BATAN PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR : 181/KA/IX/2011 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN JABATAN FUNGSIONAL TEKNISI PENELITIAN DAN PEREKAYASAAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, Menimbang : a. Bahwa untuk menyamakan persepsi dalam menjabarkan dan menerapkan tata cara pengusulan dan penilaian angka kredit terhadap unsur-unsur kegiatan penelitian dan perekayasaan, dan kriteria penilaiannya telah ditetapkan Keputusan Kepala BATAN Nomor 194/KA/IV/2004 tentang Pedoman Pengusulan dan Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa di Lingkungan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN); b. bahwa dengan adanya perubahan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan terkait dengan jabatan fungsioanal teknisi penelitian dan perekayasaan, maka Keputusan Kepala BATAN sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu disesuaikan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu menetapkan Peraturan Kepala BATAN tentang Pedoman Penilaian Jabatan Fungsional Teknisi Penelitian Dan Perekayasaan Badan Tenaga Nuklir Nasional; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);
104
Embed
BATANlayanan.batan.go.id/jdih/berkas/jdih/3073885162011-09-181.pdfbatan peraturan kepala badan tenaga nuklir nasional nomor : 181/ka/ix/2011 tentang pedoman penilaian jabatan fungsional
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BATAN
PERATURAN
KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
NOMOR : 181/KA/IX/2011
TENTANG
PEDOMAN PENILAIAN JABATAN FUNGSIONAL TEKNISI PENELITIAN DAN
PEREKAYASAAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,
Menimbang : a. Bahwa untuk menyamakan persepsi dalam menjabarkan dan
menerapkan tata cara pengusulan dan penilaian angka kredit
terhadap unsur-unsur kegiatan penelitian dan perekayasaan, dan
kriteria penilaiannya telah ditetapkan Keputusan Kepala BATAN
Nomor 194/KA/IV/2004 tentang Pedoman Pengusulan dan Penilaian
Angka Kredit Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa di Lingkungan
Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN);
b. bahwa dengan adanya perubahan terhadap ketentuan peraturan
perundang-undangan terkait dengan jabatan fungsioanal teknisi
penelitian dan perekayasaan, maka Keputusan Kepala BATAN
sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu disesuaikan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a dan huruf b perlu menetapkan Peraturan Kepala BATAN
tentang Pedoman Penilaian Jabatan Fungsional Teknisi Penelitian
Dan Perekayasaan Badan Tenaga Nuklir Nasional;
Mengingat : 1.
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974
Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3890);
BATAN
- 2 -
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 23,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3676);
Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan
Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3547) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 51, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5121);
Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun
Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil;
Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan,
Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64
Tahun 2005;
Keputusan Presiden Nomor 16/M Tahun 2007;
Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor 23/KEP/M.PAN/2/2003 tanggal 4 Februari 2003 tentang
Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa dan Angka Kreditnya;
Peraturan Bersama Kepala BPPT dan Kepala BKN Nomor
160/KA/BPPT/X/2005 dan Nomor 19 A Tahun 2005 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa dan
Angka Kreditnya;
Keputusan Kepala BPPT Nomor 147/Kp/BPPT/V/2007 tentang
Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa dan Angka
Kreditnya;
Keputusan Kepala BATAN Nomor 360/KA/VII/2001 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir;
Peraturan Kepala BATAN Nomor 392/KA/XI/2005 tentang
Organisasi dan Tata Kerja BATAN;
Peraturan Kepala BATAN Nomor 393/KA/XI/2005 sampai dengan
BATAN
- 3 -
396/KA/XI/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai di
Lingkungan BATAN;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL TENTANG
PEDOMAN PENILAIAN JABATAN FUNGSIONAL TEKNISI PENELITIAN
DAN PEREKAYASAAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL.
Pasal 1
(1) Pedoman Penilaian Jabatan Fungsional Teknisi Penelitian dan
Perekayasaan (Litkayasa) BATAN selanjutnya disebut Pedoman,
sebagaimana tersebut dalam Lampiran merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan ini.
(2) Pedoman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk
memberikan arahan dan sebagai acuan bagi teknisi litkayasa, tim
penilai teknisi litkayasa, pejabat pengelola jabatan fungsional teknisi
litkayasa dan pejabat struktural yang terkait dalam pengajuan usulan,
penilaian dan penetapan angka kredit Jabatan Fungsional Teknisi
Litkayasa di BATAN.
Pasal 2
Pedoman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 memuat ketentuan-
ketentuan mengenai pengusulan dan penilaian angka kredit jabatan
fungsional teknisi litkayasa untuk memperoleh kesamaan pemahaman dan
persepsi, sehingga mempermudah dan memperlancar pelaksanaan
penilaian angka kredit.
BATAN
- 4 -
Pasal 3
Pada saat Peraturan ini mulai berlaku, maka Keputusan Kepala Badan
Tenaga Nuklir Nasional Nomor 194/KA/IV/2004 tentang Pedoman
Pengusulan dan Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Teknisi
Litkayasa di Lingkungan BATAN dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.
Pasal 4
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 28 September 2011
KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,
-ttd-
HUDI HASTOWO
Salinan sesuai dengan aslinya,
Kepala Biro Kerja Sama, Hukum,
dan Hubungan Masyarakat
Ferhat Aziz
BATAN
LAMPIRAN PERATURAN
KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
NOMOR : 181/KA/IX/2011
TANGGAL : 28 September 2011
PEDOMAN PENILAIAN JABATAN FUNGSIONAL TEKNSI PENELITIAN DAN
PEREKAYASAAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
BAB I
PENDAHULUAN
A. Umum
Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa merupakan jabatan karier bagi Pegawai
Negeri Sipil (PNS), yang memiliki ijazah paling rendah Sekolah Lanjutan Tingkat Atas
(SLTA), yang memungkinkan PNS pemangku jabatan Teknisi Litkayasa meniti karier hingga
mencapai Pangkat/Golongan Ruang sampai dengan Penata Tingkat I – III/d, sesuai dengan
jabatan yang dipangkunya berdasarkan Angka Kredit yang dimiliki.
Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa diberlakukan pertama kali sejak keluarnya
Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 33 Tahun 1990, serta
Surat Edaran Bersama antara Menteri Riset dan Teknologi/Kepala BPPT dengan Kepala
Badan Administrasi Kepegawaian Negara Nomor 256/M/VI/1991, Nomor 12/SE/1991, yang
berlaku efektif mulai April 1992.
Dengan keluarnya Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun
Jabatan Fungsional bagi PNS ditetapkan bahwa hanya ada 4 (empat) jenjang jabatan, baik
bagi jenjang jabatan fungsional keahlian maupun jenjang jabatan fungsional keterampilan.
Oleh karena itu semua Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara tentang
Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa harus disesuaikan, yaitu dari 9 (sembilan) jenjang
menjadi 4 (empat) jenjang serta perubahan dalam pengaturan butir kegiatan dan penetapan
angka kreditnya, dengan terbitnya Keputusan Menpan Nomor 23/KEP/M.PAN/2/2003.
Untuk melaksanakan keputusan tersebut, maka diterbitkan Keputusan Bersama Menteri
Riset dan Teknologi/Kepala BPPT dan Kepala BKN Nomor 01/SKB/MRTN/2003 – Nomor
45/KEP/2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa dan
Angka Kreditnya, yang berlaku efektif mulai 5 Mei 2003.
BATAN
- 2 -
Pada tahun 2004 Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara melalui Keputusan
Nomor KEP/193/M.PAN/11/2004, menetapkan perubahan atas Keputusan Menpan Nomor
23/KEP/M.PAN/2/2003 dan Keputusan Nomor 24/KEP/M.PAN/2/2003 perihal Pelimpahan
Wewenang Instansi Pembina Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa dan Perekayasa dari
Kementerian Riset dan Teknologi kepada Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.
Berdasarkan Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Teknisi Penelitian dan
Perekayasaan dan Angka Kreditnya yang tertuang dalam Peraturan Bersama Antara
Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi dan Kepala Badan Kepegawaian
Negara Nomor 160/KA/BPPT/X/2005 dan Nomor 19 A Tahun 2005, BPPT menerbitkan
Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa dan Angka Kreditnya melalui
Keputusan Kepala BPPT Nomor 147/Kp/BPPT/V/2007.
Seiring dengan diberlakukannya Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Teknisi
Litkayasa dan Angka Kreditnya melalui Keputusan Kepala BPPT Nomor
147/Kp/BPPT/V/2007 maka perlu diberi penjelasan lebih lanjut dalam implementasinya di
lingkungan Batan melalui buku Pedoman Pengusulan dan Penilaian Angka Kredit.
Pedoman terbut merupakan sarana menyamakan persepsi para Pembina, Penilai dan
Teknisi Litkayasa.
B. Maksud dan Tujuan
Pedoman Penilaian Jabatan Fungsional Teknsi Penelitian dan Perekayasaan Badan
Tenaga Nuklir Nasional dibuat dengan maksud agar para Teknisi Litkayasa, Tim Penilai
Teknisi Litkayasa, Pejabat Pengelola Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa dan Para
Pejabat Struktural yang terkait, mempunyai pedoman baku dalam pelaksanaan kegiatan
dan pengelolaan Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa.
Dengan demikian tujuan dibuatnya Pedoman ini adalah tercapainya keseragaman
pengertian dalam melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan penelitian dan
perekayasaan, tata kerja dan tata cara penilaian bagi Tim Penilai Teknisi Litkayasa.
Pedoman ini diharapkan benar-benar dapat melengkapi Petunjuk Pelaksanaan
dalam Peraturan Bersama Kepala BPPT dan Kepala BKN serta Petunjuk Teknis Jabatan
Fungsional Teknisi Litkayasa dan Angka Kreditnya, sehingga kompetensi Teknisi Litkayasa
terbina seragam dengan standar yang sama di semua unit kerja, baik pembinaan oleh
pejabat fungsional senior maupun oleh pejabat strukturalnya.
BATAN
- 3 -
C. Pengertian dan Batasan Ilmiah
1. Teknisi Litkayasa adalah PNS pada instansi pemerintah yang diberi tugas, tanggung
jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk
melakukan kegiatan pelayanan penelitian dan perekayasaan pada instansi pemerintah.
2. Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara
sistematis untuk memperoleh informasi, data dan keterangan yang berkaitan dengan
pemahaman dan pembuktian kebenaran atau ketidakbenaran suatu asumsi dan/atau
hipotesis di bidang iptek serta menarik kesimpulan ilmiah bagi keperluan kemajuan
iptek.
3. Perekayasaan adalah kegiatan penerapan iptek dalam bentuk desain dan rancang-
bangun untuk menghasilkan nilai, produk dan/atau proses produksi dengan
5. Melakukan pengawasan kegiatan pelayanan Perekayasaan Butir II.C.6
6. Melakukan layanan informasi teknis ilmiah Butir II.D.4
7. Melakukan peningkatan fungsi alat dan fasilitas Butir II.E.4
8. Melakukan penjaminan mutu laboratorium/fasilitas Butir II.E.5
9. Melakukan penyuluhan penerapan hasil penelitian dan perekayasaan Butir II.F.4
10. Menganalisis hasil pengujian unjuk kerja produk Perekayasaan Butir II.G.5
11. Melakukan supervisi pemrosesan hasil penelitian/perekayasaan Butir II.G.6
Jenjang Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan adalah jenjang jabatan Fungsional
Keterampilan yang tugas dan fungsi utamanya sebagai pelaksana tingkat lanjutan dan
mensyaratkan pengetahuan dan pengalaman teknis, operasional penunjang yang didasari
oleh suatu cabang ilmu pengetahuan tertentu dengan kepangkatan mulai dari Penata Muda
Golongan Ruang III/a sampai dengan Penata Muda Tk. I Golongan Ruang III/b, dengan
rincian tugas pokok sebagai berikut :
1. Menyusun kebutuhan percobaan Butir II,A.2
2. Menyusun kebutuhan survei Butir II.B.1
3. Melakukan penyetelan dan pengujian rangkaian pembuatan proses
/sistem/model/prototipe
Butir II.C.4
4. Melakukan pembuatan bagian-bagian prototipe Butir II.C.5
5. Menguji bahan/unjuk kerja alat Butir II.D.3
6. Melakukan penyetelan dan kalibrasi alat Butir II.E.3
7. Membuat bahan audio visual Butir II.F.1
8. Melakukan pemrosesan + laporan Butir II.G.4
Jenjang Teknisi Litkayasa Pelaksana adalah jenjang Jabatan Fungsional
Keterampilan yang tugas dan fungsi utamanya sebagai pelaksana dan mensyaratkan
pengetahuan dan pengalaman teknis operasional penunjang yang didasari oleh suatu
BATAN
- 10 -
cabang ilmu pengetahuan tertentu dengan kepangkatan mulai dari Pengatur Muda Tingkat I
Golongan Ruang II/b sampai dengan Pengatur Tingkat I Golongan Rang II/d, dengan rincian
tugas pokok sebagai berikut :
1. Melakukan pengamatan/pengukuran obyek percobaan Butir II,A.4
2. Mengolah data percobaan Butir II.A.5
3. Mengelompokkan data survei obyek percobaan data survei Butir II.B.3
4. Menyusun rangkaian pembuatan proses/sistem/model/ prototipe Butir II.C.3
5. Melakukan pengukuran analisis Butir II.D.3
6. Memperbaiki alat dan fasilitas Butir II.E.2
7. Membuat alat peraga dan maket Butir II.F.2
8. Memadu kegiatan promosi Iptek Butir II.F.5
9. Membuat gambar, diagram dan peta Butir II.G.3
Jenjang Teknisi Litkayasa Pelaksana Pemula adalah jenjang Jabatan Fungsional
Keterampilan yang tugas dan fungsi utamanya sebagai pembantu pelaksana dan
mensyaratkan pengetahuan dan pengalaman teknis operasional penunjang yang didasari
oleh suatu cabang ilmu pengetahuan tertentu dengan kepangkatan Pengatur Muda/
Golongan Ruang II/a, dengan rincian tugas pokok sebagai berikut :
1. Menyiapkan kebutuhan percobaan Butir II,A.3
2. Mengumpulkan data Butir II.B.2
3. Menyiapkan kebutuhan pembuatan proses /sistem/model/prototipe Butir II.C.2
4. Mengambil dan memproses contoh Butir II.C.2
5. Memelihara alat dan fasilitas Butir II.D.1
6. Menyiapkan bahan penyusunan brosur, leaflet, booklet Butir II.F.3
7. Melakukan Pelayanan pemrosesan hasil penelitian Butir II.G.1
8. Melakukan Pelayanan pemrosesan hasil perekayasaan Butir II.G.2
Meskipun sudah terbagi dan masing-masing jenjang jabatan bertanggung jawab
terhadap kegiatan yang menjadi tugas pokoknya, namun dalam hal tertentu Teknisi
Litkayasa dapat saja melaksanakan kegiatan yang bukan menjadi tugas pokoknya.
Teknisi Litkayasa dengan jenjang jabatan yang lebih tinggi bila diperlukan dapat
mengerjakan kegiatan pelayanan penelitian dan perekayasaan yang menjadi tugas dan
tanggung jawab Teknisi Litkayasa di bawahnya. Begitu juga sebaliknya Teknisi Litkayasa
BATAN
- 11 -
dengan jenjang jabatan lebih rendah dapat melaksanakan kegiatan yang menjadi tugas dan
tanggung jawab Teknisi Litkayasa dengan jenjang jabatan yang lebih tinggi.
Untuk menghindari penyalahgunaan dalam pelaksanaan kegiatan yang bukan
menjadi tanggung jawabnya, maka dibuat ketentuan sebagai berikut :
Bagi Teknisi Litkayasa yang melaksanakan tugas di bawah jenjang jabatannya, angka
kredit yang diperoleh dari kegiatan itu ditetapkan sama dengan angka kredit dari setiap
butir kegiatan
Bagi Teknisi Litkayasa yang melaksanakan tugas satu jenjang di atas jenjang
jabatannya angka kredit yang diperoleh dari kegiatan itu ditetapkan sebesar 80% dari
angka kredit setiap butir kegiatan.
D. Rincian Kegiatan dan Unsur yang dinilai
Kegiatan Teknisi Litkayasa terinci dalam kelompok-kelompok yang menunjukkan
tingkat rinciannya. Kelompok utama disebut Unsur yang terbagi ke dalam Sub Unsur. Setiap
Sub Unsur diuraikan menjadi Butir Kegiatan. Pada dasarnya butir kegiatan adalah kegiatan
yang menjadi tugas pokok Teknisi Litkayasa sesuai dengan jenjang jabatannya. Butir
kegiatan yang dilaksanakan oleh Teknisi Litkayasa merupakan unsur yang dinilai dan diberi
angka kredit bila Teknisi Litkayasa melaksanakan sesuai dengan tugas pokok dari jenjang
jabatannya.
Contoh :
Seorang Teknisi Litkayasa Pemula melakukan kegiatan yang termasuk dalam unsur: Pelayanan Kegiatan Penelitian dan Perekayasaan, Sub Unsur pelaksanaan Kegiatan survei dengan Butir Kegiatan: mengumpulkan data. Kegiatan merupakan unsur yang dinilai, Kegiatan lain seperti menyusun kebutuhan survei, bagi Teknisi Litkayasa Pemula tersebut bukan merupakan unsur yang dinilai karena dia tidak melaksanakannya, kecuali bila ditugaskan melaksanakan salah satu atau seluruh kegiatan tersebut, dan untuk mendapatkan penilaian atas apa yang telah dilakukannya yang bersangkutan diharuskan melampirkan surat penugasan tersebut.
Tabel Contoh Rincian Kegiatan dan Unsur yang Dinilai
Sub Unsur-1
Sub Unsur-n Unsur
Butir Kegiatan–n
Butir Kegiatan–1
Bagian Kegiatan-1
Bagian Kegiatan-n
BATAN
- 12 -
NO. UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN
SATUAN HASIL
ANGKA KREDIT
PELAK-SANA
II Pelayanan Kegiatan Penelitian dan Pereka- yasaan
B. Pelaksanaan kegiatan survei
1.Menyusun kebutuhan survei
Laporan
0.11
Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan
2. Mengumpulkan data
Laporan
0,04
Teknisi Litkayasa Pelaksana pemula
3. Mengelompok-kan data survei obyek percobaan survei
Laporan
0.08
Teknisi Litkayasa Pelaksana
4. Menganalisis hasil survei
Laporan 0.33 Teknisi Litkayasa Penyelia
BATAN
- 13 -
BAB III
RINCIAN KEGIATAN TEKNISI LITKAYASA
DAN SATUAN HASIL KEGIATAN
Kegiatan Teknisi Litkayasa dapat diusulkan untuk mendapatkan angka kredit sesuai
persyaratan yang diuraikan dalam bab ini. Copy dokumen otentik sebagai kelengkapan
PEMBINAAN KARIER JABATAN FUNGSIONAL TEKNISI LITKAYASA
Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa (JFTL) adalah salah satu jabatan dari jabatan
fungsional tertentu yang saat ini ada dan dikelola secara nasional. Jabatan ini merupakan
jabatan karier bagi PNS dengan ijazah serendah rendahnya SLTA/Diploma 1, yang
memungkinkan PNS pemangku jabatan Teknisi Litkayasa meniti karier hingga pangkat/gol
ruang Penata Tk I-III/d, sesuai dengan jabatan yang dipangkunya berdasarkan angka kredit
yang dimiliki.
Oleh karenanya pembinaan dan pengembangan karier bagi jabatan Fungsional
Teknisi Litkayasa perlu mendapat perhatian yang khusus dan seksama tidak saja dari BPPT
sebagai instansi pembina jabatan akan tetapi juga dari seluruh pihak yang terkait : pejabat
pengelola yang menangani Administrasi Jabatan Teknisi Litkayasa pada instansi pengguna
jabatan; penilai Jabatan; Atasan langsung/pimpinan unit dimana Pemangku jabatan itu berada
dan Pemangku itu sendiri.
Pembinaan karier jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa meliputi:
Pengangkatan pertama dalam jabatan Teknisi Litkayasa.
Penempatan Teknisi Litkayasa.
Kenaikan jabatan dan pangkat Teknisi Litkayasa
Pembebasan sementara dari jabatan Teknisi Litkayasa.
Pengangkatan kembali dalam jabatan Teknisi Litkayasa
Pemberhentian dari jabatan Teknisi Litkayasa
Perpindahan jabatan dari Teknisi Litkayasa ke fungsional lain
Pedoman pembinaan karier jabatan Teknisi Litkayasa.
A. Pengangkatan Pertama
1. Pengangkatan pertama dalam jabatan Teknisi Litkayasa harus memenuhi syarat
berikut:
a. Ada formasi untuk jabatan tersebut pada unit kerja yang bersangkutan.
b. Beijazah minimal sekolah Menengah Tingkat Atas termasuk Diploma 1 (D1) sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi unit kerja yangbersangkutan. Jika tidak sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi unit kerja harus dilampiri surat penugasan dari kepala
unit kerja yangbersangkutan, sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf E.
BATAN
- 44 -
c. Pangkat serendah rendahnya Pengatur Muda, golongan II/a.
d. Telah bekerja dalam bidang pelayanan penelitian atau perekayasaan sekurang-
kurangnya 2 (dua) tahun dengan melampirkan surat keterangan yang menerangkan
sejak kapan yang bersangkutan bekerja dalam bidang penelitian dan perekayasaan,
sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf F.
e. Sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun sebelum mencapai batas usia pensiun
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
f. Penentuan jabatan Teknisi Litkayasa digunakan jumlah angka kredit yang berasal
dari unsur utama
g. Semua unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DP3 pada 1 (Satu) Tahun
terakhir sekurang kurangnya bernilai baik.
h. Telah mengikuti dan pelatihan fungsional Teknisi Litkayasa dan mendapat STTPP.
i. Mengajukan surat permohonan untuk diangkat sebagai Teknisi Litkayasa,
sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf G.
j. Daftar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK).
k. Surat Pernyataan melakukan kegiatan pelayanan penelitian dan perekayasaan.
l. Surat pengusulan pengangkatan dalam jabatan fungsional Teknisi Litkayasa dari Unit
kerja kepada Ketua TPJ-Teknisi Litkayasa up. Kepala BSDM, sebagaimana dalam
contoh Anak Lampiran huruf H.
2. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dari jabatan lain ke dalam jabatan fungsional
Teknisi Litkayasa dianggap sebagai pengangkatan pertama jabatan fungsional Teknisi
Litkayasa, serta dilengkapi Surat Pemberhentian dari jabatan struktural/ fungsional lain
sebelumnya.
3. Calon Teknisi Litkayasa yang diangkat ke dalam jabatan fungsional Teknisi Litkayasa,
pangkat/golongan ruang ditetapkan sama dengan pangkat/golongan ruang yang dimiliki,
sedangkan jenjang jabatan Teknisi Litkayasa ditetapkan berdasarkan angka kredit hasil
penilaian yang tertuang dalam Surat Keputusan Penetapan Angka Kredit yang
bersangkutan.
BATAN
- 45 -
Contoh :
Penentuan angka kredit untuk pengangkatan pertama
1) Saudara Zaenal pendidikan terakhir adalah Diploma III, bekerja di salah satu unit kerja
yang tupoksinya adalah di bidang penelitian dan perekayasaan terhitung mulai 1 April
2003 sebagai calon PNS . Pada 1April 2004 yang bersangkutan diangkat sebagai PNS
dengan pangkat Pengatur golongan ruang II/c. Untuk dapat diangkat pertama kali
sebagai Teknisi Likayasa yang bersangkutan harus memenuhi masa kerja 2 tahun
(paling cepat pada 1 April 2005), mempunyai angka kredit dari unsur utama minimal 60.
DP3 untuk semua unsur minimal baik. (karena yang bersangkutan berijazah DIII, maka
angka kredit yang bersangkutan cukup dari ijazah saja yaitu 60.
2) Saudara Pande pendidikan terakhir SLTA, adalah calon PNS terhitung mulai tanggal
1April 1998. Pada 6 (enam) tahun pertama (1 April 1998 Sampai dengan 1 April 2004)
ditempatkan pada bidang administrasi, dan sejak 1 April 2004 dipindahkan ke unit
dengan tupoksi di bidang penelitian dan perekayasaan. Pangkat terakhir saudara Pande
adalah Pengatur Muda Tingkat I, golongan ruang II/b, umur 32 tahun. Untuk dapat
diangkat pertama kali kedalam jabatan Teknisi Litkayasa, maka ia harus menunggu 2
tahun lagi meskipun angka kreditnya dihitung sejak 1 April 2004 dari unsur utama.
Sebelum dilaksanakan diklat fungsional, yang bersangkutan harus mendapatkan surat
pernyataan dari pemimpin unit kerjanya bahwa yang bersangkutan mempunyai
kompetensi untuk melaksanakan kegiatan pelayanan penelitian dan perekayasaan
sesuai dengan tupoksi unit kerja tersebut, yang bersangkutan baru dapat diangkat
paling cepat pada tanggal 1 April 2006 dengan golongan tetap II/b dan jabatan
tergantung pada jumlah angka kredit yang diperoleh.
B. Penempatan Teknisi Litkayasa
Teknisi Litkayasa ditempatkan di unit kerja bidang penelitian, pengembangan dan
perekayasaan berdasarkan analisis jabatan yang tersedia.
C. Kenaikan Jabatan dan Pangkat
1. Kenaikan jenjang jabatan bagi pejabat fungsional Teknisi litkayasa harus memenuhi
syarat sebagai berikut:
a. Setiap unsur penilaian DP3 dalam 1 (satu) tahun terakhir sekurang-kurangnya
bernilai baik.
BATAN
- 46 -
b. Memenuhi jumlah tambahan angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan jabatan.
c. Sekurang-kurangnya telah 1(satu) tahun dalam jabatan terakhir.
2. Kenaikan pangkat Teknisi Litkayasa harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a. Setiap unsur penilaian DP3 dalam 2 tahun terakhir sekurang kurangnya bernilai
baik.
b. Memenuhi jumlah tambahan angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan pangkat.
c. Sekurang-kurangnya telah 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir.
3. Angka kredit sebagaimana disebut dalam butir 1 dan 2 diatas sekurang–kurangnya 80
persen berasal dari unsur utama dan sebanyak-banyaknya 20 persen dari unsur
penunjang.
4. PNS yang diangkat dalam jabatan Teknisi Litkayasa, dan telah memperoleh angka
kredit untuk kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi pada tahun pertama dalam masa
jabatan yang diduduki, pada tahun berikutnya, yang bersangkutan tetap diharuskan
mengumpulkan angka kredit sekurang kurangnya 20 % dari jumlah selisih angka kredit
yang disyaratkan untuk kenaikan pangkat berikutnya. Angka kredit ini berasal dari unsur
utama yaitu kegiatan pelayanan penelitian dan perekayasaan atau ditambah
pengembangan profesi.
Contoh :
Seorang Teknisi Litkayasa Pelaksana dengan pangkat Pengatur Muda Tingkat 1,
golongan ruang II/b dengan angka kredit 40 pada tahun 2001.
Setelah tiga tahun per 1 April 2004 berhasil mengumpulkan angka kredit sampai 85
yang memenuhi syarat sebagai Teknisi Litkayasa Pelaksana dengan pangkat Pengatur
Tk 1, golongan II/d.
Untuk itu TMT 1 April 2004 pangkatnya dinaikkan menjadi Pengatur golongan ruang II/c,
sedangkan untuk kenaikan berikutnya menjadi Pengatur Tk I golongan ruang II/d TMT 1
April 2006 baru akan diproses, apabila Teknisi Litkayasa Tersebut dapat mengumpulkan
angka kredit sekurang kurangnya 20% dari 20. Angka kredit 20 berasal dari selisih
angka kredit yang disyaratkan pada Teknisi Litkayasa Pelaksana Tingkat 1, golongan
ruang II/d (80) dengan angka kredit yang disyaratkan pada Teknisi Litkayasa Pelaksana,
Pengatur, golongan ruang II/c (60).
5. Teknisi Litkayasa Penyelia golongan ruang III/d diwajibkan setiap tahun sejak
menduduki jabatan/pangkat, mengumpulkan angka kredit sekurang kurangnya 10
BATAN
- 47 -
(sepuluh) dari unsur utama yaitu kegiatan pelayanan penelitian dan perekayasaan atau
ditambah pengembangan profesi.
D. Pembebasan Sementara
Pembebasan sementara adalah pembebasan PNS dari jabatan fungsional Teknisi
Litkayasa selama jangka waktu tertentu. Pembebasan sementara berarti yang bersangkutan
kehilangan hak atas tunjangan namun angka kredit terakhir yang dimiliki tetap berlaku.
1. Teknisi Litkayasa dapat dibebaskan dari jabatan Teknisi Litkayasa apabila:
a. Dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak diangkat dalam pangkat terakhir tidak
dapat mengumpulkan angka yang ditentukan untuk kenaikan pangkat bagi Teknisi
Litkayasa Pemula golongan ruang II/a sampai Teknisi Litkayasa Penyelia golongan
ruang III/c.
b. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak diangkat dalam pangkat terakhir sekurang
kurangnya 10 (sepuluh) angka kredit, bagi teknisi litkayasa Penyelia golongan ruang
III/d dari pelayanan kegiatan penelitian dan perekayasaan atau ditambah
Pengembangan Profesi.
2. Teknisi Litkayasa juga dapat dibebaskan sementara dari jabatan Fungsional Teknisi
Litkayasa oleh sebab lainnya yaitu apabila:
a. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat berat berupa penurunan
pangkat, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010.
b. Diberhentikan sementara sebagai PNS berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 4
Tahun 1966.
c. Ditugaskan secara penuh di luar jabatan Teknisi Litkayasa sehingga tidak dapat lagi
melaksanakan Tugas Pokoknya, karena pejabat fungsional Teknisi Litkayasa tidak
diperbolehkan merangkap jabatan.
d. Cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya.
e. Tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan. Selama pembebasan sementara tugas
belajar lebih dari 6 (enam) bulan dapat dipertimbangkan kenaikan pangkat
regulernya, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1980 Pasal 7
sebagai berikut:
- Pangkat belum mencapai pangkat tertinggi /puncak.
- Telah 4 (empat) tahun dalam pangkat yang dimiliki.
- Setiap unsur dalam DP3 sekurang kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun
BATAN
- 48 -
terakhir.
3. Pejabat yang berwewenang menetapkan pembebasan sementara adalah pejabat yang
mengangkat dalam jabatan Teknisi Litkayasa (Kepala BATAN).
4. SK Pembebasan sementara dari Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa berlaku terhitung
mulai:
a. Tanggal berlakunya hukuman disiplin
b. Tanggal berlakunya SK Pemberhentian Sementara sebagai PNS (sesuai Peraturan
Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966).
c. Tanggal pelantikan dalam jabatan lain
d. Tanggal berlakunya cuti di luar tanggungan negara.
e. Bulan ke tujuh sejak tanggal penugasan belajar untuk penugasan belajar lebih dari
6 bulan.
5. Biro Sumber Daya Manusia memberitahukan secara tertulis kepada Teknisi Litkayasa
Pelaksana Pemula (golongan II/a sampai Teknisi Litkayasa Penyelia (golongan III/d)
yang diperkirakan tidak akan memperoleh jumlah angka kredit yang diperkirakan
selambat lambatnya :
a. Satu tahun sebelum batas waktu yang ditetapkan berakhir bagi teknisi Litkayasa
Pelaksana Pemula (golongan II/a sampai Teknisi Litkayasa Penyelia (golongan
III/c)
b. Enam bulan sebelum batas waktu yang ditetapkan berakhir bagi Teknisi Litkayasa
Penyelia (golongan III/d)
6. Teknisi Litkayasa yang dibebaskan sementara kecuali: yang dijatuhi hukuman disiplin,
diberhentikan sementara dari PNS,dan cuti di luar tanggungan negara dapat tetap
melaksanakan kegiatan bidang penelitian dan perekayasaan, dan kegiatan tersebut
dinilai untuk diberi angka kredit, walaupun tunjangan fungsionalnya tidak dibayarkan.
E. Pengangkatan Kembali Jabatan Teknisi Litkayasa
1. Pengangkatan kembali ke dalam jabatan fungsional Teknisi Litkayasa setelah menjalani
pembebasan sementara dapat dipertimbangkan apabila:
a. Telah memperoleh angka kredit yang dipersyaratkan dalam jangka waktu 1(satu)
tahun sejak dibebaskan sementara.
b. Telah menjalankan hukuman disiplin tingkat sedang dan berat berupa penurunan
pangkat.
BATAN
- 49 -
c. Dinyatakan tidak bersalah atau dijatuhi pidana percobaan oleh pengadilan yang
memiliki kekuatan hukum tetap.
d. Telah selesai menjalani tugas diluar jabatan Teknisi Litkayasa.
e. Telah diangkat kembali pada unit kerja semula setelah cuti di luar tanggungan
negara.
f. Telah selesai tugas belajar lebih dari 6 bulan.
2. Jenjang jabatan bagi PNS yang diangkat kembali ditetapkan berdasarkan jumlah angka
kredit yang pernah dimiliki dan angka kredit baru yang diperoleh selama Teknisi
Litkayasa yang bersangkutan dibebaskan sementara.
3. Bagi Teknisi Litkayasa yang dijatuhi hukuman disiplin sedang dan berat berupa
penurunan pangkat, angka kredit baru yang diperoleh selama yang bersangkutan
dibebaskan sementara, tidak dapat diikut sertakan dalam perhitungan penetapan angka
kredit.
Contoh :
Saudara Yudhi pendidikan terakhir Diploma III, pangkat Penata, golongan ruang III/c
dan menjabat sebagai Teknisi Litkayasa Penyelia terhitung mulai 1 Oktober 2001
dengan angka kredit 210, yang bersangkutan sejak 1 Desember 2001 dibebaskan
sementara dari jabatan fungsional Teknisi Litkayasa karena diangkat sebagai pejabat
struktural yaitu sebagai Kepala Sub Bidang. Tanggal 1 Oktober 2005 yang bersangkutan
naik pangkat menjadi Penata tingkat 1 golongan ruang III/d. Pada tanggal 1 Desember
2005 yang bersangkutan tidak lagi memangku jabatan struktural dan kembali menekuni
profesi pejabat fungsional Teknisi Litkayasa. Untuk penentuan jenjang jabatan yang
bersangkutan, setelah kembali sebagai pejabat fungsional Teknisi Litkayasa yang
bersangkutan mengajukan Daftar Usul Penilaian Angka Kredit (DUPAK) dengan masa
penilaian 1 Oktober 2001 sampai dengan 30 September 2005. Angka Kredit yang
diusulkan sebesar 100 yang diperoleh dari pelaksanaan kegiatan utama 80 dan
kegiatan penunjang sebesar 20. Angka kredit tersebut sebagian diperoleh selama yang
bersangkutan menduduki jabatan struktural. Penetapan Angka Kredit (PAK) yang
bersangkutan disetujui sebesar 310 ( 210 lama + 100 baru). Saudara Yudi diangkat
kembali dalam jabatan fungsional Teknisi Litkayasa Penyelia, golongan ruang III/d, bila
yang bersangkutan belum mencapai batas usia pensiun (56 tahun)
BATAN
- 50 -
F. Pemberhentian dari jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa
Pemberhentian dari jabatan fungsional Teknisi Litkayasa tidak berarti
pemberhentian sebagai PNS, kecuali yang bersangkutan memang berhenti atau
diberhentikan sebagai PNS.
1. Teknisi Litkayasa akan diberhentikan dari jabatan fungsionalnya apabila yang
bersangkutan :
a. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun setelah pembebasan sementara bagi teknisi
Litkayasa Pemula, golongan ruang II/a sampai dengan Teknisi Litkayasa Penyelia
golongan ruang III/d, tidak dapat memenuhi angka kredit yang disyaratkan.
b. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat kecuali penurunan pangkat dan telah
mempunyai kekuatan hukum tetap berupa pemberhentian sebagai PNS,
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010.
c. Dijatuhi hukuman penjara atau kurungan berdasarkan keputusan pengadilan yang
telah mempunyai kekuatan yang tetap.
d. Berhenti dari PNS atas permintaan sendiri atau pensiun.
e. Mengajukan permohonan berhenti sebagai Teknisi Litkayasa.
2. Teknisi Litkyasa yang diberhentikan dari Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa tidak
dapat diangkat kembali pada jabatan fungsional Teknisi Litkayasa.
3. Teknisi Litkayasa yang telah diberhentikan dari jabatan fungsional Teknisi Litkayasa
dapat dinaikkan pangkatnya secara reguler, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
BATAN
- 51 -
BAB V
USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT
A. Pengertian Angka Kredit
Dalam surat Keputusan Menpan Nomor 23/KEP/M.PAN/2/2003 tentang Jabatan
Fungsional Teknisi Litkayasa dan Angka Kreditnya, dinyatakan bahwa Angka Kredit adalah
suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas prestasi yang telah dicapai oleh
Teknisi Litkayasa dalam mengerjakan butir rincian kegiatan dan digunakan sebagai salah
satu syarat untuk pengangkatan dan kenaikan jabatan/pangkat Teknisi Litkayasa.
Angka Kredit diperlukan untuk :
1. Menentukan jenjang jabatan PNS yang diangkat pertama kali dalam jabatan fungsional
Teknisi Litkayasa.
2. Teknisi Litkayasa Pemula sampai Teknisi Litkayasa Penyelia yang akan naik
jabatan/pangkat atau mempertahankan (maintenance) jabatan.
Setiap Teknisi Litkayasa perlu memahami benar Lampiran I Keputusan Menpan
Nomor 23/KEP/M.PAN/2/2003 dan semua peraturan pelaksanaannya sehingga setiap
prestasi yang dicapai atas pelaksanaan tugas dapat memperoleh nilai/angka kredit.
B. Perhitungan Angka Kredit
Teknisi Litkayasa setiap semester mengisi formulir Dafar Usul Penetapan Angka
Kredit (DUPAK), sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf I, beserta surat-surat
pernyataan. Pedoman Pengusulan dan Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Teknisi
Litkayasa BATAN disertai dengan bukti-buktinya. Pengisian DUPAK setiap semester akan
bermanfaat bagi Teknisi Litkayasa antara lain: mengetahui saat kenaikan jabatan/pangkat,
dan saat harus mengumpulkan angka kredit agar tidak terkena pembebasan sementara dari
jabatannya.
Pengisian DUPAK dilakukan apabila menurut perhitungan Teknisi Litkayasa telah
memenuhi syarat minimal untuk kenaikan jabatan.
Usul penetapan angka kredit periode April dilakukan pada bulan Nopember
tahun sebelumnya dan untuk periode Oktober dilakukan pada bulan Mei tahun
berjalan.
Bukti pelaksanaan kegiatan sebelum/di luar masa penilaian, karena satu dan lain hal
tidak diajukan pada masa penilaian sebelumnya, kegiatan tersebut tidak dapat dinilai.
BATAN
- 52 -
C. Masa Penilaian Angka Kredit
1. Masa penilaian angka kredit adalah batas kurun waktu yang digunakan untuk
mengumpulkan angka kredit yang diusulkan untuk penetapan angka kredit.
2. Masa penilaian angka kredit sebagai CPNS dapat dihitung tetapi untuk pengangkatan
dalam jabatan Teknisi Litkayasa setelah menjadi PNS.
3. PNS pindahan dari unit di luar penelitian dan perekayasaan, baru dapat diangkat dalam
jabatan fungsional Teknisi Litkayasa setelah dua tahun bekerja di unit kerja bidang
penelitian/perekayasaan dan memenuhi ketentuan-ketentuan lain yang disyaratkan.
Masa penilaian angka kredit dihitung sejak yang bersangkutan bekerja di bidang
penelitian/perekayasaan.
4. Batas masa penilaian angka kredit yang diusulkan untuk kenaikan pangkat/jabatan
Teknisi Litkayasa didasarkan pada masa penilaian angka kredit PAK terakhir (tidak
terputus).
5. Batas masa penilaian periode April adalah akhir Oktober tahun sebelumnya dan
untuk masa penilaian periode Oktober adalah akhir April tahun berjalan.
D. Dafar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK)
1. Pengertian DUPAK
DUPAK berisi gambaran prestasi pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh
Teknisi Litkayasa.
DUPAK sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf I harus diisi oleh Teknisi
Litkayasa dan dinilai awal oleh Komisi Pembina Tenaga Fungsional (KPTF) Unit Kerja.
2. Lampiran DUPAK terdiri dari :
a. Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan, sebagaimana
dalam contoh Anak Lampiran huruf J.
b. Surat Pernyataan Melakukan Pelayanan Kegiatan Penelitian dan Perekayasaan,
sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf K.
c. Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pengembangan Profesi Teknisi Litkayasa,
sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf L.
d. Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan yang Menunjang Pelaksanaan Tugas Teknisi
Litkayasa, sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf M.
e. Dokumen bukti dan kelengkapan persyaratan berupa:
- Copy surat penugasan pelaksanaan kegiatan.
- Copy Bukti fisik hasil kegiatan.
BATAN
- 53 -
- Copy DP3 satu tahun terakhir.
- Copy surat keputusan pengangkatan menjadi PNS (khusus untuk pengangkatan
pertama).
- Copy surat keputusan pengangkatan pertama kali dalam jabatan Teknisi
Litkayasa (khusus untuk kenaikan pangkat pertama kali dalam jabatan Teknisi
Litkayasa).
- Copy surat keputusan kenaikan pangkat terakhir.
- Copy surat keputusan kenaikan jabatan terakhir.
- Copy PAK terakhir.
3. Cara Pengisian DUPAK
a. Nomor diisi sesuai kode penomoran unit yang bersangkutan .
b. Masa penilaian diisi mulai tanggal setelah masa penilaian PAK sebelumnya (tidak
terputus).
c. Keterangan perorangan diisi data jati diri Teknisi Litkayasa yang terbaru secara
benar.
d. Usulan Angka Kredit Unit Pengusul diisi angka kredit dari unsur kegiatan yang
diusulkan dari hasil penilaian awal KPTF Unit, kolom lama diisi angka kredit yang
sebelumnya dan kolom baru diisi angka kredit yang diusulkan. Pengisian angka
kredit pada masing-masing butir kegiatan tersebut dengan pembulatan menjadi 2
(dua) digit dibelakang koma (untuk angka terakhir > 0,5 dibulatkan ke atas dan < 0,5
ke bawah).
e. Romawi V DUPAK diisi data lampiran bukti kegiatan yang diusulkan dari unsur
pendidikan, surat pernyataan dan bukti lainnya.
f. Romawi VI DUPAK ditandatangani oleh Kepala Pusat setingkat eselon II sebagai
pejabat pengusul.
g. Romawi VII dan VIII DUPAK diisi oleh Ketua dan anggota TPJTL-BATAN (usul unit
dikosongkan).
4. Cara pengisian Lampiran DUPAK.
a. Surat Pernyataan Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan diisi sesuai dengan pendidikan
yang telah diikuti:
Data jati diri atasan langsung setingkat eselon III dan jati diri Teknisi Litkayasa diisi
secara benar menggunakan data terbaru.
Pengisian kolom uraian kegiatan :
- Kolom 1 diisi nomor sesuai urutan waktu pelaksanaan.
BATAN
- 54 -
- Kolom 2 diisi uraian kegiatan pendidikan dan pelatihan.
- Kolom 3 diisi tanggal pelaksanaan kegiatan/periode kegiatan.
- Kolom 4 diisi sesuai satuan hasil berupa: copy ijazah/sertifikat .
- Kolom 5 diisi dengan jumlah kegiatan dari butir kegiatan yang sama.
- Kolom 6 diisi dengan jumlah angka kredit dari kegiatan yang bersangkutan dalam 2
(dua) digit dibelakang koma.
- Kolom 7 diisi dengan keterangan/bukti fisik sesuai kegiatan yang diusulkan
b. Surat Pernyataan Melakukan Pelayanan Kegiatan Penelitian dan Perekayasaan
wajib diisi dari unsur utama yang berkatagori sebagai kegiatan pelayanan penelitian
dan perekayasaan.
Data jati diri atasan langsung setingkat eselon III dan jati diri Teknisi Litkayasa diisi
secara benar menggunakan data terbaru.
Pengisian kolom uraian kegiatan :
- Kolom 1 diisi nomor sesuai urutan waktu pelaksanaan.
- Kolom 2 diisi uraian kegiatan pelayanan litkayasa.
- Kolom 3 diisi tanggal pelaksanaan kegiatan/periode kegiatan.
- Kolom 4 diisi sesuai satuan hasil berupa : Laporan.
- Kolom 5 diisi dengan jumlah kegiatan dari butir kegiatan yang sama.
- Kolom 6 diisi dengan jumlah angka kredit dari kegiatan yang bersangkutan dalam 2
(dua) digit dibelakang koma.
- Kolom 7 diisi dengan keterangan/bukti fisik sesuai kegiatan yang diusulkan.
c. Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pengembangan Profesi Teknisi Litkayasa diisi
apabila ada kegiatan dari unsur utama yang berkatagori sebagai kegiatan
pengembangan profesi. Apabila tidak ada kegiatan dari unsur utama tersebut tidak
perlu diisi.
Data jati diri atasan langsung setingkat eselon III dan jati diri Teknisi Litkayasa
pengusul diisi secara benar menggunakan data terbaru.
Pengisian kolom uraian kegiatan :
- Kolom 1 diisi nomor sesuai urutan waktu pelaksanaan.
- Kolom 2 diisi uraian kegiatan pengembangan profesi.
- Kolom 3 diisi tanggal pelaksanaan kegiatan/periode kegiatan.
- Kolom 4 diisi sesuai satuan hasil berupa: Naskah/makalah/buku.
- Kolom 5 diisi dengan jumlah kegiatan dari butir kegiatan yang sama.
BATAN
- 55 -
- Kolom 6 diisi dengan jumlah angka kredit dari kegiatan yang bersangkutan dalam 2
(dua) digit dibelakang koma.
- Kolom 7 diisi dengan keterangan/bukti fisik sesuai kegiatan yang diusulkan.
d. Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan yang Menunjang Pelaksanaan Tugas Teknisi
Litkayasa diisi apabila ada kegiatan dari unsur penunjang dan apabila tidak ada
tidak perlu diisi.
Data jati diri atasan langsung setingkat eselon III dan jati diri Teknisi Litkayasa
pengusul diisi secara benar menggunakan data terbaru.
Pengisian kolom uraian kegiatan :
- Kolom 1 diisi nomor sesuai urutan waktu pelaksanaan.
- Kolom 2 diisi uraian kegiatan yang menunjang pelaksanaan tugas pelayanan
penelitian dan perekayasaan.
- Kolom 3 diisi tanggal pelaksanaan kegiatan/periode kegiatan.
- Kolom 4 diisi sesuai satuan hasil berupa : Tanda jasa/gelar/kali/setiap tahun.
- Kolom 5 diisi dengan jumlah kegiatan dari butir kegiatan yang sama.
- Kolom 6 diisi dengan jumlah angka kredit dari kegiatan yang bersangkutan dalam
2 (dua) digit dibelakang koma.
- Kolom 7 diisi dengan keterangan/bukti fisik sesuai kegiatan yang diusulkan.
E. Cara Pengajuan DUPAK
1. Teknisi Litkayasa menyusun konsep DUPAK dilengkapi surat pernyataan (Anak
Lampiran huruf J, K, L, dan M) dan bukti-buktinya, kemudian mengajukannya kepada
atasan langsung minimal pejabat setingkat eselon III.
2. Atasan langsung setingkat eselon III menyeleksi dan mengesahkan semua surat
pernyataan berikut lampiran bukti-bukti yang disertakan.
3. Konsep DUPAK diajukan kepada Kepala Pusat setingkat eselon II. Kepala Pusat
menyerahkan kepada KPTF unit kerja untuk dinilai dalam rapat penilaian awal KPTF unit
kerja. Angka kredit hasil penilaian diisikan pada DUPAK.
4. DUPAK ditandatangani oleh Kepala Pusat setingkat eselon II dan dilengkapi surat
pengantar untuk dikirimkan kepada Sekretaris Utama. Tembusan Kepada BSDM
dengan lampiran berkas.
BATAN
- 56 -
F. Penetapan Angka Kredit, Pengangkatan, Pembebasan Sementara dan Pemberhentian
dalam dan dari Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa
1. Sekretaris Utama adalah pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit jabatan
fungsional Teknisi Litkayasa di lingkungan BATAN.
2. Kepala BATAN adalah pejabat yang berwenang menetapkan keputusan pengangkatan,
pembebasan sementara dan pemberhentian dalam dan dari jabatan fungsional Teknisi
Litkayasa di lingkungan BATAN.
3. Penetapan Angka Kredit (PAK) dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan
pengangkatan/kenaikan pangkat/jabatan dan maintenance jabatan.
4. Terhadap PAK yang telah ditetapkan oleh pejabat yang berwenang tidak dapat diajukan
keberatan.
G. Proses Usul Penetapan Angka Kredit dan Kenaikan Jabatan
1. Berkas usul PAK dari unit diterima di BSDM paling lambat tanggal 30 Nopember tahun
sebelumnya untuk periode April dan tanggal 31 Mei untuk periode Oktober.
2. BSDM menerima, mencatat, dan menyeleksi kelengkapan dan keabsahan berkas usul
PAK.
3. Penilaian dilaksanakan dalam rapat TPJTL-BATAN pada bulan Desember tahun
sebelumnya untuk periode April dan bulan Juni untuk periode Oktober.
4. BSDM menyusun draft PAK untuk disampaikan ke Sekretaris Utama pada bulan
Desember tahun sebelumnya untuk periode April dan bulan Juni untuk periode
Oktober.
5. Sekretaris Utama menetapkan PAK tmt Januari untuk periode April dan tmt Juli untuk
periode Oktober.
6. Kepala BATAN menetapkan SK Jabatan berdasarkan PAK
7. BSDM menyampaikan SK jabatan dan PAK atau copy hasil penilaian TPJTL-BATAN
bagi yang tidak memenuhi syarat minimal PAK kepada Teknisi Litkayasa melalui unit
kerja yang bersangkutan.
8. BSDM memproses kenaikan pangkat Teknisi Litkayasa berdasarkan usul unit.
9. PAK dan SK jabatan dijadikan dasar pertimbangan untuk kenaikan pangkat.
10. Proses kenaikan pangkat melalui persetujuan BKN.
11. Mekanisme penilaian berkas usul penetapan angka kredit bagi Jabatan Teknisi
Litkayasa di BATAN dan proses pengusulan kenaikan pangkat dan jabatannya,
sebagaimana dalam Anak Lampiran huruf N.
BATAN
- 57 -
BAB VI
TATA KERJA DAN TATA CARA PENILAIAN
TIM PENILAI JABATAN TEKNISI LITKAYASA
A. Tim Penilai Jabatan Teknisi Litkayasa BATAN (TPJTL-BATAN)
1. Kedudukan
TPJTL - BATAN dibentuk dan ditetapkan oleh Kepala BATAN.
2. Tugas pokok
a. Membantu Sekretaris Utama BATAN dalam menetapkan angka kredit bagi Teknisi
Litkayasa yang menjadi wewenangnya.
b. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Utama BATAN yang
berhubungan dengan penetapan angka kredit jabatan Teknisi Litkayasa.
3. Fungsi
a. Pemeriksa dan penilai butir-butir kegiatan dalam DUPAK
b. Pemeriksa kebenaran dokumen-dokumen DUPAK
c. Penyusun konsep PAK untuk disampaikan kepada Pejabat yang berwenang
menetapkan PAK Teknisi Litkayasa Pemula sampai dengan Teknisi Litkayasa
Penyelia
d. Pembinaan Teknisi Litkayasa dalam hal pengembangan karir fungsional
e. Pengelola data base Teknisi Litkayasa.
4. Susunan keanggotaan adalah sebagai berikut:
a. Seorang Ketua merangkap anggota.
b. Seorang Wakil Ketua merangkap anggota.
c. Seorang Sekretaris merangkap anggota.
d. Sekurang-kurangnya 4 (empat) orang anggota.
5. Syarat keanggotaan adalah sebagai berikut :
a. Jabatan serendah-rendahnya sama dengan jabatan/pangkat Teknisi Litkayasa yang
dinilai.
b. Serendah-rendahnya telah menduduki jabatan setingkat Teknisi Litkayasa Pelaksana
Lanjutan, pangkat Penata Muda Tk. I, golongan ruang III/b.
c. Mempunyai kemampuan menilai prestasi kerja Teknisi Litkayasa.
d. Dapat aktif melakukan penilaian
e. Menyatakan kesediaan secara tertulis untuk menjadi anggota Tim Penilai, dengan
sepengetahuan atasan langsung
BATAN
- 58 -
f. Apabila keanggotaan Tim Penilai tidak dapat dipenuhi dari Teknisi Litkayasa, maka
anggota Tim Penilai dapat diangkat dari PNS lain yang memiliki kompetensi untuk
menilai prestasi kerja Teknisi Litkayasa.
g. Sekretaris Tim Penilai dapat merangkap sebagai Anggota Tim apabila yang
bersangkutan seorang Teknisi Litkayasa atau dinyatakan mempunyai kompetensi
untuk menilai oleh pejabat yang mengangkat.
6. Masa kerja TPJTL - BATAN
a. Masa kerja Tim Penilai adalah 1 (satu) tahun.
b. Apabila masa jabatan pertama dari Tim berakhir, masa jabatan dapat diperpanjang
kembali.
c. Apabila karena sesuatu hal keanggotaan tim dapat diganti sebelum masa tugasnya
berakhir.
7. Tata cara penilaian TPJTL-BATAN
a. Usul penetapan angka kredit dinilai dengan seksama oleh TPJTL BATAN sesuai
kewenangannya.
b. Penilaian berkas usul penetapan angka kredit berpedoman pada dokumen Pedoman
Pengusulan dan Penilaian Angka Kredit Jabatan Teknisi Litkayasa.
c. Setiap berkas usul penetapan angka kredit dinilai 2 (dua) kali oleh 2 (dua) penilai
anggota TPJTL yang netral, yaitu bukan berasal dari unit kerja pengusul.
d. Bila selisih hasil penilaian angka kredit tambahan kurang dari 20% maka hasil
penilaian perlu ditinjau ulang antara dua penilai.
e. Bila selisih angka kredit hasil penilaian dari dua anggota Tim Penilai lebih dari 20%,
maka nilai akhir ditetapkan berdasar hasil penilaian penilai ketiga dengan
memperhatikan hasil penilaian ke dua penilai sebelumnya.
f. Penilaian dilaksanakan melalui rapat Tim pada bulan Desember tahun sebelumnya
untuk periode April dan bulan Juni untuk periode Oktober.
g. Angka kredit hasil penilaian yang memenuhi syarat PAK ditetapkan oleh Sekretaris
Utama untuk semua jenjang jabatan.
B. Sekretariat Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa – BATAN
1. Kedudukan
Sekretariat jabatan Teknisi Litkayasa dibentuk dan ditetapkan oleh Kepala BATAN
2. Tugas pokok
BATAN
- 59 -
a. Melakukan kegiatan pelayanan administrasi untuk membantu pelaksanaan tugas
TPJTL-BATAN.
b. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh TPJTL-BATAN yang
berhubungan dengan administrasi penilaian jabatan Teknisi Litkayasa.
3. Tata kerja Sekretariat Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa
a. Menerima dan mencatat berkas usul PAK.
b. Seleksi kelengkapan dan keabsahan administrasi berkas usul PAK.
c. Melakukan koordinasi dengan unit pengusul jabatan Teknisi Litkayasa.
d. Menyiapkan bahan rapat TPJTL-BATAN.
e. Membuat dan menyampaikan PAK dan penolakan angka kredit yang tidak
memenuhi syarat untuk kenaikan pangkat/jabatan ke unit pengusul.
f. Memelihara data jabatan fungsional Teknisi Litkayasa.
g. Melaksanakan sistem pelaporan jabatan fungsional Teknisi Litkayasa.
BATAN
- 60 -
BAB VII
PENUTUP
Dengan ditetapkannya Pedoman Penilaian Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa
BATAN ini, maka segenap pengajuan Daftar Usul Penetapan Angka Kredit beserta dokumen
pendukungnya yang disampaikan setelah tanggal efektif berlakunya Pedoman ini, harus
mengikuti Pedoman Penilaian Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa BATAN. Demikian pula,
segala upaya pembinaan Teknisi Litkayasa di setiap unit kerja di BATAN dan seluruh tata kerja
penilaian terhadap pengajuan DUPAK dilakukan mengikuti Pedoman Penilaian Jabatan
Fungsional Teknisi Litkayasa BATAN ini.
KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,
-ttd-
HUDI HASTOWO
Salinan sesuai dengan aslinya,
Kepala Biro Kerja Sama, Hukum,
dan Hubungan Masyarakat
Ferhat Aziz
BATAN
- 61 -
ANAK LAMPIRAN PERATURAN
KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
NOMOR : 181/KA/IX/2011
TANGGAL : 28 September 2011
A. SURAT TUGAS (untuk strata tugas sesuai/1 tingkat dibawah/1 tingkat diatas jenjang
jabatan) Unit : Nomor dokumen : ..........................
Tanggal : ..........................
SURAT TUGAS Nomor :
Kepala .......................................................................... dengan ini menugaskan kepada : Nama : ................................................................................................ NIP : ................................................................................................ Jabatan : ................................................................................................ Strata tugas : Sesuai/1 (satu) tingkat di bawah/1 (satu) tingkat di atas tugas jenjang jabatan* Tolok ukur : Penelitian/perekayasaan/pengembangan/pemasyarakatan/ * ................................................................................................ Paket kegiatan : ................................................................................................ Sesuai program .........................(diisi sesuai program satker) dan usulan kegiatan/penelitian ............. (tingkat bidang/kelompok). Catatan: Sesuaikan dengan istilah dari Biro Perencanaan Pelaksana :
NO. NAMA JABATAN FUNGSIONAL KEDUDUKAN DALAM
TUGAS
1.
2.
3.
4. dst.
Waktu kegiatan : ……………………………………
Demikian surat tugas ini untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.
……………. , …..…………………. Atasan langsung (Eselon III), (..………………………….) NIP. ………………..
Coret yang tidak sesuai
BATAN
- 62 -
B. SURAT TUGAS KHUSUS (khusus untuk starata tugas 2 tingkat diatas dan 2 atau 3 tingkat dibawah jenjang jabatan)
Unit : Nomor dokumen : ..........................
Tanggal : ..........................
SURAT TUGAS KHUSUS Nomor :
Sehubungan dengan pelaksanaan Tugas dan Fungsi …………… (diisi nama Unit Eselon II) untuk melaksanakan pekerjaan : …………… (diisi dengan subkegiatan dan butir kegiatan yang termaktup dalam buku Juknis TekLitkayasa) dalam kegiatan: …………… (diisi dengan judul kegiatan, misalkan percobaan x) dan pada saat ini di ….(diisi nama Unit Eselon II) …………… belum ada TL yang mempunyai Tugas Pokok sesuai dengan pekerjaan yang dimaksud, maka untuk melancarkan pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi, selaku Kepala …………… (diisi nama Unit Eselon II) …………… menugaskan :
Nama : ................................................................................................ NIP : ................................................................................................ Jabatan : ................................................................................................ Strata tugas : 2 (dua) Tingkat di atas tugas jenjang jabatan * 2 (dua)/3 (tiga) Tingkat di bawah tugas jenjang jabatan *
Yang bersangkutan diwajibkan untuk membuat laporan kepada atasan langsung dan kepada Kepala ……………( diisi nama Unit Eselon II ) selambat- lambatnya tgl…………..
Demikian surat tugas ini untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya ……………. , tgl. ……………………. Kepala Unit Kerja (Eselon II), (..………………………………….) NIP. ………………………..
* Coret yang tidak sesuai
BATAN
- 63 -
C. LAPORAN TERTULIS PELAKSANAAN KEGIATAN LITKAYASA
LAPORAN PELAKSANAAN PELAYANAN KEGIATAN PENELITIAN/PEREKAYASAAN
Butir (Kode) Kegiatan / AK : ............................................................ Judul : ............................................................ Penulis/Pelaksana
NO NAMA NIP JABATAN
1
2
3
4
5
6
No SPK/Surat Tugas : ..............................................
Tanggal Pelaksanaan : ..............................................
Berdasarkan hasil pengamatan yang terus menerus dan seksama terhadap kemampuan/ prestasi Teknisi Litkayasa a.n :
Nama : ................................................................................................ NIP : ................................................................................................ Jabatan : TL Pemula / TL Pelaksana *).
maka dengan ini Kepala …….…………… (diisi nama Unit Eselon II) menugaskan yang besangkutan untuk menyusun makalah dengan judul :……………(diisi judul makalah) sebagai pelaksanaan kegiatan litkayasa. Dalam rangka memenuhi aspek kualitas makalah seperti yang termaktup dalam Buku Panduan Penelitian BATAN, maka dengan ini pula Kepala …….…………… (diisi nama Unit Eselon II) menugaskan :
Nama : ................................................................................................ NIP : ................................................................................................ Jabatan : ................................................................................................
Untuk membimbing dalam penyusunan makalah yang dimaksud di depan.
Demikian surat tugas ini untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya
........................., ……………….. Kepala Unit Kerja ( Eselon II). (…………………………..) NIP. …………………….
* Coret yang tidak sesuai
BATAN
- 65 -
E. SURAT KETERANGAN (Keterangan bagi calon Teknisi Litkayasa yang ijazahnya tidak sesuai dengan Tupoksi Unit Kerja)
SURAT KETERANGAN Nomor :
Yang bertandatangan di bawah ini : Nama : NIP. : Jabatan : Unit kerja : Menerangkan bahwa Pegawai Negeri Sipil di bawah ini : Nama : NIP : Jabatan : Unit Kerja : Pendidikan Terakhir : Memiliki kompetensi untuk bekerja/ditempatkan di bidang pelayanan kegiatan penelitian dan perekayasaan, sehingga yang bersangkutan dapat diusulkan dan diangkat sebagai Pejabat Fungsional Teknisi Litkayasa. Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenarnya dan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
................., ............................. Kepala Unit Kerja Nama Pejabat NIP.
BATAN
- 66 -
F. SURAT KETERANGAN TELAH BEKERJA DALAM BIDANG LITKAYASA
SURAT KETERANGAN Nomor :...........................
Yang bertanda tangan di bawah ini Nama : NIP : Pangkat/gol ruang : Jabatan : Unit Kerja : Menerangkan bahwa Pegawai Negeri Sipil dibawah ini Nama : Pangkat,gol ruang/TMT : Jabatan : Unit Kerja. : telah mempunyai pengalaman kerja di bidang pelayanan penelitian dan perekayasaan selama ...... tahun sejak tahun .............. sampai ............. dan yang bersangkutan saat ini bertugas di bidang pelayanan penelitian dan perekayasaan. Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenarnya dan untuk dipergunakan sebagai manamestinya.
.................................................. Kepala Unit Kerja
Nama Pejabat NIP.
BATAN
- 67 -
G. SURAT PERMOHONAN (untuk Menjadi Teknisi Litkayasa Ke Kepala Unit Kerja)
Kepada yth. (Kepala Unit Kerja PNS yang besangkutan)
Perihal : Permohonan menjadi Pejabat Fungsional Teknisi Litkayasa Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : NIP : Pangkat/gol ruang : Jabatan : Unit Kerja : Mimohon dengan hormat untuk menjadi pejabat Fungsional Teknisi Litkayasa. Sebagai pertimbangan terlampir saya sampaikan : 1. Ijazah SLTA/Diploma I/II/III *) 2 Surat Pengangkatan menjadi PNS 3. DP3 untuk 1 tahun terakhir. 4. Surat Keputusan Kepangkatan Terakhir 5. Surat pernyataan telah menjalani Diklat Fungsional Teknisi Litkayasa. 6. Surat pernyataan Melakukan Kegiatan Pelayanan Penelitian dan Perekayasaan. 7 Daftar Usul Penetapan Angka Kredit. Atas perhatian dan perkenannya disampaikan terimakasih
...............,.................. Pemohon
Nama NIP.
Tembusan Yth. Sekretaris Utama BATAN *) *) Coret yang tidak perlu
BATAN
- 68 -
H. SURAT USULAN (pengangkatan pertama kali menjadi Teknisi Litkayasa)
Kepada Yth Ketua TPJ-Teknisi Litkayasa Up. Kepala BSDM di....................
Perihal: Pengusulan pengangkatan dalam
Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : (Kepala Unit kerja/atasan langsung pejabat Teknisi Litkayasa) NIP : Pangkat/gol ruang : Jabatan : Unit Kerja : Mengusulkan PNS dibawah ini : Nama : (nama calon Teknisi Litkayasa) Pangkat,gol ruang/TMT : Jabatan : Unit Kerja. : Untuk diangkat dalam jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa. Sebagai bahan pertimbangan bersama ini dilampirkan: 1. Surat permohonana menjadi pejabat fungsional Teknisi Litkayasa dari Ybs. 2. Ijazah SLTA/Diploma I/II/III *) 3 Surat Keputusan Pengangkatan menjadi PNS 4. DP3 untuk 1 tahun terakhir. 5. Surat Keputusan Kepangkatan Terakhir 6. Surat pernyataan telah menjalani Diklat Fungsional. 7. Surat pernyataan Melakukan Kegiatan Pelayanan Penelitian dan Perekayasaan. 8. Penetapan angka Kredit (PAK) ybs. Atas perhatian dan perkenannya disampaikan terima kasih.
............................................. Kepala Unit Kerja,
Nama Pejabat :..................................... NIP..........................................................
BATAN
- 69 -
I. DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT
DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT TEKNISI LITKAYASA
Nomor : …………………………………… INSTANSI : BATAN MASA PENILAIAN : s/d
KETERANGAN PERORANGAN
1 N a m a
2 N I P
3 Nomor Seri KARPEG
4 Tempat, tanggal lahir
5 Jenis kelamin
6 Pendidikan yang telah duperhitungkan
7 Pangkat/Golongan Ruang/TMT
8 Jabatan Fungsional/TMT
9 Masa kerja golongan
10 Unit kerja
NO UNSUR DAN SUB UNSUR YANG DINILAI ANGKA KREDIT MENURUT
UNIT PENGUSUL TIM PENILAI LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8
I UNSUR UTAMA
I. PENDIDIKAN
A. Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah
a.
1. Diploma III 2. Diploma II 3. Sekolah Menengah Tingkat Atas/Diploma I
B.
Pendidikan dan Pelatihan di bidang Fungsional Teknisi Litkayasa dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP)
1. Lebih dari 960 jam 2. Antara 641 – 960 jam 3. Antara 481 – 640 jam 4. Antara 161 – 480 jam 5. Antara 81 – 160 jam 6. Antara 30 – 80 jam
J U M L A H
II. PELAYANAN KEGIATAN PENELITIAN DAN PEREKAYASAAN
TEKNISI LITKAYASA PELAKSANA PEMULA *
A Pelaksanaan kegiatan percobaan - Menyiapkan kebutuhan percobaan
B Pelaksanaan kegiatan Survei - Mengumpulkan data
C Pelaksanaan kegiatan rancang bangun/perekayasaan - Menyiapkan kebutuhan pembuatan proses/sistem/ model/prototip
D Pelaksanaan jasa teknis - Mengambil dan memproses sampel
E Pemeliharaan alat dan fasilitas - Meliharaan alat dan fasilitas
F Pemasyarakatan hasil penelitian dan perekayasaan - Menyiapkan bahan penyusunan brosur, leaflet
G Pemrosesan hasil penelitian dan perekayasaan 1. Melakukan pelayanan pemrosesan penelitian
2. Melakukan pelayanan pemrosesan hasil perekayasaan
J U M L A H
BATAN
- 70 -
TEKNISI LITKAYASA PELAKSANA *
A Pelaksanaan kegiatan percobaan 1. Melakukan pengamatan/pengukuran obyek percobaan
2. Mengolah data percobaan
B Pelaksanaan kegiatan Survei - Mengelompokkan data survei obyek percobaan data survei
C Pelaksanaan kegiatan rancang bangun/perekayasaan - Menyusun rangkaian pembuatan proses/system/ model/prototipe
D Pelaksanaan jasa teknis - Melakukan pengukuran/analisis
E Pemeliharaan alat dan fasilitas - Memperbaiki alat dan fasilitas
F Pemasyarakatan hasil penelitian dan perekayasaan 1. Membuat alat peraga dan maket
2. Memandu kegiatan promosi iptek
G Pemrosesan hasil penelitian dan perekayasaan - Membuat gambar, diagram dan peta
J U M L A H
TEKNISI LITKAYASA PELAKSANA LANJUTAN *
A Pelaksanaan kegiatan percobaan - Menyusun kebutuhan percobaan
B Pelaksanaan kegiatan survei - Menyusun kebutuhan survei
C Pelaksanaan kegiatan rancang bangun/perekayasaan 1. Melakukan penyetelan dan pengujian rangkaian pembuatan proses/sistem/model/prototipe
2. Melakukan pembuatan bagian-bagian dari prototipe
D Pelaksanaan jasa teknis - Menguji bahan unjuk kerja alat
E Pemeliharaan alat dan fasilitas - Melakukan penyetelan dan kalibrasi alat
F Pemasyarakatan hasil penelitian dan perekayasaan - Membuat bahan audiovisual
G Pemrosesan hasil penelitian dan perekayasaan - Melakukan pemrosesan laporan
J U M L A H
TEKNISI LITKAYASA PENYELIA *
A Pelaksanaan kegiatan percobaan 1. Menyusun rencana percobaan
2. Menganalisis hasil percobaan
B Pelaksanaan kegiatan survei - Menganalisis hasil survei
C Pelaksanaan kegiatan rancang bangun/perekayasaan 1. Merencanakan kebutuhan pembuatan proses/ sistem/model/prototipe
2. Melakukan pengawasan kegiatan pelayanan perekayasan
D Pelaksanaan jasa teknis - Melakukan layanan informasi teknis ilmiah
E Pemeliharaan alat dan fasilitas 1. Melakukan peningkatan fungsi alat dan fasilitas
2. Melakukan penjaminan mutu laboratorium fasilitas
F Pemasyarakatan hasil penelitian dan perekayasaan - Melakukan penyuluhan penerapan hasil litkayasa
G Pemrosesan hasil penelitian dan perekayasaan 1. Menganalisis hasil pengujian unjuk kerja produk rekayasa
2. Melakukan supervisi pemrosesan hasil litkayasa
J U M L A H
BATAN
- 71 -
III. PENGEMBANGAN PROFESI
A Membuat karya tulis/karya ilmiah di bidang penelitian dan perekayasaan
1. Karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survei dan avaluasi di bidang penelitian dan perekayasaan yang dipublikasikan :
a. dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional
b. dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI
2. Karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survei, dan evaluasi di bidang penelitian dan perekayasaan yang tidak dipublikasikan:
a. dalam bentuk buku
b. dalam bentuk makalah
3. Karya tulis berupa tinjauan atau ulasan ilmiah di bidang penelitian dan perekayasaan hasil gagasan sendiri yang dipublikasikan:
a. dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional
b. dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI
4. Karya tulis berupa tinjauan atau ulasan ilmiah di bidang penelitian dan perekayasaan hasil gagasan sendiri yang tidak dipublikasikan:
a. dalam bentuk buku
b. dalam bentuk makalah
5. Karya tulis/karya ilmiah populer di bidang penelitian dan perekayasaan yang disebarluaskan melalui media massa
6. Menyampaikan prasaran berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang penelitian dan perekayasaan dalam pertemuan ilmiah
B Menyusun petunjuk teknis pelaksanaan pengelolaan kegiatan penelitian dan perekayasaan - Menyusun petunjuk teknis pelaksanaan pengelolaan kegiatan penelitian dan perekayasaan
C Menterjemahan/menyadur buku atau bahan-bahan lain di bidang penelitian dan perekayasaan
1. Terjemahan/saduran di bidang penelitian dan perekayasaan yang dipublikasikan: a. dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional
b. dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI
2. Terjemahan/saduran di bidang penelitian dan perekayasaan yang tidak dipublikasikan: a. dalam bentuk buku
b. dalam bentuk makalah
D Mengembangkan teknologi tepat guna
- Mengembangkan teknologi tepat guna di bidang penelitian dan perekayasaan
J U M L A H
JUMLAH UNSUR UTAMA
IV. KEGIATAN PENUNJANG
A Mengajar/melatih di bidang penelitian dan perekayasaan
1. Mengajar/melatih diklat
2. Mebimbing siswa
B Mengikuti seminar/lokakarya 1. Pemrasaran
2. Moderator/pembahas/nara sumber
3. Peserta
BATAN
- 72 -
C Menjadi Tim Penilai Jabatan Teknisi Litkayasa - Menjadi anggota Tim Penilai Jabatan Teknisi Litkayasa
D Menjadi anggota organisasi profesi 1. Tingkat nasional/internasional sebagai :
a. Pengurus aktif
b. Anggota aktif
2. Tingkat provinsi/kabupaten/kota sebagai : a. Pengurus aktif
b. Anggota aktif
E Memperoleh penghargaan/tanda jasa - Mendapat tanda kehomatan Satya Lencana Karya Satya :
1. Satya Lencana Karya Satya 30 (tiga puluh) thn
2. Satya Lencana Karya Satya 20 (dua puluh) thn
3. Satya Lencana Karya Satya 10 (sepuluh) tahun
4. Penghargaan Pemerintah atas prestasi di bidangnya
CATATAN : *) pilih dan isi sesuai dengan jenjang jabatan
BATAN
- 73 -
VI.
CATATAN TAMBAHAN
……………, tgl ………………….
KEPALA PUSAT
(----------------------------------------) NIP.
VII.
CATATAN/PENDAPAT TIM PENILAI JABATAN TEKNISI LITKAYASA
………………, tgl ……………….
KETUA TPJ TEKNISI LITKAYASA
(----------------------------------------) NIP.
VIII.
CATATAN PEJABAT PENILAI JABATAN TEKNISI LITKAYASA
Penilai I ….………, tgl ………………….
(----------------------------------------) NIP. Penilai II
….………, tgl ………………….
(----------------------------------------) NIP.
BATAN
- 74 -
J. SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : (atasan langsung setingkat eselon III) NIP : ……………………………………………………………………. Pangkat/golongan ruang : ……………………………………………………………………. Jabatan : ……………………………………………………………………. Unit Kerja : …………………………………………………………………….
menyatakan bahwa :
Nama : Sumardiyanto, A.Md. NIP : 197005211990041001 Pangkat/Gol. Ruang/TMT : Penata Muda / IIIa / 01-04-2008 Jabatan/TMT : Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan / 01-01-2008 Unit Kerja : Pusat .........................
telah melakukan kegiatan pendidikan dan pelatihan sebagai berikut :
NO URAIAN KEGIATAN PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN TANGGAL
SATUAN HASIL
JUMLAH JUMLAH ANGKA KREDIT
KETERANGAN/ BUKTI FISIK
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. I.B.5 Diklat proteksi radiasi
5-3-2008 sd.
21-3-2008 STTPP 1 2
Copy STTPP Lampiran I
No.1
2. dst.
3.
dst.
Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
…………, ………..………..
Atasan Langsung Setingkat Eselon III, (…………………………………….) NIP. …………….……………
Cara Pengisian Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pelayanan Penelitian dan Perekayasaan: 1. Kolom 2 diisi dengan butir kegiatan yang dilakukan/judul dalam laporan kegiatan 2. Kolom 3 diisi tanggal mulai sampai dengan selesai pelaksanaan kegiatan 3. Kolom 4 diisi sesuai syarat satuan hasil sebagaimana dalam lampiran I Kep. Menpan
Nomor 23/KEP/M.PAN/2/2003. (Contoh: laporan) 4. Kolom 5 diisi dengan banyaknya kegiatan untuk butir kegiatan yang sama 5. Kolom 6 diisi dengan jumlah angka kredit untuk kegiatan yang bersangkutan 6. Kolom 7 diisi dengan nomor bukti pelaksanaan kegiatan.
BATAN
- 75 -
K. SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN PELAYANAN LITKAYASA
SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN PELAYANAN PENELITIAN DAN PEREKAYASAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : (atasan langsung setingkat eselon III) NIP : ……………………………………………………………………. Pangkat/golongan ruang : ……………………………………………………………………. Jabatan : ……………………………………………………………………. Unit Kerja : …………………………………………………………………….
Menyatakan bahwa :
Nama : Sumardiyanto, A.Md. NIP : 197005211990041001 Pangkat/Gol. Ruang/TMT : Penata Muda / IIIa / 01-04-2008 Jabatan/TMT : Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan / 01-01-2008 Unit Kerja : Pusat .........................
telah melakukan kegiatan Pelayanan Penelitian dan Perekayasaan sebagai berikut :
NO
URAIAN KEGIATAN PELAYANAN
PENELITIAN DAN PEREKAYASAAN
TANGGAL SATUAN
HASIL JUMLAH
JUMLAH ANGKA KREDIT
KETERANGAN/ BUKTI FISIK
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. II.A Melaksanakan kegiatan percobaan …………
7-4-2008 sd. 30-5-2008
Laporan 1
Nilai dipilih sesuai butir kegiatan yg dilakukan
0,28 0,14 0,05 0,08 0,15 0,46
Copy laporan Lampiran II
No.1
2. II.C Melaksanakan kegiatan rancang bangun ..........
2-6-2008 sd. 4-7-2008
Laporan 1
Nilai dipilih sesuai butir kegiatan yg dilakukan
0,44 0,05 0,07 0,20 0,11 0,23
Lampiran II. No.2
3. II.D.4 Melakukan layanan informasi teknis ilmiah…..
7-7-2008 sd. 11-7-2008
Laporan 1 0,20 Lampiran II.
No.3
dst.
Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. …………, ………..………..
Atasan Langsung Setingkat Eselon III, (…………………………………….) NIP. …………….……………
BATAN
- 76 -
Cara Pengisian Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pelayanan Penelitian dan Perekayasaan: 1. Kolom 2 diisi dengan butir kegiatan yang dilakukan/judul dalam laporan kegiatan 2. Kolom 3 diisi tanggal mulai sampai dengan selesai pelaksanaan kegiatan 3. Kolom 4 diisi sesuai syarat satuan hasil sebagaimana dalam lampiran I Kep. Menpan
Nomor 23/KEP/M.PAN/2/2003. (Contoh: laporan) 4. Kolom 5 diisi dengan banyaknya kegiatan untuk butir kegiatan yang sama 5. Kolom 6 diisi dengan jumlah angka kredit untuk kegiatan yang bersangkutan 6. Kolom 7 diisi dengan nomor bukti pelaksanaan kegiatan.
BATAN
- 77 -
L. SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI TEKNISI LITKAYASA
SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI TEKNISI LITKAYASA
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : (atasan langsung setingkat eselon III) NIP : ……………………………………………………………………. Pangkat/golongan ruang : ……………………………………………………………………. Jabatan : ……………………………………………………………………. Unit Kerja : …………………………………………………………………….
menyatakan bahwa :
Nama : Sumardiyanto, A.Md. NIP : 197005211990041001 Pangkat/Gol. Ruang/TMT : Penata Muda / IIIa / 01-04-2008 Jabatan/TMT : Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan / 01-01-2008 Unit Kerja : Pusat ......................... telah melakukan kegiatan pengembangan profesi Teknisi Litkayasa sebagai berikut :
NO
URAIAN KEGIATAN PENGEMBANGAN
PROFESI TEKNISI LITKAYASA
TANGGAL SATUAN
HASIL JUMLAH
JUMLAH ANGKA KREDIT
KETERANG AN/ BUKTI FISIK
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. III.A.1.b Pembuatan Catu Daya Tegangan Tinggi 1000Vdc Sumardiyanto dan Andini Penulis Pertama
Juni 2008 Makalah 1 3,60 Copy Prosiding P3N
ISSN 1223-2635 Lampiran III No.1
2. III.A.2.b Rancangbangun Single Channel Analyzer Sumardiyanto Penulis Tunggal
Sept. 2008 Makalah tidak dipublikasi
1 4,00 Makalah No. …….. Lampiran III No.2
3. dst. dst.
Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
…………, ………..……..……..
Atasan Langsung Setingkat Eselon III, (…………………………………….) NIP. …………….……………
BATAN
- 78 -
Cara Pengisian Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pengembangan Profesi: 1. Kolom 2 diisi dengan butir kegiatan yang dilakukan 2. Kolom 3 diisi tanggal pelaksanaan kegiatan/periode kegiatan 3. Kolom 4 diisi sesuai satuan hasil dalam lampiran I Kep. Menpan Nomor
23/KEP/M.PAN/2/2003. (Contoh: naskah, makalah, buku) 4. Kolom 5 diisi dengan banyaknya kegiatan untuk butir kegiatan yang sama 5. Kolom 6 diisi dengan jumlah angka kredit untuk kegiatan yangbersangkutan 6. Kolom 7 diisi dengan nomor bukti pelaksanaan kegiatan
BATAN
- 79 -
M. SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN YANG MENUNJANG PELAKSANAAN TUGAS PELAYANAN LITKAYASA
SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN YANG MENUNJANG PELAKSANAAN TUGAS
PELAYANAN PENELITIAN DAN PEREKAYASAAN Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : (atasan langsung setingkat eselon III) NIP : ………………………………………………………… Pangkat/golongan ruang : ………………………………………………………… Jabatan : ………………………………………………………… Unit Kerja : …………………………………………………………
menyatakan bahwa :
Nama : Sumardiyanto, A.Md. NIP : 197005211990041001 Pangkat/Gol. Ruang/TMT : Penata Muda / IIIa / 01-04-2008 Jabatan/TMT : Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan / 01-01-2008 Unit Kerja : Pusat ......................... telah melakukan kegiatan yang menunjang pelaksanaan tugas pelayanan penelitian dan perekayasaan sebagai berikut :
NO
URAIAN KEGIATAN YANG MENUNJANG
PELAKSANAAN TUGAS PELAYANAN
PENELITIAN DAN PEREKAYASAAN
TANGGAL SATUAN
HASIL JUMLAH
JUMLAH ANGKA KREDIT
KETERANGAN/ BUKTI FISIK
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. IV.B.3 Mengikuti Seminar P3N PTAPB-BATAN Yogyakarta 2008 sebagai peserta
14-07-2008 kali 1 1,00 Copy sertifikat
Lampiran IV No.1
2. dst
dst.
Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
…………, ………..………..
Atasan Langsung Setingkat Eselon III, (…………………………………….) NIP. …………….……………
BATAN
- 80 -
Cara Pengisian Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Yang Menunjang Tugas Pelayanan Penelitian dan Perekayasaan : 1. Kolom 2 diisi dengan butir kegiatan yang dilakukan 2. Kolom 3 diisi tanggal pelaksanaan kegiatan/periode kegiatan 3. Kolom 4 diisi sesuai syarat satuan hasil sebagaimana dalam lampiran I Kep. Menpan
Nomor 23/KEP/M.PAN/2/2003. (Contoh: Tanda jasa, gelar, sertifikat) 4. Kolom 5 diisi dengan banyaknya kegiatan untuk butir kegiatan yang sama 5. Kolom 6 diisi dengan jumlah angka kredit untuk kegiatan yangbersangkutan 6. Kolom 7 diisi dengan nomor bukti pelaksanaan kegiatan
BATAN
- 81 -
N. MEKANISME
MEKANISME USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT, PENILAIAN, KENAIKAN PANGKAT DAN PENGANGKATAN
DALAM JABATAN TEKNISI LITKAYASA
NO URAIAN UNIT
KERJA BSDM/Sekret.
TPJTL Sestama Kepala BATAN
BKN Keterangan
1
Berkas Usulan PAK
Paling lambat 30-11 atau 31-5 diterima di BSDM.
2 Pemeriksaan kelengkapan
Proses peni-laian, PAK/SKJ s/d persiapan usul KP : 31 Maret
Periode April 1-12 s/d 31-3
Periode Okt. 1-6 s/d 30-9
3 Penilaian I, II atau III dalam rapat
4 Persiapan PAK/SKJ
5 Penetapan PAK/SKJ
6 Penyampaian/Penolakan PAK/SKJ
7
Persiapan usul KP
8 Persetujuan KP
9 Persiapan SK KP
Sebelum periode KP berikutnya
10 Penetapan
Keputusan KP
11 Penyampaian
Keputusan KP
Keterangan :
BSDM /Sekret. : Biro Sumber Daya Manusia /Sekretariat PAK : Penetapan Angka Kredit
TPJTL : Tim Penilai Jabatan Teknisi Litkayasa Keputusan KP : Keputusan Kenaikan Pangkat
Sestama : Sekretaris Utama BATAN Keputusan KJ : Keputusan Kenaikan Jabatan
BKN : Badan Kepegawaian Negara
1 1 1
8
11 11
2
9
10
6 6
7
3
4
5 5
BATAN
- 82 -
O. PENJELASAN PEMBUATAN LAPORAN DAN PERHITUNGAN ANGKA KREDIT
PENJELASAN DALAM PEMBUATAN LAPORAN DAN CONTOH PERHITUNGAN ANGKA KREDIT Contoh perhitungan angka kredit
Contoh 1 : Seorang TL Pelaksana melakukan pengujian bahan unjuk kerja alat (No. Kode II.D.3) yang merupakan tugas pokok TL Pelaksana Lanjutan. Bila kegiatan tersebut dilakukan oleh PTL Pelaksana Lanjutan angka kreditnya adalah 0,14 tetapi bila yang melakukan TL Pelaksana, maka angka kreditnya 80% x 0,14 = 0,11, sedangkan untuk TL Pemula adalah 80% x 80% x 0,14 = 0,09. Contoh 2 : Seorang TL Penyelia melaksanakan penyusunan kebutuhan survei (No. Kode II.B.1.) yang merupakan tugas pokok TL Pelaksana Lanjutan, maka laporan hasil kegiatannya mendapatkan angka kredit 0,11 sama bila hasil kegiatan tersebut dilakukan oleh TL Pelaksana Lanjutan.
No. Kode
Nama Kegiatan
Pelaksana/Angka Kredit* Waktu Maksi-mum (jam)
Maks. paket
pekerja-
an per tahun
1 AK 2 AK 3 AK 4 AK
II.A.1.
Menyusun rencana percobaan
x - x 0.18 0.22 √ 0.28
217 8 buah
II.A.2 Menyusun kebutuhan percobaan
x 0.09 0.11 √ 0.14 0.14
II.A.3 Menyiapkan kebutuhan percobaan
√ 0.05 0.05 0.05 0.05
II.A.4 Melakukan pengamatan/ pengukuran obyek percobaan
0.05 √ 0.08 0.08 0.08
II.A.5 Mengolah data percobaan
0.12 √ 0.15 0.15 0.15
II.A.6 Menganalisa hasil percobaan
x - x 0.31 0.39 √ 0.46
JUMLAH 0.31 0.88 1.03 1.16
BATAN
- 83 -
Contoh 3 a : Pelaksanaan kegiatan percobaan oleh 3 PTL Pemula, maka masing-masing PTL Pemula mendapatkan angka kredit = 0,1 (0,31 : 3). Bila pelaksanaannya terdiri atas lebih dari 1 PTL dengan jenjang jabatan yang berbeda, maka pembagian angka kreditnya adalah sebagai berikut: Masing-masing pejabat mendapatkan angka kredit sesuai tugas pokoknya (100%), sedang angka kredit dari kegiatan pejabat yang tidak ada dibagi jumlah Teknisi Litkayasa yang melaksanakan sesuai ketentuan pemberian angka kredit (lihat tabel di atas), dan ditambahkan ke angka kredit masing-masing. Contoh 3 b : Pelaksananya adalah 1 PTL Penyelia dan 2 PTL Pemula, maka angka kredit yang diperoleh PTL Penyelia = 0.28 + 0.46 (butir kegiatan II.A.1 dan II.A.6.) + 0.14 (butir kegiatan II.A.2.), sedang masing-masing PTL Pemula mendapatkan angka kredit = {0.05 (butir kegiatan II.A.3.) + 0.06 (butir kegiatan II.A.4.) + 0.12 (butir kegiatan II.A.5.)} : 2 = 0.23 : 2 = 0.12. Contoh 4 : Batas waktu maksimum untuk menyusun rencana percobaan (No. Kode II.A.1.) adalah 40 jam atau 5 hari kerja (satu minggu) (lihat lampiran 4) Perencanaan yang memakan waktu 2 minggu, dapat dibagi dalam 2 tahap. Jadi dalam perencanaan percobaan tersebut ada dua laporan sebagai bukti pelaksanaan kegiatan, maka angka kredit butir kegiatan penyusunan rencana percobaan 2 x 0,28 = 0,56. Begitu seterusnya dengan perlaksanaan butir kegiatan lainnya.
BATAN
- 84 -
P. TABEL DAFTAR ANGKA KREDIT TEKNISI LITKAYASA
JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN PANGKAT/JABATAN TEKNISI LITKAYASA
NO UNSUR
KEGIATAN PROSEN TASE (%)
JENJANG JABATAN, GOLONGAN RUANG, DAN JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF
Teknisi Litkayasa Pelaksana Pemula
Teknisi Litkayasa Pelaksana
Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan
Teknisi Litkayasa Penyelia
II/a II/b II/c II/d III/a III/b III/c III/d
I. UNSUR UTAMA
> 80% 20 32 48 64 80 120 160 240
A B C
Pendidikan Pelayanan kegiatan penelitian dan perekayasaan Pengembangan Profesi
II. UNSUR PENUNJANG
< 20% 5 8 12 16 20 30 40 60 D Pendukung
kegiatan pelayanan penelitian dan perekayasaan
100% 25 40 60 80 100 150 200 300
BATAN
- 85 -
Q. PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
KARYA TULIS ILMIAH *)
PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH A. Maksud Dan Tujuan
Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan format karya tulis ilmiah yang akan diterbitkan di BATAN. Sebuah karya tulis ilmiah dapat berupa karya tulis yang memuat hasil eksperimen, survei, kajian/review, simulasi/pemodelan/rancang-bangun (disain/konstruksi) beserta analisisnya, dan bahasan teoritis.
Tujuan penulisan karya tulis ilmiah ialah menyampaikan materi karya tulis kepada masyarakat ilmiah secara lengkap dan jelas. Naskah karya tulis harus disusun dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris atau bahasa resmi dunia lainnya dengan kalimat sederhana, lugas, jelas, sistematik, logis dan dalam bentuk kalimat pasif. Di samping itu, penggunaan istilah harus dilakukan secara konsisten dan menggunakan ejaan baku.
B. Jenis Karya Tulis Ilmiah
1. Karya tulis hasil eksperimen Karya tulis hasil eksperimen didasarkan atas hasil kegiatan percobaan dan pengujian
dengan perlakuan tertentu untuk mendapatkan fakta, pengertian dan atau prinsip baru.
2. Karya tulis hasil survei Karya tulis hasil survei didasarkan atas hasil pengamatan, pengumpulan, pemeriksaan,
dan pengkajian data/informasi yang diperoleh dari penyelidikan atas berbagai gejala fisis dan sosial dengan tujuan menentukan kondisi, situasi, bentuk, nilai, luas, posisi atau keterangan lain mengenai suatu masalah.
3. Karya tulis kajian/review Karya tulis kajian didasarkan atas analisis berbagai data pustaka yang berkaitan dengan
suatu masalah dan bertujuan menetapkan status hasil penelitian yang telah ada mengenai masalah tersebut dan memberikan arahan ke depan mengenai penelitian tersebut. Penalaran di sini didukung oleh perbendaharaan pustaka yang relevan dan lugas serta diutamakan pustaka terkini.
4. Karya tulis simulasi/pemodelan/rancang-bangun (disain/konstruksi) beserta analisisnya Karya tulis hasil simulasi/pemodelan/rancang-bangun (disain/konstruksi) beserta analisisnya didasarkan atas kegiatan simulasi/pemodelan/rancang-bangun (disain/konstruksi) beserta analisisnya mengikuti metoda ilmiah dan nalar berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai dalam rangka inovasi dan modifikasi peralatan, perangkat instrumen, sistem proses, sarana dan prasarana dan lain sebagainya.
5. Karya tulis bahasan teoritis Karya tulis hasil bahasan teoritis didasarkan atas suatu pembahasan secara ilmiah mengenai suatu masalah dengan tujuan mengupas masalah tersebut dalam ruang lingkup ilmu pengetahuan. Cara pembahasan di sini lebih ditekankan pada peninjauan secara teoritis atau perhitungan tanpa melakukan eksperimen sendiri.
BATAN
- 86 -
C. Bentuk Karya Tulis Ilmiah
1. Karya tulis ilmiah lengkap (KTIL) Karya tulis ilmiah lengkap mendeskripsikan hasil penelitian teknis atau ilmiah dengan mengemukakan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, sasaran, metode penyelesaian masalah, pembahasan secara mendetail dengan penekanan pada jawaban atas permasalahan, serta mengemukakan kesimpulan Dan atau rekomendasi. Tujuan KTIL menyebarluaskan hasil temuan, hasil inovasi atau kajian.
2. Karya tulis ilmiah ringkas (KTIE, short coummunication) Karya tulis ilmiah ringkas mendeskripsikan hasil penelitian teknis atau ilmiah secara ringkat dengan mengemukakan latar belakang dan permasalahannya dengan pembahasan cukup rinci serta memberikan kesimpulan dan atau rekomendasi untuk solusi masalah tersebut. Tujuan KTIR untuk mengklaim hasil temuan, atau hasil inovasi yang merupakan ide orisinil yang pertama dipublikasi.
3. Karya tulis laporan teknis (KTLT) Karya tulis laporan teknis mendeskripsikan proses, profres hasil penelitian teknis atau ilmiah dengan mengemukakan keadaan permasalahannya Dan atau hasil kegiatan yang berprosesur baku. Penyampaian data Dan informasi tersebut secara lugas tanpa bahasan ilmiah secara rinci tetapi cukup kuantitatif. Tujuan KTLT melaporkan hasil kegiatan penelitian atau rutin untuk keperluan pertanggungjawaban penggunaan dana penelitian atau rutin kepada stake holder.
D. Susunan Karya Tulis Ilmiah
1. Sistematika
Penyusunan karya tulis ilmiah umumnya mengikuti empat pola, yaitu: a. Pola penyusunan karya tulis hasil eksperimen atau survei.
Pola ini memuat: judul, penulis dan alamat, abstrak (bahasa Indonesia dan Inggris),
pendahuluan, teori (apabila diperlukan), tata kerja (bahan dan metode, atau
metodologi), hasil dan pembahasan, kesimpulan, ucapan terima kasih (kalau ada)
dan daftar pustaka
b. Pola penyusunan karya tulis kajian/review, simulasi/pemodelan/rancangbangun
beserta analisisnya, dan bahasan teoritis
Pola ini tidak sepenuhnya dapat dibakukan seperti halnya pola butir a. Walaupun
demikian masih perlu dicantumkan judul, nama dan alamat penulis, abstrak (bahasa
Indonesia dan Inggris), pendahuluan, bahasan, kesimpulan dan daftar pustaka,
ucapan terima kasih (kalau ada). Penekanan karya tulis pada bab bahasan. Jika
karya tulis merupakan simulasi/pemodelan/ rancangbangun maka bab ini memuat
dasar disain dan model serta hasil perhitungan/gambar teknis. Jika sampai pada
tahap konstruksi peralatan maka bab bahasan juga harus memuat spesifikasi teknis,
persyaratan, dan pelaksanaan uji fungsi. Untuk karya tulis kajian maka bab bahasan
memuat status hasil penelitian yang telah ada (terbaru/mutakhir) mengenai masalah
tersebut dan memberikan arahan ke depan mengenai penelitian tersebut.
c. Pola penyusun karya tulis ilmiah ringkas
Pola ini memuat judul, penulis dan alamat, pendahuluan, metodologi, hasil dan
pembahasan, kesimpulan (tanpa sub judul) dan daftar pustaka.
d. Pola penyusunan laporan teknis
Tidak ada format penulisan baku dari KTLT ini, tergantung dari masing-masing
institusi. Pola ini memuat judul, penulis dan alamat, abstraks (opsional),
pendahuluan, tata kerja, hasil dan pembahasan, kesimpulan dan saran serta daftar
BATAN
- 87 -
pustaka. BATAN menggunakan format yang telah ditentukan dalam Pedoman
Penulisan Laporan Teknis Batan, tahun 2000 (Lampiran I).
2. Penjelasan
a. Judul Judul hendaknya ringkas, jelas, dan mencerminkan isi tulisan. Judul seyogyanya
terdiri atas paling banyak sepuluh kata yang ditulis simetris dengan
menggunakan huruf kapital. Bila mungkin, judul yang terlalu panjang diusahakan
diperpendek. Namun bila hal itu tidak mungkin, judul tersebut dapat ditulis
menjadi dua bagian : judul dan subjudul. Untuk memudahkan pembuatan
indeks, judul hendaklah mengandung satu atau lebih kata kunci.
Contoh :
1) Judul terlalu panjang
SUATU CARA MENGINGKATKAN KUALITAS PELET SINTER BAHAN
BAKAR NUKLIR YAITU DENSITAS, MIKROSTRUKTUR, KEKERASAN
DENGAN JALAN MEMANASKAN SERBUK TERLEBIH DAHULU
SEBELUM DIPELET
Judul ini dapat diperpendek menjadi:
PENINGKATAN KUALITAS PELET SINTER DENGAN CARA
PENGKONDISIAN SERBUK
2) Judul terlalu panjang:
PENINGKATAN DAYA TAHAN PADUAN ZIRKONIUM SEBAGAI BAHAN
KELONGSONG TERHADAP EFEK KOROSI MENGGUNAKAN METODE
TEKNIK NUKLIR PLASMA SPUTTERING DAN INHIBITOR
Judul ini dapat dipecah menjadi judul dan subjudul:
STUDI KETAHANAN KOROSI PADUAN ZIRKONIUM: APLIKASI METODE
PLASMA SPUTTERING DAN PENGARUH INHIBITOR
3) Judul mengandung judul utama dan sub judul:
STUDY ON SEPARATION OF CESIUM-137 FROM URANIUM-235 FISSION
PROCESS WASTE: UTILIZATION OF SILICA GEL-SUPPORTED FERROCYANIDE COMPLEX SALT FOR CESIUM-137 PICKING
4) Judul terlalu umum:
PENELITIAN METODE ANALISIS TIMBAL
BATAN
- 88 -
dapat diubah menjadi:
PENGEMBANGAN METODE ANALISIS TIMBAL KONSENTRASI RENDAH
MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM
5) Bila judul memerlukan keterangan, maka keterangan tersebut ditulis sebagai
catatan pada halaman judul dengan menggunakan tanda bintang atau angka
Arab:
PENGELOLAAN LIMBAH B3 DARI INDUSTRI DI SEKITAR PUSPIPTEK* atau PENGELOLAAN LIMBAH B3 DARI INDUSTRI DI SEKITAR PUSPIPTEK1)
Kemudian di bagian terbawah dari halaman termuatnya judul diberi garis dan
* Hasil kerjasama PTLR BATAN dengan PUSARPEDAL Serpong
atau
-------------------------------------------------------------------------------------------------- 1) Hasil kerjasama PTLR BATAN dengan PUSARPEDAL Serpong
b. Penulis dan alamat
Penulisan nama penulis sepenuhnya diserahkan kepada penulis sendiri, yang
sebaiknya dilakukan secara konsisten. Apabila terdapat dua penulis atau lebih, urutan
nama penulis diserahkan kepada kesepakatan para penulis yang bersangkutan atau
sesuai aturan yang dianut oleh penerbit, dan umumnya gelar penulis tidak
dicantumkan. Alamat penulis adalah alamat instansi tempat bekerja. Apabila penulis
mempunyai alamat instansi berbeda dituliskan sebagai catatan kaki atau dituliskan
langsung di bawah nama penulis. Alamat e-mail ditulis untuk penulis pertama atau
yang paling berwenang untuk komunikasi. Untuk menghubungkan nama dan
alamatnya pada catatan kaki digunakan tanda bintang atau angka Arab (lihat contoh).
Contoh:
1) Penulis mempunyai alamat yang sama:
Sunarhadijoso dan M. Tholib
Pusat Pengembangan Radioisotop dan Radiofarmaka, Batan
*) Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan, BATAN
Jl.Babarsari Kotak Pos 6101 Ykbb, Yogykarta
**) Pusat Pengkajian Energi, BPPT
Jl.Thamrin No.8, Jakarta Pusat
c Abstrak
Abstrak memuat judul dan ringkasan isi karya tulis yang bersifat informatif (tentang
latar belakang, tujuan, metodologi, hasil pokok yang diperoleh, kesimpulan pokok),
bukan sekedar indikatif, ditulis secara ringkas sekitar 250 kata dalam bahasa
Indonesia dan Inggris. Abstrak terdiri dari satu alinea, memuat apa yang dilakukan dan
hasilnya secara ringkas tanpa rumus, tabel, maupun acuan pustaka. Abstrak dimulai
dengan judul karya tulis yang ditulis dengan huruf kapital. Karya tulis yang
menggunakan bahasa Indonesia, abstrak disajikan berbahasa Indonesia diikuti oleh
abstrak berbahasa Inggris. Untuk karya tulis berbahasa Inggris atau bahasa dunia
resmi lainnya abstrak pertama menggunakan bahasa Inggris atau bahasa dunia resmi
lainnya diikuti oleh abstrak bahasa Indonesia. Di bawah abstrak dituliskan 3 s/d 5 kata
kunci.
d. Pendahuluan
Pendahuluan berisikan latar belakang masalah yang akan diteliti atau dibahas,
rumusan masalah, tujuan, sasaran serta pendekatan cara pemecahannya
(metodologi) seperti yang dibahas dalam makalah (what/who, why, when, where,
how). Latar belakang masalah dapat bersumberkan hasil penelitian terdahulu,
penemuan, fakta sehari-hari, teori atau hipotesis, status ilmiah terkini (state of the art).
Dengan menguraikan rumusan masalah dan tujuan penelitian, penulis hendaknya
dapat mengemukakan hipotesisnya dalam pendahuluan ini
e. Teori
Apabila persoalan yang dibahas didasarkan atas teori atau penulis hendak
mengetengahkan teori yang bersifat spesifik atau relatif baru, teori tersebut perlu
diuraikan secara rinci. Untuk karya tulis hasil eksperimen dan hasil survai, penguraian
BATAN
- 90 -
teori terkait (relevan) secara rinci akan memperjelas latar belakang penelitian yang
diungkapkan pada pendahuluan. Untuk karya tulis hasil kajian/review dan bahasan
teoritis, pengungkapan teori terkait akan dapat mempermudah uraian yang akan
disampaikan pada pembahasan. Untuk karya tulis simulasi/pemodelan/
rancangbangun penyampaian teori akan memperjelas penalaran yang mengarah
kepada penyuntingan metode analisis yang relevan dalam pekerjaan
simulasi/pemodelan/rancangbangun.
f. Tata Kerja/Metode Perhitungan
Tata kerja berisikan rancangan penelitian yang mencakup dua hal pokok yaitu car
pengambilan dan pengolahan data yang diuraikan secara ringkas dan jelas. Tata kerja
juga menguraikan tentang bahan dan/atau peralatan utama serta metode penelitian
yang digunakan. Bila metode yang digunakan sudah umum dipakai atau sudah pernah
diuraikan oleh penulis yang sama atau yang lain, maka metode tersebut cukup diacu
saja.
g. Hasil dan pembahasan
Hasil eksperimen, survai atau simulasi/pemodelan/rancangbangun beserta analisis
dan pembahasannya disajikan secara sistematis, bersama-sama atau secara terpisah
berupa uraian, Tabel, atau Gambar. Data yang dilaporkan sudah harus berupa data
yang telah diolah, bukan data mentah. Pembahasan diberikan berdasarkan hasil, teori,
dan hipotesis, disampaikan secara jelas, padat, dan rasional. Tabel dan Gambar harus
dilengkapi nomor urut menggunakan angka Arab, dan bila diperlukan disertai
keterangan tambahan, seperti acuan dan arti singkatan. Untuk karya tulis hasil
kajian/review dan hasil bahasan teoritis, informasi pustaka yang akan
dipermasalahkan dan pembahasannya dapat diuraikan secara bersama-sama atau
secara terpisah yang disajikan secara sistematis, rasional, dan lugas. Nisbah narasi
terhadap Tabel dan Gambar ≥ 3:1.
.
h. Kesimpulan
Kesimpulan berisi esensi hasil eksperimen, survai, simulasi/pemodelan/rancang-
bangun, kajian/review, dan bahasan teoritis yang ditulis secara ringkas dan jelas
meliputi semua hal yang dibahas dalam karya tulis. Kesimpulan tidak hanya
mengemukakan fakta, tetapi juga harus menjawab hipotesis yang disebutkan pada
bab pendahuluan serta menjelaskan pencapaian tujuan penelitian yang telah
dilakukan, termasuk saran-saran tindak lanjut. Kesimpulan ditulis secara ringkas dan
padat isi.
i. Pernyataan terimakasih
Ucapan terimakasih disampaikan kepada semua pihak yang dianggap telah
memberikan bantuan baik berupa dana, pemikiran, ataupun teknis.
j. Daftar pustaka
Cara penulisan daftar pustaka tergantung sistem acuan yang dianut. Masing-masing
publikasi ilmiah mempunyai aturan sistem acuan sendiri. Untuk lebih jelasnya lihat bab
Pengacuan dan Penulisan Pustaka.
BATAN
- 91 -
E. Pengacuan dan Penulisan Pustaka
Pengacuan dan penulisan pustaka tergantung sistem yang dianut dari penerbit
publikasi ilmiah. Untuk publikasi di luar BATAN maka penulis harus mengikuti aturan
setempat. Biasanya yang banyak dipakai adalah sistem acuan Vancouver dan Harvard.
Beberapa institusi memodifikasi sistem tersebut khususnya dalam penulisan pustaka untuk
keperluan kekhasan dari institusi agar mudah diingat. Dalam pengacuan dan penulisan
pustaka yang penting konsistensi. Pada sistem Harvard pustaka yang diacu diletakkan di
dalam kurung dengan menyebut nama penulis dan tahun publikasi setelah atau sebelum
teks yang diacu. Apabila pengacuan teks dari suatu pustaka secara lasung (direct quote)
maka teks yang diacu dari pustaka tersebut diletakkan di dalam tanda petik.
Contoh:
1. Darsono (2008, hal.11) mengatakan bahwa bahwa ’sistem pendinginan oli trafo dari
HV berbasis GCT sangat mempengaruhi tegangan keluaran HV.’ Apabila diacu
dengan mengubah kalimat teks dari acuan dengan substansi sama (paraphrase) maka
tidak perlu diletakkan di dalam tanda petik.
2. Berdasarkan hasil uji fungsi HV berbasis GCT memperlihatkan tegangan keluaran HV
dipengaruhi oleh temperatur oli trafo (Darsono, 2008).
Cara pengacuan di atas di samping sebagai contoh pengacuan direct quote dan
paraphrase juga memberikan informasi lain yaitu contoh 1 menekankan pentingnya nama
penulis artikel sedangkan contoh 2 menekankan bahwa informasi artikel lebih penting.
Pada sistem Harvard penulisan daftar pustaka diurutkan berdasarkan abjad nama
keluarga penulis dari pustaka yang diacu.
Pada sistem Vancouver pustaka yang diacu diberi nomor urut angka Arab di dalam
kurung dengan penomorannya sesuai urutan pengacuan. Pustaka yang sudah diacu
apabila diacu lagi pada bagian lain tinggal menyebut nomor pengacuan. Pustaka pertama
yang diacu diberi nomor [1] (sejajar teks) atau ditulis dalam superscript [1] dan seterusnya
secara konsisten, sesuai urutan pengacuannya dalam karya tulis.
Contoh:
1. ......berdasarkan hasil uji fungsi HV berbasis GCT bahwa sistem pendinginan oli trafo
sangat mempengaruhi tegangan keluaran HV.[1]
2. Darsono [1] memprediksi temperatur dan jenis oli trafo akan sangat mempengaruhi
keluaran HV.
Penulisan daftar pustaka diurutkan berdasarkan nomor urut pengacuan.
1. Pengacuan Pustaka
BATAN menyarankan pengacuan pustaka menggunakan sistem Vancouver
(angka dalam kurung siku). Pada sistem ini jika banyak pustaka yang diacu maka
gunakan koma untuk memisahkan nomor pustaka yang diacu misal pengacuan yang
tidak berurutan [1,2,5,7]. Untuk pengacuan yang berurutan misal 1,2 maka ditulis [1,2]
sedang [1,2,3,4,5] ditulis [1-5] atau [1,2,3,4,8, 12] ditulis [1-4,8,12]. Acuan dapat ditulis
sejajar teks atau superscript, sebelum atau setelah koma atau titik, asal dilakukan
secara konsisten dalam suatu artikel atau sesuai aturan setempat yangberlaku.
Acuan hendaknya hanya memuat isi tulisan yang diacu tanpa disertai pendapat
BATAN
- 92 -
penulis. Acuan yang berasal dari buku perlu disertai nomor halaman yang
bersangkutan dengan menuliskannya dalam tanda kurung. Contoh: ......... menurut
Snedecor [1, hal.46] atau Snedecor [1, p.46]. Nomor halaman acuan yang berasal dari
sumber lain (bukan buku) cukup dicantumkan dalam daftar pustaka.
Kalau sumber pustaka yang diacu ditulis oleh dua orang, kedua nama penulis
bersama-sama dicantumkan. Contoh: Darsono dan Djasiman [2] mengklaim bahwa
MBE yang dikonstruksi.....dst. Kalau sumber pustaka yang diacu ditulis oleh lebih dari
dua orang, untuk mengacunya cukup dengan mencamtumkan nama keluarga penulis
pertama diikuti oleh singkatan ”dkk.” yang mengartikan ”dan kawan-kawan” (untuk
karya tulis dalam bahasa Indonesia) atau menggunakan et al. (untuk karya tulis dalam
bahasa Inggris). Contoh: Mc Arthur dkk.[3] atau Mc Arthur et al. [3].
Apabila dalam penulisan dilakukan pengutipan karya orang lain, nama penulis
yang mengutip ditulis setelah nama penulis aslinya, misalnya: ”Menurut Braunsberg
dan Guyver yang dikutip oleh Cambermont dkk., [3] radiasi sinar X energy tinggi…dst.”
Pernyataan yang diperoleh dari orang lain melalui komunikasi pribadi dapat
disebutkan pula sebagai acuan. Contoh: “Menurut Darsono [5] untuk membuat trafo
diperlukan besi lunak yang mempunyai permeabilitas tinggi.”
2. Penulisan Pustaka
Penulisan pustaka harus mengikuti sistem yang dianut pada pengacuan pustaka apakah menggunakan sistem Vancouver, Harvard, atau sistem Vancouver atau Harvard yang dimodifikasi. Pada Lampiran II diberikan beberapa contoh penulisan daftar pustaka. Penulisan pustaka sistem Vancouver dan Harvard dijelaskan lebih rinci karena sistem ini banyak diacu dan dimodifikasi oleh banyak penerbit. Untuk BATAN penulisan daftar pustaka disarankan menggunakan cara yang dianut oleh IAEA, yaitu nama penulis ditulis dalam huruf kapital dengan nama keluarga di depan.
Buku : LYON, W.S., ”Guide to Activation Analysis,” D. Van Nostrand Co. Inc.
N.Y. - London, 33-54 (1960).
Paten : HEGNER, M.B. and WENDT, K.L., Methode of sorting seeds, UK
Patent 1470133 (1977).
Situs : http://www.world-nuclear.org/info/ inf01.html (2007).
Prosiding : DJASIMAN, DARSONO, dan SUPRAPTO, Rancangan dan Simulasi
Sumber Tegangan Tinggi Jenis Transformator, Prosiding PPI Teknologi
Akselerator dan Aplikasinya, vol. 7, November 2005, P3TM-BATAN, hal.
59-69.
Judul makalah pada jurnal dapat ditambahkan jika diinginkan dan tempat
memungkinkan. Untuk acuan situs internet agar dicantumkan tahun (jika mungkin juga
tanggal dan bulan) kapan informasi diakses oleh penulis, serta informasi update
terakhir situs (jika ada).
BATAN
- 93 -
F. Format Karya Tulis Ilmiah
Karya tulis ilmiah yang akan diterbitkan oleh BATAN harus disusun mengikuti format
sebagai berikut:
1. Naskah diketik pada kertas HVS berukuran A4 (21 cm × 29,7 cm).
2. Ketikan naskah harus memiliki margin kiri 4 cm, margin atas, kanan, dan bawah masing-
masing 3 cm.
3. Judul naskah ditulis dengan huruf kapital demikian pula dengan judul bagian naskah.
4. Nama penulis dicantumkan dua spasi ketik di bawah judul dan terletak simetris terhadap
margin kanan dan kiri judul naskah. Huruf kapital hanya digunakan pada awal nama dan
atau bagiannya dan atau singkatan bagian nama tersebut.
5. Nomor halaman dituliskan dengan angka arab terletak simetris dari margin kanan kiri
naskah pada jarak 1½ cm dari tepi atas kertas. Nomor halaman pertama yaitu halaman
judul tidak dicantumkan.
6. Pengetikan naskah harus menggunakan jarak ketik 1½ spasi, huruf jenis New Times
Roman ukuran 12, italics untuk kata asing dan variabel dalam teks maupun persamaan,
simbol matematik yang sesuai (misalnya tanda ”×” bukan huruf ”x”).
7. Penulisan alinea baru dimulai 2 spasi di bawah judul atau 1½ spasi di bawah sub judul
atau 1½ spasi di bawah baris terakhir penulisan alinea sebelumnya. Huruf pertama
diketik 5 ketukan dari margin kiri.
8. Suatu alinea diizinkan ditulis pada 2 halaman berturutan dengan suatu ketentuan bahwa
tidak satupun bagian alinea tersebut di salah satu halaman hanya berisikan 1 baris saja.
Suatu alinea diusahakan berisi lebih dari 1 kalimat yang saling berkaitan.
9. Tabel, Gambar, dan pengacuan diurutkan dengan diberi nomor sesuai urutan penyajian
masing-masing dengan angka Arab. Nama tabel yang berada sejajar dengan nomor
tabel dicantumkan di atas tabel pada jarak dua spasi dan ketikan mulai dari margin kiri.
Nama Gambar juga berada sejajar dengan nomor gambar pada jarak dua spasi di
bawah batas bawah Gambar dan ketikan dimulai dari margin kiri. Apabila keterangan
Tabel atau Gambar diperlukan penulisan keterangan tersebut menggunakan 1 spasi.
Tabel dan Gambar ditempatkan berdekatan dengan pembahasannya. Persamaan
matematik atau kimia ditulis pada baris tersendiri, dapat tersambung atau di dalam
kalimat sebelum atau sesudahnya, dan diberi nomor urut Arab dalam kurung di margin
kanan, tanpa tanda titik-titik.
10. Daftar pustaka disusun sesuai dengan urutan pengacuan di dalam isi naskah.
Pengurutan itu dibantu penomoran dengan angka Arab. Tata cara pencantuman
pustaka kecuali dikehendaki secara khusus sesuai disiplin ilmu tertentu harus mengikuti
aturan yang tercantum pada butir 5 (Pengacuan dan Penulisan Pustaka) di atas.
Apabila karya tulis ilmiah akan diterbitkan dalam majalah atau disajikan pada pertemuan
ilmiah di luar BATAN agar penulisan disesuaikan dengan format yang disyaratkan.
BATAN
- 94 -
R. PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS LAPORAN TEKNIS
PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS
LAPORAN TEKNIS
PANITIA PENILAI JABATAN PENELITI INSTANSI BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
JAKARTA, 2 FEBRUARI 2000
BATAN
- 95 -
PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS LAPORAN TEKNIS
Pendahuluan Pedoman ini dibuat untuk menyeragamkan format penulisan karya tulis berbentuk laporan teknis pada jenjang fungsional peneliti, dan diberlakukan di Badan Tenaga Nuklir Nasional.
Penulisan laporan teknis ditujukan antara lain:
Sebagai sarana bagi pelaku kegiatan penelitian dan pengembangan khususnya bagi para pejabat fungsional peneliti agar dapat mendokumentasikan hasil kegiatannya secara formal institusional sebelum diseminarkan dan atau diterbitkan
Untuk mendorong pelaku kegiatan penelitian dan pengembangan khususnya bagi para peneliti yunior agar dapat membiasakan diri dalam menyusun dan atau membuat karya tulis
Untuk membantu meningkatkan meningkatkan karier para pejabat fungsional peneliti melalui perolehan angka kredit berbentuk laporan teknis yang memenuhi persyaratan kriteria penilaian
Batasan
Karya tulis laporan teknis adalah salah satu cara penyampaian data dan informasi teknis dalam bentuk tulisan berkenaan dengan suatu kegiatan penelitian dan pengembangan, atau suatu kegiatan rutin berprosedur dengan fenomena yang telah diketahui.
Penyampaian data dan informasi teknis tersebut harus disampaikan dengan format tertentu secara lugas. Bila belum memungkinkan, bahasan ilmiah tidak perlu diuraikan secara mendalam, tetapi tetap harus informatif dan dapat dipertanggungjawabkan sebagaimana layaknya karya tulis hasil penelitian dan pengembangan lainnya.
Format
Pada dasarnya format penulisan laporan teknis tidak berbeda dengan format karya tulis ilmiah biasa, namun demikian untuk tujuan penyeragaman sebagai salah satu persyaratan penilaian untuk perolehan angka kredit, maka format dan cara penulisan harus mengikuti ketentuan sebagai berikut:
Cover/halaman muka, memuat judul laporan teknis dan nama penulis. Di sebelah kanan atas judul dicantumkan singkatan (abreviasi) nama pusat dan diikuti dengan nomor yang menunjukan bidang di pusat tersebut, nomor urut laporan (diminata daru Subbagian Ilmiah) dan tahun penerbitan.
Penomoran laporan teknis ditetapkan seperti contoh berikut:
P3TKN-BNNUUU/TTTT
P3TKN : singkatan nama pusat
B : nomor bidang struktural di pusat yang bersangkutan, sesuai dengan SK Kepala Batan Nomor: 73/KA/IV/1999, misalnya
2 = bidang bahan dasar
3 = bidang senyawa bertanda
NN : nomor urut laporan teknis di bidang
BATAN
- 96 -
UUU : nomor urut laporan teknis di pusat
TTTT : Tahun pengesahan laporan
Laporan teknis harus disusun dalam bahasa Indonesia dengan kalimat pasif yang mudah dipahami, lugas dan jelas, diketik dengan komputer menggunakan huruf Times New Roman ukuran 12 (Program MS Word) jarak baris 1,5 spasi, abstrak diketik dengan jarak 1 spasi. Ukuran kertas A4 dengan batas/margin kiri dan atas 3 cm serta margin kanan dan bawah 2,5 cm.
Penggunaan peristilahan dan penulisan rumus-rumus harus konsisten dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baku.
Sistematika penulisan laporan teknis disampaikan seperti urutan berikut
ABSTRAK
berupa sari keseluruhan laporan
disampaikan secara informatif, sebanyak lebih kurang 200 kata yang mencakup latar belakang masalah, tujuan, cara penyelesaian dan hasil kesimpulan
dirangkum dalam satu alinea
tidak berisi rumus, gambar dan acuan
PENDAHULUAN
berisi informasi latar belakang dan penalaran mengapa perlu diteliti
berisi teori baru atau teori lama yang dimodifikasi
bagaimana penelitian dilakukan
bahan dan peralatan utama
rancangan penelitian/rancangan percobaan
prosedur bila ada (prosedur umum tidak perlu dijelaskan)
HASIL dan PEMBAHASAN
berisi data dan informasi yang telah diolah, dapat disajikan dalam bentuk gambar dan atau tabel
pembahasan harus berdasarkan penalaran yang baik dan logis serta menunjukan keterkaitan antara hasil dengan konsep dasar atau dengan hipotesis yang telah dikemukakan
BATAN
- 97 -
KESIMPULAN/PENUTUP
menjelaskan arti hasil-hasil yang telah diperoleh atau berupa rangkuman dari pembahasan
berupa jawaban atas harapan yang dinyatakan dalam pendahuluan
UCAPAN TERIMA KASIH
ditujukan kepada perorangan atau instansi yang membantu terlaksananya penelitian
DAFTAR PUSTAKA
ditandai dengan nomor yang disusun sesuai urutan acuannya
nama ditulis tanpa gelar
daftar pustaka yang diacu diupayakan dengan rentang waktu yang wajar, semakin baru semakin baik
Contoh penulisan pustaka:
1. OSTER, H., Non-mendelian Genetics in Human. Oxford University Press, New York (1998) 135.
2. OLIFF, A., GIBBS, J.B., Mc CORMICK, F., New molecular targets for cancer therapy. Scientifif American 275 (3) (1996) 110.
BATAN
- 98 -
TATA CARA PENGAJUAN (Flow chart) LAPORAN TEKNIS
Keterangan
(1) pengajuan persetujuan atasan langsung (2) pengajuan persetujuan eselon III (3) Penyerahan laporan/disket (4) pemeriksaan oleh KPTP/KPTF (5) perbaikan atas koreksi (6) laporan yang telah diperbaiki (7) pengajuan persetujuan kepala pusat melalui Bag. T. U./Subbag Ilmiah (8) registrasi dan distribusi
(2)
(3)
(8)
Tidak (7)
(4)
(6)
Ya
(5)
(1)
Eselon IV atau
Kepala Kelompok
Penulis Laporan
Perbaikan (?) KPTP/KPTF
Eselon III
Kepala Pusat Bag. T. U./Subbag Ilmiah
BATAN
- 99 -
LAPORAN TEKNIS
PUSLITBANG TELNIK NUKLIR BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL