Top Banner
LAPORAN KELAINAN MATA DITINJAU DARI ANATOMI DAN FISIOLOGI BLOK 19 : INDERA “PERDARAHAN DOT BLOT RETINA” OLEH: Rizka Dila Pratami H1A010029
7

Perdarahan Dot Blot Retina

Nov 06, 2015

Download

Documents

Perdarahan Dot Blot Retina
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

LAPORAN KELAINAN MATA DITINJAU DARI ANATOMI DAN FISIOLOGIBLOK 19 : INDERA

PERDARAHAN DOT BLOT RETINA

OLEH:Rizka Dila PratamiH1A010029

Fakultas Kedokteran Universitas MataramNusa Tenggara BaratPerdarahan Dot Blot Retina

Anatomi dan Fisiologi RetinaRetina adalah lembaran jaringan saraf berlapis yang tipis dan semitransparan yang melapisi bagian dalam dua pertiga bagian posterior bola mata. Retina membentang hampir sejauh corpus ciliare dan berakhir pada ora serrata dengan tepi yang tidak rata.

Retina memiliki dua komponen utama. Lapisan luar retina yang berpigmen terdiri dari satu lapis sel yang dikenal sebagai epitel pigmen retina (RPE). Lapisan ini terletak berdekatan dengan koroid yang kaya pembuluh darah. Komponen kedua retina bagian dalam terdiri dari beberapa lapisan sel saraf, dimulai dengan fotoreseptor yang dekat RPE dan dilapis oleh sel ganglion dengan saraf yang terkait dan mendukung jaringan ikat. Lapisan-lapisan atasnya bervariasi dalam ketebalan sekitar retina, umumnya semakin tipis menuju fovea dan lenyap sama sekali di fovea centralis (titik di mana visi maksimal), meninggalkan area kecil dimana ditemukan fotoreseptor.

Lapisan-lapisan retina bagian dalam (komponen kedua), mulai dari sisi dalamnya adalah sebagai berikut:1. Membrane limitans interna2. Lapisan serat saraf yang mengandung akson-akson sel ganglion yang berjalan menuju nervus optikus3. Lapisan sel ganglion4. Lapisan pleksiform dalam yang mengandung sambungan sel ganglion dengan sel amakrin dan sel bipolar5. Lapisan inti dalam badan-badan sel bipolar, amakrin, dan horizontal6. Lapisan pleksiform luar yang mengandung sambungan sel bipolar dan sel horizontal dengan fotoreseptor7. Lapisan inti luar sel fotoreseptor8. Membrane limitans eksterna9. Lapisan fotoreseptor segmen dalam dan luar batang dan kerucutAlur cahaya melalui lapisan retina akan melewati beberapa tahap. Apabila radiasi elektromagnetik dalam spektrum cahaya (380-760 nm) menghantam retina, ia akan diserap oleh fotopigmen yang berada dilapisan luar. Sinyal listrik terbentuk dari serangkaian reaksi fotokimiawi. Sinyal ini kemudian akan mencapai fotoreseptor sebagai aksi potensial dimana ia akan diteruskan ke neuron kedua, ketiga keempat sehingga akhirnya mencapai korteks visual.Suplai Darah RetinaAda dua sumber suplai darah ke retina:1. Lapisan luar yaitu dari lapisan pleksiform luar sampai RPE, tidak mengandung kapiler darah. Lapisan ini dinutrisi oleh arteri koroid melalui difusi. 2. Lapisan dalam retina (membrane limitan interna sampai lapisan nuclear dalam) disuplai oleh arteri sentralis retina. Arteri ini berasal dari arteri oftalmika, yang masuk ke mata bersamaan dengan nervus optikus, dan bercabang di permukaan dalam retina. Arteri sentralis adalah arteri dengan diameter 0,1 mm. Arteri ini adalah arteri terminal tanpa anastomosis dan terbagi menjadi empat cabang utama.

Perdarahan pada RetinaPerdarahan intraretina bisa berbentuk dot atau blot atau flame tergantung kedalaman terjadinya perdarahan. Jaringan kapiler di posterior retina terdiri dari dua lapisan; yang lebih superfisial di lapisan serat saraf dan yang lebih dalam di lapisan nuklear dalam. Perdarahan di lapisan serat saraf akan berbentuk api (flame shaped), sedangkan perdarahan pada lapisan dalam akan menunjukkan dot atau blot shaped.Perdarahan retina dot dan blot biasanya berhubungan dengan tanda edema mikrovaskular. Darah biasanya berakumulasi di lapisan pleksiform luar atau nuklear dalam, atau bisa dengan mudah dilihat dari retina perifer saat lapisan serabut sarafnya tipis. Jika edema retina yang bersangkutan berlokasi dekat dengan macula, maka visus bisa terpengaruh. Proses patologik yang mengenai kapiler pre-venular adalah penyebab primer dari perdarahan ini. Penyakit yang sering menyebabkan perdarahan jenis ini adalah retinopati diabetic, talengiektasis retina jukstafoveal idiopatik, oklusi vena, dan ocular ischemic syndrome (OIS).

Daftar Pustaka

Bain, S et all. Features of Diabetes: Intratretinal Haemorrhages. Available at http://medweb4.bham.ac.uk/MBChB_CAL/Bain_Retinopathy/tour/diabetes/intraretinalhem.htm (diakses 10 September 2013)Lang, G. Ophthalmology: a pocket textbook atlas. 2006. 2nd ed. New York: Georg Thieme VerlagRiodan-Eva P. In:VaughanDG, Asbury T, Riodan-Eva P, editors.Oftalmologi umum: anatomi dan embriologi mata. 2009. 17th ed. Jakarta: EGCShechtman, D.L & Kabat, A.G. The Many Faces of a Retinal Hemorrhage: The pathophysiology of the retinal vascular system and the classification of a retinal hemorrhage aids in diagnosis. 2008. Available at: http://www.optometricmanagement.com/articleviewer.aspx?articleid=101343 (diakses 10 September 2013)Scott, O & Williams, M. Non Diabetic Retinal Vascular Disease. 2013. Available at http://www.patient.co.uk/doctor/non-diabetic-retinal-vascular-disease (diakses 10 September 2013)