KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL POLITEKNIK NEGERI JEMBER JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN LABORATORIUM TEKNOLOGI BENIH PERENCANAAN KEGIATAN DAN LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PENYIMPANAN DAN PENGEMASAN BENIH Acara Praktikum : Pengecambahan Benih Hasil Penyimpanan dengan Beberapa Kemasan Tujuan : Mahasiswa diharapkan mampu : 1. Mengetahui cara pengemasan benih juga menjaga kondisi fisik benih dari kontaminasi penyakit 2. Mengetahui pengaruh penyimpanan benih dengan beberapa macam kemasan Program Studi : Teknik Produksi Benih Anggota : 1. Ruliana Umar NIM : A41 121 268 2. Asep Supiandi NIM : A41 121 650 3. Icha Trisna NIM : A41 121 656 4. Rianti Latifah NIM : A41 121 661 Gol. / Kelompok : C / 3 Tempat : Laboratorium Teknologi Benih Pembimbing : Dwi Rahmawati SP, MP LABORATORIUM TEKNOLOGI BENIH JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONALPOLITEKNIK NEGERI JEMBERJURUSAN PRODUKSI PERTANIANLABORATORIUM TEKNOLOGI BENIH
PERENCANAAN KEGIATAN DAN LAPORAN PRAKTIKUMTEKNIK PENYIMPANAN DAN PENGEMASAN BENIH
Acara Praktikum : Pengecambahan Benih Hasil Penyimpanan denganBeberapa Kemasan
Tujuan : Mahasiswa diharapkan mampu :1. Mengetahui cara pengemasan benih juga menjaga
kondisi fisik benih dari kontaminasi penyakit2. Mengetahui pengaruh penyimpanan benih dengan
beberapa macam kemasan
Program Studi : Teknik Produksi Benih
Anggota : 1. Ruliana Umar NIM : A41 121 2682. Asep Supiandi NIM : A41 121 6503. Icha Trisna NIM : A41 121 6564. Rianti Latifah NIM : A41 121 661
Gol. / Kelompok : C / 3Tempat : Laboratorium Teknologi Benih
Pembimbing : Dwi Rahmawati SP, MP
LABORATORIUM TEKNOLOGI BENIHJURUSAN PRODUKSI PERTANIAN
2014
Telah Diperiksa :
BAB I
PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang
Penyimpanan benih atau kelompok benih (lot benih) diharapkan dapat
mempertahankan kualitas benih dalam kurun waktu tertentu sesuai dengan
lamanya penyimpanan. Pengemasan benih bertujuan untuk melindungi benih dari
faktor-faktor biotik dan abiotik, mempertahankan kemurnian benih baik secara
fisik maupun genetik, serta memudahkan dalam penyimpanan dan pengangkutan.
Penggunaan bahan kemasan yang tepat dapat melindungi benih dari perubahan
kondisi lingkungan simpan yaitu kelembapan nisbi dan suhu. Kemasan yang baik
dan tepat dapat menciptakan ekosistem ruang simpan yang baik bagi benih
sehingga benih dapat disimpan lebih lama.
Prinsip dasar pengemasan benih adalah untuk mempertahankan viabilitas
dan vigor benih, dan salah satu tolok ukurnya adalah kadar air benih. Menurut
Barton dalam Justice dan Bass (1979), kadar air merupakan faktor yang paling
mempengaruhi kemunduran benih. Lebih lanjut dikatakan bahwa kemunduran
benih meningkat sejalan dengan meningkatnya pada kadar air benih.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini, antara lain :
1. Mengetahui cara pengemasan benih juga menjaga kondisi fisik benih dari
kontaminasi penyakit
2. Mengetahui pengaruh penyimpanan benih dengan beberapa macam kemasan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Peranan teknologi pengemasan perlu diterapkan dalam mendukung
pemenuhan kebutuhan benih bermutu. Berbeda dengan pengemasan barang yang
tidak memiliki daya tumbuh, teknik pengemasan benih memiliki kekhususan yaitu
mempertahankan viabilitas atau daya tumbuh. Pada teknik pengemasan barang
yang menjadi target adalah kerusakan fisik barang sedapat mungkin nol atau tidak
terjadi kerusakan, dengan mengupayakan agar keutuhan fisik barang dan
keamanan dibagian dalam barang tersebut terjamin keutuhannya. Sementara pada
pengemasan benih tanaman, target utamanya adalah keamanan terhadap daya
tumbuh yang dalam pengertiannya adalah wujud fisik benih tidak mengalami
perubahan baik secara fisiologis dan biokimiawi.
Dengan demikian, guna mempertahankan kualitas benih salah satunya
adalah dipengaruhi oleh tempat pengemasan. Kegiatan pengemasan bertujuan
untuk mempertahankan kualitas benih selama dalam penyimpanan dan atau
pemasaran, sehingga benih tetap terjamin daya kecambahnya secara normal.
Bahkan dari kemasan plastik memiliki kekuatan terhadap tekanan, tidak mudah
robek dan kedap udaraserta mampu menahan masuknya air kedalam kemasan.
Bahan pengemas yang terbuat ari alumunium foil bersifat porous karena dilapisi
bahan plastik didalamnya , tetapi kekuatan regangan tidak sebaik dengan bahan
pengemas plastik. Bahan plastik cenderung lebih kuat sedangkan bahan dari
alumunium foil kekuatan terhadap renggangannya sedang sehingga sangat
dimungkinkan sekali tempat kemasan mudah rusak dan memungkinkan adanya
pertukaran udara dari luar dan uap air kedalam kemasan sehingga sedikit demi
sedikit kualitas benih menurun. Sedangkan untuk bahan pengemas kertas sangat
mudah sekali sobek dan bersifat porous sehingga pertukaran gas-gas dari luar
ataupun uap air dapat dengan mudah terjadi, hal seperti inilah yang mempercepat
proses deteriorasi pada benih. Bahan pengemas dari kertas hanya mampu untuk
jangka penyimpanan yang relative singkat.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Tempat dan Waktu
Kegiatan praktikum Teknik Penyimpanan dan Pengemasan Benih yang berjudul
Pengecambahan Benih Hasil Penyimpanan dengan Beberapa Kemasan Semester
V Tahun 2014 dilaksanakan pada:
Tempat : Laboratorium Teknologi Benih
Hari/Tanggal : Selasa, 30 September 2014 (Penggunaan Kemasan)
Selasa, 11 November 2014 (Pengamatan)
Waktu : 11.00 – 13.00 WIB
3.2 Alat dan Bahan
Peralatan dan bahan-bahan yang digunakan pada saat praktikum
berlangsung antara lain:
1. Plastik
2. Amplop coklat
3. Alumunium foil
4. Wadah plastik
5. Shiller
6. Timbangan analitik
7. Germinator
8. Label
9. Kertas merang
10. Kertas buram
11. Karet
12. Oven
13. Cawan porselen
14. Benih jagung, kedelai, kacang
tanah dan padi
3.3 Prosedur Kerja
1. Pelaksanaan praktek
a. Pengaruh Kemasan
Siapkan alumunium foil, amplop dan plastik
Timbang masing-masing 50 gram benih jagung, benih kedelai, benih padi
dan benih kacang tanah.
Masukkan kedalam masing-masing kemasan
Tutup wadah plastik
Beri label pada wadah
Benih disimpan dan diamati setelah 5 minggu penyimpanan.
b. Pengujian kadar air setelah penyimpanan dan daya kecambah
Lakukan uji KA seperti pada pengujian KA awal
Lakukan uji daya kecambah dan vigor dengan metode UKDp
Siapkan kertas merang lembab
Alaskan kertas merang dengan plastik
Susun benih jagung, kedelai, kacang tanah dan padi masing-masing
sebanyak 25 butir diatas kertas merang secara zig zag.
Setelah itu tutup dengan kertas merang lembab
Gulung lapisan kertas merang yang sudah berisi benih lalu ikat dengan
karet.
Beri label dan amati perkecambahan dan vigornya (KST dan KCT)
3.4 Metode praktikum
Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap
faktorial dengan 12 perlakuan dan 6 ulangan. Adapun perlakuan tersebut adalah
sebagai berikut :
B1 : Jagung
B2 : Kedelai
B3 : Kacang tanah
B4 : Padi
K1 : Kertas
K2 : Plastik
K3 : Alumunium foil
3.5 Parameter Pengamatan
Pengamatan dilakukan setelah 5 minggu penyimpanan dengan peubah
pengamatan sebagai berikut :
a. Kadar air (%)
Menghitung persentase hilangnya berat ketika benih dikeringkan
menggunakan metode oven.
b. Daya kecambah (%)
Mengecambahkan benih pada kondisi yang sesuai menggunakan metode
UKDdP, kemudian menghitung persentase viabilitasnya.
c. Keserempakan tumbuh (%)
Mengecambahkan benih pada kondisi yang sesuai menggunakan metode
UKDdP, kemudian menghitung persentase kecambah normal kuat pada hari
tertentu diantara first count dan final count.
d. Kecepatan tumbuh (% / etmal)
Mengecambahkan benih pada kondisi yang sesuai menggunakan metode
UKDdP, kemudian menghitung persentase kecambah normal kuat pada hari