Top Banner
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Upaya strategis dalam meningkatkan sumber daya manusia adalah pendidikan. Pendidikan hanya akan berarti dan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia bilamana pendidikan tersebut memiliki sistem yang berkualitas dan relevan dengan perkembangan zaman. Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, pemerintah melakukan berbagai cara. Diantaranya adalah perluasan dan pemerataan pendidikan, peningkatan mutu pendidikan yang relevan dengan keperluan pembangunan. Pendidikan merupakan kunci keberhasilan dan kemajuan suatu Negara. Lembaga pendidikan memegang peranan penting untuk mewujudkan tujuan yanga diharapkan. Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) berasrama merupakan salah satu lembaga yang mendidik mahasiswanya menjadi guru yang berilmu pengetahuan dan tekhnologi serta beriman dan bertakwa, sehingga diharapkan bisa memajukan dunia pendidikan. Pendidikan yang diberikan bukan hanya sekedar ilmu pengetahuan tetapi juga pendidikan karakter. Salah satunya adalah pembinaan kedisiplinan mahasiswa. Untuk mewujudkan mahasiswa yang berimtaq banyak kegiatan keagamaan yang dilakukan salah satunya adalah shalat berjamaah yang wajib di ikuti oleh setiap mahasiswa yang muslim. Mahasiswa sebagai penerus dan pemegang tampuk perjuangan bangsa harus memiliki etos kerja yang tinggi, kedisiplinan yang tinggi dan pengetahuan yang dalam. Oleh sebab itu pendidikan di perguruan tinggi harus ditekankan pada ketiga hal tersebut, terutama disiplin. Disiplin itu berupa disiplin dalam kehidupan bermasyarakat maupun disiplin pribadi atau diri sendiri. Sikap disiplin harus dibiasakan sejak dini, dari hal-hal yang kecil dan mulai saat ini. Disiplin merupakan kunci kesuksisan, suatu pekerjaan yang dilaksanakan tanpa adanya disiplin tidak
55

Perbedaan Tingkat Kedisiplinan Shalat Berjamaah Mahasiswa S1 PGSD Berasma Yang Laki-laki Dan Yang Perempuan

Jul 27, 2015

Download

Documents

Eross Chandra
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Perbedaan Tingkat Kedisiplinan Shalat Berjamaah Mahasiswa S1 PGSD Berasma Yang Laki-laki Dan Yang Perempuan

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Upaya strategis dalam meningkatkan sumber daya manusia

adalah pendidikan. Pendidikan hanya akan berarti dan dapat

meningkatkan kualitas sumber daya manusia bilamana pendidikan tersebut

memiliki sistem yang berkualitas dan relevan dengan perkembangan

zaman.

Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, pemerintah

melakukan berbagai cara. Diantaranya adalah perluasan dan pemerataan

pendidikan, peningkatan mutu pendidikan yang relevan dengan keperluan

pembangunan. Pendidikan merupakan kunci keberhasilan dan kemajuan

suatu Negara. Lembaga pendidikan memegang peranan penting untuk

mewujudkan tujuan yanga diharapkan.

Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) berasrama merupakan

salah satu lembaga yang mendidik mahasiswanya menjadi guru yang

berilmu pengetahuan dan tekhnologi serta beriman dan bertakwa, sehingga

diharapkan bisa memajukan dunia pendidikan. Pendidikan yang diberikan

bukan hanya sekedar ilmu pengetahuan tetapi juga pendidikan karakter.

Salah satunya adalah pembinaan kedisiplinan mahasiswa. Untuk

mewujudkan mahasiswa yang berimtaq banyak kegiatan keagamaan yang

dilakukan salah satunya adalah shalat berjamaah yang wajib di ikuti oleh

setiap mahasiswa yang muslim.

Mahasiswa sebagai penerus dan pemegang tampuk perjuangan

bangsa harus memiliki etos kerja yang tinggi, kedisiplinan yang tinggi

dan pengetahuan yang dalam. Oleh sebab itu pendidikan di perguruan

tinggi harus ditekankan pada ketiga hal tersebut, terutama disiplin.

Disiplin itu berupa disiplin dalam kehidupan bermasyarakat maupun

disiplin pribadi atau diri sendiri. Sikap disiplin harus dibiasakan sejak dini,

dari hal-hal yang kecil dan mulai saat ini. Disiplin merupakan kunci

kesuksisan, suatu pekerjaan yang dilaksanakan tanpa adanya disiplin tidak

Page 2: Perbedaan Tingkat Kedisiplinan Shalat Berjamaah Mahasiswa S1 PGSD Berasma Yang Laki-laki Dan Yang Perempuan

2

akan membuahkan hasil yang maksimal. Begitu dalam hal beragama,

semua yang diperintahkan sang Khalik harus dijalankan sesuai denagn

aturannya.

Indikator kesuksesan dalam hal beragama dapat dilihat dari tingkat

ketakwaan seorang hamba kepada Tuhannya. Takwa adalah menjalankan

segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya.

Mahasiswa sebagai seorang hamba diperintahkan untuk bertakwa

kepada Tuhannya. Bagi seorang muslim ibadah shalat merupakan

kewajiban utama yang tidak bisa ditinggalkan karena shalat merupakan

Indikator diterima atau ditolaknya amal ibadah seorang muslim di sisi

Allah SWT. Dengan kata lain jika Ibadah shalat diterima oleh Allah maka

Ibadah-ibadah yang lain akan diterima tanpa dihisab begitu juga

sebaliknya bila Ibadah shalatnya tidak diterima maka ibadah-ibadah yang

lain juga akan sulit diterima dan harus dihisab.

Shalat berjamaah bagi setiap muslim hukumnya adalah sunah

mu’akad, jadi baik laki-laki maupun perempuan mendapatkan pahala yang

sama bila melaksanakan shalat berjamaah. Mahasiswa yang muslim yang

laki-laki maupun perempuan di PGSD Berasrama Banjarbaru diwajibkan

untuk mengikuti shalat berjamaah untuk membina kedisiplinan,

kebersamaan, dan kekeluargaan para mahasiswa.

Berdasarkan uraian tersebut maka penulis mencoba melakukan

penelitian yang berjudul :” Perbandingan Tingkat Kedisiplinan Shalat

Berjamah Mahasiswa S1 PGSD Berasrama yang laki-laki dengan

perempuan”

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Peraturan yang berlaku di lingkungan asrama mahasiswa PGSD

Banjarbaru mewajibkan setiap mahasiswanya untuk disiplin dalam

menjalankan tugas akademik perkuliahan, sosial kemasyarakatan dan juga

tugas keagamaan.

Disiplin dalam hal tugas keagaam ditekankan pada kewajiban

menjalankan shalat 5 waktu secara berjamaah terutama shalat subuh,

Page 3: Perbedaan Tingkat Kedisiplinan Shalat Berjamaah Mahasiswa S1 PGSD Berasma Yang Laki-laki Dan Yang Perempuan

3

magrib dan isya. Akan tetapi pada kenyataannya terdapat sebagian

mahasiswa yang kadang melanggar peraturan tersebut. Dengan demikian

masalah-masalah yang diidentifikasi dalam penelitan adalah sebagai

berikut :

1. Terdapat mahasiswa yang melanggar peraturan dalam hal

kedisiplinan beribadah.

2. perbedaan tingkat kedisiplinan shalat berjamaah mahasiswa S1

PGSD berasrama yang laki-laki dan perempuan

3. faktor penyebab sebagian mahasiswa tidak disiplin

menjalankan tugasa keagamaan

4. Apa dampak disiplin terhadap perilaku sosial mahasiswa yang

melanggar disiplin beragama.

5. Berapa banyak persentasi antara mahasiswa dan mahasiswi

yang melanggar peraturan kegamaan

6. Bagaimana cara mengatasi ketidakdisiplinan dalam mematuhi

peraturan yang berlaku di PGSD berasrama banjarbaru

khususnya dalam hal beribadah

C. BATASAN MASALAH

Dari identifikasi masalah di atas maka peneliti hanya dibatasi pada

masalah perbedaan tingkat kedisiplinan shalat berjamaah mahasiswa S1

PGSD berasrama yang laki-laki dan perempuan.

D. RUMUSAN MASALAH

Oleh karena itu naka masalah dalam penelitian ini dirumuskan

menjadi “Apakah ada perbedaan tingkat kedisiplinan shalat berjamaah

mahasiswa S1 PGSD berasma yang laki-laki dan yang perempuan ?”

Page 4: Perbedaan Tingkat Kedisiplinan Shalat Berjamaah Mahasiswa S1 PGSD Berasma Yang Laki-laki Dan Yang Perempuan

4

E. TUJUAN DARI PENELITIAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan

tingkat kedisiplinan shalat berjamaah mahasiswa S1 PGSD berasma yang

laki-laki dan yang perempuan

F. MANFAAT

Hasil penelitian ini diharapkan bisa membawa manfaat bagi :

1. Mahasiswa yaitu bisa menumbuhkan sifat disiplin terutama disiplin

dalam hal shalat berjamaah

2. Dosen agar bisa menjadi masukan untuk membina dan mendidik sikap

disiplin mahasiswa dalam menjalankan ibadah

3. PGSD sebagai lembaga lebeih memperketatan peraturan dan

mempertegas tindakan bagi mahasiswa yang melanggar

4. Orang tua sebagai masukan untuk member dukungan dan bimbingan

dalam beribadah

5. Masyarakat sebagai masukan untuk membiasakan shalat berjamaah

dan disiplin dalam menjalankan shalat

Page 5: Perbedaan Tingkat Kedisiplinan Shalat Berjamaah Mahasiswa S1 PGSD Berasma Yang Laki-laki Dan Yang Perempuan

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Kedisiplinan

a. Pengertian kedisiplinan

Disiplin berasal dari bahasa latin Discere yang berarti belajar.

Dari kata ini timbul kata Disciplina yang berarti pengajaran atau

pelatihan. Dan sekarang kata disiplin mengalami perkembangan

makna dalam beberapa pengertian. Pertama, disiplin diartikan

sebagai kepatuhan terhadap peratuaran atau tunduk pada

pengawasan, dan pengendalian. Kedua disiplin sebagai latihan yang

bertujuan mengembangkan diri agar dapat berperilaku tertib.

(http://starawaji.wordpress.com/2009/04/19/pengertian-kedisiplinan)

Sedangkan menurut Greenberg dan Baron (1993:104)

memandang disiplin melalui adanya hukuman.

(http://www.damandiri.or.id/file/kusnanunairbab2.pdf)

secara umum disiplin banyak diartikan sebagai “kerja tepat

waktu”. Definisi tersebut memang benar tetapi terasa sangat sempit,

karena indikatornya kurang lengkap. Sehingga untuk melaksanakan

kedisiplinan secara tepat dan menyeluruh pun terasa sulit.

(http://karso.mulyo.blog.plasa.com/2009/02/01/menggagas-arti-

disiplin)

kedisiplinan adalah sikap mental untuk melakukan hal-hal

yang seharusnya pada saat yang tepat dan benar-benar menghargai

waktu. Mekipun pengertian disiplin sangat sederhana, tetapi agak

sulit untuk menerapkan konsep-konsep kedisiplinan tadi hingga

membudaya kedalam kehidupan kita sehari-hari.

(http://semangat.blogsome.com/2006/12/06/membudayakan-disiplin-

diri/)

b. Macam-macam kedisiplinan

Page 6: Perbedaan Tingkat Kedisiplinan Shalat Berjamaah Mahasiswa S1 PGSD Berasma Yang Laki-laki Dan Yang Perempuan

6

1) Disiplin dalam Menggunakan Waktu

Maksudnya bisa menggunakan dan membagi waktu

dengan baik. Karena waktu amat berharga dan salah satu kunci

kesuksesan adalah dengan bisa menggunakan waktu dengan baik

2) Disiplin dalam Beribadah

Maksudnya ialah senantiasa beribadah dengan

peraturan-peratuaran yang terdapat didalamnya. Kedisiplinan

dalam beribadah amat dibutuhkan, Allah SWT senantiasa

menganjurkan manusia untuk Disiplin, sebagai contoh firman

Allah SWT.

Artinya: “ Maka kecelakaanlah bagai orang-orang yang salta,

(situ) orang-orang yang lalai dari shalatnya”

( QS. Al-Ma`un:4-5 )

3) Disiplin dalam Masyarakat

4) Disiplin dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

Kedisiplinan merupakan hal yang amat menentukan

dalam proses pencapaian tujuan pendidikan, sampai terjadi erosi

disiplin maka pencapaian tujuan pendidikan akan terhambat,

diantara faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah :

a) Faktor tuntutan materi lebih banyak sehingga bagaimana pun

jalannya, banyak ditempuh untuk menutupi tuntutan hidup

b) Munculnya selera beberapa manusia yang ingin terlepas dari

ikatan dan aturan serta ingin sebebas-bebasnya

c) Pola dan sistem pendidikan yang sering berubah

d) Motivasi belajar para peserta didik dan para pendidik

menurun

e) Longgarnya peraturan yang ada

Pada dasarnya disiplin muncul dari kebiasaan hidup dan

kehidupan belajar dan mengajar yang teratur serta mencintai dan

menghargai pekerjaannya. Disiplin merupakan proses pendidikan

dan pelatihan yang memadai, untuk itu guru memerlukan

Page 7: Perbedaan Tingkat Kedisiplinan Shalat Berjamaah Mahasiswa S1 PGSD Berasma Yang Laki-laki Dan Yang Perempuan

7

pemahaman tentang landasan Ilmu kependidikan akan keguruan

sebab saat ini banyak terjadi erosi sopan santun dan erosi disiplin.

Macam-macam bentuk disiplin selain seperti yang disebutkan diatas,

disiplin juga terbagi menjadi:

1) Disiplin Diri Pribadi

Apabila dianalisi maka disiplin menganung beberapa

unsur yaitu adanya sesuatu yang harus ditaati atau ditinggalkan

dan adanya proses sikap seseorang terhadap hal tersebut. Disiplin

diri merupakan kunci bagi kedisiplinan pada lingkungan yang

lebih luas lagi. Contoh disiplin diri pribadi yaitu tidak pernah

meninggalkan Ibadan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa

2) Disiplin Sosial

Pada hakekatnya disiplin sosial adalah Disiplin dari

dalam kaitannya dengan masyarakat atau dalam hubunganya

dengan. Contoh prilaku disiplin social hádala melaksanakan

siskaling verja bakti. Senantiasa menjaga nama baik masyarakat

dan sebagaiannya.

3) Disiplin Nasional

Berdasarkan hasil perumusan lembaga pertahanan

nasional, yang diuraikan dalam disiplin nasional untuk

mendukung pembangunan nasional. Disiplin nasional diartikan

sebagai status mental bangsa yang tercemin dalam perbuatan

berupa keputusan dan ketaatan. Baik secara sadar maupun melalui

pembinaan terhadap norma-norma kehidupan yang berlaku.

Disiplin Nasional pada hakekatnya mencakup hal-hal :

a) Terbitnya kesadaran masyarakat dan aparat penyelenggaraan

terhadap arti pentingnya disiplin negara.

b) Tertibnya ketaatan bangsa kepada aturan hukum

c) Terbentuk sistem perilaku demokrasi Konstitusi yang efektif

dan efisien

Faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin nasional

Page 8: Perbedaan Tingkat Kedisiplinan Shalat Berjamaah Mahasiswa S1 PGSD Berasma Yang Laki-laki Dan Yang Perempuan

8

(1) Menerima pancasila sebagai satu-satunya asas dalam

berbangsa, bermasyarakat dan bernegara.

(2) Kita telah memiliki berbagai peraturan yang kita yakini

kebenarannya

(3) Kita telah memahami. menghayati dan mengamalkan

Pancasila

(4) Partisipasi masyarakat terhadap pembangunan

Faktor-faktor penghambat terhadap disiplin nasional

(1) Banyaknya pengaruh liberalisme, sosialisme,

komunisme, panatisme yang berlebihan

(2) Teladan pemimpinan yang tidak memuaskan

(3) Banyaknya aspirasi masyarakat yang tidak terpenuhi.

Upaya menumbuhkan disiplin nasional

(1) Keteladanan

(2) Teguran

(3) Sanksi yang tepat

Contoh pelaksanaan disiplin nasional dalam kehidupan sehari-

hari:

(1) Masuk dan keluar kantor sesuai waktunya

(2) Menindak pelanggaran peraturan lalu lintas

(3) Mengenakan sanksi bagi wajib pajak yang tidak patuh.

Pada dasarnya ada dua dorongan yang mempengaruhi disiplin :

(1) Dorongan yang datang dari dalam diri manusia yaitu

dikarenakan adanya pengetahuan, kesadaran, keamanan

untuk berbuat disiplin

(2) Dorongan yang datangnya dari luar yaitu dikarenakan

adanya perintah, larangan, pengawasan, pujian,

ancaman, hukuman dan sebagainya.

c. Cara menanamkan kedisiplinan

langkah-langkah untuk menanamkan kedisiplinan guru disekolah

yang meliputi :

Page 9: Perbedaan Tingkat Kedisiplinan Shalat Berjamaah Mahasiswa S1 PGSD Berasma Yang Laki-laki Dan Yang Perempuan

9

1) Dengan Pembiasaan

Kebiasaan-kebiasaan ini akan berpengaruh besar terhadap

ketertiban dan keteraturan dalam hal-hal lain

2) Dengan contoh dan teladan

Jangan membiasakan sesuatu kepada anak tetapi dirinya

sendiri tidak melaksanakan hal tersebut. Hal tersebut akan

menimbulkan rasa tidak adil dihati anak, rasa tidak senang dan

tidak ikhlas melakukan sesuatu yang dibiasakan, akan berakibat

bawha pembiasaan itu sebagai pembiasaan yang dipaksakan dan

sulit sekali menjadi disiplin yang tumbuh secara alami dari dalam

diri atau dari dalam lubuk hati nurani sebagai pembiasaan

lingkunganya

3) Dengan Penyadaran

Diberikan penjelasan-penjelasan tentang pentingnya nilai

dan fungsi dari peraturan-peraturan itu dan apabila kesadaran itu

lebih timbul berarti pada guru telah timbul disiplin

4) Dengan Pengawasan

Pengawasan bertujuan untuk menjaga atau mencegah

agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Pengawasan

harus terus-menerus dilakukan, terlebih lagi dalam situasi-situasi

yang sangat memungkinkan mahasiswa untuk berbuat sesuatu

yang melanggar tata tertib asrama.

Menurut Aim Abdul Karim dalam Buku PPKN 2 untuk SMU

kelas 2 menyebutkan bahwa ada beberapa indikator untuk

menanamkan Disiplin dalam kehidupan yaitu :

1) Pembiasaan

2) Pengawasaan

3) Perintah

4) Larangan

5) Ganjaran hukuman

Page 10: Perbedaan Tingkat Kedisiplinan Shalat Berjamaah Mahasiswa S1 PGSD Berasma Yang Laki-laki Dan Yang Perempuan

10

Langkah-langkah tersebut umumnya dilakukan untuk mencegah

terjadinya pelanggaran, lalu apa yang harus ditempuh untuk

menanamkan kedisiplinan tapin telah ”Telanjur” melakukan

pelanggaran (Titik Disiplin). Sehubungan dengan itu dikemukakan

alat pendidikan represif. Alat pendidikan represif diadakan bila

terjadi sesuatu perbuatan yang dianggap bertentangan dengan

peraturan-peraturan.

Cara yang ditempuh adalah dengan melakukan langkah-

langkah seperti :

1) Pemberitahuan

Pemberitahuan di sini adalah pemberitahuan kepada

mahasiswa yang telah melanggar peraturan tetapi ia belum

mengetahui bahwa perbuatannya itu adalah melanggar.

2) Teguran

Teguran diberikan kepada mahasiswa baru satu dua kali

melakukan pelanggaran atau tidak melakukan tugas dan tanggung

jawabnya.

3) Peringatan

Peringatan diberikan kepada mahasiswa yang telah

beberapa kali melakukan pelanggaran dan telah diberikan teguran

pula atas pelanggarannya. Dalam memberikan peringatan ini

biasanya disertai dengan ancaman akan sangsinya, bilamana

terjadi pelanggaran lagi.

4) Hukuman

Hukuman ialah tindakan yang paling akhir diambil

apabila teguran dan peringatan belum mampu untuk dicegah oleh

mahasiswa tidak diindahkan hal-hal yang mengarah kepada

disiplin guru.

5) Ganjaran

Ganjaran adalah alat pendidikan yang paling

menyenangkan. Ganjaran yang telah diberikan kepada masiswa

yang telah menunjukan hasil baik dalam melaksanakan kegiatan

Page 11: Perbedaan Tingkat Kedisiplinan Shalat Berjamaah Mahasiswa S1 PGSD Berasma Yang Laki-laki Dan Yang Perempuan

11

belajar mengajar sekaligus menerapkan prilaku dan kepribadian

yang mulia.

Demikian beberapa indikator yang amat perlu

diperhatikan supanya kedisiplinan mahasiawa dapat tumbuh dan

berkembang pada hati nurani mahasiswa. Sehingga tujuan dari pada

pendidikan mudah tercapai. Disiplin merupakan salah satu alat

penentuan keberhasilan pencapaian tujuan dari pendidikan.

Allah SWT pada dasarnya telah mengajarkan

kepada manusia tentang kedisiplinan. Sebagai contoh kita perhatikan

Firman-Nya

Artinya: ”Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat-mu

ingatlah Allah di waktu berdiri, diwaktu duduk dan

diwaktu berbaring. Kemudian apabil kamu telah merasa

aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa).

Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan

waktunya atas orang-orang yang beriman” ( QS.

An-Nisa: 103 )

Dari beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

kedisiplinan adalah sikap penuh kerelaan dalam mematuhi semua

aturan dan norma yang ada dalam menjalankan tugasnya sebagai

bentuk tanggung jawabnya.

2. Shalat berjamaah

a. Pengertian shalat

Asal makna shalat menurut bahasa Arab ialah “doa”, tetapi

yang dimaksud di sini adalah ibadat yang tersusun dari beberapa

perkataan yang dimulai dengan takbir dan disudahi dengan salam,

serta memenuhi beberapa syarat yang ditentukan.

Page 12: Perbedaan Tingkat Kedisiplinan Shalat Berjamaah Mahasiswa S1 PGSD Berasma Yang Laki-laki Dan Yang Perempuan

12

Banyakdalil yang meajibkan shalat diantaranya surah

a) QS. An-Nisa ayat :103

“dirikanlah shalat! Sesungguhnya shalat itu diwajibkan untuk

melakukannya pada waktunya atas sekalian orang mukmin”

b) QS.Al- ankabut : 45

“dan dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat mencegah dari

(perbuatan-perbuatan )yang keji dan munkar”

c) QS. Thaha ayat : 14

“dirikanlah shalat untuk mengingatku”

Dalam mendirikan shalat perlu memperhatikan beberapa

ketentuan yaitu :

1) Syarat wajib shalat

a) Beragama islam

b) Sudah baligh

c) Suci dari haid (kotoran) dan nifas

d) Berakal sehat

e) Telah sampai dakwah

f) Melihat atau mendengar

g) jaga

2) Selain itu juga terdapat syarat sahnya shalat

a) Dalam keadaan suci baik dari hadats besar maupun kecil

b) suci dari najis baik badannya, pakaian maupun tempatnya

c) tertutup auratnya, yakni laki-laki antara pusat dengan lutut,

sedangkan bagi wanita yaitu seluruh tubuh kecuali muka

dan telapak tangan

d) telah masuk waktu shalat yang dimaksud

e) menghadap kearah kiblat

f) mengetahui tata cara mengerjakan shalat, termasuk mana

yang rukun dan mana yang sunat

Page 13: Perbedaan Tingkat Kedisiplinan Shalat Berjamaah Mahasiswa S1 PGSD Berasma Yang Laki-laki Dan Yang Perempuan

13

3) Rukun-rukun shalat

a) Niat

b) Berdiri bagi yang mampu, tapi jika tidak mampu boleh

mengerjakannya dengan duduk, berbaring, telentang atau

hanya dengan menggunakan isyarat

c) Melakukan takbiratul ihram

d) Membaca surah Al – Fatihah pada tiap-tiap rakaat

e) Ruku’ dengan thumakninah

f) Melakukan dua kali sujud dengan thumaninah

g) Duduk diantara dua sujud dengan thumaninah

h) Duduk pada tasyahud akhir dengan tumaninah

i) Membaca tasyahud akhir

j) Mengucap slam yang pertama

k) Tertib, yakni sesuai dengan tata cara shalat yang telah

ditetapkan

4) Sunat-sunat shalat

a) Mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahu dan telinga

ketika takbiratul ihram, ruku, dan ketika bangun dari duduk.

b) Bersedekap, yaitu meletakkan tangan kanan di atas telapak

tangan kiri yang ditempelkan di depan dada

c) Membaca doa iftitah setelah takbiratul ihram

d) Membaca taawudz sebelum membaca surah Al- Fatihah

e) Mengucapkan “amin” sesudah membaca surah A-fatihah

f) Membaca surat atau ayat-ayat Al-Quran sesudah membaca

surah al-Fatihah pada rakaat pertama dan kedua

g) Membaca dengan keras(nyaring) surah Al-Fatihah dan

susrat-surat lain dalam al-Quran pada shalat magrib, isya,

subuh, shalat jumat dan shalat dua hari raya

h) Melakukan takbir pada setiap pindah dari gerakan shalat

i) Membaca doa setelah bangun dari ruku

j) Membaca tasbih ketika ruku dan sujud

k) Meletakkan kedua telapak tangan di atas paha ketika duduk

Page 14: Perbedaan Tingkat Kedisiplinan Shalat Berjamaah Mahasiswa S1 PGSD Berasma Yang Laki-laki Dan Yang Perempuan

14

l) Menegakkan telunjuk

m) Mengucapkan salam yang kedua

5) Makruh-makruh shalat

a) Meletakkan telapak tangan di dalam lengan baju

b) Memejamkan mata

c) Menoleh ke kanan dank e kiri

d) Menahan kencing, berak, kentut dan hadats-hadats lainnya

e) Mendongak ke atas

f) Terbuka kepalanya

g) Meludah

h) Bertolak pinggang

i) Melakukan shalat di atas kuburan

j) Melakukan atau membawa sesuatu yang bisa mengganggu

kekhusyukan dalam shalat

6) Hal-hal yang membatalkan shalat

a) Meninggalkan slah satu ruun shalat

b) Terkena najis yang tidak dimaafkan

c) Terbuka auratnya

d) Makan dan minum walaupun hanya sedikit

e) Berhadats

f) Mengeluarkan kata-kata selain bacaan shalat walau hanya

satu huruf

g) Tertawa terbahak-bahak

h) Mengubah niat misalnya ingin menghentikan shalat

i) Membelakangi kiblat

j) Menambah rukun shalat berupa perbuatan seperti ruku

sujud dan sebagainya

k) Melakukan gerakan selain dari gerakan-gerakan shalat tiga

kali berturut-turut

l) Mendahului gerakan imam sedikitnya dua rukun

m) Murtad, yakni keluar dari agama islam

7) Tata cara dan bacaan di dalam shalat

Page 15: Perbedaan Tingkat Kedisiplinan Shalat Berjamaah Mahasiswa S1 PGSD Berasma Yang Laki-laki Dan Yang Perempuan

15

a) Menghadapkan seluruh badan kea rah kiblat

b) Niat di dalam hati untuk melakukan shalat yang

dimaksudkan

c) Melakukan takbiratul ihram, yakni dengan mengucapkan

“Allahu akbar” seraya mengangkat kedua tangan setinggi

pundak dan telinga

d) Bersedekap

e) Membaca doa iftitah

f) Membaca taawudz

g) Membaca surah al-fatihah

h) Membaca salah satu surat atau ayat-ayat Al-quran

i) Melakukan ruku dan membaca tasbih “

j) Bangun dari ruku dan mengucapakan “sami’allahulimah

hamidah” dan rabbanaa wa lakal hamdu”

k) Melakukan sujud yang pertama dengan membaca tasbih

l) Duduk diantara dua sujud denganposisi duduk iftirasy,

yakni kedua telapak tangan di atas lutut, telapak kaki kiri

didududki dan telapak kaki kanan tegak di atas lantai

dengan jari-jari dihadapkan kea rah kiblat, dan membaca

“rabbigfirliii warhamni wazuburnii warfa’nii wahdinii

wa’afini wa’fu’anni

m) Melakukan sujud yang kedua yang ucapan, perbuatannya

sama seperti pada sujud yang pertama

n) Berdiri dari sujud yang kedua seraya membaca “Allahu

akbar”

o) Setelah melakukan dua kali sujud pada rakat kedua maka

hendaklah duduk untuk membaca tasyahud awal bila

rakatnya lebih dari dua. Bila hanya dua langsung tasyahud

akhir

p) Melakukan salam dengan menoleh ke kanan dan kekiri

b. Macam-macam shalat

Page 16: Perbedaan Tingkat Kedisiplinan Shalat Berjamaah Mahasiswa S1 PGSD Berasma Yang Laki-laki Dan Yang Perempuan

16

Shalat terdiri dari 2 macam yaitu shalat fardu dan shalat

sunat.

1) Shalat fardu

Shalat fardu adalah shalat yang diwajibkan bagi tiap-

tiap muslim yang sudah baligh dan berakal sebanyak lima

kali sehari semalam.

a) Macam-macam shalat fardu dan waktu mengerjakanna

(1) Shalat dzuhur

Waktu mengerjakannya yaitu sejak matahari sampai

tergelincir smpai baying-bayang suatu benda sama

panjangnya dengan ukuran panjang benda yang

sebenarnaya.

(2) Shalat Ashar

Waktu mengerjakannya yaitu sejak berakhirnya waktu

shalat Dzuhur sampai terbenamnya matahari

(3) Shalat Maghrib

Waktu mengerjakannya yaitu sejak terbenamnya

matahari sampai hilangnya cahaya mega merah di

ufuk barat

(4) Shalat Isya

Waktu mengerjakannya yitu sejak berakhirnya waktu

shalat Maghrib sampai terbit fajar shadiq

(5) Shalat subuh

Waktu mengerjkannya yaitu sejak terbit fajar shadiq

sampai terbit matahari di ufuk timur

b) Waktu-waktu yang diharamkan melakukan shalat

(1) Sesudah shalat subuh sampai terbitnya matahari

(2) Ketika terbit matahari hingg naik kirakira 10o dari

permukaan bumi

(3) Ketika matahari tepat berada di atas kepala hingga

tergelincir sedikit kea rah barat

(4) Sesudah shalat ashar hingga tiba saat shalat maghrib

Page 17: Perbedaan Tingkat Kedisiplinan Shalat Berjamaah Mahasiswa S1 PGSD Berasma Yang Laki-laki Dan Yang Perempuan

17

(5) Ketika matahari hamper terbenam hingga betul-betul

terbenam

2) Shalat sunnat

Shalat sunat adalah shalat yang apabila dikerjakan

mendapatkan pahala dan bila ditinggalkan tidak berdosa.

Macam-macam shalat sunnat yaitu ;

a) Shalat sunnat Rawathib

Adalah shalat sunnat yang mengiringi shalat-shalat fardu,

baik yang dikerjakan sebelumnya maupun sesudahnya

b) Shalat hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha)

Adalah shalat sunnat yang dikerjakan pada pagi hari raya

(Idul fitri dan idul adha) dan hukumnya dalah sunnat

muakad atau sangat dianjurkan

c) shalat gerhana matahari

shalat yang dilakukan ketika gerhana matahari.

Hukumnya sunnat muakad dan waktu melakukan sejak

terjadinya gerhana sampai berakhirnya gerhana matahari

d) Shalat Istisqa

Adalah shalat sunnat yang dilakukan untuk memohon

hujan

e) Shalat tarawih

Adalah shalat malam yang dikerjakan pada tiap-tiap

malam di bulan ramadhan yang waktunya setelah shalat

isya hingga terbit fajar

f) Shalat Witir

Yaitu shalat sunat yang bilangan rakaatnya ganjil yang

waktuunya antara isya hingga terbit fajar. Shalat witir ini

biasanya dilakukan setelah shalat tarawih

g) Shalat tahjjud

Yaitu shalat sunat yang dikerjakan sesudah bangun dari

tidur di malam hari, wlaupun tidurnya hanyasebentar. Jika

dilakukan sebelum tidur, walupun di tengah malam

Page 18: Perbedaan Tingkat Kedisiplinan Shalat Berjamaah Mahasiswa S1 PGSD Berasma Yang Laki-laki Dan Yang Perempuan

18

sekalipin, maka hal itu bukanlah disebut shalat tahajjud

melainkan shalat sunat biasa

h) Shalat tahiyyatul mesjid

Yaitu shalat yang dikerjakan ketika memasuki mesjid

baik pada hari jumat maupun hari-hari biasa

i) Shalat dhuha

Yaitu shalat sunat yang waktunya dimulai sejak matahari

naik kira-kira setinggi krang lebih 7 hasta sampai denan

masuknya shakat dzuhur.

j) Shalat istikharah

Yaitu shalat sunat sebanyak 2 rakaat yang dilakukan

untuk memohon kepada Allah agar diberi petunjuk dan

ketetapan hati dalam memilih satu yang terbaik diantara

beberapa pilihan.

k) Shalat safar

Yaitu shalat sunat yang dikerjakan jika seseorangg

melakukan bepergian jauh

l) Shalat hajat

Yaitu shalat sunat yang dilakukan untuk mengharap

kepada Allah, agar hajat atau keperluan yang diinginkan

dapat terpenuhi

m) shalat tasbih

Disebut shalat tasbih karena di dalamnya dibacakan

kalimat-kalimat tasbih yang pada tiap-tiap rakaatnya

sebanyak 75 kali.

n) Shalat sunat taubah

Yaitu shalat yang dilkukan setelah seseorang bertaubat

atas segala macam kesalahan yang telah dilakukan.

Tujuannya adalah memperoleh pengampunan dari allah

SWT.

Page 19: Perbedaan Tingkat Kedisiplinan Shalat Berjamaah Mahasiswa S1 PGSD Berasma Yang Laki-laki Dan Yang Perempuan

19

c. Shalat berjamaah

1) Pengertian shalat berjamah

Shalat berjamaah adalah shalat yang dikerjakan secara

bersama-sama, yakni paling sedikit terdiri dari 2 orang dan

banyaknya tidak terbatas (satu menjadi imam dan yang lain

menjadi makmum. Orang yang di ikuti (dihadapan) dinamakan

imam sedangkan yang mengikuti di belakang dinamakan

makmum.

2) Hukum shalat berjamah

Sebagian ulama ada yang mengatakan bahwa hukum

shalat berjamah adalah fardhu ain (wajib bagi tiap-tiap orang),

sebagian berpendapat bahwa shalat berjamah itu fardu kifayah

dan sebagian lagi berpendapat sunat muakkad (yang istimewa0

yang akhir inilah hukum yang lebih layak kecuali untuk shalat

jumat. Menurut kaidah pesesuaian beberapa dalil dalam

masalah ini seperti yang telah disebutkan di atas, pengarang

nailul autar berpendapat “pendapat yang seadil-adilnya dan

lebih dekat kepada yang betul ialah shalt berjamah itu sunat

muakkad” (Rasyid, Sulaiman. H ; Fiqih Islam:107)

Bagi laki-laki shalat lima waktu berjamaah dimesjid

lebih baik daripada shalat berjamaah dirumah kecuali shalat

sunat, maka dirumah lebih baik, sedangkan bagi perempuan

shalat berjamaah di rumah lebih baik karena itu lebih aman

bagi mereka.

Sabda rasulullah SAW.

“hai manusia shalatlah kamu dirumah kamu masing-masin.

Sesungguhnya sebaik-baik shalat ialah shalat seseorang

dirumahnya kecuali shalat lima waktu (maka di mesjid lebih

baik)” (riwayat Bukhari dan muslim)

Sabda Rasullah SAW

Page 20: Perbedaan Tingkat Kedisiplinan Shalat Berjamaah Mahasiswa S1 PGSD Berasma Yang Laki-laki Dan Yang Perempuan

20

“janganlah kamu melarang perempuan-perempuan ke mesjid

walaupu rumah mereka (perempuan) lebih baik bagi mereka

buat beribadat “ (riwayat Abu Dawud)

3) Keutamaan shalat berjamaah

Rasulullah SAW bersabda

“Dari Ibnu Umar. Ra, Ia berkata bahwa Rasulullah SAW telah

bersabda kebaikan shalat berjaam melebihi salat sendirian

sebanyak 27 derajat (Riwayat Bukhari dan Muslim)

3. Mahasiswa

Mahasiswa atau Mahasiswi adalah panggilan untuk orang yang

sedang menjalani pendidikan tinggi di sebuah universitas atau

perguruan tinggi. Mahasiswa adalah sebutan untuk lak-laki sedang

kuliah di universitas sedangkan mahasiswi panggilan untuk yang

permpuan.

Berbagai perbedaan individu dilihat dari perbedaan fisik,

psikis. Anak laki-laki biasanya lebih kuat dan cenderung

membangkang terhadap suatu peraturan itu lebih besar disbanding

anak perempuan. Anak perempuan biasanya takut untuk melanggar

peraturan dan rasa malu yang sangat besar pada perempuan membuat

dia tidak mau dipermalukan dihadapan orang banya akibat

kesalahannya melanggar sebuah peraturan selain itu juga biasanya

perempuan tajut akan hukuman yang akan diberikan.

(http://blog.spot.com)

Menurut piaget perkembangan kognitif mengikuti beberapa tahapan

yaitu

a. Masa sensori motor ( 0.0-2,5 tahun)

b. Masa pra operasional konkrit (2 – 7 tahun)

c. Masa konkreto prerasional (7-11 tahun)

d. Masa operasiaonal (11-dewasa)

Page 21: Perbedaan Tingkat Kedisiplinan Shalat Berjamaah Mahasiswa S1 PGSD Berasma Yang Laki-laki Dan Yang Perempuan

21

Mahasiswa bisa digolongkan dalam masa operasional dimana

seseorang sudah mampu berpikir abstrak dan hepotesis. Pada tahab ini

seseorang sudah mampu memperkirakan apa yang akan terjadi dan

mampu menarik kesimpulan .

4. Asrama

Asrama adalah bangunan berpetak-petak untuk tempat tinggal

kelompok orang yang terdiri atas jenis dan sifat dan setiap

penghuninya diwajibkan mentaati peraturan yang telah ditetapkan

dalam asarama tersebut.

(http:/arsipmakalahkiata.blogspot.com/2009/07/makalah-

asrama.html)

B. Kerangka berpikir

Berdasarkan beberapa kajian dan teori yang dikemukakan oleh

tokoh-tokoh di atas, maka kerangka berpikir dalam hal ini dinyatakan

bahwa kedisiplinan adalah sikap mental untuk melakukan hal-hal yang

seharusnya pada saat yang tepat dan benar-benar menghargai waktu serta

mentaati peraturan dengan tujuan mengembangkan diri agar bisa

berperilaku tertib.

Dalam agama islam juga dianjurkan untuk disiplin salah satunya

dalam menjalankan shalat. Orang yang disiplin akan menjalankan shalat

tepat waktu tidak melalaikannya serta menjalankan shalat itu sesuai

aturannya. Salah satunya adalah shalat berjamah yang dikerjakan bersama-

sama dan sesuai tata caranya.

Mahasiswa yang muslim sudah wajib melaksanakan shalat.

Asrama yang merupakan salah satu tempat tinggal mahasiswa,

mewajibkan mahasiswanya mentaati peraturan, salah satu peraturan yang

ada di asrama PGSD Banjarbaru adalah shalat berjamah terutama shalat

maghrib, Isya dan subuh, Wajib diikuti mahasiswa yang laki-laki dan

perempuan.

Page 22: Perbedaan Tingkat Kedisiplinan Shalat Berjamaah Mahasiswa S1 PGSD Berasma Yang Laki-laki Dan Yang Perempuan

22

C. Hipotesis

Berdasarkan kerangka teoritis tersebut, maka hipotesis dari penelitian ini

adalah “ada perbedaan tingkat kedisiplinan shalat berjamaah mahasiswa

S1 PGSD yag laki-laki dengan perempuan”

Page 23: Perbedaan Tingkat Kedisiplinan Shalat Berjamaah Mahasiswa S1 PGSD Berasma Yang Laki-laki Dan Yang Perempuan

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian yang digunakan disini adalah penelitian komparatif.

Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan

(http://sobatbaru.blogspot.com/2008/04/pengertian-penelitian.htm)

Penelitian ini bertujuan untuk menetahui apakah ada perbedaan

kedisiplinan shalat berjamah mahasiswa S1 PGSD berasrama yang laki-

laki dan yang perempuan. Penelitian ini dilaksanakan di asrama PGSD

Banjarbaru. populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul

data yang pokok, serta unit analisisnya adalaah Individu.” Dalam

penelitian ini mengkaji masalah tingkat kedisiplinan mahasiswa PGSD

berasrama laki-laki dan perempuan Kemudian dicari perbedaannya.

Tingkat kedisiplinan shalat berjamah dipengaruhi oleh penghargaan

terhadap waktu, tanggung jawab dalam melaksanakan tugas, sikap dan

perilaku saat menjalankan ibadah serta pengetahuan tentang ibadah shalat.

Yang digambarkan dengan skema berikut :

X1

X2

X3 Y

KETERANGAN

X1 = penghargaan terhadap

waktu

X2= tanggung jawab dalam

melaksanakan tugas

X3= pengetahuan tentang

ibadah shalat

Y= kedisiplinan shalat

berjamaah

Page 24: Perbedaan Tingkat Kedisiplinan Shalat Berjamaah Mahasiswa S1 PGSD Berasma Yang Laki-laki Dan Yang Perempuan

24

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah keseluhan objek penelitian. (Suharsimi Arikonto,

2006) Sasaran penelitian ini adalah seluruh mahasiswa S1 PGSD

Berasrama Banjarbaru yang beragama islam selain penulis yang

berjumlah 59 orang dengan rincian sebagai berikut

BLOK

JENIS KELAMIN

JUMLAH LAKI-

LAKI PEREMPUAN

A - 19 19

B - 19 19

D 21 21

jumlah 58

2. Sampel

Sampel haruslah dipilih dengan menggunakan metode yang tepat

sehingga anggota populasi mempunyai kesempatan dan peluang yang

sama untuk dipilih sebagai sampel (Singarimbun dan Effendi, 1995).

Sampel dalam penelitian ini diambil menggunakan teknik sampel total

artinya seluruh populasi menjadi sampel dalam penelitian.

C. Teknik Pengumpulan Data

1. Identifikasi Variable

Variabel yang diteliti terdiri dari 1 variabel terikat (dependen ) dan 4

variabel bebas (independen) yaitu adalah sebagai berikut :

a. Variabel terikat : kedisiplinan shalat berjamaah (Y)

b. Variable bebas : 1) penghargaan terhadap waktu (X1)

2) tanggung jawab dalam melaksanakan tugas

(X2)

3) pengetahuan tentang ibadah shalat (X3)

Page 25: Perbedaan Tingkat Kedisiplinan Shalat Berjamaah Mahasiswa S1 PGSD Berasma Yang Laki-laki Dan Yang Perempuan

25

2. Defenisi operasional

Definisi operasional adalah suatu informasi ilmiah yang amat

membantu peneliti lang ingin melaksanakan variable yang sama

Beberapa batasan opersional :

a. Penghargaan terhadap waktu

Maksudnya adalah bisa menggunakan dan membagi waktu dengan

baik. Karena waktu amat berharga dan salah satu kunci kesuksesan

adalah dengan bisa menggunakan waktu dengan baik

b. Tanggung jawab dalam melaksanakan tugas

Tanggung jawab dalam melaksanakan tugas adalah menjalankan

tugas yang telah ditetapkan dan telah disepakati bersama dengan

sungguh-sungguh.

c. Sikap dan perilaku

Sikap dan perilaku adalah perbuatan yang dilakukan seseorang

sesuai atau tidak dengan peraturan yang ada, dengan tidak

menyalahi aturan yang telah

d. Pengetahuan tentang shalat

1) Pengertian shalat

Asal makna shalat menurut bahasa Arab ialah “doa”,

tetapi yang dimaksud di sini adalah ibadat yang tersusun dari

beberapa perkataan yang dimulai dengan takbir dan disudahi

dengan salam, serta memenuhi beberapa syarat yang ditentukan.

Banyak dalil yang meajibkan shalat diantaranya surah

d) QS. An-Nisa ayat :103

“dirikanlah shalat! Sesungguhnya shalat itu diwajibkan

untuk melakukannya pada waktunya atas sekalian orang

mukmin”

e) QS.Al- ankabut : 45

“dan dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat mencegah dari

(perbuatan-perbuatan )yang keji dan munkar”

f) QS. Thaha ayat : 14

“dirikanlah shalat untuk mengingatku”

Page 26: Perbedaan Tingkat Kedisiplinan Shalat Berjamaah Mahasiswa S1 PGSD Berasma Yang Laki-laki Dan Yang Perempuan

26

untuk menguji pengetahuan dalam hal shalat makahal-hal yag

harus diketahui adalah :

a) Syarat wajib shalat

b) Rukun-rukun shalat

c) Selain itu juga terdapat syarat sahnya shalat

d) Sunat-sunat shalat

e) Makruh-makruh shalat

f) Hal-hal yang membatalkan shalat

g) Tata cara dan bacaan di dalam shalat

h) Macam-macam shalat fardu dan waktu mengerjakanna

i) Waktu-waktu yang diharamkan melakukan shalat

j) Hukum shalat berjamaah

3. Pengembangan instrument penelitian dan pengukuran

Kegiatan penelitian dan pengumpulan data dilakukan

terhadap mahasiswa S1 PGSD Berasrama UNLAM dengan

menggunakan Kuesionir dan tes dalam bentuk soal ingatan. Untuk

menyamakan persepsi antar subjek penelitian dalam menafsirkan

kuesioner dan soal tes maka sebelumnya dilakukan penjelasan dan

latihan tentang kriteria penilaian. Kuesionir adalah sejumlah

pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari

responden tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Tes adalah

serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk

mengukur keterampila, pengetahuan dan intelejensi, kemampuan atau

bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.

Kuesioner diberikan untuk mengungkapkan variabel

penghargaan terhadap waktu, tanggung jawab dalam melaksanakan

tugas, sikap dan perilaku saat menjalankan ibadah serta pengetahuan

tentang ibadah shalat.pada kuesioner penghargaan terhadap waktu,

tanggung jawab dalam melaksanakan tugas, sikap dan perilaku saat

menjalankan ibadah digunakan angket tertutup yang mempunyai 5

alternatif jawaban, dan untuk pengetahuan tentang shalat

menggunakan tes soal ingatan.

Page 27: Perbedaan Tingkat Kedisiplinan Shalat Berjamaah Mahasiswa S1 PGSD Berasma Yang Laki-laki Dan Yang Perempuan

27

a. Indikator Instrumen menghargai waktu

Untuk mengungkap penghargaan terhadap waktu dalam penelitian ini

digunakan kuesionir atau angket dengan skala Likert yang terdiri dari 5

alternatif jawaban. Instrument ini dikembangkan dari landasan teori

dengan indikator yang meliputi : datang ke mushala sebelum adzan,

datang ke mushala saat adzan, datang ke mushala setelah adzan,

datang ke mushala saat iqamah, datang ke mushala setelah iqamah,

datang ke mushala setelah iqamah, dan tidak datang ke mushala.

Tabel 1

Indikator menghargai waktu

Aspek yang

diamati Indikator No. Item

menghargai

waktu

datangnya

shalat (x1)

Datang ke mushala sebelum adzan 1

Datang ke mushala saat adzan 2

Datang ke mushala setelah adzan 3

Datang ke mushala saat iqamah 4

Datang ke mushala setelah Iqamah 5

Datang ke mushala saat shalat sudah dimulai 6

Tidak datang ke mushala 7

b. Indikator sikap dan perilaku dalam menjalankan ibadah shalat.

Untuk mengungkap penghargaan terhadap waktu dalam penelitian ini

digunakan kuesionir atau angket dengan skala Likert yang terdiri dari 5

alternatif jawaban. Instrument ini dikembangkan dari landasan teori

dengan indikator yang meliputi : kerapian berpakaian dan adab masuk

mushala.

Page 28: Perbedaan Tingkat Kedisiplinan Shalat Berjamaah Mahasiswa S1 PGSD Berasma Yang Laki-laki Dan Yang Perempuan

28

c. Indikator Tanggung jawab dalam melaksanakan tugas

Untuk mengungkap penghargaan terhadap waktu dalam

penelitian ini digunakan kuesionir atau angket dengan skala Likert

yang terdiri dari 5 alternatif jawaban. Instrument ini dikembangkan

dari landasan teori dengan indikator yang meliputi : menjadi imam,

menjadi muadzin, pembaca doa, kultum.

Tabel 2

Indikator Tanggung jawab dalam melaksanakan tugas

Aspek yang

diamati Indikator No. Item

Tanggung

jawab dalam

melaksanakan

tugas di

mushala (X3)

Menjdi imam* 1

Menjadi muadzin* 2

Pembaca kultum 3

Pembaca doa*

4

Catatan : * : hanya diisi oleh laki-laki

d. Indikator Pengetahuan tata cara shalat

Untuk mengungkap penghargaan terhadap waktu dalam penelitian ini

digunakan soal tes ingatan untuk jawaban yang benar. Instrument ini

dikembangkan dari landasan teori dengan indikator yang meliputi : Rukun,

syarat wajib shalat, syarat sah shalat, hal-hal yang membatalkan shalat,

sunat-sunat shalat, makruh-makruh shalat tata cara dan bacaan dalam

shalalat, Waktu-waktu yang diharamkan melakukan shalat, Macam-

macam shalat fardu dan waktu mengerjakannya.

Page 29: Perbedaan Tingkat Kedisiplinan Shalat Berjamaah Mahasiswa S1 PGSD Berasma Yang Laki-laki Dan Yang Perempuan

29

Tabel 4

Indikator pengetahuan tentang shalat

Aspek yang

diamati Indikator No. Item

pengetahuan

tentang shalat

(X4)

1. Rukun

1

2. Syarat wajib shalat 2

3. syarat sah shalat 3

4. hal-hal yang membatalkan shalat 4

5. sunat-sunat shalat 5

6. makruh-makruh shalat 6

7. tata cara dan bacaan dalam shalalat 7

8. Waktu-waktu yang diharamkan melakukan shalat 8

9. Macam-macam shalat fardu dan waktu

mengerjakannya. 9

10. Hukum shalat berjamaah 10

4. Analisis dan Interprestasi Data

Sesuai dengan pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini,

maka semua data yang terkumpul dianalisa secara kuantitatif dan dibuat

prosentasi sehingga menghasilkan suatu kesimpulan dan memberikan

gambaran secara umum tentang kedisiplinan mahasiswa dalam shalat

berjamaah baik laki-laki maupun perempuan. Sebagai perangkat ukur

digunakan skala likert merupakan butir skala sikap yang sering digunakan

dalam penelitian kuantitatif. Pemberian skor pada skala likert berkisar

dalam angka 5, 4, 2, 1, dengan kategori nilai sangat positif, positif, netral,

negative, sangat negatif. Penulis merancang jawaban angket “1” sampai

dengan “5” berdasar tingkat nilai tersebut. juga penilaian essay untuk

mengetahui tingkat pengetahuan tentang shalat yang skornya berkisar

antara 0-10

Page 30: Perbedaan Tingkat Kedisiplinan Shalat Berjamaah Mahasiswa S1 PGSD Berasma Yang Laki-laki Dan Yang Perempuan

30

Khusus untuk essay, kriteria penilaian dari jawaban-jawaban

reponden adalah sebagai berikut :

80 % -100% jawaban benar nilai 10

60 %-70 jawaban benar nilai 9

40 %-50 jawaban benar nilai 8

30 % jawaban benar nilai 6

20 % jawaban benar nilai 5

10 % jawaban benar nilai 2-4

Jawaban ada tapi salah nilai 1

Jawaban kosong nilai 0

Untuk angket menghargai waktu, item pertanyaan 1-4 cara

menganalisis datanya adalah sebagai berikut

Kategori kriteria

tidak pernah sangat kurang

jarang kurang

cukup sering sedang

sering baik

sangat sering sangat baik

Untuk angket menghargai waktu, item pertanyaan 5-7 cara

menganalisis datanya adalah sebagai berikut

Kategori kriteria

tidak pernah sangat baik

jarang baik

cukup sering sedang

sering kurang

sangat sering sangat kurang

Page 31: Perbedaan Tingkat Kedisiplinan Shalat Berjamaah Mahasiswa S1 PGSD Berasma Yang Laki-laki Dan Yang Perempuan

31

Untuk mendapatkan gambaran persentase agar dapat menarik

kesimpulan maka data yang diperoleh melalui angket dan dokumentasi

absen shalat berjamaah diolah dengan menggunakan rumus sebagai berikut

:

P= x 100 (Sudijono dalam Slamet Hadi Trianto, 2007: 35)

P = angka prosentase

F = frekuensi resonden

N = jumlah sampel yang diteliti

Data yang diperoleh dalam bentuk prosentase, selanjutnya di

interprestasikan dengan menggunakan kriteria rentangan preosentase

sebagai berikut :

0 % sampai dengan 20 % adalah sebagian kecil

21% sampai dengan 40% adalah sebagian kecil

41% sampai dengan 60% adalah sebagian berimbang

61% sampai dengan 80% adalah sebagian besar

81% sampai denagn 100% adalah sebagian terbesar

(Harahap dalam Slamet Hadi Trianto, 2007: 133)

Page 32: Perbedaan Tingkat Kedisiplinan Shalat Berjamaah Mahasiswa S1 PGSD Berasma Yang Laki-laki Dan Yang Perempuan

32

BAB IV

LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Persiapan Penelitian

Sebelum melaksanakan penelitian, penulis terlebih dahulu

mengumpulkan dan membaca buku-buku yang ada hubungannya dengan

judul tulisan. Penulis juga berkonsultasi kepada dosen pembimbing.

Berdasarkan informasi dosen dan berbagai buku yang dibaca, penulis

tertarik untuk mengetahui bagaimana tingkat kedisiplilan shalat berjamaah

para mahasiswa di PGSD Berasrama Banjarbaru yang poin-poinnya penulis

cantumkan dalam bentuk pertanyaan agket dan dokumentasi absen shalat

berjamah.

B. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di asrama PGSD Banjarbaru dengan

melibatkan mahasiswa S1 PGSD Berasrama yang beragama muslim sejumlah

58 orang dengan angket tentang menghargai waktu; melaksanakan tugas;

pengetahuan tentang shalat dan pengumpulan rekab absen shalat berjamaah.

C. Pengolahan Data

Data yang terkumpul selanjutnya diolah menurut kriteria jawaban

yang disediakan pada nomer butir-butir angkry. Data yang diperoleh

Kemudian diinterpretasikan dengan menetapkan kriteria alternative.

Berdasar 58 angket dan rekab absen yang ada dibuat rekapitulasi

poin tanggapan terhadap tiap butir pertanyaan sebagaimana terlihat pada

tabel.

Page 33: Perbedaan Tingkat Kedisiplinan Shalat Berjamaah Mahasiswa S1 PGSD Berasma Yang Laki-laki Dan Yang Perempuan

33

1. Rekapitulasi tanggapan terhadap pertanyaan untuk mengetahui tingkat

penghargaan terhadap waktu

1.1 rekapitulasi poin tanggapan terhadap pertanyaan untuk mengetahui

tingkat penghargaan terhadap waktu bagi mahasiswa laki-laki

Tabel 1

Rekapitulasi poin tanggapan terhadap pertanyaan untuk mengetahui tingkat

penghargaan terhadap waktu oleh mahasiswa yang laki-laki.

KATEGORI BUTIR PERTANYAAN

datang

kemushala

sebelum

adzan

datang

kemushala

saat adzan

datang

kemushala

setelah

adzan

datang

kemushala

saat

iqamah

datang

kemushala

setelah

iqamah

datang ke

mushala saat

shalat sudah

dimulai

tidak

datang

ke

mushala

tidak pernah 0 0 0 0 0 0 0

jarang 7 2 5 5 7 9 16

cukup sering 12 10 6 9 10 8 2

sering 2 8 9 6 3 3 1

sangat sering 0 1 1 1 1 1 2

Jumlah

responden

21 21 21 21 21 21 21

Tabel 2

prosentase per poin tanggapan untuk mengetahui tingkat penghargaan

terhadap waktu oleh mahasiswa yang laki-laki.

KATEGORI

BUTIR PERTANYAAN

datang

kemushala

sebelum

adzan

datang

kemushala

saat adzan

datang

kemushala

setelah

adzan

datang

kemushala

saat

iqamah

datang

kemushala

setelah

iqamah

datang ke

mushala saat

shalat sudah

dimulai

tidak

datang

ke

mushala

tidak pernah 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

jarang 33,33 9,52 23,81 23,81 33,33 42,86 76,19

Page 34: Perbedaan Tingkat Kedisiplinan Shalat Berjamaah Mahasiswa S1 PGSD Berasma Yang Laki-laki Dan Yang Perempuan

34

cukup sering 57,14 47,62 28,57 42,86 47,62 38,10 9,52

sering 9,52 38,10 42,86 28,57 14,29 14,29 4,76

sangat sering 0,00 4,76 4,76 4,76 4,76 4,76 9,52

Jumlah

(dalam %)

100 100 100 100 100 100 100

Grafik menghargai waktu bagi mahasiswa laki-laki

1.1.1 sebagian berimbang mahasiswa laki-laki menyatakan cukup

sering datang kemusahala sebelum adzan. Dan sebagian

terkecil menyatakan tidak pernah dan sangat sering datang ke

mushala sebelum adzan

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

tidak pernah

jarang

cukup sering

sering

sangat sering

Page 35: Perbedaan Tingkat Kedisiplinan Shalat Berjamaah Mahasiswa S1 PGSD Berasma Yang Laki-laki Dan Yang Perempuan

35

1.1.2 Sebagian berimbang mahasiswa laki-laki menyatakan cukup

sering datang ke mushala saat adzan dan sebagian terkecil

menyatakan tidak pernah datang ke mushala saat adzan

1.1.3 Sebagian berimbang mahasiswa laki-laki menyatakan sering

datang ke mushala setelah adzan dan sebagian terkecil

menyatakan datang ke mushala setelah adzan

1.1.4 Sebagian berimbang mahasiswa laki-laki menyatakan cukup

sering datang ke mushala saat iqamah dan sebagian terkecil

menyatakan tidak pernah datang ke mushala saat iqamah

1.1.5 Sebagian berimbang mahasiswa laki-laki menyatakan sering

datang ke mushala setelah iqamah dan sebagian terkecil

mahasiswa menyatakan tidak pernah datang ke mushala

setelah iqamah

1.1.6 Sebagian besar mahasiswa laki-laki menyatakan jarang

datang ke mushala saat shalat sudah dimulai dan sebagian

terkecil menyatakan tidak pernah datang ke mushala saat

shalat sudah dimulai

1.1.7 Sebagian besar mahasiswa laki-laki menyatakan jarang tidak

untuk tidak datang ke mushala dan sebagian terkecil

menyatakan tidak pernah untuk tidak datang ke mushala.

Tabel.3

rekapitulasi poin tanggapan terhadap pertanyaan untuk mengetahui tingkat

penghargaan terhadap waktu oleh mahasiswa yang perempuan

KATEGORI BUTIR PERTANYAAN

datang

kemushala

sebelum

adzan

datang

kemushala

saat adzan

datang

kemushala

setelah

adzan

datang

kemushala

saat

iqamah

datang

kemushala

setelah

iqamah

datang ke

mushala saat

shalat sudah

dimulai

tidak

datang

ke

mushala

tidak pernah 2 0 0 0 2 2 2

jarang 14 4 10 14 20 23 29

Page 36: Perbedaan Tingkat Kedisiplinan Shalat Berjamaah Mahasiswa S1 PGSD Berasma Yang Laki-laki Dan Yang Perempuan

36

cukup sering 12 18 14 20 12 12 6

sering 7 12 11 3 3 1 0

sangat sering 3 2 3 1 1 0 1

Jumlah

responden 38 38 38 38 38 38 38

Tabel 4

terhadap pertanyaan untuk mengetahui tingkat penghargaan terhadap waktu

oleh mahasiswa yang perempuan

KATEGORI BUTIR PERTANYAAN

datang

kemushala

sebelum

adzan

datang

kemushala

saat adzan

datang

kemushala

setelah

adzan

datang

kemushala

saat

iqamah

datang

kemushala

setelah

iqamah

datang ke

mushala saat

shalat sudah

dimulai

tidak

datang

ke

mushala

tidak pernah 5,26 0,00 0,00 0,00 5,26 5,26 5,26

jarang 36,84 10,53 26,32 36,84 52,63 60,53 76,32

cukup sering 31,58 47,37 36,84 52,63 31,58 31,58 15,79

sering 18,42 31,58 28,95 7,89 7,89 2,63 0,00

sangat sering 7,89 5,26 7,89 2,63 2,63 0,00 2,63

Jumlah

(dalam %) 100

100 100 100 100 100 100

Page 37: Perbedaan Tingkat Kedisiplinan Shalat Berjamaah Mahasiswa S1 PGSD Berasma Yang Laki-laki Dan Yang Perempuan

37

Data tersebut dalam grafik : menghargai waktu untuk perempuan

1.2.1 Sebagian terkecil mahasiswa perempuan memilih jarang datang

kemushala sebelum adzan dan sebagian terkecil mahasiswa

perempuan menyatakan tidak pernah datang ke mushala sebelum

adzan

1.2.2 Sebagian berimbang mahasiswa perempuan memilih cukup sering

datang ke mushala saat adzan dan sebagian terkecil mahasiswa

perempuan menyatakan tidak pernah datang ke mushala saat adzan

1.2.3 Sebagian kecil mahasiswa perempuan memilih cukup sering datang

ke mushala saat adzan sebagian terkecil mahasiswa perempuan

menyatakan tidak pernah datang ke mushala setelah adzan

1.2.4 Sebagian berimbang mahasiswa perempuan memilih cukup sering

datang kemushala saat iqamah sebagian terkecil mahasiswa

perempuan menyatakan tidak pernah datang ke mushala saat

iqamah

0

5

10

15

20

25

30

ban

yak

fre

kuan

si

Item pertanyaan

tidak pernah

jarang

cukup sering

sering

sangat sering

Page 38: Perbedaan Tingkat Kedisiplinan Shalat Berjamaah Mahasiswa S1 PGSD Berasma Yang Laki-laki Dan Yang Perempuan

38

1.2.5 sebagian berimbang mahasiswa perempuan memilih jarang datang

ke mushala setelah Iqamah sebagian terkecil mahasiswa

perempuan menyatakan tidak pernah datang ke mushala setelah

iqamah

1.2.6 Sebagian berimbang mahasiswa perempuan memilih jarang datang

ke mushala saat shalat sudah dimulai sebagian terkecil mahasiswa

perempuan menyatakan tidak pernah datang ke mushala saat shalat

sudah dimulai

1.2.7 sebagian besar mahasiswa perempuan memilih jarang tidak datang ke

mushala sebagian terkecil mahasiswa perempuan menyatakan tidak

pernah tidak datang ke mushala

Dari data tentang tanggapan terhadap pertanyaan untuk mengetahui tingkat

penghargaan terhadap waktu maka dapat disimpulkan laki-laki lebih

menghargai datangnya waktu shalat.

2. Rekapitulasi tanggapan terhadap pertanyaan untuk mengetahui tanggung

jawab dalam melaksanakan tugas

Tabel 5

rekapitulasi poin tanggapan terhadap pertanyaan untuk mengetahui tanggung

jawab dalam melaksanakan tugas oleh mahasiswa laki-laki

kategori menjadi imam menjadi muadzin pembaca kultum pembaca doa

tidak pernah

melaksanakan

1 1 0 1

jarang melaksanakan 0 0 0 1

cukup sering

melaksanakan

5 3 3 9

sering melaksanakan 7 8 7 6

selalu melaksanakan 8 9 11 4

Page 39: Perbedaan Tingkat Kedisiplinan Shalat Berjamaah Mahasiswa S1 PGSD Berasma Yang Laki-laki Dan Yang Perempuan

39

Tabel 6.

Persentase tanggapan terhadap pertanyaan untuk mengetahui

tanggung jawab dalam melaksanakan tugas

kategori menjadi imam menjadi muadzin pembaca kultum pembaca doa

tidak pernah

melaksanakan 4,76 4,76 0,00 4,76

jarang melaksanakan 0,00 0,00 0,00 4,76

cukup sering

melaksanakan 23,81 14,29 14,29 42,86

sering melaksanakan 33,33 38,10 33,33 28,57

selalu melaksanakan 38,10 42,86 52,38 19,05

Data tabel 6 dalam grafik

1.1.1 Sebagian kecil mahasiswa laki-laki menyatakan selalu

melaksanakan tugas menjadi imam dan sebagian terkecil

menyatakan jarang melaksanakan

1.1.2 Sebagian berimbang mahasiswa laki-laki menyatakan selalu

melaksanakan tugas menjadi muadzin dan sebagian terkecil

menyatakan jarang melaksanakan

0

2

4

6

8

10

12

menjadi imam

menjadi muadzin

pembaca kultum

pembaca doa

Page 40: Perbedaan Tingkat Kedisiplinan Shalat Berjamaah Mahasiswa S1 PGSD Berasma Yang Laki-laki Dan Yang Perempuan

40

1.1.3 Sebagian berimbang mahasiswa laki-laki menyatakan selalu

melaksanakan tugas sebagai pembaca kultum dan sebagian

terkecil menyatakan tidak pernah serta jarang melaksanakan

1.1.4 Sebagian berimbang mahasiswa laki-laki menyatakan cukup

sering melaksanakan tugas menjadi pembaca doa dan

sebagian terkecil menyatakan tidak pernah serta jarang

melaksanakan

Tabel 7

rekapitulasi poin tanggapan terhadap pertanyaan untuk mengetahui tanggung oleh

perempuan

kategori menjadi imam menjadi muadzin pembaca kultum pembaca doa

tidak pernah

melaksanakan

- -

0

-

jarang melaksanakan - - 0 -

cukup sering

melaksanakan

- -

0

-

sering melaksanakan - - 16 -

selalu melaksanakan - - 22 -

Tabel 8.

rekapitulasi persentase tanggapan terhadap pertanyaan untuk mengetahui

tanggung

kategori menjadi imam menjadi muadzin pembaca kultum pembaca doa

tidak pernah

melaksanakan

- -

0,00

-

jarang melaksanakan - - 0,00 -

cukup sering

melaksanakan

- -

0,00

-

sering melaksanakan - - 42,11 -

selalu melaksanakan - - 57,89 -

Page 41: Perbedaan Tingkat Kedisiplinan Shalat Berjamaah Mahasiswa S1 PGSD Berasma Yang Laki-laki Dan Yang Perempuan

41

Data tabel 6 dalam grafik

Sebagian berimbang mahasiswa perempuan menyatakan selalu

melaksanakan tugas menjadi pembaca kultum dan sebagian terkecil menyatakan

tidak pernah, jarang, dan cukup sering melaksanakan tugas menjadi pembaca

kultum.

Dari data tentang tanggung jawab dalam melaksanakan tugas maka perempuan lebih

bertanggung jawab terhadap tugasnya.

2. Rekapitulasi tanggapan terhadap pertanyaan untuk mengetahui tingkat

pengetahuan tentang shalat

3.1 Rekapitulasi poin tanggapan terhadap pertanyaan untuk mengetahui

tingkat pengetahuan tentang shalat oleh mahasiswa laki-laki

Tabel 9

Pengetahuan shalat

Pengetahuan yang di uji NILAI

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

syarat wajib sahalat 8 0 0 0 0 0 1 1 5 1 5

rukun-rukun shalat 8 0 0 0 0 1 1 0 1 4 6

syarat sahnya shalat 8 0 0 0 0 0 2 3 3 0 5

sunat-sunat shalat 8 0 2 0 3 0 5 0 1 0 2

makruh-makruh shalat 9 0 0 0 0 2 5 1 0 0 4

0

5

10

15

20

25

melaksanakan tugas

pembaca kultum

Page 42: Perbedaan Tingkat Kedisiplinan Shalat Berjamaah Mahasiswa S1 PGSD Berasma Yang Laki-laki Dan Yang Perempuan

42

hal-hal yang membatalkan shalat 5 0 0 0 0 1 4 2 4 0 5

tata cara dan bacaan dalam shalat 17 0 0 0 1 0 0 2 1 0 0

macam-macam shalat fardu dan waktu melaksanakannya 10 0 0 0 0 0 0 0 6 0 5

waktu diharamkannya shalat 11 0 0 0 0 0 2 0 5 0 3

hukum shalat berjamaah 8 0 0 0 0 0 0 0 1 0 12

Tabel 9

Pengetahuan shalat

Pengetahuan yang

diuji

NILAI

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

syarat wajib sahalat 38,10 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 4,76 4,76 23,81 4,76 23,81

rukun-rukun shalat 38,10 0,00 0,00 0,00 0,00 4,76 4,76 0,00 4,76 19,05 28,57

syarat sahnya

shalat 38,10 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 9,52 14,29 14,29 0,00 23,81

sunat-sunat shalat 38,10 0,00 9,52 0,00 14,29 0,00 23,81 0,00 4,76 0,00 9,52

makruh-makruh

shalat 42,86 0,00 0,00 0,00 0,00 9,52 23,81 4,76 0,00 0,00 19,05

hal-hal yang

membatalkan

shalat

23,81 0,00 0,00 0,00 0,00 4,76 19,05 9,52 19,05 0,00 23,81

tata cara dan

bacaan dalam

shalat

80,95 0,00 0,00 0,00 4,76 0,00 0,00 9,52 4,76 0,00 0,00

macam-macam

shalat fardu dan

waktu

melaksanakannya

47,62 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 28,57 0,00 23,81

waktu

diharamkannya

shalat

52,38 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 9,52 0,00 23,81 0,00 14,29

hukum shalat

berjamaah 38,10 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 4,76 0,00 57,14

Jumlah dalam

persen 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Page 43: Perbedaan Tingkat Kedisiplinan Shalat Berjamaah Mahasiswa S1 PGSD Berasma Yang Laki-laki Dan Yang Perempuan

43

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

syarat wajib sahalat

rukun-rukun shalat

syarat sahnya shalat

sunat-sunat shalat

makruh-makruh shalat

hal-hal yang membatalkan shalat

tata cara dan bacaan dalam shalat

macam-macam shalat fardu dan waktu melaksanakannya

waktu diharamkannya shalat

hukum shalat berjamaah

Grafik Pengetahuan shalat bagi mahasiswa laki-laki

Page 44: Perbedaan Tingkat Kedisiplinan Shalat Berjamaah Mahasiswa S1 PGSD Berasma Yang Laki-laki Dan Yang Perempuan

44

2.1.1 sebagian terkecil mahasiswa laki-laki mendapat nilai nol (0) untuk

butir pertanyaan syarat wajib shalat dan sebagian terkecil

mendapat nilai 0

2.1.2 sebagian terkecil mahasiswa laki-laki mendapat nilai nol (0) untuk

butir pertanyaan rukun-rukun shalat shalat dan sebagian terkecil

mendapat nilai 0

2.1.3 sebagian terkecil mahasiswa laki-laki mendapat nilai nol (0) untuk

butir pertanyaan syarat sahnya shalat dan sebagian terkecil

mendapat nilai 0

2.1.4 sebagian terkecil mahasiswa laki-laki mendapat nilai nol (0) untuk

butir pertanyaan sunat-sunat shalat shalat dan sebagian terkecil

mendapat nilai 0

2.1.5 Sebagian berimbang mahasiswa laki-laki mendapat nilai nol (0)

untuk butir pertanyaan makruh-makruh shalat shalat dan sebagian

terkecil mendapat nilai 0

2.1.6 Sebagian kecil mahasiswa laki-laki mendapat nilai nol (0) untuk

butir pertanyaan hal-hal yang membatalkan shalat shalat dan

sebagian terkecil mendapat nilai 0

2.1.7 Sebagian besar mahasiswa laki-laki mendapat nilai nol (0) untuk

butir pertanyaan tata cara dan bacaan shalat shalat dan sebagian

terkecil mendapat nilai 0

2.1.8 Sebagian berimbang mahasiswa laki-laki mendapat nilai nol (0)

untuk butir pertanyaan macam-macam shalat fardu dan waktu

melaksanakannya shalat shalat dan sebagian terkecil mendapat

nilai 0

2.1.9 Sebagian berimbang mahasiswa laki-laki mendapat nilai nol (0)

untuk butir waktu diharamkannya shalat dan sebagian terkecil

mendapat nilai 0

2.1.10 Sebagian berimbang mahasiswa laki-laki mendapat nilai sepuluh

(10) untuk butir pertanyaaan hukum shalat berjamaah dan

sebagian terkecil mendapat nilai 0

Page 45: Perbedaan Tingkat Kedisiplinan Shalat Berjamaah Mahasiswa S1 PGSD Berasma Yang Laki-laki Dan Yang Perempuan

45

3.2 Rekapitulasi poin tanggapan terhadap pertanyaan untuk mengetahui

tingkat pengetahuan tentang shalat oleh mahasiswa perempuan

tabel.10

pengetahuan shalat oleh perempuan

PERTANYAAN NILAI

syarat wajib sahalat 15 1 3 1 2 0 3 2 7 2 2

rukun-rukun shalat 18 1 1 0 3 0 3 1 0 4 7

syarat sahnya shalat 22 3 0 0 4 0 1 2 3 1 2

sunat-sunat shalat 23 0 3 4 2 0 4 1 0 0 1

makruh-makruh shalat 23 0 4 0 2 0 1 0 0 5 3

hal-hal yang membatalkan shalat 18 1 5 0 3 1 2 3 3 1 1

tata cara dan bacaan dalam shalat 27 0 1 0 1 1 1 2 0 3 2

macam-macam shalat fardu dan

waktu melaksanakannya

20 1 0 0 0 11 0 1 3 0 2

waktu diharamkannya shalat 27 1 4 0 1 1 2 0 1 0 1

hukum shalat berjamaah 18 0 1 0 0 0 0 0 1 0 18

Jumlah responden 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

Page 46: Perbedaan Tingkat Kedisiplinan Shalat Berjamaah Mahasiswa S1 PGSD Berasma Yang Laki-laki Dan Yang Perempuan

46

Pengetahuan

yang di uji

NILAI

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

syarat wajib

sahalat 39,47 2,63 7,89 2,63 5,26 0,00 7,89 5,26 18,42 5,26 5,26

rukun-rukun

shalat 47,37 2,63 2,63 0,00 7,89 0,00 7,89 2,63 0,00 10,53 18,42

syarat sahnya

shalat 57,89 7,89 0,00 0,00 10,53 0,00 2,63 5,26 7,89 2,63 5,26

sunat-sunat

shalat 60,53 0,00 7,89 10,53 5,26 0,00 10,53 2,63 0,00 0,00 2,63

makruh-makruh

shalat 60,53 0,00 10,53 0,00 5,26 0,00 2,63 0,00 0,00 13,16 7,89

hal-hal yang

membatalkan

shalat 47,37 2,63 13,16 0,00 7,89 2,63 5,26 7,89 7,89 2,63 2,63

tata cara dan

bacaan dalam

shalat 71,05 0,00 2,63 0,00 2,63 2,63 2,63 5,26 0,00 7,89 5,26

macam-macam

shalat fardu dan

waktu

melaksanakannya 52,63 2,63 0,00 0,00 0,00 28,95 0,00 2,63 7,89 0,00 5,26

waktu

diharamkannya

shalat 71,05 2,63 10,53 0,00 2,63 2,63 5,26 0,00 2,63 0,00 2,63

hukum shalat

berjamaah 47,37 0,00 2,63 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 2,63 0,00 47,37

Jumlah

responden 100 100 100 100 100 100 100 100

18,42 5,26 5,26

Page 47: Perbedaan Tingkat Kedisiplinan Shalat Berjamaah Mahasiswa S1 PGSD Berasma Yang Laki-laki Dan Yang Perempuan

47

0

5

10

15

20

25

30

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

syarat wajib sahalat

rukun-rukun shalat

syarat sahnya shalat

sunat-sunat shalat

makruh-makruh shalat

hal-hal yang membatalkan shalat

tata cara dan bacaan dalam shalat

macam-macam shalat fardu dan waktu melaksanakannya

waktu diharamkannya shalat

hukum shalat berjamaah

Grafik pengetahuan shalat bagi perempuan

Page 48: Perbedaan Tingkat Kedisiplinan Shalat Berjamaah Mahasiswa S1 PGSD Berasma Yang Laki-laki Dan Yang Perempuan

48

3.2.1 sebagian kecil mahasiswa perempuan mendapat nilai nol

(0) untuk butir pertanyaan syarat wajib shalat dan sebagian

terkecil mendapat nilai 0

3.2.2 sebagian berimbang mahasiswa perempuan mendapat nilai

nol (0) untuk butir pertanyaan rukun-rukun shalat shalat

dan sebagian terkecil mendapat nilai 0

3.2.3 sebagian berimbang mahasiswa perempuan mendapat

nilai nol (0) untuk butir pertanyaan syarat sahnya shalat

dan sebagian terkecil mendapat nilai 0

3.2.4 sebagian berimbang mahasiswa perempuan mendapat nilai

nol (0) untuk butir pertanyaan sunat-sunat shalat shalat dan

sebagian terkecil mendapat nilai 0

3.2.5 Sebagian berimbang mahasiswa perempuan mendapat nilai

nol (0) untuk butir pertanyaan makruh-makruh shalat

shalat dan sebagian terkecil mendapat nilai 0

3.2.6 Sebagian berimbang mahasiswa perempuan mendapat

nilai nol (0) untuk butir pertanyaan hal-hal yang

membatalkan shalat shalat dan sebagian terkecil

mendapat nilai 0

3.2.7 Sebagian besar mahasiswa perempuan mendapat nilai nol

(0) untuk butir pertanyaan tata cara dan bacaan shalat

shalat dan sebagian terkecil mendapat nilai 0

3.2.8 Sebagian berimbang mahasiswa perempuan mendapat nilai

nol (0) untuk butir pertanyaan macam-macam shalat fardu

dan waktu melaksanakannya shalat shalat dan sebagian

terkecil mendapat nilai 0

3.2.9 Sebagian besar mahasiswa laki-laki mendapat nilai nol (0)

untuk butir waktu diharamkannya shalat dan sebagian

terkecil mendapat nilai 0

3.2.10 Sebagian berimbang mahasiswa laki-laki mendapat nilai

sepuluh (10) untuk butir pertanyaaan hukum shalat

berjamaah dan sebagian terkecil mendapat nilai 0

Page 49: Perbedaan Tingkat Kedisiplinan Shalat Berjamaah Mahasiswa S1 PGSD Berasma Yang Laki-laki Dan Yang Perempuan

49

Kesimpulannya adalah baik lak-laki maupun perempuan sama-sama kurang pengetahuan

shalatnya tapi dari data yang diperoleh maka perempuan sedikit lebih menguasai

pengetahuan tentang shalat.

4. Rekapitulasi persentase absen shalat berjamaah bagi mahasiswa

4.1 Rekapitulasi persentase absen shalat berjamaah bagi mahasiswa laki-laki

No Februari Maret April Mei

1 90,7 38,7 38,7 77,3

2 96 97,3 97,3 94,7

3 66,7 96 96 86,7

4 90,7 94,7 94,7 68

5 97,3 96 96 90

6 90,7 85,3 85,3 53

7 77,3 90,7 90,7 64

8 94,7 86,7 86,7 89,3

9 96 92 92 78,7

10 97,3 92 92 100

11 82,7 92 92 92

12 73,3 66,7 66,7 65,3

13 89,3 88 88 93,3

14 92 94,7 94,7 90,7

15 100 73,3 73,3 85,3

16 74,7 74,7 74,7 57,3

17 86,7 57,3 57,3 78,7

18 100 33,3 33,3 90,7

19 50,7 73,3 73,3 48

20 68 42,7 42,7 41,3

21 89,3 100 100 98,7

Jumlah

persentase 1804,1 1665,4 1665,4 1643

Rata-rata

persentase 85,91 79,30 79,30 78,24

Page 50: Perbedaan Tingkat Kedisiplinan Shalat Berjamaah Mahasiswa S1 PGSD Berasma Yang Laki-laki Dan Yang Perempuan

50

Grafik rekap persentase absen shalat berjamaah bagi mahasiswa laki-laki dari bulan

Februari 2010-Mei 2010

4.2 Rekapitulasi persentase absen shalat berjamaah bagi mahasiswa perempuan

NO Februari Maret Apri Mei

1 100 97,3 93,3 96

2 98,7 97,3 93,3 93,3

3 100 94,7 70,7 96

4 98,7 92 92 92

5 100 96 98,7 90,7

6 100 96 86,7 81,3

7 97,3 92 100 93,3

8 70,7 97,3 92 89,3

9 98,7 94,7 98,7 90,7

10 93,3 97,3 93,3 97,3

11 98,7 97,3 90,7 98,7

12 93,3 98,7 93,3 92

74.00

76.00

78.00

80.00

82.00

84.00

86.00

88.00

Februari maret april mei

Page 51: Perbedaan Tingkat Kedisiplinan Shalat Berjamaah Mahasiswa S1 PGSD Berasma Yang Laki-laki Dan Yang Perempuan

51

13 84 73,3 81,3 90,7

14 94,7 88 86,7 78,7

15 100 98,7 96 94,7

16 64 88 84 76

17 94,7 73,3 84 82,7

18 97,3 90,7 85,3 84

19 100 89,3 100 89,3

20 94,7 84 92 96

21 98,7 92 92 96

22 92 98,7 100 97,3

23 97,3 84 93,3 94,7

24 12 0 0 94,7

25 100 86,7 96 93,3

26 100 96 100 94,7

27 98,7 98,7 94,7 98,7

28 100 97,3 100 86,7

29 100 80 100 88

30 100 96 100 94,7

31 94,7 97,3 100 97,3

32 100 93,3 89,3 97,3

33 100 100 98,7 100

34 100 100 100 100

35 97,3 89,3 62,7 84

36 97,3 98,7 100 94,7

37 97,3 97,3 88 97,3

38 97,3 98,7 98,7 97,3

Jumlah

persentase 3561,4 3439,9 3425,4 3509,4

Rata-rata

persentase 93,72 90,52 90,14 92,35

Page 52: Perbedaan Tingkat Kedisiplinan Shalat Berjamaah Mahasiswa S1 PGSD Berasma Yang Laki-laki Dan Yang Perempuan

52

Dari data persentase rekap absen terlihat bahwa mahasiswa

perempuan lebih banyak kehadiranna untuk mengikuti shalat berjamaah

88.00

89.00

90.00

91.00

92.00

93.00

94.00

februari Maret April Mei

Page 53: Perbedaan Tingkat Kedisiplinan Shalat Berjamaah Mahasiswa S1 PGSD Berasma Yang Laki-laki Dan Yang Perempuan

53

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Sikap menghargai waktu shalat maka laki-laki lebih bisa menghargai waktu

datannya shalat

2. Dalam menjalankan tugas terlihat mahasiswa perempuan yang lebih

bertanggung jawab terhadap tugasnya

3. Untuk pengetahuan tentang shalat peneliti melihat bahwa mahasiswa laki-

laki maupun perempuan sama-sama masih kurang penguasaannya terhadap

ilmu shalat tersebut, namun masih terlihat ada perbedaan tingkatan

pengetahuannya yaitu perempuannya sedikit lebih tahu disbanding laki-laki

4. Rekap absen shalat berjamaah dari bulan Februari 2010-Mei 2010

menunjukkan bahwa tingkat kehadiran mahasiswa baik laki-laki maupun

perempuan sama-sama tinggi namun masih terlihat di sana bahwa tingkat

kehadiran shalat berjamaah perempuan tinggi disanding dengan laki-laki.

jadi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan tingkat kedisipianan shalat

berjamaah antara laki-laki dan permpuan

B. Saran

Peneliti disina memberikan saran supaya ilmu tentang shalatnya lebih

ditingkatkan karena tanpa ilmu ibadah apapun tidak berarti apa-apa. Karena

Rasulullah pernah bersabda bahwa ibadah yang dikerjakan hanya 1 kali tapi

dengan ilmu lebih baik dari ibadah seribu kali.

Page 54: Perbedaan Tingkat Kedisiplinan Shalat Berjamaah Mahasiswa S1 PGSD Berasma Yang Laki-laki Dan Yang Perempuan

54

Page 55: Perbedaan Tingkat Kedisiplinan Shalat Berjamaah Mahasiswa S1 PGSD Berasma Yang Laki-laki Dan Yang Perempuan

55