Top Banner
Sabtu, 15 Agustus 2009 Sabtu, 15 Agustus 2009 Allan Audy W G Allan Audy W G 1 PRESENTASI SIDANG PRESENTASI SIDANG SKRIPSI SKRIPSI http://www.gunadarma.ac. id/
25

Perbaikan Untuk Mengurangi Produk Cacat Pada Pengecatan Swing Arm 9001 Di PT. Kawasaki Motor Indonesia Jul

Jan 20, 2016

Download

Documents

bahan galian industri
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Perbaikan Untuk Mengurangi Produk Cacat Pada Pengecatan Swing Arm 9001 Di PT. Kawasaki Motor Indonesia Jul

Sabtu, 15 Agustus 2009Sabtu, 15 Agustus 2009 Allan Audy W GAllan Audy W G 11

PRESENTASI PRESENTASI SIDANG SKRIPSISIDANG SKRIPSI

http://www.gunadarma.ac.id/

Page 2: Perbaikan Untuk Mengurangi Produk Cacat Pada Pengecatan Swing Arm 9001 Di PT. Kawasaki Motor Indonesia Jul

Sabtu, 15 Agustus 2009Sabtu, 15 Agustus 2009 Allan Audy W GAllan Audy W G 22

PENERAPAN METODE DMAIC DIGUNAKAN SEBAGAI PENERAPAN METODE DMAIC DIGUNAKAN SEBAGAI

USULANUSULAN

PERBAIKAN UNTUK MENGURANGI PRODUK CACAT PERBAIKAN UNTUK MENGURANGI PRODUK CACAT

PADA PADA

PENGECATAN SWING ARM 9001 DI PT. KAWASAKI PENGECATAN SWING ARM 9001 DI PT. KAWASAKI

MOTOR MOTOR

INDONESIAINDONESIA

Disusun oleh :

Nama : Allan Audy W G

NPM : 38406001

Jurusan : Teknik Industri

Pembimbing I : Ir. Farry Firman H, MSIE

II : Ir. Ina Siti Hasanah, MT

Page 3: Perbaikan Untuk Mengurangi Produk Cacat Pada Pengecatan Swing Arm 9001 Di PT. Kawasaki Motor Indonesia Jul

Sabtu, 15 Agustus 2009 Allan Audy W G 3

BAB I

PENDAHULUAN

Page 4: Perbaikan Untuk Mengurangi Produk Cacat Pada Pengecatan Swing Arm 9001 Di PT. Kawasaki Motor Indonesia Jul

Sabtu, 15 Agustus 2009Sabtu, 15 Agustus 2009 Allan Audy W GAllan Audy W G 44

Pembatasan Pembatasan MasalahMasalah

penulis membatasi masalah yang akan

dibahas hanya dilakukan pengamatan serta

penelitian dan akan lebih difokuskan pada

pemberian serta pengimplementasian

usulan perbaikan terhadap proses produksi

Pengecatan Swing Arm 9001 dibagian

pengecatan (painting) dan sistem

pengendalian kualitas pada kualitas produk

Swing Arm 9001 pada bagian pengecatan

(painting) di PT. Kawasaki Motor

Indonesia. Sehingga penelitian dapat lebih

terfokus untuk meminimasi frekuensi cacat

dominan pada proses tersebut.

Tujuan PenelitianTujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah sebagai Adapun tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :berikut :

1. Mengidentifikasi proses yang memiliki tingkat kecacatan tertinggi pada proses produksi pengecatan Swing Arm 9001 di PT. Kawasaki Motor Indonesia.2. 2. Mengidentifikasi jenis cacat paling dominan pada proses yang Mengidentifikasi jenis cacat paling dominan pada proses yang berlangsung berlangsung serta serta menganalisamenganalisa faktor-faktor penyebab terjadinyafaktor-faktor penyebab terjadinya cacat dominan cacat dominan padpada a proses proses produksi pengecatan Swing Arm 9001 di produksi pengecatan Swing Arm 9001 di PT. KawasakiPT. Kawasaki MotorMotor Indonesia.Indonesia. 3. Menganalisa perbaikan untuk meminimasi penyebab potensial terjadinya cacat dominan pada proses produksi pengecatan Swing Arm 9001 di PT. Kawasaki Motor Indonesia dan juga meminimasi frekuensi cacat dominan yang disebabkan oleh penyebab paling potensial pada proses produksi pengecatan Swing Arm 9001 di PT. Kawasaki Motor Indonesia menggunakan implementasi perbaikan dengan filosofi sigma enam (DMAIC).

Manfaat Penelitian

sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk terus-menerus menerapkan metoda

DMAIC dalam melakukan pengendalian kualitas di setiap proses produksinya, sehingga dapat

meminimasi biaya kualitas yang harus dikeluarkan oleh perusahaan karena berkurangnya frekuensi

produk cacat yang dihasilkan, dan mendorong perusahaan untuk lebih giat dalam melakukan

pengawasan dan evaluasi kinerja operator yang melakukan kesalahan dalam bekerja. Sehingga

peningkatan kualitas dengan metode sigma enam dianggap layak untuk mencapai kepuasan pelanggan

terhadap produk yang dihasilkan perusahaan ini mudah-mudahan dapat meminimasi frekuensi cacat

dominan yang terdapat pada proses pengecatan tersebut.

Page 5: Perbaikan Untuk Mengurangi Produk Cacat Pada Pengecatan Swing Arm 9001 Di PT. Kawasaki Motor Indonesia Jul

Sabtu, 15 Agustus 2009Sabtu, 15 Agustus 2009 Allan Audy W GAllan Audy W G 55

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Berikut ini adalah diagram alir metodologi penelitian proses

produksi pengecatan (painting) swing arm 9001 di PT.

Kawasaki Motor Indonesia yang dibuat berdasarkan urutan-

urutan penelitian yang berlangsung, dengan kata lain

diagram alir mewakili langkah-langkah yang dilakukan

dalam penelitian proses produksi pengecatan (painting)

swing arm 9001 di PT. Kawasaki Motor Indonesia.

MULAI

Menentukan Tujuan Penelitian

Pengumpulan Data, Antara Lain :

Data lapangan yang dibutuhkan berupa

- Data Cacat - Waktu Baku Pengecatan - Jumlah Operator - Cost

TIDAK

YA

Pembahasan dan Analisa :

- Membuat Diagram Aliran Proses dan Diagram Input-Proses-Output.

- Menentukan Critical To Quality, Menghitung Cost Of Poor Quality.

- Menghitung Kapabilitas Proses & Defect Per Million Opportunities.

- Membuat Diagram Pareto dan Mencari Diagram Penyebab Masalah

Dengan Fishbone.

- Membuat Failure Mode And Effect Analysist.

- Memberikan Usulan Perbaikan dalam Proses dan Aspek Yang Terkait.

YA

Kesimpulan dan Saran

SELESAI

Data Cukup

Page 6: Perbaikan Untuk Mengurangi Produk Cacat Pada Pengecatan Swing Arm 9001 Di PT. Kawasaki Motor Indonesia Jul

Sabtu, 15 Agustus 2009Sabtu, 15 Agustus 2009 Allan Audy W GAllan Audy W G 66

BAB IVBAB IVPEMBAHASAN DAN ANALISAPEMBAHASAN DAN ANALISA

Page 7: Perbaikan Untuk Mengurangi Produk Cacat Pada Pengecatan Swing Arm 9001 Di PT. Kawasaki Motor Indonesia Jul

Sabtu, 15 Agustus 2009Sabtu, 15 Agustus 2009 Allan Audy W GAllan Audy W G 77

Co

un

t

Pe

rce

nt

Jenis Cacat

CountPercent 74.0 4.4 4.1 3.9 3.8 3.6 3.1 3.1Cum %

3668

74.0 78.3 82.4 86.3 90.2 93.8 96.9 100.0

216 202 194 190 180 152 156

5000

4000

3000

2000

1000

0

100

80

60

40

20

0

Data Cacat Pada Proses Produksi Pengecatan Swing Arm 9001 Bulan Juni

PengolahPengolahan Dataan Data

Jenis - Jenis Cacat Pada Pengecatan Swing Arm 9001

1. Dust (Kotor berpasir) Pada hasil pengecatan Swing Arm

9001 terdapat bintik-bintik yang menyerupai

partikel pasir.

2. Thread Dust (Kotor Berbulu-bulu)Hasil pengecatan yang

terdapat kotoran menyerupai bulu-bulu halus.

3. Thin (Tipis)Pada hasil pengecatan Swing Arm 9001 yang

terjadi karena terlalu tipis.

4. Material (Material)Hasil pengecatan Swing Arm 9001

karena cat mengelupas.

5. Scracth (Benturan)Hasil pengecatan Swing Arm 9001

karena terjadinya benturan dan mengakibatkan goresan.

6. Pin Hole (Bintik Besar)Hasil pengecatan Swing Arm 9001

karena cat kotor karena debu yang menempel pada saat cat

masih basah.

7. Crater (Kotorannya Banyak)Hasil pengecatan Swing Arm

9001 karena cat banyak menempel debu-debu.

8. Orange peel (Cat Mengelembung)Hasil pengecatan Swing

Arm 9001 karena cat mengelembung Pengecatan yang terlalu

tebal atau dilakukan pengecatan lanjutan pada saat lapisan

cat pertama belum mengering.

9. Running (Meleleh)Hasil pengecatan Swing Arm 9001 karena

cat meleleh.

Page 8: Perbaikan Untuk Mengurangi Produk Cacat Pada Pengecatan Swing Arm 9001 Di PT. Kawasaki Motor Indonesia Jul

Sabtu, 15 Agustus 2009Sabtu, 15 Agustus 2009 Allan Audy W GAllan Audy W G 88

Bulan Juni 2008

Tanggal

2 3 4 5 6 7 9 10 11 12 13

unit 825 825 805795

710 435 765 785 795 755 780

Jenis Cacat

Dust (Kotor berpasir)

567 377 215195

165 102 115 152 125 105 95

Thread Dust (Kotor Berbulu-bulu)

23 3 8 19 0 0 0 0 0 0 0

Thin (Tipis) 0 0 0 9 15 11 18 28 0 0 0

Material (Material) 2 9 3 11 14 22 5 0 0 0 4

Scracth (Benturan)

12 6 8 6 5 5 5 2 11 8 7

Pin Hole (Bintik Besar)

0 0 0 0 0 9 4 1 5 3 0

Crater (Kotorannya Banyak)

8 9 24 10 0 0 0 0 0 0 0

Orange peel (Cat Mengelembung)

2 6 8 18 3 2 1 1 3 2 1

Running (Meleleh) 3 7 8 2 5 6 2 4 3 1 2

Sumber : Departemen Pengendalian Kualitas PT. Kawasaki Motor Sumber : Departemen Pengendalian Kualitas PT. Kawasaki Motor

IndonesiaIndonesia

Page 9: Perbaikan Untuk Mengurangi Produk Cacat Pada Pengecatan Swing Arm 9001 Di PT. Kawasaki Motor Indonesia Jul

Sabtu, 15 Agustus 2009Sabtu, 15 Agustus 2009 Allan Audy W GAllan Audy W G 99

Bulan Juni 2008

Tanggal

16 17 18 19 20 23 24 25 26 27 30

unit 770 680 705 690680

705 795 765 755 715 725

Jenis Cacat

Dust (Kotor berpasir)

82 125 238 95125

115 125 165 175 115 95

Thread Dust (Kotor Berbulu-bulu)

13 7 23 19 20 15 6 0 0 27 11

Thin (Tipis) 6 12 6 0 15 8 19 14 9 5 5

Material (Material) 0 0 3 11 17 9 4 7 22 26 21

Scracth (Benturan)

12 23 16 17 10 11 19 9 7 3 14

Pin Hole (Bintik Besar)

0 0 0 0 3 2 7 5 5 3 4

Crater (Kotorannya Banyak)

3 8 6 10 0 0 0 4 7 8 8

Orange peel (Cat Mengelembung)

12 10 9 7 14 8 8 9 16 6 6

Running (Meleleh) 5 9 11 3 25 11 16 18 19 20 22

Sumber : Departemen Pengendalian Kualitas PT. Kawasaki Motor Sumber : Departemen Pengendalian Kualitas PT. Kawasaki Motor

IndonesiaIndonesia

Jumlah

16260

3668

194

180

190

216

51

105

152

202

Page 10: Perbaikan Untuk Mengurangi Produk Cacat Pada Pengecatan Swing Arm 9001 Di PT. Kawasaki Motor Indonesia Jul

Sabtu, 15 Agustus 2009Sabtu, 15 Agustus 2009 Allan Audy W GAllan Audy W G 1010

Perhitungan biaya akibat kualitas yang buruk (Perhitungan biaya akibat kualitas yang buruk (Cost Of Poor Cost Of Poor

QualityQuality))

waktu rata-rata yang diperlukan untuk memperbaiki cacatwaktu rata-rata yang diperlukan untuk memperbaiki cacat dust dust (kotor berpasir) (kotor berpasir)

yang ada pada permukaan yang ada pada permukaan swing armswing arm 9001 di bagian 9001 di bagian sanding sanding adalah ± 15 menit. adalah ± 15 menit.

Pekerjaan Pekerjaan sanding sanding tersebut dilakukan oleh 1 orang operator dengan biaya Rp. 6000 / tersebut dilakukan oleh 1 orang operator dengan biaya Rp. 6000 /

jam (Rp. 100 / menit). Berdasarkan diagram pareto diatas diketahui bahwa jenis cacat jam (Rp. 100 / menit). Berdasarkan diagram pareto diatas diketahui bahwa jenis cacat

yang memiliki frekuensi cacat tertinggi pada proses produksi pengecatan yang memiliki frekuensi cacat tertinggi pada proses produksi pengecatan Swing ArmSwing Arm

9001 adalah cat kotor berpasir (9001 adalah cat kotor berpasir (DustDust) pada bulan Juni 2008 dengan frekuensi cacat ) pada bulan Juni 2008 dengan frekuensi cacat

sebesar 3668 unit atau 74 % dari total keseluruhan 16260 unit. sebesar 3668 unit atau 74 % dari total keseluruhan 16260 unit.

Sehingga biaya yang harus dikeluarkan untuk memperbaiki 3668 unit Sehingga biaya yang harus dikeluarkan untuk memperbaiki 3668 unit swing armswing arm 9001 9001

adalah :adalah :

= 3668 unit x 1 operator x 15 menit (Rp.100/menit)= 3668 unit x 1 operator x 15 menit (Rp.100/menit)

= Rp. 5.502.000.= Rp. 5.502.000.

Total biaya akibat kualitas yang buruk untuk memperbaiki 3668 unit pada hasil Total biaya akibat kualitas yang buruk untuk memperbaiki 3668 unit pada hasil

pengecatan pengecatan swing armswing arm 9001 ini sebesar Rp. 5.502.000, data yang digunakan merupakan 9001 ini sebesar Rp. 5.502.000, data yang digunakan merupakan

data hasil pengambilan sampel pada bulan Juni 2008.data hasil pengambilan sampel pada bulan Juni 2008.

Page 11: Perbaikan Untuk Mengurangi Produk Cacat Pada Pengecatan Swing Arm 9001 Di PT. Kawasaki Motor Indonesia Jul

Sabtu, 15 Agustus 2009Sabtu, 15 Agustus 2009 Allan Audy W GAllan Audy W G 1111

No TanggalUnit

Sampel

Jumlah Cacat(unit)

Proporsi Cacat

BKA BKB

1. 02-Jun-08 825 567 0,68727 0,26905 0.18210

2. 03-Jun-08 825 377 0,45696 0,26905 0.18210

3. 04-Jun-08 805 215 0,26708 0.26977 0.18138

4. 05-Jun-08 795 195 0,24528 0.26997 0.18118

5. 06-Jun-08 710 165 0,23239 0.27263 0.17852

6. 07-Jun-08 435 102 0,23448 0.28565 0.16550

7. 09-Jun-08 765 115 0,15032 0.27087 0.18028

8. 10-Jun-08 785 152 0,19363 0.27027 0.18088

9. 11-Jun-08 795 125 0,15723 0.26997 0.18118

10. 12-Jun-08 755 105 0,13907 0.27117 0.17998

11. 13-Jun-08 780 95 0,12179 0.27037 0.18078

12. 16-Jun-08 770 82 0,10649 0.27067 0.18048

13. 17-Jun-08 680 125 0,18382 0.27358 0.17758

14. 18-Jun-08 705 238 0,33758 0.27272 0.17843

15. 19-Jun-08 690 95 0,13768 0.27329 0.17786

16. 20-Jun-08 680 125 0,18382 0.27358 0.17758

17. 23-Jun-08 705 115 0,16312 0.27272 0.17843

18. 24-Jun-08 795 125 0,15723 0.26997 0.18118

19. 25-Jun-08 765 165 0,21568 0.27087 0.18028

20. 26-Jun-08 755 175 0,23178 0.27117 0.17998

21. 27-Jun-08 715 115 0,16083 0.27244 0.17871

22. 30-Jun-08 725 95 0,13103 0.27215 0.17900

Total 16260 3668 0,22558 0.27219 0.17900

Perhitungan Batas Kontrol Untuk Hasil Pengecatan Cat Kotor Berpasir (Dust)

p3 p 1− p n

0 . 225583 0 . 22558 1−0 . 22558 825

=0 . 26905

p−3 p 1− p n

0 . 22558−3 0 . 22558 1−0 . 22558 825

=0 . 18210

p=∑ jumlah cacat

∑ unit sampel=

366816260

=0 . 22558

Untuk pengamatan dilakukan pada hari ke-1, n = 825

Garis tengah (p-bar) =

Batas kontrol bawah (BKB)p =

=

Batas kontrol atas (BKA)p =

Page 12: Perbaikan Untuk Mengurangi Produk Cacat Pada Pengecatan Swing Arm 9001 Di PT. Kawasaki Motor Indonesia Jul

Sabtu, 15 Agustus 2009Sabtu, 15 Agustus 2009 Allan Audy W GAllan Audy W G 1212

Sample

Pro

port

ion

21191715131197531

0.7

0.6

0.5

0.4

0.3

0.2

0.1

_P=0.2256

UCL=0.2722

LCL=0.1790

1111

1

1

11

111

1

1

Peta Control Cat Berpasir (Dust) Swing Arm 9001 Pada Bulan Juni 2008

Tests performed with unequal sample sizes

Pada Pengambilan Sampel Bulan Juni 2008, dari perhitungan peta kontrol p di atas, terlihat bahwa beberapa

data berada di luar batas kendali dan beberapa data berada didalam batas kendali artinya proses pengecatan

swing arm 9001 yang menghasilkan produk cacat berupa cat berpasir (Dust) masih terkendali. Hasil

perhitungan dengan menggunakan rumus manual dan perangkat lunak tidak memiliki perbedaan, yaitu BKA

sebesar 0.2722, garis tengah sebesar 0.2256, dan BKB sebesar 0.1790.

Page 13: Perbaikan Untuk Mengurangi Produk Cacat Pada Pengecatan Swing Arm 9001 Di PT. Kawasaki Motor Indonesia Jul

Sabtu, 15 Agustus 2009Sabtu, 15 Agustus 2009 Allan Audy W GAllan Audy W G 1313

Perhitungan Defect Per Million Opportunities (DPMO)

Tujuan melakukan

perhitungan DPMO adalah

untuk mengetahui peluang

terjadinya cacat jika terdapat

satu juta kesempatan,

sehingga dari nilai DPMO

tersebut dapat ditetapkan

level sigma untuk proses

pengecatan swing arm 9001 di

PT. Kawasaki Motor Indonesia.

Sebelum menghitung DPMO

dan level sigma, harus

ditentukan dahulu nilai-nilai

lain seperti unit (U),

kesempatan (OP), cacat (D),

cacat per unit (DPU), total

kesempatan (TO), dan cacat

per total kesempatan (DPO).

Cacat per unit (DPU) adalah proporsi cacat per unit yang diperoleh dari hasil pembagian antara total cacat (D) dengan total unit (U), yaitu :

DPU=∑ D

∑ U=

366816260

=0,22558

Total kesempatan (TO) adalah total terjadinya cacat di dalam unit, dimana didapat dari hasil perkalian antara total unit (U) dengan kesempatan (OP), yaitu

TO P=∑ U ×∑ O P=16260 × 9=146340

Cacat per total kesempatan (DPO) adalah peluang terjadinya cacat yang diperoleh dari hasil pembagian antara total cacat dengan total kesempatan (TOP), dimana hasil perhitungannya adalah sebagai berikut :

DPO= ∑ D

∑ TOP=

3668146340

=0,02506

Berdasarkan semua hasil perhitungan di atas, maka dapat ditentukan nilai DPMO yang menunjukkan banyaknya cacat yang terjadi jika terdapat satu juta peluang, yang diperoleh dari hasil perkalian antara DPO dengan 106, seperti di bawah ini :

D PMO = D PO × 10 6=0, 02506×10 6= 25060

Dari nilai DPMO tersebut, maka dapat ditentukan level sigma untuk proses pengecatan swing arm 9001 pada saat pengambilan sampel bulan Juni 2008 berdasarkan tabel 2.2, dimana diketahui bahwa nilai DPMO sebesar 25060 berada diantara level sigma 3.0 dan 3.5, yang memiliki nilai DPMO diantara 66807 dan 22750. Dari hasil tersebut belum dapat dipastikan level sigma yang tepat untuk proses pengecatan swing arm 9001, sehingga harus dilakukan interpolasi dengan rumus sebagai berikut :

y= x b− a c− a

× z− x

Dimana, y adalah level sigma yang dicari, x adalah level sigma batas atas, z adalah level sigma batas bawah, a adalah nilai DPMO dari level sigma batas atas, b adalah nilai DPMO yang diketahui, dan c adalah nilai DPMO dari level sigma batas bawah. Hasil perhitungan interpolasi untuk mencari level sigma proses pengecatan swing arm 9001 adalah sebagai berikut :

y = 3 . 5 25060-22750 66807−22750

× 3 . 0−3 . 5 =3. 47378

Jadi level sigma untuk proses

pengecatan swing arm 9001 hasil

perhitungan interpolasi adalah 3.47378

sigma yang berarti berada pada kisaran

nilai cukup dan baik (Gaspersz, 2006).

Page 14: Perbaikan Untuk Mengurangi Produk Cacat Pada Pengecatan Swing Arm 9001 Di PT. Kawasaki Motor Indonesia Jul

Sabtu, 15 Agustus 2009Sabtu, 15 Agustus 2009 Allan Audy W GAllan Audy W G 1414

Capability Process Index (Indeks Kemampuan Proses)

Mengukur kapabilitas dimaksudkan untuk menilai kemampuan

keluaran atau proses saat ini untuk memenuhi persyaratan yang telah

ditetapkan dengan menggunakan indeks CPm.

Seperti halnya memperoleh nilai sigma, dalam hal ini penulis

menggunakan perhitungan interpolasi untuk mengetahui kapabilitas

proses pengecatan swing arm 9001 di PT. Kawasaki Motor Indonesia.

Diketahui : y = CPm...?, X = CPm batas atas yakni 1.17, Z = CPm

batas bawah sebesar 1.0, A = nilai sigma batas atas (X) sebesar 3.5 sigma,

B = nilai sigma yang didapat sebesar 3.47, C = nilai sigma batas bawah

sebesar 3.0.

Berikut adalah hasil perhitungannya

y= x b−a c−a

× z− x

y = 1 .17 3 . 47-3 . 5 3−3 . 5

× 1−1 .17 =1 . 1598

Berdasarkan nilai sigma yang diperoleh, dapat

diketahui bahwa indeks CPm yang didapat

sebesar 1.1598.

Page 15: Perbaikan Untuk Mengurangi Produk Cacat Pada Pengecatan Swing Arm 9001 Di PT. Kawasaki Motor Indonesia Jul

Sabtu, 15 Agustus 2009Sabtu, 15 Agustus 2009 Allan Audy W GAllan Audy W G 1515

Diagram Fishbone (Diagram Tulang Ikan) Diagram Fishbone atau diagram tulang ikan merupakan salah satu alat yang dapat memberikan informasi mengenai penyebab dari suatu masalah. Prinsip dari diagram tulang ikan adalah menelusuri semua kemungkinan yang menjadi penyebab dari suatu masalah. Faktor Manusia penyebab terjadinya adalah karena tapak sepatu karyawan yang kotor masuk ke area produksi. Penyebab tapak sepatu karyawan yang kotor dapat masuk ke area produksi dikarenakan karyawan yang masuk ke area produksi pada saat jam istirahat atau ke toilet banyak debu dilantai luar pabrik, yang mana saat istirahat tempat makan atau kantin dan toilet serta mushola lumayan jauh dari pabrik dan para karyawan tidak mau mengganti sepatunya. Penyebab karyawan yang masuk ke area produksi tidak mengganti sepatunya dipicu oleh beberapa faktor seperti karyawan takut terlambat dan kurang disiplin. Sebab kedua faktor tersebut dapat terjadi adalah jam istirahat yang terlalu cepat, ruang kantin yang tidak sesuai dengan kapasitas jumlah karyawan, lokasi mushola yang jauh dan kurangnya pengawasan dari supervisor yang berjaga didepan lobi pintu masuk area produksi

Faktor Mesin karena hasil kerja mesin semprot kurang sempurna dalam membersihkan material serta karena standar mesin yang digunakan tidak lengkap atau kurang, mesin yang digunakan sudah mengalami perbaikan karena rusak. Atau karena alat kerja yang digunakan sudah tidak layak pakai atau kotor. Selain itu karena mesin yang digunakan sudah tua dan kurangnya perawatan pada mesin, faktor lain karena mesin sudah rusak atau aus.

Faktor Metode metode Final Setting Room dan metode bake oven pada metode Final Setting Room swing arm 9001 melewati ruangan ini selama kurang lebih 12 menit dilakukan pengeringan dan dimasukan kedalam oven, dimana pada saat pengeringan debu-debu pasir berterbangan dan menempel pada swing arm 9001 yang masih basah oleh cat yang belum kering, hal itu disebabkan karena jarak ketempat bake oven terlalu jauh dan membutuhkan waktu 12 menit untuk swing arm 9001 kering. Serta didalam oven pun terdapat debu-debu yang menempel saat oven dibuka hal itu disebabkan oleh terlalu sering oven dibuka untuk memasukan kereta dorong yang berisi swing arm 9001 yang digantung dalam hangger.

Faktor Lingkungan terdapatnya butiran debu atau kotoran selama memproduksi swing arm 9001. Hal ini disebabkan oleh lingkungan kerja yang belum 100% bebas dari debu merupakan salah satu faktor pendukung terjadinya cacat dust (kotor berpasir). Lingkungan kerja belum 100% bebas dari debu disebabkan, penanganan kebersihan lingkungan diarea produksi belum sempurna, karena jadwal waktu pembersihan lantai produksi saat ini hanya dua kali dalam sehari, dan juga ventilasi udara yang terlalu besar dan berada tinggi diatas bangunan hal ini yang menyebabkan debu dan kotoran masuk kedalam pabrik terbawa oleh angin.

CAT KOTOR BERPASIR (DUST)

MANUSIA MESIN

METODE LINGKUNGAN

Tapak Sepatu Yang Kotor

Butiran debu dan kotoran yang menempel

Tidak disiplin dan takut terlambat

Kurang pengawasan

Mesin Semprot Tidak Sempurna dan Standart Mesin Semprot Kurang

Kurang perawatan

Mesin kotor dan berdebu

Oven Terlalu Sering Dibuka

Debu dan kotoran terbawa masuk oleh angin

Pengeringan tidak sempurna

Masih basah dan jarak ke oven terlalu jauh

Lingkungan Kerja Yang Belum 100% Bebas Debu Dan Kotoran

Jadwal waktu kebersihan hanya 2 kali dalam sehari

Ventilasi udara yang terlalu besar dan berada

tinggi diatas

Page 16: Perbaikan Untuk Mengurangi Produk Cacat Pada Pengecatan Swing Arm 9001 Di PT. Kawasaki Motor Indonesia Jul

Sabtu, 15 Agustus 2009Sabtu, 15 Agustus 2009 Allan Audy W GAllan Audy W G 1616

Apa penyebab kecacatan

Alasan Peningkatan Lokasi Penanggungjawab KapanBagaimana

peningkatan dilakukan

Tapak sepatu operator yang kotor masuk ke area produksi

Agar operator disiplin dan mematuhi aturan yang berlaku serta dapat meminimalkan debu dan kotoran yang masuk disekitar area pengecatan

Area proses produksi pengecatan

Supervisor Secepatnya

Pengawasan intensif dan pelatihan sehingga operator disiplin serta mematuhi peraturan.

Kerja mesin semprot kurang sempurna dan standar mesin yang digunakan tidak lengkap atau kurang

Supaya kinerja mesin dapat digunakan semaksimal mungkin

Mesin produksi SupervisorPada saat akanproduksi

Pengecekan sebelum penggunaan alat dan pengawasan intensif terhadap kinerja operator di bagian mesin penyemprotan serta Perawatan berkala.

Oven terlalu sering dibuka

Agar material yangbersih tidak ikutterkontaminasi serta Debu dan kotoran tidak menempel saat pengeringan berlangsung

Ruang bake oven Supervisor

Pada saatmaterial akanmemasuki ruang bake oven

Lakukan pengawasan intensif dan perawatan kebersihan berkala.terhadap bake oven, hal inidapat dilakukan denganmenggunakan penyedot debuatau dengan mencuci wadahtempat dimasukannyamaterial.

Konsep perbaikan untuk jenis cacat dust (kotor berpasir)

Page 17: Perbaikan Untuk Mengurangi Produk Cacat Pada Pengecatan Swing Arm 9001 Di PT. Kawasaki Motor Indonesia Jul

Sabtu, 15 Agustus 2009Sabtu, 15 Agustus 2009 Allan Audy W GAllan Audy W G 1717

Apa penyebab kecacatan

Alasan Peningkatan

Lokasi Penanggungjawab Kapan Bagaimana peningkatan dilakukan

Pengeringan tidak sempurna

Diharapkan material dapat mengalami pengeringan dengan sempurna

Ruang bake oven

Supervisor

Pada saat akanmenunggu proses pengeringan

Berikan standar yang baku mengenai suhu, pastikan ada pengaturan yang sesuai antara pengaturan posisi hanger, suhu tungku, suhu cetakan dan lamanya waktu siklus dan tempelkan nilai standar suhu yang baik didaerah yang dapat dilihat oleh operator dan berikan nilai penyesuaiannya untuk kondisi tertentu.

Perawatan lingkungan kebersihan kerja yang belum memadai

Agar ruanganmenjadi bersih

Ruang produksi pengecatan

Supervisor Setiap hari

1. Pastikan bahwa ruang produksi memiliki mesinpengumpul debu sehingga partikel debu yang masukkedalam ruang produksi akandihisap oleh mesin tersebut.2. Bersihkan lantai produksidengan cara mengepel ruangproduksi dengan frekuensiyang sering.3. Minimalkan penggunaanventilasi, sehingga partikeldebu yang masuk dapatdiminimalisir. Bahkan kalaubisa isolasi ruang produksisehingga benar-benar tertutup.

Konsep perbaikan untuk jenis cacat dust (kotor berpasir)

Page 18: Perbaikan Untuk Mengurangi Produk Cacat Pada Pengecatan Swing Arm 9001 Di PT. Kawasaki Motor Indonesia Jul

Sabtu, 15 Agustus 2009Sabtu, 15 Agustus 2009 Allan Audy W GAllan Audy W G 1818

Usulan Perbaikan Instruksi Kerja Proses

Produksi Pengecatan Swing Arm 9001

Usulan perbaikan instruksi kerja yang akan

diberikan pada proses produksi pengecatan

swing arm 9001 sesuai dengan diagram tulang

ikan yang telah dibuat karena dalam diagram

tulang ikan kita dapat langsung mengetahui

dengan jelas penyebab dari setiap faktor yang

berpengaruh, oleh karena itu penulis

menguraikan usulan perbaikan instruksi kerja

dari setiap faktor secara terperinci, seperti di

bawah ini :

Page 19: Perbaikan Untuk Mengurangi Produk Cacat Pada Pengecatan Swing Arm 9001 Di PT. Kawasaki Motor Indonesia Jul

Sabtu, 15 Agustus 2009Sabtu, 15 Agustus 2009 Allan Audy W GAllan Audy W G 1919

Faktor Manusia

usulan perbaikan instruksi kerja yang akan diberikan oleh penulis adalah dengan cara

mengganti sepatu saat akan memasuki ruang pengecatan dengan sepatu boot. Sepatu boot

harus disediakan oleh pabrik dan sepatu boot hanya dipakai diruang pengecatan saja dan

disimpan pada laci yang terletak dipintu masuk ruang pengecatan. Sepatu boot harus bebas

debu dan bersih serta dijamin kualitasnya oleh supervisor pada bagian pengecatan.

Supervisor bertanggung jawab penuh terhadap kedisiplinan operator dibagian pengecatan,

dan ketentuan ini adalah syarat mutlak oleh seorang painter (operator pengecatan).

Pemakaian sepatu boot dilakukan sebelum memasuki ruang pengecatan dan saat akan

meninggalkan ruang pengecatan seorang operator harus menganti sepatunya dengan sepatu

yang lain dan harus seizin oleh supervisor yang bersangkutan. Sepatu boot juga harus

mengalami pembersihan secara rutin, yaitu minimal 1 hari sekali sepatu boot dicuci dan

dibersihkan, dalam arti setelah satu hari dipakai sepatu boot harus dicuci dan dibersihkan,

sehingga ruang pengecatan akan terhindar dari debu. Supervisor yang bertugas mengontrol

dan juga mengawasi kebersihan akan sepatu boot tersebut.

Page 20: Perbaikan Untuk Mengurangi Produk Cacat Pada Pengecatan Swing Arm 9001 Di PT. Kawasaki Motor Indonesia Jul

Sabtu, 15 Agustus 2009Sabtu, 15 Agustus 2009 Allan Audy W GAllan Audy W G 2020

Faktor Mesin

usulan perbaikan instruksi kerja yang akan diberikan oleh penulis adalah dengan mengganti mesin semprot yang ada dengan mesin semprot yang baru, ini adalah salah satu cara yang paling baik dan efektif serta sangat efisien, karena mesin yang ada sudah sudah terlalu tua dan sering rusak. Dari pada banyak biaya perawatan yang keluar untuk melakukan perbaikan, maka penulis menyarankan untuk menganti mesin semprot dengan yang baru, selain untuk menghemat biaya perawatan dan biaya perbaikan juga dapat memaksimalkan kinerja mesin mengingat mesin yang lama sudah tidak maksimal lagi untuk digunakan. Serta tidak lupa juga untuk melakukan perawatan kebersihan disekitar mesin semprot, perawatan kebersihan ini juga penting karena debu dan kotoran sering menempel pada mesin semprot. Dan sebaiknya tabel perawatan yang ada diatas mesin semprot diganti tata caranya, seperti perawatan kebersihan yang telah dilakukan dalam satu minggu dilakukan kebersihan 2 kali, diubah menjadi satu minggu 3 kali dengan begitu kebersihan disekitar mesin dapat terjaga dengan baik. Serta setelah mesin semprot diganti dengan yang baru, perawatan yang harus dilakukan adalah melakukan cek kinerja mesin semprot dan melakukan perawatan perbaikan satu minggu 3 kali, serta semua hasil harus segera dilaporkan kepada supervisor pada bagian pengecatan, supervisor langsung mencatat hasil yang telah dlakukan oleh operator pada tabel perawatan diatas meja supervisor. Dengan begitu kineja mesin semprot dan kebersihan disekitar mesin semprot dapat terjaga kualitasnya.

Page 21: Perbaikan Untuk Mengurangi Produk Cacat Pada Pengecatan Swing Arm 9001 Di PT. Kawasaki Motor Indonesia Jul

Sabtu, 15 Agustus 2009Sabtu, 15 Agustus 2009 Allan Audy W GAllan Audy W G 2121

Faktor Metode

usulan perbaikan instruksi kerja yang akan diberikan oleh penulis adalah malakukan perawatan rutin kebersihan diarea ini dan didalam oven, sebagai contoh selama ini dalam waktu seminggu dilakukan perawatan kebersihan 5 kali dalam satu minggu, dan setiap harinya dilakukan perawatan kebersihan yang terdiri dari 2 shift, pada jam 09.30 dan jam 14.30, untuk itu penulis menganjurkan untuk membagi perawatan kebersihan disekitar area dan didalam oven menjadi 4 shift dalam 1 hari yaitu pada jam 09.30, jam 11.30, jam 13.30 dan yang terakhir pada jam 15.30. Jikalau pelaksanaan perawatan kebersihan ini dijalankan maka pada saat pengeringan terjadi swing arm 9001 menuju oven, debu-debu yang berterbangan tidak akan terlihat kembali dan dapat meminimalkan debu-debu yang akan menempel pada swing arm 9001.

Faktor Lingkungan

suatu usulan agar dalam melakukan penanganan kebersihan lingkungan diarea pengecatan sebaiknya dalam satu hari dilakukan sebanyak 5 shift, yaitu pada jam 07.30, jam 09.30, jam 11.30, jam 13.30 dan jam 15.30. Penulis lebih banyak menganjurkan untuk memperbanyak jumlah shift perawatan kebersihan dalam 1 hari, karena lebih efektifitas dan lebih efisien, kalau harus mengubah tata letak mesin atau merubah ventilasi udara yang terlalu besar dan berada tinggi diatas bangunan yang menyebabkan debu dan kotoran masuk kedalam pabrik karena terbawa oleh angin terlalu sulit untuk diubah, selain mengeluarkan uang yang cukup besar untuk merubah rangkaian tersebut juga butuh waktu untuk memperbaiki rangkaian tersebut serta dapat menganggu kinerja para operator disekitar pabrik. Maka usulan yang dapat diberikan oleh penulis selain untuk menghemat anggaran juga efisien waktu adalah dengan menambah jumlah perawatan kebersihan dalam 1 hari terdiri dari 5 shift. Dengan begitu daerah diarea pengecatan akan terjaga kebersihannya.

Page 22: Perbaikan Untuk Mengurangi Produk Cacat Pada Pengecatan Swing Arm 9001 Di PT. Kawasaki Motor Indonesia Jul

Sabtu, 15 Agustus 2009Sabtu, 15 Agustus 2009 Allan Audy W GAllan Audy W G 2222

Usulan perbaikan instruksi kerja yang akan diberikan

pada proses produksi pengecatan swing arm 9001 sesuai

dengan diagram tulang ikan yang telah dibuat sebelumnya

karena dalam diagram tulang ikan kita dapat langsung

mengetahui dengan jelas penyebab dari setiap faktor yang

berpengaruh. Usulan ini dibuat oleh penulis agar dapat

mengendalikan dan mengurangi penyebab terjadinya cacat

dust (kotor berpasir) selama proses pengecatan swing arm

9001 berlangsung, penulis harus menyakinkan perusahaan

bahwa usulan perbaikan yang diajukan tidak akan

merugikan perusahaan dan peningkatan kualitas akan tetap

bertahan selama usulan perbaikan itu selalu digunakan.

Pengendalian dilakukan terhadap setiap rencana tindakan

yang akan diterapkan, agar mencapai target peningkatan

sigma enam yang diharapkan.

Page 23: Perbaikan Untuk Mengurangi Produk Cacat Pada Pengecatan Swing Arm 9001 Di PT. Kawasaki Motor Indonesia Jul

Sabtu, 15 Agustus 2009Sabtu, 15 Agustus 2009 Allan Audy W GAllan Audy W G 2323

1. Berdasarkan diagram pareto diketahui bahwa jenis cacat yang memiliki frekuensi cacat tertinggi pada proses

produksi pengecatan Swing Arm 9001 adalah cat kotor berpasir (Dust) pada bulan Juni 2008 dengan frekuensi

cacat sebesar

3668 unit atau 74 % dari total keseluruhan 16260 unit. Sehingga biaya yang harus dikeluarkan untuk

memperbaiki 3668 unit

swing arm 9001 adalah = 3668 unit x 1 operator x 15 menit (Rp.100/menit) = Rp. 5.502.000.

2. Dari perhitungan peta kontrol p terlihat bahwa beberapa data berada di luar batas kendali dan beberapa

data berada

didalam batas kendali artinya proses pengecatan swing arm 9001 yang menghasilkan produk cacat berupa

cat berpasir

(Dust) masih terkendali. Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus manual dan perangkat lunak

didapatkan suatu

nilai BKA sebesar 0.2722, garis tengah sebesar 0.2256, dan BKB sebesar 0.1790.

3. Berdasarkan level sigma yang diperoleh untuk proses pengecatan swing arm 9001 hasil perhitungan interpolasi

adalah 3.47378

sigma yang berarti berada pada kisaran nilai cukup dan baik, sehingga dapat diketahui bahwa indeks CPm yang

didapat sebesar

1.1598.

Page 24: Perbaikan Untuk Mengurangi Produk Cacat Pada Pengecatan Swing Arm 9001 Di PT. Kawasaki Motor Indonesia Jul

Sabtu, 15 Agustus 2009 Allan Audy W G 24

1. Diharapkan Usulan-usulan yang diberikan berupa instruksi kerja selama

proses

produksi pengecatan swing arm 9001, tidak akan merugikan perusahaan

dan peningkatan kualitas akan tetap bertahan selama usulan perbaikan

itu selalu digunakan. Usulan yang dapat diberikan oleh penulis selain

untuk menghemat anggaran juga efisien waktu adalah dengan

menambah jumlah perawatan kenersihan dalam1 hari terdiri dari 5 shift,

dengan begitu daerah diarea pengecatan akan terjaga kebersihannya.

2. 2. Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih kurang sempurna, oleh karena itu Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih kurang sempurna, oleh karena itu

penulis mengharapkan kepada para pembaca untuk dapat mengadakan penelitian penulis mengharapkan kepada para pembaca untuk dapat mengadakan penelitian

lanjutan dari segi perencanaan kapasitas maupun penjadwalan mesin atau oranglanjutan dari segi perencanaan kapasitas maupun penjadwalan mesin atau orang

Page 25: Perbaikan Untuk Mengurangi Produk Cacat Pada Pengecatan Swing Arm 9001 Di PT. Kawasaki Motor Indonesia Jul

Sabtu, 15 Agustus 2009Sabtu, 15 Agustus 2009 Allan Audy W GAllan Audy W G 2525