Top Banner
PERANCANGAN SIGN SISTEM KAWASAN WISATA ALAM PANTAI PLENGKUNG, KABUPATEN BANYUWANGI JAWA TIMUR Tugas Akhir Ruly Leksmana NRP 3403.109.006 Dosen Pembimbing Ir. Baroto Tavip Indrojarwo, M.Si JURUSAN DESAIN PRODUK INDUSTRI Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2009
28

perencanaan sign kawasan

Aug 08, 2015

Download

Documents

Chasan Ndra

sign kawasan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: perencanaan sign kawasan

PERANCANGAN SIGN SISTEM KAWASAN WISATA ALAM

PANTAI PLENGKUNG, KABUPATEN BANYUWANGI

JAWA TIMUR

Tugas Akhir

Ruly Leksmana

NRP 3403.109.006

Dosen Pembimbing

Ir. Baroto Tavip Indrojarwo, M.Si

JURUSAN DESAIN PRODUK INDUSTRI

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

2009

Page 2: perencanaan sign kawasan

PERANCANGAN SIGN SISTEM KAWASAN WISATA ALAM PANTAI PLENGKUNG, KABUPATEN BANYUWANGI

JAWA TIMUR

Nama : Ruly Leksmana NRP : 3403 109 006 Jurusan : Desain Produk Industri

FTSP - ITS Dosen Pembimbing : Ir. Baroto Tavip I. M. Si

ABSTRAK Daya tarik utama yang dapat dinikmati pada obyek wisata ini adalah panorama alam berupa hutan dan ombak laut Pantai Selatan. Menurut banyak pengamat ombak Pantai Plengkung termasuk yang terbesar di dunia setelah ombak laut Pantai Hawai (The Seven Giant Wave Wonder). Dengan panjang gelombang mencapai 2km dengan 7 lapis gelombang yang berketinggian 6-8 feet. Sehingga perairan Pantai Plengkung menjadi arena yang sangat baik untuk olahraga surfing. Masalah yang diangkat dalam judul ini adalah belum maksimalnya pengerjaan Sign Sistem dalam Kawasan Wisata Alam Pantai Plengkung. Tulisan “Selamat Datang” yang digunakan untuk menyambut pengunjung di gerbang depan sudah mengalami kerusakan dan tidak ada upaya untuk mengganti dengan yang baru. Di dalam kawsan sendiri papan penunjuk arah, papan penunjuk tempat, dan berbagai fasilitas luar ruang lain tidak memiliki keseragaman system grafis, padahal Pantai Plengkung memiliki identitas yang jelas. Tidak tertatanya system grafis seperti itu sangat tidak mendukung identitas Pantai Plengkung itu sendiri. Dalam rangka Kabupaten Banyuwangi menetapkan arahan kebijakan fisik dan spatsial kawasan Pantai Plengkung fokus desain untuk judul ini utamanya adalah signage system pada area Kawasan Wisata Alam Pantai Plengkung. Tujuan utama pekerjaan ini adalah untuk mendukung pengembangan wisata alam Pantai Plengkung itu sendiri. Metode penelitian yang digunakan untuk saat ini adalah pengamatan dari dokumentasi dan wawancara dengan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi. Dari hasil pengamatan dapat dilihat bahwa untuk sign system, Pantai Plengkung tidak mengerjakannya dengan baik. Masih banyak ketidak seragaman system grafis pada signnya. Bahkan sign system di lapangan sendiri hampir tidak ada. Dengan kondisi seperti ini, Bapak Drs. Sudjani, MM. Mpd selaku Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, mengutarakan bahwa saat ini pihaknya sedang mengerjakan masalah papan penunjuk arah dan informasi. Jadi dapat disimpulkan kalau memang selama ini pembenahan yang dilakukan terhadap fasilitas fisik hanya diutamakan secara fungsional, dengan tidak memperhatikan pembenahan sign sistem. Kata Kunci : Ombak besar yang berkesan.

Page 3: perencanaan sign kawasan

SIGN SYSTEM DESIGN OF NATURAL TOURISM PLENGKUNG BEACH AREA, KABUPATEN BANYUWANGI

JAWA TIMUR

Abstract Natural tourism Plengkung beach area is one of natural scenery consists of forest and South beach sea wave. According to the observers, Plengkung beach has the biggest wave in the world after Hawai beach sea wave (The Seven Giant Wave Wonder). It has 2 kilo meters wave length with 7 layers which have length 6-8 feet so Plengkung beach becomes good arena to surfing. The issue which has taken to this title is the activity to design sign system in natural tourism Plengkung beach hasn’t been maximized yet. A writing “Selamat Datang” is used to welcome visitors in the front gate has broken and no effort to replace it with the new one. In the area itself, sign board, sign place and all the outside facilities have no similarity of graphical system eventhough Plengkung beach has clearly identity. The graphical system which has no good arrangement doesn’t support the identity of Plengkung beach it self. Kabupaten Banyuwangi sets physical policy and spatial Plengkung beach for this title is signage system natural tourism Plengkung beach area to support the development of natural tourism Plengkung beach it self. The current research method is the observation of documentation and interview with Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi. From the observation result, for sign system, Plengkung beach hasn’t done it nicely. The graphical system of the sign has no similarity. In the area it self has almost nothing. In this condition, Drs. Sudjani,MM.MPd as Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, expressed that he is working on signage and information issues. So it can be concluded that the improvement of physical facilities is important functionally, it doesn’t notice the real improvement of sign system. Keyword : The memorable big wave

Page 4: perencanaan sign kawasan

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Plengkung atau yang dikenal oleh wisatawan mancanegara dengan nama G-

Land merupakan surga bagi para peselancar profesional dari dalam negeri ataupun

mancanegara. Huruf “G” berasal dari kata Grajagan, nama dari sebuah teluk yang

memiliki ombak yang besar. Jarak wisata alam Pantai Plengkung dari Kota

Banyuwangi kurang lebih 87 km terletak di Desa Kendalrejo, Kecamatan

Tegaldelimo Kabupaten Banyuwangi. Pantai Plengkung berada di dalam kawasan

hutan lindung dan suaka margasatwa Taman Nasional Alas Purwo yang menjadi

satu kesatuan dalam Kawasan Wisata Alam Pantai Plengkung

Gambar 1 Wisata alam Pantai Plengkung

Daya tarik utama yang dapat dinikmati pada obyek wisata ini adalah

panorama alam berupa hutan dan ombak laut Pantai Selatan. Menurut banyak

pengamat ombak Pantai Plengkung termasuk yang terbesar di dunia setelah

ombak laut Pantai Hawai (The Seven Giant Wave Wonder). Dengan panjang

gelombang mencapai 2km dengan 7 lapis gelombang yang berketinggian 6-8 feet.

Sehingga perairan Pantai Plengkung menjadi arena yang sangat baik untuk

olahraga surfing terutama bagi wisatawan mancanegara. Selain itu kawasan wisata

ini memiliki banyak area atau obyek wisata lainnya, seperti Penangkaran Penyu

(Ngagelan), Wisata Goa, Wisata Pengamatan Satwa Liar (sadengan), dan Pantai

Triangulasi yang memiliki pasir pantai yang bersih dan alami. Dengan potensi dan

tersebarnya area wisata di dalam kawasan, obyek kawasan wisata alam Pantai

Plengkung masih memiliki beberapa kekurangan dalam pengembangan

kepariwisataanya. Salah satunya adalah peranan signage system sebagai pedoman

Page 5: perencanaan sign kawasan

informasi untuk memandu wisatawan di dalam kawasan. Tanpa signage system

yang baik pengunjung akan mengalami kesulitan dalam menemukan lokasi yang

ingin dituju. Dari hasil analisa weakness (SWOT) terhadap Pantai Plengkung

yang dilakukan oleh Kabupaten Banyuwangi mendapatkan papan arah dan

petunjuk di dalam kawasan kurang jelas.1 Berdasarkan survey pada 84 orang

responden yang pernah berkunjung ke Pantai Plengkung 46 orang menilai sarana

fisik (rambu-rambu informasi, dan fasilitas umum) kurang terawat, 33 orang

menilai akses menuju kawasan, dan 5 orang menilai promosi masih kurang.

Menurut Bpk. Drs Sukimin selaku Kepala Resort Plengkung Balai Taman

Nasional Alas Purwo, pengadaan papan/rambu-rambu informasi diperlukan di

kawasan wisata alam Pantai Plengkung hal ini untuk memudahkan petugas dalam

mengawasi pengunjung khususnya di saat bulan-bulan ramai pengunjung seperti

bulan April-Oktober.

Ditambahkan juga banyak pengunjung yang tidak mengetahui peraturan-

peraturan yang sudah ditetapkan oleh Resort Plengkung, sehingga masih banyak

pengunjung yang melanggar,2. Dari hasil observasi ke lapangan menunjukkan

banyaknya signage yang rusak, hilang, kurang jelas dan tidak memiliki kesatuan

sistem yang baik. Bahkan beberapa bangunan fisik tidak didapatkan identitas

signnya. Signage selain sebagai penunjuk arah juga berfungsi sebagai informasi

tentang identity sign sehingga pengunjung dapat mengenal lebih jauh tentang

kawasan. Namun ketika signage tersebut banyak yang rusak maka informasi

menjadi tidak efektif bahkan tidak dapat dipahami oleh pengunjung. Melalui

observasi langsung yang dilakukan, sign system pada area Pantai Plengkung

kurang optimal dimana tanda penunjuk (signage) ataupun ornamen-ornamen

ataupun gambar-gambar (elemen pendukung) yang masih kurang dan banyak

yang sudah tidak jelas lagi. Image Pantai Plengkung sebagai “The Seven Giant

Wave Wonder” belum teraplikasikan pada fasilitas fisiknya termasuk dalam sign

sistem Pantai Plengkung. Pada beberapa sign sudah terdapat elemen visual yang

1 Buku Rencana Induk Pengembangan Wisata Alam Kabupaten Banyuwangi hal L-6, analisis SWOT Pantai Plengkung. 2 Wawancara dengan Bpk. Drs Sukimin, Kepala Resort Plengkung Balai Taman Nasional Alas Purwo.

Page 6: perencanaan sign kawasan

menggambarkan identitas Pantai Plengkung, namun penggunaan identitas tersebut

tidak digunakan pada sign lainnya yang masih berada dalam kawasan.

Pembenahan yang dilakukan selama ini terhadap fasilitas fisik hanya

diutamakan untuk pembenahan secara fungsional tanpa menambah sistem grafis

berupa elemen-elemen visual baik signage ataupun environment desain pada

kawasan Pantai Plengkung.3 Dari hasil wawancara dengan Kepala Dinas

Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banyuwangi didapatkan pengembangan

dari penambahan fasilitas baru yang akan segera dibangun di area wisata ini yaitu

fasilitas rest area dimana wisatawan dapat melihat information center mengenai

potensi-potensi yang ada di kawasan wisata alam Pantai Plengkung4.

Pengembangan yang sudah ditetapkan tersebut memerlukan penataan sistem

grafis yang nantinya bisa menjadi diferensiasi wisata alam Pantai Plengkung

dengan pantai-pantai lainnya. Di sisi lain akan terciptanya identitas yang dapat

menciptakan sebuah kesatuan di dalam Kawasan Wisata Alam Pantai Plengkung.

Tujuan

Tujuan perancangan ini adalah untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan

kesulitan pengunjung dalam menemukan lokasi yang disediakan oleh kawasan wisata

alam Pantai Plengkung dan sebagai salah satu penunjang identitas (image) Pantai

Plengkung yang menjadi ikon wisata alam Kabupaten Banyuwangi.

Masalah

Bagaimana merancang signage wisata alam Pantai Plengkung yang tersistem dengan

memperhatikan image “The Seven Giant Wave Wonder” sebagai pendukung komunikasi

potensi Pantai Plengkung ?

Metodologi

1. Wawancara, dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung dari nara

sumber. Dalam hal ini wawancara dilakukan pada Kepala Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Kabupaten Banyuwangi.

2. Observasi lapangan, penelitian di lapangan secara langsung berguna sebagai

penentuan segmentasi dan target audiens. Selain itu bertujuan untuk melihat secara 3 Wawancara dengan Bapak Drs. Sudjani, MM. Mpd, Kepala Dinas Parieisata dan Kebudayaan Kabupaten Banyuwangi. 4 Wawancara dengan Bapak Drs. Sudjani, MM. Mpd, Kepala Dinas Parieisata dan Kebudayaan Kabupaten Banyuwangi.

Page 7: perencanaan sign kawasan

langsung kelebihan dan kekurangan dari segi signage system yang menunjang

datangnya wisatawan ke lokasi.

3. Kuisioner, digunakan untuk memperjelas permasalahan yang ada, kuisioner dibagikan

pada 100 responden (target audiens) untuk mengetahui tingkat pengetahuan

masyarakat mengenai objek wisata alam Pantai Plengkung.

4. Studi pustaka, dilakukan terhadap beberapa buku karangan, buku Rencana Induk

Pengembangan Wisata Alam Kabupaten Banyuwangi, artikel / media yang dapat

digunakan sebagai sumber data yang mendasari dalam proses perancangan.

Gambar 2 Kerangka berpikir

Page 8: perencanaan sign kawasan

PEMBAHASAN Penulusuran Masalah

Wisata alam Pantai Plengkung, Kabupaten Banyuwangi sebagai salah satu lokasi

wisata alam yang berada dalam kawasan Taman Nasional Alas Purwo. Banyak lokasi

diarea tersebut yang tersebar mengakibatkan pengunjung mengalami kesulitan dalam

menemukan lokasi, selain itu signage tidak terakomodasi dengan baik. Banyaknya

signage yang sudah rusak (hilang, berkarat, cat mengelupas) dan masih belum memiliki

kesatuan sistem yang baik dapat mengurangi keindahan (estetika), efektifitas dari fungsi

signage dan juga dapat mengurangi citra wisata alam pantai Plengkung yang memiliki

predikat sebagai The Seven Giant Wave Wonder.

Tujuan perancangan ini adalah agar pengunjung memiliki kemudahan dalam

menemukan lokasi yang dituju. Selain itu juga sign sebagai elemen pandukung estetika di

kawasan wisata alam Pantai Plengkung. Berdasarkan latar belakang yang telah disusun,

maka dapat ditarik beberapa permasalahan yang timbul dari pengembangan wisata alam

Pantai Plengkung, antara lain :

1. Melalui observasi langsung didapatkan perancangan signage sistem Kawasan Wisata

Alam Pantai Plengkung belum dirancang secara maksimal. Keberadaan sign sudah

terdapat di dalam kawasan tetapi saat ini banyak sign yang mengalami kerusakan dan

masih belum tersistem dari segi bentuk, warna, tipografi, material, dan peletakan sign.

2. Survey kepada responden pengunjung kawasan wisata alam Pantai Plengkung

didapatkan papan arah dan petunjuk di dalam kawasan tidak terawat.33 Hal ini

membuat informasi yang diberikan kawasan wisata alam Pantai Plengkung kurang

bisa dimengerti oleh pengunjung dengan jelas.

3. Dengan kondisi area wisata yang tersebar pembenahan yang dilakukan terhadap

fasilitas fisik hanya diutamakan secara fungsional, dengan tidak memperhatikan teknis

pembuatan sign sistem.

4. Identitas Pantai Plengkung sebagai The Seven Giant Wave Wonder masih belum

teraplikasikan pada fasilitas fisiknya.

33 survey pada 84 orang responden yang pernah berkunjung ke Pantai Plengkung.

Page 9: perencanaan sign kawasan

Hierarki Sign System Kawasan Wisata Alam Pantai Plengkung

Kawasan wisata alam Pantai Plengkung memiliki banyak area yang tersebar yang

dibagi menjadi zona umum, dan zona utama. Dari segi fasilitas pada tiap zona dibagi

menjadi dua yang terdiri dari fasilitas umum dan fasilitas privat area

1. Zona Umum : Zona/obyek wisata pendukung di dalam kawasan wisata alam pantai

plengkung. Contoh penangkaran penyu, wisata goa, wisata pengamatan satwa, dan

pantai triangulasi

2. Zona utama : Zona/obyek wisata unggulan di dalam kawasan wisata alam pantai

plengkung

a. Fasilitas umum : Fasilitas umum disini meliputi publik area yaitu area dimana semua

orang dapat menggunakan fasilitas tersebut .

b. Fasilitas privat area : Fasilitas dimana tidak sembarangan orang bisa menggunakan

fasilitas tersebut tanpa seijin petugas, contohnya Kantor Resort Pantai Plengkung, Pos

petugas penangkaran, dan menara penjaga pantai.

Unique Selling Preposition Kawasan Wisata Alam Pantai Plengkung

Pantai plengkung merupakan produk unggulan utama dari obyek wisata alam Taman

Nasional Alas Purwo. Plengkung atau yang dikenal oleh wisatawan mancanegara dengan

nama G-Land merupakan surga bagi para peselancar profesional dari dalam negeri

ataupun mancanegara. Huruf G berasal dari kata Grajagan, nama dari sebuah teluk yang

memiliki ombak yang besar. G-Land menawarkan olahraga surfing yang paling digemari

oleh para surfer karena memiliki keunikan ombak hingga dapat mencapai setinggi 5

meter. Plengkung termasuk tempat lokasi terbaik di dunia untuk kegiatan berselancar dan

dapat disejajarkan dengan lokasi surfing di Hawai, Australia, dan Afrika Selatan. Selain

daya tarik utama bagi peselancar dapat ditemui juga panorama alam berupa hutan dengan

perwakilan tipe ekosistem hutan hujan dataran rendah di Pulau Jawa. Sehingga wisatawan

tidak hanya dapat melihat pemandangan pantai dengan ombak yang merupakan surga

bagi peselancar, namun dapat juga berwisata jelajah hutan dan dapat melihat macam-

macam flora dan fauna.

Segmentasi

Segmentasi merupakan pengelompokan masyarakat berdasar kriteria tertentu.

Segmentasi ini merupakan bentuk keseluruhan dari target segmen. Segmen yang akan di

bidik di sini adalah wisatawan yang akan datang,menuju, atau sudah berada di Kabupaten

Banyuwangi. Dari segmentasi inilah nantinya muncul target segmen, segmentasi

didasarkan dari :

Page 10: perencanaan sign kawasan

Target Segmen

Dalam kajian segmentasi kali ini, berfungsi untuk memelajari audiens –

pengunjung Kawasan Wisata Alam Pantai Plengkung – dari berbagai aspek. Sehingga

nantinya, hasil yang dicapai dapat menyentuh kebutuhan audiens.

Geografis

1. Wisatawan domestik (nusantara) wisatawan yang berasal dari Indonesia

2. Wisatawan mancanegara (warga negara asing) wisatawan yang berasal dari luar

negeri.

Psikografis

a. Suka bepergian ke tempat –tempat wisata alam (jalan-jalan) untuk mencari hiburan.

b. Mengharapkan pengalaman baru dari kunjungan ke suatu tempat.

c. Memilih kendaraan pribadi sebagai alat transportasi untuk berekreasi.

d. Mengalokasikan waktu berekreasi selama kurang lebih 3 hari, dan dalam satu tahun

bisa tiga sampai dengan 8 kali berekreasi.

e. Termasuk dalam kategori orang yang aktif.

Demografi

Karakteristik Pembagian

Jenis kelamin Laki – Laki 61 orang

Perempuan 39 orang

Umur Usia 20 - 30 tahun : Dewasa awal

Usia 31 - 40 tahun : Dewasa lanjut

Tingkat pendidikan

SMU 15 orang

Diploma 21 orang

Sarjana (S1) 57 orang

Pasca Sarjana (S2) 7 orang

Pekerjaan Bekerja (PNS/pegawai, wiraswasta, profesional dll)

Tidak bekerja (ibu rumah tangga,pelajar/mahasiswa)

Pendapatan

<Rp 1.000.000 28 orang

Rp1.000.000-2.000.000 53 orang

> Rp 2.000.000 19 orang

Pengeluaran/bln <Rp 500.000 27 orang

Rp 500.000-Rp 1.000.000 47 0rang

Page 11: perencanaan sign kawasan

>Rp 1.000.000 26 orang

Activity, Interest and Opinion Segmen

1. Kesimpulan dari Activity adalah kegiatan sehari-hari konsumen atau target audien

obyek wisata alam Pantai Plengkung:

a. Mempunyai kegemaran melakukan aktivitas jalan-jalan.

b. Tujuan jika bepergian adalah untuk mencari hiburan.

c. Tempat yang dituju jika bepergian adalah wisata pantai/laut, mall, wisata

pegunungan, dan taman kota.

d. Biasa bepergian dengan teman, keluarga, saudara, dan pacar.

2. Kesimpulan Interest adalah ketertarikan target audience obyek wisata alam Pantai

Plengkung terhadap rekereasi sebagai berikut :

a. Tempat rekreasi yang disukai adalah wisata pantai/laut, wisata pegunungan, pusat

perbelanjaan, dan taman kota.

b. Pemandangan, fasilitas, wahana, dan kebersihan adalah hal-hal yang disukai dari

tempat-tempat rekreasi tersebut.

c. Dalam satu tahun 4 sampai dengan 8 kali berekreasi.

d. Kendaraan pribadi paling digemari sebagai alat transportasi untuk berekreasi.

Selain itu bus, travel, kereta api, dan pesawat udara juga merupakan alternatif alat

transportasi untuk berekreasi.

e. Mengalokasikan waktu kurang lebih 3 hari untuk berekreasi.

f. Jenis film yang sering dilihat adalah film action.

g. Program Tv yang digemari adalah program wisata dan kuliner.

3. Opini adalah pendapat konsumen atau karakter pribadi dari konsumen dan kesimpulan

yang didapat dari opini target audience adalah :

a. Target audien termasuk dalam kategori orang yang aktif.

b. Mempunyai pendapat bahwa masa depan tergantung pada usaha dan kerja keras

yang dilakukan.

c. Mempunyai pendapat wisata alam Banyuwangi belum banyak yang mengetahui.

d. Mempunyai pendapat penataan fasilitas fisik perlu dilakukan untuk memberikan

kenyamanan pengunjung dalam berekreasi.

Page 12: perencanaan sign kawasan

e. Mempunyai pendapat ornamen motif hias (ombak, matahari, alam pantai)

merupakan simbol yang dapat mewakili wisata alam pantai.

f. Mempunyai pendapat jika tempat wisata mempunyai potensi, pembenahan

terhadap sarana terlebih dahulu sebagai pendukung potensi wisata agar diketahui

oleh masyarakat.

Konsep Desain

Keyword

    Strategi konsep desain perancangan ini berangkat dari key word “memorable

big wave”. Kata ini berasal dari kata Memorable (berkesan), berbekas, ada kesannya

dan Big Wave (ombak besar) ombak besar yang berkesan. Dalam konsep ini wisata

alam Pantai Plengkung ingin menunjukkan keunikan lingkungan dan ombak besarnya

dapat memberikan pengalaman baru bagi pengunjung. Hal ini sesuai dengan

psikografis target segment pengunjung wisata alam Pantai Pelengkung yaitu

mengharapkan pengalaman baru dari kunjungan ke suatu tempat. Motivasi wisata

alam Pantai Plengkung yang ingin memberikan kesan atau pengalaman baru tersebut

dapat digunakan untuk membentuk identitas serta karakter sign sehingga sesuai

dengan harapan audien.

Page 13: perencanaan sign kawasan
Page 14: perencanaan sign kawasan

Warna

Warna adalah salah satu elemen pada sign, penggunaan warna mengacu pada

konsep yaitu ”memorable big wave” atau ombak besar yang berkesan, sehingga warna

yang di pilih harus warna yang mengandung alami, segar, dinamis, kenangan, kebenaran,

dan keagungan. Warna yang memiliki kesan tersebut dapat diwakili oleh warna hijau,

biru atau putih.

a. Warna biru berasosiasi pada air, laut, langit. Biru melambangkan keagungan,

keyakinan, keteguhan iman, kesetiaan, kebenaran, kemurahan hati, kecerdasan,

perdamaian, stabilitas, keharmonisan, kesatuan, kepercayaan, dan keamanan. Sebagai

obyek wisata alam Pantai Plengkung tidak hanya sebagai sarana rekreasi atau hiburan

namun Pantai Plengkung memiliki USP atau diferensiasi dengan wisata pantai

lainnya yaitu ombak Pantai Plengkung termasuk yang terbesar di dunia setelah

ombak laut Pantai Hawai (The Seven Giant Wave Wonder). Dengan panjang

gelombang mencapai 2km dengan 7 lapis gelombang yang berketinggian 6-8 feet.

Warna biru memiliki konsep big wave dengan karakternya yaitu air, laut, dan

keagungan.

b. Warna hijau berasosiasi pada hijaunya alam, tumbuh-tubuhan, dan sesuatu yang hidup

dan berkembang. Hijau mempunyai karakter segar, muda, hidup, tumbuh dan

beberapat karakter yang sama dengan warna biru. Hijau melambangkan kesuburan,

kesetiaan, keabadian, kebangkitan, kesegaran, kemudahan, keremajaan, keyakinan,

kepercayaan, keimanan, pengharapan, kesanggupan, keperawanan, belum

pengalaman, kealamian, lingkungan, keseimbangan, kenangan, dan keselarasan.

Warna hijau menggambarkan kesan atau berkesannya wisata Pantai Plengkung, kesan

yang ditangkap dari warna ini adalah kealamian lingkungan wisata Pantai Plengkung

dan kenangan yang didapatkan setelah berkunjung.

c. Warna putih berasosiasi sinar putih berkilauan, putih mempunyai karakter positif,

cerah, tegas,, dan mengalah. Warna ini melambangkan cahaya, kesucian, kemurnian,

kejujuran, ketulusan, kedamaian, kesopanan, kehalusan, kelembutan, kebersihan, dan

kehormatan.

Page 15: perencanaan sign kawasan

Direct sign

(penunjuk arah)

Identity sign

(identitas tempat)

Information sign

(informasi)

a

Blocking

solid

b

Gradasi

c

Kombinasi

solid

Alternatif terpilih

Gambar 3 Alternatif pewarnaan

Setelah melakukan penyebaran kuisioner kepada 50 responden dimana responden tersebut

adalah pengunjung wisata alam Pantai Plengkung didapatkan 48 reponden memilih teknik

pewarnaan blocking solid.

Typografi

Typografi juga mengacu pada konsep memorable big wave, selain itu keterbacaan

adalah menjadi faktor penting dalam merancang signage yang dapat dipengaruhi oleh

ukuran font terhadap jarak pandang mata atau jarak spasi per huruf setiap font. Warna

pada font juga penting untuk keterbacaan dengan mengunakan warna kontras dengan

bidang gambar dari sini dapat ditentukan jenis font. Font yang dapat digunakan dan

mencerminkan kata memorable big wave adalah font berjenis tak berkait atau Sans Serif.

Font jenis ini biasanya berujung tajam atau tumpul, dan mempunyai keuntungan mudah

dibaca jika dibandingkan dengan jenis font berkait atau serif

Page 16: perencanaan sign kawasan

a. All Star BV

b. Comfortaa

c. Socket

d. Eight One

e. Dinosaur Beach f. Groovy Fast

Gambar 4 Alternatif font

Berikut ini contoh font yang akan digunakan:

Pemilihan font tersebut juga berdasarkan hasil dari kuisioner kepada 50

pengunjung Pantai Plengkung dan menghasilkan 27 responden memilih font Groovy Fast

dan 11 responden lainnya memilih font comforta.

Bentukan Bidang Sign

Bentukan dasar pada sign Pantai Plengkung adalah perpaduan dari bentukan garis

horizontal, garis vertikal, dan garis lengkung dimana garis-garis tersebut dapat

memberikan karakter kemegahan, dinamis, dan keindahan. Karakter tersebut dapat

Alternatif terpilih

Alternatif terpilih

Page 17: perencanaan sign kawasan

mewakili konsep memorable big wave dimana big wave yang dimiliki plenkung memiliki

karakter kuat, dinamis, indah dan besar.

Direct sign

(penunjuk arah)

Identity sign

(identitas tempat)

Information sign

(informasi)

(a)

Bentukan

statis

(b)

Bentukan

dinamis

(c)

Bentukan

gabungan

Alternatif terpilih

Gambar 5 Alternatif bentukan

Dari hasil kuisioner pada 50 pengunjung wisata alam Pantai Plengkung didapatkan 54

responden memilih bentukan sign dinamis, dan gabungan antara bentukan sign statis dan

dinamis.

Elemen Visual (pendukung) Signage

”memorable big wave” juga harus tercermin di dalam layout signage yang bisa

dibentuk melalui elemen visual, layout berhubungan dengan kealamian ombak besar yang

mempunyai kesan. Dalam melihat unsur estetis bisa diletakkan dalam layoutnya seperti

garis, garis-garis lengkung mengasosiasikan buih, berkarakter ringan, dinamis, kuat dan

melambangkan kemegahan, kedinamisan, kekuatan. Peletakkan simbol atau gambar

pendukung, peletakkan typografi sehingga enak dipandang bentuk direct (anak panah),

serta bentuk dari sign. Menentukan arah anak panah juga harus tepat dan memudahkan

Page 18: perencanaan sign kawasan

serta tidak memiliki kesan ambiguitas. Bentuk signage sebisa mungkin memiliki bentuk

yang dinamis tidak banyak sudut atau sudut dibuat lebih tumpul.

(a) Orang memegang papan surfing

(b) Ombak besar

(c) Bibir pantai

(d) Ombak dan orang bermain sufing

Alternatif terpilih

Gambar 6 Alternatif analogi ilustrasi bentukan alam

Dari hasil kuisioner kepada 50 responden pengunjung Pantai Plengkung menghasilkan

43 responden memilih unsur alami ombak besar sebagai bentukan dari elemen visual

yang nantinya dijadikan sebagai salah satu gambar pendukung pada sign Pantai

Plengkung.

Strategi Komunikasi

Setelah mencapai strategi Visual sebagai konsep dasar pembentukan Sign System

Kawasan Wisata alam Pantai plengkung secara fisik, maka perlu diadakannya kajian

strategi komunikasi sebagai unsur kesatuan sign system yang bersifat informative secara

keseluruhan (overall).

Page 19: perencanaan sign kawasan

Memorable Big Wave

Keyword Memorable Big Wave diperoleh dari tinjauan beberapa aspek (keadaan

lingkungan, Unique Selling Preposisition (USP), AIO, identifikasi permasalahan,

segmentasi audiens dan tujuan sign system) Pantai Plengkung.

Gambar 7 Alternatif acuan ilustrasi ombak

Jika diambil dari USP Pantai Plengkung yaitu ombak besarnya, keyword Memorable Big

Wave memiliki kelebihan yaitu ombak besar Pantai Plengkung memiliki kesan yang dapat

diperoleh oleh para pengunjung – dari opini dan kuisoner strategi visual para pengunjung

-. Sehingga untuk memperkuat “kesan” tersebut, pada implementasi sign system

menambahkan unsur “kesan” pada bidang ruang sign system Pantai Plengkung. Strategi

komunikasinya adalah memberikan kesan percikan ombak (splash) pada setiap sign.

Maknanya adalah betapa besarnya ombak yang dimiliki oleh Pantai Plengkung seolah-

olah dapat dirasakan di setiap area pengunjung. Maka kami mengadakan kuisoner visual

sebagai elemen pendukung visual sign.

Page 20: perencanaan sign kawasan

Alternatif terpilih

Gambar 8 Alternatif ilustrasi elemen pendukung visual dari ombak besar

Pembagian Area, Fasilitas dan Jalan

Pada pembagian area, fasilitas dan jalan ini berfungsi untuk mendukung sign

system Kawasan Wisata Alam Pantai Plengkung agar lebih komunikatif dan informatif.

Pembagian ini didasarkan pada studi observasi (berdasarkan kondisi subjek sebenarnya)

dan data-data yang saya peroleh. Adapun pembagian area, fasilitas dan jalan sebagai

pendukung isi/ content signage sebagai berikut:

Page 21: perencanaan sign kawasan

Gambar 9 Map pembagian area, fasilitas dan jalan

1. Pembagian berdasarkan Area produk. Penanda bagian ini adalah abjad yang kami bagi

menjadi:

a. (area A) Pintu masuk kawasan Wisata Alam Pantai Plengkung

b. (area B) Penangkaran Penyu

c. (area C) Pantai Triangulasi

d. (area D) Wisata Goa

e. (area E) Wisata Satwa

f. (area F) Pintu masuk Pantai Plengkung

g. (area G) Pantai Plengkung.

2. Pembagian berdasarkan fungsi Fasilitas

a. Fasilitas Utama, dengan penanda (latar bidang) berwarna biru

b. Fasilitas Umum, dengan penanda (latar bidang) berwarna hijau

c. Area Privasi, dengan penanda (latar bidang) berwarna putih

3. Pembagian berdasarkan jalan (penghubung) antar area

a. (jalan 1) Jalan yang menghubungkan area A – B

b. (jalan 2) Jalan yang menghubungkan area B dengan persimpangan (simpang B2)

jalan menuju area C, D dan E

Page 22: perencanaan sign kawasan

c. (jalan 3) Jalan yang menghubungkan persimpangan (simpang B2) dari arah area B

menuju persimpangan (simpang B3) jalan menuju area D dan E

d. (jalan 4) Jalan yang menghubungkan persimpangan (simpang B3) dari area B

menuju area D

e. (jalan 5) Jalan yang menghubungkan persimpangan (simpang B3) dari area B

menuju area E

f. (jalan 6) Jalan yang menghubungkan persimpangan (simpang B2) dari arah area B

menuju area C

g. (jalan 7) Jalan yang menghubungkan area C – F

h. (jalan 8) Jalan yang menghubungkan area F – G (G-Land)

Sedangkan untuk persimpangan jalan yang mempertemukan jalan dari berbagai arah,

terdapat 2 (dua) persimpangan, yaitu:

a. Simpang B1, yaitu persimpangan yang mempertemukan jalan dari arah area A, C dan

D/E atau jalan 2, 3 dan 6

b. Simpang B2, yaitu persimpangan yang mempertemukan jalan dari arah area B/C, D

dan E atau jalan 3, 4 dan 5.

Pembagian Warna

Perencanaan strategi komunikasi ini berfungsi sebagai penanda pembeda fasilitas/

produk dan fungsi dari fasilitas Kawasan Wisata Alam Pantai Plengkung ini terhadap

pemakai kawasan ini, baik pengunjung maupun petugas. Dalam hal ini peembagian ini

diklasifikasikan menjadi 2 (dua), yaitu:

1. Berdasarkan Fasilitas,

Untuk membedakan Pantai Plengkung sebagai produk/ wahana urtama Kawasan

Wisata Alam Pantai Plengkung dari wahan-wahana wisata lainnya. Karena area

kawasan ini yang sangat luas dan jarak antar wahana yang sangat jauh.

Warna (bidang) hijau sebagai penanda fasilitas wahana umum

Warna (bidang) biru sebagai penenda fasilitas wahana utama.

2. Berdasarkan penggunanya (user)

Dari segala wahana/ fasilitas yang terdapat di Kawasan Wisata Alam Pantai

Plengkung, pengunjung tidak dapat dapt menggunakan seluruh fasilitas yang yang

termasuk area privasi petugas dan sebaliknya petugas juga memiliki batasan ruang

yang biasa digunakan oleh pengunjung. Maka untuk strategi komunikasi informasi ini,

Page 23: perencanaan sign kawasan

penerapan pembedaan warna digunakan. Berikut klsifikasi warna berdasarkan

penggunaannya:

Warna (bidang) hijau/ biru – mengikuti warana berdasarkan

fasilitas/ produk sebagai penanda fasilitas wahana umum,

sebagai penanda fasilitas untuk umum.

Warna (bidang) putih sebagai penanda fasilitas privat.

Konsep Pembagian

Fasilitas/ wahana Utama Fasilitas/ wahana Umum

Pengguna Pengguna Pengguna Pengguna

Adapun warna-warna yang diimplementasikan tersebut adalah warna-warna yang telah

menjadi standarisasi pencitraan Kawasan Wisata Alam Pantai Plengkung.

Piktogram

Untuk penggunaan pictogram, pada sign system Kawasan wisata Alam Pantai

Plengkung menggunakan standar pictogram internasional, namun untuk beberapa

pictogram diadaptasi sesuai dengan kebutuhan sign system Kawasan Wisata alam Pantai

Plengkung.

Page 24: perencanaan sign kawasan

Gambar 10 Standar pictogram sign system Kwawasan Wisata Alam Pantai Plengkung

Peletakkan Signage

Untuk memaksimalkan komunikasi Sign System Kawasan Wisata Alam Pantai

Plengkung yang memiliki cakupan area yang sangat luas, strategi peletakan signage

menjadi factor penting sebagai penunjang informasi sign kepada pengunjung. Adapun

strategi peletakkan ini disesuaikan dengan karakter jenis signage sebagai berikut:

1. Sign Board

Diletakan di depan gapura pintu masuk kawasan wisata, menghadap ke arah lalu lintas

masuk ke dalam kawasan wisata.

2. Map sign

Berdiri di depan pos perijinan di zona A, menghadap ke arah lalu lintas masuk

pengunjung pengunjung

3. Direct Sign

a. Information Sign

Ditempatkan di pada sisi jalan, atau diatas daerah manfaat jalan sebelum lokasi

yang diinformasikan

b. Identity Sign

Berdiri di depan fasilitas fisik, dengan jarak 1m dari lokasi yang di tujukan

c. Arrow sign

Page 25: perencanaan sign kawasan

4. Safety Sign

Ditempatkan sedekat mungkin dengan dimana larangan itu dimulai.

Ergonomi Signage

Sign System yang bersifat informative membutuhkan kajian ergonomic untuk

memperkuat komunikasi terhadap penggunanya, agar semua informasi yang terdapat

pada signage dapat terbaca dengan maksimal dan dapat digunakan dengan sebaik-

baiknya. Adapun beberapa factor ergonomic yang dikaji adalah sebagai berikut:

a. Ketinggian Signage. Ketinggian signage (berdasarkan pada standar signage lalu lintas

jalan) minimum 1,75 meter dan ketinggian maksimum 2,65 meter dari permukaan

tanah/ jalan hingga sisi terbawah bidang signage.

b. Jarak Pandang Pengguna dengan Ukuran Bidang Signage.

Klasifikasi jarak pandang dengan ukuran bidang (berdasarkan pada standar signage lalu

lintas jalan) sebagai berikut:

1. Bidang sign ukuran besar (sisi terpendek) 90 cm, jika kecepatan (pengguna)

berkendara > 80 km/ jam

2. Bidang sign ukuran sedang (sisi terpendek) 75 cm, jika kecepatan (pengguna)

berkendara 60 - 80 km/ jam

3. Bidang sign ukuran kecil (sisi terpendek) 60 cm, jika kecepatan (pengguna)

berkendara < 60 km/ jam

4. Bidang sign ukuran sangat kecil (sisi terpendek) 45 cm, merupakan pengecualian

karena biasanya berada di area pejalan kaki.

Sehingga kami mengklasifikasikan Sign System Kawasan Wisata Alam Pantai Plengkung

ini terdiri menjadi 2, karena keterbatasan pengendara kendaraan bermotor saat melalui

jalan-jalan yang berada di Kawasan Wisata Alam Pantai Plengkung.

Klasifikasi ukuran bidang sign dengan jarak pandang pengguna untuk Kawasan

Wisata Alam Pantai Plengkung sebagai berikut:

a. Bidang sign ukuran kecil

b. Bidang sign ukuran sangat kecil dibagi menjadi 2 (dua), yaitu:

Ukuran sisi terpendek = ukuran standar dibagi 2 (dua) = 60 cm : 2 = 30 cm

a. Sign untuk berdiri

Ukuran sisi terpendek = ukuran standar dibagi 2 (dua)

= 45 cm : 2 = 22,5 cm

Page 26: perencanaan sign kawasan

b. Sign untuk menempel

Dengan sisi terpanjang mengikuti dan menyesuaikan isi/ content terpanjang berdasarkan

hierarki Sign System Kawasan Wisata Alam Pantai Plengkung.

Ukuran sisi terpendek = 2/3 ukuran standar dibagi 2 (dua) = 30 cm : 2

Material

Pemilihan bahan material digunakan sebagai pendukung aspek usia signage. Dalam

hal ini, standarisasi (berdasarkan pada standar signage lalu lintas jalan) untuk

perancangan Kawasan Wisata Alam Pantai Plengkung adalah sebagai berikut:

1. Bidang sign, terbuat dari pelat alumunium dengan finising air brush untuk sign yang

peletakkannya berdiri dan acrylic dengan finishing cutting stiker berbahan oracal

untuk sign yang peletakkannya menempel.

2. Tiang Sign, berbahan batangan logam

3. Pondasi Sign, terbuat dari beton cor yang ditanam dalam tanah.

Page 27: perencanaan sign kawasan

DAFTAR PUSTAKA

Baines, Phil and Catherina Dixon. 2002. Signs Lettering In The Environment.

Tanpa kota: Tanpa penerbit.

Hendratman, Hendi. 2006. Computer Graphic Design! Bandung: Informatika.

Nurmianto, Eko. 1998. Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta:

Candimas Metropole.

Pendit, Nyoman S. 2006. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta:

PT Pradnya Paramita.

Sanyoto, Sadjiman Ebdi. 2009. Dasar-dasar Seni dan Desain. Yogyakarta:

Jalasutra.

Sihombing, Danton, MFA. 2001. Tipografi Dalam Desain Grafis. Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama.

Sobur, Alex. 2009. Semiotika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Rencana Induk Pengembangan Wisata Alam Kabupaten Bnyuwangi. 2005-

2009. Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi.

Wheeler, Alina. 2003. Designing Brand Identity. John Wiley & Sons, Inc.,

Hoboken, New Jersey

http://onlinedegree-in-graphicdesign.blogspot.com/2009_07_24_archive.html.

http://www.bpconcepts.com.au/Content_Common/pg-Acrylic.seo.

http://www.signwave.com.au/aluminium.html.

Page 28: perencanaan sign kawasan