Top Banner
PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN APLIKASINYA PADA MEDIA PROMOSI HEYNIS HIJAB UNGARAN KABUPATEN SEMARANG Proyek Studi Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Seni (S1) Program Studi Seni Rupa Konsentrasi Desain Komunikasi Visual Oleh MAZIATUL KHOFIFAH 2411411017 JURUSAN SENI RUPA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017
64

PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN …lib.unnes.ac.id/30740/1/2411411017.pdf · member card, nota reseller, nota pembelidan stempel yang menampilkan identitas visual dari Heynis

Aug 31, 2019

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN …lib.unnes.ac.id/30740/1/2411411017.pdf · member card, nota reseller, nota pembelidan stempel yang menampilkan identitas visual dari Heynis

PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN APLIKASINYA

PADA MEDIA PROMOSI HEYNIS HIJAB UNGARAN KABUPATEN

SEMARANG

Proyek Studi

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Seni (S1)

Program Studi Seni Rupa Konsentrasi Desain Komunikasi Visual

Oleh

MAZIATUL KHOFIFAH

2411411017

JURUSAN SENI RUPA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2017

Page 2: PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN …lib.unnes.ac.id/30740/1/2411411017.pdf · member card, nota reseller, nota pembelidan stempel yang menampilkan identitas visual dari Heynis

i

Page 3: PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN …lib.unnes.ac.id/30740/1/2411411017.pdf · member card, nota reseller, nota pembelidan stempel yang menampilkan identitas visual dari Heynis

ii

Page 4: PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN …lib.unnes.ac.id/30740/1/2411411017.pdf · member card, nota reseller, nota pembelidan stempel yang menampilkan identitas visual dari Heynis

iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

“Bersemangatlah untuk meraih apa yang bermanfaat bagimu, mintalah

pertolongan kepada Allah, dan jangan bersikap lemah.”

(HR. Muslim.2664)

Persembahan

� Allah Subhanallahuwata’ala

� Untuk kedua orang tua atas kasih sayang, do’a

dan dukungannya.

� Keluarga besar DKV dan Seni Rupa 2011.

� Semua Sahabat-sahabat ang telah mendukung.

� Almamater Universitas Negeri Semarang.

Page 5: PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN …lib.unnes.ac.id/30740/1/2411411017.pdf · member card, nota reseller, nota pembelidan stempel yang menampilkan identitas visual dari Heynis

iv

PRAKATA

Puji dan syukur yang mendalam penulis panjatkan kehadiran Allah

Subhannallahuwata’ala yang telah melimpahkan rahmat, karunia serta hidayahnya

sehingga penulis dapat menyelsaikan proyek studi ini sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar sarjana. Penulis sadar bahwa apa yang tertuang dalam

penulisan proyek studi masih dalam tahapan belajar. Meskipun demikian, penulis

berharap semoga penulisan proyek studi ini dapat memberikan manfaat bagi

mahasiswa terutama dalam bidang pembuatan karya komunikasi visual khususnya

di Jurusan Seni Rupa FBS UNNES. Dengan diselesaikannya proyek studi ini,

penulis menyampaikan rasa terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Fatur Rokhman, M. Hum. Selaku Rektor Universitas Negeri

Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

menyusun dan menyelesaikan proyek studi.

2. Prof. Dr. Agus Nuryantin, M. Hum. Selaku Dekan Fakultas Bahasa dan

Seni Universitas Negeri Semarang atas kepedulian yang diberikan

sehingga penulis tidak memiliki keraguan untuk menjalani kuliah.

3. Drs. Syakir, M. Sn. Selaku Ketua Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan

Seni Universitas Negeri Semarang atas kepedulian yang telah

memberikan.

4. Eko Haryanto, S.Pd, M,Ds Selaku dosen pembimbing I yang telah penuh

kesabaran dan perhatian dalam membimbing proyek studi ini.

5. Rahina Nugrahani, S. Sn, M. Ds. Selaku dosen pembimbing II yang telah

penuh kesabaran dan perhatian dalam membimbing proyek studi ini.

6. Dosen Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa dab Seni Universitas negeri

Semarang yang telah membekali penulis dengan ilmu pengetahuan dan

seni selama kuliah.

7. Annisa Nastya. Selaku pemilik Heynis HIjab, Ungaran, Kabupaten

Semarang.

Page 6: PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN …lib.unnes.ac.id/30740/1/2411411017.pdf · member card, nota reseller, nota pembelidan stempel yang menampilkan identitas visual dari Heynis

v

8. Keluarga, sahabat-sahabatku, dan teman-teman yang tidak bisa

disebutkan satu persatu, penulis ucapkan terimakasih yang sebesar-

besarnya atas kesediaanya membantu menyelesaikan proyek studi ini.

Penulis menyadari bahwa proyek studi ini, masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu dengan kerendahan hati penulis mohon kritik, saran dan masukan demi

kesempurnaan proyek studi ini.

Semarang, Oktober 2017

Penulis

Page 7: PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN …lib.unnes.ac.id/30740/1/2411411017.pdf · member card, nota reseller, nota pembelidan stempel yang menampilkan identitas visual dari Heynis

vi

SARI

Khofifah., Maziatul. 2017. Perancangan Ulang Identitas Visual dam

Aplikasinya Pada Media Promosi Heynis Hijab Ungaran Kabupaten Semarang.

ProyekStudi. JurusanSeniRupa, Fakultas Bahasa danSeni, UniversitasNegeri

Semarang. DosenPembimbing I Eko Hariyanto, S.Sn, M.Ds.,dan

DosenPembimbing II RahinaNugrahani, S.Sn, M.Ds.

Kata Kunci : Perancangan Ulang, Identitas Visual, Media Promosi Di Semarang sudah banyak bisnis yang memproduksi hijab salah satunya

adalah Heynis Hijab. Banyak perusahaan yang sejenis lebih dulu berdiri dan

sudah banyak menyadari pentingnya promosi dengan menggunakan identas visual

perusahaa, dengan demikian persaingan bisnis guna mempertahankan volume penjualan dan penguasaan pasar yang telah dicapai tidak akan dapat dihindari

Heynis Hijab. Heynis Hijab sangat memerlukan inovasi dan kreativitas agar dapat

bersaing dengan perusahaan lain yang bergerak dibidang yang sama, yang mana

diperlukan sebuah identitas visual yang kuat untuk tetap dapat berkomunikasi

dengan konsumen maupun calon konsumen. Tujuan proyek studi ini adalah

menghasilkan identitas visual yang sesuai dengan karakteristik dan bidang usaha

perusahaan, dan pengaplikasian hasil rancangan ulang identitas visual berupa logo

pada media promosi berbentuk stationery set, merchandise, katalog, packaging, e-poster, dan vehicle.

Pembuatan proyek studi ini menggunakan software Adobe Illustrator CS6 dan Adobe Photoshop CS3. Hasil perancangan ini adalah identitas visual baru

Heynis Hijab beserta media promosinya yang berupa : (1) Perancangan ulang logo

yang sesuai dengan karakteristik Heynis Hijab, (2) Stationery Set (kartu nama,

member card, nota reseller, nota pembelidan stempel yang menampilkan identitas

visual dari Heynis Hijab,(3) Katalog yang berguna sebgai media promosi

sekaligus informasi tentang produk Heynis Hijab, (4) Packaging(Special Packaging, Secondary Packaging, dan Primary Packaging), (5) Merchandise (notes, bantal jarum pentul, dan pouch), (6) E-poster sebagai media promosi

melalu media sosial, (7) Booth Display sebagai tempat untuk meletakkan produk-

produk Heynis Hijab yang sederhana dan minimalis, namun sesuai konsep Heynis

Hijab, (8) Vehicle yang menampilkan identitas visual Heynis Hijab, sekaligus

sebagai media promosi.

Perancangan ulang identitas visual ini dapat digunakan sebaik-baiknya

dalam ukuran, warna maupun bentuk dari logo tersebut sebagai media promosi

perusahaan, sehingga mampu meningkatkan brand awareness dan dapat

memberikan citra yang baik kemudian hari, sehingga Heynis Hijab dapat

memperkenalkan produknya dalam skala yang lebih luas, juga sebagai bentuk

strategi yang efektif untuk menambah minat konsumen terhadap hijab yang

ditawarkan Heynis Hijab.

Page 8: PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN …lib.unnes.ac.id/30740/1/2411411017.pdf · member card, nota reseller, nota pembelidan stempel yang menampilkan identitas visual dari Heynis

vii

DAFTAR ISI

PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................... i

SURAT PERNYATAAN ............................................................................... ii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. iii

PRAKATA ...................................................................................................... iv

SARI ................................................................................................................ vi

DAFTAR ISI ................................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvii

DAFTAR BAGAN .......................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................1

1.1.1 Latar Belakang Pemilihan Tema ...............................................1

1.1.2 Alasan Pemilihan Jenis Karya ...................................................3

1.1.3 Analisis Kebutuhan Klien ........................................................4

1.2 Tujuan Proyek Studi ..................................................................................7 1.3 Manfaat Proyek Studi ................................................................................8

1.3.1 Manfaat Praktis ..........................................................................8

1.3.2 Manfaat Teoritis ........................................................................8

BAB II LANDASAN KONSEPTUAL .......................................... 9

2.1 Pengertian Desain Komunikasi Visual .....................................................9

2.1.1 Fungsi desain Komunikasi Visual .............................................10

2.1.1.1 DKVSebagai Sarana Identifikasi .......................................10

2.1.1.2 DKV Sebagai Sarana Informasi dan Instruksi ...................10

2.1.1.3 DKV Sebagai Sarana Presentasi dan Instruksi ..............................11

2.2 Unsur Desain Komunikasi Visual .............................................................11

Page 9: PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN …lib.unnes.ac.id/30740/1/2411411017.pdf · member card, nota reseller, nota pembelidan stempel yang menampilkan identitas visual dari Heynis

viii

2.2.1 Garis .........................................................................................11

2.2.2 Bidang ......................................................................................12

2.2.3 Warna .......................................................................................13

2.2.4 Gelap-Terang (value) ...............................................................14

2.2.5 Tekstur (texture) .......................................................................15

2.3 Prinsip Desain Komunikasi Visual ...........................................................15

2.3.1 Keseimbangan (balance) ..........................................................15

2.3.2 Tekanan (emphasis) ..................................................................16

2.3.3 Irama (rhythm) ..........................................................................17

2.3.4 Kesatuan (unity) .......................................................................17

2.4 Tipografi ....................................................................................................17

2.4.1 Klasifikasi Huruf ......................................................................17

2.4.2 Desain Tipografi ................................................................................20

2.5 Layout .........................................................................................................20

2.5.1 Prinsip-prinsip Layout ...............................................................21

2.5.2 Elemen-elemen layout ...............................................................22

2.5.2.1 Elemen Teks ......................................................................22

2.2.5.2 Elemen Visual ....................................................................25

2.2.5.3 Invisible Element ...............................................................26

2.6 Identitas Visual ...........................................................................................27

2.6.1 Unsur Elemen Identitas Visual .................................................28

2.6.1.1 Nama .................................................................................28

2.6.1.2 Logo ..................................................................................29

2.6.1.3 Warna ................................................................................29

2.6.1.4 Tipografi ...........................................................................29

2.6.1.5 Elemen gambar .................................................................30

2.6.1.5 Penerapan Identitas Visual ...............................................30

Page 10: PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN …lib.unnes.ac.id/30740/1/2411411017.pdf · member card, nota reseller, nota pembelidan stempel yang menampilkan identitas visual dari Heynis

ix

2.6.2 Pedoman Sistem Identitas Visual ........................................31

2.6.3 Fungsi Identitas Visual .................................................................32

2.7 Brand ...........................................................................................................33

2.7.1 Brand Image ..............................................................................33

2.7.2 Brand Awareness .......................................................................33

2.8 Redesain ......................................................................................................34 2.9 Media Promosi ..........................................................................................36

2.9.1 Pengertian Media Promosi .......................................................36

2.9.2 Jenis-jenis Media Promosi ........................................................36

2.9.3 Tujuan Media Promosi .............................................................37

2.9.4 Fungsi Media Promosi ..............................................................38

BAB III METODE BERKARYA .................................................. 40 3.1 Media Berkarya ...........................................................................................40

3.1.1 Bahan .........................................................................................40

3.1.2 Alat ............................................................................................40

3.1.2.1 Perangkat Keras (Hardware)..............................................40

3.1.2.2 Perangkat Lunak (Software) ..............................................41

3.1.3 Teknik ........................................................................................41

3.1.3.1 Teknik Cetak ......................................................................41

3.2 Proses Berkarya ..........................................................................................42

3.2.1 Pengumpulan Data ....................................................................42

3.2.1.1 Riset ...................................................................................42

3.2.1.2 Strategi Penetapan Khalayak Sasaran ................................44

3.2.1.3 Penentuan Konsep .............................................................44

3.2.1.4 Pemilihan Media ................................................................46

3.2.1.5 Budgeting ...........................................................................47

3.2.2 Proses Praproduksi ....................................................................48

3.2.2.1 Pemotretan .........................................................................48

Page 11: PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN …lib.unnes.ac.id/30740/1/2411411017.pdf · member card, nota reseller, nota pembelidan stempel yang menampilkan identitas visual dari Heynis

x

3.2.2.2 Seleksi dan Reduksi Foto...................................................48

3.2.2.3 Pembuatan Skets Alternatif Desain ...................................49

3.2.3 Proses Produksi .........................................................................49

3.2.3.1 Konversi Skets menjadi Vektor .........................................49

3.2.3.2 Layout (Computerized) ......................................................49

3.2.3.3 Konsultasi Dosen Pembimbing..........................................49

3.2.3.4 Pencetakan atau Publishing ...............................................50

3.2.4 Pasca Produksi ...........................................................................50

3.2.4.1 Persiapan Pameran .............................................................50

3.2.4.2 Pameran .............................................................................50

3.3 Profil Heynis Hijab .........................................................................50

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS KARYA ......................... 53 4.1 Logo Heynis Hijab ......................................................................................53

4.1.1 Spesifikasi Karya .......................................................................53

4.1.2 Deskripsi Karya .........................................................................54

4.1.3 Analisis Karya ................................................................................55

4.1.3.1 Aspek Teknik ..............................................................................55

4.1.3.2 Aspek Estetis ...............................................................................57

4.1.3.3 Aspek Komunikasi ......................................................................59

4.2 Stationery Set ................................................................................................60

4.2.1 Kartu Nama .............................................................................61

4.2.1.1 Spesifikasi Karya ...............................................................61

4.2.1.2 Deskripsi Karya .................................................................61

4.2.1.3 Analisis Karya ...................................................................62

a. Aspek Teknik ........................................................................62

b. Aspek Estetis .........................................................................63

c. Aspek Komunikasi ................................................................64

Page 12: PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN …lib.unnes.ac.id/30740/1/2411411017.pdf · member card, nota reseller, nota pembelidan stempel yang menampilkan identitas visual dari Heynis

xi

4.2.2 Member Card ............................................................................65

4.2.2.1 Spesifikasi Karya ...............................................................65

4.2.2.2 Deskripsi Karya .................................................................65

4.2.2.3 Analisis Karya ...................................................................66

a. Aspek Teknik ........................................................................66

b. Aspek Estetis .........................................................................67

c. Aspek Komunikasi ................................................................68

4.2.3 Nota Reseller ............................................................................69

4.2.3.1 Spesifikasi Karya ...............................................................69

4.2.3.2 Deskripsi Karya .................................................................69

4.2.3.3 Analisis Karya ...................................................................70

a. Aspek Teknik ........................................................................70

b. Aspek Estetis .........................................................................71

c. Aspek Komunikasi ................................................................72

4.2.4 Nota Pembeli ............................................................................72

4.2.4.1 Spesifikasi Karya ...............................................................72

4.2.4.2 Deskripsi Karya .................................................................73

4.2.4.3 Analisis Karya ...................................................................73

a. Aspek Teknik ........................................................................73

b. Aspek Estetis .........................................................................75

c. Aspek Komunikasi ................................................................75

4.2.5 Stempel .....................................................................................76

4.2.5.1 Spesifikasi Karya ...............................................................76

4.2.5.2 Deskripsi Karya .................................................................76

4.2.5.3 Analisis Karya ...................................................................76

a. Aspek Teknik ........................................................................76

b. Aspek Estetis .........................................................................77

Page 13: PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN …lib.unnes.ac.id/30740/1/2411411017.pdf · member card, nota reseller, nota pembelidan stempel yang menampilkan identitas visual dari Heynis

xii

c. Aspek Komunikasi ................................................................77

4.3 Merchandise .................................................................................................78

4.3.1 Notes ..........................................................................................78

4.3.1.1 Spesifikasi Karya ...............................................................79

4.3.1.2 Deskripsi Karya .................................................................79

4.3.1.3 Analisis Karya ...................................................................79

a. Aspek Teknik ........................................................................82

b. Aspek Estetis .........................................................................82

c. Aspek Komunikasi ................................................................83

4.3.2 Pouch ........................................................................................83

4.3.2.1 Spesifikasi Karya ...............................................................83

4.3.2.2 Deskripsi Karya .................................................................83

4.3.2.3 Analisis Karya ...................................................................84

a. Aspek Teknik ........................................................................84

b. Aspek Estetis .........................................................................84

c. Aspek Komunikasi ................................................................85

4.3.3 Bantal Jarum Pentul ...............................................................85

4.3.3.1 Spesifikasi Karya ...............................................................85

4.3.3.2 Deskripsi Karya .................................................................86

4.3.3.3 Analisis Karya ...................................................................86

a. Aspek Teknik ........................................................................86

b. Aspek Estetis .........................................................................86

c. Aspek Komunikasi ................................................................87

4.4 Katalog .........................................................................................................89

4.4.1 Spesifikasi Karya .......................................................................97

4.4.2 Deskripsi Karya .........................................................................89

4.4.3 Analisis Karya ...........................................................................89

Page 14: PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN …lib.unnes.ac.id/30740/1/2411411017.pdf · member card, nota reseller, nota pembelidan stempel yang menampilkan identitas visual dari Heynis

xiii

4.4.3.1. Aspek Teknik ....................................................................89

4.4.3.2. Aspek Estetis ....................................................................90

4.4.3.3. Aspek Komunikasi............................................................90

4.5 Packaging .....................................................................................................91

4.5.1 Special Packaging ....................................................................91

4.5.1.1 Spesifikasi Karya ...............................................................92

4.5.1.2 Deskripsi Karya .................................................................92

4.5.1.3 Analisis Karya ...................................................................92

a. Aspek Teknik ........................................................................92

b. Aspek Estetis .........................................................................93

c. Aspek Komunikasi ................................................................94

4.5.2 Secondary Packaging ...............................................................94

4.5.2.1 Spesifikasi Karya ...............................................................95

4.5.2.2 Deskripsi Karya .................................................................95

4.5.2.3 Analisis Karya ...................................................................95

a. Aspek Teknik ........................................................................95

b. Aspek Estetis .........................................................................96

c. Aspek Komunikasi ................................................................96

4.5.3 Primary Packaging ...................................................................97

4.5.3.1 Spesifikasi Karya ...............................................................97

4.5.3.2 Deskripsi Karya .................................................................97

4.5.3.3 Analisis Karya ...................................................................98

a. Aspek Teknik ........................................................................98

b. Aspek Estetis .........................................................................98

c. Aspek Komunikasi ................................................................99

4.6 E-Poster ........................................................................................................100

4.6.1 Spesifikasi Karya .......................................................................100

Page 15: PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN …lib.unnes.ac.id/30740/1/2411411017.pdf · member card, nota reseller, nota pembelidan stempel yang menampilkan identitas visual dari Heynis

xiv

4.6.2 Deskripsi Karya .........................................................................101

4.6.3 Analisis Karya ...........................................................................101

4.6.3.1. Aspek Teknik ....................................................................101

4.6.3.2. Aspek Estetis ....................................................................102

4.6.3.3. Aspek Komunikasi............................................................102

4.7 Booth Display ...............................................................................................104

4.7.1 Spesifikasi Karya .......................................................................104

4.7.2 Deskripsi Karya .........................................................................104

4.7.3 Analisis Karya ...........................................................................104

4.7.3.1. Aspek Teknik ....................................................................104

4.7.3.2. Aspek Estetis ....................................................................105

4.7.3.3. Aspek Komunikasi............................................................105

4.8 Vihicle ...........................................................................................................105

4.8.1 Spesifikasi Karya .......................................................................106

4.8.2 Deskripsi Karya .........................................................................106

4.8.3 Analisis Karya ...........................................................................106

4.8.3.1. Aspek Teknik ....................................................................106

4.8.3.2. Aspek Estetis ....................................................................106

4.8.3.3. Aspek Komunikasi............................................................107

BAB V PENUTUP ........................................................................... 108 5.1 Kesimpulan ..................................................................................................108 5.2 Saran ............................................................................................................109

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 111

LAMPIRAN 1 .................................................................................. 114

LAMPIRAN II ................................................................................. 115

LAMPIRAN III ............................................................................... 116

LAMPIRAN IV ............................................................................... 117

Page 16: PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN …lib.unnes.ac.id/30740/1/2411411017.pdf · member card, nota reseller, nota pembelidan stempel yang menampilkan identitas visual dari Heynis

xv

LAMPIRAN V ................................................................................. 118

LAMPIRAN VI ............................................................................... 119

LAMPIRAN VII .............................................................................. 120

LAMPIRAN VIII ............................................................................ 121

LAMPIRAN IX ............................................................................... 122

Page 17: PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN …lib.unnes.ac.id/30740/1/2411411017.pdf · member card, nota reseller, nota pembelidan stempel yang menampilkan identitas visual dari Heynis

xvi

DARTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Produk Heynis Hijab ...............................................................51

Gambar 3.2 Produk Heynis Hijab ...............................................................52

Gambar 4.1 Logo Heynis Hijab ..................................................................53

Gambar 4.2 Logo Lama Heynis Hijab ........................................................54

Gambar 4.3 Logo Baru Heynis Hijab .........................................................54

Gambar 4.4 Warna Logo Baru Heynis Hijab .............................................55

Gambar 4.5 Font Logo Baru Heynis Hijab .................................................56

Gambar 4.6 Struktur Logo Heynis Hijab ....................................................57

Gambar 4.7 Konstruksi Logo Heynis Hijab ...............................................58

Gambar 4.8 Variasi Ukuran Logo Heynis Hijab ........................................58

Gambar 4.9 Variasi Ukuran Logogram Heynis Hijab ................................59

Gambar 4.10 Variasi Logo Heynis Hijab .....................................................59

Gambar 4.11 Stationery Set Heynis Hijab ....................................................60 Gambar 4.12 Desain Kartu Nama Heynis Hijab ..........................................61

Gambar 413 Alur pembuatan Desain Kartu Nama Heynis Hijab ...............62

Gambar 4.14 Member Card Heynis Hijab ....................................................65

Gambar 4.15 Nota Reseller Heynis Hijab ....................................................69

Gambar 4.16 Spesifikasi Cover Nota Reseller .............................................70

Gambar 417 Spesifikasi Isi Nota Reseller ...................................................71

Gambar 4.18 Nota Pembeli Heynis Hijab ....................................................72

Gambar 4.19 Spesifikasi Cover Nota pembeli .............................................74

Gambar 4.20 Spesifikasi Isi Nota Pembeli ...................................................74

Gambar 4.21 Stempel Heynis Hijab .............................................................76

Gambar 4.22 Merchandise Heynis Hijab .....................................................78

Gambar 4.23 Notes Heynis Hijab .................................................................78

Gambar 4.24 Cover Notes Heynis Hijab ......................................................80

Gambar 4.25 Cover Notes Heynis Hijab ......................................................80

Gambar 4.26 Isi Notes Heynis Hijab ............................................................81

Gambar 4.27 Pouch Heynis Hijab ................................................................83

Gambar 4.28 Bantal Jarum Pentul Heynis Hijab ..........................................85

Gambar 4.29 Cover Katalog Heynis Hijab ...................................................87

Gambar 4.30 Isi Katalog Heynis Hijab hal 1-2 ............................................89

Gambar 4.31 Isi Katalog Heynis Hijab hal 3-4 ............................................89

Gambar 4.32 Special Packaging Heynis Hijab ............................................91

Gambar 4.33 Bentangan Special Packaging Heynis Hijab ..........................92

Gambar 4.34 Secondary Packaging Heynis Hijab .......................................94

Gambar 4.35 Primary Packaging Heynis Hijab ...........................................97

Gambar 4.36 Primary Packaging Heynis Hijab ...........................................99

Gambar 4.37 E-poster Heynis Hijab ............................................................100

Gambar 4.38 Aplikasi Media Sosial E-poster Heynis Hijab ........................103

Gambar 4.39 Vehicle ....................................................................................105

Gambar 4.40 Vehicle ....................................................................................106

Page 18: PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN …lib.unnes.ac.id/30740/1/2411411017.pdf · member card, nota reseller, nota pembelidan stempel yang menampilkan identitas visual dari Heynis

xvii

DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Analisi SWOT ........................................................................5

Tabel 1.2 Identitas Visual .......................................................................7

Tabel 3.1 Hasil Wawancara ....................................................................44

Tabel 3.2 Konsep Desain dan Alasan Perancangan ................................47

Tabel 3.3 Budgeting Media ....................................................................59

Tabel 3.4 Harga Produk Heynis Hijab ....................................................52

Page 19: PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN …lib.unnes.ac.id/30740/1/2411411017.pdf · member card, nota reseller, nota pembelidan stempel yang menampilkan identitas visual dari Heynis

xviii

DAFTAR BAGAN

Bagan 3.1 Mandatory Heynis Hijab .........................................................46

Page 20: PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN …lib.unnes.ac.id/30740/1/2411411017.pdf · member card, nota reseller, nota pembelidan stempel yang menampilkan identitas visual dari Heynis

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.1.1 Latar Belakang Pemilihan Tema

Saat ini Indonesia tercatat sebagai negara dengan perkembangan fashion

muslim yang cukup besar di dunia. Banyak hijabers muda dan berprestasi di

kancah dunia internasional sehingga mampu menginspirasi bahwa muslimah tidak

kuno tetapi juga bisa modis namun tetap syar’i, santun dan bersahaja. Kini

muslimah sangat dimanjakan dengan banyaknya gaya berpakaian muslim dan

gaya berhijab yang modis. Kreasi cara pakai hijab pun semakin banyak dan

tentunya cantik. Pertumbuhan jumlah muslimah berhijab di Indonesia saat ini

sedang tinggi-tingginya. Hal itu terlihat dari meningkatnya permintaan busana

muslim, tumbuhnya komunitas-komunitas hijab, serta berbagai kegiatan hijab clas

di kampus, perusahaan, pengajian, ataupun kelompok arisan. Indonesia memiliki

potensi besar di bidang fashion dan tekstil. Apalagi dengan populasi terbesar di

dunia, industri fashion muslim bisa menjadi penopang ekonomi Indonesia jika

dikelola dengan baik.

Seiring berjalannya waktu, pesaing-pesaing baru dengan bentuk bisnis yang

sama mulai bermunculan. Namun, hadirnya kompetitor akan memberikan

keuntungan bagi konsumen dan pasar itu sendiri. Semakin banyaknya pengguna

hijab di Indonesia, menciptakan prospek sangat cerah bagi usaha-usaha yang

berkaitan dengan pengembangan usaha fashion muslimah, mulai dari busana,

jilbab, hingga aksesoriesnya. Siapa saja sebenarnya bisa menjalankan usaha ini

asal para pengusaha mengerti keinginan konsumen. Dalam arti, pengusaha harus

memperhatikan trend model maupun bahan baku tertentu yang disukai

masyarakat.

Dengan mayoritas penduduk Indonesia yang beragama Islam dan semakin

tingginya minat para muslimah tanah air untuk memakai hijab/jilbab, membuat

permintaan akan model-model hijab semakin tinggi. Para perancang pun

Page 21: PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN …lib.unnes.ac.id/30740/1/2411411017.pdf · member card, nota reseller, nota pembelidan stempel yang menampilkan identitas visual dari Heynis

2

bermunculan dengan memenuhi permintaan para muslimah tersebut. Mereka

berlomba-lomba untuk menghadirkan model-model hijab yang terbaru. Brand-

brand pun bermunculan, dan setiap brand memiliki karakteristik yang berbeda-

beda. Diantara brand-brand hijab terkenal kreasi anak negeri dengan karakter kuat

dan kualitas yang bagus yaitu, Dian Pelangi, Meccanism, Rabbani, Elzatta,

Jenahara dan lain-lain.

Di Semarang sudah banyak produsen memproduksi hijab, salah satunya

adalah Heynis Hijab. Namun, banyak perusahaan sejenis yang lebih dulu berdiri

seperti Arafah Hijab Semarang yang sudah menyadari pentingnya promosi

menggunakan identitas visual prusahaan, dengan demikian persaingan bisnis guna

mempertahankan volume penjualan dan penguasa pasar yang telah dicapai tidak

akan dapat dihindari oleh Heynis Hijab.

Saat ini perusahaan-perusahaan besar yang memiliki pengetahuan yang

mendalam tentang kemampuan berkomunikasi secara visual (graphic) jumlahnya

semakin banyak. Sebagai konsekuensinya, banyak desainer komunikasi visual

yang dibutuhkan tenaganya untuk menciptakan dan mengembangkan konsep

suatu sistem identitas perusahaan. Selain itu, seorang desainer komunikasi visual

mempunyai tanggung jawab untuk membuat identitas itu menjadi alat jual yang

efektif. Dalam situasi persaingan bisnis yang ketat guna mempertahankan volume

penjualan dan penguasaan pasar yang telah dicapai maka semakin disadari

perlunya strategi pemasaran yang bukan hanya didasarkan pada kebutuhan

konsumen, tetapi juga para pesaing yang mengincar sasaran konsumen yang sama,

perusahaan perlu mengantisipasi berbagai peluang dan hambatan dalam kegiatan

pemasaran (Cenadi, 1999:71).

Dalam suatu usaha, diperlukan inovasi dan kreatifitas agar tetap bersaing

dengan perusahaan lain. Heynis Hijab adalah salah satu usaha rumahan yang

bergerak dibidang tekstil memproduksi berbagai macam hijab yang terletak di

Ungaran dan baru saja berdiri sehingga dalam persaingan bisnis, dibutuhkan

strategi pemasaran yang bagus dan pengembangan citra dari sebuah brand

(merek) produk yang kesemuanya tidak terlepas dari peran seorang desainer.

Sebuah brand menggunakan desain yang kreatif untuk menarik perhatian

Page 22: PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN …lib.unnes.ac.id/30740/1/2411411017.pdf · member card, nota reseller, nota pembelidan stempel yang menampilkan identitas visual dari Heynis

3

konsumen. Berkaitan dengan hal tersebut pemilik Heynis Hijabingin adanya

perancangan ulang identitas visualdari merek tersebut. Sebagai usaha yang

bergerak dibidang tekstil produksi hijab, tidak sedikit kendala yang dihadapi.

Heynis Hijab belum bisa memantapkan citra di mata konsumen.

Heynis Hijab sudah memiliki logo, akan tetapi berdasarkan keterangan dari

pemilik Anissa Nastia melalui wawancara pada tanggal 6 Februari 2016, logo

tersebut kurang berfungsi dengan baik dalam proses komunikasi dan kurang

memberikan citra yang melekat pada kegiatan promosi yang dilakukan

perusahaan. Sudah seharusnya usaha yang telah berdiri selama ini memiliki image

yang kuat. Untuk itu perlu dilakukan perancangan ulang logo baru, serta media

promosi yang berhubungan dengan Heynis Hijab untuk menguatkan citra

perusahaan di masyarakat.

Hal tersebut yang melatar belakangi perusahaan Heynis Hijab ingin

merancang ulang identitas visual, guna menghasilkan desain baru yang dinamis

dan fleksibel yang menunjang penguatan citra dan media promosi perusahaan.

1.1.2 Alasan Pemilihan Jenis Karya

Sebuah perusahaan pasti membutuhkan suatu citra yang positif, yang sesuai

dengan tujuan dari perusahaan itu sendiri. Dalam proses pembentukan citra

perusahaan diperlukan indentitas visual yang efektif untuk menyampaikan tujuan

serta pesan perusahaan. Identitas perusahaan (corporate identity) adalah suatu

cara atau suatau hal yang memungkinkan suatu perusahaan dikenal dan dibedakan

dari perusahaan-perusahaan lainnya. Identitas perusahaan tersebut diciptakan

melalui suatu rancangan desain khusus yang meliputi segala hal khas ataupun

unik berkenaan dengan perusahaan yang bersangkutan secara fisik (Jefkins,

1996:297).

Dalam pemasaran, identitas perusahaan adalah pesona dari sebuah

perusahaan, yang dirancang agar sesuai dengan tujuan bisnis, sedangkan identitas

visual membantu perusahaan agar mudah diingat dan dikenal oleh konsumen.

Salah satu identitas visual yang utama adalah logo setelah nama perusahaan,

karena logo paling terlihat oleh konsumen atau pun calon konsumen. Melalui logo

Page 23: PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN …lib.unnes.ac.id/30740/1/2411411017.pdf · member card, nota reseller, nota pembelidan stempel yang menampilkan identitas visual dari Heynis

4

terangkum semua elemen non fisik dari perusahaan seperti visi dan misi, nilai

bahkan budaya perusahaan tersebut.

Identitas visual digunakan untuk mengkomunikasikan keberadaan sebuah

perusahaan yang di dalamnya terdapat nama, logo tipografi, warna, dan tagline

yang kesemuanya dapat diaplikasikan melalui stationary, merchandise, label dan

masih banyak lagi. Dalam hal ini logo merupakan jenis identitas visual

perusahaan yang sudah akrab dengan khalayak masyarakat, sehingga dalam

proses redesain identitas visual dengan pengaplikasiannya dalam media promosi

Heynis Hijab ini logo menjadi pilihan.

Menurut Nisa pemilik Heynis Hijab, logo produk hijab saat ini didasari agar

produk memiliki nama atau merek saja. Berdasarkan informasi pemilik ingin

memperluas target penjualan yang semula hanya ada di wilayah Ungaran dan

Semarang saja. Maka dari itu, perubahan logo dan pengaplikasian pada media

promosi sangat diperlukan.

Akan tetapi sebelum membentuk sebuah identitas visual perusahaan

(corporate visual identity) dibutuhkan konsep terkait pemahaman mengenai

bentuk pesan yang ingin disampaikan oleh perusahaan. Oleh karena itu, identitas

visual sebuah perusahaan tidak bisa sembarang dibuat. Dibutuhkan riset yang

mendalam mengenai perusahaan untuk hasil sentuhan desain yang sempurna, baik

dari segi warna, huruf, bentuk maupun penyesuaian dengan jenis perusahaannya.

Dengan kata lain, membuat identitas visual yang akan dirancang berupa logo,

tagline, stationary set, member card, nota reseller, nota pembeli, tempel ,

merchandise, katalog, packaging,booth display dan vehicle.

1.1.3 Analisis Kebutuhan Klien

Dalam rangka pemilihan jenis karya yang digunakan sebagai media untuk

mengaplikasikan rancangan ulang identitas visual Heynis Hijabkepada

masyarakat khususnya untuk wanita, dilakukan analisis kondisi dari Heynis Hijab

dengan metode analisis SWOT. Heynis Hijabsebagai usaha bidang fashion hijab

perlu mengidentifikasikan setiap kekuatan dan kelemahannya dan selalu

memantau setiap peluang yang mendatangkan keuntungan dan ancaman yang

Page 24: PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN …lib.unnes.ac.id/30740/1/2411411017.pdf · member card, nota reseller, nota pembelidan stempel yang menampilkan identitas visual dari Heynis

5

mendatangkan kerugian, karena itu dibutuhkan analisis SWOT yang memiliki

peran penting dalam menetapkan suatu strategi perusahaan, sehingga dapat

diketahui kebutuhan yang diperlukan perusahaan agar dapat bersaing dengan

perusahaan yang bergerak dibidang yang sama. Berdasarkan logika yang dapat

dimaksimalkan kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) merupakan kondisi

internal yang dikandung objek yang dinilai, sedangkan peluang (opportunity) dan

ancaman (threat) merupakan faktor eksternal. Hasil keempat aspek ini kemudian

disimpulkan, meliputi strategi pemecahan, perbaikan, pengembangan dan

optimalisasi.

Tabel 1.1 Analisis SWOT

Faktor

Internal

Faktor Eksternal

Strength /Kekuatan(S) Weakness / Kelemahan(W)

1. Heynis Hijab adalah

produsen produk hijab yang

berdiri hampir 2 tahun.

2. Heynis Hijab memiliki

karyawan yang trampil

dalam jahit-menjahit,

sekaligus ramah.

3. Setiap motif hijab yang

diproduksi selalu yang

terbaru.

4. Kualitas produk yang

dihasilkan adalah kualitas

yang baik.

1. Belum banyak yang

mengenal Heynis Hijab.

2. Belum memiliki logo yang

konsisten.

3. Kurangnya media promosi

untuk memperkenalkan

produk yang diproduksi.

4. Hanya mengandalkan sosial

media untuk promosi.

5. Strategi penjualan hanya

melalui reseller-reseller yang

mengenal pemilik Heynis

Hijab saja.

Opportunity/ peluang(O) Strategi menggunakan kekuatan

untuk memanfaatkan peluang(SO)

Strategi mengurangi kelemahan untuk memanfaatkan

peluang(WO) 1. Menjadi produk hijab

yang terkenal di

Semarang dan

sekitarnya.

2. Memiliki pelanggan-

pelanggan yang setia

dalam pembelian

produk Heynis Hijab.

3. Harga yang terjangkau

namun memniliki

karena yang baik.

4. Pesaing yang saat ini

yang berada di daerah

1. Perancangan ulang Identitas

Visual yang focus

merancang ulang logo,

sebagai perwujudan akan

konsistennya produk Heynis

Hijab yang berkualitas dan

perluasan strategi pemasaran

baru.

2. Mempertahankan kualitas

produk yang dihasilkan dan

pelayanan agar pelanggan

puas sehingga menarik calon

pelanggan lain dengan

1. Karena banyak yg belum

mengetahui Heynis Hijab,

memanfaatkan iklan dari

media social seperti

facebook, instagram,dll

untuk meraup konsumen.

2. Merangkul reseller lebih

banyak, agar Heynis Hijab

lebih dikenal banyak orang.

Page 25: PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN …lib.unnes.ac.id/30740/1/2411411017.pdf · member card, nota reseller, nota pembelidan stempel yang menampilkan identitas visual dari Heynis

6

Semarang adalah Umi

Hijab, produk hijab

yang dihasilkan Heynis

Hijab lebih bagus

kualitasnya daripada

Umi Hijab Semarang.

adanya publikasi “dari mulut ke mulut”

3. Memberi potongan harga

khusus untuk pelanggan setia

4. Menghasilkan model dan

motif yang terbaru.

Treat/Tantangan (T) Strategi menggunakan kekuatan

untuk menghadapi tantangan(ST)

Strategi mengurangi kelemahan untuk menghadapi

tantangan(WT) 1. Banyaknya competitor

yang lebih dahulu terjun

di bidang yang sama

dan lebih

berpengalaman.

2. Banyaknya competitor di bidang yang sama

dengan menambah

inovasi produk terbaru.

3. Banyaknya competitor

di bidang yang sama

aktif mempromosikan

produk yang dihasilkan.

1. Merancang ulang identitas

visual agar citra positif

Heynis Hijab dapat mewakili

karakteristik produk hijab

yang dibuat.

2. Menciptakan identitas visual

yang mudah diingat, unik

dan mencerminkan citra

perusahaan.

3. Menjamin kualitas dan motif

yang lebih baik dari

competitor dengan harga

yang terjangkau agar

pelanggan tidak pindah ke

pesaing.

1. Menyediakan vehicle yang

berfungsi sebagai sarana

penjualan yang bisa

berpindah-pindah, dan

sebagai sarana promosi

produk Heynis Hijab.

2. Melengkapi sarana dan

prasarana yang belum ada.

3. Membuat member card untuk para reseller yang setia

membeli produk Heynis

Hijab agar mendapat

potongan harga khusus.

4. Logo yang didesain dengan

konsisten dan mencitrakan

karakter Heynis Hijab salah

satu wujud untuk

memperkenalkan produk

Heynis Hijab lebih luas.

Berdasarkan analisis menggunakan matriks SWOT, dirumuskan analisis

kebutuhan dalam proyek studi ini. Identitas Visual Heynis Hijab dirancang ulang

sebagai perwujudan untuk mempertahankan perusahaan dalam bersaing di tengah

perkembangan industri kreatif Semarang saat ini.

Dalam pemasaran, identitas perusahaan adalah pesona dari sebuah

perusahaan, yang dirancang agar sesuai dengan tujuan bisnis, sedangkan identitas

visual membantu perusahaan agar mudah diingat dan dikenal oleh konsumen.

Salah satu identitas visual yang utama adalah logo setelah nama perusahaan,

karena logo paling terlihat oleh konsumen ataupun calon konsumen. Melalui logo

terangkum semua elemen non fisik sari perusahaan seperti visi dan misi, nilai

bahkan perusahaan tersebut.

Page 26: PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN …lib.unnes.ac.id/30740/1/2411411017.pdf · member card, nota reseller, nota pembelidan stempel yang menampilkan identitas visual dari Heynis

7

Berikut adalah uraian lengkap tentang pertimbangan jenis media untuk

mengaplikasikan perancangan ulang identitas visual Heynis Hijab, berdasarkan

data SWOT diatas:

Tabel 1.2 Identitas Visual

No. Jenis Media Fungsi

1. Logo Sebagai perwujudan dalam menguatkan karakteristik yang

konsisten agar pencapaian dalam memperluas pasar terwujud.

2. Stationery

Set

Sebagai pelengkap dalam alat perkantoran seperti kartu nama,

member card, nota reseller, nota pembeli dan stampel.

3. Merchandise Sebagai pendukung media promosi agar pelanggan lebih

tertarik untuk membeli produk Heynis Hijab, diantaranya

bros/pin, gantungan kunci, pouch, dll.

4. Katalog Media promosi mempermudah pelanggan dalam memilih

produk hijab, dengan mencantumkan bahan, harga dan

ukuran.

5. E-poster Media promosi dengan menampilkan beberapa contoh hijab

yang dihasilkan oleh Heynis Hijab melalui media sosial

seperti : instagram, facebook, dan lain sebagainya.

6. Packaging Sebagai bentuk media promosi dengan desain packaging yang

lebih dinamis dan ramah lingkungan.

7. Vehicle Sebagai media promosi untuk mempermudah pemilik Heynis

Hijab berpindah-pindah sistem penjualannya agar lebih

banyak menarik konsumen dari berbagai wilayah.

8. Booth

Display

Sebagai media promosi untuk Heynis Hijab saat mengadakan

pemeran atau membuka stand di berbagai tempat, tentunya

dengan desain bisa bongkar pasang.

1.2 Tujuan Proyek Studi

Tujuan proyek studi ini adalah menghasilkan rancangan ulang identitas

visual dan mengaplikasikannya pada berbagai media promosi.

1.3 Manfaat Proyek Studi

Manfaat dari Proyek Studi “Perancangan Ulang Identitas Visual dan

Aplikasinya Pada Media Promosi Heynis Hijab Ungaran Kabupaten Semarang”

adalah :

Page 27: PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN …lib.unnes.ac.id/30740/1/2411411017.pdf · member card, nota reseller, nota pembelidan stempel yang menampilkan identitas visual dari Heynis

8

1.3.1 Manfaat Praktis

Perancangan ulang identitas visual dan aplikasinya pada media promosi

yang berguna bagi identitas perusahaan an memberikan sebuah citra yang baik

dan sesuai dengan visi dan misi Heynis Hijab.

Perancangan ulang identitas visual dan aplikasinya media promosi ini

bermanfaat sebagai identifikasi perusahaan dan seabai bentuk strategi yang efektif

untuk menambah minta konsumen terhadap produk Heynis Hijab.

1.3.2 Manfaat Teoritis

Bagi penulis dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama proses

perkuliahan di Fakultas Bahasa dan Seni, program studi Desain Komunikasi

Visual S1, Universitas Negeri Semarang.

Perancangan ulang identitas visual dan aplikasinya pada media promosi

bermanfaat sebagai rujukan dan studi mengenai corporate identity dan sebagai

penambah wawasan dan refrensi sebagai mahasiswa mengenai teori-teori dan

penerapan corporate identity yang didapat dari perkuliahan Desain Komunikasi

Visual sebagai bekal dunia kerja.

Page 28: PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN …lib.unnes.ac.id/30740/1/2411411017.pdf · member card, nota reseller, nota pembelidan stempel yang menampilkan identitas visual dari Heynis

9

BAB II

LANDASAN KONSEPTUAL

2.1 Pengertian Desain Komunikasi Visual

Sejumlah praktisi desain memiliki pemahaman yang berbeda satu sama lain

tentang pengertian desain komunikasi visual. Ada 2 (dua) pendapat dari praktisi

desain yang menjadi landasan berpikir dalam menginterpretasikan apa itu desain

komunikasi visual. Menurut Kusrianto, (2009:2), desain komunikasi visual adalah

suatu disiplin ilmu yang bertujuan mempelajari konsep – konsep komunikasi serta

ungkapan kreatif melalui berbagai media untuk menyampaikan pesan dan gagasan

secara visual dengan mengelola elemen-elemen grafis yang berupa bentuk dan

gambar, tatanan huruf, komposisi warna serta tata letak, dengan demikian gagasan

dapat diterima oleh orang atau kelompok yang menjadi sasaran penerima pesan.

Desain grafis adalah istilah yang digunakan sebelum dan istilah desain

komunikasi visual. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi perkembangan dunia

komunikasi visual serta perannya yang semakin luas, maka digunakanlah istilah

desain komunikasi visual. Desain komunikasi visual adalah ilmu yang

mengembangkan bentuk bahasa komunikasi visual berupa pengolaan pesan untuk

tujuan sosial ataupun komersil dari individu atau kelompok lainnya.

Desain Komunikasi Visual atau yang lebih dikenal dengan Desain Grafis

merupakan salah satu cabang keilmuan dari Desain, seperti halnya desain yang

merupakan salah satu cabang keilmuan dari dunia seni. Desain Komunikasi

Visual juga sering disamakan dengan seni terapan. Sebagai hasil karya seni,

sebuah desain juga tidak terlepas dari kaidah-kaidah seni dalam proses

penciptaannya. Selain harus bisa dipertanggung jawabkan dan berdayaguna

sebuah karya desain juga harus membawa sebuah inovasi (Supriyono, 2010:54).

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Desain Komunikasi

Visual adalah keilmuan cabang seni yangmengelola elemen-elemen grafis yang

berupa bentuk dan gambar, tatanan huruf, komposisi warna serta tata letak,

dengan maksud menyampaikan pesan atau gagasan agar dapat diterima oleh orang

Page 29: PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN …lib.unnes.ac.id/30740/1/2411411017.pdf · member card, nota reseller, nota pembelidan stempel yang menampilkan identitas visual dari Heynis

10

atau kelompok yang menjadi sasaran penerima pesan yang tujuannya untuk sosial

ataupun komersial, dari individu atau kelompok lainnya.

2.1.1 Fungsi Desain Komunikasi Visual

Desain komunikasi visual memiliki tujuan untuk menghubungkan antara

suatu hal dengan hal lain dalam bentuk petunjuk. Dalam perkembangan selama

beberapa abad, desain komunikasi visual menurut Cenadi (1999:4) mempunyai

tiga dasar, yaitu sebagai sarana identifikasi, sebagai sarana informasi dan

instruksi, dan yang berakhir sebagai sarana presentasi dan promosi.

2.1.1.1 Desain Komunikasi Visual Sebagai Sarana Identifikasi

Fungsi utama dari desain komunikasi visual adalah sebagai sarana

identifikasi. Identitas sesorang dapat mengatakan tentang siapa orang itu, atau dari

mana asalnya. Demikian juga dengan suatu benda, produk maupun lembaga, jika

mempunyai identitas akan dapat mencerminkan suatu produk atau jasa itu dan

mudah dikenali, baik oleh produsennya maupun konsumennya.

Kita akan lebih mudah membeli minyak goreng dengan menyebutkan

merek X ukuran Y liter daripada hanya mengatakan membeli minyak goreng saja.

Atau kita akan membeli minyak goreng merek X karena logonya berkesan bening,

bersih, dan “sehat”.

Jika desain komunikasi visual digunakan untuk identikasi lembaga seperti

sekolah. Maka orang akan lebih mudah menentukan sekolah A atau B sebagai

favorit, karena sering berprestasi dalamkancah nasional maupun meraih peringkat

tertinggi di daerah itu (Cenadi 1999:4).

2.1.1.2 Desain Komunikasi Visual Sebagai Sarana Informasi dan Instruksi

Sebagai sarana informasi dan instruksi, desain komunikasi visual bertujuan

menunjukkan hubungan antara suatu hal dengan hal yang lain dalam petunjuk,

arah, posisi, dan skala, contohnya peta, diagram, simbol dan petunjuk arah.

Informasi akan berguna apabila dikomunikasikan kepada orang yang tepat, pada

waktu dan tempat yang tepat, dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh orang dari

berbagai latar belakang dan kalangan. Inilah sekali lagi salah satu alasan mengapa

desain komunikasi visual harus bersifat universal (Cenadi 1999:4).

Page 30: PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN …lib.unnes.ac.id/30740/1/2411411017.pdf · member card, nota reseller, nota pembelidan stempel yang menampilkan identitas visual dari Heynis

11

2.1.1.3 Desain Komunikasi Visual Sebagai Sarana Presentasi dan Instruksi

Tujuan dari desain komunikasi visual sebagai sarana presentasi dan promosi

adalah untuk menyampaikan pesan, mendapatkan perhatian (atensi) dari mata

(secara visual) danmembuat pesan tersebut dapat diingat; contohnya poster.

Penggunaan gambar dan kata-kata yang diperlukan sangat sedikit, mempunyai

satu makna dan mengesankan. Umumnya, untuk mencapai tujuan ini, maka

gambar dan kata-kata yang digunakan bersifat persuasif dan menarik, karena

tujuan akhirnya adalah menjual suatu produk atau jasa.

Fungsi-fungsi dari Desain Komunikasi Visual tersebut berkaitan dengan

permasalahan yang ditemukan dalam proses pembuatan proyek studi yang

berjudul “Perancangan Ulang Identitas Visual Heynis Hijab Ungaran Kabupaten

Semarang” yaitu kurangnya kesadaran pihak pengelola Heynis Hijab akan

pentingnya logo bagi perusahaan. Logo sebagai salah satu elemen identitas

Heynis Hijab,Secara garis besar belum memiliki ciri khas yang kuat. Selain itu,

penerapan logo dalam berbagai media promosi juga kurang konsisten dan tidak

mempunyai standart tertentu (Cenadi 1999:4).

2.2 Unsur Desain Komunikasi Visual

Unsur dalam setiap desain grafis dan desain komunikasi visual terdiri dari

bagian-bagian yang bisa dipelajari secara terpisah. Pada setiap hasil karya desain

pasti ada minimal satu dari unsur berikut. Unsur atau elemen pokok desain

sebagai sebagai berikut :

2.2.1 Garis (Line)

Secara sederhana, garis dapat dimaknai sebagai jejak dari suatu benda.

Ketika menggoreskan alat tulis atau menggerakkan mouse computer, dan gerakan

itu meninggalkan jejak, maka jejak tersebut bisa disebut garis. Garis tidak

memiliki kedalaman (depth), hanya memiliki ketebalan dan panjang. Oleh karena

itu, garis disebut elemen satu dimensi.

Wujud garis bervariasi, dan dapat dimanfaaykan sesuai kebutuhan dan citra

yang diinginkan. Garis lurus mempunyai kesan kaku dan formal. Garis lengkung

memberi kesan lembut dan luwes. Garis zig-zag terkesan keras dan dinamis.

Page 31: PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN …lib.unnes.ac.id/30740/1/2411411017.pdf · member card, nota reseller, nota pembelidan stempel yang menampilkan identitas visual dari Heynis

12

Garis tak beraturan mempunyai kesan flexibel dan tidak formal. Berbagai macam

garis tersebut dapat digunakan untuk mempresentasikan citra produk, jasa,

korporasi atau organisasi.

Arah garis juga dapat disesuaikan dengan citra atau mood yang diinginkan.

Garis-garis horizontal memiliki kesan pasif, tenang dan damai, sedangkan garis-

garis vertikal memiliki kesan stabil, gagah dan elegan, sementara garis-garis

diagonal memiliki kesan aktif, dinamis, bergerak dan menarik perhatian

(Supriyono, 2010:58).

Penggunaan garis dalam Desain Komunikasi Visual berbeda dengan fungsi

garis pada gambar teknik atau gambar kerja. Desain Komunikasi Visual tidak

terikat pada atauran atau ketentuan dalam pemakaian garis. Bahkan tidak harus

menggunakan garis bila memang tidak perlu. Garis adalah elemen visual yang

dapat dipakai saja dengan tujuan untuk memperjelas dan mempermudah

pembaca. Bisa juga dijadikan fantasi visual agar pembaca terkesan dengan desain

yang dibuat (Supriyono, 2010:59).

Garis dalam pemahaman semiotika memiliki arti lebih luas lagi, tidak

selalu yang tergores di atas kertas. Deretan tinggi lampu, kerangka jembatan,

kolom-kolom arsitektur dan deretan pohon di hutan juga dapat dimaknai sebagai

garis. Dengan demikian, Desain Komunikasi Visual memiliki media yang

terbatas. Kondisi dan situasi lingkungan dapat direspons sebagai media

(Supriyono, 2010:63.

2.2.2 Bidang (Shape)

Elemen yang kedua adalah bidang (shape). Segala bentuk apapun yang

dimiliki dimensi tinggi dan lebar disebut bidang. Bidang dapat berupa bentuk-

bentuk geometris (lingkaran, segitiga, segiempat, elips, setengah lingkaran dan

sebagainya) dan bentuk-bentuk tak beraturan. Bidang geometris memilikikean

formal. Sebaliknya, bidang-bidang geometris atau bidang yang tidak beraturan

memiliki kesan tidak formal, santai dan dinamis (Supriyono, 2010:66).

2.2.3 Warna (Color)

Salah satu eleman visual yang mudah menarik perhatian adalah warna.

Warna merupakan unsur penting dalam desain, karena dengan warna, suatu kerya

Page 32: PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN …lib.unnes.ac.id/30740/1/2411411017.pdf · member card, nota reseller, nota pembelidan stempel yang menampilkan identitas visual dari Heynis

13

desain mempunyai arti atau nilai lebih (added value). Keindahan sebuah warna

tidak akan ada artinya apabila hadir senriri tanpa kehadiran warna-warna lain di

sekitarnya, karena warna-warna tersebut akan saling mempengaruhi (Wibowo,

2015:131).

Warna adalah satu alat komunikatif efektif untuk mengungkapkan pesan,

ide, gagasan tanpa menggunakan tulisan atau bahasa.pengertian warna, baik

berupa keharmonisan, pandangan, pola dan asal usulnya menjadi bagian yang

sangat pentinguntuk mengetahui para seniman, arsitek, pendesain dalam berkarya

(Wibowo, 2015:131-132)”

Dalam seni rupa, warna dapat dilihat dari tiga dimensi, yaitu :

1. Hue – pembagian waran berdasarkan nama-nama warna, seperti merah,

biru, kuning, hijau dan seterusnya.

2. Value – terang gelapnya warna.

3. Intensity – tingkat kemurnian atau kejernihan warna.

Berdasarkan hue, warna menjadi tiga golongan yaitu :

1. Warna primer (primary colors) terdiri dari merah, kuning, hijau dan

biru.

2. Warna sekunder (secondary colors), merupakan campuran dari warna

primer dengan perbandingan seimbang (1:1), menghasilkan warna

orange (merang+kuning), hijau (kuning+biru), dan ungu (merah+biru).

3. Jika warna primer dicampur dengan warna sekunderakan menjadi

warna-warna tersier (tertiary colors), yaitu warna kuning-oranye,

merah-oranye, merah-ungu, biru-ungu, biru-hijau, dan biru-kuning

(Supriyono, 2010:72)

Secara visual warna dapat menjadi dua golongan, yaitu warna dingin dan

warna panas, yaitu:

1. Warna dingin : hijau, biru, hijau-biru, biru-ungu dan ungu

Warna dingin dapat memberi kesan pasif, statis, kalem, damai dan

secara umum kurang mencolok.

2. Warna panas : merah, merah-oranye, oranye, kuning-oranye, kuning-

hijau, dan merah-ungu.

Page 33: PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN …lib.unnes.ac.id/30740/1/2411411017.pdf · member card, nota reseller, nota pembelidan stempel yang menampilkan identitas visual dari Heynis

14

Warna panas memiliki kesan hangat, dinamis, aktif dan mengundang

perhatian (Supriyono, 2010:74).

Dimensi warna yang kedua adalah value, yaitu terang-gelapnya warna.

Semua warna dapat dikurangi atau diperlemah kekuatannya dengan cara

dimudakan (dibuat lebih terang) atau dituakan (dibuat lebih gelap). Sebagai

contoh, warna biru dapat dimudakan menjadi biru muda (high value) atau

dituakan menjadi biru tua (low value) sehingga tampak lebih lembut dan kalem.

Warna- warna yang dimudakan atau dituakan cenderung lebih toleransi

menerima warna-warna lain. Warna yang dimudakan dengan cara menambahkan

warna putih disebut warna tint, sedangkan warna yang dituakan dengan cara

menambahkan sedikit hitam disebut warna shade.

Selain hue dan value, warna dapat dilihat dari aspek intensitas (intensity),

yaitu tingkat kemurnian atau kejernihan warna (brihgtness of color). Suatu warna

(hue) disebut memiliki intensitas penuh ketika tidak dicampuri warna lain.

Warna-warna yang msih murni ini disebut pure hue (Supriyono, 2010:77).

2.2.4 Gelap-terang (Value)

Perbedaan nilai gelap-terang dalam desain grafis disebut value. Salah satu

cara untuk menciptakan kemudahan dalam menyampaikan pesan dalam desain

adalah dengan menyusun unsur-unsur visual secara kontras gelap-terang. Kontras

value dalam Desain Komunikasi Visual dapat digunakan untuk menonjolkan

pesan atau informasi, sekaligus menciptkan citra (Supriyono, 2010:78)

Penggunaan warna-warna yang kurang kontras (low contrast value) dapat

menciptakan kesan kalem, damai, statis, dan terang. Sebaliknya, komposisi

warna-warna kontras (high contrast value ) memberikan kesan dinamis, riang,

dramatis, dan bergairah. Kontras value dapat dibuat memadukan warna-warna

terang (putih, kuning, hijau muda dan lain-lain) dengan warna gelap (hitam,

ungu, biru tua dan lain-lain)(Supriyono, 2010:78).

Berdasarkan nilai gelap-terangnya, warna dibagi menjadi beberapa tingkat

mulai dari warna paling terang (putih), sangat terang (kuning), terang (kuning-

oranye, kuning-hijau), sedang (merah-oranye, merah, hijau, biru-hijau), sampai

ke warna gelap (ungu), dan yang paling gelap yaitu hitam. Warna-warna terang

Page 34: PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN …lib.unnes.ac.id/30740/1/2411411017.pdf · member card, nota reseller, nota pembelidan stempel yang menampilkan identitas visual dari Heynis

15

akan lebih terbaca jika ditempatkan pada background gelap, dan sebaliknya

warna gelap akan lebih mudah terbaca ditempat kan pada background terang

(Supriyono, 2010:79).

2.2.5 Tekstur (texture)

Tekstur adalah nilai raba atau halus-kasarnya suatu permukaan benda.

Dalam seni rupa, khususnya desain grafis, tekstur dapat bersifat nyata dan dpat

pula yang tidak nyata (tekstur semu) (Supriyono, 2010:80).

Tekstur dalam konteks Desain Komunikasi Visual lebih cenderung pada

tekstur semu, yaitu kesan visual suatu bidang. Sebagai contoh, bidang cetak yang

kosong, tidak ada gambar maupun tulisan, dapat memberikan kesan tekstur halus.

Sebaliknya, bidang yang memuat susunan teks dengan ukuran 11 point memiliki

kesan tekstur cukup kasar, dan susunan huruf untuk judul dengan ukuran lebih

besar akan memberi kesan tekstur lebih kasar. Tekstur sering digunakan untuk

mengatur keseimbangan dan kontras (Supriyono, 2010:82).

2.3 Prinsip Desain Komunikasi Visual

2.3.1 Keseimbangan (balance)

Keseimbaangan adalah kesamaan distribusi dalam bobot. Mendesain

dengan keseimbangan cenderung dirasakan keterkaitan bersama, kelihatan

bersatu, dan perasaan harmonis.

a. Simetris yaitu terkesan resmi atau formal (sama dalam ukuran, bentuk,

bangun dan letak dari bagian-bagian atau obyek-obyek yang akan disusun

di sebelah kiri dan kanan garis suatu sumbu khayal).

b. Asimetris yaitu terkesan tidak resmi atau formal tetapi tampak dinamis

apabila garis, bentuk, tangan, atau massa yang tidak sama dengan ukuran,

isi atau volume diletakkan sedemikian rupa sehingga tidak mengikuti

aturan (Kusmiati, 1999:11).

2.3.2 Tekanan (emphasis)

Informasi yang sangat penting untuk disampaikan ke audience harus

ditonjolkan secara mencolok melalui elemen visual yang kuat. Dalam seni rupa,

khususnya Desain Komunikasi Visual, dikenal istilah focal point, yaitu

Page 35: PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN …lib.unnes.ac.id/30740/1/2411411017.pdf · member card, nota reseller, nota pembelidan stempel yang menampilkan identitas visual dari Heynis

16

penonjolan salah satu elemen visual dengan tujuan untuk menarik perhatian.

focal point sering disebut juga point of interest, pusat perhatian

(Supriyono,2010:89).

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menonjolkan elemen visual

dalam karya desain, yaitu sebagai berikut :

1. Kontras

Focal point dapat diciptakan dengan teknik kontras, yaitu objek yang

dianggap paling penting dibuat berbeda dengan elemen-elemen lainnya.

Contohnya, jika elemen-elemen yang lain horizontal maka elemen yang

ditonjolkan dibuat vertical. Jika semua berwarna dingin maka bidang berwarna

panas akan tampak lebih menonjol. Objek yang diberikan warna mencolok pun

menjadi point of interest (Supriyono,2010:90).

2. Isolasi objek

Focal point dapat diciptakan dengan cara memisahkan objek dari

kumpulan objek lainnya. Secara visual, objek yang terisolasi akan lebih menarik

perhatian (Supriyono, 2010:91).

3. Penempatan 0bjek

Objek yang di tempatkan di tengah bidang akan menjadi focal point.

Objek yang ditempatkan pada titik pusat garis perspektif juga akan menjadi fokus

perhatian. Dalam karya desain komunikasi visual, khususnya desain publikasi,

perlu ada satu aksentuasi atau penonjolan salah satu eleman dengan tujuan

menarik perhatian. Elemen kunci ini sering disebut stopping power atau eye

catcher karena tugasnya memang menghentikan audience dari aktivitasnya

(Supriyono, 2010:92-93).

2.3.3 Irama (rhythm)

Irama atau pola tata letak dan perwajahan (layout) dibuat dengan cara

menyusun elemen-elemen visual secara berulang-ulang. Irama visual dalam

desain grafis dapat berupa repetisi dan variasi. Repetisi adalah irama yang dibuat

dengan penyusunan elemen berulang kali secara konsisten. Sementara itu, variasi

adalah pengulangan elemen visual disertai perubahan bentuk, ukuran atau posisi.

Penyusunan elemen visual dengan interval yang teratus dapat menciptakan kesan

Page 36: PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN …lib.unnes.ac.id/30740/1/2411411017.pdf · member card, nota reseller, nota pembelidan stempel yang menampilkan identitas visual dari Heynis

17

kalem dan statis. Sedangkan pergantian ukuran, jarak, dan posisi elemen dapat

menciptakan suasana riang, dinamis, dan tidak monoton (Supriyono, 2010:94).

2.3.4 Kesatuan (unity)

Kesatuan merupakan salah satu prinsip dasar desain komunikasi visual

yang sangat penting. Tidak adanya kesatuan dalam sebuah karya desain akan

membuat karya tersebut terlihat tidak menyatu, yang mengakibatkan karya

tersebut tidak nyaman dipandang. Prinsip ini, sesungguhnya adalah prinsip

hubungan. Jika salah satu atau beberapa unsur rupa mempunyai hubungan

(warna, raut, arah, dan lain-lain), maka kesatuan telah tercapai dalam desain

tersebut (Supriyono, 2015:97).

2.4 Tipografi

Tipografi berasal dari kata Yunani tupos (yang diguratkan) dan graphoo

(tulisan). Pemilihan jenis dan karakter huruf, serta cara pengelolaannya akan

sangat menentukan keberhasilan desain dalam komunikasi. Dibaca atau tidaknya

sebuah pesan tergantung pada penggunaan huruf (type face) dan cara

penyusunannya. Informasi yang menarik bisa saja tidak dilirik pembaca karena

disampaikan dengan tipografi yang buruk (Supriyono, 2010:23).

2.4.1 Klasifikasi Huruf

Klarifikasi huruf berdasarkan sejarah perkembangan tipografi, antara lain:

1. Serif

Jenis huruf serif mempunyai kaki atau sirip (serif) yang berbentuk lancip

apada ujunnya. Huruf serif mempunyai ketebalan dan ketipisan yang kontras

pada garis-garis hurufnya, sehingga memiliki kemudahan baca (readibility) yang

cukup tinggi. Kaki pada serif berfungsi untuk memudahkan membaca teks-teks

yang tidak terlalu kecil dengan jarak baris yang sempit. Serif dapat memberi

kesan klasik, resmi dan elegan pada sebuah karya. Serif sering digunakan pada

surat-surat resmi, buku-buku, surat kabar, dan lain-lain. Contoh jenis serif adalah

Times New Romans, garamong (Anggraini, 2014:58).

Huruf Serif dibagi menjadi empat, yaitu :

a. Old Style

Page 37: PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN …lib.unnes.ac.id/30740/1/2411411017.pdf · member card, nota reseller, nota pembelidan stempel yang menampilkan identitas visual dari Heynis

18

Huruf ini memiliki kaki dengan kurva yang menghubungkan dengan garis

utama (stroke) huruf. Sehingga, huruf ini lebih berkesan kuno dari huruf serif

lainnya. Contoh huruf ini adalah Caslon, Caxton, Ganamond, Goudy, Palatino

dan Early Roman (Anggraini, 2014:59).

b. Transitional

Kaitan huruf utama (stroke) huruf yang menghubungkan dengan kurva

atau lengkungan dan memiliki sudut pada kaki hurufnya. Contoh huruf ini adalah

Baskorville, Century, Tiffany dan Times (Anggraini, 2014:59).

c. Modern

Kaki huruf dan dan garis utama dibentuk dengan sudut-sudut. Huruf serif

seperti akan tampak lebih baru atau modern daripada huruf serif lainnya.

Contohnya adalah Bodoni (Anggraini, 2014:59).

d. Egyption (Slab Serif)

Egyption atau Slab Serif memiliki kaki lebih tebal menyerupai tiang-tiang

yang kokoh pada bangunan-bangunan mesir kuno yang kokoh. Egyption juga

sering digunakan pada tema-tema Western atau Cowboy. Contohnya adalah

Clarenden, Lubalin, dan Memphis (Anggraini. 2104:59).

2. Sans Serif

Sans Serif diartikan tanpa sirip atau serif, jadi huruf ini tidak memiliki

sirip pada ujungnya dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama.

Sans Serif melambangkan kesederhanaan, lugas, “masa kini” dan futuristk. Huruf

seperti ini cocok bila didampingkan dengan huruf yang berkesan modern. Huruf

ini juga cocok dipadukan dengan garis tipis dengan warna yang tidak begitu

mencolok untuk mendapatkan kesan sederhana, untuk menegaskan sebuah kata

atau judul sebuah desain huruf ini dapat ditebalkan (Anggraini, 2014:60).

Dalam perkembangannya huruf jenis Sans Serif terbagi menjadi empat

klasifikasi menurut karekteristiknya :

a. Grotesque Sans Serif

Perbedanan antara stroke sangat kontras, pada huruf “G” masih

menggunakan kaki kait, perbedaan ketebalan antar stroke sangat (Anggraini,

2014:61).

Page 38: PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN …lib.unnes.ac.id/30740/1/2411411017.pdf · member card, nota reseller, nota pembelidan stempel yang menampilkan identitas visual dari Heynis

19

b. Neo Grotesque Sans Serif

Konstruksi huruf lebih halus dari Grotesque, proporsi ketebalan huruf

tidak terlalu kontras, jarak aperture lebih dekat, huruf “g” satu tingkat

(Anggraini, 2014:61).

c. Humanist Sans Serif

Memiliki karakteristi kaligrafi seperti serif, stem tidak terlalu tegak (sifat

kaligrafi), huruf “g” dua tingkat (Anggraini, 2014:61).

d. Geometris Sans Serif

Konstruksi huruf dikembangkan dari bidang-bidang geometris, konstruksi

huruf “G” dan huruf “O” berasal dari lingkaran penuh, ketebalan huruf hampir

sama, huruf “a” dan huruf “g” hanya satu tingkat (Anggraini, 2014:61).

3. Script

Huruf script menyerupai goresan tangan yang dikerjakan menggunakan

pens, kuas, atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Huruf script

memiliki dua tipe yaitu Formal Script dan Casual Script. Formal Script

menyerupai tulisan tangan yang menggunakan pena klasik. Jenis huruf ini banyak

digunakan untuk undangan dalam media cetak yang bersifat formal. Contohnya

adalah huruf Kunstler Script, dan Snell Roundhand. Sedangkan, Casual Script

lebih sering digunakan pada media yang bersifat formal, Casual Script lebih

menyerupai tulisan tangan dengan pensil atau goresan kuas, kesan yang

ditimbulkan oleh huruf ini adalah kesan sifat pribadi, dan akrab (Anggraini,

2014:62).

4. Dekoratif

Huruf jenis ini adalah pengembangan jenis-jenis huruf yang sudah ada

ditambah hiasan dan ornament atau garis-garis dekorati, kesan yang ditampilkan

huruf ini adalah dekoratif fan ornamental, biasanya huruf dekoratif digunakan

pada judul atau heading, huruf ini tidak dianjurkan pada body text karena daya

keterbacaanya sangat kurang (Anggraini, 2014:62).

Page 39: PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN …lib.unnes.ac.id/30740/1/2411411017.pdf · member card, nota reseller, nota pembelidan stempel yang menampilkan identitas visual dari Heynis

20

2.4.2 Desain Tipografi

Desain tipografi adalah penggunaan tipografi dalam Desain Komunikasi

Visual, menurut Wibowo (2015:92) ada beberapa pedoman dalam penggunaan

tipografi yang benar, yaitu :

1. Readibility (keterbacaan)

Merupakan tingkat atau level dimana sebuah tulisan dapat dipahami atau

dibaca dengan mudah berdasarkan kompleksitas penggunaan kata-kata dalam

kalimat.

2. Clearity (kejelasan)

Kejelasan adalah hal yang paling penting dalam memilih satu jenis huruf,

tipografi yang baik adalah yang tingkat kejelasan untuk membaca tulisan tersebut

cukup tinggi.

3. Visibility (dapat dilihat)

Pemakaian tipe huruf harus disesuaikan dengan komposisi yang baik,

peletakan huruf yang terhalang oelh gambar atau warna huruf yang hampir sama

dengan latar belakang akan mempersulit pembaca untuk menulis tulisan yang

ingin disampaikan.

4. Legibility

Merupakan kejelasan dari penulisan teks, biasanya berdasarkan ukuran,

jenis huruf, kontras, text block dan spasi antara huruf yang digunakan.

2.5 Layout

Pengertian tata letak (layout) menurut Graphic Art Encyclopedia (1992:296)

“Layout is arrangement of a book, magazine, or other publication so that and

illustration follow a desired format”. Layout adalah merupakan pengaturan yang

dilakukan pada buku, majalah, atau bentuk publikasi lainnya, sehingga teks dan

ilustrasi sesuai dengan bentuk yang diharapkan.

Layout juga meliputi semua bentuk penempatan dan pengaturan untuk

catatan tepi, pemberian gambar, penempatan garis tepi, penempatan ukuran dan

bentuk ilustrasi. Menurut Smith (1985) dalam Sutopo (2002:174) mengatakan

Page 40: PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN …lib.unnes.ac.id/30740/1/2411411017.pdf · member card, nota reseller, nota pembelidan stempel yang menampilkan identitas visual dari Heynis

21

bahwa proses mengatur hal atau pembuatan layout adalah merangkaikan unsur

tertentu menjadi susunan yang baik, sehingga mencapai tujuan.

Tata letak yang dimaksudkan sebuah pola letak elemen visual desain

terhadap suatu bidang dalam media tertentu memudahkan dalam menyampaikan

suatu konsep pesan. Prinsip dasar pada pembuatan tata letak tersebut harus

diperhatikan agar pesan yang ingin disampaikan dapat diarahkan dengan benar.

2.5.1 Prinsip-prinsip Layout

Untuk membuat layout hal yang pertama perlu diperhatikam adalah konten,

mulai dari topik utama yang akan dibahas di dalam konten tersebut, panjang

konten, fotografi atau ilustrasi yang akan digunakan dalam konten, dan

disesuaikan dengan prinsip-prinsip layout (Anggraini,2014:74-75).

Munurut Anggraini (2014:75) prinsip-prinsip layout terbagi menjadi empat,

yaitu:

1. Sequence

Sequence adalah urutan perhatian dalam layout atau aliran pandang mata

saat melihat layout. Layout yang baik adalah yang dapat mengarahkan pembaca

kepada informasi yang disajikan pada layout (Anggraini:74-75).

2. Emphasis

Emphasis yaitu penekanan-penekanan bagian tertentu pada layout.

Penekanan ini berfungsi agar pembaca agar lebih terarah atau focus pada bagian

yang penting, emphasis atau penekan dapat dihasilkan dengan cara sebagai

berikut:

a. Memberi ukuran huruf yang lebih besar dari elemen-elemen layout

lainnya pada halaman tersebut.

b. Menggunakan warna yang kontras atau berbeda dengan latar belakang

dan elemen lainnya.

c. Meletakkan hal-hal yang penting pada posisi yang menarik perhatian.

d. Menggunakan bentuk atau style yang berbeda dengan sekitarnya

(Anggraini, 2014:76).

Page 41: PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN …lib.unnes.ac.id/30740/1/2411411017.pdf · member card, nota reseller, nota pembelidan stempel yang menampilkan identitas visual dari Heynis

22

3. Keseimbangan

Prinsik keseimbangan dibagi menjadi dua yaitu, keseimbangan simetris

dan asimetris. Pada keseimbangan simetris, sisi yang berlawanan harus sama

persis sehingga terjadi sebuah keseimbangan, sedangkan keseimbangan asimetris

obyek-obyeknya dibuat berlawanan atau tidak sama sehingga terjadi sebuah

ketidak seimbangan. Keuntungan dari keseimbangan asimetris memberi kesan

yang tidak kaku atau santai (Anggraini, 2014:76).

4. Unity

Unity adalah membuat kesatuan pada desain keseluruhan, seluruh elemen

yang digunakan harus saling berkaitan dan disusun secara tepat

(Anggraini:2014:76).

2.5.2 Elemen-elemenLayout

Menurut Rustan (2009:27), layout memiliki banyak sekali eleman yang

mempunyai peran yang berbeda-beda dalam membangun keseluruhan layout.

Tujuan utama elemen dalam layout yaitu pertama menyampaikan informasi

dengan lengkap dan tepat, kedua kenyaman dalam membaca termasuk di

dalamnya memudahkan mencari informasi yang dibutuhkan, navigasi dan

estetika. Untuk membuat layout yang optimal, desainer perlu mengetahui peran

masing-masing elemen tersebut terbagi menjadi tiga, antara lain :

2.5.2.1 Elemen Teks

1. Judul

Suatu artikel diawali oleh sebuah kata atau beberapa kata singkat yang

disebut judul. Judul menggunakan ukuran besar atau menarik perhatian pembaca

dan membedakannya dari elemen layout yang lainnya. Selain dari ukuran,

pemilihan sifat yang tercermin dari jenis huruf tersebut juga harus menarik

perhatian, karena untuk judul segi estetis lebih diprioritaskan.

2. Deck

Deck adalah gambaran singkat tentang topik yang dibicarakan di bodytext.

Letaknya bervariasi tetapi biasanya antara judul dan bodytext. Fungsi deck yaitu

sebagai pengantar sebelum orang membaca bodytect.

Page 42: PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN …lib.unnes.ac.id/30740/1/2411411017.pdf · member card, nota reseller, nota pembelidan stempel yang menampilkan identitas visual dari Heynis

23

3. Byline

Berisi nama penulis, kadang disertai dengan jabatan atau keterangan

singkat lainnya. Byline letaknya sebelum bodytect atau dapat diletakkan di akhir

naskah.

4. Bodytext

Isi/naskah/artikel merupakan elemen layout yang paling banyak

memberikan informasi terhadap topik bacaan tersebut. Keberhasilan suatu

bodytext ditentukan oleh: dukungan judul dan deck yang menarik sehingga

memancing pembaca untuk meneruskan keingintahuannya akan informasi yang

lengkap dan gaya penulisan yang menarik dari naskah itu sendiri.

5. Subjudul

Subjudul berfungsi sebagai judul segmen-segmen tertentu.

6. Pull Quotes

Pada awalnya adalah cuplikan perkataan atau tulisan seseorang namun kini

sudah mengalami perluasan arti. Pada karya publikasi dapat berarti suatu atau

lebih kalimat singkat yang mengandung informasi penting yang ingin ditekankan.

Pull Quotes sering kali dibuka dan ditutup dengan tanda peti (“), ada yang diberi

box agar dapat dibedakan keberadaannya dengan elemen layout lainnya.

7. Caption

Caption biasanya dicetak dengan ukuran kecil dan dibedakan gaya atau

jenis hurufnya dengan bodytext dan elemen teks lainnya. Apabila terdapat satu

elemen visual yang harus diterangkan, kita hanya memerlukan satu caption

sederhana. Namun bila lebih dari satu dapat didesain dengan cara : pertama,

caption yang saling terpisah letaknya dan masing-masing berada di dekat elemen

visualnya. Ada yang disertai dengan tanda panah mengarah pada elemen

visualnya. Kedua: caption yang dijadikan satu atau merujuk pada elemen

visualnya masing-masing dengan cara menggunakan petunjuk arah (kiri, kanan,

atas, bawah) dengan tanda panah atau angka.

8. Callouts

Pada dasarnya sama seperti caption, kebanyakan callouts menyertai

elemen visual yang memiliki lebih dari satu keterangan, misalnya pada diagram.

Page 43: PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN …lib.unnes.ac.id/30740/1/2411411017.pdf · member card, nota reseller, nota pembelidan stempel yang menampilkan identitas visual dari Heynis

24

Callouts biasanya memiliki garis-garis yang menghubungkan dengan bagian-

bagian dari elemen visualnya. Balloon adalah salah satu bentuk callouts.

9. Kickers

Kickers adalah sesuatu atau beberapa kata pendek yang terletak di atas

judul, fungsinya untuk memudahkan pembaca menemukan topik yang diinginkan

dan mengingatkan lokasinya saat membaca artikel tersebut.

10. Initial Caps

Huruf awal yang berukuran besar dari kata pertama pada paragraf. Karena

lebih bersifat estetis, tidak jarang hanya terdapat initial caps di dalam suatu

naskah. Initial caps juga berfungsi sebagai penyeimbang komposisi suatu layout.

11. Indent

Baris pertama paragraf menjorok masuk ke dalam. Sedangkan hanging

indent adalah kebalikannya: baris pertama tetap pada posisi, sedangkan garis

baris-baris di bawahnya menjorok masuk ke dalam.

12. Lead Line

Beberapa kata pertama atau keseluruhan kata di baris paling awal pada tiap

paragraf, yang dibedakan atribut hurufnya. Atribut yang dibedakan itu bisa berupa

jenis huruf/style/ukuran/letter spacing/leadingnya. Fungsinya sama dengan

penanda antar paragraf lainnya: agar mudah menangkap paragraf berikutnnya.

13. Spasi

Untuk membedakan paragraf satu dengan lainnya, antar paragraf diberi

spasi.

14. Running Head

Judul buku, bab/ topik yang sedang dibaca, nama pengarang dan informasi

lainnya yang berulang-ulang ada pada tiap halaman dan posisinya tidak berubah.

Yang letaknya di footer sering kali tetao disebut dengan running head, bukan

running feet.

15. Catatan Kaki

Catatan kaki berisi detail informasi dari sebagian tulisan tertentu di dalam

naskah. Informasi tersebut bisa berupa: refrensi atau bahan acuan tulisan tersebut,

Page 44: PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN …lib.unnes.ac.id/30740/1/2411411017.pdf · member card, nota reseller, nota pembelidan stempel yang menampilkan identitas visual dari Heynis

25

rekomendasi bacaan lanjutan. Sesuai dengan namanya, catatan kaki letaknya di

footer.

16. Nomor Halaman

Berfungsi untuk memudahkan pembaca mengingat lokasi artikel. Lebih

baik lagi disertai dengan daftar isi atau index di halaman depan.

17. Jumps

Untuk artikel panjang satu halaman yang terbatas, terpaksa membuat

sambungan di halaman lain. Untuk itu diperlukan teks singkat untuk

menginformasikannya kepada pembaca. Jumps biasanya berbunyi: “sambungan

dari halaman 1”. Sambungan ini disebut dengan Continuation Lines.

18. Signature

Umum dijumpai di flier, brosur, poster, dan lain-lain. Berisi alamat, nomor

telepon atau orang yang bisa dihubungi atau informasi tambahan lainnya. Bila

menyangkut sebuah acara, biasanya disertai logo penyelenggara, partner dan

sponsor.

19. Nameplate

Nama surat kabar, majalah, tabloid. Bisa dibuat dalam ukuran besar di

letakkan pada bagian atas halaman depan pada surat kabar, newsletter, tabloid

atau di cover depan majalah.

20. Masthead

Area dalam majalah surat kabar atau majalah yang berisi informasi tentang

penerbitannya: nama-nama staf, kontributor, cara berlangganan, alamat dan logo

penerbit. Gaya dan susunan masthead tergantung dari karakter yang dibawa oleh

majalah atau surat kabar tersebut. Masthead mengalami perluasan arti, orang

menyamakan dengan sebutan nameplate.

2.5.2.2 Elemen Visual Yang termasuk dalam kelompok elemen visual adalah semua elemen bukan

teks yang kelihatan dalam suatu layout. Bisa saja dalam suatu layout hanya

terdapat elemen teks dan tidak ada elemen visualnya. Elemen visual terdiri dari :

Page 45: PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN …lib.unnes.ac.id/30740/1/2411411017.pdf · member card, nota reseller, nota pembelidan stempel yang menampilkan identitas visual dari Heynis

26

1. Foto

Kemampuan untuk memberi kesan dapat dipercaya merupakan kekuatan

terbesar dalam fotografi pada media periklanan.

2. Artworks

Menyajikan informasi yang lebih akurat dan juga bisa mengandung pesan

yang sangat dalam. Artwork adalah jenis karya seni bukan fotografi yang dibuat

secara manual maupun komputer.

3. Infographics

Fakta-fakta dan data statistik hasil dari survey dan penelitian yang disajikan

dalam bentuk grafik, tabel, diagram, bagan dan peta.

4. Garis

Garis merupakan elemen desain yang dapat menciptakan kesan estetis pada

karya desain. Pada layout, garis memiliki sifat fungsional yang dapat membagi

area, penyeimbang berat dan elemen pengikat sistemdesain agar terjaga

kesatuannya.

5. Kotak

Berisi artikel yang bersifat tambahan dari artikel utama. Bila letaknya

dipinggir halaman disebut sidebar. Agar terlihat rapi, elemen visual juga dapat

diberi kotak. Dengan adanya kotak, informasi tambahan baik teks maupun visual

dapat dibedakan dengan jelas oleh pembaca.

6. Inzet

Elemen visual yang kecil dapat di tempatkan di dalam elemen visual yang

besar. Fungsinya memberi informasi pendukung.

7. Poin

Suatu daftar yang mempunyai baris urutan ke bawah, biasanya di depan tiap

barisnya diberi penanda angka dan poin.

2.5.2.3 InvisIble Element Elemen yang tergolong sebagai invisible element yaitu merupakan kerangka

yang berfungsi sebagai acuan penempatan semua elemen layout lainnya. Invisible

element dibagi terdiri dari antara lain:

Page 46: PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN …lib.unnes.ac.id/30740/1/2411411017.pdf · member card, nota reseller, nota pembelidan stempel yang menampilkan identitas visual dari Heynis

27

1. Margin

Margin ditentukan sebagai penentu jarak antara pinggir kertas dengan ruang

yang akan ditempati oleh elemen-elemen layout tidak terlalu jauh ke pinggir

halaman.

2. Grid

Grid adalah alat bantu yang sangat bermanfaat dalam me-layout. Grid

mempermudah menentukan di mana harus meletakkan elemen layout dan

mempertahankan konsitensi dan kesatuan layout terlebih untuk karya desain yang

mempunyai beberapa halaman.

2.6 Identitas Visual

Dalam konteks Corporate Indentity, dikenal dengan istilah yang sama

namun tujuannya lebih terarah yaitu identitas visual atau Corporate Visual

Identity, dalam pengertian umum adalah gambar atau goresan yang

direpresentasikan satu atau lebih pesan dengan maksud tertentu, dan digunakan

untuk mengkomunikasikan keberadaan dari sebuah perusahaan, organisai,

institusi ataupun golongan.

Identitas visual adalah suatu sistem komunikasi visual yang membentuk

identitas dari suatu perusahaan,organisasi maupun produk. Identitas visual seiring

digunakan untuk membedakan suatu produk/jasa dari pesaing sehingga

masyarakat akan dengan mudah mengidentifikasikan suatu merek (Rustan,

2009:60).

Sedangkan menurut Galmer dan Gray (2000:256) identitas perusahaan

berperan penting dalam menampilkan sebuah korporasi kepada masyarakat luas.

Secara umum, identitas visual mengungkapkan nilai dan karakteristik perusahaan

tersebut.

Identitas visual adalah identitas yang berkaitan dengan citra atau image

yang dipertahankan oleh perusahaan atau identitas lain sebagai jembatan untuk

menyatukan berbagai konteks, udience perusahaan tersebut, simbolisasi, ciri khas

yang mengandung diferensial dan mewakili citra organisasi. Identitas dapat

berasal dari sejarah, filosofi, visi/cita-cita, misi/fungsi, tujuan, strategi atau

Page 47: PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN …lib.unnes.ac.id/30740/1/2411411017.pdf · member card, nota reseller, nota pembelidan stempel yang menampilkan identitas visual dari Heynis

28

program. Secara sederhana identitas visual terdiri dari beberapa elemen atau

atribut di dalamnya, mulai dari pemilihan nama sebagai langkah awal, logo,

tipografi, warna khas, serta images atau elemen gambar pendukung yang termasuk

di sini adalah foto, artworks, infographics (Rustan, 2009:90-91).

2.6.1 Unsur Elemen Identitas Visual

Identitas visual terdiri dari sistem yang terintegritas, termasuk didalamnya

warna, bentuk, tipografi. Elemen-elemen kreatif ini adalah sesuatu yang

fundamental yang kemudian dikombinasikan dalam cara yang unik dan kreatif

untuk menciptakan suatu merk yang kokoh dan memiliki ciri khasnya sendiri

dalam bentuk logo, struktur kemasan dan grafis, grafis di lokasi penjualan, iklan,

marketing dan promosi, kendaraan, penanda/singnage, dan sebagainya. Semua

elemen ini tergabung dan menjadi satu identitas visual yang total.

2.6.1.1 Nama

Menurut Rustan (2009:60) semua atribut identitas seperti logo, tipografi,

warna, image, dan lain-lain dibangun dengan berpijak pada nama, nama menjadi

atribut identitas yang membentuk brand image di benak publik. Oleh kerenanya,

sebelum menentukan nama terlebih dahulu perlu dibentuk skenario brand

architecture-nya, karena hal itu mempengaruhi penanaman dan identitas visual

lainnya.

Dalam buku Rustan (2009:62) beberapa kriteria untuk pembentukan sebuah

nama yaitu:

1. Bahasa Indonesia atau Bahasa Asing.

2. Unik.

3. Singkat.

4. Tidak mirip kata lain baik ditulis maupun diucapkan.

5. Tidak mengandung konotasi negatif.

6. Fleksibel.

Tetap Jelas dan menarik ketika divisualisasikan dalam bentuk logo dan

digabung dengan bentuk visual lainnya.

Page 48: PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN …lib.unnes.ac.id/30740/1/2411411017.pdf · member card, nota reseller, nota pembelidan stempel yang menampilkan identitas visual dari Heynis

29

2.6.1.2 Logo

Logo adalah elemen gambar atau simbol pada identitas visual, logo

merupakan atribut paling utama yang terlihat secara fisik. Melalui logo, tergambar

semua atribut non fisik lainnya sebagai jiwa dari identitas tersebut, yaitu : visi dan

misinya, corporate value, corporate dan seluruh kepribadian perusahaan (Rustan,

2009:66)

Fungsi logo menurut Murphy dan Rowe (1991:11), antara lain:

1. Identifikasisuatuprodukatauorganisasi.

2. Pembedadariprodukatauorganisasi yang lain.

3. Mengkomunikasikaninformasitentangnilaidankualitas.

4. Menambahnilai.

5. Merepresentasikanaset yang berharga.

6. Properti legal suatuprodukatauorganisasi.

Logo sendiri dibedakan menajdi 2 (dua) jenis, yaitu logogram dan

logotype. Berikut adalah penjelasan dari dua jenis logo tersebut :

1. Logogram

Logorgam adalah simbol ekspresi yang divisualkan secara grafis, dapat

berupa objek tertetu atau huruf, dapat divisualkan secara kongkrit.

2. Logotype

Logotype adalah tulisan nama identitas yang didesain secara khusus

dengan menggunakan teknik lettering atau dengan memakai jenis huruf tertentu.

Jadi awalnya logotype berupa tulisan saja.

2.6.1.3 Warna

Umumnya ada dua macam waran pada identitas visual, yaitu warna pada

logo dan warna pada corporate color atau warna perusahaan. Terkadang

corporate color yang digunakan pada aplikasi-aplikasi desain menggunakan

warna yang sama dengan warna pada logo, namun ada pula yang memperluas

jangkauan area warnanya (Rustan, 2009:72).

2.6.1.4 Tipografi

Sama halnya dengan warna, tipografi ada dua mcam, yaitu tipografi dalam

logo (letter marks), dan tipografi yang digunakan dalam media-media aplikasi

Page 49: PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN …lib.unnes.ac.id/30740/1/2411411017.pdf · member card, nota reseller, nota pembelidan stempel yang menampilkan identitas visual dari Heynis

30

logo (corporate typeface/ corporate typography). Karena memiliki fungsi yang

berbeda, karakteristik huruf yang digunakam pada letter marks dengen corporate

typeface juga berbeda (Rustan, 2009:78)

2.6.1.5 Elemen Bambar

Elemen yang termasuk dalam elemen gambar adalah foto, artworks,

infographic dan lain-lain yang memperkuat kesan terhadap kepribadian brand.

Elemen visual lain berupa background atau cropping image yang berfungsi untuk

memperkuat identitas dengan menambah keunikannya, sehingga secara visual

brand lebih mudah dikenali (Rustan, 2009:82-85).

2.6.1.6 Penerapan Identitas Visual

Penerapan identitas visual pada berbagai media didasarkan pada berbagai

faktordiantaranya adalah besar kecilnya perusahaan, besar kecilnya dana, ektor

industri dan bidang usahanya dan lain-lain.

Menurut Rustan (2009:86-87) media-media yang umumnya digunakan

dalam mencapai penerapan identitas visual perusahaan :

a. Pedoman identitas : buku dan electronic format, electronic tamplates.

b. Stationery: kartu nama, kertas surat, amplop, amplop besar, facsmile,

purches order (po), kwitansi, surat jalan, tanda terima, memo, binder,

stiker, nametags.

c. Marketing/sales: company profiles, katalog produk, brosur, flier, poster,

banner, billboard, iklan koran, majalh, iklan tv, radio, website.

d. Humas dan internal : newsletter, news realese, press kit folderannual

report.

e. Facilities signs: exterior (dinding gedung, pintu masuk), interior.

f. Kendaraan: mobil staf, mobil boks, display boks, truk pengangkut

barang.

g. Pakaian seragam: seragam kerja buruh, seragam kerja kantor, seragam

marketing.

h. Gift: internal (tas, kaos, dasi, pin), eksternal (pen, payung, flashdisk).

Page 50: PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN …lib.unnes.ac.id/30740/1/2411411017.pdf · member card, nota reseller, nota pembelidan stempel yang menampilkan identitas visual dari Heynis

31

2.6.2 Pedoman Sistem Identitas Visual

Pedoman sistem identitas visual adalah pegangan bagian perusahaan, dalam

menerapkan konsitensi identitas. Pedoman sistem identitas visual memiliki peran

yang lebih mendasar sebagai alat yang memvisualkan citra perusahaan sebagai

citra bersama (seluruh personil)entitas yang utuh.

Secara umum, pedoman sistem identitas visual mencakup beberapahal

sebagai berikut :

1. Logo

Logo adalah bagian terpenting dari rangkaian sistem identitas visual, karena

logo sebagai atribut utama identitas visual yang biasanya memiliki aspek unikdari

segi bentuk yang membuatnya sangat mudah diidentifikasi oleh audience (Rustan,

2009:90)

2. Warna

Penerapan waran yang konsisten juga menjadi faktor kundi bagi

keberhasilan suatu sistem identitas visual. Warna secara psikologis akan

mempengaruhi ingatan audience terhadap suatu entitas tertentu (Rustan, 2009:91)

3. Tipografi

Tipografi dan pemilihan jenis huruf (font) dapat membantu memperkuat

suatu identitas selama penerapannya konsiten. Huruf mengkonfersikan bahasa

verbal menjadi visual dalam berbagai media promosi maupun informasi (Rustan,

2009:91)

4. Elemen lainnya

Peran fotografi dan ilustrasi sangat kentara sebagai salah satu alat promosi

paling ampuh pada sistem identitas visual, style fotografi dan ilustrasi yang

digabungkan dengan visual lainnya dapat menghasilkan suatu “rasa” dan

kombinasi yang harmonis (Rustan, 2009:91)

5. Layout

Layout adalah merupakanpengaturan yang dilakukan pada buku, majalah,

atau bentuk publikasi lainnya, sehingga teks dan ilustrasi sesuai dengan bentuk

yang diharapkan.

Page 51: PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN …lib.unnes.ac.id/30740/1/2411411017.pdf · member card, nota reseller, nota pembelidan stempel yang menampilkan identitas visual dari Heynis

32

Di luar problem umum tersebut, ada beberapa perusahaan yang

mencantumkan beberapa tone atau tata bahasa perusahaan, signage, seragam

karyawan, desain interior dan eksterior gedung, display untuk pameran, kemasan

produk, gift dan lain-lain (Rustan, 2009:91).

2.6.3 Fungsi Identitas Visual

Berdasarkan sumber (http://www.agesvisual.com diakses pada 3 september

2016) beberapa ahli menututrkan ada empat fungsi dari identitas visual

perusahaan (corporate visual identity) dapat dilihat dan dibedakan, dengan tiga

diantaranya lebih diarahkan pada pihak eksternal (stake holder), yaitu:

2.6.3.1 Balmer (2000)

Memiliki fungsi yang bertujuan agar publik mengetahui keberadaan

organisasi tersebut dan paham terhadap core bisnis secara tepat.

2.6.3.2 Schultz (2000)

Memiliki fungsi yang mengkaitkan antara reputasi dan identitas dan

disimbulkan bahwa corporate visual identity memiliki peran yang mendukung di

dalam menciptakan reputasi fungsi dimana corporate visual mencerminkan

struktur dari suatu organisasi kepada eksternal shakeholder-nya, proses visualisasi

corporate identity lekat hubungannya seperti halnya hubungan antara divisi dan

unit.

2.6.3.3 Olins (1989)

Adalah orang yang terkenal dengan pola “struktur identitas perusahaan”,

dalam memandang corporate identity, struktur tersebut terdiri dari tiga konsep :

“Monolithic brands for companies which have a single brand”. “Branded identity

in which different brands are developed for part of the organization or for

different product lines”. “Endorsed identity with different brands which are

(visually) connected to each other”. Namun konsep yang diperkenalkan oleh

Olins lebih sering diperkenalkan seperti struktur identitas perusahaan dari pada

sebagai corporate visual identity dan hanya menyediakan satu indikasi dari

presentasi visual pada organisai tanpa pernah mengurainya sebagai sebuah

struktur identitas.

Page 52: PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN …lib.unnes.ac.id/30740/1/2411411017.pdf · member card, nota reseller, nota pembelidan stempel yang menampilkan identitas visual dari Heynis

33

2.6.3.4 Bromley (2001)

Memiliki fungsi internal dari corporate visual identity adalah hubungan

langsung dengan identifikasi organisasi secara keseluruhan, corporate visual

identity berperan penting sebagai sesuatu yang simbolis didalam menciptakan

identifikasi seperti tersebut.

2.7 Brand

Menurut Alina Wheeler dalam buku Rustan (2009:16) “Makna Brand dapat

merubah sesuai konteksnya. Kadang brand sebagai kata benda, kada sebagai kata

kerja. Kadang menjadi sama dengan nama perusahaan, pengalaman, perusahaan

dan harapan konsumen.

Dalam buku mendesain logo (Rustan, 2009:16) hubungan antara logo dan

brand, brand memiliki makna yang jauh lebih dalam dan luas dan luas daripada

logo. Logo berbentuk benda fisik yang bisa dilihat, sedangkan brand mencakup

keseluruhan, baik yang fisik, non fisik, pengalaman dan asosiasi.

2.7.1 Brand Image

Kotler (2002: 215) mendefinisikan citra merek sebagai seperangkat

keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki oleh seorang terhadap suatu merek,

karena itu sikap dan tindakan konsumen terhadap suatu merek sangat ditentukan

oleh citra merek tersebut.

Kolter (2002: 225) juga menambahkan bahwa citra merek merupakan syarat

dari merek yang kuat dan citra adalah persepsi yang relatif konsisten dalam jangka

panjang (enduring perception). Jadi tidak mudah untuk membentuk citra, dan bila

terbentuk akan sulit untuk merubahnya. Citra yang dibentuk harus jelas dan

memiliki keunggulan bila dibandingkan dengan pesaingnya. Saat perbedaan dan

keunggulan merek dihadapkan dengan merek lain, muncullah posisi merek.

2.7.2 Brand Awareness

Tingkat penerimaan awal dari seseorang ketika melihat atau mendengar

suatu informasi tentang produk beserta mereknya adalah brand awareness

(kesadaran merek). Menurut Surachman (2008: 7) brand awareness dalam seluruh

Page 53: PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN …lib.unnes.ac.id/30740/1/2411411017.pdf · member card, nota reseller, nota pembelidan stempel yang menampilkan identitas visual dari Heynis

34

kekuatan merek tergantung pada sejauh mana tingkat kesadaran yang dicapai oleh

suatu merek.

Menurut Alma (2007:18) brand awareness adalah kesanggupan konsumen

untuk mengenali suatu merek yang tertanam dalam ingatan konsumen. Menurut

Kolter dan Keller (2009: 346) brand awareness yaitu kemampuan konsumen

untuk mengidentifikasi merek dalam kondisi berbeda, seperti tercermin oleh

pengenalan merek mereka atau prestasi pengingatan.

Brand awareness memiliki 4 tingkatan, yaitu:

1. Tidak menyadari merek (unaware of brand)

Pada tahapan ini pelanggan merasa ragu apakah sudah mengenal

merek yang disebutkan atau belum mengenal.

2. Mengenali merek (brand recognition)

Pada tahapan ini, pelanggan mampu mengidentifikasi atau

mengenali merek yang disebutkan.

3. Mengingat merek (brand recall)

Pada tahapan ini, pelanggan mampu mengingat merek jika diberi

stimulus atau petunjuk.

4. Puncak pikiran (top of mind)

Pada tahapan tertinggi ini, sebuah merek mampu muncul pertama

kali di benak pelanggan ketika berbicara mengenai kategori produk

tertentu.

2.8 Redesain

Redesain yang berasal dari kata redesign terdiri dari dua kata, yaitu re- dan

design. Dalam bahas inggris, penggunaan kata re- mengacu pada pengulangan

atau melakukan kembali, sehingga redesign dapat diartikan sebagai desain ulang.

Redesain dalam kamus bahasa indonesia (2008: 1183) berarti rancangan ulang.

Jadi redesain adalah suatu perancangan untuk melakukan perubahan pada

struktur dan fungsi suatu benda, bangunan atau suatusistem dengan tujuan untuk

menghasilkan manfaat yang lebih baik dari desain semula atau untuk

menghasilkan fungsi yang berbeda dari desain sebelumnya.

Page 54: PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN …lib.unnes.ac.id/30740/1/2411411017.pdf · member card, nota reseller, nota pembelidan stempel yang menampilkan identitas visual dari Heynis

35

Menurut Gondokusumo, ada lima alasan utama mengapa perusahaan

melakukan perancangan ulang identitas visual / redesign yaitu :

1. Identitas visual/logo tidak sesuai perkembangan zaman

Sebuah perusahaan yang berkembang, pada awalnya membuat sebuah

identitas visual untuk mencerminkan layanan atau nilai-nilai dari perusahaan

mereka. Dengan demikian keputusan untuk melalukan redesain atau perancangan

ulang identitas perusahaan agar secara akurat dapat berkomunikasi dengan

konsumen dan untuk memperkuat promosi perusahaannya.

2. Perubahan visi dan misi perusahaan

Pergantian kepemimpinan atau kepemilikan suatu perusahaan akan

mempengaruhi perubahan visi dan misi dari perusahaan, dan perubahan visi dan

misi tersebut selalu ditindaklanjuti dengan penyesuaian desain identitas visual dari

perusahaan tersebut.

3. Masalah teknis pada penggunaan identitas visual perusahaan

Seringkali dijumpai logo yang colorful dalam pembuatan identitas saat

perusahaan dibangun, namun identitas tersebut terkendala masalah teknis pada

saat akan diimplementasikan. Selain itu, kesulitan yang akan dijumpai

adalahketika perusahaan tersebut membuka devisi baru yang membutuhkan logo

sendiri, maka logo dari perusahaan induk akan sedikit divariasikan untuk menjadi

logo bagi devisi baru tersebut. Jika kebutuhan ini tidak diimplementasikan oleh

logo awal perusahaan, maka hal tersebut menjadi salah satu alasan penting bagi

perusahaan untuk melakukan redesain identitas visualnya.

4. Kemiripan identitas visual perusahaan dengan perusahaan lain

Kemiripan identitas visual mungkin saja terjadi baik dari warna, bentuk,

letak, susunan, teknis pembuatan maupun promosi. Kemiripan pada identitas

visual perusahaan dapat menghilangkan keunikan dari identitas perusahaan

tersebut. Maka, diperlukan identitas yang berbeda untuk memberi kekuatan

sekaligus membangun kepercayaan dari konsumen.

5. Kebudayaan

Setiap negara memiliki kebudayaan yang berbeda. Warna, bentuk atau

elemen bisa bermakna lain jika di bawa ke daerah atau negara lain. Oleh karena

Page 55: PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN …lib.unnes.ac.id/30740/1/2411411017.pdf · member card, nota reseller, nota pembelidan stempel yang menampilkan identitas visual dari Heynis

36

itu, sebuah perusahaan yang semakin maju dan berkembang, serta mulai

melakukan ekspansi ke daerah lain, sebaiknya melakukan redesain identitas visual

perusahaan, agar dapat diterima di berbagai daerah atau negara dengan budaya

yang berbeda pula.

2.9 Media Promosi

2.9.1 Pengertian Media Promosi

Pengertian media promosi menurut kamus adalah sebuah alat, sarana

komunikasi, penghubung, atau yang terletak diantara dua pihak (Kamus Bahasa

Indonesia, 2008:179).

Promosi adalah segala bentuk komunikasi yang digunakan untuk

menginformasikan (to inform), membujuk (to persuade), atau mengingatkan

orang-orang tentang produk yang dihasilkan organisasi, individu, ataupun rumah

tangga (Simamora, 2003:285).

Promosi adalah suatu komunikasi informasi penjualan dan pembeli yang

bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang sebelumnya tidak

mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan mengingat produk

tersebut (Salahudin, 2002:123).

Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa media promosi merupakan

alat komunikasi dan penyampaian pesan yang dilakukan baik oleh perusahaan

maupun perantara dengan tujuan memberikan informasi mengenai produk,dan

tempat. Informasi itu bersifat memberitahukan, membujuk, mengingatkan kembali

pada konsumen, para perantara atau kombinasi keduanya.

2.9.2 Jenis-jenis Media Promosi

Menurut Maulana (2008) jenis-jenis media promosi dibagi menjadi tiga

kategori yaitu:

1. Media ATL (Above The Line)

Media Above The Line adalah media-media promosi yang posisinya

berbeda di lini atas. Hal ini disebabkan media promosi yang termasuk dalam lini

Page 56: PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN …lib.unnes.ac.id/30740/1/2411411017.pdf · member card, nota reseller, nota pembelidan stempel yang menampilkan identitas visual dari Heynis

37

atas ini memerlukan budget yang sangat besar. Namun dapat menjangkau target

pasar yang sangat luas. Contohnya : televisi, koran, radio, billboard, dll.

2. Media BTL (Below The Line)

Media Below The Line adalah media-media promosi yang posisinya beraa

di bawah. Hal ini disebabkan karena media promosi yang termasuk dalam lini

bawahtidak memerlukan budget yang besar, langsung tepat sasaran dan jangkauan

target pasarnya sempit. Contoh : pamflet, poster, brosur, social media, dll.

3. Media TTL (Through The Line)

Jika memperhatikan lingkungan sekitar, banyak media promosi yang

dianggap tidak ekslusif lagi dikarenakan ada kegiatan ATL yang mengandung

unsur BTL atau sebaliknya, BTL yang mengandung unsur ATL. Contoh ATL

dengan BTL adalah iklan sebuah brand di majalah yang sekaligus ditempeli

contoh produknya. Sedangkan contoh BTL dengan ATL: kegiatan event di outlet

tertentu yang tersebar luaskan lewat iklan radio dan sms.

Wilayah abu-abu atau “grey area” itulah yang mendorong timbulnya

istilah baru, yaitu ‘Through The Line’ atau TTL. Istilah ini secara harafiah berarti

‘cakupan dari ujung satu ke ujung lainnya’. Istilah TTL diperkenalkan untuk

menjembatani pihak perusahaan jasa komunikasi periklanan yang ingin membuat

gambaran kongkrit terhadap segmen jasa kreatif komunikasi yang ditawarkannya.

2.9.3 Tujuan Media Promosi

Menurut Simamora (2001:754) ada beberapa alasan para pemasar

melakukan promosi, yaitu:

1. Menyediakan informasi

Pembeli dan penjualan mendapatkan manfaat dari fungsi informasional

yang sanggup dilakukan oleh promosi. Para pembeli menemukan program baru

yang dapat membantunya dan para penjual dapat menginformasikan kepada calon

pelanggan tentang barang dan jasa.

2. Merangsang permintaan

Para pemasar ingin konsumen membeli produknya dan mereka

menggunakan promosi untuk membuat konsumen melakukan permintaan.

Page 57: PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN …lib.unnes.ac.id/30740/1/2411411017.pdf · member card, nota reseller, nota pembelidan stempel yang menampilkan identitas visual dari Heynis

38

3. Membedakan produk

Organisasi-organisasi mencoba membedakan mereka dan produknya

melalui pengguna promosi, khususnya produk yang tidak banyak berbeda dari

pesaingnya.

4. Mengingatkan para pelanggan

Mengingatkan para pelanggan akan manfaat dari perusahaan bisa

mencegah merak berpaling kepada pesaing pada saat mereka memutuskan untuk

mengganti atau memutakhir produknya.

5. Menghadang pesaing

Promosi dapat digunakan untuk menghadapi upaya pemasaran dari

pesaing untuk melawan kampanyenya periklanan.

6. Menjawab berita negatif

Kadangkala kompetisi bukanlah penjualan produk serupa dan perusahaan

lainnya. Seringkali perusahaan menjadi korban publisitas dan pemalsuan.

7. Memuluskan fluktuasi-fluktuasi permintaan

Perusahaan banyak mengalami tantangan-tantangan permintaan musiman,

dimana para pelanggan membeli lebih banyak selama beberapa bulan tertentu dan

berkurang pada bulan-bulan lainnya. Promosi membantu mengisi kesenjangan

yang ada diantara kepincangan-kepincangan permintaan musiman tersebut.

2.9.4 Fungsi Media Promosi

Menurut Shimp (2002:7) promosi memilik fungsi seperti :

1. Informing (memberikan informasi)

Promosi membuat konsumen sadar akan produk-produk baru, mendidik

meraka tentang berbagai fitur dan manfaat merek, serta penciptaan citra sebuah

perusahaan yang menghasilkan produk atau jasa. Promosi menampilkan peran

informasi bernilai lainnya, baik untuk merek yang diiklankan maupun

konsumennya, dengan mengajarkan mafaat-manfaat baru dari merek yang telah

ada.

Page 58: PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN …lib.unnes.ac.id/30740/1/2411411017.pdf · member card, nota reseller, nota pembelidan stempel yang menampilkan identitas visual dari Heynis

39

2. Persuading (membujuk)

Media promosi atau iklan yang baik akan mampu mempersuasi pelanggan

untuk mencoba produk atau jasa yang ditawarkan. Terkadang persuasi berbentuk

mempengaruhi permintaan primer, yakni menciptakan permintaan bagi

keseluruhan kategori produk. Lebih sering promosi berupaya untuk membangun

permintaan sekunder, permintaan bagi merek yang spesifik.

3. Reminding (mengingatkan)

Iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan para

konsumen. Saat kebutuhan muncul, yang berhubungan dengan produk dan jasa

yang diiklankan, dampak promosi di masa lalu memungkinkan merek pengiklan

hadir di benak konsumen. Periklanan lebih jauh didemonstrasikan untuk

mempengaruhi pengalihan merek dengan mengingatkan para konsumen yang

akhir-akhir ini belum membeli merek yang tersedia dan mengandung atribut-

atribut yang menguntungkan.

4. Adding Value (menambah nilai)

Terdapat tiga cara mendasar dimana perusahaan bisa memberi nilai

tambah bagi penawaran-penawaran mereka, inovasi, penyempurnaan kualitas,

atau mengubah persepsi konsumen. Ketiga komponen nilai tambah tersebut benar-

benar independen.

5. Assisting (mendampingi upaya-upaya lain dari perusahaan)

Periklanan merupakan salah satu alat promosi. Promosi membantu

perwakilan penjualan. Iklan mengawasi proses penjualan produk-produk

perusahaan dan memberikan pendahuluan yang bernilai bagi wiraniaga sebelum

melakukan kontak personal dengan para pelanggan yang prospektif. Upaya, waktu

dan biaya periklanan memberi informasi kepada prospek tentang keistimewaan

dan keunggulan produk atau jasa. Terlebih lagi, iklan melegitimasi atau membuat

apa yang dinyatakan klaim oleh perwakilan penjual lebih kredibel.

Page 59: PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN …lib.unnes.ac.id/30740/1/2411411017.pdf · member card, nota reseller, nota pembelidan stempel yang menampilkan identitas visual dari Heynis

108

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Melalui proses berkarya Proyek Studi ini, telah dirancang ulang identitas

visual untuk sebuah perusahaan yang diaplikasikan pada media promosi. Selain

itu, perancangan ulang identitas visual sesuai dengan karakteristik dan bidang

usaha dari perusahaan guna membangun citra lama perusahaan yang lebih baik

dari sebelumnya melalu media komunikasi visual kepada khalayak umum. Lewat

perancangan ulang logo diharapkan perusahaan dapat menggunakannya sebagai

identitas perusahaan yang baru dan bentuk strategi yang efektif untuk menambah

minat konsumen terhadap hijab yang ditawarkan Heynis Hijab.

Perancangan ulang identitas visual dan aplikasinya dalam berbagai jenis

media aplikasi sebagai media promosi kepada masyarakat menggunakan prinsip

dan unsur desain untuk menghasilkan desain yang sempurna. Disamping itu juga

dilakukan observasi, beberapa analisis, dan proses berkarya untuk menghasilkan

desain yang baik.

Perancangan ulang identitas visual yang dirancang sebagai media untuk

mempromosikan perusahaan kepada masyarakat untukmendapatkan citra yang

lebih baik lagi agar menambah minat konsumen terhadap hijab yang ditawarkan

Heynis Hijab. Selain itu, identitas visual yang berupa logo adalah identitas diri

untuk membedakan dengan perusahaan lain dan tanda kepemilikan untuk

membedakan milik perusahaan walaupun bergerak dibidang yang sama.

Hasil perancangan ulang identitas visual Heynis Hijab diaplikasikan dalam

berbagai jenis, ukuran, dan media dengan berbagai variasi ukuran yang berbeda

menyesuaikan bidang yang dibuat. Aplikasi identitas visual berupa kartu nama,

member card, nota reseller, nota pembeli, stempel, katalog, packaging, e-poster,

vehicle dan merchandise yang berupa notes, bantal jarum pentul dan pouch.

Page 60: PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN …lib.unnes.ac.id/30740/1/2411411017.pdf · member card, nota reseller, nota pembelidan stempel yang menampilkan identitas visual dari Heynis

109

Ciri umum dari media-media tersebut adalah selalu menampilkan logo

baru atau identitas Heynis Hijab.Desain bergaya simplistik dengan tema new,

simple, dan feminim. Warna-warna yang digunakan bernada merag muda dan

putih tulang terdapat ciri berupa pattern bergaris berwarna menyesuaikan

background dan juga memberi kesan kedinamisan.

Sejumlah kendala ditemui dalam proses penyusunan proyek studi ini.

Kendala tersebut antara lain: kesulitan membuat konsep perancangan, menyusun

budgeting, dan menentukan media penerapan logo berdasarkan analisis kebutuhan

dari Heynis Hijab. Solusi yang dilakukan adalah melakukan riset yang mendalam

kepada seluruh pihak yang terkait dalam proyek studi ini untuk mendapatkan

data-data yang penting dan diperlukan dalam proses perancangan ulang identitas

visual dan penerapannya, seperti melakukan studi kepustakaan, wawancara

kepada pihak pengelola dan konsumen Heynis Hijab, serta observasi lapangan.

5.2 Saran

1. Bagi penulis diharapkan karya komunikasi visual dapat digunakan sebagai

portofolio untukmenjalin kerjasama dengan instansi ataupin perusahaan,

serta sebagai sarana pengembangan keterampilan dalam perancangan

ulang identitas visual dan pengaplikasinnya dalam media promosi.

Diantaranya melalui proses analisi kebutuhan, seleksi media, perumusan

konsep, pencarian ide, penuangan ide, dalam bentuk sketsa, proses

penciptaan karya melalui media digital dan finishing menjadi karya media

promosi sesuai kebutuhan klien sehingga karya desain komunikasi visual

yang dihasilkan lebih bermanfaat dan tepat guna.

2. Penulis berharap laporan Proyek Studi ini dapat menjadi refrensi dan

literatur mengenai perancangan ulang identitas visual dan

pengaplikasiannya pada media promosi bagi mahasiswa Desain

komunikasi Visual jurusan Seni Rupa FBS Unnes agar mampu

menciptakan dan mengembangkan sebuah karya desain berikutnya

khususnya dalam perancangan ulang identitas visual dan

pengaplikasiannya.

Page 61: PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN …lib.unnes.ac.id/30740/1/2411411017.pdf · member card, nota reseller, nota pembelidan stempel yang menampilkan identitas visual dari Heynis

110

3. Bagi Heynis Hijab hasil perancangan ulang identitas visual ini dapat

digunakan sebaik-baiknya dalam ukuran, warna maupun bentuk dari logo

tersebut sebagai media promosi perusahaan, sehingga mampu

meningkatkan brand awareness dan dapat memberikan citra yang baik

kemudian hari, sehingga Heynis Hijab dapat memperkenalkan produknya

dalam skala yang lebih luas, juga sebagai bentuk strategi yang efektif

untuk menambah minat konsumen terhadap hijab yang ditawarkan Heynis

Hijab. Diharapkam Heynis Hijab bekerja tidak hanya fokus dalam

mempromosikan perusahaannya, namun juga dalam mengelola dan

meningkatkan kualitas produk yang dibuat. Pada anggaran biaya

percetakan (BAB 3) dengan total biaya Rp 9.407.000 penulis berharap

dapat doijadikanpertimbangan bagi Heynis Hijab untuk menentukan

anggaran strategi pemasaran, dan perhitungan lebih lanjut.

Page 62: PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN …lib.unnes.ac.id/30740/1/2411411017.pdf · member card, nota reseller, nota pembelidan stempel yang menampilkan identitas visual dari Heynis

111

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Anggraini S., Lia. 2014. Desain Komunikasi Visual Dasar-dasar Panduan

untuk Pemula: Nuansa Cendikia

Anggoro, M. Linggar. 2000. Teori dan Profesi Kehumasan serta Aplikasinya

di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.

Aristo Hadi, Sutopo, 2002, Analisis dan Desain Berorientasi Objek,

Yogyakarta : J&J Learning

Balmer, J.M.T., & Gray, ER.. 2000. Corporate Identity and Corporate

Communication: creating a competitive advantage. Industrial and

Commercial Training.

Bilsom, Simamora. 2003. Memenangkan Pasar Dengan Pemasaran Efektif

dan Profitable. Edisi Pertama.Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Bilsom, Simamora. 2003. Memenangkan Pasar Dengan Pemasaran Efektif

dan Profitable. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Buchari, Alma. 2007, Manajemen Pemasaran & Pemasaran Jasa. Bandung :

CV. Alfabeta.

Cenadi, Christine Suharto. 1999. Corporate Identity, Sejarah dan

Aplikasinya. Makalah – Jurusan Desain Komunikasi Visual.

Universitas Kristen Petra. Jakarta.

Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Inoinesia. Jakarta: Pusat Bahasa

Hendratman, Hendi. 2009. Graphics Desain. Bandung: Informatika.

Jefkins, Frans. 1997. Public Relation. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Kolter, Philip. 2002. Marketing Moves: A New Approach to Profits, Growth,

and Renewal.

Kolter, Philip & Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi 13

Jilid 2 Erlangga : Jakarta

Kusmiati, R. Artini. 1999. Teori Dasar Disain Komunikasi Visual. Jakarta:

Djambatan.

Page 63: PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN …lib.unnes.ac.id/30740/1/2411411017.pdf · member card, nota reseller, nota pembelidan stempel yang menampilkan identitas visual dari Heynis

112

Kusrianto, Adi. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta:

Andi.

Marsum, W. A. 1999. Restoran Dan Segala Permasalahannya. Yogyakarta:

Andi

Maulana, Amalia E. 2008. The End of the Line: Mengakhiri Istilah ATL vs

BTL.

http://amaliamaulana.com//popular-articel/the-end-of-the-line-

mengakhiri-penggunaan-istilah -atl-vs-btl/. (20 Agustus 2016)

Pujirianto. 2005. Desain Grafis Komputer. Yogyakarta: Andi.

Rustan, Surianto. 2009. Layout Dasar Dan Penerapannya. Jakarta:

Gramedia.

S. A. Surachman. 2008. Dasar-Dasar Manajemen Merek. Malang :

Bayumedia Publishing

Salahudin, Djaslim. 2006. Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan

Pelaksanaan, Unsur-unsur Pemasaran. Bandung: CV. Linda Karya

Santosa, Hedi Pujo. 2014. Media Luar Ruang dan Lini 12 (Silabus).

Semarang: FISIP UNDIP.

Santosa, Sigit. 2002. Advertising Guide book. Jakarta: Gramedia.

Shimp, Terence A. 2002. Advertising Promotion and Supplement Aspect of

Integrated Marketing Communication. Fifth Edition; Alih Bahasa:

Periklanan Promosi dan Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran

Terpadu. Edisi Kelima. Terjemahan: Reyvani Syahrial. Jakarta:

Erlangga.

Siddiq, Thabbit. 2014. “Perancangan Media Promosi International Batik

Center Pekalongan”. Skripsi Universitas Negeri Semarang

Sunarto, Wagiono. 2007. Rambu-Rambu Dasar. CONCEPT Volume 03

Edisi 17.

Supriyono, Rakhmat. 2010. Desain Komunikasi Visual, Teori dan aplikasi.

Yogyakarta: Penerbit Andi

Sutojo, Siswanto. 2004. Membangun Citra Perusahaan, Jakarta: Damar

Mulia Pustaka.

Page 64: PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN …lib.unnes.ac.id/30740/1/2411411017.pdf · member card, nota reseller, nota pembelidan stempel yang menampilkan identitas visual dari Heynis

113

Widowati, Heningtyas dan Novi Mayasari. 2007. Irama Visual. Yogyakarta:

Jalasutra dan ISI Yogyakarta.

Wibowo, Ibnu T. 2015. Belajar Deain Grafis. Yogyakarta :

Notebook.

hhtp://amaliamaulana.com Ambient Mediadiakses pada 10 Oktober 2016.

https://belajardekavedua.blogspot.co.id/ yang diakses pada 18 November

2016 pada pukul 10:45.

http://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptunikompp-

gdl-muhamadhus-26413 diakses tanggal 16 Juli 2016 pukul 22.00

WIB.

www.duniabiza.com/2016/05/20/perkembangan-hijab-di-indonesia-dari-

masa-ke-masa/ diakses pada tanggal 4 Agustus 2016 pukul 10.36

www.jitunews.com/read/20195/cara-menangkan-dan-menghadapi-

persaingan-bisnis-hijab/

www.landasanteori.com diakses pada tanggal 26 Oktober 2016 pukul 10.13