PERBANDINGAN TYPE CONTACT DAN TYPE NON CONTACT SCANNER 3 DIMENSI Type Contact Sesuai dengan namanya, type ini menggunakan sentuhan secara fisik terhadap benda/obyek, dengan cara mengumpulkan data dari permukaan sebuah objek.Mirip saat seorang memejamkan mata atau dalam lingkungan yang gelap mereka-reka sebuah objek dan merabanya. Sebagai contoh adalah Coordinate Measure Machine(CMM), dan biasanya cukup presisi karena langsung kontak dengan obyek. Coordinate Measure Machine (CMM) Merupakan alat pengukuran dimensi yang system mekaniknya di rancang sedemikian rupa agar dapat menggerakkan probe sebagai fungsi untuk menentukan titik-titik koordinat pada permukaaan benda kerja. Hasil pengukuran di tunjukkan setelah objek disentuh pada daerah yang ingin di ukur dalam bentuk koordinat yang mewakili tiap-tiap sumbu 3D (X,Y,Z) secara bersamaan dengan ketelitian 10 -3 mm. Penggunaan yang umum digunakan pada CMM adalah pengukuran dimensi, pengukurab profil, pengukuran angular atau orientasi, pengukuran kedalaman, penggambaran dan pengukuran batang pada shaft. Berdasarkan konstruksinya, CMM dibagi menjadi 4 bagian yaitu : tipe gantry (kuda-kuda), tipe cantilever (tembok penopang), tipe bridge (jembatan), dan tipe coloumn (kolom). Namun pada umumnya, CMM yang paling banyak digunakan adalah tipe gantry dan tipe bridge.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PERBANDINGAN TYPE CONTACT DAN TYPE NON CONTACT
SCANNER 3 DIMENSI
Type Contact
Sesuai dengan namanya, type ini menggunakan sentuhan secara fisik terhadap
benda/obyek, dengan cara mengumpulkan data dari permukaan sebuah objek.Mirip
saat seorang memejamkan mata atau dalam lingkungan yang gelap mereka-reka
sebuah objek dan merabanya. Sebagai contoh adalah Coordinate Measure
Machine(CMM), dan biasanya cukup presisi karena langsung kontak dengan obyek.
Coordinate Measure Machine (CMM)
Merupakan alat pengukuran dimensi yang system mekaniknya di rancang
sedemikian rupa agar dapat menggerakkan probe sebagai fungsi untuk menentukan
titik-titik koordinat pada permukaaan benda kerja. Hasil pengukuran di tunjukkan
setelah objek disentuh pada daerah yang ingin di ukur dalam bentuk koordinat yang
mewakili tiap-tiap sumbu 3D (X,Y,Z) secara bersamaan dengan ketelitian 10-3 mm.
Penggunaan yang umum digunakan pada CMM adalah pengukuran dimensi,
pengukurab profil, pengukuran angular atau orientasi, pengukuran kedalaman,
penggambaran dan pengukuran batang pada shaft.
Berdasarkan konstruksinya, CMM dibagi menjadi 4 bagian yaitu : tipe gantry
(kuda-kuda), tipe cantilever (tembok penopang), tipe bridge (jembatan), dan tipe
coloumn (kolom). Namun pada umumnya, CMM yang paling banyak digunakan adalah
tipe gantry dan tipe bridge.
CMM terdiri dari 4 komponen utama yaitu : mesin, probe sebagai pengukur, system
control (computer) berbasis digital dan perangkat lunak (software) yang mendukung
proses pengukuran.
CMM tersedia secara luas dari ukuran maupun rancangan dengan berbagai
teknologi yang berbeda.CMM dapat dikendalikan dan di operasikan dengan tangan ,
personal computer maupun penngendalian CNC. CMM tersedia dalam berbagai bentuk
wujud seperti bench top, free standing (berdiri bebas), handheld (dapat digenggam
dengan tangan) dan portable.
Dalam penggunaannya,mesin CMM memiliki prinsip-prinsip kerja mekanisme
pada tiap komponennya. Prinsip kerja yang digunakan adalah prinsif fisika dan prinsip
kinematika.
Prinsip Fisika
Optical probe dan laser probe dapat digunakan (jika mungkin di kombinasi) yang
mengubah CMM untuk pengukuran mikroskop atau mesin pengukuaran multi-sensor.
System proyeksi pinggir, system triangulasi theodolite atau laser yang jauh dan system
triangulasi tidak disebut mesin pengukuran, tetapi hasil pengukuran adalah sama (titik
jarak). Laser probe digunakan untuk mendeteksi jarak antara permukaan dan titik acuan
pada ujung rantai kinematic (ujung komponen penggerak Z-Axis). Hal ini dapat
digunakan pada suatu interferometrikal, pembelokan cahaya atau separuh balok prinsip
bayangh-bayang.
Prinsip Kinematika
- Badan Mesin
Pada mesin modern, struktur konstruksi gantry mempunyai dua kaki dan
sering disebut konstruksi bridge. Pergerakan ini dengan bebas sepanjang meja
granit atau satu kaki (sering dikenal sebagai dalam kaki) berikut suatu rel pemandu
tersambung dengan satu sisi dari meja granit itu.
Kaki luar mudah dihentikan pada meja granit yang mengikuti garis bentuk luar
permukaan vertical. Bearing udara adalah metode yang dipilih untuk menjamin
perjalanan bebas gesekan, udara yang dikompresi didorong melewati rentetan
lubang yang sangat kecil pada permukaan bearing yang datar agar halus tapi bantal
udara yang dikontrol pada CMM dapat bergerak. Pergerakan konstruksi bridge atau
gantry sepanjang meja granit membentuk satu sumbu XY. Konstruksi bridge dan
gantry terdiri dari carriage yang melintang antara kaki sisi dalam dan sisi luar dan
membentuk sumbu horizontal X atau Y lainnya.
Pergerakan sumbu ketiga (sumbu Z ) disediakan dengan menambahkan
spindle yang bergerak keatas dan kebawah melewati pusat carriage. Probe sentuh
membentuk alat perasa pada ujung quill. Pergerakan sumbu X,Y,dan Z menjelaskan
sepenuhnya mengenai pesan dalam pengukuran.
Standar mekanisme CMM
- Probe Mekanik
Probe umumnya dibuat oleh solder yang keras hingga akhir batang shaft. Hal
ini ideal untuk pengukuaran jarak keseluruhan pada plat, silinder atau permukaan
yang bulat. Probe lain adalah daerah dengan bentuk khusus, pada sebuah kuadran
yang memungkinkan pengukuran khusus. Probe ini secara fisik ditahan berlawanan
benda kerja dengan posisi pada jarak baca dari 3-Axis oleh DRO ( Digital Read
Out ) atau pada banyak system kemajuan di tempuh ke dalam computer dengan
memakai tombol kaki atau alat yang sama. Pengukuran yang diambil berhubungan
dengan metode yang sering tidak dipercaya seperti mesin dipinadhkan dengan
tangan dan operator mesin masing-masing menerapkan perbedaan jumlah tekanan
pada probe atau diambil teknik yang berbeda untuk pengukurannya.
Type Non Contact
Merupakan teknologi 3D Scanning tanpa kontak langsung terhadap benda/objek yang
discan dengan cara mengirimkan radiasi atau cahaya. Emisi yang dipancarkan bias
berupa cahaya, ultrasound, ataupun x-ray.
3D Laser Scaner
Sesuai dengan namanya, alat ini berfungsi untuk memindai suatu obyek 3
dimensi (dari jarak jauh tentunya, tanpa harus menyentuh obyek), mengkonversikannya
ke dalam bentuk gambar CAD, untuk kemudian diolah lebih lanjut menggunakan
software yang khusus dibuat oleh pembuat alat Laser Scanner tersebut. Seiring dengan
perkembangan alat tersebut, software untuk mengolah data mentah dari alat tersebut
pun ikut berkembang, tidak harus menggunakan software khusus bawaan alat, tapi
sudah bisa menggunakan software-software CAD lain yang sudah populer, seperti
misalnya AutoCAD, Solidworx, CATIA, dan lain-lain, cukup dengan menambahkan tool
plugin khsus yang dibuat oleh pembuat Laser Scanner atau pembuat software CAD.
Contoh perangkat 3D Laser Scanner yang banyak digunakan
Data mentah yang dihasilkan oleh 3d Laser Scanner berupa kumpulan titik-titik
yang disebut dengan pointcloud. Pointcloud ini mewakili bentuk surface dari sebuah
obyek dengan kerapatan antara titik yang kita atur sesuai dengan kebutuhan. Setiap
titik dari masing-masing pointcloud tersebut memiliki identitas koordinat X,Y dan Z,
diukur dari titik berdiri alat 3D Laser Scanner.
Prinsip kerja 3D Laser Scanner memanfaatkan sinar laser yang ditembakkan ke
arah obyek, untuk kemudian pantulan sinar laser tersebut ditangkap kembali oleh alat
Laser Scanner dan direkam ke dalam perangkat komputer (laptop) yang telah
dilengkapi software khusus. Konsep ini mirip dengan prinsip kerja sonar, bedanya sonar
menembakkan gelombang suara alih-alih sinar laser. Laser yang ditembakkan tidaklah
kontinyu, melainkan titik per titik (maka dari itu hasilnya pun berupa titik – point cloud),
namun dengan kecepatan yang cukup tinggi, bervariasi antara ratusan hingga ribuan
titik bisa direkam dalam satu detik, tergantung dari jenis dan merk alat 3d Laser
Scanner yang digunakan.
Pada perkembangannya, alat ini telah terbukti dapat diaplikasikan pada banyak bidang;