Top Banner
PERBEDAAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA REMAJA YANG MEMPELAJARI ALAT MUSIK DAN REMAJA YANG TIDAK MEMPELAJARI ALAT MUSIK OLEH BERLIANA REYNITA PASARIBU 802012132 TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2016
34

PERBEDAAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA ......Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa. Pada masa ini terjadi perubahan emosi dalam diri remaja. Santrock

Dec 01, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PERBEDAAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA ......Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa. Pada masa ini terjadi perubahan emosi dalam diri remaja. Santrock

PERBEDAAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA REMAJA

YANG MEMPELAJARI ALAT MUSIK DAN REMAJA

YANG TIDAK MEMPELAJARI ALAT MUSIK

OLEH

BERLIANA REYNITA PASARIBU

802012132

TUGAS AKHIR

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan

Untuk Mencapai Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2016

Page 2: PERBEDAAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA ......Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa. Pada masa ini terjadi perubahan emosi dalam diri remaja. Santrock
Page 3: PERBEDAAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA ......Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa. Pada masa ini terjadi perubahan emosi dalam diri remaja. Santrock
Page 4: PERBEDAAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA ......Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa. Pada masa ini terjadi perubahan emosi dalam diri remaja. Santrock
Page 5: PERBEDAAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA ......Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa. Pada masa ini terjadi perubahan emosi dalam diri remaja. Santrock

PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Berliana Reynita Pasaribu

NIM : 802012132

Program studi : Psikologi

Fakultas : Psikologi, Universitas Kristen Satya Wacana

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir, judul:

PERBEDAAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA REMAJA YANG

MEMPELAJARI ALAT MUSIK DAN REMAJA YANG

TIDAK MEMPELAJARI ALAT MUSIK

Yang dibimbing oleh:

Berta Esti Ari Prasetya, S.Psi., MA.

Adalah benar-benar hasil karya saya.

Di dalam laporan tugas akhir ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan atau

gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk

rangkaian kalimat atau gambar serta simbol yang saya akui seolah-olah sebagai karya

sendiri tanpa memberikan pengakuan kepada penulis atau sumber aslinya.

Salatiga, 9 Agustus 2016

Yang memberi pernyataan,

Berliana Reynita Pasaribu

Page 6: PERBEDAAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA ......Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa. Pada masa ini terjadi perubahan emosi dalam diri remaja. Santrock

LEMBAR PENGESAHAN

PERBEDAAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA REMAJA YANG

MEMPELAJARI ALAT MUSIK DAN REMAJA YANG

TIDAK MEMPELAJARI ALAT MUSIK

Oleh

Berliana Reynita Pasaribu

802012132

TUGAS AKHIR

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Untuk

Mencapai Gelar Sarjana Psikologi

Disetujui pada tanggal 23 Agustus 2016

Oleh:

Pembimbing

Berta Esti Ari Prasetya, S.Psi., MA.

Diketahui oleh,

Kaprogdi

Dr. Chr. Hari Soetjiningsih, MS.

Disahkan oleh,

Dekan

Prof. Dr. Sutarto Wijono, MA.

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2016

Page 7: PERBEDAAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA ......Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa. Pada masa ini terjadi perubahan emosi dalam diri remaja. Santrock

PERBEDAAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA REMAJA

YANG MEMPELAJARI ALAT MUSIK DAN REMAJA

YANG TIDAK MEMPELAJARI ALAT MUSIK

Berliana Reynita Pasaribu

Berta Esti Ari Prasetya

Program Studi Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2016

Page 8: PERBEDAAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA ......Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa. Pada masa ini terjadi perubahan emosi dalam diri remaja. Santrock

i

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kecerdasan emosional pada remaja

yang mempelajari alat musik dan remaja yang tidak mempelajari alat musik. Penelitian

ini merupakan penelitian kuantitatif. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 100

remaja yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu 50 remaja yang mempelajari alat musik

dan 50 remaja yang tidak mempelajari alat musik. Teknik pengambilan sampel yang

digunakan adalah purposive sampling. Penelitian diambil menggunakan skala Schutte

Emotional Intelligence Scale (SEIS), yang disusun oleh Schutte (1998) berdasarkan

aspek-aspek kecerdasan emosional menurut Salovey dan Mayer (1990) untuk mengukur

kecerdasan emosional yang terdiri dari, 33 item dan 22 item yang dinyatakan valid

dalam uji seleksi item dengan koefisien alpha cronbach 0,827. Berdasarkan uji

perbedaan menggunakan teknik uji beda uji t diperoleh nilai t = 4,576 dengan sig. =

0,000 (p<0,05), yang menunjukkan bahwa ada perbedaan kecerdasan emosional yang

signifikan pada remaja yang mempelajari alat musik dan remaja yang tidak mempelajari

alat musik.

Kata Kunci : kecerdasan emosional, keterlibatan dalam pembelajaran alat

musik, remaja.

Page 9: PERBEDAAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA ......Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa. Pada masa ini terjadi perubahan emosi dalam diri remaja. Santrock

ii

Abstract

The purpose of the research is to know about difference of emotional intelligence in

adolescents who learn a musical instrument and adolescents who do not learn a musical

instrument. This research is quantitative. Participants in this research were 100

adolescents who were divided into two groups of 50 adolescents who learn a musical

instrument and 50 adolescents who do not learn a musical instrument. The sampling

technique used was purposive sampling. Were taken using a scale Schutte Emotional

Intelligence Scale (SEIS) which was developed by Schutte (1998) based on aspects of

emotional intelligence by Salovey and Mayer (1990) to measure emotional intelligence

consists of, 33 items and 22 items that otherwise valid in the selection trials items with a

cronbach alpha coefficient of 0.827. Based on the difference test using different test

techniques t test obtained by value t = 4.576 with sig. = 0.000 (p <0.05), indicating that

there are significant differences in emotional intelligence in adolescents who learn a

musical instrument and adolescents who do not learn a musical instrument.

Keywords : emotional intelligence, involvement in learning a musical

instrument, adolescents.

Page 10: PERBEDAAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA ......Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa. Pada masa ini terjadi perubahan emosi dalam diri remaja. Santrock

1

PENDAHULUAN

Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa. Pada

masa ini terjadi perubahan emosi dalam diri remaja. Santrock (2003) membagi masa

remaja menjadi dua fase yaitu yang disebut “masa remaja awal” yang berkisar antara

12-15 tahun dan “masa remaja akhir” antara usia 15-18 tahun. Menurut Santrock

(2002), salah satu karakteristik khas perkembangan remaja adalah emosi menjadi lebih

labil. Pada umumnya emosi remaja tidak seimbang, seperti mudah tersinggung dan

cengeng. Perubahan hormon dan pengalaman lingkungan terlibat dalam perubahan

emosi di masa remaja. Remaja rentan mengalami depresi, mudah marah, mudah

tersinggung, kurang mampu meregulasi emosi, yang selanjutnya dapat memicu

munculnya berbagai permasalahan seperti kesulitan akademis, penyalahgunaan obat,

kenakalan remaja atau gangguan makan (Santrock, 2007).

Oleh karena salah satu pemicu timbulnya masalah pada remaja yaitu kurang

mampu dalam meregulasi emosinya, maka remaja perlu mengembangkan kecerdasan

emosi. Namun harus diperhatikan bahwa untuk mengembangkan kecerdasan emosional

pada remaja bukan suatu perkara yang mudah, karena di masa ini kondisi emosi remaja

masih labil. Menurut hasil survey yang dilakukan Goleman (2001), menunjukan bahwa

ada kecenderungan di seluruh dunia, yaitu generasi sekarang lebih banyak mengalami

kesulitan emosional daripada generasi sebelumnya. Selain itu, remaja sekarang

dianggap lebih kesepian dan pemurung, lebih beringas dan kurang menghargai sopan

santun, lebih gugup dan mudah cemas, lebih impulsif dan agresif (Yusuf, 2005).

Dengan mengembangkan kecerdasan emosinya maka remaja dapat memiliki

kecerdasan emosi yang tinggi. Remaja yang memiliki kecerdasan emosi tinggi akan

mampu mengungkapkan emosinya sendiri, menampakkan kesan yang positif pada

Page 11: PERBEDAAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA ......Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa. Pada masa ini terjadi perubahan emosi dalam diri remaja. Santrock

2

dirinya, berusaha beradaptasi dengan lingkungan, mampu mengontrol perasaan dan

mengungkapkan reaksi emosi yang sesuai dengan waktu dan kondisi pada saat itu

terjadi, sehingga hubungan dengan orang lain dapat terjalin dengan baik. Sedangkan,

remaja yang memiliki kecerdasan emosi rendah akan mengalami kesulitan dalam

bergaul dan tidak dapat mengontrol emosi dan perilakunya (Tridhonanto & Beranda,

2010).

Kecerdasan emosi merupakan hal yang penting karena banyak orang yang gagal

dalam mengatur emosi mereka dengan baik. Seorang individu dapat gagal dalam

mengontrol emosi mereka dan memunculkan emosi yang meledak kemudian berujung

pada tindakan yang memalukan. Agar dapat memiliki kecerdasan emosi yang baik,

individu harus dapat mengatur dan mengontrol emosi yang ada pada diri individu.

Mengatur emosi yang merupakan aspek dari kecerdasan emosi ini memiliki peran

penting dalam penyesuaian sosial. Hal ini didukung oleh penelitian Pattiruhu (2014),

mengenai hubungan antara kecerdasan emosional dengan penyesuaian sosial pada siswa

akselerasi tingkat SMP di kota Ambon yang menghasilkan korelasi yang positif dan

signifikan, yang berarti bahwa semakin tinggi kecerdasan emosional siswa kelas

akselerasi maka semakin tinggi penyesuaian sosial siswa akselerasi begitupun

sebaliknya, semakin rendah kecerdasan emosi maka semakin rendah penyesuaian sosial

siswa.

Selain itu, kecerdasan emosi penting dimiliki karena berkorelasi positif dengan

perilaku prososial. Dalam penelitian Winniarthy (2015) mengenai hubungan antara

kecerdasan emosional dengan perilaku prososial pada remaja terdapat korelasi yang

positif dan signifikan, yang berarti bahwa semakin tinggi kecerdasan emosional yang

dimiliki remaja maka semakin tinggi pula kecenderungan perilaku prososial begitupun

Page 12: PERBEDAAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA ......Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa. Pada masa ini terjadi perubahan emosi dalam diri remaja. Santrock

3

sebaliknya. Kecerdasan emosi juga merupakan hal penting karena semakin tinggi

kecerdasan emosi, tingkat kecemasan dalam menghadapi kompetisi juga mengalami

penurunan. Hal ini didukung oleh penelitian Polii (2007) yang menunjukkan bahwa ada

hubungan negatif dan signifikan antara kecerdasan emosional dengan kecemasan dalam

menghadapi kompetisi akademik pada siswa SMU Kristen II Binsus Tomohon. Artinya

bahwa semakin tinggi kecerdasan emosional maka akan terjadi penurunan kecemasan

pada siswa dalam menghadapi kompetisi. Kemudian dalam hasil penelitian Pratama

(2010) terdapat hubungan negatif antara kecerdasan emosi dengan agresivitas pada

remaja awal, yang berarti bahwa semakin tinggi kecerdasan emosinya maka semakin

rendah agresivitasnya demikian juga sebaliknya, semakin rendah kecerdasan emosinya

maka semakin tinggi agresivitasnya. Oleh karena itu, kecerdasan emosi merupakan hal

yang penting bagi individu.

Menurut Salovey dan Mayer (1990), kecerdasan emosional adalah bagian dari

kecerdasan sosial (social intelligence) yang meliputi kemampuan seseorang untuk

memonitor emosi diri dan orang lain, mampu membedakan emosi tersebut serta

menggunakannya sebagai informasi untuk menuntun pikiran dan perilaku individu.

Kecerdasan emosional adalah suatu kapasitas atau kemampuan individu untuk

memproses informasi secara akurat dan efisien, meliputi informasi yang relevan dengan

pengenalan, konstruksi, dan pengaturan emosi pada diri sendiri dan orang lain (Salovey

dan Mayer, 1990). Selain itu, Goleman (2001) juga menjelaskan bahwa kecerdasan

emosi adalah kemampuan mengenali perasaan kita sendiri dan perasaan orang lain,

kemampuan memotivasi diri sendiri, dan kemampuan mengelola emosi dengan baik

pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain.

Page 13: PERBEDAAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA ......Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa. Pada masa ini terjadi perubahan emosi dalam diri remaja. Santrock

4

Salovey dan Mayer (1990) mengemukakan ada tiga aspek mengenai kecerdasan

emosional, yaitu :

a. Penilaian dan ekspresi emosi (appraisal and expression of emotion)

Proses yang mendasari adanya kecerdasan emosional yang dimulai dengan

adanya informasi kemudian memasuki sistem perseptualnya. Proses ini akurat

karena dapat lebih cepat memahami dan menanggapi emosi mereka sendiri serta

lebih dapat terampil dalam reaksi emosional serta empatik terhadap diri sendiri

maupun orang lain baik secara verbal maupun nonverbal.

b. Pengaturan emosi (regulation of emotion)

Regulasi emosi sangat diperlukan karena dapat membangun suasana hati dan

memperkuat sikap adaptif dalam diri seseorang. Kemampuan individu dan

pengalaman reflektif yang mereka punya dapat membantu meningkatkan

pengetahuan mengenai suasana hati mereka sendiri maupun orang lain. Selain

itu, kemampuan itu dapat membantu untuk memonitor, mengevaluasi serta

mengatur emosi dan mengubah sikap orang lain.

c. Memanfaatkan kecerdasan emosional (utilizing emotional intelligence)

Kemampuan individu untuk memanfaatkan emosi diperlukan untuk dapat

memecahkan masalah dengan baik secara fleksibel, mampu berpikir kreatif,

memiliki fokus jika ada masalah sehingga dapat membangun suasana hati yang

pas serta mempunyai motivasi yang baik. Suasana hati dan emosi yang halus

namun sistematis dapat memengaruhi beberapa komponen dan strategi yang

terlibat dalam pemecahan masalah.

Page 14: PERBEDAAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA ......Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa. Pada masa ini terjadi perubahan emosi dalam diri remaja. Santrock

5

Faktor-faktor yang memengaruhi kecerdasan emosional seseorang menurut

Goleman (2005) yakni :

1) Jenis kelamin, kaum perempuan akan lebih cepat terampil berbahasa sehingga

mereka lebih berpengalaman dalam mengutarakan perasaannya dan lebih

mudah berempati daripada kaum laki-laki,

2) Usia, dengan bertambahnya usia pada umumnya kecerdasan emosionalnya

akan lebih berkembang seiring dengan berbagai interaksi yang dijumpai

sehari-hari dalam lingkungan sosial seseorang,

3) Hidup berumah tangga,

4) Faktor lingkungan,

5) Faktor pendidikan.

Selain itu juga, Gordon (dalam Fauzi, 2008) mengatakan bahwa perkembangan

kecerdasan emosional sangat dipengaruhi oleh rangsangan musik. Musik juga menjadi

faktor penting dalam perkembangan kecerdasan emosional seseorang, karena musik

dapat meningkatkan rasa empati dan keterampilan sosial yang merupakan aspek dari

kecerdasan emosional. Pengaruh musik terhadap kecerdasan emosioal seseorang juga

sangat kuat dan dapat memengaruhi kehidupannya. Penelitian neurologis mengatakan

bahwa separuh dari otak manusia memiliki tugas untuk memproses pengalaman musik

yang dapat memengaruhi kecerdasan emosional seseorang (Djohan, 2003). Dalam hal

ini rangsangan musik dapat diberikan dengan adanya pemberian pendidikan musik yang

didapatkan dari sekolah-sekolah musik ataupun tempat kursus-kursus musik.

Yudkin (dalam Nwaneri, 2012) berpendapat bahwa pendidikan musik adalah

bidang studi yang terkait dengan pengajaran dan pembelajaran musik. Bidang studi ini

mencakup semua aspek pembelajaran, termasuk psikomotor (pengembangan

Page 15: PERBEDAAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA ......Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa. Pada masa ini terjadi perubahan emosi dalam diri remaja. Santrock

6

kemampuan), kognitif (pemerolehan pengetahuan), dan afektif, termasuk apresiasi

musik dan sensitivitasnya. Musik merupakan suara yang sering sekali didengar, musik

dapat menghibur jiwa, membangkitkan semangat dan menjernihkan pikiran. Musik

membuat seseorang dapat mengekspresikan diri dengan bebas, dan musik dapat

membuat seseorang lebih cerdas, meningkatkan daya ingat, meningkatkan kreativitas,

menyehatkan tubuh, meningkatkan kecerdasan emosional, dan sebagainya. Musik telah

lama dianggap memiliki pengaruh terhadap tubuh dan jiwa manusia. Musik membantu

untuk memahami orang lain dan menyediakan kesempatan dalam perkembangan sosial

dan emosi dalam diri seseorang. Ada beberapa pengaruh musik dalam kecerdasan

emosi, yakni musik dapat memberi kepekaan dalam mengenali emosi (Juslin & Laukka,

2003), dapat membina hubungan dengan orang lain (Haas & Brandes, 2009),

kemampuan dalam bermain musik dapat membantu seorang anak memiliki kemampuan

untuk menjadi individu yang sejahtera (misalnya, kedisiplinan dalam bermain piano

dapat membantu seorang anak untuk memiliki kedisiplinan dalam area belajar yang

lain), perkembangan diri dan sosial serta mengembangkan kecerdasan emosi dalam diri

seseorang (Hallam, 2005).

Menurut Siegel (dalam Fauzi, 2008) ahli perkembangan otak, mengatakan bahwa

musik dapat berperan dalam proses pematangan hemisfer kanan otak, walaupun dapat

berpengaruh ke hemisfer sebelah kiri, oleh karena adanya cross-over dari kanan ke kiri

dan sebaliknya yang sangat kompleks dari jaras-jaras neuronal di otak. Kedua hemisfer

otak juga mengendalikan tugas-tugas emosional yang berbeda. Hemisfer kanan otak

merupakan bagian terpenting dalam mengenali ekspresi emosi dan memproses perasaan

emosional, sedangkan hemisfer kiri otak aktif saat memproses makna emosional

(Vingerhoats, Berckmoes, dan Stroobant, 2003 dalam Wade & Tavris, 2008).

Page 16: PERBEDAAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA ......Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa. Pada masa ini terjadi perubahan emosi dalam diri remaja. Santrock

7

Manfaat belajar musik yang akan dirasakan oleh individu antara lain dapat

membangun kecerdasan emosional, meningkatkan intelegensi dan kemampuan

bersosialisasi, melatih empati, serta menumbuhkan kemampuan musikalitas pada

individu (Wijaksono, 2013). Individu dengan kecerdasan emosional yang baik akan

berkembang apabila sering mendengarkan musik yang memiliki irama dan nada teratur

yang mana anak yang sejak kecil terbiasa mendengarkan musik akan cenderung lebih

berkembang kecerdasan emosional dan intelegensinya dibandingkan dengan anak yang

jarang mendengarkan musik (Sibarani, 2010).

Hal ini didukung oleh beberapa penelitian yang mengkaji peran musik dalam

kehidupan sehari-hari antara lain dilakukan oleh DeNora (dalam Djohan, 2010)

terhadap sekelompok perempuan Amerika dan Inggris, untuk melihat bagaimana musik

dapat difungsikan dalam mengolah, mempertahankan, dan meningkatkan kualitas

emosi. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara nyata musik diakui memiliki sarana

untuk menata dan meningkatkan kualitas diri, baik pada aspek kognitif, emosi maupun

fisik. Demikian pula dengan hasil penelitian Sloboda (dalam Djohan , 2010) yang

mengungkapkan bahwa musik memiliki fungsi untuk meningkatkan, mengubah emosi,

dan aspek spiritual, atau membawa individu pada kondisi transenden. Kemudian hasil

penelitian musik juga dapat berpengaruh terhadap kecerdasan emosi seseorang. Hal

tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Ertha tentang kecerdasan emosi

pria yang memainkan alat musik. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pria yang

memainkan alat musik cenderung memiliki kecerdasan emosi yang baik yang

ditunjukan dengan mudahnya bergaul, mampu mengatasi masalah dengan baik, bebas

mengekspresikan diri dan memperoleh ketenangan hati (Ertha, 2009).

Page 17: PERBEDAAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA ......Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa. Pada masa ini terjadi perubahan emosi dalam diri remaja. Santrock

8

Dalam penelitian sebelumnya yang berjudul “Perbedaan Kecerdasan Emosi Pada

Pria Dan Wanita Yang Mempelajari Dan Yang Tidak Mempelajari Alat Musik Piano”

(Khaterina & Garliah, 2012) menunjukkan bahwa ada perbedaan kecerdasan emosi

yang signifikan antara individu yang mempelajari alat musik piano atau tidak

mempelajari alat musik piano. Remaja pada subjek penelitian yang mempelajari alat

musik piano menunjukkan kecerdasan emosi yang lebih tinggi dibandingkan dengan

remaja yang tidak mempelajari alat musik piano. Hal ini disebabkan karena pelatihan

musik dapat meningkatkan kemampuan individu untuk mengenali emosi yang

terkandung dalam suara. Haas & Brandes (2009), juga mengatakan bahwa musik dapat

membina hubungan dengan orang lain, dan dapat mengembangkan kesadaran diri dan

juga berhubungan dengan motivasi dan kesuksesan.

Akan tetapi, dalam kehidupan sehari-hari peneliti melihat bahwa ada beberapa

individu yang dapat memainkan alat musik belum tentu memiliki kecerdasan emosi

yang baik seperti individu belum dapat mengontrol emosinya, contohnya individu

mudah marah dan melampiaskan kemarahannya dengan teriak, membanting pintu serta

melemparkan barang yang ada disekitarnya. Peneliti juga melihat di sekitar

lingkungannya ada beberapa remaja akhir yang dapat memainkan alat musik dan

memiliki sebuah grup band akan tetapi, ketika remaja tersebut mengalami sebuah

masalah mereka cenderung mengkonsumsi minuman beralkohol. Adapun para personil

band di Indonesia seperti pemain gitaris dan pemain drum grup band Padi terlibat

mengkonsumsi narkoba jenis sabu, pemain drum Izzy personil Kangen Band juga

ditemukan menggunakan ganja (http://djurnal.com/6-musisi-ini-pernah-ditangkap-

karena-kasus-narkoba/).

Page 18: PERBEDAAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA ......Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa. Pada masa ini terjadi perubahan emosi dalam diri remaja. Santrock

9

Kemudian ada pula seorang gitaris band yang ditangkap kedua kalinya karena

terlibat dalam kasus narkoba (http://showbiz.liputan6.com/read/2372097/tertangkap-

narkoba-lagi-roby-geisha-minta-maaf). Dalam hasil penelitian Rilley dan Schutte

(dalam Handoko, 2009) menunjukkan bahwa prediktor penting di dalam permasalahan

penyalahgunaan NAPZA adalah kecerdasan emosional yang rendah. Dari penelitian

tersebut dapat dikatakan bahwa para pemain musik musik dalam kasus narkoba

cenderung memiliki kecerdasan emosi yang rendah. Penelitian Caruso, Mayer, dan

Salovey (dalam Handoko, 2009) juga menunjukkan bahwa kecerdasan emosional yang

rendah berhubungan secara signifikan dengan penyalahgunaan NAPZA, alkohol, serta

dapat meningkatkan perilaku menyimpang.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, peneliti ingin meneliti

masalah yang dapat dirumuskan sebagai berikut, “Apakah ada perbedaan kecerdasan

emosional pada remaja yang mempelajari alat musik dan remaja yang tidak mempelajari

alat musik ?”

Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah “ada perbedaan kecerdasan emosional pada

remaja yang mempelajari alat musik dan remaja yang tidak mempelajari alat musik.”

Page 19: PERBEDAAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA ......Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa. Pada masa ini terjadi perubahan emosi dalam diri remaja. Santrock

10

METODE PENELITIAN

Variabel Penelitian

Variabel Terikat : Kecerdasan emosional

Variabel Bebas : Keterlibatan dalam pembelajaran alat musik :

a. Mempelajari alat musik

b. Tidak mempelajari alat musik

Jenis Penelitian

Jenis Penelitian dalam penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan

menggunakan tipe penelitian kuantitatif komparatif. Penelitian komparatif merupakan

penelitian yang bersifat membandingkan. Penelitian ini dilakukan untuk

membandingkan persamaan dan perbedaan dua atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat

objek yang diteliti berdasarkan kerangka pemikiran tertentu (Sugiyono, 2010). Dalam

penelitian ini akan dibandingkan kecerdasan emosional pada remaja yang mempelajari

alat musik dan remaja yang tidak mempelajari alat musik.

Partisipan

Dalam pengambilan partisipan penelitian ini, peneliti menggunakan teknik

purposive sampling. Menurut Sugiyono (2010), purposive sampling adalah teknik untuk

menentukan sampel penelitian dengan beberapa pertimbangan yang bertujuan agar data

yang diperoleh nantinya bisa lebih representatif. Dalam hal ini, pertimbangan yang

digunakan peneliti untuk remaja yang mempelajari alat musik adalah remaja SMKN 2

Kasihan Bantul Yogyakarta, berusia antara 16 – 18 tahun dan mempelajari alat musik

minimal 2 tahun, sedangkan pertimbangan yang digunakan peneliti untuk remaja yang

tidak mempelajari alat musik adalah remaja SMK 3 PIRI Yogyakarta yang tidak

Page 20: PERBEDAAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA ......Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa. Pada masa ini terjadi perubahan emosi dalam diri remaja. Santrock

11

mempelajari alat musik, berusia antara 16 – 18 tahun. Peneliti membagikan skala

kecerdasan emosional pada siswa remaja yang mempelajari alat musik di SMKN 2

Kasihan Bantul Yogyakarta sebanyak 55 siswa dan terdapat 5 siswa remaja yang gugur

karena tidak memenuhi kriteria. Kemudian peneliti membagikan skala kecerdasan

emosional pada siswa remaja yang tidak mempelajari alat musik di SMK 3 PIRI

Yogyakarta sebanyak 67 siswa dan terdapat 17 siswa remaja yang gugur karena tidak

memenuhi kriteria. Dengan demikian terdapat 100 partisipan yang sesuai dengan

kriteria yang terdiri dari 50 siswa remaja dari SMKN 2 Kasihan Bantul Yogyakarta dan

50 siswa remaja dari SMK 3 PIRI Yogyakarta.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah

skala psikologi, yaitu instrumen yang dapat dipakai untuk mengukur atribut psikologis

(Azwar, 1999). Skala bertingkat yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah skala

Likert yang merupakan skala untuk mengukur kekuatan persetujuan dari pernyataan-

pernyataan untuk mengukur sikap. Skala yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

Schutte Emotional Intelligence Scale (SEIS Schutte et al., 1998) adalah skala yang

digunakan untuk mengukur kecerdasan emosional. Schutte Emotional Intelligence Scale

dibuat oleh Schutte et al (1998). Skala ini menggunakan tiga aspek kecerdasan

emosional dari Salovey dan Mayer (1990) yaitu penilaian dan ekspresi emosi,

pengaturan emosi, dan memanfaatkan kecerdasan emosional. Schutte Emotional

Intelligence Scale menggunakan skala Likert yang terdiri dari 33 item dan menyediakan

4 pilihan jawaban, antara lain : SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju), dan

STS (Sangat Tidak Setuju). Uji reliabilitas yang dilakukan oleh Schutte pada 346

partisipan menghasilkan Alpha Cronbach sebesar 0,90.

Page 21: PERBEDAAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA ......Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa. Pada masa ini terjadi perubahan emosi dalam diri remaja. Santrock

12

Skala ini diuji kembali oleh peneliti dengan menggunakan try out terpakai,

dimana partisipan yang dipakai dalam try out akan digunakan sekaligus untuk penelitian

(Hadi, 2004). Pada metode try out terpakai, penyebaran skala atau pengambilan data

hanya dilakukan satu kali, dalam arti data subjek yang telah digunakan untuk uji coba

digunakan sebagai data penelitian. Kriteria pemilihan item total biasanya digunakan

batasan ≥ 0,30 namun apabila jumlah item yang lolos masih tidak mencukupi jumlah

yang diinginkan dapat dipertimbangkan untuk menurunkan sedikit batas kriteria

menjadi ≥ 0,25 (Azwar, 2012). Setelah diuji kembali, peneliti menggunakan batasan ≥

0,25 dikarenakan banyak item yang gugur jika menggunakan batasan ≥ 0,30. Dari hasil

pengujian uji seleksi item pada 33 item dengan menggunakan program SPSS for

Windows Version 16.0 pada 100 siswa remaja menunjukkan bahwa ada 22 item yang

memiliki daya diskriminasi yang baik dan 11 item yang gugur. Hasil pengujian alat

ukur 22 item yang memiliki daya diskriminasi yang baik dengan menunjukkan hasil

nilai item-total correlation ≥ 0,25 dan memiliki nilai item-total correlation yang

bergerak antara 0,283 – 0,593. Berdasarkan uji reliabilitas yang dilakukan dengan

program SPSS for Windows Version 16.0, didapatkan hasil dari nilai Alpha Cronbach

sebesar 0,827. Azwar (2008) mengemukakan bahwa, reliabilitas dinyatakan oleh

koefisien reliabilitas yang angkanya berada dalam rentang dari 0 sampai dengan 1.

Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1 berarti semakin tinggi

reliabilitasnya. Sebaliknya, koefisien yang semakin rendah mendekati angka 0 berarti

semakin rendah reliabilitasnya. Dengan demikian hasil uji reliabilitas dikatakan reliable

dan koefisien reliabilitasnya dikatakan tinggi karena pada pengujian hasil reliabilitas

alat ukur menggunakan Alpha Cronbach hasilnya mendekati angka 1.

Page 22: PERBEDAAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA ......Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa. Pada masa ini terjadi perubahan emosi dalam diri remaja. Santrock

13

Metode Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji-t (Independent Sample

T-Test) dengan memakai program SPSS for Windows Version 16.0. Uji-t yang

digunakan peneliti ini berguna untuk mengetahui apakah ada perbedaan kecerdasan

emosional pada remaja yang mempelajari alat musik dan remaja yang tidak mempelajari

alat musik. Namun sebelum menggunakan uji-t, data yang diperoleh diuji asumsi

dengan menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas terlebih dahulu. Uji normalitas

digunakan untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak dengan melihat hasil

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test dengan memakai program SPSS for Windows

Version 16.0. Sedangkan, uji homogenitas digunakan untuk mengetahui bahwa data

memiliki varian yang homogen atau tidak homogen.

Page 23: PERBEDAAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA ......Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa. Pada masa ini terjadi perubahan emosi dalam diri remaja. Santrock

14

HASIL PENELITIAN

Analisis Deskriptif

Berikut merupakan tabel hasil kategori variabel kecerdasan emosional dari

pengukuran skala Schutte Emotional Intelligence Scale (SEIS) yang digunakan untuk

menggolongkan kategori kecerdasan emosional remaja yang mempelajari alat musik dan

remaja yang tidak mempelajari alat musik. Peneliti membedakan kategori dengan

menggunakan rumus rentangan berdasarkan standar deviasi dan mean empiris dilihat

dari kurva normal (Azwar, 2008). Berdasarkan hasil perhitungan variabel kecerdasan

emosional, berikut tabel kategorisasinya:

Tabel 1. Kategori Skor Kecerdasan Emosional Pada Remaja yang Mempelajari

Alat Musik dan Remaja yang Tidak Mempelajari Alat Musik

Interval Kategori

Remaja yang

Mempelajari Alat Musik

Remaja yang Tidak

Mempelajari Alat Musik

F Persentase Mean F Persentase Mean

22 ≤ x < 38,5 Sangat

Rendah 0 0% 0 0%

38,5 ≤ x < 55 Rendah 0 0% 5 10%

55 ≤ x < 71,5 Tinggi 39 78% 67,58 42 84% 61,96

71,5 ≤ x < 88 Sangat

Tinggi 11 22% 3 6%

Jumlah 50 100% 50 100%

Min 57 86

Max 52 76

StDev 6,890 5.287

x = skor kecerdasan emosional

Data pada tabel 1 menunjukkan bahwa 11 (22%) remaja yang mempelajari alat

musik tergolong dalam kategori kecerdasan emosional sangat tinggi, dan 39 (78%)

remaja yang mempelajari alat musik tergolong dalam kategori kecerdasan emosional

Page 24: PERBEDAAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA ......Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa. Pada masa ini terjadi perubahan emosi dalam diri remaja. Santrock

15

tinggi. Skor yang diperoleh remaja yang mempelajari alat musik minimum sebesar 57

dan maksimum sebesar 86. Berdasarkan nilai rata-rata kecerdasan emosional pada

remaja yang mempelajari alat musik sebesar 67,58 yang tergolong dalam kategori

tinggi. Artinya, rata-rata remaja yang mempelajari alat musik memiliki kecerdasan

emosional pada kategori tinggi.

Sedangkan 3 (6%) remaja yang tidak mempelajari alat musik tergolong dalam

kategori kecerdasan emosional sangat tinggi, 42 (84%) remaja yang tidak mempelajari

alat musik tergolong dalam kategori kecerdasan emosional tinggi, dan 5 (10%) remaja

yang tidak mempelajari alat musik tergolong dalam kategori kecerdasan emosional

rendah. Skor yang diperoleh remaja yang tidak mempelajari alat musik minimum

sebesar 52 dan maksimum sebesar 76. Berdasarkan nilai rata-rata kecerdasan emosional

pada remaja yang tidak mempelajari alat musik sebesar 61,96 yang tergolong dalam

kategori tinggi. Artinya, rata-rata remaja yang tidak mempelajari alat musik memiliki

kecerdasan emosional pada kategori tinggi.

Page 25: PERBEDAAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA ......Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa. Pada masa ini terjadi perubahan emosi dalam diri remaja. Santrock

16

Uji Asumsi

Uji asumsi yang dilakukan terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas. Uji

normalitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 2. Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

REMAJA YANG

MEMPELAJARI ALAT

MUSIK

REMAJA YANG TIDAK

MEMPELAJARI ALAT

MUSIK

N 50 50

Normal Parametersa Mean 67.58 61.96

Std. Deviation 6.890 5.287

Most Extreme Differences Absolute .118 .090

Positive .118 .090

Negative -.062 -.068

Kolmogorov-Smirnov Z .837 .635

Asymp. Sig. (2-tailed) .485 .815

a. Test distribution is Normal.

Pada Skala Schutte Emotional Intelligence Scale (SEIS), pada kelompok remaja

yang mempelajari alat musik diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov Test sebesar 0,837

dengan signifikansi sebesar 0,485. Sedangkan pada kelompok remaja yang tidak

mempelajari alat musik diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov Test sebesar 0,635 dengan

signifikansi sebesar 0,815. Dari hasil Kolmogorov-Smirnov Test yang didapatkan kedua

kelompok memiliki taraf signifikansi > 0,05, maka kedua kelompok dikatakan

berdistribusi normal.

Page 26: PERBEDAAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA ......Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa. Pada masa ini terjadi perubahan emosi dalam diri remaja. Santrock

17

Sementara dari hasil uji homogenitas dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3. Hasil Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

Kecerdasan emosional

Levene Statistic df1 df2 Sig.

3.619 1 98 .060

Dari tabel di atas dapat dilihat nilai signifikansi hasil uji homogenitas dari

kecerdasan emosional pada kelompok remaja yang mempelajari alat musik dan

kecerdasan emosional pada kelompok remaja yang tidak mempelajari alat musik

menunjukan bahwa nilai koefisien Levene Statistic sebesar 3,619 dengan signifikansi

sebesar 0,060. Oleh karena nilai signifikansi 0,060 > 0,05, sehingga data yang diperoleh

dikatakan bersifat homogen atau memiliki varians yang sama.

Page 27: PERBEDAAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA ......Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa. Pada masa ini terjadi perubahan emosi dalam diri remaja. Santrock

18

Uji-t

Selanjutnya dilakukan uji-t (Independent Sample t-test) dengan menggunakan

program SPSS for Windows Version 16.0 untuk melihat perbandingan rata-rata antara

dua kelompok sampel. Hasil perhitungan uji-t, dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4. Hasil Uji-t Kecerdasan Emosional Remaja yang Mempelajari Alat Musik

dan Remaja yang Tidak Mempelajari Alat Musik

Levene's Test

for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. T df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

SKO

R

Equal variances

assumed 3.619 .060 4.576 98 .000 5.620 1.228 3.183 8.057

Equal variances

not assumed

4.576 91.852 .000 5.620 1.228 3.181 8.059

Hasil perhitungan uji beda (uji-t), diperoleh nilai t-hitung adalah sebesar 4,576

dengan signifikansi = 0,000 (p < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan

kecerdasan emosional yang signifikan antara remaja yang mempelajari alat musik dan

remaja yang tidak mempelajari alat musik dengan mean pada remaja yang mempelajari

alat musik sebesar 67,58 lebih tinggi daripada remaja yang tidak mempelajari alat musik

sebesar 61,96.

Page 28: PERBEDAAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA ......Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa. Pada masa ini terjadi perubahan emosi dalam diri remaja. Santrock

19

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil analisis data penelitian mengenai perbedaan kecerdasan

emosional pada remaja yang mempelajari alat musik dan remaja yang tidak mempelajari

alat musik menggunakan program SPSS.16 for Windows, diperoleh nilai t-hitung 4,576

dengan signifikansi = 0,000 (p < 0,05). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa

terdapat perbedaan kecerdasan emosional yang signifikan pada remaja yang

mempelajari alat musik dan remaja yang tidak mempelajari alat musik. Berdasarkan

hasil rata-rata kecerdasan emosional pada remaja yang mempelajari alat musik memiliki

rata-rata sebesar 67,58 yang menunjukkan bahwa rata-rata remaja yang mempelajari

alat musik lebih tinggi daripada remaja yang tidak mempelajari alat musik yang mem-

iliki rata-rata sebesar 61,96. Hal ini didukung dengan hasil riset yang dilakukan oleh

Khaterina & Garliah, (2012) yang menunjukkan bahwa ada perbedaan kecerdasan

emosi yang signifikan antara individu yang mempelajari alat musik piano dan yang

tidak mempelajari alat musik piano dengan signifikansi 0,000 < 0,05 yang dapat

disebabkan karena adanya pelatihan musik yang dapat meningkatkan kemampuan

individu untuk mengenali emosi yang terkandung dalam suara.

Dalam penelitian ini, peneliti tidak mengkhususkan kelompok partisipan dengan

penggunaan alat musik tertentu melainkan mengambil kelompok partisipan yang secara

umum mempelajari alat musik. Akan tetapi, hasil penelitian ini pun juga membuktikan

bahwa ada perbedaan kecerdasan emosional pada remaja yang mempelajari alat musik

dengan remaja yang tidak mempelajari alat musik. Hal tersebut dapat disebabkan karena

adanya pengaruh musik yang dapat mengembangkan kecerdasan emosi. Hal ini juga

didukung oleh beberapa peneliti sebelumnya tentang pengaruh musik, yakni musik

dapat memberi kepekaan dalam mengenali emosi (Juslin & Laukka, 2003), dapat

Page 29: PERBEDAAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA ......Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa. Pada masa ini terjadi perubahan emosi dalam diri remaja. Santrock

20

membina hubungan dengan orang lain (Haas & Brandes, 2009), kemampuan dalam

bermain musik dapat membantu seorang anak memiliki kemampuan untuk menjadi

individu yang sejahtera, perkembangan diri dan sosial serta mengembangkan

kecerdasan emosi dalam diri seseorang (Hallam, 2005).

Kemudian Gordon (1996) juga mengatakan, bahwa perkembangan kecerdasan

emosional sangat dipengaruhi oleh rangsangan musik. Dalam hal ini rangsangan musik

dapat diberikan dengan adanya pemberian pendidikan musik yang didapatkan dari

sekolah-sekolah musik ataupun tempat kursus-kursus musik.

Pada penelitian ini, kedua kelompok remaja menunjukkan bahwa ada perbedaan

kecerdasan emosional yang dapat dibedakan dari faktor pendidikan yang berbeda dalam

masing-masing kelompok. Pada kelompok remaja yang mempelajari alat musik yang

bersekolah di SMKN 2 Kasihan Bantul Yogyakarta tersebut mendapatkan pembelajaran

tentang bidang studi musik karena merupakan sekolah menengah musik sehingga lebih

memfokuskan siswa remaja dalam pembelajaran tentang musik. Sedangkan pada

kelompok remaja yang tidak mempelajari alat musik, siswa remaja yang bersekolah di

SMK 3 PIRI Yogyakarta tidak mendapatkan pendidikan musik atau pembelajaran

tentang musik disekolah maupun di luar sekolah.

Page 30: PERBEDAAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA ......Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa. Pada masa ini terjadi perubahan emosi dalam diri remaja. Santrock

21

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang perbedaan kecerdasan emosional pada remaja

yang mempelajari alat musik dan remaja yang tidak mempelajari alat musik, maka dapat

disimpulkan bahwa :

1. Terdapat adanya perbedaan kecerdasan emosional yang signifikan pada

remaja yang mempelajari alat musik dan remaja yang tidak mempelajari alat

musik.

2. Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata kecerdasan emosional pada remaja

yang mempelajari alat musik memiliki nilai rata-rata yang lebih tinggi

dibandingkan dengan nilai rata-rata pada remaja yang tidak mempelajari alat

musik.

Saran

Adapun saran yang dapat diberikan oleh peneliti berdasarkan hasil penelitian

sebagai berikut:

1. Bagi remaja

Remaja yang mempelajari alat musik dapat mempertahankan dan

mengembangkan kecerdasan emosionalnya dengan cara mempelajari alat

musik yang telah didapatkan disekolah maupun diluar sekolah. Dan pada

remaja yang tidak mempelajari alat musik dapat mengembangkan

kecerdasan emosional dengan cara mempelajari alat musik diluar sekolah

seperti di tempat-tempat kursus.

2. Bagi peneliti selanjutnya

a. Peneliti selanjutnya diharapkan memperhatikan definisi dari mempelajari

alat musik dan tidak mempelajari alat musik.

Page 31: PERBEDAAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA ......Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa. Pada masa ini terjadi perubahan emosi dalam diri remaja. Santrock

22

b. Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian tentang kecerdasan

emosional dengan memperhatikan faktor-faktor yang dapat

memengaruhi kecerdasan emosional seseorang, seperti faktor usia, faktor

jenis kelamin, faktor hidup rumah tangga, dan faktor lingkungan atau

faktor pengasuhan.

c. Peneliti selanjutnya diharapkan menggunakan alat ukur yang telah

terstandarisasi sehingga tidak perlu menguji kembali alat ukur yang akan

digunakan.

d. Peneliti selanjutnya juga dapat melanjutkan penelitian ini dengan

berfokus pada jenis alat musik tertentu sehingga dapat mengetahui jenis-

jenis alat musik apa saja yang berpengaruh pada kecerdasan emosional.

Page 32: PERBEDAAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA ......Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa. Pada masa ini terjadi perubahan emosi dalam diri remaja. Santrock

23

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, S. (1999). Metodologi penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

_______. (2008). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

_______. (2012). Penyusunan skala psikologi. Edisi 2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Djohan. (2003). Psikologi musik. Yogyakarta : Penerbit Buku Baik.

______. (2010). Respons emosi musikal. Bandung: Lubuk Agung.

Ertha, A. (2009). Kecerdasan emosional pada pria yang hobi memainkan alat musik.

Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma.

Fauzi, L. S, . (2008). Pengaruh musik terhadap perkembangan kognitif dan kecerdasan

emosi. Artikel. Dalam https://luthfis.wordpress.com/2008/04/20/pengaruh-

musik-terhadap-perkembangan-kognitif-dan-kecerdasan-emosi/ di akses pada 15

Januari 2016.

Goleman, D. (2001). Kecerdasan emosional. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

__________. (2005). Working with emotional intelligence : kecerdasan emosi untuk

mencapai puncak prestasi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Umum.

Haas, R. & Brandes, V. (2009). Music that works: Contributions of biology,

neurophysiology, psychology, sociology, medicine and musicology. Springer

Wien New York.

Hadi, S. (2004). Metodologi research jilid 1. Yogyakarta : Penerbit Andi.

Hallam, S. (2005). Enhancing learning and motivation through the life span. London:

Institute of Education.

Handoko, I. (2009). Profil emotional intelligence pada pecandu narkoba berdasarkan 5

skala baron emotional quotient inventory (EQ-i). Tesis. Fakultas Psikologi

Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta.

Page 33: PERBEDAAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA ......Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa. Pada masa ini terjadi perubahan emosi dalam diri remaja. Santrock

24

Hernowo. (2015). Tertangkap narkoba lagi, Roby Geisha minta maaf. Artikel. Dalam

(http://showbiz.liputan6.com/read/2372097/tertangkap-narkoba-lagi-roby-

geisha-minta-maaf) diakses pada 10 Maret 2016.

Juslin, P. N. & Laukka, P. (2003). Communication of emotions in vocal expression and

music performance: Psychological Bulletin. 129, 770–814.

Khaterina & Garliah L. (2012). Perbedaan kecerdasan emosi pada pria dan wanita yang

mempelajari dan yang tidak mempelajari alat musik piano. Jurnal Psikologi

Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 1 (1).

Maskarabet. (2015). Djurnal.com. Di akses 10 Maret 2016 melalui http://djurnal.com/6-

musisi-ini-pernah-ditangkap-karena-kasus-narkoba/.

Nwaneri, C.M. (2012). Music education for employment and self productivity in

Nigeria. Journal Knowledge Review, 26, (3).

Pattiruhu, D. D. (2014). Hubungan antara kecerdasan emosinal dengan penyesuaian

sosial pada siswa kelas akselerasi tingkat SMP di kota Ambon. Skripsi. Salatiga:

Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana.

Polii, E. V. (2007). Hubungan kecerdasan emosional dengan kecemasan dalam

menghadapi kompetisi akademik pada siswa SMU Kristen II Binsus Tomohon.

Skripsi. Salatiga: Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana.

Pratama, A. Y. (2010). Hubungan kecerdasan emosi dengan agresivitas pada remaja

awal pendukung PERSIJA (The Jak Man). Skripsi: Fakultas Psikologi

Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Salovey, P., & Mayer, J. D. (1990). Emotional intelligence. Imagination, cognition, and

personality, 9, 185-211.

Santrock, J. W. (2002). Life-span development : perkembangan masa hidup. Jakarta:

Penerbit Erlangga.

____________. (2003). Adolescence: perkembangan remaja. Edisi 6. Jakarta: Erlangga

____________. (2007). Remaja. Ahli Bahasa: Shinto, B.A. & Sherly, S. Jakarta:

Penerbit Erlangga.

Page 34: PERBEDAAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA ......Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa. Pada masa ini terjadi perubahan emosi dalam diri remaja. Santrock

25

Schutte, N. S., Malouff, J. M., Hall, L. E., Haggerty, D. J., et al. (1998). Development

and validation of a measure of emotional intelligence. Personality and

Individual Differences, 25, 167-177.

Sibarani, I. D. (2010). Musik sangat memengaruhi kecerdasan manusia. Diakses 15

Januari 2016, melalui http://health.liputan6.com/read/258671/musik-sangat-

memengaruhi-kecerdasan-manusia.

Sugiyono. (2010). Metode penelitian pendidikan. Penerbit: Bandung Alfabeta.

Tridhonanto, Al. & Beranda A. (2010). Meraih sukses dengan kecerdasan emosional.

Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Wade, C & Tavris, C. (2008). Psikologi edisi kesembilan jilid 2. Jakarta : Penerbit

Erlangga.

Wijaksono, H. (2013). Pengaruh musik terhadap perkembangan otak anak. Artikel.

Diakses pada 15 Januari 2016 melalui

http://hiburan.kompasiana.com/musik/2013/03/05/pengaruh-musik-terhadap-

perkembangan-otak-anak-540258.html.

Winniarthy, G. F. (2015). Hubungan antara kecerdasan emosional dengan perilaku

prososial pada remaja. Skripsi. Salatiga: Fakultas Psikologi Universitas Kristen

Satya Wacana.

Yusuf, Syamsu. (2005). Psikologi perkembangan anak dan remaja. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.