PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN SISWA KELAS XII YANG MENGIKUTI BIMBINGAN BELAJAR DENGAN YANG TIDAK MENGIKUTI BIMBINGAN BELAJAR DALAM MENGHADAPI UN DI SMAN 2 SRAGEN SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran Ninditya Nugroho G0005140 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010
51
Embed
PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN SISWA KELAS XII …... · PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN SISWA KELAS XII YANG MENGIKUTI BIMBINGAN BELAJAR DENGAN YANG TIDAK MENGIKUTI BIMBINGAN BELAJAR DALAM
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN SISWA KELAS XII
YANG MENGIKUTI BIMBINGAN BELAJAR DENGAN
YANG TIDAK MENGIKUTI BIMBINGAN BELAJAR
DALAM MENGHADAPI UN DI SMAN 2 SRAGEN
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran
Ninditya Nugroho G0005140
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA 2010
iii
ii
PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Surakarta, 19 April 2010
Ninditya Nugroho NIM G0005140
iii
PENGESAHAN SKRIPSI
Skripsi dengan judul : Perbedaan Tingkat Kecemasan Siswa Kelas XII yang Mengikuti Bimbingan Belajar dengan yang Tidak Mengikuti Bimbingan
Belajar di SMAN 2 Sragen
Ninditya Nugroho, G0005140/IX, Tahun 2010
Telah diuji dan sudah disahkan di hadapan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta
Pada Hari Senin, Tanggal 19 April 2010
Pembimbing Utama Mardiatmi Susilohati, dr., Sp.KJ ............................ NIP 194902121976092001
Pembimbing Pendamping H. Zainal Abidin, dr., MKes ............................ NIP 194602021976101001
Penguji Utama I. Gusti Bagus Indro N, dr., Sp.KJ ............................ NIP 197310032005011001
Anggota Penguji Agus Rahardjo, dr., Sp.B-KBD ............................ NIP 140161724
Surakarta,
Ketua Tim Skripsi Dekan FK UNS
Sri Wahjono, dr., MKes., DAFK. Prof. Dr. A.A. Subijanto, dr., MS. NIP 194508241973101001 NIP 19481107197310100
iv
ABSTRAK
Ninditya Nugroho., G0005140, 2010, PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN SISWA KELAS XII YANG MENGIKUTI BIMBINGAN BELAJAR DENGAN YANG TIDAK MENGIKUTI BIMBINGAN BELAJAR DALAM MENGHADAPI UN DI SMAN 2 SRAGEN, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Telah dilakukan penelitian terhadap siswa kelas XII yang akan menghadapi Ujian Nasional di SMAN 2 Sragen. Dalam penelitian ini diteliti perbedaan tingkat kecemasan antara siswa yang mengikuti bimbingan belajar dengan siswa yang tidak mengikuti bimbingan belajar.
Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah totally sampling. Dalam penelitian ini menggunakan instrument kuesioner L-MMPI dan TMAS.
Kemaknaan statistik perbedaan tingkat kecemasan antara kelompok siswa dengan bimbingan belajar dan tanpa bimbingan belajar diuji dengan Chi Kuadrat. Sedangkan besarnya hubungan keikutsertaan dalam bimbingan belajar dan kecemasan dianalisis dengan menggunakan ukuran hubungan Odds Ratio (OR) dan CI95%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siswa kelas XII di SMAN 2 Sragen yang tidak mengikuti bimbingan belajar, terdapat 84 siswa yang mengalami kecemasan, dan 4 siswa yang tidak mengalami kecemasan. Sedangkan pada siswa kelas XII di SMAN 2 Sragen yang mengikuti bimbingan belajar terdapat 75 siswa yang mengalami kecemasan dan 13 siswa yang tidak mengalami kecemasan. Dari uji statistik didapatkan X2 = 5,274 ; OR = 4 ; p = 0,01 ; CI95% 1,2 s/d 11,7. Simpulan dari penelitian ini adalah siswa kelas XII yang tidak mengikuti bimbingan belajar mempunyai resiko untuk mengalami kecemasan empat kali lebih besar daripada siswa kelas XII yang mengikuti bimbingan belajar. Perhitungan tersebut secara statistik adalah signifikan.
Kata kunci : Kecemasan, Siswa SMA, Bimbingan Belajar, UN
v
ABSTRACT
Ninditya Nugroho., G0005140, 2010, DIFFERENCE OF ANXIETY BETWEEN THE 3rd YEAR STUDENTS WHO HAVE LEARNED COUNSELING AND WHO HAVE NOT LEARNED COUNSELING FACED THE NATIONAL EXAMINATION IN SMAN2 SRAGEN, Medical Faculty, Sebelas Maret University, Surakarta.
A study of the 3rd year students in Senior High School who will face the National Examination had been conducted. The study examined differences of anxiety between the students who have learned counseling and the students who have not learned counseling.
A cross-sectional study with an analytical method was conducted. The sampling technique used totally sampling. The instruments used in the study were L-MMPI and TMAS questionnaire.
The difference of anxiety between the students who have learned counseling and the students who have not learned counseling, tested by Chi Square. While the amount relationship of participation in the counseling and anxiety was analyzed by Odds Ratio (OR) and CI95%.
The result reveals that 84 of those who have not learned the counseling were anxious and 4 others were not, while 75 of those who have learned the counseling were anxious and 13 others were not. Statistical analysis shows X2 = 5,274; OR=4; p=0,01; CI95% 1,2 s/d 11,7. In conclusion, there is a difference of anxiety between the students who have learned counseling and the students who have not learned counseling. Anxiety risk of the students who have not learned counseling is four times greater than the students who have learned counseling. These calculations statistically are significant. Key words : Anxiety, Student of Senior High School, Counseling, National
Examination
vi
PRAKATA
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan bimbingan dan anugerahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi yang berjudul Perbedaan Tingkat Kecemasan Siswa Kelas
XII yang Mengikuti Bimbingan Belajar dengan yang Tidak Mengikuti
Bimbingan Belajar di SMAN 2 Sragen.
Penyusunan skripsi dimaksudkan untuk melengkapi tugas, guna memenuhi
syarat-syarat yang ditetapkan untuk mencapai gelar Sarjana Kedokteran. Pada
kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Prof.Dr.A.A. Subijanto, dr., MS selaku dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Tim Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. dr. Mardiatmi Susilohati, Sp.KJ selaku pembimbing utama.
4. dr. H. Zainal Abidin, MKes selaku pembimbing pendamping.
5. dr. I. Gusti Bagus Indro, Sp.KJ selaku penguji utama
6. dr. Agus Rahardjo, Sp.B-KBD selaku anggota penguji
7. Dan segenap pihak-pihak yang telah membantu penulisan skripsi ini.
Akhir kata penulis memohon kritik dan saran apabila dalam penulisan skripsi
ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan.
Surakarta, 19 April 2010
Ninditya Nugroho
vii
DAFTAR ISI
PRAKATA ....................................................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xi
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 6
BAB II. LANDASAN TEORI ........................................................................ 7
A. Tinjauan Pustaka .......................................................................... 7
B. Kerangka Pemikiran ..................................................................... 19
C. Hipotesis ...................................................................................... 20
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 21
A. Jenis Penelitian ............................................................................. 21
B. Lokasi Penelitian .......................................................................... 21
C. Populasi Sasaran .......................................................................... 21
D. Populasi Sumber .......................................................................... 21
E. Cara Pengambilan Sampel ........................................................... 21
F. Identifikasi Variabel ..................................................................... 21
G. Definisi Operasional Variabel ...................................................... 22
H. Cara Kerja dan Teknik Pengumpulan Data.................................. 23
I. Teknik Analisis Data..................................................................... 23
J. Rancangan Penelitian ................................................................... 25
BAB IV. HASIL PENELITIAN ...................................................................... 26
A. Karakteristik Sampel .................................................................... 26
B. Analisis Statistik ........................................................................... 28
viii
BAB V. PEMBAHASAN ............................................................................... 32
BAB VI. SIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 34
A. Simpulan ..................................................................................... 34
B. Saran ............................................................................................ 34
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 36
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Tabel 2 x 2 untuk analisis data......................................................... 23
Tabel 4.1 Distribusi frekuensi faktor kecemasan pada responden................... 26
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pada keikutsertaan
dalam bimbingan belajar atau tidak................................................. 28
Tabel 4.3 Perbedaan Tingkat Kecemasan Siswa Kelas XII yang
Mengikuti Bimbingan Belajar dengan yang Tidak Mengikuti
Bimbingan Belajar dalam Menghadapi UN
di SMA N 2 Sragen.......................................................................... 29
Tabel 4.4 Tabel 2x 2 untuk analisis data.......................................................... 30
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka pemikiran tentang pengaruh bimbingan belajar
dengan tingkat kecemasan.......................................................... 19
Gambar 3.1 Rancangan Penelitian Perbedaan Tingkat Kecemasan Siswa
Kelas XII yang Mengikuti Bimbingan Belajar dengan yang
Tidak Mengikuti Bimbingan Belajar dalam Menghadapi
UN di SMA N 2 Sragen............................................................. 25
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A. Formulir Biodata Responden...................................................... 40
Lampiran B. Kuesioner L-MMPI.................................................................... 42
Lampiran C. Kuesioner TMAS....................................................................... 43
Lampiran D. Data Individu............................................................................. 45
Lampiran E. Hasil Perhitungan Data OpenEpi............................................... 57
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembangunan suatu bangsa merupakan proses yang berkesinambungan
dan melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Generasi muda sebagai salah satu
unsur lapisan masyarakat merupakan potensi yang besar artinya bagi
pembangunan bangsa. Generasi muda yang tangguh, baik fisik, mental,
intelektual, dan spiritual merupakan sumber daya manusia yang akan mampu
melanjutkan proses pembangunan. Oleh karena itu, diperlukan adanya
pembinaan dan bimbingan yang dapat dilaksanakan oleh berbagai pihak,
diantaranya oleh keluarga dan sekolah agar dapat mewujudkan generasi muda
yang tangguh (Indie, 2006).
Pendidikan merupakan salah satu hal penting yang dapat mendukung
majunya suatu bangsa. Dunia pendidikan diperlukan untuk mempersiapkan
sumber daya manusia yang mampu bersaing dalam pasar kerja global. Oleh
karena itu penting untuk mewujudkan proses pendidikan yang lebih
demokratis, memperhatikan keberagaman, kebutuhan atau keadaan daerah dan
peserta didik, serta mendorong peningkatan partisipasi masyarakat. Dengan
menaikkan standar nilai kelulusan kualitas pendidikan dapat memenuhi
harapan dan keinginan sebagian besar orang dalam penyediaan sumber daya
manusia (SDM) bermutu dalam membangun bangsa. Kenaikan standar juga
diharapkan dapat memacu kerja keras guru, anak didik dan orangtua agar
xiii
bekerja keras, dan diharapkan mutu lulusan dapat sejajar dan bersaing dengan
bangsa-bangsa lain (Indie, 2006).
Pemerintah telah mengambil kebijakan untuk menerapkan Ujian
Nasional (UN) sebagai salah satu bentuk evaluasi pendidikan. Menurut
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 153/U/2003 tentang Ujian
Nasional Tahun Pelajaran 2003/2004 disebutkan bahwa tujuan UN adalah
untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik melalui pemberian tes
pada siswa sekolah lanjutan tingkat pertama dan sekolah lanjutan tingkat atas.
Selain itu UN bertujuan untuk mengukur mutu pendidikan dan
mempertanggungjawabkan penyelenggaraan pendidikan di tingkat nasional,
provinsi, kabupaten, sampai tingkat sekolah (Sulistyo, 2007).
UN yang dijadikan sebagai syarat kelulusan bagi siswa kelas XII sudah
diberlakukan sejak tahun 2003 lalu. Tiga tes untuk tiga mata pelajaran yaitu,
Bahasa Indonesia, Matematika, dan Bahasa Inggris yang dipasok dari pusat.
Diadakan satu kali dalam setiap tahunnya, dimana sering kali menimbulkan
kecemasan bagi berbagai pihak, baik itu siswa, orang tua siswa, guru dan
sekolah yang bersangkutan. Pendidikan yang ditempuh dalam tiga tahun
selama di bangku Sekolah Menengah Atas ditentukan oleh berhasil tidaknya
siswa dalam mengerjakan UN.
Kecemasan meningkat manakala batas kelulusan yang semakin tinggi
setiap tahunnya bila dibanding dengan tahun sebelumnya. Peningkatan standar
nilai kelulusan ini dilakukan secara bertahap, dengan tujuan agar mutu
xiv
pendidikan di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun (Indie,
2006).
Kecemasan para siswa yang akan menjalani ujian, mampukah mereka
melewati proses penentuan masa depan yang ditentukan dengan perolehan
nilai ujian tiga mata pelajaran utama. Kecemasan para orang tua siswa yang
bersumber dari harapan bahwa putera-puteri mereka harus berhasil melewati
tiga hari penentuan masa depan mereka. Kecemasan para guru, mampukah
anak didiknya melewati ujian yang hasilnya dinyatakan dapat digunakan
sebagai salah satu alat ukur pemetaan mutu pendidikan. Tiga hari dan tiga
mata pelajaran utama dengan batas nilai kelulusan, seolah mengesampingkan
perjuangan selama tiga tahun menempuh pendidikan. Banyaknya pengalaman
di tahun-tahun sebelumnya dimana ada siswa yang dinyatakan pandai bahkan
sudah diterima di perguruan tinggi tanpa tes tidak lulus UN, sedangkan siswa
yang biasanya dikatakan bodoh justru lulus UN (Setyaningsih, 2007).
Sensasi kecemasan sering dialami oleh hampir semua manusia.
Perasaan tersebut ditandai oleh rasa ketakutan yang difus, tidak
menyenangkan, dan samar-samar, seringkali disertai oleh gejala otonomik
seperti nyeri kepala, berkeringat, palpitasi, kekakuan pada dada, dan gangguan
lambung ringan. Dimana gejala dari kecemasan ini bervariasi dari orang ke
orang (Kaplan dan Sadock, 1997).
Kecemasan (anxiety) adalah suatu keadaan khawatir yang
mengeluhkan bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi. Kecemasan adalah
respon yang tepat terhadap ancaman, tetapi kecemasan bisa menjadi abnormal
xv
bila tingkatannya tidak sesuai dengan proporsi ancaman, atau sepertinya
datang tanpa ada penyebabnya, yaitu bila bukan merupakan respon terhadap
lingkungan. Dalam bentuknya yang ekstrim kecemasan dapat mengganggu
fungsi kita sehari-hari (Durand dan Barlow, 2006 ).
Kecemasan (anxiety) sendiri dapat sebagai gejala saja yang terdapat pada
gangguan psikiatri, dapat sebagai sindroma pada neurosis cemas dan dapat
juga sebagai kondisi normal. Kecemasan (anxiety) normal sebenarnya sesuatu
hal yang sehat, karena merupakan tanda bahaya tentang keadaan jiwa dan
tubuh manusia supaya dapat mempertahankan diri dan kecemasan juga dapat
bersifat konstruktif, misalnya seorang pelajar yang akan menghadapi ujian,
merasa cemas, maka ia akan belajar secara giat supaya kecemasannya dapat
berkurang (Hutagalung, 2007).
Kecemasan dianggap sebagai salah satu faktor penghambat dalam
belajar yang dapat mengganggu kinerja fungsi-fungsi kognitif seseorang,
seperti dalam berkonsentrasi, mengingat, pembentukan konsep dan
pemecahan masalah. Pada tingkat kronis dan akut, gejala kecemasan dapat
berbentuk gangguan fisik (somatik), seperti: gangguan pada saluran
pencernaan, sering buang air, sakit kepala, gangguan jantung, sesak di dada,
gemetaran bahkan pingsan (Hutagalung, 2007).
Bimbingan belajar seperti diketahui merupakan salah satu sarana
pembelajaran di luar jam sekolah. Dengan kata lain lembaga bimbingan
belajar melengkapi pembelajaran sekolah. Banyak siswa dan orang tua siswa
yang merasa perlu untuk memasukkan anak-anak mereka ke lembaga
xvi
bimbingan belajar di luar jam sekolah agar para siswa mendapat tambahan
pelajaran, yang diharapkan dapat menjadi bekal dalam mempersiapkan diri
menghadapi ujian.(Setyaningsih, 2007).
Salah satu kelebihan yang dimiliki oleh lembaga bimbingan belajar
adalah para siswa banyak berlatih memecahkan soal-soal dengan cepat.
Dimana para siswa dihadapkan pada soal-soal yang harus dijawab dan
dipecahkan dengan tepat. Dengan seringnya para siswa berlatih maka mereka
akan terbiasa dan terlatih, sehingga tidak merasa kecemasan yang berlebih saat
abnormalities in mood disorders: implications for neurocircuitry models of depression. Brain Struct Funct. 213(1): 93-118. http://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.fcgi?tool=pubmed&pubmedid=18704495 (16 Oktober 2008)
Esagama. 2009. Manfaat Bimbel. http://esagama.com/?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=18 (12 Januari 2009).
Graham, J.R., 1990. MMPI-2 Assessing Personality and Psychopathology. New York: Oxford University Press, pp: 23-5
Gorini, A., Riva, G. 2008. The potential of virtual reality as anxiety management tool: A randomized controlled study in a sample of patients affected by generalized anxiety disorder. Trials 9:25. http://www.trialsjournal.com/content/9/1/25 (16 Oktober 2008)
xlviii
Hutagalung, E.A. 2007. Tatalaksana Diagnosis dan Terapi Gangguan Anxietas. http://www.idijakbar.com//prosiding/gangguan_anxietas.htm (27 Oktober 2007).
Indie. 2006. Religiusitas dan Kecemasan dalam Menghadapi Ujian Akhir Nasional (UAN) 2006 pada Siswa SMU. http://indiegost.blogspot.com/2009/05/religiusitas-dan-kecemasan-dalam.html (29 September, 2009).
Ismail, N. 2009. Antara Sekolah Formal dan Lembaga Bimbingan Belajar. http://www.cehinstitute.rg/opini_nazli_ismail_antara_sekolah_for.htm.(12 September 2009).
Kaplan, H.I., Sadock, B.J. 1997. Sinopsis Psikiatri. Jakarta : Bina Rupa Aksara, pp : 2-3.
Kendurkar, K., Kaur, B. 2008. Major depressive disorders, obsessivecompulsive disoreder, and generalized anxiety disorder: do th sexual dysfunctions differ? Prim Care Companion J Clin Psychiatry. 10(4): 299-305. http??www.pubmedcentral.nih.gov?articlerender.fcgi?tool=pubmed&pubmedid=18787674 (16 Oktober 2008).
LCC. 2009. Ujian Akhir Nasional (UAN) Sebagai Issue Kritis Pendidikan. http://lcc_ptc.com/index.php?option=com_content&task=view&id=los&hemid=62
Langgulung, H. 1999. Teori-Teori Kesehatan Mental. Jakarta: Pustaka Al-Husna, pp:96-7.
Maramis, W.F. 2005. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya : Airlangga Universuty Press, pp:38,107-108.
Mubarak Husnul. 2008. Gangguan Cemas. http://cetrione.blogspot.com/2008/12/gangguan-cemas.html (28 Desember 2008).
Mudjaddid, E. 2006. Pemahaman dan Penanganan Psikosomatik Gangguan Ansietas dan Depresi di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. In: Ilmu Penyakit
36
xlix
Dalam Jilid II. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. pp : 914
Neale, J.M., Davidson, GC. 2001. Abnormal Psychology. New York : John Wiley and Sons, Inc.
Permen Dik Nas No 75 Tahun 2009 tentang Ujian Nasional Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) TahunPelajaran 2009/2010. http://www.depdiknas.go.id/produk_hukum/permen/permen_75_2009.pdf
Sugiyono. 2005. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta, p: 61
Sulistyo, G.H. 2007. Ujian Nasional Harapan Tantangan dan Peluang. http://books.google.co.id/books?id=wE0eijViQroC&pg=PA85&lpg=PA85&dq=Menurut+Keputusan+Menteri+Pendidikan+Nasional+No.+153/U/2003+tentang+Ujian+Akhir+Nasional+Tahun+Pelajaran+2003/2004&source=bl&ots=SX489g4_hn&sig=LWJiTD9XWqM7cBmxzIMUCeu1fNI&hl=en&ei=MGAS
Tabloid Nova, 26 April 2009. Tips Memilih Tempat Bimbingan Belajar. http://www.tabloidnova.com/Nova/Tips/Tips-Memilih-Tempat-Bimbingan-Belajar. (26 April 2009)
Taufiqurohman, M.A. 2004. Pengantar Metodologi Penelitian untuk Ilmu Kesehatan. Klaten: CGSF(The Community of Self Help Group Forum), pp:62.
Trismiati. 2004. Perbedaan Tingkat Kecemasan Antara Pria dan Wanita Akseptor Kontrasepsi Mantap di RSUP dr Sarjito Yogyakarta. Palembang : Fakultas Psikologi Universitas Bina Dharma.
Tupattinaja, J.M.R.2003.Cemas Normal atau Tidak. http://library.usu.ac.id/download/fk/D0300172.pdf (30 Mei 2006).
Wiley, Blackwell. 2009. Depression and anxiety disorders of adolescents are not the samething. http://roquest.umi.com/pqdweb?did=1869768221&sid=1&Fmt=3&clientId=44698&RQT=309&VName=PQD (11 Oktober 2009)