Top Banner
PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA SMP (TAMAN DEWASA) TAMANSISWA BEKASI Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: PUSPA TRESNA HANA YUGA 1111018200008 JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017
171

PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

Feb 01, 2018

Download

Documents

danghanh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH

TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA

SMP (TAMAN DEWASA) TAMANSISWA BEKASI

Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

PUSPA TRESNA HANA YUGA

1111018200008

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017

Page 2: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah
Page 3: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah
Page 4: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah
Page 5: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah
Page 6: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

i

ABSTRAK

Puspa Tresna Hana Yuga. NIM 1111018200008. Peran Transformasi Budaya

Sekolah Terhadap Aktivitas Belajar Siswa SMP (Taman Dewasa) Tamansiswa

Bekasi. Skripsi Program Strata Satu (S-1), Jurusan Manajemen Pendidikan,

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta 2017.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan peran

transformasi budaya sekolah terhadap aktivitas belajar siswa SMP (Taman

Dewasa) Tamansiswa Bekasi. Adapun metode yang digunakan adalah metode

deskriptif kuantitatif dalam bentuk survei terbatas. Teknik pengumpulan data yang

digunakan meliputi teknik angket dengan menggunakan skala likert untuk siswa

dengan 5 alternatif jawaban dan sebagai data pembanding menggunakan studi

dokumen seperti tata tertib sekolah, point pelanggaran dan data point penghargaan

yang berlaku disekolah, serta menggunakan wawancara, dengan mewawancarai 1

kepada kepala sekolah, 2 pamong (guru) pelajaran. Yang menjadi sampel dalam

penelitian ini adalah populasi terjangkau, yaitu seluruh siswa kelas VIII yang

berjumlah 66 orang. Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini bahwa Peran

Transformasi Budaya Sekolah Terhadap Aktivitas Belajar Siswa di SMP (Taman

Dewasa) Tamansiswa Bekasi terlaksana dengan baik dengan memperoleh nilai

persentase 77%.

Rekomendasi yang dapat diberikan agar transformasi budaya sekolah

terhadap aktivitas belajar siswa dapat berjalan maksimal: Pertama, kepala sekolah

lebih optimal dalam memotivasi siswa. Kedua, guru bidang studi harus lebih

kreatif dan inovatif. Ketiga, pelatih/pembina ekskul harus bisa maksimal dalam

mengasah minat dan bakat peserta didik. Keempat, perbaikan dalam pelaksanaan

program-program sekolah yang harus konsisten.

Kata Kunci: Transformasi, Budaya Sekolah, Aktivitas Belajar

Page 7: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

ii

ABSTRACT

Puspa Tresna Hana Yuga. NIM 1111018200008. Peran Transformasi Budaya

Sekolah Terhadap Aktivitas Belajar Siswa SMP (Taman Dewasa) Tamansiswa

Bekasi. Skripsi Program Strata Satu (S-1), Jurusan Manajemen Pendidikan,

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta 2017.

This study aims to determine and describe the role of a cultural

transformation of the schools to junior high school students learning activities

(Taman Dewasa) Tamansiswa Bekasi. The method used is descriptive quantitative

method in the form of a limited survey. Data collection techniques used include

engineering questionnaire using Likert scale for students with five alternative

answers and as comparative data using the study documents such as school rules,

point violations and data points awards that apply in school, as well as the use of

interviews, interviewing 1 to the principal , two officials (teachers) lessons. The

sample in this study is the population of affordable, that all students in grade VIII

totaling 66 people. The results found in this study that the Role of Cultural

Transformation Against School Activities Student Learning at SMP (Taman

Dewasa) Tamansiswa Bekasi done well to obtain a percentage value of 77%.

Recommendations can be given that the transformation of school culture on

student learning activities can run up: First, the principal is more optimal in

motivating students. Second, the subject teachers to be more creative and

innovative. Third, trainers / coaches ekskul should be maximum in honing

students' interests and talents. Fourth, improvements in the implementation of

school programs that have to be consistent.

Keywords: Transforming, School Culture, Learning Activities

Page 8: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat,

anugerah dankarunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-

baiknya. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa kemampuan dan pengetahuan

penulis sangat terbatas, namun dengan adanya bimbingan dan arahan serta

motivasi dari berbagai pihak, sangat membantu penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini. Oleh karena itu, dengan ketulusan hati, dalam kesempatan ini melalui

skripsi penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada :

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Hasyim Asy’ari, M.Pd. Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3. Drs. Rusydy Zakaria, M.Ed, M.Phil, Dosen pembimbing I yang selalu

meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan, nasehat,

motivasi, ilmu, kritik serta saran yang sangat berarti bagi penulis sehingga

skripsi ini bisa terselesaikan dengan baik.

4. Dr. Fathi Ismail, MM, Dosen pembimbing II yang selalu meluangkan

waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan, nasehat, motivasi, ilmu,

kritik serta saran yang sangat berarti bagi penulis sehingga skripsi ini bisa

terselesaikan dengan baik.

5. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan khususnya jurusan

Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Majelis Cabang Perguruan Tamansiswa Bekasi yang dengan ramah telah

menerima dan membantu penulis dalam melakukan penelitian.

7. Ki Setiyaka, S.Ag. Kepala Sekolah SMP (Taman Dewasa) Tamansiswa

Bekasi yang dengan ramah telah menerima dan membantu penulis dalam

melakukan penelitian.

Page 9: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

iv

8. Nyi Dra. Dendang Hernawati, Nyi Dra. Euis Setiawati, dan Ki Wana Sapto

Ajie, S.Pd. Pamong SMP (Taman Dewasa) Tamansiswa Bekasi yang dengan

ramah telah membantu penulis dalam melakukan penelitian.

9. Seluruh siswa/i SMP (Taman Dewasa) Tamansiswa Bekasi yang telah

bersedia memberikan informasi-informasi yang dibutuhkan.

10. Papah dan mamah (Una Ranuwijaya dan Isur Suryani). Orang tua tercinta

yang telah memberikan motivasi baik moril dan materil serta selalu

mendoakan penulis dalam penyusunan skripsi ini.

11. Kakak-kakakku, Andhika Ranja Sena, S.Kom; Pinuji Prawita Dikjaya, S.Pd;

Yuyun Gumilar, A.Md dan Nur Habzah, S.I. yang selalu memberikan support

sehingga terselesaikannya skripsi ini.

12. Sahabat-sahabatku, Fajrin Kurniawan, S.E; Anis Novi Setia Dewi; Anna

Rahmawati; Ari Handiningsih, S.Pd; Bahrul Alam, S.Pd; Dede Syukrillah

Rifai, S.Pd; Gilang Putra Prasetyo, S.Pd; Madyana Nur Azizah, S.Pd; Sastria

Dewantara Putra, S.Pd; Affan Setiadi, S.Pd. dan Rekan-rekan Manajemen

Pendidikan 2011 yang telah membantu dan memotivasi dalam pembuatan

skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan

masih banyak kekurangan baik dari segi penyajian, pengkajian materi, bahasa

maupun tata cara penulisan, karenanya penulis dengan lapang hati menanti kritik

dan saran yang membangun dari semua pihak sehingga dapat menjadi lebih baik

lagi.

Jakarta, 13 Oktober 2016

Penulis

Page 10: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK.............................................................................................................

ABSTRACT..........................................................................................................

KATA PENGANTAR..........................................................................................

DAFTAR ISI.........................................................................................................

DAFTAR TABEL.................................................................................................

DAFTAR GAMBAR............................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................

i

ii

iii

v

vii

ix

x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.........................................................................

B. Identifikasi Masalah.................................................................................

C. Batasan Masalah......................................................................................

D. Rumusan Masalah....................................................................................

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian..............................................................

1

4

4

4

5

BAB II KAJIAN TEORI

A. Transformasi.............................................................................................

1. Pengertian Transformasi......................................................................

2. Tujuan Transformasi...........................................................................

3. Ruang Lingkup Transformasi..............................................................

B. Budaya Sekolah........................................................................................

1. Pengertian Budaya Sekolah.................................................................

2. Tujuan dan Manfaat Budaya Sekolah.................................................

3. Proses Pembentukkan dan Pengembangan Budaya Sekolah..............

4. Jenis-jenis Budaya Sekolah.................................................................

5. Bentuk-bentuk Budaya Sekolah..........................................................

6

6

7

8

9

9

11

13

15

15

C. Aktivitas Belajar.......................................................................................

1. Pengertian Aktivitas Belajar................................................................

2. Prinsip-prinsip Belajar.........................................................................

3. Tujuan dan Manfaat Belajar................................................................

4. Bentuk-bentuk Belajar.........................................................................

17

17

20

22

24

Page 11: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

vi

D. Pengaruh Budaya Sekolah Terhadap Aktivitas Belajar.......................

E. Penelitian Relevan...................................................................................

F. Kerangka Berpikir...................................................................................

G. Hipotesis Penelitian..................................................................................

25

27

28

30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian................................................................

B. Metode Penelitian.....................................................................................

C. Populasi dan Sampel................................................................................

D. Teknik Pengumpulan Data......................................................................

E. Teknik Pengolahan Data .........................................................................

F. Teknik Analisis Data ...............................................................................

G. Uji Hipotesis..............................................................................................

H. Instrumen Penelitian................................................................................

31

31

31

32

34

36

39

39

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum....................................................................................

1. Sejarah Singkat SMP (Taman Dewasa) Tamansiswa Bekasi.............

2. Visi, Misi, Strategi, dan Motto SMP (Taman Dewasa) Tamansiswa

Bekasi..................................................................................................

3. Profil SMP (Taman Dewasa) Tamansiswa Bekasi..............................

4. Struktur SMP (Taman Dewasa) Tamansiswa Bekasi..........................

5. Tenaga Pendidik..................................................................................

6. Tata Tertib SMP (Taman Dewasa) Tamansiswa Bekasi.....................

7. Sarana dan Prasarana...............................................................................

B. Deskripsi dan Interprestasi Data...........................................................

C. Pengujian Hipotesis..................................................................................

43

43

43

46

47

47

48

49

49

94

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan...............................................................................................

B. Saran..........................................................................................................

97

97

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1

Tabel 3.2

Tabel 3.3

Tabel 3.4

Tabel 3.5

Tabel 4.1

Tabel 4.2

Tabel 4.3

Tabel 4.4

Tabel 4.5

Tabel 4.6

Tabel 4.7

Tabel 4.8

Tabel 4.9

Tabel 4.10

Tabel 4.11

Tabel 4.12

Tabel 4.13

Tabel 4.14

Tabel 4.15

Tabel 4.16

Tabel 4.17

Tabel 4.18

Tabel 4.19

Tabel 4.20

Tabel 4.21

Jumlah Peserta Didik SMP Tamansiswa Bekasi 2015-2016.......

Skala Penilaian.............................................................................

Katagori Interpretasi....................................................................

Kisi-kisi Instrumen Penelitian Angket.........................................

Kisi-kisi Wawancara....................................................................

Jumlah Guru.................................................................................

Peran kepala sekolah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa...

Peran pamong (guru) dalam mengembangkan kepekaan sosial..

Peran Kepala sekolah membentuk pribadi siswa yang berbudi

pekerti...........................................................................................

Interpretasi Data Transformasi.....................................................

Alasan bersekolah di SMP Tamansiswa Bekasi..........................

Kepala sekolah menunjukkan perilaku disiplin waktu................

Peran kepala sekolah menumbuhkan perilaku disiplin................

Peran kepala sekolah dalam mengingatkan sikap sopan santun..

Mensosialisasikan tata tertib sekolah...........................................

Disiplin mematuhi tata tertib pemakaian seragam sekolah..........

Disiplin kehadiran siswa..............................................................

Disiplin waktu..............................................................................

Peran polisi siswa terhadap kedisiplinan dan ketertiban..............

Minat siswa mengunjungi perpustakaan sekolah rendah.............

Minat membaca buku siswa rendah.............................................

Kelas jurnalistik untuk menyalurkan bakat dan minat menulis

siswa.............................................................................................

GKS sebagai wadah kreatifitas siswa..........................................

Peran sekolah dalam mengembangkan bakat minat dan

keterampilan siswa.......................................................................

Kesiapan siswa dalam menghadapi kesulitan belajar..................

Kegiatan untuk mendorong siswa dalam berkompetisi...............

32

35

38

40

42

47

50

51

52

53

56

56

57

58

59

60

61

62

63

64

65

65

66

67

68

69

Page 13: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

viii

Tabel 4.22

Tabel 4.23

Tabel 4.24

Tabel 4.25

Tabel 4.26

Tabel 4.27

Tabel 4.28

Tabel 4.29

Tabel 4.30

Tabel 4.31

Tabel 4.32

Tabel 4.33

Tabel 4.34

Tabel 4.35

Tabel 4.36

Tabel 4.37

Tabel 4.38

Tabel 4.39

Tabel 4.40

Tabel 4.41

Tabel 4.42

Tabel 4.43

Kerja keras siswa dalam belajar...................................................

Sikap cerdas dalam belajar...........................................................

Sikap Ikhlas..................................................................................

Memberi penghargaan terhadap siswa.........................................

Memberi teguran terhadap siswa.................................................

Kejujuran siswa dalam belajar.....................................................

Interpretasi Data Budaya Sekolah................................................

Peran kepala sekolah dalam mendukung kegiatan siswa.............

Peran kepala sekolah dan pamong dalam memotivasi siswa.......

Keterlibatan siswa saat pelajaran berlangsung.............................

Rendahnya minat siswa mengikuti GKS.....................................

Penerimaan siswa terhadap metode belajar yang variatif............

Sikap siswa dalam menghadapi kesulitan belajar........................

Tanggung jawab siswa mengerjakan pekerjaan rumah................

Disiplin belajar siswa di rumah....................................................

Kewajiban siswa hadir tepat waktu..............................................

Kewajiban siswa mentaati peraturan tata tertib belajar...............

Pamong (guru) melakukan kegiatan mental.................................

Kesiapan siswa menghadapi test yang diberikan pamong...........

Kewajiban pamong (guru) mengajar dengan kreatif ...................

Interpretasi Data Aktifitas Belajar...............................................

Interpretasi Data Peran Transformasi Budaya Sekolah

Terhadap Aktivitas Belajar di SMP (Taman Dewasa)

Tamansiswa Bekasi......................................................................

70

71

72

73

74

75

76

81

82

83

83

84

85

86

87

88

89

89

90

91

92

94

Page 14: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1

Gambar 2.2

Gambar 4.1

Model dalam Membangun Budaya Sekolah................................

Kerangka Berpikir........................................................................

Struktur SMP (Taman Dewasa) Tamansiswa Bekasi...................

14

30

47

Page 15: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran.1

Lampiran.2

Lampiran.3

Lampiran.4

Lampiran.5

Lampiran.6

Lampiran.7

Lampiran.8

Lampiran.9

Lampiran.10

Lampiran.11

Lampiran.12

Lampiran.13

Lampiran.14

Lampiran.15

Pedoman Angket......................................................................

Data Hasil Angket....................................................................

Uji Validitas dan Reliabilitas....................................................

Rangkuman Data Peran Transformasi Budaya Sekolah

Terhadap Aktivitas Belar Siswa.................................................

Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa di Kelas................

Hasil Wawancara......................................................................

Profil SMP Tamansiswa Bekasi...............................................

Prestasi Non-Akademik Siswa SMP Tamansiswa Bekasi........

Peraturan Tata Tertib Siswa SMP Tamansiswa Bekasi............

Tata Tertib Pembiasaan Siswa di Kelas....................................

Tindakan dan Sanksi Pelanggran Tata Tertib Siswa SMP

Tamansiswa Bekasi...................................................................

Tata Tertib Guru/Pamong SMP Tamansiswa Bekasi................

Peraturan Penghargaan Terhadap Siswa Berprestasi................

Peraturan Penghargaan Terhadap Pengabdian Guru

Berprestasi................................................................................

Dokumentasi.............................................................................

1

5

8

11

13

14

25

28

29

31

32

34

36

37

38

Page 16: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting dalam hidup manusia.

Melalui pendidikan manusia akan memperoleh ilmu yang mampu

menentukan perilaku dalam kehidupannya yang akan diwariskan

kegenerasi berikutnya melalui proses belajar. Tapi yang terjadi pendidikan

Indonesia saat ini memiliki suatu masalah yang serius, yaitu rendahnya

mutu pendidikan di berbagai jenis dan jenjang pendidikan. Banyak pihak

yang berpendapat bahwa rendahnya mutu pendidikan merupakan salah

satu faktor yang menghambat penyediaan sumber daya manusia yang

memiliki keahlian, keterampilan dan budi pekerti. Ini terbukti dengan

semakin tingginya krisis moral dikalangan siswa dan masyarakat. Oleh

karena itu salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan

menanamkan budi pekerti. Budi pekerti sangat perlu untuk ditanamkan

kembali pada dunia pendidikan, ini sesuai dengan pernyataan yang

dikemukakan oleh Trias Kuncahyo dalam Tribun News, menurutnya:

Pendidikan budi pekerti sangat mendesak untuk ditanamkan kembali

pada dunia pendidikan. Kita semua bertanggung jawab atas masa depan

Indonesia yang bermartabat, berbudaya dan sekaligus berakhlak.

Mengembalikan pendidikan budi pekerti ke sekolah setidaknya akan

menjamin Indonesia dengan masa depan yang lebih baik. Tidak adanya

budi pekerti dalam tata pergaulan atau tata komunikasi menjadikan para

mahasiswa menjadi pemimpin yang tidak profesional, haus kekuasaan

dan tidak memiliki hati.1

Oleh karena itu perlu adanya penanaman kembali budi pekerti sebagai

upaya peningkatan mutu pendidikan agar terjadinya peningkatan kualitas

manusia Indonesia secara menyeluruh.

“Sekolah sebagai suatu sistem memiliki tiga aspek yang sangat

berkaitan erat dengan mutu sekolah, yakni proses belajar mengajar,

1

Trias Kuncahyo, “Mendesak, Pendidikan Budi Pekerti Dikembalikan ke Kurikulum

Pendidikan Sekolah”, Tribun News, Jakarta, 2015. (http://tribunnews.com)

Page 17: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

2

kepemimpinan dan manajemen sekolah, serta kultur sekolah.”2 Oleh sebab

itu, keberhasilan sebuah lembaga pendidikan tidak hanya didukung oleh

sarana prasarana, guru berkualitas dan input siswa yang baik, tetapi juga

budaya sekolah. “Budaya sekolah diharapkan memperbaiki mutu sekolah,

kinerja di sekolah dan mutu kehidupan yang diharapkan memiliki ciri dan

profesional.”3 Karena pada prinsipmya budaya sekolah yang efektif akan

memberikan efek positif bagi semua unsur dalam sekolah.

Budaya sekolah merupakan jiwa sebuah sekolah yang memberikan

makna dan mempengaruhi kegiatan kependidikan sekolah tersebut.

menurut Depdikbud, “secara eksplisit faktor-faktor yang mempengaruhi

keberhasilan proses pembelajaran di dalam kelas antara lain adalah

kompetensi guru, metode pembelajaran yang dipakai, kurikulum, sarana

dan prasarana, serta lingkungan pembelajaran baik lingkungan alam,

psikososial dan budaya.”4 Ini dapat dipahami bahwa budaya sekolah

berpengaruh baik langsung ataupun tidak terhadap proses kegiatan

pembelajaran yang dilakukan siswa.

Budaya sekolah memerlukan perubahan perilaku individu. Prilaku

individu siswa yang sangat bergantung dengan perilaku yang diperlihatkan

oleh orang-orang di sekitarnya terutama pemimpin sekolah. Dalam hal ini

bisa perilaku kepala sekolah dalam memperlakukan para siswa dan

melaksanakan kegiatan pembelajaran. Sebagai pemimpin, selain membuat

perencanaan, pengorganisasian, pengesahan dan pengawasan. Kepala

sekolah memegang peranan sebagai penggerak dinamika sekolah yang

dipimpinnya dan memajukan bertumbuhnya budi pekerti. Untuk mencapai

hal ini Tamansiswa menggunakan sitem pendidikan yang dinamakan

sistem among dengan berpedoman pada patrap triloka, serta tetap

2 Suprapto. dkk,. Budaya Sekolah dan Mutu Pendidikan: Pengaruh Budaya Sekolah dan

Motivasi Belajar Terhadap Mutu Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Pena Citasatria, 2008), h. 17.

3 Daryanto dan Hery Tarno, Pengelolaan Budaya dan Iklim Sekolah, (Yogyakarta: Gava Media,

2015), h.7.

4 Ibid., h. 26.

Page 18: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

3

mempertahankan kurikulumnya yang lebih menekankan aspek mendidik

siswa agar memiliki budi pekerti luhur.

Untuk menjadikan kebiasaan positif terpelihara dan tumbuh dalam diri

seluruh warga sekolah, maka kepala sekolah dapat menentukan budaya

sekolah apa yang dapat ditransfer kepada seluruh siswa dan seluruh warga

sekolah selama itu sesuai dengan visi, misi dan tujuan sekolah yang

diwujudkan dalam perilaku sehari-hari dengan metode among, secara

konsisten dan dibutuhkan adanya rasa memiliki terhadap sekolah dalam

diri kepala sekolah sebagai manajemen puncak sehingga bisa

menyampaikan dan mentransfer kepada personil sekolah tentang

bagaimana perilaku yang seharusnya dilakukan yang kemudian dapat

mempengaruhi seluruh anggota sekolah untuk sama-sama memiliki rasa

cinta terhadap sekolah.

Selain itu, dengan didukung oleh budaya sekolah yang kuat, intim,

kondusif dan bertanggung jawab akan memberikan dampak bagi individu

atau kelompok lain, yaitu:

a. Meningkatkan kepuasan kerja;

b. Pergaulan lebih akrab;

c. Disiplin meningkat;

d. Pengawasan fungsional bisa lebih ringan;

e. Muncul keinginan untuk selalu berbuat proaktif, dan

f. Belajar dan berprsetasi terus, serta

g. Selalu ingin memberikan yang terbaik bagi sekolah, keluarga,

orang lain dan diri sendiri.5

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mencoba mengangkat suatu

permasalahan yang akan dianalisis dan diteliti oleh penulis dengan judul

“PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP

AKTIVITAS BELAJAR SISWA SMP (TAMAN DEWASA)

TAMANSISWA BEKASI”

5 Ibid., h. 13.

Page 19: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

4

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi merupakan pengenalan atau penemaan masalah secara

spesifik. Dari latar belakang masalah di atas maka dapat diidentifikasikan

permasalahannya sebagai berikut :

1. Belum optimalnya penerapan visi sekolah.

2. Kurang optimalnya disiplin siswa.

3. Belum optimalnya penerapan budi pekerti.

4. Masih rendahnya tingkat prestasi siswa.

5. Peran lingkungan luar sekolah yang belum optimal.

6. Program pengajaran belum optimal.

C. Batasan Masalah

Mengingat luasnya pembahasan tentang peran transformasi budaya

sekolah dengan aktivitas belajar siswa, dan berdasar dari identifikasi

masalah di atas, maka penulis membatasi permasalahan pada rendahnya

budaya disiplin di kalangan siswa dan prestasi siswa.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, rumusan masalah yang

akan dijadikan acuan dalam penelitian ini adalah;

1. Bagaimana peran transformasi terhadap siswa SMP (Taman Dewasa)

Tamansiswa Bekasi?

2. Bagaimana keadaan budaya sekolah SMP (Taman Dewasa)

Tamansiswa Bekasi?

3. Bagaimana aktivitas belajar SMP (Taman Dewasa) Tamansiswa

Bekasi?

Page 20: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

5

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Penelitian yang penulis lakukan memiliki tujuan untuk dapat

menjelaskan peran transformasi budaya disiplin di kalangan siswa

dalam aktivitas belajar.

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat memiliki manfaat yaitu:

a. Manfaat Teoritis:

Dapat mengembangkan pemikiran dalam bidang manajemen

pendidikan, menambah ilmu pengetahuan melalui penelitian yang

dilaksanakan sehingga dapat memberikan konstribusi pemikiran

bagi pengembangan ilmu dan sebagai bahan pemahaman untuk

penelitian selanjutnya.

b. Manfaat Praktis:

1) Bagi Penulis

a) Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan

pengetahuan yang berhubungan dengan transformasi

budaya sekolah dan aktivitas belajar siswa;

b) Memberi kesempatan pada penulis untuk mengaplikasikan

ilmu dan teori yang telah dipelajari.

2) Bagi Sekolah

a) Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan

masukan yang berarti bagi kepala sekolah atau sekolah guna

mengambil langkah yang tepat dalam rangka

mengembangkan budaya sekolah;

b) Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan

manfaat bagi sekolah atau kepala sekolah dalam

mengembangkan budaya sekolah agar mampu

melaksanakan aktivitas belajar siswa sesuai tujuan

pendidikan yang hendak dicapai.

Page 21: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

6

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Transformasi

1. Pengertian Transformasi

Banyak pendapat ahli tentang pengertian Transformasi. Berikut

ini akan dikemukakan beberapa pendapat mengenai pengertian

transformasi. Transformasi merupakan kata yang berasal dari kata

“Transform atau Transformation” yang berarti perubahan bentuk

atau pergantian bentuk.1 Begitu juga dengan yang tertera di dalam

Kamus Bahasa Indonesia, bahwa “transformasi adalah perubahan

rupa atau bentuk, sifat dan sebagainya.”2 Berdasarkan pengertian

tersebut, maka dipahami bahwa transformasi dan perubahan adalah

dua hal yang memiliki kesaaman makna, yaitu bentuk pergantian

menuju keadaan yang lebih baik.

Sedangkan menurut Wibowo, “perubahan adalah transformasi

dari keadaan sekarang menuju keadaan yang diharapkan di masa

yang akan datang, suatu keadaan yang lebih baik. Transformasi atau

perubahan merupakan suatu tanda dalam kehidupan yang selalu

berlangsung secara tetap.”3 Pernyataan tersebut sesuai dengan yang

dikemukakan oleh Potts and La Mars dalam Wibowo bahwa

“perubahan merupakan pergeseran dari keadaan sekarang suatu

organisasi menuju pada keadan yang diinginkan di masa depan.

Transformasi atau perubahan dari keadaan sekarang dilihat dari

sudut struktur, proses, orang, dan budaya.”4 Kedua pernyataan ini

bermakna bahwa transformasi dilakukan untuk menjadikan sebuah

1 John M. Echols dan Hasan Sadily, Kamus Inggris-Indonesia, (Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama, 2005), cet. 26, h. 601

2 Nur Azman (kord.), Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Bandung: Penabur Ilmu, 2008), h.

487.

3 Wibowo, Manajemen Perubahan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), Cet. III, h. 1.

4 ------------, Manajemen Perubahan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006), h. 87.

Page 22: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

7

sistem atau kondisi menjadi lebih baik dari yang sebelumnya bagi

seluruh aspek di dalam organisasi.

2. Tujuan Transformasi

Sebelum melakukan transformasi atau melakukan perubahan

haruslah terlebih dahulu mengetahui mengapa perlu melakukan

sebuah perubahan. Berikut merupakan beberapa pendapat ahli

mengenai tujuan dari perubahan.

Transformasi atau perubahan merupakan kebutuhan bagi setiap

organisasi agar dapat selalu menyesuaikan diri dengan dunia di

luarnya untuk dapat survive dan mengembangkan diri.5 Menurut

Robbins dalam Wibowo, “tujuan perubahan adalah untuk

memperbaiki kemampuan organisasi untuk menyesuaikan diri

dengan perubahan lingkungan dan di sisi lain mengupayakan

perubahan perilaku karyawan.”6 Kedua pernyataan ini memaknai

tujuan transformasi atau perubahan sebagai sebuah upaya untuk

menghadapi segala tantangan yang hadir dalam organisasi. Dengan

sifat dinamis yang dimiliki oleh organisasi, maka sebuah organisasi

dan aspek-aspek yang terdapat di dalamnya haruslah mampu

mengikuti segala macam kondisi untuk menghadapi perubahan-

perubahan di lingkungan organisasi.

Menurut Musa Ali, usaha transformasi dilakukan untuk

menjamin survival organisasi. Selain itu juga untuk memastikan

kecakapan dan keberkesanan organisasi dalam menyampaikan

perkhidmatan atau pengeluarannya.7 Pernyataan ini mengartikan

bahwa transformasi atau perubahan dilakukan sebagai upaya

mempertahankan diri dari keadaan tertentu yang bersifat buruk, dan

5 Ibid., h. 115

6 Ibid., h. 90.

7 Musa Ali, Transformasi Organisasi: Konsep dan Teknik Pelaksanaan, (Malaysia: Universiti

Sains Malaysia, 2015), Cet. II., h. 2.

Page 23: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

8

juga untuk memastikan kecakapan dan efektivitas organisasi dalam

memberikan layanan.

Transformasi atau perubahan adalah sesuatu yang tidak dapat

dihindari oleh sebuah organisasi, bahkan pada kondisi tertentu

transformasi atau perubahan sangat perlu dilakukan dengan berbagai

macam cara tetapi memiliki tujuan pasti, yaitu menjadikan kinerja

organisasi lebih baik sehingga organisasi lebih bertahan dengan

setiap kondisi yang berlangsung disekitarnya. Dengan kemampuan

organisasi bertahan maka akan menjadikan organisasi tetap ada dan

diakui.

3. Ruang Lingkup Transformasi

Upaya transformasi atau perubahan dalam organisasi terjadi

pada beberapa area atau objek seperti yang dikemukakan oleh

beberapa ahli. Menurut Wibowo, “sasaran atau objek suatu

perubahan dapat diarahkan pada struktur organisasi, teknologi,

pengaturan fisik, proses, orang, dan budaya dalam suatu organisasi.

Namun sasaran transformasi atau perubahan tersebut pada umumnya

tidak berdiri sendiri, tetapi merupakan kombinasi karena diantaranya

saling memengaruhi.”8

Sama halnya dengan yang dikemukakan oleh Wibowo. Daft dan

Marcic dalam Ismail Solihin, kemudian menambahkan dua area lain

di dalam organisasi yang perlu mengalami perubahan, yakni: strategi

(strategy) dan produk (products).9 Perubahan dilakukan untuk

memperbaiki kondisi organisasi dengan rencana baru ketika kondisi

organisasi berada dalam kondisi yang membahayakan

keberlangsungan organisasi. Yang secara tidak langsung akan

berdampak terhadap perubahan pada hasil kerja organisasi.

8 Wibowo, op. cit., h. 93.

9 Ismail Solihin, Pengantar Manajemen, ( Jakarta: Erlangga, 2009), h. 119.

Page 24: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

9

Dari ulasan diatas mengenai transformasi atau perubahan penulis

menyimpulkan bahwa transformasi atau perubahan terjadi pada semua

bagian dalam organisasi tanpa bisa dihindari dan dapat terjadi kapan

saja. Saat melakukan transformasi atau perubahan haruslah melihat

pengalaman transformasi atau perubahan yang terjadi sebelumnya

untuk mengetahui apa saja yang menyebabkan keberhasilan dan

kegagalan dari transformasi atau perubahan yang dilakukan.

B. Budaya Sekolah

1. Pengertian Budaya Sekolah

Menurut Aan Komariah dan Cepi Triatna, “Bedasarkan asal usul

katanya (etimologis), bentuk jamak dari budaya adalah kebudayaan

yang berasal dari bahasa sansekerta budhayah yang merupakan bentuk

jamak dari budi yang artinya akal atau segala sesuatu yang

berhubungan dengan akal pikiran manusia.”10

Sedangkan menurut Koentjaraningrat dalam Daryanto dan Hery

Tarno, “budaya sebagai keseluruhan sistem gagasan tindakan dan

hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang

dijadikan milik diri manusia dengan cara belajar.” Kemudian

Koentjaraningrat dalam Daryanto dan Hery Tarno membagi

kebudayaan dalam tiga wujud, yaitu:

a. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleksitas dari ide-ide,

gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan lain-lain;

b. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleksitas aktivitas

kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat, dan;

c. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.11

10 Aan Komariah dan Cepi Triatna, Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif, (Jakarta:

Bumi Aksara, 2005), h. 96.

11

Daryanto dan Hery Tarno, Pengelolaan Budaya dan Iklim Sekolah, (Yogyakarta: Gava

Media, 2015), h.1.

Page 25: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

10

Sehingga budaya atau kultur dapat diartikan sebagai suatu

kualitas kehidupan dalam sebuah kelompok atau organisasi yang

diwujudkan dalam aturan-aturan atau norma, tata kerja, hasil karya,

pengalaman, gaya kepemimpinan seorang atasan maupun bawahan,

tradisi yang mengakar dan mempengaruhi sikap perilaku setiap orang

yang ada dalam kelompok termasuk mempengaruhi nilai, sikap dan

perilaku yang ada di lingkungan sekolah sebagai cerminan

kepribadian sekolah yang ditunjukkan oleh prilaku individu dan

kelompok dalam komunitas sekolah. Hal ini sesuai dengan yang

dikemukakan oleh Aan Komariah dan Cepi Triatna, yaitu: “budaya

sekolah sebagai karakteristik khas sekolah yang dapat diidentifikasi

melalui nilai yang dianutnya, sikap yang dimilikinya, kebiasan-

kebiasaan yang ditampilkannya, dan tindakan-tindakan yang

ditunjukkan oleh seluruh personel sekolah yang membentuk satu

kesatuan khusus dari sistem sekolah.”12

Beberapa pendapat mengenai budaya sekolah yang senada dengan

yang dikemukakan di atas juga dikemukakan oleh beberapa ahli,

diantaranya: “Budaya sekolah/madrasah merupakan sesuatu yang

dibangun dari hasil pertemuan antara nilai-nilai (values) yang dianut

oleh kepala sekolah/madrasah sebagai pemimpin dengan nilai-nilai

yang dianut oleh guru-guru dan para karyawan yang ada dalam

sekolah/madrasah tersebut.”13

Menurut Suprapto, “budaya sekolah

sebagai keseluruhan nilai-nilai dan norma-norma yang dianut oleh

sekolah yang meliputi visi, misi, dan tujuan sekolah, etos belajar,

integrasi, norma agama, norma hukum dan norma sosial.”14

Dari beberapa pengertian budaya sekolah di atas dapat

disimpulkan bahwa budaya sekolah adalah sekumpulan norma, nilai

12 Aan Komariah dan Cepi Triatna, op.cit., h.102

13

Muhaimin, Sutiah, dan Sugeng Listiyo Prabowo, Manajemen Pendidikan: Aplikasinya dalam

Penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah/Madrasah, (Jakarta: Kencana, 2012), Cet. IV, h. 48.

14

Suprapto, dkk., Budaya Sekolah dan Mutu Pendidikan: Pengaruh Budaya Sekolah dan

Motivasi Belajar Terhadap Mutu Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Pena Citasatria, 2008), h. 17.

Page 26: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

11

dan tradisi yang dibangun oleh semua warga sekolah dalam semua

aktivtas sekolah yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran oleh

seluruh warga sekolah secara bersama-sama sebagai cara hidup di

sekolah yang kemudian membentuk karakter sekolah akibat dari

adanya kebiasaan-kebiasaan yang terbentuk dalam sekolah dengan

jangka waktu yang lama.

2. Tujuan dan Manfaat Budaya Sekolah

Berikut ini akan dipaparkan pandangan beberapa ahli tentang tujuan

dan maanfaat dari adanya budaya sekolah.

Daryanto dan Hery Tarno mengungkapkan bahwa tujuan dari

pengembangan budaya sekolah, yaitu:

Hasil pengembangan budaya sekolah adalah meningkatkan perilaku

yang konsisten dan untuk menyampaikan kepada personil sekolah

tentang bagaimana perilaku yang seharusnya dilakukan untuk

membangun kepribadian mereka dalam lingkungan sekolah yang

sesuai dengan iklim lingkungan yang tercipta di sekolah baik itu

lingkungan fisik maupun iklim kultur yang ada.15

Kemudian Rohiat juga mengutarakan tujuan dari pengembangan

budaya sekolah, yaitu:

Sasaran (tujuan jangka pendek atau tujuan situasional) dari

pengembangan budaya sekolah adalah terwujudnya budaya sekolah

yang kondusif serta dan bermutu untuk mendukung proses

pembelajaran di sekolah sehingga program-program yang dapat

dikembangkan antara lain (1) penyosialisasian budaya mutu di

sekolah, (2) peningkatan perencanaan program pengembangan

budaya mutu sekolah, (3) peningkatan implementasi budaya mutu

sekolah, (4) peningkatan supervisi, monitoring dan evaluasi dalam

program budaya mutu sekolah, (5) peningkatan manajemen

program budaya mutu sekolah, (6) dan sebagainya.16

Pernyataan ini dapat dipahami bahwa, budaya sekolah secara

sederhana dalam jangka waktu yang singkat dapat menjadikan sekolah

15 Daryanto dan Hery Tarno, op.cit., h. 11.

16

Rohiat, Manajemen Sekolah: Teori Dasar dan Praktik, (Bandung: Refika Aditama, 2010), h.

94.

Page 27: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

12

memiliki mutu pembelajaran melalui pengembangan program-

program yang dianggap mampu meningkatkan mutu sekolah.

Menurut Mulyasa, “iklim dan budaya sekolah yang kondusif

diharapkan dapat menunjang proses pembelajaran yang efektif,

sehingga semua pihak yang terlibat didalamnya, khususnya peserta

didik merasa nyaman belajar.”17

Dengan demikian kegiatan

pembelajaran lebih efektif dan menyenangkan yang secara tidak

langsung akan membangkitkan potensi-potensi peserta didik.

Sedangkan menurut Daryanto dan Hery Tarno, manfaat yang akan

diperoleh dari pengembangan budaya dan iklim sekolah yang kuat,

intim, kondusif dan bertanggung jawab adalah:

a. Menjamin kualitas kerja yang lebih baik

b. Membuka seluruh jaringan komunikasi dari segala jenis dan

level baik komunikasi vertikal maupun horisontal.

c. Lebih terbuka dan transparan.

d. Menciptakan kebersamaan dan rasa saling memiliki yang tinggi.

e. Meningkatkan solidaritas dan rasa kekeluargaan.

f. Jika menemukan kesalahan akan segaera dapat diperbaiki.

g. Dapat beradaptasi dengan baik terhadap perkembangan

IPTEK.18

Manfaat dari adanya budaya sekolah tidak hanya dirasakan

sekolah dan lingkungannya, tetapi juga dapat dirasakan oleh masing-

masing individu dan kelompok dimana saja karena terbentuknya

norma pribadi dan bukan akibat dari aturan yang kaku dengan

berbagai hukuman. Menurut Daryanto dan Hery Tarno Manfaat

budaya sekolah bagi individu dan kelompok, antara lain;

a. Meningkatkan kepuasan kerja

b. Pergaulan lebih akrab

c. Disiplin meningkat

d. Pengawasan fungsional bisa lebih ringan

e. Muncul keinginan untuk selalu ingin berbuat proaktif

f. Belajar dan berprestasi terus

17 Mulyasa, Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h.

92.

18

Daryanto dan Hery Tarno, op.cit., h.13.

Page 28: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

13

g. Selalu ingin memberikan yang terbaik bagi sekolah, keluarga,

orang lain dan diri sendiri.19

Ini menjelaskan, bahwa dengan adanya budaya sekolah

memungkinkan untuk menjadikan seriap induvidu mengalami

perubahan ke arah yang lebih baik sehingga meningkatkan kualitas

dirinya.

3. Proses Pembentukkan dan Pengembangan Budaya Sekolah

Setiap sekolah haruslah memiliki budaya sebagai identitas bagi

lembaganya dan sebagai nilai hidup seluruh individu di dalamnya.

Namun budaya sekolah haruslah dibentuk dan dikembangkan agar

budaya sekolah dapat diterima dan bermanfaat bagi individu dalam

organisasi dan bagi organisasi itu sendiri. Berikut ini adalah beberapa

cara pembentukkan dan pengembangan budaya sekolah menurut

beberapa ahli.

Menurut Aan Komariah cara yang dapat dilakukan untuk

membentuk sebuah budaya organisasi/sekolah bisa melalui tiga cara,

yaitu sebagai berikut:

a. Seleksi

Menekankan sejak awal terhadap pegawai-pegawai bahwa

hanya pegawai-pegawai yang memenuhi kriteria organisasi yang

dapat diterima.

b. Manajemen Puncak

Pimpinan menjadi pendorong kuat bagi tumbuhnya perilaku

bawahan. Pemimpin mesti menetapkan norma-norma perilaku

yang dapat diikuti bawahannya. Disamping itu apa yang

dilakukan atasan dapat diobservasi dan dinilai oleh bawahannya.

c. Sosialisasi

Penanaman norma-norma yang ditetapkan organisasi dapat

dilakukan dengan cara membicarakannya dalam rapat-rapat,

pertemuan-pertemuan, atau bahkan dengan alat/media khusus.20

19 Ibid.

20

Aan Komariah dan Cepi Triatna, op.cit., h.113.

Page 29: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

14

Dalam bukunya, Dryanto dan Hery Tarno menjelaskan tentang

bagaimana membangun sebuah budaya sekolah melalui gambar/

model seperti berikut;

Gambar 2.1 Model dalam Membangun Budaya Sekolah21

Model tersebut menggambarkan bahwa budaya dan iklim sekolah

merupakan kumpulan niali-nilai, norma dan perilaku yang mengontrol

interaksi warga sekolah dengan orang-orang di luar sekolah. Budaya

sekolah merupakan hasil interaksi nilai-nilai yang dianut individu di

dalam sekolah dan di luar sekolah secara sadar untuk mewujudkan

visi, misi, tujuan, dan sasaran sekolah.

21 Daryanto dan Hery Tarno, op.cit., 16.

Pemberdayaan Sekolah

Budaya Lingkungan

Fisik Sekolah

Pemberdayaan

Sekolah

a. Nilai

b. Norma

c. Perilaku

a. Keindahan

b. Keamanan

c. Ketentraman

d. Kebersihan

a. Berbasis Mutu

b. Kepemimpinan Kepala

Sekolah

c. Disiplin dan Tata Tertib

d. Penghargaan dan

Insentif

e. Harapan Berprestasi

f. Akses Informasi

g. Evaluasi

h. Komunikasi Intensif

dan Terbuka

Budaya dan Iklim Sekolah

Page 30: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

15

Budaya sekolah yang positif akan mendukung peningkatan mutu

pendidikan yang positif dan sejalan dengan pelaksanaan manajemen

berbasis sekolah. Oleh sebab itu maka melalui kompetensi yang

dimiliki oleh kepala sekolah, kepala sekolah diharapkan dapat

memberikan konstribusi yang positif dalam pengembangan budaya

sekolah sehingga secara maksimal mampu mendukung peningkatan

mutu pendidikan.

4. Jenis-jenis Budaya Sekolah

Budaya sekolah secara umumnya didefinisikan sebagai cara hidup

di sekolah yang sebenarnya dihasilkan oleh pelajar dan sebagian guru.

Budaya sekolah yang berlangsung sangatlah beranekaragam dan

setiap sekolah memiliki budaya yang berbeda antara sekolahnya

dengan sekolah lain. Berikut ini adalah jenis-jenis budaya sekolah.

Budaya sekolah berdasarkan jenisnya, menurut Daryanto dan

Hery Tarno terdapat dua jenis budaya sekolah, yaitu budaya formal

dan budaya informal. “Budaya formal ini mementingkan pencapaian

akademik dan manfaat untuk mencapai tersebut. Budaya informal

ialah apa saja selain untuk mencapai kepentingan budaya formal

sekolah seperti budaya bertutur kata, berpakaian, dan lain-lain.”22

Kedua jenis budaya sekolah pada dasarnya sama-sama untuk

meningkatkan perilaku positif yang konsisten agar dapat menunjang

program sekolah secara kuat dan menjadikan siswa serta guru

memiliki kualitas dan prestasi dengan budaya formal yang dimiliki.

5. Bentuk-bentuk Budaya Sekolah

Budaya sekolah merupakan komponen penting untuk memajukan

sekolah, oleh karena itu sekolah haruslah menanamkan budaya

sekolah secara tepat dan sesuai dengan nilai-nilai yang dianut sekolah.

Bentuk-bentuk budaya sekolah yang diterapkan tiap-tiap sekolah pun

22 Ibid., h. 5.

Page 31: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

16

berbeda-beda. Berikut ini adalah bentuk-bentuk budaya sekolah yang

diterapkan oleh sekolah menurut beberapa ahli.

Balitbang Kemendikbud dalam Albertin Dwi Astuti memaparkan

aspek-aspek mengenai budaya utama (core culture) yang

direkomendasikan untuk dikembangkan sekolah, yakni: (a) Budaya

jujur, (b) Budaya saling percaya, (c) Budaya kerja sama, (d) Budaya

membaca, (e) Budaya disiplin dan efisien, (f) Budaya bersih, (g)

Budaya berprestasi, dan (h) Budaya memberi penghargaan dan

menegur.23

Sedangkan menurut Daryanto dan Hery Tarno, kegiatan budaya

sekolah yang masing sering dilakukan di sekolah, diantaranya yakni:

(a) Budaya salam, (b) Majalah sekolah yang dibuat oleh siswa untuk

melatih jurnalistiknya, (c) Dialog interaktif dengan para pakar

dibidangnya, (d) Lintas juang, (e) Studi kepemimpinan siswa, (f)

Budaya disiplin, (g) Budaya kerja keras, cerdas dan ikhlas, (h) Budaya

kreatif.24

Salah satu bentuk budaya sekolah yang selalu ada dan harus

menjadi fokus utama yaitu budaya disiplin. Disiplin merupakan salah

satu faktor penting dalam upaya untuk membentuk tingkah laku sesuai

dengan yang sudah ditetapkan untuk mencapai sesuatu yang lebih baik

dan diharapkan. Dengan disiplin para siswa bersedia untuk tunduk dan

mengikuti peraturan dan selalu menjauhi hal-hal yang tidak baik.

Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa budaya sekolah

merupakan pola dari nilai-nilai dominan yang didukung oleh sekolah

untuk menuntun kebijakan sekolah terhadap semua komponen sekolah.

Budaya sekolah merujuk pada suatu sistem nilai, kepercayaan dan

norma-norma yang diterima secara bersama, serta dilaksanakan dengan

23 Albertin Dwi Astuti, “Pengaruh Budaya Sekolah Terhadap Karakter Siswa Kelas X Jurusan

Tata Boga SMK N 3 Klaten”, Skripsi pada Strata Satu UNY, Yogyakarta, 2015, h. 12,

dipublikasikan. (http://eprints.uny.ac.id)

24

Daryanto dan Hery Tarno, op.cit., h. 8.

Page 32: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

17

penuh kesadaran sebagai prilaku alami yang dibentuk oleh lingkungan

dengan pemahan yang sama diantara seluruh komponen sekolah dan

semua yang memiliki keterhubungan dengan sekolah.

Setiap sekolah harus memiliki budaya sekolah sebagai identitas

sekolah. Setiap sekolah akan memiliki budaya sekolah yang berbeda satu

dengan lainnya, inilah yang menjadikan budaya sekolah sebagai sebuah

identitas diri bagi sekolah. Sehingga dapat dikatakan bahwa budaya

sekolah merupakan komponen penting dalam memajukan sekolah

meskipun tidak selalu berdampak positif. Budaya sekolah banyak

bergantung kepada kepemimpinan kepala sekolah dan harus diperhatikan

oleh kepala sekolah mengenai keberadaan budaya sekolah tersebut

karena kepala sekolah merupakan seseorang yang memiliki kekuasaan

dalam membentuk budaya sekolah yang dipimpinnya. Selain dengan

berpedoman kepada visi dan misi sekolah, dalam menciptakan budaya

sekolah positif juga perlu dibarengi oleh rasa saling percaya dan saling

memiliki yang besar terhadap sekolah. Salah satu sekolah atau perguruan

yang memiliki budaya yang sangat kuat dan terus-menerus dijadikan nilai

hidup hingga saat ini adalah Taman Siswa.

C. Aktivitas Belajar

1. Pengertian Aktivitas Belajar

Sebelum mengetahui apa yang dimaksud dengan aktivitas belajar,

terlebih dahulu harus diketahui pengertian aktivitas dan belajar

menurut beberapa ahli.

a. Pengertian Aktivitas

Kata aktivitas dalam Kamus Bahasa Indonesia memiliki

pengertian sebagai “kegiatan, kerja atau kesibukan, keaktivan.”25

Sehingga dapat dipahami bahwa aktivitas adalah kerja atau salah

25 Nur Azman (kord.), op. cit., h. 12.

Page 33: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

18

satu kegiatan kerja yang dilaksanakan dalam tiap bagian di dalam

organisasi.

Aktivitas dapat dipahami sebagai sebuah kegiatan yang

dialakuakan dengan maksud untuk mencapai tujuan yang

direncanakan sesuai dengan kebutuhan untuk mencapai tujuan

tersebut. Aktivitas manusia ataupun tingkah laku manusia di dalam

sebuah interaksi dengan lingkungannya selalu berorientasi pada

masa depan.

b. Pengertian Belajar

Belajar merupakan suatu proses yang tidak akan pernah bisa

dilepaskan dari kehidupan manusia. Menurut Suyono dan

Hariyanto, “belajar adalah sebagai suatu aktivitas atau suatu proses

untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan,

memperbaiki prilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian.”26

Pendapat yang hampir sama juga dikemukakan oleh Sudarwan

Danim, menurutnya “belajar merupakan proses menciptakan nilai

tambah kognitif, afektif, dan psikomotor bagi siswa. Nilai tambah

itu tercermin dari perubahan perilaku siswa menuju kedewasaan.”27

Sedangkan Muhibbin Syah membagi pengertian belajar

kedalam tiga ranah, yaitu secara kuantitatif, institusional dan

kualitatif.

Secara kuantitatif (ditinju dari sudut jumlah), belajar berarti

kegiatan pengisian atau pengembangan kemampuan kognitif

dengan fakta sebanyak-banyaknya. Jadi, belajar dalam hal ini

dipandang dari sudut banyaknya materi yang dikuasai siswa.

Secra institusional (tinjauan kelembagaan), belajar dipandang

sebagai proses “validasi” atau pengabsahan terhadap

penguasaan siswa atas materi-materi yang telah ia pelajari. Bukti

institusional yang menunjukkan siswa telah belajar dapat

diketahui sesuai proses mengajar. Ukurannya, semakin baik

26 Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Konsep Dasar, (Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2011), h. 9.

27

Sudarwan Danim dan Khairil, Psikologi Pendidikan: Dalam Perspektif Baru, (Bandung:

Alfabeta, 2010), h. 93.

Page 34: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

19

mutu guru mengajar akan semakin baik pula mutu perolehan

siswa yang kemudian dinyatakan dalam bentuk skor. Secara

kualitatif (tinjauan mutu), belajar ialah proses memeroleh arti-

arti dan pemahaman-pemahaman serta cara-cara menafsirkan

dunia disekeliling siswa. Belajar dalam pengertian ini

difokuskan pada terciptanya daya pikir dan tindakan yang

berkualitas untuk memecahkan masalah-masalah yang kini dan

nanti dihadapi siswa.28

Dari penjelasan di atas, maka dapat dipahami bahwa belajar

merupakan sebuah proses yang terus berlangsung sepanjang

kehidupan seseorang secara sadar untuk memenuhi kebutuhannya

dan akan membantunya memahami kemampuannya dan

mengembangkannya dengan melibatkan pengalaman, sehingga

menjadikan dirinya lebih berkualitas untuk menjalani

kehidupannya dengan baik dan cara yang benar.

c. Pengertian Aktivitas Belajar

Menurut William, “aktivitas belajar adalah interaksi yang

spesifik antara pembelajaran dengan orang lain menggunakan alat-

alat dan sumber daya tertentu demi mencapai hasil tertentu.”29

Kemudian Sardiman mengartikan aktivitas belajar sebagai

aktivitas yang bersifat fisik maupun mental. Dalam proses belajar

kedua aktivitas itu harus saling berkait.30

Lebih lanjut lagi, Piaget

menerangkan dalam buku Sardiman bahwa “seorang anak itu

berfikir sepanjang ia berbuat. Tanpa Perbuatan berarti anak itu

tidak berfikir.”31

Dapat dipahami, bahwa aktivitas belajar merupakan segala

kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi siswa yang intens

dengan guru dan seluruh warga sekolah. Aktivitas belajar yang baik

28 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan: Dengan Perspektif Baru, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2014), cet. XIX, h. 90.

29

William, Tiga Tahun Dari Sekarang, (Jakarta: Feliz Books, 2013), h. 155.

30

Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2014), cet. XXII, h. 100.

31

Ibid.

Page 35: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

20

harus melibatkan psikologi dan fisik peserta didik, baik jasmani

maupun rohani sehingga perubahan perilaku peserta didik sebagai

hasil belajar dapat terjadi secara cepat, tepat, mudah, dan benar,

baik aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik peserta didik

yang tentunya akan menjadikan peserta didik jauh lebih berkarakter

dan memperbesar kemungkinan tercapainya tujuan belajar dan

pendidikan.

2. Prinsip-prinsip Belajar

Banyak teori mengenai prinsip-prinsip belajar yang dikemukakan

oleh beberapa ahli dalam bidang pendidikan yang masing-masing

memiliki persamaan dan perbedaan.

Dalam bukunya, Dimyati dan Mudjiono menyebutkan tujuh

prinsip-prinsip belajar, yakni: (a) Perhatian dan motivasi, (b)

Keaktifan, (c) Keterlibatan langsung/berpengalaman, (d) Pengulangan,

(e) Tantangan, (f) Balikan dan penguatan, serta (g) Perbedaan

individual.32

Kemudian Sukmadinata menyampaikan mengenai prinsip umum

belajar yang telah dikembangkannya sebagai berikut: (a) Belajar

merupakan bagian dari perkembangan, (b) Belajar berlangsung

seumur hidup, (c) Keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor-faktor

bawaan, lingkungan, kematangan, serta usaha dari individu secara

aktif, (d) Belajar mencangkup semua aspek kehidupan, (e) Kegiatan

belajar berlangsung disembarang tempat dan waktu, (f) Belajar

berlangsung baik dengan guru maupun tanpa guru, (g) Belajar yang

terencana dan disengaja menuntut motivasi yang tinggi, (h)

Pembentukkan belajar bervariasi dari yang paling sederhana sampai

dengan yang sangat kompleks, (i) Dalam belajar dapat terjadi

32 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), Cet. IV, h.

42.

Page 36: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

21

hambatan-hambatan, dan (j) Dalam hal tertentu belajar memerlukan

adanya bantuan dan bimbingan dari orang lain.33

Selanjutnya Nanang dan Cucu mengemukakan prinsip-prinsip

belajar yang sama dengan Sukmadinata dan menambahkan tiga

prinsip-prinsip belajar, yaitu:

a. Belajar dimulai dari yang faktual menuju konseptual.

b. Belajar dari yang kongkret menuju yang abstrak.

c. Belajar merupakan bagian dari perkembangan.34

Prinsip belajar dapat membantu guru dalam memilih tindakan

yang tepat dan mengembangkan sikap yang diperlukan dalam

menunjang peningkatan belajar peserta didik. Selain itu, aktivitas

belajar harus dilaksanakan dengan penuh kedisiplinan, baik

kedisiplinan guru terhadap teori dan prinsip-prinsip belajar ataupun

kedisiplinan siswa terhadap kebijakan sekolah dan disiplin dalam

belajar. Ini karena disiplin menjadi salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi kegiatan dan hasil belajar. Pernyataan ini diperkuat

dengan penelitian yang dilakukan Moedjiarto dalam Dryanto dan Hery

Tarno. Moedjiarto mengungkapkan bahwa “karakteristik dan tata

tertib dan kebijakan disiplin sekolah mempunyai hubungan yang

signifikan dengan prestasi akademik siswa.”35

Secara umum Daryanto dan Hery Tarno mengartikan disiplin

sebagai “suatu bentuk ketaatan pada peaturan dan sanksi yang berlaku

dalam lingkungan sekolah.”36

Disiplin belajar merupakan salah satu

yang mempengaruhi kegiatan belajar. Menurut Bambang Sumantri,

Disiplin belajar siswa bisa terjadi di rumah dan di sekolah:

Disiplin belajar di rumah, antara lain meliputi: belajar setiap hari,

mengerjakan pekerjaan rumah, membuat laporan, belajar

berkelompok dan sebagainya. Sedangkan disiplin belajar di sekolah

33 Suyono dan Hariyanto, op.cit., h. 128.

34

Hanafiah dan Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran, (Bandung: Refika Aditama,

2012),Ccet. III, h. 18.

35

Daryanto dan Hery Tarno, op.cit., h. 83.

36

Ibid., h. 22.

Page 37: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

22

antara lain meliputi: ketepatan waktu datang ke sekolah, keaktifan

mengikuti pelajaran di kelas, ketaatan mengikuti peraturan di kelas

maupun sekolah, menggunakan waktu luang dan sebagainya.37

Dengan adanya disiplin belajar siswa akan belajar hidup dengan

pembiasaan yang baik dan bermanfaat bagi dirinya dan

lingkungannya. Selain itu siswa akan memiliki kecakapan mengenai

cara belajar yang baik. Pada dasarnya kedisiplinan merupakan

kesadaran dan kepatuhan dari seseorang untuk mentaati segala

peraturan yang ada. Sehingga kedisiplinan tidak dapat dilepaskan dari

masalah tata tertib.

3. Tujuan dan Manfaat Belajar

Belajar pada hakekatnya adalah proses kegiatan secara

berkelanjutan dalam rangka perubahan perilaku peserta didik dengan

perbaikan dan pembinaan. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang

Sistem pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 yang menyatakan:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

dan akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa, dan negara.38

Dave dalam Eveline Siregar, dkk. Mengemukakan lima jenjang

tujuan belajar pada ranah psikomotor, yakni: (a) Meniru, (b)

Menerapkan, (c) Memantapkan, (d) Merangkai, (e) Naturalisasi.39

Pernyataan ini bermakna bahwa, dengan adanya aktivitas belajar

siswa akan merespon apa yang dia amati dengan tepat dan

mengkordinasikannya dengan fisik dan psikisnya.

37 Bambang Sumantri, Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI

SMK PGRI 4 Ngawi Tahun Pelajaran 2009/2010, Media Prestasi, Vol. VI. No. 3 Desember 2010,

2016, h. 119. (http://jurnal.stkipngawi.ac.id).

38

Sekretariat Negara RI, Undang-undang No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional BAB 1 Pasal 1 ayat 1, 2015 (http://www.setneg.go.id)

39

Evelin Siregar dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: UNJ, 2007), h. 9.

Page 38: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

23

Kemudian secara sederhana Sardiman membagi tujuan belajar

menjadi tiga jenis, yaitu: (a) Untuk mendapatkan pengetahuan, (b)

Penanaman konsep dan keterampilan, dan (c) Pembentukkan sikap.40

Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa, tujuan belajar adalah untuk

memperoleh pengetahuan, keahlian dan kepribadian yang sesuai

dengan nilai-nilai norma yang berlaku.

Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana juga menjelaskan bahwa

aktivitas belajar dapat memberikan nilai tambah (added value) bagi

peserta didik, berupa hal-hal berikut ini:

a. Peserta didik memiliki kesadaran (awareness) untuk belajar

sebagai wujud adanya motivasi internal untuk belajar sejati.

b. Peserta didik mencari pengalaman dan langsung mengalami

sendiri, yang dapat memberikan dampak terhadap

pembentukan pribadi yang integral.

c. Peserta didik belajar dengan menurut minat dan

kemampuannya.

d. Menumbuh kembangkan sikap disiplin dan suasana belajar

yang demokratis di kalangan peserta didik.

e. Pembelajaran dilaksanakan secara konkret sehingga dapat

menumbuh kembangkan pemahaman dan berfikir kritis serta

menghindarkan terjadinya verbalisme.

f. Menumbuh kembangkan sikap kooperatif dikalangan peserta

didik sehingga sekolah menjadi hidup, sejalan dan serasi

dengan kehidupan di masyarakat di sekitarnya. 41

Dari penjabaran di atas, maka dapat dipahami bahwa dari

kegiatan belajar tidak hanya menjadikan seseorang memiliki

kecerdasan akademik, tetapi juga kecerdasan dalam mengolah pikiran

dan sikapnya. Disepanjang hidupnya manusia akan terus

mengahadapai kondisi dan proses kehidupan yang sadar dan tanpa

disadari, manusia melakukan belajar untuk memenuhi dan

melaksanakan kehidupannya secara mandiri. Karena untuk

melaksanakan kehidupannya secara mandiri manusia haruslah

memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap yang baik. Dan semua itu

40 Sardiman A. M., Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2012), Cet. XXI h. 25.

41

Hanafiah, Nanang & Cucu Suhana, op.cit., h. 24.

Page 39: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

24

dapat diperoleh dari kegiatan belajar yang dilakukan mausia secara

terus-menerus.

4. Bentuk-bentuk Belajar

Begitu banyak aktivitas belajar yang dapat dilakukan dan diterima

peserta didik di dalam kelas. Berikut merupakan bentuk-bentuk

aktivitas belajar yang bisa dilakukan.

Gage dalam Ratna Wilis Dahar mengungkapkan ada lima bentuk

belajar, yaitu: (a) Belajar Responden, (b) Belajar Kontiguitas, (c)

Belajar Operant, (d) Belajar Observasional, dan (e) Belajar Kognitif.42

Kemudian Nanang & Cucu Suhana mengungkapkan, bahwa

aktivitas belajar dibagi ke dalam delapan kelompok, yaitu sebagai

berikut: (a) Kegiatan-kegiatan visual, (b) Kegiatan-kegiatan lisan

(oral), (c) Kegiatan-kegiatan mendengarkan, (d) Kegiatan-kegiatan

menulis, (e) Kegiatan-kegiatan menggambar, (f) Kegiatan-kegiatan

metrik, (g) Kegiatan-kegiatan mental, dan (h) Kegiatan-kegiatan

emosional.43

Bentuk-bentuk kegiatan belajar yang dilakukan disekolah sangat

ditentukan oleh model-model pengajaran yang diberikan oleh guru.

Pada dasarnya bentuk belajar disesuaikan dengan model pembelajaran

guru dan mengaktifkan indera yang dimiliki siswa sehingga membuat

siswa lebih terlatih.

Aktivitas belajar adalah seluruh aktivitas siswa dalam proses belajar,

mulai dari kegiatan fisik dan psikis yang berprinsip dengan perhatian dan

motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung atau berpengalaman,

pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan, serta perbedaan

individu. Dalam kegiatan belajar banyak terdapat macam-macam

kegiatan yang berbeda satu dengan yang lainnya dan selalu berubah

sesuai dengan kebutuhan dan kondisi manusia yang melakukan belajar.

42 Ratna Wilis Dahar, Teori-teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Erlangga, 2011), h. 4.

43

Hanafiah, Nanang & Cucu Suhana, loc. cit.

Page 40: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

25

Pada dasarnya bentuk belajar disesuaikan dengan model pembelajaran

guru. Tujuannya tetap sama, yaitu untuk mendapatkan pengetahuan,

untuk penanaman konsep dan keterampilan, serta untuk pembentukkan

sikap dan upaya mencapai prestasi siswa.

D. Pengaruh Budaya Sekolah Terhadap Aktivitas Belajar

Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal merupakan tempat

kegiatan belajar mengajar yang bertujuan meningkatkan kualitas anak

didik. Tidak hanya menjadikan seseorang memiliki kecerdasan

akademik, tetapi juga kecerdasan dalam mengolah pikiran dan sikapnya.

Kecerdasan selalu diidentikkan dengan prestasi belajar. Prestasi belajar

sendiri dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya seperti yang

dikemukakan oleh Muhibbin Syah. Menurutnya, ada tiga faktor yang

dapat mempengaruhi belajar siswa, yaitu:

a. Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan/kondisi

jasmani dan rohani siswa;

b. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan

di sekitar siswa;

c. Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis

upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang

digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-

materi pelajaran.44

Kondisi lingkungan sekolah bisa dipengaruhi oleh budaya sekolah

yang berlangsung. Budaya sekolah merupakan hal yang tidak dapat

dipisahkan dari sekolah sebab merupakan suatu yang dapat menjelaskan,

menggambarkan, dan mengidentifikasi mengenai sekolah tersebut.

Pentingnya membangun budaya sekolah berkenaan dengan upaya

pencapaian tujuan pendidikan sekolah dan peningkatan kinerja sekolah.

Jika dikaitkan dengan prestasi dalam aktivitas belajar, budaya

sekolah memiliki sumbangan yang sangat berharga dalam menunjang

aktivitas belajar. Melalui budaya positif yang diterapkan disekolah,

seperti budaya jujur, budaya saling percaya, budaya kerja sama, budaya

44Muhibbin Syah, op.cit., h.145.

Page 41: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

26

membaca, budaya disiplin dan efisien, budaya bersih, budaya berprestasi,

serta budaya memberi penghargaan dan menegur siswa akan terlibat

langsung dalam pelakasanaannya yang secara perlahan akan merubah

cara hidup, berpikir siswa dalam melaksanakan aktivitas belajar yang

positif dan memperoleh hasil belajar berupa prestasi belajar yang positif

juga.

Pembelajaran positif hanya berlangsung dalam budaya yang positif.

Sekolah yang sehat akan mempengaruhi kesuksesan banyak siswa dan

guru. Ini diperkuat dengan pernyataan dari Sudarwan Danim dan Khoril,

menurutnya “Kultur sekolah yang positif mendorong orang dapat

membangun komitmen kuat untuk mencapai sesuatu yang menarik secara

bersama. Sebaliknya kultur sekolah yang negatif dapat mengganggu

hubungan antarkomunitas sekolah.”45

Kemudian Suyono dan Hariyanto juga nyatakan, bahwa:

Pembudayaan adalah suatu proses di mana seseorang belajar tentang

sesuatu yang diperlukan oleh budaya yang mengelilingi

kehidupannya, sehingga dia memperoleh nilai-nilai dan perilaku yang

sesuai dan diperlukan dalam budaya semacam itu. Pengaruh orang tua,

orang dewasa lain seperti guru serta temen sebaya akan membantu

pembentukkan individu dalam enkulturasi. Jika pengaruh ini

berlangsung secara sukses, maka akan menghasilkan peningkatan

kompetensi siswa dalam penguasaan bahasa, nilai-nilai yang

dipegang, serta berbagai ritual terkait budaya tersebut, termasuk

pemahaman dan peraktiknya dalam menghayati agama.46

Pernyataan bahwa budaya sekolah memiliki peran dalam aktivitas

dan prestasi belajar siswa juga diperkuat dengan pernyataan yang

dikemukakan oleh Daryanto dan Hery Tarno. Menurutnya “siswa yang

memiliki budaya mutu memiliki motivasi belajar, komitmen dan

keranjinan yang tinggi dan sebaliknya menolak cara-cara yang tidak fair,

seperti menyontek, dan sebagainya.”47

45 Sudarwan Danim dan Khairil, op.cit., h. 225.

46

Suyono dan Hariyanto, op.cit., h. 135.

47

Daryanto dan Hery Tarno. op.cit., h. 40.

Page 42: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

27

Dari pernyataan di atas maka dapat dipahami bahwa, budaya sekolah

memiliki peran penting terhadap keputusan dan pelaksanaan pendidikan

yang berlangsung di sekolah asalkan sekolah mampu secara konsisten

melaksanakan budaya sekolah yang telah menjadi cara hidup masyarakat

sekolah. Dengan demikian maka peningkatan mutu sekolah yang

diharapkan dapat tercapai. Karena jika budaya positif sudah ditransfer

dan ditanamkan dalam aktivitas belajar, maka seluruh bagian dalam

sekolah akan bergerak untuk berprestasi.

E. Penelitian Relevan

Di bawah ini akan dikemukakan hasil penelitian yang relevan dengan

penelitian ini, antara lain:

1. Hasil penelitian mengenai budaya sekolah yang dilakukan oleh Desi

Widiasari dalam skripsi Universitas Negeri Malang (2013) dengan

judul “Transformasi Budaya Disiplin Peserta Didik di SMKPGRI 3

Malang” menunjukkan bahwa peran warga sekolah dalam

transformasi budaya disiplin peserta didik adalah karena adanya

komitmen dari warga sekolah untuk mematuhi peraturan, guru yang

memberikan teladan, guru wali yang memberikan konseling, orang tua

menjadi kendali untuk anaknya ketika dirumah. Hubungan yang

dimaksud adalah semakin besar peran lingkungan sekitar siswa dalam

menerapkan disiplin, semakin tinggi pula nilai positif siswa.

2. Hasil penelitian mengenai budaya sekolah yang dilakukan oleh Ana

Purnama dalam skripsi Universitas Indonesia (2013) dengan judul

“Peran Budaya Sekolah Dalam Mendukung Prestasi Belajar Siswa”

menunjukkan bahwa budaya sekolah yang dimiliki oleh SMA Sugar

Group yang berperan sebagai pendukung prestasi belajar siswa, yaitu

budaya private study time (PST) dan budaya berbahasa inggris.

Budaya sekolah yang berperan sebagai pendukung prestasi belajar

siswa lemah dan tidak sepenuhnya murni hasil proses sosialisasi dan

Page 43: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

28

internalisasi pihak sekolah. Daya dukung prestasi belajar pun lemah.

Hubungan yang dimaksud adalah semakin baik penerapan budaya

sekolah, maka semakin baik pula prestasi belajar siswa.

3. Hasil penelitian mengenai budaya sekolah yang dilakukan oleh

Albertin Dwi Astuti dalam skripsi Universitas Negeri Yogyakarta

(2015) dengan judul “Pengaruh Budaya Sekolah Terhadap Karakter

Siswa Kelas X Jurusan Tata Boga SMK Negeri 3 Klaten”

menunjukkan bahwa budaya sekolah terhadap karakter siswa sebesar

30,2% yang termasuk dalam kategori cukup sehingga bisa

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang cukup signifikan antara

budaya sekolah terhadap karakter siswa. Hubungan yang dimaksud

adalah semakin positif budaya sekolah yang diterapkan maka semakin

positif pula karakter siswa yang terbentuk.

F. Kerangka Berpikir

Lingkungan belajar merupakan hal yang penting bagi individu

sebagai sarana untuk mendapatkan ilmu atau pengetahuan. Lingkungan

belajar terdiri dari lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Apabila

ketiga macam lingkungan tersebut mendukung dan mendorong dalam

proses belajar seorang siswa maka akan berdampak baik bagi prestasi

belajar individu. Namun pada nyatanya tidak semua lingkungan belajar

dalam kondisi yang kondusif, baik kondisi fisik maupun pelaksanaan

aktivitas pendidikannya. Nyatanya penerapan visi sekolah, disiplin siswa,

budi pekerti, lingkungan luar sekolah dan program pengajaran belum

optimal. Serta masih rendahnya tingkat prestasi siswa dan kompetisi

siswa. Jika kondisi seperti ini terus saja berlangsung tentunya dapat

mempengaruhi prestasi belajar individu, harapan dan efektivitas aktivitas

pendidikan di sekolah tersebut.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan tentunya memiliki harapan

untuk mampu berperan dalam meningkatkan mutu pendidikan dengan

Page 44: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

29

membentuk lulusan yang berkarakter disiplin dan berprestasi sehingga

siap untuk berkompetisi dalam segala hal. Oleh sebab itu sekolah perlu

membangun karakter siswa dan warga sekolah secara serius. Salah

satunya dengan budaya sekolah, karena lembaga pendidikan tidak hanya

perlu didukung oleh sarana prasarana, guru berkualitas dan input siswa

yang baik, tetapi budaya sekolah sangat berperan terhadap peningkatan

keefektifan sekolah.

Dilihat dari kondisi yang berlangsung disekolah ini, maka dapat

dipahami bahwa masalah yang muncul ada pada rendahnya disiplin dan

prestasi siswa dalam menghadapi kompetisi. Maka seharusnya disiplin

dan berprestasi di sekolah ini harus ditingkatkan dan diterapkan secara

sungguh-sungguh dan terus-menerus dalam kegiatan sehari-hari warga

sekolah sehingga menjadi kebiasaan positif yang terpelihara dalam diri

warga sekolah sebagai suatu budaya.

Upaya yang dapat dilakukan sekolah untuk memperbaiki kondisi

yang berlangsung, yaitu dengan mensosialisasikan nilai visi dan misi

sekolah di dalam berbagai program sekolah, menanamkan budaya

disiplin dan efesiensi kepada seluruh warga sekolah, menciptakan budaya

positif dalam diri siswa, meningkatkan mutu melalui berbagai inovasi

dan kreativitas program, memfasilitasi siswa dengan kebutuhan proses

pembelajaran, manajemen sekolah/madrasah yang lebih efektif,

mengadakan diklat secara berkala kepada tenaga pendidik dan

kependidikan. Jika cara-cara tersebut bisa terlaksana dengan baik dan

menjadi sebuah budaya sekolah yang positif tentunya akan memberikan

dampak positif terhadap aktivitas pendidikan di sekolah ini, yang

tentunya juga akan mempengaruhi kualitas out put yang dihasilkan.

Untuk memperjelas kerangka berpikir, maka dibuatkan gambar

kerangka pemikiran sebagai berikut:

Page 45: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

30

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

G. Hipotesis Penelitian

Peneliti memandang perlu untuk memberikan gambaran tentang dugaan serta jawaban

sementara terhadap rumusan masalah pada penelitian ini, sebagai berikut;

1 Peran transformasi terhadap siswa paling tinggi 85% dari yang diharapkan.

2 Keadaan budaya sekolah paling sedikit 75% dari yang diharapkan.

3 Aktivitas belajar di SMP (Taman Dewasa) Tamansiswa Bekasi sama dengan 65% dari

yang diharapkan.

Keadaan Nyata

1. Belum optimalnya

penerapan visi

sekolah.

2. Kurang optimalnya

disiplin siswa.

3. Belum optimalnya

penerapan budi

pekerti.

4. Masih rendahnya

tingkat prestasi

siswa.

5. Peran lingkungan

luar sekolah yang

belum optimal.

6. Program pengajaran

belum optimal.

INPUT

Masalah

Penerapan

budaya

disiplin dan

prestasi

belajar siswa

yang belum

optimal.

Strategi

1. Mensosialisasikan

nilai visi dan misi

sekolah di dalam

berbagai program

sekolah.

2. Menanamkan budaya

disiplin dan efesiensi

kepada seluruh warga

sekolah.

3. Menciptakan budaya

positif dalam diri

siswa dan tenaga

pengajar.

4. Meningkatkan mutu

melalui berbagai

inovasi dan kreativitas

program.

5. Manajemen

sekolah/madrasah

yang lebih efektif.

6. Mengadakan diklat

secara berkala kepada

tenaga pendidik dan

kependidikan.

Hasil Hasil

Hasil

Terbentuknya

lulusan yang

memiliki

karakter

disiplin dan

berprestasi

dalam

berkompetisi.

PROSES OUTPUT

FEEDBACK

Page 46: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

31

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian : SMP (Taman Dewasa) Tamansiswa Bekasi yang

beralamatkan di Jln. Selecta Raya No. 2 Blok VI

Pengasinan, Perum. Bumi Bekasi Baru-

Rawalumbu, Bekasi.

2. Waktu Penelitian : Penelitian dilaksanakan pada bulan November

2015 sampai Juni 2016.

B. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode kuantitatif

deskriptif dalam bentuk survei terbatas. Informasi yang diperoleh dari

penelitian ini dilakukan pada populasi atau survei sample mengenai peran

transformasi budaya sekolah terhadap aktivitas belajar siswa dengan

menggunakan metode kuesioner yang diajukan melalui angket dengan

alternatif jawaban menggunakan skala likert sebagai alat pengumpul data

dan didukung dengan menggunakan metode wawancara. Pengolahan data

dilakukan dengan proses editing, coding dan skoring tabulating. Sedangkan

untuk mengetahui kualitas data maka akan dilakukan uji validitas data dan

realibilitas data. Selanjutnya, data yang diperoleh dari kuesioner akan

dianalisis dengan analisa frekuensi untuk mengetahui kondisi gambaran

variabel yang diteliti berdasarkan tanggapan responden.

C. Populasi dan Sampel

Untuk keperluan penelitian ini, yang menjadi populasi target dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa SMP (Taman Dewasa) Tamansiswa

Bekasi tahun pelajaran 2015-2016 yang berjumlah 194 peserta didik.

Sedangkan yang menjadi sampel adalah populasi terjangkau, yaitu siswa

Page 47: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

32

kelas VIII dengan tidak memasukkan siswa kelas VII dan IX dengan alasan

siswa kelas VIII dipilih karena sudah menerima dan masih dalam masa

mentransformasikan nilai-nilai budaya dalam sekolah dan sebagai karakter

dalam dirinya selama tiga semester. Oleh karena itu sampel yang ditetapkan

adalah purposive sampling.

Tabel 3.1

Jumlah Peserta Didik SMP Tamansiswa Bekasi 2015-20161

Jumlah Peserta Didik

Kelas VII 2 Rombel 63 Siswa

Kelas VIII 2 Rombel 66 Siswa

Kelas IX 2 Rombel 65 Siswa

Total 6 Rombel 194 Siswa

Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah

purposive sampling kelas VIII yang berjumlah 66 siswa, karena sampel

kurang dari 100 atau relatif kecil. Maka seluruh populasi dijadikan sebagai

sampel penelitian, sehingga penelitian ini termasuk dalam penelitian populasi

(sensus) atau disebut juga sebagai sampel jenuh.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan proses pengadaan data untuk keperluan

suatu penelitian yang merupakan langkah penting dalam metode ilmiah. Oleh

karena itu pengumpulan data diperlukan sekali dalam suatu penelitian.

Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data ini antara lain:

1. Observasi

Serangkaian pengumpulan data yang dilakukan secara langsung

terhadap subjek atau objek penelitian. Dengan mengamati fakta-fakta

fisik dari objek atau subjek yang diteliti seperti mengamati sikap dan

prilaku disiplin siswa yang terjadi di lapangan kemudian dijadikan

sebagai data awal dalam penelitian ini.

1 Dokumen Perguruan Tamansiswa Cabang Bekasi, Rekapitulasi Jumlah Siswa dan

Rombongan Belajar SMP Tamansiswa Cabang Bekasi Tahun 2016.

Page 48: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

33

2. Kuesioner (Angket)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawab.2 Angket disebarkan ke seluruh siswa/i

kelas VIII SMP (Taman Dewasa) Tamansiswa yang merupakan

responden dalam penelitian untuk memperoleh data mengenai

kedisiplinan belajar dikalangan peserta didik sebagai budaya sekolah dan

aktivitas belajar peserta didik. Adapun data yang ingin digali meliputi

informasi dari reponden tentang pendapat pribadinya, atau hal-hal yang

diketahui responden tentang budaya sekolah dan aktivitas belajar.

3. Studi Dokumen

Studi dokumen dilakukan pada penelitian ini bertujuan untuk

memperoleh data yang berkaitan dengan data-data yang diperlukan dan

data yang dianggap penting, serta memiliki keterkaitan terhadap data

yang diperlukan dalam penelitian. Data yang diperlukan dalam penelitian

ini, yaitu data hasil prestasi siswa, tata tertib sekolah, point pelanggaran

dan data point penghargaan yang berlaku disekolah.

4. Wawancara

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan wawancara sebagai

teknik pengumpulan data tambahan dengan melakukan wawancara

kapada kepala sekolah sebagai pelaksana utama transformasi budaya

sekolah. Teknik ini digunakan untuk memperoleh informasi tentang

pemahaman dan pendapat pribadi narasumber, atau hal-hal yang

diketahui nara sumber tentang peran transformasi budaya sekolah yang

berlangsung di SMP (Taman Dewasa) Tamansiswa Bekasi.

2 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2011), cet. XIV., h.142.

Page 49: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

34

E. Teknik Pengolahan Data

Dalam melakuan pengolahan data penulis menempuh cara sebagai berikut:

1. Editing

Editing atau mengedit adalah memeriksa kelengkapan jawaban

dalam daftar pertanyaan yang telah diserahkan oleh responden. Tahap

ini merupakan langkah awal setelah angket disebar dan diisi oleh

peserta didik yang menjadi responden. Jadi, setelah angket diisi oleh

responden dan diserahkan kepada penulis, kemudian penulis

memeriksa, melakukan pengecekkan satu persatu angket tersebut

meliputi kelengkapan pengisian, penjelasan penulisan angket dan

kebenaran pengisian angket. Bila terdapat jawaban yang meragukan

atau tidak dijawab, penulis akan menghubungi responden yang

bersangkutan untuk menyempurnakan jawaban. Tujuan dari editing

adalah mengurangi kesalahan yang ada pada daftar pertanyaan yang

telah diselesaikan.

2. Coding

Coding ialah suatu proses mengklasifikasikan jawaban responden

menurut macamnya dengan memberikan kode pada jawaban responden.

Hal ini agar data atau jawaban responden dapat tersusun secara jelas

sehingga mempermudah dalam pengumpulan dan pengolahan data yang

telah diisi oleh peserta didik yang menjadi responden.

3. Scoring

Scoring adalah tahap pemberian skor atau nilai pada setiap butir

pertanyaan yang terdapat dalam angket. Dalam penelitian ini

menggunakan skala likert tujuannya untuk mengukur sikap, pendapat

dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian dan keadaan

yang berlangsung. Pemberian skor ditentukan oleh pernyataan positif

dan negatif, jika pernyataan positif maka skor yang diberikan mulai dari

5, 4, 3, 2, 1, sedangkan jika pernyataan negatif maka skor dimulai dari

Page 50: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

35

1, 2, 3, 4, 5 dan skor 0 untuk peryataan yang tidak dijawab. Dalam skala

penelitian ini terdapat lima pilihan alternatif jawaban, yaitu: sangat

setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju. Sehingga

variasi jawaban responden atas pernyataan yang diajukan semakin

terpusat.

Tabel 3.2

Skala Penilaian

4. Tabulating

Tabulating merupakan langkah memasukkan data pada tabel-tabel

tertentu dan mengatur angka-angka serta menghitungnya. Penulis

menggunakan tabel data untuk mendeskripsikan data sehingga

memudahkan penulis dalam memahami struktur dari sebuah data.

Rumus yang digunakan untuk mendeskripsikan hasil penelitian dengan

rumus angka persentase yaitu sebagai berikut:

P =

x 100%

Keterangan:

P = Angka Persentase

F = Frekuensi Jawaban

N = Jumlah Responden3

3 Annas Sudjono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), cet.

XXII, h. 43.

Alternatif Bobot Nilai

Positif Negatif

Sangat Setuju 5 1

Setuju 4 2

Kurang Setuju 3 3

Tidak Setuju 2 4

Sangat Tidak Setuju 1 5

Page 51: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

36

F. Teknik Analisis Data

Setelah disebar, data yang dibutuhkan terkumpul, maka data dapat

dianalisa dengan teknik analisa statistik seperti:

1. Penguji Kualitas Data

Angket yang digunakan dalam penelitian harus diukur tingkat

validitas dan rehabilitasnya agar dapat diandalkan.

a. Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu data dapat dipercaya kebenarannya

sesuai dengan kenyataan. Rumus yang digunakan dalam uji validitas

adalah rumus product moment yang dikembangkan oleh Karl

Pearson sebagai berikut:4

2 22 2

( )( )

{ }{ }xy

n XY X Yr

n X X n Y Y

Keterangan:

r = Koefisien validitas item yang dicari

n = Jumlah responden

x = Skor yang diperoleh dari subjek tiap item

y = Skor yang diperoleh dari subjek seluruh item

∑X = Jumlah seluruh skor X

∑Y = Jumlah seluruh skor Y

∑X2 = Jumlah skor kuadrat pada masing-masing skor X

∑Y2 = Jumlah skor kuadrat pada masing-masing skor Y

∑XY = Jumlah hasil perkalian antara variabel X dan variabel Y

Sebelum angket disebarkan kepada populasi responden yang

berjumlah 66 orang, maka dilakukan terlebih dahulu uji coba

angket untuk di uji validitasnya dengan peserta didik kelas VIII

4 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. (Jakarta: Rineka Cipta,

2010), cet. XIV., h.213.

Page 52: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

37

yang dipilih secara acak yang berjumlah 37 orang. Setelah dihitung

dengan menggunakan perangkat lunak Microsoft excel, hasil uji

coba angket kepada 37 responden dengan 45 item soal memiliki

validitas sebanyak 38 item soal yang sudah mewakili setiap

indikator, sedangkan 7 item soal yang dinyatakan tidak valid

dihapus. Angket yang telah diujicobakan kepada peserta didik

disebarkan kembali dengan 38 item soal yang valid kepada 66

responden di SMP (Taman Dewasa) Tamansiswa Bekasi. (Lihat

lampiran 1-3)

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk memenuhi syarat bagi validitas

tes, sebelum menghitung reliabilitas instrumen seluruh item, pada

umumnya untuk menghitung reliabilitas instrumen terlebih dahulu

menghitung varians seluruh item dengan menggunakan rumus

varians.

Varian (σ2) = Σx²-

n

keterangan:

σt = Varian

X = Nilai skor yang diperoleh

n = Jumlah sampel

Sedangkan untuk menghitung reliabilitas instrumen semua

item menggunakan rumus Alpha Cronbach

rumus Alpha r11 = (

) (

)

Keterangan:

r11 = Koefisien reliabilitas tes

k = Banyaknya butir pertanyaan

1 = Bilangan konstan

Page 53: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

38

= Jumlah varian butir

= Varian total

5

2. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik analisis statistik deskripsi yaitu melaului mean (rata-rata) yang

didapatkan melalui rumus prosentase. Untuk itu rumus yang digunakan

adalah sebagai berikut:

P =

x 100%

Keterangan:

Nilai Skor (NS) = Nilai rata-rata sebenarnya yang diperoleh dari

hasil penelitian.

Nilai Harapan (NH) = Nilai hasil mengalikan jumlah item pernyataan

dengan skor tertinggi.

Sedangkan untuk mengukur kecendrungan interprestasi terhadap

peran transformasi budaya sekolah terhadap aktivitas belajar siswa

SMP (Taman Dewasa) Tamansiswa Bekasi dapat dilihat dalam tabel di

bawah ini.

Tabel 3.3

Katagori Interprestasi

No Katagori Interprestasi Nilai Interval

1 Sangat Baik 81%-100%

2 Baik 61%-80%

3 Cukup 41%-60%

4 Kurang 21%-40%

5 Sangat Kurang 0%-20%

5 Ibid., h. 239.

Page 54: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

39

G. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan guna mendapatkan kesimpulan dari data yang

diperoleh apakah sesuai dengan hipotesis yang sudah diutarakan atau tidak.

pengujian hipotesis deskriptif dengan uji satu pihak. Langkah-langkah

pengujian hipotesis deskriptif, yaitu sebagai berikut:

1. Menghitung skor ideal untuk variabel yang diuji.

2. Menghitung rata-rata nilai variabel.

3. Menentukan nilai yang dihipotesiskan.

4. Menghitung nilai simpangan baku variabel.

5. Menentukan jumlah anggota sampel.

6. Memasukkan nilai-nilai tersebut ke dalam rumus.6

t =

Keterangan:

t = nilai t yang dihitung

x = nilai rata-rata

= nilai yang dihipotesiskan

s = simpangan baku sampel

n = jumlah anggota sampel

H. Instrumen Penelitian

1. Definisi konseptual

Secara konseptual peran transformasi budaya sekolah terhadap

aktivitas belajar siswa adalah keadaan dimana budaya yang telah dimiliki

sekolah mampu disalurkan yang kemudian ditanamkan kepada siswa

untuk membentuk siswa yang lebih siap dalam aktivitas belajar.

2. Definisi oerasional

Secara operasional yang dimaksud dengan peran transformasi

budaya sekolah adalah skor yang dirasakan responden dalam menjawab

6 Sugiyono, op.cit., h. 179.

Page 55: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

40

peranan budaya sekolah terhadap aktivitas belajar peserta didik dengan

skala 1, 2, 3, 4, 5 yang termuat dalam tujuh dimensi dan terbagi menjadi

19 indikator.

3. Kisi-kisi instrumen

a. Kisi-kisi angket

Tabel 3.4

Kisi-kisi Instrumen Penelitian Angket

Variabel Dimensi Indikator Butir

Soal

No.

Item

Transformasi

Tujuan

Pendidikan

Umum

Mengupayakan

perubahan prilaku 2 1, 2

Tujuan

Pendidikan

Tamansiswa

Mengupayakan

perubahan prilaku 1 3

Budaya

Sekolah

Pembentukkan

Seleksi 1 4

Manajemen puncak 2 5, 6

Sosialisasi 2 7, 8

Budaya formal

Budaya disiplin 4 9, 10,

11, 12

Budaya membaca 2 13, 14

Budaya kreatif 3 15,

16, 17

Budaya berprestasi 2 18, 19

Page 56: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

41

Budaya

informal

Budaya kerja keras,

cerdas dan ikhlas 3

20,

21, 22

Budaya memberi

penghargaan

(apresiasi) dan

menegur

(hukuman)

2 23, 24

Budaya jujur 1 25

Aktivitas

Belajar

Prinsip belajar

Perhatian dan

motivasi 2 26, 27

Keaktifan 2 28, 29

Tantangan 2 30, 31

Disiplin

belajar

Disiplin belajar di

rumah 2 32, 33

Disiplin Belajar di

sekolah 2 34, 35

Bentuk Belajar

Kegiatan belajar

mental 1 36

Kegiatan belajar

emosional 2 37, 38

Jumlah 38

Page 57: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

42

b. Kisi-kisi Wawancara

Tabel 3.5

Kisi-kisi Pedoman Wawancara

Variabel Dimensi Indikator

Transformasi Definisi Pengertian transformasi

Budaya

sekolah

Definisi Pemahaman budaya sekolah

Bentuk budaya

sekolah

Budaya sekolah yang menjadi

fokus utama

Pembentukkan

budaya sekolah

Pemilihan

Manajemen puncak

Sosialisasi

Kendala Pembentukkan

Aktivitas

Belajar

Prinsip belajar

Keaktifan

Perhatian dan motivasi

Disiplin belajar

Disiplin belajar di rumah

Disiplin Belajar di sekolah

Page 58: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum

1. Sejarah Singkat SMP (Taman Dewasa) Tamansiswa Bekasi

Perguruan Tamansiswa Bekasi berdiri tahun 1991 dan merupakan

salah satu cabang Tamansiswa yang berpusat di Yogyakarta yang didirikan

oleh Ki Hadjar Dewantara pada tanggal 3 Juli tahun 1922. Seperti yang

diamanatkan oleh Ki Hadjar Dewantara selaku pendiri Tamansiswa pada

Tahun 1922 “…lebih baik memeratakan pendidikan daripada meninggikan

pendidikan…”, maka Tamansiswa hadir mewarnai khasanah pendidikan di

Indonesia.

SMP Tamansiswa Bekasi merupakan salah satu bagian yang

diselenggarakan di Perguruan Tamansiswa Bekasi hadir untuk meneruskan

cita-cita pendiri Tamansiswa yaitu untuk memeratakan pendidikan

khususnya di Kota Bekasi.

SMP Tamansiswa Bekasi sudah Ter Akreditasi “A” pada Tahun 2007

dan dengan Luas tanah 3624 m2 SMP Tamansiswa Bekasi sudah

dilengkapi juga dengan Laboratorium Komputer, Laboratorium IPA,

Lapangan yang luas, Masjid dan sarana ibadah serta Exstrakurikuler yang

lengkap (Drumband, Band, Pramuka, PMR, Qiroatil Qur’an, Jurnalis, Tari

Tradisional, Futsal, Basket, Volly Ball). SMP Tamansiswa Bekasi juga

sudah terbentuk English Club, dengan pengajar yang berpengalaman dan

didukung dengan adanya Laboratorium Bahasa dapat memberi bekal

kepada siswa-siswi dalam penguasaan Bahasa Inggris.

Dengan konsep “Belajar dalam suasana pondok budi pekerti”

maka Pamong (Guru) SMP (Taman Dewasa) Tamansiswa Bekasi masuk

kelas tidak cukup hanya berbekal informasi keilmuan sesuai tuntutan

kurikulum, mereka masuk kelas dengan hati, dengan cinta kasih karena

mengajar dengan hati, murid akan mendengarkan dengan hati, guru yang

Page 59: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

44

mengajar dengan cinta dan budi pekerti murid pasti akan membalasnya

dengan cinta dan budi pekerti. Sehingga diharapkan SMP (Taman Dewasa)

Tamansiswa Bekasi menjadi pilihan yang tepat untuk mendidik putra putri

bangsa menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa merdeka lahir bathin,

berpengetahuan, berketrampilan, agar menjadi masyarakat yang berguna

bagi nusa dan bangsa.1

2. Visi, Misi, Strategi, dan Motto SMP (Taman Dewasa) Tamansiswa

Bekasi

a. Visi

“Membangun Manusia Merdeka Lahir Batin, Beriman dan

Bertaqwa, berpengetahuan dan berketerampilan agar menjadi anggota

masyarakat yang berguna bagi nusa dan bangsa”.

Indikator :

1) Peningkatan perolehan rata-rata Ujian Nasional tiap tahun

2) Peningkatan daya saing masuk ke SMA/SMK Negeri/Swasta

favorit

3) Peningkatan kreativitas peserta didik

4) Unggul dalam penegakan tata tertib sekolah

5) Unggul dalam kegiatan keagamaan

6) Unggul dalam lomba kesenian

7) Unggul dalam lomba olah raga

8) Unggul dalam lomba Kepramukaan dan PMR

9) Unggul dalam kepedulian social2

b. Misi

Untuk mewujudkan Visi SMP (Taman Dewasa) Tamansiswa Bekasi ,

maka dirumuskan sebagai berikut :

1 SMP Tamansiswa Bekasi, Profil SMP Tamansiswa Bekasi, 2016.

(http://smptamansiswabekasi.com)

2 Dokumen Perguruan Tamansiswa Cabang Bekasi, Program Kerja SMP Tamansiswa Bekasi

Tahun Ajaran 2015/2016. Pada Tanggal 1 Juni 2016, h. 6. (File Berbentuk Soft Copy)

Page 60: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

45

1) Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

2) Penerapan Iman dan Taqwa (IMTAQ)

3) Penerapan Budi Pekerti (AKHLAK).3

c. Strategi

1) Tujuan

SMP Taman Siswa Bekasi menerapkan visi dengan 9 indikator,

Insya Allah sampai dengan tahun 2014, baru 5 aspek yang

diperioritaskan, yaitu :

a) Tahun 2015/2016 rata-rata 4 mata pelajaran inti minimal

7,00

Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan IPA

adalah 6,00 – 8,00 dan kelulusan 100%

b) Tahun 2014 prosentase diterima pada SMA/SMK

Negeri/Swasta favorit 80%

c) Tahun 2014 Mempunyai tim olah raga sebagai finalis tingkat

Kota/Kabupaten.

d) Tahun 2014 Mampu menampilkan profil sekolah tertib,

nyaman dan disiplin.

e) Mampu mempelopori sebagai sekolah yang sejuk dalam

budaya “budi pekerti yang luhur “.4

2) Target / Sasaran

a) Rata-rata UN 7,0 dan Kelulusan 100%

b) Jumlah tamatan diterima di SMA/SMK Negeri/Swasta favorit

80%

c) Menjadi juara cabang olahraga tingkat Kota/Kabupaten.

d) Terjalin komunikasi yang efektif antara orang tua dan

sekolah dalam rangka pembinaan peserta didik.

3 Ibid.

4 Ibid.

Page 61: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

46

e) Terlaksananya secara istiqomah kegiatan ibadah baik di

sekolah maupun di rumah.

f) Terlaksananya secara ”budi pekerti luhur“ baik di sekolah

maupun di rumah.5

d. Motto

“Belajar dalam Suasana Pondok Budi Pekerti”

3. Profil SMP (Taman Dewasa) Tamansiswa Bekasi

PROFIL SMP (TAMAN DEWASA) TAMANSISWA BEKASI TAHUN

2015/2016

Nama Sekolah : SMP (Taman Dewasa) Tamansiswa

Bekasi

Nomor Identitas Sekolah (NIS) : 2002260060

Nomor Statistik Sekolah (NSS) : 204022501055

Alamat Sekolah : Jl. Selecta Raya No. 02 Blok VI

Kecamatan : Rawalumbu

Kota : Bekasi

Propinsi : Jawa Barat

Kode Pos : 17115

Telepon : 021-8205858

Status Sekolah : Swasta

Nama Yayasan : Perguruan Tamansiswa

Tahun Berdiri Sekolah : 1991

Luas Tanah Sekolah : 3624 m2

Luas Bangunan Sekolah : 1070 m2

Status Tanah : Milik Sendiri

Status Bangunan : Milik Sendiri

Status Akreditasi/Tahun : Ter Akreditasi “ A “ /Tahun 20076

5 Ibid., h. 7.

Page 62: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

47

4. Struktur SMP (Taman Dewasa) Tamansiswa Bekasi

Gambar 4.1 Struktur SMP (Taman Dewasa) Tamansiswa Bekasi7

5. Tenaga Pendidik

Tabel 4.18

Jumlah Guru

Ijazah Tertinggi Guru Tetap Guru Bantu Guru

Tidak Tetap

S -2 - - -

S-1 7 13

D-3/D-2/D-1 - - 1

SLTA - - -

Jumlah 7 14

Guru-guru di SMP (Taman Dewasa) Tamansiswa Bekasi merupakan

lulusan dari perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta yang

mengajar sesuai dengan keahlian yang dimiliki.

6 Ibid., h. 12.

7 Ibid., h. 39.

8 Ibid., h. 17.

Komite Sekolah

Lembaga Pend.

Tamansiswa

Kepala Sekolah

Wakil Kepala Sekolah

Tata Usaha

Wali Kelas

Guru Mata Pelajaran

Guru Pembimbing

Laboran Pustakawan

Page 63: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

48

6. Tata Tertib SMP (Taman Dewasa) Tamansiswa Bekasi

a. Peraturan/Tata Tertib Siswa SMP (Taman Dewasa) Tamansiswa

Bekasi

Untuk mewujudkan suasana belajar yang tertib dan damai di

lingkungan Perguruan Tamansiswa Cabang Bekasi berdasarkan azas,

dasar dan tujuan Tamansiswa, maka segenap siswa Tamansiswa Cabang

Bekasi diwajibkan untuk mematuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku

dan tertera pada peraturan/tata tertib siswa SMP (Taman Dewasa)

Tamansiswa Bekasi. (lihat lampiran 9)

b. Tata Tertib Pembiasaan Siswa Di Kelas

Untuk mewujudkan suasana belajar yang tertib di dalam kelas dan

terciptanaya suasana kelas yang nyaman, maka seluruh siswa

Tamansiswa Cabang Bekasi diwajibkan untuk mematuhi ketentuan-

ketentuan yang tertera pada tata tertib pembiasaan siswa di kelas. (lihat

lampiran 10)

c. Tata Tertib Guru/Pamong

Untuk membantu kelancaran proses aktivitas belajar di sekolah,

maka perlu adanya kedisiplinan yang tinggi dari seluruh guru/pamong

SMP (Taman Dewasa) Tamansiswa Bekasi . Untuk membentuk sikap

disiplin tersebut maka seluruh guru/pamong harus mematuhi segala

peraturan tata tertib yang berlaku di sekolah dari kewajiban, tugas dan

tanggung jawab, kerja sama, sikap dan perilaku, larangan, serta himbauan

sesuai dengan tata tertib yang berlaku. (lihat lampiran 12)

d. Peraturan Penghargaan

Bila dilihat di SMP (Taman Dewasa) Tamansiswa Bekasi memiliki

budaya memberi penghargaan dan apresiasi yang baik terhadap siswa

yang berprestasi, serta penghargaan terhadap pengabdian guru

Page 64: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

49

berprestasi. Sehingga dapat menumbuhkan antusias dan disiplin seluruh

keluarga perguruan Tamansiswa Bekasi. (lihat lampiran 13 dan 14)

7. Sarana dan Prasarana SMP (Taman Dewasa) Tamansiswa Bekasi

Bila dilihat di SMP (Taman Dewasa) Tamansiswa Bekasi memiliki

sarana dan prasarana yang digunakan untuk menunjang aktivitas belajar

yang sudah cukup baik, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan

dengan baik tanpa mengalami hambatan. (lihat lampiran 7)

B. Deskripsi dan Interpretasi Data

Untuk mengetahui bagaimana peran transformasi budaya sekolah dalam

aktivitas belajar siswa SMP (Taman Dewasa) Tamansiswa Bekasi, maka data

yang didapatkan dari setiap item pernyataan akan diolah dengan perhitungan

statistik deskriptif naratif dalam bentuk persentasenya, artinya setiap data

dipersentasikan dalam bentuk frekuensi jawaban untuk setiap item pernyataan,

yang kemudian dilanjutkan dengan perhitungan analisis deskriptif dalam

bentuk penjabaran nilai skor dan nilai harapan. Adapun penelitian sebagai

berikut:

1. Transformasi

Berdasarkan hasil wawancara terhadap Ki Setiyaka selaku kepala

sekolah SMP (Taman Dewasa) Tamansiswa Bekasi, Ki Setiyaka

mengemukakan pemahamannya tentang konsep transformasi, yaitu

sebagai berikut:

Kalau bicara transformasi, ya semua orang termasuk anak (siswa) pasti

akan mengalami perubahan dalam hal lingkungannya maupun fisik.

Yang jelas membutuhkan bimbingan dari guru dan sistem yang baik.

Melalui peraturan yang berlaku di sekolah, kita melakukan pembiasaan

yang bisa merubah siswa, tetapi kalau tidak adanya bimbingan dan

sistemkan tentunya tidak bisa kita merubah dan mewariskan nilai-nilai

yang kita baik untuk menjadikan siswa berbudi pekerti.9

9 Hasil Wawancara Kepala Sekolah Ki Setiyaka, 1 Juni 2016.

Page 65: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

50

Kemudian Ki Wana Sapto Ajie selaku pamong menjelaskan

pemahamannya tentang konsep transformasi, menurutnya “Transformasi

perubahan prilaku, perubahan pola berpikir dari yang negatif ke hal yang

positif. Kalau di sekolah bisa melalui pengenalan, pembiasaan siswa

mentaati peraturan dan budaya sekolah yang ada di sisni.”10

Maka

diketahui bahwa proses transformasi terhadap perilaku siswa dilakukan

melalui penerapan peraturan sekolah yang dalam pelaksanaannya

mendapatkan bimbingan dari pamong.

Pernyataan serupa juga diutarakan oleh Nyi Euis Setiawati yang

menyatakan “Transformasi sih lebih kepada merubah siswa untuk lebih

sesuai dengan tujuan pendidikan atau budi pekerti. Tapi kalau dilihat di

sini siswa lebih memiliki sikap sendiri sejak awal dan ngeyel. Sulit untuk

melakukan transformasi.”11

Namun dari pernyataan ini, dapat diketahui

bahwa pada kondisi sebenarnya sulit untuk melakukan transformasi karena

siswa enggan berpartisipasi terhadap proses transformasi yang di lakukan

sekolah.

Berikut ini adalah data yang terkumpul dari hasil angket yang telah

disebar kepada 66 responden di SMP (Taman Dewasa) Tamansiswa

Bekasi yang kemudian diolah dengan tujuan untuk memberikan penjelasan

sehingga mempermudah menganalisa data. Hasil pengolahan penelitian ini

akan dimasukkan ke dalam tabel ditribusi frekuensi sebagai berikut:

a. Tujuan Pendidikan Umum

Tabel 4.2

Peran kepala sekolah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1

Sangat Setuju 15 22,73%

Setuju 33 50,00%

Kurang Setuju 13 19,70%

10 Hasil Wawancara Pamong Ki Wana Sapto Ajie, 1 Juni 2016.

11

Hasil Wawancara Pamong Nyi Euis Setiawati, 1 Juni 2016.

Page 66: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

51

Tidak Setuju 4 6,06%

Sangat Tidak Setuju 1 1,52%

Jumlah (N) 66 100%

Dari tabel di atas menjelaskan bahwa sebagian besar responden

(77,73% atau 48 responden) menyatakan kepala sekolah selalu

memahami kebutuhan sekolah untuk mengembangkan intelektual siswa

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Ini terlihat dari jawaban

responden yang menjawab setuju sebesar 50,00% atau 33 responden,

dan 22,73% atau 15 responden menyatakan sangat setuju. Sedangkan

sebagian kecil responden (27,28% atau 18 responden) menyatakan jika

kepala sekolah tidak memahami kebutuhan sekolah untuk

mengembangkan intelektual siswa. Ini terlihat dari jawaban responden

sebesar 19,70% atau 13 responden menjawab kurang setuju, 4

responden (6,06%) menjawab tidak setuju, dan 1 responden (1,52%)

menjawab sangat tidak setuju. Selain itu, jika dilihat pada dokumen

perguruan Tamansiswa Bekasi tentang jenis sarana dan prasarana yang

dimiliki sekolah tersedia beberapa media dan berbagai fasilitas untuk

mendukung kegitan pembelajaran di sekolah dan aktivitas non

akademik siswa.12

(lihat lampiran 7) Maka, dengan demikian jelas

bahwa kepala sekolah sudah melaksanakan peran tanggung jawabnya

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Tabel 4.3

Peran pamong (guru) dalam mengembangkan kepekaan sosial.

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

2

Sangat Setuju 15 22,73%

Setuju 37 56,06%

Kurang Setuju 11 16,67%

Tidak Setuju 3 4,55%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

12 -------, Program Kerja SMP Tamansiswa Bekasi Tahun Ajaran 2015/2016, op.cit., h. 12.

Page 67: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

52

Jumlah (N) 66 100%

Dari tabel di atas terlihat bahwa 56,06% atau 37 responden

menyatakan setuju, dan 22,73% atau 15 responden menyatakan sangat

setuju, jika di sekolah siswa dilatih oleh pamong (guru) untuk memiliki

kepekaan sosial terhadap orang lain melalui kegiatan bakti sosial.

Karena 78,79% responden atau sebagian besar responden memberikan

jawaban setuju, maka dengan demikian jelas bahwa pamong (guru)

melaksanakan perannya dalam mengembangkan kepekaan sosial.

b. Tujuan Pendidikan Tamansiswa

Tabel 4.4

Peran Kepala sekolah membentuk pribadi siswa

yang berbudi pekerti.

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

3

Sangat Setuju 24 36,36%

Setuju 27 40,91%

Kurang Setuju 13 19,70%

Tidak Setuju 2 3,03%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah (N) 66 100%

Dari tabel tersebut diketahui 77,27% (51 responden) atau sebagian

besar responden menyatakan jika kepala sekolah selalu mengarahkan

siswa untuk menjadi pribadi yang berbudi pekerti berdasarkan asas

kebudayaan Tamansiswa. Hal ini terbukti dengan 40,91% atau 27

responden yang menjawab setuju dan dan 24 atau 36,36% responden

menjawab sangat setuju. Ini diperkuat dengan pernyataan Nyi Euis

Setiawati bahwa “Transformasi sih lebih kepada merubah siswa untuk

lebih sesuai dengan tujuan pendidikan atau budi pekerti. Tapi kalau

dilihat di sisni siswa lebih memiliki sikap sendiri sejak awal dan ngeyel.

Page 68: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

53

Sulit untuk melakukan transformasi.”13

Dari pernyataan tersebut dan

berdasarkan jawaban responden, maka diketahui bahwa adanya upaya

membentuk pribadi siswa yang berbudi pekerti.

Tabel 4.5

Interpretasi Data Transformasi

Dimensi Indikator Skor NH NS

P =

Katagori

Tujuan

Pendidikan

Umum

Mengupayakan

perubahan

Prilaku

517 5 x 2

= 10

= 7,8

= 78%

Baik

Tujuan

Pendidikan

Tamansiswa

Mengupayakan

perubahan

Prilaku

271 5 x 1

= 5

= 4,1

= 82%

Sangat

Baik

Jumlah 788 15

=12

= 80%

Baik

Tabel di atas menginterprestasikan setiap indikator dalam variabel

transformasi, yaitu dimensi tujuan pendidikan umum, dengan indikator

mengupayakan perubahan perilaku memiliki dua item soal dan

memperoleh nilai persentase 78% berada pada katagori baik. Pada

dimensi tujuan pendidikan Tamansiswa. Indikator mengupayakan

perubahan perilaku memiliki satu item soal dan memperoleh nilai

persentase 82% berada pada katagori sangat baik. Bila dihitung secara

keseluruhan dengan cara yang sama, maka nilai persentase dari tiga item

soal adalah sebesar 80% berada pada katagori baik, artinya kepala

sekolah beserta pamong (guru) dan anggota perguruan Tamansiswa

Bekasi selalu mengupayakan perubahan siswa ke arah yang lebih baik.

Atau dapat dikatakan bahwa sekolah tersebut telah konsisten

melaksanakan transformasi dalam diri siswa untuk tercapainya keserasian

13 Hasil wawancara pamong Nyi Euis Setiawati, loc.cit.

Page 69: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

54

antara kemampuan siswa dengan karakter budi pekerti, serta menjadi

sekolah yang sejuk dalam budaya budi pekerti yang luhur dan ideal

berdasarksan wawasan wiyata mandala.

2. Budaya Sekolah

SMP (Taman Dewasa) Tamansiswa Bekasi merupakan salah satu

cabang dari perguruan Tamansiswa yang didirikan oleh Ki Hadjar

Dewantara dan sejak awal pendiriannya hingga kini memiliki nilai hidup

yang secara terus-menerus dianut, yaitu budi pekerti. Dari hasil

wawancara yang dilakukan terhadap Ki Setiyaka selaku kepala sekolah

SMP (Taman Dewasa) Tamansiswa Bekasi, Ki Setiyaka memaparkan

pemahamannya tentang budaya sekolah, yaitu “Budaya sekolah menurut

saya adalah kebiasaan atau adat yang dilakukan secara terus-menerus

dalam setiap kesempatan dan kondisi sehingga membentuk karakter

siswa.” Selain itu, Ki Setiyaka juga menjelaskan budaya sekolah yang

menjadi fokus utama dan nilai hidup di SMP Tamansiswa, sebagai

berikut: “Budaya sekolah yang menjadi fokus utama dan nilai hidup

untuk seluruh keluarga besar Tamansiswa dan perguruan Tamansiswa

adalah budi pekerti. Belajar dalam suasana pondok budi pekerti.”14

Dari pernyataan di atas, dapat diketahui bahwa budaya sekolah dapat

membentuk karakter siswa dan budaya sekolah yang menjadi fokus

utama adalah budi pekerti. Sedangkan penerapannya dituangkan dalam

program-program sekolah yang diatur dalam peraturan dan tata tertib

sekolah.

Budaya sekolah yang diterapkan di SMP (Taman Dewasa)

Tamansiswa Bekasi oleh sebagian narasumber sudah dianggap sesuai

untuk mengeksplorasi potensi-potensi peserta didik. Namun pada kondisi

sebenarnya penerapan budi pekerti mengalami kontradiksi atau

ketidaksesuaian. Ini berdasarkan pernyataan yang dikemukakan oleh Nyi

14 Hasil wawancara pamong Ki Setiyaka, loc.cit.

Page 70: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

55

Euis Setiawati mengenai kesesuaian budaya sekolah yang diterapkan

untuk mengeksplorasi potensi-potensi peserta didik, yakni:

Praktek penerapan budi pekerti kontradiksi. Sebenarnya apa yang

ditanamkan sejak awal jadi nilai Tamansiswa sudah baik dan bagus.

Tetapi ternyata dalam perakteknya ditemui kesulitan. Siswa susah

sekali dibentuk dengan budaya sekolah, lebih cenderung bersikap

semaunya Kalau ditanya sesuai atau tidak, ya jelas sesuai karena

budaya sekolah juga disesuaikan dengan kondisi sekolah dan

lingkungannya.15

Hal inilah yang menjadi kendala yang sering ditemukan dalam

menerapkan budaya sekolah. Ini juga diperkuat dengan pernyataan Ki

Setiyaka mengenai kendala yang ditemukan dalam mengembangkan

budaya sekolah, yakni: “Kendala yang umumnya terjadi itu lebih

cenderung muncul dari diri siswa, seperti pergaulan siswa di luar yang

tidak mendukung (masyarakat) dan kebiasaan di keluarga yang kurang

baik.”16

Untuk menanggulangi hal itu, maka anggota perguruan

mengupayakan siswa untuk mampu mengikuti dan melaksanakan norma

yang berlaku di SMP (Taman Dewasa) Tamansiswa Bekasi. Selain itu,

untuk terus menciptakan belajar dalam suasana pondok budi pekerti

anggota perguruan terus mensosialisasikan mengenai nilai-nilai

Ketamansiswaan melalui beberapa kegiatan seperti menambahkan mata

pelajaran Ketamansiswaan yang wajib diikuti seluruh siswa,

mensosialisasikan melalui peraturan sekolah, serta para pamong (guru)

yang memiliki peran untuk memberi contoh langsung kepada siswa

mengenai nilai-nilai Ketamansiswaan.

Data yang terkumpul dari hasil angket yang telah disebar kepada 66

responden di SMP (Taman Dewasa) Tamansiswa Bekasi mengenai

budaya sekolah kemudian diolah untuk mempermudah menganalisa data.

Hasil pengolahan penelitian ini akan dimasukkan ke dalam tabel ditribusi

frekuensi sebagai berikut:

15 Hasil wawancara pamongNyi Euis Setiawati, loc.cit.

16

Hasil wawancara pamong Ki Setiyaka, loc.cit.

Page 71: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

56

a. Pembentukan

1) Seleksi

Tabel 4.6

Alasan bersekolah di SMP (Taman Dewasa) Tamansiswa Bekasi

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

4

Sangat Setuju 7 10,61%

Setuju 21 31,82%

Kurang Setuju 24 36,36%

Tidak Setuju 9 13,64%

Sangat Tidak Setuju 5 7,58%

Jumlah (N) 66 100%

Dari tabel di atas menjelaskan bahwa hampir setengah

responden atau 42,43% responden menyatakan memilih bersekolah

di SMP Tamansiswa karena keluarganya merupakan bagian dari

keluarga besar Tamansiswa. Ini terlihat dari jawaban responden yang

menjawab setuju sebanyak 31,82% atau 21 responden dan responden

yang menjawab sangat setuju 7 responden atau 10,61%. Namun

57,58% responden atau lebih dari setengahnya menyatakan memilih

bersekolah di SMP Tamansiswa bukan karena keluarganya

merupakan bagian dari keluarga besar Tamansiswa. Ini terlihat dari

24 responden atau 36,36% yang menjawab kurang setuju, 13,64%

atau 9 responden menjawab tidak setuju, dan 5 responden atau 7,58

menjawab sangat tidak setuju. Maka, dengan demikian jelas bahwa

alasan siswa bersekolah di SMP (Taman Dewasa) Tamansiswa

Bekasi bukan karena keluarganya merupakan bagian dari keluarga

besar Tamansiswa Bekasi.

2) Manajemen Puncak

Tabel 4.7

Kepala sekolah menunjukkan perilaku disiplin waktu

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

5 Sangat Setuju 28 42,42%

Page 72: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

57

Setuju 24 36,36%

Kurang Setuju 12 18,18%

Tidak Setuju 2 3,03%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah (N) 66 100%

Dari tabel tersebut terlihat bahwa sebagian besar atau 78,78%

responden menyatakan jika kepala sekolah selalu menunjukkan

perilaku disiplin waktu kepada seluruh warga sekolah. Hal ini

terbukti dengan 42,42% atau sebanyak 28 responden yang menjawab

sangat setuju dan 36,36% atau sebanyak 24 responden yang

menjawab setuju. Namun 21,21% atau sebagian kecil menyatakan

jika kepala sekolah tidak selalu menunjukkan perilaku disiplin waktu

kepada seluruh warga sekolah. Maka, dengan demikian jelas bahwa

kepala sekolah telah menunjukkan perilaku disiplin waktu.

Tabel 4.8

Peran kepala sekolah menumbuhkan perilaku disiplin.

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

6

Sangat Setuju 24 36,36%

Setuju 28 42,42%

Kurang Setuju 11 16,67%

Tidak Setuju 3 4,55%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah (N) 66 100%

Dari tabel tersebut terlihat bahwa 78,78% atau sebagian besar

responden menyatakan jika kepala sekolah selalu memberi dorongan

kepada siswa untuk lebih disiplin. Hal ini terbukti dengan 28

responden atau 42,42% menjawab setuju dan 36,36% atau 24

responden menjawab sangat setuju. Namun sebagian kecil responden

atau 11,22% menyatakan jika kepala sekolah tidak memberi

Page 73: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

58

dorongan kepada siswa untuk lebih disiplin. Sedangkan berdasarkan

hasil wawancara dengan Ki Setiyaka, beliau mengutarakan

pendapatnya mengenai program-program apa saja yang dibuatnya

untuk menumbuhkan disiplin belajar siswa, terutama saat berada di

sekolah, yakni:

Program itu banyak, kalau program harian seperti saat hari senin

ada upacara bendera, piket kelas, kedisiplinan masuk pagi, pakai

seragam, senantiasa budaya sekolah dengan tertib. Saya juga

biasanya mengusahakan bagaimana caranya agar saat saya

mengajar anak-anak itu antusias setidaknya memberi respon yang

baik saat belajar, ya bisa lewat motivasi atau cara mengajar yang

menarik buat anak tapi tidak mengurangi kualitas belajar.17

Dari pernyataan di atas, dapat diketahui bahwa adanya upaya-

upaya yang dilakukan Ki Setiyaka selaku kepala sekolah untuk

menumbuhkan disiplin siswa Maka dengan demikian jelas bahwa

kepala sekolah telah melaksanakan perannya dalam menumbuhkan

perilaku disiplin siswa.

3) Sosialisasi

Tabel 4.9

Peran kepala sekolah dalam mengingatkan sikap sopan santun.

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

7

Sangat Setuju 14 21,21%

Setuju 35 53,03%

Kurang Setuju 16 24,24%

Tidak Setuju 1 1,52%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah (N) 66 100%

Dari tabel tersebut terlihat sebagian besar responden atau 74,24%

menyatakan jika saat melaksanakan upacara bendera kepala sekolah

selalu mengingatkan siswa untuk bersikap sopan santun dan hormat

17 Hasil wawancara pamong Ki Setiyaka, loc.cit.

Page 74: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

59

terhadap pamong dan petugas perguruan. Hal ini terbukti dengan

53,03% atu 35 responden yang menjawab setuju dan 21,21% atau 14

responden menjawab sangat setuju. Tetapi sebanyak 25,76% atau

sebagian kecil responden menyatakan jika saat melaksanakan upacara

bendera kepala sekolah tidak selalu mengingatkan siswa untuk

bersikap sopan santun dan hormat terhadap pamong dan petugas

perguruan. Namun sosialisasi untuk meningkatkan sikap sopan santun

dan hormat dalam diri siswa sudah dilakukan dengan

mencantumkannya pada peraturan tata tertib siswa SMP (Taman

Dewasa) Tamansiswa Bekasi pada point satu yang berbunyi “setiap

siswa wajib memperlihatkan sikap sopan dan hormat terhadap segenap

pamong dan petugas perguruan.”18

Maka, dengan demikian jelas

bahwa adanya upaya kepala sekolah dalam menumbuhkan sikap sopan

santun dalam diri siswa dan mensosialisasikannya dengan selalu

mengingatkan siswa untuk bersikap sopan dan hormat terhadap

segenap pamong dan petugas perguruan.

Tabel 4.10

Mensosialisasikan tata tertib sekolah.

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

8

Sangat Setuju 16 24,24%

Setuju 32 48,48%

Kurang Setuju 15 22,73%

Tidak Setuju 2 3,03%

Sangat Tidak Setuju 1 1,52%

Jumlah (N) 66 100

Dari tabel tersebut terlihat bahwa sebagian besar responden atau

72,72% responden menyatakan jika di sudut-sudut sekolah

terpampang tata tertib sekolah. Hal ini terbukti dengan 32 responden

18 -------, Tata Tertib Siswa SMP Tamansiswa Bekasi. Pada Tanggal 1 Juni 2016. (File

Berbentuk Soft Copy)

Page 75: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

60

atau 48,48% menjawab setuju dan sebanyak 24,24% atau 16

responden menyatakan sangat setuju. Meskipun sebanyak 27,28%

atau sebagian kecil responden menjawab tidak setuju. Tetapi dengan

demikian dapat dinyatakan jika adanya upaya mensosilisasi tata

tertib dengan mencantumkan tata tertib yang berlaku di sekolah pada

sudut-sudut sekolah sehingga dapat dilihat oleh seluruh siswa dan

anggota perguruan.

b. Budaya Formal

1) Budaya Disiplin

Tabel 4.11

Disiplin mematuhi tata tertib pemakaian seragam sekolah.

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

9

Sangat Setuju 17 25,76%

Setuju 35 53,03%

Kurang Setuju 12 18,18%

Tidak Setuju 2 3,03%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah (N) 66 100%

Dari tabel di atas menjelaskan bahwa sebagian besar responden

atau 78,79% responden menyatakan jika seluruh siswa diharuskan

mengenakan pakaian seragam sekolah secara rapih dan tertib, serta

lengkap dengan atributnya. Ini terlihat dari jawaban responden yang

menjawab setuju sebesar 53,03%atau 35 responden dan responden

yang menyatakan sangat setuju sebesar 25,76% atau 17 responden.

Namun sebagian responden atau 21,21% responden tidak setuju. Jika

dilihat pada peraturan tata tertib siswa SMP (Taman Dewasa)

Tamansiswa Bekasi pada point 11, 12, dan 13 tercantum mengenai

tata tertib yang harus ditaati oleh siswa mengenai pemakaian

seragam sekolah sesuai jadwal yang ditentukan, lengkap, rapih,

Page 76: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

61

bersih dan sopan.19

(lihat lampiran 9) Selain itu, untuk meningkatkan

kedisiplinan siswa maka dibuat tindakan disiplin bagi siswa yang

tidak mematuhi ketentuan pemakaian seragam sekolah dan

tercantum dalam tindakan dan sanksi pelanggaran tata tertib siswa

SMP (Taman Dewasa) Tamansiswa Bekasi pada point empat berupa

peneguran terhadap siswa yang melanggar. Pada peneguran pertama

akan dilakukan pencoretan dengan spidol dan pada peneguran

selanjutnya adalah membuat pernyataan.20

(lihat lampiran 10) Maka

dengan demikian jelas bahwa seluruh siswa diharuskan mengenakan

pakaian seragam sekolah secara rapih dan tertib, serta lengkap

dengan atributnya

Tabel 4.12

Disiplin kehadiran siswa.

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

10

Sangat Setuju 5 7,58%

Setuju 14 21,21%

Kurang Setuju 28 42,42%

Tidak Setuju 12 18,18%

Sangat Tidak Setuju 7 10,61%

Jumlah (N) 66 100%

Dari tabel di atas menjelaskan bahwa sebagian kecil responden

atau sebesar 28,79% responden menyatakan setuju jika siswa di

sekolah ini memiliki disiplin kehadiran yang rendah. Ini terlihat dari

jawaban responden yang menjawab setuju sebesar 21,21% atau 14

responden, dan 5 responden atau 7,58% menjawab sangat setuju.

Namun sebanyak 61,11% atau sebagian besar menjawab tidak

setuju. Ini terlihat dari 28 responden atau 42,42% menjawab kurang

setuju, 18,18% atau sebanyak 12 responden menjawab tidak setuju,

19 Ibid.

20 -------, Tindakan dan Sanksi Pelanggaran Tata Tertib SMP Tamansiswa Bekasi. Pada

Tanggal 1 Juni 2016. (File Berbentuk Soft Copy)

Page 77: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

62

dan sebanyak 7 responden atau sebesar 10,61% menjawab sangat

tidak setuju. Maka dengan demikian dapat diketahui bahwa disiplin

kehadiran siswa di SMP (Taman Dewasa) Tamansiswa Bekasi

cukup baik.

Tabel 4.13

Disiplin waktu

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

11

Sangat Setuju 8 12,12%

Setuju 29 43,94%

Kurang Setuju 22 33,33%

Tidak Setuju 7 10,61%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah (N) 66 100%

Disiplin waktu di SMP (Taman Dewasa) Tamansiswa Bekasi

sudah diatur dalam peraturan/tata tertib siswa ataupun tata tertib

guru. Dalam peraturan/tata tertib siswa SMP (Taman Dewasa)

Tamansiswa Bekasi terdapat pada point tiga yang berbunyi “setiap

siswa sudah harus hadir di perguruan sebelum jam belajar dimulai’21

Sedangkan dalam tata tertib guru/pamong SMP (Taman Dewasa)

Tamansiswa Bekasi terdapat pada point satu tentang kewajiban

dibagian c yang berbunyi “hadir di sekolah minimal 15 menit

sebelum pelajaran dimulai.” dan pada bagian d berbunyi “hadir

dikelas tepat waktu (tidak menunda) sesuai jadwal mengajar.”22

Sedangkan bagi siswa yang tidak mematuhi ketentuan terdapat

sanksi yang akan diberikan, yaitu jika kehadiran siswa terlambat 10

menit maka tindakan yang diberikan adalah dipanggil ke kantor

dengan pemberian sanksi berupa teguran.23

21-------, Tata Tertib Siswa SMP Tamansiswa Bekasi, loc.cit.

22

-------, Tata Tertib Guru/Pamong SMP Tamansiswa Bekasi. Pada Tanggal 1 Juni 2016. (FiLe

Berbentuk Soft Copy)

23

-------, Tindakan dan Sanksi Pelanggaran Tata Tertib SMP Tamansiswa Bekasi, loc.cit.

Page 78: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

63

Dari tabel di atas terlihat bahwa lebih dari setengahnya atau

sebesar 56,06% responden menyatakan jika kegiatan belajar selalu

dimulai tepat waktu sesuai jadwal yang telah ditentukan. Hal ini

terbukti dengan 29 responden yang menjawab setuju dan atau

sebesar 43,94%, 12,12% atau sebanyak 8 responden menjawab

sangat setuju. Tetapi hampir setengah responden atau sebesar

43,94% menyatakan jika kegiatan belajar terkadang dimulai tidak

tepat waktu sesuai jadwal yang telah ditentukan. Namun dengan

demikian disiplin waktu yang dimiliki dalam melaksanakan kegiatan

belajar dapat dikatakan sesuai dengan jadwal yang ditentukan

sekolah oleh lebih dari setengah siswa SMP (Taman Dewasa)

Tamansiswa Bekasi.

Tabel 4.14

Peran polisi siswa terhadap kedisiplinan dan ketertiban.

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

12

Sangat Setuju 18 27,27%

Setuju 24 36,36%

Kurang Setuju 23 34,85%

Tidak Setuju 1 1,52%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah (N) 66 100%

Dari tabel tersebut terlihat bahwa sebagian besar responden atau

63,63% menyatakan jika polisi siswa diperlukan untuk menjaga

kedisiplinan siswa dan ketertiban sekolah. Hal ini terbukti dengan 24

responden yang menjawab setuju atau sebesar 36,36%, dan 18

responden atau 27,27% menjawab sangat setuju. Sedangkan

sebagian kecil responden atau 36,37% menyatakan tidak setuju jika

polisi siswa diperlukan untuk kedisiplinan siswa dan ketertiban

sekolah. Maka dengan demikian dapat diketahui bahwa sebagian

Page 79: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

64

besar siswa SMP (Taman Dewasa) Tamansiswa Bekasi

membutuhkan peran polisi siswa untuk menjaga kedisiplinan dan

ketertiban di sekolah. Polisi siswa terdiri dari anggota PPTS atau

OSIS yang ditugaskan untuk menjaga ketertiban sekolah pada

kegiatan-kegiatan tertentu dan menjaga kedisiplinan seluruh siswa.

Mereka memiliki peranan untuk membantu tugas bidang kesiswaan

dan BK.

2) Budaya Membaca

Tabel 4.15

Minat siswa mengunjungi perpustakaan sekolah rendah.

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

13

Sangat Setuju 4 6,06%

Setuju 2 3,03%

Kurang Setuju 9 13,64%

Tidak Setuju 32 48,48%

Sangat Tidak Setuju 19 28,79%

Jumlah (N) 66 100%

Dari tabel tersebut terlihat bahwa sedikit responden atau 9,09%

(6 responden) menyatakan jika dirinya tidak suka mengunjungi

perpustakaan sekolah. Hal ini terbukti dengan 2 responden yang

menjawab setuju atau sebesar 3,03% dan 6,06% atau 4 responden

menjawab sangat setuju. Tetapi hampir semua responden atau

sebesar 90,91% menyatakan jika dirinya suka mengunjungi

perpustakaan sekolah. Ini terlihat dari 28,79% atau 19 responden

menjawab sangat tidak setuju, 48,48% atau 32 responden menjawab

tidak setuju, dan 9 responden atau sebesar 13,64% menjawab kurang

setuju dengan pernyataan jika dirinya tidak suka mengunjungi

perpustakaan sekolah. Maka dengan ini jelas bahwa hampir semua

siswa suka mengunjungi perpustakaan sekolah. Ini menunjukkan

Page 80: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

65

adanya budaya membaca yang tinggi dikalangan siswa SMP (Taman

Dewasa) Tamansiswa Bekasi.

Tabel 4.16

Minat membaca buku siswa rendah.

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

14

Sangat Setuju 3 4,55%

Setuju 7 10,61%

Kurang Setuju 18 27,27%

Tidak Setuju 25 37,88%

Sangat Tidak Setuju 13 19,70%

Jumlah (N) 66 66

Dari tabel di atas menjelaskan bahwa sebagian kecil responden

(15,16% atau 10 responden) menyatakan jika dirinya membaca buku

hanya ketika diberikan tugas oleh pamong. Ini terlihat dari jawaban

responden yang menjawab setuju sebesar 10,61% atau 7 responden

dan 3 responden (4,55%) menjawab sangat setuju. Sedangkan

sebagian besar atau 84,85% menyatakan jika dirinya membaca buku

tidak hanya ketika diberikan tugas oleh pamong. Hal ini terbukti

dengan yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 19,70% atau

sebanyak 13 responden, 18 responden atau 27,27% menjawab

kurang setuju, 25 responden atau 37,88% menjawab tidak setuju

dengan pernyataan jika dirinya membaca buku hanya ketika

diberikan tugas oleh pamong. Dengan demikian jelas bahwa hanya

sebagian kecil siswa yang memiliki minat membaca yang rendah.

3) Budaya Kreatif

Tabel 4.17

Kelas jurnalistik untuk menyalurkan bakat

dan minat menulis siswa.

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

15 Sangat Setuju 12 18,18%

Page 81: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

66

Setuju 29 43,94%

Kurang Setuju 21 31,82%

Tidak Setuju 4 6,06%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah (N) 66 100%

Dari tabel di atas menjelaskan bahwa sebagian besar responden

atau sebesar 62,12% menyatakan jika kelas jurnalistik berguna untuk

menyalurkan bakat dan minat menulis siswa. Ini terlihat dari

jawaban responden yang menjawab setuju sebesar 43,94% atau 29

responden, dan 12 responden atau 18,18% menjawab sangat setuju.

Sedangkan sebagian kecil responden menyatakan tidak setuju. Maka

dengan ini jelas bahwa sebagian besar siswa menjadikan kelas

jurnalistik sebagi wadah untuk menyalurkan bakat dan minat

menulis.

Tabel 4.18

GKS sebagai wadah kreatifitas siswa.

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

16

Sangat Setuju 11 16,67%

Setuju 29 43,94%

Kurang Setuju 24 36,36%

Tidak Setuju 1 1,52%

Sangat Tidak Setuju 1 1,52%

Jumlah (N) 66 100%

Dari tabel di atas menjelaskan bahwa sebagian besar (60,61%)

responden menyatakan setuju jika kegiatan GKS (Gelar Kreatifitas

Siswa) yang diadakan sekolah bisa menjadi wadah kratifitas siswa.

Ini terlihat dari jawaban responden yang menjawab setuju sebesar

43,94% atau 29 responden, dan 11 responden atau sebesar 16,67%

menjawab sangat setuju. Sedangkan sebagian kecil responden

(39,40% menjawab tidak setuju. Hal ini dimungkinkan karena dua

Page 82: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

67

tahun terakhir kegiatan GKS kurang diminati oleh siswa. Ini

diperkuat dengan pernyataan Ki Wana Sapto Ajie tentang keaktifan

siswa dalam mengikuti program-program disekolah. Berikut

pernyataan yang dikemukakan olej Ki Wana Sapto Ajie, yakni:

“Aktif sebagian. Sekarang-sekarang siswa/i sudah kurang antusias.

Maunya pulang aja, jadi kegiatan-kegiatan yang ikut orangnya itu-itu

saja. Seperti GKS tahun ini yang lebih banyak diisi bintang tamu,

alumni sedangkan siswa tidak tertarik. Jadi tujuan GKS tidak

tercapai sepenuhnya karena siswa sendiri tidak antusias.”24

Dari pernyataan tersebut diketahui bahwa sebagian siswa

memang memiliki ke aktifan namun pada saat ini antusias siswa

menurun termasuk antusias siswa untuk mengikuti GKS. Dengan

demikian jelas, meskipun pelaksanaannya kurang diminati tetapi

sebagian besar siswa masih menjadikan GKS sebagai wadah

untuknya berkreatifitas. GKS sendiri diadakan setiap tahun di

lingkungan Perguruan Tamansiswa cabang Bekasi yang diikuti oleh

Taman Indria (TK), Taman Dewasa (SMP), dan Taman Madya

(SMA/SMK). Isi acara berupa pentas tari, musik, puisi, dan kegiatan

kesenian lainnya. Tujuannya adalah untuk mempererat kekeluargaan

dalam perguruan dan memberi fasilitas bagi siswa yang memiliki

minat dan bakat dalam bidang seni.

Tabel 4.19

Peran sekolah dalam mengembangkan bakat minat dan

keterampilan siswa.

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

17

Sangat Setuju 10 15,15%

Setuju 30 45,45%

Kurang Setuju 18 27,27%

Tidak Setuju 5 7,58%

24 Hasil Wawancara pamong Ki Wana Sapto Ajie, loc.cit.

Page 83: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

68

Sangat Tidak Setuju 3 4,55%

Jumlah (N) 66 100%

Dari tabel tersebut terlihat bahwa sebagian besar responden

(60,60%) menyatakan jika sekolah menyediakan berbagai fasilitas

yang dapat mendorong siswa mengembangkan bakat minat dan

keterampilannya. Hal ini terbukti dengan 45,45% (30 responden)

yang menjawab setuju dan 15,15% (10 responden) menjawab sangat

setuju. Sedangkan sebagian kecil responden (39,40% atau 26

responden) menyatakan tidak setuju. Pada dokumen perguruan,

disebutkan berbagai fasilitas-fasilitas pendukung sekolah seperti

ruang media dan alat bantu KBM, perpustakaan sekolah,

laboraturium dan ruang praktek IPA, Bahasa, keterampilan (seni),

serta komputer. Selain itu tersedia juga lapangan olah raga dan alat-

alat pendukungnya.25

(lihat lampiran 7) Hanya saja berdasarkan

keterangan yang tertera pada hasil observasi aktivitas belajar siswa

di kelas diketahui bahwa beberapa fasilitas harus berbagi dengan

bagian Taman Madya (SMA/SMK).26

Sehingga siswa hanya dapat

menggunakan fasilitas sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh

sekolah. Maka, dengan ini jelas sekolah sudah berupaya untuk

menyediakan berbagai fasilitas yang dapat mendorong siswa untuk

mengembangkan bakat, minat dan keterampilnya.

4) Budaya Berprestasi

Tabel 4.20

Kesiapan siswa dalam menghadapi kesulitan belajar.

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

18

Sangat Setuju 1 1,52%

Setuju 6 9,09%

Kurang Setuju 23 34,85%

25 -------, Program Kerja SMP Tamansiswa Bekasi Tahun Ajaran 2015/2016, loc.cit.

26

Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa di Kelas

Page 84: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

69

Tidak Setuju 25 37,88%

Sangat Tidak Setuju 11 16,67%

Jumlah (N) 66 100%

Dari tabel di atas menjelaskan bahwa besar (89,40%) responden

menyatakan jika dirinya tidak akan menyerah apabila menemui

kesulitan dalam mengerjakan soal yang diberikan pamong (guru). Ini

terlihat dari jawaban responden yang menjawab kurang setuju

sebesar34,85% (23 responden), 37,88% (25 responden) menjawab

tidak setuju, dan 16,67% (11 responden) menjawab sangat tidak

setuju jika dirinya akan menyerah apabila menemui kesulitan dalam

mengerjakan soal yang diberikan pamong (guru). Sedangkan

sebagian kecil responden (10,61% atau 7 responden) menyatakan

jika dirinya akan menyerah apabila menemui kesulitan dalam

mengerjakan soal yang diberikan oleh pamong (guru). Hal ini

terbukti dengan 6 responden (9,09%) yang menjawab setuju dan 1

responden (1,52%) menjawab sangat setuju. Maka, jelas bahwa

sebagian besar siswa di SMP Tamansiswa siap untuk menghadapi

kesulitan dalam belajar. Ini dapat dilihat pada hasil observasi siswa

pada aktivitas belajar siswa di kelas yang diketahui bahwa adanya

keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar dan mengerjakan

tugas/latihan yang diberikan oleh guru.

Tabel 4.21

Kegiatan untuk mendorong siswa dalam berkompetisi.

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

19

Sangat Setuju 15 22,73%

Setuju 30 45,45%

Kurang Setuju 17 25,76%

Tidak Setuju 4 6,06%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah (N) 66 100%

Page 85: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

70

Dari tabel tersebut terlihat bahwa sebagian besar responden

(68,18% atau 45 responden) menyatakan setuju jika sekolah

mengadakan berbagai lomba untuk mendorong siswa dalam

berkompetisi. Hal ini terbukti dengan 30 responden (45,45%) yang

menjawab setuju dan 15 responden (22,73%) menjawab sangat

setuju. Sedangkan sebagian kecil responden atau sebesar 31,82% (21

responden) menyatakan tidak setuju. Maka, jelas bahwa adanya

kegiatan yang diadakan oleh sekolah sebagai upaya untuk

mendorong siswa berkompetisi melalui pengadaan lomba yang

diadakan di sekolah melalui kegiatan GKS dan perlombaan antar

kelas ataupun mengikut sertakan siswa pada perlombaan di luar

sekolah.

5) Budaya Kerja Keras, Cerdas, dan Ikhlas

Tabel 4.22

Kerja keras siswa dalam belajar

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

20

Sangat Setuju 18 27,27%

Setuju 28 42,42%

Kurang Setuju 13 19,70%

Tidak Setuju 5 7,58%

Sangat Tidak Setuju 2 3,03%

Jumlah (N) 66 100%

Dari tabel tersebut terlihat sebagian besar responden (69,69%

atau 46 responden) menyatakan jika dirinya berusaha mencari

tambahan materi belajar yang disampaikan oleh pamong (guru) dari

berbagai sumber. Hal ini terbukti dengan 28 responden(42,42%)

yang menjawab setuju dan 18 responden (27,27%) menjawab sangat

setuju. Namun sebagian kecil reponden (30,31% atau 20 responden)

Page 86: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

71

menjawab tidak setuju. Dengan demikian maka, sebagian besar

siswa memiliki sikap kerja keras dalam belajar.

Tabel 4.23

Sikap cerdas dalam belajar.

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

21

Sangat Setuju 18 27,27%

Setuju 25 37,88%

Kurang Setuju 16 24,24%

Tidak Setuju 5 7,58%

Sangat Tidak Setuju 2 3,03%

Jumlah (N) 66 100%

Dari tabel di atas menjelaskan bahwa sebagian besar responden

(65,15% atau 43 responden) menyatakan jika dirinya senang

melakukan aktivitas belajar dialog interaktif dengan para pamong

(guru). Ini terlihat dari jawaban responden yang menjawab setuju

37,88% atau 25 responden, dan 18 reponden atau 27,27% menjawab

sangat setuju. Sedangkan sebagian kecil responden (34,85% atau 23

responden) menyatakan dirinya tidak melakukan aktivitas belajar

dialog interaktif dengan para pamong (guru). Ini terlihat dari

jawaban responden yang menjawab kurang setuju sebesar 24,24%

atau sebanyak 16 responden, 5 responden atau 7,58% menjawab

tidak setuju, dan 2 responden atau 3,03% menjawab sangat tidak

setuju. Dari hasil observasi yang dilakukan peneliti menunjukkan

adanya interaksi antara siswa dengan guru dan siswa dengan materi

pelajaran saat di dalam kelas.27

Maka dengan ini jelas bahwa,

sebagian besar siswa memiliki sikap cerdas saat belajar dengan

melakukan dialog interaktif dengan para pamong (guru).

27 Ibid.

Page 87: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

72

Tabel 4.24

Sikap Ikhlas

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

22

Sangat Setuju 19 28,79%

Setuju 25 37,88%

Kurang Setuju 17 25,76%

Tidak Setuju 4 6,06%

Sangat Tidak Setuju 1 1,52%

Jumlah (N) 66 100%

Dari tabel di atas menjelaskan bahwa sebagian besar responden

(66,67% atau 44 responden menyatakan jika dirinya selalu

melaksanakan piket kelas sesuai jadwal tanpa paksaan siapapun. Ini

terlihat dari jawaban responden yang menjawab setuju sebesar

37,88% atau 25 responden, dan menjawab sangat setuju sebanyak

19 responden atau 28,79%. Sedangkan sebagian kecil responden

(33,34% atau 22 responden) menyatakan tidak setuju. Maka, jelas

bahwa sebagian besar siswa memiliki sikap ikhlas dengan

melaksanakan piket kelas sesuai jadwal tanpa paksaan siapapun.

Pelaksanaan piket merupakan kewajiban siswa yang tertera di

dalam peraturan/tata tertib siswa SMP (Taman Dewasa)

Tamansiswa Bekasi pada point delapan yang berbunyi “setiap

siswa wajib ikut serta menjaga kebersihan lingkungannya...” 28

Dan

di dalam tata tertib pembiasaan siswa di kelas juga tertera

mengenai kewajiban piket siswa, pada point 11 yang berbunyi

“siswa wajib menjalankan tugas piket kelas sebelum jam pelajaran

dimulai.”29

Selain itu, pada hasil wawancara mengenai program apa

saja yang dilakukan untuk menumbuhkan disiplin belajar siswa di

sekolah Ki Setiyaka menyatakan,

28 -------, Tata Tertib Siswa SMP Tamansiswa Bekasi, loc.cit.

29

-------, Tata Tertib Pembiasaan Siswa di Kelas. Pada Tanggal 1 Juni 2016. (File Berbentuk

Soft Copy)

Page 88: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

73

Program itu banyak, kalau program harian seperti saat hari senin

ada upacara bendera, piket kelas, kedisiplinan masuk pagi, pakai

seragam, senantiasa budaya sekolah dengan tertib. Saya juga

biasanya mengusahakan bagaimana caranya agar saat saya

mengajar anak-anak itu antusias setidaknya memberi respon

yang baik saat belajar, ya bisa lewat motivasi atau cara mengajar

yang menarik buat anak tapi tidak mengurangi kualitas belajar.30

Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa pelaksanaan

piket kelas sebagai program harian dapat memunculkan sikap dan

budaya disiplin dalam diri siswa. Namun pada kenyataannya ada

saja siswa yang merasa terpaksa dan mengabaikan tugasnya

melaksanakan piket kelas, sehingga dibutuhkan sikap ikhlas dalam

mengerjakannya.

c. Budaya Informal

1) Budaya Memberi Penghargaan dan Menegur

Tabel 4.25

Memberi penghargaan terhadap siswa.

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

23

Sangat Setuju 27 40,91%

Setuju 26 39,39%

Kurang Setuju 12 18,18%

Tidak Setuju 1 1,52%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah (N) 66 100%

Dari tabel di atas menjelaskan bahwa sebagian besar responden

(80,30% atau 53 responden) menyatakan jika sekolah selalu

memberi apresiasi terhadap siswa berprestasi. Ini terlihat dari

jawaban responden yang menjawab sangat setuju sebesar 40,91%

atau 27 responden, dan 26 responden atau sebesar 39,39% menjawab

setuju. Berdasarkan peraturan penghargaan terhadap siswa SMP

30 Hasil Wawancara pamong Ki Setiyaka, loc.cit.

Page 89: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

74

(Taman Dewasa) Tamansiswa Bekasi yang berprestasi kepala

sekolah dan komite sekolah akan memberikan beasiswa berupa

pembebasan SPP atau pembebasan separo SPP bagi siswa yang

berprestasi dan siswa yang tidak mampu. Namun keputusan tersebut

akan melihat dan mempertimbangkan kondisi keuangan sekolah.31

Selain itu berdasarkan observasi kelas maka dapat diketahui bahwa

adanya apresiasi guru terhadap siswa yang aktif terlibat dalam

kegiatan pembelajaran.32

Maka, dengan demikian jelas bahwa di

SMP Tamansisiwa terdapat budaya memberi penghargaan terhadap

siswa yang berprestasi sebagai apresiasi dan motivasi untuk lebih

meningkatkan kualitas diri, serta untuk memotivasi siswa yang

lainnya untuk berprestasi juga.

Tabel 4.26

Memberi teguran terhadap siswa.

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

24

Sangat Setuju 23 34,85%

Setuju 34 51,52%

Kurang Setuju 7 10,61%

Tidak Setuju 2 3,03%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah (N) 66 100%

Dari tabel tersebut terlihat sebagian besar responden (86,37%

atau 57 responden) menyatakan jika pamong (guru) memberi sanksi

terhadap siwa yang membolos selama kegiatan belajar berlangsung.

Hal ini terbukti dengan 34 responden (51,52%) yang menjawab

setuju dan 23 responden (34,85%) menjawab sangat setuju.

Sedangkan sebagian kecil responden (13,64 atau 9 responden)

31 Dokumen Perguruan Tamansiswa Cabang Bekasi, Peraturan Penghargaan Terhadap

Siswa SMP (Taman Dewasa) Tamansiswa Bekasi Berprestasi. Pada Tanggal 1 Juni 2016. (File

Berbentuk Soft Copy)

32

Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa di Kelas, loc.cit.

Page 90: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

75

menyatakan tidak setuju. Berdasarkan peraturan/tata tertib siswa

SMP (Taman Dewasa) Tamansiswa Bekasi pada point tujuh

berbunyi “siswa yang berhalangan masuk sekolah dan tidak

memberitahukan sebelumnya, pada hari ia masuk kembali

diharuskan membawa surat dari orangtuanya/walinya.”33

Sedangkan

pada tindakan dan sanksi pelanggaran tata tertib siswa tertera bagi

siswa yang membolos selama pelajaran berlangsung maka tindakan

yang dilakukan adalah peneguran dengan sanksi pemanggilan

orangtua dan membuat surat perjanjian.34

Maka, jelas bahwa terdapat

budaya menegur terhadap siswa yang enggan mematuhi ketentuan

sekolah, salah satunya adalah pamong berhak memberi sanksi

terhadap siwa yang membolos selama kegiatan belajar berlangsung

sebagai efek jera sehingga siswa senantiasa mau melaksanakan dan

menaati norma-norma tersebut.

2) Budaya Jujur

Tabel 4.27

Kejujuran siswa dalam belajar.

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

25

Sangat Setuju 3 4,55%

Setuju 2 3,03%

Kurang Setuju 9 13,64%

Tidak Setuju 29 43,94%

Sangat Tidak Setuju 23 34,85%

Jumlah (N) 66 100%

Dari tabel tersebut terlihat bahwa hampir seluruh responden

(92,43% atau 61 responden) menyatakan jika dirinya tidak

menyontek saat menemui kesulitan dalam mengerjakan tugas atau

ulangan. Hal ini terbukti dengan banyaknya 9 responden (13,64%)

33 -------, Tata Tertib Siswa SMP Tamansiswa Bekasi, loc.cit.

34

-------, Tindakan dan Sanksi Pelanggaran Tata Tertib SMP Tamansiswa Bekasi, loc.cit.

Page 91: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

76

menjawab kurang setuju, 29 responden (43,94%) yang menjawab

tidak setuju dan 23 reponden (34,85%) menjawab sangat tidak

setuju. Sedangkan hanya sedikit responden (7,58% atau 5 responden)

yang menyatakan jika dirinya menyontek saat menemui kesulitan

dalam mengerjakan tugas atau ulangan. Hali ini terlihat dengan

hanya 3 responden atau 4,55% yang menjawab sangat setuju dan 2

responden (3,03%) menjawab setuju. Maka dengan demikian jelas

bahwa hampir seluruh siswa SMP (Taman Dewasa) Tamansiswa

Bekasi memiliki sikap jujur dalam belajar dengan tidak menyontek

saat menemui kesulitan dalam mengerjakan tugas atau ulangan.

Tabel 4.28

Interpretasi Data Budaya Sekolah

Dimensi Indikator Skor NH NS

P

=

Katagori

Pembentukkan

Seleksi 214 5 x 1

= 5

= 3,2

= 65%

Baik

Manajemen

Puncak 553

5 x 2

= 10

= 8,4

= 84%

Sangat

Baik

Sosialisasi 518 5 x 2

= 10

= 7,8

= 78%

Baik

Budaya

Formal

Budaya

Disiplin 954

5 x 4

= 20

=14,5

= 72%

Baik

Budaya

Membaca 494

5 x 2

= 10

= 7,5

= 75%

Baik

Budaya

Kreatif 725

5 x 3

= 15

=11

= 73%

Baik

Budaya

Berprestasi 491

5 x 2

= 10

=7,4

= 74%

Baik

Page 92: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

77

Budaya

Kerja Keras,

Cerdas, dan

Ikhlas

780 5 x 3

= 15

=11,8

= 79%

Baik

Budaya

Informal

Budaya

Memberi

Penghargaan

dan

Menegur

522 5 x 2

= 10

= 7,9

= 79%

Baik

Budaya

Jujur 265

5 x 1

= 5

= 4,0

= 80%

Baik

Jumlah 5516 110

= 84

= 76%

Baik

Tabel di atas menginterprestasikan setiap dimensi dan indikator

dalam variabel Budaya. Pada dimensi pembentukkan budaya sekolah

terdiri dari tiga indikator. Indikator seleksi dengan satu item soal dan

memperoleh nilai persentase 65% yang berada pada katagori baik.

Kemudian indikator manajemen puncak yang memiliki dua item soal dan

memperoleh nilai persentase 84% yang berada pada katagori sangat baik.

Selanjutnya adalah indikator sosialisasi yang terdiri dari dua item soal

dan memperoleh nilai persentase sebesar 78% yang berada pada katagori

baik. Bila dihitung secara keseluruhan, maka nilai prosentase dari lima

item soal akan diperoleh persentase sebesar 77,88% dan berada pada

katagori baik. Artinya budaya sekolah diterima oleh siswa, dan kepala

sekolah sebagai manajemen puncak mampu menunjukan dan

menanamkan norma-norma positif sebagai upaya untuk menjadikan

prilaku siswa sesuai dengan norma-norma yang telah ditetapkan dan

berlaku di sekolah.

Dimensi budaya formal terdiri dari lima indikator. Indikator budaya

disiplin dengan empat item soal dan memperoleh nilai persentase 72%

yang berada pada katagori baik. Kemudian indikator budaya membaca

yang memiliki dua item soal dan memperoleh nilai persentase 77%

berada pada katagori baik. Indikator budaya kreatif dengan tiga item soal

Page 93: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

78

dan memperoleh nilai persentase 73% yang berada pada kriteria baik.

Indikator budaya berprestasi dengan dua item soal dan memperoleh nilai

persentase 74% yang berada pada katagori baik. Selanjutnya adalah

indikator kerja keras, cerdas dan ikhlas dengan tiga item soal dan

memperoleh nilai persentase sebesar 79% berada pada katagori baik. Bila

dihitung secara keseluruhan, maka nilai prosentase dari 14 item soal akan

diperoleh persentase sebesar 74,57% berada pada katagori baik. Artinya,

SMP (Taman Dewasa) Tamansiswa Bekasi memiliki budaya formal

yang baik dan diikuti oleh siswa pada berbagi aktivitas belajar sehari-

hari.

Dimensi budaya informal terdiri dari dua indikator. Indikator budaya

memberi penghargaan dan menegur dengan dua item soal dan

memperoleh nilai persentase 79% yang berada pada kriteria baik.

Kemudian indikator budaya jujur yang memiliki satu item soal dan

memperoleh nilai persentase 80% berada pada katagori sangat baik. Bila

dihitung secara keseluruhan, maka nilai prosentase dari tiga item soal

akan diperoleh persentase sebesar 79,47%. Artinya SMP (Taman

Dewasa) Tamansiswa Bekasi memiliki budaya untuk membiasakan

anggota perguruan berperilaku jujur serta memberi penghargaan dan

menegur kepada setiap anggota perguruan dengan tujuan untuk

memunculkan perilaku disiplin dan berprestasi dalam diri anggota

perguruan.

Bila dihitung secara keseluruhan, maka nilai prosentase variabel

budaya sekolah yang terdiri dari 22 item soal akan memperoleh

persentase sebesar 76% dan berada pada katagori baik, artinya kepala

sekolah beserta pamong (guru) dan anggota perguruan Tamansiswa

Bekasi dapat dinyatakan memiliki budaya sekolah yang baik dan mampu

menjadikan nilai hidup bagi seluruh anggotanya.

Page 94: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

79

3. Aktivitas Belajar

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti, maka

didapatkan beberapa data berupa aktivitas belajar siswa selama di kelas.

Akivitas belajar di SMP (Taman Dewasa) Tamansiswa Bekasi

berlangsung selama 6 hari dan dimulai sejak pukul 07.00 wib sampai

pukul 14.00 wib. Berdasarkan peraturan/ tata tertib siswa SMP (Taman

Dewasa) Tamansiswa Bekasi, pada point 3 berbunyi “setiap siswa sudah

harus hadir di perguruan sebelum jam belajar dimulai.” dan pada point 4

yang berbunyi “setiap siswa wajib mengikuti seluruh mata pelajaran

dengan tekun dan sungguh-sungguh dari pelajaran pertama hingga

pelajaran terakhir pada tiap-tiap hari sekolah.”35

Agar siswa memiliki

semangat belajar yang lebih, maka perlu adanya motivasi dan dukungan

kuat bagi siswa dari pamong, kepala sekolah, perguruan dan orangtua

atau walinya. Berdasarkan hasil wawancara dengan Ki Setiyaka, untuk

menumbuhkan minat dan motivasi belajar siswa strategi yang beliau

pakai adalah “bekerjasama dengan orangtua dalam pengawasan dan

menerapkan sistem among.”36

Sedangkan berdasarkan hasil wawancara,

upaya untuk menumbuhkan minat belajar siswa saat di sekolah, Nyi Euis

selaku wali kelas melaksanakan beberapa program-program, yakni:

“Mengadakan program budi pekerti. Saya beri tanggung jawab penuh

kepada siswa tentang kebersihan kelasnya, melatih siswa untuk memiliki

sikap sopan santun. Ya membiasakan siswa untuk mau bekerja lebih

keras secara mandiri. Lama-lama siswa akan terlatih menjadi disiplin

dengan sendirinya walaupun awalnya pasti terpaksa.”37

Sedangkan perguruan menjadikan pemberian penghargaan kepada

siswa yang berprestasi sebagi salah satu cara untuk membangun minat

dan motivasi belajar siswa, ini tertuang dalam peraturan penghargaan

siswa berprestasi yang berbunyi “Kepala Sekolah dan Komite Sekolah

akan memberikan beasiswa berupa pembebasan SPP dan atau

35 -------, Tata Tertib Siswa SMP Tamansiswa Bekasi, loc.cit.

36

Hasil Wawancara pamong Ki Setiyaka, loc.cit.

37 Hasil Wawancara pamong Nyi Euis Setiawati, loc.cit.

Page 95: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

80

pembebasan separo SPP bagi siswa yang berprestasi dan atau siswa yang

tidak mampu.”38

Hal yang hampir serupa juga dilakukan oleh Ki Wana

Sapto Ajie dalam menumbuhkan minat siswa yaitu dengan memberikan

nilai atau point tambahan. Berikut ini adalah pernyataan yang

dikemukakan oleh Ki Wana Sapto Ajie dalam menumbuhkan disiplin

belajar, yakni:

Memberikan nilai 100 untuk siswa yang hadir lebih awal. Jadi

misalnya dia dapat nilai 85 tapi karena hadir lebih awal ke lab, atau ke

kelas mengikuti kegiatan-kegiatan belajar lainnya lebih awal ya saya

tambahkan atau dibulatkan menjadi 100. Jadi siswa lebih menghargai

waktu belajar. Menurut saya cara seperti itu cukup efektif jadi dari

dulu sampai sekarang saya masih menggunakan cara itu untuk siswa

jadi lebih antusias ikut kegiatan belajar.39

Selain menumbuhkan motivasi belajar siswa, perlu juga dibangun

disiplin belajar siswa baik di sekolah ataupun selama di rumah. Untuk

menumbuhkan disiplin belajar siswa selama di sekolah penerapannya

melalui program budi pekerti dan harian seperti upacara bendera setiap

hari senin, piket kelas, serta penerapan tata tertib sekolah ataupun kelas.

Sedangkan untuk menciptakan disiplin belajar di rumah pihak sekolah

melakukan kerjasama dengan orang tua di rumah. Diharapkan orang tua

senantiasa mengarahkan dan mengawasi aktivitas belajar siswa namun

apabila menemui kesulitan orang tua atau wali siswa diharapkan bersedia

untuk datang ke sekolah dan berkonsultasi terhadap wali kelas dan guru

bidang kesiswaan di sekolah. Sehingga nantinya akan ditemui

penyelesaian yang tepat bagi siswa.

Data yang terkumpul dari hasil angket yang telah disebar kepada 66

responden di SMP (Taman Dewasa) Tamansiswa Bekasi mengenai

aktivitas belajar siswa kemudian diolah dengan tujuan untuk memberikan

penjelasan sehingga mempermudah menganalisa data. Hasil pengolahan

38 -------, Peraturan Penghargaan Terhadap Siswa SMP (Taman Dewasa) Tamansiswa

Bekasi Berprestasi, loc.cit.

39 Hasil Wawancara Pamong Ki Wana Sapto Ajie, loc.cit.

Page 96: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

81

penelitian ini akan dimasukkan ke dalam tabel ditribusi frekuensi sebagai

berikut:

a. Prinsip Belajar

1) Perhatian dan Motivasi

Tabel 4.29

Peran kepala sekolah dalam mendukung kegiatan siswa

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

26

Sangat Setuju 21 31,82%

Setuju 36 54,55%

Kurang Setuju 7 10,61%

Tidak Setuju 2 3,03%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah (N) 66 100%

Dari tabel tersebut terlihat sebagian besar responden (86,37%

atau 57 responden) menyatakan jika kepala sekolah selalu

mendukung kegiatan pramuka yang dilakukan siswa di sekolah.

Hal ini terbukti dengan 36 responden (54,55%) yang menjawab

setuju dan 21 responden (31,82%) menjawab sangat setuju.

Sedangkan sebagian kecil responden (13,64% atau 9 responden)

menyatakan jika kepala sekolah tidak mendukung kegiatan

pramuka yang dilakukan siswa di sekolah ini dapat dilihat dari 7

responden (10,61%) menjawab kurang setuju dan 2 responden

(3,03%) menjawap tidak setuju. Berdasarkan daftar prestasi yang

diperoleh, diketahui bahwa SMP Tamansiswa memeperoleh

beberapa prestasi atau juara dalam beberapa perlombaan pramuka

di Kota Bekasi, hingga kini sekolah masih selalu mengikuti

berbagai perlombaan namun pada tahun ajaran 2015/2016 belum

menjuari perlombaan apapun. (lihat lampiran 9) Maka, jelas

bahwa kepala sekolah selalu mendukung aktivitas/ kegiatan-

kegiatan yang dilakukan siswa.

Page 97: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

82

Tabel 4.30 Peran kepala sekolah dan pamong dalam memotivasi siswa.

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

27

Sangat Setuju 11 16,67%

Setuju 27 40,91%

Kurang Setuju 23 34,85%

Tidak Setuju 5 7,58%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah (N) 66 100%

Dari tabel tersebut terlihat bahwa lebih dari setengah

responden (57,58% atau 38 responden) menyatakan jika pada

beberapa kesempatan kepala sekolah dan pamong melakukan

sharing pengalaman untuk memotivasi siswa. Hal ini terbukti

dengan 27 responden (40,91%) yang menjawab setuju dan

16,67% atau 11 responden menjawab sangat setuju. Sedangkan

hampir setengah responden (42,43% atau 38 responden)

menyatakan jika kepala sekolah dan pamong tidak melakukan

sharing pengalaman untuk memotivasi siswa. Ini terlihat dari 23

responden (34,85%) menjawab kurang setuju dan 5 responden

(7,85%) menjawab tidak setuju.

Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa adanya

upaya pamong dalam memotivasi siswa melalui sharing

pengalaman. Nyi Euis Setiawati, ia menyatakan “Untuk

memunculkan motivasi siswa saya lebih sering memberi contoh

secara langsung. Seperti memperlihatkan peristiwa atau biografi

seseorang lewat cerita atau vidio dengan harapan siswa akan

termotivasi dengan kisah-kisah yang disajikan saat selingan

waktu belajar.”40

Maka, dengan ini jelas bahwa adanya upaya

untuk memotivasi siswa melalui kegiatan sharing pengalaman

yang dilakukan oleh pamong.

40 Hasil Wawancara pamong Nyi Euis Setiawati, loc.cit.

Page 98: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

83

2) Keaktifan

Tabel 4.31

Keterlibatan siswa saat pelajaran berlangsung.

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

28

Sangat Setuju 22 33,33%

Setuju 27 40,91%

Kurang Setuju 15 22,73%

Tidak Setuju 2 3,03%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah (N) 66 100%

Dari tabel tersebut terlihat bahwa sebagian besar responden

(74,24% atau 49 responden) menyatakan jika dirinya selalu

berusaha mengeluarkan pendapat untuk menjawab pertanyaan

pamong (guru) saat pelajaran berlangsung. Hal ini terbukti

dengan 27 responden (40,91%) yang menjawab setuju dan

33,33% atau 22 responden menjawab sangat setuju. Hanya saja,

sebagaian kecil responden (25,76% atau 17 responden)

menyatakan jika dirinya tidak pernah mengeluarkan pendapat

untuk menjawab pertanyaan pamong (guru) saat pelajaran

berlangsung. Sedangkan dari observasi yang dilakukan diketahui

bahwa siswa mengemukakan pendapat ketika diberikan

kesempatan. Maka, jelas bahwa sebagian besar siswa aktif

terlibat dalam aktivitas belajar disekolah.

Tabel 4.32

Rendahnya minat siswa mengikuti GKS.

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

29

Sangat Setuju 24 36,36%

Setuju 25 37,88%

Kurang Setuju 11 16,67%

Tidak Setuju 5 7,58%

Page 99: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

84

Sangat Tidak Setuju 1 1,52%

Jumlah (N) 66 100%

Dari tabel tersebut terlihat bahwa sebagaian besar

responden (74,24% atau 49 responden) menyatakan jika

kegiatan GKS (Gelar Kreativitas Siswa) yang diadakan di

sekolah kurang diminati siswa. Hal ini terbukti dengan 25

responden atau 37,88% yang menjawab setuju, dan 24

responden atau 36,36% menjawab sangat setuju. Namun

sebagaian kecil responden (24,77% atau 17 responden)

menyatakan tidak setuju. Ini terlihat dari 11 reponden (16,67%)

menjawab kurang setuju, 5 reponden (7,58%) menjawab tidak

setuju, dan 1 responden (1,52%) menyatakan sangat tidak setuju

jika kegiatan GKS (Gelar Kreativitas Siswa) yang diadakan di

sekolah kurang diminati siswa. Sedangkan dari hasil wawancara,

dengan Ki Wana Sapto Ajie, beliau menyatakan bahwa:

Aktif sebagian. Sekarang-sekarang siswa/i sudah kurang

antusias. Maunya pulang aja, jadi kegiatan-kegiatan yang ikut

orangnya itu-itu saja. Seperti GKS tahun ini yang lebih

banyak diisi bintang tamu, alumni sedangkan siswa tidak

tertarik. Jadi tujuan GKS tidak tercapai sepenuhnya karena

siswa sendiri tidak antusias.41

Maka dengan ini jelas bahwa minat sebagian besar siswa untuk

mengikuti GKS sangat rendah.

3) Tantangan

Tabel 4.33

Penerimaan siswa terhadap metode belajar yang variatif.

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

30 Sangat Setuju 30 45,45%

Setuju 31 46,97%

41 Hasil Wawancara pamong Ki Wana Sapto Ajie, loc.cit.

Page 100: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

85

Kurang Setuju 3 4,55%

Tidak Setuju 2 3,03%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah (N) 66 100%

Berdasarkan tata tertib guru/ pamong SMP (Taman

Dewasa) Tamansiswa Bekasi , pamong memiliki tugas dan

tanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran

sesuai dengan program yang dibuat dan berusaha secara kreatif

mengembangkan metode dan strategi sesuai dengan

karakteristik materi dan kondisi peserta didik.42

Jika melihat

tabel di atas, terlihat bahwa hampir semua responden (92,42%

atau 61 responden) menyatakan jika dirinya senang dengan cara

pamong (guru) mengajar dengan metode yang variatif. Hal ini

terbukti dengan 31 responden (46,97%) yang menjawab setuju,

dan 30 responden (45,45%) menjawab sangat setuju. Sedangkan

sedikit reponden (7,58% atau 5 responden) menyatakan jika

dirinya tidak senang dengan cara pamong (guru) mengajar

dengan metode yang variatif. Hal ini terbukti dengan 3

responden (4,55%) menjawab kurang setuju, dan 2 responden

(3,03%) menjawab tidak setuju. Maka dengan ini jelas bahwa

hampir seluruh siswa sangat senang dan menerima metode

belajar yang diberikan oleh pamaong (guru).

Tabel 4.34

Sikap siswa dalam menghadapi kesulitan belajar.

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

31

Sangat Setuju 19 28,79%

Setuju 29 43,94%

Kurang Setuju 17 25,76%

Tidak Setuju 1 1,52%

42 -------, Tata Tertib Guru/Pamong SMP Tamansiswa Bekasi, loc.cit.

Page 101: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

86

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah (N) 66 100%

Dari tabel tersebut terlihat sebagian besar responden

(72,73% atau 48 responden) menyatakan jika dirinya tidak

pernah mengeluh apabila mendapatkan tugas yang dianggap

sulit. Hal ini terbukti dengan 29 responden (43,94%) yang

menjawab setuju dan 19 responden (28,79%) menjawab sangat

setuju. Sedangkan responden yang menyatakan dirinya selalu

mengeluh apabila mendapatkan tugas yang dianggap sulit hanya

sebagian kecil (27,28% atau 18 reponden). Ini terbukti dengan

17 reponden (25,76%) menjawab kurang setuju, dan 1

responden (1,52%) yang menjawab tidak setuju. Maka, jelas

bahwa sebagian besar siswa selalu siap menghadapi tantangan

karena siswa tidak pernah mengeluh apabila menemui kesulitan

dalam mengerjakan tugas.

b. Disiplin Belajar

1) Disiplin Belajar di Rumah

Tabel 4.35

Tanggung jawab siswa mengerjakan pekerjaan rumah

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

32

Sangat Setuju 28 42,42%

Setuju 26 39,39%

Kurang Setuju 9 13,64%

Tidak Setuju 3 4,55%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah (N) 66 100%

Dari tabel tersebut terlihat sebagian besar responden

(81,81% atau 54 responden) menyatakan jika dirinya selalu

mengerjakan pekerjaan rumah dengan sungguh-sungguh. Hal ini

Page 102: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

87

terbukti dengan 28 responden (42,42%) menjawab sangat setuju,

dan 26 responden (39,39%) menjawab setuju. Namun sebagian

kecil responden (18,19% atau 12 responden) menyatakan jika

dirinya tidak pernah mengerjakan pekerjaan rumah dengan

sungguh-sungguh. ini terbukti dengan 9 responden (13,64%)

menjawab kurang setuju, dan 3 responden (4,55%) menjawab

tidak setuju. Maka, jelas bahwa sebagaian besar siswa memiliki

tanggungjawab terhadap pekerjaan rumah yang di berikan

pamong dengan selalu mengerjakan pekerjaan rumah dengan

sungguh-sungguh.

Tabel 4.36

Disiplin belajar siswa di rumah.

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

33

Sangat Setuju 15 22,73%

Setuju 32 48,48%

Kurang Setuju 13 19,70%

Tidak Setuju 5 7,58%

Sangat Tidak Setuju 1 1,52%

Jumlah (N) 66 100%

Dari tabel tersebut terlihat sebagian besar responden

(71,21% atau 47 responden) menyatakan jika dirinya memiliki

jadwal belajar tetap setiap malam di rumah. Hal ini terbukti

dengan 32 responden (48,48%) yang menjawab setuju dan 15

responden (22,73%) menjawab sangat setuju. Sedangkan

sebagian kecil responden (28,80% atau 19 responden)

menyatakan jika dirinya tidak memiliki jadwal belajar tetap

setiap malam di rumah. Ini terbukti dengan 13 responden

(19,70%) menjawab kurang setuju, 5 responden (7,58%)

menjawab tidak setuju, dan 1 responden (1,52%) menjawab

sangat tidak setuju. Maka, jelas bahwa sebagian besar siswa

Page 103: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

88

memiliki disiplin belajar di rumah yang baik dengan memiliki

jadwal belajar tetap setiap malam.

2) Disiplin Belajar di Sekolah

Tabel 4.37

Kewajiban siswa hadir tepat waktu.

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

34

Sangat Setuju 26 39,39%

Setuju 27 40,91%

Kurang Setuju 9 13,64%

Tidak Setuju 4 6,06%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah (N) 66 100%

Berdasarkan peraturan/ tata tertib siswa SMP (Taman

Dewasa) Tamansiswa Bekasi “setiap siswa sudah harus hadir di

perguruan sebelum jam belajar dimulai.”43

Pada tata tertib

pembiasaan siswa di kelas juga di cantumkan “siswa sudah hadir

sebelum bel berbunyi pukul 07.00 WIB.”44

Jika diihat pada tabel

tersebut terlihat bahwa sebagian besar responden (80,30% atau

53 responden) menyatakan jika dirinya selalu hadir di kelas 10

menit sebelum guru hadir. Hal ini terbukti dengan 27 responden

(40,91%) yang menjawab setuju dan 26 responden (39,39%)

menjawab sangat setuju. Sedangkan sebagian kecil responden

(19,70% atau 13 responden) menyatakan jika dirinya tidak

selalu hadir di kelas 10 menit sebelum guru hadir. Ini terbukti

dengan 9 responden (13,64%) yang menjawab kurang setuju,

dan 4 responden (6,06%) yang menjawab tidak setuju. Maka,

jelas bahwa sebagian besar siswa memenuhi kewajibannya

43 -------, Tata Tertib Siswa SMP Tamansiswa Bekasi, loc.cit.

44

-------, Tata Tertib Pembiasaan Siswa di Kelas, loc.cit.

Page 104: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

89

mematuhi peraturan/ tata tertib sekolah untuk hadir tepat waktu

di kelas sebelum jam pelajaran dimulai.

Tabel 4.38

Kewajiban siswa mentaati peraturan tata tertib belajar.

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

35

Sangat Setuju 19 28,79%

Setuju 34 51,52%

Kurang Setuju 11 16,67%

Tidak Setuju 2 3,03%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah (N) 66 100%

Dari tabel tersebut terlihat sebagian besar responden

(80,31% atau 53 responden) menyatakan jika dirinya selalu

mentaati peraturan tata tertib belajar yang diberikan oleh

pamong (guru). Hal ini terbukti dengan 34 responden (51,52%)

menjawab setuju dan 19 responden (28,79%) menjawab sangat

setuju. Sedangkan sebagian kecil reponden (19,70% atau 13

responden) menyatakan jiki dirinya tidak mentaati peraturan tata

tertib belajar yang diberikan oleh pamong (guru). Ini terbukti

dengan 11 responden (16,67%) menjawab kurang setuju, dan 2

responden (3,03%) menjawab tidak setuju. Maka, jelas bahwa

sebagian besar siswa memenuhi kewajibannya untuk mematuhi

peraturan/ tata tertib belajar yang diberikan oleh pamong.

c. Bentuk Belajar

1) Kegiatan Belajar Mental

Tabel 4.39

Pamong (guru) melakukan kegiatan mental.

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

36 Sangat Setuju 9 13,64%

Page 105: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

90

Setuju 26 39,39%

Kurang Setuju 29 43,94%

Tidak Setuju 2 3,03%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah (N) 66 100%

Dari tabel tersebut terlihat lebih dari setengah responden

(53,03%) menyatakan jika pamong (guru) selalu menjelaskan

bahwa memiliki pendidikan sangatlah penting untuk masa

depan. Ini terbukti dengan 26 responden (39,39%) menjawab

setuju, dan 9 responden (13,64%) menjawab sangat setuju.

Sedangkan 46,97% (31 responden) atau hampir setengah

responden menyatakan jika pamong (guru) tidak pernah

menjelaskan bahwa memiliki pendidikan sangatlah penting

untuk masa depan. Ini terbukti dengan 29 responden ( 43,94%)

yang menjawab kurang setuju dan 2 responden (3,03%)

menjawab tidak setuju. Maka, jelas bahwa tidak semua pamong

melakukan kegiatan mental dengan menjelaskan bahwa

memiliki pendidikan sangatlah penting untuk masa depan,

sehingga akan menembuhkan minat belajar siswa.

2) Kegiatan Belajar Emosional

Tabel 4.40

Kesiapan siswa menghadapi test yang diberikan pamong.

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

37

Sangat Setuju 14 21,21%

Setuju 35 53,03%

Kurang Setuju 16 24,24%

Tidak Setuju 1 1,52%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah (N) 66 100%

Page 106: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

91

Dari tabel tersebut terlihat sebagian besar responden

(74,24% atau 49 responden) menyatakan jika dirinya selalu siap

menghadapi test atau ujian yang diberikan pamong (guru). Ini

terbukti dengan 35 responden (53,03%) yang menjawab setuju

dan 14 responden (21,21%) menjawab sangat setuju. Sedangkan

sebagaian kecil responden (25,76% atau 17 responden)

menyatakan jika dirinya tidak pernah siap menghadapi test atau

ujian yang diberikan pamong (guru). Ini terbukti dengan 16

responden (24,24%) yang menjawab kurang setuju dan 1

responden (1,52%) menjawab tidak setuju. Maka, jelas bahwa

sebagaian besar siswa memiliki kesiapan dalam menghadapi

test atau ujian yang diberikan oleh pamong.

Tabel 4.41

Kewajiban pamong (guru) mengajar dengan kreatif

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

38

Sangat Setuju 12 18,19%

Setuju 19 28,79%

Kurang Setuju 14 21,21%

Tidak Setuju 7 10,60%

Sangat Tidak Setuju 14 21,21%

Jumlah (N) 66 100%

Berdasarkan tata tertib guru/ pamong SMP (Taman

Dewasa) Tamansiswa Bekasi, pamong memiliki tugas dan

tanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran

sesuai dengan program yang dibuat dan berusaha secara kreatif

mengembangkan metode dan strategi sesuai dengan

karakteristik materi dan kondisi peserta didik.45

Dari tabel

tersebut terlihat lebih dari setengah responden (53,03% atau 35

responden) menyatakan jika pamong (guru) tidak selalu

45 -------, Tata Tertib Guru/Pamong SMP Tamansiswa Bekasi, loc.cit.

Page 107: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

92

mengajar dengan metode ceramah sehingga kami antusias

belajar. Hal ini terbukti dengan 14 responden (21,21%) yang

menjawab kurang setuju, 7 responden (10,60%) menjawab tidak

setuju, dan 14 responden (21,21%) yang menjawab sangat tidak

setuju. Sedangkan hampir setengah responden (46,98% atau 31

responden) menyatakan jika pamong (guru) selalu mengajar

dengan metode ceramah sehingga kami tidak antusias belajar.

Maka, jelas tidak semua pamong melakasanakan kegiatan

belajar yang kreatif, sehingga tidak meningkatkan minat siswa

terhadap materi yang disampaikan.

Tabel 4.42

Interpretasi Data Aktifitas Belajar

Dimensi Indikator Skor NH NS

P

=

Katagori

Prinsip

Belajar

Perhatian

dan

Motivasi

516 5 x 2

= 10

= 7,8

= 78%

Baik

Keaktifan 531 5 x 2

= 10

= 8,3

= 83%

Sangat

Baik

Tantangan 551 5 x 2

= 10

= 8,3

= 83%

Sangat

Baik

Disiplin

Belajar

Disiplin

Belajar di

Rumah

530 5 x 2

= 10

= 8,0

= 80%

Baik

Disiplin

Belajar di

Sekolah

541 5 x 2

= 10

= 8,2

= 82%

Sangat

Baik

Bentuk

Belajar

Kegiatan

Belajar

Mental

240 5 x 1

= 5

= 3,6

= 73%

Baik

Kegiatan

Belajar Emosional

466 5 x 2

= 10

= 7,1

= 71%

Baik

Jumlah 3375 65

=51

Baik

Page 108: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

93

= 78%

Tabel di atas menginterprestasikan setiap dimensi dan indikator

dalam variabel aktivitas belajar. Pada dimensi prinsip belajar terdiri

dari tiga indikator. Indikator perhatian dan motivasi dengan dua item

soal dan memperoleh nilai persentase 78% yang berada pada

katagori baik. Kemudian indikator keaktifan yang memiliki dua item

soal dan memperoleh nilai persentase 83% berada pada katagori

sangat baik. Selanjutnya adalah indikator tantangan yang terdiri dari

dua item soal dan memperoleh nilai persentase sebesar 83% berada

pada katagori sangat baik. Sehingga apabila dihitung secara

keseluruhan, maka nilai prosentase dari enam item soal akan

diperoleh persentase sebesar 80,7% dan berada pada katagori baik.

Artinya perhatian dan motivasi yang diberikan kepala sekolah dan

pamong menjadikan siswa lebih aktif dan siap menghadapi

tantangan dalam belajar dengan baik.

Dimensi disiplin belajar terdiri dari dua indikator. Indikator

disiplin belajar di rumah dengan dua item soal dan memperoleh nilai

persentase 80% yang berada pada katagori baik. Kemudian indikator

disiplin belajar di sekolah yang memiliki dua item soal dan

memperoleh nilai persentase 82% berada pada katagori sangat baik.

Sehingga apabila dihitung secara keseluruhan, maka nilai prosentase

dari empat item soal akan diperoleh persentase sebesar 81,2% dan

berada pada katagori baik. Artinya, siswa memiliki sikap disiplin

belajar yang cukup tinggi, baik saat di rumah ataupun di sekolah.

Dimensi bentuk belajar terdiri dari dua indikator. Indikator

kegiatan belajar mental dengan satu item soal dan memperoleh nilai

persentase 73% yang berada pada katagori baik. Kemudian

indikator kegiatan belajar emosional yang memiliki dua item soal

dan memperoleh nilai persentase 71% berada pada katagori sangat

baik. Sehingga apabila dihitung secara keseluruhan, maka nilai

Page 109: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

94

prosentase dari tiga item soal akan diperoleh persentase sebesar 71%

dan berada pada katagori baik. Artinya, bentuk kegiatan belajar

mental dan kegiatan belajar emosional dilaksanakan dengan baik.

Bila dihitung secara keseluruhan, variabel aktifitas belajar

terdiri dari 13 item soal dan memperoleh persentase sebesar 80%

berada pada katagori baik, artinya kepala sekolah beserta pamong

(guru) dan anggota perguruan Tamansiswa Bekasi dapat dinyatakan

memiliki aktivitas belajar yang baik dan berjalan sesuai keinginan

dan kebutuhan siswa.

Tabel 4.43

Interpretasi Data Peran Transformasi Budaya Sekolah Terhadap

Aktivitas Belajar di SMP (Taman Dewasa) Tamansiswa Bekasi

Variabel Skor NH NS P =

Katagori

Transformasi 788 15

=12

= 80%

Baik

Budaya sekolah 5516 110

= 84

= 76%

Baik

Aktivitas Belajar 3375 65

=51

= 78%

Baik

Jumlah 9679 190

= 147

= 77 %

Baik

C. Pengujian Hipotesis

1. Hipotesis menyatakan bahwa “peran transformasi terhadap siswa paling

tinggi 85% dari yang diharapkan.” Formulasi hipotesisnya adalah:

Ho: 85% 0,85 x 15 = 12,75

Ha: 85% 0,85 x 15 = 12,75

t =

=

=

=

= -3,968

Page 110: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

95

Harga t hitung selanjutnya dibandingkan dengan harga t tabel dengan

derajat kebebasan (dk) = n-1 = (66-1= 65) dan taraf kesalahan = 5%

untuk uji satu pihak, yaitu 1,669. Sehingga dapat diperoleh hasil harga t

hitung lebih kecil dari harga t tabel atau Ho diterima dan Ha di tolak. Jadi

hipotesis yang menyatakan bahwa peran transformasi terhadap siswa

paling tinggi 85% dari yang diharapkan dapat diterima, atau tidak

terdapat perbedaan antara yang diduga dengan data yang terkumpul

karena dari perhitungan sampel rata-rata dari peran transformasi adalah

80% dari yang diharapkan.

2. Hipotesis menyatakan bahwa “keadaan budaya sekolah paling sedikit

75% dari yang diharapkan.” Formulasi hipotesisnya adalah:

Ho: 75% 0,75 x 110 = 82,5

Ha: 75% 0,75 x 110 = 82,5

t =

=

=

=

= 1,574

Harga t hitung selanjutnya dibandingkan dengan harga t tabel dengan

derajat kebebasan (dk) = n-1 = (66-1= 65) dan taraf kesalahan = 5%

untuk uji satu pihak, yaitu 1,669. Sehingga dapat diperoleh hasil harga t

hitung lebih kecil dari harga t tabel atau Ho diterima dan Ha ditolak. Jadi

hipotesis yang menyatakan bahwa keadaan budaya sekolah paling sedikit

75% dari yang diharapkan diterima, atau tidak ada perbedaan antara data

yang terkumpul karena dari perhitungan sampel rata-rata dari budaya

sekolah adalah 76% dari yang diharapkan.

3. Hipotesis menyatakan bahwa “Aktivitas belajar di SMP (Taman Dewasa)

Tamansiswa Bekasi sama dengan 65% dari yang diharapkan.” Formulasi

hipotesisnya adalah:

Ho: 65% 0,65 x 65 = 42,25

Ha: 65% 0,65 x 65 = 42,25

Page 111: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

96

t =

=

=

=

= 14,534

Harga t hitung selanjutnya dibandingkan dengan harga t tabel dengan

derajat kebebasan (dk) = n-1 = (66-1= 65) dan taraf kesalahan = 5%

untuk uji dua pihak, yaitu 1,997. Sehingga dapat diperoleh hasil harga t

hitung lebih besar dari harga t tabel atau Ho ditolak dan Ha diterima.

Jadi hipotesis yang menyatakan bahwa aktivitas belajar sama dengan

65% dari yang diharapkan ditolak dan berdasarkan perhitungan sampel

rata-rata dari aktivitas belajar tidak sama dengan 65%, yaitu 78%.

Page 112: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

97

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka kesimpulan yang

dapat diambil adalah:

1. Peran transformasi memperoleh persentase sebesar 80% atau berada

dalam katagori baik;

2. Budaya Sekolah memperoleh persentase sebesar 76% atau berada pada

katagori baik, dan

3. Aktivitas Belajar memperoleh persentase sebesar 78% atau berada dalam

katagori baik.

Sedangkan jika dilihat, indikator yang memiliki nilai tertinggi berada

pada indikator manajemen puncak dengan persentase 84% dan dimensi

disiplin belajar berada pada nilai tertinggi dengan persentase 81%. Maka, ini

menggambarkan bahwa peran kepala sekolah sebagai manajemen puncak

telah merubah perilaku siswa untuk memiliki sikap disiplin belajar.

Dengan demikian hasil penelitian yang dilakukan dengan perhitungan

sederhana untuk mengetahui interpretasi data secara keseluruhan dapat

disimpulkan bahwa Peran Transformasi Budaya Sekolah Terhadap Aktivitas

Belajar Siswa di SMP (Taman Dewasa) Tamansiswa Bekasi adalah baik

dengan persentase 77%.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, Peran transformasi budaya sekolah

terhadap aktivitas belajar siswa di SMP (Taman Dewasa) Tamansiswa Bekasi

dapat dikategorikan baik. Namun, penerapan budaya sekolah dan pelaksanaan

aktivitas belajar harus tetap terus ditingkatkan. Oleh karena itu saran-saran

yang dapat penulis kemukakan yaitu sebagai berikut:

1. Kepala Sekolah

Page 113: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

98

Kepala sekolah memiliki tanggungjawab dalam mensosialisasikan nilai visi

dan misi sekolah di dalam berbagai program sekolah. Selain itu kepala

sekolah juga harus lebih optimal dalam memotivasi siswa sehingga minat

siswa terhadap program-program sekolah.

2. Pendidik dan Tenaga Pendidik

a. Guru Mata Pelajaran

Guru mata pelajaran sebagai guru bidang studi harus lebih kreatif dan

inovatif dalam memberikan pembelajaran yang dapat memotivasi

siswa untuk lebih antusias mengikuti kegiatan pembelajaran.

Diharapkan guru mampu menunjukkan dan berperan serta

mentransformasi budaya sekolah positif untuk menjadi nilai hidup

yang membentuk karakter budi pekerti dalam diri siswa.

b. Wali Kelas

Seorang wali kelas memiliki tugas membimbing kelas yang

didampinginya, selain itu di harapkan juga wali kelas mampu

memaksimalkan waktu luang di sekolah, untuk mengontrol kondisi

kelas, sehingga diharapkan siswa dapat lebih terarah.

3. Program Sekolah

Program sekolah harusnya secara konsisten dilaksanakan sesuai dengan

susunan dan aturan terbentukknya sebuah program. Seperti program budi

pekerti yang menjadi program utama untuk mewujudkan siswa yang

berkarakter budi pekerti harus lebih optimal pelaksanaannya. Selain itu

perlu adanya perbaikan dalam pelaksanaan GKS (Gelar Kreativitas

Siswa) sehingga siswa lebih antusias dan siswa juga lebih siap untuk

berkompetisi.

Page 114: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

Daftar Pustaka

Ali, Musa. Transformasi Organisasi: Konsep dan Teknik Pelaksanaan , Malaysia:

Universiti Sains Malaysia, 2015.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:

Rineka Cipta, Cet. XIV, 2010.

Astuti, Albertin Dwi. “Pengaruh Budaya Sekolah Terhadap Karakter Siswa Kelas

X Jurusan Tata Boga SMK N 3 Klaten”, Skripsi pada Strata Satu UNY:

2015. dipublikasikan, http://eprints.uny.ac.id, 2 Januari 2016.

Azman, Nur (kord.), Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Bandung: Penabur Ilmu,

2008.

Dahar, Ratna Wilis. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Erlangga,

2011.

Danim, Sudarwan dan Khairil. Psikologi Pendidikan: Dalam Perspektif Baru,

Bandung: Alfabeta, 2010.

Daryanto dan Hery Tarno. Pengelolaan Budaya dan Iklim Sekolah, Yogyakarta:

Gava Media, 2015.

Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, Cet.

IV, 2010.

Echols, John M dan Hasan Sadily. Kamus Inggris-Indonesia, Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama, Cet. XXVI, 2005.

Hanafiah dan Cucu Suhana. Konsep Strategi Pembelajaran, Bandung: Refika

Aditama, Cet. III, 2012.

Komariah, Aan dan Cepi Triatna. Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif,

Jakarta: Bumi Aksara, 2005.

Kuncahyo, Trias. “Mendesak, Pendidikan Budi Pekerti Dikembalikan ke

Kurikulum Pendidikan Sekolah”, http://tribunnews.com, 6 Juli 2015.

Page 115: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

Muhaimin, dkk., Manajemen Pendidikan: Aplikasinya dalam Penyusunan

Rencana Pengembangan Sekolah/Madrasah, Jakarta: Kencana, Cet. IV,

2012.

Mulyasa. Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara,

2011.

Rohiat. Manajemen Sekolah: Teori Dasar dan Praktik, Bandung: Refika Aditama,

2010.

Sardiman A. M. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta: Raja Grafindo

Persada, Cet. XXI, 2012.

-------. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta: Raja Grafindo Persada,

Cet. XXII, 2014.

Sekretariat Negara RI. “Undang-undang No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional”, http://www.setneg.go.id, November 2015.

Siregar, Evelin dan Hartini Nara. Teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: UNJ,

2007.

Solihin, Ismail. Pengantar Manajemen, Jakarta: Erlangga, 2009.

Sudjono, Annas. Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada,

Cet. XXII, 2007.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta,

Cet Ke-XIV, 2011.

SMP Tamansiswa Bekasi. “Profil SMP Tamansiswa Bekasi”,

http://smptamansiswabekasi.com, 20 Juni 2016.

Sumantri, Bambang. “Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Kelas XI SMK PGRI 4 Ngawi Tahun Pelajaran 2009/2010”, Media

Prestasi, Vol. VI. No. 3 Desember 2010, http://jurnal.stkipngawi.ac.id, 2

Januari 2016.

Page 116: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

Suprapto. dkk,. Budaya Sekolah dan Mutu Pendidikan: Pengaruh Budaya Sekolah

dan Motivasi Belajar Terhadap Mutu Pendidikan Agama Islam, Jakarta:

Pena Citasatria, 2008.

Suyono dan Hariyanto. Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Konsep Dasar,

Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011.

Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan: Dengan Perspektif Baru, Bandung:

Remaja Rosdakarya, Cet. XIX, 2014.

Wibowo. Manajemen Perubahan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006

-------. Manajemen Perubahan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, Cet. III, 2011.

William. Tiga Tahun Dari Sekarang, Jakarta: Feliz Books, 2013.

Page 117: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

LAMPIRAN

Page 118: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

1

Lampiran 1

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Dengan Hormat,

Dengan ini saya mengharapkan kesediaan siswa dan siswi untuk mengisi

pertanyaan-pertanyaan ini, yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam rangka

penelitian pembuatan skripsi, dengan judul: “Peran Transformasi Budaya Sekolah

Terhadap Aktivitas Belajar Siswa SMP (TAMAN DEWASA) TAMANSISWA

BEKASI”

Kejujuran dan jawaban siswa-siswi dalam pengisian angket ini sangat diharapkan

untuk kelancaran pembuatan skripsi ini. Dalam lembaran angket ini tidak ada jawaban

salah atau benar, tetapi merupakan pendapat atau kondisi yang dirasakan peserta didik.

Jawaban yang telah diberikan tidak akan mempengaruhi prestasi dan jawaban pada

kuesioner ini tidak dimaksudkan untuk menentukan nilai atau kemampuan dalam

belajar yang didapatkan siswa/siswi di sekolah, karenapenelitian ini hanya bersifat

ilmiah.

Terima kasih atas kesediaan dan waktu yang diberikan untuk pengisian angket ini.

Petunjuk pengisian:

1. Isilah identitas anda dengan lengkap pada kolom yang tersedia.

2. Instrumen ini terdiri dari kolom pernyataan dan kolom jawaban. Pilihlah salah satu

jawaban yang paling sesuai menurut pendapat anda dengan meberikan tanda check

list () pada kolom yang telah disediakan.

3. Isilah instrumen penelitian yang disediakan di bawah ini, sesuai dengan keadaan

sesungguhnya.

4. Selamat mengerjakan.

Page 119: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

2

PEDOMAN ANGKET

“Peran Transformasi Budaya Sekolah Terhadap Aktivitas Belajar Siswa SMP

Tamansiswa Bekasi”

Jenis Kelamin : L / P

Kelas :.............

Sekolah : SMP Tamansiswa Bekasi

Keterangan

No Pernyataan SS S KS TS STS

1

Kepala sekolah selalu memahami kebutuhan sekolah

untuk mengembangkan intelektual siswa dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

2

Di sekolah saya dilatih oleh pamong (guru) untuk

memiliki kepekaan sosial terhadap orang lain

melalui kegiatan bakti sosial.

3

Kepala sekolah selalu mengarahkan siswa untuk

menjadi pribadi yang berbudi pekerti berdasarkan

asas kebudayaan Tamansiswa.

4

Saya bersekolah di SMP Tamansiswa karena

keluarga saya merupakan bagian dari keluarga besar

Tamansiswa.

5 Kepala sekolah selalu menunjukkan perilaku disiplin

waktu kepada seluruh warga sekolah.

6 Kepala sekolah selalu memberi dorongan kepada

saya untuk lebih disiplin.

7

Saat melaksanakan upacara bendera kepala sekolah

selalu mengingatkan siswa untuk bersikap sopan

santun dan hormat terhadap pamong dan petugas

perguruan.

8 Di sudut-sudut sekolah terpampang tata tertib

sekolah.

9

Seluruh siswa diharuskan mengenakan pakaian

seragam sekolah secara rapih dan tertib, serta

lengkap dengan atributnya.

10 Pada umumnya siswa di sekolah ini memiliki

disiplin kehadiran yang rendah.

11 Kegiatan belajar selalu dimulai tepat waktu sesuai

jadwal yang telah ditentukan.

12 Polisi siswa diperlukan untuk menjaga kedisiplinan

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

KS = Kurang Setuju

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

Page 120: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

3

siswa dan ketertiban sekolah.

13 Saya tidak suka mengunjungi perpustakaan sekolah.

14 Saya membaca buku hanya ketika diberikan tugas

oleh pamong (guru).

15 Kelas jurnalistik berguna untuk menyalurkan bakan

dan minat menulis siswa.

16 Sekolah selalu mengadakan GKS (Gelar Kreativitas

Siswa) sebagai wadah kreatifitas siswa.

17

Sekolah menyediakan berbagai fasilitas yang dapat

mendorong siswa mengembangkan bakat minat dan

keterampilannya.

18

Saya akan menyerah apabila menemui kesulitan

dalam mengerjakan soal yang diberikan pamong

(guru).

19 Sekolah mengadakan berbagai lomba untuk

mendorong siswa dalam berkompetisi.

20

Saya berusaha mencari tambahan materi belajar yang

disampaikan oleh pamong (guru) dari berbagai

sumber.

21 Saya senang melakukan aktivitas belajar dialog

interaktif dengan para pamong (guru).

22 Saya selalu melaksanakan piket kelas sesuai jadwal

tanpa paksaan siapapun.

23 Sekolah selalu memberi apresiasi terhadap siswa

berprestasi.

24 Pamong (guru) memberi sanksi terhadap siwa yang

membolos selama kegiatan belajar berlangsung..

25 Saya menyontek saat menemui kesulitan dalam

mengerjakan tugas atau ulangan.

26 Kepala sekolah selalu mendukung kegiatan pramuka

yang dilakukan siswa di sekolah.

27

Pada beberapa kesempatan kepala sekolah dan

pamong melakukan sharing pengalaman untuk

memotivasi siswa.

28

Saya selalu berusaha mengeluarkan pendapat untuk

menjawab pertanyaan pamong (guru) saat pelajaran

berlangsung.

29 Kegiatan GKS (Gelar Kreativitas Siswa) yang

diadakan di sekolah kurang diminati siswa.

30 Saya senang dengan cara pamong (guru) mengajar

dengan metode yang variatif.

31 Saya selalu mengeluh apabila mendapatkan tugas

yang dianggap sulit.

Page 121: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

4

32 Saya selalu mengerjakan pekerjaan rumah dengan

sungguh-sungguh.

33 Saya memiliki jadwal belajar tetap setiap malam di

rumah.

34 Saya selalu hadir di kelas 10 menit sebelum guru

hadir.

35 Saya selalu mentaati peraturan tata tertib belajar

yang diberikan oleh pamong (guru).

36 Pamong (guru) selalu menjelaskan bahwa memiliki

pendidikan sangatlah penting untuk masa depan.

37 Saya selalu siap menghadapi test atau ujian yang

diberikan pamong.

38 Pamong (guru) selalu mengajar dengan metode

ceramah sehingga kami tidak antusias belajar.

Page 122: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

5

Lampiran 2

DATA HASIL ANGKET TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH & AKTIVITAS BELAJAR SISWA SMP (TAMAN DEWASA) TAMANSISWA BEKASI

Res

Item Pertanyaan J

M

L

Y2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

1 4 4 4 1 4 4 4 4 3 2 3 4 4 3 4 1 4 3 2 4 4 5 5 5 3 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 1 13

9

193

21

2 4 3 5 5 5 5 5 3 4 3 4 3 5 5 3 5 5 4 3 5 5 4 5 5 5 3 3 5 5 5 3 5 5 5 3 4 5 3 16

2

262

44

3 4 5 5 3 5 4 5 3 5 2 4 3 5 2 5 2 5 5 3 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 2 3 5 5 5 3 5 5 2 15

8

249

64

4 5 4 3 2 3 5 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 5 3 3 4 4 3 5 3 4 4 4 2 4 4 3 3 1 13

3

176

89

5 4 3 4 5 4 4 3 3 4 4 3 5 4 5 2 4 4 5 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 5 5 4 5 4 3 4 3 1 14

5

210

25

6 4 4 5 4 4 4 4 4 5 3 4 5 4 5 4 3 1 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 3 15

3

234

09

7 4 4 4 2 4 5 4 4 4 4 3 4 4 2 4 5 4 3 2 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 3 4 3 14

7

216

09

8 4 5 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 2 3 4 4 4 4 3 4 4 5 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 13

5

182

25

9 3 3 4 3 4 3 3 3 4 1 4 3 5 4 4 3 4 3 4 4 3 5 4 4 4 5 4 3 4 4 3 5 3 4 3 3 3 5 13

8

190

44

10 5 5 3 4 5 5 3 4 5 3 3 3 3 2 3 5 3 4 3 5 3 3 4 5 5 5 4 5 3 5 4 3 4 5 4 4 3 5 15

0

225

00

11 3 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 3 3 5 5 5 5 4 5 5 4 3 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 1 16

1

259

21

12 4 5 5 3 5 5 4 4 4 3 2 4 5 3 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 3 4 5 16

5

272

25

13 2 4 3 2 4 3 2 2 4 2 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 2 4 2 4 2 4 2 4 12

5

156

25

14 3 4 4 5 4 3 5 3 4 4 4 3 4 1 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 5 4 3 5 5 4 14

4

207

36

15 4 2 4 4 4 5 4 4 2 3 3 5 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 3 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 14

7

216

09

16 4 4 4 3 4 5 3 3 4 2 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 14

1

198

81

17 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 17

8

316

84

18 4 3 3 4 3 4 4 4 5 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 5 4 3 13

2

174

24

19 5 4 4 2 3 4 4 5 5 3 5 3 5 5 4 5 5 3 5 3 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 3 4 4 16

5

272

25

20 5 4 5 4 5 4 5 4 4 2 2 4 5 5 5 4 3 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 16

8

282

24

21 4 4 3 2 4 4 4 4 5 3 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 14

4

207

36

22 3 4 3 3 5 5 3 3 4 4 5 3 5 5 5 3 3 4 5 5 5 3 4 3 3 4 3 5 5 5 3 5 3 5 3 4 3 4 15

0

225

00

23 4 3 2 3 2 3 3 3 4 2 2 3 2 4 2 3 4 3 2 2 2 4 4 4 4 3 4 3 2 4 3 2 3 2 3 3 3 3 11

2

125

44

Page 123: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

6

24 1 4 4 5 5 5 4 4 3 1 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 3 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 3 4 4 14

8

219

04

25 3 4 4 3 4 5 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 13

8

190

44

26 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 14

5

210

25

27 4 4 5 4 5 5 4 4 4 3 5 4 5 3 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 3 4 5 4 5 4 4 4 4 16

7

278

89

28 4 4 5 1 5 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 3 2 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 16

0

256

00

29 2 4 2 4 2 4 4 4 2 2 2 3 2 2 2 4 2 2 4 2 2 2 3 2 4 4 3 4 2 2 4 2 4 2 4 3 4 4 11

0

121

00

30 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 3 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 15

6

243

36

31 4 4 5 3 5 4 3 5 4 3 4 5 5 2 5 5 4 4 5 5 5 5 3 5 5 4 5 4 5 5 5 5 3 5 5 4 3 4 16

4

268

96

32 5 5 3 5 3 5 4 5 3 4 5 3 5 5 2 3 5 3 3 3 3 5 4 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 3 5 4 4 5 16

0

256

00

33 4 4 5 4 5 5 4 4 5 3 5 5 5 5 5 4 5 4 5 1 5 5 3 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 16

6

275

56

34 5 4 3 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 3 5 4 5 4 4 2 4 4 4 3 4 3 2 4 4 5 4 5 2 5 2 5 4 15

2

231

04

35 4 5 5 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 5 4 3 5 5 5 4 5 3 4 4 4 3 4 3 3 5 3 3 2 14

4

207

36

36 5 5 5 3 5 3 4 4 4 4 3 4 5 4 3 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 3 5 4 4 5 3 5 4 4 4 5 16

1

259

21

37 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 1 13

3

176

89

38 2 4 4 3 4 3 4 2 3 2 4 4 4 4 3 4 3 4 4 5 2 4 4 3 2 4 3 3 5 4 4 5 4 4 5 3 4 1 13

4

179

56

39 4 4 5 4 3 5 3 3 3 3 2 5 5 5 4 3 4 2 3 5 3 5 2 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 3 4 3 3 4 14

6

213

16

40 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 5 4 3 4 5 3 3 4 3 4 3 4 4 5 3 4 4 4 5 3 4 4 5 4 3 3 3 14

3

204

49

41 4 4 4 3 5 4 4 5 3 3 3 5 4 4 3 4 4 3 3 4 1 4 4 5 4 4 3 4 3 5 4 5 5 4 4 3 4 3 14

5

210

25

42 5 5 5 1 3 5 4 3 4 5 3 4 3 4 4 4 3 3 5 3 4 5 3 2 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 3 15

2

231

04

43 3 4 4 3 5 5 5 5 4 4 4 4 1 2 3 3 3 5 3 4 5 5 2 3 1 4 4 5 3 5 3 5 3 4 5 3 5 2 14

1

198

81

44 4 4 4 4 5 3 5 4 4 5 4 5 4 3 5 3 5 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 5 3 5 4 4 5 3 5 2 15

0

225

00

45 5 4 5 1 4 4 5 4 4 1 3 5 3 3 4 3 2 1 4 4 3 4 2 4 4 4 3 4 4 4 3 5 2 4 4 2 5 1 13

1

171

61

46 4 4 5 2 4 3 4 4 5 3 4 5 4 3 4 4 3 5 4 3 4 3 2 4 5 2 2 3 5 4 4 3 4 3 4 3 4 1 13

7

187

69

47 4 3 4 3 5 4 4 5 4 3 3 4 4 3 4 3 1 4 5 4 3 4 3 3 4 3 2 4 2 5 4 2 3 5 4 3 4 3 13

5

182

25

48 5 5 4 4 3 4 4 5 4 2 4 4 1 4 3 3 4 3 3 5 4 5 4 3 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 15

6

243

36

49 4 4 4 3 5 5 3 5 5 2 3 3 3 2 5 3 4 3 4 4 3 4 2 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 5 4 3 1 14

0

196

00

50 4 2 5 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 2 4 1 5 3 4 5 4 5 3 3 5 4 3 4 5 14

0

196

00

Page 124: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

7

51 4 3 5 2 5 4 5 5 4 3 3 4 3 3 3 3 1 3 4 4 2 5 3 4 5 2 4 3 1 4 5 4 3 5 5 4 5 1 13

6

184

96

52 4 4 5 3 3 3 4 4 5 1 4 4 4 5 4 3 4 4 3 4 1 3 3 4 5 4 3 3 3 5 5 4 4 5 5 3 4 2 14

1

198

81

53 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 4 3 3 5 4 3 4 5 3 5 5 5 5 5 3 5 3 5 5 3 5 4 5 5 4 2 15

4

237

16

54 3 5 3 3 5 5 3 5 5 3 5 5 4 5 4 5 3 4 4 3 4 3 3 4 4 5 2 5 5 5 4 4 2 4 4 4 3 5 15

2

231

04

55 5 3 4 2 3 4 4 3 4 2 5 5 4 4 3 4 4 3 4 2 3 5 3 5 3 5 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 5 14

2

201

64

56 4 5 5 4 5 4 3 5 5 2 4 4 4 3 4 3 4 3 2 4 4 3 4 4 5 5 5 4 5 4 5 3 4 5 4 3 3 5 15

2

231

04

57 5 5 4 4 4 5 4 5 5 1 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 5 4 4 1 5 3 5 3 4 5 5 5 5 4 5 4 3 15

2

231

04

58 4 4 3 1 3 3 4 4 5 3 4 3 5 1 4 5 4 4 3 5 5 3 5 4 5 4 4 3 4 4 3 4 1 3 5 4 4 3 14

0

196

00

59 5 4 3 4 5 4 4 4 3 5 4 3 4 3 5 3 3 4 4 2 5 4 3 4 4 4 3 5 5 5 5 3 4 4 3 3 4 3 14

7

216

09

60 4 3 5 2 5 4 5 5 4 3 2 3 1 3 4 3 2 5 3 1 5 5 3 4 4 5 5 4 2 5 5 5 5 5 5 3 5 5 14

7

216

09

61 4 2 4 3 5 4 5 4 4 1 3 4 4 4 3 4 2 3 5 4 4 4 4 5 3 4 4 4 3 4 3 4 2 5 5 4 5 1 14

0

196

00

62 2 5 3 4 5 5 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 2 3 4 4 5 4 5 4 5 5 3 4 5 4 5 4 4 4 4 4 2 14

7

216

09

63 3 4 4 3 5 5 5 4 5 4 3 5 5 3 4 3 3 4 4 3 3 5 3 5 5 4 3 5 5 5 4 4 5 3 5 4 5 1 15

3

234

09

64 5 3 5 4 5 4 4 3 5 1 5 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 5 2 5 5 4 5 4 5 3 4 3 2 3 4 5 14

5

210

25

65 3 5 4 3 4 3 5 4 4 3 4 5 1 3 4 4 3 2 4 2 5 4 5 4 3 5 4 3 4 5 4 4 5 4 4 4 5 1 14

3

204

49

66 3 5 5 3 4 5 4 1 4 3 2 5 4 4 4 3 4 3 5 4 4 4 5 5 4 5 3 3 2 5 4 5 4 2 4 3 4 1 14

2

201

64

96

79

142

932

9

∑ X 255 262 271 214 276 277 260 258 265 196 236 257 258 236 247 241 237 237 254 253 250 277 246 276 265 274 242 267 264 287 264 277 253 273 268 240 260 206

∑ X2 1037 1078 1157 768 1200

119

5 1058 1056 1101 656 890 1045 1080 918 969 925 915 907 1024 1037 1016 1203 970 1190 1131 1172 934 1125 1120 1281 1096 1209 1025 1179 1126 910 1058 772

XY

3572

0

3666

7

3779

8

3020

8

3852

7

386

65

3613

0

3630

3

3715

2

2774

6

3285

9

3635

6

3586

4

3324

6

3454

0

3416

1

3260

9

3312

3

3624

0

3511

3

3467

4

3866

4

3400

0

3845

0

3700

5

3844

0

3372

3

3718

3

3646

6

4035

9

3724

7

3862

1

3506

3

3798

5

3777

7

3344

7

3613

0

2936

2

σ2

0,78

4435

3

0,57

4839

3

0,67

0569

3

1,12

3048

7

0,69

4214

9

0,49

150

6

0,51

1478

4

0,71

9008

3

0,56

0376

5

1,12

0293

8

0,69

8806

2

0,67

0569

3

1,08

2644

6

1,12

3048

7

0,67

6079

0,68

1588

6

0,96

9008

3

0,84

7796

1

0,70

4315

9

1,01

7676

8

1,04

5913

7

0,61

2718

1

0,80

4407

7

0,54

2699

7

1,01

4921

9

0,52

2497

7

0,70

7070

7

0,67

9752

1

0,96

9697

0,49

9770

4

0,60

6060

6

0,70

3627

2

0,83

5858

6

0,75

4132

2

0,57

2084

5

0,56

4738

3

0,51

1478

4

1,95

5004

6

∑σ2

b 29,6

2

σ2

t 149,

8331

rh

0,32

4045

7

0,27

6403

6

0,51

4600

4

0,29

0343

2

0,51

8748

5

0,35

228

7

0,27

1048

5

0,31

3718

4

0,29

8211

7

0,31

3724

0,27

7254

1

0,25

0257

6

0,49

9533

4

0,27

8273

6

0,46

0768

1

0,31

7830

7

0,45

3422

6

0,35

5698

0,32

9666

9

0,34

6220

6

0,53

6323

5

0,46

8911

5

0,26

0464

6

0,51

2779

9

0,34

8142

3

0,24

5706

1

0,28

1651

1

0,29

2828

1

0,58

4503

5

0,36

5969

3

0,34

9797

6

0,60

7271

2

0,39

1502

0,53

4709

1

0,24

6123

1

0,32

5533

3

0,27

1048

5

0,30

3461

6

rT

(5%)

0,24

23

0,24

23

0,24

23

0,24

23

0,24

23

0,24

23

0,24

23

0,24

23

0,24

23

0,24

23

0,24

23

0,24

23

0,24

23

0,24

23

0,24

23

0,24

23

0,24

23

0,24

23

0,24

23

0,24

23

0,24

23

0,24

23

0,24

23

0,24

23

0,24

23

0,24

23

0,24

23

0,24

23

0,24

23

0,24

23

0,24

23

0,24

23

0,24

23

0,24

23

0,24

23

0,24

23

0,24

23

0,24

23

KET valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid

Page 125: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

8

Lampiran 3

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS ANGKET

TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR

SISWA SMP (TAMAN DEWASA) TAMANSISWA BEKASI

A. Validitas

2 22 2

( )( )

{ }{ }xy

n XY X Yr

n X X n Y Y

= 66 (37873) – (255)(9745)

√{66 (1037) – (255)2} {66 (1448559) – (9745)

2}

= 2499618 – 2484975

√{68442 – 65025} {95604894 – 94965025}

= 14643

√3417 . 639869

= 14643

√2186432373

= 14643

46759,302529

= 0,3131569379

B. Reliabilitas

Interpretasi Koefisien Reliabilitas (r11) untuk uji reliabilitas:

0,00 – 0,20 : Kecil

0,20 – 0,40 : Rendah

0,40 – 0,70 : Sedang

0,70 – 0,90 : Tinggi

0,90 – 1,00 : Sangat Tinggi

Sebelum menghitung reliabilitas soal, harus mencari varians butir soal

terlebih dahulu, baru mencari varians total. Setelah itu baru dicari reliabilitas

seperti di bawah ini:

Page 126: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

9

1. Varians butir soal

σ2(1)

= Σx²-

n

= 1037 – (255)2

66

66

= 1037 – 65025

66

66

= 1037 – 985,2272727272727

66

= 51,7727272727273

66

= 0,7844352617079894

σb2= 0,784435 + 0,574839 + 0,670569 + 1,123049 + 0,694215 +

0,491506 + 0,511478 + 0,719008 + 0,560376 + 1,120294 +

0,698806 + 0,670569 + 1,082645 + 1,123049 + 0,676079 +

0,681589 + 0,969008 + 0,8478 + 0,704316 + 1,017677 + 1,045914

+ 0,612718 + 0,804408 + 0,5427 +1,014922 + 0,522498 +

0,707071 + 0,679752 + 0,969697 + 0,49977 + 0,606061 +

0,703627 + 0,835859 + 0,754132 + 0,572084 + 0,564738 +

0,511478 + 1,975 = 29,62

2. Varians total

σt2 = Σy²-

n

= 1429329 – (9679)2

66

66

Page 127: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

10

= 1429329 – 93683041

66

66

= 1429329 – 1419440,015

66

= 9888,9848

66

= 149,83310303

3. Reliabilitas

r11 = (

) (

)

= (

) (

)

= ( )

= 1,027027027027027 . 0,802313374

= 0,823979975192

Dari hasil di atas, maka dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan

memiliki reliabilitas yang tinggi.

Page 128: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

11

Lampiran 4

RANGKUMAN DATA PERAN TRANSFORMASI BUDAYA

SEKOLAH TERHADAP AKTIVITAS BELAR SISWA

NO Transformasi Budaya Sekolah Aktivitas Belajar

X X-X1 (X-X1)2 X X-X1 (X-X1)

2 X X-X1 (X-X1)

2

1 12 0 0 76 -8 64 51 0 0

2 12 0 0 96 12 144 54 3 9

3 14 2 4 90 6 36 54 3 9

4 12 0 0 77 -7 49 44 -7 49

5 11 -1 1 85 1 1 49 -2 4

6 13 1 1 87 3 9 53 2 4

7 12 0 0 83 -1 1 52 1 1

8 13 1 1 76 -8 64 46 -5 25

9 10 -2 4 79 -5 25 49 -2 4

10 13 1 1 83 -1 1 54 3 9

11 12 0 0 97 13 169 52 1 1

12 14 2 4 93 9 81 58 7 49

13 9 -3 9 75 -9 81 41 -10 100

14 11 -1 1 81 -3 9 52 1 1

15 10 -2 4 83 -1 1 54 3 9

16 12 0 0 80 -4 16 49 -2 4

17 14 2 4 104 20 400 60 9 81

18 10 -2 4 75 -9 81 47 -4 16

19 13 1 1 94 10 100 58 7 49

20 14 2 4 95 11 121 59 8 64

21 11 -1 1 83 -1 1 50 -1 1

22 10 -2 4 88 4 16 52 1 1

23 9 -3 9 65 -19 361 38 -13 169

24 9 -3 9 85 1 1 54 3 9

25 11 -1 1 79 -5 25 48 -3 9

26 10 -2 4 84 0 0 51 0 0

27 13 1 1 99 15 225 55 4 16

28 13 1 1 95 11 121 52 1 1

29 8 -4 16 60 -24 576 42 -9 81

30 12 0 0 92 8 64 52 1 1

31 13 1 1 94 10 100 57 6 36

32 13 1 1 88 4 16 59 8 64

33 13 1 1 96 12 144 57 6 36

34 12 0 0 91 7 49 49 -2 4

35 14 2 4 84 0 0 46 -5 25

36 15 3 9 91 7 49 55 4 16

37 11 -1 1 78 -6 36 44 -7 49

Page 129: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

12

38 10 -2 4 75 -9 81 49 -2 4

39 13 1 1 81 -3 9 52 1 1

40 11 -1 1 83 -1 1 49 -2 4

41 12 0 0 82 -2 4 51 0 0

42 15 3 9 79 -5 25 58 7 49

43 11 -1 1 79 -5 25 51 0 0

44 12 0 0 88 4 16 50 -1 1

45 14 2 4 72 -12 144 45 -6 36

46 13 1 1 82 -2 4 42 -9 81

47 11 -1 1 80 -4 16 44 -7 49

48 14 2 4 80 -4 16 62 11 121

49 12 0 0 79 -5 25 49 -2 4

50 11 -1 1 76 -8 64 53 2 4

51 12 0 0 78 -6 36 46 -5 25

52 13 1 1 78 -6 36 50 -1 1

53 11 -1 1 89 5 25 54 3 9

54 11 -1 1 89 5 25 52 1 1

55 12 0 0 79 -5 25 51 0 0

56 14 2 4 83 -1 1 55 4 16

57 14 2 4 82 -2 4 56 5 25

58 11 -1 1 83 -1 1 46 -5 25

59 12 0 0 84 0 0 51 0 0

60 12 0 0 76 -8 64 59 8 64

61 10 -2 4 82 -2 4 48 -3 9

62 10 -2 4 84 0 0 53 2 4

63 11 -1 1 89 5 25 53 2 4

64 13 1 1 80 -4 16 52 1 1

65 12 0 0 79 -5 25 52 1 1

66 13 1 1 84 0 0 45 -6 36 ∑ 788 -4 156 5516 -28 3954 3375 9 1581 X 12 84 51

S 1,538 7,740 4,894

Page 130: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

13

Lampiran 5

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA DI KELAS

NO ASPEK YANG DIAMATI YA TIDAK

I

Pra Pembelajaran

1. Siswa duduk dengan tertib.

2. Siswa siap menerima pembelajaran.

II

Kegiatan Membuka Pembelajaran

1. Siswa menjawab pertanyaan guru dengan benar.

2. Siswa mendengarkan penjelasan tentang kompetensi

yang hendak dicapai.

III

Kegiatan Inti Pembelajaran

A. Penjelasan Materi Pembelajaran

1. Siswa memeperhatikan penjelasan guru.

2. Adanya interaksi antar siswa.

3. Adanya interaksi antara siswa-guru, siswa-materi

pelajaran.

B. Pendekatan/Strategi Belajar

1. Adanya keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar.

2. Siswa mengemukakan pendapat ketika diberi

kesempatan.

3. Siswa mencatat penjelasan yang disampaikan guru.

4. Siswa mengikuti proses pembelajaran.

C. Pemanfaatan Media Pembelajaran/Sumber Belajar

1. Adanya interaksi anatara siswa dan media belajar

yang digunak guru.

2. Siswa tertarik pada materi yang disajikan dengan

media belajar.

3. Adanya ketekunan dalam mempelajari sumber

belajar yang ditentukan guru.

D. Penilaian Proses

1. Siswa mengerjakan tugas/latihan yang diberikan

guru.

2. Siswa menjawab pertanyaan guru dengan benar.

3. Adanya kegiatan apresiasi dari guru.

IV

Penutup

1. Adanya keterlibatan siswa dalam memberi

rangkuman/kesimpulan.

*Fasilitas pendukung KBM (fasilitas olahraga dan pratikum IPA) tidak selalu tersedia/bisa digunakan

karena keterbatasan jumlah dan menggunakan secara bersama-sama dengan Taman Madya.

Page 131: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

14

Lampiran 6

WAWANCARA “Peran Transformasi Budaya Sekolah Terhadap Aktivitas Belajar Siswa SMP Tamansiswa”

Narasumber : Ki Setyaka, S. Ag

Jabatan : Kepala Sekolah

Pamong Mata Pelajaran Agama Islam

Tempat : Ruang Kepala Sekolah SMP Tamansiswa Bekasi

Hari/tanggal : Rabu/ 1 Juni 2016

NO PERTANYAAN JAWABAN

1

Apa yang bapak pahami tentang

konsep transformasi ?

Kalau bicara transformasi, ya semua

orang termasuk anak (siswa) pasti akan

mengalami perubahan dalam hal

lingkungannya maupun fisik. Yang jelas

membutuhkan bimbingan dari guru dan

sistem yang baik. Melalui peraturan

yang berlaku di sekolah, kita melakukan

pembiasaan yang bisa merubah siswa,

tetapi kalau tidak adanya bimbingan dan

sistemkan tentunya tidak bisa kita

merubah dan mewariskan nilai-nilai

yang kita baik untuk menjadikan siswa

berbudi pekerti.

2

Apa yang bapak pahami tentang

budaya sekolah?

Budaya sekolah meneurut saya adalah

kebiasaan atau adat yang dilakukan

secara terus-menerus dalam setiap

kesempatan dan kondisi sehingga

membentuk karakter siswa.

3

Apa saja budaya sekolah yang

menjadi fokus utama dan

menjadi nilai hidup di SMP

Tamansiswa?

Budaya sekolah yang menjadi fokus

utama dan nilai hidup untuk seluruh

keluarga besar Tamansiswa dan

perguruan Tamansiswa adalah budi

pekerti. Belajar dalam suasana pondok

Page 132: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

15

budi pekerti.

4

Bagaimana cara penerapan dan

pelaksanaan budaya sekolah di

SMP Tamansiswa?

Budaya Sekolah sebenarnya

dilaksanakan secara terstruktrur dan

terorganisir bekerja sama anatara warga

sekolah atau stakeholder yang kemudian

dituangkan dalam program-program

sekolah. Selanjutnya diterapkan terus-

menerus dan diaplikasikan dalam hidup

bermasyarakat.

5

Bagaimana kebijakan bapak

dalam menetapkan norma-norma

perilaku yang akan membentuk

budaya sekolah di SMP

Tamansiswa?

Diatur dalam atauran dan tata tertib

sekolah. Seperti budaya menegur sapa

itu ada dicantumkan dalam tata tertib

sekolah. Serta diberi sanksi dan

panismen terhadap siswa.

6

Budaya sekolah apa saja yang

disosialisasikan kepada seluruh

warga sekolah? dan kapan waktu

yang dipilih untuk

melaksanakannya?

Budaya yang lebih sering di share ke

siswa sebenarnya lebih kepada budaya

sopan satun. Seperti antara warga atau

keluarga Tamansiswa dengan

masyarakat harus menghormati, 3S,

selalu lapor dan izin (berlaku untuk

seluruh keluarga Tamansiswa)

kemudian budaya berdo’a sebelum dan

sesudah belajar. Sedangkan untuk

sosialisasi dilaksanakan setiap hari,

setiap ada kesempatan baik saat rapat

ataupun mengajar dikelas.

7

Kendala apa saja yang bapak

dan sekolah temukan dalam

mengembangkan budaya

sekolah?

Kendala yang umumnya terjadi itu lebih

cenderung muncul dari diri siswa.

Seperti;

1) Pergaulan siswa di luar yang tidak

mendukung (masyarakat).

2) Kebiasaan di keluarga yang kurang

baik.

Page 133: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

16

8

Menurut bapak, apakah siswa di

SMP Tamansiswa aktif dalam

mengikuti program-program

yang membentuk budaya

sekolah?

Cukup antusias. Meskipun tidak semua

mematuhi, ada saja siswa yang masih

meremehkan program-program yang

sudah ditentukan sekolah.

9

Bagaimana strategi bapak untuk

menumbuhkan motivasi dan

minat belajar siswa?

Bekerjasama dengan orangtua dalam

pengawasan dan menerapkan sistem

among.

10

Program-program apa saja yang

bapak lakukan untuk

menumbuhkan disiplin belajar

siswa di sekolah?

Program itu banyak, kalau program

harian seperti saat hari senin ada

upacara bendera, piket kelas,

kedisiplinan masuk pagi, pakai seragam,

senantiasa budaya sekolah dengan

tertib. Saya juga biasanya

mengusahakan bagaimana caranya agar

saat saya mengajar anak-anak itu

antusias setidaknya memberi respon

yang baik saat belajar, ya bisa lewat

motivasi atau cara mengajar yang

menarik buat anak tapi tidak

mengurangi kualitas belajar.

11

Apa strategi bapak untuk

menumbuhkan disiplin belajar

siswa di rumah?

Orangtua dikumpulkan. Saya

memanggil orangtua siswa yang

memiliki motivasi kurang, serta selalu

menganjurkan untuk melaksanakan

perintah agama terhadap kepercayaan

masing-masing. Yang utama ya antar

sekolah dengan wali murid bisa

Page 134: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

17

konsisten buat melaksanakan aktivitas

belajar di sekolah dengan di rumah.

Tetapi itu balik lagi kepada kondisi wali

murid dan murid di rumah.

Bekasi, 14 Oktober 2016

Kepala Sekolah SMP Tamansiswa

Ki Setyaka, S. Ag

Page 135: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

18

WAWANCARA “Peran Transformasi Budaya Sekolah Terhadap Aktivitas Belajar Siswa SMP Tamansiswa”

Narasumber : Nyi Dra. Euis Setiawati

Jabatan : Pamong Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Wali Kelas VIII-2

Pembina Jurnalistik

Tempat : Perpustakaan SMP Tamansiswa Bekasi

Hari/tanggal : Rabu/ 1 Juni 2016

NO PERTANYAAN JAWABAN

1

Apa yang bapak/ibu pahami

tentang konsep transformasi

(perubahan) ?

Transformasi sih lebih kepada merubah

siswa untuk lebih sesuai dengan tujuan

pendidikan atau budi pekerti. Tapi kalau

dilihat di sisni siswa lebih memiliki

sikap sendiri sejak awal dan ngeyel.

Sulit untuk melakukan transformasi.

2

Apa yang bapak/ibu pahami

tentang budaya sekolah?

Budaya sekolah itu nilai atau kebiasaan

atau keharusan yang diterima semua

orang di sekolah ini untuk mencapai

cita-cita bersama.

3

Menurut bapak/ibu, nilai-nilai

budaya apa yang ditanamkan di

SMP Tamansiswa?

Budaya SMP Tamansiswa ya budaya

budi pekerti, tapi yang diterapkan disini

juga ya ada budaya bersih dan budaya

sopan satun. Budaya-budaya itu yang

lebih diutamakan untuk diterapkan.

4

Menurut bapak/ibu, apakah

budaya sekolah yang diterapkan

di SMP Tamansiswa sudah

sesuai untuk mengesksplorasi

potensi-potensi peserta didik

(intelektualitas, sosialitas,

spiritualitas, dan emosionalitas)?

Praktek penerapan budi pekerti kontradiksi.

Sebenarnya apa yang ditanamkan sejak

awal jadi nilai Tamansiswa sudah baik dan

bagus. Tetapi ternyata dalam perakteknya

ditemui kesulitan. Siswa susah sekali

dibentuk dengan budaya sekolah, lebih

cenderung bersikap semaunya Kalau

ditanya sesuai atau tidak, ya jelas sesuai

karena budaya sekolah juga disesuaikan

Page 136: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

19

dengan kondisi sekolah dan

lingkungannya.

5

Apa saja yang bapak/ibu lakukan

agar peserta didik mampu

mengikuti dan melaksanakan

norma-norma perilaku yang

ditetapkan di SMP Tamansiswa?

Cara yang harus dilakukan sudah

dilakukan seperti memberi contoh

langsung ke siswa, menerapkannya

setiap hari agar terbiasa. Ada beberapa

siswa yang mau ikut serta tapi sebagian

siswa justru cenderung semaunya

sendiri. Acuh dengan norma-norma

yang diterapkan juga ada.

6

Budaya sekolah apa saja yang

disosialisasikan di SMP

Tamansiswa kepada seluruh

siswa? dan kapan waktu yang

dipilih untuk

mensosialisasikannya?

Kalau budaya apa, ya tentunya budaya

yang ditanamkan tadi. Budaya budi

pekerti, budaya bersih. Budaya bersih

biasanya saya melaksanakan setiap saat

akan memulai belajar siswa selalu

diingatkan tentang nilai-nilai itu.

Sebelum belajar saya juga membiasakan

untuk memeriksa kondisi kelas bersih

atau tidak, rapih atau tidak. Secara tidak

langsungkan siswa pasti membersihkan

kelas dan menjaga kebersihan kelas

sebelum pamong datang ke kelas.

7

Menurut bapak/ibu, kendala apa

saja yang sering ditemukan

dalam menerapkan budaya

sekolah dalam diri siswa?

Kendala muncul biasanya dari siswa.

sikap siswa yang sulit untuk diarahkan,

siswa menantang. kalau diperhatikan

siswa sekarang tidak ada takutnya. saya

larang tapi justru mereka lebih

menantang. Itu sulitnya siswa tidak mau

dengan mudah menerima ajaran baru,

aturan-aturan.

8

Menurut bapak/ibu, apakah

siswa di SMP Tamansiswa

selalu aktif dalam mengikuti

Kalau sekarang-sekarang antusias siswa

untuk ikut serta program-program

sekolah apalagi yang melibatkan budaya

Page 137: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

20

program-program yang

membutuhkan adanya budaya

sekolah ?

sekolah. Sebagian siswa memang

memiliki anrtusias yang cukup baik.

Tapi banyak juga siswa yang cenderung

bersikap cuek.

9

Apa yang bapak/ibu lakukan

dalam mendukung aktivitas-

aktivitas siswa, sehingga

memunculkan motivasi dalam

diri siswa untuk lebih berprestasi

dan berkarakter sesuai budaya

sekolah yang ada?

Untuk memunculkan motivasi siswa

saya lebih sering memberi contoh

secara langsung. Seperti

memperlihatkan peristiwa atau biografi

seseorang lewat cerita atau vidio dengan

harapan siswa akan termotivasi dengan

kisah-kisah yang disajikan saat selingan

waktu belajar.

10

Program apa saja yang bapak/ibu

lakukan untuk menumbuhkan

disiplin belajar siswa di sekolah?

Mengadakan program budi pekerti.

Saya beri tanggung jawab penuh kepada

siswa tentang kebersihan kelasnya,

melatih siswa untuk memiliki sikap

sopan santun . Ya membiasakan siswa

untuk mau bekerja lebih keras secara

mandiri. Lama-lama siswa akan terlatih

menjadi disiplin dengan sendirinya

walaupun awalnya pasti terpaksa.

11

Apakah penerapan budaya

sekolah mempengaruhi disiplin

belajar siswa?

Kerjasama dengan orang tua siswa dan

secara rutin biasanya saya melakukan

komunikasi dengan wali murid. Wali

murid datang ke sekolah, saya dan wali

murid biasanya diskusi tentang

kesulitan siswa bahkan saya beberapa

Page 138: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

21

kali mengikut sertakan orang tua dalam

belajar siswa. Jadi tidak hanya siswa

yang belajar, orang tua juga jadi nanti

hasilnya lebih maksimal. Tapi hanya

untuk pelajaran Bahasa Indonesia dan

Bahasa Sunda yang bidang studi saya

ajarkan saja. Harapannya sistem among

di sekolah/ di rumah tetap terlaksana.

Bekasi, 14 Oktober 2016

Wali Kelas VIII-2

Nyi Dra. Euis Setiawati

Page 139: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

22

WAWANCARA “Peran Transformasi Budaya Sekolah Terhadap Aktivitas Belajar Siswa SMP Tamansiswa”

Narasumber : Ki Wana Sapto Ajie. SPd

Jabatan : Pamong Mata Pelajaran TIK

Wali Kelas VIII-1

Pembina Pramuka

Tempat : Lapangan SMP Tamansiswa Bekasi

Hari/tanggal : Rabu/ 1 Juni 2016

NO PERTANYAAN JAWABAN

1

Apa yang bapak/ibu pahami

tentang konsep transformasi

(perubahan) ?

Transformasi perubahan prilaku,

perubahan pola berpikir dari yang

negatif ke hal yang positif. Kalau di

sekolah bisa melalui pengenalan,

pembiasaan siswa mentaati peraturan

dan budaya sekolah yang ada di sisni.

2 Apa yang bapak/ibu pahami

tentang budaya sekolah?

Budaya sekolah itu budaya Disiplin,

budaya hormat- menghormati, budaya

saling menyayangi. Ya budaya sekolah

itu suasana sekolah berdasarkan berpikir

dan berprilaku di sekolah.

3

Menurut bapak/ibu, nilai-nilai

budaya apa yang ditanamkan di

SMP Tamansiswa?

Budaya budi pekerti, perguruan

Tamansiswa selalu menanamkan budi

pekerti sejak dulu.

4

Menurut bapak/ibu, apakah

budaya sekolah yang diterapkan

di SMP Tamansiswa sudah

sesuai untuk mengesksplorasi

potensi-potensi peserta didik

(intelektualitas, sosialitas,

spiritualitas, dan emosionalitas)?

Sebenarnya sudah dan sangat

mendukung perkembangan karakter dan

kemapuan siswa di sini. Tetapi kalau

berhasil yan tidak 100% karena

memang harus ada kerjasama semua

warga sekolah termasuk muridnya

sendiri. Sedangkan murid tidak bisa

dipaksa begitu saja mengikuti semua

budaya sekolah.

Page 140: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

23

5

Apa saja yang bapak/ibu lakukan

agar peserta didik mampu

mengikuti dan melaksanakan

norma-norma perilaku yang

ditetapkan di SMP Tamansiswa?

Siswa atau siswi diajak untuk mentaati

atau mengikuti norma sekolah

6

Budaya sekolah apa saja yang

disosialisasikan di SMP

Tamansiswa kepada seluruh

siswa? dan kapan waktu yang

dipilih untuk

mensosialisasikannya?

Budi pekerti, setiap hari disosialisasikan

ke siswa/i. Seperti di kelas, upacara atau

saat istirahat kadang-kadang saya suka

ngobrol dengan siswa/i untuk sharing.

7

Menurut bapak/ibu, kendala apa

saja yang sering ditemukan

dalam menerapkan budaya

sekolah dalam diri siswa?

Kendala muncul ya karena adanya

penolakan dari siswa siswa untuk ikut

serta dan mentaati apa yang diterapkan

disekolah.

8

Menurut bapak/ibu, apakah

siswa di SMP Tamansiswa

selalu aktif dalam mengikuti

program-program yang

membutuhkan adanya budaya

sekolah ?

Aktif sebagian. Sekarang-sekarang

siswa/i sudah kurang antusias. Maunya

pulang aja, jadi kegiatan-kegiatan yang

ikut orangnya itu-itu saja. Seperti GKS

tahun ini yang lebih banyak diisi

bintang tamu, alumni sedangkan siswa

tidak tertarik. Jadi tujuan GKS tidak

tercapai sepenuhnya karena siswa

sendiri tidak antusias.

9

Apa yang bapak/ibu lakukan

dalam mendukung aktivitas-

aktivitas siswa, sehingga

memunculkan motivasi dalam

diri siswa untuk lebih berprestasi

dan berkarakter sesuai budaya

sekolah yang ada?

Memberikan masukan ke siswa/i. Lewat

masukan nanti siswanya bisa lebih

kreatif, munculin ide baru bisa juga

ngoreksi mereka. Masukannya saya

sampaikan secara santai ya kaya ke

teman jadi siswa/i mau nerima masukan

dengan lebih baik dari pada saya

sampaikan dengan terlalu tegas dan

formal.

10

Program apa saja yang bapak/ibu

lakukan untuk menumbuhkan

disiplin belajar siswa di sekolah?

Memberikan nilai 100 untuk siswa yang

hadir lebih awal. Jadi misalnya dia

dapat nilai 85 tapi karena hadir lebih

awal ke lab, atau ke kelas mengikuti

Page 141: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

24

kegiatan-kegiatan belajar lainnya lebih

awal ya saya tambahkan atau dibulatkan

menjadi 100. Jadi siswa lebih

menghargai waktu belajar. Menurut

saya cara seperti itu cukup efektif jadi

dari dulu sampai sekarang saya masih

menggunakan cara itu untuk siswa jadi

lebih antusias ikut kegiatan belajar.

11

Apakah penerapan budaya

sekolah mempengaruhi disiplin

belajar siswa?

Budaya sekolah itu tidak hanya

mempengaruhi warga sekolahnya, tetapi

juga mempengaruhi motivasi dan

semangat pendidik dan peserta didik.

Dengan budaya sekolah jadi ada

hubungan antar warga sekolah dengan

baik, termasuk saat proses belajar.

Karena adanya hubungan ini jadi proses

belajar pun bisa berjalan baik, termasuk

disiplin belajarnya.

Bekasi, 14 Oktober 2016

Wali Kelas VIII-1

Ki Wana Sapto Ajie. SPd

Page 142: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

25

Lampiran 7

PROFIL SMP TAMANSISWA BEKASI TAHUN 2015/2016

1. Nama Sekolah : SMP Tamansiswa Bekasi

2. Nomor Identitas Sekolah (NIS) : 2002260060

3. Nomor Statistik Sekolah (NSS) : 204022501055

4. Alamat Sekolah : Jl. Selecta Raya No. 02 Blok VI

Kecamatan : Rawalumbu

Kota : Bekasi

Propinsi : Jawa Barat

Kode Pos : 17115

Telepon : 021-8205858

5. Status Sekolah : Swasta

6. Nama Yayasan : Perguruan Tamansiswa

7. Nomor Akte

Pendirian/Kelembagaan : 162/1-02/Kep.

8. Tahun Berdiri Sekolah : 1991

9. Luas Tanah Sekolah : 3624 m2

10. Luas Bangunan Sekolah : 1070 m2

11. Status Tanah : Milik Sendiri

12. Status Bangunan : Milik Sendiri

13. Nomor Sertifikat Tanah :

14. Status Akreditasi/Tahun : Ter Akreditasi “ A “ / Tahun 2007

15. Jenis Sarana yang dimiliki Sekolah

No Jenis

Keberadaan Luas

(m2)

Fungsi

Ada Tidak

Ada Ya Tidak

1. Ruang Kepala Sekolah V 8 X 9 M2 V

2. RuangWakil Kepala Sekolah V 8 X 9 M2 V

3. Ruang Guru V 8 X 9 M2 V

Page 143: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

26

4.

Ruang Layanan Bimbingan dan

Konseling

V 3 X 4 M2 V

5. Ruang Tamu V 3 X 3 M2 V

6. Ruang UKS V 3 X 3 M2 V

7. Ruang Komite Sekolah V 3 X 3 M2 V

8. Ruang OSIS V 3 X 3 M2 V

9. Ruang Media dan alat bantu KBM V 3 X 3 M2 V

10 Ruang penjaga Sekolah V 3 X 3 M2 V

11 Ruang / Pos Keamanan V 2 X 2 M2 V

12. Aula/Gedung serba Guna V 16 X 17 M2 V

13. Gudang V 3 X 4 M2 V

14. Kantin Sekolah V 5 X 11 M2 V

15. Halaman Sekolah V 30 X 25 M2 V

16. Ruang Kelas

Kondisi Ruang Kelas Jumlah Ruang Kelas

Baik 6

Rusak Ringan -

Rusak Berat -

Total 6

17. Perpustakaan

a. Koleksi Buku

Jenis Buku Jumlah Buku

Buku Pelajaran 550

Buku Penunjang 420

Buku Bacaan 494

Total 1364

b. Luas : 9 x 8 m2

c. Rata-rata Jumlah Pengunjung Perpustakaan : 310 siswa/bulan

d. Rata-rata Jumlah Buku yang dipinjam : 221 buku/bulan

Page 144: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

27

18. Ruang Komputer

a. Luas : 9 x 8 m2

b. Jumlah Komputer : 22 unit

c. Pemanfaatan : 18 jam/minggu

d. Kepemilikan : Sendiri

19. Laboratorium dan Ruang Praktek

Jenis

Lab/Ruang

Praktek

Keberadaan Luas

(m2)

Penggunaan

(Jam/

minggu)

Kondisi Berfungsi

Ada Tidak

Ada Baik

Tidak

Baik Ya Tidak

IPA V 8 X 7 V V

Bahasa V 8 X 7 V V

Ketrampilan V 8 X 7 V V

Komputer V 8 X 7 V V

Ruang Ibadah V 4 X 4 V V

(sumber: Dokumen Perguruan Tamansiswa Cabang Bekasi. Soft Copy)

Page 145: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

28

Lampiran 8

PRESTASI NON-AKADEMIK SISWA SMP TAMANSISWA BEKASI

Prestasi Non-Akademik Siswa Smp Tamansiswa Bekasi yang diraih dalam kurun

waktu 5 tahun terakhir, diantaranya;

No. Nama kegiatan Lingkup Ranking

juara Tahun

1 Bulutangkis tunggal putra Kota Bekasi 2 2011

2 Perkemahan Putra (Pengembaraan)

Kwartir Ranting

Kota Bekasi Prestasi I 2011

3 Futsal Tingkat SMP Gelar Kreatifitas

Siswa Kota Bekasi 2 2012

4 Volly Tingkat SMP Sekec.

Rawalumbu Kota Bekasi 3 2012

5 Copetition of Story Telling tingkat

SMP Kota Bekasi 1 2012

6 Daur Ulang Tingkat SMP Kota Bekasi 1 2012

7 Abdi Negara Open Turnamen

Futsal

Kab &

Kota Bekasi 2 2012

8 Perkemahan Bakti 4 Putra Kwarran

Rawalumbu Kota Bekasi Madya I 2012

9 Perkemahan Bakti 4 Putri Kwarran

Rawalumbu Kota Bekasi Purwa I 2012

11 Gerak Jalan Putra Dalam Rangka

HUT RI ke- 68 Kota Bekasi 2 2013

12 Gerak Jalan Customer Terbaik Kota Bekasi 3 2013

13 Perkemahan Bakti Putra Kwarran

Rawalumbu Kota Bekasi 2 2013

14 Turnamen Futsal Dalam Rangka

Hut MAN 2 Kota Bekasi 3 2014

15 Baca Puisi Piala Wakil Walikota

Bekasi Ke-2 Kota Bekasi 3 2014

(sumber: Data dari Kepala Sekolah. Soft Copy)

Page 146: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

29

Lampiran 9

PERATURAN/TATA TERTIB SISWA

SMP TAMANSISWA BEKASI

Untuk mewujudkan suasana belajar yang tertib dan damai berdasarkan azas, dasar dan

tujuan Tamansiswa, maka kepada segenap siswa Tamansiswa Cabang Bekasi diwajibkan untuk

mematuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

1. Setiap siswa wajib memperlihatkan sikap sopan dan hormat terhadap segenap

Pamong dan Petugas Perguruan.

2. Setiap siswa wajib mengucapkan “SALAM” apabila bertemu dengan Pamong atau

Petugas Perguruan dan dengan sesama siswa.

3. Setiap siswa sudah harus hadir di Perguruan sebelum jam belajar dimulai.

4. Setiap siswa wajib mengikuti seluruh mata pelajaran dengan tekun dan sungguh-

sungguh dari pelajaran pertama hingga terakhir pada tiap-tiap hari sekolah.

5. Siswa yang akan meninggalkan perguruan sebelum pelajaran selesai karena sakit

atau alasan lain, diharuskan minta ijin kepada Pimpinan Bagian atau Pamong Piket.

6. Siswa yang datang terlambat diharuskan minta ijin Pimpinan Bagian atau Pamong

Piket.

7. Siswa yang berhalangan masuk sekolah dan tidak memberitahukan sebelumnya,

pada hari ia masuk kembali diharuskan membawa surat dari orangtua / walinya.

8. Setiap siswa wajib untuk ikut serta menjaga kebersihan lingkungan dan menjaga

keutuhan alat-alat pelajaran serta barang-barang inventaris Perguruan.

9. Selama berguru setiap siswa dilarang untuk membawa Hand Phon (HP) dan benda

apapun yang tidak ada kaitannya dengan pendidikan, misalnya senjata tajam dll.

10. Setiap siswa dilarang merokok,minum-minuman keras dilingkungan perguruan.

11. Selama berguru setiap siswa wajib untuk berpakaian rapi, bersih, sopan dan baju

dimasukkan.

12. Selama berguru siswa tidak dibenarkan :

a. Memakai sandal.

b. Memakai celana bahan levis dan sejenisnya.

c. Siswa laki-laki berambut gondrong/kucir.

13. Setiap siswa harus berpakaian seragam :

a. Hari Senin dan Selasa berpakaian putih dan bawah celana/rok biru panjang.

Page 147: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

30

b. Hari Rabu berpakaian batik dan bawah celana/rok biru panjang.

c. Kamis seragam pramuka lengkap, sepatu hitam.

d. Hari Jum’at yang beragama Islam berpakaian busana Muslim (koko) dan

bawah celana/rok biru panjang, non muslim baju seragam lengan pendek.

e. Hari Sabtu berpakaian pramuka, celana/rok panjang.

14. Bagi siswa yang tidak mematuhi ketentuan diatas (1 s/d 13) akan dikenakan

tindakan disiplin berupa :

a. Peringatan.

b. Skorsing.

c. Dikeluarkan dari perguruan / dikembalikan ke orang tua/walinya.

Demikian harap dipatuhi dengan penuh rasa tanggung jawab dan kami harapkan para

Pamong ikut membantu demi terlaksananya tata tertib ini.

Bekasi, Juli 2015

Kepala Sekolah

Ki Setiyaka, S.Ag

(sumber: Data dari Kepala Sekolah. Soft Copy)

Page 148: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

31

Lampiran 10

TATA TERTIB PEMBIASAAN SISWA DI KELAS

1. Siswa sudah hadir sebelum bel berbunyi pukul 07.00 WIB

2. Siswa wajib berpakaian seragam yang rapi sesuai jadwal seragam.

3. Siswa wajib mengikuti pelajaran sampai jam terakhir pelajaran

4. Siswa wajib berperilaku sopan dan santun dalam kegiatan sehari-hari.

5. Siswa wajib berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar.

6. Selama mengikuti pelajaran siswa wajib patuh dan taat pada nasehat pamong.

7. Siswa putra dilarang berambut panjang melebihi telinga dan kerah baju.

8. Siswa dilarang membawa benda yang tidak berkepentingan dengan mata pelajaran.

9. Siswa dilarang mencorat-coret sarana belajar di dalam kelas.

10. Siswa wajib lapor ke kantor bila meninggalkan kelas sebelum jam pelajaran selesai.

11. Siswa wajib menjalankan tugas piket kelas sebelum jam pelajaran dimulai.

12. Siswa dilarang menyembunyikan atau menghilangkan perlengkapan kelas (agenda,

penghapus, spidol dll).

13. Siswa wajib lapor ke kantor bila pamong pengajar belum hadir di depan kelas.

14. Siswa wajib menjaga keamanan, ketertiban, kebersihan, dan keindahan kelas.

Demikian tata tertib pembiasaan di kelas ini dibuat, agar dapat dilaksanakan sebaik-

baiknya. Jika terdapat pelanggaran akan dikenakan sanksi sesuai peraturan yang

berlaku.

Bekasi, Juli 2015

Kepala Sekolah Wa.Ka.Bag Sesiswaan

Ki Setiyaka, S.Ag Nyi Dra. Dendang Hernawati

(sumber: Data dari Kepala Sekolah. Soft Copy)

Page 149: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

32

Lampiran 11

TINDAKAN DAN SANKSI PELANGGARAN

TATA TERTIB SISWA-SISWI

SMP TAMANSISWA BEKASI

NO

JENIS PELANGGARAN

TINDAKAN

SANKSI

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.

Kehadiran terlambat 10 menit Tidak hadir tanpa keterangan Tidak hadir tanpa keterangan 3x dalam satu minggu Seragam sekolah : - Atribut tidak lengkap - Baju tidak rapi/dikeluarkan - Celana beda model dari sekolahan - Rok / celana ketat - Baju sempit (siswa-siswi) - Sepatu/kaos kaki tidak sesuai Membuat surat palsu Bolos selama pelajaran berlangsung Membawa HP di kelas Membawa, merokok di dalam / di luar lingkungan sekolah. Membuang sampah tidak pada tempatnya. Mengotori / merusak fasilitas sekolah. Mencuri Membawa, buku,VCD, majalah yang tidak pantas. Melakukan perbuatan yang dianggap membahayakan orang

Dipanggil ke kantor Dipanggil ke kantor Dipanggil ke kantor

Ditegur, 3x ditegur

Ditegur Ditegur

Ditegur Ditegur Ditegur

Ditegur

Ditegur

Diberi peringatan

Ditegur

Ditegur

Ditegur

Dipanggili/ Panggilan orang tua

Dipanggili/ Panggilan

orang tua

Dipanggil orang tua

Ditegur

Diberi teguran

Diberi peringatan

Panggilan orang tua/

membuat surat perjanjian

Membuat pernyataan

Dicoret dengan spidol

Membuat pernyataan

Panggil orang tua, buat surat perjanjian

Hukuman disiplin

Hukuman disiplin

Mengambil dan memberi peringatan

Mengganti

Mengganti

Perjanjian / Pernyataan

Membuat perjanjian

Page 150: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

33

13. 14. 15 16..

lain (berkelahi, mengancam, memalak dll) Mencemooh / melawan guru Minum-minuman keras. Menyimpan, mengedarkan, menggunakan narkoba.

Dipanggil orang tua

Peringatan tegas dan panggil langsung

orang tua

Minta ma’af kpd yang bersangkutan

Perjanjian/siswa skorsing

Siswa DO / langsung

dikeluarkan

Bekasi, Juli 2015

Kepala Sekolah

Ki Setiyaka, S.Ag

(sumber: Data dari Kepala Sekolah. Soft Copy)

Page 151: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

34

Lampiran 12

TATA TERTIB GURU / PAMONG SMP TAMANSISWA BEKASI

1. KEWAJIBAN

a. Guru Tetap Yayasan (GTY) dengan jumlah mengajar 24 jam atau kurang dari 24 jam

wajib hadir 4 (empat ) hari penuh dalam seminggu.

b. Guru Tidak Tetap ( GTT) wajib hadir pada hari dan jam mengajar

c. Hadir di sekolah minimal 15 menit sebelum pelajaran dimulai

d. Hadir di kelas tepat waktu (tidak menunda) sesuai jadwal mengajar.

e. Memberitahukan kepada Kepala Sekolah apabila berhalangan hadir dan menyampaikan

tugas untuk peserta didik.

f. Mengikuti upacara bendera sesuai dengan jadwal.

g. Menyiapkan program pembelajaran (RPP) sebelum melaksanakan tugas mengajar

secara lengkap.

h. Menandatangani daftar hadir

2. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

a. Menyusun program pembelajaran KTSP : SKBM/KKM, Silabus, Program tahunan,

program semester, Rencana Pembelajaran / RPP dan Analisi hasil belajar

b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan program yang dibuat dan berusaha

secara kreatif mengembangkan metode dan strategi seuai dengan karakteristik materi

dan kondisi peserta didik.

c. Melaksanakan evaluasi (ulangan harian, ulangan tengah semester dan ulangan akhir

semester/ulangan kenaikan kelas) terhadap materi yang telah diajarkan dan selalu

berusaha meningkatkan daya serap peserta didik.

d. Menetapkan ketuntasan belajar dan berusaha mencapai target dalam pembelajaran.

3. KERJA SAMA

a. Berusaha menciptakan dan memelihara suasana kerja yang harmonis menyenangkan

b. Saling membantu dan mempedulikan kepentingan bersama serta bersedia mengisi

kekosongan guru di kelas apabila ada rekan guru yang berhalangan hadir.

c. Berperan serta dalam setiap kegiatan sekolah.

d. Berperan serta dalam pelaksanaan 7K (Kebersihan, Keindahan, Ketertiban, Keamanan,

Kekeluargaan, Kerindangan dan Keselamatan atau Kesehatan)

4. SIKAP DAN PERILAKU

a. Berpakaian rapih dan sopan santun dalam melaksanakan tugas.

b. Memberikan teladan yang baik kepada siswa dalam melaksanakan tugas

c. Memberikan pelayanan dan perhatian yang sama kepada semua siswa (tidak

membedakan)

5. LARANGAN

a. Menghukum siswa dengan hukuman fisik (badan) yang berlebihan

Page 152: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

35

b. Merokok di lingkungan sekolah

c. Memaki siswa dengan kata-kata kotor

d. Meninggalkan kelas pada saat mengajar tanpa alasan yang jelas.

e. Melakukan perbuatan yang bertentangan dengan norma etika/tata susila

f. Memungut uang dari peserta didik tanpa ijin dari kepala sekolah

g. Menyalahgunakan wewenang sebagai guru.

6. HIMBAUAN

a. Menghadiri pengajian bulanan siswa.

b. Menghadiri pengajian Guru, Karyawan dan Keluarga.

c. Menghadiri acara arisan kekeluargaan Perguruan Tamansiswa cabang Bekasi

Bekasi, Juli 2015

Kepala Sekolah

Setiyaka, S.Ag

(sumber: Data dari Kepala Sekolah. Soft Copy)

Page 153: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

36

Lampiran 13

PERATURAN PENGHARGAAN

TERHADAP SISWA YANG BERPRESTASI

1. Kepala Sekolah dan Komite Sekolah akan memberikan beasiswa berupa pembebasan SPP

dan atau pembebasan separo SPP bagi siswa yang berprestasi dan atau siswa yang tidak

mampu.

2. Keputusan tersebut akan melihat dan mempertimbangkan keuangan Sekolah.

Bekasi, Juli 2015

Kepala Sekolah

Ki Setiyaka, S.Ag

(sumber: Data dari Kepala Sekolah. Soft Copy)

Page 154: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

37

Lampiran 14

PERATURAN PENGHARGAAN

TERHADAP PENGABDIAN GURU YANG BERPRESTASI

1. Jika Guru mengabdi di Perguruan Tamansiswa Bekasi selama 10 Tahun maka Perguruan

akan memberikan cendera mata sebanyak 5 gram emas murni dan piagam penghargaan

sebagai wujud terimakasih.

2. Jika Guru mengabdi di Perguruan Tamansiswa Bekasi selama 15 Tahun maka Perguruan

akan memberikan cendera mata sebanyak 10 gram emas murni dan piagam penghargaan

sebagai wujud terimakasih.

3. Jika Guru mengabdi di Perguruan Tamansiswa Bekasi selama 20 Tahun maka Perguruan

akan memberikan cendera mata sebanyak 15 gram emas murni dan piagam penghargaan

sebagai wujud terimakasih.

4. Jika Guru mengabdi di Perguruan Tamansiswa Bekasi selama 25 Tahun maka Perguruan

akan memberikan cendera mata sebanyak 20 gram emas murni dan piagam penghargaan

sebagai wujud terimakasih.

Bekasi, Juli 2015

Kepala Sekolah

Ki Setiyaka, S.Ag

(sumber: Data dari Kepala Sekolah. Soft Copy)

Page 155: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah

38

Lampiran 15

DOKUMENTASI

A. Narasumber Wawancara

B. Kondisi Sekolah

Ki Setyaka, S. Ag

Kepala Sekolah SMP Tamansiswa Bekasi

Ki Wana Sapto Ajie. SPd

Pamong

Page 156: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah
Page 157: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah
Page 158: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah
Page 159: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah
Page 160: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah
Page 161: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah
Page 162: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah
Page 163: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah
Page 164: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah
Page 165: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah
Page 166: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah
Page 167: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah
Page 168: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah
Page 169: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah
Page 170: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah
Page 171: PERAN TRANSFORMASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33755/1/SKRIPSI... · TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... D. Pengaruh Budaya Sekolah