Perbaikan monitor
Perbaikan monitorJenis-jenis monitor Monitor Catoda Ray Tube
(CRT) Monitor ini merupakan monitor yang mempunyai tabung yang
memproduksi elektron untuk menembak layar, sehingga tercipta gambar
di layar seperti cara kerja di televisi. Monitor ini memakai port
15 pin dengan 3 baris.
Monitor Liquid Crystal Display (LCD)
Cara kerja monitor ini adalah dengan pemberian stimulasi arus
listrik dari luar kepada liquid crystal (materi biphenyl), sehingga
akan mengubah properti dari cahaya yang dilewatkan crystal.Monitor
TFT LCD Teknologi TFT LCD berupa liquid crystal yang diisikan di
antara dua pelat gelas, yaitu colour filter glass dan TFT glass.
Colour filter glass mempunyai filter warna yang bertugas
memancarkan warna, sedangkan TFT glass mempunyai Thin Film
transistor sebanyak pixel yang ditampilkan. Liquid crystal bergerak
sesuai dengan perbedaan voltase antara colour filter glass dengan
TFT glass. Jumlah cahaya yang dipasok oleh Back Light ditentukan
oleh jumlah pergerakan liquid crystal yang pada gilirannya akan
membentuk warna.Tabel jenis-jenis monitor menurut adapter card,
resolusi warna, dan jumlah pin.
Tombol Pengatur Pada Monitor
Pada umumnya, setiap monitor dilengkapi dengan tombol menu
pengaturan, seperti :
1. Saklar ON/OFF yang berfungsi untuk memutuskan dan
menghubungkan sumber daya listrik.
2. Brightness Control, yaitu cerah atau redupnya layar.
3. Contrast Control, yaitu untuk mengatur cerah atau redupnya
obyek pada layar.
4. Vertical Size Control (V. Hold), yaitu untuk mengatur area
layar bagian bawah dan atas.
5. Vertical Line (V. Line), yaitu untuk mengatur tinggi
rendahnya obyek pada layar.
6. Horisontal Size Control (H. Hold), yaitu untuk mengatur area
layar bagian kiri dan kanan.
Monitor komputer / PC tidak jauh berbeda dengan pesawat penerima
televisi. Perbedaan secara teknis yaitu monitor tidak memiliki
rangkaian audio atau suara, sedangkan televisi memiliki penerima
suara yang berbasis AM, FM, Zweiton, dan Nicam. Monitor memiliki
rangkaian video (raster circuit) sebagai berikut :
Pengolah video : Detector video, video driver, video output
(pada rangkaian ini terdapat pengatur contrast)
Pengolah warna (Matrix RGB) : synchronisasi separator,
integrator untuk oscillator, differensiator untuk oscillator
horizontal, oscillator vertical (pada rangkaian ini terdapat
pengatur V. Line dan V.Hold), vertical output, oscillator
horisontal (pada rangkaian ini terdapat pengatur H. Hold),
horisontal output, high voltage rectifier.
CRT (Cathoda Ray Tube) : Vertical, Horisontal deflection yoke
dan degausing coil.
Tabung Gambar (CRT)
Adapun tabung gambar sangat berbeda-beda bila dibandingkan
dengan tabung-tabung radio. Bentuk maupun fungsinya sangat berbeda.
Menurut jenisnya, tabung gambar bisa dibagi sebagai berikut
Bentuk Tabung
Rangkaian RGBRangkaian RGB juga disebut sebagai rangkaian
matrix. Adapun prinsip kerja rangkaian matrix adalah mengubah
tegangan perbedaan warna yang telah dicampur dengan sinyal
sinkronisasi yang diberikan demulator warna kembali menjadi
tegangan perbedaan warna.Rangkaian matrix ini harus dapat
mengadakan atau membuat agar perbandingan-perbandingan antara
amplitudo-amplitudo tegangan perbedaan warna itu dapat mempunyai
harga yang tepat, tak tergantung dari cara penguatan sebelumnya.
Jadi dalam hal ini rangkaian matrix tersebut hanyalah tinggal
mengusahakan untuk memperoleh amplitudo-amplitudo yang tepat dari
ketiga tegangan-tegangan perbedaan warna yang belum direduksi yang
diperlukan tabung gambar. Antara ketig tegangan-tegangan perbedaan
warna tersebut harus mempunyai amplitudo yang relatif tepat bagi
tabung gambar. Untuk itulah maka tabung-tabung di dalam rangkaian
matrix itu harus sanggup memberikan penguatan-penguatan yang cocok
terhadap tegangan perbedaan warna itu, sesuai dengan yang
dibutuhkan oleh tabung gambar tersebut.
PCB Pada Rangkaian RGB
Yoke DefleksiDalam leher tabung kita kenal kumparan pembelok
atau yoke defleksi, yaitu kumparan untuk horisontal, dan kumparan
untuk vertikal. Dalam kumparan untuk fokus pengaturan besar
kecilnya arus diatur oleh sebuah potensiometer. Guna pembelokan ini
ialah supaya gerak elektron yang semula menuju satu titik fokus
yang harus disesuaikan dengan arah sejajar.Telah dijelaskan bahwa
pengertian sinyal horisontal dalah untuk memberi perintah pada
kumparan defleksi horisontal yang bekerja untuk menggerakan
elektron daari kiri ke kanan/scanning horisontal. Sinyal ini
berguna untuk mentrigger kumparan defleksi horisontal, supaya
menjalankan gerak elektron dari kiri ke kanan pada akhir.
Titik-titik gambar secara otomatis sinyal mati dan kembali lagi ke
kiri dan otomatis digeserkan ke bawah pulsa blanking yang ditrigger
oleh sinyal vertikal.Cara kerja yoke defleksi vertikal hampir sama
dengan kumparan defleksi horisontal hanya saja dalam arah yang
berlainan yaitu vertikal. Akibat adanya pembelok horisontal dan
vertikal arah gerakan elektron tidak lagi ke kanan dan ke kiri
tetapi menyebar ke seluruh bidang permukaan layar tabung dengan
sama rata. Kedua kumparan ini diletakkan dalam leher tabung,
akibatnya arah gerak elektron tidak lagi vertikal atau horisontal
tetapi dalam arah resultan. Hasil dari tarikan kedua kumparan ini
akan menyebar dengan sama rata. Di dalam prakteknya kumparan ini
dijadikan satu dan dinamai yoke defleksi atau defleksi
coil.Kerusakan pada yoke biasanya mengakibatkan Raster pada satu
garis, horisontal atau vertikal, Gambar trapesium, Gambar miring ke
kiri/ke kanan, warna gambar tidak fokus atau terpisah, indikator
hidup, layar gelap.Caranya adalah dengan mengganti atau
menyetelnya, jangan lupa untuk mengendurkan terlebih dahulu kunci
pada leher tabung.
Proses Penyetelan Yoke
Proses Penyetelan Yoke
Pelacakan Kerusakan
Teknik yang digunakan dalam pelacakan kerusakan adalah teknik
lokalisasi tiap blok rangkaian. Langkah pertama, pastikan bahwa
sumber daya listrik benar-benar ada dan tersambung dengan baik.
Apabila monitor dinyalakan dan tidak disambungkan dengan sistem
unit, monitor tidak menampilkan apapun. Dengan bantuan seperangkat
sistem unit dan pastikan bahwa video card berfungsi dengan baik,
sehingga kita bisa melihat gejala apa yang muncul pada saat power
ON/OFF dinyalakan. Dari hasil tersebut kita bisa menganalisa bagian
apa yang bermasalah.Contoh masalah dan kemungkinan kerusakannya
:
Gejala dan Kerusakan Monitor
Langkah Awal Pembongkaran Monitor Sebelum membongkar monitor,
jangan lupa untuk menyiapkan alat-alat. Hal ini untuk menghindari
terjadinya pemaksaan/pemerkosaan dalam membongkar monitor. Siapkan
juga alas kaki yang terbuat dari karet agar tidak terkena arus
listrik statis. Langkah pertama dalam membongkar monitor adalah
membuka casing monitornya. Jangan dipaksa karena beberapa monitor
agak sulit dibuka walaupun baut-bautnya sudah dilepas semua.
Beberapa monitor ada yang menggunakan sistem socket untuk
mengencangkan casingnya.
Gmbr. Pembongkaran Casing Monitor Proses Grounding Setelah
casing terbuka, lakukan proses grounding. Caranya, sambungkan obeng
ke kabel. Tempelkan ujung kabel yang lainnya ke ground (seng).
Tempelkan ujung kabel yang menempel pada obeng ke kepala playback.
Hati-hati !
Meskipun sudah mati, play back masih memiliki tegangan tinggi.
Beberapa capasitor dalam monitor juga dimungkinkan masih menyimpan
tegangan yang bisa buat anda kesetrum.
Gmbr Proses Grounding
Pelacakan Kerusakan
Teknik yang digunakan dalam pelacakan kerusakan adalah teknik
lokalisasi atau fokus pada blok rangkaian atau bagian yang
dimungkinkan menglami kerusakan. Apabila sumber daya listrik sudah
benar-benar tersambung dengan baik, tetapi pada monitor tidak
menampilkan apapun saat dinyalakan. Dengan bantuan seperangkat
sistem unit dan dipastikan video card berfungsi dengan baik gejala
apa yang muncul saat power ON/OFF dinyalakan. Dari hasil tersebut
kita bisa menganalisa bagian apa yang bermasalah. Tabel Kemungkinan
Kerusakan Mencari Kerusakan Pada Blok Power Regulator Gejala: Lampu
indikator mati, layar gelap.
Pelacakan Kerusakan Pada Rangkaian Horisontal Gejala: Lampu
indikator hidup tetapi layar gelap
Secara umum rangkaian horizontal berfungsi untuk membangkitkan
tegangan tinggi. Rangkaian horizontal ini terdiri dari oscillator
horizontal, driver horizontal, dan penguat horizontal. Oscillator
kan membangkitkan sinyal-sinyal atau tegangan-tegangan defleksi
horizontal dan vertical yang dibutuhkan untuk mengatur scanning
garis-garis pada layar CRT secara merata di seluruh permukaan.
Sinyal defleksi horizontal mengatur jalannya gerakan berkas
elektron ke kiri ke kanan/scanning ke arah horizontal, sedangkan
sinyal defleksi vertikal mengatur jalannya dari atas ke bawah.
Sinyal oscillator horizontal akan diperkuat oleh driver
horizontal sebelum masuk ke penguat horizontal. Adapun tugas dan
fungsi penguat horizontal adalah menghasilkan suatu tegangan dengan
bentuk dan amplitudo tertentu yang akan disalurkan ke defleksi
horizontal. Di samping itu juga akan menghasilkan tegangan tinggi
bagi tabung. Di dalam rangkaian horizontal, rangkaian pembangkit
tegangan tinggi berfungsi untuk menaikkan tegangan antara 10 KV 50
KV. Sebelum tegangan tinggi ini msauk ke anoda, CRT
diratakan/disearahkan dulu melalui dioda tegangan tinggi (dioda
HVREC). Yang harus diingat didalam perbaikan horizontal kita harus
memakai CPU.
Pelacakan Kerusakan Pada Rangkaian Vertikal
Gejala: Indikator hidup dan raster berbentuk garis horizontal.
angkaian vertikal berfungsi untuk membangkitkan sinyal-sinyal yang
berbentuk gigi gergaji yang diumpankan kepada yoke defleksi untuk
penelusuran atau scanning secara vertikal pada layar/tabung CRT.
Gerakan scanning ini dilakukan sebanyak 50 kali tiap detik. Agar
jalannya scanning pada layar CRT cocok maka oscillator disinkronkan
oleh pulse-pulse sinkron vertikal yang datangnya dari CPU.
Blok dan FlowcharRangkaian RGB
Secara umum rangkaian RGB berfungsi untuk mengatur sinyal-sinyal
perbedaan warna sekaligus memperkuat sinyal video. Rangkaian RGB
ini sangat berperanan penting dalam pengaturan warna-warna pada
layar CRT. Rangkaian ini menghasilkan tiga warna dasar disebut juga
warna dasar yakni R=Merah, G=Hijau, B=Biru. Seedangkan warna-warna
yang dihasilkan setelah pencampuran dari warna dasar disebut warna
sekunder atau warna campuran.
Pin Conector
Kerusakan pada konektor ini juga bisa berakibat fatal,
diantaranya warna menjadi dasar, misalnya biru saja, merah atau
hijau yang pasti warna tidak normal. Dapat juga mengakibatkan tidak
ada tampilan pada layar monitor.
Jadi untuk mengatasinya kita tinggal membuka socketnya dan lihat
apakah ada kabel yang putus (ini hanya berlaku pada monitor yang
memiliki konektor yang bisa bongkar pasang), dan untuk monitor yang
konektornya tidak bisa dibongkar pasang maka kita tinggal membeli
kabel datanya dan memasang kembali sesuai dengan susunannya.
Gmbr Pin Konektor Yang Rusak
Kerusakan Lain Yang Sering Terjadi 1. Gambar Gelap
Cara mengatasinya adalah ubah posisi pengaturan screen pada
playback dengan obeng (+) atau bintang kemudian putar ke kanan tapi
jangan terlalu banyak. Posisi monitor dalam keadaan menyala.
Lakukan dengan hati-hati.
2. Gambar Berbayang/Buram (Tidak Fokus)
Atur kembali posisi pengaturan fokus pada playback dengan obeng
+ atau bintang (putar ke kanan tapi jangan terlalu banyak) sampai
dihasilkan gambar yang enak dilihat. Jika dalam beberapa waktu
settingan berubah lagi, dan ini terjadi terus-menerus, dapat
dikatakan bahwa playbacknya rusak. Ada dua cara memperbaikinya,
pertama adalah mengganti dengan playback yang baru sesuaikan dengan
serinya. Cara kedua adalah dengan mencangkok playback tersebut
(tidak dibahas).
3. Warna Kurang Pas (Satu warna terlalu dominan)
Ini berarti kerusakan pada bagian RGB. Caranya adalah dengan
memperhatikan solderan di PCBnya (kemungkinan ada yang aus). Jika
ditemukan, solder ulang. Setelah itu coba mainkan trimpot yang ada
pada PCB tersebut (lihat gambar). Hati-hati dalam memutarnya jangan
terlalu banyak, karena akibatnya akan fatal. Jika ada perubahan
pada setiap trimpot yang diukur pada rangkaian RGBnya sudah kembali
berjalan normal. Akan tetapi jika ada satu saja yang tidak
berfungsi maka kemungkinannya adalah transistor-transistor
penguatnya (tidak dibahas).
Sekian beberapa gambaran tentang monitor dan perbaikannya.
Mungkin dapat menambah ide bagi anda semua, dan artikel tadi masih
jauh dari lengkap, karena dalam praktek masih banyak lagi kendala
atau masalah yang lebih bervariasi.
HYPERLINK
"http://1.bp.blogspot.com/_YF5WDLLK2nA/Rv1dbe50t9I/AAAAAAAACvg/8Fay5aZVGIo/s1600-h/pelacakan+kerusakan.JPG"
INCLUDEPICTURE
"http://1.bp.blogspot.com/_YF5WDLLK2nA/Rv1dbe50t9I/AAAAAAAACvg/8Fay5aZVGIo/s400/pelacakan+kerusakan.JPG"
\* MERGEFORMATINET