JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Abstrak— Telah dilakukan penelitian perancangan sistem sensor kelembaban beras dengan menggunakan prinsip kerja dua buah plat yang dipasang secara sejajar. Dengan menggunakan beras sebagai pengisi ruang diantara kedua plat, sistem akan mempunyai sifat yang sama dengan kapasitor. Sehingga akan mempunyai nilai kapasitif tertentu tergantung kelembaban bahan dielektrikum yang digunakan. Dari hubungan tersebut dapat dirancang sensor kelembaban beras dengan cara menganalisa nilai kapasitif sistem sensor. Dalam tugas akhir ini, sensor kelembaban MC-100 digunakan sebagai referensi sensor yang dirancang. Dari hasil penelitian yang dilakukan, perbandingan pengukuran kelembaban beras menggunakan sensor yang dirancang dengan moisturemeter MC-100 pada tingkat kelembaban tetap memiliki selisih pengukuran sebesar 2%. Sedangkan pada pengukuran dengan tingkat kelembaban berbeda sensor yang dirancang memiliki error sebesar 3.53%. Kata kunci: kapasitor, dielektrikum, kapasitif, moisturemeter MC-100 I. PENDAHULUAN i Indonesia, beras sudah menjadi makanan pokok bagi seluruh lapisan masyarakat. Meskipun beras dapat disubtitusi dengan bahan makanan lain, tetapi karena sudah terbiasa mengkonsumsinya, beras tetap menjadi pilihan utama dalam memenuhi kebutuhan pangan sehari- hari. Hal tersebut memperlihatkan betapa pentingnya peranan beras bagi masyarakat Indonesia. Sehingga diperlukan kehati-hatian dalam memilih dan merawat beras yang dikonsumsi. Mulai dari cara penanaman, pemanenan, penyimpanan dan pengolahannya. Sehingga terdapat banyak faktor yang mempengaruhi kualitas beras. Dalam menentukan kualitas beras, salah satu hal yang bisa dilakukan adalah dengan mengukur tingkat kandungan air atau kelembaban beras. karena jika terlalu lembab beras bisa mengalami penggumpalan, pembusukan dan pengrusakan. Pengukuran kelembaban dalam beras ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan menggunakan metode oven drying, Electrical Time Domain Reflectometry (ETDR), neutron moisture gauges, infrared dan laser light absorption spectroscopy, dan lain-lain[1]. Tetapi dengan metode-metode tersebut ini selain membutuhkan waktu yang lama juga dapat merusak kondisi bahan uji. Sehingga dibutuhkan metode yang mudah dan murah dalam pengaplikasiannya. Salah satunya adalah dengan mengukur kelembaban beras dengan menggunakan prinsip kerja kapasitor. Kapasitor adalah salah satu komponen pada rangkaian listrik yang dapat menyimpan dan melepaskan energi listrik dalam bentuk muatan-muatan listrik. Kapasitor umumnya terbuat dari dua buah konduktor yang diantara konduktor tersebut terdapat bahan dielektrik yang mempunyai konstanta dielektrik berbeda-beda tergantung dari bahan yang digunakan. Ketika beras digunakan sebagai bahan dielektik, maka konstanta dielektrik beras yang mengandung air dan tidak akan memiliki nilai yang berbeda. Hal ini dikarenakan nilai konstanta dielektrikum beras dan air mempunyai perbedaan nilai yang cukup besar. Dari prinsip di atas bisa dirancang suatu sensor kelembaban beras yang menggunakan prinsip kerja kapasitor. Hal ini dilakukan untuk mengetahui berat netto atau tingkat kemurnian suatu produk. Air tidak mempunyai nilai ekonomis tetapi ikut menambah berat produk. Untuk itu dalam penelitian ini dilakukan untuk merancang sensor kelembaban beras dengan cara mengukur nilai kapasitansi beras. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Beras Beras adalah hasil utama yang diperoleh dari proses penggilingan gabah hasil tanaman padi (Oryza sativa L.) yang seluruh lapisan sekamnya terkelupas dan seluruh atau sebagian lembaga dan lapisan bekatulnya telah dipisahkan (SNI 6128, 2008). Beras menyediakan sekitar 20% total energy perkapita dan 13% protein bagi penduduk dunia. Di Asia beras menyumbangkan 35% energy dan 28% protein, di Amerika selatan 12% energy dan 9% protein[2]. Di beberapa Negara berkembang beras menjadi makanan pokok masyarakatnya. Seperti halnya di Indonesia. Kebiasaan ini sudah terbentuk melalui sejarah yang panjang. Beras dipilih menjadi makanan pokok karena sumber daya alam lingkungan mendukung penyediaannya dalam jumlah yang cukup dan cepat pengolahannya. Persyaratan mutu beras yang ditentukan oleh bulog dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu persyaratan kualitatif dan persyaratan kuantitatif. Persyratan kualitatif ditentukan secara subyektif yang meliputi bau, suhu, hama penyakit dan bahan kimia. Persyaratan tersebut tidak dapat ditentukan dalam satu satuan, tetapi dinyatakan dengan membandingkan dengan terhadap contoh. Bau beras yang tidak disenangi adalah bau apek dan bau alkoholik. Bau apek terutama disebabkan oleh hasil perusahaan minyak, bau asam dan alkoholik disebabkan oleh hasil fermentasi gula. Pengujian bau dilakukan dengan membandingkan terhadap contoh yang ditetapkan atau pembanding lainnya. Diisyaratkan bahwa pada semua tingkatan mutu, sampel tidak boleh mengandung tanda-tanda keberadaan hama atau penyakit hidup, telur, kepompong, atau jamur Perancangan Sensor Kelembaban Beras Berbasis Kapasitor Saifudin Mujib dan Melania Suweni Muntini Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail: [email protected]D
6
Embed
Perancangan sensor kelembaban beras berbasis kapasitor · mempengaruhi nilai kapasitansi dari kapasitor tesebut. Bahan dielektrik bisa apa saja, termasuk biji-bijian yang apabila
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6
1
Abstrak— Telah dilakukan penelitian perancangan
sistem sensor kelembaban beras dengan menggunakan prinsip
kerja dua buah plat yang dipasang secara sejajar. Dengan
menggunakan beras sebagai pengisi ruang diantara kedua plat,
sistem akan mempunyai sifat yang sama dengan kapasitor.
Sehingga akan mempunyai nilai kapasitif tertentu tergantung
kelembaban bahan dielektrikum yang digunakan. Dari
hubungan tersebut dapat dirancang sensor kelembaban beras
dengan cara menganalisa nilai kapasitif sistem sensor. Dalam
tugas akhir ini, sensor kelembaban MC-100 digunakan sebagai
referensi sensor yang dirancang. Dari hasil penelitian yang