PERBEDAAN STRESS KERJA PADA TENAGA KERJA SHIFT PAGI, SHIFT SIANG, DAN SHIFT MALAM DI BAGIAN WEAVING PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat Disusun Oleh : AHMAD KHALID J 410 090 017 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014
18
Embed
PERBEDAAN STRESS KERJA PADA TENAGA KERJA SHIFT PAGI ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PERBEDAAN STRESS KERJA PADA TENAGA KERJA SHIFT PAGI,
SHIFT SIANG, DAN SHIFT MALAM DI BAGIAN WEAVING PT.
ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA
ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH
Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat
Disusun Oleh :
AHMAD KHALID J 410 090 017
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014
1
PERBEDAAN STRESS KERJA PADA TENAGA KERJA SHIFT PAGI, SHIFT SIANG, DAN SHIFT MALAM DIBAGIAN WEAVING
PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA
Ahmad Khalid J410090017
Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan Surakarta 57162
Abstrak PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta merupakan perusahaan textile penghasil kain mentah menerapkan sistem bergilir (shift). Untuk mengetahui perbedaan Stress kerja pada tenaga kerja shift pagi, shift siang dan shift malam di bagian Weaving PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah tenaga kerja yang bekerja dibagian Weaving PT. Iskandar Indah Printing Textile yang berjumlah 427 orang, pengambilan sampel menggunakan metode teknik acak sederhana (Simple RandomSampling). Penelitian ini menggunakan alat instrumen kuesioner yang berisi pertanyaan tentang stress kerja. Data di analisis dengan menggunakan ujiOne Way Annova. Hasil analisis uji One Way Annova di peroleh nilai Fhitung sebesar 11,427 dengan signifikan 0,000 karena nilai Fhitung (11,427)>Ftabel (3,11) dan nilai signifikan 0,000<0,05 sehingga dapat disimpulkan hipotesis penelitian diterima (menerima Ha) dan (menolak Ho)yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara stress kerja pada tenaga kerja shift pagi, shift siang dan shift malam.
Kata Kunci : Stress Kerja,Tenaga Kerja, Shift Kerja
2
Abstarct
PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta constituting textile's firm raw cloth producer applying system gets innings( shift ). To find out the work stress difference of morning shift workers, afternoon shift workers, and evening shift workers at the Weaving Section of PT Iskandar Indah Printing Textile, Surakarta. The research used Analytic Observation Study with Cross Sectional Approach. The research populations were the workers who work in the Weaving Section of PT Iskandar Indah Printing Textile with the total number 427 people. The samples were taken by using Simple Random Sampling Technique. The instrument used was questionnaire which contained questions on work stress. The data were analyzed by using One Way Annova Test. The analysis result of One Way Annova Test showed that the F calculation Value 11.427 with the significance 0.0000 due to F calculation Value (11.427) > F table (3.11) and Significance Value 0.000 < 0.05, so that it could be concluded that the research hypothesis was accepted (accepted Ha) and (rejected Ho) that meant there was a significance difference between work stress of morning shift workers, afternoon shift workers, and evening shift workers. Key words : Work Stress, Workers, Work Shift.
PENDAHULUAN
Dalam era globalisasi dewasa ini, persaingan antara perusahaan baik didalam
maupun diluar negeri semakin ketat dan keras. Disamping itu juga terjadi perubahan-
perubahan yang sangat cepat dan berbagai masalah perdagangan yang sangat
kompleks. Dewasa ini perusahaan-perusahan dipacu untuk meningkatkan
produktifitasnya dimana setiap perusahan dalam meningkatkan produksinya sudah
tidak mengenal waktu lagi, tidak hanya berproduksi diwaktu pagi dan siang hari saja,
akan tetapi dewasa ini perusahan berproduksi hingga malam hari. Olah karena
3
perusahaan berproduksi setiap waktu dalam 24 jam sehingga karyawan disebuah
perusahaan dituntut untuk mengatur pembagian waktu kerja atau shift kerja.
Shift kerja merupakan pola waktu kerja yang diberikan pada tenaga kerja
untuk mengerjakan sesuatu oleh perusahaan dan biasanya dibagi atas kerja pagi, sore
dan malam hari (Suma’mur, 2009). Sedangkan menurut Taylor (1970) dalalm
Kuswadji (1997) Shift kerja adalah semua pengaturan jam kerja sebagai pengganti
atau tambahan kerja siang hari sebagaimana yang biasa dilakukan. Kemudian
menurut Sunyoto (2001), setiap aspek di pekerjaan dapat menjadi pembangkit stress.
Stress adalah segala rangsangan atau aksi dari tubuh manusia baik yang
berasal dari luar maupun dari tubuh itu sendiri yang dapat menimbulkan bemacam-
macam dampak yang merugikan mulai dari menurunnya kesehatan sampai kepada
dideritanya suata penyakit. Dalam kaitanya dengan pekerja, semua dampak dari stress
tersebut akan menjurus kepada menurunnya performansi, efisiensi, dan produktivitas
kerja yang bersangkutan Manuaba (1998) dalam Tarwaka (2011).
Menurut Wijono (2006) dalam Revalicha (2013), pekerja yang mengalami
stres kerja rendah mempunyai jumlah jam kerja/minggu antara 37 hingga 40 jam,
sedangkan pekerja yang mengalami stres kerja sedang mempunyai jumlah jam
kerja/minggu antara 61 hingga 71 jam. Sebaliknya, pekerja yang mengalami stres
kerja tinggi mempunyai jumlah jam kerja/minggu antara 41 hingga 60 jam.
Sedangkan dari hasil penelitian Simanjuntak & Situmorang (dalam Revalicha 2013),
di PT. Sari Husada Tbk Yogyakarta, menunjukkan kondisi beban kerja antara ketiga
shift mempunyai perbedaan secara nyata. Nilai beban kerja dari Subjective Workload
4
Assesment Technique (SWAT) score untuk shift pagi menunjukkan kategori rendah,
shift sore menunjukkan kategori rendah dan sedang, dan shift malam menunjukkan
kategori sedang. Secara keseluruhan pekerja lebih mementingkan faktor waktu
(39,08%), kemudian tekanan stress (33,21%), dan terakhir usaha mental (27,71%)
dalam mempertimbangkan faktor beban kerja mental.
Menurut hasil penelitian Nuryati (2007), menunjukkan bahwa shift kerja siang
menimbulkan stress kerja pada karyawan, dimana karyawan harus bekerja pada saat
siang hari yang pada waktu tersebut kondisi cuaca sedang panas, dimana kondisi
panas menurut Hardjana (1994) dalam Nuryati (2007) adalah salah satu sumber stress
yang berasal dari lingkungan fisik, selain itu Hardjana juga mengungkapkan bahwa
stres dapat bersumber dari lingkungan yang kotor dan berdebu, suara yang terlalu
bising, dan udara yang panas maupun dingin. Selain kerugian tersebut karyawan yang
bekerja pada shift siang juga mengalami banyak tekanan yang bersifat dapat
menimbulkan stress kerja, antara lain: lebih mudah mengalami kelelahan fisik
maupun psikis, dan juga perubahan kondisi kerja dari mulai siang, sore lalu kemudian
malam, yang perubahan tersebut tentunya membawa dampak secara fisik. Sedangkan
dalam penelitian Monk dan Tepas yang dikutip oleh Munandar (2001) menunjukkan
bahwa shift kerja malam merupakan sumber utama dari stres bagi para pekerja pabrik.
Hal ini menyebabkan pekerja akan mengalami gangguan tidur yang antara lain dapat
dipengaruhi oleh kekurangan waktu tidur dan gangguan pada circadian rhythm akibat
shift kerja.
5
PT. Iskandar Indah Printing Textile merupakan sebuah perusahaan yang
bergerak dibidang penenunan (weaving) dan printing kain yang beroperasi 24 jam
setiap harinya. Oleh karena itu shift kerja (kerja bergilir) di PT. Iskandar Indah
Printing Textile telah diterapkan. Untuk memenuhi tuntunan tersebut perusahaan
memberlakukan tiga shift setiap harinya. Berdasarkan dari survei awal yang telah
dilakukan pada Bulan September 2013 di PT. Iskandar Indah Printing Textile
Surakarta bahwa pekerjaan shift baik shift pagi, shift siang maupun shift malam
mengalami stress kerja, dari hasil survei pendahuluan didapatkan pekerja mengaku
kondisi lingkungan yang panas dan kualitas tidurnya belum baik.
Berdasarkan fakta dan permasalahan ini peneliti tertarik untuk mengetahui
perbedaan stress kerja pada tenaga kerja shift pagi, shift siang dan shift malam di
bagian weaving PT. Iskandar indah printing textile Surakarta.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik dengan
pendekatan Cross Sectional. Penelitian Cross Sectional adalah jenis penelitian yang
menekankan waktu pengukuran atau observasi data variabel independen dan
dependen hanya satu kali pada suatu saat. (Nurslam, 2008). Menurut Notoatmodjo
(2010) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian atau subjek yang diteliti.
Populasi penelitian ini adalah tenaga kerja yang berkerja dibagian Weaving PT.
Iskandar Indah Printing Textile yang berjumlah 427 orang yang terdiri dari shift pagi
144 tenaga kerja, shift siang 143 tenaga kerja dan shift malam terdiri dari 140 tenaga
6
kerja. Untuk pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan
metode teknik acak sederhana (Simple Random Sampling). Cara pengambilan sampel
dengan membentuk kerangka sampel yang telah diberi nomor urut seluruh unsur yang
ada dalam kerangka sampel kemudian memilih unsur yang akan dijadikan sampel
dengan cara undian (Prasetyo, 2012). Setelah dilakukan pemilihan subyek dengan
Random Sampling, didapatkan jumlah subjek sebanyak 27 orang pada shift pagi, 27
orang pada shift siang dan 27 orang shift malam, yang memiliki kriteria inklusi. Pada
penelitian ini sampel diambil dari karyawan yang bekerja shift pagi, shift siang dan
shift malam di bagian Weaving PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.
HASIL DAN PEMBHASAN
1. Uji Deskriptif Responden Penelitian
Uji deskriptif responden penelitian digunakan untuk memberikan
gambaran tentang karakteristik responden yang digunakan sebagai sampel
penelitian. Uji deskriptif responden penelitian meliputi: jenis kelamin, status
perkawinan, umur, masa kerja dan pendidikan terakhir.
a. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis
Kelamin Shift Pagi Shift Siang Shift Malam Jumlah f % f % f % f %
Azwar. S. 2008. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Aulia, U. 2010. Shift Kerja dan Efeknya. http://ulyaulia.blog.com/2010/04/17/sift-kerja-dan-efeknya/ di akses tgl 19 Oktober 2013.
Andini, A. 2011. Jenis-jenis Stress. http/aditindi.blogsport.com/2011/04/ jenis-jenis-stress. html?m=1 di akses 19 Oktober 2013.
Cartwright, S., Cooper, C.L., and Murphy, L.R. 1995. Diagnosing a Healhty Organisation A Protective Appraroach to Stress in the Workplace. American Psychological Assosiation. Wasingto. 15: 217-229.
Cooper. C.L., and Payne. R., 1988. Causes, Coping and Consequences of stress at work. New York, Wiley.
Dahlan, M. S. 2004. Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Bina Mitra Press.
Dahlan, M. S. 2012. Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.
Dewi, R. K. 2010. Perbedaan Tingkat Stres Kerja Ditinjau dari Penggunaan Strategi Koping Pada Pekerja Shift Bagian Finishing di P.T. Dan Liris Sukoharjo http://eprints.uns.ac.id/2862/1/174810601201110301.pdf di akses tgl 23 Oktober 2013.
Djati, A. 2010.Perbedaan tingkat Kelelahan Tenaga Kerja antara shift siang dan Shift Malam Di Bagian CPA JOB Pertamina-Petrochia Eats Java Di Kabupaten Tuban jawa Timur (Skripsi). Surakarta : UNS.
Hardjana, A.M. 1994. Stres Tanpa Distres : Seni Mengolah Stres. Yogyakarta : Kanisius.
Heryati E dan Faizah N. 2008. Psikologi Faal. http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/197710132 005012-EUIS_HERYATI/DIKTAT_KULIAHx.pdf. ( 4 Oktober 2013).
HSE. 2007. Understanding ergonomics a work – Reduce accidents and ill health and increase productivity by fitting the task to the worker – Health and Safety Executive.
Jumeidi, S. 2007. Analisis Pengaturan Shift Kerja yang Tempat untuk Menjaga Kestabilan Performasi Kerja Karyawan dengan Mengunakan Psychophysiologyethod(Tugas Akhi). Yogyakarta : fakultas teknik industri UII.
Kuswadji, S. 1997. Pengaturan Tidur pekerja Shift. Jakarta : Cermin Dunia Kedokteran No .116;1997.
14
Manuaba, A. 1998. Stress and Strain. Dalam: Bunga Rampai Ergonomi Vol I. Program Studi Ergonomi-Fisiologi Kerja Universiyas Udayana Denpasar.
Munandar, A.S. 2001. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta; UIP Monk,T. and Folkard S. 1983. Circadian Rhythm and Shift Work, John Wiley
Sons, New York. Notoatmodjo, S.2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta:Rineka Cipta. Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metode Penelitian Ilmu keperawatan.
Jakarta: Penerbit Salemba Medika.
Nuryati, K. 2007. Tingkat Stres Kerja pada Karyawan Spbu Bagian Operator Ditinjau dari Shift Kerja http://eprints.unika.ac.id/945/1/02.40.0148_Kristin_Nuryati.pdf di akses tgl 4 Okober 2013.
Patton, P. 1998. Emotional Intelegence di tempat kerja. Ed. Julia Tahitoe. Jakarta.
Prasetyo, Bambang. Lina Miftahul Jannah. 2012. Metode Penelitian Kuntitatif Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rajawali Pers
Pulat, B.M. 1992. Fundamental of Industrial Ergonomics, Prentice Hall, Englewood Cliffs. New Jersey. USA.
Rice, Philip L. (1999). Stress and Health. United States of America: Brooks/Cole Publishing company.
Suma’mur. 2009. Hiegiene Perusahaan dan Keselaamatan Kerja. Jakarta : CV Sagung Seto
Setyawati. 2008. Faktor dan Penjadualan Shift kerja (Hasil Penelitian). FK UGM dan Fakultas Teknik Industri UII.
Simanjuntak, R.A., & Situmorang, D.A. 2010. Analisis pengaruh shift kerja terhadap beban kerja mental dengan metode subjective workload assessment technique (swat). Jurnal Teknologi, Volume 3, Nomor 1, 53-60.
Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. 2002. Buku Ajar Keperawatan-Medical Bedah Brunner & Suddarth. Ed. 8. Vol. 2. (Brunner & Suddarth’s textbook of medical surgical nursing. 8/e), diterjemahkan oleh: Agung Waluyo, dkk. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Spears, Alison (2008). Work Related Stress.Victoria: Health and Safety Executive Inc.
Sunyoto, A. 2001. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Tarwaka, Sholichul HA, Lilik Sudiajeng, 2004. Ergonomi Untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas. Surakarta: UNIBA PRESS.
Tarwaka. 2011.Ergonomi Industri. Surakarta : Harapan Press. Taylor, PJ. 1970. Shift Work – Some Medical and Social Factors. Trans. Soc.
Occup. Med. 1970; 20; 1270132
15
Revalicha, N. S. 2013. Perbedaan Stress Kerja Ditinjau dari Shift Kerja pada Perawat di RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi Vol. 2 No. 01, Februari 2013
Wantoro. B. 1999. Stress Kerja. Majalah Hiperkes dan Keselamatan Kerja. Jakarta. Vol XXXII (3); 3-9.
Wijono, Sutarto. 2006. Pengaruh kepribadian tipe A dan peran terhadap stres kerja manajer madya. INSAN Vol. 8, No. 3, 188-197.
William, S.S. 1992. Managing Pressure for Peak Performance. Jakarta : Gramedia.