Top Banner
PERBEDAAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMEN DIVISION (STAD) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PENDOPO LINTANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 JURNAL Oleh SURYANI SUPRIKA NIM 4110109 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (STKIP-PGRI) LUBUKLINGGAU 2015
16

PERBEDAAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN ...mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/jurnal SURYANI...Kelebihan Model Pembelajaran STAD diantaranya yaitu: (a)Menggalakkan interaksi

Dec 19, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PERBEDAAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN ...mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/jurnal SURYANI...Kelebihan Model Pembelajaran STAD diantaranya yaitu: (a)Menggalakkan interaksi

PERBEDAAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL

PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMEN DIVISION (STAD) DENGAN

MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA

SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PENDOPO LINTANG TAHUN PELAJARAN

2014/2015

JURNAL

Oleh

SURYANI SUPRIKA

NIM 4110109

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

(STKIP-PGRI) LUBUKLINGGAU

2015

Page 2: PERBEDAAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN ...mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/jurnal SURYANI...Kelebihan Model Pembelajaran STAD diantaranya yaitu: (a)Menggalakkan interaksi

PERBEDAAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL

PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMEN DIVISION (STAD) DENGAN

MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA

SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PENDOPO LINTANG TAHUN PELAJARAN

2014/2015

Oleh

Suryani Suprika1, A. Budi Mulyanto

2, Ida Kurnia

3

Program Study Pendidikan Fisika

(STKIP-PGRI) Lubuklinggau

Abstrack

The title of this thesis is "Differences in results Learning Physics Using Student Team

Learning Model achievemen Division (STAD) with a Learning Model Numbered Heads

Together (NHT) in Class VII SMP Negeri 1 Pendopo Lintang academic year 2014/2015".

The research problem is "Are there differences in the results of learning physics taught

using learning model student achievemen team division (STAD) with that taught using

learning model Numbered Heads Together (NHT) in the seventh grade students of SMP

Negeri 1 Pendopo Lintang 2014/2015 school year?" , This study is a kind of experiment

with the comparison group. As the population is all students of class VII SMP Negeri 1

Hall in the academic year 2014/2015, which consists of 150 students and a sample is class

VII VII C and class D drawn by lot number. Data collected by the testing techniques. Data

were analyzed using t-test. Based on the results of t-test analysis on a significant level

obtained t (1,51) <t table (2.00), so it can be concluded that there are differences between

the results of learning physics student learning model achievemen division team (STAD)

learning model Numbered Heads Together (NHT) in the seventh grade students of SMP

Negeri 1 Hall Latitude school year 2014/2015. Student response after following study

using model physics student achievemen team division (STAD) and learning model

Numbered Heads Together (NHT) is very good.

Key Words: Student Team Achievement Division (STAD), Numbered Heads Together

(NHT), Learning Outcomes, Learning Physics.

A. PENDAHULUAN

Pendidikan memang sangat penting bagi semua orang oleh karena itu pemerintah

mengadakan program wajib belajar selama 12 tahun. Pendidikan merupakan usaha

sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan

bimbingan, pengajaran dan latihan, yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah

sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan

dalam berbagai lingkungan hidup secara tetap untuk masa yang akan datang. Hal ini

berarti bahwa proses pendidikan yang dilakukan pada saat ini bukan semata-mata untuk

hari ini saja, melainkan untuk masa depan.

Sekarang ini pengajar dihadapkan dengan tantangan bagaimana cara mengajar

dengan baik dan bisa diterima baik oleh para siswanya. Tentu saja ini bukan tantangan

Page 3: PERBEDAAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN ...mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/jurnal SURYANI...Kelebihan Model Pembelajaran STAD diantaranya yaitu: (a)Menggalakkan interaksi

ringan, karena tiap guru dan tiap daerah mempunyai kelebihan dan kekurangan dari

berbagai aspek pendidikan, seperti fasilitas, jenis murid, dan lain-lain. Guru juga harus

mempunyai strategi yang jitu untuk membuat pembelajaran menjadi mudah dan bisa

diterima oleh siswa, karena sulit membuat semua pembelajaran bisa diterima oleh

siswa.

Penggunaan model pembelajaran yang tepat, relevan dan bervariasi adalah salah

satu faktor penentu dalam mencapai keberhasilan belajar. Peran guru sebagai pendidik

sangatlah penting, guru dituntut dapat menerapkan berbagai model pembelajaran yang

efektif, dapat meningkatkan semangat dan aktivitas serta menarik bagi siswa dalam

proses penyampaian materi pembelajaran sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan

tempat proses pembelajaran berlangsung.

Peneliti melakukan wawancara dengan ibu Nopisurbayani, S.Pd., guru mata

pelajaran IPA kelas VII semester ganjil tahun pelajaran 2014/2015 pada hari Senin,

tanggal 25 Agustus 2014 di SMP Negeri 1 Pendopo, hasil wawancara tersebut

menunjukkan bahwa pencapaian kompetensi mata pelajaran fisika siswa kurang

optimal, bahwa sebanyak 55% siswa rata-rata nilai ulangan hariannya belum mencapai

Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Sedangkan KKM yang telah ditetapkan sekolah

tetap 72 tetapi masih banyak siswa yang tidak tuntas dalam proses pembelajaran.

Dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, guru harus dapat menciptakan suasana

belajar yang menarik dan menyenangkan bagi siswa, serta guru dapat memotivasi siswa

agar memiliki kemandirian belajar. Cara untuk memotivasi siswa agar memiliki

kemandirian belajar salah satunya ialah dengan menggunakan model pembelajaran

Student Team Achievemen Division (STAD) atau model pembelajaran Numbered Heads

Together (NHT). Model pembelajaran Student Team Achievemen Division (STAD)

merupakan model pembelajaran kooperatif yang mengelompokkan kemampuan

campuran siswa baik itu tingkat prestasi, jenis kelamin dan suku (Suyatno, 2009:52).

Sedangkan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) merupakan model

pembelajaran yang lebih banyak melibatkan siswa dalam menelaah materi yang

tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi

pelajaran (Trianto, 2011:82).

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, kedua model tersebut

merupakan model-model pembelajaran yang efektif. Namun, untuk meningkatkan hasil

belajar siswa, guru membutuhkan salah satu model yang paling efektif dalam proses

Page 4: PERBEDAAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN ...mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/jurnal SURYANI...Kelebihan Model Pembelajaran STAD diantaranya yaitu: (a)Menggalakkan interaksi

pembelajaran sehingga peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul

β€œPerbedaan Hasil Belajar Fisika menggunakan Model Pembelajaran Student Team

Achievemen Division (STAD) dengan Model Pembelajaran Numbered Heads Together

(NHT) pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Pendopo Tahun Pelajaran 2014/2015”.

Kemudian rumusan masalah dalam penelitian ini adalah β€œApakah terdapat perbedaan

hasil belajar fisika siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran student team

achievemen division (STAD) dengan siswa yang diajar menggunakan model

pembelajaran numbered heads together (NHT) pada siswa kelas VII SMP Negeri 1

Pendopo tahun pelajaran 2014/2015?”.

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka tujuan yang

ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar

fisika siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran student team achievemen

division (STAD) dengan siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran

numbered heads together (NHT) pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Pendopo tahun

pelajaran 2014/2015. Dengan adanya penelitian ini diharapkan (1) dapat menumbuhkan

semangat kerjasama siswa karena keberhasilan individu merupakan tanggungjawab

kelompok, dapat meningkatkan motivasi dan daya tarik siswa terhadap mata pelajaran

fisika, dan siswa merasa senang karena dilibatkan dalam proses pembelajaran. (2) Guru

dapat semakin semangat dalam belajar mengajar dan guru akan termotivasi untuk

meningkatkan keterampilan mengajar yang menyenangkan. (3) Dapat meningkatkan

mutu dan kualitas pendidikan sekolah. (4) Menambah wawasan bagi peneliti agar

menjadi tenaga pendidik profesional dan memperoleh pengalaman langsung mengenai

penggunaan model pembelajaran STAD dengan model pembelajaran NHT.

B. LANDASAN TEORI

1. Tinjauan tentang Belajar dan Pembelajaran

Menurut Rusman (2010:134), belajar adalah proses perubahan tingkah laku

individu sebagai hasil dari pengalamannya dalam berinteraksi dengan lingkungan.

Sedangkan menurut Sudjana (dalam Rusman, 2012:1), belajar pada hakikatnya

adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada disekitar individu. Belajar

dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan kepada tujuan dan proses berbuat

melalui berbagai pengalaman. Berdasarkan pendapat tersebut, maka dapat

disimpulkan bahwa belajar merupakan proses perubahan tingkah laku individu

Page 5: PERBEDAAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN ...mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/jurnal SURYANI...Kelebihan Model Pembelajaran STAD diantaranya yaitu: (a)Menggalakkan interaksi

sebagai hasil dari pengalamannya dalam berinteraksi dengan lingkungan, belajar

bukan hanya sekedar menghafal, melainkan suatu proses mental yang terjadi dalam

diri seseorang.

Menurut Usman (dalam Jihad dan Haris, 2010:12) pembelajaran merupakan

suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar

hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai

tujuan tertentu. Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran adalah suatu proses kegiatan interaksi antara guru dengan siswa serta

antara siswa dengan siswa.

2. Tinjauan Hasil Belajar

Menurut Nana Sudjana (2009:22), hasil belajar adalah kemampuan-

kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.

Menurut Hamalik (2011:30) hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang

diharapkan pada siswa setelah melakukan proses belajar mengajar. Sedangkan

menurut Hamalik (2011:30) hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang

diharapkan pada siswa setelah melakukan proses belajar mengajar. Menurut Slameto

(2010:54) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat dibedakan menjadi

dua jenis yaitu faktor internal (dari dalam) dan faktor eksternal (dari luar). Hasil

belajar yang mencakup tiga ranah memiliki penekanan pada masing-masing

ranahnya. Menurut Bloom (29 Agustus 2012) dalam kemampuan kognitif terdiri dari

beberapa tingkatan, yaitu kemampuan menghafal (knowledge) C1, kemampuan

pemahaman (comprehension) C2, kemampuan penerapan (application) C3,

kemampuan analisis (analysis) C4, kemampuan sintesis (synthesis) C5, dan

kemampuan evaluasi (evaluation) C6.

Dari beberapa pendapat di atas, pengertian hasil belajar dalam penelitian ini

adalah perubahan tingkah laku seseorang setelah melakukan kegiatan belajar, dari

yang tidak tahu menjadi tahu, dan tidak mengerti menjadi mengerti sehingga dapat

menambah pengetahuan, kecakapan, keterampilan baik dalam menganalisis,

memecahkan masalah, dan pengambilan keputusan.

3. Tinjauan Tentang Model Pembelajaran

Menurut Rusman (2010:132) mengatakan bahwa model pembelajaran dapat

dijadikan pola pilihan, artinya para guru boleh memilih model pembelajaran yang

sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan pendidikannya. Sedangkan menurut Joyce

dan Weil (dalam Rusman, 2010:133), model pembelajaran adalah suatu rencana atau

Page 6: PERBEDAAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN ...mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/jurnal SURYANI...Kelebihan Model Pembelajaran STAD diantaranya yaitu: (a)Menggalakkan interaksi

pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran

jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing

pembelajaran dikelas atau yang lain. Dari pendapat yang telah dikemukakan tersebut

dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah kerangka konseptual

pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh

guru dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar.

4. Tinjauan Model Pembelajaran Student Team Achievemen Division (STAD)

Menurut Trianto (2011:68) model pembelajaran STAD merupakan salah satu

tipe dari model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok

kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen. Slavin

menyatakan bahwa pada STAD siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan

4-5 orang yang merupakan campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin dan

suku. Menurut Suyatno (2009:52) langkah-langkah dalam pembelajaran kooperatif

tipe STAD yaitu: mengarahkan siswa untuk bergabung ke dalam kelompok,

membuat kelompok heterogen (4-5 orang), mendiskusikan bahan belajar,

mempresentasikan hasil kerja kelompok hingga terjadi diskusi kelas, mengadakan

kuis individual dan buat skor perkembangan tiap siswa atau kelompok,

mengumumkan rekor tim dan individual dan memberikan penghargaan.

Kelebihan Model Pembelajaran STAD diantaranya yaitu:

(a) Menggalakkan interaksi secara aktif dan kerjasama anggota kelompok menjadi

lebih baik (Slavin, 2005:105) dan (Ahmadi, 2011:65).

(b) Membantu siswa untuk memperoleh hubungan pertemanan yang lebih banyak

(Slavin, 2005:105).

(c) Melatih siswa dalam mengembangkan aspek kecakapan sosial di samping

kecakapan kognitif (Isjoni, 2010:72).

(d) Peran guru juga menjadi lebih aktif dan lebih terfokus sebagai fasilitator, mediator

dan motivator (Isjoni, 2010:62).

Kelemahan Model Pembelajaran STAD diantaranya yaitu:

(a) Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk guru sehingga pada umumnya guru

tidak mau menggunakan pembelajaran kooperatif tife STAD.

(b) Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk murid sehingga sulit mencapai target

kurikulum.

(c) Menuntut sifat tertentu dari murid, misalnya sifat suka bekerjasama.

Page 7: PERBEDAAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN ...mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/jurnal SURYANI...Kelebihan Model Pembelajaran STAD diantaranya yaitu: (a)Menggalakkan interaksi

5. Tinjauan Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT)

Menurut Trianto (2011:82) Numbered Heads Together (NHT) atau

pernomoran berpikir bersama adalah jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang

untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur

kelas tradisional. Menurut Trianto (2011:82) dalam mengajukan pertanyaan kepada

seluruh siswa, guru menggunakan empat fase yaitu sebagai berikut: guru membagi

siswa kedalam kelompok 3-5 orang dan kepada setiap anggota kelompok diberi

nomor antara 1-5, guru mengajukan sebuah pertanyaan kepada siswa, pertanyaan

dapat bervariasi atau berbeda pada setiap kelompoknya, siswa menyatukan

pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan dan meyakinkan tiap anggota dalam

timnya mengetahui jawaban tim dan guru memanggil nomor-nomor tertentu,

kemudian siswa yang nomornya sesuai mengacungkan tangannya dan mencoba

menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas.

Kelebihan Model Pembelajaran NHT yaitu:

a) Setiap siswa menjadi siap semua.

b) Siswa dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh.

c) Siswa yang pandai dapat memberitahu siswa yang kurang pandai.

d) Siswa yang kurang pandai dapat bertanya pada siswa yang pandai.

Kelemahan Model Pembelajaran NHT yaitu:

a) Kemungkinan nomor yang sudah dipanggil akan dipanggil lagi oleh guru.

b) Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru.

C. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Pendopo Lintang Tahun Pelajaran

2014/2015. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 25 Agustus 2014 sampai dengan 25

September 2014. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1

Pendopo Lintang Tahun Pelajaran 2014/2015 yang terdiri dari 5 kelas dengan jumlah

siswa 150. Pengambilan sampel dilakukan secara acak, dengan cara menuliskan nama-

nama kelas dalam sebuah kertas dan memilihnya secara acak diambil 2 kelas yang akan

menjadi sampel penelitian dengan disaksikan oleh guru mata pelajaran fisika di SMP

Negeri 1 Pendopo Lintang sehingga terpilih 2 kelas untuk menjadi sampel penelitian

yaitu kelas eksperimen pertama kelas VII C untuk model pembelajaran STAD dan kelas

eksperimen kedua yaitu kelas VII D untuk model pembelajaran NHT. Pada penelitian

ini menggunakan desain control group Pre-test dan Post-test. Desain control group

Page 8: PERBEDAAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN ...mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/jurnal SURYANI...Kelebihan Model Pembelajaran STAD diantaranya yaitu: (a)Menggalakkan interaksi

Pre-test dan Post-test merupakan desain yang menggunakan dua kelompok yang dipilih

secara random, kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal, adakah

perbedaan antara kelompok eksperimen pertama dan eksperimen kedua (Sugiyono,

2013:113). Menurut Sugiyono (2013:112), desain penelitian dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1

Pre-test Post-test Control Group Design

sumber: Sugiyono (2013:112)

Keterangan:

R = Kelompok eksperimen I dan II yang diambil secara random

O1 = Pretest kelompok eksperimen I

O2 = Posttest kelompok eksperimen I

O3 = Pretest kelompok eksperimen II

O4 = Posttest kelompok eksperimen II

X1 = Perlakuan dengan model Students Team Achievement Division (STAD)

X2 = Perlakuan dengan model Numbered Heads Together (NHT)

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik tes

yang terdiri dari soal tes tertulis berbentuk essay yang berjumlah lima soal. Kemudian,

dalam penelitian ini setelah data diperoleh, maka selanjutnya dilakukan analisis data

yaitu:

1. Analisis Data Hasil Tes

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terhadap hasil

belajar siswa, yaitu dengan menggunakan cara statistik. Hasil tes siswa yang

diperoleh disusun dalam tabel distribusi frekuensi dengan langkah-langkah sebagai

berikut:

a. Menyusun rentang yaitu data terbesar dikurang data terkecil.

b. Menentukan banyaknya kelas interval dengan menggunakan aturan Strugess,

yaitu banyaknya kelas = 1 + 3,3 log n, dengan n adalah banyaknya data.

c. Menentukan banyaknya kelas interval (i)

i = π‘…π‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘›π‘” (𝑅)

π΅π‘Žπ‘›π‘¦π‘Žπ‘˜π‘›π‘¦π‘Ž πΎπ‘’π‘™π‘Žπ‘  (𝐡𝑅) (Sudjana, 2005:67)

d. Menentukan nilai rata-rata masing-masing kelompok :

π‘₯ = 𝑓π‘₯ 𝑖

𝑛 (Sudjana, 2005:67)

e. Menentukan simpangan baku dengan rumus :

Group Pretest Treatment Posttest

R O1 X1 O2

R O3 X2 O4

Page 9: PERBEDAAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN ...mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/jurnal SURYANI...Kelebihan Model Pembelajaran STAD diantaranya yaitu: (a)Menggalakkan interaksi

𝑆 = 𝑓(π‘₯π‘–βˆ’π‘₯ )2

π‘›βˆ’1 (Sudjana, 2005:67)

f. Menentukan uji normalitas

Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui kenormalan data. Rumus

yang digunakan dalam uji normalitas ini adalah uji kecocokan π‘₯2 (chi kuadrat).

h

h

f

ff 2

02 )(

Kriteria pengujian sebagai berikut:

Jika πœ’2hitung < πœ’2

tabel, artinya data berdistribusi normal.

Jika πœ’2hitung β‰₯ πœ’2

tabel, artinya data berdistribusi tidak normal.

g. Menentukan uji hipotesis

Untuk menguji hipotesis penelitian digunakan uji kesamaan dua rata-rata.

Jika kedua kelompok data berdistribusi normal dan bervarians homogen maka

digunakan uji t, dengan rumus:

21

21

11

nns

xxt

dengan,

2

)1()1(

21

2

22

2

112

nn

snsns (Sudjana, 2005:239)

Keterangan:

1x = Skor rata-rata kelas eksperimen I

2x = Skor rata-rata kelas eksperimen II

n1 = Jumlah siswa kelas eksperimen I

n2 = Jumlah siswa kelas eksperimen II

1s = Simpangan baku kelas eksperimen I

2s = Simpangan baku kelas eksperimen II

Kriteria pengujiannya adalah H0 diterima jika thitung< ttabel dimana ttabel

didapat dari daftar distribusi t dengan (Ξ± = 0,05), dk = n1 + n2 – 2. Untuk harga-

harga t lainnya H0 ditolak.

HH0 : 21

HHa : 21

Hipotesis nol atau pembanding, tidak terdapat perbedaan hasil

belajar siswa kelas eksperimen I dengan siswa kelas eksperimen II.

Hipotesis alternatif atau kerja, terdapat perbedaan hasil belajar

siswa kelas eksperimen I dengan siswa kelas eksperimen II.

Kriteria pengujian sebagai berikut:

Jika thitung < ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Jika thitung β‰₯ ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.

(Sugiyono, 2006:199)

Page 10: PERBEDAAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN ...mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/jurnal SURYANI...Kelebihan Model Pembelajaran STAD diantaranya yaitu: (a)Menggalakkan interaksi

Dimana ttabel didapatkan dari daftar distribusi t dengan ( = 0,05), dk = n-1.

D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Penelitian

Deskripsi data penelitian yang dimaksudkan untuk memberikan gambaran

secara umum mengenai data yang diperoleh di lapangan. Sebelum penelitian ini

dilakukan, maka dilakukan observasi awal ke sekolah untuk mengetahui

permasalahan pembelajaran di kelas VII SMP Negeri 1 Pendopo Lintang. Hasil

pengamatan peneliti terhadap proses pembelajaran di SMP Negeri 1 Pendopo

Lintang diperoleh hasil yaitu kurangnya penggunaan strategi pembelajaran saat

proses belajar mengajar dikelas, guru hanya menyampaikan materi dengan ceramah

sehingga siswa menjadi tidak aktif dalam mengikuti pelajaran. Penelitian ini

dilaksanakan di dua kelas yaitu kelas VII C dan VII D. Data penelitian didapat dari

uji coba instrumen yang peneliti lakukan dengan soal tes esay 8 soal, Kemudian soal

uji coba instrumen dianalis sehingga mendapatkan 5 soal yang layak untuk diujikan

sebagai pre-test dan post-test. Setelah melakukan pre-test maka kelas tersebut

mendapatkan perlakuan dalam pembelajaran fisika pada materi Besaran dan Satuan,

kemudian dilakukan post-test data tersebut diolah dan dianalisis dengan

menggunakan rumus uji-t untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan

dengan model pembelajaran STAD dan NHT.

Dari hasil perhitungan pre-test, dapat dikemukakan rekapitulasi rata-rata dan

simpangan baku pretest dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2

Rekapitulasi Hasil Pre-test

No Data Eksperimen 1 Eksperimen 2

1 Jumlah siswa 30 30

2 Rata-rata nilai 21 23,9

3 Nilai tertinggi 35 42

4 Nilai terendah 7 7

5 Simpangan baku 7,856 8,997

Berdasarkan tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa belum ada siswa yang

mendapat nilai lebih dari 72, semuanya mendapat nilai kurang dari 72. Nilai tertinggi

pada kelas eksperimen 1 pretest ini adalah 35 dan yang terendah adalah 7, sedangkan

nilai tertinggi pada kelas eksperimen 2 pretest ini adalah 42 dan yang terendah

adalah 7. Artinya siswa yang tuntas pada pre-test 0% sedangkan yang tidak tuntas

100%. Hal ini disebabkan karena semua siswa di kelas VII C dan VII D belum

Page 11: PERBEDAAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN ...mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/jurnal SURYANI...Kelebihan Model Pembelajaran STAD diantaranya yaitu: (a)Menggalakkan interaksi

pernah mendapatkan pembelajaran tentang materi Besaran dan Satuan. Jadi secara

deskriptif dapat disimpulkan bahwa tes awal sebelum pembelajaran dengan

menerapkan model pembelajaran STAD dan NHT masih belum baik karena nilai

rata-rata siswa masih kurang dari 72 (π‘₯ < 72).

Sedangkan kemampuan akhir siswa dalam penguasaan materi Besaran dan

Satuan merupakan hasil belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran.

Kemampuan akhir diperoleh melalui post-test. Dari hasil perhitungan post-test, dapat

dikemukakan rekapitulasi rata-rata dan simpangan baku dari post-test dapat dilihat

pada tabel 3.

Tabel 3

Rekapitulasi Hasil Post-test

No Data Eksperimen 1 Eksperimen 2

1 Jumlah siswa 30 30

2 Rata-rata nilai 79,73 75

3 Nilai tertinggi 100 100

4 Nilai terendah 60 47

5 Simpangan baku 11,73 12,58

Berdasarkan tabel 3 di atas dapat dilihat perbedaan hasil belajar antara

kemampuan awal (pre-test) dengan kemampuan akhir (post-test), terdapat

peningkatan hasil belajar setelah mengikuti pembelajaran. Pada post-test ini siswa

kelas VII C dan VII D yang mendapat nilai kurang dari 72 sebanyak 8 siswa dan

yang mendapat nilai lebih besar atau sama dengan 72 sebanyak 22 siswa. Artinya

siswa yang tuntas mencapai KKM sebesar 73% sedangkan yang tidak tuntas sebesar

27%. Jadi secara deskriptif dapat disimpulkan bahwa hasil post-test siswa setelah

pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran STAD dan NHT sudah baik

karena nilai rata-ratanya lebih dari 72 (π‘₯ β‰₯ 72).

Berdasarkan ketentuan perhitungan statistik mengenai uji normalitas data

dengan taraf kepercayaan 𝛼 = 0,05, Jika πœ’π‘•π‘–π‘‘π‘’π‘›π‘”2 < πœ’π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™

2 , maka masing-masing data

berdistribusi normal. Hasil perhitungan uji normalitas dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4

Hasil Uji Normalitas Tes Akhir

Kelas hitung

2 Dk tabel

2 Kesimpulan

Eksperimen Pertama 6,4076 5 11,07 Normal

Eksperimen Kedua 3,3969 5 11,07 Normal

Pada tabel 4 menunjukan bahwa nilai πœ’π‘•π‘–π‘‘π‘’π‘›π‘”2 data tes awal dan tes akhir

lebih kecil dari pada πœ’π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™2 . Berdasarkan ketentuan pengujian uji normalitas dengan

Page 12: PERBEDAAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN ...mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/jurnal SURYANI...Kelebihan Model Pembelajaran STAD diantaranya yaitu: (a)Menggalakkan interaksi

menggunakan uji πœ’2 (chi-kuadrat) dapat disimpulkan bahwa masing-masing data

baik kelas VII C maupun kelas VII D berdistribusi normal pada taraf kepercayaan

𝛼 = 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) = 5.

Untuk menarik kesimpulan data hasil post-test, maka dilakukan pengujian

hipotesis secara statistik. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah β€œTerdapat

perbedaan signifikan hasil belajar fisika siswa yang diajar menggunakan model

pembelajaran student team achievemen division (STAD) dengan siswa yang diajar

menggunakan model pembelajaran numbered heads together (NHT) pada siswa

kelas VII SMP Negeri 1 Pendopo Lintang tahun pelajaran 2014/2015”. Setelah

diketahui data pre-test dan post-test berdistribusi normal maka dilanjutkan dengan

uji hipotesis. Data perhitungan uji hipotesis pada pre-test dan post-test dapat dilihat

pada tabel 5.

Tabel 5.

Uji Hipotesis pre-test dan post-test Data thitung

Dk ttabel Kesimpulan

Tes Awal -1,32

58 2,00

thitung < ttabel Ho diterima

Tes Akhir 1,51 58 2,00 thitung < ttabel Ho diterima

Hipotesis statistik yang diujikan adalah:

Ha : 12 hipotesis alternatif atau kerja, terdapat perbedaan signifikan nilai

rata-rata kelas ekperimen pertama dengan nilai rata-rata kelas

ekperimen kedua.

Ho : 12 hipotesis nol atau pembanding, tidak terdapat perbedaan signifikan

nilai rata-rata kelas ekperimen pertama dengan nilai rata-rata kelas

ekperimen kedua.

Selanjutnya thitung dibandingkan dengan ttabel dengan derajat kebebasan (dk) =

58, 𝛼 = 5% diperoleh ttabel 2,00. Jika thitung < ttabel berarti Ho diterima dan Ha ditolak.

Dengan demikian berdasarkan perhitungan hasil belajar siswa, maka hipotesis yang

diajukan dalam penelitian ini ditolak kebenarannya, sehingga dapat disimpulkan

hasil belajar setelah penerapan model pembelajaran STAD dan NHT pada

pembelajaran fisika siswa kelas VII SMP Negeri 1 Pendopo Lintang tahun pelajaran

2014/2015 secara signifikan sudah tuntas.

2. Pembahasan

Page 13: PERBEDAAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN ...mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/jurnal SURYANI...Kelebihan Model Pembelajaran STAD diantaranya yaitu: (a)Menggalakkan interaksi

Penelitian yang telah dilaksanakan pada kelas VII SMP Negeri 1 Pendopo

Lintang tahun pelajaran 2014/2015 di kelas VII C dan VII D. Data penelitian didapat

dari uji coba instrumen yang peneliti lakukan dengan soal tes esay 8 soal, Kemudian

soal uji coba instrumen dianalis sehingga mendapatkan 5 soal yang layak untuk

diujikan sebagai pre-test dan post-test. Setelah itu melakukan pre-test yang berfungsi

untuk mengetahui kemampuan awal siswa kemudian kelas tersebut mendapatkan

perlakuan dalam pembelajaran fisika pada materi Besaran dan Satuan. Kemudian

dilakukan post-test untuk mengetahui kemampuan siswa setelah perlakuan. Data

post-test diolah dan dianalisis dengan menggunakan rumus uji-t untuk mengetahui

hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran STAD dan NHT.

Dapat dilihat dari perbandingan hasil tes awal (pre-test) dan tes akhir (post-test) yang

diberikan sebelum dan setelah melaksanakan kegiatan belajar mengajar pada sampel

yaitu kelas VII C dan VII D. Dari hasil perhitungan, tes awal sebelum diberi

penerapan pembelajaran didapatkan bahwa kemampuan awal siswa belum mencapai

ketuntasan yang sudah ditentukan yaitu 72. Sehingga langkah selanjutnya diberikan

perlakuan penerapan pembelajaran dengan model pembelajaran STAD pada kelas

VII C dan NHT pada kelas VII D sehingga ditemukan terdapat peningkatan hasil

belajar.

Berdasarkan analisis data pre-test (terlampir) terdapat perbedaan hasil belajar

antara kelas eksperimen pertama dan kelas eksperimen kedua sebelum diberikan

perlakuan. Nilai rata-rata kelas eksperimen pertama diperoleh 21 dengan simpangan

baku 7,856 dan nilai rata-rata kelas eksperimen kedua diperoleh 23,9 dengan

simpangan baku 8,997. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan guru mata

pelajaran IPA ibu Nopisurbayani, S.Pd , kriteria ketuntasan minimal (KKM) pada

kelas VII SMP Negeri 1 Pendopo ditetapkan adalah 72. Dari data awal yang diperoleh

penulis, nilai rata-rata yang diperoleh di kelas eksperimen pertama dan kelas

eksperimen kedua perlu dilakukan penelitian lebih lanjut, agar nilai rata-rata yang

diperoleh dari dua sampel yaitu kelas ekperimen pertama dan kelas ekperimen kedua

bisa mencapai nilai KKM.

Berdasarkan analisis data post-tes yang (terlampir) terdapat perbedaan walau

tidak signifikan hasil belajar antara kelas eksperimen pertama dan kelas eksperimen

kedua. Hal ini disebabkan karena perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen

pertama yaitu diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran student team

Page 14: PERBEDAAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN ...mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/jurnal SURYANI...Kelebihan Model Pembelajaran STAD diantaranya yaitu: (a)Menggalakkan interaksi

achievemen division (STAD), diperoleh rata-rata )(x 79,73 dan simpangan baku (s)

11,73. Pada kelas eksperimen kedua yang diajar dengan menggunakan model

pembelajaran numbered heads together (NHT), diperoleh rata-rata )(x 75 dan

simpangan baku (s) 12,58. Nilai rata-rata yang diperoleh di kelas eksperimen pertama

berdasarkan KKM yang ditetapkan sekolah adalah 72, maka penulis mengatakan

bahwa kelas ekperimen pertama telah mencapai KKM yaitu kelas VII C dan kelas

eksperimen kedua dari nilai rata-rata yang diperoleh, maka penulis mengatakan bahwa

kelas eksperimen kedua juga telah mencapai KKM yaitu kelas VII D. Kedua kelas

eksperimen tersebut sudah mencapai KKM tetapi nilai rata-rata hasil post-test kelas

eksperimen pertama sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan kelas eksperimen kedua.

Maka model pembelajaran student team achievemen division (STAD) dan numbered

heads together (NHT) baik digunakan untuk meningkatkan hasil belajar fisika.

Dengan menggunakan uji-t, didapat thitung < ttabel (1,51< 2,00). Dengan demikian

hipotesis yang berbunyi, β€œTerdapat perbedaan signifikan hasil belajar fisika siswa yang

diajar menggunakan model pembelajaran student team achievemen division (STAD)

dengan siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran numbered heads together

(NHT) pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Pendopo Lintang tahun pelajaran

2014/2015 ditolak.

Berdasarkan data keterampilan siswa dalam menerapkan model pembelajaran

student team achievemen division (STAD) dan model pembelajaran numbered heads

together (NHT) tiap indikator, diperoleh rata-rata kemampuan siswa. Penggunaan

model pembelajaran student team achievemen division (STAD) yang dilaksanakan

telah menunjukkan interaksi antar siswa lebih aktif, keterampilan dalam pemecahan

masalah dan pemberian hadiah membuat siswa lebih bersemangat, menyenangkan dan

tidak membosankan, hal ini dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik terhadap

materi yang diajarkan oleh guru. Tingginya hasil belajar siswa pada kelas eksperimen

pertama disebabkan oleh beberapa keunggulan dari penggunaan model pembelajaran

student team achievemen division (STAD) karena dalam pembelajaran ini hampir

semua siswa aktif sehingga siswa benar-benar memahami pembelajaran tersebut.

E. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data post-test, kemudian dilakukan

dengan uji t sebagai uji hipotesis, didapat harga 𝑑𝑕𝑖𝑑𝑒𝑛𝑔 = 1,51, Sedangkan harga t

Page 15: PERBEDAAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN ...mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/jurnal SURYANI...Kelebihan Model Pembelajaran STAD diantaranya yaitu: (a)Menggalakkan interaksi

yang didapat dari tabel distribusi t sebesar 2,00. Sehingga dapat disimpulkan hasil

belajar fisika siswa kelas VII C dan VII D setelah mengikuti pembelajaran fisika dengan

menerapkan model pembelajaran STAD untuk kelas VII C dan NHT untuk kelas VII D

SMP Negeri 1 Pendopo Lintang Tahun Pelajaran 2014/2015 terdapat perbedaan walau

tidak signifikan. Nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas VII C adalah 75, sedangkan

nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas VII D adalah 79,73.

DAFTAR PUSTAKA

Anggara, Jean. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads

Together (NHT) Terhadap hasil belajar Fisika Siswa di Kelas X SMA Negeri

Muara Kelingi Tahun Pelajaran 2011/2012. Lubuklinggau: Jurusan Pendidikan

MIPA STKIP-PGRI Lubuklinggau.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.

Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Dalyono, M. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Daryanto. 2010. Belajar dan Mengajar. Bandung: CV. Yrama Widya.

Dimyati. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Isjoni. 2010. Cooperative Learning Efektifitas Pembelajaran Kelompok. Bandung:

Alfabeta.

Rasyid, Harun. 2007. Penilaian Hasil Belajar. Bandung: Wacana Prima.

Riduwan. 2010. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru dan Karyawan dan Peneliti

Pemula. Bandung: Alfabeta.

Rusman. 2011. Seri Manajemen Sekolah Bermutu. Model-model pembelajaran.

Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali pers.

Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

Jakarta: Kencana Prenada Media.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Slavin, R. E. 2005. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media.

Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D. Bandung: Alfabeta.

Page 16: PERBEDAAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN ...mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/jurnal SURYANI...Kelebihan Model Pembelajaran STAD diantaranya yaitu: (a)Menggalakkan interaksi

Suherman, Eman dan Sukjaya, Yaya. 1990. Petunjuk Praktis untuk Melaksanakan

Evaluasi Pendidikan Matematika. Bandung: