Top Banner
PERANCANGAN DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) UNTUK MANAJEMEN PERSEDIAAN MATERIAL KESTASIUNAN (HDG0) (Studi Kasus: PT. Garuda Indonesia, Tbk) Guntur Saptha Panggabean dan Suparno Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111 Email: [email protected] ; [email protected] Abstrak PT. Garuda Indonesia merupakan perusahaan penerbangan milik pemerintah Indonesia yang melayani penerbangan domestik dan internasional. Sebagai satu-satunya maskapai penerbangan di Indonesia yang memberikan pelayanan penuh atau “Full Service Airline”, Garuda Indonesia berkomitmen semakin meningkatkan pelayanannya kepada para pengguna jasa. Semua aktifitas penerbangan harus sesuai dengan standar dari International Air Transport Association (IATA). Beberapa material mutlak diperlukan oleh penumpang terkait prosedur penerbangan seperti barcode boarding pass (BCBP) untuk proses boarding, baggage tag thermal paper (BTTP) untuk label bagasi penumpang dan beberapa material yang lain. Saat ini kondisi persediaan di gudang cukup tinggi dan bila tidak terdapat inventory control yang baik dapat menyebabkan overstock. Akan tetapi terdapat juga beberapa material yang tidak memiliki persediaan di gudang (stockout). Terjadinya stockout ini dapat menyebabkan terganggunya proses penerbangan di bandara. Salah satu faktor yang mengakibatkan kedua hal tersebut yaitu inventory control yang belum memperhatikan pola pemakaian material. Tiap material memiliki karakteristik yang berbeda. Dari material kestasiunan yang ada, dilakukan pengelompokan material menjadi 3 kelas agar dapat membedakan kebijakan penanganan material. Setelah diklasifikasi, dilakukan perhitungan pengendalian persediaan material dengan menggunakan metode eksisting perusahaan, metode (s,Q) dan metode (R,s,S) untuk mengetahui parameter inventori. Dari hasil parameter tersebut didapatkan hasil service level dan biaya inventori. Perancangan Decision Support System (DSS) sangat membantu perusahaan dalam membuat keputusan berkaitan dengan strategi perencanaan pengadaan material kestasiunan. Kata Kunci: Inventory control, (R,s,S) System, Decision Support System ABSTRACT PT. Garuda Indonesia is state-owned airlines serving domestic and international flights. As the only Indonesian airlines providing full service airline, Garuda Indonesia comitte to improve its service to its customer. All aviaton activities shall be in accordance with the standards of tha International Air Transport Association (IATA). Some materials, for instance barcode boarding passes (BCPC) for boarding process, baggage tag thermal paper (BTTP) for passenger baggage labels, etc. Are absolutely needed by the passenger. Now, warehouse inventory is high enough. Still, poor inventory control system will lead to overstock. However, there are other materials with zero inventory in the warehouse (stockout). This condition cause disruption in flights process. One of causing factor in both cases is inventory control system regardless consumption materials pattern. Every material has different characteristic. From stationary existing materials, materials are classifed into 3 classes so that different handling materials policy can be done in every class. Then, material handling are calculated using existing method, (s,Q) method, and (R,s,S) method to determine inventory parameter. From the parameter, service level and inventory cost are obtained. The Design of Decission Support System absolutely assist the company in making decission related to stationary's material procurement planning. Keywords: Inventory control, (R,s,S) System, Decision Support System 1. Pendahuluan Kenyamanan dan keselamatan penumpang adalah hal yang sangat diperhatikan bagi perusahaan penerbangan khususnya PT. Garuda Indonesia. Menurut keputusan Menteri Perhubungan No 26/2010 pada April 2010, Garuda Indonesia merupakan satu-satunya
10

PERANCANGAN DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) UNTUK … · PERANCANGAN DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) UNTUK MANAJEMEN PERSEDIAAN MATERIAL KESTASIUNAN (HDG0) ... bagi perusahaan penerbangan

Mar 03, 2019

Download

Documents

dinhkhanh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PERANCANGAN DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) UNTUK … · PERANCANGAN DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) UNTUK MANAJEMEN PERSEDIAAN MATERIAL KESTASIUNAN (HDG0) ... bagi perusahaan penerbangan

PERANCANGAN DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) UNTUK MANAJEMEN PERSEDIAAN MATERIAL KESTASIUNAN (HDG0)

(Studi Kasus: PT. Garuda Indonesia, Tbk)

Guntur Saptha Panggabean dan SuparnoJurusan Teknik Industri

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) SurabayaKampus ITS Sukolilo Surabaya 60111

Email: [email protected] ; [email protected]

AbstrakPT. Garuda Indonesia merupakan perusahaan penerbangan milik pemerintah Indonesia yang melayani penerbangan domestik dan internasional. Sebagai satu-satunya maskapai penerbangan di Indonesia yang memberikan pelayanan penuh atau “Full Service Airline”, Garuda Indonesia berkomitmen semakin meningkatkan pelayanannya kepada para pengguna jasa. Semua aktifitas penerbangan harus sesuai dengan standar dari International Air Transport Association (IATA). Beberapa material mutlak diperlukan oleh penumpang terkait prosedur penerbangan seperti barcode boarding pass (BCBP) untuk proses boarding, baggage tag thermal paper (BTTP) untuk label bagasi penumpang dan beberapa material yang lain. Saat ini kondisi persediaan di gudang cukup tinggi dan bila tidak terdapat inventory control yang baik dapat menyebabkan overstock. Akan tetapi terdapat juga beberapa material yang tidak memiliki persediaan di gudang (stockout). Terjadinya stockout ini dapat menyebabkan terganggunya proses penerbangan di bandara. Salah satu faktor yang mengakibatkan kedua hal tersebut yaitu inventory control yang belum memperhatikan pola pemakaian material. Tiap material memiliki karakteristik yang berbeda. Dari material kestasiunan yang ada, dilakukan pengelompokan material menjadi 3 kelas agar dapat membedakan kebijakan penanganan material. Setelah diklasifikasi, dilakukanperhitungan pengendalian persediaan material dengan menggunakan metode eksisting perusahaan, metode (s,Q) dan metode (R,s,S) untuk mengetahui parameter inventori. Dari hasil parameter tersebut didapatkan hasil service level dan biaya inventori. Perancangan Decision Support System (DSS) sangat membantu perusahaan dalam membuat keputusan berkaitan dengan strategi perencanaan pengadaan material kestasiunan.

Kata Kunci: Inventory control, (R,s,S) System, Decision Support System

ABSTRACTPT. Garuda Indonesia is state-owned airlines serving domestic and international flights. As the only Indonesian airlines providing full service airline, Garuda Indonesia comitte to improve its service to its customer. All aviaton activities shall be in accordance with the standards of tha International Air Transport Association (IATA). Some materials, for instance barcode boarding passes (BCPC) for boarding process, baggage tag thermal paper (BTTP) for passenger baggage labels, etc. Are absolutely needed by the passenger. Now, warehouse inventory is high enough. Still, poor inventory control system will lead to overstock. However, there are other materials with zero inventory in the warehouse (stockout). This condition cause disruption in flights process. One of causing factor in both cases is inventory control system regardless consumption materials pattern. Every material has different characteristic. From stationary existing materials, materials are classifed into 3 classes so that different handling materials policy can be done in every class. Then, material handling are calculated using existing method, (s,Q) method, and (R,s,S) method to determine inventory parameter. From the parameter, service level and inventory cost are obtained. The Design of Decission Support System absolutely assist the company in making decission related to stationary's material procurement planning.

Keywords: Inventory control, (R,s,S) System, Decision Support System

1. PendahuluanKenyamanan dan keselamatan

penumpang adalah hal yang sangat diperhatikan bagi perusahaan penerbangan khususnya PT.

Garuda Indonesia. Menurut keputusan Menteri Perhubungan No 26/2010 pada April 2010, Garuda Indonesia merupakan satu-satunya

Page 2: PERANCANGAN DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) UNTUK … · PERANCANGAN DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) UNTUK MANAJEMEN PERSEDIAAN MATERIAL KESTASIUNAN (HDG0) ... bagi perusahaan penerbangan

2

maskapai penerbangan di Indonesia yang memberikan pelayanan penuh atau “Full Service Airline” dikutip dari www.bisniskeuangan.kompas.com. Selain itu, Garuda Indonesia juga merupakan maskapai penerbangan yang masuk dalam the world’s 4 star airlines versi skytrax. Predikat tersebut membuat Garuda Indonesia berkomitmen semakin meningkatkan pelayanannya kepada para konsumen. Kenyamanan penumpang tidak hanya dinilai dari saat penumpang berada di dalam pesawat atau inflight tapi dimulai saat penumpang memilih jadwal penerbangan hingga sampai ke kota tujuan. Untuk mendukung proses penerbangan, prosedur penerbangan dan standar penerbangan sangat diperhatikan, standar penerbangan harus sesuai dengan International Air Transport Association (IATA) yaitu suatu organisasi penerbangan internasional yang terdiri dari maskapai-maskapai penerbangan seluruh dunia. Salah satu prosedur yang harus dilewati penumpang pesawat adalah boarding, standar penerbangan yang lain adalah memberi label pada bagasi penumpang.

Dalam proses penerbangan, beberapa item mutlak diperlukan seperti barcode boarding pass (BCBP) dan baggage tag thermalpaper (BTTP) karena material tersebut termasuk no go item yaitu material yang harus ada saat di setiap penerbangan yang berarti harus ada di tiap branch office (BO) di seluruh jalur penerbangan Garuda Indonesia. Sebelum material sampai ke BO, material tersebut dikirim oleh vendor ke gudang HO kemudian disimpan di gudang HO. Untuk pemenuhan kebutuhan material di BO, pihak BO melakukan pemesanan ke gudang HO. Di kondisi eksisting, perusahaan menggunakan sistem persediaan mix-max level yaitu dengan mempertimbangkan reorder point dan maximum stock. Dengan system persediaan tersebut, proses pemenuhan material oleh pihak HO ke BO mempunyai kendala karena permintaan dari BO tidak selalu dipenuhi oleh HO karena beberapa kali HO mengalami stockout. Beberapa demand dari BO yang tidak dapat dipenuhi oleh HO menyebabkan terganggunya proses penerbangan di bandara, seperti proses boarding, proses penempelan label bagasi, dan kelengkapan yang lain. Terganggunya proses tersebut dapat mengakibatkan delay yang akan mengurangi kenyamanan dan kepercayaan penumpang terhadap pelayanan Garuda Indonesia. Presentase kejadian shortage untuk permintaan

material di BO dalam negeri dapat dilihat dalam gambar 1.1 berikut.

Gambar 1. 1 Presentase Kejadian Shortage BarcodeBoarding Pass (BCBP) dan Bagggage Label

Thermal Paper (BTTP)Sumber: (Unit business support PT. Garuda

Indonesia, 2009)

Berdasarkan gambar 1.1 masih ada demand dari beberapa BO yang belum bisa terpenuhi dengan baik oleh HO. Oleh karena itu, untuk memperbaiki kondisi eksisting diperlukan sistem persediaan yang baik yaitu dengan menggunakan sistem persediaan periodic review (R,s,S) system. Karena dengan menggunakan sistem persediaan ini dapat mempertimbangkan reorder point, maximum stock dan review period. Untuk mempermudah user dalam melakukan perhitungan dan melihat output dari kedua sistem persediaan dibuatlah sebuah alat bantu. Output yang dijadikan variabel keputusan antara lain: maximum stock, reorder point, service level dan total inventori cost.

Permasalahan yang akan diselesaikan dalam penelitian ini adalah perancangan Decision Support System (DSS) untuk mempermudah perhitungan dan membantu userdalam melihat output dengan menggunakan persediaan eksisitng dan persediaan usulan. Dengan demikian, user dapat dengan mudah menentukan keputusan strategi pengadaan. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah menghasilkan parameter inventori yang lebih baik (review period, reorder point dan maximum stock), melakukan analisis metode pengendalian persediaan perusahaan dengan metode usulan, merancang DSS untuk membantu penentuan strategi pengadaan dan kontrol inventori material. Manfaat dari penelitian ini adalah rancangan alat bantu untuk membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan dalam inventory control sehingga dapat mempermudah proses penentuan jumlah material yang diminta dan tercapainya target

Page 3: PERANCANGAN DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) UNTUK … · PERANCANGAN DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) UNTUK MANAJEMEN PERSEDIAAN MATERIAL KESTASIUNAN (HDG0) ... bagi perusahaan penerbangan

3

service level. Batasan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian dilakukan pada unit business support PT. Garuda Indonesia, penelitian dilakukan terhadap barang kestasiunan, data demand yang digunakan adalah pada kantor cabang dalam negeri.Asumsi yang ada dalam penelitian ini yaitu tidak ada perubahan terhadap proses bisnis perusahaan selama penelitian berlangsung dan lead time konstan

2. Metodologi PenelitianBab ini berisi tahapan-tahapan sistematis

yang digunakan dalam melakukan penelitian tugas akhir. Tahapan-tahapan tersebut merupakan suatu kerangka berfikir yang dijadikan sebagai acuan agar proses penelitian berjalan secara sistematis, terstruktur, dan terarah, serta dijadikan pedoman penelitian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Pada tahapan persiapan dilakukan perumusan masalah, tujuan penelitian, dan studi bahan pustaka dan literatur. Pada tahapan ini, peneliti merumuskan permasalahan yang akan diteliti, dimana akan dibahas mengenai kondisi eksisting pengelolaan material kestasiunan. Kemudian akan dijadikan pertimbangan dan input untuk perancangan strategi proses untuk perencanaan barang kestasiunan supaya dapat meningkatkan service level serta mengoptimumkan biaya yang dikeluarkan. Dan akan dihasilkan suatu Decision Support System (DSS) untuk strategi perencanaan pengadaannya. Studi pustaka yang dilakukan antara lain seperti teori persediaan, sistem persediaan probabilistik, mekanisme pengendalian persediaan, periodic review, Decision Support System (DSS) dan lain sebagainya. Setelah itu akan dilakukan pengumpulan data yang didapatkan dari database perusahaan, file-file laporan dari unit tertentu, dan wawancara dengan pihak dari unit tertentu di PT. Garuda Indonesia.

2.1 Klasifikasi MaterialProses klasifikasi material dilakukan

menggunakan ABC analysis 80-20 conceptdengan mempertimbangkan 2 kriteria, yaitu nilai penggunaan material yang merupakan hasil perkalian antara demand dengan harga material. Beberapa material akan diklasifikasikan menjadi 3 kelas yaitu :

A : Material yang kritis

B : Material yang tingkat kekritisannya di bawah material kelas A

C : Material yang kurang kritis

2.2 Eksperimen Perhitungan (R,s,S) Periodic Review SystemDengan menggunakan konsep (R,s,S) periodic review maka akan dilakukan eksperimen perhitungan dengan menggunakan data historis tiap material. Dengan melakukan perhitungan pada parameter tertentu seperti review period, reorder point, dan base stock, akan didapatkan hasil yang optimum baik dari optimum biaya yang dikeluarkan maupun service level yang dicapai.

2.3 Perbandingan MetodeTerdapat 2 metode yang akan

dibandingkan yaitu metode eksisting dengan menggunakan min-max level dan metode usulan dengan menggunakan (R,s,S) System Periodic Review.

2.3.1 Metode Eksisting Min-Max LevelMetode eksisting yaitu dengan

menentukan jumlah reorder point (s) dan maksimum stok (S). Perhitungan dilakukan dengan menggunakan formulasi praktis yang diterapkan perusahaan. Berikut formulasi matematis yang dipakai perusahaan untuk mendapatkan nilai kedua parameter tersebut.

= ( ) ×

min. = ( 3 ℎ ) ×= . +

= + (3 × . )2.3.2 Metode Usulan (R,s,S) System Periodic Review

Parameter yang diukur dalam metode (R, s, S) yaitu besarnya reorder point (s) dan maksimum stok (S). Perhitungan dilakukan dengan persamaan 5 hingga 15 untuk mendapatkan nilai s dan S.

Langkah 1

= 1.30 . . 1 + .

dan

Page 4: PERANCANGAN DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) UNTUK … · PERANCANGAN DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) UNTUK MANAJEMEN PERSEDIAAN MATERIAL KESTASIUNAN (HDG0) ... bagi perusahaan penerbangan

4

= 0.973 + . + 1.063 −2.192dimana:

==

= ( + )Langkah 2

Jika Qp / > 1.5, maka

== +Jika tidak, maka lanjut ke langkah 3

Langkah 3

= +Dimana k didapatkan dari

( ) =Kemudian= { , }= { + ,So}Keterangan : Q

p= kuantitas optimum pemesanan

s = reorder pointS = maksimum stok A = biaya order v = biaya variabel r = biaya simpan B

3 = biaya shortage

R = review period L = lead timex

R= rata-rata demand selama review period

x R+L

= rata-rata demand selama review period

dan lead timeσ

R+L = standar deviasi demand selama review

period dan lead time

Dengan algoritma tersebut akan didapatkan nilai maksimum stok (S) dan reorder point (s). Review period yang digunakan yaitu 3. Untuk eksperimen perhitungannya akan dilakukan dengan konsep (R,s,S) periodic review.

2.4 Perancangan Decision Support System(DSS)

DSS yang dirancang dalam penelititan ini berfungsi sebagai alat hitung dan alat bantu pengambilan keputusan yang cepat dan mudah dalam menentukan keputusan terkait strategi perencanaan pengadaan barang kestasiunan (HDG0) di PT Garuda Indonesia. DSS ini juga berfungsi sebagai sistem untuk membandingkan dan menganalisis metode yang dipakai baik dari konsep akademis maupun konsep praktis atau metode yang diterapkan perusahaan. Berikut framework DSS yang ditampilkan dalam gambar 2.1

Gambar 2.1 Framework DSS

3. Pengumpulan dan Pengolahan DataBab ini meliputi tahap penentuan data-

data yang akan dipakai dalam penelitian serta pengolahan data dengan metode tertentu untuk didapatkan suatu hasil yang ingin dicapai.

3.1 Data Demand MaterialBerikut adalah data demand untuk

material kestasiunan (HDG0) dari bulan Januari 2008 hingga bulan Juli 2010.

Tabel 3. 1 Data Demand Barang Kestasiunan Tahun 2008

(sumber: Data SAP PT. Garuda Indonesia, Tbk)

Page 5: PERANCANGAN DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) UNTUK … · PERANCANGAN DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) UNTUK MANAJEMEN PERSEDIAAN MATERIAL KESTASIUNAN (HDG0) ... bagi perusahaan penerbangan

5

Tabel 3. 2 Data Demand Barang Kestasiunan Tahun2009

(sumber: Data SAP PT. Garuda Indonesia, Tbk)

Tabel 3. 3 Data Demand Barang Kestasiunan Tahun 2010

(sumber: Data SAP PT. Garuda Indonesia, Tbk)

3.2 Harga MaterialBerikut data harga material kestasiunan

yang ada di PT. Garuda Indonesia dari periode Juli 2008 sampai Juli 2010.

Tabel 3. 4 Daftar Harga Material Kestasiunan(sumber: Data SAP PT. Garuda Indonesia, Tbk)

3.3 Biaya Penyimpanan Biaya penyimpanan yang diterapkan di

PT. Garuda Indonesia menggunakan persentase pertahun dari biaya material.Rincian biaya penyimpanan yaitu sebagai berikut :- Biaya modal tersimpan : 12%- Biaya asuransi : 5%- Biaya keusangan : 4%- Biaya storage : 2%- Pajak : 2%

3.5 Klasifikasi MaterialProses klasifikasi material dilakukan

menggunakan ABC analysis 80-20 concept dengan mempertimbangkan 2 kriteria, yaitu nilai penggunaan material yang merupakan hasil perkalian antara demand dengan harga material.

Berikut hasil klasifikasi material kestasiunan dengan menggunakan ABC analysis.

Tabel 3.5 Material Kelas A

5.1.1.Sub Sub Bab

JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI1 AMPLOP PAX MANIFEST HELAI 5000 0 9700 10300 0 0 02 AMPLOP RESTRICTED/SECURITY HELAI 1000 1900 6500 22600 900 0 03 BOARDING PASS MAGNETIC CLASS EXECUTIVE HELAI 0 30000 0 40000 0 5000 350004 BOARDING PASS MAGNETIC CLASS ECONOMI HELAI 85000 100000 0 150000 0 26000 1240005 BOARDING PASS MANUAL INFANT ( Putih ) HELAI 0 0 0 0 0 0 06 BOARDING PASS MANUAL Y CLASS ( Hijau ) HELAI 0 0 0 0 0 0 07 BOARDING PASS MANUAL FOR CHILDREN ( Hijau ) HELAI 0 0 0 0 0 0 08 BOARDING PASS MANUAL F CLASS ( Pink ) HELAI 0 0 0 0 0 0 09 BOARDING PASS KUNING ECONOMI BOX 0 0 0 0 0 0 0

10 BOARDING PASS KUNING EXECUTIVE BOX 0 0 0 0 0 0 011 BOARDING PASS CITY CHECK-IN ECONOMI BOX 0 0 0 0 0 0 012 BOARDING PASS CITY CHECK-IN EXECUTIVE BOX 0 0 0 0 0 0 013 BOARDING PASS 1 PLY Y/CASS (HIJAU) BARU BOX 50 0 69 111 0 0 014 BOARDING PASS 1 PLY C/CASS (BIRU) BARU BOX 0 0 30 0 0 0 015 BOARDING PASS NON MAGNETIC Y/ CLASS HELAI 0 0 0 0 0 0 016 BAR CODE BOARDING PASS (BCBP) HELAI 600000 1100000 550000 1400000 750000 750000 1500000

… … … … … … … … … …… … … … … … … … … …187 BALLET CASE HELAI 4000 0 3000 0 0 1500 1500188 KLIP PLASTIK TRANSPARAN HELAI 0 0 0 0 0 0 0189 BADGE PENUMPANG UMROH HELAI 0 0 0 0 0 0 0190 TRANSIT CARD INT'L CAN 0 0 0 0 0 0 0191 GFF LOUNGE CARD CAN 0 0 60000 60000 0 0 0

NO JENIS BARANG2010

SATUAN

Page 6: PERANCANGAN DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) UNTUK … · PERANCANGAN DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) UNTUK MANAJEMEN PERSEDIAAN MATERIAL KESTASIUNAN (HDG0) ... bagi perusahaan penerbangan

6

Tabel 3. 5 Material Kelas B

Tabel 3. 6 Material Kelas C

3.6 Eksperimen Perhitungan InventoriDengan menggunakan langkah-langkah

yang telah diterangkan sebelumnya maka didapatkan hasil eksperimen perhitungan untuk barcode boarding pass (BCBP) scebagai berikut:

3.6.1 Perhitungan Inventori Metode EksistingPerhitungan yang digunakan perusahaan

yaitu metode minimum maksimum (min-max) level. Parameter yang dihitung dalam metode min-max level yaitu jumlah reorder point (s) dan maksimum stok (S). Perhitungan dilakukan dengan menggunakan formulasi praktis yang diterapkan perusahaan

Tabel 3. 8 Hasil Eksperimen Perhitungan Metode Eksisting

3.6.2 Hasil Perhitungan Inventori Metode Usulan (R,s,S) System Periodic Review

Parameter yang diukur dalam metode (R, s, S) yaitu besarnya reorder point (s), maksimum stok (S) dan review period (R).

Tabel 3.9 Hasil Eksperimen Perhitungan Periodic Review (R,s,S) System

3.7. Perancangan DSSDSS yang dirancang dalam penelititan

ini berfungsi sebagai alat hitung dan alat bantu pengambilan keputusan yang cepat dan mudah dalam menentukan keputusan terkait strategi perencanaan pengadaan barang kestasiunan (HDG0) di PT Garuda Indonesia.

Demand On hand Replenishment Replenishment receipt On Replenishment Total Biaya Penyimpanan Total Biaya Pemesanan Total Biaya Shortage Biaya PengadaanTahun Bulan 3258902008 Jul 0 325890 2775310 0 2775310 5,132,767.50Rp 12,000.00Rp 0 5,144,767.50Rp 2008 Aug 383000 2718200 0 2775310 0 42,811,650.00Rp 0 0 42,811,650.00Rp 2008 Sep 590000 2128200 0 0 0 33,519,150.00Rp 0 0 33,519,150.00Rp 2008 Oct 485000 1643200 0 0 0 25,880,400.00Rp 0 0 25,880,400.00Rp 2008 Nov 531000 1112200 0 0 0 17,517,150.00Rp 0 0 17,517,150.00Rp 2008 Dec 60000 1052200 0 0 0 16,572,150.00Rp 0 0 16,572,150.00Rp 2009 Jan 546000 506200 0 0 0 7,972,650.00Rp 0 0 7,972,650.00Rp 2009 Feb 310000 196200 2595000 0 2595000 3,090,150.00Rp 12,000.00Rp 0 3,102,150.00Rp 2009 Mar 545050 2246150 0 2595000 0 35,376,862.50Rp 0 0 35,376,862.50Rp 2009 Apr 687000 1559150 0 0 0 24,556,612.50Rp 0 0 24,556,612.50Rp 2009 May 659200 899950 0 0 0 14,174,212.50Rp 0 0 14,174,212.50Rp 2009 Jun 738000 161950 2201250 0 2201250 2,550,712.50Rp 12,000.00Rp 0 2,562,712.50Rp 2009 Jul 837000 1526200 0 2201250 0 24,037,650.00Rp 0 0 24,037,650.00Rp 2009 Aug 651000 875200 0 0 0 13,784,400.00Rp 0 0 13,784,400.00Rp 2009 Sep 948000 -72800 2226000 0 2226000 (1,146,600.00)Rp 12,000.00Rp 458,640.00Rp (675,960.00)Rp 2009 Oct 718000 1435200 0 2226000 0 22,604,400.00Rp 0 0 22,604,400.00Rp 2009 Nov 900060 535140 0 0 0 8,428,455.00Rp 0 0 8,428,455.00Rp 2009 Dec 647000 -111860 2566060 0 2566060 (1,761,795.00)Rp 12,000.00Rp 704,718.00Rp (1,045,077.00)Rp 2010 Jan 600000 1854200 0 2566060 0 29,203,650.00Rp 0 0 29,203,650.00Rp 2010 Feb 1100000 754200 0 0 0 11,878,650.00Rp 0 0 11,878,650.00Rp 2010 Mar 550000 204200 2347000 0 2347000 3,216,150.00Rp 12,000.00Rp 0 3,228,150.00Rp 2010 Apr 1400000 1151200 0 2347000 0 18,131,400.00Rp 0 0 18,131,400.00Rp 2010 May 750000 401200 0 0 0 6,318,900.00Rp 0 0 6,318,900.00Rp 2010 Jun 750000 -348800 2700000 0 2700000 (5,493,600.00)Rp 12,000.00Rp 2197440 (3,284,160.00)Rp 2010 Jul 1500000 851200 0 2700000 0 13,406,400.00Rp 0 0 13,406,400.00Rp

TOTAL COST 375,207,325.50Rp

Periode

Page 7: PERANCANGAN DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) UNTUK … · PERANCANGAN DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) UNTUK MANAJEMEN PERSEDIAAN MATERIAL KESTASIUNAN (HDG0) ... bagi perusahaan penerbangan

7

3.7.1 Tampilan Awal DSSDalam membuat interface DSS desain

dan pilihan menu harus diperhatikan. Berikut merupakan tampilan awal dari DSS yang dirancang dimana terdiri dari tombol “start” untuk memulai program dan about programyang berisi penjelasan tentang DSS.

Gambar 3. 10 Tampilan awal DSS

3.7.2 Proses Pemilihan Menu Dalam DSS Di dalam DSS ini terdapat beberapa

proses pemilihan menu. Setelah dilakukan proses “start”, berikutnya akan tampil interfacepemilihan menu yang diinginkan. Menu yang ditampilkan ada 2, yaitu klasifikasi material dimana menu ini menentukan kelas material dan comparing method dimana menu ini menampilkan hasil perhitungan pengendalian persediaan dengan menggunakan perhitungan perusahaan (eksisting) dan perhitungan usulan yaitu dengan menggunakan periodic review(R,s,S) system.

Gambar 3. 11 Pemilihan Menu

3.7.3 Menu Klasifikasi MaterialDi dalam menu ini user dapat

melakukan klasifikasi material dimana dalam pengklasifikasian materialnya berdasarkan 80-20 concept. Menu klasifikasi ini terdiri dari 3 tombol yaitu ambil data, klasifikasi dan reset. Tombol ambil data berfungsi untuk mengambil

data dari SAP. Setelah data dari SAP dimasukkan ke dalam sistem, langkah selanjutnya adalah melakukan klasifikasi dengan memilih tombol klasifikasi. Dengan fasilitas ini, user tidak perlu melakukan pengklasifikasian dengan melakukan perhitungan manual. Untuk menghapus data, user dapat memilih tombol reset. Berikut tampilan menu klasifikasi.

Gambar 3.12 Tampilan Pilihan Menu pada Menu Klasifikasi

Gambar 3.13 Tampilan Hasil dari Menu Klasifikasi

3.7.4 Main Menu DSSMain menu merupakan bagian inti dari

DSS karena semua perhitungan dilakukan pada bagian ini. Dalam main menu, ditampilkan beberapa perintah untuk membantu user dalam menampilkan hasil perhitungan yang membantu dalam mengambil keputusan. Perintah yang ditampilkan pada menu ini antara lain: ambil data untuk pengambilan data periode demand, jumlah demand dan karakteristik demand. Dalam memilih jenis material yang dipilih terlebih dahulu memasukkan kelas material dari jenis material yang akan dihitung. Setelah jenis material sudah dipilih, user dapat memilih menu eksisting untuk melihat hasil perhitungan dengan metode perusahaan atau memilih menu improvement untuk melihat hasil perhitungan dengan metode pengendalian persediaan

Page 8: PERANCANGAN DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) UNTUK … · PERANCANGAN DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) UNTUK MANAJEMEN PERSEDIAAN MATERIAL KESTASIUNAN (HDG0) ... bagi perusahaan penerbangan

8

periodic review (R,s,S) system. Berikut tampilan menu yang ada di main menu.

Gambar 3. 14 Tampilan Pilihan Menu pada Main Menu

Berikut gambar dari main menu secara keseluruhan.

Gambar 3.15 Tampilan Main Menu

3.7.5 Comparing Result DSSUntuk membandingkan metode

perhitungan perusahaan dengan metode perbaikan dapat dipilih menu comparing pada tampilan main menu. Kemudian muncul formbaru yang menampilkan parameter inventori yang dibandingkan beserta hasil perhitungan seperti reorder point, maksimum stok, service level dan biaya pengadaan. Berikut tampilan menu comparing dalam DSS.

Gambar 3. 16 Tampilan Menu Comparing

4. Analisis dan Interpretasi HasilPada bab ini akan dilakukan analisis dan

interpretasi hasil dari pengolahan data yang telah dilakukan.

4.1 Analisis Hasil Klasifikasi MaterialDalam proses klasifikasi material,

material dikelompokkan menjadi 3, yaitu kelas A, B, dan C. Proses klasifikasi menunjukkan tingkat kekritisan material. Material kelas A merupakan material yang paling kritis, kemudian material kelas B, dan material kelas C adalah material yang tingkat kekritisannya rendah. Data yang digunakan dalam proses klasifikasi material yaitu total penggunaan selama 1 tahun dan harga material.

4.2 Analisis Hasil Perhitungan Metode Eksisting Min-Max Level (s,S) System

Perhitungan pengendalian persediaan perusahaan dilakukan dengan metode min-max level (s,S). Perhitungan dilakukan untuk menentukan parameter pengendalian persediaan yaitu reorder point (s) dan maksimum stok (S) yang nantinya akan digunakan dalam menentukan inventori on hand, order, order receipt, on order, jumlah shortage dan service level. Selain parameter tersebut, komponen biaya inventori juga dapat diketahui. Berikut contoh hasil dari perhitungan material barcode boarding pass (BCBP) tersebut yang ditampilkan melalui DSS.

Tabel 4. 1 Hasil Perhitungan Reorder Point(s) dan Maximum Stock (S)

Dari hasil perhitungan didapatkan hasil bahwa dengan menggunakan metode eksisting perusahaan didapatkan jumlah shortagesebanyak 3, probability shortage sebesar 12% dan service level sebesar 88% dan biaya total inventori sebesar Rp. 375.207.325.

Tabel 4. 2 Hasil Service level Metode Eksisting

Page 9: PERANCANGAN DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) UNTUK … · PERANCANGAN DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) UNTUK MANAJEMEN PERSEDIAAN MATERIAL KESTASIUNAN (HDG0) ... bagi perusahaan penerbangan

9

4.3 Analisis Hasil Perhitungan Pengendalian Persediaan dengan periodic review (R,s,S) system

Perhitungan pengendalian persediaan usulan dilakukan dengan menggunakan metode periodic review (R,s,S) system. Perhitungan dilakukan untuk menentukan parameter pengendalian persediaan yaitu reorder point (s), maksimum stok (S) dan reorder point (R). perusahaan dilakukan dengan metode metode min-max level (s,S). Perhitungan dilakukan untuk menentukan parameter pengendalian persediaan yaitu reorder point (s) dan maksimum stok (S) yang nantinya akan digunakan dalam menentukan inventori on hand, order, order receipt, on order, jumlah shortage dan service level. Selain parameter tersebut, komponen biaya inventori juga dapat diketahui. Berikut contoh hasil dari perhitungan material barcode boarding pass (BCBP) denganreview period selama 3 bulan yang ditampilkan melalui DSS.

Tabel 4. 3 Hasil Perhitungan Reorder Point (s) dan Maximum Stock (S) dengan Review Period 3 Bulan

Dari hasil perhitungan dapat dilihat bahwa dengan menggunakan metode periodic review (R,s,S) didapatkan jumlah shortagesebanyak 0, probability shortage sebesar 8% dan service level sebesar 92% dan biaya total inventori sebesar Rp. 670.544.679. \

Tabel 4. 4 Hasil Service level Metode Periodic Review (R,s,S) System

4.4 Analisis Comparing Result DSSSetelah mendapatkan hasil perhitungan

dengan metode eksisting dan metode periodic review (R,s,S) dapat dilakukan perbandingan hasil yang didapat. Untuk membandingkan metode perhitungan perusahaan dengan metode

perbaikan dapat dipilih menu comparing pada tampilan main menu. Kemudian muncul formbaru yang menampilkan parameter inventori yang dibandingkan beserta hasil perhitungan seperti reorder point, maksimum stok, service level dan biaya pengadaan. Hasil comparingmethod tersebut ditampilkan juga dalam bentuk grafik. Di dalam grafik dapat dilihat perbandingan service level dan biaya pengadaanantara metode eksisting dan perbaikan. Berikut grafik yang menampilkan hasil comparing.

Dari hasil comparing didapatkan hasil bahwa service level untuk material barcode boarding pass (BCBP) dengan metode eksisting lebih rendah dibanding service level yang dihasilkan dari perhitungan periodic review(R,s,S) yaitu 88% untuk metode eksisting dan 92% untuk metode periodic review (R,s,S). Sedangkan total biaya yang dihasilkan dari metode eksisting sebesar Rp. 375.651.814 selama 2 tahun dan untuk metode periodic review menghasilkan biaya yang lebih tinggi yaitu sebesar Rp. 670.054.468 selama 2 tahun. Dari hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan menggunakan metode periodic review dapat menghailkan service level yang lebih tinggi daripada metode eksistng namun biaya inventori yang dihasilkan tinggi. Dengan hasil tersebut, perusahaan dapat menentukan kebijakan terkait pengelolaan persediaan barang.

5. KesimpulanPada bab ini akan dilakukan tahap

kesimpulan dari hasil penelitian dan usulan saran baik untuk penelitian selanjutnya maupun untuk perusahaan. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian yang dilakukan yaitu :

1. Hubungan antara service level dengan reorder point (s) berbanding lurus, hal ini dapat dilihat dari perhitungan diketahui dengan semakin meningkatnya nilai reorder point (s) maka service level mengalami peningkatan.

2. Dari perbandingan dua metode yang dipakai, maka metode periodic review(R,s,S ) menghasilkan service level yang tinggi dibandingkan dengan metode eksisting.

3. DSS yang dirancang mampu untuk membantu penentuan strategipengadaan material kestasiunan.

Holding Cost 15.75Rp Order Cost 12,000.00Rp

Shortage Cost 6.30Rp Harga Material 63.00Rp

Review Period 3

Lead Time 1ROP 2529449

Maksimum Stok 4079877

Jumlah Shortage 2Jumlah Data 25

Probability Shortage 8%SL Aktual 92%

Page 10: PERANCANGAN DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) UNTUK … · PERANCANGAN DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) UNTUK MANAJEMEN PERSEDIAAN MATERIAL KESTASIUNAN (HDG0) ... bagi perusahaan penerbangan

10

7. Daftar Pustaka Ballou, Ronald H. (2003). Business

Logistics/Supply Chain Management, Edisi kelima. Prentice Hall, Inc. USA.

IATA., (2010). Bar Coded Boarding Passes (BCBP). diakses 24 Agustus 2010, dapat dilihat di www.iata.org/stb/bcbp.

Kompas.com., (2010). Hanya Garuda yang Full Service Enam Maskapai Berbiaya Rendah. diakses 20 Agustus 2010, dapat dilihat di www.bisniskeuangan.Kompas .com/read/2010/08/02/0728141/Enam.Maskapai.Berbiaya.Rendah.

Kurniyah, Wilda. (2010). Analisis Pemilihan Metode Pengendalian Persediaan Material Consumable Pesawat B737 Berdasarkan Klasifikasi Material (Studi Kasus di PT. GMF Aero Asia). Tugas Akhir S1 Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya.

Pujawan, I Nyoman. (2005). Supply Chain Management. Edisi Pertama. Penerbit Guna Widya. Surabaya.

Pramoedhitya, Bathamas. (2010). Perancangan Alat Bantu Pengambilan Keputusan Untuk Pengadaan dan Kontrol Inventori Sparepart Seat Kabin B737-800 NG Dengan Pendekatan (R,s,S). Tugas Akhir S1 Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya.

Silver, E., Pyke, David F., Peterson, R. (1998). Decision Systems for Inventory Management and Production Planning.3rd edition. John Wiley & Sons, Inc. New York.

Tersine, Richard J. (1994). Principles of Inventory and Materials Management. 4th edition. Prentice Hall, Inc. USA.