.

4. Prinsip-prinsip penggunaan sumber daya manusia dalam

mengelola informasi.

5. Prinsip-prinsip penggunaan teknologi untuk mendukung

manajemen organisasi.

6. Prinsip-prinsip yang akan menerapkan hubungan dalam

menetapkan biaya dan efektivitas informasi dan

pengetahuan.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, strategi sistem

informasi merupakan pernyataan terinci mengenai kebijakan

informasi yang berisi tujuan-tujuan, sasaran-sasaran dan

tindakan-tindakan untuk dilaksanakan dalam periode ke depan

yang telah ditentukan. Strategi informasi merupakan sebuah

“alat” yang diterapkan di dalam kerangka sebuah kebijakan

informasi organisasi yang didukung oleh sistem dan teknologi

yang tepat untuk keperluan pemeliharaan, pengelolaan dan

penerapan sumber-sumber informasi organisasi, mendukung

basis pengetahuan yang pentingnya dan semua yang

memberikan kontribusi terhadapnya, dengan intelegensi

strategis, untuk mencapai tujuan-tujuan kegiatan utamanya.

Model Strategis Sistem Informasi

Model strategis SI/TI yang akan dikembangkan melalui

penelitian ini, nantinya diharapkan akan menghasilkan

perencanaan portofolio aplikasi ke depan yang dapat

memberikan kontribusi yang nyata bagi portofolio aplikasi

yang ada sekarang (Ward and Peppard, 2003:153). Model ini

terdiri dari beberapa inputan berikut:

1. Lingkungan bisnis internal: Strategi Bisnis sekarang,

tujuan (objektif), sumber daya, proses, dan kebudayaan

serta nilai dari suatu bisnis.

2. Lingkungan bisnis eksternal: ekonomi, lingkungan

industri, iklim persaingan dimana organisasi beroperasi.

3. Lingkungan SI/TI internal: perspektif SI/TI sekarang di

bisnis, kematangannya, ruang lingkup dan kontribusi

bisnis, skill, sumber daya dan infrastruktur teknologi.

Portofolio aplikasi dari sistem yang ada sekarang dan

sistem yang sedang dikembangkan, atau sudah

dianggarkan tapi belum selesai juga merupakan bagian

dari lingkungan SI/TI internal.

4. Lingkungan SI/TI eksternal: tren teknologi dan

kesempatan serta kegunaan yang dihasilkan oleh SI/TI

pihak lain, terutama customer, pesaing dan supplier.

Output yang dihasilkan, yaitu:

1. Strategi Bisnis SI: bagaimana setiap unit atau fungsi akan

mengembangkan SI/TI dalam mencapai tujuan (objektif)

bisnisnya.

2. Strategi manajemen SI/TI: elemen-elemen yang lazim

dari strategi yang diterapkan organisasi secara

keseluruhan, menjamin kebijakan konsisten yang

dibutuhkan.

3. Strategi SI/TI: kebijakan dan strategi untuk menajemen

teknologi dan ahli sumber daya.

Gambar 1 Model Strategis Sistem Informasi (Ward and

Peppard, 2003:154)

Kerangka Kerja Formulasi dan Proses Perencanaan SI

Secara garis besar, kerangka kerja (framework) untuk

formulasi strategi SI/TI dan proses perencanaan (Ward and

Peppard, 2003:155) meliputi tahapan-tahapan berikut:

1. Menginisialisasi proses strategi, merupakan tahap awal

dimana tujuan, objektif, ruang lingkup dan hal-hal yang

nantinya akan didapatkan, sudah dikonfirmasikan

terlebih dahulu, pendekatan telah ditentukan dan

kebutuhan yang diperoleh seperti alat-alat yang sudah

diotomatisasi, partisipan bisnis telah diidentifikasi,

mekanisme manajemen dan kontrol proses telah dibuat,

kerja telah dihadapkan pada kontribusi bagi rencana

bisnis, orang-orang yang dibutuhkan untuk berpartisipasi

telah diidentifikasi, rencana kerja, tugas-tugas,

Page 4: PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DENGAN …

Jurnal Wawasan Ilmiah Volume 8, Nomor 1 Tahun 2017

11 ISSN 1978-8444

penjadwalan dan tanggung jawab dan bagian-bagian yang

harus dicek telah didefinisikan.

2. Memahami situasi sekarang dan menginterpretasikan

kebutuhan bisnis mendatang dengan menganalisa

Strategi Bisnis untuk menentukan situasi sekarang,

kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancamannya, dan

informasi yang dibutuhkan sehingga fokus pada system

aplikasi untuk memenuhi kebutuhan- kebutuhan tersebut.

3. Menentukan strategi SI bisnis yang meliputi sistem

informasi secara konseptual yang digabungkan dan

dipetakan menjadi portofolio aplikasi yang

menggambarkan situasi saat ini, portofolio aplikasi yang

dibutuhkan dan portofolio aplikasi potensial yang akan

datang.

Gambar 2 Kerangka Kerja Formulasi dan Proses PSSI (Ward

and Peppard, 2003:157)

Perencanaan Strategis SI/TI dengan Pendekatan Ward

and Peppard Model

Metode perencanaan strategis SI/TI berdasarkan Ward

and Peppard Model terdapat 2 tahapan yaitu tahapan input

(masukan) dan output (keluaran). Tahapan input yaitu analisis

lingkungan bisnis internal, analisis lingkungan bisnis

eksternal, analisis lingkungan SI/TI internal dan analisis

lingkungan SI/TI eksternal. Untuk tahapan output yaitu

strategi SI bisnis, strategi SI/TI dan strategi manajemen SI/TI.

Beberapa teknik/metode yang digunakan adalah Value Chain

Analysis, SWOT Analysis, PEST Analysis, Five Forces Model

Analysis dan Strategic Grid McFarlan Analysis.

Value Chain Analysis

Value Chain Analyisis, merupakan alat untuk memahami

rantai nilai yang membentuk suatu produk. Rantai nilai ini

berasal dari aktifitas-aktifitas yang dilakukan, mulai dari bahan

baku sampai ke tangan konsumen, termasuk juga pelayanan

purna jual (Shank and Govindarajan, 2000:2).

Womack and Jones (1990:32) mendefinisikan Value

Chain Analysis sebagai berikut:

“… is a technique widely applied in thefields of operations

management, process engineering and supply chain

management, for the analysis and subsequent improvement of

resource utilization and product flow within manufacturing

processes”.

Value Chain atau rantai nilai adalah kumpulan aktivitas

atau kegiatan dalam sebuah perusahaan yang dilakukan untuk

mendesain, memproduksi, memasarkan, mengirimkan dan

support produk. Konsep rantai nilai pertama kali dikenalkan

dan dipopulerkan oleh Michael E. Porter pada tahun 1985

dalam bukunya. Rantai nilai terdiri dari sekumpulan aktivitas

utama dan pendukung. Dalam rantai nilai yang umum, aktivitas

pendukung terdiri dari infrastruktur perusahaan, pengelolaan

sumber daya manusia, pengembangan teknologi dan usaha

memperolehnya. Sedangkan dalam aktivitas utama terdiri dari

logistik masuk, operasi, logistik keluar, pemasaran dan

penjualan serta pelayanan, seperti tertera pada gambar berikut:

Gambar 3 The Generic Value Chain (Ward and Peppard,

2003:265)

Aktivitas Utama (Primary Activities) terdiri dari:

1. Logistik Masuk (Inbound Logistics), adalah aktivitas atau

kegiatan yang dihubungkan dengan penerimaan,

penyimpanan dan penyebaran input/bahan baku, seperti

penanganan bahan baku, pergudangan, kontrol inventory,

jadwal kendaraan dan pengembalian kepada supplier

2. Operasional (Operations), adalah kegiatan yang

dihubungkan dengan mengubah input atau bahan baku

menjadi bentuk produk akhir, seperti permesinan,

pengemasan, perakitan, perawatan perlengkapan, testing,

pencetakan dan yang lainnya yang berkaitan dengan

prose operasi atau produksi.

3. Logistik Keluar (Outbound Logistics), adalah kegiatan

yang diasosiasikan dengan pengumpulan, penyimpanan

dan distribusi produk ke pembeli , seperti pergudangan

produk jadi, penanganan material, operasi pengiriman,

proses pemesanan dan penjadwalan.

4. Pemasaran dan penjualan (Marketing and Sales), adalah

kegiatan dalam membujuk atau menarik pembeli untuk

membeli, seperti pengiklanan, promosi, tenaga penjual,

quota dan harga.

5. Pelayanan (Service), adalah kegiatan yang diasosiasikan

dengan penyediaan layanan untuk meningkatkan dan

mempertahankan nilai produk, seperi instalasi, perbaikan,

pelatihan dan penambahan produk.

Aktivitas Pendukung (Support Activities) terdiri dari:

1. Procurement, mengacu pada fungsi pembelian seperti

pembelian bahan mentah, persedian dan jenis jenis

barang lainnya yang dapat dijadikan aset seperti mesin-

mesin, perlengkapan laboratorium, kantor dan bangunan.

Page 5: PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DENGAN …

Jurnal Wawasan Ilmiah Volume 8, Nomor 1 Tahun 2017

12 ISSN 1978-8444

2. Technology Development, terdiri dari berbagai kegiatan

yang dapat dikelompokkan ke dalam usaha untuk

meningkatkan produk dan proses. Pengembangan

teknologi sangat penting untuk keunggulan kompetitif

dalam semua industri.

3. Human Resource Management, pengelolaan sumberdaya

manusia meliputi kegiatan rekrutmen, pelatihan,

pengembangan SDM.

4. Firm Infrastructure, aktivitas infrastruktur perusahaan

terdiri dari sejumlah aktivitas termasuk pengelolaan

umum, perencanaan, keuangan, accounting dan

manajemen kualitas.

SWOT Analysis

Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities,

Threats) digunakan untuk menilai kekuatan-kekuatan dan

kelemahan-kelemahan dari sumber daya yang dimiliki oleh

organisasi atau perusahaan dan kesempatan-kesempatan

eksternal dan tantangan-tantangan yang dihadapi. Analisis

internal mengunakan metode SWOT yaitu dengan melihat

kekuatan dan kelemahan yang ada didalam perusahaan.

Sedangkan peluang dan ancaman adalah faktor yang berasal

dari luar perusahaan (Hutabarat dan Huseini, 2006:4).

Dengan demikian menganalisis kekuatan-kekuatan

perusahaan dan kemampuan sumber daya yang dimiliki

perusahaan dan kesempatan eskternal dan tantangan yang

dihadapi meliputi hal-hal sebagai berikut (Rahayu, 2009:44-

46):

1. Mengidentifikasikan kekuatan-kekuatan perusahaan dan

kemampuan sumber dayanya untuk dapat membangun

kemampuan-kemampuan kompetisi.

2. Mengidentifikasikan kelemahan-kelemahan perusahaan

dan kelemahaan sumber dayanya.

3. Menangkap kesempatan-kesempatan pasar yang paling

sesuai dengan kemampuan sumber daya perusahaan.

4. Mempertahankan ancaman-ancaman dari luar terhadap

bisnis perusahaan dengan membangun suatu basis

sumber daya yang dapat digunakan mempertahankan dari

ancaman tersebut.

Analisis SWOT dapat digunakan untuk menganalisis

kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan sumber daya

organisasi/perusahaan, peluang dan ancaman luar perusahaan.

Analisis SWOT tidak hanya mengidentifikasikan keempat hal

tersebut saja tetapi harus dapat digunakan untuk menarik

kesimpulan sebagai berikut ini:

1. Bagaimana cara terbaik untuk menggunakan sumber daya

perusahaan dengan mempertimbangankan situasi internal

dan eksternal perusahaan, yaitu untuk membangun

kompetitisi berdasarkan kekuatan internal dan peluang

pasar yang tersedia, untuk mengatasi kelemahan internal

yang dimiliki dan untuk mempertahankannya dari

ancaman luar.

2. Bagaimana membangun basis sumber daya perusahaan

dimasa depan.

Dengan analisis SWOT tersebut maka dapat dilihat

apakah posisi bisnis perusahaan mempunyai fundamental yang

sehat atau tidak. Analisis ini berprinsip bahwa strategi harus

sesuai antara kapabilitas sumber daya perusahaan dengan

situasi lingkungan eksternal (Assen, 2009:47). Sehingga

ketepatan untuk memahami kapabilitas sumber daya

perusahaan dan kekurangannya, peluang pasar dan ancaman

luar adalah sangat penting untuk membuat strategi yang baik.

Gambar 4 Analisis SWOT (Saniah, 2009:41)

PEST Analysis

PEST analysis terkait dengan pengaruh lingkungan pada

suatu bisnis. PEST merupakan suatu cara atau alat yang

bermanfaat untuk meringkas lingkungan eksternal dalam

operasi bisnis. Menurut Ward and Peppard (2003:70)

menyebutkan bahwa:

“These environmental factors are normally considered

together, in the early stages of strategic thinking, using a PEST

(Political, Economic, Social and Technological) analysis

approach (legal factors are normally included with political

factors and ecology with social factors in a standard PEST

analysis). These are important because of the speed with which

they are changing and the effect they have on an increasingly

‘global’ business marketplace. Careful monitoring of these

factors may lead to significant business opportunities or

identification of potential threats in time to take action to

mitigate the effects. Some examples will serve to illustrate the

need for analysis”.

PEST harus ditindaklanjuti dengan pertimbangan

bagaimana bisnis harus menghadapi pengaruh dari 4 aspek,

yaitu:

1. Politic, meliputi kebijakan pemerintah, masalah-masalah

hukum, serta mencakup aturan-aturan formal dan

informal dari lingkungan dimana perusahaan melakukan

kegiatan.

2. Economic, meliputi keadaan perekonomian pada waktu

sekarang dan di masa yang akan datang dapat

mempengaruhi kemajuan dan strategi perusahaan.

3. Social, meliputi terpusat pada penilaian dari sikap

konsumen dan karyawan yang mempengaruhi strategi.

4. Technology, meliputi perencanaan strategi yang efektif

meneliti lingkungan untuk mencari perubahan teknologi

yang dapat mempengaruhi bahan baku, operasi, dan

produk serta jasa perusahaan, karena perubahan teknologi

dapat memberikan peluang besar untuk meningkatkan

hasil, tujuan atau mengancam kedudukan perusahaan.

Page 6: PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DENGAN …

Jurnal Wawasan Ilmiah Volume 8, Nomor 1 Tahun 2017

13 ISSN 1978-8444

Gambar 5 PEST Analysis (Thompson, 2010:41)

Five Forces Model Analysis

Menurut Porter (1998:16) dalam five forces model, kita

harus mengantisipasi 5 kekuatan eksternal yang dapat menjadi

ancaman, antara lain yaitu:

1. Intensitas persaingan antar pemain yg ada saat ini

(kompetitor)

2. Ancaman masuk pendatang baru

3. Kekuatan tawar menawar supplier (pemasok)

4. Kekuatan tawar pembeli

5. Ancaman produk subtitusi (produk pengganti)

Gambar 6 Five Forces Model (Porter, 1998:18)

Strategic Grid McFarlan Analysis

Strategic Grid McFarlan bertujuan untuk menganalisis

suatu aplikasi atau sistem informasi di suatu operasional

organisasi/perusahaan berdasarkan kondisi saat ini, kondisi

yang direncanakan serta aplikasi-aplikasi yang dianggap

berpotensi dalam menunjang bisnis operasional (Purwanto,

2010:2). Sehingga mempermudah operasional pihak

manajemen untuk mengambil keputusan dalam menentukan

posisi SI/TI operasional organisasi/perusahaan serta keinginan

operasional organisasi/perusahaan dalam menentukan ke arah

mana SI/TI akan dipenuhi yang tentunya disesuaikan dengan

kapabilitas dan visi serta misi operasional

organisasi/perusahaan di masa yang akan datang.

Analisis Aplikasi Portofolio digunakan untuk memetakan

aplikasi yang ada saat ini dan juga kebutuhan aplikasi dimasa

akan datang dalam mendukung bisnis organisasi atau

perusahaan. Pemetaan aplikasi ini dengan empat kuadran

(strategic, high potential, key operation, and support) sesuai

kategori penilaian suatu aplikasi terhadap dampaknya terhadap

bisnis. Dari hasil pemetaan tersebut didapatkan gambaran

kontribusi SI terhadap bisnis. Hasil tersebut dapat menjadi

masukan bagi kegiatan pembuatan strategi SI dan

kemungkinan pengembangannya ke depan (Rahayu, 2009:48).

Adapun kuadrannya dapat dilihat pada gambar di bawah

ini.

Gambar 7 Kuadran Aplikasi Portofolio Strategic Grid

McFarlan (Warr, 1990:21)

Balance Scorecard IT

Berdasarkan kutipan Nurjaya (2008:45) mengemukakan

bahwa pada tahun 1997, Van Grembergen dan Van Bruggen

mengadopsi Balanced Scorecard (BSC) untuk digunakan pada

Departemen Teknologi Informasi Organisasi. Dalam

pandangan mereka karena Departemen Teknologi Informasi

merupakan penyedia layanan internal maka perspektif yang

digunakan harus diubah dan disesuaikan. Dengan melihat

bahwa pengguna mereka adalah pegawai internal dan

kontribusi mereka dinilai berdasarkan pandangan pihak

manajemen maka mereka mengajukan perubahan seperti pada

gambar di bawah ini.

Balanced Scorecard

- Financial

- Customer

- Internal Business Process

- Learning and Growth

IT Balanced Scorecard

- Corporate Contributor

- Customer Orientation

- Operation Excellence

- Future Orientation

Gambar 8 Perbandingan BSC Tradisional dengan BSC IT

(Nurjaya, 2008:45)

Terdapat beberapa perspektif dalam mengevaluasi

kinerja SI/TI. yaitu:

1. Perspektif Kontribusi Organisasi (Corporate

Contribution)

2. Perspektif Orientasi Pengguna (User Orientation)

3. Perspektif Keunggulan Operasional (Operational

Excellence)

4. Perspektif Orientasi Dimasa Depan (Future Orientation)

OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

Obyek Penelitian

Klinik INTI Garut adalah salah satu tempat penyedia jasa

pelayanan kesehatan yang ada di Kabupaten Garut. Klinik ini

Page 7: PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DENGAN …

Jurnal Wawasan Ilmiah Volume 8, Nomor 1 Tahun 2017

14 ISSN 1978-8444

telah berdiri sejak tahun 1992 yang dulu beralamat di Jln. Jend.

Achmad Yani No. 4 Garut. Sejak tahun 1998 telah pindah ke

Jln. Merdeka No. 123 Tarogong Kidul. Sebagai penanggung

jawab Klinik yang dipimpin seorang dokter umum dengan

dibantu tenaga lainnya yaitu bidang SDM, bidang pelayanan

kesehatan, bidang kesehatan lingkungan dan bidang promkes.

Yayasan “KUSUMA” Garut

Pemilik Sarana

Dra. Hj. Rochanah

Penanggung Jawab

dr. H. Kurnadi S

Bidang SDM

Bidang Pelayanan

Kesehatan

Bidang Kesehatan

Lingkungan

Bidang Promkes

Administrasi

Keuangan

Farmasi

Bidan

Perawat

Dokter

Sanitarian

Promotor

Kesehatan

Gambar 9 Struktur Organisasi Klinik INTI Garut

Metodologi Penelitian

Metodologi perencanaan strategis SI/TI yang akan

digunakan adalah metode perencanaan strategis berdasarkan

Ward and Peppard Model. Dalam model ini terdapat 2 tahapan

yaitu tahapan input (masukan) dan output (keluaran). Tahapan

input yaitu analisis lingkungan bisnis internal, analisis

lingkungan bisnis eksternal, analisis lingkungan SI/TI internal

dan analisis lingkungan SI/TI eksternal. Untuk tahapan output

yaitu strategi SI bisnis, strategi TI dan strategi manajemen

SI/TI. Beberapa teknik/metode yang digunakan adalah Value

Chain Analysis, SWOT Analysis, PEST Analysis, Five Forces

Model Analysis dan Strategic Grid McFarlan Analysis.

Sedangkan dalam mengevaluasi penjabaran perencanaan

strategis sistem informasi dan strategi bisnis menggunakan

pendekatan Balance Scorecard.

Adapun tahapan-tahapan tersebut dapat dilihat pada

gambar berikut.

Menyusun Model Bisnis

- Identifikasi Visi, Misi dan Tujuan

- Proses Bisnis

Analisis Lingkungan Bisnis

- Value Chain Analysis

- SWOT Analysis

- PEST Analysis

- Five Forces Model Analysis

Analisis Lingkungan SI/TI

- Hardware

- Software

- Infrastruktur SI/TI

Penentuan Strategi Bisnis

Strategi Bisnis berdasarkan

hasil analisis lingkungan bisnis

dan SI/TI

Perencanaan SI/TI

- Strategi SI

- Strategi Bisnis SI/TI

- Strategi Manajemen SI/TI

Pemetaan Aplikasi

- Strategic Grid McFarlan Analysis

Aplikasi Portofolio dengan Prioritas dan Blueprint

Strategis SI

Evaluasi Penjabaran

Perencanaan Strategis SI dan Strategi Bisnis

(dengan menggunakan Balanced Scorecard IT)

Perspektif

Corporate

Contributor

Perspektif

Cutomer

Orientation

Perspektif

Future

Orientation

Perspektif

Operation

Excellence

Pengumpulan Data

- Observasi

- Wawancara

- Analisis Dokumen

- Studi Kepustakaan

Gambar 10 Metodologi Penelitian

1. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

a. Observasi, melakukan kunjungan penelitian untuk

pengamatan secara langsung terhadap obyek

penelitian dalam hal ini Klinik INTI Garut sebagai

suatu organisasi/perusahaan penyedia jasa

pelayanan kesehatan di Kabupaten Garut.

b. Wawancara, melakukan Tanya jawab dengan key

person yaitu tim manajemen Klinik INTI Garut

yang benar-benar mengetahui kondisi SI/TI yang

ada saat ini dan pandangan kedepan terhadap SI/TI.

c. Analisis Dokumen, menganalisis dokumen-

dokumen yang berhubungan dengan SI/TI yang ada

di Klinik INTI Garut.

d. Studi Kepustakaan, menggunakan referensi yang

berkaitan dengan perencanaan strategis SI/TI

berupa buku sumber, jurnal ilmiah dan penelitian-

penelitian terdahulu mengenai perencanaan strategis

SI/TI.

Page 8: PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DENGAN …

Jurnal Wawasan Ilmiah Volume 8, Nomor 1 Tahun 2017

15 ISSN 1978-8444

2. Menyusun Model Bisnis Klinik INTI Garut

Mengidentifikasi visi, misi dan tujuan yang ingin

dicapai Klinik INTI Garut, kemudian menyusun proses

bisnis apa saja yang ada di Klinik INTI Garut dan

menggambarkannya ke dalam model proses bisnis.

Identifikasi Visi, Misi

dan Tujuan

Menyusun Proses

Bisnis

Menggambarkan

Model Proses Bisnis

Visi, Misi, Tujuan

Klinik INTI Garut

Proses Bisnis yang ada

di Klinik INTI Garut

Gambar 11 Kerangka Penyusunan Model Bisnis Klinik

INTI Garut

3. Penentuan Strategi Bisnis

Melakukan analisis bisnis internal dan eksternal

serta melakukan analisis lingkungan SI/TI yang sedang

berjalan di Klinik INTI Garut. Analisis bisnis internal dan

eksternal dengan menggunakan metode/teknik Value

Chain Analysis, SWOT Analysis, PEST Analysis dan Five

Forces Model Analysis. Kemudian melakukan analisis

lingkungan SI/TI yang meliputi hardware, software dan

infrastruktur SI/TI. Hasil dari tahapan ini adalah

penentuan strategi bisnis berdasarkan analisis lingkungan

bisnis dan analisis lingkungan SI/TI.

a. Analisis Bisnis Internal dan Eksternal

1) Analisis Bisnis Internal dengan Menggunakan

metode Value Chain Analysis

Output yang dihasilkan adalah proses bisnis

Klinik INTI Garut yang telah dikelompokkan

berdasarkan aktivitas utama (primary

activities) dan aktivitas pendukung (support

activities).

2) Analisis Bisnis Eksternal dengan

Menggunakan metode PEST Analysis

Mengidentifikasi faktor-faktor eksternal yang

mempengaruhi proses bisnis Klinik INTI

Garut. Output yang dihasilkan adalah

pengelompokkan faktor-faktor eksternal yang

mempengaruhi proses bisnis berdasarkan

aspek politic, economic, social dan

technology.

3) Analisis Bisnis Eksternal dengan

Menggunakan metode Five Forces Model

Analysis

Mengidentifikasi kekuatan eksternal yang

berpotensi menjadi ancaman terhadap proses

bisnis Klinik INTI Garut. Output yang

dihasilkan adalah kekuatan eksternal yang

mempengaruhi proses bisnis yang telah

dikelompokkan berdasarkan aspek intensitas

persaingan antar pemain yg ada saat ini

(kompetitor), ancaman masuk pendatang baru,

kekuatan tawar menawar supplier (pemasok),

kekuatan tawar pembeli dan ancaman produk

subtitusi (produk pengganti).

4) Analisis Bisnis Internal-Eksternal dengan

Menggunakan metode SWOT Analysis

Mendefinisikan kekuatan (strong), kelemahan

(weakness), peluang (opportunity) dan

ancaman (threat) dari Klinik INTI Garut.

Output yang dihasilkan adalah kekuatan

(strong), kelemahan (weakness), peluang

(opportunity) dan ancaman (threat) serta

strategi-strategi strong-opportunity (SO),

weakness-opportunity (WO), strong-threat

(ST) dan weakness-threat (WT).

b. Analisis Lingkungan SI/TI

1) Hardware, mendefinisikan spesifikasi

hardware yang telah diterapkan di Klinik INTI

Garut, kemudian menyusun rencana

implementasi teknologi hardware terbaru

yang cocok untuk diterapkan di Klinik INTI

Garut.

2) Software, mendefinisikan spesifikasi

software/aplikasi-aplikasi yang telah

diterapkan di Klinik INTI Garut, kemudian

menyusun rencana implementasi

software/aplikasi-aplikasi yang dibutuhkan

dan dapat diterapkan di Klinik INTI Garut.

4. Perencanaan SI/TI

Merancang perencanaan strategis SI/TI Klinik INTI

Garut dengan menggunakan kerangka kerja sebagai

berikut:

a. Menyusun Strategi SI/TI, mencakup kebijakan dan

strategi bagi pengelolaan SI/TI dan sumberdaya

SI/TI.

b. Menyusun Strategi Bisnis SI/TI, mencakup

bagaimana setiap unit/fungsi bisnis akan

memanfaatkan SI/TI untuk mencapai sasaran

bisnisnya, portofolio aplikasi dan gambaran

arsitektur informasi.

c. Menyusun Strategi Manajemen SI/TI, mencakup

elemen-elemen umum yang diharapkan melalui

organisasi/perusahaan untuk memastikan

konsistensi penerapan kebijakan SI/TI yang

dibutuhkan.

5. Pemetaan Aplikasi

Menentukan aplikasi-aplikasi apa saja yang akan

diterapkan di Klinik INTI Garut berdasarkan kerangka

Strategic Grid McFarlan. Kemudian menyusun

pemetaan aplikasi berdasarkan kategori High Potential,

Strategic, Support dan Key Operation. Output dari

tahapan ini adalah portofolio kandidat aplikasi.

6. Evaluasi Penjabaran Strategi SI/TI dan Strategi

Bisnis

Melakukan evaluasi penjabaran SI/TI dan strategi

bisnis dengan menggunakan Tools Balanced Scorecard

Page 9: PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DENGAN …

Jurnal Wawasan Ilmiah Volume 8, Nomor 1 Tahun 2017

16 ISSN 1978-8444

IT. Berikut ini 4 perspektif dalam mengevaluasi

penjabaran strategi SI/TI dan strategi bisnis:

a. Perspektif Kontribusi Organisasi (Corporate

Contribution)

b. Perspektif Orientasi Pengguna (User Orientation)

c. Perspektif Keunggulan Operasional (Operational

Excellence)

d. Perspektif Orientasi Dimasa Depan (Future

Orientation)

7. Aplikasi Portofolio dengan Prioritas dan Blueprint

Strategis SI/TI

Menyusun portofolio aplikasi yang akan diterapkan

di Klinik INTI Garut berdasarkan prioritas dan blueprint

strategis SI/TI.

ANALISIS DAN PERENCANAAN STRATEGIS KLINIK

INTI GARUT

Menyusun Model Bisnis Klinik INTI Garut

1. Identifikasi Visi, Misi dan Tujuan

Berikut ini visi, misi dan tujuan dari Klinik INTI

Garut: VISI

“TERCIPTANYA PELAYANAN MEDIS YANG

AKURAT, CERMAT DAN BERKUALITAS”.

MISI

Meningkatkan hubungan dengan dokter dan institusi kesehatan dalam pelayanan

pemeriksaan sample dan meningkatkan hubungan dengan pasien dan keluarga

pasien.

Meningkatkan kerjasama dengan penyedia layanan kesehatan lain dan rujukan

sample dengan RSU Garut / RSHS Bandung.

Meningkatkan penyelenggaraan sistem laporan hasil pemeriksaan kesehatan

klinik melalui teknologi informasi untuk pasien/keluarga dan instansi kesehatan

terkait.

TUJUAN

Memberikan layanan kesehatan terpadu terhadap

masyarakat.

Gambar 12 Visi, Misi dan Tujuan Klinik INTI Garut

Berdasarkan visi, misi, tujuan yang telah ditentukan

oleh Klinik INTI Garut, penulis mengidentifikasi bahwa

Klinik INTI Garut telah memiliki komitmen untuk

mengembangkan SI/TI untuk dapat membantu

operasional klinik sehingga dapat meningkatkan

efektifitas penyelenggaraan pelayanan kesehatan.

2. Proses Bisnis Klinik INTI Garut

Pada Klinik INTI Garut terdapat beberapa proses

bisnis yang dilakukan, yaitu sebagai berikut:

a. Proses Bisnis Pemeriksaan Rawat Jalan

b. Proses Bisnis Pemeriksaan Laboratorium

c. Proses Bisnis Pelayanan Apotek

d. Proses Bisnis Pengadaan Stok Obat Apotek

e. Proses Bisnis Pembuatan Laporan

Penentuan Strategi Bisnis

Pada tahapan ini dilakukan analisis bisnis internal dan

eksternal serta melakukan analisis lingkungan SI/TI yang

sedang berjalan di Klinik INTI Garut.

1. Analisis Bisnis Internal dengan menggunakan Value

Chain Analysis

Analisis ini dilakukan untuk memetakan seluruh

proses bisnis yang terjadi pada Klinik INTI Garut yang

digolongkan menjadi dua aktivitas yaitu aktivitas utama

dan aktivitas pendukung.

Aktivitas

Pendukung

Pelayanan

Rawat Jalan

Pelayanan

Laboratorium

Pelayanan

Apotek

Pengadaan

Stok Obat

Pelayanan

Farmasi

Pelayanan

Gizi

Pelayanan

Promkes

Pelayanan

Kesehatan

Lingkungan

Pemeliharaan Sarana dan Lingkungan

Aktivitas Utama

SI/TI Klinik

Pencatatan Rekam Medis

Pendidikan dan Pelatihan Pegawai

Pencatatan Stok Obat

Pembuatan Laporan Administrasi dan Keuangan, Pelayanan Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Promkes

Pendataan Inventaris

Pe

nin

gka

tan

Ju

mla

h P

asie

n y

an

g L

oya

l

Gambar 13 Value Chain Analysis Klinik INTI Garut

Aktivitas utama Klinik INTI Garut adalah sebagai

berikut:

a. Pelayanan rawat jalan;

b. Pelayanan laboratorium;

c. Pelayanan apotek;

d. Pelayanan farmasi;

e. Pengadaaan stok obat;

f. Pelayanan kesehatan lingkungan;

g. Pelayanan promkes;

h. Pelayanan gizi.

Aktivitas pendukung Klinik INTI Garut adalah

sebagai berikut:

a. Pemeliharaan sarana dan lingkungan;

b. SI/TI Klinik;

c. Pendidikan dan pelatihan pegawai;

d. Pencatatan rekam medis;

e. Pencatatan stok obat;

f. Pembuatan laporan administrasi dan keuangan,

pelayanan kesehatan, kesehatan lingkungan dan

promkes;

g. Pendataan inventaris.

2. Analisis Bisnis Eksternal dengan menggunakan PEST

Analysis

Berikut ini faktor-faktor eksternal yang

mempengaruhi proses bisnis Klinik INTI Garut

berdasarkan PEST Analyisis:

a. Politic

1) Peraturan perundang-undangan tentang

kesehatan yang menjadi pedoman sebagai salah

satu persyaratan dalam mendirikan usaha klinik

di Indonesia sudah terpenuhi oleh Klinik INTI

Garut, diantaranya kebijakan pemerintah untuk

menanggung biaya kesehatan masyarakat

Page 10: PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DENGAN …

Jurnal Wawasan Ilmiah Volume 8, Nomor 1 Tahun 2017

17 ISSN 1978-8444

seperti Askes, Jamkesmas, Jamsostek dan

BPJS.

2) Rencana pemerintah kabupaten Garut yang

akan meningkatkan insfrastruktur dan fasilitas

yang disediakan kepada masyarakat termasuk

peningkatan akreditasi dan fasilitas rumah

sakit.

b. Economic

Dari sisi ekonomi, hal ini akan berpengaruhi

terhadap keadaan ekonomi masyarakat serta

berpengaruh kepada pemeliharaan dan pembelian

alat-alat medik untuk menunjang pelayanan di

Klinik INTI Garut.

c. Social

Tingkat pendidikan yang semakin tinggi, akan

berpengaruh terhadap kepedulian kesehatan sebagai

salah satu kebutuhan primer mereka dan

meningkatnya pelayanan kesehatan yang

berkualitas.

d. Technology

Pesatnya perkembangan ilmu teknologi didunia

pada umumnya dan diindonesia khususnya

menyebabkan semakin baiknya pelayanan yang

ditawarkan oleh rumah sakit kepada masyarakat.

Hal ini akan berdampak dengan meningkatnya

derajat kesehatan masyarakat Indonesia khususnya.

Permintaan akan pelayanan kesehatan yang

canggih, bahkan setara dengan pelayanan kesehatan

luar negeri.

3. Analisis Bisnis Eksternal dengan menggunakan Five

Forces Model Analysis

Berikut ini faktor-faktor eksternal yang

mempengaruhi proses bisnis Klinik INTI Garut

berdasarkan Five Forces Model Analyisis:

a. Pesaing Industri

Di daerah Garut Kota terdapat 2 RS Pemerintah, 3

RS Swasta, 14 Klinik Kesehatan dan 30 Puskesmas.

Para pesaing industri tersebut merupakan ancaman

bagi Klinik INTI Garut untuk mendapatkan pangsa

pasar menjadi kecil sehingga tingkat kompetisi

antara pesaing menjadi tinggi untuk dapat

meningkatkan posisi mereka dipasar.

b. Pendatang Baru

Adanya pesaing baru yang sedang dalam tahap

pembangunan sebanyak 2 buah RS Swasta, yaitu RS

Karsa Husada dan RS Annisa Queen.

c. Produk Pengganti

Produk pengganti yang dimaksud adalah sekarang

ini banyak tempat-tempat pengobatan yang lebih

banyak diminati oleh masyarakat seperti balai

pengobatan, puskesmas, bahkan pengobatan

tradisional alternatif karena biaya yang dikeluarkan

sedikit dibandingkan berobat ke klinik.

d. Daya Tawar Supplier

Klinik INTI Garut mempunyai pemasok yang terdiri

dari supplier obat-obatan dan supplier alat-alat

medic.

e. Daya Tawar Pelanggan

Pelanggan memiliki banyak keleluasaan untuk

memilih tempat pengobatan dan pencegahan

berdasarkan tingkat kenyamanan, pelayanan

bermutu, informatif, harga, dan posisi tempat

pelayan kesehatan berada.

4. Analisis Bisnis Internal-Eksternal dengan

menggunakan SWOT Analysis

Analisis menggunakan matriks SWOT (Strength,

Weaknesses, Opportunities, Threats). Berikut hasil

analisis SWOT yang telah dilakukan:

a. Strategi SO (Strength – Opportunities)

Strategi SO merupakan strategi lingkungan internal

pada analisis SWOT yaitu menggunakan kekuatan

dengan memanfaatkan peluang. Berikut ini tabel

strategi SO berdasarkan identifikasi SWOT.

Tabel 1 Strategi SO (Strength – Opportunities)

No Strategi

SO Deskripsi CSF

SI/TI yang

diusulkan

1 Pengem-

bangan

sistem

penyeba-

ran

pengeta-

huan yang

dimiliki

SDM

senior

kepada

SDM

junior.

Melakukan

pelatihan

terhadap

karyawan

untuk

meningkat

kan

keahlian

mereka.

Klinik

INTI Garut

harus

menyedia-

kan

dukungan

dan

fasilitas

untuk

meningkat-

kan

produkti-

vitas team.

Aplikasi

SDM

Klinik

2 Pengem-

bangan

fasilitas

pelayanan

baik dari

segi

medis

maupun

non medis

guna

mening-

katkan

kepuasan

pasien

atau

masyara-

kat.

Mendu-

kung

karyawan

dengan

menyedia-

kan alat-

alat yang

dibutuhkan

untuk

melakukan

tugasnya.

Memberi

wewenang

kepada

karyawan

untuk

melakukan

proses

kerja

dengan

disipilin

Aplikasi

Decision

Support

System

Kinerja

Klinik

3 Pengem-

bangan

sistem

untuk

menilai

kinerja

setiap

Kemuda-

han akses

data

karyawan

dibagian

HRD atau

Bagian

kepega-

waian

harus

menyedia-

kan data

setiap

Aplikasi

Decision

Support

System

Kinerja

Klinik

Page 11: PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DENGAN …

Jurnal Wawasan Ilmiah Volume 8, Nomor 1 Tahun 2017

18 ISSN 1978-8444

No Strategi

SO Deskripsi CSF

SI/TI yang

diusulkan

karyawan

sehingga

dapat

dimonitor

oleh

pihak top

manage-

ment

klinik

kepega-

waian

karyawan

yang

diperlukan

oleh pihak

top

manage-

ment.

Seperti

data

absensi,

data

prestasi,

dll.

4 Pengem-

bangan

sistem

yang

dapat

memberi-

kan

diagnosa

penyakit

kepada

pasien

sebelum

datang ke

klinik

Meningkat

kan

pelayanan

pada

website

klinik INTI

Garut yang

mana dapat

memberi-

kan

diagnosa

penyakit.

Pengemba-

ngan

fungsi dari

website

klinik INTI

Garut

Aplikasi

Website

Klinik

Aplikasi

Expert

System

Diagnosa

Penyakit

5 Pengem-

bangan

fasilitas

pengorga-

nisasian

data yang

tersentral

agar dapat

dipergu-

nakan

disetiap

departe-

men yang

membu-

tuhkan.

Data setiap

department

harus

terintegrasi

satu sama

lain.

Memba-

ngun satu

main

server

database

dalam

klinik INTI

Garut

Aplikasi

Database

Terdistri-

busi

6 Pengem-

bangan

fasilitas

yang

dapat

menyim-

pan setiap

dokumen

atau buku

yang

dapat

diakses

Memberi-

kan

kemuda-

han untuk

SDM agar

dapat

mengup-

load dan

mendown-

load

dokumen.

Memba-

ngun satu

main

server

database

dalam

klinik INTI

Garut

Aplikasi

Sistem

Dokumen

Klinik

No Strategi

SO Deskripsi CSF

SI/TI yang

diusulkan

oleh

setiap

SDM

rumah

sakit.

b. Strategi WO (Weakness – Opportunities)

Strategi WO merupakan strategi lingkungan internal

pada analisis SWOT yaitu menggunakan kekuatan

dengan memanfaatkan peluang. Berikut ini tabel

strategi WO berdasarkan identifikasi SWOT.

Tabel 2 Strategi WO (Weakness – Opportunities)

No Strategi

WO Deskripsi CSF

SI/TI yang

diusulkan

1 Pemanfa-

atan

anggaran

untuk

memba-

ngun

fasilitas

guna

mening-

katkan

pelayanan

kepada

masyara-

kat

Pemanfa-

atan

subsidi

pemerintah

untuk

memba-

ngun

fasilitas

guna

meningkat-

kan

pelayanan

kepada

masyarakat

Klinik

INTI Garut

harus

memanfaat

kan subsidi

pemerintah

untuk

memba-

ngun

fasilitas

(sarana dan

prasarana)

Aplikasi

Keuangan

2 Mengem-

bangkan

sistem

strategis

layanan

berobat

kepada

masyara-

kat secara

efektif

dan

efisien

Pelayanan

dilakukan

untuk

menyebar-

kan

informasi

pelayanan

kesehatan

terhadap

masyarakat

Klinik

INTI Garut

harus

membuat

sistem

informasi

pelayanan

kesehatan

terhadap

masyarakat

Aplikasi

Sistem

Informasi

Pelayanan

Kesehatan

Aplikasi

Rekam

Medis

Aplikasi

Apotek

c. Strategi ST (Strength – Threats)

Strategi ST merupakan strategi lingkungan internal

pada analisis SWOT yaitu menggunakan kekuatan

dengan memanfaatkan peluang. Berikut ini tabel

strategi ST berdasarkan identifikasi SWOT.

Tabel 3 Strategi ST (Strength – Threats)

No Strategi

ST Deskripsi CSF

SI/TI yang

diusulkan

1 Pemanfaa

tan

anggaran

untuk

penyediaa

n fasilitas

dan

Pemanfaat

an

anggaran

untuk

penyediaan

fasilitas

dan

Klinik

INTI Garut

harus

menyedia-

kan

fasilitas

dan

Aplikasi

Keuangan

Aplikasi

Inventaris

Page 12: PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DENGAN …

Jurnal Wawasan Ilmiah Volume 8, Nomor 1 Tahun 2017

19 ISSN 1978-8444

No Strategi

ST Deskripsi CSF

SI/TI yang

diusulkan

infrastruk

tur klinik

infrastruk-

tur klinik

dalam

pelayanan

rawat inap

infrastruk-

tur untuk

pelayanan

rawat inap

Aplikasi

Sistem

Informasi

Pelayanan

Kesehatan

2 Pemanfaa

tan

anggaran

untuk

menyedia

kan

fasilitas

yang

dapat

diakses

oleh

pimpinan

untuk

dapat

menduku

ng

keputusan

jangka

panjang

Pimpinan

harus

mempu-

nyai sistem

informasi

guna dapat

mengakses

dan

mengecek

fasilitas

yang

terdapat di

klinik

Klinik

INTI garut

harus

menyedia-

kan sistem

informasi

pengadaan

fasilitas

klinik

Aplikasi

Sistem

Informasi

Eksekutif

Aplikasi

Inventaris

3 Pengemb

a-ngan

sistem

yang

dapat

membant

u

diagnosis

dokter

Penyedia-

an sistem

diagnosis

untuk

membantu

dokter

Klinik

INTI Garut

harus

menyedia-

kan sarana

untuk

membantu

diagnosis

dokter

Aplikasi

Expert

System

Diagnosa

Penyakit

d. Strategi WT (Weakness – Threats)

Strategi WT merupakan strategi lingkungan internal

pada analisis SWOT yaitu menggunakan kekuatan

dengan memanfaatkan peluang. Berikut ini tabel

strategi WT berdasarkan identifikasi SWOT.

Tabel 4 Strategi WT (Weakness – Threats)

No Strategi

WT Deskripsi CSF

SI/TI

yang

diusulk

an

1 Meningkat-

kan

distribusi

obat,

fasilitas,

alat medis

yang lebih

efektif

efisien

sehingga

ketersedia-

annya tepat

waktu

Peningkatan

dilakukan

guna

mengetahui

ketersediaan

obat,

fasilitas dan

alat medis

Klinik

INTI Garut

harus

membangu

n sistem

informasi

terintegrasi

mengenai

pengelolaa

n

ketersediaa

n obat,

fasilitas

Aplikas

i

Supply

Chain

Manag

ement

No Strategi

WT Deskripsi CSF

SI/TI

yang

diusulk

an

dan alat

medis

2 Meningkat-

kan

pelayanan

yang lebih

efektif dan

efisien serta

meminimal

kan

kesalahan

Hal ini

disebabkan

data-data

yang tidak

akurat,

sudah

menggunaka

n aplikasi

namun

belum

terintegrasi

Melengkap

i dan

mengintegr

asikan SI

Klinik

serta

penyediaan

aplikasi

disetiap

divisi

klinik

Aplikas

i

Databa

se

Terdistr

ibusi

5. Analisis Lingkungan SI/TI Internal

Analisis SI/TI internal merupakan analisis

lingkungan yang menyoroti dari segi SI/TI yang dimiliki

Klinik INTI Garut saat ini. Secara umum Klinik INTI

Garut sudah mempunyai sistem yang masih bersifat

konseptual, belum berupa sistem yang terintegrasi.

Sedangkan untuk teknologi di Klinik INTI Garut

penerapannya hanya dalam beberapa kegiatan

operasional klinik, yaitu hanya terdapat aplikasi

pengolahan data pasien dan aplikasi keuangan apotek

6. Analisis Lingkungan SI/TI Eksternal

Analisis SI/TI eksternal dilakukan untuk mengamati

kondisi SI/TI dari para relasi bisnis dan perkembangan

SI/TI saat ini.

a. SI/TI Relasi Bisnis

Relasi bisnis dari Klinik INTI Garut adalah supplier

obat dan supplier alat medis. Para supplier sudah

menerapkan SI/TI yaitu dengan menggunakan

aplikasi penjualan dalam melakukan transaksi

penjualan. Dalam sistem order obat dan alat medis

sudah menggunakan media elektronik.

b. Perkembangan SI/TI Saat Ini

Perkembangan SI/TI sangat pesat, baik itu

penerapan teknologi informasi maupun dalam

penerapan aplikasi dalam suatu bisnis. Sistem

informasi yang terdistribusi adalah hal yang paling

tepat diterapkan di setiap organisasi/perusahaaan

karena akan mendukung proses bisnis yang

dilakukan organisasi/perusahaan sehingga dalam

operasionalnya akan lebih efektif dan efisien.

Perencanaan SI/TI

Setelah melakukan tahapan-tahapan analisis lingkungan

bisnis dan lingkungan SI/TI Klinik INTI Garut berdasarkan

pendekatan Ward and Peppard Model, penulis merumuskan

beberapa usulan mengenai perencanaan strategis SI/TI yaitu

perumusan visi, misi dan tujuan berdasarkan SI/TI mendatang,

struktur organisasi mendatang dan kebutuhan aplikasi di masa

mendatang bagi Klinik INTI Garut.

Page 13: PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DENGAN …

Jurnal Wawasan Ilmiah Volume 8, Nomor 1 Tahun 2017

20 ISSN 1978-8444

1. Perumusan Visi, Misi dan Tujuan SI/TI Klinik INTI

Garut

Berikut ini visi, misi dan tujuan SI/TI Klinik INTI Garut

yang penulis usulkan:

a. Visi Klinik INTI Garut

“TERCIPTANYA PELAYANAN MEDIS YANG

AKURAT, CERMAT DAN BERKUALITAS

DENGAN MEMANFAATKAN

PERKEMBANGAN SI/TI”.

b. Misi Klinik INTI Garut

Adapun misi yang diusulkan untuk mendukung

mewujudkan visi Klinik INTI Garut adalah sebagai

berikut:

1) Meningkatkan hubungan dengan dokter dan

institusi kesehatan dalam pelayanan

pemeriksaan sample dan meningkatkan

hubungan dengan pasien dan keluarga pasien

dengan memanfaatkan perkembangan SI/TI.

2) Meningkatkan kerjasama dengan penyedia

layanan kesehatan lain dan rujukan sample

dengan RSU Garut / RSHS Bandung dengan

memanfaatkan perkembangan SI/TI.

3) Meningkatkan penyelenggaraan sistem

laporan hasil pemeriksaan kesehatan klinik

melalui SI/TI untuk pasien/keluarga dan

instansi kesehatan terkait.

c. Tujuan Klinik INTI Garut

Memberikan layanan kesehatan terpadu terhadap

masyarakat dengan memanfaatkan perkembangan

SI/TI.

2. Struktur Organisasi Klinik INTI Garut yang

diusulkan

Dengan adanya perubahan visi, misi dan tujuan

Klinik INTI Garut, maka akan berdampak pada

penambahan/perubahan struktur organisasi untuk

menyesuaikan dengan visi, misi dan tujuan berbasis

SI/TI. Dimana penambahan struktur organisasi tersebut

adalah adanya bagian/unit bidang SI/TI.

Yayasan “KUSUMA” Garut

Pemilik Sarana

Dra. Hj. Rochanah

Penanggung Jawab

dr. H. Kurnadi S

Bidang SDM

Bidang Pelayanan

Kesehatan

Bidang Kesehatan

Lingkungan

Bidang Promkes

Administrasi

Keuangan

Farmasi

Bidan

Perawat

Dokter

Sanitarian

Promotor

Kesehatan

Bidang SI/TI

Gambar 14 Struktur Organisasi Klinik INTI Garut yang

Diusulkan

Adapun tugas pokok dan wewenang untuk

bagian/unit bidang Si/TI yang diusulkan adalah sebagai

berikut:

a. Menjadi administrator SI/TI.

b. Mengontrol jalannya SI/TI pada tiap bagian/ unit

bidang-bidang yang ada di Klinik INTI Garut.

c. Melakukan perawatan terhadap asset teknologi yang

ada.

d. Mengawasai dan mengevaluasi kinerja SI/TI.

e. Bertanggung jawab setiap pengadaan asset

teknologi.

3. Kebutuhan Aplikasi

Penyusunan kebutuhan aplikasi berdasarkan hasil

analisis lingkungan bisnis dan lingkungan SI/TI di Klinik

INTI Garut. Berikut ini usulan kebutuhan aplikasi yang

nantinya akan diterapkan di Klinik INTI Garut:

a. Aplikasi Rekam Medis

Aplikasi rekam medis ini dibutuhkan untuk

pengelolaan data pasien beserta rekam medis pasien

Klinik INTI Garut.

b. Aplikasi Keuangan

Aplikasi keungan ini dibutuhkan untuk pengelolaan

keuangan Klinik INTI Garut.

c. Aplikasi Apotek

Aplikasi apotek ini dibutuhkan untuk pengelolaan

data ketersediaan obat di Klinik INTI Garut.

d. Aplikasi Inventaris

Aplikasi inventaris ini dibutuhkan untuk

pengelolaan data fasilitas dan infrastrukutur Klinik

INTI Garut.

e. Aplikasi SDM Klinik

Aplikasi SDM Klinik dibutuhkan untuk pengolahan

data penilaian terhadap pegawai Klinik mulai dari

absensi, prestasi, proses kerja dan pelatihan

pegawai.

f. Aplikasi Decission Support System Kinerja Klinik

Aplikasi DSS kinerja Klinik ini dibutuhkan untuk

sistem pendukung keputusan mengenai kinerja

seluruh bidang Klinik yang nantinya akan memberi

gambaran bagi pihak top management untuk

melakukan/mengeluarkan kebijakan.

g. Aplikasi Expert System Diagnosa Penyakit

Aplikasi Expert System Diagnosa Penyakit

dibutuhkan untuk memberikan informasi mengenai

layanan kesehatan terhadap masyarakat.

h. Aplikasi Supply Chain Management

Aplikasi Supply Chain Management dibutuhkan

untuk membangun sistem informasi terdistribusi

mengenai pengelolaan ketersediaan obat, alat medis

dan fasilitas penunjang Klinik lainnya.

i. Aplikasi Sistem Dokumen Klinik

Aplikasi sistem dokumen klinik dibutuhkan untuk

membangun suatu main server database yang

mengelola seluruh aliran dokumen yang ada di

Klinik INTI Garut.

j. Aplikasi Sistem Informasi Eksekutif

Aplikasi sistem informasi eksekutif dibutuhkan

untuk pihak top management dalam mengakses dan

Page 14: PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DENGAN …

Jurnal Wawasan Ilmiah Volume 8, Nomor 1 Tahun 2017

21 ISSN 1978-8444

mengecek fasilitas, infrastruktur, keuangan,

operasional dan kebijakan Klinik.

k. Aplikasi Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan

Aplikasi Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan

dibutuhkan untuk memberikan informasi mengenai

layanan kesehatan terhadap masyarakat.

l. Aplikasi Database Terdistribusi Klinik

Aplikasi database terdistribusi Klinik dibutuhkan

untuk mengintegrasikan SI Klinik serta penyediaan

aplikasi disetiap bidang yang ada di Klinik INTI

Garut.

m. Aplikasi Website Klinik

Aplikasi website klinik dibutuhkan untuk sarana

promosi dan sebagai layanan informasi kepada

pasien klinik.

Pemetaan Aplikasi

Berdasarkan hasil penyusunan kebutuhan aplikasi di

Klinik INTI Garut, penulis merumuskan kebutuhan aplikasi

tersebut ke dalam bentuk Strategic Grid Mc Farlan Analysis,

dimana setiap aplikasi digolongkan berdasarkan pengaruh

aplikasi tersebut yaitu strategic, key operational, high potential

dan support.

1. Pemetaan Kuadran Strategic

Terdapat beberapa aplikasi yang dikategorikan kedalam

kuadran strategic, dimana aplikasi-aplikasi tersebut

berfungsi sebagai pusat pelayanan untuk memudahkan

proses bisnis dan transaksi bisnis serta menentukan

langkah bisnis yang berpengaruh terhadap kesuksesan

Klinik INTI Garut di masa depan. Adapun aplikasi-

aplikasi yang dikategorikan dalam kuadran strategic

adalah:

a. Aplikasi Expert System Diagnosa Penyakit.

b. Aplikasi Supply Chain Management.

c. Aplikasi Sistem Informasi Eksekutif.

d. Aplikasi Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan

2. Pemetaan Kuadran Key Operational

Dalam kuadran key operational terdapat beberapa

aplikasi-aplikasi yang digunakan untuk kelangsungan

proses bisnis di Klinik INTI Garut. Adapun aplikasi-

aplikasi yang dikategorikan dalam kuadran ini adalah:

a. Aplikasi Rekam Medis

b. Aplikasi Keuangan

c. Aplikasi Apotek

d. Aplikasi Inventaris

e. Aplikasi Database Terdistribusi

3. Pemetaan Kuadran High Potential

Dalam kuadran high potential dikategorikan sebagai

aplikasi-aplikasi inovatif yang menjadi competitive value

dan berpotensi untuk kelangsungan bisnis Klinik INTI

Garut. Adapun aplikasi yang dikategorikan ke dalam

kuadran ini adalah Aplikasi SDM Klinik.

4. Pemetaan Kuadran Support

Dalam kuadran support dikategorikan sebagai aplikasi-

aplikasi yang bias mendukung proses bisnis namun tidak

berpengaruh pada kelangsungan bisnis Klinik INTI

Garut. Adapun aplikas-aplikasi yang dikategorikan ke

dalam kuadran ini adalah:

a. Aplikasi Decission Support System Kinerja Klinik

b. Aplikasi Sistem Dokumen Klinik

Evaluasi Penjabaran SI/TI dan Strategi Bisnis

Dari hasil rumusan perencanaan SI/TI dan pemetaan

aplikasi, maka tahapan selanjutnya adalah mengevaluasi

penjabaran SI/TI dengan menggunakan Balance Scorecard IT.

Terdapat beberapa perspektif dalam mengevaluasi kinerja

SI/TI, yaitu:

1. Perspektif Kontribusi Organisasi (Corporate

Contribution)

Tabel 5 Balance Scorecard IT – Perspektif Kontribusi

Organisasi

CSF Tujuan Corrective

Klinik INTI

Garut harus

menyediakan

dukungan dan

fasilitas untuk

meningkatkan

produktivitas

team.

Melakukan

pelatihan

terhadap

karyawan

untuk

meningkatkan

keahlian

mereka.

Aplikasi

SDM Klinik

Memberi

wewenang

kepada

karyawan

untuk

melakukan

proses kerja

dengan

disipilin

Mendukung

karyawan

dengan

menyediakan

alat-alat yang

dibutuhkan

untuk

melakukan

tugasnya.

Aplikasi

Decision

Support

System

Kinerja

Klinik

Bagian

kepegawaian

harus

menyediakan

data setiap

karyawan yang

diperlukan

oleh pihak top

management.

Seperti data

absensi, data

prestasi, dll.

Kemudahan

akses data

karyawan

dibagian

HRD atau

kepegawaian

Aplikasi

Decision

Support

System

Kinerja

Klinik

Pengembangan

fungsi dari

website klinik

INTI Garut

Meningkatkan

pelayanan

pada website

klinik INTI

Garut yang

mana dapat

memberikan

diagnosa

penyakit.

Aplikasi

Website

Klinik

Aplikasi

Expert

System

Diagnosa

Penyakit

Membangun

satu main

server

Data setiap

department

harus

Aplikasi

Database

Terdistribusi

Page 15: PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DENGAN …

Jurnal Wawasan Ilmiah Volume 8, Nomor 1 Tahun 2017

22 ISSN 1978-8444

CSF Tujuan Corrective

database

dalam klinik

INTI Garut

terintegrasi

satu sama

lain.

Membangun

satu main

server

database

dalam klinik

INTI Garut

Memberikan

kemudahan

untuk SDM

agar dapat

mengupload

dan

mendownload

dokumen.

Aplikasi

Sistem

Dokumen

Klinik

2. Perspektif Orientasi Pengguna (User Orientation)

Tabel 6 Balance Scorecard IT – Perspektif Orientasi

Pengguna

CSF Tujuan Corrective

Klinik INTI

Garut harus

memanfaatkan

subsidi

pemerintah

untuk

membangun

fasilitas (sarana

dan prasarana)

Pemanfaatan

subsidi

pemerintah

untuk

membangun

fasilitas guna

meningkatkan

pelayanan

kepada

masyarakat

Aplikasi

Keuangan

Klinik INTI

Garut harus

membuat

sistem

informasi

pelayanan

kesehatan

terhadap

masyarakat

Pelayanan

dilakukan

untuk

menyebarkan

informasi

pelayanan

kesehatan

terhadap

masyarakat

Aplikasi

Sistem

Informasi

Pelayanan

Kesehatan

Aplikasi

Rekam

Medis

Aplikasi

Apotek

3. Perspektif Keunggulan Operasional (Operational

Excellence)

Tabel 7 Balance Scorecard IT – Perspektif Keunggulan

Operasional

CSF Tujuan Corrective

Klinik INTI

Garut harus

membangun

sistem informasi

terintegrasi

mengenai

pengelolaan

ketersediaan

obat, fasilitas dan

alat medis

Peningkatan

dilakukan

guna

mengetahui

ketersediaan

obat, fasilitas

dan alat

medis

Aplikasi

Supply

Chain

Management

Melengkapi dan

mengintegrasikan

SI Klinik serta

Hal ini

disebabkan

data-data

Aplikasi

Database

Terdistribusi

penyediaan

aplikasi disetiap

divisi klinik

yang tidak

akurat, sudah

menggunakan

aplikasi

namun belum

terintegrasi

4. Perspektif Orientasi Di Masa Depan (Future

Orientation)

Tabel 8 Balance Scorecard IT – Perspektif Orientasi Di

Masa Depan

CSF Tujuan Corrective

Klinik INTI

garut harus

menyediakan

fasilitas dan

infrastruktur

untuk

pelayanan

rawat inap

Pemanfaatan

anggaran

untuk

penyediaan

fasilitas dan

infrastruktur

klinik dalam

pelayanan

rawat inap

Aplikasi

Keuangan

Aplikasi

Inventaris

Aplikasi

Sistem

Informasi

Pelayanan

Kesehatan

Klinik INTI

garut harus

menyediakan

sistem

informasi

pengadaan

fasilitas klinik

Pimpinan

harus

mempunyai

sistem

informasi

guna dapat

mengakses

dan mengecek

fasilitas yang

terdapat di

klinik

Aplikasi

Sistem

Informasi

Eksekutif

Aplikasi

Inventaris

Klinik INTI

Garut harus

menyediakan

sarana untuk

membantu

diagnosis

dokter

Penyediaan

sistem

diagnosis

untuk

membantu

dokter

Aplikasi

Expert

System

Diagnosa

Penyakit

Aplikasi Portofolio dengan Prioritas dan Blueprint

Strategis SI/TI

Berdasarkan hasil penjabaran strategi SI/TI dan strategi

bisnis, maka terbentuklah aplikasi portofolio dengan prioritas

dan blueprint strategis SI/TI yang berpedoman pada Strategic

Grid Mc Farlan berdasarkan empat kuadran, yaitu strategic,

key operational, high potential dan support.

Page 16: PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DENGAN …

Jurnal Wawasan Ilmiah Volume 8, Nomor 1 Tahun 2017

23 ISSN 1978-8444

STRATEGIC

SUPPORTKEY OPERATIONAL

HIGH POTENTIAL

- Aplikasi Expert System Diagnosa Penyakit

- Aplikasi Supply Chain Management

- Aplikasi Sistem Informasi Eksekutif

- Aplikasi Sistem Informasi Pelayanan

Kesehatan

- Aplikasi Decission Support System Kinerja

Klinik

- Aplikasi Sistem Dokumen Klinik

- Aplikasi SDM Klinik

- Aplikasi Website Klinik

- Aplikasi Rekam Medis

- Aplikasi Keuangan

- Aplikasi Apotek

- Aplikasi Inventaris

- Aplikasi Database Terdistribusi

Gambar 15 Aplikasi portofolio dengan prioritas dan blueprint

strategis SI/TI

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan

mengenai perencanaan strategis sistem informasi di Klinik

INTI Garut, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Klinik INTI Garut merupakan organisasi atau perusahaan

yang bergerak di bidang penyedia jasa pelayanan

kesehatan. Untuk bisa mendapatkan keunggulan bersaing

dan dapat bertahan dalam persaingan yang ketat, strategi

yang dapat dilakukan Klinik INTI Garut adalah dengan

differentiation dan cost reduction. Salah satu hal yang

bisa dilakukan untuk cost-reduction adalah dengan

menjadikan proses bisnis yang ada di Klinik INTI Garut

menjadi lebih efisien, salah satu hal yang bisa

dimanfaatkan untuk efisiensi adalah teknologi informasi

dengan perencanaan yang matang sehingga dapat

membantu, mendukung dan selaras dengan business

objective dari Klinik INTI Garut.

2. Hasil penelitian yang dilakukan adalah sebuah kerangka

kerja perencanaan strategis sistem informasi yang dapat

digunakan pada penyedia jasa pelayanan kesehatan,

dalam hal ini Klinik INTI Garut. Usulan kerangka kerja

perencanaan strategis SI/TI, bagi pihak Klinik INTI Garut

dapat mengetahui faktor-faktor penting yang diperlukan

dalam mengembangkan suatu sistem informasi yang

selaras dengan business objective Klinik INTI Garut.

Pendekatan perencanaan strategis sistem informasi yang

dilakukan dalam penelitian ini berdasarkan Ward and

Peppard Model. Dimana analisis lingkungan bisnisnya

dengan menggunakan Value Chain Analysis, PEST

Analysis, Five Force Model Analysis dan SWOT Analysis

serta dalam mengevaluasi penjabaran perencanaan

strategis sistem informasi yang telah ditetapkan dengan

menggunakan Balance Scorecard IT.

3. Dari hasil evaluasi penjabaran perencanaan strategis

sistem informasi di Klinik INTI Garut, dihasilkan

perumusan visi, misi dan tujuan yang berkaitan dengan

SI/TI, pembentukan struktur organisasi untuk masa

mendatang dan perumusan kebutuhan aplikasi dalam

bentuk portofolio aplikasi yang akan diterapkan di Klinik

INTI Garut.

Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis berikan dari hasil

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penulis menyarankan kepada pihak Klinik INTI Garut

untuk menjadikan penelitian ini sebagai pedoman untuk

pengembangan SI/TI yang selaras dengan business

objective Klinik INTI Garut. Hasil penelitian ini juga

disarankan untuk dijadikan pedoman dalam perancangan

arsitektur sistem informasi di Klinik INTI Garut.

2. Bagi penelitian selanjutnya mengenai perencanaan

strategis sistem informasi dengan menggunakan Ward

and Peppard Model untuk mengkaji mengenai posisi

tahapan mengevaluasi penjabaran perencanaan strategis

sistem informasi dengan menggunakan Balance

Scorecard IT. Dimana dalam penelitian yang penulis

lakukan, posisi tahapan evaluasi penjabaran perencanaan

strategis sistem informasi dilakukan setelah tahapan

perencanaan SI/TI dan pemetaan aplikasi.

DAFTAR PUSTAKA

Agustini, Eka Puji. Analisis Proses Bisnis. Jakarta:

Universitas Indonesia. 2012.

Akdon. Strategic Management for Educational Management

(Manajemen Strategik untuk

Manajemen Pendidikan). Bandung: Alfabeta. 2007.

Assen, M.. Key Management Models the 60+models every

manager needs to know, 2nd edition. Prentice Hall.

2009.

C&C DHB. Information Systems Strategic Plan 2006-2009.

C&C DHB. 2007.

Kurniadi, Dede. Perancangan Arsitektur Sistem E-academic

dengan Konsep Kampus Digital Menggunakan Unified

Software Development Process (USDP). Jurnal Wawasan

Ilmiah. 2014.

Kurniadi, Dede., Mulyani, Asri. Implementasi Pengembangan

Student Information Terminal (S-IT) Untuk Pelayanan

Akademik Mahasiswa. Jurnal Algoritma. 2016.

Hall, James A. Accounting Information Systems 3rd Edition.

South Western College Publishing. 2001.

Henczel, Susan. The information audit: a practical guide.

Munchen: Saur. 2001.

Hutabarat, J., Huseini, M.. Operasionalisasi Strategi. Elex

Media Komputindo, 2006.

Silanegara, Indra., dkk. Perencanaan Strategis Teknologi

Informasi (Studi Kasus: Politeknik Negeri Jakarta).

ISSN. 2011.

Iswara, Made Gde Yoga. dan Sucahyo, Yudho Giri.

Perencanaan Strategis Sistem Informasi Perusahaan

Energi. Bali. 2009.

Jogiyanto H. M. Analisis & Desain Sistem Informasi.

Yogyakarta: Andi Offset. 2005.

Kaplan, Robert S., Norton, David P.. The Balanced Scorecard:

translating vision into action. Boston: Harvard Business

School Press. 1996.

Page 17: PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DENGAN …

Jurnal Wawasan Ilmiah Volume 8, Nomor 1 Tahun 2017

24 ISSN 1978-8444

Laudon, K.C., Laudon, J.P.. Management Information

Systems. New Jersey: Prentice Hall. 2001.

Leitch, Robert A., Roscoe, Davis. Accounting Information

Systems: Theory and Practice 2nd Edition. New Jersey:

Prentice Hall. 1992.

Mulyadi. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen:

Sistem Pelipat Ganda Kinerja Perusahaan Edisi satu.

Yogyakarta: Adiya Media. 1999.

Nainggolan, Parlin. Pentingnya Manajemen Stratejik Bagi

Organisasi dan Perusahaan. 2011.

[www.kompasiana.com 09-09-2014]

Nurjaya, Wahyu. Model Strategic Planning for Information

System Menggunakan Balanced Scorecard pada

Universitas Komputer Indonesia Bandung. Bandung.

2008.

Pontoh, Grace T.. Strategic Grid dan Perencanaan Sistem

Informasi dalam Organisasi. Yogyakarta: UGM. 2011

Porter, M. E.. Competitive Advantage; Creating and

Sustaining Superior. New York: Free Press. 1998.

Purwanto, Edi. Strategic Grid McFarlan. Jakarta. 2010.

Rachman, Irine Yuline. Perencanaan Strategis Sistem

Informasi pada RSUD Palembang BARI. STMIK GI

MDP. 2013.

Rahayu, Budi. Perencanaan Strategis Sistem Informasi (Studi

Kasus: PT. AAS). Bandung. 2009.

Saniah. Perencanaan Strategis Sistem dan Teknologi

Informasi Pendidikan dan Latihan dengan Metode

Analisis Value Chain. Bandung. 2009.

Shank, Jhon K., Govindarajan Vijay. Strategic Cost

Management and the Value Chain. USA: Thomson

Learning. 2000.

Slamet, Cepy. The Implementation of Strategic for

Information System in Educational Foundation. Insan

Akademika Publications. 2012.

Sujono, Perencanaan Strategik Sistem Informasi: Studi Kasus

STMIK Atma Luhur Pangkalpinang. 2010.

Surya, Rian Benyamin. Perencanaan Strategis Sistem

Informasi Untuk Mendukung Efektifitas dan

Meningkatkan Efisiensi Proses Bisnis pada Perusahaan

Tekstil. Bandung. 2009.

Thompson, A.A.. Crafting and Executing Strategy: The Quest

For Competitive Advantage: Concepts and Cases,

Seventeenth Edition. McGraw-Hill. 2010.

Umar, Husein. Strategic Management in Action: Konsep,

Teori dan Teknik Menganalisa Manajemen Strategis

Strategic Business Unit berdasarkan Michael R. David

dan Wheelen-Hunger. Jakarta: Gramedia. 2002.

Ward, J., and Peppard, J. Strategic Planning for Information

Systems. 3th Edition. USA: John Wiley & Sons Ltd.

2003.

Warr, Alan. Strategic opportunities and Information Systems

Management. Cranfield: Bedford MK43 OAL. 1990.

Womack, J.P., Jones D.T.. “Lean Thinking”. USA: Prentice

-10-2014]

www.washington.edu [05-10-2014]

Warr, Alan. Strategic opportunities and Information Systems

Management. Cranfield: Bedford MK43 OAL. 1990.

Womack, J.Pones .T.. “Lean Thinking”. USA: Prentice Hall.

1990.

www.businessdictionary.com [09-10-2014]

www.washington.edu [05-10-2014]