Page 1
PERBANDINGAN TINGKAT KECENDERUNGAN FRUSTRASI
DAN EFIKASI DIRI ANTARA PENGHAFAL AL-QUR'AN
PRIA DAN WANITA
Skripsi
Diajukan Kepada Fakullas Psikologi Unluk Memenuhi Syaral-syaral
Mencapai Gelar Sarjana Psikologi
Oleh:
YUDHISYARIEF
NIM : 102070025941
Di Bawah Bimbingan :
Pembimb' 9 I Pembimbing II
Neneng Tali S ialL M.Si. PsiNIP. 150.300.679
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1427/2006 H
Page 2
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul "Perbandingan Tingkat Kecenderungan Frustrasi
dan Efikasi Diri Antara Penghafal al-Qur'an Pria dan Wanita" telah
diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Psikologi Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 22 Nopember 2006. Skripsi
ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
Psikologi.
Jakarta, 22 Nopember 2006
Sidang Munaqasyah
M.Si
Sekretaris merangkap anggota,
Anggota
.~ I',
~~/Penguji I,
~OOl ujib. M.AgNIP. 150.238.344
Pembimbing II,
Neneng Tati miati, M.Si. PsiNIP. 150.300.679
Page 3
Motto
"Banyak muka pada hari itu berseri·seri. Merasa senang karena usahanya.Dalam surga yang tinggi. Tidak kamu dengar didalamnya perkataan yangtidak berguna. Di dalamnya ada mata air yang mengalir. Di dalamnya adatahia·tallta yang ditinggikan, dan gelas·gelas yang terletak (di dekatnya),
dan bantal·bantal sandaran yang tersusun, dan permadani·permadani yangh "ter ampar.
·Q.S. Al·Ghaasyiyah/88 :8·16·
"Sebaik·baik kalian adalah yang mempelajari dan mengajarkan a1·Qur'an"·HR. Bukhari dan Muslim·
Hidup didalam naungan al·Qur'an itu nikmat·Sayyid Qutub·
Kemenangan kita yang paling besar bukanlah karena kita tidak pernahjatuh, melainkan karena kita bangkit setiap kali jatuh.
·Confusius·
S RvLps~ ~ VI.-~ RU:persev"d) III VI Rill VI.- k'.ep IIId III
A kjlll VI III Vl.-d III dill VI.- ~bUVl.-d III tersill kjlll Vl.-g
Sertlll k'.1Il k'.1Il k'. dill VI.- Sill VI III bllltk'.u te rc,~Vl.-tlll
Page 4
ABSTRAKSI
(A) Fakultas Psikologi(B) Nopember 20061 Syawal1427 H(C) Yudhi Syarief(D) Perbandingan Tingkat Kecenderungan Frustrasi dan Efikasi Diri
antara Penghafal AI·Qur'an Pria dan Wanita(E) xi + 99 halaman(F) Penghafal al-Our'an dalam mencapai tujuannya mendapatkan halangan
dan rintangan, sebagai penghafal al-Our'an mempunyai tugas dankewajiban dalam menunjang hafalan al-Our'annya. Frustrasi timbulkarena terhambat mencapai tujuan, dan efikasi diri berperansejauhmana menilai kemampuan diri dalam melaksanakan tugas-tugastertentu.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkatkecenderungan frustrasi dan efikasi diri antara penghafal al-Our'an priadan wanita. Pendekatan yang digunakan kuantitatif dengan metodepenelitian deskriptif dan jenis komparatif. Penelitian dilaksanakandengan jumlah sampel sebanyak 60 orang, terdiri dari 30 penghafal alOur'an pria dan 30 penghafal al-Our'an wanita. Teknik pengambilansampel random sampling.
Instrumen yang digunakan adalah skala frustrasi menghafal al-Our'anberjumlah 35 item dengan nilai reliabilitas 0,9100 dan skala efikasi diripenghafal al-Our'an berjumlah 39 item dengan nilai reliabilitas 0,9290.
Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 11.5yang meliputi korelasi Pearson untuk menguji validitas item, AlphaCronbach untuk menguji reliabilitas instrumen pengumpul data, dan uji-t(t-test) untuk pengujian hipotesis penelitian.
Hasil anal isis data pada variabel frustrasi menghafal al-Our'an pria danwanita t-hitung lebih kecil dari Habel (-0,283 < 2,021), pada variabelefikasi diri t-hilung lebih kecil dari t-tabel ( -0,115 < 2,021). Dengandemikian Ho diterima yaitu tidak ada perbedaan tingkat kecenderunganfrustrasi dan efikasi diri antara penghafal al-Our'an pria dan wanita.
(8) Daftar bacaan : 42 buku (1973 - 2005), 1 skripsi, 1 tesis, 2 Website.
Page 5
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, segala pUji bagi Allah SWT yang telah memberikan
kenikmatan iman dan Islam serta dengan Ridha-Nya yang selalu menjadi
harapan. Shalawat dan salam tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW,
sahabat dan orang-orang yang menjadi pengikutnya hingga akhir zaman.
atas segala perjuangannya sehingga kita dapat merasakan betapa cantiknya
hidup dibawah naungan Islam.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini tidak dapat
selesai tanpa adanya bimbingan dan dukungan yang penuh ketulusan, baik
secara moril maupun materil dari semua pihak .Olehnya pantas penulis
haturkan ucapan terima kasih yang mendalam kepada semua pihak yang
telah membantu penyelesaian skripsi ini. Diantaranya kepada :
1. Ibu Dra.Hj. Nelli Hartaty.M.Si Dekan Fakultas Psikologi dan sebagai
dosen pembimbing akademik penulis, dan Ibu. Dra.Hj.Zahrotun Nihayah,
M.Si pembantu Dekan.
2. Bapak Dr. Abdul Mujib. M.Ag dosen pembimbing I dan Ibu Neneng Tati
Sumiati M.Si, Psi dosen pembimbing II, atas segala bimbingan yang telah
diberikan kepada penulis selama penyelesaian skripsi ini.
3. Para Dosen dan staff Fakultas Psikologi UIN Syahid Jakarta, atas segala
ilmu dan pengalaman akademik yang telah diberikan.
4. Bapak DrS.Abdul Rahman Saleh,M.Si atas fasilitas yang telah diberikan
selama penulisan skripsi ini dan Bapak Drs. Asep Haerul Ghani, Psi, atas
motivasi yang diberikan kepada penulis.
5. Staff dan mahasiswall PTIO dan 110 Jakarta yang telah membantu
penelitian ini terutama Sofwad Fuadi dan Faizzatullzah.,
Page 6
DAFTAR lSI
HALAMAN JUDUL .HALAMAN PERSETUJUAN. II
HALAMAN PENGESAHAN... ... ... ... ... ... ... ... III
MOTTO IV
ABSTRAKSI.... ... .... V
KATA PENGANTAR... VI
DAFTAR lSI. VIII
DAFTAR TABEL... . xDAFTAR LAMPIRAN... . .. XI
BAB 1 PENDAHULUAN .1.1 Latar Belakang Masalah .1.2 Identifikasi Masalah .1.3 Batasan dan Rumusan Masalah .
1.3.1 Batasan masalah penelitian .1.3.2 Rumusan masalah penelitian .
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian .1.41. Tujuan penelitian... . .1.4.2 Manfaat penelitian .
1.5 Sistematika Penulisan .
1-1411111111212121213
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 15-602.1 Frustrasi... ... ... ... ... ... .. .. ... ... . . .. .. .. 15
2.1.1 Pengertian Frustrasi.. 152.1.2 Macam-macam Frustrasi... 172.1.3 Faktor Penyebab Frustrasi 202.1.4 Penanggulangan Frustrasi . 25
2.2 Efikasi Diri 322.2.1 Pengertian Efikasi Diri 322.2.2 Perkembangan Efikasi Diri .. 342.2.3 Dimensi Efikasi Diri . .. 392.2.4 Fungsi Efikasi Diri . .. 40
2.3 Penghafal al-Our'an 432.3.1 Pengertian Penghafal al-Our'an .. 432.3.2 Urgensi Menghafal al-Our'an ... .. 472.3.3 Keutamaan Menghafal al-Our'an. . 492.3.4 Adab Penghafal al-Our'an ... ... ... ... .. ... ... 53
2.4 Kerangka Berpikir . 552.5 Hipotesis Penelitian... . 60
Page 7
BAB 3
BAB4
BAB 5
METODOLOGI PENELITIAN .3.1 Jenis Penelitian ..
3.1.1 Pendekatan Penelitian ..3.1.2 Metode Penelitian ..
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ..3.2.1 Variabel Penelitian .3.2.2.Definisi Operasional .
3.3 Subjek Penelitian .3.3.1 Populasi dan Sampel '" .3.3.2 Teknik Pengambilan Sampel ..
3.4 Pengumpulan Data ..3.4.1 Teknik Pengumpulan Data .3.4.1 Instrumen Pengumpulan Data .3.4.3 Teknik Uji Instrumen ..3.4.4 Teknik Analisa Data .
3.5 Prosedur Penelitian ..
PRESENTASI DAN ANAL/SIS DATA .4.1 Gambaran Umum Responden ..4.2 Presentasi Data ..
4.2.1 Uji Persyaratan .4.2.2 Uji Hipotesis .
KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN ..5.1. Kesimpulan .5.2. Diskusi .. ..5.3. Saran .
61-73616161626262646465656566697172
74-8474787880
85-94858593
DAFTAR PUSTAKA........................................................................ 95-99
LAMPIRAN
Page 8
DAFTAR TABEL
2.4.1 Skema kerangka berpikir 60
3.1 Bobot nilai 65
3.2 Blue print skala frustrasi menghafal al-Our'an 66
3.3 Blue print revisi skala frustrasi menghafal al-Our'an 67
3.4 Blue print skala efikasi diri penghafal al-Our'an 68
3.5 Blue print revisi skala efikasi diri penghafal al-Our'an 69
4.1 Jumlah sampel 74
4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia 74
4.3 Gambaran umum responden berdasarkan asal sekolah 75
4.4 Gambaran umum responden berdasarkan jumlah hafalan al-Our'an 76
4.5 Gambaran umum responden berdasarkan tempat tinggal 77
4.6 Uji normalitas 79
4.7 Uji homogenitas 80
4.8 Uji-t 81
4.9 Tingkat frustrasi menghafal al-Our'an 82
4.10 Tingkat efikasi diri penghafal al-Our'an 83
Page 9
LAMPIRAN
• Surat izin penelitian
+ Angket penelitian
+ Hasil uji validitas skala frustrasi dan efikasi diri
• Reliabilitas instrumen skala frustrasi dan efikasi diri
+ Skor tryout skala frustrasi dan efikasi diri
+ Skor penelitian skala frustrasi dan efikasi diri
+ Hasil uji-t, normalitas, homogenitas
Page 10
2
mengisyaratkan adanya keterlibatan selain Allah, yaitu malaikat Jibril as
dalam menurunkannya dan kaum muslimin dalam pemeliharaannya. Kaum
muslimin ikut memelihara otentitas al-Our'an dengan banyak cara. Baik
dengan menuliskannya, membukukannya, merekamnya dengan berbagai
media, dan bahkan dengan merghafalnya (Ouraish Shihab, 2002 : 96).
Selain untuk memelihara keaslian al-Our'an, kegiatan menghafal al-Our'an
pun merupakan upaya mengakrabkan kaum muslimin kepada kitab sucinya.
Dengan menghafal al-Our'an, tidak hanya menghafalkan kata-katanya,
namun sesungguhnya sedang menghafalkan sesuatu yang memberi
kehidupan pada jiwa, akal, bahkan jasadnya (Abdul Rauf, 2000 : 6).
Aktivitas menghafal al-Our'an bukan hal yang mudah untuk dilakukan,
terlebih di zaman sekarang, dimana waktu yang dimiliki manusia banyak
dipergunakan di luar kegiatan mempelajari al-Our'an, terlebih lagi untuk dapat
menghafalnya, Namun dengan izin Allah masih banyak orang yang mampu
menghafal al-Ouran, mereka itulah para penghafal al-Our'an (Hafizhul
Qur'an).
Seseorang membutuhkan ketenangan dan kejernihan hati dan pikiran dalam
proses menghafal al-Our'an. Penghafal al-Our'an hendaknya menjaga akan
perilakunya serta menjaga akan fungsi dari semua alat inderanya yang dapat
Page 11
3
menyebabkannya lalai pada ayat-ayat yang telah dihafal. Namun ketika
seseorang dalam proses menghafal al-Our'an, selalu terdapat rintangan yang
menyertai baik dari dalam maupun dari luar sehingga mengganggu
konsentrasi menghafal al-Our'annya.
Penghafal al-Our'an dan problematikanya seperti, mudah lupa, tidak sabar,
malas dan putus asa, adanya semangat dan keinginan yang mulai melemah,
niat yang tidak ikhlas, tidak mampu membaca dan tidak mampu mengatur
waktunya dengan baik, adanya ayat-ayat yang mempunyai kemiripan dengan
ayat yang lain (tasybuhul ayat) , itulah diantara yang menjadi problematika
internal dan eksternal penghafal al-Our'an (Abdul Rauf, 2003 : .73).
Penghafal al-Our'an pria dan wanita masing-masing memiliki karakteristik
perbedaan yang menonjol dari segi aktivitas dan peranannya masing-masing.
Ada tiga hal yang membedakan lelaki dan perempuan, yaitu : struktur fisik,
organ reproduksi, dan cara berpikir. Struktur otak dan pengaruh hormonal
diketahui sebagai penyebab perbedaan tersebut (Taufik Pasiak, 2002 : 90).
Jenis kelamin, selain berbeda secara fisik dan hormonal, kedua jenis kelamin
tersebut juga sering dibedakan atas ciri-ciri psikologis. Perempuan dan laki
laki berbeda dalam cara menyelesaikan masalah (way of problem solving),
perempuan lebih dalam emosionalnya, perempuan pada pemilihan peran
Page 12
5
Dalam kehidupan sosial, antara pria dan wanita memiliki hak yang sama.
Perbedaannnya hanyalah dalam masalah kodrati, seperti menyusui,
melahirkan, dan menstruasi. Akan tetapi, di beberapa bagian kehidupan
sosial, pria dan wanita menjalankan tugas yang berbeda. Perbedaan tersebut
terkait dengan hal-hal yang bersifat fisiko Adapun bagi penghafal al-Our'an
yang membedakannya adalah pada taraf kemampuan atau kecepatan
menghafal ai-Our'an, hal ini terkait dengan fungsi kognitif seseorang.
Komponen otak beberapa diantaranya memang lebih besar pada
perempuan, seperti corpus calosum atau pusat pengaturan bahasa,
sedangkan pada lobus parietal bawah lebih besar pada laki-Iaki. Perbedaan
tersebut adalah perbedaan memilih jalan atau cara dan gaya untuk
melakukan sesuatu. Dalam kecerdasan linguistik verbal perempuan lebih
unggul, sementara dalam kecerdasan visuo-spasia/lelaki lebih unggul (Taufik
Pasiak, 2002 • 94).
Sebagai individu penghafal al-Our'an, dalam dirinya tertanam misi atau tugas
menjaga akan keotentikan al-Our'an serta menyesuaikan sikap dan
perilakunya terhadap al-Our'an sebagai cerminan ayat-ayat yang telah
dihafalnya untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Tentu hal
tersebut bukanlah perkara mudah bagi penghafal al-Our'an jika mengingat
usahanya menghafal ayat-ayat al-Our'an kemudian bertanggung jawab,
menjaga sikap serta perilaku dan tugas-tugas yang diembannya.
Page 13
Melihat tujuan dan tugas penghafal al-Our'an yang cukup berat tersebut
rnaka dalarn perjalanan rnencapai tujuannya terkadang rnenernukan
harnbatan dan rintangan yang rnenyebabkan frustrasi dalarn rnenghafal al
Our'an
Setiap individu berbeda dalarn rnenyikapi halangan yang rnengharnbat
tujuannya tersebut. Individu yang rnernandang harnbatan sebagai suatu
tekanan rnaka akan rnenirnbulkcln reaksi frustrasi dalarn dirinya. Sedangkan
bagi individu yang rnernandang harnbatan tersebut sebagai suatu tantangan
dan siap menghadapinya maka tidak akan muncul reaksi frustrasi dalam
dirinya.
Dari perbedaan individu menyikapi hambatan mencapai tujuannya tersebut,
maka muncul pertanyaan, apakah penghafal al-Our'an pria dan wanita yang
mempunyai tujuan menghafal al-Our'an ketika menemui hambatan atau
kesulitan dalam menghafal al-Our'an mengalami frustrasi?
Kartini Kartono (2003 : 180) memberi definisi frustrasi sebagai "Kegagalan
memperoleh kepuasan, rintangan terhadap aktivitas yang diarahkan untuk
mencapai tujuan, keadaan emosional yang diakibatkan oleh rasa terkekang,
kecewa dan kelelahan".
6
Page 14
8
Penghafal al-Our'an mempunyai tujuan yang sama, yaitu dapat menghafal al
Our'an 30 juz namun yang m8mbuat berbeda adalah situasi did (emosi) atau
keadaan ingkungan yang berlainan antara penghafal al-Ouran pria dan
wanita.
Perbedaan menghadapi masalah ketika menghafal al-Our'an inilah
dikarenakan adanya hambatan yang berbeda-beda, sering lupa, senang dan
sedih, Ikhlas atau tidak dalam rlenghafalkan ayat al-Our'an serta motivasi
yang tumbuh dari dalam diri sendiri berlandaskan dengan niat yang sungguh
sungguh atau tidak maka dalarn pelaksanaannya menghafal al-Our'an
dibutuhkan ketenangan dan ketelatenan atau sikap istiqomah ketika
menghafalkan ayat-ayat al-Our'an.
Melihat aktivitas dan tugas yang diemban para penghafal al-Our'an cukup
beragam, penulis tertarik untuk melihat tingkat keadaan efikasi diri (self
efficacy) antara penghafal al-Our'an pria dan wanita.
Efikasi diri akan mempengaruhi seberapa besar usaha yang akan dilakukan
dan daya tahan para penghafal al-Our'an pria dan wanita dalam menghadapi
hambatan ketika menghafal al-Our'an karena keyakinan tersebut memiliki
energi untuk mengerjakan tugas tersebut. Sebaliknya indiviau yang tidak
memiliki keyakinan atau kemampuan yang dimiliki akan mengurangi usaha
Page 15
9
dan mudah menyerah sehingl;a energi untuk melakukan tugas tersebut
berkurang karena tertanam pikiran tentang kegagalan sebelum mencoba
kemampuan dirinya. Agar tercapainya hasil yang dinginkan, seorang individu
perlu berperan aktif dan lebih tekun dalam melakukan tugas dan
pekerjaannya
Peran yang dilakukan individu tersebut tergantung dari seberapa besar
keyakinan individu itu sendiri menilai kemampuan yang dimiliki dalam
melakukan pekerjaan dan tugas yang dibebankan. Tingkat keyakinan seperti
inilah yang dinamakan oleh Fei>;t & Feist (Kartika, 2004 : 27) sebagai efikasi
diri (self efficacy).
Efikasi diri memiliki pengaruh yang besar terhadap perilaku dan tindakan
seseorang. Seperti yang dikatakan oleh Bandura (1982 : 5) Efiikasi diri
mempengaruhi seseorang dalam berpikir, merasa dan memotivasi diri untuk
bertindak. Jika seorang penghafal al-Our'an memiliki efikasi did yang rendah
maka, individu tersebut cenderung mempersepsikan bahwa dirinya tidak
memiliki kemampuan dan akan menghindari kegiatan yang dapat menunjang
pengembangan potensi dirinya dalam menghafal al-Our'an. Dalam
menghadapi tugas menghafal al-Our'an, penghafal al-Our'an dengan efikasi
diri yang tinggi akan dapat terus meyakinkan dirinya bahwa ,jirinya dapat
melaksanakan tugas lebih daripada penghafal al-Our'an dengan efikasi diri
yang rendah. Individu akan menganggap kemampuannya sebagai suatu
Page 16
10
faklor yang rnernbantu dalarn rnenyelesaikan tugas dan selanjutnya akan
berfungsi sebagai faktor yang dapat rneningkatkan ketertarikan seseorang
pada pekerjaan tersebut.
Individu yang rnerniliki kernarnpuan tinggi belurn tentu dapat berhasil bila
lidak didukung oleh rasa yakin akan kernarnpuannya. Rasa yakin ini dapat
rnenlngkatl<.an peran aktif individu untuk terus berusaha dan bertanggung
jawab terhadap pekerjaan yang dilakukannya.
Bandura (1986 : 395) rnengatakan bahwa individu yang rnernpunyai
keyakinan diri tinggi akan rnernbuat individu tersebut rneningkatkan diri untuk
lebih terlibat dalarn suatu tugas atau pekerjaan. Sedangkan individu yang
keyakinan dirinya kurang ketika rnenghadapi halangan atau tantangan,
kesulitan atau kegagalan, berusaha untuk rnenghindari halangan tersebut
dan tidak rnerasa rnarnpu untuk rnenghadapi dan terlibat pada tugas-tugas
yang su!it.
Melihat rnasalah dan harnbatan yang dialarni oleh penghafal al-Our'an dalarn
rnencapai tujuan rnenghafal al-Our'an serta rnengernban tugas dan tanggung
jawabnya, penulis tertarik untuk rneneliti tentang tingkat frustrasi dan efikasi
diri penghafal al-Our'an pria dan wan ita.
Page 17
11
Penelitian ini secara ilmiah ingin menguji tentang perbedaan tingkat frustrasi
dan efikasi diri penghafal al-Our'an pria dan wanita, maka penulis memberi
judul dalam penelitian ini "Perbandingan Tingkat Kecenderungan
Frustrasi dan Efikasi Diri Antara Penghafal {!-I-Qur'an Pria dan Wanita".
1.2 Identifikasi Masalal1
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, identifikasi masalah yang
diberikan dalgmp~nelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah tingkat kecenderungan frustrasi dan efikasi diri antara
penghafal al-Our'an pria dan wanita?
2. Adakah perbedaan tingkat kecenderungan frustrasi dan efikasi diri antara
penghafal al-Our'an pria dan wanita?
1.3 Batasan dan Rumusan Masalah
1.3.1 Batasan Masalah Penelitian
\ ,
Untuk menghindari pengertian yang terlalu luas terhadap pokok masalah
yang dibahas, maka penulis memberikan batasan sebagai berikut :
1. Penghafal al-Our'an pria dan wan ita adalah pria dan wan ita penghafal al-
Our'an yang memiliki tujuan menghafal al-Our'an
2. Frustrasi adalah tidak tercapainya tujuan dikarenakan adanya hambatan
atau halangan yang merintangi tujuan disebabkan faktor pribadi,
Page 18
12
lingkungan, dan konflik. Dalam hal ini yang menjadi tujuan penghafal al
Our'an adalah dapat menghafal al-Our'an
3 Efikasi Diri adalah tingkat keyakinan individu terhadap kemampuan yang
dimiliki untuk dapat berhasil dalam melakukan tugasnya sebagai
penghafal al-Our'an. Aspek efikasi diri meliputi tingkah laku memilih,
usaha yang dilakukan/daya tahan dan pola pikir atau reaksi emosi.
1.3.2 Rumusan Masalah Penelitian
Dalam penelitian ini permasalahan yang dirumuskan adalah : "Apakah ada
perbedaan tingkat kecenderungan frustrasi dan efikasi diri antara penghafal
al-Our'an pria dan wan ita?"
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kecenderungan
frustrasi dan efikasi diri antara penghafal al-Our'an pria dan wanita.
1.4.2 Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini terbagi dua, yaitu secara
teoritis maupun praktis.
1. Manfaat teoritis
Page 19
13
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah wacana mengenai
penghafal al-Qur'an dan ilmu pengetahuan bidang psikologi mengenai
tingkat frustrasi menghafal al-Qur'an dan efikasi diri penghafal al-Qur'an
pria dan wanita.
2. Manfaat praktis
Melalui terdapatnya skor frustrasi dan efikasi diri pada penghafal al-Qur'an
pria dan wanita, penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan
berharga bagi penghafal al-Qur'an dan institusi pendidikan al-Qur'an agar
dapat memahami hambatan dan permasalahan yang dapat membuat
frustrasi para penghafal al-Qur'an dalam proses menghafal al-Qur'an.
1.5 Sistematika Penulisan
Sistemati~a penulisan yang penulis susun adalah sebagai berikut •
Bab 1 Berisi pendahuluan, dalam bab ini penulis menguraikan tentang latar
belakang masalah, identifikasi masalah, batasan dan rumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan
yang dipakai.
Bab 2 Kajian pustaka, membahas tentang frustrasi yang terdiri dari definisi
frustrasi, rnacam-macam frustrasi, faktor penyebab frustrasi dan
penangulangan frustrasi, kemudian efikasi diri yang terdiri dari
definisi efikasi diri, perkembangan efikasi diri, dimensi efikasi diri dan
Page 20
BAB2
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Frustrasi
2.1.1 Pengertian Frustrasi
Kamus besar bahasa Indonesia (1988 : 245) menerangkan kata frustrasi
memiliki pengertian "Rasa kecewa akibat kegagaJan didaJam mengerjakan
sesuatu atau akibat tidak berhasiJ da/am mencapai suatu cita-cita, dan
frustrasi dapat timbu/ apabi/a jurang antara harapan dan hasi/ yang dipero/eh
tidak sesuai'.
Chaplin (2001 : 200) mengemukakan dua definisi mengenai frustrasi, yaitu :
a. Rintangan atau penggagalan tingkah laku untuk mencapai sasaran.
b. Satu keadaan ketegangan yang tak menyenangkan, dipenuhi kecemasan,
dan aktivitas simpatetis yang semakin meninggi disebabkan oleh
perintangan dan penghambatan.
Karlini Kartono (2003 : 180) memberi definisi frustrasi sebagai "Kegaga/an
mempero/eh kepuasan, rintangan terhadap aktivitas yang diarahkan untuk
Page 21
I ()
mencapai tl/juan, keadaan emosional yang dlaklbatkan oleh rasa terkekang,
kecewa dan kelelahan"
Frustrasi, selain berimptikasi psikologis, aspek fisiotogispun dapat dirasakan
dan tertihat ketika seseorang dalam kondisi frustrasi. Arum Gayatri (1992 :
78) memberikan definisi frustrasi 'Perasaan yang timbul bila keinginan fisik
atau pribadi tidak terpenuhi".
Encyclopedia of Medicine (1989 : 470) memberi definisi frustrasi "A deep
feeling of discontent and tension because of unresolved problems, unfullfilled
needs, or because the path to goal is blocked". Dapat diartikan bahwa
frustrasi adalah suatu perasaan yang mendatam akan ketidakpuasan
dikarenakan permasalahan yang tidak tersetesaikan, kebutuhan yang tak
terpenuhi, atau karena arah menuju tujuan terhatang.
Davidoff (1991 : 177) menggunakan istilah frustrasi sebagai label untuk
1. Keadaan emosional yang timbul manakala terdapat halangan dalam
usaha untuk memenuhi keinginan, kebutuhan, tujuan, pengharapan, atau
tindakan tertentu.
2. Hambatan atau halangan itu sendiri.
Page 22
17
Sarlito Wirawan Sarwono (1976 : 59) memberi definisi frustrasi "Suatu
keadaan dalam diri individu yang disebabkan oleh tidak tercapainya
kepuasan atau suatu tujuan akibat adanya halangan atau rintangan dalam
usaha mencapai kepuasan atau tujuan tersebuf'.
Adnan Syarif (2002 : 238) mengungkapkan frustrasi sebagai kata lainnya
adalah "Kekecewaan psikologis yang didefinisikan sebagai kehilangan
sesuatu yang dicintai".
Zakiah Daradjat (1988 : 24) memberikan definisi frustrasi "Suatu proses yang
menyebabkan orang merasa akan adanya hambatan terhadap terpenuhinya
kebutuhan-kebutuhannya, atau menyangka akan terjadi sesuatu hal yang
menghalangi keinginannya".
Penulis dapat mengambil kesimpulan dari beberapa pengertian frustrasi
tersebut, bahwa frustrasi dapat didefinisikan sebagai kegagalan memperoleh
kepuasari karena adanya rintangan terhadap aktivitas yang diarahkan untuk
mencapai tujuan disebabkan oleh faktor lingkungan, pribadi dan konflik.
2.1.2 Macam-macam Frustrasi
Ada tiga macam frustrasi sebagaimana menurut Sarlito Wirawan Sarwono
(1976 : 59), yaitu :
Page 23
18
1. Frustmsi lingkungan, yaitu frustrasi yang disebabkan oleh halangan atau
rintangan yang terdapat dalam lingkungan. Misalnya seseorang ingin
segera pulang, tetapi tidak bisa mendapatkan bus karena semua bus
penuh.
2. Frustrasi pribadi, yaitu frustrasi yang tumbuh dari ketidakmampuan orang
itu sendiri dalam mencapai tujuan. Dengan perkataan lain, frustrasi pribadi
ini terjadi karena adanya perbedaan antara tingkatan aspirasi dengan
tingkatan kemampuannya. Misalnya seorang anak ingin menjadi juara lari
disekolahnya padahal keadaan fisiknya tidak memungkinkan untuk itu.
3. Frustrasi konflik, yaitlJ frustrasi yang disebabkan oleh konflik dari berbagai
motif diri seseorang. Dengan adanya motif-motif yang saling
bertentangan, maka pemuasan dari salah satunya akan menyebabkan
frustrasi bagi yang lain. Frustrasi konflik ini dapat timbul dari tiga macam
konflik yang berbeda:
a. Konflik mendekat-mendekat, yaitu individu dihadapkan pada dua atau
lebih tujuan yang sama-sama mempunyai nilai positif, di mana individu
harus memilih satu dari beberapa pilihan tersebut. Misalnya seorang
Ibu yang harus memilih antara membelikan kemeja untuk suaminya
atau membelikan sepatu untuk anaknya. Keduanya perlu, tetapi uang
terbatas.
b. Konflik mendekat menjauh, di mana obyek yang menjadi tujuan
mempunyai nilai positif dan negatif sekaligus. Misalnya seorang
Page 24
19
pernuda yang rnencintai seorang gadis tetapi orang tua gadis tersebut
terlalu galak, sehingga pernuda ini ragu-ragu apakah akan
rnengunjungi rurnah gadis tersebut atau tidak. Dalarn hubungan ini
dikenal juga konflik rnendekat-rnenjauh berganda, dirnana ada dua
atau lebih tujuan yang sarna-sarna rnernpunyai nilai-nilai positif dan
negatif sekaligus.
c. Konflik rnenjauh-rnenjauh, yaitu individu dihadapkan pada dua pilihan
yang sarna-sarna harus dihindari. Misalnya seorang rnurid yang
enggan ke sekolah karena takut kepada gurunya, tetapi tidak rnau pula
tinggal di rurnah, karena takut dirnarahi orang tuanya.
Sedangkan ciri-ciri frustrasidikernukakan Maxwell Maltz (1976 :14) yaitu:
1. Karnu tidak jujur pada dirirnu sendiri
2. Karnu rnenggunakan irnajinasirnu untuk rnerusak pada saat karnu tidak
rnernpunyai tujuan
3. Karnu tidak tahu bagairnana untuk santai
4. Tujuan karnu adalah ketidakbahagiaan
5. Frustrasi adalah suatu kebiasaan
6. Karnu tidak rnenerirna kelernahanrnu
7. Karnu tidak rnerniliki rasa belas kasihan
8. Karnu rnenggunakan topeng
9. Karnu rnengulangi kesalahanrnu
Page 25
20
10. Kamu menarik dirilmenjauh dari kehidupan
11. Kamu menganggap dirimu sebagai orang yang kalah
12. Kamu lidak menerima dirimu apa adanya
Menurul Karlini Kartono (1989 : 215) fruslrasi bisa mengakibalkan
bermacam-macam benluk lingkah laku, yailu :
a. Tingkah laku negalif
1. Bisa menimbulkan reaksi negalif, yaitu menyerang dan menghancurkan
seseorang.
2. Merusak dan menyebabkan disorganisasi slruklur kepribadian.
3. Bisa mengaklifkan deslruksi (bunuh diri) disebabkan limbulnya rasa
pulus asa.
b.Tingkah laku posilif
1. Tilik lolak baru bagi sualu usaha baru.
2. Mencipla sualu benluk-benluk adaplasi baru.
3. Menemukan cara baru dalam pemuasan kebuluhan.
4. Terjadi perkembangan hidup baru dengan perspeklif baru.
2.1.3 Faktor Penyebab Frustrasi
Davidoff (1991 : 177) mengemukakan bahwa rinlangan fisik, pribadi, dan
sosial dapal membual orang fruslrasi. Misalnya dimala anak-anak gedung
sekolah dapal dilihal sebagai penghalang kebebasan (hambalan fisik) yang
Page 26
21
memenjarakan selama beberapa jam setiap harinya, atau latar belakang
matematika yang buruk akan menghambat seseorang (hambatan pribadi)
untuk memperoleh gelar insinyurnya tepat pada waktunya meskipun
sebetulnya ia mempunyai motivasi dan keterampilan yang cukup baik. Inilah
yang disebut oleh Davidoff sebagai kelemahan personal.
Orang lain juga dapat dipandang sebagai penghalang sosial. Misalnya
seorang ayah yang mempunyai standar sosial yang terlalu tinggi secara tidak
realistis memaksakan kehendaknya pada putrinya.
Menurut Tanumihardja (wwwportalkalbe) frustrasi itu dapat timbul karena
faktor di luar dan di dalam tubuh kita (external internal factor).
a. Frustrasi yang timbul karena faktor diluar tubuh kita.
Dalam kehidupan sehari-hari terdapat sejumlah hambatan-hambatan dari
lingkungan hidup, baik secara fisik maupun sosial yang dapat
menimbulkan kekecewaan/frustrasi terhadap tuntutan dan usaha.
Kelaparan, kemarau, banjir, badai kebakaran, gempa bumi, kecelakaan
dan kematian orang yang disayangi dapat merupakan sumber
kekecewaan yang berasal dari lingkungan fisiko Sedangkan dalam
IingkuDgan sosial bahwa manusia dianggap sebagai makhluk sosial yang
hidup bermasyarakat yang selalu menghendaki taat kepada
aturan/ketentuan yang berlaku dalam masyarakat tersebut, baik secara
Page 27
22
tertulis maupun tidak tertulis. Apabila tidak mentaati/mematuhinya akan
diberikan hukuman/sanksi.
b. Frustrasi karena faktor yang timbul dari dalam tubuh (internal factor).
Keterbatasan pribadi (personal limitation) dalam bentuk handicap fisik,
ketidakmampuan fisik dapat merupakan sumber kekecewaan, keadaan
lelah dan berpenyakit, membuat individu tidak mampu bekerja sehingga
menimbulkan frustrasi.
Adnan Syarif (2002 • 238) mengemukakan penyebab seseorang menjadi
frustrasi adalah karena keterkaitan manusia yang sakit dengan segala
sesuatu dan kesulitan penjagaannya atau kehilangannya. Dengan penjelasan
bahwa setiap makhluk hidup memiliki empat kebutuhan hidup yang utama
(besoins vitaux). Pada hewan, pusatnya terletak di dalam otak hewani atau
otak nabati (cerveu au ancien, cerveu vegetatif). la merupakan faktor yang
membangkitkan segala keinginan, kecenderungan yang terasa ataupun lidak,
dan perilaku. Semua itu sering disebut dengan naluri. Kebutuhan-kebutuhan
ini 'oerpengaruh dan saling mempengaruhi pada manusia karena adanya akal
yang mampu berpikir. Akal inilah yang telah dijadikan oleh Allah sebagai
pengatur atas otak hewani. Kebutuhan-kebutuhan utama itu adalah naluri
mencintai kehidupan dan menjaganya, naluri ingin memiliki sesuatu, naluri
membutuhkan kasih sayang dan perlindungan, serta naluri membutuhkan
seks dan menjaga keturunan.
Page 28
')-~
_.\
Menurut Woodworth (1973 : 27) rintangan-rintangan yang dapat
menyebabkan frustrasi itu dapat dibagi menjadi empat golongan :
1. Rintangan-rintangan yang bukan manusia.
Individu yang didorong oleh motifnya itu terhalang rintangan yang tak
bersifat perorangan (bukan manusia).
2. Rintangan-rintangan yang disebabkan orang lain.
Orang yang bermotif itu dihalahgi atau terhalang oleh orang lain. Jelas
situasi ini lebih menganggu dari situasi pertama, karena seseorang yang
menghalangi itu dianggap lebih masuk akal dan simpatik dari hanya suatu
benda tak bernyawa, Tetapi orang-orang bisa sangat keras kepala,
mereka mempunyai keinginan-keinginan dan maksudnya sendiri yang
mungkin bertentangan,
3, Pertentangan antara motif positif yang terdapat dalam orang itu,
Jenis konflik ini yang telah diuraikan dimuka, dapat menimbulkan frustrasi
emosionil.
4, Pertentangan antara motif positif dan motif negatif yang terdapat dalam
diri orang itu.
Motif-motif negatif yang biasanya menimbulkan pertentangan dalam diri
seseorang untuk mencapai suatu tujuan antara lain: kemalasan, takut
akan hukuman, merasa bersalah atau berdosa.
Page 29
24
Dalam kaitan penyebab frustrasi, identitas jenis kelamin merupakan bag ian
penting dalam konsep diri seseorang, yang terkadang mempengaruhi
keadaan frustrasi dalam diri seseorang. Ada tiga aspek identitas jenis
kelamin Papalia, Olds dan Feldman (dalam Vitria, 2003 : 29), yaitu :
1. Peran jenis kelamin atau gender role, yaitu serangkaian tingkah laku,
minat, sikap, keterampilan dan kepribadian yang dianggap sesuai untuk
laki-Iaki dan perempuan. Pada sebagian besar kelompok budaya,
perempuan diharapkan untuk mencurahkan sebagian besar waktu
mereka untuk mengurus rumah tangga dan anak, sementara laki-Iaki
merupakan pencari nafkah dan pelindung. Perempuan diharapkan untuk
lebih mengalah, patuh dan kasih sayang, sementara laki-Iaki diharapkan
lebih aktif, agresif dan kompetitif.
2. Gender-typing, yaitu proses sosialisasi dimana anak-anak, pada usia
awal. belajar peran jenis kelamin yang sesuai.
3. Stereotip jenis kelamin atau gender stereotype, yaitu generalisasi tentang
adanya perbedaan dalam tingkah laku, kemampuan, dan sikap pada laki-
laki dan perempuan (semua perempuan pasif dan dependen, semua laki-
laki agresif dan independen). Menurut Parson (dalam Vi tria, 2003 : 30),
secara umum laki-Iaki digambarkan sebagai sosok yang asertif, kompeten
dan rasional, sedangkan perempuan digambarkan sebagai sosok
Page 30
25
laki-Iaki dan perempuan memiliki bidang pekerjaannya masing-masing
sesuai dengan karakter mereka. Meskipun saat ini, pergerakan kaum
perempuan berhasil memiliki pengaruh pada perubahan kebiasaan umum
di Illasyarakat dan hukum, namun stereotipe jenis kelalllin masih ada.
Lupa dapat Illenjadi salah satu sebab yang Illenyebabkan frustrasi ketika
Illenghafal al-Our'an. Daya ingat (Illelllori) penghafal al-Our'an Illelllpunyai
kedudukan penting, sebab ingatan mengingat tentang apa yang telah dihafal,
dipelajari dan Illenangkap berbagai informasi serta pengalaman masa lalu
sehingga akan Illelllbantu dalam pemecahan Illasalahnya, sebaliknya jika
seseorang lupa maka akan berimplikasi pada pengambilan sikap yang
kurang tepat ketika Illenghadapi setiap masalah yang ditemukan ketika
Illenghafal al-Our'an (Usman Najati, 2003 : 166).
Menghafal al-Our'an diperlukan kerja keras dan kesabaran yang terus
Illenerus, oleh karena itu wajarlah jika proses menghafal al-Our'an
melllerlukan kesabaran, ketekunan dan tidak berputus asa (Abdul rauf, 2000
: 84).
2.1.4 Penanggulangan Frustrasi
Frustrasi, konflik dan tekanan lainnya selalu diasosiasikan dengan keadaan
elllosional yang tidak menyenangkan, seperti halnya dengan kecemasan
Page 31
26
atau marah. Bila seseorang melakukan penanggulangan, ia membuat respon
sedemikian rupa sehingga dapat menghindarkan diri, lari atau mengurangi
I·asa tidak enak tadi dan atau menangani masalah khusus tersebut. Davidoff
(1991 • 180) mengemukakan terdapat taktik perilaku dan kognitif yang biasa
digunakan orang bila mengatasi tekanan-tekanan. Dalam strategi perilaku,
terkadang orang menyesuaikan dengan bertindak seperti pemecahan
masalah secara sengaja, agresivitas (menantang), regresi (mundur), menarik
diri, dan atau mengelak. Dalam melakukan pemecahan persoalan secara
tenang (deliberate problem solving) lanjut Davidoff seseorang biasanya
memandang konflik, kekecewaan sebagai persoalan yang harus dipecahkan.
Frustrasi bisa mengakibatkan bermacam-macam bentuk reaksi. Berdasarkan
batasan dari frustrasi, maka pengertian reaksi frustrasi adalah semua usaha
yang dilakukan seseorang untuk mengatasi atau menghilangkan hambatan
dalam aktivitas memperoleh tujuan.
Ada banyak cara yang mungkin dilakukan seseorang untuk bereaksi
terhadap frustrasi yang ia hadapi, yang disebut sebagai mekanisme
pertahanan atau defense mechanism, namun Carvell (1975 • 83)
mengelompokkan reaksi-reaksi ini ke dalam tiga golongan besar, yaitu reaksi
substitusi (subtitutional reaction), reaksi melarikan diri (escape or avoidance)
dan reaksi agresif (aggression).
Page 32
27
1. Reaksi substitusi
Pengeiiian reaksi substitusi menurut Carvell (1975 : 84) adalah
"Substitutional reactions where substdud or lowered goals replace the
thwarted original goals". Jadi, reaksi substitusi dapat diartikan ialah reaksi
reaksi yang bertujuan untuk menggantikan tujuan asli yang tidak tercapai
dengan cara-cara yang diterima secara sosial.
Reaksi pengganti ini umumnya merupakan penyesuaian diri yang lebih
mernuaskan, baik bagi indi'lidu itu sendiri maupun bagi masyarakat
dibandingkan tipe mekanisme pertahanan lainnya (Carvell, 1975: 84).
Lebih lanjut Carvell menjelaskan ada beberapa reaksi yang termasuk
kedalam reaksi substitusi, yaitu overkompensasi (overcompentation),
Identifikasi (identification) dan rasionalisasi (rationalitation).
Overkompensasi terjadi pada saat suatu usaha yang berlebihan dilakukan
untuk mengatasi kekurangan yang nyata, misalnya cacat fisik atau
kekurangan yang dibayangkan, misalnya merasa dirinya kurang pintar.
Cara yang digunakan untuk melakukan hal ini bermacam-macam dan
dapat diamati dalam tingkah laku yang negatif, misalnya orang yang tidak
berpendidikan menggunakan kata-kata bualan, maupun tingkah laku yang
positif, misalnya mengatasi kekurangan dengan berusaha lebih keras.
Identifikasi adalah cara lain, dimana seorang individu mendapatkan
kesenangan dari keberhasilan orang lain pada saat keberhasilannya
sendiri terhambat (vicarious pleasure). Hal ini bisa menimbulkan akibat
Page 33
28
positif, misalnya memacu dirinya mencoba lagi di kesempatan lain, tetapi
juga bisa menimbulkan akibat negatif bila hal ini membuatnya tidak mau
berusaha sendiri.
Rasionalisasi pada dasarnya adalah berpikir tidak logis dan membutakan
diri terhadap kenyataan, dan menyebabkan individu sampai pada
kesimpulan yang ia inginkan untuk ia percayai, dan berharap orang lain
akan mempercayainya juga, misalnya seorang karyawan yang gagal
dipromosi menyatakan bahwa ia sendiri tidak menginginkan promosi
I<arena ia lebih mementingkan keluarga daripada karir.
2. Reaksi melarikan diri.
Beberapa reaksi melarikan diri adalah regresi (regression), represi
(repression), supresi (supression), dan melamun (daydreaming) atau
menghindar. Regresi ditandai dengan kembali pada tingkah laku yang
kekanak-kanakan, keras kepala, dan sering mengacu pada masa lalu
yang cemerlang. Represi adalah membuang pikiran yang berkaitan
dengan perasaan yang tidak menyenangkan, seperti rasa bersalah,
cemas, malu, dan perasaan lain yang berhubungan dengan pengalaman
menyakitkan yang dapat mengancam kenyamanan emosional seseorang.
Represi biasanya merupakan tindakan yang tidak disadari, sedangkan
supresi adalah tindakan yang disadari. Cara lain untuk melarikan diri
adalah dengan melamun berlebihan (execessive daydreaming) atau
Page 34
menghindar. Dengan menarik diri dari kenyataan, seseorang belum tentu
mengatasi permasalahannya.
3. F\eaksi agresi
Agresi (aggression) adalah cara lain untuk mengatasi frustrasi. Pengertian
agresi rnenurut Myers (1988 : 203) adalah "Aggression is defined as
physical or verbal behavior intended to hurt someone". Dapat diartikan
bahwa agresi berupa perilaku verbal atau fisik yang bertujuan untuk
rnenyakiti seseorang Dan rnenurut Freedman (1978 : 255) "Agression is
defined as an action which hurts another person, and which is perceived
as intended to do so".
Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disirnpulkan bahwa agresi adalah
tlndakan yang dipandang disengaja untuk rnelukai orang atau target lain,
baik secara fisik rnaupun verbal. Pengertian melukai dalam hal ini idak
berarti menyebabkan luka secara fisiko Contoh dari agresi yang
dikernukakan dalam Buss (1978 : 342) antara lain adalah mernukullawan,
rnempermalukan lawan, gosip, aksi duduk, rnenolak untuk bicara,
rnenolak untuk mengerjakan sesuatu.
Menurut Kartini Kartono (1989 : 223) individu yang frustrasi dapat
rnenggunakan rnekanisrne reaksi frustrasi yang positif, yaitu mobilisasi
tenaga untuk rnengatasi kesulitan, resignasi atau tawakal, kompensasi positif
dan sublimasi.
Page 35
30
1. Dalam mobilisasi terjadi pengumpulan energi untuk menjebol halangan,
sehingga rintangan tersebut justru memanggil rangsangan untuk
memperbesar energi, potensi, kapasitas, sarana, keuletan, dan
keberanian untuk mengatasi semua kesulitan.
2. Resignasi (resignation) atau tawakal, mengandung arti menerima situasi
dan kesulitan yang dihadapi dengan sikap yang rasional dan sikap ilmiah.
Lalu bekerja dan berusaha terus, sambil memelihara keseimbangan dan
ketenangan jiwa, tanpa mengalami banyak koflik batin. Semua ini bisa
dilakukan jika seseorang sudah mulai belajar menggunakan pola hidup
yang posit if dalam menanggulangi setiap kesulitan.
3. Kompensasi positif (positive compentation), kegagalan/kekalahan
seseorang dalam satu bidang, bisa diimbangi dengan satu
sukses/kemenangan di bidang yang lain. Dan Sublimasi berarti usaha
untuk mensubstitusikan/mengganti kecenderungan-kecenderungan
egoistis, nafsu-nafsu seks animalistis, dorongan-dorongan biologis primitif,
dan aspirasi sosial yang tidak sehat dalam bentuk tingkah laku terpuji
yang bisa diterima baik oleh masyarakat.
Adnan Syarif (2002:247) meyakini bahwa tidak akan ada penyembuhan yang
mendasar dan tuntas atas penyakit kecemasan, ketakutan, frustrasi, penyakit
syaraf, dan penyimpangan perilaku lainnya apabila setiap orang sakit belum
berpegang teguh pada dua hal, yaitu :
Page 36
31
1. Resep medis yang bersifat duniawi yang ditentukan pembuatannya oleh
para ahli atau spesialis dalam penyakit-penyakit jiwa.
2. Resep keimanan yang bersifat ruhiah, yaitu ajaran-ajaran Allah, yang
merupakan resep penyembuhan yang sangat mendasar, sebagaimana
firman"Nya "Barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada
.!<;ekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati". (O,s,
al-Baqarah • 38).
Dalam menghadapi keadaan yang frustratif, tidak semua individu akan
menghayatinya secara sama. Ketegangan yang ditimbulkan dapat berbeda
tergantung kepada derajat toleransinya. Toleransi terhadap frustrasi,
menunjuk kepada kemampuan individu untuk mengatasi ketegangan dalam
diri akibat penundaan pemuasan motif tertentu atau konflik pada dirinya
tanpa menggunakan tingkah laku atau cara-cara yang tidak adaptif, atau
mengalami disorganisasi kepribadian. Seseorang yang mempunyai toleransi
tinggi terhadap frustrasi adalah seorang yang tabah, dapat berpikir panjang
dalam menghadapi kekecewaan, kegagalan atau lain-Iainnya. Sebaliknya
orang yang kurang toleran terhadap frustrasi adalah seorang yang mudah
kecewa dan mudah putus asa (Sarlito, 1976.63).
Page 37
32
2.2 Efikasi Diri
2.2.1 Pengertian Efikasi Diri
Konsep efikasi diri (self efficacy) dipublikasikan oleh Albert Bandura, diawali
dengan adanya konsep yang berkaitan dengan berpikir sosial yaitu teori
kognitif sosial Setiap individu memiliki kemampuan atau keterampilan
tertentu, namun tanpa keyakinan terhadap kemampuan yang dimiliki hal
tersebut tidak akan mendatangkan keberhasilan dalam menghadapi tugas
atau situasi tertentu.
Perilaku Individu dalam mengatasi situasi tertentu atau tugas yang dihadapi
ditentukan oleh keyakinan terhadap kemampuan yang dimilikinya untuk
mengatasi situasi atau tugas tersebut. Menghadapi suatu masalah atau tugas
tidak hanya membutuhkan kemampuan atau keterampilan, namun keyakinan
seseorang terhadap kemampuan yang dimiliki sangat menentukan terhadap
keberhasilan individu dalam mencapai hasil yang diharapkan. Seperti yang
dikatakan Bandura (1986 : 2) bahwa efikasi diri adalah sejauhmana
keyakinan individu akan kemampuan dirinya dalam melakukan suatu
tindakan atau perilaku pada situasi tertentu.
Pernyataan Bandura didukung Byrne & Baron (1997 : 172) yang berpendapat
bahwa efikasi diri adalah evaluasi kemampuan individu dalam melakukan
Page 38
33
tugas, mencapai tujuan, dan mengatasi hambatan masalah. Pada efikasi diri,
individu mempunyai keyakinan terhadap kemampuannya untuk melakukan
suatu tingkah laku yang dibutuhkan untuk mencapai hasil tertentu.
Corsini (Kartika, 2004 : 23) mendefinisikan efikasi diri sebagai suatu penilaian
Indlvldu mengenal kemampuannya dalarn melaksanakan pekerjaan untuk
rnencapaLapa yang diinginkan. Maksudnya adalah seseorang akan melihat
ke dalarn dirinya sendiri sebelum akhirnya rnernutuskan untuk melakukan
suatu kegiatan. Melalui refleksi diri sernacam ini, seseorang dapat membuat
penilaian tentang dirinya yang memungkinkannya untuk mengubah
pikirannya dan perilakunya. Artinya di dalam diri seseorang terjadi proses
kognllif tentang siapa dirinya, apa yang bisa dilakukannya dan apa yang
tidak, serta tingkah laku apa yang hendak ditampilkannya.
Adapun pendapat lain dari Pervin (Kartika, 2004 : 28) yang mengatakan
efikasi diri sebagai tingkat dimana individu merasa yakin bahwa dirinyalah
yang menentukan hasil dari usahanya. Tinggi rendahnya hasil yang dicapai
individu atas usahanya ikut ditentukan oleh penilaian individu akan
kemampuannya untuk menyelesaikan suatu tugas. Semakin baik penilaian
individu akan kernampuannya maka individu tersebut cenderung bertambah
yakin dalam rnenentukan hasil yang diinginkan serta merasa mampu
meraihnya.
Page 39
Bersamaan dengan tumbuhnya individu, lanjut Robert Kreitner, terjadi dua
mekanlsme yang mendorong perkembangan penilaian efikasi diri
Mekanisme pertama adalah modelling, dimana individu menggunakan suatu
cara memperkirakan kemungkinan keberhasilannya dalam suatu aktivitas.
Sebagai contoh, seorang individu beranggapan bahwa kalau individu lain
dapat melompati pagar, maka individu tersebut juga dapat melakukannya.
Meniru pengalaman meniru yang memerlukan suatu kemampuan kognitif,
individu dapat membandingkan model dan situasi yang tepat.
Mekanisme yang kedua, yaitu kepekaan reaksi-reaksi internal dalam tubuh
terhadap luapan emosi, seperti tekanan darah yang meningkat, perut yang
bergejolak atau detak jantung yang menjadi cepat. Individu belajar
menafsirkan perasaan-perasaan tersebut sebagai pertanda dari kecemasan
dan ketakutan, serta belajar menggunakannya untuk mengetahui bahwa
kegagalan ada di depan mata (Robert Kreitner dalam Kartika, 200 : 27-28).
Pervin juga menambahkan (dalam Kartika, 2004 : 29) bahwa terdapat tiga
macam lingkungan yang mempengaruhi perkembangan efikasi diri pada
individu. Yang pertama adalah lingkungan keluarga. Keluarga merupakan
tempat awal bagi perkembangan self-efficacy individu, yaitu tempat untuk
mengembangkan, menilai serta menguji kemampuan fisik, kompetensi sosial,
kemampuan bahasa, dan kemampuan kognitif untuk memahami dan
Page 40
mengal2si berbagai situasi yang dihadapi sehari-hari. Orang tua atau
keluarga yang memberi kebebasan kepada anak-anaknya untuk
mengungkapkan diri dapat mempercepat perkembangan perasaan kompeten
serta perkembangan kognitif dan sosial. Namun orangtua atau keluarga yang
terlalu mengekang anak-anak dengan banyaknya aturan dapat
mengakibatkan terbatasnya eksplorasi kemampuan anak.
Selanjutnya adalah lingkungan teman sebaya. Dalam berinteraksi dengan
teman sebaya terjadi prose belajar sosial, yaitu dengan cara membandingkan
dan meniru yang lebih mampu dan lebih berpengalaman. Dengan
bertambahnya usia, individu mulai memiliki persamaan diri dengan individu
lain, yang mana dapat menjadi bahan perbandingan bagi penilaian
kemampuan dirinya. Kemudian yang terakhir adalah lingkungan sekolah.
Sekolah menjadi tempat penanaman efikasi diri, karena mendapatkan
pengetahuan dan dapat mengembangkan kemampuan kognitif. Dengan
kegiatan-kegiatan di sekolah, maka individu akan mengetahui sejauh mana
kognitif yang dimiliki, hingga mempercepat perkembangan efikasi diri.
Dari uralan di atas, jelas bahwa efikasi diri tidak terbentuk dalam waktu
sesaat. I<etiga Iingkungan tadi yaitu, keluarga, teman sebaya, dan lingkungan
sekolah atau pendidikan merupakan lingkungan awal individu dalam
mengembangkan efikasi diri. Begitu juga dengan keadaan dan sikap dari
Page 41
37
individu lain yang berada di dalam lingkungan tersebut. Apakah individu lain
bersikap mendukung atau malah menghambat berkembangnya efikasi diri.
Dengan kata lain, bagaimana efikasi diri dipengaruhi oleh orang lain. Hal ini
dapat menjadi penentu tinggi rendahnya tingkat efikasi diri pada individu yang
terpuruk dal-i masa keeil hingga dewasa.
Efikasi diri dapat ditumbuhkan dan dipelajari melalui empat sumber informasi.
Sumber-sumber informasi tersebut akan mempengaruhi terbentuknya dan
berkembangnya efikasi diri dalam diri seseorang. Menurut Bandura (1986 :
399-401) informasi mengenai kemampuan seseorang dapat diperoleh melalui
empat sumber, yaitu :
a. Hasil yang dieapai seeara nyata (Enactive Attainments)
Merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap tinggi rendahnya
efikasi diri. Hal ini karena didasarkan pada pengalaman nyata seseorang
dalam melakukan suatu tugas_ Keberhasilan seseorang pada suatu tugas
terdahulu dapat meningkatkan efikasi diri, sebaliknya kegagalan dapat
menurunkan efikasi diri seseorang.
b. Pengalaman orang lain (Vicarious Experience)
Pengamatan seseorang akan keberhasilan orang lain yang memiliki
banyak persamaan dengan dirinya, akan dapat meningkatkan harapan
yang kemudian membuat seseorang menilai dirinya akan memiliki
kemampuan untuk melakukan tugas serupa.
Page 42
38
C. Persuasi verbal (Verbal Persuation)
Yaitu informasi mengenai kemampuan seseorang yang disampaikan
secara verbal untuk orang yang berpengaruh. Persuasi verbal yang
digunakan untuk meyakinkan bahwa seseorang memiliki kemampuan
yang memungkinkan untuk melaksanakan tugas tertentu. Keyakinan ini
diharapkan dapat mendorong seseorang untuk dapat melaksanakan
tugas sebaik mungkin.
d. Keadaan fisiologis (Physiological State)
Informasi mengenai keadaan tubuh yang diterima indivi9u akan
mempengaruhi kemampuannya dalam melaksanakan tugas. Misalnya
saja pada saat melakukan aktivitas yang membutuhkan kekuatan stamina
fisik, seseorang memandang kelelahan dan rasa sakit pada tubuh sebagai
suatu tanda ketidakberdayaan fisik yang dapat menurunkan keyakinan
dalam melakukan aktivitas tersebut.
Sumber ini menunjukkan bahwa kualitas keyakinan seseorang dapat
diketahui dari faktor eksternal dan internal. Faktor-faktor tersebut tidak dapat
saling dipisahkan satu sama lain dan saling terkait dalam mempengaruhi
tingkat efikasi diri seseorang.
Page 43
39
2.2.3 Dimensi Efikasi Diri
Dalarn pengukuran terhadap tingkat efikasi diri individu, didasarkan pada
beberapa dirnensi yang rnempunyai irnplikasi penting pada perilaku. Menurut
Bandura (1986 : 396-397) dalarn rnenilai tingkat efikasi diri seseorang rnelalui
tiga dirnensi, yaitu :
a. Tingkat kesulitan tugas (Magnitude)
Adalah derajat tugas yang dirasakan rnarnpu untuk dilakukan seseorang.
Seseorang dapat rnerasa rnarnpu dalarn rnelakukan tugas rnulai dari
tugas yang rnudah, tugas yang agak sulit sarnpai pada tugas yang sangat
sullt. Penilaian efikasi diri pada setiap individu akan berbeda pada saat
rnenghadapi tugas yang bersifat mudah sekalipun. Ada individu yang
rnerniliki efikasi diri yang tinggi hanya pada tugas yang bersifat rnudah
dan sederhana, narnun ada pula yang rnerniliki efikasi diri yang tinggi
pada tugas yang bersifat sulit dan rurnit.
b. Luas bidang tingkah laku (Generality)
Yakni situasi dalarn pelaksanaan tugas yang disertai perasaan yakin akan
kernarnpuan dirinya. Terkadang seseorang dapat rnerasa yakin akan
kernarnpuan dirinya hanya pada bidang aktivitas dan situasi tertentu saja
atau dalarn serangkaian aktivitas dan situasi yang bervariasl. Hal inilah
yang dapat rnernbedakan tingkat efikasi diri yang dirniliki individu.
c. Tingkat kekuatan (Strenght)
Page 44
40
Yaitu kuatnya keyakinan yang dimiliki seseorang mengenai
kemampuannya, yang dapat tercermin melalui besarnya daya tahan
dalam menghadapi hambatan saat melaksanakan tugas. Seseorang yang
memiliki keyakinan yang kurang akan kemampuannya dapat dengan
mudah menyerah bila menghadapi hambatan dalam melaksanakan tugas.
Ketiga dimensi tersebut erat satu sama lain. Tinggi rendahnya tingkat efikasi
diri seseorang selalu diukur dalam hubungannya dengan ketiga dimensi
tersebut. Seseorang selalu diukur dalam hubungannya dengan ketiga
dimensi tersebut. Seseorang dapat dikatakan memiliki efikasi diri yang tinggi
apabila mampu melakukan berbagai tugas mulai dari yang.mudah hingga
yang sulit, serta memiliki keyakinan yang kuat akan kemampuannya bukan
hanya dalam situasi dan aktivitas tertentu saja, melainkan juga dalam
serangkaian aktivitas dan situasi yang bervariasi.
2.2.4 Fungsi Efikasi Diri
Fungsi efikasi diri dalam kehidupan sehari-hari memiliki banyak kegunaan.
Sadar maupun tidak disadari efikasi diri memberi kontribusi pada individu
dalam melakukan suatu tindakan yang memerlukan langkah yang tepat agar
apa yang diharapkannya terwujud. Seperti halnya Bandura (1986 : 393-395)
berpendapat bahwa efikasi diri merupakan hal yang mempengaruhi
kehidupan sehari-hari. la menguaraikan fungsi efikasi diri sebagai berikut :
Page 45
41
a. Tingkah laku memilih.
Dalam kehidupan sehari-hari seseorang selalu dihadapkan untuk
mengambil satu keputusan mengenai serangkaian tindakan apa yang
akan dilakukan dan berapa lama tindakan tersebut akan berlangsung.,
disinilah efikasi diri berperan. Orang cenderung menghindari tingkah laku
dan aktivitas yang diyakininya berada diluar kemampuannya dan akan
melakukan aktivitas yang diyakininya mampu untuk dilakukan.
b. Usaha yang dilakukan dan daya tahan
Penilaian terhadap efikasi diri juga menentukan seberapa besar usaha
yang akan dilakukan dan berapa lama seseorang mampu bertahan
menghadapi segala hambatan dan gangguan dalam melakukan suatu
tugas. Semakin tinggi tingkat efikasi diri, semakin besar usaha yang
dilakukan dan semakin besar daya tahan dalam menghadapi hambatan
gangguan. Orang yang ragu-ragu akan kemampuan dirinya menghadapi
kesulitan dirinya akan melemahkan usahanya dan langsung menyerah.
c. Pola pikir dan reaksi emosi.
Penilaian seseorang terhadap kemampuannya dapat mempengaruhi pola
pikir dan reaksi emosi dalam mengantisipasi dan mengatasi
lingkungannya. Individu yang memiliki efikasi diri yang tinggi terhadap
kemampuannya, saat menghadapi kesulitan justru akan berusaha lebih
giat untuk dapat mencapai tujuan, karena memandang kesulitan itu
sebagai pemacu semangat agar lebih maksimal dalam mancapai tujuan
Page 46
42
sedangl\an individu yang memiliki efikasi diri sendiri tanpa mau berfikir
lebih objektif dan rasional terhadap kenyataan yang sebenarnya.
Fungsi efikasi diri terhadap seseorang meliputi hampir seluruh aspek
kehidupan manusia. Dalam I\ehidupan sehari-hari meliputi dalam tingkah
laku memillih dan mengambil keputusan terhadap tindakan yang efektif
dilakukan, usaha yang dilakukan dan daya tahan menentukan seberapa
besar usaha dan daya tahan menghadapi hambatan dalam melakukan tugas.
Penilaian seseorang terhadap kualitas diri juga mempengaruhi pola pikir dan
reaksi emosi.
Berdasarkan uaraian diatas, maka pengertian tentang efikasi diri dalam
penelitian merupakan suatu keyakinan seseorang terhadap kemampuannya
untuk melakukan suatu tingkah laku yang dibutuhkan untuk mencapai hasil
terientu tanpa tergantung orang lain, yang dapat menimbulkan kemandirian
dalam bersikap, dengan dimensi efikasi diri yang terdiri dari tingkat kesulitan
tugas, luas bidang tingkah laku, tingkat kekuatan.
Page 47
43
2.3 Penghafal al-Qur'an
2.3.1 Pengertian Penghafal AI-Qur'an
Sebelum membahas mengenai pengertian penghafal al-Qur'an, sebaiknya
diketahui terlebih dahulu pengertian al-Qur'an itu sendiri. AI-Qur'an berasal
dari kata Qara'a, Qira'atan, Qur'anan. Qara'a berarti mengumpulkan dan
menghimpun, Qira'atan atau Qira'ah berarti menghimpun huruf-huruf dan
kata-kata satu dengan yang lain dalam suatu ucapan yang tersusun rapih
dan Qur'anan atau Qur'anah dapat dikatakan sebagai maqru' (apa yang
dibaca) diberi nama Qur'an(bacaan). Dalam hal ini al-Qur'an dikhususkan
sebagai nama bagi kitab yang diturunkan kepada Muhammad SAW,
sehingga Qur'an menjadi nama khas kitab itu sebagai nama diri. Dan secara
gabungan kata itu dipakai untuk nama al-Qur'an secara keseluruhan, begitu
juga untuk penamaan ayat-ayatnya (Manna al-Qattan, 1996 : 16).
AI-Qur'an disampaikan Allah melalui malaikat Jibril kepada Muhammad SAW
dengan metode menghujamkan wahyu-wahyu Allah kepadanya, sehingga
wahyu-wahyu Allah yang dibacakan di hadapan Nabi betul-betul membekas
dalam hati sanubari beliau. Hal ini terjadi mengingat nabi Muhammad SAW
sendiri sebagai seorang Rasul yang ummi. Kenyataan bahwa al-Qur'an
diturunkan dengan bacaan dan bukan dengan tulisan, adalah sebagai bukti
bahwa hafalan al-Qur'an mengandung rahasia dan mempunyai kedudukan
Page 48
44
yang penting, terutama dalam menjaga kemurnian al-Our'an (Jamil Zainu,
1997.35)
Telah banyak ditemukan usaha-usaha untuk menodai kemurnian al-Our'an
yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak-pihak yang tidak senang kepada
Islam. Atau tidak jarang pula al-Our'an yang dikeluarkan oleh percetakan
milik orang Islam memuat beberapa kesalahan baik dalam penulisan
hurufnya ataupun dalam tanda bacanya. Kesalahan ini adalah sebuah
kelalaian, dan dapat diketahui pertama kali oleh para pengh3fal al-Our'an.
Oleh karenanya, al-Our'an sangat perlu untuk dihafal guna menjaga
kemurniannya, karena penghafal al-Our'an merupakan benteng terakhir
untuk menyelamatkan al-Our'an dari segala bentuk kesalahan tanpa
sedikitpun mengurangi peranan al-Our'an itu sendiri (Muhaimin Zen, 1996 •
28)
Secara bahasa a/-hifzhu berarti memelihara sesuatu atau tidak lupa. Orang
yang hafal disebut hafizh, dalam bentuk jamak disebut dengan huffazh.
Muhammad Fuad Abdul Saqi (1994 • 263) menyebutkan bahwa kata a/-hifzhu
dengan segala bentuknya dalam al-Our'an terungkap sebanyak 44 kalL
Adapun kata hafizh memiliki makna yang bermElcam-macam menurut
pengertian dan susunan redaksinya. Misalnya dalam salah satu firman Allah
di surat Yusuf ayat 65 •
Page 49
·1 ')
LJG..\ ..hb.r... 3.·.
Artinya: .. Dan kami akan dapat memelihara saudara kami..."
Firman Allah tersebut memberikan makna menjaga dan memelihara.
Kemudian firman Allah dalam surat al-Mu'minun ayat 5 :
Artinya: "Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya."
Firman Allah tersebut memberikan makna yaitu menahan diri dari sesuatu
yang tidak dihalalkan Allah.
Dalam kaitan ini, menghafal al-Our'an menurut Abdurab Nuwabudin (1996 :
24) berarti memelihara serta menalarnya. Ada tiga unsur pokok didalamnya,
yaitu:
a. Menghayati bentuk-bentuk visual sehingga bisa diingat meski tanpa kitab.
b. Membacanya secara rutin ayat-ayat yang dihafalnya.
c. Mengingat-ingatnya.
Adapun menurut istilah, lanjut Abdurab Nuwabudin, penghafal al-Our'an
mempunyai batasan-batasan khusus, yaitu:
a. Penghafal al-Our'an artinya orang yang hafal al-Our'an secara
keseluruhan, maka tidak disebut hafidz (hafal) orang yang hanya hafal
separuh atau sepertiga dari al-Our'an.
Page 50
46
b. Seseorang dikatakan penghafal al~Our'an apabila ia memelihara secara
kontinu dan senantiasa menjaga yang di hafalnya agar tidak lupa. Orang
yang hafal al-Our'an kemudian lupa sebagian atau seluruhnya karena
merernehkan atau lengah tanpa suatu alasan yang dapat diterima seperti
tua atau sakit, maka orang ini tidak dapat disebut penghafal al-Our'an
(hafizhuIOur'an).
Istilah penghafal al-Our'an bila dinisbatkan kepada Allah menurut
Muhammad bin Abu bakar (1990: 164) mempunyai makna memelihara dan
menJaganya dari perubahan, penyimpangan, penambahan dan
pengurangan Seperti dalam firman Allah dalam3urat al-Hijr ayat 9:
Arllnya:"Sesungguhnya Kami-Iah yang menurunkan AI Our'an, dansesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya."
Adapun bila dinisbatkan pada makhluk, maka maksudnya adalah
menampakkan yang dihafal, mengamalkan semaksimal mungkin, dan
berkecimpung dengan al-Our'an, baik dengan merenungkan, memikirkan,
menyimpulkan, mengajarkan dan mempelajarinya.
Page 51
47
Dari pernaparan penjelasan iersebut dapai disirnpulkan bahwa penghafal al
Our'an lalah seseorang yang rnenjaga kernurnian al-Our'an rnelalui
menghafalnya demi ayat, surah dan juz.
2.3.2 Urgensi Menghafal AI-Qur'an
Abdul Aziz Abdul Rauf (2002 : 22) menguraikan beberapa urgensi dari
menghafal al-Our'an, yaitu:
a. Menjaga kemutawatiran al-Our'an
Yang dimaksud dengan mutawatir adalah sesuatu yang diriwayatkan oleh
orang banyak, sehingga mustahil mereka bersatu dalam kedustaan.
I<emudahan dalam membaca ayat-ayat al-Our'an yang telah ada sejak
empat belas abad lalu, tanpa terkurangi kata bahkan hurufnya,
merupakan kenikmatan besar yang harus disyukuri oleh umat Islam. Hal
ini tidak ierlepas dari jasa para penghafal al-Our'an yang terus ada
sepanjang sejarah kehidupan manusia sejak diturunkannya al-Our'an
sampai sekarang, sehingga teriwayatkan secara mutawatir dan tidak
mungkm diubah atau dipalsukan oleh tangan-tangan kotor.
Oleh karenanya, para ulama menetapkan bahwa hukum menghafal al
Ou(an aclalah fardlu kifayah (Abdul Aziz Abdul Rauf, 2002 : v). Salah
satunya adalah pendapat Syekh Muhammad Makky yang mengatakan:
Page 52
48
Artinya "Menghafa/ a/ Qur'an d! /uar kepa/a hukumnyaJard/u kifayah bag!set!ap umat"
b. l\ileningkatkan kualitas umat
AI- Our'an adalah mukjizat yang terbesar diberikan Allah kepada umat
Islam yang berfungsi sebagai sumber ilmu dan petunjuk bagi manusia.
Kualitas umat Islam dapat terangkat dengan ai-Our' an yang seluruhnya
merupakan pelajaran yang dapat digunakan dan dikembangkan sebagai
bekal untuk menjadi umat yang kokoh dan berkualitas.
c. Menjaga terlaksananya sunah Rasulullah
Sebagian ibadah yang dilakukan Rasulullah ada yang sangat terkait
dengan menghafal al-Our'an dalam pelaksanaannya, misalnya shalat.
Hafalan yang terbatas pada surat-surat pendek dalam juz 30 akan
membatasi seseorang dalarn meneladani ibadah shalat Rasulullah secara
sempuma. Rasulullah sering memanjangkan membaca surat pada shalat
subuh. Dua surat yang dibaca diantaranya adalah surat as-Sajadah dan
surat al-Insan. Begitupun dalam shalat-shalat lainnya seperti pada shalat
'Id, Rasulullah sering rnembaca surat Oaf dan al-Oamar.
d. Menjauhkan rnukrnin dari aktivitas Laghwu (tidak ada nilainya di sisi Allah)
Mukmin yang sejati adalah rnukmin yang telah berhasil menjauhkan
dirinya dari aktivitas /aghwu, baik yang mubah ataupun yang haram. la
tidak akan rnudah terbawa arlls yang dapat merusak dan
Page 53
49
menjerumuskannya untuk lupa kepada Allah. Salah satu cara yang dapat
dilakukan agar terhindar dari laghwu adalah dengan mendekatkan diri
pada al-Our'an. Dengan selalu membacanya apalagi menghafalnya,
secara otomatis akan menjadi benteng dari perbuatan laghwu dan
membuang-buang waktu. Seorang penghafal al-Our'an dituntut untuk
memlilki keterikatan yang tinggi dengan al-Our'an
e. Melestarikan budaya Salafus Sha/ih
Dengan mengkaji sejarah kehidupan orang-orang shalih zaman dahulu,
akan didapatkan kehidupan yang cemerlang baik dalam hal pengetahuan
maupun dalam hal ketaqwaan kepada Allah. Diantara kecemerlangan itu
terlihat dalam perhatian mereka yang besar terhadap al-Our'an. Mereka
mempelajari al-Our'an secara mendalam sehingga menghasilkan berbagi
macam kitab tafsir yang sampai sekarang dapat dinikmati. mereka juga
menciptakan berbagai macam ilmu tilawah dan ilmu-ilmu Our'an lainnya.
2.3.3 f<eutamaan Menghafal AI-Our'an
Allah menurunkan al-Our'an dan menjadikannya kitab yang mulia.
Sebagaimana Firman-Nya dalam surat al-Waqi'ah ayat 77-78:
Artinya: "Sesungguhnya AI Our'an ini ada/ah bacaan yang sangat mulia, padakitab yang terpe/ihara (Lauh Mahfuzh)."
Page 54
5 I
Rasulullah pun menentukan ukuran keindahan kepribadian seseorang
dari kuantitas hafalan Our',mnya. Sebagaiman dikatakan dalam hadits
dari Ibnu Abbas r.a dari Nabi Muhammad SAW:
Artinya "Sesungguhnya orang yang di dalam dadanya tidak terdapat a/Our'an, bagaikan rumah rusak yang tidak berpenghuni.(HR.Turmidzi, dan ia berkata hadits hasan shahih)
e. Seorang penghafal al-Our'an adalah orang yang mendapat penghargaan
khusus dari Nabi.
Oi antara penghargaan yang pernah diberikan nabi kepada para sahabat
penghafal al-Our'an adalah perhatian yang khusus kepada para syuhada
Uhud yang hafizh al-Our'an untuk dimakamkan terlebih dahulu.
J' .,- '$ "" j' ~." , , ~''y\ -,- , ", -~"•\"1<' • \,. ,,- 0".b. . ... . L:> ,ili.ll::. . .: ~ ('J.. lY', .. . i.J:!:l~ .. ' U .. ~~ ue
Artinya: "Dari Jabir bin Abdillah r.a. berkata: Sesungguhnya Nabimengumpulkan di antara dua orang syuhada Uhud kemudianbeliau bersabda "Manakah di antara keduanya yang lebih banyakharal a/-Our'an?" ketika ditunjuk kepada salah satunya, makabeliau mendahulukan pemakamannya di liang lahaf'. (HR.Bukhari)
d. l\i1enghafal al-Our'an merupakan eiri orang yang berilmu
Page 55
52
1\liah berilrman dalam surat al-Ankabut ayat 49:
-.' 1\1J\(jJ"'":!
Artinya "Sebenarnya, AI Our'an itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalamdada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yangmengingkari ayat-ayat Kami kecuaJi orang-orang yang zalim"
rvtenghafal al-Our'an merupakan upaya menjadikan ayat-ayatnya sebagai
Ilmu yang dapat dinikmati.
e. Penghafal al-Our'an adalah keluarga Allah yang berada di atas bumi
Sebagaimana sabda nabi SAW:
Artinya "Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia,para sahabat bertanya, "Siapakah mereka ya Rasulullah?"Rasulmenjawab, "Para ahli al-Our'an, merekalah keluarga Allah danpilihan-pilihanNya" (HR Ahmad)
f. Menghormati seorang penghafal al-Our'an berarti mengagungkan Allah
Se'oagaimana dikatakan dalam hadits dari Abu Musa al-Asy-'ari r.a. dari
Nabi Muhammad SAW:
Page 56
53
I-Vlinya."Sesungguhnya termasul< mengagungl<an Allah menghormatiorang tua yang muslim, penghafal al-Our'an yang tidal<melampaui batas (di dalam mengamall<an dan memahaminya),dan tidal< menjauhinya (tidal< enggan membacanya danmengamall<annya), dan penguasa yang adil." (HR Abu Dawud)
2.3.4 Adab Penghafal AI-Qur'an
Dalam menghafal al-Our'an, menurut Abdul Aziz Abdul Rauf (2000 : 101) ada
beberapa adab yang harus diperhatikan bagi penghafal al-Our'an, antara lain:
1. Selalu bersama al-Our'an
Penghafal al-Qur'an hendaknya selalu bersama al-Our'an melalui
berbagai cara dlantaranya dengan membaca mushaf, mendengarkan
bacaannya baik melalui radio atau kaset rekaman. Hal ini dilakukan untuk
mencegah lupa Sehubungan dengan hal ini sebuah hadits Rasulullah
dari Abu Musa mengatakan:
Artinya: "Peliharalah al-Our'an ini. oemi Tuhan yang jiwa Muhammadberada tangan-Nya, sungguh ia lebih mudah lolos dari padaunta dalam il<atannya". (HR Bukhori Muslim)
2. Berakhlak dengan akhlak al-Our'an
Orang yang menghafal al-Our'an hendaklah berakhlak dengan akhlak al-
Our'an seperti halnya nabi Muhammad saw. Hal ini sesuai dengan
Page 57
54
keterangan Aisyah r.a. kelika dilanya mengenai akhlak Nabi, beliau
menJawab bahwa akhlak nabi adalah al-Our'an.
3. Ikhlas dalam mempelajari al-Our'an
Para pengkajl dan penghafal al-Our'an semeslinya mengikhlaskan
nlatnya dan mencan keridlaan Allah semala dalam mempelajari dan
mengajarkan al-Our'an, bukan bermaksud pamer, di hadapan manusia
dan lidak untuk mencar·i dunia. Allah berfirman dalam sural al-Kahfi ayal
110:
/Vtinya "... Barangsiapa mengharap peljumpaan dengan Tuhannya makahendak/ah ia mengerjakan ama/ yang saleh dan jangan/ah iamempersekutukan seorangpun da/am beribadat kepadaTuhannya"
Para penghafal al-Our'an dan penunlul ilmu sudah seharusnya bertaqwa
kepada Allah swl. dan mengikhlaskan amalnya hanya kepada Allah.
Sedangkan perbuatan dan nial buruk yang pernah lerjadi sebelumnya,
hendaknya disesali dan ia segera berlaubal kepada Allah serta memulai
dengan keikhlasan dalam menunlul ilmu dan beramal.
Page 58
55
2.4 :-<erangka Berpikir
Ayat-ayat al-Our'an yang dihafal oleh seorang muslim tidak dapat disamakan
dengan hafalan kitab lainnya, karena ayat-ayat al-Our'an bukan bacaan biasa
tetapi firman Allah yang sud, dan mempunyai nilai yang sangat tinggi. KeUka
seseorang memutuskan untuk menghafal al-Our'an, ia sudah siap dengan
konsekuensi yang akan diterimanya, yaitu sebagai orang yang mengetahui
ajaran-aJaran Islam yang terkandung dalam ayat-ayat yang ia hafal.
Pengetahuan ini menuntut dirinya untuk dapat beramal dan berperilaku
sesuai dengan ajaran al-Our'an.
Sebagai individu yang sedang dalam proses menghafal al-Our'an sudah
barang tentu akan menemui kesulitan-kesulitan yang akan dihadapi dalam
mencapai tujuan dan tugas menjadi orang yang hafal al-Our'an. Dalam
mencapai tujuannya itu seringkali ditemukan adanya hambatan-hambatan
yang menghadang ketika berkonsenterasi menghafal, baik hambatan dari
dalam diri maupun dari luar yang terkadang sangat mempengaruhi laju untuk
mencapai ke tujuan. Dalam suasana diri yang seperti itu seorang penghafal
al-Our'an akan merasa kesulitan apabila ia tidak dapat menetraslisir akan
suasana hati dan pikirannya yang terkonsenterasi penuh untuk menghafal.
Page 59
56
Sebagai seorang mukmin yang sedang menghafal al-Our'an dituntut untuk
dapat mengendalikan emosi yang menimpa diri ketika berinteraksi dengan
aktivitas sehari-hari, namun terkadang seseorang akan merasakan suasana
yang lam dalam dirinya ketika ia sudah mencanangkan tujuan mulia yang
ingin dlraihnya dalam hal ini menjadi orang yang hafal al-Our'an tetapi
ditengah-tengah perjalanannya itu menemukan hambatan-hambatan yang
dapat menimbulkan frustrasi.
Seperti dil,atakan oleh Davidoff (1991 : 177) bahwa rintangan fisik, pribadi
dan sosial dapat membuat orang frustrasi. Selain itu frustrasi dapat timbul
juga dlkarenakan faktor lingkungan, pribadi dan konflik (Sarlito, 1976 : 59).
Bagi penghafal al-Our'an hambatan dapat disebabkan dari dalam diri
(Internal) atau luar (el<slerna/). Bagi penghafal al-Our'an ia akan merasa
frustrasi ketika ia kehilangan hafalan al-Our'an yang telah dihafalnya.
Frustrasi dapat disebabkan dari faktor dalam diri ataupun dari luar. Pada diri
orang yang mengalami frustrasi ia akan menampakkan tanda-tanda seperti
putus asa, lemah semangat, perasaan tidak nyaman, pikiran tidak tenang dan
berupa respons fisiologis sepelii tidak bisa tidur, kepala pening dan lain
sebagamya.
Page 60
57
Abdul AZlz Abdul Rauf (2000,74-100) menyatakan bahwa yang menjadi
problematika dari dalam atau dakhiliyah (internal) penghafal al-Our'an antara
lain dikarenakan cinta dunia dan terlalu sibuk dengannya, tidak dapat
merasakan kenikmatan al-Oul 'an, hati yang kotor dan terlalu banyak maksiat,
tidak sabar, malas dan berputus asa, semangat dan keinginan yang lemah,
nlat yang tidak ikhlas dan lupa Sedangkan problematika dari luar atau
khanj/yah (eksterna/) antara lain tidak mampu membaca dengan baik, tidak
mampu mengatur waktu, ayat-ayat yang mirip dengan yang lain (tasybuhul
ayat) , pengulangan yang sedikit, belum memasyarakat, dan tidak adanya
pembimbing (muwajjih) yang menyertai.
Frustrasi dikalangan penghafal al-Our'an oleh sebagaian orang jarang dilihat
sebagai hal yang mewujud karena berpikir bahwa semakin orang mendalami
al-Our'an maka orang itu akan terhindar dari gejala-gejala penyakit kejiwaan.
Tetapi melihat tugas dan kewajiban penghafal al-Our'an yang tidak mudah
serta mencoba memahami problematika yang sering dihadapi, frustrasi dapat
juga tirnbul ketika rnenghafal al-Our'an.
Dalarn menghadapi keadaan yang frustratif, tidak semua individu akan
rnenghayatinya secara sama. Ketegangan yang ditimbulkan dapat berbeda
tergantung kepada derajat toleransinya (Sarlito, 1976:63), begitupula bagi
penghafal al-Our'an pria dan wanita.
Page 61
58
Tugas-tugas yang banyak diemban oleh diri penghafal al-Our'an dibutuhkan
keyaklnan dan kemampuan dalam melakukan tugas tersebut tetapi
sejauhmanakah keyakinan dan kemampuan yang dimiliki oleh diri penghafal
al-Our'an disadari? Hal ini dapat juga menjadi masalah apabila para
penghafal al-Our'an tidak mencermati akan kemampuan dirinya dalam
Illelakukan tugas sebagai penghafal al-Our'an.
Byme & Baron (1997 • 172) yang berpendapat bahwa efikasi diri adalah
evaluasl kelllalllpuan individu dalam melakukan tugas, mencapai tujuan, dan
Illengatasi hambatan masalah. Pada efikasi diri, individu mempunyai
keyakinan terhadap kemampuannya untuk melakukan suatu tingkah laku
yang dibutuhkan untuk mencapai hasil tertentu. Dalam hal ini bagi penghafal
al-Our'an adalah dapat melaksanakan tugas-tugas menghafal al-Our'an dan
tanggung jawab yang diembannya dengan baik dan lancar.
Menjawab apakah ada perbedaan tingkat kecenderungan frustrasi dan efikasi
diri antara penghafal al-Our'an pria dan wan ita dengan berasumsi bahwa
setiap Illasalah atau problem yang dihadapi oleh para penghafal al-Our'an
berbeda-beda dilihat dari personal, lingkungan serta motivasi yang melatar
belakangi Illereka maka akan berbeda pula cara sudut pandang ketika
Illenghadapi Illasalah dan tugasnya dalam menghafal al-Our'an
Page 62
59
Seperti yang telah disebutkan pada bagian sebelumnya, reaksi seseorang
dalam menghadapi situasi frustrasi cenderung berupa reaksi agresi. Oleh
karenanya dengan melihat adanya asumsi bahwa laki-Iaki lebih agresif dan
pereillpuan lebih banyak mengalah sebagaimana dalam penelitian Maccoby
& Jacklin (dalam Vitria, 2003 : 34), Illaka penulis menduga bahwa jenis
kelaillin berkaitan dengan reaksi seseorang dalam menghadapi situasi
frustrasi. Dan dikarenakan perlunya keyakinan akan kemampuan diri untuk
dapat Illenghafal al-Our'an dalam hal ini efikasi diri berperan untuk Illelihat
seberapa jauh keyakinan yang dimiliki oleh penghafal al-Our'an dalalll
1ll8ngemban tugasnya dalam menghafal ai-Our'an. Oleh karena itulah maka
penulis ingill Illelihat perbedaan tingkat kecenderungan frustrasi dan efikasi
diri antara penghafal al-Our'an pria dan wanita.
Dengan berasumsi bahwa penghafal al-Our'an yang memiliki tingkat efikasi
diri tinggl dalam menghafal al-Our'an maka dalam hal keadaan yang
melllbuat dirinya frustrasi dapat dikatakan rendah, sebaliknya seseorang
yang meilliliki tingkat efikasi rendah dalam menghafal ai-Our'an, hal ini dapat
diasuillsikan bahwa seseorang tersebut cenderung mengarah kepada kondisi
frustrasi dalam menghafal ai-Our'an.
Page 63
2.4.1 Skema Kerangka Berpikir
(>lJ
Ur- F'ria (hafizh) I
[ F'enghafal al-OUr'a~
Wanita (hafizhah)
Tugas, hambatan, masalah, rintanganDari dalam (internal)Dari luar (ekstema/)
DFrustrasi ?
Efikasi diri ?
2.4 Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang diberikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Ho . Tidak ada perbedaan tingkat kecenderungan frustrasi dan efikasi diri
antara penghafal al-Our'an pria dan wan ita.
H1 . Ada perbedaan tingkat kecenderungan frustrasi dan efikasi diri antara
penghafal al-Our'an pria dan wanita.
Page 64
BAB3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
3. '1.1 Pendekatan penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan
kuantitatif yaitu suatu pendekatan yang menghasilkan data kuantitatif.
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang bekerja dengan akngka, datanya
berwuJud bilangan (skor atau nilai, peringkat atau frekuensi), dianalisis
dengan menggunakan statistik untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis
penelitian yang sifatnya spesifik, dan untuk melakukan prediksi bahwa suatu
variabel tertentu mempengaruhi variabel lain (Cresswell, dalam Alsa, 2003).
3.1.2 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif komparatif, yakni
dengan membedakan antara tingkat kecenderungan frustrasi dan efikasi diri
antara penghafal al-Our'an pria dan wanita. Penelitian komparatif adalah
sejenis penelitian deskriptif yang ingin mencari jawab secara mendasar
tentang sebab akibat, dengan menganalisa faktor-faktor penyebab terjadinya
ataupun munculnya suatu fenomena tertentu (Nazir, 1988 : 68).
Page 65
62
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.2.1 Variabel Penelitian
Variabel adalah suatu karakteristik yang mempunyai dua atau lebih nilai atau
sifat yang satu sama lain terpisah (Sevilla, et ai, 1993: 26) Variabel terbagi
dua macam, yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat
(dependent variable). Dan dalam penelitian ini yang menjadi kedua variabel
tersebut adalah sebagai berikut:
a. Variabel bebas : Pria dan wanita penghafal al-Our'an.
b. Variabel terikat : Tingkat kecenderungan frustrasi dan efikasi diri.
3.2.2 Definisi Operasional
Definisi operasional memberikan batasan atas sesuatu variabel dengan cara
merinci hal-hal yang perlu dikerjakan oleh peneliti (Kerlinger, 1993: 49-51).
Frustrasi secara operasional didefinisikan sebagai skor yang diperoleh dari
responden tentang kegagalan memperoleh kepuasan karena adanya
rintangan terhadap aktivitas yang diukur dari frustrasi lingkungan, pribadi dan
konflik :
1. Frustrasi Iingkungan, frustrasi yang diakibatkan oleh faktor lingkungan
(ekstemal) penghafal al-Our'an indikatornya meliputi afektif, kognitif dan
psikomotorik.
Page 66
63
2. Frustrasi pribadi, disebabkan karena faktor dalarn diri (intemaf) penghafal
al-Qur'an dalarn proses rnenghafal al-Qur'an ketika rnenernukan
harnbatan sehingga rnenyebabkan frustrasi, indikatornya rneliputi afektif,
kognitif dan psikornotorik.
3. Frustrasi konflik, adanya rnotif-rnotif yang saling bertentangan ketika
seseorang dalarn proses rnenghafal al-Qur'an sehingga tirnbul keadaan
frustrasi yang ditarnpakkan rnelalui indikator afektif, kognitif dan
psikornotorik.
Efikasi diri secara operasional didefinisikan sebagai skor yang diperoleh dari
responden tentang penilaian individu rnengenai seberapa besar tingkat
kernarnpuan dan keyakinannya dalarn rnengerjakan tugas untuk rnencapai
hasil yang diinginkan, yang diukur dengan aspek rnenentuken pilihan,
kegigihan, pola pikir atau reaksi ernosional.
1. Tingkah laku rnernilih atau rnenentukan pili han, rneliputi indikator
rnernbuat keputusan dan rnelakukan keputusan yang diyakini.
2. Daya tahan atau kegigihan yaitu rneliputi indikator keuletan dan
kernarnpuan bertahan.
3 PoJa pikir atau reaksi ernosional, rneliputi indikator rnarnpu rnenangani
situasi dan rnarnpu rnengantisipasi situasi.
Page 67
64
Variabel frustrasi menghafal al-Qur'an dan efikasi diri merupakan variabel
yang dapat dikategorikan sebagai variabel interval, karena data yang akan
diperoleh berupa data interval. Data interval adalah data yang memiliki jarak
(Arikunto, 1998 : 98) yang kemudian pada analisis data dikategorikan
menjadi tinggi, sedang dan rendah.
3.3 Subjek Penelitian
3.3.1 Populasi dan Sampel
Populasi adalah seluruh individu atau obyek yang akan diteliti. Dalam
penelitian ini yang menjadi populasi adalah penghafal al-Qur'an pria dan
wan ita yang berkuliah di PTIQ (Perguruan Tinggi IImu al-Qur'an) dan IIQ
(Institut IImu al-Qur'an) Jakarta.
Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu
yang memiliki karakteristik yang dianggap bisa mewakili populasi. Menurut
Arikunto (1998 : 112) apabila subyeknya kurang dari 100 maka diambil
semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi selanjutnya,
jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau
lebih. Dalam penelitian ini penulis mengambil sampel sebanyak 10% dari
jumlah populasi penghafal al-Qur'an yang bermukim di asrama PTIQ dan IIQ
Page 68
65
yaitu 2: 600 orang sehingga diambil 60 sampel yang terdiri dari 30 penghafal
al-Our'an pria dan 30 penghafal al-Our'an wan ita.
3.3.2 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik random sampling
yaitu pemilihan responden berdasarkan pemilihan aeak, yang didasarkan
bahwa responden penelitian ini yaitu mahasiswa PTIO dan mahasiswi 110
Jakarta seluruhnya adalah penghafal al-Our'an, karena sudah memiliki
hafalan al-Our'an
3.4 Pengumpulan Data
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala
bentuk pernyataan. Bentuk skala yang digunakan dalam membuat
pernyataan dalam penelitian ini adalah model Likert, yaitu dengan
menetapkan penskoran 1 - 4. Berdasarkan respon subyek pada plot studi,
setiap pernyataan favorable dan unfavorable diberi nilai sebagai berikut:
Tabel 3 1 Sobot nilai.. .--I Pernyataan
PilihanFavorable Unfavorable
SS (Sangat Setuju) 4 1..
I S (Setuju) 3 2I TS (Tidak Setuiu) 2 3I STS (Sanqat Tidak Setuiu) 1 4
Page 69
66
3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data
Aalat pengumpul data dalam penelitian ini menggunakan dua skala, yaitu :
1. Skala frustrasi
Skala frustrasi berdasarkan konsep teori dari Sarlito Sarwono (1976 : 59)
yang membagi frustrasi ke dalam 3 golongan, yaitu frustrasi lingkungan,
frustrasi pribadi, dan frustrasi konflik. Skala frustrasi ini digunakan untuk
mengetahui seberapa besar tingkat kecenderungan frustrasi penghafal al-
Qur'an pria dan wanita.
Tabel 3.2. Blue print skala frustrasi menghafal al-Qur'an
I-~Ic- A,p,kIndikator Pernyataan JumlahFavorable Unfavorable
• Afektif 1,23,32 4,291 Frustrasi Iingkungan • Kognitif 8,19,40 10, 14 15
I • Psikomotorik 21,26 2,12,25I
• Afektif 22,28,30 7,412 Frustrasi pribadi • Kognitif 42,44 3,6,37 15
• Psikomotorik 36,38,45 39,43
• Afektif 24,31,34 33,173 Frustrasi konflik • Kognitif 9, 11 5, 13, 35 15
• Psikomotorik 15,16,27 18,20
Jumlah 24 21 45
Berdasarkan hasH uji coba pada skala frustrasi menghafal al-Qur'an diberikan
kepada 15 responden mahasiswa PTIQ dan 17 mahasiswi IIQ dengan jumlah
item 45, maka terdapat 35 item yang valid baik pada taraf signifikansi 5%
maupun pada taraf signifikansi 1%. Sedangkan, 10 item lainnya tidak valid.
Page 70
Adapun nomor-nomor item valid yang digunakan yaitu : 2, 3, 4, 6, 8, 9, 10,
12,13,15,16,17,18,19,20,21,23,24,25,26,27,28,29, 30, 32, 33, 35,
36,38,39,40,41,43,44,45. 8erikut ini adalah blue print revisi skala
frustrasi menghafal al-Our'an.
Tabel 3.3. Blue print revisi skala frustrasi menghafal al-Qur'an
67
---I ~-_.._-~._-~--~----_.,,-~-
_.
No. Aspek IndikatorPernyataan Jumlah
Favorable Unfavorable• Afektif 23,32 4, 29• Kognitif 8,19,22 10 13• Psikomotorik 21,26 2,12,25
+------
, 2 -r • Afektif 28, 30 1Frustrasl pnbadl • Kognitif 5 3,6 11
i • Psikomotorik 7,31,34 11, 14,
• Afektif 24 17, 33Frustrasi konflik3. • Kognitif 9 13, 35 11• Psikomotorik 15,16,27 18,20
f--.'--~---
Jumlah 18 17 35~...-_..
Uji reliabilitas skala frustrasi menghafal al-Our'an dilakukan dengan
menggunakan Alpha Cronbach. Dari uji reliabilitas tersebut, diperoleh
koefisien sebesar 0,9100 Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
instrumen penelitian ini reliabel untuk digunakan, karena menurut Azwar
(2003 : 83) koefisien reliabilitas yang tinggi bila mendekati angka 1,00.
2 Skala efikasi diri
Skala efikasi diri berdasarkan teori fungsi efikasi diri dari Bandura (1986 :
393-395) yang menyatakan bahwa fungsi efikasi diri terdiri dari tingkah laku
Page 71
69
Tabel 3.5. Blue print revisi skala efikasi diri penghafal al-Our'an
3.
-"Pernyataan
Aspek IndikatorFavorable Unfavorable
Jumlah
• Membual 5, 34 13,23,24,Menenlukan kepulusan 31
Pilihan • Melakukan 9,18,20 8,29,38 12kepulusanyang divakini
-Keulelan 3, 12, 19, 22•
Kegigihan/daya 21lahan • Kemampuan I 1,7,35 6,11,16,25, 14
bertahan 27, 36 --• Mampu 4, 14,26, 10
Pola pikir sertamenangani 30, 39
reaksi emosional siluasi 13• Mampu 2,17,28, 15,32,
menganlisipasi 33,37siluasi
Jumlah 22 17 39
Uji reliabilitas skala efikasi diri penghafal al-Qur'an dilakukan dengan
menggunakan Alpha Cronbach. Dari uji reliabilitas tersebut, diperoleh
koefisien sebesar 0,9290 Dengan demikian dapat dikatakan bahwa instrumen
penelitian ini reliabel untuk digunakan.
3.4.3 Teknik Uji Instrumen
1. Uji validitas skala
Pengujian validitas dilakukan untuk mengetahui aspek suatu skala psikologi
mampu menghasilkan data yang akurat dan sesuai dengan tujuan ukuran.
Validitas skala sikap banyak disandarkan pada re/evansi isi pernyataan yang
disusun berdasarkan rancangan yang tepat karena skala yang disusun
Page 72
70
berdasarkan ukur yang teridentifikasi dengan baik dan dibatasi dengan jelas
secara teoritik akan valid. Untuk menguji besarnya validitas instrumen
penelitian, penulis menggunakan rumus Product Moment Pearson
(Syaifuddin Azwar, 2004 : 100). Untuk penghitungannya menggunakan
program SPSS. Adapun rumus korelasi product moment sebagai berikut :
Keterangan: rxy = Angka indeks korelasi "r" product moment
Ixy = Jumlah hasil perkalian antara skor item dan skor total
Ix = Jumlah skor item
Iy = Jumlah skor total
n = Jumlah subyek
2. Uji reliabilitas skala
Reliabilitas adalah konsistensi, keajegan atau kepercayaan hasil ukur yang
mengandung makna kecermatan pengukuran (Azwar, 2004 : 83). Untuk
menghitung reliabilitas instrumen penelitian, digunakan teknik Alpha
Cronbach. Untuk penghitungannya digunakan program SPSS, dengan rumus
sebagai berikut :
Page 73
/1
Keterangan: .1'" dan .1'" = Varians skor belahan 1 dan varians skor
bElahan 2
.I' , = Varians skor skalax
3.4.4 Teknik Analisa Data
Untuk pencarian data peneliti menggunakan uji-t (t-test) antar kelompok dan
statistika sederhana dengan menggunakan SPSS 11,5. dan rumus yang
digunakan adalah :
t = M1- M2SE M,-M,
Keterangan :
M1 = Mean dari kelompok sampel pertama
M2 =Mean dari kelompok sampel kedua
SE M, - M, = Besarnya simpangan baku mean sampel
Sedangkan untuk mencari simpangan baku mean sampel menggunakan
rumus:
SEM = SO..j N - 1
Page 74
72
Keterangan :
SEM = Besarnya simpangan baku sampel
so = Oeviasi standar dari mean yang diteliti
N = Number of cases (banyaknya subjek yang diteliti)
1 = Bilangan konstan
3.5 Prosedur Penelitian
Secara garis besar penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap, yaitu:
1. Tahap persiapan
Pada awalnya menentukan tema penelitian dan merumuskan masalah
-penelitian kemudian melakukan studi pustaka untuk mendapatkan
gambaran dan landasan teori yang tepat mengenai variabel penelitian dan
setelah itu pengumpulan data dalam penelitian dimulai dengan beberapa
persiapan. Persiapan yang dilakukan sebelum pelaksanaan penelitian di
antaranya adalah segala hal yang menyangkut perizinan, penyiapan alat
ukur yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu skala frustrasi
menghafal al-Our'an dengan jumlah pernyataan 45 item dan skala efikasi
diri penghafal al-Our'an dengan jumlah pernyataan 45 item, dan kemudian
menentukan lokasi penelitian dan menyelesaikan administrasi perizinan.
Page 75
73
2, Tahap pelaksanaan
Pelaksanaan pengumpulan data yang dimulai dengan menentukan
subyek penelitian dengan teknik random sampling yaitu pemilihan subyek
penelitian didasarkan atas pemilihan aeak,
Menguji eoba alat ukur (try out) dilaksanakan pada tanggal 12-13
September 2006 dan penelitian dilakukan pada 21 September - 14
Oktober 2006,
3, Tahap analisis data
Data yang telah terkumpul setelah diberi skor, ditabulasi dan kemudian
dianalisis,
Page 76
BAB4
PRESENTASI DAN ANALISIS DATA
Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 60 orang, dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu kelompok penghafal al-Our'an pria (hafizh) dan penghafal al-
Our'an wan ita (hafizhah). Setiap kelompok berjumlah 30 orang.
Tabel4.1Jumlah Sampel
!. Kelompok Jumlah sampel %r"9ha,al al-Qce'ac pcia (hafi'h) 30 50%
Penghafal al-Our'an wanita (hafizhah) 30.-
50%Total 60 100%
_··.~___._.n··_____.",,·' _, .,___".._~__ .....
4.1. Gambaran Umum Responden
Gambaran umum responden akan diuraikan secara rinci berupa gambaran
umum frekuensi dan prosentase dari usia, asal sekolah, jumlah hafalan dan
tempat tinggal.
Tabel4.2Gambaran umum responden berdasarkan usia
KelompokRentang usia Penghafal al-Our'an pria Penghafal al-Qur'an wanita
Frekuensi % Frekuensi %18 - 20 11 36,6% 10 34%21 - 23 12 40% 20 66%24 - 26 7 23,4 0 0%Total 30 100% 30 100%
Page 77
75
Berdasarkan usia, responden pada penelitian ini berusia 18 - 20 tahun
dengan jumlah 11 atau 36,6% untuk responden pria dan 10 orang atau 34%
bagi responden wanita, yang berusia 21 - 23 tahun berjumlah 12 orang atau
40% untuk responden pria dan 20 orang atau 66% bagi responden wanita,
dan yang berusia 24 - 26 tahun pada responden pria berjumlah 7 orang atau
23,4% sedangkan pada responden wan ita tidak ada atau 0%.
Melalui data tersebut dapat diketahui bahwa penghafal ai-Our' an dalam
penelitian ini mayoritas dalam rentang usia 21-23 tahun. Hal ini dapat
rnenggambarkan bahwa penghafal al-Our'an pada penelitian ini mayoritas
berada pada tahap perkembangan dewasa awal.
Tabel4.3
Gambaran umum responden berdasarkan asal sekolah
i KelompokIAsal sekolah PenQhafal al-Qur'an pria PenQhafal al-Qur'an wanita
I- SMAFrekuensi % Frekuensi %
3 10% 6 20%1---. MA 13 44% 16 54%
Pesantren 14 46% 8 26%Total 30 100% 30 100%___._.--L.
Berdasarkan asal sekolah pada responden penghafal al-Our'an laki-Iaki
paling banyak berasal dari pondok pesantren, berjumlah 14 orang atau 46%
dan dari Madrasah Aliyah (MA) berjumlah 13 orang atau 44%, sedangkan
paling sedikit berasal dari Sekolah Menengah Atas (SMA) berjumlah 3 orang
Page 78
76
atau 10%. Sedangkan pada responden penghafal al-Our'an perempuan
yang paling banyak berasal dari Madrasah Aliyah (MA) berjumlah 16 orang
atau 54% dan dari pondok pesantren berjumlah 8 orang atau 26%,
sedangkan yang paling sedikit berasal dari Sekolah Menengah Atas (SMA)
berjumlah 6 orang atau 20%.
Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa latar belakang pendidikan
para penghafal al-Our'an dalam penelitian ini mayoritas berasal dari
Madarasah Aliyah dan Pondok Pesantren. Hal ini dapat dimaklumi karena
MA dan pondok pesantren memiliki lingkungan belajar yang agamis serta
mendekatkan anak didiknya dengan al-Our'an sehingga timbul niat untuk
dapat menjadi penghafal ai-Our'an.
Tabel4.4
Gambaran responden berdasarkan jumlah hafalan al-Our'an
KelompokJumlah hafalan Penghafal al·Qur'an pria Penghafal al·Qur'an wanita
Frekuensi % Frekuensi %1 - 10 Juz 8 26,6% 19 63,3%
11 - 20 Juz 8 26,6% 7 23,3%20 - 30 Juz 14 46,8% 4 13,4%
Total 30 100% 30 100%
Jumlah hafalan al-Qur'an pada responden penghafal al-Our'an pria paling
banyak memiliki hafalan 20 - 30 Juz berjumlah 14 orang atau 46,8% dan
Page 79
77
yang memillki hafalan dari 1 - 10 dan 11 - 20 Juz masing-masing berJumlah
8 orang atau 26,6%. Sedangkan pada penghafal al-Qur'an wanita paling
banyak dijumpai memiliki hafalan dari rentang 1 - 10 Juz, yaitu berjumlah 19
orang atau 63,3% dan 11 - 20 Juz berjumlah 7 orang atau 23,3% dan paling
sedikit memiliki hafalan dalam rentang 20 - 30 Juz berjumlah 4 orang atau
13,4%.
Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa dalam penelitian ini pada
penghafal al-Qur'an pria paling banyak ditemui memiliki hafalan dari 21 - 30
Juz sedangkan pada wan ita memiliki hafalan dari rentang 1 - 10 Juz. Hal ini
dapat dijelaskan bahwa penghafal al-Qur'an dalam penelitian ini adalah
mahasiswa/l di PTIQ dan IIQ yang dalam penerimaan mahasiswa barunya
minimal memiliki hafalan 5 Juz.
Tabel4.5Gambaran responden berdasarkan tempat tinggal
KelompokTempat tinggal Penghafal al·Qur'an pria Penghafal al-Qur'an wan ita
Frekuensi % Frekuensi %Asrama 20 67% 20 67%Rumah 4 13% 5 16,5%
Kos 6 20% 5 16,5%Total 30 100% 30 100%
Berdasarkan tempat tinggal pada responden penghafal al-Qur'an pria paling
banyak bertempat tinggal di asrama berjumlah 20 orang atau 67% kemudian
Page 80
78
yang tinggal di kos sebanyak 6 orang atau 20% sedangkan paling sedikit
tinggal di rurnah berjurnlah 4 orang atau 13%. Sedangkan pada responden
penghafal al-Our'an wanita berdasarkan ternpat tinggal paling banyak
berternpa! tinggal di asrarna berjurnlah 20 orang atau 67% kernudian tinggal
kos sebanyak 5 orang atau 16,5%, dan tinggal di rurnah berjurnlah 5 orang
atau 16,5 %.
Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa baik penghafal al-Our'an
pria rnaupun wanita banyak berternpat tinggal di asrarna. Dalarn lingkungan
asrarna penghafal al-Our'an terkondisikan untuk dapat terus berinteraksi
dengan ternan sesarna penghafal sehingga dapat rnenunjang kualitas atau
kuantitas dari hafalan al-Our'annya.
4.2. Presentasi Data
4.2.1. Uji persyaratan
Uji persyaratan ini adalah syarat untuk rnelakukan anal isis lebih lanjut dalarn
rnengolah data. Uji persyaratan yang digunakan di sini adalah uji norrnalitas
dan uji hornogenitas dengan rnenggunakan SPPS versi 11.5 for windows.
1. Uji normalitas
Menurut Ashari (2005 : 34) pengujian norrnalitas adalah pengujian tentang
kenorrnalan distribusi data. Data yang baik adalah data yang rnernpunyai
Page 81
79
pola seperti distribusi normal, yaitu distribusi data tersebut tidak miring kekiri
atau kekanan.
Tabel4.6
Uji normalitas
One..sample Kolmogorov-Smirnov Test
skala-skala fruslrasi efikasi diri
r-_J 60 60Normal Parameters
.,Mean 69.5G67 112,4667
Sid Deviation 9,95305 11,15905
Most Extreme Absolute ,091 ,129Differences Positive .061 ,129
Negative ,091 ",107Kolmogorov·Smlrnov Z ,702 ,997Asymp SI9 (2-talled) ,708 ,273
a Test dls!flbll!lOn IS Normal
b Calculated from dat;:;
Berdasarkan data di atas, dapat terlihat bahwa skala frustrasi dan efikasi diri
berdistribusi normal.
2. Uji homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui variabilitas mean dari data
dalam suatu kelompok. Adapun hipotesis yang dapat diajukan adalah :
Ho '= Varians data bersifat homogen
H1 '= Varians data bersifat tidak homogen
Kesimpulan yang dapat diambil adalah jika probabilitas > 0,05, maka Ho
diterima, tetapi kalau lebih besar maka Ho ditolak.
Berdasarkan hasil uji homogenitas yang dilakukan melalui program SPSS
versi 11.5 diperoleh hasil sebagai berikut :
Page 82
XII
Tabel4.7
Uji homogenitasI
I Levene Statistic df1 df2 Si9·r- Based on Mean 1.693 1 58 .198
Based on Median 1918 1 58 .171
skala frustrasiBased on Median and with adjusted df 1.918 1 57.975 171
._._.._----~-_ ...-._,,~-- ---- - .. ,,----~_...,~- __'_~"m_~-_._----_.--
Based on trimmed mean 1680 1 58 200
Based on Mean 700 1 58 .406
Based on Median .276 1 58 .601skala efikasi
276 53787 .602Based on Median and with adjusted df 1
Based on trimmed mean 551 1 58 .461
Dari tabel nilai uji homogenitas di atas, dapat diketahui bahwa frustrasi
memiliki nilai probabilitas (0,198) > 0,05 sehingga Ho diterima, artinya varians
data bersifat homogen. Sedangkan, efikasi diri memiliki nilai probabilitas
(0,406) > 0,05, maka Hojuga diterima dan artinya varians data juga bersifat
homogen.
4.2.2. Uji hipotesis
Hasil penelitian berdasarkan pengujian hipotesis dengan menggunakan
rumus uji t (t-test) antar kelompok, yaitu dengan cara membandingkan
jumlah skor skala frustrasi menghafal al-Our'an dan skala efikasi diri
penghafal al-Our'an pria dengan wanita. Sehingga dapat diketahui adakah
perbandingan tingkat kecenderungan frustrasi dan efikasi diri penghafal al-
Ouran pria dan wan ita.
Page 83
81
Adapun hasil uji-t yang diperoleh dengan menggunakan program SPSS for
windows versi 11,5 dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel4.8
HasH uji-t
Group Statistics
I -
!
Ifrustrasl menghafat at-quranJenis kelamin N M_~ Std. Deviation Std. Error MeanHafizhah 30 692000 909490 1.66049Hafizh 30 69.9333 10.88793 1.98786
efikasl dlfi penghafal al-quran Hafizhah 30 112.3000 1216595 222119Hafizh
I30 1126333 10.26035 187327
Independent Samples Test
1--- --_.Levene's
ITest for
Equality ofVariances t-test for Eoualitv of Means
95%
5ig. ConfidenceMean Std. Error Interval of theF Sig, T Df (2-
Difference Difference Differencetailed)Lower Upper
Frustrasi Equalmenghafal variances 1.693 .198 -.283 58 778 -.7333 2.59014 -5.918 4A51al-quran assumed -- ---
E-qualvariances not -.283 56218 .778 -.7333 259014 -5.922 4A55assumed --I-- ----- -
efikasi din Equalpenghafal variances .700 A06 -.115 58 .909 -.3333 2.90566 -6.150 5A83al~quran assumed
Equalvariances not -.115 56.395 909 -.3333 2.90566 -6.153 5A86assumed
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa t-hitung skala frsutrasi menghafal al-
Our'an sebesar -0,283 sedangkan Habel dengan df (degrees of freedom)
sebesar 58 (30+30-2) pada taraf signifikansi 5% yaitu sebesar 2,021 dengan
Page 84
82
demikian t-hitung lebih kecil dari t-tabel (-0,283 < 2,021). Sedangkan t-hitung
skala efikasi diri penghafal al-Our'an sebesar -0,115 sedangkan t-tabel
dengan df (degrees of freedom) sebesar 58 (30+30-2) pada taraf signifikansi
5% yaitu sebesar 2,021 dengan demikian t-hitung lebih keell dari Habel (-
0,115 < 2,021).
Dengan demikian hipotesis nihil yang menyatakan tidak ada perbedaan
tingkat kecenderungan frustrasi dan efikasi diri antara penghafal al-Our'an
pria dan wanita diterima. Berarti tingkat frustrasi menghafal al-Our'an dan
eflkasi did penghafal al-Our'an pria dan wanita relatif sama.
Dan untuk melihat kategori rendah, sedang dan tinggi frustrasi menghafal al-
Our'an pria dan wan ita dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel4.9
Tingkat frustrasi menghafal al-Quran
i KelomookITingkat Penghafal al-Qur'an pria Penghafal al-Qur'an wanita
Frekuensi % Frekuensi %TinqQi 7 23,33% 3 10,00%
Sedang 18 60,00% 22 73,33%Rendah 5 16,67% 5 16,67%
Total 30 100% 30 100%
Penghafal al-Our'an pria yang menempati kategori rendah dalam frustrasi
menghafal al-Qur'an sebanyak 5 orang atau 16,67%, kategori sedang
Page 85
84
efikasi diri penghafal al-Our'an pria dan wanita relatif sama, dalam hal ini
sama-sama masuk kategori sedang.
Oengan demikian terdapat signifikansi negatif dari hasil penelitian Inl,
sehingga hipotesa awal (Ho) yang menyatakan bahwa "Tidak ada
perbedaan tingkat kecenderungan frustrasi dan efikasi diri flntara penghafal
al-Qur'an pria dan wanita" 01 TERIMA, dan hipotesa kedua (H1) yang
menyatakan bahwa "Ada perbedaan tingkat kecenderungan frustrasi dan
efikasi diri antara penghafal al-Qur'an pria dan wanita" OITOLAK.
Page 86
BABS
KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil anal isis data yang telah dilakukan, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan tingkat keeenderungan frustrasi
dan efikasi diri antara penghafal al-Our'an pria dan wanita. Tidak adanya
perbedaan ini berdasarkan hasil yang diperoleh t-hitung frustrasi lebih keell
dari pada-t-tabel (-0,283 < 2,021) dan t-hitung efikasi diri juga lebih keeil dari
pada Habel (-0,115 < 2,021). Dengan demikian, Ho yang berbunyi tidak ada
perbedaan keeenderungan frustrasi dan efikasi diri antara penghafal al
Our'an pria dan wanita diterima. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
penghafal al-Our'an pria dan wanita tidak menunjukkan adanya perbedaan
tingkat frustrasi yang signifikan dalam menghafal al-Our'an, begitupula
dengan efikasi dirinya.
5.2. Diskusi
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa tidak terdapat perbedaan tingkat
keeenderungan frustrasi dan efikasi diri antara penghafal al-Our'an pria dan
Page 87
86
wanita. Hal ini didasarkan pada perhitungan komparasi dengan memakai uji-t
terhadap penghafal al-Our'an pria dan wanita.
Tidak adanya perbedaan tingkat kecenderungan frustrasi dan efikasi diri
penghafal al-Our'an pria dan wanita ini berbanding terbalik dengan asumsi
penulis sebelumnya yang menyatakan bahwa ada perbedaan tingkat frustrasi
dan efikasi diri antara penghafal al-Our'an pria dan wanita.
Asumsi ini berangkat dari penelitian yang dilakukan oleh Maccoby dan
Jacklin (dalam Vitria, 2003: 32) yang menunjukkan bahwa anak laki-Iaki
cenderung lebih agresif daripada perempuan terutama dalam hal menyakiti
secara fisiko Namun jika perilaku mereka yang menyebabkan orang lain
merasa terancam maka perempuan cenderung untuk mengekspresikan
perasaan bersalah atau kecemasan yang lebih tinggi dan juga lebih
menunjukkan perasaan empati pada perbuatan yang telah mereka lakukan
pada korban. Dan agresi adalah salah satu cara berespons terhadap
frustrasi.
Dari data tingkat kategori frustrasi menghafal al-Our'an dan efikasi diri, dapat
terungkap bahwa tingkat kategori yang dominan ditempati penghafal al
Our'an pria dan wan ita adalah pada taraf kategori sedang. ·Sehingga tidak
Page 88
87
terdapat perbedaan yang signifikan antara penghafal al-Our'an pria dan
wanita.
Ada tiga macam frustrasi sebagaimana menurut Sarlito Wirawan Sarwono
(1976), yaitu frustrasi yang disebabkan oleh faktor Iingkungan, pribadi dan
konflik. Pada frustrasi lingkungan, individu dihadapkan dengan rintangan atau
halangan yang terdapat dalam lingkungan sekitarnya, sedangkan pada
frustrasi pribadi, tumbuh dari ketidakmampuan individu itu sendiri dalam
mencapai tujuan dan pada frustrasi konflik, individu memiliki berbagai konflik
dari beberapa motif dirinya sehingga menyebabkan frustrasi.
Lingkungan penghafal al-Our'an pria dan wanita adalah sama-sama berada
di lingkungan yang mendukung dalam menghafal dan menjaga interaksi
sesama penghafal al-Our'an dan menjaga hafalannya masing-masing. Dalam
lingkungan yang relatif sama, penghafal al-Our'an pria dan wanita cenderung
memiliki kesamaan pikiran dan suasana hat! dalam menghafalkan al-Our'an.
Begitupula dengan efikasi diri, Iingkungan sangat berperan dalam
pembentukannya. Pengalaman keberhasilan yang ditampilkan oleh individu
lain (vicarious experiences) dalam hal ini sesama penghafal al-Our'an,
pengamatan yang dilakukan setelah melihat keberhasilan yang diperoleh
orang lain yang memiliki kesamaan dengan tugasnya akan membentuk
Page 89
88
efikasi diri pada dirinya, dan efil<asi diri akan semakin kuat terbentuk apabila
individu tersebut melihat adanya kesamaan dengan modelnya,
Persuasi sosial (social persuasion), juga merupakan faktor lain yang
mempengaruhi pembentukan efikasi diri. Orang lain yang secara verbal
meyakinkan bahwa individu tersebut dapat menguasasi tugas tertentu akan
membuat individu tersebut cenderung meningkatkan usahanya dan bertahan
untuk menghadapi hambatan, Penghafal al-Our'an pria dan wanita dalam hal
ini memiliki persuasi sosial yang sama karena berada pada lingkungan
penghafal al-Our'an,
Terkait dengan penyebab frustrasi, Davidoff (1991: 177) mef1gemukakan
bahwa rintangan fisik, pribadi, dan sosial dapat membuat orang frustrasi,
Kemudian Davidoff (1991: 180) mengemukakan terdapat taktik perilaku dan
kognitif yang biasa digunakan orang bila mengatasi tekanan-tekanan, Dalam
strategi perilaku, terkadang orang menyesuaikan dengan bertindak seperti
pemecahan masalah secara sengaja, agresivitas (menantang), regresi
(mundur), menarik diri, dan atau mengelak,
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa penghafal al-Our'an pria dan
wanita memiliki tingkat frustrasi yang sedang, dan tidak ada perbedaan
diantara penghafal pria dan wanita, Hal ini menunjukkan bahwa dalam
Page 90
89
penelitian ini penghafal al-Our'an pria dan wanita telah melakukan
pemecahan persoalan dalam mengatasi hambatan dan rintangan ketika
menghafal al-Our'an dengan tenang (deliberate problem solving). Sesuai
dengan pernyataan Davidoff (1991: 180) bahwa dalam melakukan
pemecahan persoalan secara tenang (deliberate problem solving) seseorang
biasanya memandang konflik dan kekecewaan sebagai persoalan yang harus
dipecahkan.
Laki-Iaki dan perempuan memiliki perbedaan dalam cara berpikir, dan hal ini
merniliki alasan biologis karena struktur otak dan pengaruh hormonal yang
membedakannya. Dalam cara menyelesaikan masalah (way of problem
solving) namun perbedaan itu, tidak menunjuk pada kualitas berpikir.
Perbedaan-perbedaan itu membuat keduanya menjadi lengkap. Kombinasi
dua gaya berpikir, dan kedalaman emosional, membuat mereka istimewa jika
bekerja sama. Gender (suatu konstruksi sosial atas perbedaan peranan
perempuan dan lelaki) memahami bahwa perbedaan struktur otak lelaki dan
perempuan tidak menghasilkan perbedaan dalam tingkat kecerdasan (level of
intelligent), kecuali bagaimana mereka mengatur kecerdasan itu sendiri
(Taufik Pasiak, 2002 : 90-91).
Rendahnya kategori tinggi frustrasi menghafal al-Our'an dikalangan
penghafal al-Our'an ini, menguatkan kebenaran dari firman Allah dalam surat
Page 91
90
Thaha ayat 123 : ".. .Barang siapa mengikuti petunjuk-Ku, dia tidak akan sesat
dan tidak akan celaka". AI-Our'an adalah petunjuk Allah, barang siapa
berusaha melaksanakan petunjuk al-Our'an, maka Allah memberikan
kepadanya sebuah jaminan keselamatan dan terhindar dari kesesatan. Salah
satunya terlihat dari minimnya tingkat frustrasi yang menduduki kategori
tingg!
Dalam penelitian ini juga menunjukkan adanya tingkah laku positif dari
penghafal al-Our'an ketika menemukan halangan atau rintangan yang
menghambat tujuannya tersebut. Hal ini sesuai dengan ungkapan Kartini
Kartono (1989:215) bahwa frustrasi bisa mengakibatkan bermacam-macam
bentuk tingkah laku, yaitu tingkah laku negatif dan tingkah laku positif.
Diantara tingkah laku positif ialah sebagai titik tolak baru bagi suatu usaha
baru, mencipta suatu bentuk-bentuk adaptasi baru dan menemukan cara
baru dalam pemuasan kebutuhan dan terjadi perkembangan hidup baru
dengan perspektif baru tersebut.
Penelitian ini juga memperlihatkan bahwa penghafal al-Our'an pria dan
wanita hanya sedikit memiliki efikasi diri dalam menghafal al-Our'an yang
rendah, hal ini berarti penghafal al-Our'an pria dan wanita ketika bertujuan
untuk dapat menghafalkan ayat-ayat al-Our'an, pada dirinya memiliki
Page 92
91
keyakinan dan kepercayaan diri ditunjang dengan kemampuan serta motivasi
yang kuat kelika telah berniat untuk dapat menghafal al-Our'an.
Motivasi memegang peranan penting dalam efikasi diri. Motivasi pada
manusia diaktifkan oleh pikiran. Individu memotivasi diri dan mengarahkan
tindakan yang sebelumnya sudah diantisipasi didalam pikirannya. Motivasi
diatur oleh efikasi diri sehingga semakin tinggi efikasi dirinya semakin kuat
motivasi yang dimiliki, demikian pula sebaliknya (Corsini, dalam Kartika, 2004
: 26). Adapun rintangan dan hambatan ketika menghafal al-Our'an dipandang
sebagai ujian dan tantangan untuk dapat melaluinya dengan baik, bukan
sebagai suatu penghalang. Sesuai dengan firman Allah dalam surat al
Baqarah ayat 286, "Allah tidak akan membebankan seseorang sesuai
dengan kemampuannya... n.
Tinggi rel}dahnya hasil yang dicapai individu atas usahanya ikut ditentukan
oleh penilaian individu akan kemampuannya untuk menyelesaikan suatu
tugas. Semakin baik penilaian individu akan kemampuannya maka individu
tersebut cenderung bertambah yakin dalam menentukan hasil yang
diinginkan serta merasa mampu meraihnya. Seperti yang dikatakan Bandura
(1986:2) bahwa efikasi diri adalah sejauhmana keyakinan individu akan
kemampuan dirinya dalam melakukan suatu tindakan atau perilaku pada
situasi tertentu.
Page 93
92
Keyakinan individu untuk melakukan coping akan mempengaruhi seberapa
kuat stres dan depresi yang dirasakan dalam menghadapi situasi yang sulit
serta motivasi yang dimiliki. Efikasi diri yang dimiliki penghafal al-Our'an
digunakan untuk mengontrol stres berperan penting dalam menghadapi
arousal anxiety ataupun keadaan yang menyebebkan frustrasi.
Melalui motivasi diri yang kuat untuk sama-sama menjadi penghafal al-Our'an
terbentuk efikasi diri dalam dirinya sehingga hambatan dan rintangan
dipandang sebagai suatu ujian yang harus dihadapi dan sudah diantisipasi
sebelumnya, dan dikarenakan penelitian ini dilakukan pada Iingkungan yang
relatif sama, maka mungkin inilah penyebab tidak ditemukannya perbedaan
yang signifikan tingkat frustrasi dan efikasi diri antara penghafal al-Our'an
pria dan wanita.
Penulis menyadari terdapatnya kendala atau keterbatasan dalam penelitian
ini diantaranya terbatasnya jumlah sampel yang dapat mewakili penghafal al
Our'an pria dan wan ita. Karena dalam penelitian ini, peneliti mengambil
jumlah sampel berdasarkan jumlah minimum untuk dapat dilakukannya
penelitian. Selain itu dalam penelitian ini penghafal al-Our'an pria dan wanita
berada pada lingkungan yang relatif sama, yaitu sebagai mahasiswa dan
mahasiswi perguruan tinggi ilmu al-Our'an.
Page 94
<II
5.3. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, berikut ini ada beberapa hal yang dapat
dipertimbangkan sebagai saran praktis, baik untuk penghafal al-Our'an
maupun institusi pendidikan al-Our'an.
1. Bagi penghafal al-Our'an pertahankan motivasi yang kuat untuk dapat
menjadi penghafal al-Our'an, memandang suatu hambatan dan masalah
serta kesulitan ketika menghafal al-Our'an sebagai ujian yang harus
dihadapi dan mencerminkan sebagai individu berjiwa al-Our'an (hamilil
Our'an) baik dari segi lafaz (pembacaan ayat al-Our'an yang baik), makna
(dapat memahami tafsir kandungan ayat) dan amalannya (berperilaku
sebagaimana yang dikehendaki dalam al-Our'an).
2. Kepada para penyelenggara pendidikan al-Our'an, khususnya pendidik di
institusi pendidikan al-Our'an program menghafal al-Our'an agar terus
memahami kesulitan-kesulitan para penghafal al-Our'an agar dapat
menemukan alternatif metode menghafal al-Our'an yang mudah dan
menyenangkan, sehingga menghafal al-Our'an bagi umat Islam
dipandang sebagai pekerjaan bernilai ibadah yang dapat dilakukan oleh
semui:3 orang yang menginginkannya.
Saran-saran teoritis bagi penelitian-penelitian selanjutnya.
1. Penulis menyadari, bahwa dalam proses penulisan skripsi ini terdapat
bebrapa kekurangan dan kelemahan terutama dalam proses
Page 95
94
penelitiannya, maka pada peneliti selanjutnya yang berkeinginan untuk
melakukan penelitian dengan tema masalah dan sampel yang sama,
disarankan untuk dapat menutupi segala kekurangan, kelemahan dari
penelitian ini dan agar lebih memperdalam kajian permasalahan dan
menambah jumlah sampel dengan mengambil sampel dari aktivitas yang
berbeda.
2. Dalam pengambilan data tidak hanya menggunakan kuesioner tetapi juga
menggunakan wawancara dan adanya data kontrol agar didapatkan data
penelitian yang lebih akurat, komprehensif dan mendalam mengenai
frustrasi dan efikasi diri.
3. Penelitian ini juga memiliki keterbatasan dalam penggambaran frustrasi
dan efikasi diri yang mempertimbangkan dari faktor jenis kelamin. Untuk
penelitian selanjutnya dianjurkan untuk melakukan penelitian frustrasi dan
efikasi diri yang mempertimbangkan aspek lainnya, selain jenis kelamin.
Page 96
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Abu Bakar, M. (1990). Tafsir al-Razi al-Musamma Amamdjuz bi Jabil fi Asilah
wa Ajarbah min gharaib 'Aji Tanzil. Beirut: Darul Fikr.
Adnan Syarif. (2002). Psikologi Qur'ani Jakarta: Pustaka Hidayah.
Alsa, Asmadi. (2003). Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif Serta
Kombinasinya Dalam Penelitian Psikologi. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar. Cet 1
Arikunto, Suharsimi. (1998). Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Arum Gayatri. (1992). Kamus Kesehatan. Jakarta: Penerbit Arcan.
Ashari, dkk. (2005). Analisis Statistik dengan Microsoft Excel dan SPSS.
Yogyakarta : Andi.
Azwar, S. (2004). Penyusunan Skala Psikologi Jakarta: Rineka Cipta.
Bandura, A (1982). Self Efficacy Mechanism in Human Agency. American
Psychologist.
______ , (1986). Social Foundation of Though and Action: A Social
Cognitive Theory. Englewood Cliffs, NJ : Prentice Hall.
Baqi, Abdul, M.F. (1994). AI-Mu'iam al-Mufahras Ii Alfadzil Qur'anil Karim.
Beirut: Darul Fikr.
Page 97
96
Buss, Arnold, H. (1978). Psychology: Behavior in Perspective. 2nd ed. USA.
John Willey & Sons.
Betz, N.E, & Hackel. G. (1986). The Relationship of Mathematics Self
Efficacy Expectations of Science-Based College Majors. Journal of
Vocational Behavior. 23, 329-345.
Byrne & Baron. (1997). Social psychology: Understanding Human Interaction
(8 th ed). California: Jossey-Boss Publisher.
Carvell, Fred. (1975). Human Relations in Business. 2nd ed. New York: Mac
Millan Publishing, Co.
Chaplin, J.P (2001). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT RajaGrafindo
persada.
Daradjat, Z. (1988). Kesehatan Mental. Jakarta: PT Bulan Bintang
Davidoff, L. L (1991). Psikologi Suatu Pengantar. Jakarta. Penerbit Erlangga.
Freedman, J.L, d.D. sears, & J.M. Carlsmith. (1978). Social Psyhology. 3rd
ed. New Jersey. Prentice Hall, Inc.
Kartono, K. (1989). Psikologi Abnormal dan Abnormalitas Seksual. Bandung :
Penerbit Mandar Maju.
Kartono, K. (2003). Kamus Psikologi. Bandung : Pionir jaya.
Kerlinger, Fred N. (2003). Asas-asas Penelitian Behavioral. Yogyakarta :
UGM Press. Ed. 3.
Manna al-Qattan. (1996). Studi Ilmu-ilmu Qur'an. Bogor: Pustaka Litera Antar
Nusa.
Page 98
98
Sevilla, Consuelo, G. et, all. (1993). Pengantar Metode Penelitian. Jakarta:
PT. Rineka Cipta.
Shihab, Quraish, M. (2002). Tafsir a/-Misbah. Jakarta: Lentera HatL Vol. 7
Tim perumus Kamus Besar bahasa Indonesia. (1988). Jakarta: Balai
Pustaka.
Umar, Na·sarudin. (2001). Argumen Kesetaraan Gender Perspektif a/-Our'an.
Jakarta: Paramadina
Woodworth. (1973). Psikologi: Suatu Pengantar Keda/am I/mu Jiwa.
Bandung : Jemmars.
Zainu. J.M. (1997) Pemahaman a/-Our'an. Bandung : Gema Risalah Press.
Zimmerman, B.J. (1995) Self Efficacy and Educational Development. In A
Bandura. (Ed.) Self Efficacy in Changing Societer (P:202-231). New
York: Cambrige University Press.
The American Medical Association. (1989). Encyclopedia of Medicine. New
York: Random House.
Skripsi dan Tesis :
Kartika. (2004). Hubungan Antara Self Efficacy Dengan Keterlibatan Kerja
Karyawan Divisi HRD & Administrasi di PT. Jakarta International
Container Terminal. Jakarta: Skripsi Fakultas Psikologi YAI Persada.
Page 99
99
Vitria, L.L. (2003). Gambaran Reaksi Frustrasi Laki-/aki dan Perempuan
Dewasa Muda di/ihat dari Rosenzweig Picture Frustration Study.
Tesis Pasca Sarjana Fakultas Psikologi UI.
Website:
Bandura. (2006). "Perceived Self Efficacy". Diambil dari : \V\V\vGlll()ryedu
Tanumiharja. (2006). "Stress dan Reaksi Psikologik". Diambil dari :
www. portalkalbe/fi les/cdk/files/14StressdanReaksiPsikologik023.pdf/14Str
essdanReaksiPsikologik023. html
Page 100
HASIL UJI VALIDITASSKALA FRUSTRASI MENGHAFAL AL-QUR'AN (TRY.-,O,-U,-T-;!;)~::--. _
[=,--No, Iler;;:·~._.__i.---- r hilung r labellO,05l1 r label (0,01) T Slalus, 1 ' °259 °349 I 0,449 Tidak valid
I --=~l~---f~ Hir ~:m l ~:::i-, ~:::~§i=::::::=l====i.~, ~:;:;--I ~:::; _':::-=Tld~~I~;lid_~---7------1 0,321 0,349 I 0,449 T,dak valid --1---8--........ 0,542" 0,349 0,449 Valid,----·-9-·---· 6,593" 0,349 I- 0,449 Valid1:=-10 ~~-. 0,715"_ 0,349 ._::::.:~ 0,449 Valid1 .11_ .__ .. _().,310 ..0,349 __ .. 0-,449 _T'd"kvalid. _
~---- ~;---- ~:~~~:: ~:;:; --- ~:::;- ~:::~I------~~ 0,316 0,349 _=__ 0,449 Tidak valid .---C:-'jS-'- +__. 0,480" 0,349 --. 0,449 Valid . _i 16 ,0,553" 0,349 0,449 Validr·-------17 I 0,644" 0,349 ..0,'149 Vali.ci..__ _. _
'I =:1189--:=.. ---I------OO--',550025::-~--~-CJ..O,,3344.99-· 0,449 Valid"'l '" .. --- 0,449 ---- -- -----Valid--
I;~ =:::-__-·_-_··-_-···;c%S"Y"'g5;-iO.:-'.-..-.. - ..-t...-._-__-_.-.;~c-;:%;-;~"'~.-.. --+ _ O.!<l<l~_ - Valid
'--'22 --"I, -----:0,207 0,349' . 0,.,449 -------. Valid ---.-f-- ········2···3-·-- ····· ..--r------ 0469" 0--349--- 0,449 .---- .:r'd-"I<..~al'd___
,-- 241-6;4420 ---0:349 ---------~~::; ~:::~ .... _.- --- 25 T-------0,492** 0,349 0449 Valid----- 26- "'l----0,502" - -------- --~-0,349 -----, ---.+---.~-----2.'l" 0,474" -- 0,349 ~:::; -"-"--~1~~-------I 28 0,471" ---..---f--- 0,349 0,449 ._..._ ....._.I1.<1li<:'.__...__"I~ 29 0,468" 0,34~._ 0,449 ValidI 30 0,353' 0,349 0,449 . .__II"lid .,,_
1--- ;}------+-~--0~2~iB,--------%~-- ---~-. TldS~T~a1IC1-r~--··"···--i3"-·--·"·--r 0,492** 0,349 _ --..----. 0,449 Valid
r-- 34 1~-O-,:248-- 0,349 0,449- """"TTd3kV3iId-[--·-----3·5---· I 0,365' 0,349 0,449 L Valid1-' 36 1 0,673" 0,349 0,449 ,- Validi 37 -0,201 0,349 0,449 Tidak valid1-- 38 0,571" 0,349 0,449 Valid
'I 39 "..- 0,598" - 0,349__ . .~:·-·· 0,449 ValidL.- 40 0,398' 0,349 0,449 Valid! 41 r 0,497" 0,349 0,449 __ _ __ .",V."a"lid"c--c-__:---42 l---- 0,140 0,349 0,449 T'dak valid,43 0,638" 0,349 0,449 Valid
t::.:::t~==J- .. - ~~\¥o='~ ..=:F--~~~*,,_- _=___~ ...__~:::~___
Keterangan : * Taraf signifikansi 0,05** Tarat signifikansi 0,01
Page 101
HASiL UJI VALlDITASSKALA SELF EFFICACY PENGHAFAL AL-QUR'AN (TRY OUT)
i·'=.I11.": Ilem~.. r hilung r label (0,0_5) r label (0,01l=F- Slalus; 1 -!---- 0,646'" 0,349 0,449 Valid! 2 -r 0,033 0,349 0,449 Tidak validI" 3 -r--O,598'"- 0,349 0,449 Valid-r=: ·-r--1~- ~:~:; ~:::; ~:::~
r=-·~_- ~-=--i=---~;--- +---~~~~_ ~:::;_:=--->------~W~__=r- 8 I 0,470'" 0,349 0,449 _~Va'"l"id'___i "9 I 0,391' . 0,349 0,449 Valid
r=-.-- ~~=~--- ~~~~: ~:~:; ~:::; ~:::~f-- 12---+-- 0,660'" 0,349 0,449 Valid1-- 13 0,605'" 0,349 0,449 Valid: 14 0,771'" 0,349 -----.-- 0,449 Valf;r·---
~-=:~-t~-=:-- o~~~~;,---~.Er-- ~:::~ -e---~:~J~I:d:::~L--iil---- 0,605'" 0,349 0,449-- ValidIE 19 0,707'" 0,349 I 0,449 .-,-----Vv.--"all.l,dd-~
20 0,506'" 0,349 0,449,---. ~~_ 2·1 0,348 0,349 0,449 _. I'9_ak vali~! 22 :J---·--··0,433' ._.____ 0,349 0,449 Valid _I 23 :J 0610'" _.__ 0,349__ 0,449 Vaiid_I 24 I 0:571'" __0,349 --.. _ i:. 0,449 Validr-· 25 1--0,545"-··- Validr-- F ~}1;--------~:::; Valid--~_ 26 . _.Q,352-=---__i 27 0,357 0,349 0,449 Tidak valid1 .1~ .. 0,648'" 0,349 0,449 ValidL- 29 0,448' 0,349 0,449 Validi 30 0,653'" 0,349 0,449 Valid1 ._3L__!- 0,498'" 0,349 0,449e- . yal'9~_
f- 32___ I 0,314 0,349 0,449 Tldak valid33 0,629'" 0,349 0,449 Valid34 0,423' 0,349 0,449 Valid35 0,537" 0,349 0,449 Valid36 0,492'" 0,349 0,449 Valid37 0,716'" 0,349 0,449 Valid38 0,355' 0,349 0,449 Valid39 0,513'" 0,349 0,449 Valid40 0,717'" 0,349 0,449 Valid41 0,402' 0,349 0,449 Valid1-- ... -4'02'.. . ..-... --0-;504"------·---0-,349._·- --0--;449-- ---\land-- ---43 0,514'" 0,349 0,449 Valid44 0,738'" 0,349 0,449 Valid
Keterangan : ' Tarat signifikansi 0,05, 'Tarat signifikansi 0,01
Page 102
.4118 1522 .96776.3576 .0322Inter-ii:.emCovariances Mean Minimum Naximum!'tax/Hin Variance
1035 -.2712 .48391. 7844 .0082Inter'-iternCorrelations Mean Minimum Haximum!vla:-:/I"1in Variance
.2'714 -.5821 . 7706
.8155
Range
.7550
Range
1.35271.3238
Alpha
.0489
.9290 Standardized item alpha ·9356
Page 103
l.t')
ce'0.EC'(l
...JSKOR TRY OUT
SKALA FRUSTRASJ MENGHAFAL AL-QUR'AN
iSU8JEKNOMOR8UrlR
TOTAL1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33134 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
I 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 3 2 3 1 1 1 4 2 3 2 4 3 3 4 2 2 3 3 1 1 3 1 1 2 2 ! 2 4 3 4 3 3 2 2 3 1 2 1 98, 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 I 1 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 1 1 2 2 1 2 2 2 3 2 3 3 3 1 2 2 2 2 4 93 I
I 3 '2 1 3 2 I 1 2 2 2 2 2 2 2 2 I 1 3 2 2 2 3 2 2 3 1 3 2 2 1 1 2 2 1 3 2 I 1 3 1 4 2 2 1 2 3 1 2 2 89
I 4 2 1 1 3 1 1 1 1 2 1 3 1 1 1 4 2 2 1 2 1 2 4 3 3 1 3 1 1 2 1 2 3 1 I 1 3 3 3 1 2 3 I 3 1 2 1 83I 5 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 11 2 2 1 1 1 1 1 4 2 3 1 3 1 1 1 1 1 3 1 I 4 3 2 3 3 1 1 1 4 1 2 1 74
! 6 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 3 1 2 1 1 1 3 4 2 3 2 2 1 1 2 1 1 3 1 1 1 4 1 2 3 2 1 1 1 1 1 1 70
i 7 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 3 1 1 1 2 I 2 2 2 1 2 2 3 2 3 2 2 1 1 1 3 1 3 1 I 4 4 2 3 1 3 2 1 3 1 2 1 82
8 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 1 2 2 2 2 3 2 3 2 105
i 9 3 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 13 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 213 3 3 3 2 3 2 1 3 2 2 2 93, 10 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 1 3 4 3 2 1 3 3 4 2 2 2 3 2 2 2 1 1 2 2 4 4 3 2 3 3 3 2 3 2 3 ? 106
1 11 1 2 2 3 1 2 1 2 2 2 3 2 2,2 3 3 2 2 2 2 2 4 4 4 2 3 2 1 2 1 2 3 1 i 4 3 I 3 2 3 3 2 2 3 2 3 1 103
~12 2 2 2 2 1 2 1 3 2 2 3 2 2 I 1 4 3 3 2 4 1 4 4 3 2 2 3 1 2 2 1 1 2 21312 3 3 2 3 1 2 3 2 2 1 100
13 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 4 2 2 , 1 3 I 3 3 2 3 1 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 1 : 2 I 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 90,14 1 1 2 3 1 2 1 3 3 2 2 1 1 11 4 i 4 1 2 2 2 3 4 2 3 1 3 1 1 3 1 2 2 1 1 1 I 3 3 3 3 2 1 1 3 1 4 1 92I15 1 2 3 2 1 1 1 2 2 2 3 1 1 11 3 1 2 2 4 1 2 4 4 3 3 3 1 1 1 1 1 3 1 1 213 4 3 4 3 1 1 4 1 4 1 95
16 2 1 3 2 1 1 1 2 2 2 3 1 1 11 3 1 2 2 4 1 2 4 4 3 3 3 1 1 1 1 1 3 1 J 2 3 4 3 4 3 1 1 4 1 4 1 95
17 1 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 1 2 2 4 3 2 2 2 21 ? 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 91
18 4 1 2 2 2 2 2 2 2 2 4 1 1 1 4 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 4 2 3 1 2 2 3 1 1 3 2 3 3 3 2 1 3 2 2 2 102
19 2 4 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 104
20 I 3 1 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 4 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 1 3 1 101
21 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 2 1 1 4 4 2 2 1 2 1 1 1 1 4 1 1 2 3 2 3 1 2 2 I 3 1 1 1 73
22 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 3 2 1 3 3 2 2 1 1 2 2 3 3 3 3 3 1 2 1 2 I 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 4 1 2 1 93
23 4 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 108
24 2 1 1 1 1 1 I 1 1 1 2 1 1 1 1 1 I 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 4 1 1 1 I 4 1 1 1 59
1 25 2 1 1 2 2 1 1 I 2 1 3 1 1 2 3 1 1 2 1 1 2 3 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 213 1 2 1 2 1 2 2 1 1 1 71
26 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 I 1 3 I 1 2 2 1 1 1 3 3 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 I 3 2 2 1 2 1 I 1 1 1 1 7227 4 1 1 1 1 1 1 1 ? 1 3 1 1 , 1 2 2 I 1 2 1 2 4 2 3 1 2 1 1 1 1 2 3 1 4 3 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 78
28 4 1 2 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 4 3 1 4 I 3 2 3 4 4 3 2 3 1 1 2 1 1 3 2 3 3 3 3 3 2 1 I 2 1 4 1 95
29 2 1 1 1 1 1 1 I 2 1 2 1 1 1 3 2 1 I I 1 1 4 3 2 2 3 1 1 1 1 1 2 2 1 3 I 4 2 3 1 1 4 1 3 1 7530 3 1 1 1 1 I 1 1 1 2 1 3 1 1 1 2 2 3 2 3 2 2 4 2 3 2 2 3 2 3 2 1 3 2 1 3 1 3 2 3 1 I 3 1 2 1 86
31 4 1 1 2 2 2 2 2 2 2 4 1 1 I 4 2 3 2 1 1 2 4 3 3 3 3 I 2 1 2 2 3 1 1 I 3 2 3 3 3 I 1 3 1 1 2 94
32 I 1 1 I 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 3 2 1 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 413 2 2 1 2 1 2 I 1 1 1 78
I TOTAL 68 44 56 59 41 48 45 54 65 55 85 45 42 49 92 66 67 56 66 52 71 115 83 84 65 81 46 47 55 46 51 78 47 72198 75 87 74 79 51 47 90 43 70 46 2856
Page 104
SKOR TRY OUTSKALA SELF EFFICACY PENGHAFAL AL-QUR'AN
r SUBJEK NOMOR BUTIRTOTAl"
2 I 3 4 5 617 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 451 3 4 I 2 2 3 3 3 4 3 2 3 2 3 2 1 3 3 2 31 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 1172 4 4 1 3 2 3 4 , 3 4 4 3 3 3 4 3 2 3 3 2 31 3 4 1 3 1 4 3 4 4 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 1333 3. 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 4 3 2 4 3 2 1 3 1 3 4 3 2 1 3 3 3 3 2 3 " 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 1264 4 3 i ? 3 4 4 3 2 4 4 3 '4 4 3 1 4 4 2 3 3 4 4 4 1 4 4 " 4 4 3 1 2 3 2 3 4 4 4 3 3 2 2 4 4 3 144, '5 4 1 i 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 1 4 4 3 31 3 4 3 3 1 4 1 4 4 4 4 4 4 1 4 3 3 2 4 3 3 3 4 3 3 4 3 1496 3 3 1 3 3 4 4 4 2 4 3 4 3 4 3 2 2 4 3 41 3 4 4 4 1 4 4 4 4 2 4 4 2 3 3 4 4 4 3 3 4 1 3 3 3 3 1477 4 I 4 I 2 3 3 4 3 4 4 4 1 3 4 3 2 3 4 3 3 1 1 4 2 4 1 4 4 1 3 3 4 4 1 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 4 1368 4 :2 I 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 1259 3 3 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 i 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 128
10 3 3 \ 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 213 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 1 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 1 2 2 11011 3 3 i 3 , 2 3 I 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 4 2 3 2 3 I 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 12512 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 4 1 2 2 4 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 1 3 3 3 2 312 2 3 2 11413 3 3 I 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 4 3 3 2 3 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3~13 3 2 2 2 2 3 2 12614 4 3 3 2 3 3 3 4 1 4 1 1 2 3 3 1 4 4 4 3 2 4 4 1 1 1 4 I 4 4 3 2 , 4 1 3 3 3 4 3 4 2 3 3 2 3 3 1 4 13315 3 4 I 2 2 3 3 2 1 2 2 2 3 3 1 3 2 4 4 3 2 2 4 3 3 2 313 3 4 3 2 4 1 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 J 2 12116 2 " 1 2 1 2 2 I 3 2 1 2 2 2 3 3 3 2 4 4 3 2 2 4 3 3 2 1 J 1 3 3 3 , 2 3 1 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 11717 3 I 3 ! 3 3 3 1 3 3 3 3 3 I 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 ,3 3 3 3 2 3 3 3 12918 1 4 3 ! 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 31 3 4 3 3 2 3 3 4 4 2 4 3 1 3 3 4 2 4 2 3 3 2 3 2 3 4 13619 3 3 i 3 313 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 313 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 12920 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 2 3 3 ? 3 3 3 2 ' 3 3 3 3 2 2 2 3 2 12421 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 2 3 4 4 2 4 4 4 31 4 4 1 3 2 " 3 4 4 3 3 , 2 3 2 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 14922 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 4 3 2 3 3 , 3 4 " 3 3 2 4 I 4 3 3 1 3 3 2 3 2 3 3 4 3 3 2 3 2 2 3 2 12523 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 I 3 3 3 2 2 , 2 2 3 3 .2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 11924 4 " I 4 41 4 4 4 4 4 4 " 4 4 4 4 4 " 4 4 4 4 4 4 I 4 4 i 4 4 4 4 I 4 4 4 4 4 ' 4 4 4 4 4 " 4 4 4 4 17725 4 2 I 3 3 4 3 3 3 3 " 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 1 " 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 " 3 3 4 3 2 3 3 14026 1 3 ' 2 3 3 4 2 4 3 4 3 " 4 3 2 3 3 3 3 4 " 4 4 1 4 2 " 3 2 , 4 2 3 3 3 4 3 2 3 3 3 2 2 3 3 13927 4 3 3 4 " 3 ['314 " 3 3 3 3 3 1 3 4 3 3 3 4 3 3 1 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 13928 4 2 3 4 4 " 411 4 3 3 3 3 2 1 4 2 3 3 2 4 3 2 2 4 4 4 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 13029 <l <4 I 3 I 2 ~. 3 3 I <.\ 1 3 3 4 " 1 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 1 " 4 4 4 4 " 4 1 3 2 3 3 4 4 " " 3 1 4 4 4 15130 4 I 3 2 3 3 3 3,2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 1 3 4 3 2 2 4 4 '] 3 2 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 12731 4 I 3 4 <-1 4 4 4 I '.f 4 3 3 4 4 4 2 4 4 4 3 3 4 3 3 2 " 3 4 " 2 4 " 1 3 3 4 2 " 2 3 4 3 3 2 4 4 152
I 32 4 2 I 3 3. 3 4 H" 4 4 3 3 1 4 4 3 2 4 3 3 I 3 3 4 4 I " 3 u..e' 3 4 4 2 3 3 3 " 4 4 " 4 4 3 2 3 4 150TOTAL 11297187 89 1103 107 95 96 101 93 86 99 107 98 66 106 109 92 93901119 93 93 53 113 1.9iL110 106 84 102 102 58 95 86 99 89 106 97 96 96 89 77 81 99 94 4267
Page 105
SKALA FRUSTRASI MENGHAFAL AL-QUR'AN (LAKI-LAKI)
Responden 1NO ITEM
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 I Ket1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 2 3 3 1 1 1 1 2 1 1 1 2 3 1 2 1 1 3 2 2 2 3 54 R2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 3 2 2 1 1 1 3 1 1 2 2 3 1 1 1 2 3 2 1 1 4 57 R3 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 4 65 S4 1 1 3 2 2 1 1 2 3 1 1 1 1 3 3 3 4 3 2 2 3 2 3 3 2 2 1 1 3 2 3 3 2 3 3 76 S5 1 2 2 2 3 1 2 2 2 1 1 1 1 3 4 3 1 3 1 1 2 2 3 3 1 2 1 1 1 1 3 3 1 3 4 68 S6 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 3 3 3 2 1 4 1 3 3 2 4 2 3 1 3 1 1 3 3 2 3 2 67 S7 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 3 2 2 1 2 2 1 1 3 2 3 1 1 2 1 3 3 2 3 3 62 S8 1 1 1 232 1 1 1 2 2 2 1 3 3 3 3 2 2 3 3 1 1 3 2 3 2 1 2 2 3 3 2 2 3 72 S9 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 3 3 3 1 1 1 3 1 1 2 333 2 2 1 2 2 1 1 4 60 S
10 2 3 2222222 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 222 3 2 2 3 3 2 2 3 81 T11 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 , 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 2 4 51 R,12 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 1 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 222 2 2 1 3 322 3 68 S13 1 1 2 2 1 1 1 2 3 1 1 2 1 1 2 2 2 2 1 1 3 2 2 3 1 2 2 3 1 1 3 2 2 2 3 62 S14 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1 2 222 1 2 1 2 2 1 2 3 53 R15 2 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 2 1 2 3 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 56 R16 1 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 2 1 3 3 2 2 2 2 2 2 1 3 2 3 4 1 1 1 2 3 1 1 2 3 65 S17 1 1 1 2 3 2 2 2 2 2 1 1 1 3 3 2 2 2 2 2 4 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 74 S18 1 1 2 1 3 1 2 3 3 1 1 2 1 2 4 1 3 1 2 1 2 2 2 2 1 2 4 2 1 2 3 2 2 1 2 66 S19 1 2 1 2 3 1 2 2 2 2 1 1 1 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 3 232 222 2 3 2 2 3 69 S20 1 1 2 232 3 2 3 2 ~ 2 2 3 4 4 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 322 3 222 2 86 T"-
21 1 1 3 3 2 2 1 2 3 1 1 1 2 3 3 3 3 3 3 1 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 4 81 T22 2 1 3 2 3 1 1 2 2 1 2 2 1 2 4 4 3 3 3 3 2 2 1 3 3 3 3 232 4 3 2 4 4 86 T23 2 1 3 2 3 1 1 2 2 1 2 2 -, 2 4 4 3 3 3 3 2 ') 1 3 3 3 3 2 3 2 4 324 4 86 TL
24 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 1 2 1 1 2 2 3 2 2 3 3 62 S<D 25 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 222 3 3 2 2 3 72 Sc 26 1 2 2 322232 2 1 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 f 3 3 2 3 3 82 Tm>- 27 1 2 2 2 2 2 1 2 3 1 1 2 2 3 3 2 3 1 1 2 2 1 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 4 72 S'0.. 28 2 2 222222 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 222 2 3 2 222 3 2 2 2 2 75 SEm 29 2 2 2 2 2 1 1 222 2 2 2 2 2 3 4 2 2 2 3 2 4 2 2 3 2 1 2 1 3 2 3 4 3 78 S....J 30 2 2 323223 3 2 2 2 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 422 3 2 3 3 3 92 T
Page 106
SKALA FRUSTRASJ MENGHAFAL AL-QUR'AN (PEREMPUAN)
RespondenNO ITEM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28.29 30 31 32 33 34 35 )' Kel1 2 3 2 3 2 1 1 2 2 1 2 1 2 3 3 2 2 1 2 1 3 2 3 2 2 3 3 2 2 1 2 2 2 3 2 72 S2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 1 2 2 3 3 2 3 3 71 S3 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 2 3 2 2 2 1 2 1 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 63 S4 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 1 2 2 3 3 2 3 3 71 S5 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 3 2 3 1 1 4 3 1 2 2 3 3 2 1 1 1 3 1 1 1 4 68 S6 1 2 2 3 3 1 2 3 2 1 1 . 1 1 2 3 2 1 1 2 2 3 2 2 3 2 3 2 1 2 2 3 3 2 3 3 72 S7 2 3 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 1 3 2 3 2 2 74 S8 2 2 1 1 2 2 1 2 2 1 1 1 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 4 71 S9 2 1 3 2 3 1 2 3 2 2 1 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 3 2 2 2 4 73 S10 1 1 1 3 3 1 1 1 3 1 1 1 1 1 4 4 1 1 4 1 4 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 74 S11 1 1 2 3 1 2 2 2 3 1 1 1 2 3 3 1 3 1 1 2 3 4 2 4 3 3 2 4 2 4 3 4 2 2 4 82 T12 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 1 2 1 2 3 2 2 3 66 S13 1 1 1 2 3 2 1 2 2 1 1 1 1 2 3 3 2 2 4 2 3 1 3 3 2 3 2 1 2 1 3 3 2 3 3 72 S14 1 1 2 2 3 1 2 2 2 2 1 1 1 3 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 1 2 2 2 2 3 69 S15 1 1 2 1 1 1 1 2 4 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 2 2 1 1 4 53 R16 1 1 2 2 3 1 3 2 2 1 2 1 1 1 3 3 2 2 2 2 3 1 2 3 2 3 1 1 2 2 3 3 2 3 3 71 S17 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 2 1 1 1 1 1 1 3 1 2 1 1 2 1 2 3 1 2 3 50 R18 1 11 2 2 3 2 2 3 3 1 2 1 2 3 3 2 4 2 2 1 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 377 S19 1 1 1 2 2 1 1 2 1 2 1 2 1 3 3 3 3 2 2 2 3 1 2 4 3 3 1 1 2 1 3 4 2 3 3 72 S20 1 2 3 2 2 2 1 3 2 2 1 2 1 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 1 2 2 2 3 1 2 3 73 S21 2 1 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 82 T22 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 3 1 2 1 1 1 3 1 2 1 2 3 1 1 1 1 3 1 2 2 3 53 R23 2 21 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 76 S24 1 1 3 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 3 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 1 4 1 3 2 1 3 4 61 S25 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 ·1 1 1 2 3 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 3 2 1 3 4 59 R26 2 1 3 2 3 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 3 1 1 4 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 3 3 1 3 4 62 S27 2 1 21 21 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 2 3 1 1 4 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 3 1 3 4 56 R28 1 2 21 2 3 1 < 2 1 1 1 2 2 3 2 2 3 1 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 I 2 1 2 2 1 2 4 66 S,29 3 21 21 3 2 1 4 3 3 1 1 2 2 1 4 4 3 4 2 3 3 3 3 3 2 4 3 2 2 3 3 3 1 4 1 90 T30 1 11 1i 3 3 1 1 1 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 377 S
Page 107
Lampiran 7
T-TestGroup Statistics
1- --Std. Error
Ifrustras,·--jenis kelamin N Mean Std. Deviation Meanhafizhah 30 692000 9.09490 1.66049
Imenghafal al- hafizh 30 69.9333 10.88793 1.98786Quran
I eflkasi diri 0afizhah 30 1123000 12.16595 2.22119, penghafal al- hafizh
l:~~~~_ 30 1126333 10.26035 1.87327
-- _._~
Independent Samples Test
_. ---Levene'sTest for
Equality ofVariances Hest for Equality of Means
95%
Sig. ConfidenceMean Std. Error Interval of theF Si9· t df (2- Difference Difference Differencetailed)
Lower Upper
rustrasi Equalnenghafal variances 1.693 .198 - 58 778 -.7333 2.59014
-4.451
l-quran assumed.283 5.918
Equal - -variances.283
56.218 778 -.7333 2.590145922
4.455
fikasidifl~.!..as~_umed ---_. --_._---Equal
enghafal .700 .406-
58 909 -.3333 2.90566-
5.483vanances.115 6150
!-quran assumedEqual I - -vanances I 115
56.395 .909 -.3333 2.905666.153
5.486____J..I1C't assumed._J~___L_.______.
-~._-- ~~--
LI f
I~I
Frustrasi Laki-Iakirbategori frekuensi %
rendall 5 16.67%sedang 18 60.00%tinggi 7 23.33%iumlall 30 100.00%
------kategori frekuensi %rendall 5 16.67%---- ----sedanq 22 73.33%tinggi 3 10.00%umlall 30 100.00%
Frustrasi perempuan
~
~~
Efikasi diri laki-Iaki~tegori frekuensi· %rendall 2 6.67%sedang 24 80.00%ting~ 4 13.33%jumlall 30 100.00%
TkE I aSI dirt Perempuan
R'!itegori frekuensi %rendall 2 6.67%
I seda~.fL... 24 80.00%tln9.9'- 4 13.33%Uumla~_ 30 100.00%
Page 108
NPar TestsOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
skalaskala frustrasi efikasi diri
N 60 60
Normal Parameters "b Mean 69,5667 112.4667
Std. Deviation 9,95305 11,15905
Most Extreme Absolute ,091 ,129Differences Positive ,061 ,129
Negative -,091 -,107
Kolmogorov-Smirnov Z .702 ,997
Asymp. Sig (2-tailed) .708 ,273
a. Test dlstnbutlon IS Normal.
b. Calculated from data
Test of Homogeneity of Variance
---~-~ LeveneStatistic df1 df2 ____ Slg~_
i~---- Based on Mean---------_...
1.693 1 58 198
r Based on Median'-'---_...- --------- ---------'.
1.918 1 58 171Based on Median
--- ----
and with adjusted df 1_918 1 57.975 .171
Based on trimmed--- --
1.680 1 58 _200mean--- -- -Based on Mean .700 1 58 406
i Based on Median .276 1 58 .601i Based on Median
and with adjusted df 276 1 53.787 602
Based on trimmed .551 1 58 461mean --
r·------·---·~·_··~·,-
!
i-- --j skala frustras
I1-------- ---...-i skala eflkasl
IIl _