PEREDARAN DARAH & EKG.ppt

SISTEM PEREDARAN SISTEM PEREDARAN

DARAH MANUSIADARAH MANUSIA

DANDAN

EKG ( ELEKTRO KARDIOGRAFI )EKG ( ELEKTRO KARDIOGRAFI )

SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIASISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA

- DARAH BERFUNGSI MENGANGKUT - DARAH BERFUNGSI MENGANGKUT

OKSIGEN DAN SARI MAKANAN KE OKSIGEN DAN SARI MAKANAN KE

SELURUH BAGIAN TUBUH KITA. SELURUH BAGIAN TUBUH KITA.

- DARAH MEMILIKI SUATU SISTEM - DARAH MEMILIKI SUATU SISTEM

PENGANGKUTAN YANG DISEBUT SISTEM PENGANGKUTAN YANG DISEBUT SISTEM

PEREDARAN DARAH. PEREDARAN DARAH.

- SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA - SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA

TERDIRI ATAS JANTUNG DAN PEMBULUH TERDIRI ATAS JANTUNG DAN PEMBULUH

DARAH.DARAH.

- JANTUNG MERUPAKAN PUSAT SISTEM - JANTUNG MERUPAKAN PUSAT SISTEM

PEREDARAN DARAH MANUSIAPEREDARAN DARAH MANUSIA. .

- DARI JANTUNG, DARAH DIALIRKAN KE- DARI JANTUNG, DARAH DIALIRKAN KE

SELURUH TUBUH MELALUI SELURUH TUBUH MELALUI PEMBULUH PEMBULUH

DARAH ARTERI ATAU PEMBULUH NADI. DARAH ARTERI ATAU PEMBULUH NADI.

- DARAH YANG MENUJU KE JANTUNG - DARAH YANG MENUJU KE JANTUNG

DIBAWA OLEH DIBAWA OLEH PEMBULUH DARAH VENA PEMBULUH DARAH VENA

ATAU PEMBULUH DARAH BALIK.ATAU PEMBULUH DARAH BALIK.

- JANTUNG MEMILIKI 4 BUAH RUANG - JANTUNG MEMILIKI 4 BUAH RUANG

YANG DISEBUT SERAMBI ( ATRIUM ) DAN YANG DISEBUT SERAMBI ( ATRIUM ) DAN

BILIK ( VENTRIKEL ) SERTA 4 BUAH BILIK ( VENTRIKEL ) SERTA 4 BUAH

KATUB ( VALVE ). KATUB ( VALVE ).

- KATUB PADA JANTUNG BERFUNGSI- KATUB PADA JANTUNG BERFUNGSI

MENCEGAH DARAH BERBALIK ARAH. MENCEGAH DARAH BERBALIK ARAH.

- DARAH DALAM TUBUH KITA MENGALIR - DARAH DALAM TUBUH KITA MENGALIR

DENGAN SISTEM TERTENTU. DENGAN SISTEM TERTENTU.

- KETIKA ORANG BERISTIRAHAT,- KETIKA ORANG BERISTIRAHAT,

JANTUNG MEMOMPA 5–6 LITER DARAH JANTUNG MEMOMPA 5–6 LITER DARAH

TIAP MENITTIAP MENIT. .

- OLAHRAGA RINGAN MENYEBABKAN - OLAHRAGA RINGAN MENYEBABKAN

JANTUNG MEMOMPA 7–8 LITER DARAH JANTUNG MEMOMPA 7–8 LITER DARAH

TIAP MENIT. TIAP MENIT.

- OLAHRAGA BERAT MEMACU DARAH - OLAHRAGA BERAT MEMACU DARAH

MEMOMPA 30 LITER DARAH TIAP MENIT.MEMOMPA 30 LITER DARAH TIAP MENIT.

SISTEM PEREDERAN DARAH MANUSIASISTEM PEREDERAN DARAH MANUSIA

- DARI BATANG PEMBULUH VENA CAVA- DARI BATANG PEMBULUH VENA CAVA

ATAS DAN BAWAH, DARAH MASUK KEATAS DAN BAWAH, DARAH MASUK KE

SERAMBI KANAN. SETELAH MELALUI SERAMBI KANAN. SETELAH MELALUI

SERAMBI KANAN, DARAH DIPOMPA SERAMBI KANAN, DARAH DIPOMPA

MASUK KE BILIK KANAN. SELANJUTNYA MASUK KE BILIK KANAN. SELANJUTNYA

DARAH MASUK KE ARTERI PARU-PARU DARAH MASUK KE ARTERI PARU-PARU

KEMUDIAN MASUK KE PARU-PARU. KEMUDIAN MASUK KE PARU-PARU.

- DARAH YANG BERASAL DARI- DARAH YANG BERASAL DARI

VENA PARU-PARU MASUK KE SERAMBI VENA PARU-PARU MASUK KE SERAMBI

KIRI, KIRI, KEMUDIAN DIALIRKAN KE BILIK KEMUDIAN DIALIRKAN KE BILIK

KIRI. SELANJUTNYA DARI BILIK KIRI KIRI. SELANJUTNYA DARI BILIK KIRI

DARAH MASUK KE PEMBULUH BESAR DARAH MASUK KE PEMBULUH BESAR

ATAU AORTA UNTUK KEMUDIAN ATAU AORTA UNTUK KEMUDIAN

DIEDARKAN KE SELURUH TUBUH.DIEDARKAN KE SELURUH TUBUH.

DARAH YANG MENGALIR MENJAUHI DARAH YANG MENGALIR MENJAUHI

JANTUNG DIBAWA OLEH PEMBULUH JANTUNG DIBAWA OLEH PEMBULUH

DARAH ARTERI ATAU PEMBULUH NADI. DARAH ARTERI ATAU PEMBULUH NADI.

DARAH YANG MENJAUHI JANTUNGDARAH YANG MENJAUHI JANTUNG

MEMBAWA OKSIGEN DAN ZAT MAKANAN, MEMBAWA OKSIGEN DAN ZAT MAKANAN,

KECUALI KECUALI ARTERI ( PULMONALIS )ARTERI ( PULMONALIS ) PADA PADA

PARU-PARU YANG TIDAK MENGANDUNG PARU-PARU YANG TIDAK MENGANDUNG

OKSIGEN DAN ZAT MAKANAN. OKSIGEN DAN ZAT MAKANAN.

- ALUR PEREDARAN DARAH DARI - ALUR PEREDARAN DARAH DARI

JANTUNG KE SELURUH TUBUH YANG JANTUNG KE SELURUH TUBUH YANG

DIBAWA OLEH ARTERI ADALAH DIBAWA OLEH ARTERI ADALAH

SEBAGAI BERIKUT.SEBAGAI BERIKUT.

JANTUNG JANTUNG ARTERI ARTERI ARTERIOLUM ARTERIOLUM

PEMBULUH NADI (ARTERI) KAPILERPEMBULUH NADI (ARTERI) KAPILER

- SEDANGKAN DARAH YANG MENGALIR - SEDANGKAN DARAH YANG MENGALIR

MENUJU JANTUNG DIBAWA OLEH MENUJU JANTUNG DIBAWA OLEH

PEMBULUH DARAH VENA ATAU PEMBULUH DARAH VENA ATAU

PEMBULUH BALIK. PEMBULUH BALIK.

- PEMBULUH DARAH VENA MENGANDUNG - PEMBULUH DARAH VENA MENGANDUNG

CO2, SEDIKIT OKSIGEN (O2), DAN CO2, SEDIKIT OKSIGEN (O2), DAN

SEDIKIT SARI MAKANAN, KECUALI PADA SEDIKIT SARI MAKANAN, KECUALI PADA

VENA PARU-PARU VENA PARU-PARU ( VENA PULMONALIS )( VENA PULMONALIS )

YANG MENGANDUNG LEBIH BANYAK O2 YANG MENGANDUNG LEBIH BANYAK O2

DAN SARI MAKANAN. DAN SARI MAKANAN.

- ALUR PEREDARAN DARAH DARI BAGIAN- ALUR PEREDARAN DARAH DARI BAGIAN

TUBUH LAIN KE JANTUNG YANG TUBUH LAIN KE JANTUNG YANG

DIBAWA OLEH VENA ADALAH SEBAGAI DIBAWA OLEH VENA ADALAH SEBAGAI

BERIKUT :BERIKUT :

PEMBULUH VENA KAPILER PEMBULUH VENA KAPILER VENOLUS VENOLUS

VENA PARU-PARU VENA PARU-PARU JANTUNG JANTUNG

TEKANAN DARAH ADALAH TEKANAN TEKANAN DARAH ADALAH TEKANAN

YANG TERJADI SAAT DARAH DIPOMPA YANG TERJADI SAAT DARAH DIPOMPA

OLEH JANTUNG GUNA DIALIRKAN KE OLEH JANTUNG GUNA DIALIRKAN KE

TEMPAT TERTENTU.TEMPAT TERTENTU.

ADAPUN PROSES TERJADINYA TEKANAN ADAPUN PROSES TERJADINYA TEKANAN

DARAH PADA JANTUNG ADALAH SEBAGAI DARAH PADA JANTUNG ADALAH SEBAGAI

BERIKUT.BERIKUT.

1. JANTUNG BERKERUT 1. JANTUNG BERKERUT DARAH DARAH

DIPOMPA MASUK KE DALAM PEMBULUH DIPOMPA MASUK KE DALAM PEMBULUH

NADI NADI TEKANAN DARAH MENJADI TEKANAN DARAH MENJADI

MAKSIMUM. TEKANAN DARAH MAKSIMUM MAKSIMUM. TEKANAN DARAH MAKSIMUM

DISEBUT DENGAN DISEBUT DENGAN SISTOLESISTOLE..

2. JANTUNG MENGENDUR/RELAKSASI 2. JANTUNG MENGENDUR/RELAKSASI

DARAH TIDAK DIPOMPA DARAH TIDAK DIPOMPA TEKANAN TEKANAN

DARAH MINIMUM. TEKANAN DARAH DARAH MINIMUM. TEKANAN DARAH

MINIMUM DISEBUT SEBAGAI TEKANAN MINIMUM DISEBUT SEBAGAI TEKANAN

DIASTOLEDIASTOLE..

TABEL TEKANAN DARAH TINGGITABEL TEKANAN DARAH TINGGI

PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH YANG PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH YANG BAIK DAN BENARBAIK DAN BENAR

TEKANAN DARAH NORMAL BAGI TEKANAN DARAH NORMAL BAGI

INDIVIDU BERUSIA ANTARA 20-35 INDIVIDU BERUSIA ANTARA 20-35

TAHUN ADALAH SEBAGAI BERIKUT :TAHUN ADALAH SEBAGAI BERIKUT :

A. SISTOL : 120 MMHGA. SISTOL : 120 MMHG

B. DIASTOL : 80 MM HGB. DIASTOL : 80 MM HG

SEDANGKAN TEKANAN DARAH TIDAK SEDANGKAN TEKANAN DARAH TIDAK

NORMAL ANTARA LAIN:NORMAL ANTARA LAIN:

A. TEKANAN DARAH TINGGI: SISTOL A. TEKANAN DARAH TINGGI: SISTOL

ATAU DIASTOL ATAU KEDUANYA DI ATAS ATAU DIASTOL ATAU KEDUANYA DI ATAS

BATAS NORMAL, MISALNYA 170/100 BATAS NORMAL, MISALNYA 170/100

MMHG (SISTOL 170 MMHG; DIASTOL 100 MMHG (SISTOL 170 MMHG; DIASTOL 100

MMHG).MMHG).

B. TEKANAN DARAH RENDAH: SISTOL B. TEKANAN DARAH RENDAH: SISTOL

ATAU DIASTOL ATAU KEDUANYA DI ATAU DIASTOL ATAU KEDUANYA DI

BAWAH BATAS NORMAL, BAWAH BATAS NORMAL,

MISALNYA 100/ 60 MMHG (SISTOL 100 MISALNYA 100/ 60 MMHG (SISTOL 100

MMHG; DIASTOL 60 MMHG).MMHG; DIASTOL 60 MMHG).

TEKANAN DARAH SESEORANG TEKANAN DARAH SESEORANG

DIPENGARUHI OLEH BANYAK FAKTOR DIPENGARUHI OLEH BANYAK FAKTOR

SEHINGGA TEKANAN DARAH NORMAL SEHINGGA TEKANAN DARAH NORMAL

ANTARA INDIVIDU SATU DENGAN ANTARA INDIVIDU SATU DENGAN

LAINNYA BELUM TENTU SAMA.LAINNYA BELUM TENTU SAMA.

D. GANGGUAN SISTEM D. GANGGUAN SISTEM

PEREDARAN DARAHPEREDARAN DARAH

SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA

TERKADANG DAPAT MENGALAMI SUATUTERKADANG DAPAT MENGALAMI SUATU

GANGGUAN KARENA KETURUNAN GANGGUAN KARENA KETURUNAN

(GENETIS), PENYAKIT, ATAU KARENA (GENETIS), PENYAKIT, ATAU KARENA

GAYA HIDUP INDIVIDU YANG GAYA HIDUP INDIVIDU YANG

BERSANGKUTAN. BERSANGKUTAN.

CONTOH GANGGUAN SISTEM PEREDARAN CONTOH GANGGUAN SISTEM PEREDARAN

DARAH PADA MANUSIA.DARAH PADA MANUSIA.

1. HEMOFILI1. HEMOFILI

PENYAKIT KEKURANGAN ATAU TIDAK PENYAKIT KEKURANGAN ATAU TIDAK

ADANYA ZAT ADANYA ZAT ANTIHEMOFILI ANTIHEMOFILI SEHINGGA SEHINGGA

DARAH PENDERITA SULIT MEMBEKU. DARAH PENDERITA SULIT MEMBEKU.

- JIKA PENDERITA HEMOFILI - JIKA PENDERITA HEMOFILI

((HEMOFILIAHEMOFILIA) MENGALAMI LUKA ) MENGALAMI LUKA

PENDARAHAN, DARAH AKAN TERUS PENDARAHAN, DARAH AKAN TERUS

MENGALIR DAN SULIT MEMBEKU.MENGALIR DAN SULIT MEMBEKU.

2. ANEMIA2. ANEMIA

PENYAKIT KEKURANGAN SEL DARAH PENYAKIT KEKURANGAN SEL DARAH

MERAH ATAU ERITROSIT. MERAH ATAU ERITROSIT.

PENYAKIT INI DAPAT DISEBABKAN :PENYAKIT INI DAPAT DISEBABKAN :

- TUBUH KEKURANGAN ZAT BESI, - TUBUH KEKURANGAN ZAT BESI,

AKIBATNYA PROSES PEMBENTUKAN AKIBATNYA PROSES PEMBENTUKAN

DARAH MENJADI TERHAMBAT. DARAH MENJADI TERHAMBAT.

- RENDAHNYA KADAR HEMOGLOBIN - RENDAHNYA KADAR HEMOGLOBIN

DALAM DARAH ATAU TERKENA PENYAKIT DALAM DARAH ATAU TERKENA PENYAKIT

INFEKSI CACING.INFEKSI CACING.

3. PENYAKIT KUNING PADA BAYI3. PENYAKIT KUNING PADA BAYI

BAYI YANG LAHIR DENGAN KULIT BAYI YANG LAHIR DENGAN KULIT

BERWARNA KEKUNINGAN DAPAT BERWARNA KEKUNINGAN DAPAT

TERJADI KARENA RUSAKNYA SEL-SEL TERJADI KARENA RUSAKNYA SEL-SEL

DARAH MERAH PADA BAYI TERSEBUT.DARAH MERAH PADA BAYI TERSEBUT.

4. LEUKIMIA4. LEUKIMIA

LEUKIMIA LEUKIMIA ATAU KANKER DARAH TERJADI ATAU KANKER DARAH TERJADI

KARENA SEL DARAH PUTIH KARENA SEL DARAH PUTIH

(SEL LIMFOSIT B) MENGALAMI KELAINAN (SEL LIMFOSIT B) MENGALAMI KELAINAN

SEHINGGA TIDAK BERFUNGSI SEHINGGA TIDAK BERFUNGSI

SEBAGAIMANA MESTINYA. SEBAGAIMANA MESTINYA.

- SEL TERSEBUT JUGA MENGALAMI - SEL TERSEBUT JUGA MENGALAMI

PEMBELAHAN YANG TIDAK TERKENDALI.PEMBELAHAN YANG TIDAK TERKENDALI.

5. TEKANAN DARAH TINGGI 5. TEKANAN DARAH TINGGI

( HIPERTENSI )( HIPERTENSI )

PENYAKIT INI MUNCUL KARENA ADANYA PENYAKIT INI MUNCUL KARENA ADANYA

PENYEMPITAN PEMBULUH DARAH ARTERI PENYEMPITAN PEMBULUH DARAH ARTERI

SEHINGGA TEKANAN DARAH MENJADI SEHINGGA TEKANAN DARAH MENJADI

MENINGKAT. MENINGKAT.

- PADA BEBERAPA KASUS, TEKANAN- PADA BEBERAPA KASUS, TEKANAN

DARAH TINGGI DISERTAI DENGAN DARAH TINGGI DISERTAI DENGAN

GEJALA STROKE. SELAIN FAKTOR GEJALA STROKE. SELAIN FAKTOR

GENETIS.GENETIS.

FILM TEKANAN DARAH TINGGI FILM TEKANAN DARAH TINGGI

( HIPERTENSI )( HIPERTENSI )

PENYAKIT HIPERTENSI JUGA DIPICU PENYAKIT HIPERTENSI JUGA DIPICU

OLEH POLA MAKAN YANG TINGGI KADAR OLEH POLA MAKAN YANG TINGGI KADAR

LEMAK DAN ZAT KAPURLEMAK DAN ZAT KAPUR. .

- KONSUMSI MAKANAN YANG - KONSUMSI MAKANAN YANG

MENGANDUNG LEMAK DAN ZAT KAPURMENGANDUNG LEMAK DAN ZAT KAPUR

DALAM KADAR TINGGI DAPAT DALAM KADAR TINGGI DAPAT

MENGAKIBATKAN PENEBALAN DINDING MENGAKIBATKAN PENEBALAN DINDING

PEMBULUH DARAH YANG MENYEBABKAN PEMBULUH DARAH YANG MENYEBABKAN

PENYEMPITAN PEMBULUH DARAH.PENYEMPITAN PEMBULUH DARAH.

6. TEKANAN DARAH RENDAH 6. TEKANAN DARAH RENDAH

( HIPOTENSI )( HIPOTENSI )

- - DAPAT DISEBABKAN KELETIHAN.DAPAT DISEBABKAN KELETIHAN.

- TEKANAN DARAH RENDAH PADA IBU - TEKANAN DARAH RENDAH PADA IBU

HAMIL DAPAT MENGAKIBATKAN JANIN HAMIL DAPAT MENGAKIBATKAN JANIN

YANG DIKANDUNG MENGALAMI YANG DIKANDUNG MENGALAMI

PENURUNAN TINGKAT KECERDASAN. PENURUNAN TINGKAT KECERDASAN.

- GEJALA TEKANAN DARAH RENDAH - GEJALA TEKANAN DARAH RENDAH

ANTARA LAIN PUSING, PINGSAN, DAN ANTARA LAIN PUSING, PINGSAN, DAN

TUBUH LEMAH ATAU LETIH.TUBUH LEMAH ATAU LETIH.

7. TROMBUS DAN EMBOLUS7. TROMBUS DAN EMBOLUS

TROMBUS TROMBUS DAN DAN EMBOLUS EMBOLUS MERUPAKAN MERUPAKAN

PENYAKIT TERHENTINYA PEMBULUH PENYAKIT TERHENTINYA PEMBULUH

UTAMA YANG BERFUNGSI UTAMA YANG BERFUNGSI

MENGHANTARKAN OKSIGEN (O2) KE MENGHANTARKAN OKSIGEN (O2) KE

OTOT JANTUNG. OTOT JANTUNG.

- PENYAKIT INI TERJADI KARENA- PENYAKIT INI TERJADI KARENA

ADANYA PENGGUMPALAN ATAU INFEKSI ADANYA PENGGUMPALAN ATAU INFEKSI

PADA KATUP JANTUNG SEHINGGA KATUP PADA KATUP JANTUNG SEHINGGA KATUP

JANTUNG TIDAK DAPAT MENUTUP LAGI JANTUNG TIDAK DAPAT MENUTUP LAGI

DAN BOCOR.DAN BOCOR.

8. SKLEROSIS8. SKLEROSIS

- SKLEROSIS - SKLEROSIS MERUPAKAN PENYAKIT MERUPAKAN PENYAKIT

MENGERASNYA PEMBULUH DARAH MENGERASNYA PEMBULUH DARAH

ARTERI KARENA TIMBUNAN LEMAK DAN ARTERI KARENA TIMBUNAN LEMAK DAN

ZAT KAPUR. ZAT KAPUR.

- PENGERASAN INI SELANJUTNYA AKAN- PENGERASAN INI SELANJUTNYA AKAN

MENIMBULKAN HIPERTENSI. MENIMBULKAN HIPERTENSI.

- PENGENDAPAN OLEH ZAT LEMAK - PENGENDAPAN OLEH ZAT LEMAK

DISEBUT DISEBUT ATHEROSCLEROSISATHEROSCLEROSIS

- DAN PENGENDAPAN OLEH ZAT KAPUR - DAN PENGENDAPAN OLEH ZAT KAPUR

DISEBUT DISEBUT ARTERIOSCLEROSISARTERIOSCLEROSIS

9. VARISES9. VARISES

VARISES VARISES MERUPAKAN PENYAKIT MERUPAKAN PENYAKIT

PELEBARAN PEMBULUH DARAH YANG PELEBARAN PEMBULUH DARAH YANG

TERJADI PADA BAGIAN TERTENTU, TERJADI PADA BAGIAN TERTENTU,

MISALNYA PADA BETIS.MISALNYA PADA BETIS.

10.AMBEIEN ATAU HEMOROID10.AMBEIEN ATAU HEMOROID

PENYAKIT PENYAKIT AMBEIEN AMBEIEN SERING DIJUMPAI SERING DIJUMPAI

PADA PRIA. AMBEIEN TERJADI KARENAPADA PRIA. AMBEIEN TERJADI KARENA

ADANYA PEMBENGKAKAN ATAU ADANYA PEMBENGKAKAN ATAU

PELEBARAN PEMBULUH DARAH PADA PELEBARAN PEMBULUH DARAH PADA

UJUNG UJUNG REKTUM REKTUM ATAU ATAU ANUSANUS..

RANGKUMANRANGKUMAN

1. DARAH BERFUNGSI MENGANGKUT 1. DARAH BERFUNGSI MENGANGKUT

OKSIGENOKSIGEN DAN SARI MAKANAN KE DAN SARI MAKANAN KE

SELURUH BAGIAN TUBUH.SELURUH BAGIAN TUBUH.

2. DARAH TERDIRI ATAS2. DARAH TERDIRI ATAS SEL DARAH SEL DARAH

MERAH (ERITROSIT), PLASMA DARAH, MERAH (ERITROSIT), PLASMA DARAH,

DAN KEPING DARAH.DAN KEPING DARAH.

3. SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA 3. SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA

TERDIRI ATAS:TERDIRI ATAS:

A. JANTUNG.A. JANTUNG.

B. PEMBULUH DARAH ARTERI.B. PEMBULUH DARAH ARTERI.

C. PEMBULUH DARAH VENA.C. PEMBULUH DARAH VENA.

4. JANTUNG BERFUNGSI MEMOMPA 4. JANTUNG BERFUNGSI MEMOMPA

DARAHDARAH UNTUK DIALIRKAN MENUJU KE UNTUK DIALIRKAN MENUJU KE

BAGIAN TUBUH LAINNYA.BAGIAN TUBUH LAINNYA.

5. PEMBULUH DARAH ARTERI5. PEMBULUH DARAH ARTERI BERFUNGSI BERFUNGSI

MENGANGKUT DARAH YANG MENGANGKUT DARAH YANG

MENGANDUNG OKSIGEN DAN SARIMENGANDUNG OKSIGEN DAN SARI

MAKANAN DARI JANTUNG KE BAGIAN MAKANAN DARI JANTUNG KE BAGIAN

TUBUH LAINNYA.TUBUH LAINNYA.

6. PEMBULUH DARAH VENA6. PEMBULUH DARAH VENA BERFUNGSI BERFUNGSI

MENGANGKUT DARAH DARI BAGIAN MENGANGKUT DARAH DARI BAGIAN

TUBUH LAIN MENUJU KETUBUH LAIN MENUJU KE

JANTUNG.JANTUNG.

7. TEKANAN DARAH7. TEKANAN DARAH ADALAH TEKANAN ADALAH TEKANAN

YANG TERJADI SAAT JANTUNG MEMOMPA YANG TERJADI SAAT JANTUNG MEMOMPA

DARAH YANG AKAN DIALIRKAN KE DARAH YANG AKAN DIALIRKAN KE

TEMPAT TERTENTU.TEMPAT TERTENTU.

8. PENYAKIT ATAU GANGGUAN PADA 8. PENYAKIT ATAU GANGGUAN PADA

SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA

ANTARA LAIN:ANTARA LAIN:

A. HEMOFILI.A. HEMOFILI.

B. ANEMIA.B. ANEMIA.

C. PENYAKIT KUNING PADA BAYI.C. PENYAKIT KUNING PADA BAYI.

D. LEUKIMIA.D. LEUKIMIA.

E. TEKANAN DARAH TINGGI.E. TEKANAN DARAH TINGGI.

F. TEKANAN DARAH RENDAH.F. TEKANAN DARAH RENDAH.

G. TROMBUS DAN EMBOLUS.G. TROMBUS DAN EMBOLUS.

H. SKLEROSIS.H. SKLEROSIS.

I. VARISES.I. VARISES.

J. AMBEIEN.J. AMBEIEN.

ELEKTROKARDIOGRAM (EKG)ELEKTROKARDIOGRAM (EKG)

SUATU SINYAL YANG DIHASILKAN OLEH SUATU SINYAL YANG DIHASILKAN OLEH

AKTIFITAS LISTRIK OTOT JANTUNG. AKTIFITAS LISTRIK OTOT JANTUNG. EKG EKG

INI MERUPAKAN REKAMAN INFORMASI INI MERUPAKAN REKAMAN INFORMASI

KONDISI JANTUNG YANG DIAMBIL KONDISI JANTUNG YANG DIAMBIL

DENGAN MEMASANG ELECTRODA PADA DENGAN MEMASANG ELECTRODA PADA

BADAN. REKAMAN EKG INI DIGUNAKAN BADAN. REKAMAN EKG INI DIGUNAKAN

OLEH DOKTER AHLI UNTUK MENENTUKAN OLEH DOKTER AHLI UNTUK MENENTUKAN

KODISI JANTUNG DARI PASIEN. KODISI JANTUNG DARI PASIEN.

SINYAL EKG DIREKAM MENGGUNAKAN SINYAL EKG DIREKAM MENGGUNAKAN

PERANGKAT ELEKTROKARDIOGRAF.PERANGKAT ELEKTROKARDIOGRAF.

SENSOR EKGSENSOR EKG

FUNGSI DASAR DARI ELEKTRODA ADALAH FUNGSI DASAR DARI ELEKTRODA ADALAH

MENDETEKSI SINYAL KELISTRIKAN MENDETEKSI SINYAL KELISTRIKAN

JANTUNG.JANTUNG.

FUNGSI DARI TRANSDUCERFUNGSI DARI TRANSDUCER ADALAH ADALAH

UNTUK MENGKONVERSI INFORMASI UNTUK MENGKONVERSI INFORMASI

BIOLOGIS MENJADI SINYAL ELEKTRIK BIOLOGIS MENJADI SINYAL ELEKTRIK

YANG DAPAT DIUKUR. TRANSDUCER INI YANG DAPAT DIUKUR. TRANSDUCER INI

DIPAKAI DENGAN MENGGUNAKAN DIPAKAI DENGAN MENGGUNAKAN

INTERFACE INTERFACE JELLY ELECTRODE-JELLY ELECTRODE-

ELECTROLYTEELECTROLYTE. DENGAN MENGGUNAKAN . DENGAN MENGGUNAKAN

ELEKTRODA AG/AGCL MENGURANGI ELEKTRODA AG/AGCL MENGURANGI

NOISE DENGAN FREKUENSI RENDAH NOISE DENGAN FREKUENSI RENDAH

PADA SINYAL EKG YANG TERJADI PADA SINYAL EKG YANG TERJADI

KARENA PERGERAKAN. KARENA PERGERAKAN. 

GAMBAR DI BAWAH MEMPERLIHATKAN GAMBAR DI BAWAH MEMPERLIHATKAN

BEBERAPA CONTOH SENSOR EKG BEBERAPA CONTOH SENSOR EKG

SEDANGKAN GAMBAR KEDUA SEDANGKAN GAMBAR KEDUA

MEMPERLIHATKAN SALAH SATU TEKNIK MEMPERLIHATKAN SALAH SATU TEKNIK

MONITORING EKG DALAM PENEMPATAN MONITORING EKG DALAM PENEMPATAN

ELEKTRODA.ELEKTRODA.

TEKNIK MONITORING EKGTEKNIK MONITORING EKG

SAAT INI 4 MACAM TEKNIK MONITORING SAAT INI 4 MACAM TEKNIK MONITORING

EKG YANG SERING DIGUNAKAN YAITU :EKG YANG SERING DIGUNAKAN YAITU :

1. TEKNIK MONITORING STANDAR 1. TEKNIK MONITORING STANDAR

EKSTREMITAS (METODA EINTHOVEN) EKSTREMITAS (METODA EINTHOVEN)

ATAU ATAU STANDARD LIMB LEADSSTANDARD LIMB LEADS

DALAM MENGGUNAKAN TEKNIK INI, DALAM MENGGUNAKAN TEKNIK INI,

DILAKUKAN 3 TEMPAT MONITORING EKG DILAKUKAN 3 TEMPAT MONITORING EKG

YAKNI :YAKNI :

A. LEAD I DIBENTUK DENGAN MEMBUAT A. LEAD I DIBENTUK DENGAN MEMBUAT

LENGAN KIRI (LA-LENGAN KIRI (LA-LEFT ARMLEFT ARM) ELEKTRODA ) ELEKTRODA

POSITIF DAN LENGAN KANAN (RA- POSITIF DAN LENGAN KANAN (RA- RIGHT RIGHT

ARMARM) ELEKTRODA NEGATIF. SUDUT ) ELEKTRODA NEGATIF. SUDUT

ORIENTASI 0ºORIENTASI 0º

B. LEAD II DIBENTUK DENGAN MEMBUAT B. LEAD II DIBENTUK DENGAN MEMBUAT KAKI KIRI (LL-KAKI KIRI (LL-LEFT LEGLEFT LEG) ELEKTRODA ) ELEKTRODA POSITIF DAN LENGAN KANAN (RA- POSITIF DAN LENGAN KANAN (RA- RIGHT ARMRIGHT ARM) ELEKTRODA NEGATIF. ) ELEKTRODA NEGATIF. SUDUT ORIENTASI 60ºSUDUT ORIENTASI 60º

C. LEAD III DIBENTUK DENGAN MEMBUAT C. LEAD III DIBENTUK DENGAN MEMBUAT KAKI KIRI (LL-KAKI KIRI (LL-LEFT LEGLEFT LEG) ELEKTRODA ) ELEKTRODA POSITIF DAN LENGAN KIRI (LA- POSITIF DAN LENGAN KIRI (LA- LEFT LEFT ARMARM) ELEKTRODA NEGATIF. SUDUT ) ELEKTRODA NEGATIF. SUDUT ORIENTASI 120ºORIENTASI 120º

2. TEKNIK MONITORING TAMBAHAN ATAU 2. TEKNIK MONITORING TAMBAHAN ATAU AUGMENTED LIMB LEADS AUGMENTED LIMB LEADS DALAM DALAM MENGGUNAKAN TEKNIK INI, DILAKUKAN MENGGUNAKAN TEKNIK INI, DILAKUKAN 3 TEMPAT MONITORING EKG YAKNI :3 TEMPAT MONITORING EKG YAKNI :

A. AVL DIBENTUK DENGAN MEMBUAT A. AVL DIBENTUK DENGAN MEMBUAT LENGAN KIRI (LA-LENGAN KIRI (LA-LEFT ARMLEFT ARM) ELEKTRODA ) ELEKTRODA POSITIF DAN ANGGOTA TUBUH LAINNYA POSITIF DAN ANGGOTA TUBUH LAINNYA (EKSTREMITAS) ELEKTRODA NEGATIF. (EKSTREMITAS) ELEKTRODA NEGATIF. SUDUT ORIENTASI -30ºSUDUT ORIENTASI -30º

B. AVR DIBENTUK DENGAN MEMBUAT B. AVR DIBENTUK DENGAN MEMBUAT LENGAN KANAN (RA- LENGAN KANAN (RA- RIGHT ARMRIGHT ARM) ) ELEKTRODA POSITIF DAN ANGGOTA ELEKTRODA POSITIF DAN ANGGOTA TUBUH LAINNYA (EKSTREMITAS) TUBUH LAINNYA (EKSTREMITAS) ELEKTRODA NEGATIF. SUDUT ORIENTASI ELEKTRODA NEGATIF. SUDUT ORIENTASI -150º-150º

C. AVF DIBENTUK DENGAN MEMBUAT C. AVF DIBENTUK DENGAN MEMBUAT KAKI KIRI (LL-KAKI KIRI (LL-LEFT LEGLEFT LEG) ELEKTRODA ) ELEKTRODA POSITIF DAN ANGGOTA TUBUH LAINNYA POSITIF DAN ANGGOTA TUBUH LAINNYA (EKSTREMITAS) ELEKTRODA NEGATIF. (EKSTREMITAS) ELEKTRODA NEGATIF. SUDUT ORIENTASI +90º  MONITORING SUDUT ORIENTASI +90º  MONITORING EKG PREKORDIAL/ DADA ATAU EKG PREKORDIAL/ DADA ATAU STANDARD CHEST LEADS STANDARD CHEST LEADS MONITORING MONITORING EKGEKG

KARAKTERISTIK DAN PARAMETER- KARAKTERISTIK DAN PARAMETER- PARAMETER DALAM PARAMETER DALAM ELEKTROKARDIOGRAMELEKTROKARDIOGRAM

SINYAL EKG TERDIRI DARI GELOMBANG SINYAL EKG TERDIRI DARI GELOMBANG P, KOMPLEKS QRS, DAN GELOMBANG T P, KOMPLEKS QRS, DAN GELOMBANG T (DIPERLIHATKAN PADA GAMBAR DI (DIPERLIHATKAN PADA GAMBAR DI BAWAH INI DIGUNAKAN UNTUK BAWAH INI DIGUNAKAN UNTUK MENDETEKSI KELAINAN JANTUNG ATAU MENDETEKSI KELAINAN JANTUNG ATAU ARITMIA (ARITMIA (ARRYTHMIAARRYTHMIA). URUTAN ). URUTAN TERJADINYA SINYAL EKG YANG DAPAT TERJADINYA SINYAL EKG YANG DAPAT MENIMBULKAN GELOMBANG P, MENIMBULKAN GELOMBANG P, KOMPLEKS QRS, DAN GELOMBANG T KOMPLEKS QRS, DAN GELOMBANG T ADALAH SEBAGAI BERIKUT :ADALAH SEBAGAI BERIKUT :

URUTAN TERJADINYA SINYAL EKG YANG URUTAN TERJADINYA SINYAL EKG YANG DAPAT MENIMBULKAN GELOMBANG P, DAPAT MENIMBULKAN GELOMBANG P, KOMPLEKS QRS, DAN GELOMBANG T KOMPLEKS QRS, DAN GELOMBANG T ADALAH SEBAGAI BERIKUT :ADALAH SEBAGAI BERIKUT :

1. SETIAP SIKLUS KONTRAKSI DAN 1. SETIAP SIKLUS KONTRAKSI DAN RELAKSASI JANTUNG DIMULAI DENGAN RELAKSASI JANTUNG DIMULAI DENGAN DEPOLARISASI SPONTAN PADA NODUS. DEPOLARISASI SPONTAN PADA NODUS. PERISTIWA INI TIDAK TAMPAK PADA PERISTIWA INI TIDAK TAMPAK PADA REKAMAN EKGREKAMAN EKG

2. GELOMBANG P MEREKAM PERISTIWA 2. GELOMBANG P MEREKAM PERISTIWA DEPOLARISASI DAN KONTRAKSI ATRIUM DEPOLARISASI DAN KONTRAKSI ATRIUM ((ATRIA CONTRACTATRIA CONTRACT). BAGIAN PERTAMA ). BAGIAN PERTAMA GELOMBANG P MENGGAMBARKAN GELOMBANG P MENGGAMBARKAN AKTIVITAS ATRIUM KANAN; BAGIAN AKTIVITAS ATRIUM KANAN; BAGIAN KEDUA MENCERMINKAN AKTIVITAS KEDUA MENCERMINKAN AKTIVITAS ATRIUM KIRIATRIUM KIRI

SETELAH MENDAPATKAN SINYAL EKG, SETELAH MENDAPATKAN SINYAL EKG,

DENYUT JANTUNG (HR- DENYUT JANTUNG (HR- HEART RATEHEART RATE) )

DAPAT DIHITUNG DENGAN DAPAT DIHITUNG DENGAN

MENGGUNAKAN PERSAMAAN INI : MENGGUNAKAN PERSAMAAN INI :

HR HR = 60_____= 60_____ ( INTERVAL RR )

DENGAN INTERVAL_RR = JARAK DENGAN INTERVAL_RR = JARAK

ANTARA GELOMBANG R DENGAN ANTARA GELOMBANG R DENGAN

GELOMBANG R LAINNYA YANG GELOMBANG R LAINNYA YANG

BERDEKATAN TERUKUR DALAM SATUAN BERDEKATAN TERUKUR DALAM SATUAN

WAKTU (SEKON) HR = BESAR DENYUT WAKTU (SEKON) HR = BESAR DENYUT

JANTUNG YANG DALAM SATUAN JANTUNG YANG DALAM SATUAN BEAT BEAT

PER MINUTE PER MINUTE (BPM)(BPM)

SADAPAN PREKORDIAL V1, V2, V3, V4, SADAPAN PREKORDIAL V1, V2, V3, V4, V5, DAN V6 DITEMPATKAN SECARA V5, DAN V6 DITEMPATKAN SECARA LANGSUNG DI DADA. KARENA TERLETAK LANGSUNG DI DADA. KARENA TERLETAK DEKAT JANTUNG DEKAT JANTUNG

SADAPAN V1 DITEMPATKAN DI RUANG SADAPAN V1 DITEMPATKAN DI RUANG INTERCOSTAL IV DI KANAN INTERCOSTAL IV DI KANAN STERNUM. .

SADAPAN V2 DITEMPATKAN DI RUANG SADAPAN V2 DITEMPATKAN DI RUANG INTERCOSTAL IV DI KIRI INTERCOSTAL IV DI KIRI STERNUM. .

SADAPAN V3 DITEMPATKAN DI ANTARA SADAPAN V3 DITEMPATKAN DI ANTARA SADAPAN V2 DAN V4. SADAPAN V2 DAN V4.

SADAPAN V4 DITEMPATKAN DI RUANG SADAPAN V4 DITEMPATKAN DI RUANG INTERCOSTAL V DI LINEA (SEKALIPUN INTERCOSTAL V DI LINEA (SEKALIPUN DETAK APEKS BERPINDAH). BERPINDAH).

SADAPAN V5 DITEMPATKAN SECARA SADAPAN V5 DITEMPATKAN SECARA MENDATAR DENGAN V4 DI LINEA MENDATAR DENGAN V4 DI LINEA AXILLARIS ANTERIOR. AXILLARIS ANTERIOR.

SADAPAN V6 DITEMPATKAN SECARA SADAPAN V6 DITEMPATKAN SECARA MENDATAR DENGAN V4 DAN V5 DI MENDATAR DENGAN V4 DAN V5 DI LINEA MIDAXILLARIS. LINEA MIDAXILLARIS.

GELOMBANG PGELOMBANG P

GELOMBANG EKG YANG PERTAMA GELOMBANG EKG YANG PERTAMA

DILIHAT DENGAN CIRI – CIRI DILIHAT DENGAN CIRI – CIRI

LENGKUNG KECIL, DEFLEKSI POSITIF LENGKUNG KECIL, DEFLEKSI POSITIF

( DENGAN AMPLITUDO < 0,3 Mv )( DENGAN AMPLITUDO < 0,3 Mv )

INTERVAL PR = INTERVAL PR =

JARAK ANTARA AWAL GELOMBANG P JARAK ANTARA AWAL GELOMBANG P

DENGAN AWAL GELOMBANG QRS. DENGAN AWAL GELOMBANG QRS.

PENGUKURDAN WAKTU ANTARA PENGUKURDAN WAKTU ANTARA

GELOMBANG DEPOLARISASI DARI GELOMBANG DEPOLARISASI DARI

ATRIUM KE VENTRIKEL YANG ATRIUM KE VENTRIKEL YANG

MEMPUNYAI DURASI 0,12 – 0, 2 DETIK.MEMPUNYAI DURASI 0,12 – 0, 2 DETIK.

INTERVAL QRS =INTERVAL QRS =

GELOMBANG Q :GELOMBANG Q : DEFLEKSI NEGATIF DEFLEKSI NEGATIF ( DENGAN AMPLITUDO 25 % DARI ( DENGAN AMPLITUDO 25 % DARI GELOMBANG R )GELOMBANG R )

GELOMBANG R :GELOMBANG R : DEFLEKSI POSITIF DEFLEKSI POSITIF ( DENGAN AMPLITUDO 1,6 – 3 Mv) ( DENGAN AMPLITUDO 1,6 – 3 Mv)

GELOMBANG S :GELOMBANG S : DEFLEKSI NEGATIF DEFLEKSI NEGATIF ( DENGAN AMPLITUDO 0,1 – 0,5 MV) ( DENGAN AMPLITUDO 0,1 – 0,5 MV) SETELAH GELOMBANG RSETELAH GELOMBANG R

SEGMEN ST SEGMEN ST

JARAK ANTARA GELOMBANG S DAN AWAL JARAK ANTARA GELOMBANG S DAN AWAL GELOMBANG T. PENGUKURAN WAKTU GELOMBANG T. PENGUKURAN WAKTU

ANTARA DEPOLARISASI VENTRIKEL DAN ANTARA DEPOLARISASI VENTRIKEL DAN AWAL REPOLARISASI VENTRIKEL YANG AWAL REPOLARISASI VENTRIKEL YANG

BERDURASI 0,05 – 0,15 DETIKBERDURASI 0,05 – 0,15 DETIK

GELOMBANG T : GELOMBANG T :

LENGKUNG POSITIF SETELAH LENGKUNG POSITIF SETELAH

KOMPLEKS QRS YANG KOMPLEKS QRS YANG

MEREPRESENTASIKAN REPOLARISASI MEREPRESENTASIKAN REPOLARISASI

VENTRIKEL DENGAN AMPLITUDO VENTRIKEL DENGAN AMPLITUDO

0,1 – 0,5 MV.0,1 – 0,5 MV.

INTERVAL QT : INTERVAL QT :

PENGUKURAN WAKTU PENGUKURAN WAKTU

DARI AWAL QRS SAMPAI AKHIR DARI AWAL QRS SAMPAI AKHIR

GELOMBANG T YANG GELOMBANG T YANG

MEREPRESENTASIKAN AKTIVITAS MEREPRESENTASIKAN AKTIVITAS

VENTRIKEL YANG BERDURASI VENTRIKEL YANG BERDURASI

0,35 – 0, 44 DETIK.0,35 – 0, 44 DETIK.

TERIMA KASIHTERIMA KASIH