Date post: | 06-Mar-2016 |
Category: | Documents |
View: | 228 times |
Download: | 4 times |
272
PERBANDINGAN SUSU SAPI DENGAN SUSU KEDELAI :
TINJAUAN KANDUNGAN DAN BIOKIMIA ABSORBSI
(The Comparation of Cow and Soybean Milk : The Content and
Biochemical Absorption)
PENDAHULUAN
"Empat Sehat Lima Sempuma" merupakan
slogan yang sudah tidak asing di telinga dan
sering dikumandangkan di dunia kesehatan dan
gizi keluarga. Susu disebut sebagai sumber
kelima yang membuat gizi sempuma . Sejak
krisis ekonomi menerpa dunia, harga-harga
kebutuhan rumah tangga terinasuk harga susu
formula melambung tanpa dapat dicegah.
Tentunya kita prihatin dengan merosotnya
daya beli masyarakat. Hal ini mengakibatkan
dampak negatif, antara lain banyak ibu-ibu
HAsIM'dan E . MARTINDal-t2
' Departemen Biokimia FMIPA-Institut Pertanian Bogor
1Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor
ABSTRACT
The world economic crisis, issue contaminant hazardous in infant milk formula, and the increasing price
of family basic consumption needs including infant milk formula have caused most mothers feed their
children with soybean or rice milk instead of cow milk . Is it right that soybean milk could replace the children
nutrition for their optimal development brain and physics? The content of calcium, protein and fat in cow
milk are 15,8 and 4 times higher than those in soybean milk . Even though carbohydrate in soybean milk is
high, but it could be absorbed only 12-14%. The nutrition absorption process of cow milk is much easier
compare to absorption of nutrition in soybean milk. This because of many anti nutrition in soybean milk such
as anti tripsine, haemaglutinin, fitat acid and olygosaccaride that caused flatulency .
Keywords : Cow milk, soybean milk and absorption
ABSTRAK
Krisis ekonomi yang menerpa dunia hingga tingkat rumahtangga, keberadaan isu kandungan zat atau
kontaminan berbahaya pada susu sapi formula baik untuk baduta maupun balita, serta melambungnya harga-
harga kebutuhan rumah tangga termasuk harga susu formula, maka banyak ibu-ibu yang mengalihkan
konsumsi air susu untuk anaknya ke susu beras (tajin) atau susu kedelai . Benarkah air susu nabati mampu
menggantikan kebutuhan nutrisi anak-anak untuk dapat tumbuh sempurna baik otak maupun fisiknya.
Kandungan kalsium, protein dan lemak pada air susu sapi jauh lebih tinggi dari pada susu nabati, berturut-
turut 15 kali, 8 kali dan 4 kali lipat. Sedangkan kandungan susu nabati akan karbohidrat lebih tinggi, namun
yang dapat terserap hanya 12-14%. Kandungan zat-zat pengganggu (anti gizi) pada susu nabati (kedelai)
sangat banyak seperti antitripsin, hemaglutinin, asarn fitat, dan oligosakarida penyebab flatulensi yang sangat
mempengaruhi absorbsi nutrisi. Proses absorbsi nutrisi susu sapi jauh lebih mudah dari pada nutrisi pada susu
nabati .
Kata kunci: Susu sapi, susu kedelai, absorbsi
yang mengalihkan konsumsi air susu untuk
anaknya ke susu nabati: beras (tajin) atau susu
kedelai. Kondisi ini diperparah dengan isu
adanya zat atau kontaminan berbahaya pada
susu sapi formula baik untuk anak usia di
bawah dua tahun (baduta) maupun anak usia di
bawah lima tahun (balita) . Benarkah air susu
nabati mampu menggantikan kebutuhan nutrisi
anak-anak untuk dapat tumbuh sempurna baik
otak maupun fisiknya .
Susu adalah makanan cair yang diproduksi
oleh kelenjar susu mamalia betina . Namun
dalam kehidupan sehari-hari, kata susu juga
digunakan untuk minuman yang dikategorikan
sebagai pengganti susu yang, berasal dari
kedelai atau tumbuh-tumbuhan lain, misalnya
susu kedelai, susu beras (tajin), santan atau
dalam bahasa Inggris coconut milk.
Kandungan terbesar susu adalah air dan
lemak. Di dalam porsi lemak susu mengandung
vitamin yang hanya larut dalam lemak yaitu
vitamin A, D, E dan K. Air susu mengandung
berbagai macam tipe protein, yang dapat
dikelompokkan menjadi 2 macam, yaitu kasein
(80%) dan laktoglobulin (20%). Rasa manis air
susu karena adanya laktosa berkontribusi
sekitar 40% kalori dari air susu penuh (whole
milk) . Laktosa terdiri atas dua macam gula
sederhana yaitu glukosa dan galaktosa. Secara
alami laktosa hanya terdapat pada air susu dan
beberapa jenis tanaman tertentu dalam jumlah
sangat sedikit.
Volume lambung bayi sangat terbatas
Sejatinya susu bukan makanan utama
manusia, kecuali pada satu tahun pertama
kehidupannya. Sistem pencernaan bayi baik
mekanik (Gigi dan peristaltik), biokimia
(enzim pencernaan) maupun mikroba
(probiotik) belum memadai. Di sisi lain
kebutuhan bayi terhadap nutrisi yang sempurna
sangat urgen untuk pertumbuhan dan
perkembangan, baik otak maupun tulang
rangka serta jaringan otot. Makanan bayi harus
memiliki kandungan nutrisi yang sempurna
dan sekaligus mudah diserap . Hal ini menjadi
alasan mengapa sampai umur 6 bulan bayi
tidak boleh diberi makanan tambahan kecuali
ASI. Jika ada masalah dengan pemberian ASI,
maka dapat digantikan dengan susu formula
untuk baduta, atau susu sapi segar untuk anak
yang berusia di atas 2 tahun .
Pemberian makanan kepada bayi dengan
kandungan nutrisi yang tidak tepat akan
mempengaruhi pertumbuhan dan perkem-
bangan otak dan fisik bayi . Banyak ibu sering
memberikan buah pisang, susu beras (tajin)
atau susu kedelai kepada bayinya karena
ketidaktahuan ilmu gizi bayi, alasan
keterbatasan dana, atau kesehatan dan
kesibukan ibu . Pemberian makanan bayi
demikian sangatlah buruk, karena volume
lambung bayi yang sangat terbatas dan belum
memiliki perangkat pencernaan yang
Semiloka Nasional Prospek Industri Sapi Perah Menuju Perdagangan Bebas- 2020
sempurna, tidak selayaknya lambung bayi
dipenuhi dengan makanan yang tidak
berkualitas (sulit dicerna dan diabsorbsi) .
Qualitas zat gizi yang terkandung pada susu
nabati sangatlah rendah bila dibandingkan
dengan ASI, susu formula atau susu sapi segar .
Dengan demikian pemberian susu nabati pada
bayi dipastikan akan menyebabkan
pertumbuhan bayi tidak optimal . Andaikata
secara fisik bayi tumbuh normal, namun bila
kandungan protein dan lemak serta kalsium
yang diabsorbsi rendah, maka otak dan tulang
bayi tidak dapat berkembang dengan baik .
Akibatnya kecerdasan bayi terancam, yang
pada akhirnya melahirkan generasi dengan
kecerdasan yang rendah di masa yang akan
datang .
Akhir-akhir ini promosi susu nabati sangat
gencar seiring dengan kenaikan harga susu .
Hal ini tidak salah selama susu nabati tersebut
diperuntukkan bagi orang dewasa . Bagi baduta,
susu nabati sangat tidak dianjurkan karena
struktur nutrien susu nabati yang tidak tepat
untuk saluran pencernaan bayi, dimana
perangkat pencernaan bayi belum sesempurna
orang dewasa. Dengan kata lain kandungan
nutrisi susu nabati tidak dapat memenuhi
kebutuhan pertumbuhan dan berkembangan
bayi, karena adanya hambatan proses absorbsi
di saluran pencernaan bayi . Makalah ini akan
mengulas tentang kandungan dan biokimia
absorbsi susu sapi dan susu nabati dan
kekhususannya pada bayi .
KANDUNGAN AIR SUSU SAPI VS. SUSU
NABATI
Kualitas susu dapat diketahui dari bagian-
bagian yang terkandung di dalamnya . Secara
alami susu kaya akan nutrisi essensial untuk
tumbuh, berkembang dan memelihara tubuh,
dan tidak mengandung bahan pengawet
maupun pewarna. Komponen-komponen
utama susu adalah protein, lemak, gula
(laktosa), mineral (solid state), dan air. Susu
sangat bagus sebagai sumber yodium, kalsium,
vitamin D, riboflavin dan fosfor. Selain itu
susu juga merupakan sumber protein, vitamin
B12, vitamin K, Kalium dan vitamin A
(MILLER, JARvis dan MCBEAN, 2000). Seperti
kita ketahui bahwa Vitamin A, D, E dan K
merupakan vitamin yang larut dalam lemak,
273
pada air susu vitamin-vitamin ini terdapat pada
lemak susu. Vitamin A merupakan nutrisi yang
sangat penting bagi kesehatan mata, pertahanan
tubuh, serta untuk pertumbuhan dan
perkembangan jaringan tubuh sementara
Kalium penting untuk kesehatan jantung
(MccANCE dan WIDDOWSON, 1991) . Di dalam
tubuh, Kalium terdapat di dalam cairan sel dan
sangat penting bagi keseimbangan cairan
tubuh, kontraksi otot, konduksi syaraf juga
mengoreksi fungsi jantung .
Begitu sempurnanya kandungan nutrisi di
dalam susu. Namun dengan semakin tingginya
harga susu, substitusi susu pun banyak
diupayakan diantaranya dengan menggantikan-
nya dengan susu nabati seperti susu beras atau
sering disebut tajin dan susu kedelai .
Kandungan kalsium, protein dan lemak pada
air susu sapi jauh lebih tinggi dari pada susu
nabati (contoh susu beras), berturut-turut 15
kali, 8 kali dan 4 kali lipat (Tabel 1 .)
Kandungan karbohidrat di dalam susu nabati
lebih tinggi dibanding susu sapi, namun yang
dapat terserap dan secara biologis dapat
digunakan oleh tubuh hanya 12-14% (INTISARI
ONLINE, 1998).
Tabel 1 . Perbandingan nilai gizi I cangkir susu sapi
vs susu beras
Sumber: I-VILLAGE ON LINE (2008)
"Susu kedelai memiliki kadar protein dan
komposisi asam amino yang hampir sama
dengan susu sapi dan tidak .mengandung
kolesterol, karena itu susu kedelai dapat
digunakan sebagai pengganti susu sapi",