Top Banner
Perbedaan MARC dan Dublin Core sebagai Pangkalan Data Bibliografis 2 | ANANG | AFIDAH | RATNA
24

Perbedaan marc dan dublin core sebagai pangkalan data

Jan 09, 2017

Download

Education

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Perbedaan marc dan dublin core sebagai pangkalan data

Perbedaan MARC dan Dublin Core sebagai Pangkalan Data Bibliografis2 | ANANG | AFIDAH | RATNA

Page 2: Perbedaan marc dan dublin core sebagai pangkalan data

Pangkalan Data Bibliografis Bibliografi

Suatu daftar judul bahan pustaka, sejumlah artikel atau cantuman tertulis tentang pustaka yang telah diterbitkan. Disusun secara sistematis, alfabetis, atau menurut aturan lain yang dikehendaki. (Suni Triani)

Pangkalan Data

Mekanisme yang digunakan untuk menyimpan informasi atau data. (Stephens dan Plew)

Page 3: Perbedaan marc dan dublin core sebagai pangkalan data
Page 4: Perbedaan marc dan dublin core sebagai pangkalan data

Tujuan Bibliorafi (Suni Triani, 2002)

Merekam peningkatan jumlah koleksi perpustakaan

Mempermudah pencarian kembali bahan pustaka

Meningkatkan kualitas layanan penelusuran informasi yang cepat dan tepat

Mengumpulkan topik yang sedang berkembang atau yang banyak diminati saat itu

Page 5: Perbedaan marc dan dublin core sebagai pangkalan data

Manfaat Bibliografi Daftar koleksi yang dimiliki perpustakaan

Sarana rujukan terhadap koleksi perpustakaan

Daftar kompilasi informasi mengenai suatu bidang kajian / topik tertentu

Page 6: Perbedaan marc dan dublin core sebagai pangkalan data

Bagian-Bagian Deskripsi Bibliografi

(Suni Triani, 2002)

Judul

Kepengarangan

Sumber

Data terbitan (impresum)

Keterangan fisik buku (kolasi)

Keterangan pokok soal, seperti kata kunci dan abstrak

Keterangan tambahan, seperti lokasi rak penyimpanan, kode call number, nama perpustakaan pemilik koleksi, dan sebagainya

Page 7: Perbedaan marc dan dublin core sebagai pangkalan data

Metadata Awal era komputerisasi pada dunia perpustakaan

Page 8: Perbedaan marc dan dublin core sebagai pangkalan data

Contoh Skema Metadata CDWA (Categories for Descriptions of Works of Art)

MARC (Machine Readable Cataloguing),

DCMES (Dublin Core Metadata Element Set),

GEM (Gateway to Educational Materials),

MPEG (Moving Pictures Experts Group) MPEG-7 dan MPEG-21

Page 9: Perbedaan marc dan dublin core sebagai pangkalan data

MARC Format MARC digunakan untuk mengembangkan cantuman bibliografis yang terbacakan mesin atau dapat dibaca oleh komputer

Page 10: Perbedaan marc dan dublin core sebagai pangkalan data

Sejarah MARC Diawal 1960-an Machine Readable Cataloging dikembangkan oleh Library of Congress

1961-1965, pengembangan MARC mulai dikerjakan. LC mulai mendesain teknik automasi perpustakaan

April 1966 dimulai analis is dan desain untuk pengatalogan format buku, lahirlah Format MARC I

1967 menghasilkan format MARC II dengan struktur (tag, indicator, dan kode sub ruas) yang sesuai dangan edisi kedua dari AACR2 revisi tahun 1988

Page 11: Perbedaan marc dan dublin core sebagai pangkalan data

1970 format serial dan dan peta dikembangkan

1971 format film dikembangkan

1973 format manuskrip dikembangkan

1975 format musik dan rekaman suaran dikembangkan

1971 Format MARC untuk pertukaran data bibliografi mendapatkan standar dari American National Standards Institute (ANSI) dan pada 1973 mendapatkan standar internasional ISO 2709.

Menurut laporan The International Federation of Library Associations and Institutions (IFLA) tahun 1990 ada 60 negara yang menggunkan format bibliografi berdasarkan MARC.

Pengembangan format MARC yang paling terakhir adalah MARC 21 terbit tahun 1999 dan revisi termuktahir pada tahun 2003

Page 12: Perbedaan marc dan dublin core sebagai pangkalan data

Format MARC 21 terdiri dari 5 jenis data yaitu :

Format bibliografi (Bibliographic format).

Data untuk data bibliografi dari berbagai bentuk, baik buku maupun bahan perpustakaan lainnya

Format otoriti (Authority format)

Data untuk otorisasi atau kepastian dalam hal penamaan orang, judul seragam tajuk subjek

Format kepemilikan (holdings format)

Data untuk data tentang kepemilikan penerbitan berseri (serial) maupun non serial, termasuk data tentang koleksi ganda

Format informasi komuniti (Community information format)

Untuk data tentang konteks pengguna dan pelaku yang berkaitan dengan koleksi, misalnya data tentang keahlian, organisasi, program, acara, dan sebagainya

Format data klasifikasi (Classification data format)

Data untuk keterangan tentang sistem klasifikasi yang digunakan

Page 13: Perbedaan marc dan dublin core sebagai pangkalan data

Contoh Cantuman MARC

Page 14: Perbedaan marc dan dublin core sebagai pangkalan data

DUBLIN CORE Dublin Core merupakan salah satu skema metadata yang digunakan untuk web resource description and discovery.

Page 15: Perbedaan marc dan dublin core sebagai pangkalan data

Dublin Core Dublin Core hadir karena ada beberapa pihak yang kurang sesuai menggunakan MARC

Sehingga diadakan suatu kesepakatan menyusun sebuah metadata baru yang lebih mudah dan fleksibel serta mempunyai kemampuan untuk dikembangkan dibandingkan MARC.

Page 16: Perbedaan marc dan dublin core sebagai pangkalan data

Dublin CoreMetadata Dublin Core memiliki beberapa kekhususan :a. Memiliki deskripsi yang sangat sederhanab. Semantik atau arti kata yang mudah dikenali secara umumc. Expandable, memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut

Page 17: Perbedaan marc dan dublin core sebagai pangkalan data

Ciri-Ciri Dublin Core1) Dublin Core dibuat sesederhana mungkin agar dapat digunakan baik oleh

awam (bukan pengatalog) maupun profesional. Diharapkan bahwa pencipta resources itu sendiri akan dapat membuat metadata (deskripsi) karya mereka tanpa memerlukan pelatihan khusus.

2) Semua unsur bersifat opsional dan dapat diulang apabila diperlukan.3) Unsur-unsur diterima secara internasional, dan dapat diterapkan oleh

semua disiplin ilmu.4) Setiap unsur dapat diperluas agar data yang lebih khusus (misalnya untuk

disiplin ilmu atau aplikasi khusus) dapat tertampung.5) Dapat ditempatkan di dalam Web page (embedded) biasanya sebagai bagian

dari header, sehingga dapat dideteksi oleh web robot atau spider.

Page 18: Perbedaan marc dan dublin core sebagai pangkalan data

Unsur-unsur Dasar DublinCoreMetadata data dublin core tersusun atas 15 element dasar yaitu :

1. Title : judul dari sumber informasi2. Creator : pencipta sumber informasi3. Subject : pokok bahasan sumber informasi, biasanya dinyatakan dalam bentuk kata kunci

atau nomor klasifikasi4. Description : keterangan suatu isi dari sumber informasi, misalnya berupa abstrak, daftar

isi atau uraian5. Publisher : Orang atau badan yang mempublikasikan sumber informasi6. Contributor : orang atau badan yang ikut menciptakan sumber informasi7. Date : tanggal penciptaan sumber informasi8. Type : jenis sumber informasi, novel, laporan, peta dan sebagainya

Page 19: Perbedaan marc dan dublin core sebagai pangkalan data

9. Format : bentuk fisik sumber informasi, format, ukuran, durasi, sumber informasi

10.Identifier : nomor atau serangkaian angka dan huruf yang mengidentifikasikan sumber informasi. Contoh URL, alamat situs.

11.Source : rujukan ke sumber asal suatu sumber informasi12.Language : bahasa yang intelektual yang digunakan sumber

informasi13.Relation : hubungan antara satu sumber informasi dengan sumber

informasi lainnya.14.Coverage : cakupan isi ditinjau dari segi geografis atau periode

waktu15.Rights : pemilik hak cipta sumber informasi

Page 20: Perbedaan marc dan dublin core sebagai pangkalan data

Tujuan Dublin Core1) Kesederhanaan dalam menciptakan dan memelihara metadata. 2) Semantik yang bisa diterima dan dimengerti secara luas. 3) Cakupan internasional. 4) Perluasan

Page 21: Perbedaan marc dan dublin core sebagai pangkalan data

Perbedaan MARC dan Dublin Core

Page 22: Perbedaan marc dan dublin core sebagai pangkalan data

MARC DUBLIN CORE

Penggunaan sulit Dibuat sederhana, agar mudah digunakan

menguraikan format cantuman bibliografi yang sangat lengkap terdiri dari 700 elemen

Memiliki deskripsi yang sangat sederhana, yaitu 15 elemen

untuk dokumen tercetak seperti buku, dan jurnal untuk dokumen elektronik seperti e-book, e-journal

dapat mendeskripsikan dengan baik kebanyakan objek fisik sumber pengetahuan, seperti jenis monograf (BK), manuskrip (AM), dan terbitan berseri (SE) termasuk; Buku Pamflet, Lembar tercetak, Atlas, Skripsi, tesis dan disertasi (baik diterbitkan ataupun tidak), dan Jurnal Buku Langka.

Semantik atau arti kata yang mudah dikenali secara umumExpandable memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut.

Informasi bibliografi mencakup pengarang, judul, subjek, catatan, data penerbitan, dan deskripsi fisik dan unsur-unsur pada format MARC adalah unsur field dan unsur tag.

Data dublin core tersusun atas 15 element dasar atau unsur yaitu: Title, Creator, Subject, Description, Publisher, Date, Contributor, Type, Format, Identifier, Source, Language, Relation, Coverage, Rights

Page 23: Perbedaan marc dan dublin core sebagai pangkalan data

Terima Kasih

Page 24: Perbedaan marc dan dublin core sebagai pangkalan data

Tanya Jawab 1. Penggunaan Skema Metadata di perpustakaan? (Riska)

2. Bersifat optional dan dapat diulang, maksudnya bagaimana? (Riska)

3. Apakah DCMES sudahh diterapkan di Indonesia? Contohnya dimana? (Krisna)

4. Kendala MARC dan DCMES dalam perpustakaan? (Reza)

5. Kelebihan masing-masing? (Reza)