PERANG PADERI Maharini Nur Prasetyo 4415102508 Pendidikan Sejarah Reguler 2010
Awal Mula
Para ulama yang membawa paham gerakan Wahabi untuk membasmi adat dan kebiasaan di Minangkabau yang bertentangan dengan Al Quran dan Sunnah Nabi
Kaum Paderi
Kelompok di dalam masyarakat ( Pranata-Pranata desa) yang berusaha mempertahankan kebiasaan setempat, seperti menyabung ayam, berjudi, dll.
Kaum Adat
Masa Pertama (1821-1825)
Masa Pertama (1821-1825)
Ditandai dengan meluasnya perlawanan rakyat ke seluruh daerah Minangkabau
Ditandai dengan meluasnya perlawanan rakyat ke seluruh daerah Minangkabau
Masa Kedua (1825-1830)Masa Kedua (1825-1830)
•Ditandai dengan meredanya pertempuran karena gerakan Kaum Paderi mulai melemah• Sebagian konsentrasi pasukan Belanda dibagi ke Jawa Tengah (Perang Diponegoro)
•Ditandai dengan meredanya pertempuran karena gerakan Kaum Paderi mulai melemah• Sebagian konsentrasi pasukan Belanda dibagi ke Jawa Tengah (Perang Diponegoro)
29 Oktober 1825, Kolonel Stuers mengadakan kontrak perdamaian baru dengan Kaum Paderi
29 Oktober 1825, Kolonel Stuers mengadakan kontrak perdamaian baru dengan Kaum Paderi
Belanda mengakui kedaulatan Kaum Paderi di beberapa tempat di Minangkabau
Kaum Adat merasa kecewa dengan adanya perjanjian ini, namun gencatan senjata ini menguntungkan Belanda
• Belanda melanggar perjanjian dengan Kaum Paderi.• Belanda kembali mendirikan pos-pos penjagaan di Minangkabau• Juga melancarkan serangan terhadap kedudukan Kaum Paderi
Masa Ketiga (1830-1838)Masa Ketiga (1830-1838)
•Perlawanan Paderi meningkat dan penyerbuan Belanda secara besar-besaran, diakhiri dengan tertangkapnya pemimpin-pemimpin Paderi•Berlangsung setelah Pemberontakan di Jawa selesai
•Perlawanan Paderi meningkat dan penyerbuan Belanda secara besar-besaran, diakhiri dengan tertangkapnya pemimpin-pemimpin Paderi•Berlangsung setelah Pemberontakan di Jawa selesai
• Muncul perlawanan-perlawanan dari Kaum Paderi• Terjadi banyak pertempuran, salah satunya di bawah pimpinan Tuanku Imam Bonjol dan Tuanku Nan Cerdik
Akhir PerangAkhir Perang
• Gubernur Jenderal van den Bosch mengirimkan bala bantuan militer ke Padang, 1832.• Kedudukan Kaum Paderi makin terdesak, namun tetap mengadakan perlawanan.• Akhir tahun 1834, Belanda memusatkan kekuasaan menyerang Bonjol
• Belanda memusatkan kekuatan militernya untuk meruntuhkan Kaum Paderi di Bonjol, dengan menguasai daerah sekitar Bonjol• Kaum Paderi di Bonjol terdesak,jalan-jalan penghubung dengan daerah lain ditutup oleh Belanda