Top Banner
iptek hortikultura 7 PERBANYAKAN TANAMAN ANGGUR DENGAN STEK-SAMBUNG (STEKBUNG) Di Indonesia, tanaman anggur dapat tumbuh dan berkembang baik di daerah Jatim (Probolinggo, Kediri, Pasuruan, Situbondo), Singaraja (Bali) yang merupakan daerah sentra utama, serta Kupang (NTT) dan NTB potensi untuk pengembangan baru (Budiyati 2012). Keberhasilan pengembangan tanaman anggur selain didukung oleh persyaratan iklim yang sesuai, juga ditentukan oleh tersedianya benih bermutu yang dicirikan dengan benih yang asal-usulnya jelas, sesuai dengan induknya dan berlabel (Supriyanto 2008). Penggunaan benih yang bermutu dan didukung oleh pemeliharaan yang optimal maka daya hidup tanaman di lapang menjadi panjang (Supriyanto & Sugiyatno 2015). Pada umumnya perbanyakan tanaman anggur dilakukan dengan stek cabang atau ranting dengan tingkat keberhasilan di atas 80%. Cabang atau ranting yang digunakan berasal dari hasil pemangkasan lanjutan, yaitu pemangkasan pada tanaman anggur setelah fase panen buah selesai. Cara membuat benih anggur dengan stek cabang atau ranting, yaitu dengan mengambil stek cabang yang dipotong sepanjang 20 ̶ 25 cm (3 ̶ 4 mata tunas), atau bergantung dari varietas tanaman anggur yang diperbanyak. Bagian atas dipotong miring 35 o untuk membedakan antara sisi atas dengan sisi bawah stek, dengan jarak dari mata 5 cm. Bagian bawah dipotong rata dengan jarak 1 cm dari mata tunas. Tanaman yang berasal dari stek akan menghasilkan perakaran serabut. Perbanyakan tanaman anggur dengan cara sambung (grafting) sudah dilakukan sejak tahun 1931 di New Zealand. Alasan perbanyakan dengan cara sambung adalah untuk memperoleh kebaikan dari batang bawah tertentu, memperbaiki jenis-jenis anggur yang sulit pertumbuhan dan produksinya, memperoleh ketahanan terhadap tanah yang tidak menguntungkan, dan mengubah kebiasaan pertumbuhannya (Winkler 1973 dalam Baswarsiati et al. 1992). Perbanyakan dengan cara sambung untuk tanaman anggur yang banyak dilakukan adalah pada bagian tunas muda (tunas pucuk). Tahapan penyambungannya adalah dengan memotong tunas anggur sepanjang 5 ̶ 10 cm, membelah bagian tengah tunas sedalam 1 ̶ 2 cm, memotong tunas (entres) sepanjang 5 ̶ 10 cm (2 ̶ 3 mata), menyayat tunas bagian bawah membentuk huruf V seperti pada tanaman avokad (Supriyanto & Tegopati 1986), memasukkan entres dalam belahan tunas batang bawah, mengikat dengan tali plastik mulai dari bawah sampai atas, dan menyungkup dengan
4

PERBANYAKAN TANAMAN ANGGUR DENGAN STEK …hortikultura.litbang.pertanian.go.id/IPTEK/2017/2.Agus Sugiyatno... · memiliki kelebihan dan kekurangan. Dengan kelebihan dan kekurangan

Mar 14, 2019

Download

Documents

letruc
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PERBANYAKAN TANAMAN ANGGUR DENGAN STEK …hortikultura.litbang.pertanian.go.id/IPTEK/2017/2.Agus Sugiyatno... · memiliki kelebihan dan kekurangan. Dengan kelebihan dan kekurangan

iptek hortikultura

7

PERBANYAKAN TANAMAN ANGGUR DENGAN STEK-SAMBUNG (STEKBUNG)

Di Indonesia, tanaman anggur dapat tumbuh dan berkembang baik di daerah Jatim (Probolinggo, Kediri, Pasuruan, Situbondo), Singaraja (Bali) yang merupakan daerah sentra utama, serta Kupang (NTT) dan NTB potensi untuk pengembangan baru (Budiyati 2012). Keberhasilan pengembangan tanaman anggur selain didukung oleh persyaratan iklim yang sesuai, juga ditentukan oleh tersedianya benih bermutu yang dicirikan dengan benih yang asal-usulnya jelas, sesuai dengan induknya dan berlabel (Supriyanto 2008). Penggunaan benih yang bermutu dan didukung oleh pemeliharaan yang optimal maka daya hidup tanaman di lapang menjadi panjang (Supriyanto & Sugiyatno 2015).

Pada umumnya perbanyakan tanaman anggur dilakukan dengan stek cabang atau ranting dengan tingkat keberhasilan di atas 80%. Cabang atau ranting yang digunakan berasal dari hasil pemangkasan lanjutan, yaitu pemangkasan pada tanaman anggur setelah fase panen buah selesai. Cara membuat benih anggur dengan stek cabang atau ranting, yaitu dengan mengambil stek cabang yang dipotong sepanjang 20 ̶ 25 cm (3 ̶ 4 mata tunas), atau bergantung dari varietas tanaman anggur yang diperbanyak. Bagian atas

dipotong miring 35o untuk membedakan antara sisi atas dengan sisi bawah stek, dengan jarak dari mata 5 cm. Bagian bawah dipotong rata dengan jarak 1 cm dari mata tunas. Tanaman yang berasal dari stek akan menghasilkan perakaran serabut.

Perbanyakan tanaman anggur dengan cara sambung (grafting) sudah dilakukan sejak tahun 1931 di New Zealand. Alasan perbanyakan dengan cara sambung adalah untuk memperoleh kebaikan dari batang bawah tertentu, memperbaiki jenis-jenis anggur yang sulit pertumbuhan dan produksinya, memperoleh ketahanan terhadap tanah yang tidak menguntungkan, dan mengubah kebiasaan pertumbuhannya (Winkler 1973 dalam Baswarsiati et al. 1992). Perbanyakan dengan cara sambung untuk tanaman anggur yang banyak dilakukan adalah pada bagian tunas muda (tunas pucuk). Tahapan penyambungannya adalah dengan memotong tunas anggur sepanjang 5 ̶ 10 cm, membelah bagian tengah tunas sedalam 1 ̶ 2 cm, memotong tunas (entres) sepanjang 5 ̶ 10 cm (2 ̶ 3 mata), menyayat tunas bagian bawah membentuk huruf V seperti pada tanaman avokad (Supriyanto & Tegopati 1986), memasukkan entres dalam belahan tunas batang bawah, mengikat dengan tali plastik mulai dari bawah sampai atas, dan menyungkup dengan

Page 2: PERBANYAKAN TANAMAN ANGGUR DENGAN STEK …hortikultura.litbang.pertanian.go.id/IPTEK/2017/2.Agus Sugiyatno... · memiliki kelebihan dan kekurangan. Dengan kelebihan dan kekurangan

No. 13 - November 2017

8

plastik untuk menjaga kelembapan bidang sambungan. Kendala yang dialami dalam perbanyakan penyambungan adalah dua kali dalam pelaksanaan, karena harus menyiapkan tanaman batang bawah terlebih dahulu sehingga memerlukan waktu yang lebih lama.

Perbanyakan secara stek maupun sambung memiliki kelebihan dan kekurangan. Dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing, kedua teknik perbanyakan tersebut dapat digabungkan teknik pelaksanaannya. Penggabungan kedua teknik perbanyakan ini disebut dengan stek sambung (stekbung), yaitu teknik perbanyakan menggabungkan antara stek sebagai batang bawah dengan penyambungan sebagai batang atas. Stekbung anggur menggabungkan varietas batang atas dengan keunggulan pada kualitas buahnya tetapi lemah dalam sistem perakaran, dengan varietas batang bawah yang memiliki sistem perakaran lebat dan tahan terhadap serangan hama/penyakit. Beberapa varietas anggur yang dapat digunakan sebagai batang bawah antara lain anggur varietas BS-5, BS-8, dan BS-30 (Pane 2016).Keuntungan perbanyakan stekbung adalah :

• Mengatasi permasalahan tanaman anggur yang perakarannya sedikit.

• Memanfaatkan tanaman anggur yang perakarannya lebat sebagai batang bawah

• Menghasilkan tanaman anggur yang kokoh

• Meningkatkan pertumbuhan tanaman anggur.

• Meningkatkan produksi tanaman anggur.

Perbanyakan Stekbung AnggurTahapan perbanyakan stekbung anggur:

Persiapan media tanam• Media tanam disiapkan 1 minggu sebelum

penanaman atau perlakuan stekbung. • Media tanam dimasukkan dalam polibag

ukuran 13 cm x 20 cm, lalu disiram dengan fungisida berbahan aktif benomil 3 hari sebelum tanam.

• Lubang tanam dalam polibag dibuat sedalam 7 ̶ 10 cm dengan lebar 1 cm.

• Media tanam yang baik digunakan dalam perbanyak stek adalah endapan pasir sungai (ladekan).

Persiapan batang bawah dan batang atas (stek cabang/ranting)

• Cabang/ranting stek untuk batang bawah dipotong sepanjang 20 ̶ 25 cm (3 ̶ 4 mata tunas), sedangkan untuk batang atas dipotong sepanjang 10 cm (satu mata tunas).

• Cabang/stek anggur disterilkan dengan cara direndam dalam larutan fungisida sistemik berbahan aktif benomil selama 5 ̶10 menit, lalu ditiriskan atau diangin-anginkan dalam ruangan teduh supaya tidak terkena sinar matahari langsung.

Gambar 1. Persiapan media tanam stekbung anggur

Gambar 2. Persiapan stek untuk batang bawah dan batang atas anggur

Page 3: PERBANYAKAN TANAMAN ANGGUR DENGAN STEK …hortikultura.litbang.pertanian.go.id/IPTEK/2017/2.Agus Sugiyatno... · memiliki kelebihan dan kekurangan. Dengan kelebihan dan kekurangan

iptek hortikultura

9

• Cabang/stek anggur diseleksi atau dikelompokkan berdasarkan ukuran diameter cabang/ranting (baik batang bawah maupun atas).

Pelaksanaan stekbung

• Stek batang bawah dan batang atas disiapkan, dengan memilih berdasarkan ukuran diameter cabang/ranting yang sama.

• Stek batang bawah dibelah sedalam 2 ̶ 3 cm tepat pada bagian tengah cabang.

• Stek batang atas disayat pada kedua ujungnya hingga meruncing pada kedua ujungnya sepanjang 2 ̶ 3 cm.

• Stek batang atas dimasukkan pada belahan batang bawah.

• Pertautan kedua batang tersebut diikat dengan tali rafia atau plastik sampai rapat, dimulai dari bawah sampai ke atas.

• Stek yang telah disambung, bagian atasnya dicelupkan ke dalam parafin/lilin yang sudah dipanaskan (untuk menghindari panasnya larutan parafin, setelah dicelup ke parafin langsung dicelupkan ke air dingin).

• Stek yang sudah disambung batang bawah direndam pada larutan Rootone-F selama 1 menit untuk merangsang munculnya akar.

• Kemudian ditanam pada media yang telah disiapkan.

• Untuk menghindari panas matahari secara langsung perlu diberi naungan (paranet hitam 40%).Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam

pelaksanaan perbanyakan stekbung adalah: • Kondisi cabang/ranting yang akan digunakan

sebagai bahan stek harus cukup umur dan sehat.

• Diameter stek berukuran ± 1 cm dengan kulit berwarna cokelat muda cerah.

• Bagian bawah kulit telah hijau, berair, dan bersih dari noda hitam (serangan penyakit downy mildew).

• Perlakuan stekbung sebaiknya dilakukan pada bulan Agustus dan Desember, mengingat pada bulan tersebut kualitas cabang/ranting untuk bahan stek cukup bagus karena didukung oleh pertumbuhan tanaman anggur sebelumnya (bulan Juli dan November). Fak to r- fak to r yang memengaruh i

keberhasilan perbanyakan stekbung anggur:• Kesehatan tanaman. • Keterampilan pelaksanaan.• Sterilisasi bahan (media tanam) dan alat

(ketajaman alat).• Cuaca.

Pemeliharaan tanaman stekbungPada dasarnya pemeliharaan untuk stekbung

sama dengan pemeliharaan tanaman hasil dari cara perbanyakan stek biasa, yaitu ditempatkan pada tempat yang teduh dengan kelembapan antara 75 ̶ 90% dengan suhu udara maksimum 25oC. Pengairan dilakukan secukupnya dan tidak sampai menggenang, pengendalian serangan hama/penyakit tanaman dilakukan 1 minggu sekali, terutama untuk mengendalikan serangan penyakit utama anggur, yaitu downy mildew dengan fungisida tembaga, fungisida organik, atau fungisida berbahan aktif benomil (Widyaningsih & Dwiastuti 2013) dengan takaran 1 ̶ 2 cc/l air. Pemberian pupuk daun multi mikro 0,5 cc/l air diberikan dengan tujuan untuk merangsang pertumbuhan daun, diberikan bersamaan dengan pengendalian downy mildew.

Gambar 3. Pelaksanaan stekbung anggur

Page 4: PERBANYAKAN TANAMAN ANGGUR DENGAN STEK …hortikultura.litbang.pertanian.go.id/IPTEK/2017/2.Agus Sugiyatno... · memiliki kelebihan dan kekurangan. Dengan kelebihan dan kekurangan

No. 13 - November 2017

10

Hasil penelitian perbanyakan tanaman anggur dengan stekbung menunjukkan bahwa penggunaan beberapa varietas batang bawah anggur yang diperlakukan dengan zat pengatur tumbuh (ZPT) akan meningkatkan pertumbuhan batang atas anggur Prabu Bestari. Kombinasi perlakuan batang bawah anggur BS–30 dengan Rootone-F atau ekstrak bawang merah dan kombinasi perlakuan batang bawah anggur BS– 5 dengan Rootone-F akan menghasilkan tinggi tunas, jumlah daun, panjang akar, dan bobot akar tertinggi (Sugiyatno & Titistyas 2016).

KESIMPULANHasil penelitian perbanyakan tanaman

anggur dengan Stekbung menunjukkan bahwa penggunaan beberapa varietas batang bawah anggur yang diperlakukan dengan ZPT akan meningkatkan pertumbuhan batang atas anggur Prabu Bestari.

Kombinasi perlakuan batang bawah anggur BS–30 dengan Rootone-F atau ekstrak bawang merah dan kombinasi perlakuan batang bawah anggur BS– 5 dengan Rootone-F akan menghasilkan tinggi tunas, jumlah daun, panjang akar, dan bobot akar tertinggi.

UCAPAN TERIMA KASIHUcapan terima kasih disampaikan pada

Titistyas Gusti Aji atas kontribusinya pada kegiatan penelitian stekbung anggur sehingga dapat disusunnya tulisan ini.

DAFTAR PUSTAKA1. Baswarsiati , Rebin & Moenir, L 1992,

‘Penggunaan berbagai varietas batang bawah dan batang atas pada perbanyakan anggur denagan cara sambung’, Prosiding Seminar Hasil Penelitian Buah-Buahan, Sub Balai Penelitian Hortikultura.

2. Budiyati, E 2012, Sentra Anggur di Indonesia. <www. balitjestro.litbang.pertanian.go.id>.

3. Pane, RAP 2016, ‘Pengaruh batang bawah dan aplikasi zat pengatur tumbuh terhadap keberhasilan stekbung pada tanaman anggur (Vitis vinifera) di Balitjestro’, Laporan PKL’, Program Keahlian Teknologi Industri Benih, Program Diploma, Institut Pertanian Bogor.

4. Sugiyatno, A & Titistyas, GA 2016, ‘Pengaruh penggunaan beberapa varietas batang bawah dan pemberian hormon tumbuh pada keberhasilan stekbung anggur’, Makalah observasi penelitian mandiri (belum pulikasi).

5. Supriyanto, A 2008, ‘Model pengembangan agribisnis kebun jeruk rakyat’, Prosiding Seminar Nasional Jeruk 2007, Yogyakarta, 13-14 Juni 2007, hlm. 31-46.

6. Supriyanto & Sugiyatno, A 2015, ‘Potret dan upaya industrialisasi perbenihan jeruk di kawasan Bangkinang, Kabupaten Kampar, Riau’, Prosiding Seminar Nasional Perhimpunan Hortikultura Indonesia 2015, Bogor 19–20 Oktober 2015, hlm. 13-9.

7. Supriyanto, A & Tegopati, B 1986, Pengaruh cara sambung dan diameter batang bawah pada perbanyakan Apokat, Hortikultura, Balai Penelitian Hortikultura, Solok.

8. Widyaningsih, S & Dwiastuti, ME 2013, ‘Penyakit-penyakit penting pada anggur di Indonesia’, Leaflet, Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika.

Agus Sugiyatno dan SukadiBalai Penelitian Tanaman Jeruk

dan Buah Subtropika Jln. Raya Tlekung no. 1, Junrejo, Batu,

Jawa Timur, Indonesia 65301E-mail: [email protected]; [email protected];

[email protected]

Gambar 4. Tanaman anggur hasil Stekbung