Top Banner

of 35

Peran Dokter Spesialis Okupasi Dalam Layanan Kesehatan Kerja

Jul 20, 2015

Download

Documents

Devy Nugraha
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Peran Dokter Spesialis Okupasi dalam Layanan Kesehatan KerjaMuchtaruddin Mansyur PERDOKI

Profesi Kedokteran Profesi tidak sama dengan okupasi/vokasi Profesi membutuhkan body of knowledge pendidikan dan pelatihan yg lama mempunyai kode etik orientasi pelayanan

Ciri profesi (Goode) Menentukan sendiri standar pendidikan Pengalaman sbg bag. Pendidikan Diakui secara legal Sertifikasi sendiri Peraturan diatur sendiri Wewenang, prestise dan uang

Ciri profesi (Goode) Sulit dievaluasi oleh awam Kode etik >> hukum perundangan Afiliasi profesi sangat kuat Profesi seumur hidup

Ciri profesi utama: Memiliki keahlian (expertise) Mengenal asas tanggungjawab (responsibility) Menghargai kesejawatan (corporateness) Berpedoman dan menjunjung tinggi etika (ethics)

Ciri profesi kesehatan (Fromer 1981) Purnawaktu dan sbg penghasilan utama Pekerjaan sebagai kewajiban Mempunyai ciri khusus Kesejawatan berdasarkan cita-cita

Ciri profesi kesehatan (Fromer 1981) Pengetahuan dan ketrampilan tinggi Bekerja bukan karena uang Menyelenggarakan pekerjaan secara otonom

Kemampuan Teknis dan Etika Expertise berkaitan dengan penguasaan kemampuan teknis Kemampuan teknis bersumber pada body of knowlwdge Kemampuan diabdikan untuk kesejahteraan masyarakat Penerapan kemampuan harus harmonis dengan perilaku berbudi

Kesehatan Kerja Upaya kesehatan yang ditujukan untuk perlindungan kesehatan dan keselamatan bagi masyarakat dalam melakukan pekerjaan Pekerjaan adalah setiap aktivitas individu atau kelompok komunitas yang ditujukan untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai ekonomi dan sosial

10Div. Occ.Med-UI

Komponen Kesehatan Kerja Kedokteran Kerja/Okupasi Higene Industri Perawat Kesehatan Kerja Ergonomi Toksikologi Industri Psikologi Industri Lainnya

Lingkup layanan Lebih dari 130 juta pekerja Bidang kerja formal dan informal Bidang industri pertanian, perdagangan, jasa dan manufakturing

Strata layanan Primer: adalah layanan kesehatan kerja yang dilakukan oleh dokter pada strata pertama baik swasta maupun pemrintah Rujukan: layanan kesehatan kerja oleh dokter sesuai sistem rujukan (sekunder, tersier, kuartener

Pelayanan Medis Kesehatan Kerja (Kedokteran Okupasi) KOMUNITAS PEKERJA: Pemeriksaan Pra-kerja Risk Assessment Upaya promosi Kesehatan Upaya pencegahan Penyakit Akibat Kerja Pemeriksaan berkala Monitoring biologis Surveilans medis Penanganan masalah Penyakit Akibat Kerja Penanganan Industrial disaster

Pelayanan Medis Kesehatan Kerja (Kedokteran Okupasi) INDIVIDU: Promosi kesehatan Fit to work Diagnosis & Penanganan Penyakit Akibat Kerja Job Analysis Penanganan Kecelakaan Kerja Return to work evaluation MASYARAKAT : Pencegahan dampak industri terhadap kesehatan

Tugas pokok Pelayanan Kesehatan Kerja (berdasarkan ACOEM) Peran serta dalam menginterpretasikan dan melaksanakan peraturan perundangan K3 yang dikeluarkan pemerintah; Evaluasi berkala dari program kesehatan kerja dan lingkungan; Kesiapan menghadapai bencana (disaster preparedness), termasuk membuat perencanaan tanggap darurat (emergency respons planning) untuk tempat kerja dan masyarakat;

Fungsi pelayanan kesehatan kerja1. identifikasi faktor risiko/penyebab Penyakit Akibat Kerja peny. Akibat Hub. Kerja 2. membuat konfirmasi Penyakit Akibat Kerja 3. membantu menanggulangi permasalahan 4. melakukan tindak lanjut di tempat kerja 5. memberi rekomendasi preventif, kuratif, dan rehabilitatif 6. pencatatan dan pelaporan 7. penelitian epidemiologis

TENAGA PELAYANAN MEDIS KESEHATAN KERJAUU No 36/2009 Kesehatan, BAB V Pasal 24 ayat 2 UU No 29/2004 Praktek KedokteranKewajiban melakukan praktik medik komprehensif17 Div. Occ.Med-UI

Kedokteran okupasi:

Ilmu kedokteran yang berkaitan dengan pekerjaan/okupasi sebagai lahan untuk mengembangkan pengetahuan ilmiah dalam bidang penelitian, aplikasi pelayanan / asuhan ilmu kedokteran untuk mengatasi masalah-masalah yang berkaitan dengan kesehatan kelompok masyarakat yang berhubungan dengan okupasi dengan melibatkan semua disiplin ilmu kedokteran.PPDS Ked.Okupasi 2010 (Prepared by DS & MM)

18

Penjelasan

19PPDS Ked.Okupasi 2010 (Prepared by DS & MM)

Ruang lingkup ilmu kedokteran okupasi

1) Layanan medis yang profesional terhadap penyakit-penyakit dan kedaruratan medik akibat kerja; 2) Pencegahan masalah kesehatan pada pekerja dan lingkungan industri 3) Penilaian terhadap bahan-bahan yang berbahaya, 4) Monitoring terhadap kesehatan para tenaga kerja untuk mengidentifikasi risiko kesehatan sebelum terjadi kelainan klinis atau terjadi kecelakaan.

Pendekatan medik komprehensif Promosi kesehatan Perlindungan spesifik Deteksi dini dan pengobatan segera Pembatasan kecacatan Rehabilitasi

PenjelasanPPDS Ked.Okupasi 2010 (Prepared by DS & MM)

21

PELAYANAN KEDOKTERANPROMOTIF PREVENTIF KURATIF REHABILITASI

Dokter Spesialis Okupasi Dokter Penyelenggara layanan Medis Kesehatan Kerja Prrimer

Peran dan fungsi SpOk1. Pelaksana pelayanan dan asuhan/pembinaan di bid. Ked. Okupasi utk individu pekerja , masy.pekerja dan masy sekitar industri 2. Pendidik, penyuluh dan konsultan di bid. Ked. Okupasi 3. Peneliti Ilmu Kedokteran okupasi 4. Pengelola berbagai program ked. okupasiPPDS Ked.Okupasi 2010 (Prepared by DS & MM)

22

Kompetensi dalamPPDS Ked.Okupasi 2010 (Prepared by DS & MM)

23

PELAYANAN KEDOKTERAN OKUPASI KOMUNITAS PEKERJA: Pemeriksaan Pra-kerja Risk Assessment Upaya promosi Kesehatan Upaya pencegahan Penyakit Akibat Kerja Pemeriksaan berkala Monitoring biologis yang sesuai Surveilans medis Penanganan masalah Penyakit Akibat Kerja Penanganan Industrial disaster

Kompetensi dalamPPDS Ked.Okupasi 2010 (Prepared by DS & MM)

24

PELAYANAN KEDOKTERAN OKUPASI INDIVIDU: Promosi kesehatan Fit to work Diagnosis & Penanganan Penyakit Akibat Kerja Job Analysis Penanganan Kecelakaan Kerja Return to work evaluation Penilaian derajat kecacatan akibat kerja

MASYARAKAT :

Pelayanan kesehatan masy. Sekitar Pencegahan dampak industri terhadap kesehatan

Penjelasan

Kompetensi Spesialis Kedokteran OkupasiSeorang spesialis Kedokteran Okupasi, harus memiliki kompetensi dalam bidang 1. Klinis 2. Manajemen 3. Higiene industri 4. Metode riset dan analisis penelitian 5. Etika,hukum kedokteran & ketenaga kerjaan 6. Komunikasi dan pendidikanPPDS Ked.Okupasi 2010 (Prepared by DS & MM)

25

Penjelasan

KOMPETENSI 1. Klinis - pem. Pra kerja / evaluasi fitness utk kerja - risk asessment - monitoring biologis - surveilens medis - evaluasi kembali bekerja (return to work) 2. Manajemen 3. Higiene industri 4. Metode riset & analisis penelitian 5. Etika,hukum kedokteran dan ketenaga kerjaan 6. Komunikasi dan pendidikan

SpOkPPDS Ked.Okupasi 2010 Spesialis Ked. Okupasi (Prepared by DS & MM)

MKMagister Ked.Kerja

26

++++

+ ++ + + + ++++ ++++ ++++ ++++ ++++

++++ ++++ ++++ ++++++++ ++++ +++ ++++ ++++

Penjelasan

Apa bedanya

27

SpOk dg dokter hiperkes ?PPDS Ked.Okupasi 2010 (Prepared by DS & MM)

Sp Ked. Okupasi (SpOk) 1. Dokter Spesialis 2. Jenjang Pendidikan Profesi (Akd-profesi) 3. Pendalaman Ked. Okupasi 4. Layanan kedokteran okupasi pada tingkat sekunderf

Pelatihan Dokter Hiperkes 1. Dokter umum, Spesialis lain 2. Kursus kesehatan kerja (5-8 hari) 3. Pengetahuan umum ttg kesehatan kerja 4. Layanan kedokteran okupasi di layanan primer

28

Div. Occ.Med-UI

STANDAR KOMPETENSI DOKTER Kolegium Kedokteran Okupasi Indonesia telah menetapkan standar kompetensi bagi dokter yang memberikan pelayanan medis kesehatan kerja: Dokter praktek umum/layanan primer Dokter dengan S2 Kedokteran Kerja Dokter spesialis Kedokteran Okupasi

29

Div. Occ.Med-UI

STANDAR NASIONAL LAIN: Kolegium Kedokteran Okupasi Indonesia juga sudah menetapkan: Standar Nasional Pendidikan Kedokteran Okupasi Standar Akreditasi Pelatihan

PERDOKI (Perhimpunan Spesialis Kedokteran Okupasi Indonesia) Membina profesi dokter dalam bidang pelayanan kesehatan/kedokteran kerja

Kolegium Kedokteran Okupasi Indonesia: sebagai profesi dalam IDI yang berhak mengeluarkan Sertifikat Kompetensi untuk dokter dalam bidang kesehatan / kedokteran kerja (sesuai UU Praktek Kedokteran tahun 2004)

PERDOKI

Perhimpunan Spesialis Kedokteran Okupasi Indonesia(SK PB IDI, Sept 2003)

Koligium :

Koligium Kedokteran Okupasi Indonesia(SK MKKI , Sept 2003)

Kode etik : - Kode Etik Dokter Indonesia - Kode Etik Dokter Spesialis Ked. Okupasi Indonesia

Kompetensi ~ kewenangan (o/ Konsil Ked)

32

KESIMPULAN

Div. Occ.Med-UI

Dokter adalah profesi, termasuk yang menyelenggarakan layanan kesehatan kerja Dalam melakukan pengabdian profesi harus sesuai dengan kompetensi dan standar layanan Dokter spesialis Okupasi harus melakukan pendekatan komprehensif dalam layanan kesehatan kerja

33

KESIMPULAN

Div. Occ.Med-UI

Dokter Spesialis okupasi adalah rujukan tertinggi dalam strata layanan kesehatan kerja oleh dokter Standar Kesehatan Kerja harus ditetapkan oleh semua pihak terkait Kode etik dan kompetensi tenaga pelayanan kesehatan di tentukan oleh profesi terkait

Acknowledgment Terimakasih kepada; Dr. dr. Astrid Sulistomo MPH SpOk (Ketua Kolegium Kedokteran Okupasi Indonesia) Dr. dr Dewi Soemarko MS SpOk (Sekjen PERDOKI) Dan sejawat pengurus PERDOKI lainnya

Yang telah melengkapi materi presentasi ini.