Top Banner
PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA DINASTI ABBASIYAH SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh LAILY AGUSTINI 111-12-199 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2016
89

PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

Mar 04, 2019

Download

Documents

dinhkien
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID

DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM

PADA MASA DINASTI ABBASIYAH

SKRIPSI

Diajukan Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh

LAILY AGUSTINI

111-12-199

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2016

Page 2: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan
Page 3: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID

DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM

PADA MASA DINASTI ABBASIYAH

SKRIPSI

Diajukan Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh

LAILY AGUSTINI

111-12-199

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2016

Page 4: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan
Page 5: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan
Page 6: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan
Page 7: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

MOTTO

Membaca sejarah adalah cara menemukan harapan.

Harapanlah yang membuat kita rela dan berani melakukan

kebajikan-kebajikan hari ini, walaupun buah kebajikan itu

akan dipetik oleh mereka yang baru lahir esok hari

(Muhammad Anis Matta)

Page 8: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada :

Bapak dan Ibu tercinta, Sriyono dan Siti Sopiyah yang telah memberikan

semua pengorbanan, bimbingan dan mendidik penulis dengan

penuh kesabaran dan kasih sayang.

Ibu Dra. Hj. Maryatin, M.Pd., M.Ag yang telah membimbing penulis

dalam pembuatan skripsi ini penuh dengan kesabaran dan ketelatenan.

Sehingga penulisan skripsi ini berjalan lancar sampai selesai.

Semua kakakku, Siti Khoiriyah dan M. Rifai yang selalu memberi

semangat dalam hidupku, untuk selalu mengejar cita-cita setinggi

mungkin.

Saudaraku Lia S sekeluarga yang telah memberi dukungan.

Kawan-kawanku seperjuangan Nuriya, Dita Indi, Animatul, Azza, dan

Mbak Mega juga PAI F tercinta, yang selalu menjadi teman terbaikku.

Kawan-kawan aktivis Kopma Fatawa, yang banyak memberikan

pengalaman.

Semua pihak yang telah banyak membantu, yang tidak bisa saya sebut satu

persatu yang selalu memberikan dukungan & semangat pada penulis.

Page 9: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

KATA PENGANTAR

بسم هللا الرحمن الر حيم

Segala puji dan syukur hanya bagi Allah SWT, yang telah meberikan

kekuatan dan pertolongan kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi

ini. Sholawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan kita

Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya kejalan kebenaran

dan keadilan, serta kepada keluarga, sahabat-sahabatnya, serta para pengikutnya.

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat dan tugas untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (SPd.I) di Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Skripsi ini berjudul “Peran Khalifah Harun Al

Rasyid dalam Pengembangan Pendidikan Islam Pada Masa Dinasti Abbasiyah”.

“Penulisan skripsi ini dapat selesai tidak lepas dari berbagai pihak

yang telah memberikan dukungan moril maupun materil. Dengan penuh

kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan (FTIK).

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag., Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

(PAI).

Page 10: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

4. Ibu Dra. Hj. Maryatin, M.Pd., selaku pembimbing skripsi, yang telah

meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan dukungan kepada

penulis, sehingga penulisan skripsi ini berjalan lancar sampai selesai.

5. Bapak Dr. Adang Kuswaya M.Pd., selaku dosen pembimbing akademik

yang telah banyak memberikan pengarahan dan bimbingan selama masa

kuliah.

6. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah membekali berbagai ilmu

pengetahuan, sehingga peneliti mampu menyelesaikan penelitian skripsi

ini.

7. Karyawan-karyawati IAIN Salatiga yang telah memberikan layanan

serta bantuan.

Semoga amal mereka diterima oleh Allah SWT serta

mendapatkan balasan yang berlipat ganda. Penulis berharap semoga skripsi ini

memberikan manfaat bagi penulis sendiri maupun pembaca pada umumnya serta

bermanfaat bagi dunia pendidikan, bagi agama, nusa dan bangsa.

Amin – amin yarobbal 'alamin.

Salatiga, 02 Mei 2016

Penulis

Laily Agustini

111-12-199

Page 11: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

ABSTRAK

Agustini, Laily. 2016. Peran Khalifah Harun Al Rasyid dalam Pengembangan

Pendidikan Islam pada Masa Dinasti Abbasiyah. Skripsi. Fakultas

Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut

Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra, Hj. Maryatin M.Pd.

Kata kunci: Pendidikan Islam, khalifah, Harun Al-Rasyid.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji peran Khalifah

Harun Al Rasyid dalam pengembangan pendidikan Islam pada masa Dinasti

Abbasiyah. Pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1)

Bagaimana biografi Khalifah Harun Al-Rasyid?, dan (2) Bagaimana peran

Khalifah Harun Al-Rasyid dalam pemerintahan pada masa Dinasti Abbasiyah?,

dan (3) Bagaimana sumbangan Khalifah Harun Al-Rasyid terhadap

pengembangan pendidikan Islam pada masa Dinasti Abbasiyah?. Untuk

menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian menggunakan pendekatan

kepustakaan.

Metode penelitian yang digunakan dengan jenis penelitian literer, sumber

data primernya adalah buku yang berjudul Harun Al-Rasyid Amir Para Khalifah

dan Raja Teragung di Dunia dan Kejayaan Sang Khalifah Harun Ar–Rasyid

Kemajuan Peradaban Dunia Pada Zaman Keemasan Islam. Sedangkan sumber

data sekundernya adalah buku-buku lain yang relevan dengan obyek pembahasan

penulis. Metode pengolahan data yang dipakai adalah metode analisis isi.

Temuan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa yaitu (1) Biografi dari

Khalifah Harun Al Rasyid seorang putera mahkota dari keluarga penguasa

Abbasiyah. ayahnya adalah khalifah Al Mahdi dan ibunya adalah Khairuzan. (2)

Peran Khalifah Harun Al Rasyid dalam pemerintahan yaitu memberikan

kemajuan pembangunan pada masanya, diantaranya: Pembangunan masjid,

Bidang Kesehatan, Bidang militer, Bidang administrasi, Peran Zubaidah dalam

mengembangkan pembangunan, Bidang ekonomi. Ia menggunakan kekuasaan

dan kekayaannya untuk melakukan gerakan-gerakan dalam pembangunan,

memberi fasilitas kepada siapa saja yang mau bersungguh-sungguh dalam

menuntut ilmu. (3) Peran Khalfah Harun Al Rasyid dalam Pengembangan

Pendidikan Islam yaitu selain sebagai seorang khalifah ia juga sebagai seorang

cendekiawan. ia memperbesar departemen studi ilmiah dan penerjemahan. Ia

menjadikan istana sebagai tempat berkumpulnya para ahli alim ulama; syair,

sejarah, fikih, kedokteran, musik dan berbagai ilmu dan kesenian lainnya.

Page 12: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

DAFTAR ISI

Sampul …………………………………………………............................. i

Lembar Berlogo............................................................................................. ii

Judul.............................................................................................................. iii

Persetujuan Pembimbing.............................................................................. iv

Pengesahan Kelulusan.................................................................................. v

Pernyataan Keaslian Tulisan ........................................................................ vi

Motto dan Persembahan................................................................................ vii

Kata Pengantar.............................................................................................. ix

Abstrak ......................................................................................................... xi

Daftar Isi....................................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ………………………………… ......... 1

B. Rumusan Masalah ………………………………………........... 5

C . Tujuan Penelitian ………………………………………. .......... 5

D. Kegunaan Penelitian ……………………………………........... 5

E. Metodologi Penelitian …………………………………............ 6

F. Penegasan Istilah……………………………………................. 8

G. Sistematika Penulisan……………………………………......... 10

BAB II BIOGRAFI HARUN Al RASYID

A. Riwayat Hidup Harun Al Rasyid …………………………...... 12

B. Pendidikan Harun Al Rasyid…………………........................ .. 15

Page 13: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

C. Pernikahan Harun Al Rasyid…………...... ................................ 16

D. Jabatan yang pernah diduduki.................................................... 20

E. Setting Sosial ............................................................................. 21

BAB III DESKRIPSI PEMIKIRAN

A. Peran

Khalifah Harun Al-Rasyid dalam Pengembangan

Pendidikan Islam pada Masa Abbasiyah………………...... 25

B. Peran Khalifah Harun Al-Rasyid dalam Pemerintahan pada

Masa Abbasiyah ……………………………………………... 37

BAB IV PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Keluarga Harun Al-Rasyid................................ 49

B. Signifikansi Peran Harun Al-Rasyid dalam Pengembangan

Pendidikan Islam……………………………………………… 58

C. Relevansi Peran Harun Al-Rasyid dalam Pengembangan

Pendidikan Islam...................................................................... 65

D. Implikasi Pemikiran Harun Al-Rasyid dalam Pengembangan

Pendidikan Islam…………………………………………….. 68

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ………………………………………......................... 72

B. Saran-Saran……………………………………….......................... 74

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam pengembangan Pendidikan Islam, memerlukan tokoh yang

menjadi pemimpin dan pembina. Nabi Muhammad saw sebagai pembawa

ajaran Islam berperan memimpin dan membina masyarakat jahiliyah

menjadi masyarakat yang bertaqwa dan berakhlak terpuji.

Pelaksanaan pembinaan pendidikan Islam pada zaman Nabi dapat

dibedakan menjadi dua tahap, baik dari segi isi dan materi pendidikanya,

yaitu: (1) tahap fase Makkah, sebagai fase awal pembinaan pendidikan

Islam, dengan Makkah sebagai pusat kegiatanya, dan (2) tahap atau fase

Madinah, sebagai fase lanjutan (penyempurnaan atau pembinaan)

pendidikan Islam dengan Madinah sebagai pusat kegiatannya. Peristiwa

hijrah telah membedakan kedua fase tersebut (Zuhairini dkk,1986:18).

Menurut Ahmad Syafii Maarif, dalam buku Sejarah Pemikiran dan

Peradaban Islam, disebutkan bahwa Islam hadir ditengah kerasnya

peradaban jahiliah. Melalui Nabi Muhammad SAW, Islam selanjutnya

berhasil bermetamorfosa menyebar ke hampir sepertiga bagian jagad ini.

Setelah Rasulullah, peran perjuangan dilanjutkan oleh Al-Khulafau

Al-Rasyidin dan dinasti-dinasti Islam yang muncul sesudahnya. Mereka

berhasil membangun peradaban dan kekuasaan politik yang menandingi

kekuatan raksasa saat itu, Byzantium dan Persia (Karim,2009:7).

Page 15: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

Masa kekhalifahan Bani Umayah selain digunakan dengan

program-program besar, mendasar, dan strategis, juga banyak melahirkan

golongan dan aliran dalam Islam, serta perkembangan ilmu agama, ilmu

umum dan kebudayaan, dan peradaban (Nata,2011:127).

Meski diawali dengan pertumpahan darah dengan Bani Umayah,

Dinasti Abbasiyah telah mencatat tonggak-tonggak penting dalam sejarah

Islam. Pada masa pemerinthan Bani Abbas peradaban mencapai

puncaknya. Semua bidang ilmu pengetahuan tumbuh subur. Ilmu

pengetahuan yang sebelumnya tidak dirumuskan dalam bentuk formil kini

muncul. Pada masa ini ilmu kedokteran, anatomi tubuh, ilmu astronomi,

optik, aljabar, dan lain-lain berkembang pesat. Kemajuan ini didukung

oleh adanya khalifah yang senang dengan ilmu pengetahuan modern (As

Suyuthi,2012:XIII).

Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali

bahwa “pengembaraan mencari ilmu” (الرحلة فى طلب العلم) merupakan satu

bentuk kesalehan paripurna. Sejalan dengan itu, diyakini pula bahwa

mereka yang meninggal dalam perjalanan mencari ilmu adalah syahid.

Salah satu langkah strategis yang diterapkan Dinasti Abbasiyah dalam

memajukan dunia intelektual kaum muslim adalah kebijakan untuk

menerjemahkan literatur-literatur asing dari Yunani, Aramik (sekarang

Suriah) dan India, kedalam bahasa arab. Berbekal karya-karya terjemahan

itu, para cendekiawan muslim mengembangkannya menjadi penemuan-

penemuan baru (Effendi,2015: 238).

Page 16: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

Dalam pendidikan Islam, seorang muslim harus memiliki

kecerdasan, baik kecerdasan intelektual maupun kecerdasan emosional dan

spiritual. Bahkan dalam Al-Quran disebutkan betapa pentingnya dan

keutamaan pendidikan atau menuntut ilmu. Seperti yang tercantum dalam

Q.S. Mujaadillah ayat: 11 Allah SWT berfirman:

يا أي ها الذين آمنوا إذا قيل لكم ت فسحوا في المجالس فافسحوا ي فسح الله لكم ذين آمنوا منكم والذين أوتوا العلم درجات والله وإذا قيل انشزوا فانشزوا ي رفع الله ال

بما ت عملون خبير

Artinya:Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan

kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka

lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu.

Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah,

niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan

beberapa der ajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu

kerjakan.

Masa kejayaan pendidikan Islam, dimulai dengan berkembang

pesatnya kebudayaan Islam, yang ditandai dengan berkembang luasnya

lembaga-lembaga Pendidikan Islam dan madrasah-madrasah (sekolah-

sekolah) formal serta universitas-universitas dalam berbagai pusat

kebudayaan Islam. Lembaga pendidikan, sekolah dan universitas tersebut

nampak dominan pengaruhnya dalam membentuk pola kehidupan dan pola

budaya kaum muslimin. Berbagai ilmu pengetahuan berkembang melalui

lembaga pendidikan itu menghasilkan pembentukan dan pengembangan

berbagai macam aspek budaya kaum muslimin (Zuhairini dkk,1986 : 87).

Harun Al-Rasyid dikenal sebagai khalifah yang berwibawa,

dicintai rakyat, disenangi lawan atau kawan, sholeh, halus budinya,

Page 17: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

dermawan, taat beragama dan piawai dalam memegang pemerintahan

sehingga dikenal sebagai penguasa terbesar di dunia. Ia merupakan

mutiara sejarah Abbasiyah dan raja paling agung dalam sejarah

(Khoiriyah,2012:93).

Baghdad yang menjadi ibukota pemerintahan pada masa

kepemimpinan Ar Rasyid, menjadi pusat ilmu pengetahuan bertaraf

internasional. Dalam sejarah kota tersebut, belum pernah terjadi gerakan

cinta ilmu dan pemikiran yang begitu dahsyat kecuali di masanya. Dari

Baghdad, gerakan tersebut menyebar keseluruh pelosok negeri Islam

(Khalil,1997:xi).

Kejayaan yang dicapai dinasti Abbasiyah pada masa

kepemimpinan Harun Al-Rasyid tidak dapat terlepas dari adanya upaya

yang dilakukan khalifah sebagai pemimpin dinasti Abbasiyah. Kuatnya

kemiliteran yang membuat pemerintahan bertahan selama 23 tahun dan

majunya perekonomian dapat menciptaan kemakmuran rakyat di bawah

kepemimpinannya. Dalam mencapai kejayaan tersebut Khalifah Harun Al-

Rasyid melakukan beberapa upaya, yaitu dengan mempertahankan

wilayah kekuasaannya yang luas, memperkuat kemiliteran, dan

memajukan perekonomian Dinasti Abbasiyah (Chasanah dkk, 2013: 9).

Dari latar belakang masalah di atas, penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian dengan judul : “Peran Khalifah Harun Al-

Rasyid Dalam Pengembangan Pendidikan Islam Pada Masa Dinasti

Abbasiyah”, sebagai sebuah pembelajaran bagi kaum muslim untuk

Page 18: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

mengetahui sejarah sehingga memperoleh semangat belajar agar dimasa

depan Islam mampu menjadi pusat ilmu pengetahuan bagi dunia.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana biografi Khalifah Harun Al-Rasyid ?

2. Bagaimana peran Khalifah Harun Al-Rasyid dalam pemerintahan pada

masa Dinasti Abbasiyah ?

3. Bagaimana sumbangan Khalifah Harun Al-Rasyid terhadap

pengembangan pendidikan Islam pada masa Dinasti Abbasiyah ?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan objek permasalahan maka tujuan yang ingin

dicapai adalah :

1. Untuk mengetahui biografi Khalifah Harun Al-Rasyid pemerintahan

pada masa Abbasiyah.

2. Untuk mengetahui peran Khalifah Harun Al-Rasyid dalam

pemerintahan pada masa dinasti Abbasiyah.

3. Untuk mengetahui sumbangan Khalifah Harun Al-Rasyid terhadap

pengembangan pendidikan Islam pada masa Dinasti Abbasiyah.

D. Kegunaan Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, kegunaan penelitian ini

sebagai berikut:

Page 19: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

1. Teoritis :

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

kontribusi yang positif bagi dunia pendidikan pada umumnya dan

khususnya bagi pengembangan Pendidikan Islam. Serta memperkaya

wawasan pengetahuan tentang perkembangan Pendidikan Islam pada

masa Khalifah Harun Al-Rasyid .

2. Praktis :

a. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai wahana dalam

memperoleh informasi dan pengetahuan peneliti untuk melatih diri

dalam masalah yang terjadi pada sejarah Islam. Khususnya tentang

masa kejayaan Pendidikan Islam, yang terjadi pada Dinasti

Abbasiyah dalam masa kepemimpinan Harun Al-Rasyid.

b. Bagi Lembaga Pendidikan

Hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai bahan kajian

tentang Sejarah Pendidikan Islam pada masa Khalifah Harun Al-

Rasyid untuk pertimbangan dan perbandingan dalam penerapan

dan pengembangan Pendidikan Islam pada masa sekarang.

E. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian literer yang terfokus pada

referensi buku dan sumber-sumber yang relevan. Penelitian literer

lebih di fokuskan kepada studi kepustakaan (Amirin, 1995: 135).

Page 20: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

2. Metode Pengumpulan Data

Dalam pengambilan dan pengumpulan data penelitian ini

menggunakan metode dokumentasi. Pengumpulan data dapat berupa

buku, kitab, jurnal, artikel, dokumen dan lain sebagainya. Dengan

demikian, penelitian ini berisi kutipan-kutipan data untuk memberi

gambaran penyajian laporan tersebut (Suryabrata, 1995: 66).

3. Sumber Data

Penelitian ini menggunakan sumber data bersifat kepustakaan

yang sumber datanya diambil dari dokumen-dokumen kepustakaan

seperti buku, majalah, paper, koran, kitab dan sumber literatur lainnya

yang dibutuhkan. Dalam pengumpulan data ini digunakan dua sumber

data yaitu:

a. Sumber Data Primer

Sumber data primer adalah sumber data yang paling utama

digunakan dan sesuai dengan permasalahan dalam penelitian ini.

Adapun sumber data primer dalam penelitian ini adalah buku yang

berjudul Harun Al-Rasyid Amir Para Khalifah dan Raja Teragung

di Dunia dan Kejayaan Sang Khalifah Harun Ar–Rasyid Kemajuan

Peradaban Dunia Pada Zaman Keemasan Islam.

b. Sumber data Sekunder

Sumber data sekunder adalah buku - buku, dan sumber lain

yang mendukung penelitian ini, berbagai literatur yang

berhubungan dan relevan dengan objek penelitian, baik itu berupa

Page 21: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

transkrip, wawancara, buku, artikel di surat kabar, majalah, tabloid,

website, dan blog di internet yang berupa jurnal.

4. Metode Analisis Data

Setelah data dikumpulkan, langkah berikutnya adalah

menganalisis data. Metode pengolahan data yang dipakai adalah

metode analisis isi, yaitu menghimpun dari majalah, dokumen-

dokumen resmi, buku-buku kemudian diklarifikasi sesuai dengan

masalah yang di bahas dan dianalisis isinya.

Penelitian dengan metode analisis isi digunakan untuk

memperoleh keterangan dari sumber data yang disampaikan dalam

bentuk lambang yang terdokumentasi atau dapat didokumentasikan.

Metode ini dapat dipakai untuk majalah semua bentuk komunikasi,

seperti pada surat kabar,buku, puisi, film, cerita rakyat, peraturan

perundang-undangan dan sebagainya (Hariyono,1998:175).

F. Penegasan Istilah

Untuk memahami judul dan mempermudah serta menghindari

kesalahan, maka akan dijelasan beberapa kata pokok yang terdapat pada

judul di atas, yaitu:

1. Peran Khalifah Harun Al-Rasyid

Peran adalah serangkaian perilaku atau tindakan yang diharapkan

pada seseorang sesuai dengan posisi sosial yang diberikan baik secara

formal maupun secara informal. Peran didasarkan pada ketentuan dan

harapan peran yang menerangkan tentang individu - individu harus

lakukan dalam suatu situasi tertentu agar dapat memenuhi harapan-

Page 22: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

harapan mereka sendiri atau harapan orang lain menyangkut peran-

peran tersebut (Friedman,1998:286).

Istilah Khalifah dalam “Kamus Besar Bahasa Indonesia” adalah

wakil (pengganti) Nabi Muhammad saw. Setelah nabi wafat yang

melaksanakan Syari‟at Islam dalam kehidupan negara, (gelar) kepala

agama dan raja di negara Islam.

Harun Al-Rasyid adalah nama pemimpin negara pada masa

dinasti Abbasiyah. Nama lengkapnya Ar-Rasyid Abu Ja‟far bin Al

Mahdi bin Al Manshur Abdullah bin Muhammad bin Ali bin Abdullah

bin Al Abbas (As Suyuthi,2012:340).

Maka peran Khalifah Harun Al-Rasyid adalah tindakan yang

dilakukan oleh Harun Al-Rasyid untuk melaksanakan syari‟at Islam

dalam mengatur kehidupan bernegara.

2. Pengembangan Pendidikan Islam

Istilah Pengembangan dalam “Kamus Besar Bahasa Indonesia”,

adalah proses, cara perbuatan mengembangkan (pemerintah selalu

berusaha), pembangunan secara bertahap dan teratur yang menjurus

ke sasaran yang dikehendaki.

Pendidikan Islam adalah sebagai usaha untuk memelihara dan

mengembangkan fitrah manusia serta sumber daya insani yang ada

padanya menuju manusia seutuhnya (insan kamil) sesuai dengan

norma Islam (Achmadi, 1992:20).

Page 23: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

Maka pengembangan pendidikan Islam adalah prosesuntuk

memelihara dan mengembangkan fitrah manusia serta sumber daya

insani menuju insan kamil yang sesuai dengan norma Islam.

3. Dinasti Abbasiyah

Istilah Dinasti dalam “Kamus Besar Bahasa Indonesia”, adalah

keturunan dari raja-raja yang memerintah, dan semuanya berasal dari

satu keluarga. Secara harfiah dinasti adalah kekuasaan yang dipegang

secara turun temurun dalam satu garis keturunan atau kerabat.

Sedangkan istilah Abbasiyah diambil dari nama salah seorang dari

paman Nabi Muhammad SAW yang bernama Al Abbas ibn Abd Al-

Muttalib ibn Hasyim (Karim,2009:143).

Maka Dinasti Abbasiyah adalah kekuasaan yang dipegang secara

turun temurun oleh keturunan dari Al Abbas ibn Abd Al-Muttalib ibn

Hasyim.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan

bagaimana peran Khalifah Harun Al-Rasyid dalam pengembangan

pendidikanIslam pada masa dinasti Abbasiyah, melalui tindakan dan

proses yang dilakukan dalam menumbuhkan, memelihara dan

mengembangkan sumber daya yang ada demi kemajuan Pendidikan

Islam pada masa itu.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi yang disusun terbagi dalam tiga

bagian, yaitu bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir. Bagian awal terdiri

dari sampul, lembar berlogo, halaman judul, halaman persetujuan

pembimbing, halaman pengesahan kelulusan, halaman pernyataan

Page 24: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

orisinalitas, halaman motto dan persembahan, halaman kata pengantar,

halaman abstrak, halaman daftar isi. Bagian inti atau isi dalam penelitian

ini, akan disusun ke dalam lima bab yang rinciannya adalah sebagai

berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini akan memaparkan yang terdiri dari latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian,

metode penelitan, penegasan istilah dan sistematika

penulisan.

BAB II BIOGRAFI KHALIFAH HARUN AL-RASYID

Bab ini akan memaparkan tentang Biografi Harun Al-

Rasyid, yang meliputi kelahiran, keluarga, pendidikan,

jabatan yang pernah di duduki dan setting sosial.

BAB III PERAN KHALIFAH HARUN AL RASYID

Bab ini akan memaparkan tentang peran Harun Al-Rasyid

dalam pengembangan Pendidikan Islam pada masa

Abbasiyah

BAB IV ANALISIS PERAN KHALIFAH HARUN AL RASYID

Bab ini akan mengulas tentang signifikansi peran, relevansi,

dan implikasi Harun Al-Rasyid terhadap pengembangan

Pendidikan Islam.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran

Page 25: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

BAB II

BIOGRAFI KHALIFAH HARUN AL-RASYID

A. Riwayat Hidup Khalifah Harun Al-Rasyid

Harun Al-Rasyid dilahirkan di Ray pada tahun 150 H. Ia adalah

putera dari Mahdi, seorang Khalifah Abbasiyah yang populer dengan sikap

sangat lunak terhadap rival poitiknya, dermawan, dan berperan dalam

pembelaan Islam. Periodenya identik dengan negara yang aman dan

kekayaan negeri bertambah (Karim,2009:148).

Ibunya adalah Khairuzan seorang ratu yang tegas dan

berpengetahuan luas, berasal dari Yaman. Ia belajar fikih dari Imam Al

Auza‟i. Pada mulanya, ia merupakan seorang salah satu jariyah (budak) Al

Mahdi. Lalu dimerdekakan dan menikah dengannya. Ketika Al Mahdi

meninggal dunia, dan anaknya menduduki kursi khalifah, ia memegang

kendali atas urusan penting pemerintahan (Khalil,1997:15).

Sewaktu kanak-kanak, ia menghabiskan sebagian waktunya di

harem kerajaan, ia diawasi oleh staf harem, seperti lazimnya perlakuan

untuk pewaris tahta yang sedang tumbuh. Masa tinggalnya disana kerap

menerima kunjungan dari Manshur, sang kakek yang mengesankan,

melangkah dengan sepatu bot hitamnya yang besar dan serban hitam serta

kisah-kisah mengenai kekuasaan yang bercampur dengan “nasihat bijak

mengenai kebijakan kehidupan” (Bobrick,2012:58).

Dalam akhlaknya, Al-Rasyid selalu mencontoh Al Manshur dan

menerapkannya kecuali dalam kedermawanan dan pemberian hadiah. Al-

Rasyid dikenal sebagai seorang yang mudah memberi, baik karena

Page 26: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

kemauannya sendiri maupun karena diminta. Dia tidak pernah menunda

pemberian hari ini ke hari esok (Khalil,1997:3)

Ketika tumbuh menjadi seorang remaja, Harun telah dipercaya

oleh ayahnya dalam urusan pemerintahan. Harun yang belum genap dua

puluh tahun berhasil merebut benteng Samalu setelah 38 hari. Ekspedisi

Harun terhadap Byzantium menaikkan kekuatan politiknya dan ketika ia

kembali pada tanggal 31 Agustus 782, dia digelari “ Al-Rasyid”, berarti

“Yang Mendapat Petunjuk” (Bobrick,2012:39).

Harun Al-Rasyid berkulit putih, tinggi, gemuk, tampan, fashih,

memiliki wawasan tentang ilmu dan sastra, menyukai ilmu dan ulama,

senantiasa menhindari apa-apa yang diharamkan dalam Islam, tidak

menyukai pembantahan dalam agama atau mengeluarkan kata-kata yang

bertentangan dengan Nash (Al-Qur‟an dan As Sunnah), sering menangisi

dirinya sendiri, terutama ketika ia sedang dinasehati (Khalil,1997:1).

Pada pengangkatannya sebagai khalifah terjadi keserentakan tiga

peristiwa. Pada saat itu Harun tengah tertidur ketika Wazir Yahya Al

Barmeki datang ke tempatnya dan kemudian ia dibangunkan dengan suatu

panggilan kehormatan tertinggi (Amirul Mukminin). Yahya menceritakan

meninggalnya Khalifah Al Hadi dan menyerahkan cincin kebesaran dan

memasangkan kejarinya. Selanjutnya Wazir Yahya Al Barmaki

menyampaikan lagi suatu berita gembira bahwa istrinya telah melahirkan

putra, yaitu Al Makmun. Sejarah mencatat bahwa malam itu, seorang

khalifah wafat, dan seorang khalifah di bai‟at, dan seorang calon khalifah

lahir yang terjadi pada satu malam secara bersamaan (Sou‟yb,1977:103).

Page 27: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

Dalam hal keimanan, Harun tak pernah lupa melaksanakan ritual

ibadah agamanya. Setiap pagi, dia memberikan seribu dirham untuk amal

dan melakukan shalat seratus rakaat (masing-masing disertai banyak

bacaan dzikir dan doa) setiap hari. Dia berhaji ke Mekkah (1.750 Mil dari

Baghdad pulang pergi) menggunakan unta sebanyak tujuh kali, dimulai

pada tahun setelah dia naik tahta, dan haji yang kedelapan dari Rakkah (di

Syiria) ke Mekkah dengan berjalan kaki. Saat perjalanan haji, dia juga

memberikan harta dalam jumlah yang besar kepada penduduk Mekkah dan

Madinah, dua kota paling suci dalam Islam, dan pada jamaah haji yang

miskin sepanjang perjalanan. Selalu ada orang zuhud yang dibiayai dalam

rombongannya, dan ketika pada tahun tertentu, ketika dia tidak bisa

berangkat haji sendiri, dia mengirimkan beberapa wakil yang

berkedudukan tinggi bersama tiga ratus pegawai atas biaya darinya untuk

pergi berhaji (Bobrick,2012:64).

Al-Rasyid meninggal saat memimpin perang Thus, sebuah kota di

wilayah Khurasan. Dia dikuburkan ditempat itu pada tanggal 3 Jumadil

Akhir tahun 193 H. Anaknya bernama Shalih menjadi imam atas

jenazahnya. Setelah Harun meninggal, Al Amin, segera dilantik. Saat itu

Al Amin berada di Baghdad di tengah-tengah pasukan tentara. Setelah

kabar kematian ayahnya sampai padanya, dia kemudian melakukan sholat

bersama kaum muslimin di tempat itu. Dia berkutbah serta

memberitahukan kematian ayahnya kepada penduduk Baghdad (As

Suyuthi,2012:356).

Page 28: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

B. Pendidikan Harun Al-Rasyid

Harun memperoleh pendidikan awalnya di istana, baik ilmu agama

maupun ilmu pemerintahan. Ia di didik oleh keluarga Barmaki, Yahya bin

Khalid salah seorang anggota keluarga Barmak yang beperan dalam masa

pemerintahan Bani Abbasiyah. Sehingga Ia menjadi orang yang terpelajar,

cerdas, fasih berbicara dan berkepribadian kuat.

Harun mempelajari Sejarah, Geografi, dan Retorika (kefasihan);

musik dan syair; serta ekonomi dalam bentuk pelajaran keuangan.

Pelajaran keagamaan mewarnai semua mata pelajaran, dan dibawah

kepengawasan Ali bin Hamzah Al Kisa‟i, seorang teolog terkemuka,

energi terbesar Harun digunakan untuk menguasai hadis atau sunah nabi

dan teks Al Qur‟an. Latihan fisiknya sebagai calon tentara tuhan juga

ditekankan dan memadukan latihan militer seperti permainan pedang,

panahan, dan pertempuran berkuda dengan pelajaran seni perang

(Bobrick,2012:58-59).

Harun Al-Rasyid adalah seorang cendekiawan yang memiliki

wawasan sangat luas yang berkaitan dengan semua yang berbau Arab

(sejarah, bahasa, kesusastraan dan lain-lain). Dia juga memiliki citra rasa

yang tinggi terhadap syair dan bahasa sehingga sebagian orang ada yang

berkata, “Pengetahuan Al-Rasyid adalah pengetahuan semua ulama”

(Khalil,1997:57).

Dalam buku Harun Ar Rasyid, Amir para Khalifah dan Raja

Teragung Di Dunia disebutkan bahwa guru-gurunya adalah:

1. Al Mufadhal Adh Dhabbi, seorang sastrawan besar yang mengajarinya

sya‟ir, sastra dan Sejarah Arab.

Page 29: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

2. Al Kisa‟i mengajarinya Nahwu, Bahasa Arab, Sejarah dan Fiqih

3. Al Ashmui telah mengajarinya tentang banyak kisah. Ia adalah salah

satu sarjana kesukaanya dan kadang muncul di Istana bersama Abu

Ubaidah, juga seorang sarjana yang serba bisa.

4. Imam Malik adalah gurunya dalam Fikih dan Hadits.

Kecintaanya terhadap fikih dan para fukaha sangat mendalam,

begitu juga penghormatan dan kecenderungan dirinya terhadap ilmu

pengetahuan dan para ulama (ilmuwan). Dia juga sangat menyukai syair,

bahkan menghafalnya. Dia sering menerima kunjungan para penyair dan

mendengarkan bait-bait mereka. Selain itu, ia juga menyukai sastra dan

para sastrawan dan sangat membenci debat dalam masalah agama

(Khalil,1997:3).

C. Pernikahan Harun Al-Rasyid

Memiliki fisik yang menarik, kecakapan dan juga kedudukannya,

tidak mustahil Harun menjadi pemuda yang membuat banyak wanita jatuh

cinta. Dia jatuh cinta kepada saudara sepupunya sendiri yang bernama

Zubaidah dan menjadikannya seorang permaisuri.

Zubaidah adalah seorang ibu yang agung, banyak melibatkan

dirinya dalam diskusi-diskusi peadaban dan pengetahuan, berlaku lemah

lembut kepada para sastrawan, penyair dan dokter. Memiliki

intelektualitas yang tinggi, penuh gagasan, fasih dan balighah . Al-Rasyid

menikahinya pada tahun 165 H di Baghdad (Khalil,1997:19).

Selain menikahi Zubaidah, Ia juga menikahi wanita merdeka

dengan mahar yang tinggi diantaranya yaitu:

Page 30: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

1. Ummatul Aziz Ummu Walad Musa

2. Ummu Muhammad binti Shalih Al Miskin

3. Al Abbasah binti Sulaiman

4. Al Juraisyiyyah Al Ustmaniyyah

Dalam buku Harun Ar Rasyid, Amir Para Khalifah Dan Raja

Teragung Di Dunia halaman; 38 disebutkan bahwa Khalifah Harun

dikaruniai banyak putera dan puteri dari istri-istrinya yaitu:

1. Muhammad Al Akbar (Al Amin) ibunya adalah Zubaidah

2. Abdullah Al Ma‟mun dan Sakinahibunya adalah bernama Qashf

3. Muhammad bin Ishaq Al Mu‟tashimdan Ummu Habibibunya bernama

Maaridah

4. Ali ibunya bernama Ummu Walad Musa Ratsm

5. Muhammad Abu Isa dan Ummul Hasan ibunya bernama „Iraabah

6. Muhammad Abu Ya‟qub ibunya bernama Syadzarah

7. Muhammad Abul Abbas, ibunya bernama Khubts

8. Muhammad Abu Sulaiman ibunya bernama Rawaah

9. Muhammad Abu Ali ibunya bernama Dawaaj

10. Muhammad Abu Ahmad ibunya bernama Kitman.

11. Arwa ibunya bernama Halub

12. Fatimah, ibunya bernama Mushaffa

13. Ummu Abiha ibunya bernama Sakkar

14. Ummu Salamah ibunya bernama Rahiq

15. Khadijah ibunya bernama Syajar

16. Ummu Qasim ibunya bernama Khazaq

17. Ramlah Ummu Ja‟far ibunya bernama Halyun

Page 31: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

18. Ummu Ali ibunya bernama Aniq

19. Ummu Al Ghaliyah ibunya bernama Samandal

20. Rithah ibunya bernama Zainah.

Diantara sekian banyak putera dan putri yang dimiliki oleh

Khalifah Harun Al-Rasyid, hanya Muhammad Al Amin dan Abdullah Al

Ma‟mun yang paling berpengaruh dalam masa pemerintahan Dinasti

Abbasiyah. Mereka berdua menjadi khalifah selanjutnya menggantikan

posisi ayahnya.

Harun Al-Rasyid mengangkat puteranya Muhammad Al Amin

sebagai putera mahkota pada hari kamis, bulan Sya‟ban tahun 173 H.

Kemudian ia mengangkat Abdullah Al Ma‟mun untuk menjadi khalifah

setelah Al Amin di Riqqah pada tahun 183 H, dan mengangkatnya menjadi

gubernur mulai dari wilayah Hamdzan hingga ke ujung Masyriq (Khalil,

1997:39).

Pada tahun 186 H, Al-Rasyid melaksanakan ibadah haji dengan Al

Amin dan Al Ma‟mun beserta para pimpinan pasukannya. Setelah ia

menyelesaikan manasik haji, ia menulis dua dokumen untuk anaknya.

Pertama, untuk mengingatkan Al Amin untuk memenuhi syarat yang telah

ditetapkan baginya, yaitu menyerahkan kekhilafahan setelahnya kepada

Abdullah Al Ma‟mun. Kedua, salinan naskah yang telah bai‟at yang telah

disetujui oleh orang-orang dekat khalifah maupun publik. Kedua dokumen

itu diletakkan di Baitul Haram, setelah sebelumnya memberikan bai‟at

kepada Al Amin dan mempersaksikannya kepada Allah, para malaikat-

Nya dan semua orang yang ada di sekeliling Ka‟bah, seperti anak-anaknya,

Page 32: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

keluarganya, mawalinya, para menterinya, sekretarisnya dan lain-lain

(Khalil,1997:41).

Al Amin adalah putera Khalifah Harun Al-Rasyid yang memiliki

keturunan darah Arab, ayah dan ibunya berasal dari bani Hasyim. Al-Amin

menduduki kursi khilafah pada usia 23 tahun. Masa kekhalifahannya

hanya berlangsung sebentar, dan dipenuhi pertikaian dengan saudaranya,

al-Ma‟mun.

Perang saudara antara Al Amin dan Al Ma‟mun dimenangkan oleh

Al Ma‟mun. Al Amin akhirnya menyetujui untuk menyerah ditangan

panglima Al Ma‟mun, yang bernama Harsama. Kemudiania terbunuh pada

malam hari (September 813 H) ditangan sekelompok orang yang fanatik.

Kekalahan Al Amin dan pengukuhan Al Ma‟mun sebagai khalifah

membawa era baru dalam sejarah Islam (Karim,2009:151).

Pada masa pemerintahan Al Ma‟mun perkembangan ilmu

mengalami kemajuan yang pesat. Dia sering mengumpulkan para fukoha

dari berbagai penjuru negeri. Dia memiliki pengetahuan yang sangat luas

dalam masalah Fiqih, Bahasa Arab, dan Sejarah. Saat ia dewasa, ia banyak

mempelajari filsafat dan ilmu-ilmu yang pernah berkembang di Yunani

sehingga membuatnya menjadi seorang pakar dalam bidang ilmu ini. Ilmu

filsafat yang telah ia pelajari telah membawanya kepada pendapat yang

menganggap bahwa Al Qur‟an adalah makhluk (As Suyuthi,2012:369).

Diantara jasa-jasanya dalam buku Reorientasi Wawasan Sejarah

Islam dari Arab Sebelum Islam Hingga Dinasti Islam; halaman 96, antara

lain :

Page 33: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

1. Mendirikan Baitul Hikmah, meneruskan dari masa pemerintahan

ayahnya, yaitu perpustakaan besar yang berfungsi sebagai perguruan

tinggi dan kantor penerjemahan.

2. Perluasan wilayah membentang luas dari timur (tembok besar Cina)

sampai ke barat (Pantai Atlantik).

D. Jabatan yang pernah di duduki

Sebelum menjadi seorang khalifah, di usia yang masih remaja ia

telah menunjukan ketangkasan dan kecerdasannya. Sehingga dalam

pemerintahan ayahnya Al Mahdi, dia dipercaya menjadi panglima pasukan

dan membantu para panglima senior. Dalam ekpedisi peperangan Ia

mampu menakhlukan musuhnya dan membuat bangga ayahnya.

Pada saat itu Mahdi, meluncurkan dua ekspedisi besar (pada 779

dan 781-782) dibawah kepemimpinan puteranya (Harun). Dalam hal ini

Mahdi mendidik puteranya untuk memimpin, seperti dulu ayahnya

mendidik dirinya. Pada saat itu, Byzantium diduduki oleh seorang

bernama Konstantinus VI yang ibunya, Irene memerintah sebagai wali atas

namanya. Kekuasaanya rapuh dan kemudian terjadi pertikaian dalam

negeri. Dibawah bimbingan para jenderal, negarawan, dan ajudan

berpengalaman, Harun yang belum genap dua puluh tahun berhasil

merebut benteng Samalu setelah pengepungan 38 hari (Bobrick,2012:38-

39).

Pada pemerintahan ayahnya, Al-Rasyid juga turut berperang

melawan Ash Shaa‟ifah beberapa kali; mengadakan gencatan senjata

dengan Romawi, setelah ia berhasil mengepung Konstantinopel;

mengadakan perjanjian damai dengan istri Leon yang bergelar Agusthah,

Page 34: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

dengan syarat mereka harus membayar jizyah kepada kaum muslimin

setiap tahun (Khalil,1997:158).

Dia di daulat ayahnya (Mahdi) menjadi gubernur di Assafah tahun

779 M dan di Maghrib pada tahun 780 M. Dua tahun setelah menjadi

gubernur, dilihat dari kualitas yang dimiliki Harun jauh lebih baik

daripada kakaknya (Al Hadi), kemudian sang ayah mengukuhkannya

sebagai putra mahkota setelah saudaranya.

E. Setting Sosial

Harun sebagai putra mahkota yang hidup dalam lingkungan

kerajaan Islam, menjadikan ia menguasai ilmu pemerintahan dan ilmu

tentang agama. Kecerdasan dan ketangkasannya yang dimiliki dalam

berbagai hal, ia dapat dipercaya dalam ekpedisi-ekpedisi melawan musuh

pada masa pemerintahan ayahnya.

Harun berasal dari keturunan Abbasiyah yang didirikan oleh

Assafah seorang dengan darah Arab, namun Harun Al-Rasyid sangat dekat

dengan keluarga Barmaki dari Persia. Pendiri keluarga Barmak adalah

Khalid Al Barmaki, ayahnya menjabat sebagai ketua Bhiksu biara Budha.

Ia masuk Islam saat kawasan Asia Tengah ditakhlukan oleh Qutaibah ibn

Muslim. Keluarga Barmak memiliki kecerdasan dan kesetiaan untuk

mengabdi kepada Abbasiyah. Usaha mereka menghasilkan peningkatan

kesejahteraan, kebahagiaan rakyat, serta memperkokoh dinasti Abbasiyah

sehingga kekayaan negara meningkat, dan adanya banyak usaha

meningkatkan berbagai macam budaya yang membawa dinasti Abbasiyah

pada zaman keemasan (Karim,2009:149).

Page 35: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

Peran pentingnya yaitu menjadi penasihat Khalifah Manshur, dan

setelah itu keluarga Barmak mulai berpengaruh besar dalam pemerintahan

Abbasiyah. Keturunan Barmak selanjutnya juga diberi kepercayaan

penting untuk mengasuh dan memberikan pendidikan dasar untuk putera

mahkota.

Pada masa pemerintahan Harun, Baghdad mampu menjadi pusat

peradaban. Baghdad memiliki sejuta pesona, dipinggir kota terdapat

banyak wilayah dengan taman, kebun, vila; beberapa dihiasi dengan

lukisan dinding yang dipernis berwarna biru cerah dan merah terang, atau

panel tembikar berlapis kaca dan lukisan ubin keramik. Sebuah lapangan

yang sangat luas di depan istana utama digunakan untuk turnamen dan

balapan, pemeriksaan dan apel militer. Sebuah hutan menara mendominasi

cakrawala dan seratus lima puluh jembatan menyebrangi kanal-kanal

(Bobrick,2012:100).

Kota Baghdad padasaat itu muncul menjadi pusat dunia dengan

tingkat kemakmuran dan peraninternasional yang luar biasa. Dinasti

Abbasiyah memasuki tatanan yang sangat besar di dalam pemerintahan

terutama dalam sistem perpajakan dan administrasi peradilan. Kejayaan ini

berjalan seiring dengan kemakmuran kerajaan terutama ibukotanya. Istana

kerajaan dengan bangunan-bangunan seperti ruang pertemuan yang

dilengkapi dengan karpet, gorden, dan bantal terbaik dari Timur (Ismiyati

dkk, 2015: 12)

Keindahan kota Baghdad dan istana pada masa itu, membuktikan

bahwa perkembangan ilmu bidang arsitektur telah mengalami kemajuan

pesat hingga menjadi kota dengan daya tarik nilai seni yang tinggi.

Page 36: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

Khalifah Harun juga mencintai olahraga. Dia adalah khalifah

pertama yang bermain hoki dan bola. Dia juga khalifah yang melemparkan

anak panah ke lilin yang diletakan diatas kuda dan dia juga khalifah

Abbasiyah pertama yang bermain catur (As Suyuthi,2012:355).

Sebagai seorang khalifah, Harun sangat perduli terhadap

perkembangan ilmu pengetahuan. Baik dalam bidang ilmu agama, sains,

seni maupun olahraga. Ia akan mendukung siapa saja yang membutuhkan

bantuan dalam perkembangan ilmu dan menyediakan fasilitas yang

memadai. Ia juga tak segan memberikan hadiah bagi para penerjemah

kitab-kitab, syair, dan membiayai para sufi.

Tokoh penting dalam Islam di sekitar Al-Rasyid yang mendukung

pada masanya yaitu diantaranya, Abu Yusuf (Penulis kitab “Al-Kharaj”),

Muhammad bin Al Hasan (Qadhi Al Qudhat-Hakim tertinggi), Abdullah

bin Mubarak (Ilmuwan Timur dan Barat), fudhail bin Iyadh (seorang yang

zuhud dan penasehat ulung), Imam Malik (Imam Dar Al Hijrah), dan

Imam Asy Syafi‟i (Khalil, 1997:165).

Ilmu pengetahuan dan kebudayaan telah tumbuh dan berkembang

dan penulisan kitab-kitab dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan, maka

berdirilah toko-toko kitab. Saudagar-saudagar buku tersebut bukan hanya

mencari keuntungan, akan tetapi kebanyakan dari mereka adalah sastrawan

yang cerdas, agar mereka dapat kesempatan yang baik untuk membaca dan

menelaah, serta bergaul dengan para ulama dan pujangga-pujangga.

Mereka juga menyalin kitab-kitab yang penting dan menyodorkan kepada

orang yang memerlukan dan mendapat imbalan (Zuhairini dkk,1986:94).

Page 37: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

Seperti kekuasaan sebelumnya, Khalifah Harun juga mengalami

pemberontakan, penghianatan serta pembangkangan rakyat di berbagai

daerah yang mewarnai masa pemerintahaanya. Pada pemerintahan Al-

Rasyid, pemimpin Khawarij yang mencoba melakukan pemberontakan

adalah Al Walid bin Tharif Asy-Syaibani di pinggiran kota Nushaiban

pada tahun 178 H, dan berhasil ditumpas oleh Yazid bin Mazid Asy

Syaibani, yaitu anak dari saudara Ma‟an bin Zaa‟idah pada tahun 179 H

(Khalil,1997:139).

Pada tahun 183 H, orang-orang Khazar melakukan pemberontakan

di Armenia. Peristiwa ini memberikan pukulan yang sangat memilukan

bagi kaum muslimin karena pada saat itu kaum muslimin banyak menjadi

korban, bahkan lebih dari seratus ribu penduduk ditawan. Satu peristiwa

yang menoreh goresan sejarah yang dalam, karena peristiwa seperti ini

belum pernah terjadi sebelumnya (As Suyuthi,2012:344).

Kondisi masyrakat di masa Al-Rasyid, mengalami kesejahteraan

meliputi seluruh penjuru negeri. Begitu juga ketenangan, ia selalu

menghadapi permasalahan rakyatnya dan ia tidak pernah tergesa-gesa

dalam mengambil keputusan sebelum mempertimbangkannya kepada para

penasehat dan ahli ilmu.

Page 38: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

BAB III

PERAN KHALIFAH HARUN AL RASYID

A. Pengembangan Pendidikan Islam

Dinasti Abbasiyah yang berdiri setelah jatuhnya kekuasaan Dinasti

Umayah. Dinasti Abbasiyah dikenal dengan masa kebangkitan

pendidikannya, terutama di bawah kepemimpinan khalifah yang kelima

yaitu Khalifah Harun Al-Rasyid dan puteranya Khalifah Al Makmun.

Pada masa pemerintahannya, Harun ar-Rasyid banyak berperan

dalam bidang pengembangan ilmu pengetahuan dengan memperbesar

departemen studi ilmiah dan penerjemahan yang didirikan kakeknya, Al-

Mansur. Kemurahan hati Al-Rasyid, para menteri dan anggota istana yang

berbakat terutama keluarga Barmak, yang membantu ilmu pengetahuan

dan kesenian, membuat Baghdad menjadi pusat yang menarik orang-orang

terpelajar dari seluruh dunia (Syalabi, 2003: 110).

Istana Al-Rasyid merupakan tempat berkumpulnya para ahli bijak

dan ulama; pasar bagi para balaghah, syair,sejarah, fikih, kedokteran,

musik dan berbagai ilmu dan kesenian lainnya. Di istananya, ia sering

menemui mereka dengan penuh penghormatan dan kemuliaan, bahkan ia

memberikan hadiah yang melimpah kepada masing-masing ahli dalam

bidangnya. Masa kepemimpinannya adalah masa kemegahan peradaban

Islam yang tidak ada tandingannya (Khalil,1997:101)

Dibawah pemerintahan Harun, Baghdad juga terkenal dengan toko-

toko bukunya, yang berkembang pesat setelah produksi kertas

Page 39: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

diperkenalkan. Para perajin dari China, yang terampil membuat kertas,

termasuk mereka yang ditangkap oleh pasukan Arab dalam Perang Talas

pada 751. Sebagai tawanan perang, mereka dkirim ke Samarkand, disana

pabrik kertas pertama Arab didirikan. Pada akhirnya kertas menggantikan

perkamen sebagai media yang biasa digunakan untuk menulis, dan

produksi bukupun meningkat sangat pesat. Semua ini memberi dampak

intelektual dan kultural yang dapat dibandingkan dengan pengenalan

percetakan di Barat. Harun memfasilitasi dan mendorong korespodensi

dan pembuatan buku-buku catatan. Hal ini membawa kesibukan baru

dalam perdagangan, perbangkan, dan kerja administrasi. Pada 794-795,

Ja‟far al Barmak mendirikan pabrik kertas pertama di Baghdad, dan dari

sinilah teknologi menyebar. Harun berusaha keras agar kertas digunakan

dalam catatan pemerintah, karena sesuatu yang tertulis di kertas tidak

dapat diubah atau dihapus dengan mudah. Kemudian sebuah jalan di

kawasan komersial kota disediakan untuk penjualan kertas dan buku

(Bobrick, 2012:120).

Pada masa kepemimpinannya ada Jabir bin Hayyan, Al

Khuwarizmi dan Al Kindi, yang telah meninggalkan peninggalan bagi

khazanah keilmuan dunia dengan muatan ilmiah yang tiada banding. Ia

sering berkunjung ke berbagai wilayah kerajaan bersama perawi, ulama

dan qadhi (Khalil,1997:xvii).

Pada masanya hidup tiga pemuka terbesar dalam madzhab hukum

yaitu Malik Ibn Anas (wafat 179 H/795M) dan Muhammad Ibn Idris Al

Page 40: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

Syafi‟i (wafat 204 H/817 M) dan Ahmad Ibn Hanbal (164-242 H/780-855

M). Juga tokoh-tokoh Iktizal Aliran Basrah Yaitu Abu Huzail Al Allaf

(135-236 H) Dan Ibrahim A Nazzaham (160-231 H) dan Amru ibn Bahar

Al Jahidz (159-255 H). Bahkan pada masa itulah muncul aliran bagdad

dari kalangan iktizal itu dibawah pimpinan Bisyrilibn Mu‟tamir (wafat 210

H/826 M), seseorang pemikir dan pembicara yang tangkas di dalam

diskusi-diskusi di depan balai penghadapan khalif (Sou‟yb, 1997:130).

Tokoh ahli bahasa terkenal yang memepelopori penyusunan tata

bahasa dan seni bahasa dan nada saja yaitu Khalaf Al Ahmar (wafat 180

H) dan Al Ashma‟i (wafat 214 H) dan Khalil ibn Ahmad Al Farahidi

(wafat 180 H) dan Akhfasy Al Akbar (wafat 176 H) dan Akhfasy Al

Awsath (wafat 215 H) dan Sibawaihi (wafat 180 H) dan Al Kisai (wafat

189 H) (Sou‟yb, 1997:130).

Tokoh sufi angkatan pertama (daur-al-awwal) yaitu ibrahim ibn

idham (wafat 166 H/783 M), seorang pangeran dari kota Balkh yang

meninggalkan kebangsawanannya dan kekayaanya dan mengembara

sebagai seorang faqir dan hidup dari hasil kerajinan tangan sendiri dan

wafat dalam pertempuran lautan sewaktu armada islam menghadapi

Armada Byzantium, dan Rabiatul Adawiyah (wafat 185 H/801 M),

seorang sufi wanita dari Basrah yang amat terkenal dengan sajak-sajak

mistik itu dan Abu Ali Syaqiqq Al Balki (wafat 194 H/ 810 M) seorang

tokoh mistik yang menjadi tokoh legendaris pada masa belakangan

Page 41: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

dikalangan aliran-aliran mistik (thariqat-thariqat) dalam sejarah Islam

(Sou‟yb, 1997:130).

Perkembangan intelektual dimulai dengan menterjemahkan

khazanah intelektual Yunani klasik seperti filsafat Aristoteles. Khalifah

sendiri mengalokasikan anggaran khusus untuk menggaji para penerjemah

dari golongan Kristen, kaum Sabi, dan bahkan juga para penyembah

bintang (Didin Saefudin, 2002: 7).

Beberapa upaya yang dilaksanakan terkait dengan kemajuan dan

perkembangan peradaban Islam. Peradaban-peradaban tersebut pada

dasarnya merupakan akulturasi dari peradaban Islam dengan peradaban

lainnya, terutama Persia atau Yunani, di antaranya yaitu:

1. Gerakan Penerjemahan

Kegiatan penerjemahan sudah dimulai sejak masa Umayyah,

upaya besar-besaran untuk menerjemahkan manuskrip berbahasa asing

terutama bahasa Yunani dan Persia ke dalam bahasa arab mengalami

keemasannya pada masa Abbasiyah. Para ilmuwan di utus ke daerah

Byzantium untuk mencari naskah-naskah Yunani dalam berbagai

bidang ilmu filsafat dan kedokteran. Sedangkan perburuan manuskrip

di daerah timur seperti Persia adalah dalam bidang sastra dan tata

negara. Para penerjemah tidak hanya dari kalangan Islam tetapi juga

dari pemeluk Nasrani di Syiria dan Majusi dari Persia. Biasanya

naskah berbahasa Yunani diterjemahkan ke Bahasa Syiria kuno

sebelum ke dalam Bahasa Arab. Hal ini di karenakan penerjemah

Page 42: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

biasanya adalah para Pendeta Kristen Syiria yang hanya memahami

bahasa Yunani dan bahasa mereka sendiri yang berbeda dari Bahasa

Arab. Kemudian para ilmuwan yang memahami Bahasa Syiria dan

Arab menerjemahkan naskah tersebut kedalam Bahasa Arab (Sodiqin

dkk, 2002: 103).

Pelopor gerakan penerjemah pada awal pemerintahan

Abbasiyah adalah Khalifah Al Manshur yang juga membangun ibukota

Baghdad. Dia mempekerjakan orang-orang persia yang baru masuk

Islam seperti Nawbaht, Ibrahim Al Fazari, dan Ali ibn Isa untuk

menerjemahkan karya- karya berbahasa Persia dalam bidang Astrologi

(ilmu perbintangan) yang sangat berguna bagi kafilah dagang, baik

melalui darat maupun laut. Buku tentang ketata negaraan dan politik

serta moral seperti Kalila Wa Dimna Dab Sindhind dalam Bahasa

Persia diterjemahkan kedalam Bahasa Arab. Selain itu, manuskrip

berbahasa Yunani seperti Logika karya Aristoteles, Almagest karya

Ptolemy, Arithmetic karya Nicomachus dari Gerasa, Geometri karya

Euclid juga diterjemahkan (Sodiqin dkk, 2002: 104).

Pada masa Harun al-Rasyid, dikenal Yuhanna Yahya ibn

Masawayh (w.857) yang menerjemahkan beberapa manuskrip tentang

kedokteran yang dibawa oleh khalifah dari Ankara dan Amorium. Pada

masa Makmun dikenal Hunayn ibn Ishaq (Joannitius, 809-873), ia

dijuluki “ketua para penerjemah” (sebutan orang Arab), seorang

sarjana terbesar dan figur terhormat. Makmun mengangkatnya menjadi

Page 43: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

pengawas perpustakaan akademinya yang bertugas menerjemahkan

karya-karya ilmiah, dibantu oleh anaknya Ishaq, dan keponakannya

Hubaisyib al-Hasan yang telah ia latih (Mahroes,2015:85).

Kegiatan penerjemahan buku-buku ini berjalan kira-kira satu

abad, babak penerjemahan itu dalam rentang ±750-850. Diantara

cabang ilmu pengetahuan yang diutamakan ialah Ilmu Kedokteran,

Matematika, Optika, Geografi, Fisika, Astronomi, dan Sejarah di

samping Filsafat (Mahroes,2015:86).

2. Membangun Bait al-Hikmah

Bait al-Hikmah merupakan perpustakaan yang juga berfungsi

sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan. Instuisi ini merupakan

kelanjutan dari instuisi yang serupa di masa imperium Sasania Persia

yang bernama Jundi Shapur Academy. Perbedaannya, pada masa

Persia institusi ini hanya menyimpan puisi - puisi dan cerita-cerita

untuk raja, sedangkan pada masa Abbasiyah (Harun Al-Rasyid)

instutusi ini diberi nama Khizanah al-Hikmah yang berfungsi sebagai

perpustakaan dan pusat penelitian (Sodiqin, 2002: 105).

Tahun 791, Harun menjadikan persoalan pendidikan sebagai tujuan

nasional (yakni, kerajaan) ketika ia menulis surat pada seluruh gubernur

provinsi mendesak mereka untuk memajukan pembelajaran, dan

mengadakan ujian negara dengan hadiah uang bagi siwa yang berhasil

mendapat nilai yang bagus (Bobrick,2012:124).

Page 44: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

Perhatiannya yang tinggi terhadap pengembangan ilmu

pengetahuan dan usaha penting Harun Al-Rasyid, membawa namanya ke

puncak kemasyhuran adalah Peradaban Islam dengan taraf yang belum

pernah dicapai sebelumnya. Ia mendirikan beberapa lembaga pendidikan,

seperti Bait al Hikmah, Majelis al Muzakarah, lembaga pengkajian

masalah-masalah keagamaan, rumah-rumah, masjid, istana khalifah dan

rumah sakit (Suwito,2005:101).

Dalam buku Sejarah Sosial Pendidikan Islam karya Prof. Dr.

Suwito, MA halaman 101; disebutkan bahwa Lembaga-lembaga

Pendidikan Islam yang berkembang pada masa Harun Al- Rasyid meliputi:

1. Kuttab atau Maktab

Kuttab atau maktab, berasal dari kata dasar kataba yang berarti

menulis atau tempat menulis. Kemudian memiliki pengertian sebagai

lembaga pendidikan dasar. Menurut catatan sejarah, Kuttab telah ada

sejak pra Islam. Diperkirakan mulai dikembangkan oleh pendatang ke

tanah Arab, yang terdiri dari kaum Yahudi dan Nasrani sebagai cara

mereka mengajarkan taurat dan injil, filsafat, jadal (ilmu debat) dan

topik-topik yang berkenaan dengan agama mereka.

Di awal perkembangan Islam, kuttab tersebut dilaksanakan di

rumah guru yang bersangkutan dan materi yang diajarkan adalah

semata-mata menulis dan membaca (syair-syair), kemudian pada akhir

abad 1 H, mulai timbul kuttab yang disamping mendirikan pendidikan

menulis dan membaca, juga mengajarkan membaca Al Qur‟an dan

Page 45: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

pokok ajaran agama. Pada mulanya Kuttab jenis ini merupakan

pemindahan dari pengajaran Al Qur‟an yang berlangsung di masjid,

yang sifatnya umum (berlaku untuk anak-anak dan dewasa). Namun

karena anak-anak susah dalam menjaga kebersihan di masjid, maka

disediakan tempat khusus disamping masjid untuk mereka belajar Al

Qur‟an dan pokok-pokok agama. Selanjutnya berkembanglah tempat-

tempat khusus (baik yang dihubungkan dengan masjid maupun

terpisah) untuk pengajaran anak-anak dan berkembanglah kuttab-

kuttab yang bukan hanya mengajarkan Al Qur‟an, tetapi juga

pengetahuan dasar lainnya. Dengan demikian kuttab berkembang

menjadi lembaga pendidikan dasar yang bersifat formal.

2. Pendidikan rendah di istana

Timbulnya pendidikan rendah di istana untuk anak-anak para

pejabat, adalah berdasarkan pemikiran bahwa pendidikan itu harus

bersifat menyiapkan anak didik agar mampu melaksanakan tugas-

tugasnya kelak setelah ia dewasa. Atas dasar pemikiran tersebut,

khalifah beserta keluarganya dan para pembesar istana lainya berusaha

menyiapkan anak-anaknya agar sejak kecil sudah di perkenalkan

dengan lingkungan dan tugas-tugas yang akan di embannya nanti.

Pendidikan anak di istana berbeda dengan pendidikan anak-

anak di kuttab pada umumnya. Di istana orang tua murid (para

pembesar di istana) adalah yang membuat rencana pelajaran dan

tujuan yang di kehendaki oleh orang tuanya.

Page 46: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

3. Toko-toko buku

Selama masa kejayaan dinasti Abbasiyah, toko-toko buku

berkembang dengan pesat seiring dengan perkembangan ilmu

pengetahuan. Toko-toko buku tidak hanya menjadi pusat pengumpulan

dan penyebaran (penjualan) buku-buku, tapi juga menjadi pusat studi

dengan lingkaran-lingkaran studi berkembang di dalamnya. Pemilik

toko buku biasanya menjadi tuan rumah dan kadang menjadi

pemimpin lingkaran studi tersebut. Ini semua menunjukan betapa

antusiasnya umat Islam masa itu dalam menuntut ilmu.

4. Majelis atau Salon kesusastraan

Majelis atau salon kesusastraan adalah suatu majelis khusus yang

diadakan oleh khalifah untuk membahas berbagai macam ilmu

pengetahuan. Majelis seperti ini telah ada sejak masa khulafa Al-

Rasyidin dan diadakan di masjid. Namun pada masa dinasti Umayyah,

pelaksanaannya dipindah ke istana dan hanya dihadiri oleh orang-

orang tertentu saja. Salon sastra yang berkembang disekitar khalifah

yang berwawasan ilmu dan para cendekiawan sahabatnya, menjadi

tempat bertukar pikiran tentang sastra dan ilmu pengetahuan.

Pada masa Harun Al-Rasyid (170-193), majelis sastra mengalami

kemajuan yang luar biasa, karena khalifah sendiri adalah ahli ilmu

pengetahuan yang cerdas, sehingga khalifah aktif di dalamnya. Pada

masa beliau, sering diadakan perlombaan antara ahli-ahli syair,

Page 47: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

perdebatan antar fukaha dan juga sayembara antara ahli kesenian dan

pujangga.

5. Rumah sakit

Pada masa Abbasiyah, rumah sakit bukan hanya berfungsi

sebagai tempat untuk merawat dan mengobati orang sakit, tetapi juga

berfungsi sebagai tempat mendidik tenaga-tenaga yang berhubungan

dengan keperawatan dan pengobatan. Rumah sakit juga merupakan

tempat praktikum dari sekolah kedokteran yang didirikan diluar rumah

sakit. Dengan demikian, rumah sakit dalam dunia Islam juga berfungsi

sebagai lembaga pendidikan. Kemudian ini diterapkan dalam dunia

modern.

Para khalifah Abbasiyah mengatur pendidikan kedokteran agar

mahasiswa, setelah dan praktis, melalui pendidikan teoritis menulis

sebuah karya (semacam tesis) dan dengan diterimanya karya tersebut,

mereka akan menerima ijazah dari gurunya dan sekaligus diberi izin

untuk membuka praktek kedokteran (Asari,1994:120).

6. Perpustakaan

Salah satu ciri perpustakaan pada masa dinasti Abbasiyah ini

adalah tumbuh kembangnya dengan pesat perpustakaan-perpustakaan,

baik yang besifat umum; didirikan oleh pemerintah, maupun

perpustakaan yang sifatnya khusus; didirikan oleh para ulama dan

sarjana.

Page 48: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

Bait al Hikmah yang didirikan masa Harun Al-Rasyid

berkembang pesat masa Al Makmun, merupakan salah satu contoh

dari perpustakaan dunia Islam yang lengkap. Di dalamnya terdapat

macam-macam buku ilmu pengetahuan yang berkembang pada masa

itu serta berbagai buku terjemahan dari bahasa Yunani, Persia, India,

Qibti, Aramy.

7. Masjid

Merupakan institusi pendidikan Islam yang sudah ada sejak masa

Nabi Muhammad SAW. Masjid telah menjadi pusat kegiatan dan

informasi bagi kaum muslimin, termasuk kegiatan pendidikan. Pada

masa Umayyah, masjid berkembang fungsinya sebagai tempat

pengembangan ilmu pengetahuan utama dalam bidang keagamaan.

Pada masa Abbasiyah dan masa perkembangan kebudayaan

Islam, masjid-masjid yang didirikan oleh para penguasa pada

umumnya, dilengkapi dengan berbagai sarana dan fasilitas

pendidikan, seperti tempat pendidikan untuk anak-anak, pengajaran

orang dewasa (halaqah) juga ruang perpustakaan dengan buku-buku

yang lengkap.

Masjid dapat dikatakan sebagai lembaga pendidikan Islam yang

khas. Pada masa dinasti Abbasiyah, penyelengaraan pendidikan di

masjid sangat didukung oleh pemerintah, seperti Harun Al-Rasyid dan

khalifah selanjutnya. Pada kekhalifahan Abbasiyah menganggap

Page 49: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

kepentingan masjid bukan hanya sebagai tempat peribadatan,

melainkan sebgai pusat pengajaran bagi kaum muda.

8. Rumah para ulama

Digunakan untuk melakukan transmisi ilmu agama dan ilmu

umum dan kemungkinan lain perdebatan ilmiah. Ulama yang tidak

diberi kesempatan mengajar di institusi pendidikan formal akan

mengajar di rumah-rumah mereka.

Diantara rumah ulama yang dijadikan tempat belajar adalah

rumah Abu Muhammad ibn Hatim al Razy al Hafish seorang

muhaddits yang terkenal ketsiqahanya. Kemudian rumah ibn Sina, al

Ghazali, Ali ibn Muhammad al Fasihi.

9. Madrasah

Madrasah sangat diperlukan sebagai tempat untuk menerima

ilmu pengetahuan agama secara teratur dan sistematis. Madrasah

pertama yang didirikan adalah madrasah al Baihaqiyyah di kota

Naisabur. Sebab didirikannya madrasah ini adalah karena masjid-

masjid telah dipenuhi dengan pengajian-pengajian dari guru yang

semakin banyak, sehinnga mengganggu orang yang shalat. Disamping

itu juga karena perkembangan ilmu yang sangat pesat setelah

berkembnagnya penerjemahan-penerjemahan buku yang berbahasa

asing kedalam bahasa Arab.

Madrasah berfungsi sangat penting karena kelengkapan

ruangannya untuk belajar, yang dikenal dengan ruangan muhadhaarah

Page 50: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

serta bangunan-bangunan yang berkaitan, pengamanan bagi murid-

murid dan gurunya. Proses belajar mengajar, metode mengajar juga

salah satu aspek yang penting untuk mentransferkan pengetahuan dan

kebudayaan dari seorang guru kepada pelajar. Maka metode pelajaran

yang dipakai pada masa ini dapat dikelompokkan menjadi tiga

macam, yaitu : lisan, hafalan, dan tulisan. Metode lisan dapat berupa

dikte, ceramah, qirah, dan diskusi.

B. Sumbangan dalam Pemerintahan

Masuknya pengaruh asing dalam dunia Islam, telah merubah

bentuk pemerintahan dari masa rosul yang berbentuk demokrasi menjadi

dinasti. ini mulai terasa pada masa Bani Umayyah dan semakin menjadi

nyata pada masa Bani Abbasiyah, yang menentukan tahta kerajaan

berdasarkan keturunan. Dalam perkembangan Dinasti Abbasiyah banyak

mengalami kemajuan yang pesat, dimulai pada masa Khalifah Manshur,

Khalifah Mahdi, dan berada pada puncaknya masa Harun dan puteranya

Al Makmun. Dalam mengembangkan Dinasti Abbasiyah khalifah Harun

al-Rasyid memiliki peranan yang sangat penting dan tidak lepas dari

pengaruh keluarga Barmak dari Persia yang banyak membantu menjadikan

Baghdad sebagai pusat peradaban masa itu.

Dalam menjalankan pemerintahan, ada keluarga Barmak yang

sangat berpengaruh dalam pemerintahan Abbasiyah. Keluarga ini telah

berperan pada masa Khalifah Al Manshur. Yahya ibn Khalid yang menjadi

guru dan wazir Harun Al-Rasyid. Keluarga Barmak memiliki kecakapan

Page 51: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

dan kemampuan luar biasa dalam menjalankan pemerintahan dan

pendukung utama bagi perkembangan ilmiah dan kebudayaan.

Kedudukannya dalam pemerintahan, menjadikan kekayaan yang mereka

miliki semakin melimpah hingga kemegahan serta kemegahan hidupnya

hampir sama seperti seorang khalifah (Sou‟yb, 1997:127).

Setelah perannya dan kekuasaanya dalam pemerintahan Harun,

mengalami kedudukan yang tinggi. Kejatuhan keluarga Barmak terjadi

pada tahun 803 M, persisi setelah perjalanan haji ke Mekkah, ketika

pengaturan suksesi disahkan (Bobrick,2012:235). Keluarga ini mendapat

fitnah dari banyak kalangan yang tidak menyukai mereka, dan

menyebabkan Ja‟far terbunuh. Mengutip pendapat Hitti dalam buku

Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam halaman 150, bahwa; semua

kekayaan dari keluarga Barmak berjumlah 30.676.000 dinar, belum

termasuk ladang, istana, perabotan, dan lain-lain disita.

Historian’s history of the world vol. VIII edisi 1926 dalam buku

Sejarah Daulat Abbasiyah I karangan Joesoef Sou‟yb hal 103; menyatakan

masa pemerintahan Khalifah Harun Al-Rasyid dengan :The magnificence

of all previous reigns paled before that of harun ar rashid, Harun the just

(786-809). This famous potentate, in whom the peculiar genius of the arab

race seems to have reached its highest development,merits particular

mention among the vicegerents of mohammed. Brave, genereous, and

magnanimous, he resisted all temptations to use despotically his supreme

power over a people who never murmured at his will,and governed with

Page 52: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

sole view to assuring the happiness of his will, and governed with subjects,

yang berarti: “Keagungan dari keseluruhan kekuasaan-kekuasaan

sebelumnya telah suram didepan Harun Al-Rasyid, Harun maha adil (786-

809). Penguasa yang termasyhur ini, yang pada masanya kecakapan

khusus bangsa Arab mencapai perkembangan tertinggi, memiliki

keistimewaan diantara para penguasa yang menggantikan Muhammad.

Gagah berani, dermawan, dan maha agung, ia menolak setiap rayuan untuk

mempergunakan kekuasaan terhadap rakyat yang tidak pernah menggerutu

atas setiap kehendaknya dan ia memerintah dengan keseluruhan perhatian

tertuju bagi menjaminkan kebahagiaan rakyatnya.

Dalam hal pemerintahan, ia memiliki idola dari Raja Persia kuno

yang bernama Darius, yang melakukan banyak hal untuk meroformasi

kerajaannya. Sang raja menciptakan sistem perpajakan yang tertata,

percetakan koin yang seragam, serta ukuran dan timbangan yang standar;

membangun sistem irigasi di Asia Tengah dan Gurun Syiria, Pelabuhan di

Teluk Persia, sebuah terusan dari Nil ke Suez, dan sistem jalan raya

pertama yang pernah dibangun untuk kendaraan beroda, yang dapat

digunakan oleh para petugas untuk membawa sebuah peran secara estafet

lebih dari 600 mil dalam sepekan (Bobrick,2012:60).

Khalifah Harun Al-Rasyid sering keluar meninggalkan istana

menjelajahi sepanjang jalan Baghdad, hal ini Harun Al-Rasyid lakukan

untuk memberikan keadilan dan meringankan penderitaan rakyatnya.

Sering kali khalifah Harun Al-Rasyid mengunjungi wilayah jajahannya

untuk melenyapkan hukum rimba dan untuk mengetahui keadaan

Page 53: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

rakyatnya, meninjau langsung perbatasan dan tidak pernah menghindarkan

diri dari kesukaran dan tugas-tugas pemerintahan. Selain itu Khalifah

Harun Al-Rasyid juga telah meletakkan pondasi dan prinsip dengan kokoh

seperti di bidang politik, ekonomi, sosial dan ilmu pengetahuan sehingga

tercipta kerja sama yang baik antar komponen pemerintahan dan

masyarakat. Semua ini akan mendukung dan menciptakan terobosan yang

baru bagi kenyamanan serta mensejahterakan kehidupan umat Islam

(Ismiyati dkk, 2015: 7).

Kemajuan pembangunan yang dilakukan oleh Khalifah Harun pada

masa pemerintahannya meliputi:

1. Bidang Pembangunan

Dalam hal pembangunan suatu negara Islam, masjid merupakan

hal pokok bagi kaum muslim. Evolusi masjid (kata Bahasa Arab

“masjid” berarti “tempat sujud”) mengikuti perkembangan Islam. Di

masa awal, umat Islam menjadkan ruang terbuka yang cukup luas

untuk menampung jemaah, Nabi Muhammad SAW sendiri juga

beribadah di ruang terbuka. Kemudian ruangan itu dibatasi dan

dijadikan ruang tengah yang dikelilingi serambi tiang

(Bobrick,2012;118).

Masjid-masjid berikutnya, dekorasinya berupa mozaik, terilhami

oleh arsitektur Byzantium di Syiria dan Palestina. Yang paling

terkenal adalah masjid Umayyah di Damaskus. Dibangun di situs

bekas basilika Kristen yang dipersembahkan untuk Santo Yohanes

Page 54: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

sang Pembaptis, masjid agung ini secara arsitektural dengan tiga ruang

dalam dan sebuah ruang samping yang dinaungi kubah. Dibagian di

dalamnya terdapat mozaik yang berkilauan, mural yang indah, ukiran

pualam berwarna, dan tulisan dari Al Qur‟an yang bergaya dekoratif.

Menara batunya yang persegi diadaptasi dari menara penjaga yang

dimiliki gereja Kristen. Di akhir masa Umayyah, setiap masjid

meliputi sebuah ceruk setengah lingkaran yang dikenal sebagai

mihrab, yang menunjukan arah Mekkah, sebuah halaman luas yang

dikelilingi lorong beratap, dan sebuah lorong shalat

(Bobrick,2012;119).

Pada masa Harun, ciri paling khas dari masjid adalah menara yang

menjulang yang dihubungkan dengan masjid dan sebuah jembatan.

Sebuah tangga spiral mengitarinya dari dasar sampai puncak dengan

diselingi balkon atau galeri dan sebuah kerucut atau paviliun terbuka

dipuncaknya. Menara-menara ini bertingkat-tingkat menuju langit,

seperti zigurat bertingkat buatan bangsa kaldea dimasa lalu,

menambah ketinggian masjid merupakan bangunan kerajaaan yang

dihubungkan dengan tingginya kedudukan keagamaan sang khalifah

yang ditetapkannya sendiri (Bobrick,2012:119).

Sebagai isteri seorang khalifah, Zubaidah ikut berperan dalam

pemerintahan. Ia memberi subsidi proyek-proyek bangunan publik

termasuk penggalian kanal-kanal untuk irigasi dan persediaan air, dan

pendirian berbagai asrama dan masjid (Bobrick,2012:92). Berkat

Page 55: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

pembangunan saluran irigasi dan kanal yang luas tersebut, menjadikan

produksi pertanian yang melimpah memudahkan pertumbuhannya

(Bobrick,2012:110).

Diantara peninggalan dan salah satu kerja yang utama dan

bermanfaat bagi kaum muslimin adalah ia telah menggratiskan air

bagi penduduk Mekkah, setelah sebelumnya harus membayar satu

dinar. Dia telah membuat saluran air sepanjang 10 mil dengan

membelah gunung dan memahat bebatuan yang dialirkan dari luar

tanah haram ke Mekkah dan melewati dataran rendah, dataran tinggi,

lembah, dan gunung-gunung batu. Mata airnya dikenal dengan

sebutan Ain Asy Syamas atau Air Mata Zubaidah. Untuk keperluan

pembangunan tersebut, dijelaskan dalam sebuah riwayat bahwa

Zubaidah mengeluarkan uang sebesar 1 juta 700 ribu dinar

(Khalil,1997:25).

2. Bidang Kesehatan

Kaum muslim adalah kaum yang pertama kali membangun

apotek di dunia dan mendirikan sekolah farmasi pertama, dengan

pengetahuan mereka telah menyusun buku daftar obat-obatan.

Semuanya tidak terlepas dari jasa Jabir bin Hayyan, Bapak Kimia Arab

(Effendi,2015:251).

Khalifah Harun memerintahkan Sinan bin Tsabit bin Qurrah

untuk mendirikan rumah sakit pertama di dunia Islam. Kemudian ia

terkenal dengan tokoh yang berada dibalik kesuksesan standar profesi

Page 56: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

kedokteran. Rumah sakit yang dibangun pada awal abad ke 9 itu

mengikuti model Persia (Effendi,2015:251). Lembaga pendidikan

dokter dan farmasi, pada masa itu sudah terdapat paling tidak sekitar

800 orang dokter (Ensiklopedi Islam,1993: 89).

3. Bidang militer

Selain ilmu pengetahuan, kemajuan yang dicapai oleh kaum

muslim Abbasiyah adalah teknologi militer. Pada masa Abbasiyah,

selain pedang, tombak, dan panah, para pasukannya juga

menggunakan senjata “berat” untuk menembus dinding benteng

(seperti Dababbah, Kabsi, atau sejenis meriam) dan pelontar misil

(Manjanik, jenis senjata pembakar yang disebut sebagai Naft). Mereka

yang ditugaskan khusus membawa Naft ini dinamai pasukan Naffatun.

Mereka juga telah menguasai tekhnik destilasi minyak bumi. Zat

pembakarnya dibuat dengan mencampurkan minyak bumi, produk-

produk minyak (tir atau resin dengan belerang), atau campuran antara

batu kapur dan belerang. “Proyektil” atau “zat pembakar” itu

kemudian dilontarkan melalui sebuah pipa, semacam laras panjang

pada zaman sekarang (Effendi,2015:263).

Harun mewarisi sistem yang sangat maju dari pemerintahan

sebelumnya, namun dia juga menggali saluran baru, membuat

persilangan kanal-kanal disekitar Baghdad, Samarra, dan Rakkah. Dia

juga memikirkan untuk membuat sebuah terusan dari Teluk Suez ke

arah Laut Mediterania (Bobrick,2012:116).

Page 57: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

Salah satu kotribusinya dalam dunia militer adalah mendirikan

“Kantor Suplai” (Diiwan Al ‘Ardhi) merupakan bagian dari (Diiwan Al

Harbi) yaitu yang bertugas untuk menyiapkan para tentara dan

meneliti tingkat kemampuan mereka, yang dilakukan oleh para

pengawas khusus; menyusun tekhnik peperangan seperti mobilisasi;

cara menguasai benteng musuh; memperkuat benteng pertahanan,

mengendarai kuda perang; dan bagaimana mengepung musuh

(Khalil,1997:158).

Pada pemerintahan Harun, terdapat juga satuan tentara tetap,

yang menerima pembayaran rutin, dan pasukan pengawal kerajaan dan

pasukan pengawal kerajaan yang berjumlah besar yang merupakan

sebuah pasukan elite. Sebuah kesatuan yang terdiri atas seratus orang

membentuk sebuah kompi atau skuadron; beberapa kompi membentuk

sebuah kelompok; seribu orang membentuk batalion; dan sepuluh ribu

membentuk korps, dikepalai oleh seorang amir atau jenderal. Setiap

saat, 125.000 serdadu muslim ditempatkan disepanjang perbatasan

Byzantium, di Baghdad, Madinah, Damaskus, Rayy, dan lokasi-lokasi

strategis lainnya, untuk menangani kerusuhan. Garnius Baghdad,

bermarkas “di bagian utara dan barat Kota Bundar (jauh dari distrik

komersial di selatan) dimana para perwira terkemuka memiliki

kediaman mereka sendiri, termasuk kepala kepolisian, yang memiliki

rumah tepat diluar Gerbang Kufah”. Para serdadu dari wilayah-

wilayah kerajaan yang berbeda cenderung membentuk distrik etnis

Page 58: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

mereka sendiri, dan menciptakan, misalnya, “Bukhara kecil”,

“Tabaristan kecil” , atau “Balakh kecil” (Bobrick,2012:67).

Apel militer resmi kadang digelar di ibukota, dengan kavaleri

yang ringan dan berat, infanteri, dan pasukan panah berbaris di

lapangan. Kavaleri berat benar-benar dilapisi besi, dengan helm dan

perisai dada yang tebal. Seperti kesatria abad pertengahan, titik yang

tidak terlindungi ditubuh mereka hanyalah ujung hidung dan dua

lubang kecil pada mata mereka (Bobrick,2012: 67-68).

4. Bidang Administrasi

Struktur organisasi Dinasti Abbasiyah terdiri dari al khilafah, al

wizarah (kementrian), al kitabah dan al hijabah. Lembaga al khilafah

dijabat oleh seorang khalifah. Jabatan khalifah berjalan secara turun

temurun di lingkungan Dinasti Abbasiyah. Lembaga al wizarah

(kementrian) dipimpin oleh seorang wazir seperti halnya menteri pada

zaman sekarang. Lembaga dan jabatan ini baru dalam sejarah

pemerintahan Islam yang diciptakan oleh Khalifah Abu Ja‟far al

Mansur. Lembaga al kitabah terdiri dari beberapa katib (sekertaris).

Lembaga al hijabah dipimpin oleh al hajib, tugas al hajib ialah

mengawal serta mengatur siapa saja yang ingin bertemu dengan

khalifah. Pada zaman Khalifah Abbasiyah birokrasi diperketat hanya

rakyat dan pejabat yang mempunyai urusan penting yang boleh

bertemu langsung dengan khalifah (Ismiyati dkk, 2015:8).

Page 59: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

Sebuah “biro penyitaan” dibentuk sebagai sebuah departemen

pemerintah reguler dalam hal ini wazir akan menyita hak milik

gubernur yang dipecat dari kedudukannya dan khalifah juga dapat

menghukum dengan menyita hak dari wazir yang dipecat

(Bobrick,2012:69).

Peraturan juga diperkenalkan dalam wilayah peradilan dan

keuangan. Pendapatan mengalir kedalam perbendaharaan kerajaan

dari beragam pajak, termasuk pajak tanah; pajak hewan ternak, emas

dan perak, barang komersial; pajak setiap kepala (dikenakan pada

non-muslim, harus membayar jumlah yang ditentukan dari seluruh

harta yang mereka miliki); dan bea cukai (ditetapkan sebesar

sepersepuluh dari nilai barang impor (Bobrick, 2012:70).

Selain biro pajak, Harun memiliki kantor pemeriksa atau

pelaporan lain (yang diperkenalkan Mahdi); sebuah dewan surat-

menyurat atau kantor arsip yang menangani semu dokumen resmi; dan

sebuah departemen untuk memeriksa pengaduan, yang berfungsi

sebagai pengadilan banding. Setiap kota besar juga memiliki pasukan

khusus, selain menjaga ketertiban juga bertugas mengawasi pasar-

pasar umum (untuk memastikan, misalnya: penggunaan ukuran dan

timbangan yang tepat); menegakkan pembayaran hutangyang sah; dan

menindak aktivitas terlarang seperti perjudian, riba, dan penjualan

anggur secra umum (Bobrick,2012:71).

Page 60: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

Dibawah pemerintahan Harun, setiap ibukota provinsi juga diberi

kantor pos sendiri dan ratusan rute dikembangkan untuk

menghubungkan ibukota kerajaan dengan kota-kota besar maupun

kota-kota kecil lain. Untuk pengiriman surat, sebuah sistem estafet

menghubungkan berbagai wilayah. Kantor pos pusat di Baghdad

dilengkapi dengan buku alamat dan peta yang menunjukan jarak antar

masing-masing kota (Bobrick,2012:72).

5. Bidang ekonomi

Untuk peningkatan kesejahteraan rakyat dan negara Harun Al-

Rasyid memajukan ekonomi, perdagangan dan pertanian dengan

sistem irigasi. Kemajuan sektor-sektor ini menjadikan Bagdad,

sebagai pusat perdagangan terbesar dan teramai di dunia. Pada saat

itu, banyak terjadi pertukaran barang serta valuta dari berbagai

penjuru. Dengan demikian, negara banyak memperoleh pendapatan

dari kegiatan perdagangan tersebut lewat sektor pajak sehingga negara

mampu membiayai pembangunan sektor-sektor lain. Gedung-gedung

yang megah, sarana peribadatan, pendidikan, kesehatan juga sarana

perdagangan mulai dibangun di kota Bagdad. Ia juga membiayai

pengembangan ilmu pengetahuan dibidang penerjemahan dan

penelitian. Negara mampu memberikan gaji yang tinggi kepada ulama

dan ilmuwan (Ensiklopedi Islam,1993: 88).

Dalam upaya memajukan perekonomian Khalifah Harun Al-

Rasyid menjalin hubungan kerjasama antara Daulat Abbasiyah dan

China, menggiatkan penerjemahan literatur-literatur asing yang

berhubungan dengan pertanian, dan menetapkan adanya pembayaran

Page 61: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

pajak dan zakat. Hubungan kerjasama yang terjalin, menjadikan

perdagangan Daulat Abbasiyah berkembang. Hal ini terjadi

dikarenakan pada saat itu China memang sudah menjadi negara

perdagangan maju, yang mana dengan terjalinnya hubungan

kerjasama dengan China tersebut kemudian Daulat Abbasiyah bisa

mendapatkan barang-barang seperti sutera, porselen, kertas dan

akhirnya dapat mendirikan juga pabrik kertas pertama yang

memajukan perindustrian Daulat Abbasiyah (Chasanah, 2013:11).

Kaum pedagang memegang peranan penting dalam kalangan

masyarakat Baghdad. Anggota dari tiap perusahaan dan tiap macam

perdagangan mempunyai toko-tokonya sendiri dalam setiap pekan.

Orang-orang yang mempunyai pekerjaan bebas sampai tabib,

pengacara, guru, pujangga, dan sebagainya mulai mendapat

kedudukan yang paling penting (Hitti, 1960:117).

Poduksi pertanian yang melimpah memudahkan

pertumbuhannya, berkat saluran irigasi dan kanal yang luas. Harun

mewarisi sistem yang sangat maju, namun dia juga menggali saluran

baru, membuat persilangan kanal-kanal disekitar Baghdad, Samarra,

dan Rakkah. Dia juga memikirkan unruk membuat sebuah terusan dari

Teluk Suez ke arah Laut Mediterania (Bobrick,2012:116).

Page 62: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

BAB IV

ANALISIS PERAN KHALIFAH HARUN AL RASYID

A. Signifikansi Peran Harun Al-Rasyid dalam Pengembangan Pendidikan

Islam

Khalifah Harun mengawali pemerintahan dengan mempercayakan

Yahya bin Khalid untuk memberi saran dalam menentukan dan mengambil

keputusan. Yahya adalah seorang wazir cerdas dari keluarga Barmak yang

memberi pembelajaran dasar di istana ketika ia masih anak-anak.

Berdasarkan keputusannya, Khalifah Harun memilih para pejabat untuk

mengisi dan membantu menjalankan pemerintahannya. Dimulai dari masa

pemerintahan Al Manshur, keluarga Barmak telah banyak berperan dalam

pemerintahan Bani Abbasiyah hingga mencapai kemajuan.

Kemajuan yang dicapai pada masa pemerintahan Harun, menjadikan

masyarakat mengalami kesejahteraan dan ketentraman karena keamanan

dan fasilitas yang tersedia untuk mempermudah rakyat terus mengalami

perkembangan. Terutama perkembangan ilmu pengetahuan, yang menjadi

tonggak puncak peradaban Islam karena di antaranya institusi pendidikan

Islam yang ada telah menerapkan konsep pendidikan berbasis multikultural.

Dalam mewujudkan semua kemajuan tersebut, Ia memanfaatkan

kekayaan yang banyak untuk kegiatan sosial. Selama kekuasaannya, dinasti

Abbasiyah banyak mengalami perubahan pola pemerintahan, dinamika

politik, sosial dan budaya yang berkembang pada masanya. Perolehan

kekayaan yang melimpah, menjadikan ia mampu membuat terobosan di

Page 63: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

masa pemerintahannya, seperti membangun gedung megah, sarana

peribadatan, sarana pendidikan, kesehatan, sarana perdagangan, lembaga

ilmu pengetahuan, penerjemahan, penelitian serta mampu memberikan gaji

yang tinggi kepada para ulama dan ilmuwan. Disamping itu, ia juga

memberikan penghargaan yang tinggi pada karya-karya tulis dengan

imbalan yang mahal (Suwito, 2005:99).

Peran Harun Al-Rasyid dalam mencapai kemajuan yang terjadi pada

masa pemerintahannya dipengaruhi dengan banyak faktor. Faktor-faktor

yang dapat mempengaruhi diantaranya yaitu :

1. Latar belakang keluarga

Nasab dapat diartikan sebagai keturunan atau kerabat, yaitu pertalian

keluarga yaitu pertalian keluarga melalui akad nikah dalam perkawinan

yang sah (Ensiklopedi Islam,1993;13). Kemudian dalam Ensiklopedi

Indonesia, nasab didefinisikan sebagai keturunan ikatan keluarga sebagai

hubungan darah, baik karena hubungan darah ke atas (bapak, kakek, ibu,

nenek, dan seterusnya), ke bawah (anak, cucu, dan seterusnya) maupun ke

samping (saudara, paman, bibi dan lain-lain) (Ensiklopedi

Indonesia,1990;2337). Dapat disimpulkan bahwa nasab secara terminologi

adalah pertalian kekeluargaan berdasarkan hubungan darah, baik ke atas,

ke bawah maupun ke samping yang semuanya itu merupakan salah satu

akibat dari perkawinan yang sah. Silsilah nasab keturunan dari keluarga

Harun Al-Rasyid adalah keluarga yang dihormati karena jasa dan akhlak

terpuji yang mereka miliki. Kakek buyutnya adalah Abdul Mutahalib,

Page 64: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

kakek yang mengasuh dan turut mendidik Nabi Muhammad SAW,

sebelum akhirnya di asuh oleh pamannya. Nasab keluarga yang baik akan

berpengaruh terhadap kualitas seoang anak.

Nasab dalam istilah psikologi disebut hereditas. Hereditas

adalah proses penurunan sifat-sifat atau ciri-ciri dari satu generasi ke

generasi lain dengan perantara plasma benih. Pada umumnya ini

berarti bahwa strukturlah dan bukan bentuk-bentuk tingkah laku

yang diturunkan (Witherington,1991;203).

Hereditas atau bawaan merupakan segala ciri, sifat, potensi dan

kemampuan yang dimiliki individu karena kelahirannya. Ciri, sifat

dan kemampuan-kemampuan tersebut dibawa individu dari

Page 65: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

kelahirannya dan diterima sebagai keturunan dari kedua orang

tuanya (Sukmadinata, 2004: 44).

Sifat kecakapan individu sebagian besar diperoleh melalui

hubungannya dengan lingkungan yang dapat mempengaruhi

perkembangan dan perilaku individu (Sukmadinata, 2004: 47).

Pentingnya mengetahui silsilah nauntuk menjaga keturunan

serta menyambung silaturahim antar saudara jauh. Nasab keluarga

yang baik merupakan salah satu pengaruh perkembangan seseorang

menjadi baik juga. Potensi pemimpin dalam diri Harun merupakan

keturunan dari orangtuanya. Sifat bijak, pemberani, tegas, dan dapat

di andalkan ia pelajari dari para pendahulunya. Selain dari faktor

keturunan, ada lingkungan istana yang ikut mempengaruhi

perkembangan dan pemikiran Harun Al-Rasyid.

2. Lingkungan

Lingkungan alam dan geografis pada tempat tinggal mempengaruhi

perkembangan dan perilaku seseorang. Perilaku yang diperlihatkan oleh

seseorang bukan sesuatu yang dilakukan sendiri tetapi selalu dalam

interaksinya dengan lingkungan. Demikian juga dengan sifat dan

kecakapan-kecakapan yang dimiliki seseorang sebagian besar diperoleh

melalui hubungannya dengan lingkungan.

Sifat kecakapan-kecakapan individu sebagian besar diperoleh

melalui hubungannya dengan lingkungan yang dapat mempengaruhi

perkembangan dan perilaku seorang individu (Sukmadinata,2004:47).

Page 66: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

Lingkungan yang mempengaruhi perkembangan dan perilaku seperti

lingkungan ekonomi, lingkungan politik, lingkungan keamanan dan lain

sebagainya sehingga manusia mengambil pembelajaran dan pengalaman

darinya sehingga perkembangan dan perilaku akan sesuai dengan

lingkungan keberadaannya.

Harun, dilahirkan dan tumbuh di lingkungan istana. Ia dibesarkan

dan mendapat pendidikan dasar dalam ilmu agama maupun ilmu

pemerintahan di lingkungan yang akan mendukung peran dan tugas yang

akan di embannya kelak ketika menjadi seorang khalifah. Ia menghabiskan

sebagian waktunya di harem kerajaan, diawasi oleh staf Harem, seperti

lazimnya perlakuan untuk pewaris tahta yang sedang tumbuh. Masa

tinggalnya disana kerap menerima kunjungan dari Manshur, sang kakek

yang mengesankan, melangkah dengan sepatu bot hitamnya yang besar

dan serban hitam serta kisah-kisah mengenai kekuasaan yang bercampur

dengan “nasihat bijak mengenai kebijakan kehidupan” (Bobrick,2012:58).

Dibesarkan di lingkungan istana, bergaul dengan para penasihat, ahli

sufi, dan para ahli ilmu menghindarkannya dari pengaruh buruk luar yang

akan merusak. Ia tumbuh menjadi seorang khalifah yang memiliki akhlak

terpuji dan dapat diandalkan. Pada masa pertumbuhannya keadaan

ekonomi dan politik termasuk dalam kondisi stabil, maka pembelajaran

yang diperoleh juga tidak mendapat hambatan yang berarti.

Dalam akhlaknya, Al-Rasyid dikenal sebagai khalifah yang sangat

dermawan, ia tidak pernah menunda pemberian hari ini ke hari esok. Ia

Page 67: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

selalu tegas dalam bersikap menghadapi para musuh dan pemberontak.ia

menolak setiap rayuan untuk mempergunakan kekuasaan terhadap rakyat

yang tidak pernah menggerutu atas setiap kehendaknya dan ia memerintah

dengan keseluruhan perhatian tertuju bagi menjaminkan kebahagiaan

rakyatnya.

3. Kedudukan Harun sebagai seorang khalifah

Kedudukannya sebagai seorang khalifah Abbasiyah, memberi ruang

baginya untuk mengatur berjalannya sebuah pemerintahan. Seorang

khalifah memiliki kekuasaan yang mutlak dan tidak terbatas, apa yang

menjadi aturan kebijakannya harus dijalankan dan semua perintah yang

diberikan harus dipatuhi oleh para pejabat negara dan seluruh rakyatnya.

Termasuk dalam urusan pendidikan Islam, harus dikembangkan oleh

semua lapisan masyrakat, baik itu pejabat negara maupun rakyat biasa.

Selain sebagai seorang khalifah ia juga sebagai seorang

cendekiawan. Ia menggunakan kekuasaan dan kekayaan negara untuk

membangun peradaban. Perlu perjuangan dan biaya yang banyak, namun

karena sangat mencintai ilmu pengetahuan sehingga ia berusaha dengan

keras untuk memajukan pendidikan Islam pada masa pemerintahannya.

4. Asimilasi budaya Arab dengan budaya bangsa lain

Model pemerintahan para khalifah Abbasiyah berbeda dengan

kekuasaan dinasti sebelumnya, yang memiliki budaya Arab kental. Meski

pendiri Abbasiyah sendiri adalah Abu Saafah seorang keturunan Arab.

Pada masa kekuasaan Al Manshur, dinasti Abbasiyah lebih menerima

kebudayaaan dari luar bangsanya. Seperti kepercayaan terhadap keluarga

Barmak dari Persia yang ikut andil dalam pemerintahan. Ia juga

Page 68: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

melakukan hubungan internasional dengan negara-negara wilayah barat

dan timur.

Penerjemahan ilmu pengetahuan secara besar-besaran pada masa

Harun, dari bahasa Yunani ke dalam bahasa Arab juga berpengaruh pada

pemikiran tokoh filsafat di masanya. Sikapnya yang toleran dengan

menerima pemikiran bangsa lain, menjadi salah satu cara ilmu

pengetahuan berkembang dengan pesat pada masa Harun Al-Rasyid.

5. Pendidikan

Ia memperoleh pendidikan awalnya di istana, baik ilmu agama

maupun ilmu pemerintahan. Ia di didik oleh keluarga Barmaki, Yahya bin

Khalid salah seorang anggota keluarga Barmak yang beperan dalam masa

pemerintahan Bani Abbasiyah. Seperti pendidikan rendah di istana pada

masa itu, guru menyiapkan anak didik agar mampu melaksanakan tugas-

tugasnya kelak setelah ia dewasa.

Harun mempelajari Sejarah, Geografi, dan Retorika (kefasihan);

musik dan syair; serta ekonomi dalam bentuk pelajaran keuangan.

Pelajaran keagamaan mewarnai semua mata pelajaran, dan dibawah

kepengawasan Ali bin Hamzah Al Kisa‟i, seorang teolog terkemuka,

energi terbesar Harun digunakan untuk menguasai hadis atau sunah nabi

dan teks Al Qur‟an. Latihan fisiknya sebagai calon tentara tuhan juga

ditekankan dan memadukan latihan militer seperti permainan pedang,

panahan, dan pertempuran berkuda dengan pelajaran seni perang

(Bobrick,2012:58-59).

Dari semua pendidikan yang telah ia peroleh, menjadikannya sebagai

seorang khalifah yang mempunyai ilmu pengetahuan luas. Ini juga yang

Page 69: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

menjadikan Khalifah Harun sangat perhatian dengan perkembangan ilmu

pengetahuan.Ia sangat menghargai karya-karya para ilmuwan, sehingga

pada masa pemerintahannya mengalami masa keemasan dalam Islam.

6. Tokoh yang membantu dalam masa pemerintahan

Dalam menjalankan pemerintahanhingga mencapai pada puncaknya,

Harun Al-Rasyid dibantu oleh para tokoh yang menguasai dalam

bidangnya. Tokoh-tokoh itu antara lain:

a. Keluarga Barmak

Keluarga ini awalnya adalah penganut Budha, kemudian masuk

Islam. Keluarga ini mulai berperan dalam pemerintahan dari masa

Khalifah Al Manshur. Pada masa Harun Al-Rasyid, keluarga Barmak

yang berkuasa yaitu Yahya bin Khalid menjadi seorang wazir,

kemudian digantikan oleh anaknya. Dikenal memiliki kecerdasan dan

kecakapan dalam perannya di pemerintahan Abbasiyah, yang

membantu perkembangan pendidikan dan kebudayaan pada masa

keemasan Al-Rasyid.

b. Guru dan para tokoh ilmuwan

Guru-guru dan para ilmuwan yang telah menghasilkan karya-

karya sangat berperan dalam kemajuan perkembangan ilmu

pengetahuan dan kebudayaan. Ilmuwan yang ada pada masanya seperti

ibn Khaldun, dan Al Kindi juga menjadi bagian dalam perkembangan

ilmu.

Tiga pemuka terbesar dalam madzhab hukum yaitu Malik Ibn

Anas, Muhammad Ibn Idris Al Syafi‟i dan Ahmad Ibn Hanbal. Tokoh

sufi angkatan pertama (daur –al-awwal) yaitu ibrahim ibn idham,

Page 70: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

seorang pangeran dari kota Balkh yang meninggalkan

kebangsawanannya dan kekayaanya, ia mengembara sebagai seorang

faqir dan hidup dari hasil kerajinan tangan sendiri dan wafat dalam

pertempuran lautan sewaktu armada islam menghadapi Armada

Byzantium, dan Rabiatul Adawiyah, seorang sufi wanita dari Basrah

yang amat terkenal dengan sajak-sajak mistik itu dan Abu Ali Syaqiqq

Al Balki seorang tokoh mistik yang menjadi tokoh legendaris pada

masa belakangan dikalangan aliran-aliran mistik (thariqat-thariqat)

dalam sejarah Islam.

c. Peran Zubaidah sebagai permaisuri

Dalam keberhasilan dan kesuksesan seorang suami, pasti ada

seorang istri hebat yang mendukung dibelakangnya. Istilah ini tepat

dengan kehidupan Khalifah Harun Al-Rasyid, dalam keberhasilannya

menjadikan Islam sebagai pusat peradaban dunia pada masa

Abbasiyah, ada isteri yang setia mendampingi dan mendukungnya, dia

adalah Zubaidah binti Ja‟far. Ia juga sepupu dari Harun, sikapnya telah

terdidik dari kecil, karena keturunan bangsawan yang telah

memperoleh fasilitas dan pendidikan yang ia peroleh.

Zubaidah adalah saudara sepupunya yang menjadi permaisuri

Khalifah Harun Al-Rasyid.Ia memiliki kecerdasan dan kecakapan

dalam banyak hal. Sebagai seorang istri, ia banyak berperan dalam

pemerintahan suaminya. Ia banyak memberikan sumbangan dan

mendirikan bangunan untuk kepentingan masyarakat. Bangunan yang

ada dan bermanfaat sampai sekarang adalah mata air yang dikenal

dengan sebutan Ain Asy Syamas atau Air Mata Zubaidah.

Page 71: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

B. Relevansi Peran Harun Al-Rasyid dengan Pengembangan Pendidikan

Islam

Perkembangan pendidikan Islam mengalami kemajuan pada masa

awal kekuasaan Abbasiyah, khususnya pada masa Harun Al-Rasyid.

Kemajuan perkembangan terjadi tentunya di dasari oleh berbagai faktor,

faktor yang menjadi perhatian pertama kali tentunya mengenai relevansi

antara peran Harun Al-Rasyid sebagai seorang khalifah dengan

pengembangan pendidikan Islam yang terjadi pada masa Abbasiyah.

Kualitas pendidikan pada kerajaan Islam mulanya biasa saja, bahkan

mungkin masih dibawah standar dari bangsa-bangsa non muslim lainnya.

Para penguasa sebelum Abbasiyah fokus pemerintahannya untuk perluasan

wilayah dan memperbaiki bidang militer yang mereka miliki. Permulaan

berdirinya dinasti Abbasiyahpun banyak terjadi peperangan dan

pembunuhan dalam perebutan kekuasaan. Mulai dari Khalifah Al Manshur

yang mengadakan pembangunan kota Baghdad sebagai ibukota negara;

melakukan perdamaian untuk memperoleh dukungan; dan merintis

perkembangan ilmu pengetahuan. Kemudian dilanjutkan dengan putranya

yaitu Al Mahdi yang meneruskan perjuangan dalam pembelaan Islam, dan

pada masa pemerintahan Harun perkembangan ilmu lebih ditekankan

dengan melakukan upaya-upaya untuk mewujudkan terbentuknya muslim

yang memilliki pemikiran dalam Intelektual yang tinggi.

Peran Harun Al-Rasyid sebagai seorang khalifah memiliki relevansi

dengan perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya pendidikan Islam.

Page 72: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

Perhatian dan usahanya yang tinggi terhadap pengembangan ilmu

pengetahuan, membawa namanya ke puncak kemasyhuran. Peradaban Islam

mencapai taraf tinggi yang belum pernah dicapai sebelumnya.

Dalam pergaulannya dengan para ulama dan ilmuwan, ia

menggunakan istana sebagai majelisnya. Kemudian para ulama dan

ilmuwan akan datang untuk berdiskusi tentang keilmuwan dengannya,

terkadang ia yang akan mengunjungi majelis-majelis ilmu yang di adakan di

rumah-rumah para ulama.

Istana Al-Rasyid merupakan tempat berkumpulnya para ahli bijak

dan ulama; pasar bagi para balaghah, syair, sejarah, fikih, kedokteran,

musik dan berbagai ilmu dan kesenian lainnya. Di istananya, ia sering

menemui mereka dengan penuh penghormatan dan kemuliaan, bahkan ia

memberikan hadiah yang melimpah kepada masing-masing ahli dalam

bidangnya. Masa kepemimpinannya adalah masa kemegahan peradaban

Islam yang tidak ada tandingannya (Khalil,1997:101).

Perhatiannya dalam mengembangkan kemajuan pendidikan Islam

sangat serius, hingga Harun menjadikan persoalan pendidikan sebagai

tujuan nasional. Ia menulis surat pada seluruh gubernur provinsi dan

mendesak mereka untuk memajukan pembelajaran, dan mengadakan ujian

negara dengan hadiah uang bagi siwa yang berhasil mendapat nilai yang

bagus.

Harun mendirikan beberapa lembaga pendidikan seperti Bait al

Hikmah, rumah sakit dan lain-lain. Ia juga mempertahankan lembaga

Page 73: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

pendidikan yang telah ada sejak masa rosul. Kehidupan masyarakat

Abbasiyah terbuka dengan hal-hal yang baru. Pada masa ini terjadi

percampuran kebudayaan, mulai dari budaya Arab, Persia hingga budaya

Yunani.

Ia menggunakan kekuasaan dan kekayaannya untuk melakukan

gerekan-gerakan dalam pembangunan, memberi fasilitas kepada siapa saja

yang mau bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu. Ia juga selalu

dermawan dan tak pernah pilih kasih dalam menyiapkan biaya bulanan

kepada para ilmuwan, baik itu dari kalangan muslim sendiri maupun dari

kalangan non muslim. Selama mereka bermanfaat dalam pengkajian dalam

ilmu pengetahuan maka ia akan memberi hadiah kepadanya.

Khalifah sendiri mengalokasikan anggaran khusus untuk menggaji

para penerjemah dari golongan Kristen, kaum Sabi, dan bahkan juga para

penyembah bintang (Didin Saefudin, 2002:7). Meski mereka adalah non

muslim, tapi Khalifah Harun tetap netral dan bertanggung jawab dalam

pemberian biaya untuk kemajuan pendidikan Islam.

C. Implikasi Pemikiran Harun Al-Rasyid dalam Pengembangan

Pendidikan Islam

Sebagai seorang khalifah di negara Islam yang memiliki kekuasaan

yang luas Harun banyak melibatkan diri dalam berbagai hal, mulai dari

kegiatan yang bersifat pemerintahan, keagamaan, kegiatan sosial, kesenian

dan juga pendidikan. Pengalaman serta ilmu yang ia peroleh menjadikannya

Page 74: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

sosok khalifah yang gagah berani, tegas dan cakap dalam menghadapi

segala hal.

Harun menjaga amanah kekhalifahannya dengan memanfaatkannya

untuk kepentingan bersama, ia menggunakan kekayaan negara untuk

meningkatkan kualitas kerajaan. Ia menggerakan para penerjemah ilmu,

mendirikan lembaga-lembaga pendidikan dan kesehatan dan juga meratakan

pembagian zakat. Sehingga pada masa pemerintahannya, bisa dikatakan

hampir tidak ada rakyat yang perlu diberi zakat karena kemakmuran

kerajaan.

Para khalifah Abbasiyah mengatur pendidikan kedokteran agar

mahasiswa, setelah dan praktis, melalui pendidikan teoritis menulis sebuah

karya (semacam tesis) dan dengan diterimanya karya tersebut, mereka akan

menerima ijazah dari gurunya dan sekaligus diberi izin untuk membuka

praktek kedokteran (Asari,1994:120).

Harun juga menyeleksi para murid dan mahasiswa dengan ujian

ketat keprofesian sebelum diberi kepercayaan dalam menjalankan tugasnya.

Ia juga memberi motivasi dengan mmeberi hadiah yang besar bagi siapa

saja yang dapat lulus ujian dengan nilai terbaik.

Implikasinya terhadap pendidikan Islam adalah menuntut

terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang Islami, kondusif,

harmonis, dan penuh dengan diskusi. Proses pembelajaran yang seperti ini,

akan mendorong peserta didik untuk secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan iman, pengetahuan ilmu yang luas, dan

Page 75: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

ketrampilan profesional, sehingga dapat bertanggung jawab dalam

mengemban tugas hidupnya sebagai hamba Allah, sekaligus sebagai

pemimpin di bumi, dalam rangka mewujudkan rahmatan lil ‘alamin.

Sistem pendidikan Islam klasik berkembang menjadi peradaban dan

tonggak puncak kejayaan Islam disebabkan oleh banyak faktor, di antaranya

sistem pendidikan yang diterapkan menggunakan konsep multikultural,

nilai-nilai yang dikembangkan adalah semangat toleransi, keterbukaan,

kesederajatan, kebebasan, keadilan, keragaman, demokrasi. Pesatnya

peradaban ilmu pengetahuan didukung oleh pendidik yang memiliki visi dan

misi berbasis kultural.

Lembaga-lembaga yang ada pada masa pemerintahan Harun juga

memiliki komponen-komponen pendidikan yang mendukung, seperti

memiliki materi-materi, metode pembelajaran, serta pendidik yang

membantu proses belajar dengan baik. Sehingga lembaga pendidikan dapat

menghasilkan lulusan yang berkualitas.

Dikutip dari buku Sejarah Sosial Pendidikan Islam, disebutkan

bahwa beberapa komponen pendidikan dalam mendidik anak-anak pada

masa awal Abbasiyah, yaitu:

1. Pendidik

a. Pendidik harus mampu memberi pembelajaran dengan mendetail

b. Menguasai materi sesuai bidangya.

c. Dapat menjaga sikapnya dengan baik

d. Dapat menjadi teladan untuk muridnya

Page 76: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

2. Metode pembelajaran

a. Metode lisan yang berupa dikte, ceramah, qira‟ahdan diskusi.

Metode dikte dalah metode penyampaian pengetahuan yang

dianggap baik dan aman yang akan membantu murid ketika lupa.

Metode ceramah biasanya digunakan oleh guru untuk

menyampaiakan materi dengan hafalan dan murid mendengarkan.

Sedang metode qira‟ah biasanya belajar membaca, sedangkan

metode diskusi merupakan metode yang khas pada masa ini yang

akan menambah wawasan mereka.

b. Metode menghafal, murid-murid harus membaca secara berulang-

ulang pelajaran sehingga pelajaran tersebut melekat pada benak

mereka. Sehingga murid dapat mengkontekstualisasikan pelajaran

yang dihafal untuk diskusi dn perdebatan murid agar dapat

merespon dengan baik.

c. Metode tulisan, merupakan penyalinan karya-karya para ulama

untuk meningkatkan proses intelektualitas murid.

3. Materi pendidikan

a. Materi pelajaran bersifat wajib yang harus dipelajari murid adalah

Al Qur‟an, shalat dan doa; dasar-dasar ilmu nahwu dan bahasa

Arab; membaca dan menulis.

b. Materi pelajaran pilihan bagi murid yaitu berhitung, ilmu nahwu

dan bahasa Arab secara detaik dan keseluruhan; syair dan riwayat/

tarikh Arab.

Page 77: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

4. Pembagian waktu belajar

a. Pagi hari sampai waktu dhuha, untuk belajar Al qur‟an

b. Dhuha sampai Zuhur, untuk kegiatan menulis. Setelah itu mereka

diperbolehkan pulang ke rumahnya masing-masing untuk makan

siang.

c. Setelah Zuhur sampai Ashar, untuk pelajaran ilmu yang lain

seperti, nahwu, bahasa Arab dan sya‟ir; dan berhitung, riwayat

atau tarikh.

Page 78: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang Peran Khalifah Harun Al-

Rasyid Dalam Pengembangan Pendidikan Islam Pada Masa Dinasti

Abbasiyah, maka dapat disimpulkan, sebagai berikut:

1. Harun Al Rasyid dilahirkan di Ray pada tahun 150 H. Ayahnya adalah

khalifah Al Mahdi dan ibunya adalah Khairuzan. Ia memperoleh

pendidikan awalnya di istana, baik ilmu agama maupun ilmu

pemerintahan.

2. Peran Khalifah Harun Al-Rasyid dalam pemerintahan adalah

memberikan kemajuan pembangunan pada masanya, diantaranya:

Bidang Pembangunan, Bidang Kesehatan, Bidang militer, Bidang

administrasi, Bidang ekonomi. Ia menggunakan kekuasaan dan

kekayaannya untuk melakukan gerakan-gerakan dalam pembangunan,

memberi fasilitas kepada siapa saja yang mau bersungguh-sungguh

dalam menuntut ilmu. Ia juga selalu dermawan dan tak pernah pilih

kasih dalam menyiapkan biaya bulanan kepada para ilmuwan, baik itu

dari kalangan muslim sendiri maupun dari kalangan non muslim.

3. Peran Harun Al-Rasyid dalam pengembangan pendidikan Islam yaitu,

ia memperbesar departemen studi ilmiah dan penerjemahan. Ia

menjadikan istana sebagai tempat berkumpulnya para ahli alim ulama;

syair, sejarah, fikih, kedokteran, musik dan berbagai ilmu dan kesenian

lainnya. Lembaga-lembaga Pendidikan Islam yang dikembangkan

Page 79: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

pada masa Harun Al- Rasyid yaitu, kuttab atau maktab, Pendidikan

rendah di istana, Toko-toko buku, Majelis atau Salon kesusastraan,

Rumah sakit, Perpustakaan, Masjid, Rumah para ulama, Madrasah.

B. Saran-saran

Berdasarkan pembahasan Peran Khalifah harun Al Rasyid dalam

Pengembangan Pendidikan Islam pada masa Dinasti Abbasiyah, maka

perlu diajukan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi Dunia Pendidikan

Untuk meningkatkan pembelajaran dalam pendidikan, maka dunia

pendidikan harus semakin dikembangkan. Mempelajari sejarah

pendidikan Islam dapat menjadi sebuah pembelajaran bagi pendidikan

terutama bagi kaum muslim untuk memperoleh semangat dalam

belajar, agar dimasa depan Islam mampu kembali menjadi pusat ilmu

pengetahuan bagi dunia.

2. Bagi Dunia Penelitian

Dalam proses penelitian kajian pustaka memerlukan bahan bacaan

yang lebih banyak. Bagi yang berminat untuk melakukan penelitian

ini, perlu lebih awal melakukan kegiatan membaca untuk mendukung

pengetahuan dan mempermudah penelitian. Banyak hal yang masih

perlu dikaji tidak hanya melalui lingkungan sekitar akan tetapi kita

juga dapat mengkaji tokoh dan karya-karya yang hebat untuk

menginspirasi, yang justru belum banyak diketahui oleh banyak orang.

Page 80: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi. 1992. Islam Sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Aditya

Media

As Suyuthi, Imam. 2012. Tarikh Khulafa’ Sejarah Para Penguasa Islam.

Terjemahan oleh Samson Rahman. Cet-IX. Jakarta: Pustaka Al Kautsar.

Asari, Hasan. 1994. Menyikap zaman keemasan Islam. Cet-1. Bandung:Mizan

Bobrick, Benson. 2012. Kejayaan Sang Khalifah Harun Al Rasyid Kemajuan

Peradaban Dunia Pada Zaman Keemasan Islam.Terjemahan oleh Indi

Anullah. 2013. Cet-1. Tanggerang: PT Pustaka Alvabet.

Chasanah, Dian A dkk. 2013. Tinjauan Historis Tentang Daulat Abbasiyah Pada

Masa Kepemimpinan Khalifah Harun Al-Rasyid (786-809 M). Jurnal

FKIP, (online), Vol 1 No 2 (http//:www.Jurnal.fkip.unila.ac.id, diakses

09 April 2016)

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1998. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka.

Efendi, Yusuf. 2015. Kebangkitan Kedua Umat Islam Jalan Menuju Kemuliaan.

Jakarta:Penerbit Noura books (PT Mizan Publika) .

Friedman, Marylin M. 1992. Family Nursing Theory & Practice. Terjemahan

oleh. Debora Ina R.L.1998. Jakarta: EGC.

Hadi Amirul, Haryono. 1998. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: CV

Pustaka Setia.

Hitti, Philip K. 1960. Dunia Arab. Terjemahan oleh Usuludin Hutagulung.

Bandung: Sumur Bandung

Ismiyati, Nani dkk. 2015. Peranan Harun Al-Rasyid Dalam Kekhalifahan

Abbasiyah Tahun 786–809. Artikel Ilmiah Mahasiswa, (online),

(http://www.repository.unej.ac.id, diakses 06 April 2016)

Karim, M. Abdul. 2009. Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam. Yogyakarta:

Pustaka Book Publisher.

Khalil, Syauqi Abu. 1997. Harun Ar-Rasyid: Amir Para Khalifah & Raja

Teragung Di Dunia. Terjemahan oleh A.E Ahsami. Cet-1. Jakarta:

Pustaka Al-Kautsar

Page 81: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

Khoiriyah. 2014. Reorientasi Wawasan Sejarah Islah dari Arab sebelum Islam

hingga dinasti-dinasti Islam. Cet-2. Yogyakarta : Teras.

M.Amirin, Tatang. 1995. Menyusun Rencana Penelitian. Jakarta:Raja Grafindo

Persada.

Mahroes, Serli. 2015. Kebangkitan Pendidikan Bani Abbasiyah Perspektif Sejarah

Pendidikan Islam. Jurnal Tarbiyah, (online), Volume: 1 No:

1(http//:www.journal.uinsgd.ac.id, diakses 09 April 2016).

Nata, Abuddin. 2011. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana.

Saefudin, Didin. 2002. Zaman Keemasan Islam. Jakarta:Grasindo.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2004. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sodiqin, Ali dkk. 2004. Sejarah Peradaban Islam Dari Masa Klasik hingga

Modern. Cet-2, Yogyakarta: LESFI

Suryabrata, Sumadi. 1995. Metodologi Penelitian. Cet-IX, Jakarta: Raja grafindo

Persada.

Suwito. 2005. Sejarah Sosial Pendidikan Islam. Cet-1, Jakarta: Prenada Media

Syalabi, Ahmad. 2003. Sejarah dan Kebudayaan Islam III. Jakarta: Pustaka Al

Husna Baru

Tim Penyusun Ensiklopedi. 1993. Ensiklopedi Islam. Cet-1. Jakarta: PT. Ichtiar

Baru Van Houve

Tim Penyusun Ensiklopedi Indonesia. 1990. Ensiklopedi Indonesia. Jakarta : PT.

Ichtiar baru van hoeve

Witherington H.C. 1991. Psikologi Pendidikan, Terjemahan oleh M. Bukhori.

Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Zuhairini dkk. 1986. Sejarah Pendidikan Islam. Cet-2, Jakarta: Direktorat

Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam.

Page 82: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan
Page 83: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

DAFTAR NILAI SKK

Nama : Laily Agustini Jurusan : PAI

NIM : 111-12-199 Dosen P.A. : Dr. Adang Kuswaya,M.Ag.

No Nama Kegiatan Tanggal Keterangan Nilai

1 Piagam Penghargaan OPAK STAIN

Salatiga 2012

5-7 September

2012

Peserta 3

2 Piagam Penghargaan OPAK

Tarbiyah STAIN Salatiga 2012

8-9 September

2012

Peserta 3

3 Piagam Penghargaan Orientas Dasar

Keislaman (ODK) STAIN Salatiga

10 September

2012

Peserta 2

4 Sertifikat Seminar Entrepreneurship

Dan Perkoperasian 2012

11 September

2012

Peserta 2

5 Piagam Penghargaan Achievement

Motivation Training (AMT)

12 September

2012

Peserta 2

5 Sertifikat UPT Perpustakaan STAIN

Salatiga

13 September

2012

Peserta 2

6

Sertifikat Pra Youth Leadership

Training “Surat Cinta Pembasmi

Galau”

6 Oktober 2012 Peserta 2

7

Certificate Comunicative English

Club (CEC) “English Friendship

Camp and Sosial Work in Merbabu

Foothill 2012”

13-14 Oktober

2012

Peserta 2

8

Piagam Penghargaan Gema Ittaqo “

Aktualisasi Bahasa Arab dalam

Menjaga Khazanah Keilmuan Islam

Mutakhir”

27-28 October

2012

Peserta 2

9 Seminar Regional “ Indonesia Satu”. 29 Oktober 2012 Peserta 4

Page 84: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

10

Sertifikat Diskusi Publik Dan Rujak

Party “Merefleksi Hari Pahlawan

bagi Para Perempuan Muda

(Pemudi)”

9 November 2012 Peserta 2

11 Sertifikat penerimaan Anggota Baru

JQH STAIN Salatiga

17 – 18 November

2012

Peserta 2

12

Piagam Penghargaan “Tafsir

Tematik dalam Upaya Menjawab

Persoalan Israel dan Palestina.

Landasan QS. Al Fath: 26-27”

1 Desember 2012 Peserta 2

13 Sertifikat Bedah Buku “24 Cara

Mendongkrak IPK”

5 Desember 2012 Peserta 2

14 Piagam Pelatihan Kaligrafi 8 Desember 2012 Peserta 2

15

Piagam Penghargaan “Seminar

Pencegahan NAPZA, HIV/AIDS

Mewaspadai Pergaulan Bebas untuk

membentuk remaja yang tangguh

dan Launching PIK SAHAJA”

29 April 2013 Peserta 2

16 Sertifikat Gorah Masal dan

Bimbingan Tilawah Nasional

24-25 Mei 2013 Peserta 8

17

Seminar Nasional Entrepreneurship

“Menumbuhkan Jiwa Entrepreneur

Generasi Muda”

27 Mei 2013 Peserta 8

18

Sertifikat Akhirussanah Ma‟had

STAIN Salatiga “Pesantren Sebagai

Wadah Perkembangan Karakter

Pemuda Islam yang Berakhlakul

Karimah dan Bernalar Ilmiah”

30 Juni 2013 Peserta 2

19 Seminar Nasional Sains dan Aplikasi

Komputasi

25 September

2013

Peserta 8

Page 85: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

20

Sertifikat Pendidikan Dasar

Perkoperasian “Menumbuhkan Jiwa

Berwirausaha melalui Koperasi

Mahasiswa”

27 -29 Desember

2013

Peserta 2

21 Seminar Nasional “Korupsi Dalam

Kepelbagaian”

29 Januari 2014

Peserta 8

22

Piagam Sarasehan Akbar Bersama

Tokoh Nasional “Komitmen Politik

Islam dalam menata Arah Masa

Depan Bangsa Indonesia”

15 Maret 2014 Peserta 8

23

Sertifikat pelatihan ”Pemasyarakatan

Pemahaman Koperasi Melalui

Gerakan Kewirausahaan Nasional”

25 Maret 2014 Peserta 8

24

Sertifikat Training of Trainer (TOT)

“Menguatkan Jiwa Berkoperasi dan

Mental Entrepreneurship”.

27-28 September

2014

Peserta 2

25

Sertifikat Pendidikan Dasar

Perkoperasian (PDP) “Membangun

Jiwa Entrepreneur Dengan

Berkoperasi”

28 November 2014 Panitia 3

26 Piagam Penghargaan Workshop

Nasional

16 Desember 2014 Peserta 8

27 Seminar Harmonisasi Lingkungan 27 Desember 2014 Peserta 2

28

Surat Keputusan Pengangkatan

Pengurus Koperasi Mahasiswa

(KOPMA) Fatawa IAIN Salatiga

Masa Bakti 2015

17 Maret 2015 Pengurus 4

29

Seminar Nasional “Peranan

Technopreneur dalam Mendukung

Program Pemerintah Melalui

15 April 2015 Peserta 8

Page 86: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan
Page 87: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan
Page 88: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan
Page 89: PERAN KHALIFAH HARUN Al - RASYID DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1501/1/SKRIPSI PERAN... · Pada masa Abbasiyah, Khalifah Manshur memunculkan kembali bahwa “pengembaraan

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Laily Agustini

Tempat,tanggal lahir : Jaya Bhakti, 29 Agustus 1993

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat Asal : RT.03/RW.01 Desa Jaya Bhakti, Kec. Mesuji, Kab.OKI

Sumatera Selatan

Nama Ayah : Sriyono

Pekerjaan : Petani

Nama Ibu : Siti Sopiyah

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Alamat Orang Tua : RT.03/RW.01 Desa Jaya Bhakti, Kec. Mesuji, Kab.OKI

Sumatera Selatan

Jenjang Pendidikan : a. SD Negeri 11 Jaya Bhakti 1999 – 2005

b. MTs Nurul Qolam 2005 – 2008

c. SMK Negeri 1 Kayuagung 2008 – 2011

d. IAIN Salatiga 2012 –sekarang

Salatiga, 02 Mei 2016

Penulis

Laily Agustini