Top Banner
PERBEDAAN NILAI RERATA KVP % PREDIKSI DAN KV % PREDIKSI ANTARA ORANG DENGAN INDEKS MASSA TUBUH NORMAL DAN DI ATAS NORMAL DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran Diajukan Oleh: IRKHAMYUDHI PRIMASAKTI J 50012 0003 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015
19

PERBEDAAN RERATA NILAI FEV1 ANTARA ORANG DENGAN …eprints.ums.ac.id/40489/1/10. NASKAH PUBLIKASI.pdfrerata kapasitas vital pada laki-laki sebesar 4800 mL dan pada perempuan sebesar

Aug 16, 2019

Download

Documents

hadien
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PERBEDAAN RERATA NILAI FEV1 ANTARA ORANG DENGAN …eprints.ums.ac.id/40489/1/10. NASKAH PUBLIKASI.pdfrerata kapasitas vital pada laki-laki sebesar 4800 mL dan pada perempuan sebesar

PERBEDAAN NILAI RERATA KVP % PREDIKSI DAN KV %

PREDIKSI ANTARA ORANG DENGAN INDEKS MASSA TUBUH

NORMAL DAN DI ATAS NORMAL DI UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran

Diajukan Oleh:

IRKHAMYUDHI PRIMASAKTI

J 50012 0003

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2015

Page 2: PERBEDAAN RERATA NILAI FEV1 ANTARA ORANG DENGAN …eprints.ums.ac.id/40489/1/10. NASKAH PUBLIKASI.pdfrerata kapasitas vital pada laki-laki sebesar 4800 mL dan pada perempuan sebesar
Page 3: PERBEDAAN RERATA NILAI FEV1 ANTARA ORANG DENGAN …eprints.ums.ac.id/40489/1/10. NASKAH PUBLIKASI.pdfrerata kapasitas vital pada laki-laki sebesar 4800 mL dan pada perempuan sebesar

ABSTRAK

Perbedaan Nilai Rerata KVP % Prediksi dan KV % Prediksi Antara Orang Dengan

Indeks Massa Tubuh Normal Dan Di Atas Normal Di Universitas Muhammadiyah

Surakarta.

Irkhamyudhi Primasakti1, Riana Sari

2, Sri Wahyu Basuki

2, 2015

Latar Belakang: KVP dan KV merupakan parameter dalam pemeriksaan spirometri

untuk mengetahui kelainan restriksi paru. Beberapa penelitian telah melaporkan bahwa

orang IMT di atas normal memiliki kelainan restriksi pada paru mereka.

Tujuan: Penelitian ini untuk mengetahui perbedaan nilai rerata KVP % prediksi dan KV

% prediksi antara orang dengan IMT normal dan di atas normal di Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah metode analitik observasional dengan

pendekatan cross sectional. Besar sampel 35 orang tiap kelompoknya. Sampel yang

digunakan adalah laki–laki dengan usia 18-25 tahun yang memenuhi kriteria restriksi.

Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Perbedaan nilai rerata

KVP % prediksi dan KV % prediksi dianalisis menggunakan uji hipotesis yaitu uji t dua

kelompok tidak berpasangan dan Mann-Whitney dengan program SPSS 20.0 for windows.

Hasil penelitian: Terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik nilai rerata KVP %

prediksi dan KV % prediksi pada orang dengan indeks massa tubuh normal (KVP

83,9580 % dan KV 112,8063 %) dan IMT di atas normal (KVP 70,4734% dan KV

79,7374%). Hasil hipotesis uji t dua kelompok tidak berpasangan didapatkan significancy

0,000 (p<0,05) dan Mann-Whitney didapatkan significancy 0,001 (p<0,05).

Kesimpulan: Nilai rerata KVP % prediksi dan KV % prediksi antara orang dengan IMT

normal dan di atas normal di Universitas Muhammadiyah Surakarta terdapat perbedaan

yang signifikan secara statistik.

Kata kunci: KVP % prediksi dan KV % prediksi, IMT normal dan di atas normal

1 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta

2 Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta

Page 4: PERBEDAAN RERATA NILAI FEV1 ANTARA ORANG DENGAN …eprints.ums.ac.id/40489/1/10. NASKAH PUBLIKASI.pdfrerata kapasitas vital pada laki-laki sebesar 4800 mL dan pada perempuan sebesar

ABSTRACT

The Difference of the Mean Value FVC % Prediction and VC% Prediction Between

People With the Normal Body Weight and Abnormal in Muhammadiyah Surakarta

University.

Irkhamyudhi Primasakti1, Riana Sari

2, Sri Wahyu Basuki

2, 2015

Introduction: FVC dan VC is a parameter on spirometri checkup that to know the

abnormality of pulmonary restriction. Some Researchs had reported that BMI abnormal

have the abnormality in their pulmonary restriction.

Purpose: This research is to know the difference of the mean value FVC% prediction and

VC% prediction between BMI normal people and abnormal in Muhammadiyah Surakarta

University.

Methode: The Research design that used is observational analitic methode with cross

sectional approachment. The size of sample 35 people per group. Sample which used are

mens with ages between 18-25 years who fulfill the restriction criteria. The take of

sample use the purposive sampling tehcnique. The differences of the mean FVC%

prediction and VC% prediction is analyzed use hypothesis testing which is the t test two

unpaired and Mann-Whitney with SPSS 20.0 program for windows.

Research result: There is the difference significantly of the mean value FVC%

prediction and VC% prediction in people with normal body weight index (FVC 83,9580

% dan VC 112,8063 %) and the BMI abnormal (FVC 70,4734% dan VC 79,7374%) by

the. The hypothesis test result of t test two unpaired got 0,000 (p<0,05) dan Mann-

Whitney got significancy0,001 (p<0,05).

Conclusion: The mean value of FVC% prediction and VC% prediction between the BMI

normal and abnormal in Muhammadiyah Surakarta University got the difference

significantly by the statistic.

Keyword: FVC % prediction and VC % prediction, BMI normal and abnormal

1 Student of medical faculty Muhammadiyah Surakarta University

2 Lecture of medical faculty Muhammadiyah Surakarta University

Page 5: PERBEDAAN RERATA NILAI FEV1 ANTARA ORANG DENGAN …eprints.ums.ac.id/40489/1/10. NASKAH PUBLIKASI.pdfrerata kapasitas vital pada laki-laki sebesar 4800 mL dan pada perempuan sebesar

PENDAHULUAN

Kapasitas vital paksa (KVP) dan kapasitas vital (KV) merupakan nilai untuk

menentukan fungsi sistem respirasi, khususnya untuk mengetahui kelainan pada

restriksi paru. Pada keadaan restriksi, kapasitas vital (KV) < 80% nilai prediksi

dan kapasitas vital paksa (KVP) < 80% nilai prediksi (Al Ashkar et al, 2003).

Kapasitas vital paksa didapatkan setelah seseorang melakukan inspirasi dengan

usaha yang maksimum dan mengekspirasi secara kuat dan cepat, nilai normal

rerata kapasitas vital pada laki-laki sebesar 4800 mL dan pada perempuan sebesar

3100 mL. Semakin tinggi badan seseorang nilai KVP juga akan semakin

meningkat. Kecenderungan yang sama juga terlihat pada perempuan, semakin

tinggi badan perempuan akan meningkatkan nilai KVP (Ganong, 2003).

Di seluruh dunia, terdapat 1,6 miliar orang dewasa memiliki berat badan

lebih (overweight) dan 400 juta di antaranya mengalami obesitas (WHO, 2011).

Tren terbaru dalam berurbanisasi di negara berkembang dan globalisasi pasar

makanan berkontribusi dalam mengubah perilaku dan gaya hidup masyarakat.

Perubahan gaya hidup, terkait dengan transisi nutrisi dari tradisional ke kebiasaan

modern, telah menyebabkan munculnya masalah kelebihan berat badan dan

obesitas (Gbary et al, 2014). Pada tahun 2011, terdapat 12 juta (16,3%) anak di

Amerika Serikat yang berusia 2-19 tahun sebagai penyandang obesitas, dan

sekitar satu pertiga (32,9%) atau 72 juta adalah orang dewasa. Berdasarkan jenis

kelamin prevalensi obesitas pada perempuan lebih tinggi 26,9% dibanding laki-

laki 16,3% (AHA, 2011). Di Negara Indonesia, berdasarkan Riset Kesehatan

Dasar tahun 2013, angka overweight dan obesitas pada penduduk usia di atas 18

tahun tercatat sebanyak 27,1%. Prevalensi penduduk obesitas terendah berada di

provinsi Nusa Tenggara Timur (6,2%) dan tertinggi di Sulawesi Utara (24,0%).

Kabupaten Sukoharjo prevalensi IMT di atas normal sebesar 11%. Sedangkan

untuk kota Surakarta mendapat tingkat pertama di Jawa Tengah dengan prevalensi

sebesar 18% (Depkes, 2013).

Orang gemuk atau obesitas memiliki gangguan pada fungsi parunya dan

bisa menjadi penyebab mortalitas penyakit kardiovaskular (Youssef et al, 2015).

Page 6: PERBEDAAN RERATA NILAI FEV1 ANTARA ORANG DENGAN …eprints.ums.ac.id/40489/1/10. NASKAH PUBLIKASI.pdfrerata kapasitas vital pada laki-laki sebesar 4800 mL dan pada perempuan sebesar

Penelitian Azad et al, 2011 menunjukkan bahwa obesitas memiliki efek langsung

pada fungsi sistem pernapasan dengan mengubah volume paru, kaliber saluran

napas dan kekuatan otot pernapasan. Kapasitas vital paksa (KVP) dan volume

ekspirasi paksa detik pertama (VEP1) adalah indikator kuat fungsi paru yang

menurun akibat obesitas dan gaya hidup menetap. Untuk mengukur perubahan

fungsi pernapasan dapat dilakukan dengan pemeriksaan faal paru. Pemeriksaan

faal paru dilakukan dengan menggunakan alat spirometri, yang dapat

menganalisis nilai KVP, VEP1, dan volume ekspirasi paksa detik pertama

dibandingkan kapasitas vital paru (VEP1/ KVP) (Madan et al, 2010).

Pada obesitas terjadi perubahan karakteristik sistem mekanik pernapasan

yaitu terdapatnya jaringan adiposa di sekitar tulang rusuk, abdomen, dan rongga

viseral yang mengisi dinding dada mengakibatkan tekanan intra-abdominal

meningkat, menurunkan volume paru akhir ekspirasi, compliance dinding dada

menurun, kerja pernapasan meningkat yang pada dasarnya disebabkan adanya

penurunan pada volume residu ekspirasi, kapasitas vital dan kapasitas paru total

(Salome et al, 2010).

Berdasarkan penelitian yang dipelajari oleh Thyagarajan et al menemukan

hubungan terbalik antara KVP dan obesitas, dalam 10 tahun orang dengan IMT ≥

26,4 kg/m² terjadi penurunan KVP sebesar 185 mL, sementara orang dengan IMT

< 21,3 kg/m² menunjukkan kenaikan rata-rata 71 mL. Individu yang mempunyai

berat badan di atas normal mengalami penurunan KVP yang lebih besar. Dalam

penelitian Melo et al pada obesitas morbid nilai rata-rata KVP % prediksi adalah

83 % pada perempuan dan 71 % pada laki-laki (Melo et al, 2014). Shenoy et al

2011, dalam penelitiannya membandingkan dua kelompok IMT di atas normal

dan IMT normal sebagai kontrol, menunjukkan hasil bahwa kelompok IMT di

atas normal mengalami penurunan yang signifikan pada nilai KV (4120 mL),

KVP (3910 mL), dan VEP1 (3250 mL) dibandingkan kelompok IMT normal.

Pada penelitian ini terdapat perbedaan yang membedakan dari penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Shenoy et al 2011 yaitu, menggunakan analisis

bivariat komparatif, penelitian ini juga akan menguji apakah indeks massa tubuh

di atas normal mempengaruhi kelainan paru restriksi dengan menggunakan rumus

Page 7: PERBEDAAN RERATA NILAI FEV1 ANTARA ORANG DENGAN …eprints.ums.ac.id/40489/1/10. NASKAH PUBLIKASI.pdfrerata kapasitas vital pada laki-laki sebesar 4800 mL dan pada perempuan sebesar

prediksi pneumomobile Indonesia, sampel penelitian yang digunakan adalah laki-

laki dengan usia remaja akhir antara 18-25 tahun.

Berdasarkan latar belakang yang menjelaskan bahwa indek massa tubuh

(IMT) mempengaruhi perubahan fungsi pernapasan, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian tentang perbedaan nilai rerata KVP % prediksi dan KV %

prediksi antara orang dengan indeks massa tubuh normal dan orang dengan indeks

massa tubuh di atas normal di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah perbedaan nilai

rerata KVP % prediksi dan KV % prediksi antara orang dengan indeks massa

tubuh normal dan orang dengan indeks massa tubuh di atas normal di Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik observasional dengan

pendekatan cross sectional. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium

Fisiologi Biomed III, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta

pada bulan Oktober 2015. Pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik

purposive sampling, yaitu pengambilan sampel dengan dasar pertimbangan

tertentu. Dengan metode purposive sampling didapatkan jumlah sampel sebesar

31 orang kemudian ditambahkan 10% menjadi 35 orang, antara orang dengan

IMT normal dan di atas normal. Kriteria sampel yang digunakan pada penelitian

ini adalah mahasiswa laki-laki dari Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan

usia remaja akhir antara 18-25 tahun yang memiliki IMT normal (18,5 – 24,9

kg/m²) dan IMT di atas normal (>25kg/m²), bukan perokok, tidak memiliki

riwayat penyakit atau tidak sedang dalam masa pengobatan penyakit paru

(pneumonia, atelektasis, abses paru, edema paru, dan TB paru), serta tidak

mempunyai kelainan tulang belakang dan fraktur costae. Teknik pengambilan data

dalam penelitian ini awalnya membagikan kuesioner kepada responden untuk

mendapatkan sampel sesuai kriteria restriksi yang diinginkan. Setelah sampel

didapatkan, kemudian dilakukan pengukuran kapasitas vital paksa dan kapasitas

Page 8: PERBEDAAN RERATA NILAI FEV1 ANTARA ORANG DENGAN …eprints.ums.ac.id/40489/1/10. NASKAH PUBLIKASI.pdfrerata kapasitas vital pada laki-laki sebesar 4800 mL dan pada perempuan sebesar

vital paru di Laboratorium Fisiologi Biomed III Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa data

dengan program SPSS 20 for windows. Untuk menghitung uji statistik digunakan

uji t dua kelompok tidak berpasangan dengan syarat distribusi data diharuskan

normal (p>0,05) dengan menggunakan Shapiro Wilk. Jika distribusi data tidak

normal (p<0,05) maka data ditransfomasi dan diuji menggunakan uji Mann-

Whitney. Interpretasi hasil dari uji t dua kelompok tidak berpasangan dinyatakan

bermakna jika nilai p<0,05 dan dinyatakan tidak bermakna jika nilai p>0,05.

HASIL PENELITIAN

1. Karakteristik sampel penelitian

Tabel 1. Sebaran sampel mahasiswa laki-laki dengan IMT normal dan di atas

normal.

Status Jumlah sampel Presentase (%)

IMT normal

IMT di atas normal

Total

35

35

70

50

50

100

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa distribusi jumlah sampel antara

kelompok IMT normal dan kelompok IMT di atas normal diperoleh jumlah

yang sama yaitu 35 orang (50%).

2. Karakteristik Kelompok Berdasarkan Usia

Tabel 2. Distribusi Mean Usia dan SD Usia

Kelompok

Responden

Jumlah Sampel Mean Usia SD Usia

Orang dengan

IMT Normal

35 19,11 ± 1,586

Orang dengan

IMT Di Atas

Normal

35 19,40 ± 1,519

Page 9: PERBEDAAN RERATA NILAI FEV1 ANTARA ORANG DENGAN …eprints.ums.ac.id/40489/1/10. NASKAH PUBLIKASI.pdfrerata kapasitas vital pada laki-laki sebesar 4800 mL dan pada perempuan sebesar

Dari tabel di atas dapat diketahui data mean dan standar deviasi (SD) usia

pada setiap kelompok. Data tersebut menunjukkan bahwa mean usia orang

dengan IMT normal lebih rendah dibandingkan usia orang dengan IMT di atas

normal. Sedangkan untuk standar devasi (SD) usia orang dengan IMT normal

lebih tinggi dibandingkan usia orang dengan IMT di atas normal.

3. Karakteristik Kelompok Berdasarkan Tinggi Badan

Tabel 3. Distribusi Mean Tinggi Badan dan SD Tinggi Badan

Kelompok

Responden

Jumlah Sampel Mean TB (m) SD TB

Orang dengan IMT

Normal

35 166,7714 ± 7,66998

Orang dengan IMT

Di Atas Normal

35 172,0286 ± 5,24396

Dari tabel di atas dapat diketahui data mean dan standar deviasi (SD)

tinggi badan pada setiap kelompok. Data tersebut menujukkan bahwa mean

dan standar deviasi (SD) orang dengan IMT normal lebih tinggi dibandingkan

IMT di atas normal (Dahlan, 2011).

4. Karakteristik Kelompok Berdasarkan IMT

Tabel 4. Distribusi Mean IMT dan SD IMT

Kelompok

Responden

Jumlah

Sampel

Mean IMT (kg/m2) SD IMT (kg/m

2)

Orang dengan

IMT Normal

35 20,2411 ± 1,78595

Orang dengan

IMT Di Atas

Normal

35 31,9037 ± 4,18908

Dari tabel di atas dapat diketahui data mean dan standar deviasi (SD)

IMT pada setiap kelompok. Data tersebut menujukkan bahwa mean dan

standar deviasi (SD) orang dengan IMT normal lebih rendah dibandingkan

IMT di atas normal (Dahlan, 2011).

Page 10: PERBEDAAN RERATA NILAI FEV1 ANTARA ORANG DENGAN …eprints.ums.ac.id/40489/1/10. NASKAH PUBLIKASI.pdfrerata kapasitas vital pada laki-laki sebesar 4800 mL dan pada perempuan sebesar

5. Karakteristik Kelompok Berdasarkan Nilai KVP % Prediksi

Tabel 5. Distribusi Median KVP % Prediksi, Nilai Minimum dan Maksimum

KVP % Prediksi

Kelompok

Responden

Jumlah

Sampel

Median KVP

(%)

Min (%) Max (%)

Orang dengan IMT

Normal

35 78,700 60,42 127,59

Orang dengan IMT

Di Atas Normal

35 68,210 46,98 102,98

Dari tabel di atas dapat diketahui data median, nilai minimal, dan nilai

maksimal KVP % prediksi pada setiap kelompok. Data tersebut menujukkan

bahwa pada orang dengan IMT normal mempunyai nilai median, nilai minimal,

dan nilai maksimal yang lebih tinggi dibandingkan orang dengan IMT di atas

normal (Dahlan, 2011).

6. Karakteristik Kelompok Berdasarkan Nilai KV % Prediksi

Tabel 6. Distribusi Mean KV % Prediksi dan SD KV % Prediksi

Kelompok

Responden

Jumlah

Sampel

Mean KV % Prediksi SD

Orang dengan

IMT Normal

35 112,8063 ± 25,24457

Orang dengan

IMT Di Atas

Normal

35 79,7374 ± 8,17830

Dari tabel di atas dapat diketahui data mean dan standar deviasi (SD) KV

% prediksi pada setiap kelompok. Data tersebut menujukkan bahwa mean dan

standar deviasi (SD) KV % prediksi pada orang dengan IMT normal lebih

tinggi dibandingkan orang dengan IMT di atas normal (Dahlan, 2011).

Page 11: PERBEDAAN RERATA NILAI FEV1 ANTARA ORANG DENGAN …eprints.ums.ac.id/40489/1/10. NASKAH PUBLIKASI.pdfrerata kapasitas vital pada laki-laki sebesar 4800 mL dan pada perempuan sebesar

7. Karakteristik Kelompok Berdasarkan Uji Normalitas Data

Tabel 7. Uji Normalitas Data (Shapiro-wilk)

Kelompok responden Shapiro-wilk

Frekuensi p-velue

KVP %

prediksi

KV %

prediksi

Orang dengan IMT Normal 35 0,03

Orang dengan IMT Di Atas Normal 35 0,169

Orang dengan IMT Normal 35 0,265

Orang dengan IMT Di Atas Normal 35 0,378

Dari tabel uji normalitas data (Shapiro-wilk) didapatkan hasil bahwa

distribusi data KVP % prediksi pada kelompok IMT normal yaitu p<0,05, yang

berarti distribusi data tidak normal. Sedangkan pada kelompok IMT di atas

normal didapatkan nilai p>0,05 yang berarti distribusi data normal, jadi untuk

uji analisisnya menggunakan Mann-Whitney karena ada data yang tidak

normal. Pada distribusi data kelompok KV % prediksi orang dengan IMT

normal dan di atas normal didapatkan nilai p>0,05, yang berarti distribusi data

nya adalah normal sehingga uji analisisnya menggunakan Uji T dua kelompok

tidak berpasangan.

8. Karakteristik Kelompok Berdasarkan Uji Mann-Whitney

Tabel 8. Uji Mann-Whitney

KVP % Prediksi

Mann-Whitney U 317,000

Asymp. Sig. (2-tailed) 0,001

Dari tabel uji Mann-Whitney di atas, menunjukkan significancy sebesar

0,001 pada kelompok KVP % prediksi. Berdasarkan hasil significancy tersebut

dapat ditarik kesimpulan bahwa ―terdapat perbedaan nilai rerata KVP %

prediksi pada orang dengan IMT normal dan IMT di atas normal‖ (Dahlan,

2011).

Page 12: PERBEDAAN RERATA NILAI FEV1 ANTARA ORANG DENGAN …eprints.ums.ac.id/40489/1/10. NASKAH PUBLIKASI.pdfrerata kapasitas vital pada laki-laki sebesar 4800 mL dan pada perempuan sebesar

9. Karakteristik Kelompok Berdasarkan Uji Varians

Tabel 9. Uji Varians Data (Levene’s test)

Levene’s test Sig.

Nilai KV % Prediksi 27,952

,000

Dari tabel di atas uji varians data menunjukkan bahwa nilai p<0,05 maka

varians data kedua kelompok tidak sama atau tidak homogen. Untuk variabel

dua kelompok tidak berpasangan, kesamaan varians tidak menjadi syarat

mutlak (Dahlan, 2011).

10.Karakteristik Kelompok Berdasarkan Uji T Dua Kelompok Tidak Berpasangan

Tabel 10. Uji T Dua Kelompok Tidak Berpasangan

N Sig.(2-

tailed)

Mean

Difference

Nilai IK 95%

Batas

Bawah

Batas

Atas

KV %

Prediksi

Equal

variances

assumed

35 0,000 33,06886 24,11829 42,01942

Equal

variances

not

assumed

0,000 33,06886 24,01071 42,12700

Dari tabel Uji T dua kelompok tidak berpasangan di atas, menunjukkan

significancy sebesar 0,000 pada kelompok KV % prediksi antara orang dengan

IMT normal dan di atas normal. Perbedaan rerata didapatkan sebesar 33,06886.

Berdasarkan hasil significancy tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa

―terdapat perbedaan nilai rerata KV % prediksi pada orang dengan IMT normal

dan IMT di atas normal‖ (Dahlan, 2011).

PEMBAHASAN

Pada hasil penelitian yang telah dilakukan dengan jumlah responden 70

orang dapat dijelaskan bahwa orang dengan indeks massa tubuh diatas normal

Page 13: PERBEDAAN RERATA NILAI FEV1 ANTARA ORANG DENGAN …eprints.ums.ac.id/40489/1/10. NASKAH PUBLIKASI.pdfrerata kapasitas vital pada laki-laki sebesar 4800 mL dan pada perempuan sebesar

mempunyai nilai rerata KVP % prediksi dan KV % prediksi dibawah nilai normal

paru, dimana nilai rerata KVP % prediksinya pada IMT di atas normal sebesar

70,4734 % dan pada IMT normal sebesar 83,9580 %. Nilai rerata KV % prediksi

pada IMT di atas normal sebesar 79,7374 % dan pada IMT normal sebesar

112,8063 %. Dalam penelitian ini keadaan restriksi didapat pada orang dengan

IMT di atas normal. Karena sampel penelitian di evaluasi tidak memiliki penyakit

pernapasan, maka nilai restriksi paru didapat karena perubahan mekanik ventilasi

yang dialami oleh orang dengan IMT di atas normal.

Orang dengan kelebihan berat badan akan berpengaruhi pada organ paru,

diafragma, dan dinding dada sehingga akan berdampak pada fungsi sistem

pernapasan yang tidak sempurna (Shenoy et al 2011). Hasil pemeriksaan pada

orang IMT di atas normal terbukti didapatkan hasil restriksi ringan pada nilai

rerata KVP % prediksi dan KV % prediksi. Orang dengan kelainan restriksi

ringan dalam spirometri didapatkan rentang nilai 60-79 %, sedangkan untuk

restriksi berat < 30 % prediksi. Pada orang IMT di atas normal selain adanya

timbunan lemak berlebih dan kelainan paru yang mempengaruhi nilai spirometri,

juga bisa diakibatkan karena responden memakai baju ketat, makan terlalu

kenyang sebelum pemeriksaan, dan terpapar asap rokok 2 jam sebelum

pemeriksaan (Townsend, 2011).

Pada pengukuran spirometri kelompok IMT normal didapatkan perbedaan

nilai rerata yang cukup jauh pada KVP % prediksi dan KV % prediksi

dikarenakan saat pengambilan data yang pertama diukur dalam spirometri adalah

nilai KV % prediksi secara tiga kali manuver percobaan sampai didapatkan

kriteria reproductible dan acceptible, setelah selesai pengukran KV % prediksi

kemudian responden dilakukan pengukuran yang kedua yaitu KVP % prediksi

secara tiga kali manuver sampai didapatkan kriteria reproductible dan acceptible

sehingga responden kelelahan dan kehabisan tenaga untuk melakukan pengukuran

KVP % prediksi.

Pada penelitian ini didapatkan hasil uji normalitas data (Shapiro-wilk)

p=0,03 pada kelompok KVP % prediksi dengan IMT normal, p=0,169 pada

kelompok KVP % prediksi dengan IMT di atas normal, p=0,265 pada kelompok

Page 14: PERBEDAAN RERATA NILAI FEV1 ANTARA ORANG DENGAN …eprints.ums.ac.id/40489/1/10. NASKAH PUBLIKASI.pdfrerata kapasitas vital pada laki-laki sebesar 4800 mL dan pada perempuan sebesar

KV % prediksi dengan IMT normal, dan p=0,378 pada kelompok KV % prediksi

dengan IMT di atas normal. Karena nilai p<0,05 pada kelompok KVP % prediksi

maka dapat disimpulkan hasil normalitas data adalah tidak normal. Kemudian

untuk analisa data pada KVP % prediksi digunakan uji Mann-Whitney. Sedangkan

pada KV % prediksi didapatkan nilai p>0,05 sehingga analisa data nya

menggunakan Uji T dua kelompok tidak berpasangan.

Berdasarkan hasil Uji T dua kelompok tidak berpasangan, didapatkan hasil

significancy p< 0,05 pada kelompok KV % prediksi, yaitu sebesar 0,000.

Sedangkan hasil uji Mann-Whitney, didapatkan nilai significancy p< 0,05 yaitu

sebesar 0,001 pada kelompok KVP % prediksi. Hal ini memberikan kesimpulan

bahwa terdapat perbedaan nilai rerata KVP % prediksi dan KV % prediksi antara

orang dengan IMT normal dan di atas normal di Universitas Muhammadiyah

Surakarta. Hasil ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Shenoy bahwa ada perbedaan yang signifikan pada nilai rerata KVP % prediksi

dan KV % prediksi antara kelompok obesitas dibandingkan kelompok normal

(Shenoy et al, 2011). Penelitian lain yang dilakukan Satyanarayana juga

membuktikan ada penurunan yang signifikan dari nilai KVP pada kelompok IMT

di atas normal dibandingkan kelompok IMT normal (Satyanarayana et al, 2014).

Pada penelitian ini terdapat beberapa faktor perancu yang dapat

dikendalikan, seperti tinggi badan, usia, dan jenis kelamin. Faktor perancu lain

pada penelitian ini yang dapat mempengaruhi penelitian adalah penyakit paru,

olahragawan, merokok, ras, berat badan dan tinggi badan. Pada penelitian faktor

ras dikendalikan dengan hanya memilih suku melayu (Indonesia) yang sudah

diketahui nilai pneumomobile nya. Untuk faktor penyakit paru (pneumonia,

atelektasis, fibrosis paru, edem paru, TB paru), olahragawan, dan merokok bisa

dikendalikan dengan pengisian kuesioner sebelum penelitian.

Penelitian ini mempunyai keterbatasan seperti pada faktor perancu

olahragawan dan penyakit paru yang hanya bisa dikendalikan lewat anamnesis

dan kuesioner. Kebugaran jasmani pada seseorang mempengaruhi kondisi tubuh

seseorang, khususnya pada sistem pernapasan. Pada beberapa responden IMT

normal mengalami penurunan nilai KVP % prediksi dan KV % prediksi karena

Page 15: PERBEDAAN RERATA NILAI FEV1 ANTARA ORANG DENGAN …eprints.ums.ac.id/40489/1/10. NASKAH PUBLIKASI.pdfrerata kapasitas vital pada laki-laki sebesar 4800 mL dan pada perempuan sebesar

keadaan kebugaran jasmani yang kurang. Sedangkan pada responden IMT di atas

normal mempunyai niali KVP % prediksi dan KV % prediksi normal karena

kebugaran jasmani nya bagus. Faktor kebugaran jasmani menjadi salah satu faktor

perancu yang tidak bisa dikendalikan (Kodarusman, 2015). Selain itu yang

menjadi keterbatasan lain adalah kesalahan dalam pengukuran spirometri yang

mungkin karena ketidakpahaman responden dalam mengikuti instruksi peneliti.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan

yang signifikan nilai rerata KVP % prediksi dan KV % prediksi antara orang

dengan IMT normal dan di atas normal di Universitas Muhammadiyah Surakarta

(p<0,05).

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih kepada mahasiswa Universitas Muhammadiyah

Surakarta yang telah membantu jalannya penlitian ini dan atas kesediaannya untuk

menjadi responden dalam penelitian. Terima kasih kepada Labortorium Fisiologi

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah

menyediakan sarana dan prasarana sehingga penelitian ini dapat berjalan dengan

lancar.

DAFTAR PUSTAKA

AHA.2011.ObesityInformation.http://www.heart.org/HEARTORG/GettingHealth

y/Obesity-Information.jsp diakses pada tanggal 10 Maret 2015

Al-Ashkar, F., Mehra, R., Peter, J.M., 2003. Interpreting Pulmonary Function

Tests: Recognize the pattern,and the diagnosis will follow. Cleveland

Clinic Journal of Medicine. 70:10

Ambrosi, G.J., Silva, C., Galofre, J.C., Escalada, J., Santos, S., Millan, D., et al.,

2012. Body mass index classification misses subjectswith increased

Page 16: PERBEDAAN RERATA NILAI FEV1 ANTARA ORANG DENGAN …eprints.ums.ac.id/40489/1/10. NASKAH PUBLIKASI.pdfrerata kapasitas vital pada laki-laki sebesar 4800 mL dan pada perempuan sebesar

cardiometabolic risk factors related to elevated adiposity. International

Journal of Obesity. 36, 286–294

Azad, A., Gharakhanlou, R., Niknam, A., Ghanbari, A., 2011. Effects of Aerobic

Exercise on Lung Function in Overweight and Obese Students.

National Research Institute of Tuberculosis and Lung Disease

(NRITLD). 10(3), 24-31

Bohn, B., Kiess, W., Berghem, S., James, M., Siegfried, W., Holl, R., et al.,

2015. BMI or BIA: Is Body Mass Index or Body Fat Mass a Better

Predictor of Cardiovascular Risk in Overweight or Obese Children and

Adolescents?. The European Journal of Obesity. DOI:

10.1159/000381227

Castro, A.V., Cathryn, M.K., Stella,P.K., Richard, N.B., 2014. Obesity, insulin

resistance and comorbidities Mechanisms of association. Departamento

de Clínica Médica, Divisão de Endocrinologia. DOI: 10.1590/0004-

2730000003223.

Chalmers, D.J., Taylor, K.J., Singanayagam, A., Fleming, G.B., Akram, A.R.,

Mandal, P, et al., 2011. Epidemiology, Antibiotic Therapy, and Clinical

Outcomes in Health Care–Associated Pneumonia: A UK Cohort Study.

Journal of Epidemiology and Outcomes in HCAP. DOI:

10.1093/cid/cir274. 2011:53.

Dahlan, M.S., 2011. Langkah-Langkah Membuat Proposal Penelitian Bidang

Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Agung Seto

Damjanov, I., 2009. Pathophysiology. Jakarta : EGC

Dehghan, M., Mestral, C., Michael, D., Schemitsch, H.E., Nathens, A., 2014. Flail

chest injuries: A review of outcomes and treatment practices from the

National Trauma Data Bank. Journal of Trauma Acute Care Surgery.

DOI: 10.1097/TA.0000000000000086. Volume 76, Number 2

Depkes RI, 2003. Pedoman Praktis Memantau Status Gizi Orang Dewasa, Jakarta

gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads diakses pada tanggal 10 Maret

2015.

Depkes RI, 2013. Riset Kesehatan Dasar Kemenkes RI.

http://www.riskesdas.litbang.depkes.go.id/download/TabelRiskesdas20

10.pdf diakses pada tanggal 10 Maret 2015

Djojodibroto, D. 2013. Respirologi (Respiratory Medicine). Jakarta : EGC.

Fahrian, A.S., 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : InternaPublishing

43

Page 17: PERBEDAAN RERATA NILAI FEV1 ANTARA ORANG DENGAN …eprints.ums.ac.id/40489/1/10. NASKAH PUBLIKASI.pdfrerata kapasitas vital pada laki-laki sebesar 4800 mL dan pada perempuan sebesar

Friedman, J., 2014. Leptin at 20: an overview. Journal of Endocrinology. Vol.

223 : 1, T1–T8.

Ganong, W.F., 2003. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC

_______. 2006. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC

Gbary, R.A., Kpozehouen, A., Yessito, C.H., Djrolo, F., Amoussou, M.P., Tchabi,

Y., et al., 2014. Prevalensi and risk factor of overweight and obesity:

findings from a cross-sectional community based survey in Benin.

Hebert Open Access Journals (HOAJ). ISSN 2052-5966

Guyton, A.C., John, E.H., 2012. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11.

Jakarta: EGC

Hyeon, Y., 2011. Management of Pleural Effusion, Empyema, and Lung Abscess.

Thieme Medical Publishers. DOI: 10.1055/s-0031-1273942.ISSN 0739-

9529. Volume 28, No.1

Kodarusman, W.R., 2015. The Coparation Of Lung Vital Capacity In Various

Sport Athlete. Journal Majority. Volume 4, Nomor 2

Kumar, R., Seibold, M.A., Aldrich, M.C., Williams, L.K., Reiner, A.P.,

Colangelo, L., et al. 2010. Genetic Ancestry in Lung-Function

Predictions. The new england journal of medicine. 363:321-30.

Lauria, W.M., Maria, P.L., Luiz, L.G., Marques, N.R., Marta, S.M., Versiani,

R.A., 2013. Ability of body mass index to predict abnormal waist

circumference: receiving operating characteristics analysis. Diabetology

& Metabolic Syndrome licensee BioMed Central. 5 :74

Lakhsmi, A., Saraswathi, I., Saravanan, A., Ramamchandran, C., 2011.

Prevalence of Premenstrual Students and its Association with College

Syndrome and Dysmenorrhoea among Female Medical Students and

Its Association with College Absenteeism. International Journal of

Biological & Medical Research. Vol. 2(4): 1011 -1016.

Madan, D., Singal, P., Kaur, H., 2010. Spirometric Evaluation of Pulmonary

Function Test in Bronchial Asthma Patients. Journal of Exercise

Science and Physiotherapy. Vol. 6, No. 2: 106-111

Melo, L.C., Mendonça, D.S., Maria, A., Nascimento, C., Ana, C.D., 2014.

Obesity and lung function: a systematic review. Journal of Obesity

Review. DOI: 10.1590/S1679-45082014RW2691.

Price, S.A., Wilson, L.M., 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses

Penyakit. Jakarta : EGC

Page 18: PERBEDAAN RERATA NILAI FEV1 ANTARA ORANG DENGAN …eprints.ums.ac.id/40489/1/10. NASKAH PUBLIKASI.pdfrerata kapasitas vital pada laki-laki sebesar 4800 mL dan pada perempuan sebesar

Raghu, G., Collard, H.R., Egan, J.J., Martinez, F.J., Behr, J., Brown, K.K., et al.,

2011. Idiopathic Pulmonary Fibrosis: Evidence-based Guidelines for

Diagnosis and Management. American Journal Respiratory. Vol 183. pp

788–824, 2011 DOI: 10.1164/rccm.2009-040GL.

Raton, R., Polii, H., Sylvia, R.M., 2013. Pengaruh Latihan Aerobik Terhadap

Forced Expiratory Volume In One Secound ( FEV1) Pada Mahasiswa

Pria Dengan Kelebihan Berat Badan (Over weight). Jurnal e-Biomedik

(eBM). 1: 884-889

Ross and Wison, 2011. Anatomy and Phsysiology in Health and Ilness 10th ed.

Singapore : Elsevier.

Salome, M.C., King, G.G., Berend, N., 2010. Physiology of obesity and effects on

lung function. Journal of Applied Physiology. 108:206-211

Satyanarayana, P., Roy, M., Parma, C., Mounika, V., Ravuri, S., Manaswi, C., et

al., 2014. Assessment of Lung Functions in Obese Young Adolescent

Medical Students. IOSR Journal of Dental and Medical Sciences : e-

ISSN: 2279-0853, p-ISSN: 2279-0861.Volume 13

Shenoy, J., Shivakhumar, J., Suguna, D.K., Mirajkar, A., Muniyappanavar, N.S.,

Preethi, G.P., 2011. Status of Pulmonary function in Indian young

overweight male individuals. Research Journal of Pharmaceutical,

Biological and Chemical Sciences (RJPBCS) : ISSN: 0975-8585.

Volume 2 Issue 4

Sherwood, L., 2011. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem Edisi ke 2. Jakarta:

EGC

Silbernagl, S., Lang, F., 2006. Teks & Atlas Berwarna Patofisiologi. Jakarta :

EGC

Singh, A.K.,Singh, S.K., Singh, N., Agrawal, N., Gopal, K., 2011. Obesity and

dyslipidemia. International Journal of Biological & Medical Research.

Vol 2(3): 824-828.

Snell, S.R. 2012., Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran (Edisi 6). Jakarta

: EGC

Suzuki, Y., Takasaki, Y., 2014. Respiratory support with nasal high-flow therapy

helps to prevent recurrence of postoperative atelectasis: a case report.

Journal of Intensive Care. DOI:10.1186/2052-0492-2-3.

Tilman, V., 2015. Pulmonary Edema: A Unifying Pathophysiological Formula.

Journal of Cardiovascular Diseases & Diagnosis. ISSN:2329-9517

JCDD. Volume 3 • Issue 3 • 1000194

Page 19: PERBEDAAN RERATA NILAI FEV1 ANTARA ORANG DENGAN …eprints.ums.ac.id/40489/1/10. NASKAH PUBLIKASI.pdfrerata kapasitas vital pada laki-laki sebesar 4800 mL dan pada perempuan sebesar

Townsend, M.C., Eschenbacher, W., Chair, C., Beckett, W., Bohnker, B.,

Brodkin, C., et al., 2011. Spirometry in the Occupational Health

Setting—2011 Update. American College of Occupational and

Environmental Medicine. DOI: 10.1097/JOM.0b013e31821aa964.

Volume 53.

Olson, P.T., Kenneth, C.B., Johnson, B.D., 2008. Pulmonary Function Changes

Associated with Cardiomegaly in Chronic Heart Failure. Journal of

Cardiology Fail. 13(2): 100–107.

Vedala, S., Paul, N., Mane, B.A., 2013. Differences in Pulmonary Function Test

among the Athletic and Sedentary Population. National Journal of

Physiology, Pharmacy & Pharmacology. Vol 3 Issue 2. 118 – 123

Watchie, J., 2010. Cardiovascular and Pulmonary Physical Therapy. United States

of America : ELSEVIER

WHO. 2004. BMI Classification.http://apps.who.int/bmi/index.jsp diakses pada

tanggal 10 Maret 2015

WHO. 2011. Sugar Guideline. http://apps.who.int/obesity/index.jsp diakses pada

tanggal 10 Maret 2015

Wilborn, C., Beckham, J., Campbell, B., Harvey, T., Galbreath, M., La Bounty,

P., et al., 2005. Obesity: Prevalence, Theories, Medical Consequences,

Management, and Research Directions. Journal of the International

Society of Sports Nutrition. ISSN 1550-2783.

Wouter, V.D., Tan, W., Li P., Guo, B., Li S., Benedetti, A., et al., 2015. Clinical

Relevance of Fixed Ratio vs Lower Limit of Normal of FEV1/FVC in

COPD: Patient-Reported Outcomes From the CanCOLD Cohort.

Annals Of Family Medicine. Vol.13 No.31

Youssef, M., Mojaddidi, M., Fath-El, M., Abd- El, W., Salem, M., 2015. Gender

differences in body composition, respiratory functions, life style among

medical students. Biomedical Research India. ISSN 0970-938X. Vol

26.

Yuarsa, T.A., Yunus, F., Antariksa, B., 2013. Korelasi Penilaian Kualitas Hidup

dan Prognosis Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronik dengan

CAT, SGRQ dan BODE di Rumah Sakit Persahabatan Jakarta.

Journal of Respirology Indonesia. Vol.33 No.1.

Zammit, C., LiddicoatIan, H., Moonsie, I., Makker, H., 2010. Obesity and

respiratory diseases. International Journal of General Medicine. 3:335–

343