Top Banner
PERBEDAAN ANTARA TANDA KIAMAT KECIL DAN KIAMAT BESAR 1.Tanda-tanda kiamat kecil secara umum datang lebih dahulu dari tanda-tanda kiamat besar. 2.Tanda-tanda kiamat kecil sebagiannya sudah terjadi, sebagiannya sedang terjadi dan sebagiannya akan terjadi. Sedangkan tanda-tanda kiamat besar belum terjadi. 3.Tanda kiamat kecil bersifat biasa dan tanda kiamat besar bersifat luar biasa. 4.Tanda kiamat kecil berupa peringatan agar manusia sadar dan bertaubat. Sedangkan kiamat besar jika sudah datang, maka tertutup pintu taubat. 5.Tanda-tanda kiamat besar jika muncul satu tanda, maka akan diikuti tanda-tanda yang lainnya. Dan yang pertama muncul adalah terbitnya matahari dari Barat. Kiamat adalah sebuah peristiwa mengerikan. Dunia akan dihancurkan pada hari kiamat nanti Seluruh isi dunia akan dimuntahkan. Peristiwa penghancuran dunia ini sudah pasti akan tiba, tetapi sejatinya manusia tidak diberi pengetahuan lebih tentang kapan waktunya. Semua masih dalam kuasa Allah SWT sebagai pemberi keputusan. Sebab, jika manusia diberi tahu, niscaya siklus kehidupan tidak akan seimbang, mengingat kehidupan makhluk di bumi tak lebih merupakan sebuah ujian. Pasalnya, manusia telah menyatakan diri akan sanggup mengelola segala isinya. Tak sekadar itu, jangankan kita, manusia sekelas nabi (rasul) pun tidak diberi tahu kapan kiamat akan tiba. Orang-orang suci lainnya pun sama. Karena kiamat, sekali lagi, adalah kuasa Sang Pencipta. Meski begitu, hal yang mesti kita ingat bahwa Nabi Muhammad SAW telah menjelaskan kepada umat manusia melalui hadits tentang tanda-tanda hari akhir (kiamat). Begitu juga di dalam Al-Quran, dijelaskan secara umum tentang kiamat itu. Di dalam Al-Quran sangat banyak ayat yang menjelaskan keadaan atau kondisi hari kiamat Salah satunya, seperti yang termaktub di dalam surat Al-Qoriah ayat 6, bahwasanya pada hari kiamat gunung-gunung akan dicetuskan dan berhamburan seperti kapas-kapas yang beterbangan. Ada pula ayat yang menjelaskan pada hari itu (kiamat) planet-planet bertabrakan dengan matahari dan bulan, sena masih banyak lagi gambaran lainnya. Di samping itu, Al-Quran juga memberikan beberapa nama hari kiamat, seperti Al-Qoriah, Al-Ghosyiah. Ath-Thoah, Al-Haqqoh, Ash-Shokhah, Yaumul Hisab, dan Yaumu-ddin. Di sisi lain, Allah SWT dalam surat Al-Ahzab ayat 63 menyatakan, "Apabila manusia bertanya kepada kamu tentang kapan datangnya hari kiamat, maka katakanlah bahwa manusia itu tidak diberi ilmu pengetahuan lebih tentangnya, dan perlu diketahui bahwa
21

Perbedaan Antara Tanda Kiamat Kecil Dan Kiamat Besar

Jul 26, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Perbedaan Antara Tanda Kiamat Kecil Dan Kiamat Besar

PERBEDAAN ANTARA TANDA KIAMAT KECIL DAN KIAMAT BESAR

1.Tanda-tanda kiamat kecil secara umum datang lebih dahulu dari tanda-tanda kiamat besar.2.Tanda-tanda kiamat kecil sebagiannya sudah terjadi, sebagiannya sedang terjadi dan sebagiannya akan terjadi. Sedangkan tanda-tanda kiamat besar belum terjadi.3.Tanda kiamat kecil bersifat biasa dan tanda kiamat besar bersifat luar biasa.4.Tanda kiamat kecil berupa peringatan agar manusia sadar dan bertaubat. Sedangkan kiamat besar jika sudah datang, maka tertutup pintu taubat.5.Tanda-tanda kiamat besar jika muncul satu tanda, maka akan diikuti tanda-tanda yang lainnya. Dan yang pertama muncul adalah terbitnya matahari dari Barat.

Kiamat adalah sebuah peristiwa mengerikan. Dunia akan dihancurkan pada hari kiamat nanti Seluruh isi dunia akan dimuntahkan. Peristiwa penghancuran dunia ini sudah pasti akan tiba, tetapi sejatinya manusia tidak diberi pengetahuan lebih tentang kapan waktunya. Semua masih dalam kuasa Allah SWT sebagai pemberi keputusan. Sebab, jika manusia diberi tahu, niscaya siklus kehidupan tidak akan seimbang, mengingat kehidupan makhluk di bumi tak lebih merupakan sebuah ujian. Pasalnya, manusia telah menyatakan diri akan sanggup mengelola segala isinya.

Tak sekadar itu, jangankan kita, manusia sekelas nabi (rasul) pun tidak diberi tahu kapan kiamat akan tiba. Orang-orang suci lainnya pun sama. Karena kiamat, sekali lagi, adalah kuasa Sang Pencipta. Meski begitu, hal yang mesti kita ingat bahwa Nabi Muhammad SAW telah menjelaskan kepada umat manusia melalui hadits tentang tanda-tanda hari akhir (kiamat). Begitu juga di dalam Al-Quran, dijelaskan secara umum tentang kiamat itu.

Di dalam Al-Quran sangat banyak ayat yang menjelaskan keadaan atau kondisi hari kiamat Salah satunya, seperti yang termaktub di dalam surat Al-Qoriah ayat 6, bahwasanya pada hari kiamat gunung-gunung akan dicetuskan dan berhamburan seperti kapas-kapas yang beterbangan.

Ada pula ayat yang menjelaskan pada hari itu (kiamat)planet-planet bertabrakan dengan matahari dan bulan, sena masih banyak lagi gambaran lainnya. Di samping itu, Al-Quran juga memberikan beberapa nama hari kiamat, seperti Al-Qoriah, Al-Ghosyiah. Ath-Thoah, Al-Haqqoh, Ash-Shokhah,

Yaumul Hisab, dan Yaumu-ddin.

Di sisi lain, Allah SWT dalam surat Al-Ahzab ayat 63 menyatakan, "Apabila manusia bertanya kepada kamu tentang kapan datangnya hari kiamat, maka katakanlah bahwa manusia itu tidak diberi ilmu pengetahuan lebih tentangnya, dan perlu diketahui bahwa kiamat sangatlah dekat." Peringatan Allah SWT ini ditujukan kepada manusia agar tidak menggunakan kehidupan di muka bumi ini dengan perbuatan-perbuatan nista.

Begitulah beberapa penjelasan Al-Quran tentang hari kiamat. Nabi Muhammad SAW melalui hadisnya menjelaskan tanda-tanda hari kiamat Di antaranya waktu berjalan terasa makin cepat berlalu, banyaknya manusia yang tak mau lagi beribadah atau beramal saleh, saling memfitnah, banyaknya peperangan atau aksi saling bunuh, maraknya perzinaan, serta lain-lainnya. Sedangkan tanda-tanda makin dekatnya kiamat adalah munculnya Dajjal (pembohong), turunnya Nabi Isa a.s. dan terbitnya matahari dari sebelah barat (hadis riwayat Bukhori dan

Page 2: Perbedaan Antara Tanda Kiamat Kecil Dan Kiamat Besar

Muslim dalam Shahih Bukhori dan Shahih Muslim). Demikianlah penjelasan secara tekstual dari hadis-hadis Nabi Muhammad SAW tentang tanda-tanda hari kiamat

Terlepas dari hal itu, memercayai akan datangnya hari kiamat adalah salah satu rukun Iman. Artinya, setiap umat Muslim,khususnya, dan manusia umumnya, mesti memercayai bahwa kehidupan manusia di dunia sudah barang tentu ada akhirnya.

Seperti kata pepatah, ada awal sudah barang tentu ada pula akhirnya. Sebab, segala sesuatu di bumi ini bersifat sementara dan tidak kekal atau abadi. Pertanyaan ke manakah nanti kita akan melanjutkan kehidupan, itu persoalan lain. Artinya, manusia tak akan bisa

menghindari serta memungkiri akan tibanya akhir zaman, meski beberapa filsuf masih mempertanyakan akan hal ini. Namun, suatu saat nanti pasti akan terjawab.

Akhir-akhir ini kita dihebohkan dengan sebuah film kiamat 2012 (Two Thousand and Twelve). Menurut ceritanya, film ini berdasarkan ramalan bangsa Maya bahwa pada tahun 2012, tepatnya 12/12/12 nanti, bumi akan mengalami kehancuran serius (kiamat), sesuai dengan kalender yang mereka ciptakan selama berabad-abad.

Awal mulanya, bangsa Maya terobsesi pada perjalanan waktu. Tanpa menggunakan peralatan seperti teleskop, para astronom Maya memperhitungkan lamanya waktu satu bulan, sehingga banyak orang lebih memercayai kalender Maya yang sudah berusia sekitar dua ribu tahun silam ketimbang kalender Gregorian yang berusia ratusan tahun dan kita gunakan saat ini

Ramalan ini semestinya dijadikan sebuah pelajaran penting bagi manusia. Sebab, bukan tanpa alasan kalau ramalan ini mencuat ke permukaan. Lihat saja, betapa bumi tempat kita berpijak ini sudah mengalami kerusakan-kerusakan serius akibat ulah tangan manusia. Peristiwa-peristiwa alam yang mengerikan kerap kali terjadi, mulai dari tsunami, gempa bumi, tanah longsor, abrasi, pemanasan glo-bal, perang yang tak kunjung usai, hingga perilaku perilaku amoral menjadi kebiasaan, pembunuhan merajalela, serta masih banyak lagi indikasi cukup kuat untuk dijadikan alasan logis.

Bukan bermaksud membenarkan film itu, tapi bagaimanapun, seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia pun mampu memberikan prediksi-prediksi terhadap dinamika kehidupan manusia di bumi ini. Bukti-bukti empiris di atas cukup rasional dan logis untuk dijadikan penguat beberapa prediksi tersebut

Namun, bukan lantas kita memercayainya tanpa sikap kritis. Sebab, persoalan kapan tibanya kiamat adalah rahasia Tuhan dan manusia hanya bisa mengira-ngira. Meski secara psikologis masyarakat terganggu, tapi alangkah lebih baik terlebih dahulu memberikan penjelasan secara normatif sebelum atau sesudah menyaksikan film yang fenomenal tersebut

Sebab, kiamat adalah persoalan keyakinan yang sulit untuk dibuktikan atau dimateri-alkan. Pungkasnya, menurut hemat penulis, sebaiknya film tersebut dijadikan pelajaran berharga bagi manusia agar sesegera mungkin meninggalkan praktik-praktik amoral serta perusakan terhadap alam, dan kembalilah kepada Sang Khaliq. Wallahu Alam Bish-showab."*

Iman Kepada Hari Akhir Mengandung Tiga Unsur

Page 3: Perbedaan Antara Tanda Kiamat Kecil Dan Kiamat Besar

Senin, 9 Mei 2005 06:05:28 WIB

IMAN KEPADA HARI AKHIR-1/3-

OlehSyaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin

Hari akhir adalah hari Kiamat, di mana seluruh manusia dibangkitkan pada hari itu untuk dihisab da dibalas. Hari itu disebut hari Akhir, karena tidak ada hari lagi setelahnya. Pada hari itulah penghuni Surga dan penghuni Neraka masing-masing menetap di tempatnya.

Iman kepada hari Akhir mengandung tiga unsur.

[1]. Mengimani ba'ts (kebangkitan), yaitu menghidupkan kembali orang-orang yang sudah mati ketika tiupan sangkakala yang kedua kali. Pada waktu itu semua manusia bangkit untuk menghadap Rabb alam semesta dengan tidak beralas kaki, bertelanjang, dan tidak disunat.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.

"Artinya : Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama, begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati. Sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya".[Al-Anbiyaa : 104]

Kebangkitan adalah kebenaran yang pasti, ditunjukkan oleh Al-Kitab, Sunnah dan ijma' umat Islam. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.

"Artinya : Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari Kiamat". [Al-Mu'minun : 15-16]

Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda.

"Artinya : Di hari Kiamat seluruh manusia akan dihimpun dengan keadaan tidak beralas kaki dan tidak disunat". [Hadits Riwayat Bukhari-Muslim]

Umat Islam sepakat akan adanya hari Kebangkitan karena hal itu sesuai dengan hikmah Allah yang mengembalikan ciptaanNya untuk diberi balasan terhadap segala yang telah diperintahkanNya melalui lisan para rasulNya. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.

"Artinya : Maka apakah kamu mengira bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kami secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami ?". [Al-Mu'minun : 115]

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam

"Artinya :Sesungguhnya yang mewajibkan atasmu (melaksanakan hukum-hukum) Al-Qur'an benar-benar akan mengembalikan kamu ke tempat kembali".[Al-Qashash : 85]

[2]. Mengimani hisab (perhitungan) dan jaza' (pembalasan) dengan meyakini bahwa seluruh perbuatan

Page 4: Perbedaan Antara Tanda Kiamat Kecil Dan Kiamat Besar

manusia akan dihisab dan dibalas. Hal ini dipaparkan dengan jelas di dalam Al-Qur'an, Sunnah dan ijma (kesepakatan) umat Islam.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman

"Artinya : Sesungguhnya kepada Kamilah kembali mereka, kemudian sesungguhnya kewajiban Kamilah menghisab mereka". [Al-Ghasyiyah : 25-26]

"Artinya : Barangsiapa membawa amal yang baik maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya ; dan barangsiapa yang membawa perbuatan yang jahat maka dia tidak diberi balasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikit pun tidak dianiaya (dirugikan)". [Al-An'am : 160]

"Artinya : Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari Kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawi pun pasti Kami mendatangkan (pahalanya). Dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan". [Al-Anbiyaa : 47]

Dari Ibnu Umar Radhiyallahu 'anhu diriwayatkan bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

"Artinya : Allah nanti akan mendekatkan orang mukmin, lalu meletakkan tutup dan menutupnya. Allah bertanya : 'Apakah kamu tahu dosamu itu ?' Ia menjawab, 'Ya Rabbku'. Ketika ia sudah mengakui �dosa-dosanya dan melihat dirinya telah binasa, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, 'Aku telah menutupi dosa-dosamu di dunia dan sekarang Aku mengampuninya'. Kemudian diberikan kepada orang mukmin itu buku amal baiknya. Adapun orang-orang Kafir dan orang-orang munafik, Allah Subhanahu wa Ta'ala memanggilnya di hadapan orang banyak. Mereka orang-orang yang mendustakan Rabbnya. Ketahuilah, laknat Allah itu untuk orang-orang yang zhalim". [Hadits Riwayat Bukhari Muslim]

Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda.

"Artinya : Sesungguhnya yang berniat melakukan satu kebaikan lalu mengamalkannya, maka ditulis baginya sepuluh kebaikan, sampai tujuh ratus kali lipat, bahkan sampai beberapa lipat lagi. Barangsiapa berniat melakukan satu kejahatan, lalu mengamalkannya, maka Allah menulisnya satu kejahatan saja"

Umat Islam telah sepakat tentang adanya hisab dan pembalasan amal karena itu sesuai dengan kebijaksanaan Allah. Sebagaimana kita ketahui, Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menurunkan kitab-kitab, mengutus para rasul serta mewajibkan kepada manusia untuk menerima ajaran yang dibawa oleh rasul-rasul Allah itu dan mengerjakan segala yang diwajibkannya. Dan Allah telah mewajibkan agar berperang melawan orang-orang yang menentangNya serta menghalalkan darah, keturunan, isteri dan harta benda mereka. Kalau tidak ada hisab dan balasan tentu hal ini hanya sia-sia belaka, dan Rabb Yang Mahabijaksana, Mahasuci darinya. Allah Subhanahu wa Ta'ala telah mengisyaratkan hal itu dalam firmanNya.

"Artinya : Maka sesungguhnya Kami akan menanyai umat-umat yang telah diutus rasul-rasul kepada mereka dan sesungguhnya Kami akan menanyai (pula) rasul-rasul (Kami), maka sesungguhnya akan Kami kabarkan kepada mereka (apa-apa yang telah mereka perbuat), sedang (Kami) mengetahui (keadaan mereka), dan Kami sekali-kali tidak jauh (dari mereka)". [Al-A'raaf : 6-7]

[3]. Mengimani Surga dan Neraka sebagai tempat manusia yang abadi. Surga tempat kenikmatan

Page 5: Perbedaan Antara Tanda Kiamat Kecil Dan Kiamat Besar

yang disediakan Allah untuk orang-orang mukmin yang bertaqwa, yang mengimani apa-apa yang harus diimani, yang taat kepada Allah dan rasulNya, dan kepada orang-orang yang ikhlas.

Di dalam Surga terdapat berbagai kenikmatan yang tidak pernah dilihat mata, tidak pernah didengar telinga, serta tidak terlintas dalam benak manusia.

"Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Rabb mereka ialah surga Adn yang mengalir dibawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka, dan mereka pun ridha kepadaNya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Rabbnya". [Al-Bayyinnah : 7-8]

"Artinya : Tidak seorangpun mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka, yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyenangkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan". [As-Sajdah : 17]

Neraka adalah tempat adzab yang disediakan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk orang-orang kafir, yang berbuat zhalim, serta bagi yang mengingkari Allah dan RasulNya. Di dalam Neraka terdapat berbagai adzab dan sesuatu yang menakutkan, yang tidak pernah terlintas dalam hati.

"Artinya : Dan peliharalah dirimu dari api Neraka, yang disediakan untuk orang-orang yang kafir".[Al-Imran : 131]

"Artinya : Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang-orang yang zhalim itu Neraka yang gejolaknya mengepung mereka. Jika mereka meminta minum, maka mereka akan diberi minuman dengan air seperti besi yang mendidih yang dapat menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek". [Al-Kahfi : 29]

"Artinya : Sesungguhnya Allah melaknati orang-orang kafir dan menyediakan bagi mereka api yang menyala-nyala (Neraka). Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Mereka tidak memperoleh seorang pelindung pun dan tidak (pula) seorang penolong. Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikkan dalam Nereka, mereka berkata ; Alangkah baiknya, andaikata kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul". [Al-Ahzab : 64-66]

[Ditulis ulang dari Syarhu Ushulil Iman, Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin. Edisi Indonesia: Prinsip-Prinsip Dasar Keimanan. Penerjemah: Ali Makhtum Assalamy. Penerbit: KSA Foreigners Guidance Center In Gassim Zone]

Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir

Page 6: Perbedaan Antara Tanda Kiamat Kecil Dan Kiamat Besar

Kalau kita perhatikan gaya hidup orang Korea atau orang Barat, mereka biasa saja melakukan hal-hal

yang menurut kita adalah perbuatan dosa, yang kalau diteliti lebih dalam keajaran agama mereka juga

merupakan perbuatan dosa atau hal yang tidak baik. Kalau ditanya apakah tidak takut balasan nanti

hidup setelah mati (di akhirat)? Mereka akan mengatakan, “Hidup hanya sekali saja. Nikmatilah…”.

Persis seperti yang difirmankan Allah SWT :

“Dan mereka berkata: "Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup

dan tidak ada yang membinasakan kita selain masa", dan mereka sekali-kali tidak mempunyai

pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja.” (QS 45:24)

"tidak ada kematian selain kematian di dunia ini. Dan kami sekali-kali tidak akan dibangkitkan,” (QS

44:35)

Namun yang menyedihkan adalah ada sebagian kaum muslimin yang ikut-ikutan cara pandang mereka

itu. Padahal sebagai orang beriman seharusnya meyakini adanya hari akhirat, sebagaimana firman Allah

AWT:

“dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Qur'an) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab

yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.” (QS 2:4)

Keyakinan kepada hari akhirat akan memberikan beberapa hikmah kepada orang yang mengimaninya,

sebagai berikut:

1. Tidak akan meniru pola hidup orang kafir (yang tidak beriman).

Page 7: Perbedaan Antara Tanda Kiamat Kecil Dan Kiamat Besar

“Janganlah sekali-kali kamu terperdaya oleh kebebasan orang-orang kafir bergerak di dalam negeri. Itu

hanyalah kesenangan sementara, kemudian tempat tinggal mereka ialah Jahanam; dan Jahanam itu

adalah tempat yang seburuk-buruknya.” (QS 3:196-197)

Allah SWT telah memperingatkan kita supaya tidak terpedaya dan ikut-ikutan gaya hidup orang kafir,

yang penuh dengan kebebasan (foya-foya, dugem, mabok, free sex, dll). Itu adalah kesenangan

sementara saja, selama hidup didunia. Tetapi akibatnya ditanggung selama-lamanya didalam neraka

jahanam. Naudzubillahi min dzaalik.

2. Selalu beramal sholeh dan meningkatkan ketakwaan.

Orang yang beriman dengan adanya hari akhir yakin dan mengharap akan bertemu dengan Allah, oleh

karena itu dia akan selalu berusaha beramal sholeh dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah.

Sehingga ketika menemui-Nya dalam keadaan siap.

“… Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa

kamu kelak akan menemui-Nya. Dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman.” (QS 2:223)

“... Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang

saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya". (QS 18:110)

3. Selalu berbuat baik dan benar.

Orang yang beriman kepada hari akhir akan selalu berbuat baik dan benar dalam hidupnya.

“Dan takutlah kamu kepada suatu hari di waktu seseorang tidak dapat menggantikan seseorang lain

sedikit pun dan tidak akan diterima suatu tebusan daripadanya dan tidak akan memberi manfaat sesuatu

syafaat kepadanya dan tidak (pula) mereka akan ditolong.” (QS 2:123)

Mengapa harus baik dan benar? Karena perbuatan baik belum tentu benar, tetapi perbuatan benar sudah

pasti baik. Misalnya, perbuatan menolong orang adalah baik, tetapi belum tentu benar. Menolong orang

dalam rangka apa? Apakah menolong dalam rangka kebaikan dan takwa, atau dalam rangka dosa.

Menolong orang berbuat dosa atau jahat adalah tidak benar dan tidak dibenarkan dalam Islam.

“… Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa, dan jangan tolong-

menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya

Allah amat berat siksa-Nya.” (QS 5:2)

Page 8: Perbedaan Antara Tanda Kiamat Kecil Dan Kiamat Besar

Bukan hanya harus melakukan perbuatan baik dan benar, perkataan pun harus baik dan benar,

sebagaimana sabda Rasulullah saw:

“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah ia berhata benar atau diam.” (HR Bukhari

dan Muslim)

4. Mau berjihad dijalan Allah dengan jiwa dan harta.

Berjihad bagi orang yang beriman kepada hari akhir adalah sebuah kemestian, karena jihad dengan jiwa

dan harta merupakan jual beli seorang mukmin dengan Allah, serta merupakan pembenaran atas

keimanannya.

“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan

memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau

terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Qur'an. Dan siapakah

yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah

kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.” (QS 9:111)

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-

Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan

Allah, mereka itulah orang-orang yang benar.” (QS 49:15)

5. Tidak bakhil (kikir) dalam berinfaq.

Ketika seseorang beriman kepada hari akhir, ia akan selalu berinfak dijalan Allah dengan tidak kikir.

Karena ia tahu akibat kikir terhadap hartanya itu dikemudian hari, serta ia tahu pahala yang berlipat

ganda yang diterimanya bila ia berinfak dijalan Allah SWT.

“Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari

karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah

buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat.

Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa

yang kamu kerjakan.” (QS 3:180)

Page 9: Perbedaan Antara Tanda Kiamat Kecil Dan Kiamat Besar

“Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela, yang mengumpulkan harta dan menghitung-

hitungnya, dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya, sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia

benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah. Dan tahukah kamu apa Huthamah itu? (yaitu) api

(yang disediakan) Allah yang dinyalakan, yang (membakar) sampai ke hati. Sesungguhnya api itu ditutup

rapat atas mereka, (sedang “mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang.” (QS 104:1-9)

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah

adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah

melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi

Maha Mengetahui. Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak

mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak

menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada

kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (QS 2:261-262)

6. Memiliki kesabaran dalam kebenaran dan ketika tertimpa musibah.

Ketika keimanan kepada hari akhir tertanam dalam hati, maka orang itu akan selalu sabar dalam

kebaikan dan dalam keadaan apapun. Meskipun musibah menimpa dirinya, ia akan tetap sabar bahkan

meningkatkan kesabarannya.

“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap

siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.” (QS 3:200)

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan

harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu)

orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi

raaji`uun" (QS 2:155-156)

Ia tahu bahwa dunia ini hanya sementara, semua akan mati. Penderitaan didunia hanyalah sementara,

segala sesuatu akan disempurnakan diakhirat nanti, sebagaimana firman Allah SWT:

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah

disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka

sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.”

(QS 3:185)

Oleh Haznan Abimanyu

Page 10: Perbedaan Antara Tanda Kiamat Kecil Dan Kiamat Besar

| Kontributor Buletin Hidayah Pumita Busan

Red. PumitaBusan.COM

Hari Kiamat menurut Al-Qur’an

Dengan mengkaji ayat-ayat Al-Qur’an, kita dapat memahami bahwa pada tahap pertama kehidupan alam akhirat bukan dihidupkannya kembali manusia, tetapi terjadi per-ubahan yang menyeluruh di dalam sistem dan hukum alam semesta, lalu terjadilah alam akhirat yang memiliki ciri-ciri khas yang tidak mungkin dapat kita ketahui secara detail. Dan nyatanya, kita tidak memiliki pengetahuan yang cukup mengenai hal itu. Ketika hari itu terjadi, seluruh umat manusia akan dibangkitkan secara bersamaan, dari manusia pertama yang diciptakan Allah SWT sampai manusia terakhir, agar mereka semua dapat melihat akibat dan hasil dari perbuatan mereka di dunia ini, yang kemudian mereka akan menempati surga atau neraka selama-lamanya.

Ayat-ayat Al-Qur’an yang berhubungan dengan masalah ini banyak sekali, sementara pembahasan tentangnya memerlukan waktu dan tempat yang cukup, untuk itu pada kesempatan ini kami akan menjelaskannya secara singkat saja.

Kondisi Bumi, Laut dan Gunung

Ketika Hari Kiamat tiba, terjadi goncangan bumi yang luar biasa dahsyat. Bumi ini memuntahkan seluruh isi perutnya ke luar, berhamburan dan hancur berantakan. Lautan meluap dan terbelah. Gunung-gunung bergerak dan berguncang keras, kemudian pecah beserpihan bagaikan butir-butir pasir yang berserakan, beterbangan bagaikan kapas-kapas yang bertebaran di udara. Gunung-gunung yang menjulang tinggi itu pun tak ubahnya dengan fatamorgana, tak lagi meninggalkan bekas keperkasaannya.[1]

Kedaaan Langit dan Bintang-bintang

Al-Qur’an memberikan gambaran tentang keadaan benda-benda langit ketika Hari Kiamat tiba. Bahwa bulan, matahari, bintang-bintang yang begitu besar, bahkan sebagian bintang-bintang itu lebih besar dari bumi yang kita tempati ini, yang lebih terang jutaan kali lipat dan sinarnya dari matahari yang kita lihat, semua itu akan hancur dan sinarnya menjadi pudar lalu padam. Segala gerak, tatanan dan aturannya menjadi hancur. Matahari bertabrakan dengan bulan. Adapun langit yang kita lihat akan bergoncang, terbelah dan

Page 11: Perbedaan Antara Tanda Kiamat Kecil Dan Kiamat Besar

hancur. Gugusan langit akan luluh bagaikan barang-barang tambang yang diluluhkan dan mencair. Alam ini dipenuhi dengan asap tebal dan awan gelap.[2]

Jerit Kematian

Dalam kondisi seperti itu, ditiuplah sangkakala, jerit kematian pun menyeruak ke seluruh jagad. Ketika itu, seluruh manusia dan makhluk hidup mengalami kematian. Tidak sesuatu pun yang tersisa di dunia ini. Pada detik-detik peristiwa itu terjadi, seluruh manusia merasa ketakutan dan panik. Mereka goncang dan kebingungan, kecuali orang-orang mukmin yang memahami hakikat wujud ini, segala hikmah dan rahasianya, hati mereka tenggelam dalam makrifat dan mahabbah(cinta) kepada Allah SWT.

Jerit Kebangkitan dan Permulaan Kiamat

Setelah peristiwa itu terjadi, alam akhirat pun memasuki babak baru; alam yang memiliki potensi untuk kekekalan dan keabadian.Nur Ilahi memancarkan sinarnya, jeritan kebangkitan menggema, nusyur segera berlangsung, seluruh umat manusia serta binatang-binatang pun dihidupkan kembali hanya dengan sekejap saja. Seluruh manusia diliputi kebingungan dan goncangan jiwa yang dahsyat bagaikan kupu-kupu yang beterbangan tanpa arah.

Kini, mereka berada di satu tempat yang agung, berdiri di hadapan Tuhan Yang Mahabesar untuk dilakukan hisab dan perhitungan amal atas masing-masing. Seluruh manusia dikumpulkan. Bahkan, sebagian mereka mengira bahwa mereka berada di alam barzakh hanya sekejap atau sehari saja.

Kerajaan Allah dan Terputusnya Sebab dan Nasab

Di alam baru itu tersingkaplah segala hakikat. Kerajaan dan kekuasaan seluruhnya hanya milik Allah. Seluruh umat manusia menjadi ketakutan dan tidak seorang pun yang berani atau mampu berkata-kata dan mengangkat suara. Mereka tenggelam di dalam pikiran masing-masing; tentang nasib dan perjalanan akhir mereka. Bahkan, anak akan lari dan tak peduli lagi akan ayah dan ibunya. Sanak keluarga satu sama lainnya saling meninggalkan, hubungan nasab dan keturunan pun menjadi terputus tak lagi berarti. Hubungan kekerabatan dan persahabatan yang dibina berdasarkan keuntungan materi, duniawi dan hawa nafsu berubah menjadi permusuhan satu sama lainnya. Seluruh jiwa manusia dipenuhi oleh penyesalan dan kerugian terhadap apa yang telah mereka lakukan di dunia.[3]

Page 12: Perbedaan Antara Tanda Kiamat Kecil Dan Kiamat Besar

Mahkamah Keadilan Ilahi

Kemudian, dibentuklah Mahkamah Keadilan Ilahi, segala amal perbuatan seluruh manusia pun dihadirkan. Lembaran amal dibagi-bagikan, setiap amal dibukakan di hadapan masing-masing pelakunya sebegitu jelas sehingga tidak lagi memerlukan pemeriksaan terhadap amal tersebut.

Di dalam mahkamah ini, dihadirkan para malaikat, para nabi dan hamba-hamba pilihan sebagai saksi-saksi atas berbagai amal tiap-tiap manusia. Bahkan tangan, kaki dan kulit tubuh pun akan berbicara dan menjadi saksi atas perbuatan seseorang. Seluruh manusia akan dihisab secara teliti. Segenap perbuatan mereka akan ditimbang dengan timbangan (mizan) Ilahi. Seluruhnya akan diadili berdasarkan Keadilan Ilahi, dan masing-masing diri akan melihat hasil perbuatannya.

Secara khusus, orang-orang saleh akan dilipatgandakan ganjarannya. Mereka yang membawa amal kebajikan akan mendapatkan balasan sepuluh kali lipat. Di sana, seseorang tidak akan menanggung dosa dan perbuatan orang lain. Sementara mereka yang tersesat dan menyesatkan orang lain akan menanggung kesesatan orang lainnya yang disesatkannya itu, selain menerima balasan atas perbuatan mereka sendiri, tanpa kurang sedikitpun.

Pengorbanan seseorang untuk orang lain pada saat itu tidak akan berarti. Bahkan, syafa'at dan pertolongan seseorang pun tidak akan diterima, kecuali syafa'at orang-orang yang diizinkan oleh Allah SWT mereka dapat memberikan syafa'at sesuai dengan timbangan-timbangan yang diridhai Allah SWT.[4]

Menuju ke Tempat Abadi

Setelah pengadilan itu selesai, tibalah babak berikutnya, diumumkanlah keputusan Ilahi. Orang-orang yang saleh dipisahkan dari orang-orang yang durhaka. Kaum mukmin menuju ke surga firdaus dengan wajah yang berseri-seri dan penuh gembira. Sinar Ilahi memancar dan mengantarkan mereka ke tempat keabadian surgawi. Sedangkan orang-orang kafir dan kaum munafik digiring ke neraka jahanam dalam keadaan terhina. Wajah mereka hitam dan kotor, berjalan di dalam kegelapan. Ketika itu, orang-orang munafik berkata kepada orang-orang yang beriman, “Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang yang beriman, ‘Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil sebagian dari cahayamu.’ Ketika itu dikatakan kepada mereka, 'Kembalilah kamu ke belakang dan carilah sendiri cahaya untukmu.” Orang-orang munafik itu memanggil mereka

Page 13: Perbedaan Antara Tanda Kiamat Kecil Dan Kiamat Besar

(orang-orang yang beriman) seraya berkata, ‘Bukankah kami dahulu bersama-sama kalian?’ Mereka menjawab, ‘Benar, akan tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu kehancuran kami dan kamu ragu-ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong sehingga datanglah ketetapan Allah, dan kamu telah ditipu terhadap Allah oleh setan yang amat menipu.' Maka pada hari ini tidak diterima tebusan darimu dan tidak pula dari orang-orang kafir. Tempat kamu adalah neraka, itulah tempat berlindungmu dan seburuk-buruknya tempat kembali bagimu.” (QS. Al-Hadid:13-15)

Ketika orang-orang mukmin telah mendekati surga, dibukakan pintu untuk mereka. Para malaikat rahmat pun menyambut kedatangan mereka seraya mengucapkan selamat dengan penuh hormat, dan memberi kabar gembira kepada mereka akan kebahagiaan yang abadi.[5]

Akan tetapi, tatkala orang-orang kafir dan munafik itu sampai di neraka jahanam, terbukalah pintu di hadapan mereka, dan para malaikat azab mencaci-maki mereka dengan kasar dan penuh kedengkian. Mereka diancam dengan siksa pedih selama-selamanya.

Surga

Di dalam surga, terdapat taman yang membentang, seluas langit dan angkasa, dipenuhi oleh aneka ragam pepohonan dengan bermacam-macam buahnya yang sudah matang dan mudah dipetik. Di dalam taman itu juga terdapat tempat isitirahat dan bersenang-senang yang sangat luas dan indah, sungai-sungai dengan airnya yang sejuk, susu, madu dan minuman yang bersih dan segar. Apa pun yang mereka inginkan tersedia di dalamnya. Bahkan lebih dari apa yang mereka inginikan.

Pakaian penduduk surga terbuat dari sutra, sundus dan istabrak (jenis sutra) yang dihiasi dengan bermacam-macam hiasan yang indah. Mereka duduk bersandaran di atas dipan-dipan dan kasur-kasur yang empuk sambil berhadap-hadapan. Tidak terdengar suara apapun dari penduduk surga selain puji dan syukur kepada Allah SWT. Mereka tidak pernah berbicara dengan kata-kata yang sia-sia dan kotor, mereka pun tidak mendengar hal yang serupa. Mereka tidak diganggu oleh rasa dingin atau pun panas, tidak mengenal rasa sakit, lelah dan bosan, tidak juga rasa sedih dan takut. Hati mereka bersih, tidak sedikit pun tergores rasa dengki dan iri.

Para pelayan anak-anak kecil senantiasa melingkari mereka bagaikan mutiara-mutiara yang tersimpan rapih, begitu indah dan menakjubkan. Mereka menyajikan gelas-gelas yang berisikan minuman surgawi nan lezat

Page 14: Perbedaan Antara Tanda Kiamat Kecil Dan Kiamat Besar

dan membangkitkan semangat yang tak terbayangkan. Tidak ada bahaya dan rasa sakit apa pun. Mereka dapat menikmati berbagai macam buah dan daging burung.

Di dalam surga, kaum laki-laki mendapatkan pelayanan terbaik dari isteri-isteri yang cantik, suci dari segala aib dan sangat mencintai suami-suaminya. Lebih dari itu semua, mereka pun memperoleh kenikmatan ruhani dan keridhaan Ilahi. Mereka senantiasa mendapat kasih sayang dan kelembutan dari Tuhan Yang Mahakasih, sehingga mereka hanyut dalam kebahagiaan dan kedamaian yang tidak seorang pun dapat menggambarkannya. Sungguh kebahagiaan yang tidak ada bandingan. Segala kenikmatan yang tidak mungkin terbayangkan, dan rahmat, keridhaan serta kedekatan diri di sisi Allah, semua itu abadi dan tak terbatas.

Neraka

Neraka adalah tempat akhir orang-orang kafir dan kaum munafik yang tidak mempunyai nur sama sekali di dalam hatinya. Di tempat itulah seluruh para pendurhaka dikumpulkan. Neraka masih saja dapat menampung dan menyambut, sampai ia berkata: “Apakah masih ada tambahan lagi?”. Di dalamnya tidak ada selain api dan siksa.

Lidah api neraka itu menjilat-jilat sampai ke atas dan dari semua arah. Suaranya yang menakutkan dan penuh murka menambah rasa takut, ngeri dan menggetirkan jiwa. Wajah-wajah penghuninya masam, redup, gelap, hitam dan sangat jelek. Bahkan, para malaikat yang dipercaya untuk menjaganya pun berlaku keras dan kejam. Dari wajah-wajah mereka tidak tampak rasa belas kasih, sedikit pun.

Penghuni neraka itu dibelenggu dengan rantai-rantai dari besi. Mereka dikelilingi api neraka dari semua sisi, bahkan mereka sendiri sebagai kayu-kayu bakarnya. Mereka tidak mendengar apa-apa selain jeritan, rintihan, tangisan dan keluh kesah para penghuninya, serta teriakan para malaikat yang mengawal mereka.

Wajah-wajah para penghuni neraka itu disiram dengan air mendidih yang sangat panas sehingga isi perut mereka pecah. Setiap kali meminta minum, mereka diberikan minuman dari muhl yang sangat panas dan berbau busuk. Mereka menerima minuman itu bagaikan unta-unta yang kehausan. Ketika diminum, usus-usus mereka menjadi terputus-putus dan hancur.

Page 15: Perbedaan Antara Tanda Kiamat Kecil Dan Kiamat Besar

Makanan mereka terbuat dari pohon zakum, yaitu sejenis pohon yang tumbuh di dalam neraka. Jika mereka memakannya, akan bertambah pedih siksa mereka, perut mereka terbakar. Adapun pakaian mereka terbuat dari bahan hitam yang sangat kasar, yang jika dipakai akan menambah siksa menjadi lebih pedih lagi.

Di dalam neraka, mereka ditemani oleh setan-setan, jin dan para durjana, sehingga mereka berangan-angan ingin menghindar jauh. Satu sama lain saling melaknat dan bertikai. Setiap kali menampakkan penyesalan dan memohon maaf kepada Allah, mereka malah menerima siksa yang semakin pedih agar mereka diam. Ketika itulah mereka memohon kepada penjaga neraka. Al-Qur’an mengisahkan, “Para penghuni neraka itu berkata kepada penjaga jahanam, 'Mohonlah kepada Tuhanmu agar meringankan azab kami ini walaupun hanya satu hari saja!' Mereka menjawab, ‘Bukankah sudah datang kepadamu para utusanmu itu dengan membawa penjelasan?' Mereka menjawab, ‘Ya.’ Mereka berkata lagi, ‘Kalau begitu mintalah. Sesungguhnya doa-doa orang-ornag kafir senantiasa dalam kesesatan.'"(QS. Ghafir: 49-50)

Begitu beratnya siksa yang diderita, mereka meminta dimatikan lagi. Akan tetapi, jawaban yang datang kepada mereka adalah: kalian akan menetap di neraka ini selama-lamanya. Allah SWT berfirman, “Mereka memanggil-manggil, 'Wahai penjaga, mohonlah agar Tuhanmu itu mengadili kami lagi.' Ia menjawab, 'Sesungguhnya kalian akan menetap di sini.'”

Meskipun diliputi oleh kematian dari semua sisi, mereka tidak mengalami kematian lagi. Setiap kali kulit mereka terbakar, digantikan dengan kulit yang baru sehingga siksa itu terus berlangsung, mendera tiada henti.

Akhirnya, mereka memohon kepada penduduk surga agar memberikan air dan makanan walau sedikit saja. Jawaban yang datang hanyalah “Sesungguhnya Allah SWT mengharamkan atas kalian kenikmatan surga. Penduduk surga bertanya kepada mereka, “Apakah yang membuat kamu masuk ke neraka saqar?" Mereka menjawab, “Kami tidak melakukan shalat, kami juga tidak memberi makan fakir miskin. Kami tenggelam bersama orang-orang yang durhaka dan kami mendustakan Hari Kiamat.” (QS. Al-Muddatstsir: 42-46)

Kemudian terjadilah adu-bicara sesama mereka sendiri di dalam neraka itu. Orang-orang yang sesat berkata kepada orang-orang yang menyesatkan mereka: “Sesungguhnya kalianlah yang telah menyesatkan kami”. Mereka menjawab, “Justru kalianlah yang menghendaki sendiri hal itu lantas mengikuti kami.” Orang-orang yang tertindas dan lemah berkata kepada

Page 16: Perbedaan Antara Tanda Kiamat Kecil Dan Kiamat Besar

orang-orang yang congkak, “Seandainya tidak karena kalian, maka kami ini adalah orang-orang yang beriman." Orang-orang yang sombong itu berkata kepada orang-orang yang lemah, 'Kamikah yang telah menghalangi kalian dari petunjuk setelah petunjuk itu datang kepada kalian? Tidak, sebenarnya kalian sendirilah orang-orang yang berdosa.'"(QS. Saba': 32)

Lalu, mereka berkata kepada setan-setan, ”Sesungguhnya kalianlah yang telah menyesatkan kami." Setan-setan itu pun menjawab mereka, ”Dan berkatalah setan ketika urusan hisab telah diselesaikan, ’Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepada kalian dengan janji yang benar dan aku pun telah berjanji kepada kalian akan tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan sekedar aku ini menyuruh kamu, lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku, akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak akan dapat menolongmu. Dan kamu pun tidak akan dapat meno-longku." (QS.Ibrahim:22)

Sungguh, tidak ada jalan lain di hadapan mereka kecuali menyerah dan menerima siksaan lantaran kekufuran dan kesesatan mereka. Mereka menetap untuk selama-lamanya di dalam neraka jahim.[]

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

1. Jelaskan keadaan bumi dan langit ketika terjadi Hari Kiamat!

2. Terangkan permulaan Hari Kiamat dan ciri-cirinya!

3. Terangkan secara rinci Mahkamah Ilahi yang adil!

4. Jelaskan perjalanan orang-orang mukmin dan orang-orang kafir ketika menuju ke tempat abadi mereka!

5. Apakah nikmat surga itu? Jelaskan!

6. Terangkan keadaan neraka dan penghuninya!

7. Jelaskan secara rinci percakapan di antara penghuni neraka!

[1] Lihat surah Az-Zilzal: 1-2, Al-Hajj: 1, Al-Waqi’ah: 4, Al-Muzammil: 14, Al-Insyiqaq: 4, Al-Haqqah: 14, Al-Fajr: 21, At-Takwir: 6, Al-Infithar: 3, Al-Kahfi: 47, An-Nahl: 88, Ath-Thur: 10, Al-Takwir; 2, Al-Ma’arij: 9, dan Al-Qari’ah: 5.

Page 17: Perbedaan Antara Tanda Kiamat Kecil Dan Kiamat Besar

[2] Lihat surah Al-Qiyamah: 8-9, Al-Takwir: 1-2, Al-Infithar: 2, Ath-Thur: 1, Al-Haqqah: 16, Ar-Rahman: 37, Al-Mursalat: 9, An-Naba’: 19, Al-Anbiya’: 104, Al-Furqan: 25, Ad-Dukhan: 10.

[3] Lihat surah Ibrahim: 21, Al-'Adiyat: 10, Ath-Thariq: 9, Qof: 22, Al-Haqqoh: 18, Al-Hajj: 56, Al-Furqon: 26, Ghafir: 16, Al-Infithor: 19, Hud: 105, Thaha: 108, An-Naba': 38, 'Abasa: 34, Asy-syuara': 88, Al-Ma'arij: 10-14, Luqman: 33, Al-Baqoroh: 166, Al-Mu'minun: 101, dan Az-zukhruf: 67.

[4] Lihat surah Al-An'am: 31, 70, 160, Maryam: 39, 87, Yunus: 54, 59, Ali-Imran: 30, 91, Lukman: 33, Al-Ma'idah: 36, Al-Hadid: 15, At-Takwir: 14, Al-Isra': 49, 13-14, Al-Haqqah: 19, Al-Insyiqaq: 7-10, Ar-Rahman: 39, Az-Zumar: 7, 24, 69, 75, Al-Baqarah: 143, 255, 281-286, Ali 'Imran: 140, 25, 161, An-Nisa': 41, 69, Hud: 18, 111, Al-Hajj: 78, Yasin: 65, 54, 47, Fushshilat: 20-21, An-Nur: 24, Al-Mu'minun: 102-103, Al-Qari'ah: 6-8, Al-Jatsiyah: 17, 22, An-Nahl: 25, An-Naml: 78, An-Najm: 26, 40-41, 39, Ibrahim: 51, Thaha: 15, 109, Ghafir: 17, Ath-thur: 21, Al-Muddatsir: 38, Al-'Ankabut: 13, Fathir: 18. Saba': 23, dan Az-Zukhruf: 87.

[5] Lihat surah Al-A'raf: 33, Al-Anfal: 37, Ar-Rum: 14-16, 43-44, Asy-Syura': 7, Hud: 105-108, Yasin: 59, Az-Zumar: 60, 71, 73, Ar-Ra'd: 23-24, Ali 'Imran: 106, Al-An'am: 124, Yunus: 27, Maryam: 71-72, 86, Thaha: 101, 124-126, Ibrahim: 43, Al-Qamar: 8, Al-Mi'raj: 44, Al-Ghasyiyah: 2, Al-Isra': 72, 97, 'Abasa: 40-41, Al-Hadid: 13-15, At-Tahrim: 6, dan Al-Anbiya': 103.

http://adiwarsito.wordpress.com

http://sumarsih07.files.wordpress.com/2010/02/evolusi-bumi-dan-awal-kehidupan.pdf

http://www.al-shia.org/html/id/shia/mesbah/50.htm

http://www.pumitabusan.com/2011/05/hikmah-beriman-kepada-hari-akhir.html

http://almanhaj.or.id/content/1426/slash/0

http://bataviase.co.id/content/kiamat-dalam-pandangan-islam

http://www.isdaryanto.com/tanda-tanda-hari-kiamat