Top Banner
LABORATORIUM FARMAKOGNOSI FAKULTAS FARMASI PERCOBAAN I IDENTIFIKASI AMILUM SECARA MIKROSKOPIS DAN KIMIAWI OLEH: NAMA : YUNITA DAWU NIM : F1F1 12 050 KELOMPOK : IV (EMPAT) KELAS : B ASISTEN : RINI HAMSIDI, S.Farm., M.Farm., Apt.
18

percobaan 2

Nov 19, 2015

Download

Documents

anayunitadawu

farmakognosi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

LABORATORIUM FARMAKOGNOSIFAKULTAS FARMASI

PERCOBAAN IIDENTIFIKASI AMILUM SECARA MIKROSKOPIS DAN KIMIAWI

OLEH:

NAMA: YUNITA DAWUNIM: F1F1 12 050KELOMPOK: IV (EMPAT)KELAS: BASISTEN : RINI HAMSIDI, S.Farm., M.Farm., Apt.

LABORATORIUM FARMAKOGNOSIFAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS HALUOLEOKENDARI2014IDENTIFIKASI AMILUM SECARA MIKROSKOPIS DAN KIMIAWI

A. TUJUANTujuan pada percobaan kali ini adalah untuk membedakan macam-macam amilum yang umum digunakan dalam sediaan farmasi.

B. BAHAN1 KLASIFIKASI TANAMAN1. Amilum Oryzae (Pati Beras)Regnum: PlantaeDevisio: SpermatophytaClass: MonocotyledoneaeOrdo: PoalesFamilia: PoaceaeGenus: OryzaSpecies: Oryza sativa

2. Amilum Maydis (Pati Jagung)Regnum: PlantaeDevisio: SpermatophytaClass: MonocotyledoneaeOrdo: PoalesFamilia: PoaceaeGenus: ZeaSpecies:Zea mays

3. Amilum Manihot (Pati Tapioca)Regnum: PlantaeDevisio: SpermatophytaClass: DicotyledoneaeOrdo: EuphorbialesFamilia: euphorbiaceaeGenus: ManihotSpecies: Manihot utilissima

4. Amilum Solani (Pati Kentang)Regnum: PlantaeDevisio: SpermatophytaClass: DicotyledoneaeOrdo: SolanalesFamilia: SolanaceaeGenus: SolanumSpecies: Solanum tuberosum

5. Amilum Sago (Pati Sagu)Regnum: PlantaeDevisio: SpermatophytaClass: DicotyledoneaeOrdo: ArecalesFamilia: AreceaeGenus: MetroxylonSpecies: Metroxylon sago

2 DESKRIPSI TANAMAN1 Amilum Oryzae (Pati Beras)Rumput semusim, tingginya 50-130 cm. Akar berserabut, batang tegak, tersusun dari deretan buku-buku dan ruas, jumlahnya tergantung pada kultivar dan musim pertumbuhannya; masing-masing buku dengan daun tunggal, kadang-kadang juga dengan akar, ruas biasanya pendek pada pangkal tanaman. Daun dalam 2 peringkat; pelepah saling menutupi satu sama lain membentuk batang semu, terakhir membungkus ruas; helaian daun memita. Perbungaan malai, di ujung ranting, buliran tunggal, melonjong sampai melanset, berisi bunga biseksual tunggal. Buah jali bervariasi dalam ukuran, bentuk dan warna, membulat telur, menjorong atau menyilinder, seringkali berwarna kuning keputihan atau coklat.2 Amilum Maydis (Pati Jagung)Rumput berumah satu, tegak, dengan sistem perakaran terdiri dari akar serabut. Batang biasanya tunggal. Daun tumbuh berseling pada sisi yang berlainan pada buku, dengan helaian daun yang bertumpang tindih, aurikel diatas; helaian daun memita-memanjang. Perbungaan jantan dan betina terpisah pada satu tumbuhan yang sama; bunga jantan merupakan malai terminal. Perbuahan yang masak dalam bentuk tongkol. Bijinya biasanya lonjong, warna bervariasi dari putih hingga kuning, merah atau keunguan hingga hitam.3 Amilum Manihot (Pati Tapioca)Perdu, bisa mencapai 7 meter tinggi, dengan cabang agak jarang. Akar tunggang dengan sejumlah akar cabang yang kemudian membesar menjadi umbiakar yang dapat dimakan. Ukuran umbi rata-rata bergaris tengah 2-3 cm dan panjang 50-80 cm, tergantung dari klon/kultivar. Bagian dalam umbinya berwarna putih atau kekuning-kuningan. Umbi singkong tidak tahan simpan meskipun ditempatkan di lemari pendingin. Gejala kerusakan ditandai dengan keluarnya warna biru gelap akibat terbentuknya asam sianida yang bersifat meracun bagi manusia. Umbi ketela pohon merupakan sumber energi yang kaya karbohidrat namun sangat miskin protein. Sumber protein yang bagus justru terdapat pada daunsingkong karena mengandung asam amino metionina.4 Amilum Solani (Pati Kentang)Tumbuhan terna dengan banyak cabang, tegak, umbi berbentuk membulat hingga menjorong, warnanya sangat beragam, kulit umbi bersisik atau halus, biasanya terdapat beberapa mata tunas. Batang biasanya berongga, bersayap. Daun berseling, bertangkai, majemuk menyirip gasal, dengan atau tanpa banyak pinak daun, pinak daun samping berhadapan atau berseling, membundar telur hingga menjorong-membundar telur, pinak daun yang terkecil agak duduk, berbentuk membundar telur hingga agak membundar, pinak daun ujung biasanya yang terbesar. Semua pinak daun berbulu padat, berwarna hijau gelap, berurat daun menyirip. Perbungaan malai. Bunga putih atau putih ditutupi dengan merah jambu atau ungu, ditengah kuning kehijauan; kelopak menggenta, bagian luar berbulu; mahkota bagian luar berbulu. Buah buni agak membulat, berwarna hijau-kuning, berbiji banyak, beracun. Biji pipih, berbentuk agak membundar hingga membundar telur, berwarna kuning pucat kecoklatan.5 Amilum Sago (Pati Sagu)Palem dengan tinggi sedang, setelah berbunga mati. Akar dengan benang pembuluh berserabut yang ulet, mempunyai akar nafas. Batang berdiameter hingga 60 cm, dengan tinggi hingga 25 m. Daun menyirip sederhana, dengan tangkai daun sangat tegar, melebar pada pangkalnya menuju pelepah yang melekat pada batang, pelepah dan tangkai daun berduri tajam. Perbungaan malai di pucuk, bercabang-cabang sehingga menyerupai payung, bunga muncul dari percabangan berwarna coklat pada waktu masih muda, gelap dan lebih merah pada waktu dewasa; bunga berpasangan tersusun secara spiral, masing-masing pasangan berisi 1 bunga jantan dan 1 bunga hermafrodit, biasanya sebagian besar bunga jantan gugur sebelum mencapai antesis. Buah pelok membulat-merapat turun sampai mengerucut sungsang, tertutup dengan sisik, mengetupat, kuning kehijauan, berubah menjadi bewarna kuning jerami atau sesudah buah jatuh; bagian dalamnya dengan suatu lapisan bunga karang berwarna putih. Biji setengah membulat, selaput biji merah tua.

6 DESKRIPSI SIMPLISIA1 Amylum manihotAmylum manihot yang kami amati dari mikroskop dengan pembesaran 15 X 10kami dapat melihat bentuknya yang berupa butir tunggal,butir agak bulat atau bersegi banyak butir kecil, ada butir pati,dan juga hilus yang berupa garis dan titik, ada juga lamella tapi tidak jelas,yang berupa butir majemuk sedikit.2 Amylum maydisDengan pembesaran 15 X 10, tidak punya lamella (tidak terlihat), Bentuk amylum maydis ini berupa butir bersegi banyak, bersudut, atau butir bulat,kemudian terdapat butir pati dan hilus yang berupa rongga atau celah.3 Amylum solaniDidalam mikroskop yang pembesarannya 15 X 10 amylum solani ini berbentuk butir tunggal, tidak beraturan, atau bulat telur, terdapat butir pati juga lamella terlihat jelas.4 Amylum oryzaeBentuk amylum oryzae dalam mikroskop dengan pembesaran 15 X 10 yaitu butir bersegi banyak, tunggal atau majemuk bentuk bulat telur, terdapat butir telur dan hilus yang tidak terlihat jelas, dan tidak terdapat lamella.5 Amylum sago

C. HASIL PENGAMATAN1. Tabel Hasil Pengamatan Identifikasi Amilum Secara KimiawiNo.PerlakuanWarna

Sebelum DipanaskanSetelah Dipanaskan

1.Amylum solani + I2ungu kehitamanbening

2.Amylum oryzae + I2biru keunguanputih

3.Amylum maydis + I2biru keunguanputih

4.Amylum sagu + I2biru keunguanbening

5.Amylum manihot + I2biru keunguanbening

Identifikasi Amilum Secara MikroskopiNo.Bahan UjiGambar MikroskopKeterangan

1.Amylum solaniAmilum tunggal

2.Amylum oryzaeAmilum bergerombol. Hilus dan lamelanya tidak terlihat jelas.

3.Amylum maydisAmilum berkelompok, hilus dan lamelanya tidak terlalu jelas.

4.Amylum saguamilum bertipe kosentrik, terdapat hilus dan lamela, namun hilusnya tidak terlalu jelas

5.Amylum manihothilusnya berbentuk bintang. lamela tidak terlihat jelas

10IDENTIFIKASI AMILUM SECARA MIKROSKOPIS DAN KIMIAWID. YUNITA DAWURINI HAMSIDI, S.Farm., M.Farm., Apt.F1F112050E. PEMBAHASANPati atau amilum adalah suatu polisakarida yang mengandung amilosa dan amilopektin yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Pada percobaan kali ini dilakukan identifikasi amilum secara mikroskopis dan secara kimiawi. Sampel yang digunakan pada percobaan kali ini adalah Amylum manihot, Amylum maydis, Amylum solani, Amylum oryzae, dan Amylum sago. Identifikasi secara kimiawi kandungan amilum bertujuan untuk mengidentifikasi ada atau tidaknya amilum dalam sampel yakni dengan cara uji iodine. Pada uji ini sampel yang mengandung amilum akan berubah warna menjadi biru keunguan.Saat percobaan sampel terlebih dahulu dipanaskan agar amilum dapat larut sempurna dnegan air sehinggga lebih mudah dalam pendektisian kandungan amilum. Berdasarkan hasil percobaan sampel yang telah dipanaskan kemudian ditetesi dengan iodine berubah menjadi biru keunguan ini dikarenakan warna biru yang dihasilkan diperkirakan adalah hasil dari ikatan kompleks antara amilum dengan iodin. Setelah berubah menjadi warna biru keunguan sampel kemudian dipanaskan kembali dan warnanya kembali menjadi bening, hal tersebut diakibatkan di dalam amilum terdiri dari dua jenis amilum yaitu amilosa yang sifatnya tidak larut dalam air dingin dan amilopektin yang larut dalam air dingin. Apabila sampel yang mengandung amilum dilarutkan dalam air, amilosa akan membentuk micelles yaitu molekul-molekul yang bergerombol. Micelles ini dapat mengikat I2 yang terkandung dalam reagen iodium dan memberikan warna biru khas pada larutan yang diuji. Pada saat sampel dipanaskan, molekul-molekul akan saling menjauh sehingga micellespun tidak lagi terbentuk sehingga tidak bisa lagi mengikat I2. Akibatnya warna biru khas yang ditimbulkan menjadi menghilang.Tujuan dilakukannya identifikasi amilum secara mikroskopis agar kita lebih mengetahui bentuk-bentuk yang khas dari masing-masing amilum pada sampel sehingga kedepannya akan lebih memudahkan mahasiswa dalam membuat sediaan farmasi. Untuk identifikasi amilum secara mikroskopis, pada amilum solani terlihat di mikroskop pati tunggal yang telihat jelas hilus dan lamelanya , hilus berbentuk bulat serta garis lamella yang mengelili hilus tersebut. Untuk amilum oryzae memiliki bentuk pati majemuk sehingga hilus dan lamelanya tidak terlihat. Untuk amilum maydis memiliki bentuk pati tunggal dan pati majemuk. Untuk amilum manihot memiliki hilus berbentuk bintang yang terlihat jelas di mikroskop.

F. G. PENUTUP1 KESIMPULANKesimpulan yang dapat diambil yaitu untuk membedakan macam-macam amilum dilakukan 2 pengujian yaitu secara mikroskopis dan secara kimiawi, untuk uji secara mikroskopis dapat diamati perbedaan bentuk pati dari tiap-tiap amilum dan secara secara kimiawi yaitu mendeteksi kandungan amilum dengan perubahan warna sampel menjadi biru keunguan setelah ditetesi dengan iodine.2 SARANSaran yang dapat diberikan yaitu saat mengamati amilum dibawah mikroskop, sebaiknya medium yang digunakan jangan terlalu banyak, karena akan mempengaruhi penampang yang diamati. Jika terlalu banyak medium, globul air akan mempersulit kita untuk mengamati hilus dan lamella yang terbentuk.

DAFTAR PUSTAKA

Amin, Asni, 2010, Buku Ajar Materi Mediak dan Terapi, Farmasi UMI, Makassar.

Anonim, 2009, Farmakope Herbal Indonesia Edisi I, Departemen Kesahatan Republik Indonesia, Jakarta.

Anonim, 1989, Materia Medika Indonesia Jilid V, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Ditjen POM, 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.