Top Banner
BATAN PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR : 181/KA/IX/2011 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN JABATAN FUNGSIONAL TEKNISI PENELITIAN DAN PEREKAYASAAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, Menimbang : a. Bahwa untuk menyamakan persepsi dalam menjabarkan dan menerapkan tata cara pengusulan dan penilaian angka kredit terhadap unsur-unsur kegiatan penelitian dan perekayasaan, dan kriteria penilaiannya telah ditetapkan Keputusan Kepala BATAN Nomor 194/KA/IV/2004 tentang Pedoman Pengusulan dan Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa di Lingkungan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN); b. bahwa dengan adanya perubahan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan terkait dengan jabatan fungsioanal teknisi penelitian dan perekayasaan, maka Keputusan Kepala BATAN sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu disesuaikan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu menetapkan Peraturan Kepala BATAN tentang Pedoman Penilaian Jabatan Fungsional Teknisi Penelitian Dan Perekayasaan Badan Tenaga Nuklir Nasional; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);
104

BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

Aug 13, 2019

Download

Documents

vukien
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

PERATURAN

KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

NOMOR : 181/KA/IX/2011

TENTANG

PEDOMAN PENILAIAN JABATAN FUNGSIONAL TEKNISI PENELITIAN DAN

PEREKAYASAAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

Menimbang : a. Bahwa untuk menyamakan persepsi dalam menjabarkan dan

menerapkan tata cara pengusulan dan penilaian angka kredit

terhadap unsur-unsur kegiatan penelitian dan perekayasaan, dan

kriteria penilaiannya telah ditetapkan Keputusan Kepala BATAN

Nomor 194/KA/IV/2004 tentang Pedoman Pengusulan dan Penilaian

Angka Kredit Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa di Lingkungan

Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN);

b. bahwa dengan adanya perubahan terhadap ketentuan peraturan

perundang-undangan terkait dengan jabatan fungsioanal teknisi

penelitian dan perekayasaan, maka Keputusan Kepala BATAN

sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu disesuaikan;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a dan huruf b perlu menetapkan Peraturan Kepala BATAN

tentang Pedoman Penilaian Jabatan Fungsional Teknisi Penelitian

Dan Perekayasaan Badan Tenaga Nuklir Nasional;

Mengingat : 1.

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok

Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974

Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang

Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 3890);

Page 2: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 2 -

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 23,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3676);

Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan

Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 3547) sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 51, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5121);

Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun

Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil;

Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan,

Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja

Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah

beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64

Tahun 2005;

Keputusan Presiden Nomor 16/M Tahun 2007;

Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara

Nomor 23/KEP/M.PAN/2/2003 tanggal 4 Februari 2003 tentang

Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa dan Angka Kreditnya;

Peraturan Bersama Kepala BPPT dan Kepala BKN Nomor

160/KA/BPPT/X/2005 dan Nomor 19 A Tahun 2005 tentang

Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa dan

Angka Kreditnya;

Keputusan Kepala BPPT Nomor 147/Kp/BPPT/V/2007 tentang

Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa dan Angka

Kreditnya;

Keputusan Kepala BATAN Nomor 360/KA/VII/2001 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir;

Peraturan Kepala BATAN Nomor 392/KA/XI/2005 tentang

Organisasi dan Tata Kerja BATAN;

Peraturan Kepala BATAN Nomor 393/KA/XI/2005 sampai dengan

Page 3: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 3 -

396/KA/XI/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai di

Lingkungan BATAN;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL TENTANG

PEDOMAN PENILAIAN JABATAN FUNGSIONAL TEKNISI PENELITIAN

DAN PEREKAYASAAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL.

Pasal 1

(1) Pedoman Penilaian Jabatan Fungsional Teknisi Penelitian dan

Perekayasaan (Litkayasa) BATAN selanjutnya disebut Pedoman,

sebagaimana tersebut dalam Lampiran merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari Peraturan ini.

(2) Pedoman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk

memberikan arahan dan sebagai acuan bagi teknisi litkayasa, tim

penilai teknisi litkayasa, pejabat pengelola jabatan fungsional teknisi

litkayasa dan pejabat struktural yang terkait dalam pengajuan usulan,

penilaian dan penetapan angka kredit Jabatan Fungsional Teknisi

Litkayasa di BATAN.

Pasal 2

Pedoman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 memuat ketentuan-

ketentuan mengenai pengusulan dan penilaian angka kredit jabatan

fungsional teknisi litkayasa untuk memperoleh kesamaan pemahaman dan

persepsi, sehingga mempermudah dan memperlancar pelaksanaan

penilaian angka kredit.

Page 4: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 4 -

Pasal 3

Pada saat Peraturan ini mulai berlaku, maka Keputusan Kepala Badan

Tenaga Nuklir Nasional Nomor 194/KA/IV/2004 tentang Pedoman

Pengusulan dan Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Teknisi

Litkayasa di Lingkungan BATAN dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

Pasal 4

Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 28 September 2011

KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

-ttd-

HUDI HASTOWO

Salinan sesuai dengan aslinya,

Kepala Biro Kerja Sama, Hukum,

dan Hubungan Masyarakat

Ferhat Aziz

Page 5: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

LAMPIRAN PERATURAN

KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

NOMOR : 181/KA/IX/2011

TANGGAL : 28 September 2011

PEDOMAN PENILAIAN JABATAN FUNGSIONAL TEKNSI PENELITIAN DAN

PEREKAYASAAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

BAB I

PENDAHULUAN

A. Umum

Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa merupakan jabatan karier bagi Pegawai

Negeri Sipil (PNS), yang memiliki ijazah paling rendah Sekolah Lanjutan Tingkat Atas

(SLTA), yang memungkinkan PNS pemangku jabatan Teknisi Litkayasa meniti karier hingga

mencapai Pangkat/Golongan Ruang sampai dengan Penata Tingkat I – III/d, sesuai dengan

jabatan yang dipangkunya berdasarkan Angka Kredit yang dimiliki.

Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa diberlakukan pertama kali sejak keluarnya

Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 33 Tahun 1990, serta

Surat Edaran Bersama antara Menteri Riset dan Teknologi/Kepala BPPT dengan Kepala

Badan Administrasi Kepegawaian Negara Nomor 256/M/VI/1991, Nomor 12/SE/1991, yang

berlaku efektif mulai April 1992.

Dengan keluarnya Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun

Jabatan Fungsional bagi PNS ditetapkan bahwa hanya ada 4 (empat) jenjang jabatan, baik

bagi jenjang jabatan fungsional keahlian maupun jenjang jabatan fungsional keterampilan.

Oleh karena itu semua Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara tentang

Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa harus disesuaikan, yaitu dari 9 (sembilan) jenjang

menjadi 4 (empat) jenjang serta perubahan dalam pengaturan butir kegiatan dan penetapan

angka kreditnya, dengan terbitnya Keputusan Menpan Nomor 23/KEP/M.PAN/2/2003.

Untuk melaksanakan keputusan tersebut, maka diterbitkan Keputusan Bersama Menteri

Riset dan Teknologi/Kepala BPPT dan Kepala BKN Nomor 01/SKB/MRTN/2003 – Nomor

45/KEP/2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa dan

Angka Kreditnya, yang berlaku efektif mulai 5 Mei 2003.

Page 6: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 2 -

Pada tahun 2004 Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara melalui Keputusan

Nomor KEP/193/M.PAN/11/2004, menetapkan perubahan atas Keputusan Menpan Nomor

23/KEP/M.PAN/2/2003 dan Keputusan Nomor 24/KEP/M.PAN/2/2003 perihal Pelimpahan

Wewenang Instansi Pembina Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa dan Perekayasa dari

Kementerian Riset dan Teknologi kepada Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.

Berdasarkan Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Teknisi Penelitian dan

Perekayasaan dan Angka Kreditnya yang tertuang dalam Peraturan Bersama Antara

Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi dan Kepala Badan Kepegawaian

Negara Nomor 160/KA/BPPT/X/2005 dan Nomor 19 A Tahun 2005, BPPT menerbitkan

Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa dan Angka Kreditnya melalui

Keputusan Kepala BPPT Nomor 147/Kp/BPPT/V/2007.

Seiring dengan diberlakukannya Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Teknisi

Litkayasa dan Angka Kreditnya melalui Keputusan Kepala BPPT Nomor

147/Kp/BPPT/V/2007 maka perlu diberi penjelasan lebih lanjut dalam implementasinya di

lingkungan Batan melalui buku Pedoman Pengusulan dan Penilaian Angka Kredit.

Pedoman terbut merupakan sarana menyamakan persepsi para Pembina, Penilai dan

Teknisi Litkayasa.

B. Maksud dan Tujuan

Pedoman Penilaian Jabatan Fungsional Teknsi Penelitian dan Perekayasaan Badan

Tenaga Nuklir Nasional dibuat dengan maksud agar para Teknisi Litkayasa, Tim Penilai

Teknisi Litkayasa, Pejabat Pengelola Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa dan Para

Pejabat Struktural yang terkait, mempunyai pedoman baku dalam pelaksanaan kegiatan

dan pengelolaan Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa.

Dengan demikian tujuan dibuatnya Pedoman ini adalah tercapainya keseragaman

pengertian dalam melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan penelitian dan

perekayasaan, tata kerja dan tata cara penilaian bagi Tim Penilai Teknisi Litkayasa.

Pedoman ini diharapkan benar-benar dapat melengkapi Petunjuk Pelaksanaan

dalam Peraturan Bersama Kepala BPPT dan Kepala BKN serta Petunjuk Teknis Jabatan

Fungsional Teknisi Litkayasa dan Angka Kreditnya, sehingga kompetensi Teknisi Litkayasa

terbina seragam dengan standar yang sama di semua unit kerja, baik pembinaan oleh

pejabat fungsional senior maupun oleh pejabat strukturalnya.

Page 7: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 3 -

C. Pengertian dan Batasan Ilmiah

1. Teknisi Litkayasa adalah PNS pada instansi pemerintah yang diberi tugas, tanggung

jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk

melakukan kegiatan pelayanan penelitian dan perekayasaan pada instansi pemerintah.

2. Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara

sistematis untuk memperoleh informasi, data dan keterangan yang berkaitan dengan

pemahaman dan pembuktian kebenaran atau ketidakbenaran suatu asumsi dan/atau

hipotesis di bidang iptek serta menarik kesimpulan ilmiah bagi keperluan kemajuan

iptek.

3. Perekayasaan adalah kegiatan penerapan iptek dalam bentuk desain dan rancang-

bangun untuk menghasilkan nilai, produk dan/atau proses produksi dengan

mempertimbangkan keterpaduan sudut pandang dan/atau konteks teknikal, fungsional,

bisnis, sosial budaya dan estetika.

4. Angka Kredit adalah suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas prestasi

yang telah dicapai oleh Teknisi Litkayasa dalam mengerjakan butir kegiatan yang

digunakan sebagai salah satu syarat untuk pengangkatan dan kenaikan jabatan dan

pangkat dalam jabatan Litkayasa.

5. Pendidikan formal yang dinilai termasuk unsur utama adalah pendidikan Sekolah

Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) dan pendidikan Diploma dengan mendapatkan ijazah

sesuai dengan tingkat pendidikannya DI/DII/DIII, yang telah mendapat pengesahan

atau akreditasi dari Instansi yang berwenang.

6. Pendidikan dan/atau pelatihan (diklat) fugsional yang dinilai termasuk unsur utama

adalah diklat fungsional Teknisi Litkayasa dan diklat teknis, sedangkan diklat

fungsional non-teknis seperti diklat penjenjangan struktural tidak dinilai sebagai unsur

utama.

7. Percobaan adalah kegiatan yang dilakukan pada kondisi terkendali untuk memperoleh

gambaran mengenai pengaruh atau gejala tertentu.

8. Pengamatan/Pengukuran adalah kegiatan memperhatikan suatu obyek untuk

memperoleh data/informasi dari suatu penelitian/perekayasaan.

9. Pengolahan data adalah kegiatan memproses data yang didapat dari pengamatan/

pengukuran menjadi data yang siap dianalisis.

10. Analisis data adalah kegiatan mengurai/menelaah data untuk menghasilkan informasi

bagi kegiatan penelitian/perekayasaan.

Page 8: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 4 -

11. Survei adalah kegiatan mengumpulkan serta mengolah data dan informasi

berdasarkan metode yang baku untuk mendukung kegiatan di bidang

penelitian/perekayasaan.

12. Proses adalah suatu rangkaian kegiatan yang berkesinambungan dari awal hingga

selesai.

13. Sistem adalah beberapa komponen/kesatuan yang satu sama lain saling terkait dalam

suatu kegiatan yang teratur untuk mencapai tujuan tertentu.

14. Model adalah perwujudan rancangan atau sistem dalam rangka kegiatan penelitian

perekayasaan.

15. Prototipe adalah contoh hasil rangka-bangun/perekayasaan dalam ukuran sebenarnya

dan siap untuk diproduksi masal.

16. Penyetelan dan Pengujian adalah kegiatan merangkai komponen menjadi suatu alat

dan menjalankan alat tersebut untuk memeriksa kesesuaian unjuk kerja alat terhadap

spesifikasinya.

17. Kalibrasi adalah kegiatan penyesuaian unjuk kerja alat terhadap standar.

18. Bahan Audio Visual adalah bahan yang digunakan untuk menyampaikan hasil

penelitian dan perekayasaan baik untuk dapat didengar dan dilihat seperti VCD, sound

slide dan film.

19. Leaflet adalah materi penyuluhan berupa cetakan dalam bentuk lembaran lipatan

kertas yang berisi tulisan dengan kalimat-kalimat yang singkat, padat, mudah

dimengerti dengan atau tanpa gambar.

20. Brosur/Booklet adalah materi penyuluhan berupa cetakan dalam bentuk buku kecil

dengan jumlah 5-15 halaman, berisi tulisan dengan kalimat yang singkat, padat,

mudah dimengerti dan gambar-gambar yang sederhana.

21. Supervisi adalah kegiatan mengawasi dan membimbing pelaksanaan penelitian dan

perekayasaan.

22. Karya tulis ilmiah adalah karya tulis ilmiah perorangan atau kelompok yang membahas

suatu pokok bahasan dengan menuangkan gagasan tersebut secara sistematis melalui

identifikasi, deskripsi dan analisis permasalahan, kesimpulan dan saran-saran

pemecahannya.

23. Karya ilmiah hasil survei percobaan/pengkajian adalah karya tulis ilmiah yang

membahas hasil suatu survei/percobaan/pengkajian yang terkait dengan kegiatan

penelitian/rancang-bangun/perekayasaan.

Page 9: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 5 -

24. Karya tulis berupa tinjauan atau ulasan ilmiah adalah karya tulis yang membahas suatu

pokok bahasan berdasarkan penelusuran pustaka.

25. Karya tulis/karya ilmiah popular adalah karya tulis ilmiah yang disajikan dengan bahasa

yang mudah dimengerti oleh masyarakat.

26. Petunjuk teknis adalah naskah yang memuat panduan pelaksanaan pengelolaan

kegiatan penelitian dan perekayasaan secara rinci.

27. Penerjemahan/penyaduran adalah kegiatan mengalih-bahasakan buku/bahan lain dari

satu bahasa ke bahasa lain di bidang penelitian/rancang-bangun perekayasaan.

28. Teknologi tepat guna adalah kumpulan pengetahuan di bidang penelitian dan

perekayasaan yang memberi pemahaman dan informasi tentang bagaimana

pengetahuan tersebut dipergunakan untuk tujuan praktis.

29. Bimbingan adalah kegiatan yang bersifat memberi contoh, dorongan, petunjuk dan

pengawasan kepada Teknisi Litkayasa di bawahnya.

30. Tim Penilai Jabatan Teknisi Litkayasa adalah tim penilai yang dibentuk dan ditetapkan

oleh pejabat yang berwenang dan bertugas menilai prestasi kerja Teknisi Litkayasa.

31. Penulis Utama adalah pemrakarsa penulisan, pemilik gagasan serta pembuat konsep

tentang masalah yang dituangkan dalam karya tulis ilmiah.

32. Penulis Pembantu adalah penulis yang membantu penulis utama dalam pengumpulan,

pengolahan dan analisis.

33. Organisasi Profesi adalah wadah masyarakat ilmiah dalam suatu cabang atau lintas

disiplin iptek, atau suatu bidang kegiatan profesi, yang dijamin oleh Negara untuk

menyumbangkan profesionalisme dan etika profesi dalam masyarakat, sesuai dengan

peraturan perundang-undangan.

34. Piagam Kehormatan adalah tanda kehormatan yang diberikan oleh Pemerintah RI,

pemerintah Negara asing atau organisasi ilmiah nasional/internasional atas prestasi

yang menonjol di bidang penelitian/rancang bangun/perekayasaan.

Page 10: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 6 -

BAB II

PEMAHAMAN JABATAN FUNGSIONALTEKNISI LITKAYASA

A. Kode Etik Teknisi Litkayasa

Pada hakekatnya manusia mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah

untuk meningkatkan kesejahteraan kehidupan umat manusia dan kelestarian lingkungan

hidup. Oleh karena itu janganlah melakukan pengembangan iptek dengan tujuan yang

bertentangan dengan tujuan di atas.

Teknisi Litkayasa adalah PNS yang telah diberi posisi pada jabatan fungsional yang

sangat terhormat dan dipercaya dalam konstelasi kepegawaian di Indonesia. Didasari

bahwa Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa adalah kedudukan terhormat dalam martabat

manusia dan merupakan jabatan mulia karena selalu bertujuan meningkatkan nilai tambah

produk dengan memanfaatkan kebenaran serta hakekat ilmu pengetahuan dan teknologi.

Perkembangan iptek telah demikian pesat dalam segala cabang, dan telah memberi

manfaat bagi hidup dan kehidupan manusia, namun pemanfaatan iptek dapat pula berjalan

ke arah yang salah sehingga dapat menghancurkan harkat hidup dan kehidupan manusia

serta lingkungannya.

Mengingat keterbatasan pada diri manusia dan untuk menghindari penyalahgunaan

kepercayaan yang telah diberikan oleh masyarakat dan pemerintah Indonesia, serta untuk

selalu menjaga dan meningkatkan moral dan kualitas keprofesionalan Teknisi Litkayasa,

maka diperlukan adanya Kode Etik Teknisi Litkayasa yang menjadi etika profesi Teknisi

Litkayasa.

Kode Etik Teknisi Litkayasa:

1. Teknisi Litkayasa berkewajiban menjadi mitra peneliti dan perekayasa dalam

mengembangkan iptek, meningkatkan keterampilannya sesuai dengan bidang ilmu yang

diminati, serta menjunjung tinggi profesi terhormatnya sebagai seorang terpelajar

dengan menjaga kebenaran dan kejujuran baik kepada diri sendiri maupun kepada

umum sehingga tidak menutupi kelemahan dan atau kekurangannya.

2. Teknisi Litkayasa wajib bekerja secara terencana, sistematis mengikuti prosedur yang

telah ditetapkan dan melaksanakannya dengan standar ilmiah, serta bekerja dengan

jujur, tekun, teliti, berdisiplin, bersemangat untuk menghasilkan karya yang berkualitas

tinggi sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan umat manusia.

3. Teknisi Litkayasa wajib menjunjung tinggi hak, pendapat atau invensi orang lain,

sehingga selalu menjauhi perbuatan tercela seperti mengambil gagasan orang lain yang

Page 11: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 7 -

belum diumumkan/ dipublikasikan dan senantiasa beritikad tidak akan melakukan

tindakan plagiat baik secara sengaja maupun tidak sengaja dalam rangka menghormati

dan melindungi Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dan atau masyarakat.

4. Teknisi Likayasa wajib bersikap terbuka terhadap tanggapan, pendapat dan kritik yang

diberikan oleh Teknisi Litkayasa lain dan atau masyarakat atas hasil yang dicapainya,

menjalin hubungan kerjasama yang harmonis dengan ilmuwan/peneliti/perekayasa/

teknisi litkayasa lain/pejabat fungsional lainnya, sehingga terjalin budaya kerjasama

dalam tim, serta tidak menghalangi atau menghambat upaya pengembangan iptek yang

dilakukan oleh Teknisi Litkayasa lain.

5. Teknisi Litkayasa wajib berusaha untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman

terbaiknya kepada masyarakat dan generasi yang lebih muda guna meningkatkan

kualitas sumber daya manusia Indonesia.

6. Teknisi Litkayasa harus berjiwa pioneer, berorientasi pada peningkatan nilai tambah,

mengutamakan keamanan dan keselamatan, serta selalu memikirkan dampak

penerapan hasil karyanya terhadap manusia dan lingkungan hidup.

7. Teknisi Litkayasa wajib selalu menjaga dan memanfaatkan semua sumber daya secara

berdayaguna dan berhasilguna. Serta menjaga nama baik profesi keahliannya dan

lembaga tempat kerjanya sehingga menghindari sikap arogansi intelektual.

8. Teknisi Litkayasa wajib mengikuti dan mentaati Kode Etik Teknisi Litkayasa ini sebagai

etika profesinya.

B. Jenjang Jabatan, Pangkat, Golongan Ruang dan Angka Kredit

Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa memiliki kaitan antara jenjang jabatan

dengan pangkat, golongan ruang, dan angka kredit minimal sebagaimana tertera dalam

tabel berikut:

Page 12: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 8 -

Tabel Jabatan, Pangkat/Golongan Ruang dan Angka Kredit

No. JENJANG JABATAN PANGKAT GOL

RUANG ANGKA KREDIT

1 Teknisi Litkayasa Pelaksana Pemula Pengatur Muda II/a 25

2 Teknisi Litkayasa Pelaksana Pengatur Muda TK. I II/b 40

Pengatur II/c 60

Pengatur Tk. I II/d 80

3 Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan Penata Muda III/a 100

Penata Muda Tk.I III/b 150

4 Teknisi Litkayasa Penyelia Penata III/c 200

Penata TK. I III/d 300

Jenjang jabatan untuk masing-masing jabatan adalah berdasarkan jumlah angka

kredit yang dimiliki untuk masing-masing jenjang jabatan.

Penetapan jenjang jabatan Teknisi Litkayasa untuk pengangkatan dalam jabatan

ditetapkan sesuai dengan jumlah Angka Kredit yang dimiliki berdasarkan penetapan pejabat

yang berwenang menetapkan Angka Kredit, sehingga dimungkinkan pangkat dan jabatan

tidak sesuai.

C. Tugas Pokok

Teknisi Litkayasa sesuai dengan ketentuan Pasal 4 Keputusan Menpan Nomor

23/KEP/M.PAN/2/2003, mempunyai tugas pokok melakukan kegiatan pelayanan penelitian

dan perekayasaan.

Tugas pokok tersebut dibagi sesuai dengan jenjang Jabatan Teknisi Litkayasa, yaitu :

1. Jenjang Teknisi Litkayasa Penyelia

2. Jenjang Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan

3. Jenjang Teknisi Litkayasa Pelaksana

4. Jenjang Teknisi Ltkayasa Pelaksana Pemula

Jenjang Teknisi Litkayasa Penyelia adalah jenjang Jabatan Fungsional

Keterampilan yang tugas dan fungsi utamanya sebagai pembimbing, pengawas dan penilai

pelaksanaan pekerjaan pejabat Fungsional tingkat di bawahnya yang mensyaratkan

pengetahuan dan pengalaman teknis operasional penunjang beberapa cabang ilmu

Page 13: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 9 -

pengetahuan tertentu dengan kepangkatan mulai Penata, Golongan Ruang III/c sampai

dengan Penata Tingkat I Golongan Ruang III/d, dengan rincian tugas pokok sebagai berikut:

1. Menyusun kebutuhan percobaan Butir II,A.1

2. Menganalisis hasil percobaan Butir II.A.6

3. Menganalisis hasil Survei Butir II.B.4

4. Merencanakan kebutuhan pembuatan proses/sistem/

Model/prototipe

Butir II.C.1

5. Melakukan pengawasan kegiatan pelayanan Perekayasaan Butir II.C.6

6. Melakukan layanan informasi teknis ilmiah Butir II.D.4

7. Melakukan peningkatan fungsi alat dan fasilitas Butir II.E.4

8. Melakukan penjaminan mutu laboratorium/fasilitas Butir II.E.5

9. Melakukan penyuluhan penerapan hasil penelitian dan perekayasaan Butir II.F.4

10. Menganalisis hasil pengujian unjuk kerja produk Perekayasaan Butir II.G.5

11. Melakukan supervisi pemrosesan hasil penelitian/perekayasaan Butir II.G.6

Jenjang Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan adalah jenjang jabatan Fungsional

Keterampilan yang tugas dan fungsi utamanya sebagai pelaksana tingkat lanjutan dan

mensyaratkan pengetahuan dan pengalaman teknis, operasional penunjang yang didasari

oleh suatu cabang ilmu pengetahuan tertentu dengan kepangkatan mulai dari Penata Muda

Golongan Ruang III/a sampai dengan Penata Muda Tk. I Golongan Ruang III/b, dengan

rincian tugas pokok sebagai berikut :

1. Menyusun kebutuhan percobaan Butir II,A.2

2. Menyusun kebutuhan survei Butir II.B.1

3. Melakukan penyetelan dan pengujian rangkaian pembuatan proses

/sistem/model/prototipe

Butir II.C.4

4. Melakukan pembuatan bagian-bagian prototipe Butir II.C.5

5. Menguji bahan/unjuk kerja alat Butir II.D.3

6. Melakukan penyetelan dan kalibrasi alat Butir II.E.3

7. Membuat bahan audio visual Butir II.F.1

8. Melakukan pemrosesan + laporan Butir II.G.4

Jenjang Teknisi Litkayasa Pelaksana adalah jenjang Jabatan Fungsional

Keterampilan yang tugas dan fungsi utamanya sebagai pelaksana dan mensyaratkan

pengetahuan dan pengalaman teknis operasional penunjang yang didasari oleh suatu

Page 14: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 10 -

cabang ilmu pengetahuan tertentu dengan kepangkatan mulai dari Pengatur Muda Tingkat I

Golongan Ruang II/b sampai dengan Pengatur Tingkat I Golongan Rang II/d, dengan rincian

tugas pokok sebagai berikut :

1. Melakukan pengamatan/pengukuran obyek percobaan Butir II,A.4

2. Mengolah data percobaan Butir II.A.5

3. Mengelompokkan data survei obyek percobaan data survei Butir II.B.3

4. Menyusun rangkaian pembuatan proses/sistem/model/ prototipe Butir II.C.3

5. Melakukan pengukuran analisis Butir II.D.3

6. Memperbaiki alat dan fasilitas Butir II.E.2

7. Membuat alat peraga dan maket Butir II.F.2

8. Memadu kegiatan promosi Iptek Butir II.F.5

9. Membuat gambar, diagram dan peta Butir II.G.3

Jenjang Teknisi Litkayasa Pelaksana Pemula adalah jenjang Jabatan Fungsional

Keterampilan yang tugas dan fungsi utamanya sebagai pembantu pelaksana dan

mensyaratkan pengetahuan dan pengalaman teknis operasional penunjang yang didasari

oleh suatu cabang ilmu pengetahuan tertentu dengan kepangkatan Pengatur Muda/

Golongan Ruang II/a, dengan rincian tugas pokok sebagai berikut :

1. Menyiapkan kebutuhan percobaan Butir II,A.3

2. Mengumpulkan data Butir II.B.2

3. Menyiapkan kebutuhan pembuatan proses /sistem/model/prototipe Butir II.C.2

4. Mengambil dan memproses contoh Butir II.C.2

5. Memelihara alat dan fasilitas Butir II.D.1

6. Menyiapkan bahan penyusunan brosur, leaflet, booklet Butir II.F.3

7. Melakukan Pelayanan pemrosesan hasil penelitian Butir II.G.1

8. Melakukan Pelayanan pemrosesan hasil perekayasaan Butir II.G.2

Meskipun sudah terbagi dan masing-masing jenjang jabatan bertanggung jawab

terhadap kegiatan yang menjadi tugas pokoknya, namun dalam hal tertentu Teknisi

Litkayasa dapat saja melaksanakan kegiatan yang bukan menjadi tugas pokoknya.

Teknisi Litkayasa dengan jenjang jabatan yang lebih tinggi bila diperlukan dapat

mengerjakan kegiatan pelayanan penelitian dan perekayasaan yang menjadi tugas dan

tanggung jawab Teknisi Litkayasa di bawahnya. Begitu juga sebaliknya Teknisi Litkayasa

Page 15: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 11 -

dengan jenjang jabatan lebih rendah dapat melaksanakan kegiatan yang menjadi tugas dan

tanggung jawab Teknisi Litkayasa dengan jenjang jabatan yang lebih tinggi.

Untuk menghindari penyalahgunaan dalam pelaksanaan kegiatan yang bukan

menjadi tanggung jawabnya, maka dibuat ketentuan sebagai berikut :

Bagi Teknisi Litkayasa yang melaksanakan tugas di bawah jenjang jabatannya, angka

kredit yang diperoleh dari kegiatan itu ditetapkan sama dengan angka kredit dari setiap

butir kegiatan

Bagi Teknisi Litkayasa yang melaksanakan tugas satu jenjang di atas jenjang

jabatannya angka kredit yang diperoleh dari kegiatan itu ditetapkan sebesar 80% dari

angka kredit setiap butir kegiatan.

D. Rincian Kegiatan dan Unsur yang dinilai

Kegiatan Teknisi Litkayasa terinci dalam kelompok-kelompok yang menunjukkan

tingkat rinciannya. Kelompok utama disebut Unsur yang terbagi ke dalam Sub Unsur. Setiap

Sub Unsur diuraikan menjadi Butir Kegiatan. Pada dasarnya butir kegiatan adalah kegiatan

yang menjadi tugas pokok Teknisi Litkayasa sesuai dengan jenjang jabatannya. Butir

kegiatan yang dilaksanakan oleh Teknisi Litkayasa merupakan unsur yang dinilai dan diberi

angka kredit bila Teknisi Litkayasa melaksanakan sesuai dengan tugas pokok dari jenjang

jabatannya.

Contoh :

Seorang Teknisi Litkayasa Pemula melakukan kegiatan yang termasuk dalam unsur: Pelayanan Kegiatan Penelitian dan Perekayasaan, Sub Unsur pelaksanaan Kegiatan survei dengan Butir Kegiatan: mengumpulkan data. Kegiatan merupakan unsur yang dinilai, Kegiatan lain seperti menyusun kebutuhan survei, bagi Teknisi Litkayasa Pemula tersebut bukan merupakan unsur yang dinilai karena dia tidak melaksanakannya, kecuali bila ditugaskan melaksanakan salah satu atau seluruh kegiatan tersebut, dan untuk mendapatkan penilaian atas apa yang telah dilakukannya yang bersangkutan diharuskan melampirkan surat penugasan tersebut.

Tabel Contoh Rincian Kegiatan dan Unsur yang Dinilai

Sub Unsur-1

Sub Unsur-n Unsur

Butir Kegiatan–n

Butir Kegiatan–1

Bagian Kegiatan-1

Bagian Kegiatan-n

Page 16: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 12 -

NO. UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN

SATUAN HASIL

ANGKA KREDIT

PELAK-SANA

II Pelayanan Kegiatan Penelitian dan Pereka- yasaan

B. Pelaksanaan kegiatan survei

1.Menyusun kebutuhan survei

Laporan

0.11

Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan

2. Mengumpulkan data

Laporan

0,04

Teknisi Litkayasa Pelaksana pemula

3. Mengelompok-kan data survei obyek percobaan survei

Laporan

0.08

Teknisi Litkayasa Pelaksana

4. Menganalisis hasil survei

Laporan 0.33 Teknisi Litkayasa Penyelia

Page 17: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 13 -

BAB III

RINCIAN KEGIATAN TEKNISI LITKAYASA

DAN SATUAN HASIL KEGIATAN

Kegiatan Teknisi Litkayasa dapat diusulkan untuk mendapatkan angka kredit sesuai

persyaratan yang diuraikan dalam bab ini. Copy dokumen otentik sebagai kelengkapan

persyaratan (Ijazah, STTPP, laporan, naskah, makalah, buku, tanda jasa, tanda keanggotaan),

harus mendapatkan legalisasi dari pejabat setingkat eselon II. Setiap usulan penilaian harus

mengandung unsur pelayanan kegiatan penelitian dan perekayasaan.

A. Pendidikan

Unsur pendidikan terbagi atas dua sub unsur, yaitu pendidikan sekolah dengan

memperoleh gelar/ijazah, dan pendidikan dan pelatihan (diklat) di bidang fungsional Teknisi

Litkayasa dengan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP).

1. Pendidikan Sekolah dan Memperoleh Gelar/Ijazah

Pendidikan sekolah adalah pendidikan yang diselenggarakan oleh sebuah

lembaga pendidikan formal, seperti : sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA), Diploma II

dan Diploma III yang menerbitkan ijazah kelulusan setelah pesertanya menyelesaikan

pendidikan tersebut.

Pendidikan formal dibagi dalam tiga tingkat dengan angka kredit sebagai berikut:

No./Kode Strata Pendidikan Formal Angka Kredit

I.A.1. Diploma III 60,00

I.A.2. Diploma II 40,00

I.A.3. SLTA / Diploma I 25,00

Di lingkungan BATAN ijazah yang dinilai hanyalah ijazah yang berasal dari

pendidikan keilmuan eksakta, keteknikan dan keterampilan tertentu yang sesuai dengan

bidang litkayasa di BATAN.

Angka kredit untuk pendidikan sekolah tertinggi adalah Diploma III (angka kredit =

60,00). Bila Teknisi Litkayasa mempunyai ijazah S1, maka yang bersangkutan

memperoleh angka kredit 5 (lima) dari unsur penunjang (IV.F.1).

Dokumen yang wajib disertakan dalam pengusulan penilaian angka kredit adalah:

Page 18: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 14 -

a. Bagi PNS yang pertama kali akan diangkat sebagai Teknisi Litkayasa: Copy

ijazah/sertifikat kelulusan yang diperoleh dengan catatan bahwa ijazah yang berasal

dari pendidikan luar negeri harus telah mendapatkan pengesahan dari lembaga

berwenang di bawah Kemdiknas dan bagi ijazah yang berasal dari lembaga

pendidikan swasta harus dapat menunjukkan bukti bahwa ijazah tersebut disahkan

oleh lembaga pendidikan yang telah terakreditasi minimal B.

b. Bagi PNS yang sudah diangkat sebagai Teknisi Litkayasa:

1) Copy Keputusan Tugas Belajar dari Kepala BATAN/Pusdiklat BATAN dan

ijazah/sertifikat kelulusan yang diperoleh dengan catatan bahwa ijazah yang

berasal dari pendidikan luar negeri harus telah mendapatkan pengesahan dari

lembaga berwenang di bawah Kemdiknas; dan bagi ijazah yang berasal dari

lembaga pendidikan swasta harus dapat menunjukkan bukti bahwa ijazah

tersebut dari lembaga pendidikan yang terakreditasi minimal B.

2) Copy surat persetujuan pengesahan oleh Tim Penilai Penyesuaian Pangkat

dengan Ijazah bagi yang melakukan studi tanpa ada Surat Keputusan Tugas

Belajar dari Kepala BATAN.

Catatan :

Ijazah pendidikan keilmuan lain yang berada di luar ketentuan tersebut di atas

dinilai sebagai butir kegiatan memperoleh gelar kesarjanaan yang tidak sesuai

dengan bidang tugas dengan angka kredit yang digolongkan sebagai unsur

penunjang.

2. Pendidikan dan Pelatihan Fungsional Teknisi Litkayasa dan Memperoleh Tanda Tamat

Pendidikan dan Pelatihan

Pendidikan dan pelatihan (diklat teknis) adalah diklat keahlian yang

diselenggarakan oleh badan-badan nonformal dalam bidang pendidikan seperti pusat-

pusat pelatihan kedinasan, kursus-kursus dalam bidang-bidang keahlian tertentu dan

sebagainya yang diakui oleh BATAN, termasuk diklat Penjenjangan Jabatan Fungsional

Teknisi Litkayasa. Dokumen untuk penilaian berupa Surat Tanda Tamat Pendidikan dan

Pelatihan (STTPP) atau sertifikat yang setara.

Diklat terbagi ke dalam enam tingkat penilaian berdasarkan durasi/lamanya

seseorang menjalani pendidikan dan pelatihan. Untuk lingkungan BATAN pembagian

tingkat yang dimaksud adalah sebagai berikut :

Page 19: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 15 -

No. Kode Durasi (lamanya) Diklat Angka Kredit

I.B.1. > 960 jam 15,00

I.B.2. 641 jam - 960 jam 9,00

I.B.3. 481 jam - 640 jam 6,00

I.B.4. 161 jam - 480 jam 3,00

I.B.5. 81 jam - 160 jam 2,00

I.B.6. 30 jam - 80 jam 1,00

STTPP dari diklat teknis ini dapat dinilaikan dan angka kreditnya termasuk dalam

Unsur Utama, bila lama diklatnya 30 jam atau lebih (bila lama diklat tidak dituliskan

dalam jumlah jam pada STTPP, maka jumlah jam dihitung berdasar jumlah hari kerja,

yaitu 5 hari kerja per minggu dan 8 jam kerja per hari), bila jumlah jam diklat kurang dari

30 jam, maka STTPP nya dinilai 1 Angka Kredit sebagai peserta seminar (IV.B.3) unsur

penunjang.

STTPP diklat non teknis seperti diklat penjenjangan struktural dan diklat lain

yang tidak sesuai dengan tugas dan fungsi, dinilai sebagai sertifikat peserta seminar

dengan angka kredit 1,00.

Dokumen yang harus disertakan dalam pengusulan penilaian angka kredit adalah copy

STTPP instansi penyelenggara diklat.

B. Pelayanan Penelitian dan Perekayasaan

Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara

sistematis untuk memperoleh informasi, data dan keterangan yang berkaitan dengan

pemahaman dan pembuktian kebenaran atau ketidakbenaran suatu asumsi dan/atau

hipotesis di bidang iptek serta menarik kesimpulan ilmiah bagi keperluan kemajuan iptek.

Perekayasaan adalah kegiatan penerapan iptek dalam bentuk desain dan rancang

bangun untuk menghasilkan nilai, produk dan/atau proses produksi dengan

mempertimbangkan keterpaduan sudut pandang dan/atau konteks teknis, fungsi, bisnis,

sosial budaya, dan estetika.

Unsur kegiatan pelayanan penelitian dan perekayasaan terbagi menjadi 7 sub unsur,

yaitu:

a. Pelaksanaan kegiatan percobaan

b. Pelaksanaan kegiatan survei

Page 20: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 16 -

c. Pelaksanaan kegiatan rancang bangun / perekayasaan

d. Pelaksanaan jasa teknis

e. Pemeliharaan alat dan fasilitas

f. Pemasyarakatan hasil penelitian dan perekayasaan

g. Pemrosesan hasil penelitian dan perekayasaan

Kegiatan setiap sub unsur terbagi ke dalam Butir Kegiatan yang merupakan tugas

pokok dari setiap jenjang jabatan Teknisi Litkayasa.

Pembagian sub unsur ke dalam Butir Kegiatan tersebut sebenarnya merupakan satu

alur kegiatan, sehingga setiap Butir Kegiatannya satu dengan yang lain terkait. Seorang

Teknisi Litkayasa mungkin saja hanya melaksanakan satu Butir Kegiatan yang menjadi

tugas pokoknya, tetapi mungkin juga ia harus melaksanakan Butir Kegiatan yang lain yang

bukan menjadi tugas pokoknya dalam kelompok Butir Kegiatan dari sub unsur yang sama.

Untuk mendapatkan penilaian yang benar, maka dalam membuat laporan sebagai bukti

pelaksanaan kegiatan perlu dijelaskan keterkaitan kegiatan yang dilakukan dengan Butir

Kegiatan yang lain dalam sub unsur yang sama.

1. Pelaksanaan Kegiatan Percobaan

Percobaan adalah suatu bagian dari kegiatan penelitian dan pengembangan

yang dilakukan pada kondisi terkendali untuk memperoleh hasil atau informasi

mengenai suatu pengaruh atau gejala tertentu.

Sub unsur kegiatan percobaan merupakan suatu paket pekerjaan yang

berurutan, terdiri dari butir-butir kegiatan :

a. Menyusun rencana percobaan

b. Menyusun kebutuhan percobaan

c. Menyiapkan kebutuhan percobaan

d. Melakukan pengamatan/pengukuran obyek percobaan

e. Mengolah data percobaan

f. Menganalisis hasil percobaan

Page 21: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 17 -

Rincian Pelaksana, Waktu Maksimum tiap butir kegiatan dan Angka Kredit adalah sbb :

* Keterangan pelaksana :

1. Teknisi Litkayasa Pemula

2. Teknisi Litkayasa Pelaksana

3. Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan

4. Teknisi Litkayasa Penyelia

√ menerangkan Teknisi Litkayasa sesuai tugas pokoknya

x Perhatikan Uraian Tugas Pokok Teknisi Litkayasa Bab II.C

Bukti usulan penilaian berupa:

1) Copy Surat Penugasan Pelaksanaan Kegiatan Percobaan yang memuat jenis

pekerjaan yang harus dilakukan oleh Teknisi Litkayasa ditandatangani atasan

langsung serendah-rendahnya pejabat eselon III, sebagaimana dalam contoh Anak

Lampiran huruf A, atau copy Uspen/Uskeg atau dokumen setara untuk kegiatan

percobaan yang merupakan bagian dari suatu program litbang unit. Bagi Teknisi

Litkayasa sebagai Pelaksana dengan tanda x dalam tabel di atas, Surat Penugasan

Pelaksanaan Kegiatan yang dimaksud adalah Surat Penugasan Khusus

sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf B.

2) Copy dokumen otentik Laporan Paket sub unsur Percobaan yang telah

mendapatkan nomor/kode registrasi resmi dari Sub Bagian Persuratan Kepegawaian

dan Dokumentasi Ilmiah Unit Kerja atau yang setara. Format laporan mengikuti

No.

Kode Butir Kegiatan

Pelaksana/Angka Kredit* Waktu

Maksimum

(jam)

Maks.

paket

pekerjaan

pertahun

1 AK 2 AK 3 AK 4 AK

II.A.1. Menyusun rencana

percobaan

x 0.14 x 0.18 0.22 √ 0.28

217

8 buah

II.A.2. Menyusun kebutuhan

percobaan

x 0.09 0.11 √ 0.14 0.14

II.A.3. Menyiapkan kebutuhan

percobaan

√ 0.05 0.05 0.05 0.05

II.A.4. Melakukan pengamatan/

pengukuran obyek

percobaan

0.06 √ 0.08 0.08 0.08

II.A.5. Mengolah data percobaan 0.12 √ 0.15 0.15 0.15

II.A.6. Menganalisis hasil

percobaan

x 0.25 x 0.31 0.39 √ 0.46

Page 22: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 18 -

Panduan Jaminan Mutu Unit setempat, sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran

huruf C.

2. Pelaksanaan Kegiatan Survei

Survei adalah suatu kegiatan mengumpulkan serta mengolah data dan informasi

berdasarkan metode yang baku untuk mendukung kegiatan di bidang

penelitian/perekayasaan. Kegiatan pemetaan, pemboran geologi, pembuatan

terowongan dan paritan/kupasan dikategorikan sebagai kegiatan survei.

Dalam hal ini, sub unsur kegiatan survei merupakan suatu paket pekerjaan yang

berurutan, terdiri dari butir-butir kegiatan :

a. Menyusun kebutuhan survei

b. Mengumpulkan data

c. Mengelompokkan data survei obyek percobaan

d. Menganalisis hasil survey

Rincian Pelaksana, Waktu Maksimum tiap butir kegiatan dan Angka Kredit adalah sbb:

* Keterangan pelaksana :

1. Teknisi Litkayasa Pemula

2. Teknisi Litkayasa Pelaksana

3. Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan

4. Teknisi Litkayasa Penyelia

No.

Kode Butir Kegiatan

Pelaksana/Angka Kredit*) Waktu

Maksmum

(jam)

Maks.

paket

pekerjaan

pertahun

1 AK 2 AK 3 AK 4 AK

II.B.1. Menyusun kebutuhan

survei

x 0.07 0.09 √ 0.11 0.11

101 18 buah

II.B.2. Mengumpulkan data √ 0.04 0.04 0.04 0.04

II.B.3. Mengelompokan data

survei obyek

percobaan

0.06 √ 0.08 0.08 0.08

II.B.4. Menganalisis hasil

survei

x 0.17 x 0.21 0.26 √ 0.33

Page 23: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 19 -

√ menerangkan Teknisi Litkayasa sesuai tugas pokoknya

x Perhatikan Uraian Tugas Pokok Teknisi Litkayasa Bab II.C

Bukti usulan penilaian berupa:

1) Copy Surat Penugasan Pelaksanaan Kegiatan Survei yang memuat jenis pekerjaan

yang harus dilakukan oleh Teknisi Litkayasa ditandatangani atasan langsung

serendah-rendahnya pejabat eselon III, sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran

huruf A, atau copy Uspen/Uskeg atau dokumen setara untuk kegiatan survei yang

merupakan bagian dari suatu program litbang unit. Bagi Teknisi Litkayasa sebagai

Pelaksana dengan tanda x dalam tabel di atas, Surat Penugasan Pelaksanaan

Kegiatan yang dimaksud adalah Surat Penugasan Khusus, sebagaimana dalam

contoh Anak Lampiran huruf B.

2) Copy dokumen otentik Laporan Paket sub unsur Survei yang telah mendapatkan

nomor/kode registrasi resmi dari Sub Bagian PKDI Unit atau yang setara. Format

laporan Panduan Jaminan Mutu Unit setempat, sebagaimana dalam contoh Anak

Lampiran huruf C.

3. Pelaksanaan Kegiatan Rancang Bangun/Perekayasaan

Rancang bangun/perekayasaan adalah kegiatan penerapan ilmu pengetahuan

dan teknologi dalam bentuk disain dan rancang bangun untuk menghasilkan sistem,

model, produk, dan atau proses produksi dengan mempertimbangkan keterpaduan

sudut pandang dan atau konteks teknikal, bisnis dan estetika.

Dalam hal ini, sub unsur kegiatan Rancang Bangun/Perekayasaan merupakan

suatu paket pekerjaan yang berurutan, terdiri dari butir-butir kegiatan :

a. Merencanakan kebutuhan pembuatan proses/sistem/model/prototipe

b. Menyiapkan kebutuhan pembuatan proses/sistem/model/prototipe

c. Menyusun rangkaian pembuatan proses/sistem/model/prototipe

d. Melakukan penyetelan dan pengujian rangkaian pembuatan proses/sistem/

model/prototipe

e. Melakukan pembuatan bagian-bagian dari prototipe

f. Melakukan pengawasan kegiatan pelayanan perekayasaan

Page 24: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 20 -

Rincian Pelaksana, Waktu Maksimum tiap butir kegiatan dan Angka Kredit adalah sbb:

No.

Kode Butir Kegiatan

Pelaksana/Angka Kredit* Waktu

Maksimum

(jam)

Maks.

paket

pekerjaan

pertahun

1 AK 2 AK 3 AK 4 AK

II.C.1. Merencanakan kebutuhan

pembuatan proses/sistem/

model/ prototipe

x 0.23 x 0.28 0.35 √ 0.44

176 10 buah

II.C.2. Menyiapkan kebutuhan

pembuatan proses/sistem/

model/prototipe

√ 0.05 0.05 0.05 0.05

II.C.3. Menyusun rangkaian

pembuatan proses/sistem/

model/prototype

0.06 √ 0.07 0.07 0.07

II.C.4. Melakukan penyetelan dan

pengujian rangkaian

pembuatan proses/sistem/

model/prototype

x 0.13 0.16 √ 0.20 0.20

II.C.5. Melakukan pembuatan

bagian-bagian dari

prototipe

x 0.07 0.08 √ 0.11 0.11

II.C.6. Melakukan pengawasan

kegiatan pelayanan

perekayasaan

x 0.12 x 0.15 0.18 √ 0.23

* Keterangan pelaksana :

1. Teknisi Litkayasa Pemula

2. Teknisi Litkayasa Pelaksana

3. Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan

4. Teknisi Litkayasa Penyelia

√ menerangkan Teknisi Litkayasa sesuai tugas pokoknya

x Perhatikan Uraian Tugas Pokok Teknisi Litkayasa Bab II.C

Bukti usulan penilaian berupa:

1) Copy Surat Penugasan Pelaksanaan Kegiatan Rancang Bangun/Perekayasaan

yang memuat jenis pekerjaan yang harus dilakukan oleh Teknisi Litkayasa

ditandatangani atasan langsung serendah-rendahnya pejabat eselon III,

sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf A, atau copy Uspen/Uskeg atau

dokumen setara untuk kegiatan Rancang Bangun/ Perekayasaan yang merupakan

bagian dari suatu program litbang unit. Bagi Teknisi Litkayasa sebagai Pelaksana

dengan tanda x dalam tabel di atas Surat Penugasan Pelaksanaan Kegiatan yang

Page 25: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 21 -

dimaksud adalah Surat Penugasan Khusus, sebagaimana dalam contoh Anak

Lampiran huruf B.

2) Copy dokumen otentik Laporan Paket sub unsur Rancang Bangun/Perekayasaan

yang dilengkapi dengan copy/salinan cetak biru dari hasil atau foto dari

sistem/proses/ model/prototip yang dibuat dan telah mendapatkan nomor/kode

registrasi resmi dari Sub Bagian PKDI Unit atau yang setara. Format laporan

mengikuti Panduan Jaminan Mutu Unit setempat, sebagaimana dalam contoh Anak

Lampiran huruf C.

4. Pelaksanaan Jasa Teknis

Pelaksanaan jasa teknis adalah suatu kegiatan yang bersifat teknis dalam

pelaksanaan perekayasaan/penelitian meliputi pemrosesan/pengukuran/pengujian dan

pemberian informasi teknis ilmiah.

Sub unsur pelaksanaan jasa teknis pada umumnya merupakan kegiatan layanan

jasa atau pesanan pihak lain terdiri atas 4 butir kegiatan yang dapat merupakan satu

paket kegiatan atau kegiatan yang merupakan butir kegiatan berdiri sendiri. Adapun

butir-butir kegiatan tersebut adalah:

a. Mengambil dan memproses sampel,

b. Melakukan pengukuran/analisis,

c. Melakukan pengujian bahan/unjuk kerja alat,

d. Melakukan layanan informasi teknik ilmiah.

Rincian Pelaksana, Waktu Maksimum tiap butir kegiatan dan Angka Kredit adalah sbb.

No.

Kode

Butir Kegiatan

Pelaksana/Angka Kredit*) Waktu

Maksimum

(jam)

Maks.

paket

pekerjaan

pertahun

1 AK 2 AK 3 AK 4 AK

II.D.1. Mengambil dan memproses

Sampel

√ 0.04 0.04 0.04 0.04 13 138

II.D.2. Melakukan

pengukuran/analisis

0.05 √ 0.06 0.06 0.06 20 90

II.D.3. Menguji bahan/unjuk kerja

alat

x 0.09 0.11 √ 0.14 0.14 20 90

II.D.4. Melakukan layanan

informasi teknis ilmiah

x 0.13 x 0.16 0.20 √ 0.25 35 51

Page 26: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 22 -

* Keterangan pelaksana :

1. Teknisi Litkayasa Pemula

2. Teknisi Litkayasa Pelaksana

3. Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan

4. Teknisi Litkayasa Penyelia

√ menerangkan Teknisi Litkayasa sesuai tugas pokoknya

x Perhatikan Uraian Tugas Pokok Teknisi Litkayasa Bab II.C

Bukti usulan penilaian berupa:

1) Copy surat Penugasan Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan jasa teknis yang

memuat jenis pekerjaan yang harus dilakukan oleh Teknisi Litkayasa ditandatangani

atasan langsung serendah-rendahnya pejabat eselon III, sebagaimana dalam contoh

Anak Lampiran huruf A, atau copy Uspen/Uskeg atau dokumen setara untuk

kegiatan pelaksanaan jasa teknis yang merupakan bagian dari suatu program

litbang unit. Bagi Teknisi Litkayasa sebagai Pelaksana dengan tanda x dalam tabel

di atas Surat Penugasan Pelaksanaan Kegiatan yang dimaksud adalah Surat

Penugasan Khusus, sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf B.

2) Copy dokumen otentik laporan paket sub unsur atau laporan butir kegiatan dari sub

unsur pelaksanaan jasa teknis yang telah mendapatkan nomor/kode registrasi resmi

dari Sub Bagian Persuratan Kepegawaian dan Dokumentasi Ilmiah Unit Kerja atau

yang setara. Format laporan mengikuti Panduan Jaminan Mutu Unit Kerja setempat,

sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf C.

5. Pemeliharaan Alat dan Fasilitas

Termasuk dalam kegiatan ini adalah mempertahankan dan meningkatkan fungsi

sistem/peralatan dan fasilitas di bidang penelitian dan perekayasaan agar dapat terus

berada dalam kondisi operasi yang optimum.

Sub unsur pemeliharaan alat dan fasilitas adalah kegiatan yang merupakan butir

kegiatan berdiri sendiri.

Butir kegiatan dalam sub unsur ini ada 5, yaitu :

a. Memelihara alat dan fasilitas

b. Memperbaiki alat dan fasilitas

c. Melakukan penyetelan dan kalibrasi alat

d. Melakukan peningkatan fungsi alat dan fasilitas

Page 27: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 23 -

e. Melakukan penjaminan mutu lab. Fasilitas

Rincian Pelaksana, Waktu Maksimum tiap butir kegiatan dan Angka Kredit adalah sbb:

No.

Kode Butir Kegiatan

Pelaksana/Angka Kredit* Waktu

Maksimum

(jam)

Maks.

paket

pekerjaan

per tahun

1 AK 2 AK 3 AK 4 AK

II.E.1. Memelihara alat dan

fasilitas

√ 0.06 0.06 0.06 0.06 20 90 buah

II.E.2. Memperbaiki alat dan

fasilitas

0.06 √ 0.07 0.07 0.07 23 78 buah

II.E.3. Melakukan penyetelan

dan kalibrasi alat

x 0.07 0.09 √ 0.11 0.11 15 120 buah

II.E.4. Melakukan peningkatan

fungsi alat dan fasilitas

x 0.11 x 0.13 0.17 √ 0.21 30 60 buah

II.E.5. Melakukan penjaminan

mutu laboratorium/

Fasilitas

x 0.09 x 0.11 0.14 √ 0.17 24 75 buah

* Keterangan pelaksana :

1. Teknisi Litkayasa Pemula

2. Teknisi Litkayasa Pelaksana

3. Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan

4. Teknisi Litkayasa Penyelia

√ menerangkan Teknisi Litkayasa sesuai tugas pokoknya

x Perhatikan Uraian Tugas Pokok Teknisi Litkayasa Bab II.C

Bukti usulan penilaian berupa:

1) Copy surat penugasan dari pejabat serendah-rendahnya eselon III, sebagaimana

dalam contoh Anak Lampiran huruf A yang memuat jenis pekerjaan (kecuali untuk

pemeliharaan). Bagi Teknisi Litkayasa sebagai Pelaksana dengan tanda x dalam

tabel di atas Surat Penugasan Pelaksanaan Kegiatan yang dimaksud adalah Surat

Penugasan Khusus, sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf B.

2) Copy dokumen otentik laporan yang memuat berita acara hasil kegiatan. Untuk

pemeliharaan tanpa berita acara, sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf

C.

Page 28: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 24 -

6. Pemasyarakatan Hasil Penelitian dan Perekayasaan

Pemasyarakatan hasil penelitian dan perekayasaan adalah suatu kegiatan

penyampaian informasi hasil penelitian dan perekayasaan dengan menggunakan bahan

audiovisual, alat peraga dan maket, brosur, leaflet, booklet dll.

Sub unsur pemasyarakatan hasil penelitian dan perekayasaan dapat merupakan

kegiatan satu paket kegiatan atau merupakan kegiatan berdiri sendiri. Butir Kegiatan

dalam sub unsur ini ada 5, yaitu :

a. Membuat bahan audiovisual

b. Membuat alat peraga dan maket

c. Menyiapkan bahan penyusunan brosur, leaflet, booklet

d. Melakukan penyuluhan penerapan hasil penelitian dan perekayasaan

e. Memandu kegiatan promosi iptek.

Rincian Pelaksana, Waktu Maksimum tiap butir kegiatan dan Angka Kredit adalah sbb:

No.

Kode Butir Kegiatan

Pelaksana/Angka Kredit* Waktu

Maksimum

(jam)

Maks.

paket

pekerjaan

pertahun

1 AK 2 AK 3 AK 4 AK

II.F.1. Membuat bahan audio

visual

x 0.10 0.12 √ 0.15 0.15 21 85 buah

II.F.2. Membuat alat peraga dan

maket

0.05 √ 0.06 0.06 0.06 20 90 buah

II.F.3. Menyiapkan bahan

penyusunan brosur,

leaflet dan booklet

√ 0.13 0.13 0.13 0.13 43 42 buah

II.F.4. Melakukan penyuluhan

penerapan hasil

penelitian dan

perekayasaan

x 0.14 x 0.18 0.24 √ 0.30 42 43 buah

II.F.5. Memandu kegiatan

promosi iptek

0.05 √ 0.06 0.06 0.06 20 90 buah

* Keterangan pelaksana :

1. Teknisi Litkayasa Pemula

2. Teknisi Litkayasa Pelaksana

3. Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan

4. Teknisi Litkayasa Penyelia

√ menerangkan Teknisi Litkayasa sesuai tugas pokoknya

x Perhatikan Uraian Tugas Pokok Teknisi Litkayasa Bab II.C

Page 29: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 25 -

Bukti usulan penilaian berupa:

1) Copy surat penugasan pemasyarakatan hasil penelitian dan perekayasaan dari

atasan langsung serendah-rendahnya eselon III, sebagaimana dalam contoh Anak

Lampiran huruf A. Bagi Teknisi Litkayasa sebagai Pelaksana dengan tanda x dalam

tabel di atas Surat Penugasan Pelaksanaan Kegiatan yang dimaksud adalah Surat

Penugasan Khusus, sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf B.

2) Copy dokumen otentik laporan pemasyarakatan hasil penelitian dan perekayasaan

dengan dilengkapi foto/contoh hard copy dan lain-lain, sebagaimana dalam contoh

Anak Lampiran huruf C.

7. Pemrosesan Hasil Penelitian dan Perekayasaan

Adalah kegiatan pasca penelitian dan perekayasaan dalam upaya mentransfor-

masikan hasil penelitian dan perekayasaan untuk kepentingan perolehan paten,

sertifikasi, komersialisasi atau lainnya.

Sub unsur Pemrosesan hasil penelitian dan perekayasaan dapat merupakan

kegiatan satu paket kegiatan atau merupakan kegiatan berdiri sendiri.

Butir Kegiatan dalam sub unsur ini ada 6, yaitu :

a. Melakukan pelayanan pemrosesan hasil penelitian

b. Melakukan pelayanan pemrosesan hasil perekayasaan

c. Membuat gambar, diagram dan peta

d. Melakukan pemrosesan laporan

e. Menganalisis hasil pengujian unjuk kerja produk perekayasaan

f. Melakukan supervisi pemrosesan hasil penelitian / perekayasaan

Page 30: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 26 -

Rincian Pelaksanan, Waktu Maksimum tiap butir kegiatan dan Angka Kredit adalah sbb:

* Keterangan pelaksana :

1. Teknisi Litkayasa Pemula

2. Teknisi Litkayasa Pelaksana

3. Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan

4. Teknisi Litkayasa Penyelia

√ menerangkan Teknisi Litkayasa sesuai tugas pokoknya

x Perhatikan Uraian Tugas Pokok Teknisi Litkayasa Bab II.C

Bukti usulan penilaian berupa:

1) Copy surat penugasan pemrosesan hasil penelitian dan perekayasaan dari atasan

langsung serendah-rendahnya eselon III, sebagaimana dalam contoh Anak

Lampiran huruf A. Bagi Teknisi Litkayasa sebagai Pelaksana dengan tanda x dalam

tabel di atas Surat Penugasan Pelaksanaan Kegiatan yang dimaksud adalah Surat

Penugasan Khusus, sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf B.

2) Copy dokumen otentik laporan pemrosesan hasil penelitian dan perekayasaan dan

copy dokumen pengusulan/pengajuan paten, sertifikasi, komersialisasi atau lainnya,

sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf C.

No.

Kode Butir Kegiatan

Pelaksana/Angka Kredit* Waktu

Maksimum

(jam)

Maks.

paket

pekerjaan

pertahun

1 AK 2 AK 3 AK 4 AK

II.G.1. Melakukan pelayanan

pemrosesan hasil

penelitian

√ 0.05 0.05 0.05 0.05

188 10 buah

II.G.2. Melakukan pelayanan

pemrosesan hasil

perekayasaan

√ 0.06 0.06 0.06 0.06

II.G.3. Membuat gambar,

diagram dan peta

0.06 √ 0.08 0.08 0.08

II.G.4. Melakukan pemrosesan

laporan

x 0.17 0.22 √ 0.27 0.27

II.G.5. Menganalisis hasil

pengujian unjuk kerja

produk perekayasaan

x 0.16 x 0.20 0.25 √ 0.31

II.G.6. Melakukan supervisi

pemrosesan hasil

penelitian/perekayasaan

x 0.16 x 0.20 0.25 √ 0.31

Page 31: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 27 -

C. Pengembangan Profesi

Kegiatan pengembangan profesi untuk Jabatan Fungsional Teknisi Penelitian dan

Perekayasaan meliputi 4 macam:

1. Membuat karya tulis/karya ilmiah di bidang penelitian dan perekayasaan

Karya tulis diklasifikasikan berdasarkan:

a. Bentuk penyajian (buku, makalah): Buku adalah karya tulis/karya ilmiah yang

menyampaikan kupasan ilmiah secara tuntas dan menyeluruh dari sebuah obyek

bahasan dan dipersyaratkan memiliki jumlah kata tidak kurang dari 18.000 kata

(setara dengan 60 halaman kertas A4 diketik huruf arial font 12, satu spasi).

Makalah adalah karya tulis/karya ilmiah yang menyampaikan kupasan ilmiah

sebuah obyek bahasan secara terbatas sesuai pilihan sudut pandang atau

parameter pengupasan.

b. Status publikasi (terbit, tidak terbit): Karya tulis/karya ilmiah disebut sebagai terbit

bila telah memiliki kode penerbitan, ISBN, ISSN atau lainnya yang umum diakui.

Apabila belum memiliki kode seperti tersebut di depan, karya dianggap sebagai

belum terbit dan dinilai sebagai karya tulis tidak terbit. Khusus untuk karya tulis

ilmiah yang belum terbit, penilaian hanya dapat diberikan apabila karya itu telah

terlebih dulu diperiksa dan disetujui oleh Komisi Pembina Tenaga Fungsional Unit

Kerja tempat penulis utama bekerja sehingga mendapatkan nomor registrasi.

c. Substansi/isi (layanan bidang penelitian: hasil percobaan, hasil survei, evaluasi,

kajian metode penelitian adapun layanan bidang perekayasaan: teknik pengelasan,

teknis produksi dan lain lain).

d. Media pemuatan: karya ilmiah dapat terbit di dalam berbagai media, seperti dalam

majalah, prosiding, buku, koran, atau dalam bentuk rilis tunggal dan manuskrip

pidato/prasaran, termasuk di dalamnya adalah bentuk file elektronik dari media di

atas: e-book, CD-Rom dan lain lain.

e. Derajat keilmiahan : karya tulis ilmiah, karya tulis popular, karya yang inspiratif dan

karya tulis inovatif.

f. Jumlah penulis (penulis tunggal atau bersama).

Penilaian angka kredit terhadap karya tulis ilmiah diberikan mengikuti aturan sebagai

berikut.

a. Angka kredit karya tulis/karya ilmiah dipengaruhi oleh kualitas isi dan kesesuaian

format penulisan yang berlaku (SK Kepala BATAN No.177/KA/XII/2008 Tanggal 24

Page 32: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 28 -

Desember 2008 tentang Panduan Penelitian dan Pengembangan BATAN). Angka

kredit yang tercantum dalam tabel-tabel dalam petunjuk ini adalah angka kredit

maksimum.

b. Angka kredit karya tulis/karya ilmiah didistribusikan kepada maksimal 4 (empat)

penulis pertama dengan rincian 60% angka kredit diberikan kepada penulis utama

dan sisa 40% dibagi rata kepada penulis pembantu lainnya. Penulis tunggal

mendapatkan seluruh (100%) angka kredit karya tersebut.

c. Karya tulis Teknisi Litkayasa yang dapat dinilaikan adalah karya tulis yang dihasilkan

oleh Teknisi Litkayasa serendah-rendahnya Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan

(golongan III/a ke atas ). Apabila dipandang sangat perlu, kepala unit kerja setingkat

eselon II dapat menugaskan secara khusus seorang Teknisi Litkayasa dengan

pangkat di bawah III/a menyusun dan menyajikan makalah di bidang litkayasa

dengan catatan tidak ada perkecualian dalam standar kualitas penulisan.

Penugasan yang dimaksud dinyatakan dalam sebuah surat tugas khusus yang

memuat pertimbangan–pertimbangan yang disesuaikan dengan kondisi dan

kebutuhan mendesak.

d. Khusus untuk Teknisi Litkayasa yang dalam status maintenance, karya tulis/makalah

yang dapat dinilaikan adalah yang diterbitkan paling lama 2 (dua) tahun dari tmt.

PAK terakhir.

e. Dalam rangka menggiatkan penyebaran karya tulis ilmiah dari Teknisi Litkayasa,

maka karya tulis ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal atau penerbitan internasional

akan diberi tambahan Angka kredit sebesar 50 % dari Angka kredit bila diterbitkan di

dalam negeri.

f. Karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survei dan evaluasi di bidang penelitian

dan perekayasaan yang tidak dipublikasikan, harus telah disetujui atasan langsung

dan telah didiskusikan dalam forum ilmiah tingkat bidang atau yang diselenggarakan

oleh KPTF.

No Kode Bentuk/Status Keterbitan Karya Tulis Ilmiah Angka kredit

Maks.

1. Karya tulis ilmiah berbentuk buku, terbit dan

diedarkan secara nasional

III.A.1.a a. hasil penelitian, pengkajian, survei, evaluasi 12,50

III.A.3.a b. hasil tinjauan atau ulasan ilmiah gagasan sendiri 8,00

Page 33: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 29 -

2. Karya tulis ilmiah berbentuk buku, belum terbit

III.A.2.a. a. hasil penelitian, pengkajian, survei, evaluasi 8,00

III.A.4.a b. hasil tinjauan atau ulasan ilmiah gagasan sendiri 7,00

3. Karya tulis ilmiah berbentuk makalah, terbit (diakui

LIPI)

III.A.1.b a. hasil penelitian, pengkajian, survei, evaluasi 6,00

III.A.3.b b. hasil tinjauan atau ulasan ilmiah gagasan sendiri 4,00

4. Karya tulis ilmiah berbentuk makalah, belum terbit

III.A.2.b a. hasil penelitian, pengkajian, survei, evaluasi 4,00

III.A.4.b b. hasil tinjauan atau ulasan ilmiah gagasan sendiri 3,50

5. III.A.5. Karya tulis popular di bidang penelitian dan

perekayasaan yang disebarluaskan melalui media

massa (berstatus terbit)

2,50

6. III.A.6. Naskah prasaran berupa tinjauan atau ulasan ilmiah

hasil gagasan sendiri di bidang penelitian dan

perekayasaan pertemuan ilmiah

2,50

Dokumen usulan penilaian berupa:

1) Copy naskah karya tulis yang telah disahkan oleh pejabat eselon II unit pengusul.

Apabila naskah karya tulis merupakan hasil karya beberapa penulis dan diantaranya

adalah Teknisi Litkayasa Pemula dan atau Teknisi Litkayasa Lanjutan, dalam

menilaikan makalah ini harus menyertakan Surat Penugasan Khusus Penulisan

Makalah, sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf D.

2) Dokumen yang dimaksud harus dapat menunjukkan identitas jelas:

a. Halaman muka majalah/prosiding/buku

b. Halaman yang memuat daftar editor penerbit

c. Halaman daftar isi seluruhnya (untuk buku) atau halaman daftar isi yang memuat

judul karya tulis yang dinilaikan

d. Seluruh naskah makalah utuh

2. Menyusun Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengelolaan Kegiatan Penelitian dan

Perekayasaan

Petunjuk teknis pelaksanaan pengelolaan kegiatan litkayasa disusun mengikuti

pola atau format yang ditetapkan di dalam manual jaminan mutu unit kerja setempat.

Page 34: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 30 -

Angka kredit untuk petunjuk teknis diberikan apabila petunjuk teknis dimaksud

telah teregistrasi dan digunakan secara resmi di tempat penyusun bekerja, sesuai

manual jaminan mutu yang berlaku di unit setempat.

Besarnya angka kredit ditentukan antara lain dengan mempertimbangkan ruang

lingkup berlaku dan tingkat kesulitan pembuatannya.

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengelolaan Kegiatan Penelitian dan

Perekayasaan yang dapat dinilai adalah petunjuk teknis yang isinya merupakan karya

asli penyusun, bukan merupakan terjemahan atau saduran. Bila isinya merupakan

terjemahan atau saduran maka akan dinilai sebagai tulisan saduran/terjemahan

Distribusi angka kredit dilakukan seperti yang berlaku untuk karya tulis/karya ilmiah.

No Kode Bentuk Karya Tulis Angka kredit

Maksimum

1. III.B. Petunjuk teknis pelaksanaan pengelolaan kegiatan

penelitian dan perekayasaan 3,00

Dokumen usulan penilaian berupa:

Copy naskah petunjuk teknis pelaksanaan pengelolaan kegiatan litkayasa yang telah

disahkan oleh eselon II unit pengusul. Untuk dokumen bersifat rahasia cukup

keterangan dari eselon II unit pengusul.

Page 35: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 31 -

PEDOMAN PENILAIAN JUKNIS DAN KARYA TULIS

a. PEDOMAN PENILAIAN JUKNIS

NO UNSUR YANG DINILAI NILAI BOBOT

(%)

NILAI TOTAL

(Nilai × Bobot ×

nilai maksimal)

1 2 3 4 5

1 Keaslian Karya

30 Nilai minimum =

0 × 30% × 3 = 0

a. Asli gagasan penulis 1

b. Hasil rangkuman pustaka +

gagasan/pengalaman 0,75

c. Rangkuman banyak pustaka (> Pustaka) 0,5

d. Rangkuman dari beberapa pustaka 0,25

e. Sesuatu yang umum dilakukan

kebanyakan orang 0

2 Tingkat Kedapatgunaan

50

Nilai minimum =

0,1 × 50% × 3 =

0,15

a. Sangat Tinggi 1

b. Tinggi 0,7

c. Sedang 0,4

d. Rendah 0,1

3 Penggunaan Juknis

10

Nilai minimum =

0,1 × 10% × 3 =

0,03

a. BATAN 1

b. Unit Kerja 0,7

c. Bidang atau yang lebih rendah 0,4

d. Digunakan sendiri 0,1

4 Jumlah Halaman Isi

10

Nilai minimum =

0,2 × 10% × 3 =

0,06

a. > 16 Halaman 1

b. 13 - 16 Halaman 0,8

c. 9 - 12 Halaman 0,6

d. 5 - 8 Halaman 0,4

e. < 4 Halaman 0,2

b. PEDOMAN PENILAIAN KARYA TULIS

NO MATERI PENILAIAN BOBOT (%) NILAI

1 Ketaatan mengikuti norma penulisan 15

2 Eksistensi/volume pekerjaan, diukur dari jumlah kata 10

3 Kualitas tulisan, terdiri dari

a. Abstrak 20

b. Pendahuluan 10

c. Hipotesis/Metodologi 10

d. Hasil dan Pembahasan 25

e. Kesimpulan 20

Page 36: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 32 -

3. Menterjemahkan/Menyadur Buku atau Bahan-bahan Lain di Bidang Penelitian dan

Perekayasaan

Terjemahan atau saduran buku atau bahan-bahan lain di bidang litkayasa

disusun mengikuti pola atau format tulisan sumber aslinya.

Angka kredit bagi karya terjemahan atau saduran hanya dapat diberikan apabila

karya dimaksud telah teregistrasi sebagai karya terjemahan di unit kerja setempat.

Besarnya angka kredit ditentukan antara lain dengan mempertimbangkan

kualitas terjemahan atau saduran.

No Kode Bentuk/Status Karya Terjemah/Saduran

Angka

kredit

Maks.

1. III.C.1.a Karya terjemah/saduran berbentuk buku, terbit 7,00

2. III.C.2.a Karya terjemah/saduran berbentuk buku, belum terbit 3,50

3. III.C.1.b Karya terjemah/saduran berbentuk makalah, terbit 3,50

4. III.C.2.b Karya terjemah/saduran berbentuk makalah, belum terbit 1,50

Dokumen usulan penilaian berupa:

Copy naskah terjemahan atau saduran yang telah disahkan oleh eselon II unit pengusul.

4. Mengembangkan Teknologi Tepat Guna

Teknologi tepat guna adalah teknologi sederhana dan mudah diterapkan untuk

tujuan praktis. Pengembang bisa perorangan atau tim/kelompok pengembang.

Dokumen pengembangan teknologi tepat guna yang dinilai adalah yang telah

mendapatkan pernyataan tertulis dari pejabat struktural sekurang-kurangnya Eselon

III bahwa teknologi tersebut dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

No Kode Karya Angka kredit

Maksimum

1. III.D. Teknologi Tepat Guna, diakui bermanfaat 5,00

Dalam hal teknologi tepat guna ditemukan atau dikembangkan oleh tim, maka Ketua

Tim berhak menerima 60% dari angka kredit, sisanya dibagi rata untuk segenap

penemu bantu, maksimal 3 orang.

Page 37: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 33 -

D. Kegiatan Penunjang

1. Mengajar/Melatih di bidang Penelitian dan Perekayasaan:

a. Mengajar/Melatih Diklat

Kegiatan melakukan pengajaran/pelatihan teori atau praktek yang bersifat

ilmiah dalam pendidikan formal di BATAN dan diklat baik yang diselenggarakan oleh

BATAN maupun instansi pemerintah di luar BATAN. Penugasan mengajar/melatih

dikeluarkan oleh serendah-rendahnya Eselon II.

Jumlah jam mengajar/melatih maksimal yang dapat dinilaikan dalam satu

tahun adalah 32 jam. Satu SKS ekivalen dengan 16 jam dalam satu semester

No.Kode Satuan Kegiatan Angka Kredit

IV.A.1. Mengajar atau melatih diklat setiap 2 jam 0,04

Dokumen usulan penilaian berupa:

Copy surat penugasan mengajar/melatih yang dikeluarkan oleh serendah-rendahnya

Eselon II.

b. Membimbing Siswa

Bimbingan siswa adalah kegiatan yang bersifat memberi contoh, dorongan,

petunjuk dan pengawasan kepada siswa praktek latihan kerja.

Kegiatan membimbing siswa harus dibuktikan dengan penugasan/persetujuan

untuk melakukan bimbingan siswa dari pejabat serendah-rendahnya eselon II.

Angka kredit kegiatan membimbing siswa diberikan berdasarkan jumlah copy

dokumen penugasan.

No.Kode Satuan Kegiatan Angka Kredit

IV.A.2. Membimbing siswa, setiap kali 0,04

2. Mengikuti Seminar/Lokakarya

Angka kredit kegiatan mengikuti suatu seminar/lokakarya diberikan berdasarkan

sertifikat yang diperoleh dan peran dengan angka kredit tertinggi di dalam seminar

tersebut.

Untuk seminar/lokakarya yang dilaksanakan lebih dari satu hari, seorang Teknisi

Litkayasa dimungkinkan mendapat lebih dari 1 (satu) sertifikat atas peran serta aktifnya

Page 38: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 34 -

di dalam seminar/lokakarya tersebut, seperti menjadi pemrasaran dan atau menjadi

narasumber.

Penilaian angka kredit mengikuti seminar untuk Teknisi Litkayasa dengan

jabatan Teknisi Litkayasa Pelaksanan Pemula s/d Teknisi Litkayasa Pelaksana hanya

diberikan terhadap satu sertifikat kesertaan seminar per tahun dari tahun

penyelenggaraan yang berbeda.

Seminar tersebut diselenggarakan oleh Panitia Pertemuan Ilmiah setingkat unit

eselon II atau Organisasi Profesi bertaraf nasional.

Mengikuti diklat dengan durasi kurang dari 30 jam dikategorikan mengikuti

seminar sebagai peserta.

No.

Kode Nama Kegiatan

Angka

Kredit

IV.B. Mengikuti seminar/lokakarya/pertemuan teknis dengan peran

sebagai:

IV.B.1. Pemrasaran (setara penyaji, presenter dan penyampai makalah) 3,00

IV.B.2. Moderator/pembahas (setara dengan peneliti/narasumber) 2,00

IV.B.3. Peserta (setara dengan peninjau,pendengar dan pemantau) 1,00

Dokumen usulan penilaian berupa: copy sertifikat keikutsertaan dalam suatu seminar,

disahkan pejabat Eselon II.

3. Menjadi Anggota Tim Penilai Jabatan Teknisi Penelitian dan Perekayasaan

Tim Penilai Jabatan Teknisi Litkayasa adalah Tim Penilai di tingkat BATAN

diangkat berdasarkan Keputusan Kepala BATAN.

No.

Kode Nama Kegiatan

Angka

Kredit

IV.C. Menjadi anggota Tim Penilai Jabatan Teknisi Penelitian dan

Perekayasaan, Penilaian setiap tahun 0,50

Dokumen usulan penilaian berupa: copy dokumen otentik Keputusan Kepala BATAN.

Page 39: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 35 -

4. Menjadi Anggota Organisasi Profesi

Organisasi profesi yang dimaksud adalah organisasi yang bersifat ilmiah teknis,

sesuai dengan profesinya di BATAN, atau sesuai dengan disiplin keilmuan. Seorang

Teknisi Litkayasa dapat berfungsi di organisasi sebagai pengurus atau sebagai anggota.

Organisasi profesi dapat bertingkat internasional/nasional atau propinsi.

No.

Kode Kegiatan

Angka

Kredit

IV.D.1. Menjadi anggota organisasi profesi tingkat internasional/

nasional

IV.D.1.a. Sebagai pengurus aktif, per tahun 1,00

IV.D.1.b. Sebagai anggota aktif, per tahun 0,75

IV.D.2. Menjadi anggota organisasi profesi tingkat provinsi/

kabupaten/kota

IV.D.2.a. Sebagai pengurus aktif, per tahun 0,50

IV.D.2.b. Sebagai anggota aktif, per tahun 0,35

Dokumen usulan penilaian berupa: copy tanda keanggotaan yang masih berlaku dalam

organisasi profesi.

5. Memperoleh penghargaan/tanda jasa

Piagam kehormatan/tanda-kehormatan/tanda-jasa yang dapat dinilai antara lain

adalah tanda kehormatan/tanda-jasa dari pemerintah RI, termasuk tanda kehormatan

Satya Lancana Karya Satya, Wira Karya, Nararya dan lain-lain. Tanda

kehormatan/tanda jasa dari pemerintah negara lain khusus yang berkaitan dengan

kegiatan ilmiah, tanda kehormatan/tanda jasa dari organisasi ilmiah dan gelar akademis

(doktor honoris kausa) dapat juga dinilaikan.

No.

Kode

Nama Kegiatan Angka

Kredit

IV.E. Mendapatkan Tanda Kehormatan Satya Lencana

IV.E.a. 30 (tiga puluh) tahun 3,00

IV.E.b. 20 (dua puluh) tahun 2,00

IV.E.c. 10 (sepuluh) tahun 1,00

IV.E.d. Penghargaan pemerintah atas prestasi di bidangnya

Page 40: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 36 -

1. Doktor honoris kausa

2. Tanda penghargaan/jasa dari Pemerintah Pusat di

luar Satya Lancana Karya Satya yang sudah diatur,

tanda penghargaan dari Pemerintah Negara lain

3. Tanda penghargaan/jasa dari Pemerintah Tingkat

Propinsi atau serendahnya tingkat Kota/Kabupaten

dan tanda penghargaan dari instansi akademik di

luar negeri

4. Tanda penghargaan/jasa dari instansi Pemerintah

setingkat Eselon-1 seperti Perguruan Tinggi Negeri,

Lembaga Riset Negeri

15,00

3,00

2,00

1,00

Dokumen usulan penilaian berupa: copy piagam penghargaan disahkan pejabat Eselon II.

6. Memperoleh gelar kesarjanaan lainnya.

Setiap Teknisi Litkayasa dapat melanjutkan pendidikan tingkat Diploma II, Diploma

III dan Sarjana selain di bidang penelitian dan perekayasaan.

No.Kode Nama Kegiatan Angka

Kredit

IV.F. Memperoleh gelar kesarjanaan lainnya

IV.F.1. Sarjana 5,00

IV.F.2. Diploma III 3,00

IV.F.3. Diploma II 2,00

Dokumen usulan penilaian berupa: copy ijazah/sertifikat kelulusan yang disahkan oleh

lembaga pendidikan yang berwenang.

Page 41: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 37 -

E. Rincian Kegiatan, Satuan Hasil (Bukti Kegiatan) dan Besarnya Angka Kredit bagi

Teknisi Litkayasa yang Melaksanakan

Rincian Kegiatan, Satuan Hasil (bukti kegiatan) dan besarnya Angka Kredit bagi Teknisi

Litkayasa yang melaksanakan

NO BUTIR KEGIATAN SATUAN

HASIL

TEKNISI

LITKAYASA

PEMULA

TEKNISI

LITKAYASA

PELAKSANA

TEKNISI

LITKAYASA

PELAKSANA

LANJUTAN

TEKNISI

LITKAYASA

PENYELIA

I PENDIDIKAN

A. Pendidikan sekolah dan

memperoleh Gelar/Ijazah

1. Diploma III Ijazah 60 60 60 60

2. Diploma II Ijazah 40 40 40 40

3. Sekolah Menengah Tingkat

Atas/Diploma I Ijazah 25 25 25 25

B. Pendidikan dan Pelatihan di bidang

Fungsional Teknisi Litkayasa dan

memperoleh Surat Tanda Tamat

Pendidikan dan Pelatihan (STTPP)

1. Lamanya lebih dari 960 jam STTPP 15 15 15 15

2. Lamanya antara 641-960 jam STTPP 9 9 9 9

3. Lamanya antara 481-640 jam STTPP 6 6 6 6

4. Lamanya antara 161-480 jam STTPP 3 3 3 3

5. Lamanya antara 81 -160 jam STTPP 2 2 2 2

6. Lamanya antara 30 - 80 jam STTPP 1 1 1 1

II PELAYANAN KEGIATAN

PENELITIAN DAN PEREKAYASAAN

A. Pelaksanaan Kegiatan Percobaan 0,71 0,88 1,03 1,17

1. Menyusun rencana percobaan Laporan 0,14 0,18 0,22 0,28

2. Menyusun kebutuhan percobaan Laporan 0,09 0,11 0,14 0,14

3. Menyiapkan kebutuhan

percobaan Laporan 0,05 0,05 0,05 0,05

4. Melakukan pengamatan/

pengukuran obyek percobaan Laporan 0,06 0,08 0,08 0,08

5. Mengolah data percobaan Laporan 0,12 0,15 0,15 0,15

6. Menganalisis hasil percobaan Laporan 0,25 0,31 0,39 0,48

B. Pelaksanaan Kegiatan Survei 0,34 0,42 0,49 0,56

1. Menyusun kebutuhan survei Laporan 0,07 0,08 0,11 0,11

2. Mengumpulkan data Laporan 0,04 0,04 0,04 0,04

3. Mengelompokan data survei

obyek percobaan data survei Laporan 0,06 0,08 0,08 0,08

4. Menganalisis hasil survei Laporan 0,17 0,21 0,26 0,33

Page 42: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 38 -

NO BUTIR KEGIATAN SATUAN

HASIL

TEKNISI

LITKAYASA

PEMULA

TEKNISI

LITKAYASA

PELAKSANA

TEKNISI

LITKAYASA

PELAKSANA

LANJUTAN

TEKNISI

LITKAYASA

PENYELIA

C. Pelaksanaan Kegiatan Rancang

Bangun/Perekayasaan 0,66 0,79 0,96 1,43

1. Merancang kebutuhan

pembuatan proses/sistem/

model/prototip

Laporan 0,23 0,28 0,35 0,44

2. Menyiapkan kebutuhan

pembuatan proses/sistem/

model/prototip

Laporan 0,05 0,05 0,05 0,05

3. Menyusun rangkaian pembuatan

proses/sistem/model/prototip Laporan 0,06 0,07 0,07 0,07

4. Melakukan penyetelan dan

pengujian rangkaian pembuatan

proses/sistem/model/prototip

Laporan 0,13 0,16 0,20 0,20

5. Melakukan pembuatan bagian-

bagian dari prototip Laporan 0,07 0,08 0,11 0,11

6. Melakukan pengawasan kegiatan

pelayanan perekayasaan Laporan 0,12 0,15 0,18 0,23

D. Pelaksanaan Jasa Teknis 0,31 0,37 0,44 0,49

1. Mengambil dan memproses

sampel Laporan 0,04 0,04 0,04 0,04

2. Melakukan pengukuran/analisis Laporan 0,05 0,06 0,06 0,06

3. Menguji bahan unjuk kerja alat Laporan 0,09 0,11 0,14 0,14

4. Melakukan layanan informasi

teknis ilmiah Laporan 0,13 0,16 0,20 0,25

E. Pemeliharan Alat dan Fasilitas 0,39 0,46 0,55 0,62

1. Memelihara alat dan fasilitas Laporan 0,06 0,06 0,06 0,06

2. Memperbaiki alat dan fasilitas Laporan 0,06 0,07 0,07 0,07

3. Melakukan penyetelan dan

kalibrasi alat Laporan 0,07 0,09 0,11 0,11

4. Melakukan peningkatan fungsi

alat dan fasilitas Laporan 0,11 0,13 0,17 0,21

5. Melakukan penjaminan mutu

laboratorium fasilitas Laporan 0,09 0,11 0,14 0,17

F. Pemasyarakatan Hasil Penelitian

dan Perekayasaan

0,47 0,55 0,64 0,70

1. Membuat bahan audio visual Laporan 0,10 0,12 0,15 0,15

2. Membuat alat peraga dan maket Laporan 0,05 0,06 0,06 0,06

3. Menyiapkan bahan penyuluhan

brosur, leaflet, booklet Laporan 0,13 0,13 0,13 0,13

4. Melakukan penyuluhan Laporan 0,14 0,18 0,24 0,30

Page 43: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 39 -

NO BUTIR KEGIATAN SATUAN

HASIL

TEKNISI

LITKAYASA

PEMULA

TEKNISI

LITKAYASA

PELAKSANA

TEKNISI

LITKAYASA

PELAKSANA

LANJUTAN

TEKNISI

LITKAYASA

PENYELIA

penerapan hasil penelitian dan

Perekayasaan

5. Memandu kegiatan promosi Iptek Laporan 0,05 0,06 0,06 0,06

G. Pemrosesan Hasil Penelitian dan

Perekayasaan 0,66 0,81 0,96 1,08

1. Melakukan pelayanan

pemrosesan hasil penelitian Laporan 0,05 0,05 0,05 0,05

2. Melakukan pelayanan

pemrosesan hasil perekayasaan Laporan 0,06 0,06 0,06 0,06

3. Membuat gambar, diagram dan

peta Laporan 0,06 0,08 0,08 0,08

4. Melakukan pemrosesan laporan Laporan 0,17 0,22 0,27 0,27

5. Menganalisis hasil pengujian

unjuk kerja produk

perekayasaan

Laporan 0,16 0,20 0,25 0,31

6. Melakukan supervisi proses hasil

penelitian perekayasaan Laporan 0,16 0,20 0,25 0,31

III PENGEMBANGAN PROFESI

A. Membuat Karya Tulis / Karya

ilmiah di Bidang Penelitian dan

Perekayasaan

1. Karya ilmiah hasil penelitian,

pengkajian, survei dan evaluasi

di bidang penelitian dan

perekaya-saan yang

dipublikasikan

a. Dalam bentuk buku yang

diterbitkan dan diedarkan

secara nasional

Tiap

buku 12,5 12,5 12,5 12,5

b.Dalam majalah ilmiah yang

diakui oleh LIPI

Tiap

Makalah 6,0 6,0 6,0 6,0

2. Karya ilmiah hasil penelitian,

pengkajian, survei dan evaluasi

di bidang penelitian dan pereka-

yasaan yang tidak dipublikasikan

a. Dalam bentuk buku Tiap

buku 8,0 8,0 8,0 8,0

b. Dalam bentuk makalah Tiap

makalah 4,0 4,0 4,0 4,0

3. Karya tulis berupa tinjauan atau

ulasan ilmiah di bidang rancang

Page 44: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 40 -

NO BUTIR KEGIATAN SATUAN

HASIL

TEKNISI

LITKAYASA

PEMULA

TEKNISI

LITKAYASA

PELAKSANA

TEKNISI

LITKAYASA

PELAKSANA

LANJUTAN

TEKNISI

LITKAYASA

PENYELIA

bangun bidang penelitian dan

perekayasaan hasil gagasan

sendiri yang dipublikasikan

a. Dalam bentuk buku yang

diterbitkan dan diedarkan

secara nasional

Tiap

buku 8,0 8,0 8,0 8,0

b. Dalam majalah ilmiah yang

diakui oleh LIPI

Tiap

naskah 4,0 4,0 4,0 4,0

4. Karya tulis berupa tinjauan atau

ulasan ilmiah di bidang rancang

bangun bidang penelitian dan

perekayasaan hasil gagasan

sendiri yang tidak dipublikasikan

a. Dalam bentuk buku Tiap

buku 7,0 7,0 7,0 7,0

b. Dalam bentuk makalah Tiap

makalah 3,5 3,5 3,5 3,5

5. Karya ilmiah populer di bidang

penelitian dan perekayasaan

yang disebarluaskan melalui

media massa

Tiap

naskah 2,5 2,5 2,5 2,5

6. Menyampaikan prasaran berupa

tinjauan atau ulasan ilmiah hasil

gagasan sendiri di bidang

penelitian dan perekayasaan

dalam pertemuan ilmiah

Tiap

naskah 2,5 2,5 2,5 2,5

B. Menyusun Petunjuk Teknis

Pelaksanaan Pengelolaan Kegiatan

Penelitian dan Perekayasaan

Tiap

naskah

3,0 3,0 3,0 3,0

C. Menerjemahkan/Menyadur Buku

dan Bahan-bahan Lain di Bidang

Penelitian dan Perekayasaan

1. Terjemahan/Saduran di bidang

penelitian dan perekayasaan

yang dipublikasikan

a. Dalam bentuk buku yang

diterbitkan dan diedarkan

secara nasional

Tiap

buku

7 7 7 7

b. Dalam majalah ilmiah yang

diakui oleh LIPI

Tiap

naskah

3,5 3,5 3,5 3,5

2. Terjemahan/saduran di bidang

penelitian dan perekayasaan

Page 45: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 41 -

NO BUTIR KEGIATAN SATUAN

HASIL

TEKNISI

LITKAYASA

PEMULA

TEKNISI

LITKAYASA

PELAKSANA

TEKNISI

LITKAYASA

PELAKSANA

LANJUTAN

TEKNISI

LITKAYASA

PENYELIA

yang tidak dipublikasikan

a. Dalam bentuk buku Tiap

buku

3,5 3,5 3,5 3,5

b. Dalam bentuk makalah Tiap

makalah

1,5 1,5 1,5 1,5

D. Mengembangkan Teknologi Tepat

Guna di Bidang Pelayanan

Kegiatan Penelitian dan

Perekayasaan

Tiap

Karya

5,0 5,0 5,0 5,0

IV KEGIATAN PENUNJANG

A. Mengajar/Melatih di Bidang

Penelitian dan Perekayasaan

1. Mengajar/melatih diklat Setiap 2

jam

0,04 0,04 0,04 0,04

2. Membimbing siswa Setiap

kali

0,04 0,04 0,04 0,04

B. Mengikuti Seminar/Lokakarya

1. Pemrasaran Setiap

kali

3,0 3,0 3,0 3,0

2. Moderator/pembahas/narasumber Setiap

kali

2,0 2,0 2,0 2,0

3. Peserta Setiap

kali

1,0 1,0 1,0 1,0

C. Menjadi Tim Penilai Jabatan

Fungsional Teknisi Litkayasa

Menjadi anggota Tim Penilai

Jabatan Fungsional Teknisi

Litkayasa

Setiap

tahun

0,5 0,5 0,5 0,5

D. Menjadi Anggota Organisasi

Profesi

1. Tingkat Nasional/Internasional

sebagai

a. Pengurus aktif Per

tahun

1,0 1,0 1,0 1,0

b. Anggota aktif Per

tahun

0,75 0,75 0,75 0,75

2. Tingkat Provinsi / Kabupaten /

Kota sebagai:

a. Pengurus aktif Per

tahun

0,5 0,5 0,5 0,5

b. Anggota aktif Per 0,3 0,3 0,3 0,3

Page 46: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 42 -

NO BUTIR KEGIATAN SATUAN

HASIL

TEKNISI

LITKAYASA

PEMULA

TEKNISI

LITKAYASA

PELAKSANA

TEKNISI

LITKAYASA

PELAKSANA

LANJUTAN

TEKNISI

LITKAYASA

PENYELIA

tahun

E. Memperoleh Penghargaan / Tanda

Jasa

1. Satya Lencana Karya Satya 30

(tigapuluh) tahun

Tanda jasa 3,0 3,0 3,0 3,0

2. Satya Lencana Karya Satya 20

(duapuluh) tahun

Tanda jasa 2,0 2,0 2,0 2,0

3. Satya Lencana Karya Satya 10

(sepuluh) tahun

Tanda jasa 1,0 1,0 1,0 1,0

4. Penghargaan Pemerintah atas

prestasi bidangnya *)

Tanda jasa 15,0 15,0 15,0 15,0

F. Memperoleh Gelar Kesarjanaan

Lain

1. Sarjana (S1) Ijazah 5,0 5,0 5,0 5,0

2. Diploma III Ijazah 3,0 3,0 3,0 3,0

3. Diploma II Ijazah 2,0 2,0 2,0 2,0

Keterangan : *) Lihat unsur-unsur penilaian penunjang butir 5.

Page 47: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 43 -

BAB IV

PEMBINAAN KARIER JABATAN FUNGSIONAL TEKNISI LITKAYASA

Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa (JFTL) adalah salah satu jabatan dari jabatan

fungsional tertentu yang saat ini ada dan dikelola secara nasional. Jabatan ini merupakan

jabatan karier bagi PNS dengan ijazah serendah rendahnya SLTA/Diploma 1, yang

memungkinkan PNS pemangku jabatan Teknisi Litkayasa meniti karier hingga pangkat/gol

ruang Penata Tk I-III/d, sesuai dengan jabatan yang dipangkunya berdasarkan angka kredit

yang dimiliki.

Oleh karenanya pembinaan dan pengembangan karier bagi jabatan Fungsional

Teknisi Litkayasa perlu mendapat perhatian yang khusus dan seksama tidak saja dari BPPT

sebagai instansi pembina jabatan akan tetapi juga dari seluruh pihak yang terkait : pejabat

pengelola yang menangani Administrasi Jabatan Teknisi Litkayasa pada instansi pengguna

jabatan; penilai Jabatan; Atasan langsung/pimpinan unit dimana Pemangku jabatan itu berada

dan Pemangku itu sendiri.

Pembinaan karier jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa meliputi:

Pengangkatan pertama dalam jabatan Teknisi Litkayasa.

Penempatan Teknisi Litkayasa.

Kenaikan jabatan dan pangkat Teknisi Litkayasa

Pembebasan sementara dari jabatan Teknisi Litkayasa.

Pengangkatan kembali dalam jabatan Teknisi Litkayasa

Pemberhentian dari jabatan Teknisi Litkayasa

Perpindahan jabatan dari Teknisi Litkayasa ke fungsional lain

Pedoman pembinaan karier jabatan Teknisi Litkayasa.

A. Pengangkatan Pertama

1. Pengangkatan pertama dalam jabatan Teknisi Litkayasa harus memenuhi syarat

berikut:

a. Ada formasi untuk jabatan tersebut pada unit kerja yang bersangkutan.

b. Beijazah minimal sekolah Menengah Tingkat Atas termasuk Diploma 1 (D1) sesuai

dengan tugas pokok dan fungsi unit kerja yangbersangkutan. Jika tidak sesuai

dengan tugas pokok dan fungsi unit kerja harus dilampiri surat penugasan dari kepala

unit kerja yangbersangkutan, sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf E.

Page 48: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 44 -

c. Pangkat serendah rendahnya Pengatur Muda, golongan II/a.

d. Telah bekerja dalam bidang pelayanan penelitian atau perekayasaan sekurang-

kurangnya 2 (dua) tahun dengan melampirkan surat keterangan yang menerangkan

sejak kapan yang bersangkutan bekerja dalam bidang penelitian dan perekayasaan,

sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf F.

e. Sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun sebelum mencapai batas usia pensiun

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

f. Penentuan jabatan Teknisi Litkayasa digunakan jumlah angka kredit yang berasal

dari unsur utama

g. Semua unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DP3 pada 1 (Satu) Tahun

terakhir sekurang kurangnya bernilai baik.

h. Telah mengikuti dan pelatihan fungsional Teknisi Litkayasa dan mendapat STTPP.

i. Mengajukan surat permohonan untuk diangkat sebagai Teknisi Litkayasa,

sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf G.

j. Daftar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK).

k. Surat Pernyataan melakukan kegiatan pelayanan penelitian dan perekayasaan.

l. Surat pengusulan pengangkatan dalam jabatan fungsional Teknisi Litkayasa dari Unit

kerja kepada Ketua TPJ-Teknisi Litkayasa up. Kepala BSDM, sebagaimana dalam

contoh Anak Lampiran huruf H.

2. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dari jabatan lain ke dalam jabatan fungsional

Teknisi Litkayasa dianggap sebagai pengangkatan pertama jabatan fungsional Teknisi

Litkayasa, serta dilengkapi Surat Pemberhentian dari jabatan struktural/ fungsional lain

sebelumnya.

3. Calon Teknisi Litkayasa yang diangkat ke dalam jabatan fungsional Teknisi Litkayasa,

pangkat/golongan ruang ditetapkan sama dengan pangkat/golongan ruang yang dimiliki,

sedangkan jenjang jabatan Teknisi Litkayasa ditetapkan berdasarkan angka kredit hasil

penilaian yang tertuang dalam Surat Keputusan Penetapan Angka Kredit yang

bersangkutan.

Page 49: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 45 -

Contoh :

Penentuan angka kredit untuk pengangkatan pertama

1) Saudara Zaenal pendidikan terakhir adalah Diploma III, bekerja di salah satu unit kerja

yang tupoksinya adalah di bidang penelitian dan perekayasaan terhitung mulai 1 April

2003 sebagai calon PNS . Pada 1April 2004 yang bersangkutan diangkat sebagai PNS

dengan pangkat Pengatur golongan ruang II/c. Untuk dapat diangkat pertama kali

sebagai Teknisi Likayasa yang bersangkutan harus memenuhi masa kerja 2 tahun

(paling cepat pada 1 April 2005), mempunyai angka kredit dari unsur utama minimal 60.

DP3 untuk semua unsur minimal baik. (karena yang bersangkutan berijazah DIII, maka

angka kredit yang bersangkutan cukup dari ijazah saja yaitu 60.

2) Saudara Pande pendidikan terakhir SLTA, adalah calon PNS terhitung mulai tanggal

1April 1998. Pada 6 (enam) tahun pertama (1 April 1998 Sampai dengan 1 April 2004)

ditempatkan pada bidang administrasi, dan sejak 1 April 2004 dipindahkan ke unit

dengan tupoksi di bidang penelitian dan perekayasaan. Pangkat terakhir saudara Pande

adalah Pengatur Muda Tingkat I, golongan ruang II/b, umur 32 tahun. Untuk dapat

diangkat pertama kali kedalam jabatan Teknisi Litkayasa, maka ia harus menunggu 2

tahun lagi meskipun angka kreditnya dihitung sejak 1 April 2004 dari unsur utama.

Sebelum dilaksanakan diklat fungsional, yang bersangkutan harus mendapatkan surat

pernyataan dari pemimpin unit kerjanya bahwa yang bersangkutan mempunyai

kompetensi untuk melaksanakan kegiatan pelayanan penelitian dan perekayasaan

sesuai dengan tupoksi unit kerja tersebut, yang bersangkutan baru dapat diangkat

paling cepat pada tanggal 1 April 2006 dengan golongan tetap II/b dan jabatan

tergantung pada jumlah angka kredit yang diperoleh.

B. Penempatan Teknisi Litkayasa

Teknisi Litkayasa ditempatkan di unit kerja bidang penelitian, pengembangan dan

perekayasaan berdasarkan analisis jabatan yang tersedia.

C. Kenaikan Jabatan dan Pangkat

1. Kenaikan jenjang jabatan bagi pejabat fungsional Teknisi litkayasa harus memenuhi

syarat sebagai berikut:

a. Setiap unsur penilaian DP3 dalam 1 (satu) tahun terakhir sekurang-kurangnya

bernilai baik.

Page 50: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 46 -

b. Memenuhi jumlah tambahan angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan jabatan.

c. Sekurang-kurangnya telah 1(satu) tahun dalam jabatan terakhir.

2. Kenaikan pangkat Teknisi Litkayasa harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

a. Setiap unsur penilaian DP3 dalam 2 tahun terakhir sekurang kurangnya bernilai

baik.

b. Memenuhi jumlah tambahan angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan pangkat.

c. Sekurang-kurangnya telah 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir.

3. Angka kredit sebagaimana disebut dalam butir 1 dan 2 diatas sekurang–kurangnya 80

persen berasal dari unsur utama dan sebanyak-banyaknya 20 persen dari unsur

penunjang.

4. PNS yang diangkat dalam jabatan Teknisi Litkayasa, dan telah memperoleh angka

kredit untuk kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi pada tahun pertama dalam masa

jabatan yang diduduki, pada tahun berikutnya, yang bersangkutan tetap diharuskan

mengumpulkan angka kredit sekurang kurangnya 20 % dari jumlah selisih angka kredit

yang disyaratkan untuk kenaikan pangkat berikutnya. Angka kredit ini berasal dari unsur

utama yaitu kegiatan pelayanan penelitian dan perekayasaan atau ditambah

pengembangan profesi.

Contoh :

Seorang Teknisi Litkayasa Pelaksana dengan pangkat Pengatur Muda Tingkat 1,

golongan ruang II/b dengan angka kredit 40 pada tahun 2001.

Setelah tiga tahun per 1 April 2004 berhasil mengumpulkan angka kredit sampai 85

yang memenuhi syarat sebagai Teknisi Litkayasa Pelaksana dengan pangkat Pengatur

Tk 1, golongan II/d.

Untuk itu TMT 1 April 2004 pangkatnya dinaikkan menjadi Pengatur golongan ruang II/c,

sedangkan untuk kenaikan berikutnya menjadi Pengatur Tk I golongan ruang II/d TMT 1

April 2006 baru akan diproses, apabila Teknisi Litkayasa Tersebut dapat mengumpulkan

angka kredit sekurang kurangnya 20% dari 20. Angka kredit 20 berasal dari selisih

angka kredit yang disyaratkan pada Teknisi Litkayasa Pelaksana Tingkat 1, golongan

ruang II/d (80) dengan angka kredit yang disyaratkan pada Teknisi Litkayasa Pelaksana,

Pengatur, golongan ruang II/c (60).

5. Teknisi Litkayasa Penyelia golongan ruang III/d diwajibkan setiap tahun sejak

menduduki jabatan/pangkat, mengumpulkan angka kredit sekurang kurangnya 10

Page 51: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 47 -

(sepuluh) dari unsur utama yaitu kegiatan pelayanan penelitian dan perekayasaan atau

ditambah pengembangan profesi.

D. Pembebasan Sementara

Pembebasan sementara adalah pembebasan PNS dari jabatan fungsional Teknisi

Litkayasa selama jangka waktu tertentu. Pembebasan sementara berarti yang bersangkutan

kehilangan hak atas tunjangan namun angka kredit terakhir yang dimiliki tetap berlaku.

1. Teknisi Litkayasa dapat dibebaskan dari jabatan Teknisi Litkayasa apabila:

a. Dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak diangkat dalam pangkat terakhir tidak

dapat mengumpulkan angka yang ditentukan untuk kenaikan pangkat bagi Teknisi

Litkayasa Pemula golongan ruang II/a sampai Teknisi Litkayasa Penyelia golongan

ruang III/c.

b. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak diangkat dalam pangkat terakhir sekurang

kurangnya 10 (sepuluh) angka kredit, bagi teknisi litkayasa Penyelia golongan ruang

III/d dari pelayanan kegiatan penelitian dan perekayasaan atau ditambah

Pengembangan Profesi.

2. Teknisi Litkayasa juga dapat dibebaskan sementara dari jabatan Fungsional Teknisi

Litkayasa oleh sebab lainnya yaitu apabila:

a. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat berat berupa penurunan

pangkat, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010.

b. Diberhentikan sementara sebagai PNS berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 4

Tahun 1966.

c. Ditugaskan secara penuh di luar jabatan Teknisi Litkayasa sehingga tidak dapat lagi

melaksanakan Tugas Pokoknya, karena pejabat fungsional Teknisi Litkayasa tidak

diperbolehkan merangkap jabatan.

d. Cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya.

e. Tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan. Selama pembebasan sementara tugas

belajar lebih dari 6 (enam) bulan dapat dipertimbangkan kenaikan pangkat

regulernya, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1980 Pasal 7

sebagai berikut:

- Pangkat belum mencapai pangkat tertinggi /puncak.

- Telah 4 (empat) tahun dalam pangkat yang dimiliki.

- Setiap unsur dalam DP3 sekurang kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun

Page 52: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 48 -

terakhir.

3. Pejabat yang berwewenang menetapkan pembebasan sementara adalah pejabat yang

mengangkat dalam jabatan Teknisi Litkayasa (Kepala BATAN).

4. SK Pembebasan sementara dari Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa berlaku terhitung

mulai:

a. Tanggal berlakunya hukuman disiplin

b. Tanggal berlakunya SK Pemberhentian Sementara sebagai PNS (sesuai Peraturan

Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966).

c. Tanggal pelantikan dalam jabatan lain

d. Tanggal berlakunya cuti di luar tanggungan negara.

e. Bulan ke tujuh sejak tanggal penugasan belajar untuk penugasan belajar lebih dari

6 bulan.

5. Biro Sumber Daya Manusia memberitahukan secara tertulis kepada Teknisi Litkayasa

Pelaksana Pemula (golongan II/a sampai Teknisi Litkayasa Penyelia (golongan III/d)

yang diperkirakan tidak akan memperoleh jumlah angka kredit yang diperkirakan

selambat lambatnya :

a. Satu tahun sebelum batas waktu yang ditetapkan berakhir bagi teknisi Litkayasa

Pelaksana Pemula (golongan II/a sampai Teknisi Litkayasa Penyelia (golongan

III/c)

b. Enam bulan sebelum batas waktu yang ditetapkan berakhir bagi Teknisi Litkayasa

Penyelia (golongan III/d)

6. Teknisi Litkayasa yang dibebaskan sementara kecuali: yang dijatuhi hukuman disiplin,

diberhentikan sementara dari PNS,dan cuti di luar tanggungan negara dapat tetap

melaksanakan kegiatan bidang penelitian dan perekayasaan, dan kegiatan tersebut

dinilai untuk diberi angka kredit, walaupun tunjangan fungsionalnya tidak dibayarkan.

E. Pengangkatan Kembali Jabatan Teknisi Litkayasa

1. Pengangkatan kembali ke dalam jabatan fungsional Teknisi Litkayasa setelah menjalani

pembebasan sementara dapat dipertimbangkan apabila:

a. Telah memperoleh angka kredit yang dipersyaratkan dalam jangka waktu 1(satu)

tahun sejak dibebaskan sementara.

b. Telah menjalankan hukuman disiplin tingkat sedang dan berat berupa penurunan

pangkat.

Page 53: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 49 -

c. Dinyatakan tidak bersalah atau dijatuhi pidana percobaan oleh pengadilan yang

memiliki kekuatan hukum tetap.

d. Telah selesai menjalani tugas diluar jabatan Teknisi Litkayasa.

e. Telah diangkat kembali pada unit kerja semula setelah cuti di luar tanggungan

negara.

f. Telah selesai tugas belajar lebih dari 6 bulan.

2. Jenjang jabatan bagi PNS yang diangkat kembali ditetapkan berdasarkan jumlah angka

kredit yang pernah dimiliki dan angka kredit baru yang diperoleh selama Teknisi

Litkayasa yang bersangkutan dibebaskan sementara.

3. Bagi Teknisi Litkayasa yang dijatuhi hukuman disiplin sedang dan berat berupa

penurunan pangkat, angka kredit baru yang diperoleh selama yang bersangkutan

dibebaskan sementara, tidak dapat diikut sertakan dalam perhitungan penetapan angka

kredit.

Contoh :

Saudara Yudhi pendidikan terakhir Diploma III, pangkat Penata, golongan ruang III/c

dan menjabat sebagai Teknisi Litkayasa Penyelia terhitung mulai 1 Oktober 2001

dengan angka kredit 210, yang bersangkutan sejak 1 Desember 2001 dibebaskan

sementara dari jabatan fungsional Teknisi Litkayasa karena diangkat sebagai pejabat

struktural yaitu sebagai Kepala Sub Bidang. Tanggal 1 Oktober 2005 yang bersangkutan

naik pangkat menjadi Penata tingkat 1 golongan ruang III/d. Pada tanggal 1 Desember

2005 yang bersangkutan tidak lagi memangku jabatan struktural dan kembali menekuni

profesi pejabat fungsional Teknisi Litkayasa. Untuk penentuan jenjang jabatan yang

bersangkutan, setelah kembali sebagai pejabat fungsional Teknisi Litkayasa yang

bersangkutan mengajukan Daftar Usul Penilaian Angka Kredit (DUPAK) dengan masa

penilaian 1 Oktober 2001 sampai dengan 30 September 2005. Angka Kredit yang

diusulkan sebesar 100 yang diperoleh dari pelaksanaan kegiatan utama 80 dan

kegiatan penunjang sebesar 20. Angka kredit tersebut sebagian diperoleh selama yang

bersangkutan menduduki jabatan struktural. Penetapan Angka Kredit (PAK) yang

bersangkutan disetujui sebesar 310 ( 210 lama + 100 baru). Saudara Yudi diangkat

kembali dalam jabatan fungsional Teknisi Litkayasa Penyelia, golongan ruang III/d, bila

yang bersangkutan belum mencapai batas usia pensiun (56 tahun)

Page 54: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 50 -

F. Pemberhentian dari jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa

Pemberhentian dari jabatan fungsional Teknisi Litkayasa tidak berarti

pemberhentian sebagai PNS, kecuali yang bersangkutan memang berhenti atau

diberhentikan sebagai PNS.

1. Teknisi Litkayasa akan diberhentikan dari jabatan fungsionalnya apabila yang

bersangkutan :

a. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun setelah pembebasan sementara bagi teknisi

Litkayasa Pemula, golongan ruang II/a sampai dengan Teknisi Litkayasa Penyelia

golongan ruang III/d, tidak dapat memenuhi angka kredit yang disyaratkan.

b. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat kecuali penurunan pangkat dan telah

mempunyai kekuatan hukum tetap berupa pemberhentian sebagai PNS,

berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010.

c. Dijatuhi hukuman penjara atau kurungan berdasarkan keputusan pengadilan yang

telah mempunyai kekuatan yang tetap.

d. Berhenti dari PNS atas permintaan sendiri atau pensiun.

e. Mengajukan permohonan berhenti sebagai Teknisi Litkayasa.

2. Teknisi Litkyasa yang diberhentikan dari Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa tidak

dapat diangkat kembali pada jabatan fungsional Teknisi Litkayasa.

3. Teknisi Litkayasa yang telah diberhentikan dari jabatan fungsional Teknisi Litkayasa

dapat dinaikkan pangkatnya secara reguler, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Page 55: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 51 -

BAB V

USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT

A. Pengertian Angka Kredit

Dalam surat Keputusan Menpan Nomor 23/KEP/M.PAN/2/2003 tentang Jabatan

Fungsional Teknisi Litkayasa dan Angka Kreditnya, dinyatakan bahwa Angka Kredit adalah

suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas prestasi yang telah dicapai oleh

Teknisi Litkayasa dalam mengerjakan butir rincian kegiatan dan digunakan sebagai salah

satu syarat untuk pengangkatan dan kenaikan jabatan/pangkat Teknisi Litkayasa.

Angka Kredit diperlukan untuk :

1. Menentukan jenjang jabatan PNS yang diangkat pertama kali dalam jabatan fungsional

Teknisi Litkayasa.

2. Teknisi Litkayasa Pemula sampai Teknisi Litkayasa Penyelia yang akan naik

jabatan/pangkat atau mempertahankan (maintenance) jabatan.

Setiap Teknisi Litkayasa perlu memahami benar Lampiran I Keputusan Menpan

Nomor 23/KEP/M.PAN/2/2003 dan semua peraturan pelaksanaannya sehingga setiap

prestasi yang dicapai atas pelaksanaan tugas dapat memperoleh nilai/angka kredit.

B. Perhitungan Angka Kredit

Teknisi Litkayasa setiap semester mengisi formulir Dafar Usul Penetapan Angka

Kredit (DUPAK), sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf I, beserta surat-surat

pernyataan. Pedoman Pengusulan dan Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Teknisi

Litkayasa BATAN disertai dengan bukti-buktinya. Pengisian DUPAK setiap semester akan

bermanfaat bagi Teknisi Litkayasa antara lain: mengetahui saat kenaikan jabatan/pangkat,

dan saat harus mengumpulkan angka kredit agar tidak terkena pembebasan sementara dari

jabatannya.

Pengisian DUPAK dilakukan apabila menurut perhitungan Teknisi Litkayasa telah

memenuhi syarat minimal untuk kenaikan jabatan.

Usul penetapan angka kredit periode April dilakukan pada bulan Nopember

tahun sebelumnya dan untuk periode Oktober dilakukan pada bulan Mei tahun

berjalan.

Bukti pelaksanaan kegiatan sebelum/di luar masa penilaian, karena satu dan lain hal

tidak diajukan pada masa penilaian sebelumnya, kegiatan tersebut tidak dapat dinilai.

Page 56: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 52 -

C. Masa Penilaian Angka Kredit

1. Masa penilaian angka kredit adalah batas kurun waktu yang digunakan untuk

mengumpulkan angka kredit yang diusulkan untuk penetapan angka kredit.

2. Masa penilaian angka kredit sebagai CPNS dapat dihitung tetapi untuk pengangkatan

dalam jabatan Teknisi Litkayasa setelah menjadi PNS.

3. PNS pindahan dari unit di luar penelitian dan perekayasaan, baru dapat diangkat dalam

jabatan fungsional Teknisi Litkayasa setelah dua tahun bekerja di unit kerja bidang

penelitian/perekayasaan dan memenuhi ketentuan-ketentuan lain yang disyaratkan.

Masa penilaian angka kredit dihitung sejak yang bersangkutan bekerja di bidang

penelitian/perekayasaan.

4. Batas masa penilaian angka kredit yang diusulkan untuk kenaikan pangkat/jabatan

Teknisi Litkayasa didasarkan pada masa penilaian angka kredit PAK terakhir (tidak

terputus).

5. Batas masa penilaian periode April adalah akhir Oktober tahun sebelumnya dan

untuk masa penilaian periode Oktober adalah akhir April tahun berjalan.

D. Dafar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK)

1. Pengertian DUPAK

DUPAK berisi gambaran prestasi pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh

Teknisi Litkayasa.

DUPAK sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf I harus diisi oleh Teknisi

Litkayasa dan dinilai awal oleh Komisi Pembina Tenaga Fungsional (KPTF) Unit Kerja.

2. Lampiran DUPAK terdiri dari :

a. Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan, sebagaimana

dalam contoh Anak Lampiran huruf J.

b. Surat Pernyataan Melakukan Pelayanan Kegiatan Penelitian dan Perekayasaan,

sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf K.

c. Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pengembangan Profesi Teknisi Litkayasa,

sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf L.

d. Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan yang Menunjang Pelaksanaan Tugas Teknisi

Litkayasa, sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf M.

e. Dokumen bukti dan kelengkapan persyaratan berupa:

- Copy surat penugasan pelaksanaan kegiatan.

- Copy Bukti fisik hasil kegiatan.

Page 57: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 53 -

- Copy DP3 satu tahun terakhir.

- Copy surat keputusan pengangkatan menjadi PNS (khusus untuk pengangkatan

pertama).

- Copy surat keputusan pengangkatan pertama kali dalam jabatan Teknisi

Litkayasa (khusus untuk kenaikan pangkat pertama kali dalam jabatan Teknisi

Litkayasa).

- Copy surat keputusan kenaikan pangkat terakhir.

- Copy surat keputusan kenaikan jabatan terakhir.

- Copy PAK terakhir.

3. Cara Pengisian DUPAK

a. Nomor diisi sesuai kode penomoran unit yang bersangkutan .

b. Masa penilaian diisi mulai tanggal setelah masa penilaian PAK sebelumnya (tidak

terputus).

c. Keterangan perorangan diisi data jati diri Teknisi Litkayasa yang terbaru secara

benar.

d. Usulan Angka Kredit Unit Pengusul diisi angka kredit dari unsur kegiatan yang

diusulkan dari hasil penilaian awal KPTF Unit, kolom lama diisi angka kredit yang

sebelumnya dan kolom baru diisi angka kredit yang diusulkan. Pengisian angka

kredit pada masing-masing butir kegiatan tersebut dengan pembulatan menjadi 2

(dua) digit dibelakang koma (untuk angka terakhir > 0,5 dibulatkan ke atas dan < 0,5

ke bawah).

e. Romawi V DUPAK diisi data lampiran bukti kegiatan yang diusulkan dari unsur

pendidikan, surat pernyataan dan bukti lainnya.

f. Romawi VI DUPAK ditandatangani oleh Kepala Pusat setingkat eselon II sebagai

pejabat pengusul.

g. Romawi VII dan VIII DUPAK diisi oleh Ketua dan anggota TPJTL-BATAN (usul unit

dikosongkan).

4. Cara pengisian Lampiran DUPAK.

a. Surat Pernyataan Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan diisi sesuai dengan pendidikan

yang telah diikuti:

Data jati diri atasan langsung setingkat eselon III dan jati diri Teknisi Litkayasa diisi

secara benar menggunakan data terbaru.

Pengisian kolom uraian kegiatan :

- Kolom 1 diisi nomor sesuai urutan waktu pelaksanaan.

Page 58: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 54 -

- Kolom 2 diisi uraian kegiatan pendidikan dan pelatihan.

- Kolom 3 diisi tanggal pelaksanaan kegiatan/periode kegiatan.

- Kolom 4 diisi sesuai satuan hasil berupa: copy ijazah/sertifikat .

- Kolom 5 diisi dengan jumlah kegiatan dari butir kegiatan yang sama.

- Kolom 6 diisi dengan jumlah angka kredit dari kegiatan yang bersangkutan dalam 2

(dua) digit dibelakang koma.

- Kolom 7 diisi dengan keterangan/bukti fisik sesuai kegiatan yang diusulkan

b. Surat Pernyataan Melakukan Pelayanan Kegiatan Penelitian dan Perekayasaan

wajib diisi dari unsur utama yang berkatagori sebagai kegiatan pelayanan penelitian

dan perekayasaan.

Data jati diri atasan langsung setingkat eselon III dan jati diri Teknisi Litkayasa diisi

secara benar menggunakan data terbaru.

Pengisian kolom uraian kegiatan :

- Kolom 1 diisi nomor sesuai urutan waktu pelaksanaan.

- Kolom 2 diisi uraian kegiatan pelayanan litkayasa.

- Kolom 3 diisi tanggal pelaksanaan kegiatan/periode kegiatan.

- Kolom 4 diisi sesuai satuan hasil berupa : Laporan.

- Kolom 5 diisi dengan jumlah kegiatan dari butir kegiatan yang sama.

- Kolom 6 diisi dengan jumlah angka kredit dari kegiatan yang bersangkutan dalam 2

(dua) digit dibelakang koma.

- Kolom 7 diisi dengan keterangan/bukti fisik sesuai kegiatan yang diusulkan.

c. Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pengembangan Profesi Teknisi Litkayasa diisi

apabila ada kegiatan dari unsur utama yang berkatagori sebagai kegiatan

pengembangan profesi. Apabila tidak ada kegiatan dari unsur utama tersebut tidak

perlu diisi.

Data jati diri atasan langsung setingkat eselon III dan jati diri Teknisi Litkayasa

pengusul diisi secara benar menggunakan data terbaru.

Pengisian kolom uraian kegiatan :

- Kolom 1 diisi nomor sesuai urutan waktu pelaksanaan.

- Kolom 2 diisi uraian kegiatan pengembangan profesi.

- Kolom 3 diisi tanggal pelaksanaan kegiatan/periode kegiatan.

- Kolom 4 diisi sesuai satuan hasil berupa: Naskah/makalah/buku.

- Kolom 5 diisi dengan jumlah kegiatan dari butir kegiatan yang sama.

Page 59: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 55 -

- Kolom 6 diisi dengan jumlah angka kredit dari kegiatan yang bersangkutan dalam 2

(dua) digit dibelakang koma.

- Kolom 7 diisi dengan keterangan/bukti fisik sesuai kegiatan yang diusulkan.

d. Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan yang Menunjang Pelaksanaan Tugas Teknisi

Litkayasa diisi apabila ada kegiatan dari unsur penunjang dan apabila tidak ada

tidak perlu diisi.

Data jati diri atasan langsung setingkat eselon III dan jati diri Teknisi Litkayasa

pengusul diisi secara benar menggunakan data terbaru.

Pengisian kolom uraian kegiatan :

- Kolom 1 diisi nomor sesuai urutan waktu pelaksanaan.

- Kolom 2 diisi uraian kegiatan yang menunjang pelaksanaan tugas pelayanan

penelitian dan perekayasaan.

- Kolom 3 diisi tanggal pelaksanaan kegiatan/periode kegiatan.

- Kolom 4 diisi sesuai satuan hasil berupa : Tanda jasa/gelar/kali/setiap tahun.

- Kolom 5 diisi dengan jumlah kegiatan dari butir kegiatan yang sama.

- Kolom 6 diisi dengan jumlah angka kredit dari kegiatan yang bersangkutan dalam

2 (dua) digit dibelakang koma.

- Kolom 7 diisi dengan keterangan/bukti fisik sesuai kegiatan yang diusulkan.

E. Cara Pengajuan DUPAK

1. Teknisi Litkayasa menyusun konsep DUPAK dilengkapi surat pernyataan (Anak

Lampiran huruf J, K, L, dan M) dan bukti-buktinya, kemudian mengajukannya kepada

atasan langsung minimal pejabat setingkat eselon III.

2. Atasan langsung setingkat eselon III menyeleksi dan mengesahkan semua surat

pernyataan berikut lampiran bukti-bukti yang disertakan.

3. Konsep DUPAK diajukan kepada Kepala Pusat setingkat eselon II. Kepala Pusat

menyerahkan kepada KPTF unit kerja untuk dinilai dalam rapat penilaian awal KPTF unit

kerja. Angka kredit hasil penilaian diisikan pada DUPAK.

4. DUPAK ditandatangani oleh Kepala Pusat setingkat eselon II dan dilengkapi surat

pengantar untuk dikirimkan kepada Sekretaris Utama. Tembusan Kepada BSDM

dengan lampiran berkas.

Page 60: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 56 -

F. Penetapan Angka Kredit, Pengangkatan, Pembebasan Sementara dan Pemberhentian

dalam dan dari Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa

1. Sekretaris Utama adalah pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit jabatan

fungsional Teknisi Litkayasa di lingkungan BATAN.

2. Kepala BATAN adalah pejabat yang berwenang menetapkan keputusan pengangkatan,

pembebasan sementara dan pemberhentian dalam dan dari jabatan fungsional Teknisi

Litkayasa di lingkungan BATAN.

3. Penetapan Angka Kredit (PAK) dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan

pengangkatan/kenaikan pangkat/jabatan dan maintenance jabatan.

4. Terhadap PAK yang telah ditetapkan oleh pejabat yang berwenang tidak dapat diajukan

keberatan.

G. Proses Usul Penetapan Angka Kredit dan Kenaikan Jabatan

1. Berkas usul PAK dari unit diterima di BSDM paling lambat tanggal 30 Nopember tahun

sebelumnya untuk periode April dan tanggal 31 Mei untuk periode Oktober.

2. BSDM menerima, mencatat, dan menyeleksi kelengkapan dan keabsahan berkas usul

PAK.

3. Penilaian dilaksanakan dalam rapat TPJTL-BATAN pada bulan Desember tahun

sebelumnya untuk periode April dan bulan Juni untuk periode Oktober.

4. BSDM menyusun draft PAK untuk disampaikan ke Sekretaris Utama pada bulan

Desember tahun sebelumnya untuk periode April dan bulan Juni untuk periode

Oktober.

5. Sekretaris Utama menetapkan PAK tmt Januari untuk periode April dan tmt Juli untuk

periode Oktober.

6. Kepala BATAN menetapkan SK Jabatan berdasarkan PAK

7. BSDM menyampaikan SK jabatan dan PAK atau copy hasil penilaian TPJTL-BATAN

bagi yang tidak memenuhi syarat minimal PAK kepada Teknisi Litkayasa melalui unit

kerja yang bersangkutan.

8. BSDM memproses kenaikan pangkat Teknisi Litkayasa berdasarkan usul unit.

9. PAK dan SK jabatan dijadikan dasar pertimbangan untuk kenaikan pangkat.

10. Proses kenaikan pangkat melalui persetujuan BKN.

11. Mekanisme penilaian berkas usul penetapan angka kredit bagi Jabatan Teknisi

Litkayasa di BATAN dan proses pengusulan kenaikan pangkat dan jabatannya,

sebagaimana dalam Anak Lampiran huruf N.

Page 61: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 57 -

BAB VI

TATA KERJA DAN TATA CARA PENILAIAN

TIM PENILAI JABATAN TEKNISI LITKAYASA

A. Tim Penilai Jabatan Teknisi Litkayasa BATAN (TPJTL-BATAN)

1. Kedudukan

TPJTL - BATAN dibentuk dan ditetapkan oleh Kepala BATAN.

2. Tugas pokok

a. Membantu Sekretaris Utama BATAN dalam menetapkan angka kredit bagi Teknisi

Litkayasa yang menjadi wewenangnya.

b. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Utama BATAN yang

berhubungan dengan penetapan angka kredit jabatan Teknisi Litkayasa.

3. Fungsi

a. Pemeriksa dan penilai butir-butir kegiatan dalam DUPAK

b. Pemeriksa kebenaran dokumen-dokumen DUPAK

c. Penyusun konsep PAK untuk disampaikan kepada Pejabat yang berwenang

menetapkan PAK Teknisi Litkayasa Pemula sampai dengan Teknisi Litkayasa

Penyelia

d. Pembinaan Teknisi Litkayasa dalam hal pengembangan karir fungsional

e. Pengelola data base Teknisi Litkayasa.

4. Susunan keanggotaan adalah sebagai berikut:

a. Seorang Ketua merangkap anggota.

b. Seorang Wakil Ketua merangkap anggota.

c. Seorang Sekretaris merangkap anggota.

d. Sekurang-kurangnya 4 (empat) orang anggota.

5. Syarat keanggotaan adalah sebagai berikut :

a. Jabatan serendah-rendahnya sama dengan jabatan/pangkat Teknisi Litkayasa yang

dinilai.

b. Serendah-rendahnya telah menduduki jabatan setingkat Teknisi Litkayasa Pelaksana

Lanjutan, pangkat Penata Muda Tk. I, golongan ruang III/b.

c. Mempunyai kemampuan menilai prestasi kerja Teknisi Litkayasa.

d. Dapat aktif melakukan penilaian

e. Menyatakan kesediaan secara tertulis untuk menjadi anggota Tim Penilai, dengan

sepengetahuan atasan langsung

Page 62: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 58 -

f. Apabila keanggotaan Tim Penilai tidak dapat dipenuhi dari Teknisi Litkayasa, maka

anggota Tim Penilai dapat diangkat dari PNS lain yang memiliki kompetensi untuk

menilai prestasi kerja Teknisi Litkayasa.

g. Sekretaris Tim Penilai dapat merangkap sebagai Anggota Tim apabila yang

bersangkutan seorang Teknisi Litkayasa atau dinyatakan mempunyai kompetensi

untuk menilai oleh pejabat yang mengangkat.

6. Masa kerja TPJTL - BATAN

a. Masa kerja Tim Penilai adalah 1 (satu) tahun.

b. Apabila masa jabatan pertama dari Tim berakhir, masa jabatan dapat diperpanjang

kembali.

c. Apabila karena sesuatu hal keanggotaan tim dapat diganti sebelum masa tugasnya

berakhir.

7. Tata cara penilaian TPJTL-BATAN

a. Usul penetapan angka kredit dinilai dengan seksama oleh TPJTL BATAN sesuai

kewenangannya.

b. Penilaian berkas usul penetapan angka kredit berpedoman pada dokumen Pedoman

Pengusulan dan Penilaian Angka Kredit Jabatan Teknisi Litkayasa.

c. Setiap berkas usul penetapan angka kredit dinilai 2 (dua) kali oleh 2 (dua) penilai

anggota TPJTL yang netral, yaitu bukan berasal dari unit kerja pengusul.

d. Bila selisih hasil penilaian angka kredit tambahan kurang dari 20% maka hasil

penilaian perlu ditinjau ulang antara dua penilai.

e. Bila selisih angka kredit hasil penilaian dari dua anggota Tim Penilai lebih dari 20%,

maka nilai akhir ditetapkan berdasar hasil penilaian penilai ketiga dengan

memperhatikan hasil penilaian ke dua penilai sebelumnya.

f. Penilaian dilaksanakan melalui rapat Tim pada bulan Desember tahun sebelumnya

untuk periode April dan bulan Juni untuk periode Oktober.

g. Angka kredit hasil penilaian yang memenuhi syarat PAK ditetapkan oleh Sekretaris

Utama untuk semua jenjang jabatan.

B. Sekretariat Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa – BATAN

1. Kedudukan

Sekretariat jabatan Teknisi Litkayasa dibentuk dan ditetapkan oleh Kepala BATAN

2. Tugas pokok

Page 63: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 59 -

a. Melakukan kegiatan pelayanan administrasi untuk membantu pelaksanaan tugas

TPJTL-BATAN.

b. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh TPJTL-BATAN yang

berhubungan dengan administrasi penilaian jabatan Teknisi Litkayasa.

3. Tata kerja Sekretariat Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa

a. Menerima dan mencatat berkas usul PAK.

b. Seleksi kelengkapan dan keabsahan administrasi berkas usul PAK.

c. Melakukan koordinasi dengan unit pengusul jabatan Teknisi Litkayasa.

d. Menyiapkan bahan rapat TPJTL-BATAN.

e. Membuat dan menyampaikan PAK dan penolakan angka kredit yang tidak

memenuhi syarat untuk kenaikan pangkat/jabatan ke unit pengusul.

f. Memelihara data jabatan fungsional Teknisi Litkayasa.

g. Melaksanakan sistem pelaporan jabatan fungsional Teknisi Litkayasa.

Page 64: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 60 -

BAB VII

PENUTUP

Dengan ditetapkannya Pedoman Penilaian Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa

BATAN ini, maka segenap pengajuan Daftar Usul Penetapan Angka Kredit beserta dokumen

pendukungnya yang disampaikan setelah tanggal efektif berlakunya Pedoman ini, harus

mengikuti Pedoman Penilaian Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa BATAN. Demikian pula,

segala upaya pembinaan Teknisi Litkayasa di setiap unit kerja di BATAN dan seluruh tata kerja

penilaian terhadap pengajuan DUPAK dilakukan mengikuti Pedoman Penilaian Jabatan

Fungsional Teknisi Litkayasa BATAN ini.

KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

-ttd-

HUDI HASTOWO

Salinan sesuai dengan aslinya,

Kepala Biro Kerja Sama, Hukum,

dan Hubungan Masyarakat

Ferhat Aziz

Page 65: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 61 -

ANAK LAMPIRAN PERATURAN

KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

NOMOR : 181/KA/IX/2011

TANGGAL : 28 September 2011

A. SURAT TUGAS (untuk strata tugas sesuai/1 tingkat dibawah/1 tingkat diatas jenjang

jabatan) Unit : Nomor dokumen : ..........................

Tanggal : ..........................

SURAT TUGAS Nomor :

Kepala .......................................................................... dengan ini menugaskan kepada : Nama : ................................................................................................ NIP : ................................................................................................ Jabatan : ................................................................................................ Strata tugas : Sesuai/1 (satu) tingkat di bawah/1 (satu) tingkat di atas tugas jenjang jabatan* Tolok ukur : Penelitian/perekayasaan/pengembangan/pemasyarakatan/ * ................................................................................................ Paket kegiatan : ................................................................................................ Sesuai program .........................(diisi sesuai program satker) dan usulan kegiatan/penelitian ............. (tingkat bidang/kelompok). Catatan: Sesuaikan dengan istilah dari Biro Perencanaan Pelaksana :

NO. NAMA JABATAN FUNGSIONAL KEDUDUKAN DALAM

TUGAS

1.

2.

3.

4. dst.

Waktu kegiatan : ……………………………………

Demikian surat tugas ini untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

……………. , …..…………………. Atasan langsung (Eselon III), (..………………………….) NIP. ………………..

Coret yang tidak sesuai

Page 66: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 62 -

B. SURAT TUGAS KHUSUS (khusus untuk starata tugas 2 tingkat diatas dan 2 atau 3 tingkat dibawah jenjang jabatan)

Unit : Nomor dokumen : ..........................

Tanggal : ..........................

SURAT TUGAS KHUSUS Nomor :

Sehubungan dengan pelaksanaan Tugas dan Fungsi …………… (diisi nama Unit Eselon II) untuk melaksanakan pekerjaan : …………… (diisi dengan subkegiatan dan butir kegiatan yang termaktup dalam buku Juknis TekLitkayasa) dalam kegiatan: …………… (diisi dengan judul kegiatan, misalkan percobaan x) dan pada saat ini di ….(diisi nama Unit Eselon II) …………… belum ada TL yang mempunyai Tugas Pokok sesuai dengan pekerjaan yang dimaksud, maka untuk melancarkan pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi, selaku Kepala …………… (diisi nama Unit Eselon II) …………… menugaskan :

Nama : ................................................................................................ NIP : ................................................................................................ Jabatan : ................................................................................................ Strata tugas : 2 (dua) Tingkat di atas tugas jenjang jabatan * 2 (dua)/3 (tiga) Tingkat di bawah tugas jenjang jabatan *

Yang bersangkutan diwajibkan untuk membuat laporan kepada atasan langsung dan kepada Kepala ……………( diisi nama Unit Eselon II ) selambat- lambatnya tgl…………..

Demikian surat tugas ini untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya ……………. , tgl. ……………………. Kepala Unit Kerja (Eselon II), (..………………………………….) NIP. ………………………..

* Coret yang tidak sesuai

Page 67: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 63 -

C. LAPORAN TERTULIS PELAKSANAAN KEGIATAN LITKAYASA

LAPORAN PELAKSANAAN PELAYANAN KEGIATAN PENELITIAN/PEREKAYASAAN

Butir (Kode) Kegiatan / AK : ............................................................ Judul : ............................................................ Penulis/Pelaksana

NO NAMA NIP JABATAN

1

2

3

4

5

6

No SPK/Surat Tugas : ..............................................

Tanggal Pelaksanaan : ..............................................

Pendahuluan : ..............................................

Rencana Kegiatan : ..............................................

Hasil kegiatan : ..............................................

Hambatan/Kendala : ..............................................

Saran/Rekomendasi : ..............................................

…………., ………………..

Mengetahui: Pelaksana : Atasan Langsung/Pemberi tugas/ 1. (nama) : ….. (tanda tangan) Ketua Kelompok. 2. (nama) : ….. (tanda tangan)

3. (nama) : ….. (tanda tangan) 4. (nama) : ….. (tanda tangan) 5. (nama) : .......(tanda tangan)

(………………………) 6. (nama) :........(tanda tangan) NIP.: ……………

Page 68: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 64 -

D. SURAT TUGAS KHUSUS UNTUK PENYUSUNAN MAKALAH

Unit : Nomor dokumen : ..........................

Tanggal : ..........................

SURAT TUGAS KHUSUS Nomor :

Berdasarkan hasil pengamatan yang terus menerus dan seksama terhadap kemampuan/ prestasi Teknisi Litkayasa a.n :

Nama : ................................................................................................ NIP : ................................................................................................ Jabatan : TL Pemula / TL Pelaksana *).

maka dengan ini Kepala …….…………… (diisi nama Unit Eselon II) menugaskan yang besangkutan untuk menyusun makalah dengan judul :……………(diisi judul makalah) sebagai pelaksanaan kegiatan litkayasa. Dalam rangka memenuhi aspek kualitas makalah seperti yang termaktup dalam Buku Panduan Penelitian BATAN, maka dengan ini pula Kepala …….…………… (diisi nama Unit Eselon II) menugaskan :

Nama : ................................................................................................ NIP : ................................................................................................ Jabatan : ................................................................................................

Untuk membimbing dalam penyusunan makalah yang dimaksud di depan.

Demikian surat tugas ini untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya

........................., ……………….. Kepala Unit Kerja ( Eselon II). (…………………………..) NIP. …………………….

* Coret yang tidak sesuai

Page 69: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 65 -

E. SURAT KETERANGAN (Keterangan bagi calon Teknisi Litkayasa yang ijazahnya tidak sesuai dengan Tupoksi Unit Kerja)

SURAT KETERANGAN Nomor :

Yang bertandatangan di bawah ini : Nama : NIP. : Jabatan : Unit kerja : Menerangkan bahwa Pegawai Negeri Sipil di bawah ini : Nama : NIP : Jabatan : Unit Kerja : Pendidikan Terakhir : Memiliki kompetensi untuk bekerja/ditempatkan di bidang pelayanan kegiatan penelitian dan perekayasaan, sehingga yang bersangkutan dapat diusulkan dan diangkat sebagai Pejabat Fungsional Teknisi Litkayasa. Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenarnya dan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

................., ............................. Kepala Unit Kerja Nama Pejabat NIP.

Page 70: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 66 -

F. SURAT KETERANGAN TELAH BEKERJA DALAM BIDANG LITKAYASA

SURAT KETERANGAN Nomor :...........................

Yang bertanda tangan di bawah ini Nama : NIP : Pangkat/gol ruang : Jabatan : Unit Kerja : Menerangkan bahwa Pegawai Negeri Sipil dibawah ini Nama : Pangkat,gol ruang/TMT : Jabatan : Unit Kerja. : telah mempunyai pengalaman kerja di bidang pelayanan penelitian dan perekayasaan selama ...... tahun sejak tahun .............. sampai ............. dan yang bersangkutan saat ini bertugas di bidang pelayanan penelitian dan perekayasaan. Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenarnya dan untuk dipergunakan sebagai manamestinya.

.................................................. Kepala Unit Kerja

Nama Pejabat NIP.

Page 71: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 67 -

G. SURAT PERMOHONAN (untuk Menjadi Teknisi Litkayasa Ke Kepala Unit Kerja)

Kepada yth. (Kepala Unit Kerja PNS yang besangkutan)

Perihal : Permohonan menjadi Pejabat Fungsional Teknisi Litkayasa Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : NIP : Pangkat/gol ruang : Jabatan : Unit Kerja : Mimohon dengan hormat untuk menjadi pejabat Fungsional Teknisi Litkayasa. Sebagai pertimbangan terlampir saya sampaikan : 1. Ijazah SLTA/Diploma I/II/III *) 2 Surat Pengangkatan menjadi PNS 3. DP3 untuk 1 tahun terakhir. 4. Surat Keputusan Kepangkatan Terakhir 5. Surat pernyataan telah menjalani Diklat Fungsional Teknisi Litkayasa. 6. Surat pernyataan Melakukan Kegiatan Pelayanan Penelitian dan Perekayasaan. 7 Daftar Usul Penetapan Angka Kredit. Atas perhatian dan perkenannya disampaikan terimakasih

...............,.................. Pemohon

Nama NIP.

Tembusan Yth. Sekretaris Utama BATAN *) *) Coret yang tidak perlu

Page 72: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 68 -

H. SURAT USULAN (pengangkatan pertama kali menjadi Teknisi Litkayasa)

Kepada Yth Ketua TPJ-Teknisi Litkayasa Up. Kepala BSDM di....................

Perihal: Pengusulan pengangkatan dalam

Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : (Kepala Unit kerja/atasan langsung pejabat Teknisi Litkayasa) NIP : Pangkat/gol ruang : Jabatan : Unit Kerja : Mengusulkan PNS dibawah ini : Nama : (nama calon Teknisi Litkayasa) Pangkat,gol ruang/TMT : Jabatan : Unit Kerja. : Untuk diangkat dalam jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa. Sebagai bahan pertimbangan bersama ini dilampirkan: 1. Surat permohonana menjadi pejabat fungsional Teknisi Litkayasa dari Ybs. 2. Ijazah SLTA/Diploma I/II/III *) 3 Surat Keputusan Pengangkatan menjadi PNS 4. DP3 untuk 1 tahun terakhir. 5. Surat Keputusan Kepangkatan Terakhir 6. Surat pernyataan telah menjalani Diklat Fungsional. 7. Surat pernyataan Melakukan Kegiatan Pelayanan Penelitian dan Perekayasaan. 8. Penetapan angka Kredit (PAK) ybs. Atas perhatian dan perkenannya disampaikan terima kasih.

............................................. Kepala Unit Kerja,

Nama Pejabat :..................................... NIP..........................................................

Page 73: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 69 -

I. DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT

DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT TEKNISI LITKAYASA

Nomor : …………………………………… INSTANSI : BATAN MASA PENILAIAN : s/d

KETERANGAN PERORANGAN

1 N a m a

2 N I P

3 Nomor Seri KARPEG

4 Tempat, tanggal lahir

5 Jenis kelamin

6 Pendidikan yang telah duperhitungkan

7 Pangkat/Golongan Ruang/TMT

8 Jabatan Fungsional/TMT

9 Masa kerja golongan

10 Unit kerja

NO UNSUR DAN SUB UNSUR YANG DINILAI ANGKA KREDIT MENURUT

UNIT PENGUSUL TIM PENILAI LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8

I UNSUR UTAMA

I. PENDIDIKAN

A. Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah

a.

1. Diploma III 2. Diploma II 3. Sekolah Menengah Tingkat Atas/Diploma I

B.

Pendidikan dan Pelatihan di bidang Fungsional Teknisi Litkayasa dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP)

1. Lebih dari 960 jam 2. Antara 641 – 960 jam 3. Antara 481 – 640 jam 4. Antara 161 – 480 jam 5. Antara 81 – 160 jam 6. Antara 30 – 80 jam

J U M L A H

II. PELAYANAN KEGIATAN PENELITIAN DAN PEREKAYASAAN

TEKNISI LITKAYASA PELAKSANA PEMULA *

A Pelaksanaan kegiatan percobaan - Menyiapkan kebutuhan percobaan

B Pelaksanaan kegiatan Survei - Mengumpulkan data

C Pelaksanaan kegiatan rancang bangun/perekayasaan - Menyiapkan kebutuhan pembuatan proses/sistem/ model/prototip

D Pelaksanaan jasa teknis - Mengambil dan memproses sampel

E Pemeliharaan alat dan fasilitas - Meliharaan alat dan fasilitas

F Pemasyarakatan hasil penelitian dan perekayasaan - Menyiapkan bahan penyusunan brosur, leaflet

G Pemrosesan hasil penelitian dan perekayasaan 1. Melakukan pelayanan pemrosesan penelitian

2. Melakukan pelayanan pemrosesan hasil perekayasaan

J U M L A H

Page 74: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 70 -

TEKNISI LITKAYASA PELAKSANA *

A Pelaksanaan kegiatan percobaan 1. Melakukan pengamatan/pengukuran obyek percobaan

2. Mengolah data percobaan

B Pelaksanaan kegiatan Survei - Mengelompokkan data survei obyek percobaan data survei

C Pelaksanaan kegiatan rancang bangun/perekayasaan - Menyusun rangkaian pembuatan proses/system/ model/prototipe

D Pelaksanaan jasa teknis - Melakukan pengukuran/analisis

E Pemeliharaan alat dan fasilitas - Memperbaiki alat dan fasilitas

F Pemasyarakatan hasil penelitian dan perekayasaan 1. Membuat alat peraga dan maket

2. Memandu kegiatan promosi iptek

G Pemrosesan hasil penelitian dan perekayasaan - Membuat gambar, diagram dan peta

J U M L A H

TEKNISI LITKAYASA PELAKSANA LANJUTAN *

A Pelaksanaan kegiatan percobaan - Menyusun kebutuhan percobaan

B Pelaksanaan kegiatan survei - Menyusun kebutuhan survei

C Pelaksanaan kegiatan rancang bangun/perekayasaan 1. Melakukan penyetelan dan pengujian rangkaian pembuatan proses/sistem/model/prototipe

2. Melakukan pembuatan bagian-bagian dari prototipe

D Pelaksanaan jasa teknis - Menguji bahan unjuk kerja alat

E Pemeliharaan alat dan fasilitas - Melakukan penyetelan dan kalibrasi alat

F Pemasyarakatan hasil penelitian dan perekayasaan - Membuat bahan audiovisual

G Pemrosesan hasil penelitian dan perekayasaan - Melakukan pemrosesan laporan

J U M L A H

TEKNISI LITKAYASA PENYELIA *

A Pelaksanaan kegiatan percobaan 1. Menyusun rencana percobaan

2. Menganalisis hasil percobaan

B Pelaksanaan kegiatan survei - Menganalisis hasil survei

C Pelaksanaan kegiatan rancang bangun/perekayasaan 1. Merencanakan kebutuhan pembuatan proses/ sistem/model/prototipe

2. Melakukan pengawasan kegiatan pelayanan perekayasan

D Pelaksanaan jasa teknis - Melakukan layanan informasi teknis ilmiah

E Pemeliharaan alat dan fasilitas 1. Melakukan peningkatan fungsi alat dan fasilitas

2. Melakukan penjaminan mutu laboratorium fasilitas

F Pemasyarakatan hasil penelitian dan perekayasaan - Melakukan penyuluhan penerapan hasil litkayasa

G Pemrosesan hasil penelitian dan perekayasaan 1. Menganalisis hasil pengujian unjuk kerja produk rekayasa

2. Melakukan supervisi pemrosesan hasil litkayasa

J U M L A H

Page 75: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 71 -

III. PENGEMBANGAN PROFESI

A Membuat karya tulis/karya ilmiah di bidang penelitian dan perekayasaan

1. Karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survei dan avaluasi di bidang penelitian dan perekayasaan yang dipublikasikan :

a. dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional

b. dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI

2. Karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survei, dan evaluasi di bidang penelitian dan perekayasaan yang tidak dipublikasikan:

a. dalam bentuk buku

b. dalam bentuk makalah

3. Karya tulis berupa tinjauan atau ulasan ilmiah di bidang penelitian dan perekayasaan hasil gagasan sendiri yang dipublikasikan:

a. dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional

b. dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI

4. Karya tulis berupa tinjauan atau ulasan ilmiah di bidang penelitian dan perekayasaan hasil gagasan sendiri yang tidak dipublikasikan:

a. dalam bentuk buku

b. dalam bentuk makalah

5. Karya tulis/karya ilmiah populer di bidang penelitian dan perekayasaan yang disebarluaskan melalui media massa

6. Menyampaikan prasaran berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang penelitian dan perekayasaan dalam pertemuan ilmiah

B Menyusun petunjuk teknis pelaksanaan pengelolaan kegiatan penelitian dan perekayasaan - Menyusun petunjuk teknis pelaksanaan pengelolaan kegiatan penelitian dan perekayasaan

C Menterjemahan/menyadur buku atau bahan-bahan lain di bidang penelitian dan perekayasaan

1. Terjemahan/saduran di bidang penelitian dan perekayasaan yang dipublikasikan: a. dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional

b. dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI

2. Terjemahan/saduran di bidang penelitian dan perekayasaan yang tidak dipublikasikan: a. dalam bentuk buku

b. dalam bentuk makalah

D Mengembangkan teknologi tepat guna

- Mengembangkan teknologi tepat guna di bidang penelitian dan perekayasaan

J U M L A H

JUMLAH UNSUR UTAMA

IV. KEGIATAN PENUNJANG

A Mengajar/melatih di bidang penelitian dan perekayasaan

1. Mengajar/melatih diklat

2. Mebimbing siswa

B Mengikuti seminar/lokakarya 1. Pemrasaran

2. Moderator/pembahas/nara sumber

3. Peserta

Page 76: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 72 -

C Menjadi Tim Penilai Jabatan Teknisi Litkayasa - Menjadi anggota Tim Penilai Jabatan Teknisi Litkayasa

D Menjadi anggota organisasi profesi 1. Tingkat nasional/internasional sebagai :

a. Pengurus aktif

b. Anggota aktif

2. Tingkat provinsi/kabupaten/kota sebagai : a. Pengurus aktif

b. Anggota aktif

E Memperoleh penghargaan/tanda jasa - Mendapat tanda kehomatan Satya Lencana Karya Satya :

1. Satya Lencana Karya Satya 30 (tiga puluh) thn

2. Satya Lencana Karya Satya 20 (dua puluh) thn

3. Satya Lencana Karya Satya 10 (sepuluh) tahun

4. Penghargaan Pemerintah atas prestasi di bidangnya

F Memperoleh gelar kesarjanaan lainnya:

1. Sarjana

2. Diploma III

3. Diploma II

JUMLAH UNSUR PENUNJANG

JUMLAH UNSUR UTAMA DAN PENUNJANG

V.

LAMPIRAN USULAN/BAHAN YANG DINILAI : 1. 2. 3. 4. 5. 6. dst.

CATATAN : *) pilih dan isi sesuai dengan jenjang jabatan

Page 77: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 73 -

VI.

CATATAN TAMBAHAN

……………, tgl ………………….

KEPALA PUSAT

(----------------------------------------) NIP.

VII.

CATATAN/PENDAPAT TIM PENILAI JABATAN TEKNISI LITKAYASA

………………, tgl ……………….

KETUA TPJ TEKNISI LITKAYASA

(----------------------------------------) NIP.

VIII.

CATATAN PEJABAT PENILAI JABATAN TEKNISI LITKAYASA

Penilai I ….………, tgl ………………….

(----------------------------------------) NIP. Penilai II

….………, tgl ………………….

(----------------------------------------) NIP.

Page 78: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 74 -

J. SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : (atasan langsung setingkat eselon III) NIP : ……………………………………………………………………. Pangkat/golongan ruang : ……………………………………………………………………. Jabatan : ……………………………………………………………………. Unit Kerja : …………………………………………………………………….

menyatakan bahwa :

Nama : Sumardiyanto, A.Md. NIP : 197005211990041001 Pangkat/Gol. Ruang/TMT : Penata Muda / IIIa / 01-04-2008 Jabatan/TMT : Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan / 01-01-2008 Unit Kerja : Pusat .........................

telah melakukan kegiatan pendidikan dan pelatihan sebagai berikut :

NO URAIAN KEGIATAN PENDIDIKAN DAN

PELATIHAN TANGGAL

SATUAN HASIL

JUMLAH JUMLAH ANGKA KREDIT

KETERANGAN/ BUKTI FISIK

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. I.B.5 Diklat proteksi radiasi

5-3-2008 sd.

21-3-2008 STTPP 1 2

Copy STTPP Lampiran I

No.1

2. dst.

3.

dst.

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

…………, ………..………..

Atasan Langsung Setingkat Eselon III, (…………………………………….) NIP. …………….……………

Cara Pengisian Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pelayanan Penelitian dan Perekayasaan: 1. Kolom 2 diisi dengan butir kegiatan yang dilakukan/judul dalam laporan kegiatan 2. Kolom 3 diisi tanggal mulai sampai dengan selesai pelaksanaan kegiatan 3. Kolom 4 diisi sesuai syarat satuan hasil sebagaimana dalam lampiran I Kep. Menpan

Nomor 23/KEP/M.PAN/2/2003. (Contoh: laporan) 4. Kolom 5 diisi dengan banyaknya kegiatan untuk butir kegiatan yang sama 5. Kolom 6 diisi dengan jumlah angka kredit untuk kegiatan yang bersangkutan 6. Kolom 7 diisi dengan nomor bukti pelaksanaan kegiatan.

Page 79: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 75 -

K. SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN PELAYANAN LITKAYASA

SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN PELAYANAN PENELITIAN DAN PEREKAYASAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : (atasan langsung setingkat eselon III) NIP : ……………………………………………………………………. Pangkat/golongan ruang : ……………………………………………………………………. Jabatan : ……………………………………………………………………. Unit Kerja : …………………………………………………………………….

Menyatakan bahwa :

Nama : Sumardiyanto, A.Md. NIP : 197005211990041001 Pangkat/Gol. Ruang/TMT : Penata Muda / IIIa / 01-04-2008 Jabatan/TMT : Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan / 01-01-2008 Unit Kerja : Pusat .........................

telah melakukan kegiatan Pelayanan Penelitian dan Perekayasaan sebagai berikut :

NO

URAIAN KEGIATAN PELAYANAN

PENELITIAN DAN PEREKAYASAAN

TANGGAL SATUAN

HASIL JUMLAH

JUMLAH ANGKA KREDIT

KETERANGAN/ BUKTI FISIK

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. II.A Melaksanakan kegiatan percobaan …………

7-4-2008 sd. 30-5-2008

Laporan 1

Nilai dipilih sesuai butir kegiatan yg dilakukan

0,28 0,14 0,05 0,08 0,15 0,46

Copy laporan Lampiran II

No.1

2. II.C Melaksanakan kegiatan rancang bangun ..........

2-6-2008 sd. 4-7-2008

Laporan 1

Nilai dipilih sesuai butir kegiatan yg dilakukan

0,44 0,05 0,07 0,20 0,11 0,23

Lampiran II. No.2

3. II.D.4 Melakukan layanan informasi teknis ilmiah…..

7-7-2008 sd. 11-7-2008

Laporan 1 0,20 Lampiran II.

No.3

dst.

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. …………, ………..………..

Atasan Langsung Setingkat Eselon III, (…………………………………….) NIP. …………….……………

Page 80: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 76 -

Cara Pengisian Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pelayanan Penelitian dan Perekayasaan: 1. Kolom 2 diisi dengan butir kegiatan yang dilakukan/judul dalam laporan kegiatan 2. Kolom 3 diisi tanggal mulai sampai dengan selesai pelaksanaan kegiatan 3. Kolom 4 diisi sesuai syarat satuan hasil sebagaimana dalam lampiran I Kep. Menpan

Nomor 23/KEP/M.PAN/2/2003. (Contoh: laporan) 4. Kolom 5 diisi dengan banyaknya kegiatan untuk butir kegiatan yang sama 5. Kolom 6 diisi dengan jumlah angka kredit untuk kegiatan yang bersangkutan 6. Kolom 7 diisi dengan nomor bukti pelaksanaan kegiatan.

Page 81: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 77 -

L. SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI TEKNISI LITKAYASA

SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI TEKNISI LITKAYASA

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : (atasan langsung setingkat eselon III) NIP : ……………………………………………………………………. Pangkat/golongan ruang : ……………………………………………………………………. Jabatan : ……………………………………………………………………. Unit Kerja : …………………………………………………………………….

menyatakan bahwa :

Nama : Sumardiyanto, A.Md. NIP : 197005211990041001 Pangkat/Gol. Ruang/TMT : Penata Muda / IIIa / 01-04-2008 Jabatan/TMT : Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan / 01-01-2008 Unit Kerja : Pusat ......................... telah melakukan kegiatan pengembangan profesi Teknisi Litkayasa sebagai berikut :

NO

URAIAN KEGIATAN PENGEMBANGAN

PROFESI TEKNISI LITKAYASA

TANGGAL SATUAN

HASIL JUMLAH

JUMLAH ANGKA KREDIT

KETERANG AN/ BUKTI FISIK

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. III.A.1.b Pembuatan Catu Daya Tegangan Tinggi 1000Vdc Sumardiyanto dan Andini Penulis Pertama

Juni 2008 Makalah 1 3,60 Copy Prosiding P3N

ISSN 1223-2635 Lampiran III No.1

2. III.A.2.b Rancangbangun Single Channel Analyzer Sumardiyanto Penulis Tunggal

Sept. 2008 Makalah tidak dipublikasi

1 4,00 Makalah No. …….. Lampiran III No.2

3. dst. dst.

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

…………, ………..……..……..

Atasan Langsung Setingkat Eselon III, (…………………………………….) NIP. …………….……………

Page 82: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 78 -

Cara Pengisian Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pengembangan Profesi: 1. Kolom 2 diisi dengan butir kegiatan yang dilakukan 2. Kolom 3 diisi tanggal pelaksanaan kegiatan/periode kegiatan 3. Kolom 4 diisi sesuai satuan hasil dalam lampiran I Kep. Menpan Nomor

23/KEP/M.PAN/2/2003. (Contoh: naskah, makalah, buku) 4. Kolom 5 diisi dengan banyaknya kegiatan untuk butir kegiatan yang sama 5. Kolom 6 diisi dengan jumlah angka kredit untuk kegiatan yangbersangkutan 6. Kolom 7 diisi dengan nomor bukti pelaksanaan kegiatan

Page 83: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 79 -

M. SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN YANG MENUNJANG PELAKSANAAN TUGAS PELAYANAN LITKAYASA

SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN YANG MENUNJANG PELAKSANAAN TUGAS

PELAYANAN PENELITIAN DAN PEREKAYASAAN Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : (atasan langsung setingkat eselon III) NIP : ………………………………………………………… Pangkat/golongan ruang : ………………………………………………………… Jabatan : ………………………………………………………… Unit Kerja : …………………………………………………………

menyatakan bahwa :

Nama : Sumardiyanto, A.Md. NIP : 197005211990041001 Pangkat/Gol. Ruang/TMT : Penata Muda / IIIa / 01-04-2008 Jabatan/TMT : Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan / 01-01-2008 Unit Kerja : Pusat ......................... telah melakukan kegiatan yang menunjang pelaksanaan tugas pelayanan penelitian dan perekayasaan sebagai berikut :

NO

URAIAN KEGIATAN YANG MENUNJANG

PELAKSANAAN TUGAS PELAYANAN

PENELITIAN DAN PEREKAYASAAN

TANGGAL SATUAN

HASIL JUMLAH

JUMLAH ANGKA KREDIT

KETERANGAN/ BUKTI FISIK

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. IV.B.3 Mengikuti Seminar P3N PTAPB-BATAN Yogyakarta 2008 sebagai peserta

14-07-2008 kali 1 1,00 Copy sertifikat

Lampiran IV No.1

2. dst

dst.

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

…………, ………..………..

Atasan Langsung Setingkat Eselon III, (…………………………………….) NIP. …………….……………

Page 84: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 80 -

Cara Pengisian Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Yang Menunjang Tugas Pelayanan Penelitian dan Perekayasaan : 1. Kolom 2 diisi dengan butir kegiatan yang dilakukan 2. Kolom 3 diisi tanggal pelaksanaan kegiatan/periode kegiatan 3. Kolom 4 diisi sesuai syarat satuan hasil sebagaimana dalam lampiran I Kep. Menpan

Nomor 23/KEP/M.PAN/2/2003. (Contoh: Tanda jasa, gelar, sertifikat) 4. Kolom 5 diisi dengan banyaknya kegiatan untuk butir kegiatan yang sama 5. Kolom 6 diisi dengan jumlah angka kredit untuk kegiatan yangbersangkutan 6. Kolom 7 diisi dengan nomor bukti pelaksanaan kegiatan

Page 85: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 81 -

N. MEKANISME

MEKANISME USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT, PENILAIAN, KENAIKAN PANGKAT DAN PENGANGKATAN

DALAM JABATAN TEKNISI LITKAYASA

NO URAIAN UNIT

KERJA BSDM/Sekret.

TPJTL Sestama Kepala BATAN

BKN Keterangan

1

Berkas Usulan PAK

Paling lambat 30-11 atau 31-5 diterima di BSDM.

2 Pemeriksaan kelengkapan

Proses peni-laian, PAK/SKJ s/d persiapan usul KP : 31 Maret

Periode April 1-12 s/d 31-3

Periode Okt. 1-6 s/d 30-9

3 Penilaian I, II atau III dalam rapat

4 Persiapan PAK/SKJ

5 Penetapan PAK/SKJ

6 Penyampaian/Penolakan PAK/SKJ

7

Persiapan usul KP

8 Persetujuan KP

9 Persiapan SK KP

Sebelum periode KP berikutnya

10 Penetapan

Keputusan KP

11 Penyampaian

Keputusan KP

Keterangan :

BSDM /Sekret. : Biro Sumber Daya Manusia /Sekretariat PAK : Penetapan Angka Kredit

TPJTL : Tim Penilai Jabatan Teknisi Litkayasa Keputusan KP : Keputusan Kenaikan Pangkat

Sestama : Sekretaris Utama BATAN Keputusan KJ : Keputusan Kenaikan Jabatan

BKN : Badan Kepegawaian Negara

1 1 1

8

11 11

2

9

10

6 6

7

3

4

5 5

Page 86: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 82 -

O. PENJELASAN PEMBUATAN LAPORAN DAN PERHITUNGAN ANGKA KREDIT

PENJELASAN DALAM PEMBUATAN LAPORAN DAN CONTOH PERHITUNGAN ANGKA KREDIT Contoh perhitungan angka kredit

Contoh 1 : Seorang TL Pelaksana melakukan pengujian bahan unjuk kerja alat (No. Kode II.D.3) yang merupakan tugas pokok TL Pelaksana Lanjutan. Bila kegiatan tersebut dilakukan oleh PTL Pelaksana Lanjutan angka kreditnya adalah 0,14 tetapi bila yang melakukan TL Pelaksana, maka angka kreditnya 80% x 0,14 = 0,11, sedangkan untuk TL Pemula adalah 80% x 80% x 0,14 = 0,09. Contoh 2 : Seorang TL Penyelia melaksanakan penyusunan kebutuhan survei (No. Kode II.B.1.) yang merupakan tugas pokok TL Pelaksana Lanjutan, maka laporan hasil kegiatannya mendapatkan angka kredit 0,11 sama bila hasil kegiatan tersebut dilakukan oleh TL Pelaksana Lanjutan.

No. Kode

Nama Kegiatan

Pelaksana/Angka Kredit* Waktu Maksi-mum (jam)

Maks. paket

pekerja-

an per tahun

1 AK 2 AK 3 AK 4 AK

II.A.1.

Menyusun rencana percobaan

x - x 0.18 0.22 √ 0.28

217 8 buah

II.A.2 Menyusun kebutuhan percobaan

x 0.09 0.11 √ 0.14 0.14

II.A.3 Menyiapkan kebutuhan percobaan

√ 0.05 0.05 0.05 0.05

II.A.4 Melakukan pengamatan/ pengukuran obyek percobaan

0.05 √ 0.08 0.08 0.08

II.A.5 Mengolah data percobaan

0.12 √ 0.15 0.15 0.15

II.A.6 Menganalisa hasil percobaan

x - x 0.31 0.39 √ 0.46

JUMLAH 0.31 0.88 1.03 1.16

Page 87: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 83 -

Contoh 3 a : Pelaksanaan kegiatan percobaan oleh 3 PTL Pemula, maka masing-masing PTL Pemula mendapatkan angka kredit = 0,1 (0,31 : 3). Bila pelaksanaannya terdiri atas lebih dari 1 PTL dengan jenjang jabatan yang berbeda, maka pembagian angka kreditnya adalah sebagai berikut: Masing-masing pejabat mendapatkan angka kredit sesuai tugas pokoknya (100%), sedang angka kredit dari kegiatan pejabat yang tidak ada dibagi jumlah Teknisi Litkayasa yang melaksanakan sesuai ketentuan pemberian angka kredit (lihat tabel di atas), dan ditambahkan ke angka kredit masing-masing. Contoh 3 b : Pelaksananya adalah 1 PTL Penyelia dan 2 PTL Pemula, maka angka kredit yang diperoleh PTL Penyelia = 0.28 + 0.46 (butir kegiatan II.A.1 dan II.A.6.) + 0.14 (butir kegiatan II.A.2.), sedang masing-masing PTL Pemula mendapatkan angka kredit = {0.05 (butir kegiatan II.A.3.) + 0.06 (butir kegiatan II.A.4.) + 0.12 (butir kegiatan II.A.5.)} : 2 = 0.23 : 2 = 0.12. Contoh 4 : Batas waktu maksimum untuk menyusun rencana percobaan (No. Kode II.A.1.) adalah 40 jam atau 5 hari kerja (satu minggu) (lihat lampiran 4) Perencanaan yang memakan waktu 2 minggu, dapat dibagi dalam 2 tahap. Jadi dalam perencanaan percobaan tersebut ada dua laporan sebagai bukti pelaksanaan kegiatan, maka angka kredit butir kegiatan penyusunan rencana percobaan 2 x 0,28 = 0,56. Begitu seterusnya dengan perlaksanaan butir kegiatan lainnya.

Page 88: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 84 -

P. TABEL DAFTAR ANGKA KREDIT TEKNISI LITKAYASA

JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN PANGKAT/JABATAN TEKNISI LITKAYASA

NO UNSUR

KEGIATAN PROSEN TASE (%)

JENJANG JABATAN, GOLONGAN RUANG, DAN JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF

Teknisi Litkayasa Pelaksana Pemula

Teknisi Litkayasa Pelaksana

Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan

Teknisi Litkayasa Penyelia

II/a II/b II/c II/d III/a III/b III/c III/d

I. UNSUR UTAMA

> 80% 20 32 48 64 80 120 160 240

A B C

Pendidikan Pelayanan kegiatan penelitian dan perekayasaan Pengembangan Profesi

II. UNSUR PENUNJANG

< 20% 5 8 12 16 20 30 40 60 D Pendukung

kegiatan pelayanan penelitian dan perekayasaan

100% 25 40 60 80 100 150 200 300

Page 89: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 85 -

Q. PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH

KARYA TULIS ILMIAH *)

PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH A. Maksud Dan Tujuan

Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan format karya tulis ilmiah yang akan diterbitkan di BATAN. Sebuah karya tulis ilmiah dapat berupa karya tulis yang memuat hasil eksperimen, survei, kajian/review, simulasi/pemodelan/rancang-bangun (disain/konstruksi) beserta analisisnya, dan bahasan teoritis.

Tujuan penulisan karya tulis ilmiah ialah menyampaikan materi karya tulis kepada masyarakat ilmiah secara lengkap dan jelas. Naskah karya tulis harus disusun dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris atau bahasa resmi dunia lainnya dengan kalimat sederhana, lugas, jelas, sistematik, logis dan dalam bentuk kalimat pasif. Di samping itu, penggunaan istilah harus dilakukan secara konsisten dan menggunakan ejaan baku.

B. Jenis Karya Tulis Ilmiah

1. Karya tulis hasil eksperimen Karya tulis hasil eksperimen didasarkan atas hasil kegiatan percobaan dan pengujian

dengan perlakuan tertentu untuk mendapatkan fakta, pengertian dan atau prinsip baru.

2. Karya tulis hasil survei Karya tulis hasil survei didasarkan atas hasil pengamatan, pengumpulan, pemeriksaan,

dan pengkajian data/informasi yang diperoleh dari penyelidikan atas berbagai gejala fisis dan sosial dengan tujuan menentukan kondisi, situasi, bentuk, nilai, luas, posisi atau keterangan lain mengenai suatu masalah.

3. Karya tulis kajian/review Karya tulis kajian didasarkan atas analisis berbagai data pustaka yang berkaitan dengan

suatu masalah dan bertujuan menetapkan status hasil penelitian yang telah ada mengenai masalah tersebut dan memberikan arahan ke depan mengenai penelitian tersebut. Penalaran di sini didukung oleh perbendaharaan pustaka yang relevan dan lugas serta diutamakan pustaka terkini.

4. Karya tulis simulasi/pemodelan/rancang-bangun (disain/konstruksi) beserta analisisnya Karya tulis hasil simulasi/pemodelan/rancang-bangun (disain/konstruksi) beserta analisisnya didasarkan atas kegiatan simulasi/pemodelan/rancang-bangun (disain/konstruksi) beserta analisisnya mengikuti metoda ilmiah dan nalar berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai dalam rangka inovasi dan modifikasi peralatan, perangkat instrumen, sistem proses, sarana dan prasarana dan lain sebagainya.

5. Karya tulis bahasan teoritis Karya tulis hasil bahasan teoritis didasarkan atas suatu pembahasan secara ilmiah mengenai suatu masalah dengan tujuan mengupas masalah tersebut dalam ruang lingkup ilmu pengetahuan. Cara pembahasan di sini lebih ditekankan pada peninjauan secara teoritis atau perhitungan tanpa melakukan eksperimen sendiri.

Page 90: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 86 -

C. Bentuk Karya Tulis Ilmiah

1. Karya tulis ilmiah lengkap (KTIL) Karya tulis ilmiah lengkap mendeskripsikan hasil penelitian teknis atau ilmiah dengan mengemukakan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, sasaran, metode penyelesaian masalah, pembahasan secara mendetail dengan penekanan pada jawaban atas permasalahan, serta mengemukakan kesimpulan Dan atau rekomendasi. Tujuan KTIL menyebarluaskan hasil temuan, hasil inovasi atau kajian.

2. Karya tulis ilmiah ringkas (KTIE, short coummunication) Karya tulis ilmiah ringkas mendeskripsikan hasil penelitian teknis atau ilmiah secara ringkat dengan mengemukakan latar belakang dan permasalahannya dengan pembahasan cukup rinci serta memberikan kesimpulan dan atau rekomendasi untuk solusi masalah tersebut. Tujuan KTIR untuk mengklaim hasil temuan, atau hasil inovasi yang merupakan ide orisinil yang pertama dipublikasi.

3. Karya tulis laporan teknis (KTLT) Karya tulis laporan teknis mendeskripsikan proses, profres hasil penelitian teknis atau ilmiah dengan mengemukakan keadaan permasalahannya Dan atau hasil kegiatan yang berprosesur baku. Penyampaian data Dan informasi tersebut secara lugas tanpa bahasan ilmiah secara rinci tetapi cukup kuantitatif. Tujuan KTLT melaporkan hasil kegiatan penelitian atau rutin untuk keperluan pertanggungjawaban penggunaan dana penelitian atau rutin kepada stake holder.

D. Susunan Karya Tulis Ilmiah

1. Sistematika

Penyusunan karya tulis ilmiah umumnya mengikuti empat pola, yaitu: a. Pola penyusunan karya tulis hasil eksperimen atau survei.

Pola ini memuat: judul, penulis dan alamat, abstrak (bahasa Indonesia dan Inggris),

pendahuluan, teori (apabila diperlukan), tata kerja (bahan dan metode, atau

metodologi), hasil dan pembahasan, kesimpulan, ucapan terima kasih (kalau ada)

dan daftar pustaka

b. Pola penyusunan karya tulis kajian/review, simulasi/pemodelan/rancangbangun

beserta analisisnya, dan bahasan teoritis

Pola ini tidak sepenuhnya dapat dibakukan seperti halnya pola butir a. Walaupun

demikian masih perlu dicantumkan judul, nama dan alamat penulis, abstrak (bahasa

Indonesia dan Inggris), pendahuluan, bahasan, kesimpulan dan daftar pustaka,

ucapan terima kasih (kalau ada). Penekanan karya tulis pada bab bahasan. Jika

karya tulis merupakan simulasi/pemodelan/ rancangbangun maka bab ini memuat

dasar disain dan model serta hasil perhitungan/gambar teknis. Jika sampai pada

tahap konstruksi peralatan maka bab bahasan juga harus memuat spesifikasi teknis,

persyaratan, dan pelaksanaan uji fungsi. Untuk karya tulis kajian maka bab bahasan

memuat status hasil penelitian yang telah ada (terbaru/mutakhir) mengenai masalah

tersebut dan memberikan arahan ke depan mengenai penelitian tersebut.

c. Pola penyusun karya tulis ilmiah ringkas

Pola ini memuat judul, penulis dan alamat, pendahuluan, metodologi, hasil dan

pembahasan, kesimpulan (tanpa sub judul) dan daftar pustaka.

d. Pola penyusunan laporan teknis

Tidak ada format penulisan baku dari KTLT ini, tergantung dari masing-masing

institusi. Pola ini memuat judul, penulis dan alamat, abstraks (opsional),

pendahuluan, tata kerja, hasil dan pembahasan, kesimpulan dan saran serta daftar

Page 91: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 87 -

pustaka. BATAN menggunakan format yang telah ditentukan dalam Pedoman

Penulisan Laporan Teknis Batan, tahun 2000 (Lampiran I).

2. Penjelasan

a. Judul Judul hendaknya ringkas, jelas, dan mencerminkan isi tulisan. Judul seyogyanya

terdiri atas paling banyak sepuluh kata yang ditulis simetris dengan

menggunakan huruf kapital. Bila mungkin, judul yang terlalu panjang diusahakan

diperpendek. Namun bila hal itu tidak mungkin, judul tersebut dapat ditulis

menjadi dua bagian : judul dan subjudul. Untuk memudahkan pembuatan

indeks, judul hendaklah mengandung satu atau lebih kata kunci.

Contoh :

1) Judul terlalu panjang

SUATU CARA MENGINGKATKAN KUALITAS PELET SINTER BAHAN

BAKAR NUKLIR YAITU DENSITAS, MIKROSTRUKTUR, KEKERASAN

DENGAN JALAN MEMANASKAN SERBUK TERLEBIH DAHULU

SEBELUM DIPELET

Judul ini dapat diperpendek menjadi:

PENINGKATAN KUALITAS PELET SINTER DENGAN CARA

PENGKONDISIAN SERBUK

2) Judul terlalu panjang:

PENINGKATAN DAYA TAHAN PADUAN ZIRKONIUM SEBAGAI BAHAN

KELONGSONG TERHADAP EFEK KOROSI MENGGUNAKAN METODE

TEKNIK NUKLIR PLASMA SPUTTERING DAN INHIBITOR

Judul ini dapat dipecah menjadi judul dan subjudul:

STUDI KETAHANAN KOROSI PADUAN ZIRKONIUM: APLIKASI METODE

PLASMA SPUTTERING DAN PENGARUH INHIBITOR

3) Judul mengandung judul utama dan sub judul:

STUDY ON SEPARATION OF CESIUM-137 FROM URANIUM-235 FISSION

PROCESS WASTE: UTILIZATION OF SILICA GEL-SUPPORTED FERROCYANIDE COMPLEX SALT FOR CESIUM-137 PICKING

4) Judul terlalu umum:

PENELITIAN METODE ANALISIS TIMBAL

Page 92: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 88 -

dapat diubah menjadi:

PENGEMBANGAN METODE ANALISIS TIMBAL KONSENTRASI RENDAH

MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM

5) Bila judul memerlukan keterangan, maka keterangan tersebut ditulis sebagai

catatan pada halaman judul dengan menggunakan tanda bintang atau angka

Arab:

PENGELOLAAN LIMBAH B3 DARI INDUSTRI DI SEKITAR PUSPIPTEK* atau PENGELOLAAN LIMBAH B3 DARI INDUSTRI DI SEKITAR PUSPIPTEK1)

Kemudian di bagian terbawah dari halaman termuatnya judul diberi garis dan

catatan kaki sesuai penggunaan tanda pada judul:

--------------------------------------------------------------------------------------------------

* Hasil kerjasama PTLR BATAN dengan PUSARPEDAL Serpong

atau

-------------------------------------------------------------------------------------------------- 1) Hasil kerjasama PTLR BATAN dengan PUSARPEDAL Serpong

b. Penulis dan alamat

Penulisan nama penulis sepenuhnya diserahkan kepada penulis sendiri, yang

sebaiknya dilakukan secara konsisten. Apabila terdapat dua penulis atau lebih, urutan

nama penulis diserahkan kepada kesepakatan para penulis yang bersangkutan atau

sesuai aturan yang dianut oleh penerbit, dan umumnya gelar penulis tidak

dicantumkan. Alamat penulis adalah alamat instansi tempat bekerja. Apabila penulis

mempunyai alamat instansi berbeda dituliskan sebagai catatan kaki atau dituliskan

langsung di bawah nama penulis. Alamat e-mail ditulis untuk penulis pertama atau

yang paling berwenang untuk komunikasi. Untuk menghubungkan nama dan

alamatnya pada catatan kaki digunakan tanda bintang atau angka Arab (lihat contoh).

Contoh:

1) Penulis mempunyai alamat yang sama:

Sunarhadijoso dan M. Tholib

Pusat Pengembangan Radioisotop dan Radiofarmaka, Batan

Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang 15314

e-mail: [email protected]

2) Penulis mempunyai alamat yang berbeda:

Darsono* dan Adianto**

---------------------------------------------------------------------------------------------------

*) Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan, BATAN, Jl. Babarsari Kotak

Pos 6101 Ykbb, Yogykarta

**) Pusat Pengkajian Energi, BPPT, Jl.Thamrin No.8, Jakarta Pusat

Page 93: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 89 -

atau

Darsono

Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan, BATAN

Jl.Babarsari Kotak Pos 6101 Ykbb, Yogykarta

e-mail: [email protected]

Adianto

Pusat Pengkajian Energi, BPPT

Jl.Thamrin No.8, Jakarta Pusat

e-mail: [email protected]

atau

Darsono* dan Adianto**

*) Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan, BATAN

Jl.Babarsari Kotak Pos 6101 Ykbb, Yogykarta

**) Pusat Pengkajian Energi, BPPT

Jl.Thamrin No.8, Jakarta Pusat

c Abstrak

Abstrak memuat judul dan ringkasan isi karya tulis yang bersifat informatif (tentang

latar belakang, tujuan, metodologi, hasil pokok yang diperoleh, kesimpulan pokok),

bukan sekedar indikatif, ditulis secara ringkas sekitar 250 kata dalam bahasa

Indonesia dan Inggris. Abstrak terdiri dari satu alinea, memuat apa yang dilakukan dan

hasilnya secara ringkas tanpa rumus, tabel, maupun acuan pustaka. Abstrak dimulai

dengan judul karya tulis yang ditulis dengan huruf kapital. Karya tulis yang

menggunakan bahasa Indonesia, abstrak disajikan berbahasa Indonesia diikuti oleh

abstrak berbahasa Inggris. Untuk karya tulis berbahasa Inggris atau bahasa dunia

resmi lainnya abstrak pertama menggunakan bahasa Inggris atau bahasa dunia resmi

lainnya diikuti oleh abstrak bahasa Indonesia. Di bawah abstrak dituliskan 3 s/d 5 kata

kunci.

d. Pendahuluan

Pendahuluan berisikan latar belakang masalah yang akan diteliti atau dibahas,

rumusan masalah, tujuan, sasaran serta pendekatan cara pemecahannya

(metodologi) seperti yang dibahas dalam makalah (what/who, why, when, where,

how). Latar belakang masalah dapat bersumberkan hasil penelitian terdahulu,

penemuan, fakta sehari-hari, teori atau hipotesis, status ilmiah terkini (state of the art).

Dengan menguraikan rumusan masalah dan tujuan penelitian, penulis hendaknya

dapat mengemukakan hipotesisnya dalam pendahuluan ini

e. Teori

Apabila persoalan yang dibahas didasarkan atas teori atau penulis hendak

mengetengahkan teori yang bersifat spesifik atau relatif baru, teori tersebut perlu

diuraikan secara rinci. Untuk karya tulis hasil eksperimen dan hasil survai, penguraian

Page 94: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 90 -

teori terkait (relevan) secara rinci akan memperjelas latar belakang penelitian yang

diungkapkan pada pendahuluan. Untuk karya tulis hasil kajian/review dan bahasan

teoritis, pengungkapan teori terkait akan dapat mempermudah uraian yang akan

disampaikan pada pembahasan. Untuk karya tulis simulasi/pemodelan/

rancangbangun penyampaian teori akan memperjelas penalaran yang mengarah

kepada penyuntingan metode analisis yang relevan dalam pekerjaan

simulasi/pemodelan/rancangbangun.

f. Tata Kerja/Metode Perhitungan

Tata kerja berisikan rancangan penelitian yang mencakup dua hal pokok yaitu car

pengambilan dan pengolahan data yang diuraikan secara ringkas dan jelas. Tata kerja

juga menguraikan tentang bahan dan/atau peralatan utama serta metode penelitian

yang digunakan. Bila metode yang digunakan sudah umum dipakai atau sudah pernah

diuraikan oleh penulis yang sama atau yang lain, maka metode tersebut cukup diacu

saja.

g. Hasil dan pembahasan

Hasil eksperimen, survai atau simulasi/pemodelan/rancangbangun beserta analisis

dan pembahasannya disajikan secara sistematis, bersama-sama atau secara terpisah

berupa uraian, Tabel, atau Gambar. Data yang dilaporkan sudah harus berupa data

yang telah diolah, bukan data mentah. Pembahasan diberikan berdasarkan hasil, teori,

dan hipotesis, disampaikan secara jelas, padat, dan rasional. Tabel dan Gambar harus

dilengkapi nomor urut menggunakan angka Arab, dan bila diperlukan disertai

keterangan tambahan, seperti acuan dan arti singkatan. Untuk karya tulis hasil

kajian/review dan hasil bahasan teoritis, informasi pustaka yang akan

dipermasalahkan dan pembahasannya dapat diuraikan secara bersama-sama atau

secara terpisah yang disajikan secara sistematis, rasional, dan lugas. Nisbah narasi

terhadap Tabel dan Gambar ≥ 3:1.

.

h. Kesimpulan

Kesimpulan berisi esensi hasil eksperimen, survai, simulasi/pemodelan/rancang-

bangun, kajian/review, dan bahasan teoritis yang ditulis secara ringkas dan jelas

meliputi semua hal yang dibahas dalam karya tulis. Kesimpulan tidak hanya

mengemukakan fakta, tetapi juga harus menjawab hipotesis yang disebutkan pada

bab pendahuluan serta menjelaskan pencapaian tujuan penelitian yang telah

dilakukan, termasuk saran-saran tindak lanjut. Kesimpulan ditulis secara ringkas dan

padat isi.

i. Pernyataan terimakasih

Ucapan terimakasih disampaikan kepada semua pihak yang dianggap telah

memberikan bantuan baik berupa dana, pemikiran, ataupun teknis.

j. Daftar pustaka

Cara penulisan daftar pustaka tergantung sistem acuan yang dianut. Masing-masing

publikasi ilmiah mempunyai aturan sistem acuan sendiri. Untuk lebih jelasnya lihat bab

Pengacuan dan Penulisan Pustaka.

Page 95: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 91 -

E. Pengacuan dan Penulisan Pustaka

Pengacuan dan penulisan pustaka tergantung sistem yang dianut dari penerbit

publikasi ilmiah. Untuk publikasi di luar BATAN maka penulis harus mengikuti aturan

setempat. Biasanya yang banyak dipakai adalah sistem acuan Vancouver dan Harvard.

Beberapa institusi memodifikasi sistem tersebut khususnya dalam penulisan pustaka untuk

keperluan kekhasan dari institusi agar mudah diingat. Dalam pengacuan dan penulisan

pustaka yang penting konsistensi. Pada sistem Harvard pustaka yang diacu diletakkan di

dalam kurung dengan menyebut nama penulis dan tahun publikasi setelah atau sebelum

teks yang diacu. Apabila pengacuan teks dari suatu pustaka secara lasung (direct quote)

maka teks yang diacu dari pustaka tersebut diletakkan di dalam tanda petik.

Contoh:

1. Darsono (2008, hal.11) mengatakan bahwa bahwa ’sistem pendinginan oli trafo dari

HV berbasis GCT sangat mempengaruhi tegangan keluaran HV.’ Apabila diacu

dengan mengubah kalimat teks dari acuan dengan substansi sama (paraphrase) maka

tidak perlu diletakkan di dalam tanda petik.

2. Berdasarkan hasil uji fungsi HV berbasis GCT memperlihatkan tegangan keluaran HV

dipengaruhi oleh temperatur oli trafo (Darsono, 2008).

Cara pengacuan di atas di samping sebagai contoh pengacuan direct quote dan

paraphrase juga memberikan informasi lain yaitu contoh 1 menekankan pentingnya nama

penulis artikel sedangkan contoh 2 menekankan bahwa informasi artikel lebih penting.

Pada sistem Harvard penulisan daftar pustaka diurutkan berdasarkan abjad nama

keluarga penulis dari pustaka yang diacu.

Pada sistem Vancouver pustaka yang diacu diberi nomor urut angka Arab di dalam

kurung dengan penomorannya sesuai urutan pengacuan. Pustaka yang sudah diacu

apabila diacu lagi pada bagian lain tinggal menyebut nomor pengacuan. Pustaka pertama

yang diacu diberi nomor [1] (sejajar teks) atau ditulis dalam superscript [1] dan seterusnya

secara konsisten, sesuai urutan pengacuannya dalam karya tulis.

Contoh:

1. ......berdasarkan hasil uji fungsi HV berbasis GCT bahwa sistem pendinginan oli trafo

sangat mempengaruhi tegangan keluaran HV.[1]

2. Darsono [1] memprediksi temperatur dan jenis oli trafo akan sangat mempengaruhi

keluaran HV.

Penulisan daftar pustaka diurutkan berdasarkan nomor urut pengacuan.

1. Pengacuan Pustaka

BATAN menyarankan pengacuan pustaka menggunakan sistem Vancouver

(angka dalam kurung siku). Pada sistem ini jika banyak pustaka yang diacu maka

gunakan koma untuk memisahkan nomor pustaka yang diacu misal pengacuan yang

tidak berurutan [1,2,5,7]. Untuk pengacuan yang berurutan misal 1,2 maka ditulis [1,2]

sedang [1,2,3,4,5] ditulis [1-5] atau [1,2,3,4,8, 12] ditulis [1-4,8,12]. Acuan dapat ditulis

sejajar teks atau superscript, sebelum atau setelah koma atau titik, asal dilakukan

secara konsisten dalam suatu artikel atau sesuai aturan setempat yangberlaku.

Acuan hendaknya hanya memuat isi tulisan yang diacu tanpa disertai pendapat

Page 96: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 92 -

penulis. Acuan yang berasal dari buku perlu disertai nomor halaman yang

bersangkutan dengan menuliskannya dalam tanda kurung. Contoh: ......... menurut

Snedecor [1, hal.46] atau Snedecor [1, p.46]. Nomor halaman acuan yang berasal dari

sumber lain (bukan buku) cukup dicantumkan dalam daftar pustaka.

Kalau sumber pustaka yang diacu ditulis oleh dua orang, kedua nama penulis

bersama-sama dicantumkan. Contoh: Darsono dan Djasiman [2] mengklaim bahwa

MBE yang dikonstruksi.....dst. Kalau sumber pustaka yang diacu ditulis oleh lebih dari

dua orang, untuk mengacunya cukup dengan mencamtumkan nama keluarga penulis

pertama diikuti oleh singkatan ”dkk.” yang mengartikan ”dan kawan-kawan” (untuk

karya tulis dalam bahasa Indonesia) atau menggunakan et al. (untuk karya tulis dalam

bahasa Inggris). Contoh: Mc Arthur dkk.[3] atau Mc Arthur et al. [3].

Apabila dalam penulisan dilakukan pengutipan karya orang lain, nama penulis

yang mengutip ditulis setelah nama penulis aslinya, misalnya: ”Menurut Braunsberg

dan Guyver yang dikutip oleh Cambermont dkk., [3] radiasi sinar X energy tinggi…dst.”

Pernyataan yang diperoleh dari orang lain melalui komunikasi pribadi dapat

disebutkan pula sebagai acuan. Contoh: “Menurut Darsono [5] untuk membuat trafo

diperlukan besi lunak yang mempunyai permeabilitas tinggi.”

2. Penulisan Pustaka

Penulisan pustaka harus mengikuti sistem yang dianut pada pengacuan pustaka apakah menggunakan sistem Vancouver, Harvard, atau sistem Vancouver atau Harvard yang dimodifikasi. Pada Lampiran II diberikan beberapa contoh penulisan daftar pustaka. Penulisan pustaka sistem Vancouver dan Harvard dijelaskan lebih rinci karena sistem ini banyak diacu dan dimodifikasi oleh banyak penerbit. Untuk BATAN penulisan daftar pustaka disarankan menggunakan cara yang dianut oleh IAEA, yaitu nama penulis ditulis dalam huruf kapital dengan nama keluarga di depan.

Contoh:

Jurnal : KATHREEN, R.L., Applied Radiation and Isotopes, 49, 149-168 (1998).

Buku : LYON, W.S., ”Guide to Activation Analysis,” D. Van Nostrand Co. Inc.

N.Y. - London, 33-54 (1960).

Paten : HEGNER, M.B. and WENDT, K.L., Methode of sorting seeds, UK

Patent 1470133 (1977).

Situs : http://www.world-nuclear.org/info/ inf01.html (2007).

Prosiding : DJASIMAN, DARSONO, dan SUPRAPTO, Rancangan dan Simulasi

Sumber Tegangan Tinggi Jenis Transformator, Prosiding PPI Teknologi

Akselerator dan Aplikasinya, vol. 7, November 2005, P3TM-BATAN, hal.

59-69.

Judul makalah pada jurnal dapat ditambahkan jika diinginkan dan tempat

memungkinkan. Untuk acuan situs internet agar dicantumkan tahun (jika mungkin juga

tanggal dan bulan) kapan informasi diakses oleh penulis, serta informasi update

terakhir situs (jika ada).

Page 97: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 93 -

F. Format Karya Tulis Ilmiah

Karya tulis ilmiah yang akan diterbitkan oleh BATAN harus disusun mengikuti format

sebagai berikut:

1. Naskah diketik pada kertas HVS berukuran A4 (21 cm × 29,7 cm).

2. Ketikan naskah harus memiliki margin kiri 4 cm, margin atas, kanan, dan bawah masing-

masing 3 cm.

3. Judul naskah ditulis dengan huruf kapital demikian pula dengan judul bagian naskah.

4. Nama penulis dicantumkan dua spasi ketik di bawah judul dan terletak simetris terhadap

margin kanan dan kiri judul naskah. Huruf kapital hanya digunakan pada awal nama dan

atau bagiannya dan atau singkatan bagian nama tersebut.

5. Nomor halaman dituliskan dengan angka arab terletak simetris dari margin kanan kiri

naskah pada jarak 1½ cm dari tepi atas kertas. Nomor halaman pertama yaitu halaman

judul tidak dicantumkan.

6. Pengetikan naskah harus menggunakan jarak ketik 1½ spasi, huruf jenis New Times

Roman ukuran 12, italics untuk kata asing dan variabel dalam teks maupun persamaan,

simbol matematik yang sesuai (misalnya tanda ”×” bukan huruf ”x”).

7. Penulisan alinea baru dimulai 2 spasi di bawah judul atau 1½ spasi di bawah sub judul

atau 1½ spasi di bawah baris terakhir penulisan alinea sebelumnya. Huruf pertama

diketik 5 ketukan dari margin kiri.

8. Suatu alinea diizinkan ditulis pada 2 halaman berturutan dengan suatu ketentuan bahwa

tidak satupun bagian alinea tersebut di salah satu halaman hanya berisikan 1 baris saja.

Suatu alinea diusahakan berisi lebih dari 1 kalimat yang saling berkaitan.

9. Tabel, Gambar, dan pengacuan diurutkan dengan diberi nomor sesuai urutan penyajian

masing-masing dengan angka Arab. Nama tabel yang berada sejajar dengan nomor

tabel dicantumkan di atas tabel pada jarak dua spasi dan ketikan mulai dari margin kiri.

Nama Gambar juga berada sejajar dengan nomor gambar pada jarak dua spasi di

bawah batas bawah Gambar dan ketikan dimulai dari margin kiri. Apabila keterangan

Tabel atau Gambar diperlukan penulisan keterangan tersebut menggunakan 1 spasi.

Tabel dan Gambar ditempatkan berdekatan dengan pembahasannya. Persamaan

matematik atau kimia ditulis pada baris tersendiri, dapat tersambung atau di dalam

kalimat sebelum atau sesudahnya, dan diberi nomor urut Arab dalam kurung di margin

kanan, tanpa tanda titik-titik.

10. Daftar pustaka disusun sesuai dengan urutan pengacuan di dalam isi naskah.

Pengurutan itu dibantu penomoran dengan angka Arab. Tata cara pencantuman

pustaka kecuali dikehendaki secara khusus sesuai disiplin ilmu tertentu harus mengikuti

aturan yang tercantum pada butir 5 (Pengacuan dan Penulisan Pustaka) di atas.

Apabila karya tulis ilmiah akan diterbitkan dalam majalah atau disajikan pada pertemuan

ilmiah di luar BATAN agar penulisan disesuaikan dengan format yang disyaratkan.

Page 98: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 94 -

R. PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS LAPORAN TEKNIS

PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS

LAPORAN TEKNIS

PANITIA PENILAI JABATAN PENELITI INSTANSI BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

JAKARTA, 2 FEBRUARI 2000

Page 99: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 95 -

PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS LAPORAN TEKNIS

Pendahuluan Pedoman ini dibuat untuk menyeragamkan format penulisan karya tulis berbentuk laporan teknis pada jenjang fungsional peneliti, dan diberlakukan di Badan Tenaga Nuklir Nasional.

Penulisan laporan teknis ditujukan antara lain:

Sebagai sarana bagi pelaku kegiatan penelitian dan pengembangan khususnya bagi para pejabat fungsional peneliti agar dapat mendokumentasikan hasil kegiatannya secara formal institusional sebelum diseminarkan dan atau diterbitkan

Untuk mendorong pelaku kegiatan penelitian dan pengembangan khususnya bagi para peneliti yunior agar dapat membiasakan diri dalam menyusun dan atau membuat karya tulis

Untuk membantu meningkatkan meningkatkan karier para pejabat fungsional peneliti melalui perolehan angka kredit berbentuk laporan teknis yang memenuhi persyaratan kriteria penilaian

Batasan

Karya tulis laporan teknis adalah salah satu cara penyampaian data dan informasi teknis dalam bentuk tulisan berkenaan dengan suatu kegiatan penelitian dan pengembangan, atau suatu kegiatan rutin berprosedur dengan fenomena yang telah diketahui.

Penyampaian data dan informasi teknis tersebut harus disampaikan dengan format tertentu secara lugas. Bila belum memungkinkan, bahasan ilmiah tidak perlu diuraikan secara mendalam, tetapi tetap harus informatif dan dapat dipertanggungjawabkan sebagaimana layaknya karya tulis hasil penelitian dan pengembangan lainnya.

Format

Pada dasarnya format penulisan laporan teknis tidak berbeda dengan format karya tulis ilmiah biasa, namun demikian untuk tujuan penyeragaman sebagai salah satu persyaratan penilaian untuk perolehan angka kredit, maka format dan cara penulisan harus mengikuti ketentuan sebagai berikut:

Cover/halaman muka, memuat judul laporan teknis dan nama penulis. Di sebelah kanan atas judul dicantumkan singkatan (abreviasi) nama pusat dan diikuti dengan nomor yang menunjukan bidang di pusat tersebut, nomor urut laporan (diminata daru Subbagian Ilmiah) dan tahun penerbitan.

Penomoran laporan teknis ditetapkan seperti contoh berikut:

P3TKN-BNNUUU/TTTT

P3TKN : singkatan nama pusat

B : nomor bidang struktural di pusat yang bersangkutan, sesuai dengan SK Kepala Batan Nomor: 73/KA/IV/1999, misalnya

2 = bidang bahan dasar

3 = bidang senyawa bertanda

NN : nomor urut laporan teknis di bidang

Page 100: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 96 -

UUU : nomor urut laporan teknis di pusat

TTTT : Tahun pengesahan laporan

Laporan teknis harus disusun dalam bahasa Indonesia dengan kalimat pasif yang mudah dipahami, lugas dan jelas, diketik dengan komputer menggunakan huruf Times New Roman ukuran 12 (Program MS Word) jarak baris 1,5 spasi, abstrak diketik dengan jarak 1 spasi. Ukuran kertas A4 dengan batas/margin kiri dan atas 3 cm serta margin kanan dan bawah 2,5 cm.

Penggunaan peristilahan dan penulisan rumus-rumus harus konsisten dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baku.

Sistematika penulisan laporan teknis disampaikan seperti urutan berikut

ABSTRAK

berupa sari keseluruhan laporan

disampaikan secara informatif, sebanyak lebih kurang 200 kata yang mencakup latar belakang masalah, tujuan, cara penyelesaian dan hasil kesimpulan

dirangkum dalam satu alinea

tidak berisi rumus, gambar dan acuan

PENDAHULUAN

berisi informasi latar belakang dan penalaran mengapa perlu diteliti

lingkup penelitian (hipotesis, asumsi, pendekatan)

hasil yang diharapkan

METODOLOGI atau TEORI atau TATA KERJA

berisi teori baru atau teori lama yang dimodifikasi

bagaimana penelitian dilakukan

bahan dan peralatan utama

rancangan penelitian/rancangan percobaan

prosedur bila ada (prosedur umum tidak perlu dijelaskan)

HASIL dan PEMBAHASAN

berisi data dan informasi yang telah diolah, dapat disajikan dalam bentuk gambar dan atau tabel

pembahasan harus berdasarkan penalaran yang baik dan logis serta menunjukan keterkaitan antara hasil dengan konsep dasar atau dengan hipotesis yang telah dikemukakan

Page 101: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 97 -

KESIMPULAN/PENUTUP

menjelaskan arti hasil-hasil yang telah diperoleh atau berupa rangkuman dari pembahasan

berupa jawaban atas harapan yang dinyatakan dalam pendahuluan

UCAPAN TERIMA KASIH

ditujukan kepada perorangan atau instansi yang membantu terlaksananya penelitian

DAFTAR PUSTAKA

ditandai dengan nomor yang disusun sesuai urutan acuannya

nama ditulis tanpa gelar

daftar pustaka yang diacu diupayakan dengan rentang waktu yang wajar, semakin baru semakin baik

Contoh penulisan pustaka:

1. OSTER, H., Non-mendelian Genetics in Human. Oxford University Press, New York (1998) 135.

2. OLIFF, A., GIBBS, J.B., Mc CORMICK, F., New molecular targets for cancer therapy. Scientifif American 275 (3) (1996) 110.

Page 102: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 98 -

TATA CARA PENGAJUAN (Flow chart) LAPORAN TEKNIS

Keterangan

(1) pengajuan persetujuan atasan langsung (2) pengajuan persetujuan eselon III (3) Penyerahan laporan/disket (4) pemeriksaan oleh KPTP/KPTF (5) perbaikan atas koreksi (6) laporan yang telah diperbaiki (7) pengajuan persetujuan kepala pusat melalui Bag. T. U./Subbag Ilmiah (8) registrasi dan distribusi

(2)

(3)

(8)

Tidak (7)

(4)

(6)

Ya

(5)

(1)

Eselon IV atau

Kepala Kelompok

Penulis Laporan

Perbaikan (?) KPTP/KPTF

Eselon III

Kepala Pusat Bag. T. U./Subbag Ilmiah

Page 103: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 99 -

LAPORAN TEKNIS

PUSLITBANG TELNIK NUKLIR BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

P3TkN-301010/1999

JUDUL LAPORAN (MAKS 3 BARIS, 18 pt, SATU SPASI)

Spasi 18 pt Spasi 18 pt

Nama Teknisi Litkayasasa (14 pt, maks. 2 baris)

Page 104: BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional

BATAN

- 100 -

LAPORAN TEKNIS

Mengetahui/Menyetujui

Kepala Bidang/Balai/Bagian Kepala Pusat

Tanda tangan dan tanggal

Tanda tangan dan tanggal

P3TkN-301010/1999

JUDUL LAPORAN (MAKS 3 BARIS, 18 pt, SATU SPASI)

Spasi 18 pt Spasi 18 pt

Nama Teknisi Litkayasasa (14 pt, maks. 2 baris)