Top Banner
73

Penyusunan Modul Quantum Gis

Oct 27, 2015

Download

Documents

Modul
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Penyusunan Modul Quantum Gis
Page 2: Penyusunan Modul Quantum Gis

Menu Setting konfigurasi

Konfigurasi Quantum Gis

Sebelum memulai mengaplikasikan Quantum GIS, sebaiknya anda

melakukan pengaturan global terlebih dahulu, adapun pengaturan

tersebut sebagai berikut :

Memilih menu setting pada kotak dialog kemudian pilih options

Kemudian muncul kotak dialog setting, seperti pada gambar dibawah ini :

Pada menu setting konfigurasi dibagi menjadi beberapa bagian ( General, Rendering,Map tools, Overlay, Digitazing, CSR (Coordinate Reference System), Locale dan Network.

Page 3: Penyusunan Modul Quantum Gis

Pada menu setting konfigurasi ada beberapa bagian yang di sarankan

untuk diubah agar pengolahan data tersebut tampak jelas dan akurat,

bagian-bagian tersebut disajikan dalam tabel berikut :

1. Rendering

Setting Nilai KeteranganNumber of features to draw before updating the display

1000 Pada kolom tersebut diisi nilai 1000 agar penggambaran peta tampak jelas terlihat, terutama data yang berukuran besar

Make line appear less jagged at the expanse of some drawing performance.

Check(Aktifkan)

Aktifkan opsi ini agar penggambaran peta terlihat lebih bagus (halus). Nonaktifkan jika kinerja computer anda terasa lambat.

2. Map tools

Setting Nilai KeteranganMouse wheel action Zoom to

mouse cursor

Agar ketika zooming (in/out)dengan mouse scroller, tampilan peta anda tidak bergeser.

1000

(Aktifkan)

Page 4: Penyusunan Modul Quantum Gis

(Zoom to mouse cursor)

Setting Nilai Keterangan Default snap mode To vertex and

segment Agar kita bisa melakukan snapping terhadap segmen, selain terhadap node

Default snapping tolerance

5 pixel Pilih 'pixel' agar proses snapping tidak terpengaruh zoom level. Sesuaikan angka piksel dengan preferensi kita. Angka 5 - menurut pengalaman – cukup memadai.

Show marker only for selected features

Check (aktifkan) Agar tidak semua node diberi marker(penanda), yang akan membuat tampilan peta terlalu 'padat'

Marker style Semi transparent circle

Sesuaikan dengan selera Anda

3. Digitizing

Page 5: Penyusunan Modul Quantum Gis

Apabila pengaturan konfigurasi telah selesai, maka silahkan klik OK

untuk melanjutkan dengan penggunaan Quantum GIS.

Georeferencing (regsitrasi atau rectifikasi)

Georeferensi adalah Adalah proses penempatan objek berupa raster

atau image yang belum mempunyai acuan system koordinat ke dalam

system koordinat dan proyeksi tertentu.

Dalam pengaplikasian pada softwere Quantum GIS Georeferencing

atau registrasi peta merupakan salah satu proses dalam input data, dimana

data image / citra yang akan digunakan sebagai peta dasar harus dikoreksi

terlebih dahulu posisinya terhadap permukaan bumi.

Proses regsitrasi ini dilakukan jika kita memiliki peta-peta dasar dalam

bentuk hardcopy (cetakan). Contohnya adalah peta sketsa (mental map),

ataupun peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) cetakan BAKOSURTANAL. Untuk

dapat mengolah peta tersebut maka terlebih dahulu dilakukan konversi dari

peta hardcopy menjadi digital. Tehniknya adalah dengan menggunakan

bantuan scanner. Hasil scan inilah yang kemudian kita registrasi atau

rectifikasi untuk memperoleh posisi yang tepat di permukaan bumi.

Secara umum tahapan georeferencing (dengan menggunakan Quantum GIS)

pada data raster adalah sbb:

Tambahkan data raster yang akan ditempatkan pada system koordinat

dan proyeksi tertentu.

Tambahkan titik control pada data raster yang dijadikan sebagai titik

ikat dan diketahui nilai koordinatnya.

Simpan informasi georeferensi jika pengikatan obyek ke georeference

sudah dianggap benar.

Page 6: Penyusunan Modul Quantum Gis

120005’ 121004’

120005’ 121004’

04055’

5002’

0405’

5002’1 1

1 2

3

Pembacaan koordinat peta

Pada peta dengan sisitem koordinat lat/long posisi X diwakili oleh garis bujur

(longitude) dan posisi Y diwakili oleh garis lintang (latitude). Sedangkan pada

peta dengan sistem koordinat UTM (Universal Transver Merkator) Norting

mewakili X dan Easting mewakili Y.

Sistem koordinat X Y

Latitude – Longitude Longitude/ Bujur Latitude / LintangTransver Mercator Easting / M Timur Northing / M Utara

Georeferencing di Quantum GIS

Untuk melakukan proses registrasi data raster yang belum bereferensi

kebumian atau memiliki koordinat geografis atau UTM menggunakan Plugins

Georeferencer. Adapun langkah registrasi peta sebagai berikut :

1. Jalankan Quantum GIS, kemudian pada menu utama pilihlah Plugins

Georeferencer Georefencer, seperti pada tampilan di bawah ini.

Page 7: Penyusunan Modul Quantum Gis

2. Maka akan muncul window baru yakni Georeferencer (bagian atas

untuk layer, bawah informasi tabel ground control point (GCP).

Georeferencing Data Raster bersistem Koordinat GeografisBahan : Lembaran Peta Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan format JPG

1. Jalankan Georefencer, pada menu utama plugin ini pilihlah ikon Open

raster atau klik pada File Open raster

Page 8: Penyusunan Modul Quantum Gis

(Add point)

2. Kemudian arahkan pada folder penyimpanan data raster (Latihan

Quantum GIS) yang akan digeoreferencing, misal pada C:\Users\Muh

Faisal M\Documents\Latihan Quatum Gis pilih file raster peta dengan

nama Peta Kota Makassar.jpg maka akan muncul seperti berikut.

3. Untuk memulai melakukan pemberian titik ikat atau Ground Control

Point (GCP) pada Peta tersebut, maka pilihlah pada menu Edit Add

point atau klik ikon yang bergambar tiga titik merah (Add point).

4. Apabila dalam pemberian titik terjadi kesalahan atau hendak

mengubah titik ikat yang sudah kita pasangkan pada Peta, silahkan

pilih Delete point dan arahkan pada titik ikat ersebut.

(Delete point)

Page 9: Penyusunan Modul Quantum Gis

Pan untuk menggeser

Zoom In untuk memperbesar

Zoom Out untuk memperkecil

Zoom to Layer untuk menyesuaikan dengan cakupan layer

Zoom Last untuk melakukan zooming ke posisi sebelumnya

Zoom Next untuk melakukan zooming ke posisi sesudahnya

5. Sedangkan bila ingin menggeser lokasi titik ikat, silahkan pergunakan

Move GCP point dengan mengklik icon atau pada menu Edit pilih

Move GCP Point dan arahkan pada titik ikat tersebut.

6. Fasilitas lain yang akan sering digunakan pada proses Georeferencing

ini ialah menu View diantaranya Pan, Zoom In, Zoom Out, ada Zoom

to Layer, Zoom Last, Zoom Next.

(Move GCP Point)

Page 10: Penyusunan Modul Quantum Gis

Untuk mengatur jenis transformasi

Untuk menyimpan GCP Points

Untuk memasukkan GCP Points

Untuk melihat script dari data rasternya

Untuk memulai Georeferencing

Untuk memasukkan data raster

Selain dari menu utama kita juga bisa mengaksesnya melalui ikon-ikon yang

ada pada toolbar, seperti gambar berikut.

7. Pertama-tama lakukan zooming pada ke-empat sudut pojok dari Peta

Kota Makassar untuk terlebih dahulu mengetahui lokasi dan nilai

koordinat dari titik ikat yang akan dipergunakan.

8. Untuk lebih mempermudah, maka dapat dilakukan dengan

georeferencing atau pemberian titik ikat dengan memulai titik ikat

pertama dan seterusnya secara searah dengan jarum jam.

9. Klik Zoom In dan arahkan pada lokasi titik ikat pertama (pojok kanan

atas) sedetail mungkin.

10.Dapat dilihat pada gambar di bawah ini, pertemuan garis biru yang

saling silang (+) adalah titik ikatnya dan angka berwarna biru

merupakan koordinat geografis yang akan kita masukkan.

11.Untuk koordinat Lintang Selatan kita beri tanda negative di (-) di depan angkanya. Masukkan angkanya lalu klik OK.

Page 11: Penyusunan Modul Quantum Gis

12.Klik Zoom to Layer untuk menampilkan keseluruhan Peta Jenis Tanah

Takalar (sampel) dan lanjutkan dengan pemberian titik ikat kedua,

ketiga hingga terakhir.

13.Berikut tabel angka koordinat titik ikat untuk Peta Jenis Tanah Takalar

yang akan diberi koordinat geografis.

Id X (Longitude/Bujur)

Y (Latitude/Lintang)

0 119 25 -5 051 119 30 -5 052 119 25 -5 103 119 30 -5 10

Apabila sudah dipasangkan ke-4 titik ikat pada lokasinya dan diisi

sesuai dengan nilai koordinat yang semestinya maka pada tampilan

Georeferencer akan tampak seperti gambar berikut ini.

Page 12: Penyusunan Modul Quantum Gis

14.Tahap selanjutnya ialah menentukan pengaturan Transformasi untuk

data raster tersebut (Peta Kota Makassar). Pilih menu Setting

Transformation settings.

15.Sehingga akan muncul tampilan Transformation settings dan pilih tipe

transformasi Linear, tentukan output raster dan pilih Create world file.

Page 13: Penyusunan Modul Quantum Gis

16.Tentukan Coordinate Reference System (CRS) pada Target CRS

dengan mengklik ikonnya. Pilihlah pada Geographic Coordinate

System dan arahkan pada datum WGS 84. Lalu klik OK. Kemudian klik

OK lagi pada Transformation settings.

17.Kemudian di tampilan paling bawah akan muncul perhitungan statistic

terkait georeferencing dan tipe transformasi yang kita pilih

Rerata error berdasarkan pixel:

Rerata error berdasarkan unit peta (dalam derajat decimal)

Page 14: Penyusunan Modul Quantum Gis

18.Untuk melakukan proses georeferencing, pilih menu File Start

georeferencing

19.Tutuplah plugin Georefencer atau biarkan saja dulu dan sekarang

beralih kembali ke window Quantum GIS. Karena Georefencer telah

memindahkan peta kota makassar dalam format tif ke menu window

utama.

20.Demikian tahapan untuk georeferencing data raster dengan sistem

koordinat geografis.

21.Georeferencing untuk data raster yang bersistem kordinat UTM

(Universal Transverse Mercator) hampir sama dengan cara data raster

yang bersistem kordinat geografis hanya yang membedakan pada

settingan transformation type seperti pada gambar di bawah ini :

Page 15: Penyusunan Modul Quantum Gis

22.Lakukan langkah geogeferencing sama sperti tahapan-tahapan sebelumnya.

Membuat Layer baru dan Digitasi di layar monitor (On Screen Digitizing)

membuat layer / peta baru terlebih dahulu harus memilih tool new vector

layer atau mengklik ikon Pada menu bar di Quantum GIS 17.4, sehingga

akan muncul kotak dialog new vector layer yang akan dipergunakan untuk

menyimpan hasil proses digitasi. Untuk Digitasi on screen merupakan suatu

tehnik digitasi atau proses konversi dari data format raster ke dalam format

vektor. Pada tehnik ini, peta yang akan digitasi terlebih dahulu harus dibawa

ke dalam format raster baik itu melalui proses scanning dengan alat scanner

atau dengan pemotretan. Jika peta tersebut merupakan citra hasil foto udara

ataupun satelit maka tinggal dimasukkan ke dalam Quantum GIS.

Quantum GIS menyediakan format pembuatan layer baru dalam format layer yakni shapefile (*.shp).

Skema Basisdata1. Untuk pembuatan layer-layer baru maka terlebih dahulu kita

mempersiapkan skema basisdata untuk masing-masing layer.

2. Skema ini merupakan uraian dari data yang akan dihasilkan dari

proyek ini.

3. Berikut tabel desain struktur basisdatanya:

FiturDeskripsi

FiturTipe Fitur

Field Atribut

Definisi Field

AdminWilayah Admimistrasi

Poligon

Admin_IdId = Running Number

Kab Nama KabupatenProv Nama Provinsi

Jalan Obyek Jalan LineJalan_Id

Id = Running Number

Kode_Jl Kode Kelas JalanKlas_Jl Kelas Jalan

Page 16: Penyusunan Modul Quantum Gis

Sungai

Obyek Sungai

LineSng_Id

Id = Running Number

Nm_Sng Nama Sungai

Ibukota

Pusat Ibukota Wilayah

Point

Ibk_IdId = Running Number

Kode_IbkKode Tingkatan Administrasi

Nm_Ibk Nama Ibukota

BatasBatas Administrasi

LineBatas_Id

Id = Running Number

Kode_BtsTipe Batas Administrasi

4. Tahap selanjutnya ialah membuat layer baru menggunakan Quantum

GIS yakni menggunakan menu Layer - New – New Shapefile Layer.

Akan muncul dialog pembuatan layer baru seperti di bawah ini:

Page 17: Penyusunan Modul Quantum Gis

Digitasi On Screen – Area/Poligon

1. Pilih menu Layer - New – New Shapefile Layer- pilih tipe Polygon:

2. Klik tombol Specify CRS. Akan muncul dialog berikut:

Pilih tipe polygon

Page 18: Penyusunan Modul Quantum Gis

3. Pilih Geographic Coordinate System > WGS 84 dari daftar pilihan

seperti bagian 1 pada gambar di atas, atau klik tombol “WGS 84

(EPSG:4326)” dari bagian B pada gambar di atas. Bagian B akan

terdiri dari tombol-tombol yang dapat digunakan untuk memilih sistem

proyeksi yang sering digunakan. Setelah CRS dipilih, tekan tombol OK

untuk kembali ke dialog utama.

4. Pada dialog utama, tambahkan field dengan nama Adm_id, tipe

Whole number, dengan lebar 6, seperti gambar di bawah ini:

Untuk membuat field pada layer yang baru

2

3

1

Page 19: Penyusunan Modul Quantum Gis

5. Klik tombol Add to attribute list, sehingga daftar field bertambah 1 field.

Ulangi untuk field Nama_Kota dan Kecamatan, tipe Text data, lebar

30. Tampilan field menjadi :

6. Klik tombol OK. Kita akan diminta untuk menyimpan layer tersebut.

Simpan pada direktori Latihan kita, sebagai file admin.shp, seperti

pada gambar berikut:

field yang telah di buat..

Page 20: Penyusunan Modul Quantum Gis

7. Setelah memilih nama file (tidak perlu menuliskan ekstensi SHP), klik tombol Save.

8. Pada Quantum GIS, sekarang akan ada tambahan satu layer, yakni

layer Admin_Makassar yang bertipe polygon, seperti gambar berikut :

Warna garis dan arsiran untuk layer polygon yang baru saja kita buat,

akan dipilih secara acak oleh Quantum GIS. Pada contoh di atas,

arsiran layer polygon berwarna coklat dengan garis luar berwarna

hitam.

9. Untuk mulai manambahkan objek peta, layer admin_Makassar harus

berada pada kondisi editable (bisa diedit). Untuk mengubah status

menjadi bisa diedit, dengan cara memilih menu Layer - Toggle editing,

atau menekan tombol (Toggle editing). Tombol Toggle editing ini

Page 21: Penyusunan Modul Quantum Gis

Move featureMenggeser sebuah objek peta (bisa titik, garis maupun polygon).

Capture polygon

Digunakan untuk editing node, dengan fungsi-fungsi:menambah node garis atau polygon: double click pada segmen yang ingin kita tambahi nodemenghapus sebuah node: klik node yang mau kita hapus, kemudian tekan tombol 'Delete' pada keyboard computer kita menggeser sebuah node: klik node yang mau kita geser, kemudian geser ke posisi yang kita inginkan. Proses menghapus dan menggeser node dapat kita lakukan terhadap lebih dari satu node. Untuk memilih node kedua dan seterusnya, klik node tersebut sambil menekan tombol Ctrl di keyboard komputer kita.

Delete selected

digunakan juga untuk mengakhiri pengeditan layer, dan menyimpan

hasil editing

10.Ketika layer berada pada kondisi bisa diedit, maka tombol-tombol

editing akan aktif, seperti pada gambar berikut:.

Fungsi masing-masing tombol editing adalah sebagai berikut:

Capture polygon

Toggle editing

Untuk berganti status, dari tidak bisa diedit menjadi bisa diedit (memulai editing), atau dari bisa diedit menjadi tidak bisa diedit (mengakhiri editing dan enyimpan/membatalkan hasil editing).

Membuat objek polygon baru. Tombol ini hanya akan aktif kalau layer yang sedang aktif dan bisa diedit adalah layer bertipe Polygon, seperti pada contoh layer bangunan yang sedang kita bahas.

Capture lineMembuat objek garis baru. Tombol ini hanya akan aktif kalau layer yang sedang aktif dan bisa diedit adalah layer bertipe Line.

Capture pointMembuat objek titik baru. Tombol ini hanya akan aktif kalau layer yang sedang aktif dan bisa diedit adalah layer bertipe Point.

Page 22: Penyusunan Modul Quantum Gis

Add ring

Undo & Redo

Copy features

Menyimpan objek-objek peta yang terseleksi, dan menyimpannya di dalam clipboard, tanpa menghapus objek petanya.

Cut featuresMenghapus objek-objek peta yang terseleksi, dan menyimpannya di dalam clipboard, untuk nanti dipindah misalnya ke layer lain. Tombol Cut features hanya aktif kalau ada objek peta yang terseleksi.

Faste features

Memindahkan objek-objek peta yang berada dalam clipboard ke layer aktif yang sedang diedit.

Undo Membatalkan perintah sebelumnya sedangkan Redo Menjalankan kembali perintah sebelumnya.

Simplify feature

Menyederhanakan objek peta garis atau polygon, dengan cara mengurangi jumlah node. Bentuk garis dan polygon hasil penyederhanaan akan terlihat lebih kasar. Keuntungan penyederhanaan objek antara lain dapat dibaca/ditulis dan digambar lebih cepat.

Membuat polygon berbentuk donat, dengan menambahkan satu polygon lagi di dalam polygon yang sudah ada

Add part

Membuat polygon multi part. Polygon multi part terdiri dari dua atau lebih polygon (area tertutup), tetapi masih dianggap sebagai satu objek peta. Contoh penggunaan polygon multi part antara lain dalam penggambaran wilayah administratif yang terdiri dari pulau-pulau, seperti wilayah Propinsi Kepulauan Riau. Propinsi Kepulauan Riau bisa diwakili oleh polygon multi part, dengan bagian-bagiannya (part) berupa pulau-pulauseperti Batam, Rempang dan Galang.

Page 23: Penyusunan Modul Quantum Gis

Delete ringMembuang polygon dalam dari sebuah polygon berbentuk donat, dengan cara meng-klik salah satu node padapolygon dalam.

Merge selected features

Rotate point symbols

Memutar simbol titik

Clip featuresMemotong polygon atau garis yang terseleksi, dengan menggunakan sebuah garis sebagai garis pemotong

Reshape features

Mengubah bentuk polygon atau garis, dengan cara mendigitasi dengan mengawali dari satu node, dan diakhiri pada satu node yang lain

Delete partMenghapus sebuah polygon yang menjadi bagian dari polygon multi part, dengan cara meng-klik salah satu node dari polygon yang mau dihapus polygon dalam.

Menggabungkan (merge) beberapa objek peta, baik titik,garis maupun polygon menjadi satu buah objek baru. Beberapa kondisi berlaku ketika kita melakukan penggabungan (merging): Jika menggabung beberapa titik, hasilnya adalah

objektitik multi part Jika menggabungkan dua garis yang ujung-

ujungnyabertemu, maka hasilnya adalah satu garis single part,yang merupakan gabungan dari kedua garis tadi

Jika menggabungkan dua garis yang saling terpisah, hasilnya akan berupa sebuah objek garis multi part

Jika menggabungkan dua polygon yang saling beririsan atau bersentuhan, maka hasilnya adalah satu buah polygon single part, yang batas-batasnya mengikuti batas-batas terluar kedua polygon

Jika menggabungkan dua polygon yang tidak saling beririsan atau bersentuhan, maka hasilnya adalah

Page 24: Penyusunan Modul Quantum Gis

11.Buat sebuah polygon, dengan terlebih dahulu memilih tombol

(Capture polygon). Klik node-node polygon dengan tombol kiri

mouse. Klik tombol kanan mouse untuk mengakhiri pembuatan

polygon sehingga akan muncul kotak dialog seperti dibawah ini :

Pada waktu muncul dialog pengisian atribut, kita bisa mengisikan

atribut sesuai keinginan, atau bisa juga membiarkannya kosong

terlebih dahulu, dan langsung menekan tombol OK.

12.Buat polygon baru dengan bentuk seperti polygon yang sudah kita

buat tadi. Kita ingin mengubah bentuk polygon sehingga menjadi

seperti ini, dengan menggunakan tombol (Node tool) :

Dialog Attributes…

Page 25: Penyusunan Modul Quantum Gis

13.Untuk mengubah atau menambahkan sebuah polygon pada polygon yang

pertama tadi, terlebih dahulu harus mengaktifkan tombol (Reshape

features) kemudian klik kiri pada awal node yang akan dimulai sampai pada

akhir polygon kemudian klik kanan untuk mengakhiri reshape features .

seperti pada contoh di bawah ini :

2

3

1

Page 26: Penyusunan Modul Quantum Gis

14.Langkah selanjutnya memotong polygon pada polygon yang telah di reshape atau membagi kebeberapa bagian, sebelum memotong plygon tersebut terlebih dahulu ada baiknya polygon tersebut ditransprankan untuk melihat batas-batas yang ingin dbagi kebeberapa bagian. seperti pada contoh di bawah ini :

a) Klik kanan pada layer admin_Makassar kemudian pilih Properties sehingga akan muncul kotak dialog layers Properties.

b) Pada layer properties pilih arah transparency kemudian atur

transparan yang diingikan juga bisa mengubah warna polygon

yang diinginkan dengan mengklik Change.

Hasil proses Reshape akan berbentuk pada gambar Nomor 3

Page 27: Penyusunan Modul Quantum Gis

c) Utuk memotong atau membagi polygon kebeberapa bagian,

aktifkan tombol split features kemudian buat sebuah garis

memotong pada polygon yang terpilih. Langkah pembuatan

garis dengan mengklik tombol kiri mouse dan diakhiri tombol

kanan mouse.

2

1Garis pemotong

Page 28: Penyusunan Modul Quantum Gis

15. Selanjutnya menggabungkan dua polygon yang telah dipotong,

dengan menggunakan tombol (marge selected features) dengan

urutan langkah sebagai berikut :

a. Gunakan tombol selected features untuk memilih polygon

1kemudian tekan Ctrl pada keyboard computer untuk memilih lagi

polygon 2.

b. Setelah polygon kedua-duanya terpilih seperti pada contoh di atas,

sekarang klik tombol (marge selected features) akan muncul kotak

dialog pemilihan attribute, pilih salah satu atribut kemudian klik ok.

Polygon 1

Polygon 2

Page 29: Penyusunan Modul Quantum Gis

c. Polygon baru dari hasil penggabungan kedua polygon.

16.Setelah membuat beberapa polygon, klik Save Edit untuk menyimpan

polygon editan kemudian pilih menu layer klik Toggle Editing untuk

mengakhiri pembuatan layer bangunan. Jika ada modifikasi terhadap

layer akan muncul dialog konfirmasi seperti ini:

Page 30: Penyusunan Modul Quantum Gis

17.Klik save untuk menyimpan hasil perubahan.

Sampai tahap ini layer Administrasi Kota Makassar selesai yang terdiri dari

beberapa polygon kecamatan. Tampilan layer Administrasi Kota Makassar

kira-kira seperti gambar dibawah ini :

Page 31: Penyusunan Modul Quantum Gis

Digitasi on Screen – Polyline/Garis

Untuk tahap pembuatan layer yang bertipe garis/Polyline hampir sama

seperti awal pembuatan polygon yang telah dibuat, namun ketika

menentukan tipe layer, pilih Line. Misalnya untuk layer jalan Administrasi

Kota Makassar hanya menambahkan field untuk data atribut seperti pada

tabel desain struktur basisdata.

1. Langkah pembuatan layer baru untuk layer jalan (Kategori Line/Garis).

2. Untuk membuat sebuah garis khususnya jalan untuk Administrasi Kota

Makassar terlebih dahulu aktifkan (Capture Line) atau klik tombol

3. Klik kiri pada mouse untuk membuat suatu garis dan klik kanan pada

mouse untuk mengakhiri pembuatan garis (jalan). Misalnya :

1.klik kiri

2.klik kiri

3.klik kanan

Dialog pengisian attribut

Page 32: Penyusunan Modul Quantum Gis

4. Buat garis kedua, dengan titik awal garis menempel pada node atau

segmen garis yang telah dibuat. Misalnya :

5. Buat garis-garis berikutnya, kemudian simpan data line/garis dengan

memilih menu layer Toggel Editing. Menu toolbar editing juga dapat

digunakan Pada layer bertipe garis/line seperti Node tool, Reshape

features, Split features, dan Marge Selected features. Silahkan anda

mencoba sendiri bagaimana menggunakan tombol-tombol tersebut

pada layer garis. Tampilan layer jalan dan sungai ketika ditumpan

tindihkan dengan layer Administrasi Kota Makassar, kira-kira

berbentuk seperti gambar di bawah ini :

1.klik kiri

2.klik kanan

Setelah garis kedua selesai terdigitasi.

Klik titik awal garis, harus cukup dekat sehingga menempel ke node garis yang pertama kemudian akhiri dengan klik kanan.

Page 33: Penyusunan Modul Quantum Gis

Digitasi On Screen – Titik

Untuk Pembuatan layer yang bertipe titik (Point) hampir sama seperti awal

pembuatan layer polygon dan Polyline. Hanya saja, ketika menentukan tipe

layer, pilih Point. Misalnya untuk layer Ibukota tambahkan field untuk data

atribut seperti pada tabel desain struktur basisdata.

1. Tampilan dialog pembuatan layer baru untuk layer Point

2. Save layer point

3. Untuk membuat sebuah titik, dengan terlebih dahulu memilih tombol

(Capture point).

4. Klik titik lokasi yang diinginkan dengan tombol kiri mouse.

Page 34: Penyusunan Modul Quantum Gis

5. Membuat titik-titik berikutnya, kemudian simpan data dengan memilih

menu Layer Toggle editing.

6. Tampilan layer peta Administrasi Kota Makassar ketika ditumpuk

dengan layer bangunan dan jalan, kira-kira berbentuk seperti gambar

di bawah ini:

Latihan 5. Menyimpan Proyek di Quantum GIS

Jika menyimpan hasil pekerjaan kita sebagai file projek. File projek Quantum

GIS akan menyimpan informasi layer apa saja yang sedang aktif, zoom level,

pewarnaan layer dan sebagainya. Dari tampilan yang terdiri dari layer-layer

yang sudah kita buat, simpan sebagai projek Quantum GIS dengan memilih

menu File - Save Project, atau menu File - Save Project As. Simpan pada

direktori F:\latihan\LATIHAN QUANTUM GIS, dengan nama projek Latihan

Latihan Administrasi_Makassar.qgs (ekstensi .qgs akan diberikan secara

otomatis, sebagai penanda bahwa file tersebut adalah file projek Quantum

GIS).

Page 35: Penyusunan Modul Quantum Gis

Untuk membuka kembali file projek yang sudah kita simpan, pilih menu File – Open Project.

Latihan 6. Pengisian dan Editing Data Atribut/Tabular

Pada kondisi default (tanpa perubahan konfigurasi), ketika kita selesai

membuat sebuah objek peta baru, akan muncul dialog untuk mengisi data

atribut bagi objek peta tersebut. Kita bisa memilih untuk mengisi data atribut

saat itu, atau ditunda dulu dan data atributnya diisikan atau diubah

belakangan.

Pada bagian ini kita akan membahas beberapa hal mengenai cara pengisian

data atribut.

Latihan 6a: Mengubah Data Atribut Menggunakan Tombol Identity Features

Page 36: Penyusunan Modul Quantum Gis

Salah satu cara mengubah data atribut sebuah objek peta, adalah dengan

menggunakan tombol (Identify features). Ikuti urutan langkah-langkah di

bawah ini untuk mengubah atribut objek peta. Kita akan menggunakan layer

admin yang sudah kita punya, sebagai contoh.

1. Pastikan agar layer admin aktif dan berada pada kondisi bisa diedit,

dengan menekan tombol Toggle editing, atau memilih menu Layer -

Toggle editing.

2. Aktifkan tombol Identify features , kemudian klik salah satu polygon

pada layer admin yang ingin kita ubah data atributnya.Tampilan

setelah klik salah satu objek peta pada layer admin. Selanjutnya klik

kanan pada daerah yang ditandai kotak merah pada gambar di atas.

Page 37: Penyusunan Modul Quantum Gis

3. Pada popup menu, pilih Edit feature form

Page 38: Penyusunan Modul Quantum Gis

4. Isi data atribut pada kotak dialog Attributs, kemudian klik OK untuk

menyimpan.

Page 39: Penyusunan Modul Quantum Gis

Setelah data atribut diubah sesuai kebutuhan, simpan kembali hasil

perubahan dengan memilih menu Layer - Toggle editing.

Latihan 6b: Mengubah Data Atribut Melalui Tabel Data Atribut

Selain menggunakan tombol Identify features, kita dapat mengubah data

atribut melalui tabel data atribut. Untuk mengubah data atribut layer admin

dengan melalui tabel data atribut, seperti langkah-langkah berikut:

1. Tetap Pastikan layer bangunan aktif dan berada pada kondisi bisa

diedit, dengan menekan tombol Toggle editing, atau memilih menu

Layer - Toggle editing.

2. Pilih pada menu layer dan klik - Open attribute table atau dengan

mengklik tombol (Open attribute table), juga bisa mengklik kanan

pada layer dan memilih open attribute table.

3. untuk memilih objek pada peta dengan menggunakan tombol

features, atau klik kolom paling kiri pada tabel data atribut. Hasil

seleksi sinkron antara data peta dengan atributnya.

Page 40: Penyusunan Modul Quantum Gis

4. Untuk mengubah sebuah data, double click pada sel tempat data tersebut.

Tutup jendela tabel data atribut ketika proses perubahan data sudah

selesai Setelah data atribut diubah sesuai dengan kebutuhan, simpan

kembali hasil perubahan dengan memilih menu Layer - Toggle editing

kemudian pilih save pada kotak dialog stop Editing.

Latihan 6c: Mengubah Data Atribut Menggunakan Field Calculator

Field calculator terdapat pada tabel data atribut, yang salah satu fungsinya

untuk melakukan perubahan data atribut terhadap banyak data sekaligus.

Langkah untuk mengubah data atribut dengan menggunakan Field Claculator

seperti pada langkah-langkah sebagai berikut :

1. Tampilkan tabel data atribut dengan mengklik tombol (Open attribute

table), atau memilih menu Layer - Open attribute table.

double click

Page 41: Penyusunan Modul Quantum Gis

2. Menampilkan dialog Field calculator, klik tombol (Field calculator)

dari tampilan tabel data atribut.

Untuk mencoba hal-

hal yang bisa dilakukan melalui Field calculator pada bagian-bagian di

bawah ini. Dalam contoh-contoh ini kita akan menggunakan layer

bangunan, jadi pastikan dahulu layer ini aktif dan berada dalam kondisi

bisa diedit.

Latihan 6d: Mengubah Atribut Objek Peta Terseleksi

Dengan menggunakan Field calculator, kita dapat mengubah semua data

atribut objek peta yang terseleksi dengan sebuah nilai tertentu, seperti yang

digambarkan pada tutorial berikut:

Page 42: Penyusunan Modul Quantum Gis

1. Pilih atau seleksi beberapa objek peta, dengan menggunakan tombol

Select features.

2. Klik tombol Open attribute table. Data-data dari objek peta yang

terseleksi akan kelihatan sebagai baris-baris yang terseleksi juga di

sini.

3. Kita akan mengisi data field Adm_Makassar jenis untuk semua objek

yang terseleksi, dengan nama ‘Makassar’

a. Centang Update existing field kemudian pilih Adm_Makassar

Page 43: Penyusunan Modul Quantum Gis

b. Centang Only update selected features, agar hanya field yang

terseleksi saja terubah.

c. Pada Field calculator expression, isikan 'Makassar'. Harus diisikan

dengan diapit tanda petik tunggal, karena field jenis tipenya teks.

Jika field yang kita ubah, tipe datanya numerik, datanya tidak perlu

diapit tanda petik tunggal.

4. Hasil akhir, isi field jenis dari semua data terseleksi telah berubah menjadi 'Makassar'

Sebelum Sesudah

Page 44: Penyusunan Modul Quantum Gis

Latihan 7. Overlay

Overlay merupakan salah satu tools yang terdapat pada Menu tools

geoprocessing yang berfungsi untuk menggabungkan berbagai macam

informasi yang ada dalam suatu polygon. Overlay terdiri atas beberapa model

analisis antara lain :

Intersect Tool

Tool ini menghasilkan feature class baru dari proses pemotongan feature

yang sama pada kedua feature class tersebut. Daerah cakupan yang diambil

adalah daerah yang overlap. Perintah ini seperti perintah pada Split.

Contoh :

Union Tool

Merupakan proses overlay yang digunakan untuk menggabungkan dua

feature yang memiliki cakupan daerah yang tidak sama. Tool ini

menghasilkan feature class baru hasil gabungan feature class input dan

atribut gabungan dari tiap feature.

Page 45: Penyusunan Modul Quantum Gis

Contoh :

Symmetrical Difference Tool

Perintah ini digunakan untuk menghilangkan feature yang overlap serta

menambahkan feature yang tidak overlap. Tool ini membuat feature class

dari feature class tersebut atau baguan dari feature class yang tidak sama

dari inputnya.

Contoh :

Proximity Tool: Buffer (Analysis)

Proximity merupakan salah satu fungsi analisis dasar dalam GIS, fungsi ini

digunakan untuk menghitung beberapa hal antara lain :

Membuat sempadan baik pada jalan, bangunan sungai dan lain-lain.

Membuat zona-zona penyangga (buffer) untuk berbagai macam

kerpeluan.

Menghitung jarak terdekat maupun terjajuh dari suatu lokasi ataupun

area, dan lain-lain.

Membuat polygon buffer dengan jarak tertentu di sekitar feature input.

Page 46: Penyusunan Modul Quantum Gis

Contoh :

CLIP

Clip sesuai namanya merupakan salah satu tools yang terdapat pada

geoprocessing Tools yang berfungsi dalam mengambil atau memotong suatu

polygon, polyline atau point.

Perintah ini adalah untuk membuat data baru dari dua layer yang berbeda.

Skema hasil dari Clip dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Menghitung Luas (m2 atau Ha)

Selain pengisian attribut, field calculator juga biasa digunakan untuk

menghitung luas, Untuk menghitung luasan disarankan menggunakan sistem

koodinat dengan satuan meter, karena akan mempermudah dan lebih akurat

dalam perhitungan.  tapi sebenarnya bisa saja menggunakan geografik tapi

sangat tidak disarankan, untuk yang masih dekat-dekat garis katulistiwa, tapi

OUTPUTINPUT

Page 47: Penyusunan Modul Quantum Gis

kalau mau lebih teliti (menurut BPN) pakai TM3.  Tinggal dirubah saja latlong

ke UTM atau TM3 dengan. Sitem UTM dan TM3, untuk menghitung luas (m2)

adalah  area dan untuk hektar tinggal dibagi area/10000.

Field calculator berfungsi untuk melakukan beberapa formulasi matematis

sederhana seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian

serta beberapa kategori operators terhadap kolom-kolom data yang

diinginkan.

Langkah kerja

menentukan kolom untuk hasil (output), jika belum ada maka harus di

buat. Untuk membuat suatu kolom klik tombol new column

Maka akan muncul kotak dialog seperti pada gambar di bawah ini : Isi kolom tersebut berdasarkan kolom yang akan dibuat.

Ketik nama

Page 48: Penyusunan Modul Quantum Gis

Setelah muncul kolom luasan pilih tool Field calculator kemudian centang update existing field pilih field (Luas_Ha) kemudian masukkan rumus luasan $area/10000. .

sehingga muncul sperti pada gambar dibawah ini

Pilih type decimal untuk menntukan luasan

Field calculator

Page 49: Penyusunan Modul Quantum Gis

Latihan 8

Symbology, Label and Annotation

Simbology adalah tanda atau gambar yang mewakili kenampakan

yang ada pada permukaan bumi yang terdapat pada peta. Dalam

penggambarannya simbol ditempatkan sesuai pada lokasi berdasarkan

keterangan atribut peta yang ingin di tampilkan.

Pada latihan ini kita akan membuat beberapa macam simbol untuk

merepresentasikan beberapa feature.

Latihan 1 (Simbol Area atau Polygon).

1. Jalankan Quantum GIS, kemudian pilih menu Layer à Add vector layer

2. Pilih browse pada Dataset dan arahkan ke folder penyimpanan data

vector yang akan dilakukan pengaturan simbolnya (pilih layer

Page 50: Penyusunan Modul Quantum Gis

latihanmakassar_UTM.shp). Kemudian klik Open untuk membuka dan

menampilkan data di Quantum GIS.

3. Akan muncul layer admin dan laut di view QuantumGIS.

4. Untuk pengaturan simbol, silahkan pilih menu Layer Properties atau

klik kananpada Layer dan pilihlah Properties.

KLIK

Page 51: Penyusunan Modul Quantum Gis

5. Simbolisasi untuk data admin Makassar, pilih Style kemudian pilih

categorized untuk pengaturan klasifikasi field pada peta.

6. untuk mengubah warna pada peta pilih Color ramp.

7. pilih colum untuk mengklasifikasikan field attribut yang telah dibuat kemudian klik Classify dan klik ok.

1

2

Page 52: Penyusunan Modul Quantum Gis

8. Tahap selanjutnya ialah untuk menampilkan semua layer secara

bersamaan, maka aturlah simbol titik pada urutan di atas disusul garis

(jalan) kemudian area (admin Makassar). Kemudian tampilkan atau

aktifkan semua layer sehingga akan tampil seperti berikut.

Page 53: Penyusunan Modul Quantum Gis

9. Untuk pemberian label, silahkan klik pada Properties dari layer yang akan kita tampilkan labelnya.

10.Simpanlah ke dalam sebuah Project Quantum GIS dengan cara File

Save Project.

11.Arahkan lokasi penyimpanan dan berilah nama : Latihan Administrasi

Makassar.

Layout sederhana

Dalam proses pembuatan peta, fase akhir adalah layout atau tata letakpeta.

Layout peta sebaiknya mengikuti kaidah dan komponen kartografi. Hal ini

agar nantinya peta yang dihasilkan dapat dengan mudah dibaca ataupun

diinterpretasi oleh orang lain yang menggunakannya. Peta-peta yang

menarik, informatif dan akurat tentunya merupakan salah satu komponen

Page 54: Penyusunan Modul Quantum Gis

penting dalam merepresentasikan data untuk berbagai kerperluan. Berikut ini

langkah-langkah dalam pembuatan peta :

1. Tahapan layout dimulai dengan mempersiapkan seluruh tema yang

akan ditampilkan, baik dari segi simbologi, pewarnaan, dan skala

tampilannya.

2. Selanjutnya Untuk menampilkan data ke dalam sebuah Layout yang

siap untuk dicetak atau dieksport ke dalam format gambar atau

lainnya. Quantum GIS menyediakan fasilitas New Print Composer

pada menu utama File dan untuk mengatur berbagai komposisi layout

yang telah kita buat ada fasilitas Compose Manager (membuat,

menghapus, mengganti nama composer).

3. Tampilkan data yang akan dilayout dan telah diatur simbolisasinya.

Kemudian pilih File New Print Composer akan muncul window untuk

Composer 1.

Page 55: Penyusunan Modul Quantum Gis

Bagian kiri yang berwarna putih merupakan ‘kertas’ untuk meletakkan

Peta dan keterangan lainnya yang diperlukan sesuai dengan kaidah

Kartografis dalam tata letak Peta. Kemudian di bagian kanan, ada

pengaturan General untuk mengatur ukuran kertas, orientasi kertas

dan lain sebagainya. Ada juga tab item yang berisi properties dari

item-item yang akan kita tambahkan dari fasilitas Layout.

4. Menu utama Layout pada Composer terdiri dari beberapa pilihan

sebagai berikut seperti tampak pada gambar:

. : Untuk menambahkan data layer

: Untuk menambahkan text/tulisan/label

: Untuk menambahkan skala batang

: Untuk menambahkan informasi/legenda

: Untuk menambahkan logo/gambar/arah orientasi

: Untuk menggerakkan obyek/item yang sudah ditambahkan

: Untuk menggerakkan isi peta (layer)

: Untuk menambahkan bentuk-bentuk grafis dasar

: Untuk menambahkan arah panah

: Untuk menambahkan tabel dari data spasial

: Menggabungkan beberapa item dalam satu kelompok

: Memisahkan item yang bergabung

: Menaikkan item di atas item lainnya

: Menurunkan item di bawah item lainnya

: Membawa item tampil lebih depan

: Membawa item tampil di belakang item lainnya

Page 56: Penyusunan Modul Quantum Gis

5. Buat sebuah kotak sebagai batas dari sajian layout dengan

menggunakan Add Basic Shape . Klik pada ikon tersebut atau

bisa dari menu Layout Add Basic Shape.Kemudian klik sekali, tahan

dan drag membentuk kotak pada kertas, lalu lepaskan.

6. Apabila bentuknya masih berupa elips, kanan pilih tab item dan di

bawah shape pilihlah Rectangle.

7. Selanjutnya klik Send to Back, untuk membawa item kotak tersebut di

belakang yang lainnya.

8. Tambahkan layer peta dengan memilih Add New Map, kemudian

lakukan langkah drag dengan menaruhnya pada lokasi yang

dikehendaki.

9. Begitu peta muncul, aturlah pada tab item mengenai skala Peta yang

akan disajikan pada ukuran kertas yang telah diatur. Isilah scale

dengan 15000 dan aturlah tampilan Peta dengan memanfaatkan Move

item content. Kemudian centang (aktifkan) Lock layers for map item.

Page 57: Penyusunan Modul Quantum Gis

10.Untuk pemberian Grid, klik pada menu Grid (di bawah extent) pada tab

item untuk Peta. Aktifkan show Grid dan aturlah Grid type menjadi

Cross, Interval x dan Interval Y isikan dengan 10000 dan Cross width

disesuaikan.

11.Aktifkan draw annotation untuk menampilkan angka grid, pilihlah posisi

anotasi pada Outside frame, arah anotasi pada Boundary direction,

serta sesuaikan Distance to map frame dan presisi dari koordinatnya.

1

23

4

Page 58: Penyusunan Modul Quantum Gis

12.Tahap selanjutnya ialah memberikan Judul, Arah orientasi, Skala,

Legenda, dan keterangan lainnya yang diperlukan dalam informasi tepi

peta.

13.Untuk pengaturan masing-masing item yang dimasukkan berada di

Tab item dengan propertiesnya masing-masing.

14.Selanjutnya simpan sebagai template dengan memilih save as

template.

Page 59: Penyusunan Modul Quantum Gis

Output Peta

Anda dapat mengekspor hasil peta anda ke dalam berbagai format keluaran

sebagai Image, misalkan JPG, PNG, dan lain sebagainya atau sebagai PDF

atau SVG. Bisa juga langsung dicetak dengan memilih menu Print.

Hasil layout Peta Administrasi dengan menggunakan fasilitas Composer

pada software Quantum GIS.

Page 60: Penyusunan Modul Quantum Gis